Upload
dewi-aisyah-t
View
25
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
masalah logam berat toksikan
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang Industri merupakan salah satu penopang perekonomian daerah
Keberadaan industri di suatu wilayah dapat membantu meningkatkan
perekonomian masyarakat setempat Namun akibat adanya proses
industri maka industri tersebut akan mengeluarkan hasil sampingan
berupa limbah Limbah apapun seharusnya tidak menjadi masalah jika
dikelola dengan baik tetapi apabila karena berbagai keterbatasan dana
dan kepedulian pelaku pengusaha industri maka limbah tersebut tidak
dikelola sehingga cepat atau lambat tentu akan menimbulkan masalah di
kemudian hari
Pencemaran yang dihasilkan dari logam berat sangat berbahaya
karena bersifat toksik logam berat juga akan terakumulasi dalam sedimen
dan biota melalui proses gravitasi Salah satu logam berat yang termasuk
bahan beracun dan berbahaya adalah tembaga (Cu) merupakan salah
satu logam berat yang banyak dimanfaatkan dalam industri terutama
dalam industri elektroplating tekstil dan industri logam (alloy) Ion Cu (II)
dapat terakumulasi di otak jaringan kulit hati pankreas dan miokardium
Oleh karena itu proses penanganan limbah menjadi bagian yang sangat
penting dalam industri
Keberadaan unsur tembaga di alam dapat ditemukan dalam bentuk
logam bebas akan tetapi lebih banyak ditemukan dalam bentuk
persenyawaan Cu termasuk ke dalam kelompok logam essensial dimana
dalam kadar yang rendah dibutuhkan oleh organisme sebagai koenzim
dalam proses metabolisme tubuh sifat racunnya baru muncul dalam
kadar yang tinggi Pada konsentrasi 001 ppm fitoplankton akan mati
karena Cu menghambat aktivitas enzim dalam pembelahan sel
fitoplankton Konsentrasi Cu dalam kisaran 25-30 ppm dalam badan
perairan akan membunuh ikan-ikan Kadar tembaga maksimum yang di
perbolehkan Menurut PPRI No82 Tahun 2001 adalah 002 mgL (Fitriyah
et al 2013)
Cu merupakan elemen mikro yang sangat dibutuhkan oleh
organisme baik darat maupun perairan namun dalam jumlah yang
sedikit Keberadaan Cu di suatu perairan umum dapat berasal dari daerah
industri yang berada di sekitar perairan tersebut Logam ini akan terserap
oleh biota perairan secara berkelanjutan apabila keberadaannya dalam
perairan selalu tersedia Terlebih lagi bagi biota perairan dengan mobilitas
yang rendah seperti kerang(Cahyani et al2012)
Tembaga adalah logam yang secara jelas mengalami proses
akumulasi dalam tubuh hewan seiring dengan pertambahan umurnya dan
ginjal merupakan bagian tubuh ikan yang paling banyak terdapat
akumulasi Tembaga Paparan Tembaga dalam waktu yang lama pada
manusia akan menyebabkan terjadinya akumulasi bahan-bahan kimia
dalam tubuh manusia yang dalam periode waktu tertentu akan
menyebabkan munculnya efek yang merugikan kesehatan penduduk
12 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas maka didapatkan rumusan
masalah sebagai berikut
1 Apa pengertian dari Tembaga(Cu)
2 Apa kegunaan dari Tembaga (Cu)
3 Bagaimana dampak dari kegunaan Tembaga (Cu)
4 Apa dampak dari Tembaga pada pengolahan limbah industri
5 Apa dampak dari Tembaga pada ikan
6 Apa dampak dari Tembaga pada Pengolahan Air Bersih
7 Apa dampak dari Tembaga pada sungai dan sedimen
13 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui definisi dari Tembaga
2 Untuk mengetahui kegunaan dari Tembaga
3 Untuk mengetahui dampak dari kegunaan Tembaga
4 Untuk mengetahui dampak dari Tembaga pada pengolahan limbah
industri
5 Untuk mengetahui dampak dari Tembaga pada ikan
6 Untuk mengetahui dampak dari Tembaga pada Pengolahan Air
