Upload
preligia
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/8/2019 LR03_Pijar Religia
http://slidepdf.com/reader/full/lr03pijar-religia 1/13
Karakteristik V I Semikonduktor Page 1
LAPORAN R-LAB
KARAKTERISTIK V I SEMIKONDUKTOR
Nama : Pijar Religia
NPM : 0906557953
Fakultas : Teknik
Departemen : Teknik Kimia
Kode Praktikum : LR 03
Tanggal Praktikum : 15 Oktober 2010
Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan
(UPP-IPD)
Universitas Indonesia
Depok
8/8/2019 LR03_Pijar Religia
http://slidepdf.com/reader/full/lr03pijar-religia 2/13
Karakteristik V I Semikonduktor Page 2
LR03 - Karakteristik V I Semikonduktor
Tujuan
Mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I) pada suatu semikonduktor
Alat
1. Bahan semikonduktor
2. Amperemeter
3. Voltmeter
4. Variable power supply
5. Camcorder
6. Unit PC
7. DAQ dan perangkat pengendali otomati
Teori
Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor dan
sebuah IC (integrated circuit ). Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang
bukan konduktor murni. Bahan- bahan logam seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai
konduktor yang baik sebab logam memiliki susunan atom yang sedemikian rupa, sehinggaelektronnya dapat bergerak bebas.
Sebenarnya atom tembaga dengan lambang kimia Cu memiliki inti 29 ion (+) dikelilingi oleh 29
elektron (-). Sebanyak 28 elektron menempati orbit-orbit bagian dalam membentuk inti
yang disebut nucleus. Dibutuhkan energi yang sangat besar untuk dapat melepaskan ikatan
8/8/2019 LR03_Pijar Religia
http://slidepdf.com/reader/full/lr03pijar-religia 3/13
Karakteristik V I Semikonduktor Page 3
elektron-elektron ini. Satu buah elektron lagi yaitu elektron yang ke-29, berada pada orbit paling
luar.
Orbit terluar ini disebut pita valensi dan elektron yang berada pada pita ini dinamakan elektron
valensi. Karena hanya ada satu elektron dan jaraknya 'jauh' dari nucleus, ikatannya tidaklah
terlalu kuat. Hanya dengan energi yang sedikit saja elektron terluar ini mudah terlepas dari
ikatannya.
Gambar-1 : ikatan atom tembaga
Pada suhu kamar, elektron tersebut dapat bebas bergerak atau berpindah-pindah dari satu nucleus
ke nucleus lainnya. Jika diberi tegangan potensial listrik, elektron-elektron tersebut dengan
mudah berpindah ke arah potensial yang sama. Phenomena ini yang dinamakan sebagai arus
listrik.
Isolator adalah atom yang memiliki elektron valensi sebanyak 8 buah, dan dibutuhkan energi
yang besar untuk dapat melepaskan elektron-elektron ini. Dapat ditebak, semikonduktor adalah
unsur yang susunan atomnya memiliki elektron valensi lebih dari 1 dan kurang dari 8. Tentu sajayang paling "semikonduktor" adalah unsur yang atomnya memiliki 4 elektron valensi.
Susunan Atom Semikonduktor
Bahan semikonduktor yang banyak dikenal contohnya adalah Silicon (Si), Germanium (Ge) dan
Galium Arsenida (GaAs). Germanium dahulu adalah bahan satu-satunya yang dikenal untuk
membuat komponen semikonduktor. Namun belakangan, silikon menjadi popular setelah
ditemukan cara mengekstrak bahan ini dari alam. Silikon merupakan bahan terbanyak ke dua
yang ada dibumi setelah oksigen (O2). Pasir, kaca dan batu-batuan lain adalah bahan alam yang
banyak mengandung unsur silikon. Dapatkah anda menghitung jumlah pasir dipantai.
Struktur atom kristal silikon, satu inti atom (nucleus) masing-masing memiliki 4 elektron valensi.
Ikatan inti atom yang stabil adalah jika dikelilingi oleh 8 elektron, sehingga 4 buah elektron atom
8/8/2019 LR03_Pijar Religia
http://slidepdf.com/reader/full/lr03pijar-religia 4/13
Karakteristik V I Semikonduktor Page 4
kristal tersebut membentuk ikatan kovalen dengan ion-ion atom tetangganya. Pada suhu yang
sangat rendah (0oK), struktur atom silikon divisualisasikan seperti pada gambar berikut.
