5
LAPORAN PENDAHULUAN Nama Mahasiswa : ENDRA AMALIA NIM : 9901075013-72 Masalah Kesehatan : Kehamilan Fisiologis Defenisi : Kehamilan merupakan pertemuan sel sperma dan sel telur di daerah ampulatuba faopii (bagian luar saluran telur dan terletak rapat dengan ovarium GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR (dikaitkan dengan patologi, insiden dan diagnosisis penyakit) KEHAMILAN Konsepsi/ Festilisasi Morula (pembelahan) Blastula, trofoblas, desidua dan lempeng embrional Nidasi (implementasi) Embriogene sis Organogenesis (janin, placenta, tali pusat) Psikolo gis Perseps i Kehamil an Krisis (tidak direncana kan) Kebangaan (direncana kan) Stress Reproduksi Integumen Endoksin Kardiovaskul er Muskuloskele tal Pernafasan Gastrointest inal Pertumbuhan Biologi s

Lp Kehamilan Fisiologis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fisik

Citation preview

Page 1: Lp Kehamilan Fisiologis

LAPORAN PENDAHULUAN

Nama Mahasiswa : ENDRA AMALIA

NIM : 9901075013-72

Masalah Kesehatan : Kehamilan FisiologisDefenisi : Kehamilan merupakan pertemuan sel sperma dan sel telur di

daerah ampulatuba faopii (bagian luar saluran telur dan terletak rapat dengan ovarium

GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR (dikaitkan dengan patologi, insiden dan diagnosisis penyakit)

Sistem Reproduksi: Meningkatnya sirkulasi darah ke organ reproduksi, karena estrogen a. Serviks: mengeluarkan mucus yang kental/operculum menghambat masuknya bakteri

kedalam uterus.b. Uterus: hegars/pembesaran uterusc. Vagina: tanda Chadwick’s (keunguan), leukorrhea/sekresi berwarna putih meningkat,

meningginya derajat ransangan sexual (bulan 4 – bulan 7)

KEHAMILAN

Konsepsi/Festilisasi

Morula (pembelahan)

Blastula, trofoblas, desidua dan lempeng embrional

Nidasi (implementasi)

Embriogenesis

Organogenesis (janin, placenta, tali pusat) Psikologis

Persepsi Kehamilan

Krisis (tidak direncanakan)

Kebangaan (direncanakan)

Stress

Reproduksi

Integumen

Endoksin

Kardiovaskuler

Muskuloskeletal

Pernafasan

Gastrointestinal

Pertumbuhan

Biologis

Page 2: Lp Kehamilan Fisiologis

Sistem Integumena. Payudara: membesar, puting menonjol dan keras, kolostrum, ariola hiperpigmentasi b. Abdomen: strie grafidarum, pigmentasi c. Wajah: pigmentasi d. Perspirasi dan sekresi kelenjar lemak: kelenjar keringat/sebasea menjadi lebih aktif

Sistem Endokrina. Ovarium dan plasenta: menghasilkan estrogen dan progesteronb. Kelenjar tiroid: mengalami pembesaran, BMR meningkat 20 % karena Oksigen yang

dibutuhkan lebih banyakc. Kelenjar para tiroid: ukuran membesar, menghasilkan kalsium untuk janin d. Pankreas: menghasilkan insulin yang lebih banyak, wanita hamil cenderung kurang mampu

mengatasi jumlah gula, dengan keterbatasan penyipanan glikogen sehingga mengeluarkan gula kedalam urine membutuhkan pengawasan medis yang berkelanjutan.

Sistem Kardiovaskulera. Estrogen meransang kelenjar aldrenal menghasiklkan alddosteron menyebabkan retensi

garam dan airb. Uterus yang membesar menekan vena-vena yang mengaliri darah kedaerah pelvikdan

ekstremitas bawah sehingga tekanan darah menurun disebut supine hypotensive syndrome pucat sementara, pusing dan klamines

c. Psedoanemia (anemia fisiologis) karena meningkatnya volume plasma menyebabkan hemodilusi. Sedangkan eritrosit meningkat 33% dan hemoglobin 15 %.

Sistem Muskuloskeletala. Gigi, tulang dan persendian: membutuhkan kalsium dan fosfor lebih banyak terpenuhi

dengan dengan diit seimbang.b. Karies gigi disebabkan karena saliva yang asam sehingga membantu aktivitas

penghancuran bakteri.c. Otot: Kram otot dan tungkai karena metabolisme kalsium dan fosfor, kurangnya

drainasi sisa metabolisme otot, postur yang tidak seimbang

Sistem pernafasana. Paru-paru dan pernafasan: bentuk rongga dada berubah karena diafragma terdorong

oleh pertumbuhan janin; mengeluh sesak nafasb. Membran mukosa: bengkak seperti alergi pada memberan mukusa. Gejala: serak, hidung

tersumbat, dispenea, sakit tenggorongkan, perdarahan hidung, penciuman menurun

Sistem gastrointestinal: Kadar progesterone meningkat menyebabkan;a. Ganggunan keseimbangan cairan tubuhb. Meningkat kadar kolesterol darahc. Menurun kontraksi otot polosd. Sekresi saliva menjadi asam dan banyake. Asam lambung menurunf. Menurun peristaltic usus ~ konstipasi, ~ mual, kembang dan muntahg. HemeroidSistem perkemahana. Sering BAKb. Diolonepritis karena dilatasi ginjal dan ureter, peristaltic uretra menurun sehingga

gerakan urine ke kandung kemih lambat (stasis)Sistem pernafasanKaku lengan, tangan, 1 jari ~ merupakan masalah mekanis dapat dihilangkan dengan meyokong bahu dengan bantal pada malam hari dan menjaga postur tubuh yang baik selama siang hariMasalah Keperawatan Masalah Kolaborasi1. Konstipasi2. Gatal3. Badan berbau4. Kram5. Leukorrhea berlebihan6. BAK sering