Bersih
7 Untuk mengetahui dampak dari Tembaga pada sungai dan
sedimen
BAB II
PEMBAHASAN
21 Pengertian Tembaga (Cu)Tembaga dengan nama kimia cuprum dilambangkan dengan Cu
berbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam dapat ditemukan
dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak ditemukan dalam
bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat dalam bentuk mineral
Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga menempati posisi
dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456 Tembaga adalah
logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan melebur pada
suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam tembaga
mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga juga
dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi +2
Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam bentuk
hidrat padat maupun dalam larutan air (Andaka 2008)
Logam tembaga dan beberapa bentuk persenyawaanya seperti
CuO CuCO3 Cu(OH)2 dan Cu(CN)2 tidak dapat larut dalam air dingin
atau air panas tetapi dapat dilarutkan dalam asam Logam tembaga itu
sendiri dapat dilarutkan dalam senyawa asam sulfat panas dan dalam
larutan basa NH4OH
22 Kegunaan Tembaga (Cu)Tembaga banyak diguna-kan pada pabrik yang memproduksi alat-
alat listrik sebagai alloy dengan perak (Ag) kadmium (Cd) timah putih
dan seng (Zn) (Andaka 2008) logam Cu Cr Pb dan Zn adalah logam-
logam yang telah dimanfaatkan secara luas sebagai logam pelapis atau
pelindung logam besi dari korosi Pada metode electroplating logam berat
yang ada dalam limbah akan tereduksi melapisi logam besi sehingga pada
beda potensial listrik tertentu semua logam berat dalam limbah akan
berkurang karena tereduksi dan mengendap di katoda
Tembaga banyak digunakan untuk industri kimia sebagai bahan
celup dan rayon Alat ndash alat rumah tangga alat-alat otomotif dekorasi
atau perhiasan dan sebagainya Tembaga memiliki sifat konduktor listrik
sangat baik sehingga banyak digunakan sebagai penghantar listrik
misalnya untuk kabel listrik Selain itu tembaga tahan terhadap cuaca dan
korosi Walaupun tembaga tidak begitu reaktif tetapi dapat juga terkorosi
Warna kemerah-merahan dari tembaga berubah menjadi kehijau-hijauan
akibat terkorosi oleh udara membentuk patina Tembaga dalam jumlah
sedikit diperlukan oleh tubuh sebagai perunut tetapi dalam jumlah besar
sangat beracun Oleh karena beracun garam tembaga digunakan untuk
membunuh jamur bakteri dan alga
23 Dampak Kegunaan Tembaga(Cu)
Ion Cu (II) dapat terakumulasi di otak jaringan kulit hati pankreas
dan miokardium (Fitriyah et al 2013) Cu termasuk ke dalam kelompok
logam essensial dimana dalam kadar yang rendah dibutuhkan oleh
organisme sebagai koenzim dalam proses metabolisme tubuh sifat
racunnya baru muncul dalam kadar yang tinggi
Logam berat masuk ke dalam jaringan tubuh makhluk hidup melalui
beberapa jalan yaitu saluran pernafasan pencernaan dan penetrasi
melalui kulit Di dalam tubuh hewan logam diabsorbsi darah berikatan
dengan protein darah yang kemudian didistribusikan ke seluruh jaringan
tubuh Akumulasi logam yang tertinggi biasanya dalam detoksifikasi (hati)
dan eksresi (ginjal) Akumulasi logam berat dalam tubuh organism
tergantung pada konsentrasi logam berat dalam air atau lingkungan suhu
keadaan spesis dan aktivitas fisiologi(Mursquonisa et al 2014)
Pada manusia dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gejala ginjal
hati muntaber pusing lemah anemia kram kovulsi shock koma dan
dapat menyebabkan penderita meninggal Dalam dosis rendah dapat