Gambar-2 : Struktur dua dimensi kristal Silikon
Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti atom ke inti atom yang
lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor bersifat isolator karena tidak ada elektron
yang dapat berpindah untuk menghantarkan listrik. Pada suhu kamar, ada beberapa ikatan
kovalen yang lepas karena energi panas, sehingga memungkinkan elektron terlepas dari
ikatannya. Namun hanya beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas, sehingga tidak
memungkinkan untuk menjadi konduktor yang baik.
Ahli-ahli fisika terutama yang menguasai fisika quantum pada masa itu mencoba memberikan
doping pada bahan semikonduktor ini. Pemberian doping dimaksudkan untuk mendapatkan
elektron valensi bebas dalam jumlah lebih banyak dan permanen, yang diharapkan akan dapat
mengahantarkan listrik. Kenyataanya demikian, mereka memang iseng sekali dan jenius.
Tipe-N
Misalnya pada bahan silikon diberi doping phosphorus atau arsenic yang pentavalen yaitu bahan
kristal dengan inti atom memiliki 5 elektron valensi. Dengan doping, Silikon yang tidak lagi
murni ini (impurity semiconductor ) akan memiliki kelebihan elektron. Kelebihan
elektron membentuk semikonduktor tipe-n. Semikonduktor tipe-n disebut juga donor yang siap
melepaskan elektron.
8/8/2019 LR03_Pijar Religia
http://slidepdf.com/reader/full/lr03pijar-religia 5/13
Karakteristik V I Semikonduktor Page 5
Gambar 3 : doping atom pentavalen
Tipe-P
Kalau silikon diberi doping Boron, Gallium atau Indium, maka akan didapat semikonduktor tipe-
p. Untuk mendapatkan silikon tipe-p, bahan dopingnya adalah bahan trivalen yaitu unsur dengan
ion yang memiliki 3 elektron pada pita valensi. Karena ion silikon memiliki 4 elektron, dengan
demikian ada ikatan kovalen yang bolong (hole). Hole ini digambarkan sebagai akseptor yang
siap menerima elektron. Dengan demikian, kekurangan elektron menyebabkan semikonduktor
ini menjadi tipe-p.
Gambar 4 : doping atom trivalen
Resistansi
Semikonduktor tipe-p atau tipe-n jika berdiri sendiri tidak lain adalah sebuah resistor. Sama
seperti resistor karbon, semikonduktor memiliki resistansi. Cara ini dipakai untuk membuat
resistor di dalam sebuah komponen semikonduktor. Namun besar resistansi yang bisa didapat
kecil karena terbatas pada volume semikonduktor itu sendiri.
8/8/2019 LR03_Pijar Religia
http://slidepdf.com/reader/full/lr03pijar-religia 6/13
Karakteristik V I Semikonduktor Page 6
Sebuah bahan material bila dilewati oleh arus listrik akan menimbulkan disipasi panas. Besarnya
disipasi panas adalah I2R. Panas yang dihasilkan oleh material ini akan mengakibatkan
perubahan hambatan material tersebut. Jika pada material semi konduktor , pertambahan kalor /
panas akan mengurangi nilai hambatan material tersebut. Peristiwa dispasi panas dan perubahan
resistansi bahan semi konduktor ini saling berkaitan.
Gambar 5. Rangkaian tertutup semikoduktor
Cara Kerja
Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan cara masuk ke http://sitrampil.ui.ac.id/elaboratory
kemudian masuk ke jadwal, meng-klik LR03 – karakteristik VI Semikonduktor
1. Memperhatikan halaman web percobaan karakteristik VI semi konduktor
2. Memberikan beda potensial dengan memberi tegangan V1
3. Mengaktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button di sebelahnya.
4. Mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan
5. Mengulangi langkah 3 hingga 5 untuk beda potensial V2 hingga V8
Catatan : data yang diperoleh adalah 5 buah data terakhir jika rangkaian diberi beda potensial
tertentu ( misalkan V1) dengan interval 1 detik antara data ke satu dengan data berikutnya.
8/8/2019 LR03_Pijar Religia
http://slidepdf.com/reader/full/lr03pijar-religia 7/13
Karakteristik V I Semikonduktor Page 7
Tugas dan evaluasi
1. Perhatikan data yang saudara peroleh, apakah terjadi perubahan tegangan dan arus untuk V1 ,
V2 , V3 , V4 dan V5? Bila terjadi perubahan Jelaskan secara singkat mengapa hal tersebut terjadi
(analisa dan bila tidak terjadi jelaskan pula mengapa demikian !
