19
KONSEP DASAR BAYI BARU LAHIR NORMAL 1. Pengertian a. Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama kelahiran. (Saifudin, Abdul Bari. 2002). b. Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya biasanya dengan usia gestasi 38 – 42 minggu. (Donna, L. Wong. 2003) c. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram. (Dep. Kes. RI. 2005) d. Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat. (Saifudin, Abdul Bari. 2002). 2. Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir a. Berat badan 2500 – 4000 gram b. Panjang badan 48 – 52 cm c. Lingkar dada 30 – 38 cm d. Lingkar kepala 33 – 35 cm e. Frekuensi jantung 120 – 160 kali/menit

LP BBL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PSYCHIATRIC NURSING

Citation preview

KONSEP DASAR BAYI BARU LAHIR NORMAL1. Pengertiana. Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama kelahiran. (Saifudin, Abdul Bari. 2002).b. Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya biasanya dengan usia gestasi 38 42 minggu. (Donna, L. Wong. 2003)c. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram. (Dep. Kes. RI. 2005)d. Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat.(Saifudin, Abdul Bari. 2002).

2. Ciri-Ciri Bayi Baru Lahira. Berat badan 2500 4000 gramb. Panjang badan 48 52 cmc. Lingkar dada 30 38 cmd. Lingkar kepala 33 35 cme. Frekuensi jantung 120 160 kali/menitf. Pernafasan 60 40 kali/menitg. Kulit kemerah merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukuph. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurnai. Kuku agak panjang dan lemasj. Genitalia : Perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora Laki laki testis sudah turun, skrotum sudah ada, penis berlubangk. Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baikl. Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baikm. Reflek graps atau menggenggam sudah baikn. Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan.(Ambarwati, Eny Retna. 2009)

3. Reflek-reflek fisiologisa. Mata1) Berkedip atau reflek cornealBayi berkedip pada pemunculan sinar terang yang tiba tiba atau pada pandel atau obyek kearah kornea, harus menetapkan sepanjang hidup, jika tidak ada maka menunjukkan adanya kerusakan pada saraf cranial.2) PupilPupil kontriksi bila sinar terang diarahkan padanya, reflek ini harus sepanjang hidup.3) GlabelaKetukan halus pada glabela (bagian dahi antara 2 alis mata) menyebabkan mata menutup dengan rapat.b. Mulut dan tenggorokan1) MenghisapBayi harus memulai gerakan menghisap kuat pada area sirkumoral sebagai respon terhadap rangsangan, reflek ini harus tetap ada selama masa bayi, bahkan tanpa rangsangan sekalipun, seperti pada saat tidur.2) MuntahStimulasi terhadap faring posterior oleh makanan, hisapan atau masuknya selang harus menyebabkan bayi mengalami reflek muntah, reflek ini harus menetap sepanjang hidup.3) RootingMenyentuh dan menekan dagu sepanjang sisi mulut akan menyebabkan bayi membalikkan kepala kearah sisi tersebut dan mulai menghisap, harus hilang pada usia kira kira 3 -4 bulan4) MenguapRespon spontan terhadap penurunan oksigen dengan maningkatkan jumlah udara inspirasi, harus menetap sepanjang hidup5) EkstrusiBila lidah disentuh atau ditekan bayi merespon dengan mendorongnya keluar harus menghilang pada usia 4 bulan6) BatukIritasi membrane mukosa laring menyebabkan batuk, reflek ini harus terus ada sepanjang hidup, biasanya ada setelah hari pertama lahir. (Mochtar, Rustam. 1998)

c. Ekstrimitas1) MenggenggamSentuhan pada telapak tangan atau telapak kaki dekat dasar kaki menyebabkan fleksi tangan dan jari.2) BabyskyTekanan di telapak kaki bagian luar kearah atas dari tumit dan menyilang bantalan kaki menyebabkan jari kaki hiperektensi dan heluks dorso fleksi3) Masa tubuha) Reflek moroKejutan atau perubahan tiba tiba dalam ekuilibrium yang menyebabkan ekstensi dan abduksi ekstrimitas yang tiba tiba serta mengisap jari dengan jari telunjuk dan ibu jari membentuk C diikuti dengan fleksi dan abduksi ekstrimitas, kaki dapat fleksi dengan lemah.b) StartleSuara keras yang tiba tiba menyebabkan abduksi lengan dengan fleksi siku tangan tetap tergenggamc) Tonik leherJika kepala bayi dimiringkan dengan cepat ke salah sisi, lengan dan kakinya akan berekstensi pada sisi tersebut dan lengan yang berlawanan dan kaki fleksi.d) Neck rightingJika bayi terlentang, kepala dipalingkan ke salah satu sisi, bahu dan batang tubuh membalik kearah tersebut dan diikuti dengan pelvise) Inkurvasi batang tubuh (gallant)Sentuhan pada punggung bayi sepanjang tulang belakang menyebabkan panggul bergerak kearah sisi yang terstimulasi. (Mochtar, Rustam. 1998)