menimbulkan rasa kesat warna dan korosi pada pipa sambungan dan
peralatan dapur (Andaka 2008)
24 Dampak Tembaga Pada Pengolahan Limbah Industri
Kandungan Tembaga (Cu) pada pagi hari masih memenuhi standar
dan pada sore hari juga masih memenuhi standar yang telah ditetapkan
akan tetapi mengalami peningkatan pada sore hari tetapi masi memenuhi
standar yang telah di tetapkan Hal ini disebabkan karena di titik 2 juga
terdapat industri PT Semen Tonasa dan pemukiman penduduk yang
menghasilkan limbah industri dan domestik yang merupakan sumber
pencemaran yang mengakibatkan meningkatnya kandungan Tembaga
(Cu) di dalam air Industri PT Semen Tonasa menggunakan batubara
untuk kegiatan industri dan di titik 2 merupakan aliran sungai yang dekat
dengan tempat penyimpanan batubara Industri PT Semen Tonasa juga
menghasilkan beberapa jenis limbah diantaranya yaitu limbah padat yang
berupa limbah domestik yang berasal dari kantor dan kantin Jenis limbah
cair yang mengandung BOD COD pH TSS dan lain-lain Jenis limbah
yang berwujud gasasap yang dihasilkan oleh pabrik melalui cerobong
termasuk golongan gas berbahaya karena mengganggu pernafasan yang
secara terus menerus dihasilkan selama proses produksi Jenis limbah
debu dihasilkan dari mesin produksi yang juga dihasilkan secara terus
menerus selama proses produksi (Puslitbang-LH 2011) Industri yang
menghasilkan limbah bila dialirkan ke sungai maka sungai tersebut akan
tercemar oleh logam berat akan tetapi pengambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan pada saat musim debit air Sungai Pangkajene
semakin besar sehingga terjadi pengenceran pada badan air sungai oleh
air hujan Seperti halnya menurut Daud et al(2013) menyatakan bahwa
pada saat debit air besar maka konsentrasi zat pencemar semakin kecil
sehingga kualitas badan air sesungguhnya tidak tergambarkan
25 Dampak Dari Tembaga Pada IkanTembaga adalah logam yang secara jelas mengalami proses
akumulasi dalam tubuh hewan seiring dengan pertambahan umurnya dan
ginjal merupakan bagian tubuh ikan yang paling banyak terdapat
akumulasi Tembaga Paparan Tembaga dalam waktu yang lama pada
manusia akan menyebabkan terjadinya akumulasi bahan-bahan kimia
dalam tubuh manusia yang dalam periode waktu tertentu akan
menyebabkan munculnya efek yang merugikan kesehatan penduduk
(Daud et al2013)
Kandungan tembaga pada ikan Tembang yang diambil dari dua
lokasi pemasaran ikan di Makasar menunjukkan bahwa ikan tembang
terdeteksi tembaga Kadar tembaga pada TPI Lelong adalah 00189
mgKg dan TPI Rajawali adalah sebesar 00144 mhgKg Dan perbedaan
antara 2 lokasi pengambilan sampel adalah sebesar 00045 mgKg
Menurut Mursquonisa et al (2014) tembaga adalah logam essensial
bagi hewan air yang bermanfaat dalam pembentukan haemosianin sistem
darah dan pada enzimatik hewan air Logam Cu dibutuhkan organism
larut untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya yaitu sebagai
kofaktor kerja enzim Akan tetapi bila jumlah Cu yang masuk ke dalam
tubuh secara berlebihan maka akan berubah fungsi menjadi racun bagi
tubuh
Nilai toksisitas tembaga berkisar antara 002-100 mgKg dan
ambang batas tembaga dalam darah menurut ketetapan WHO adalah 08-
12 mgKg Sementara itu kadar standar baku mutu logam berat pada ikan
untuk tembaga sebsar 002 mgkg dan batas maksimum kadar Cu yang
diperbolehkan dalam makanan hasil laut FAO tahun 1972 sebesar 10
mgkg Bila dilihat dari nilai ambang batas yang telah ditetapkan di atas
maka tidak ditemukan adanya logam tembaga yang melebihi kadar
maksimum pada ikan Tembang yang dipasarkan di Makassar