Untuk V1, tidak terjadi perubahan tegangan ataupun arus listrik. Hal ini terjadi karena, tegangan
pertama kali dialirkan dalam sistem sehingga belum terjadi perubahan panas pada bahan
semikonduktor sehingga tidak ada perubahan resistansi bahan yang mengakibatkan arus listrik
bernilai konstan.
Pada V2, tidak terjadi perubahan tegangan, tetapi terjadi perubahan arus pada tegangan ke-3 dan
ke-5 dan perubahannya tidak terlalu besar. Ini berarti mulai terjadi disipasi panas pada bahan
semikonduktor
Pada V3, kembali tidak terjadi perubahan tegangan dan arus. Dapat diperkirakan, bahwa pada
tegangan awal, panas yang melewati materi masih belum stabil sehingga disipasi panas tidak
terjadi secara beraturan.
Pada V4, terjadi perubahan arus listrik yang semakin bervariasi. Disipasi panas mengurangi nilai
hambatan bahan semikonduktor, sehingga arus yang lewat pun berubah-ubah.
Pada V5, terjadi perubahan tegangan maupun arus listrik.
Berikut adalah tabel data pengamatan tegangan dan arus yang terukur pada tegangan tertentu
yang diberikan oleh praktikan.
Tabel 1. Data Pengamatan V dan I terhadap V1-V8
V(volt) I(mA)
1 0.44 3.91
0.44 3.91
0.44 3.91
0.44 3.91
0.44 3.91
2 0.92 7.82
0.92 7.82
8/8/2019 LR03_Pijar Religia
http://slidepdf.com/reader/full/lr03pijar-religia 8/13
Karakteristik V I Semikonduktor Page 8
0.92 8.15
0.92 7.82
0.92 8.15
3 1.36 12.06
1.36 12.06
1.36 12.06
1.36 12.06
1.36 12.06
4 1.83 16.29
1.83 16.94
1.83 16.29
1.83 16.62
1.83 16.94
5 2.26 20.85
2.26 20.53
2.25 20.85
2.26 20.53
2.25 21.18
6 2.83 27.372.83 27.37
2.83 27.70
2.83 28.02
2.83 28.02
7 3.14 32.26
3.13 32.58
3.14 31.93
3.13 33.24
3.13 32.58
8 3.58 37.47
3.58 37.80
3.57 38.45
8/8/2019 LR03_Pijar Religia
http://slidepdf.com/reader/full/lr03pijar-religia 9/13
Karakteristik V I Semikonduktor Page 9
3.56 39.10
3.55 39.43
2. Dapatkan nilai rata-rata beda potensial yang terukur dan arus yang terukur untuk V1 , V2 , V3
hingga V8.
Tabel 2. V dan I rata-rata percobaan
V rata-rata
(volt)
I rata-rata
(mA)
0.44 3.91
0.92 7.952
1.36 12.06
1.83 16.616
2.256 20.788
2.83 27.696
3.134 32.518
3.568 38.45
8/8/2019 LR03_Pijar Religia
http://slidepdf.com/reader/full/lr03pijar-religia 10/13
Karakteristik V I Semikonduktor Page 10
3. Buatlah grafik yang memperlihatkan hubungan V vs I untuk rata rata V dan I yang terukur
(lihat tugas 2)!
4. Bagaimanakah bentuk kurva hubungan V vs I , jelaskan mengapa bentuknya seperti itu !
Bentuk kurva adalah linear menanjak. Ini menunjukkan nilai V dan I sebanding. Semakin tinggi
nilai V, maka nilai I semakin tinggi pula. Begitu juga sebaliknya. Berdasarkan rumus V=IR dan
dengan hubungan V dan I yang sebanding, dapat disimpulkan jika R bernilai sebanding.
5. Berdasarkan berbagai kurva grafik V vs I bolehkah kita menggunakan hukum Ohm dalam
peristiwa ini ?
Kita boleh menggunakan hukum Ohm. Berdasarkan rumus V=IR, maka R=V/I. Dengan
kesebandingan nilai V dan I yang telah diketahui sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa
pada Vn, dengan nilai V dan I yang selalu sebanding, nilai R akan sebanding pula. Hal ini dapat
dilihat dari tabel di bawah.