4. Perubahan Fisiologis pada Bayi Baru LahirPerubahan fisiologis pada bayi baru lahir merupakan suatu proses adaptasi dengan lingkungan luar atau dikenal dengan kehidupan ekstrauteri. Sebelumnya bayi cukup hanya beradaptasi dengan kehidupan intrauterine. (Ambarwati, Eny Retna. 2009)Perubahan fisiologis bayi baru lahir, diantaranya sebagai berikut :a. Sistem pernafasanPerubahan sistem dari perkembangan organ paru itu sendiri dengan perkembangan struktur bronkus, bronkialus, serta alveolus yang terbentuk dalam proses kehamilan sehingga dapat menentukan proses pematangan dalam sistem pernafasan. Proses perubahan bayi baru lahir adalah dalam hal bernafas yang dapat dipengaruhi oleh keadaan hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik (lingkungan) yang merangsang pusat pernafasan medulla oblongata di otak. Selain itu juga terjadi tekanan rongga dada karena kompresi paru selama persalinan, sehingga merangsang masuknya udara kedalam paru, kemudian timbulnya pernafasan dapat terjadi akibat interaksi sistem pernafasan itu sendiri dengan sistem kardiovaskular dan susunan saraf pusat.b. Sistem peredaran darahPada sistem peredaran darah, terjadi perubahan fisiologis pada bayi baru lahir, yaitu setelah bayi itu lahir akan terjadi proses pengantaran oksigen ke seluruh jaringan tubuh, maka terdapat perubahan, yaitu penutupan foramen ovale pada atrium jantung dan penutupan duktus arteriosus antara arteri paru dan aorta. Perubahan ini terjadi akibat adanya tekanan pada seluruh sistem pembuluh darah, dimana oksigen dapat menyebabkan sistem pembuluh darah mengubah tenaga dengan cara meningkatkan atau mengurangi resistensi. Perubahan tekanan sistem pembuluh darah dapat terjadi saat tali pusat dipotong, resistensinya akan meningkat dan tekanan atrium kanan akan menurun karena darah kurang ke atrium berkurang yang dapat menyebabkan volume dan tekanan atrium kanan yang menurun. c. Sistem pengaturan tubuh, metabolisme glukosa, gastrointestinal, dan kekebalan tubuh.Perubahan sistem ini terdiri atas sistem pengaturan tubuh, metabolisme glukosa, dan kekebalan tubuh.d. Sistem pengaturan tubuhKetika bayi lahir dan langsung berhubungan dunia luar (lingkungan) yang lebih dingin, maka dapat menyebabkan air ketuban menguap melalui kulit yang dapat mendinginkan darah bayi. Pada saat lingkungan dingin, terjadi pembentukan suhu tanpa melalui mekanisme menggigil yang merupakan cara untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya serta hasil penggunaan lemak cokelat untuk produksi panas. Adanya timbulan lemak tersebut menyebabkan panas tubuh meningkat, sehingga terjadi proses adaptasi. Dalam pembakaran lemak, agar menjadi panas, bayi menggunakan kadar glukosa. Selanjutnya cadangan lemak tersebut akan habis dengan adanya stress dingin dan bila bayi kedinginan akan mengalami proses hipoglikemia.e. Metabolisme gulaSetelah tali pusat diikat atau diklem, maka kadar glukosa akan dipertahankan oleh si bayi itu sendiri serta mengalami penurunan waktu yang cepat1-2 jam. Guna mengetahui atau memperbaiki kondisi tersebut, maka dilakukan dengan menggunakan air susu (ASI), penggunaan cadangan glikogen (glikogenolisis), dan pembuatan glukosa dari sumber lain khususnya lemak (glukoneogenesis). Seorang bayi yang hebat akan menyimpan glukosa sabagai glikogen dalam hati.f. Sistem gastrointestinalProses mengisap dan menelan sebelum lahir sudah dimulai. Refleks gumoh dan batuk sudah terbentuk ketika bayi lahir. Kemampuan menelan dan mencerna makanan masih terbatas, mengingat hubungan esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang dapat menyebabkan gumoh dan kapasitasnya sangat terbatas kurang lebih 30 cc.