Berdasarkan penelitian Daud et al(2013) Berdasarkan hasil
pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada ikan gabus di Sungai Pangkajene
menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu) terdeteksi dalam ikan gabus di
Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan sampel Jadi kadar
Tembaga (Cu) dalam ikan gabus di Sungai Pangkajene tidak syarat
karena berada di atas standar yang telah ditentukan menurut standar EPA
Reference Dose (risk-based) California Action level and published
international standards (compiled by FAO in 1982) yakni 3 mgkg
Kadar tembaga (Cu) tertinggi pada Siput Merah (Cerithidea sp)
juga terdapat di Pelabuhan sebesar 2592 ppm dan terendah terdapat di
Desa Basilam Baru sebesar 1264 ppm jika dibandingkan dengan standar
baku mutu logam berat untuk biota konsumsi dari Surat Keputusan
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (20 ppm) maka
dapat kita ketahui bahwa kadar logam tembaga dalam tubuh Siput Merah
belum melewati baku mutu yang telah ditetapkan Hasil perhitungan
akumulasi logam berat Cu pada Cerithidea sp dapat dilihat dari Nilai
Faktor Konsentrasi Biologi Cerithidea sp terhadap logam berat Cu berkisar
antara 123 1048753 193 Hal ini menunjukan bahwa tingkat akumulasi tertinggi
untuk logam Cu yaitu 193 termasuk dalam kategori logam berat
akumulatif rendah menurut febrita et al (2013)
Kerang Darah (Anadara granosa) hanya ditemukan pada Muara
Sungai yaitu pada Stasiun A4 dan B5 Kandungan logam berat Cu dalam
kerang pada tahun 2010 di Muara Sungai Sayung (Stasiun A4) sebesar
2986 mgkg dan di Sungai Gonjol (Stasiun B5) sebesar 312 mgkg
Sedangkan pada tahun 2011 tidak terdeteksi adanya logam berat Cu
dalam kerang tersebut baik di Muara Sungai Sayung maupun di Muara
Sungai Gonjol Pada Sungai Sayung nilai kandungan logam Cu di air
tertinggi pada stasiun A4 dan A5 sedangkan pada Sungai Gonjol tertinggi
pada stasiun B1 Kandungan logam berat pada stasiun tersebut telah
melebihi ambang baku mutu yang ditetapkan hal ini diduga karena pada
stasiun tersebut berada pada perairan yang berdekatan dengan
pemukiman penduduk dan juga keberadaan lokasi obyek wisata Pantai
Morosari Sedangkan pada Sungai Gonjol letak stasiun tersebut juga
berdekatan dengan pembuangan limbah dan tidak mengalir ke perairan
Moriarty (1988) menyatakan bahwa siklus pasang surut menyebabkan
kuantitas logam berat pada satu satuan massa air tertentu akan menjadi
menurun(Cahyani et al2012)
26 Dampak Dari Tembaga Pada Pengolahan Air Bersih
Sungai Surabaya merupakan sungai utama DAS Brantas bagian
hilir yang merupakan sumber kebutuhan air utama sekaligus sebagai
tempat pembuangan limbah domestik dan industri di wilayah Surabaya
Pada DAS Brantas terdapat sekitar 650 industri pada tahun 2006 Sungai
Surabaya merupakan bagian dari sungai Brantas yang mengalir mulai dari
Bendungan Lengkong Baru dan bermuara di pintu air Jagir Surabaya
Menurut PP Nomor 82 Tahun 2001 dan Perda Jatim Nomor 2 Tahun 2008
tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air di
Provinsi Jawa Timur Sungai Surabaya termasuk sungai kelas I yaitu air
yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum sehingga
senantiasa di kontrol kualitas airnya Kadar tembaga maksimum yang di
perbolehkan Menurut PPRI No82 Tahun 2001 adalah 002 mgL
Berdasarkan penelitian Fitriyah et al(2013) dapat diketahui bahwa
kandungan tembaga037-081 mgL sudah melebihi ambang batas yang
telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu 002 mgL Tingginya kadar Cu
karena adanya pencemaran limbah industri di sekitar Sungai Surabaya