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
I r a t a - r a t a ( m A )
V rata-rata (volt)
Grafik hubungan V dan I
8/8/2019 LR03_Pijar Religia
http://slidepdf.com/reader/full/lr03pijar-religia 11/13
Karakteristik V I Semikonduktor Page 11
Tabel 3. Hubungan V dan I terhadap R percobaan
V rata-rata
(volt)
I rata-rata
(mA)
R (ohm)
0.44 3.91 0.112532
0.92 7.952 0.115694
1.36 12.06 0.112769
1.83 16.616 0.110135
2.256 20.788 0.108524
2.83 27.696 0.102181
3.134 32.518 0.096377
3.568 38.45 0.092796
Semakin tinggi tegangan dan arus, semakin rendah hambatannya. Hal ini sesuai dengan hukum
Ohm, dimana R=V/I. Dan hal ini juga dapat menjelaskan pengaruh disipasi panas pada bahan
semikonduktor yang mengurangi resistansi bahan terhadap aliran listrik.
Analisis Percobaan
Pada percobaan ini, praktikan melakukan remote praktikum. Praktikan memberikan beda
potensial dengan memberi tegangan V1 pada rangkaian yang memiliki bahan semikonduktor.
Kemudian power supply disambungkan sehingga beda potensial dan arus dapat terukur padahambatan semikonduktor yang ada. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tegangan
yang praktikan berikan kepada rangkaian, dan berapa besar arus yang melewati bahan
semikonduktor tersebut. Besar arus yang lewat akan dipengaruhi oleh resistansi bahan
semikonduktor tersebut.
Langkah ini diulang untuk tegangan V2 hingga V8. Pengulangan ini untuk mendapatkan variasi
data, sehingga dapat diketahui apakah terjadi perubahan tegangan yang berpengaruh pada
perubahan arus. Dari sini juga dapat diketahui jika resistansi semikonduktor berubah-ubah
berdasarkan tegangan yang diberikan pada rangkaian.
8/8/2019 LR03_Pijar Religia
http://slidepdf.com/reader/full/lr03pijar-religia 12/13
Karakteristik V I Semikonduktor Page 12
Analisis Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengolahan data didapatkan beberapa hasil percobaan. Hasil
percobaan dapat dirangkum dalam Tabel. 3 berikut ini.
Tabel 3. Hubungan V dan I terhadap R percobaan
V rata-rata
(volt)
I rata-rata
(mA)
R (ohm)
0.44 3.91 0.112532
0.92 7.952 0.115694
1.36 12.06 0.112769
1.83 16.616 0.110135
2.256 20.788 0.108524
2.83 27.696 0.102181
3.134 32.518 0.096377
3.568 38.45 0.092796
Dari tabel tersebut dapat dilihat, bahwa tegangan yang diberikan praktikan kepada rangkaian
semakin besar. Ini berarti beda potensial rangkaian semakin besar dan panas yang melewati
bahan semikonduktor juga semakin besar. Bahan semikonduktor yang tersambung pada
rangkaian akan menimbulkan disipasi panas ketika dilewati arus listrik dan panas ini akan
mengurangi hambatan oleh material tersebut. Berkurangnya nilai hambatan bahan
semikonduktor ini juga dapat dilihat dari tabel di atas. Semakin besar tegangan yang diberikandan semakin besar arus yang melewati bahan semikonduktor, semakin kecil tegangannya. Hal ini
juga dapat dijelaskan dengan hukum ohm, dimana nilai hambatan akan sebanding dengan besar
tegangan dibagi arus listrik yang lewat.
Kesimpulan
Bahan semikonduktor yang disambungkan dalam sebuah rangkaian memiliki nilai resistansi.
Nilai resistansi akan berubah sejalan dengan berubahnya nilai tegangan yang diberikan ke dalam
rangkaian. Arus yang melewati bahan semikonduktor akan berubah sehingga mengubah
resistansi bahan, dalam hal ini resistansi semakin kecil.
8/8/2019 LR03_Pijar Religia
http://slidepdf.com/reader/full/lr03pijar-religia 13/13
Karakteristik V I Semikonduktor Page 13
Daftar Pustaka
Hamonangan, Aswan. 2009. Prinsip Dasar Semikonduktor. http://www.electroniclab.com/
(diakses pada 17 Oktober 2010, pukul 20.23)