g. Sistem kekebalan tubuhPerkembangan sistem imunisasi pada bayi juga mengalami proses penyesuaian dengan perlindungan oleh kulit membrane mukosa, fungsi saluran nafas, pembentukan koloni mikroba oleh kulit dan usus, serta perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung. Perkembangan kekebalan alami pada tingkat sel oleh sel darah akan membuat terjadinya sistem kekebalan melalui pemberian kolostrum dan lambat laun akan terjadi kekebalan sejalan dengan perkembangan usia. (Hidayat, Aziz Alimun. 2008)

5. Penanganan Segera Bayi Baru Lahira. Membersihkan jalan nafasBayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir. Apabila bayi tidak langsung menangis, penolong segera membersihkan jalan nafas dangan cara sebagai berikut :1) Letakkan bayi pada posisi telentang di tempat yang keras dan hangat.2) Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke belakang.3) Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus kasa steril.4) Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar. Dengan rangsangan ini biasanya bayi segera menangis.a. Kekurangan zat asam pada bayi baru lahir dapat menyebabkan kerusakan otak. Sangat penting membersihkan jalan nafas, sehingga upaya bayi bernafas tidak akan menyebabkan aspirasi lender (massuknya lender ke paru-paru). Alat pengisap lender mulut (DeLee) atau alat pengisap lainnya yang steril, tabung oksigen dengan selangnya harus telah siap di tempat. Segera lakukan usaha menghisap mulut dan hidung. Petugas harus memantau dan mencatat uasaha napas yang pertama. Warna kulit, adanya cairan atau mekonium ddalam hidung atau mulut harus diperhatikan.b. Bantuan untuk memulai pernapasan mungkin diperlukan untuk mewujudkan ventilasi yang adekuat. Dokter atau tenaga medis lain hendaknya melakukan pemompaan bila setelah 1 menit bayi tidak bernapas. (Prawirohadjo, Sarwono. 2006)b. Melakukan penilaian1) Apakah bayi cukup bulan ?2) Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium ?3) Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernafas ?4) Apakah tonus otot bayi baik ?Jika bayi tidak cukup bulan dan air ketuban bercampur mekoniumdan atau tidak menangis atau tidak bernapas megap megap atau tonus otot tidak baik (lemah) maka segera lakukan tindakan resusitasi bayi baru lahir.(Wiknjosatro, Gulardi. 2008)

Klasifikasi penilaiana. Nilai 7-10 : bayi normal.b. Nilai 4-6 : bayi asfiksia ringan-sedang.c. Nilai 0-3 : bayi asfiksia berat.APGAR SCORETampilan

0

1

2

Appearence (Warna kulit)PucatEkstrimitas biruSeluruh tubuh merah

Pulse (Nadi)Tidak ada 100 x/menit

Grimace (Refleks)

Tidak adaMenyeringaiBersin/batuk

Activity (Tonus Otot)

