7
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Lounge Menurut Adi Soenarno dalam bukunya Front Office Management (2006 : 364), : “ Lounge merupakan fasilitas penunjang untuk memberikan hiburan kepada tamu yang menginap di hotel. Pertunjukkan yang cocok untuk ditampilkan di lounge adalah pertunjukkan yang menghadirkan suasana teduh, ceria, sopan, dan dapat diterima kebanyakan orang yang sedang duduk-duduk disana. Pertunjukkan yang dimaksud antara lain adalah band dengan suara lembut, vocal group, penyanyi solo, yang diiringi piano atau organ. Hotel dapat menjual paket khusus yang memanfaatkan area lounge untuk entertainment komersial, seperti cocktail party, di mana setiap tamu akan membayar sejumlah uang demi mendapatkan paket koktil dengan berbagai pilihan ditambah dengan iringan musik hidup”. Rio Budi Prasadja dalam bukunya Psikologi Pelayanan Jasa Hotel, Restoran dan Kafe (2009 : 13), : “ Dalam Lounge kita dapat menjumpai dijualnya berbagai jenis minuman. Keanekaragaman ini cukup menarik bagi konsumen Horeka (hotel, restoran dan kafe). Jenis minuman beralkohol yang merupakan minuman favorit wisatawan mancanegara. Namun demikian, minuman tidak beralkohol juga merupakan sajian yang cukup banyak dikonsumsi masyarakat lainnya”. Berdasarkan kedua pengertian diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa lounge merupakan salah satu outlet yang ada di hotel yang menyediakan Universitas Sumatera Utara

Lounge

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aritektur itn malang

Citation preview

Page 1: Lounge

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Lounge

Menurut Adi Soenarno dalam bukunya Front Office Management (2006 :

364), : “ Lounge merupakan fasilitas penunjang untuk memberikan hiburan kepada

tamu yang menginap di hotel. Pertunjukkan yang cocok untuk ditampilkan di lounge

adalah pertunjukkan yang menghadirkan suasana teduh, ceria, sopan, dan dapat

diterima kebanyakan orang yang sedang duduk-duduk disana. Pertunjukkan yang

dimaksud antara lain adalah band dengan suara lembut, vocal group, penyanyi solo,

yang diiringi piano atau organ. Hotel dapat menjual paket khusus yang memanfaatkan

area lounge untuk entertainment komersial, seperti cocktail party, di mana setiap

tamu akan membayar sejumlah uang demi mendapatkan paket koktil dengan berbagai

pilihan ditambah dengan iringan musik hidup”.

Rio Budi Prasadja dalam bukunya Psikologi Pelayanan Jasa Hotel, Restoran

dan Kafe (2009 : 13), : “ Dalam Lounge kita dapat menjumpai dijualnya berbagai

jenis minuman. Keanekaragaman ini cukup menarik bagi konsumen Horeka (hotel,

restoran dan kafe). Jenis minuman beralkohol yang merupakan minuman favorit

wisatawan mancanegara. Namun demikian, minuman tidak beralkohol juga

merupakan sajian yang cukup banyak dikonsumsi masyarakat lainnya”.

Berdasarkan kedua pengertian diatas penulis dapat mengambil kesimpulan

bahwa lounge merupakan salah satu outlet yang ada di hotel yang menyediakan

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Lounge

minuman beralkohol maupun tidak beralkohol berikut makanan pendukung lainnya

yang ditemani hiburan alunan musik, penyanyi dengan suasana yang tenang dan

ceria.

2.2 Pengertian Efektifitas Dan Efisiensi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990), dikemukakan bahwa efektif

berarti ada efeknya (akibat, pengaruhnya, kesannya) manjur dan mujarab dapat

membawa hasil.

Sondang P. Siagian dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen (2001 : 24),

: “Efektifitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah

tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah

barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektifitas menunjukkan keberhasilan

dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin

mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektifitasnya”.

“Effectiveness”, berarti melakukan hal yang benar (operasional) (Amin

Widjaja Tunggal dalam bukunya Management Audit Suatu Pengantar 2000 : 33).

Berdasarkan ketiga pengertian diatas penulis dapat mengambil kesimpulan

bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target yang

telah dicapai manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Lounge

Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya

sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan.

SP. Hasibuan (1984 : 233-4) yang mengutip pernyataan H. Emerson : “

Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil

antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga

hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. Dengan kata

lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan.

“Efficiency”, berarti melakukan sesuatu dengan benar (hasil) (Amin Widjaja

Tunggal dalam bukunya Management Audit Suatu Pengantar 2000 : 33).

Berdasarkan kedua pengertian diatas penulis dapat mengambil kesimpulan

bahwa efisiensi adalah hasil yang dicapai manajemen dengan penggunaan sumber

yang terbatas dan memperkecil kesalahan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan

agar memperoleh hasil yang maksimal.

2.3 Pelayanan Lounge dalam Meningkatkan Citra dan Pendapatan Hotel

Pelayanan yang cepat, tepat dan profesional atas minuman beralkohol menjadi

semakin penting semenjak banyak restoran memperdagangkan jenis minuman

tersebut untuk memenuhi tuntutan kepuasan para tamu dan juga untuk meningkatkan

keuntungan. Jika seorang tamu sudah menjadi pelanggan maka masalah harga

minuman yang disukainya atau brands favoritnya tidak lagi menjadi masalah.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Lounge

Di dalam bisnis lounge pelayanan minuman, terutama minuman beralkohol,

sangatlah menguntungkan. Banyak restoran menyajikan minuman beralkohol sebagai

bagian dari kelengkapan pelayanan makan. Bahkan di beberapa tempat, penjualan

minuman merupakan bagian terpenting dari bisnis tempat tersebut.