Page 3: Lp Kehamilan Fisiologis

A. Pemeriksaan Diagnostik1. Urine lengkap2. USG

B. Diagnosa Keperawatan1. Konstipasi sehubungan dengan menurunnya peristaltic usus karena tingginya kadar

progesterone.2. Gangguan rasa nyaman pembesaran payudara sehubungan dengan peningkatan

sirkulasi darah oleh hormon estrogen.3. Gangguan rasa nyaman gatal pada abdomen sehubungan dengan peregangan

dinding abdomen.4. Gangguan bau badan sehubungan dengan peningkatan produksi kelenjar keringat/

sebasea.5. Kram sehubungan dengan meningkatnya metabolisme kalsium dan fosfor.6. Meningkatnya sekresi vagina/leukorrhea/keputihan sehubungan dengan meningkatnya

sirkulasi darah oleh hormon estogen.7. Gangguan istirahat tidur sehubungan dengan sering BAK.

C. Intervensi1. Dx 1: Konstipasi sehubungan dengan menurunnya peristaltic usus karena tingginya

kadar progesterone.a. Mengkaji pola BAB klien.b. Menjelaskan bahwa penyebab konstipasi pad ibu hamil adalah menurunnya

peristaltic usus karena tingginya kadar progesterone.c. Menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamiland. Menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan tinggi serat dan cairan yang

seimbang.e. Kolaborasi pemberian laxantif untuk pengososngan usus/rectum.

2. Dx 2: Gangguan rasa nyaman pembesaran payudara sehubungan dengan peningkatan sirkulasi darah oleh hormon estrogen.a. Mengkaji keadaan payudara: pembesarnnya, putting (apakah menonjol atau

tidak), ariola (apakah hyperpigmentasi atau tidak), dan colostrums (ada atau tidak).

b. Menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilanc. Menimbang berat badan klien.d. Menganjurkan untuk memelihara payudara selama kehamilan.e. Menganjurkan untuk memakai BH yang menopang payudara.

3. Dx 3: Gangguan rasa nyaman gatal pada abdomen sehubungan dengan peregangan dinding abdomen.a. Kaji keadaan abdomen klien: strienya (banyak atau tidak), pigmentasinyab. Menganjurkan agar tidak menggarut derah abdomen, cukup dengan mengusap-

usap permukaan abdomen luar.c. Menganjurkan untuk menjaga personel higien karena selama kehamilan keringat

berlebihan, berminyak memudahkan kuman untuk berkembang biak.d. Menganjurkan pemberian lotion agar memperlicin permukaan perut saat

pengusapan sehingga mengurangi perlukan jaringan yang meregang4. Dx 4: Gangguan bau badan sehubungan dengan peningkatan produksi kelenjar

keringat.a. Jelaskan kepada klien bahwa selama kehamilan terjadi peningkatan kelenjar

keringat dan berminyak.b. Anjurkan untuk mandi, keramas, ganti pakaian secara teratur.c. Anjurkan memakai deodoran untuk menghilangkan bau badan d. Anjurkan untuk tidak memakai pakaian yang ketat dan tebal

5. Dx 5: Kram sehubungan dengan meningkatnya metabolisme kalsium dan fosfor.a. Menjelaskan kepada klien penyebab kram.b. Menganjurkan untuk tidak melakukan aktivitas-aktivitas yang berat.c. Menganjurkan untuk melakukan kompres keringat.d. Istirahat yang cukup dengan kaki ditinggikan.

Page 4: Lp Kehamilan Fisiologis

6. Dx 6: Meningkatnya sekresi vagina/leukorrhea/keputihan sehubungan dengan meningkatnya sirkulasi darah oleh hormon estogen.a. Mengkaji keadaan leukorrhea yang meliputi: jumlah, warna dan baub. Jelaskan bahwa selama kehamilan sirkulasi darah vagina meningkat sehingga

terjadi peningkatan sekresi daerah vagina berwarna putih.c. Menganjurkan untuk memelihara kebersihan tubuh terutama daerah vaginad. Memeriksakan diri secara teratur selama kehamilan

7. Dx 7: Gangguan istirahat tidur sehubungan dengan sering BAK.a. Kaji istirahat tidur klienb. Kaji keadaan BAK klien meliputi; frekuensi, jumlah, warna dan baunya.c. Jelaskan bahwa selama kehamilan terjadi peningkatan frekuensi BAK karena

penekanan kandung kencing oleh uterus.d. Anjurkan untuk tidak minum saat menjelang tidur.

Buku sumber:Cohen, Susan M, (1991) Maternal, Neonatal, and Women’s Health Nursing, Springhouse

Corporation, Pennsylvania.Hamilton, Persis Mary, (1995) Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, EGC, Jakarta. Kim, Mi Ja, et al, (1995) Diagnosa Keperawatan (Pocket Guide to Nursing Diagnoses),

EGC, Jakarta. __________(1980) Teknik Keluarga Berencana, Unpad