Tidak adaEkstrimitas sedikit fleksiGerakan aktif

Respiration (Pemafasan)Tidak adaLemah/tidak teraturMenangis kuat

(Mochtar, Rustam. 1998)c. Pencegahan infeksi1) Cuci tangan dengan seksama sebelum dan setelah bersentuhan dengan bayi2) Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum dimandikan3) Pastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan, terutama klem, gunting, penghisap lendir DeLee dan benang tali pusat telah didesinfeksi tingkat tinggi atau steril.4) Pastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang digunakan untuk bayi, sudah dalam keadaan bersih. Demikin pula dengan timbangan, pita pengukur, termometer, stetoskop. (Wiknjosatro, Gulardi. 2008)d. Mempertahankan suhu tubuh bayiPada waktu lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya, dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat. Bayi baru lahir harus di bungkus hangat. Suhu tubuh bayi merupakan tolok ukur kebutuhan akan tempat tidur yang hangat sampai suhu tubuhnya sudah stabil. Suhu bayi harus dicatat (Prawiroharjo, Sarwono. 2006).Bayi baru lahir tidak dapat mengatur temperatur tubuhnya secara memadai dan dapat dengan cepat kedinginan jika kehilangan panas tidak segera dicegah. Bayi yang mengalami kehilangan panas (hipotermi) beresiko tinggi untuk jatuh sakit atau meninggal, jika bayi dalam keadaan basah atau tidak diselimuti mungkin akan mengalami hipoterdak, meskipun berada dalam ruangan yang relatif hangat. Bayi prematur atau berat lahir rendah sangat rentan terhadap terjadinya hipotermia.Mekanisme kehilangan panas tubuh bayi1) Evaporasi adalah jalan utama bayi kehilangan panas. Kehilangan panas dapat terjadi karena penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri karena setelah lahir, tubuh bayi tidak segara dikeringkan. Kehilangan panas juga terjadi pada bayi yang terlalu cepat dimandikan dan tubuhnya tidak segera dikeringkan dan diselimuti.2) Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin. Meja, tempat tidur atau timbangan yang temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi melalui mekanisme konduksi apabila bayi diletakkan diatas benda-benda tersebut.3) Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan di dalam ruangan yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas juga terjadi jika terjadi aliran udara dari kipas angin, hembusan udara melalui ventilasi atau pendingin ruangan.4) Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda-benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi. Bayi bias hilang panas dengan cara ini karena benda-benda tersebut menyerap radiasi panas tubuh bayi (walaupun tidak bersentuhan secara langsung).(Wiknjosatro, Gulardi. 2008)Cara mencegah terjadinya kehilangan panas :1) Keringkan tubuh bayi tanpa membersihkan verniks2) Letakkan bayi agar terjadi kontak kulit ibu ke kulit bayi3) Selimuti ibu dan bayi dan pakaian topi di kepala bayi4) Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir.5) Tempatkan bayi dilingkungan yang hangat6) Bayi jangan dibedong terlalu ketat.(Wiknjosatro, Gulardi. 2008)e. Memberikan vitamin KSemua bayi baru lahir harus diberikan vitamin K1 injeksi 1 mg intramuskuler setelah 1 jam setelah kontak kulit ke kulit dan bayi selesai menyusu untuk mencegah perdarahan BBL akibat defisiensi Vitamin K yang dapat dialami oleh sebagian BBL.(Wiknjosatro, Gulardi. 2008)f. Pencegahan infeksi mataSalep mata untuk pencegahan infeksi mata diberikan setelah 1 jam kontak kulit ke kulit dan bayi selesai menyusu. Pencegahan infeksi tersebut mengandung antibiotika Tetrasiklin 1%. Salep antibiotika harus tepat diberikan pada waktu satu jam setelah kelahiran. Upaya pencegahan infeksi mata tidak efektif jika diberikan lebih dari satu jam setelah kelahiran.Cara pemberian salep mata :1) Jelaskan kepada keluarga apa yang akan dilakukan dan tujuan pemberian obat tersebut.2) Cuci tangan (gunakan sabun dan air bersih mengalir).3) Berikan salep dalam satu garis lurus mulai dari bagian mata yang paling dekat dengan hidung bayi menuju bagian luar mata.4) Ujung tabung salep mata tak boleh menyentuh mata bayi.5) Jangan menghapus salep dari mata bayi dan anjurkan keluarga untuk tidak menghapus obat tersebut. (Wiknjosatro, Gulardi. 2008)g. Merawat tali pusat1) Jangan membungkus tali pusat atau mengoleskan cairan/bahan apapun kepuntung tali pusat. Nasehatkan hal ini juga bagi ibu dan keluarganya.2) Mengoleskan alcohol atau povidon iodine masih diperkenankan, tetapi tidak dikompreskan karena menyebabkan tali pusat basah/lembab.3) Berikan nasehat pada ibu dan keluarga sebelum meninggalkan bayi :1) Lipat popok di bawah tali pusat.2) Jika puting tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT dan sabun dan segera keringkan secara seksama dengan menggunakan air bersih.3) Jelaskan kepada ibu bahwa ia harus mencari bantuan ke petugas atau fasilitas kesehatan, jika pusat berdarah, menjadi merah, bernanah dan/ berbau.Jika pangkal tali pusat (pusat bayi) terus berdarah, merah meluas atau mengeluarkan nanah dan atau berbau, segera rujuk bayi ke fasilitas yang dilengkapi perawatan untuk bayi baru lahir. (Wiknjosatro, Gulardi. 2008)