Para pramusaji baik waiter, waitress maupun wine waiter, dituntut dapat

menyajikan minuman beralkohol secara tepat dan profesional, termasuk harus

memiliki pengetahuan tentang aneka macam minuman campuran, cocktail, dan

sebagainya agar pramusaji tersebut dapat memberikan saran-saran yang tepat kepada

para tamu.

Lounge dibuka menurut keperluannya. Di hotel besar, lounge ada yang buka

24 jam. Hal ini sangat tergantung pada kondisi dan situasi hotelnya. Penempatan

lounge tergantung pada kebijakan hotel, misalnya diletakkan di tepi kolam renang, di

teras coffeeshop atau tempat lain yang strategis. Semua kegiatan itu memerlukan

pengawasan dan perhitungan untuk memastikan pemerolehan laba yang diharapkan

dapat mendorong naiknya pendapatan hotel.

Lokasi sebuah lounge juga harus strategis, dengan ruangan yang cukup untuk

menampung beberapa set meja dan kursi yang nyaman, dilengkapi dengan dekorasi

yang bagus serta sejuknya AC sentral. Disamping itu, lay out sebuah lounge juga

harus menarik dipandang. Oleh karenanya, penggunaan perlengkapan dan peralatan

operasional lounge haruslah lengkap sesuai fungsi dan kebutuhannya.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Lounge

2.4 Perkembangan Lounge Sejalan dengan Kemajuan Industri Perhotelan

Bisnis perhotelan di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat, terbukti dengan

semakin meningkatnya jumlah hotel dan jumlah kamarnya. Hal ini tidak

mengherankan mengingat kebutuhan akan hotel juga semakin meningkat. Mulai

untuk keperluan pertemuan antar-individu sampai perhelatan besar, yang memerlukan

sarana function room dan ball room, tersedia di hotel. Mulai dari sekedar untuk

menikmati alunan musik lembut di lounge sampai pagelaran orchestra kolosal, semua

ada di hotel. Salah satunya adalah outlet lounge yang berada dihotel.

Walaupun keberadaannya bukan sebagai fasilitas utama, tetapi menyumbang

cukup besar bagi pendapatan dan popularitas hotel. Pengunjung yang datang akan

mengeluarkan sejumlah uang demi mendapatkan fasilitas yang diinginkan. Hubungan

antara pelayan jasa dengan konsumennya merupakan kunci sukses dari cabang ini.

Bilamana hubungan mereka baik, maka tamu akan berkunjung kembali, dan penyedia

jasa memiliki ikatan hubungan yang sangat berarti dalam membangun promosi yang

berbentuk word of mouth communication.

Bar dan Lounge dewasa ini banyak menampilkan musisi dan artis lokal,

mengadakan acara festival musik, baik country, pop, maupun jazz yang menunjukkan

bahwa ada keterkaitan antara bisnis lounge dengan seni musik serta ada kaitan

dengan dunia orang muda, sehingga eksistensi lounge masih mungkin untuk tetap

berada dalam golongan bisnis yang prospektif.

Sehubungan dengan soal pelanggan, ada beberapa karakter tamu, antara lain

tamu yang datang ke lounge karena termotivasi oleh musik yang eksis pada saat itu.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Lounge

Mereka datang lebih disebabkan oleh suguhan musik. Ada yang termotivasi dengan

minuman kesukaannya. Ada pula yang datang untuk bertemu kawan dekat.

Sementara itu ada pula yang datang ke lounge sekedar untuk mengusir sepi,

membuang rasa sebal atau meredakan stress dari berbagai masalah.

2.5 Hubungan Kerja Sama Lounge dengan Departemen Lain

Hampir semua jenis pekerjaan yang ada di hotel adalah kerja tim (team work).

Executive Lounge banyak dibantu oleh departemen lain dalam menjalankan tugasnya.

Hal ini berhubungan dengan kenyataan bahwa pada dasarnya konsentrasi operasional

sebuah hotel berporos pada tamu. Hotel sedapat mungkin memberikan layanan

maksimal agar tamu terpuaskan. Untuk memberikan kepuasan maksimal, tugas tidak

dapat hanya dibebankan pada satu departemen saja. Masing-masing saling terkait dan

saling berhubungan. Bila mata rantai hubungan ini terputus atau tidak terjalin baik,

sudah dapat dipastikan penyampaian layanannya pun menjadi pincang.

2.5.1 Lounge dengan Housekeeping

Lounge dengan housekeeping memiliki hubungan dalam operasi sehari-hari,

keduanya selalu bahu membahu untuk memenuhi ekspektasi tamu serta untuk

memenuhi tugas profesional di industri perhotelan, seperti penanganan kebersihan,

kerapian furnitures dan ketersedian linen yang digunakan lounge.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Lounge

2.5.2 Lounge dengan Food And Beverage

Food and beverage adalah salah satu departemen yang memiliki hubungan

paling erat dengan lounge. Bagian ini adalah departemen yang secara umum

menghasilkan makanan dan minuman bagi tamu.

2.5.3 Lounge dengan Engineering

Departemen Engineering adalah bagian yang bertanggung jawab terhadap

pemeliharaan struktur bangunan, masalah listrik dan mesin-mesin yang ada serta

kerusakan peralatan elektronika.

2.5.4 Lounge dengan Purchasing

Bagian purchasing memiliki hubungan dalam pengadaan barang-barang

makanan dan minuman groceries. Seperti wine, beer, spirits, aneka soft drink, keju,

selai, madu, teh, kopi, gula dan kebutuhan lainnya.

2.5.5 Lounge dengan Stewarding

Bagian ini menyediakan alat-alat makan dan minum maupun alat saji yang

bersih setelah pemakaian.

Universitas Sumatera Utara