banyak terdapat industri yang menggunakan logam berat Cu sebagai
bahan baku maupun bahan penolong untuk keperluan produksi
diantaranya industri pelapisan logam kawat baja sepeda dan mur baut
sedangkan pada sedimen berkisar antara 2758 ndash 7729 mgkg massa
kering pada kelima lokasi pengambilan sampel selama tiga kali periode
pengambilan sampel melebihi ambang baku mutu menurut ANZECC
ISQG-Low (65 mgkg) Kandungan logam berat di sedimen selalu jauh
lebih tinggi di bandingkan di perairan hal ini terjadi akibat proses
akumulasi logam pada sedimen yang dapat di sebabkan karena logam
berat mempunyai sifat yang mudah mengikat bahan organik dan
mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen selain itu
dimungkinkan logam berat yang terdapat dalam sedimen sudah
terakumulasi dalam waktu yang lama sebelum pengambilan sampel
sehingga pada saat dilakukan analisis kandungan tembaga dalam
sedimen menunjukkan kadar yang tinggi
Hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga (Cu) pada air
sungai Pangkajene Kabupaten Pangkep pada lima titik pengambilan
sampel dalam dua waktu pengambilan diperoleh gambaran bahwa pada
pengambilan titik 1 di pagi hari sebesar 00060mgl dan di sore hari
sebesar 00273mgl pada titik 2 di pagi hari sebesar 00331mgl dan sore
hari sebesar 00170mgl pada titik 3 di pagi hari sebesar 00382mgl dan
sore hari sebesar 00379mgl pada titik 4 di pagi hari sebesar 00427mgl
dan sore hari sebesar 00508mgl pada titik 5 di pagi hari sebesar
00527mgl dan sore hari sebesar 00601mgl Kandungan logam berat
Tembaga (Cu) tertinggi dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene
Kabupaten Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 5 pada sore
hari yaitu sebesar 00601mgl dan kandungan logam berat Tembaga (Cu)
terendah dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene Kabupaten
Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 1 pada pagi hari yaitu
sebesar 00060mgl hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga
(Cu) pada sampel air bahwa yang memenuhi syarat sesuai dengan
(peraturan menteri kesehatan RI NO 416MENKESIX1990) tentang
Pengolahan Kuaitas Air dan Pengendalian Pencemaran Airyaitu 10 mgl
adalah semua titik pengambilan sampel pada pagi hari dan sore hari yakni
titik 1 2 34 dan 5 pada pagi dan sore hari (Daud et al2013)
27 Dampak Dari Tembaga Pada Sungai Dan SedimenLogam berat yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan
mengalami pengendapan kemudian diserap oleh organisme yang hidup
di perairan tersebut Logam berat memiliki sifat yang mudah mengikat
bahan organik dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan
sedimen sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi
dibandingkan dalam air Mengendapnya logam berat bersama dengan
padatan tersuspensi akan mempengaruhi kualitas sedimen di dasar
perairan dan juga perairan sekitarnya
Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam berat yang dapat
ditemukan pada lingkungan perairan maupun dalam sedimen Logam
berat secara alami memiliki konsentrasi yang rendah pada perairan
Tinggi rendahnya konsentrasi logam berat disebabkan oleh jumlah
maksimum limbah logam berat ke perairan Logam Berat yang masuk
perairan akan mengalami pengendapan pengenceran dan dispersi
kemudian diserap oleh organisme yang hidup diperairan Mekanisme
utama logam berat dapat terakumulasi dalam sedimen karena dapat
terikat oleh senyawa atau terabsorpsi melalui tahapan yang dikenal
sebagai faktor geokimia yang meliputi 5 fase 1) fase terikat secara
absorpsi dan pertukaran ion 2) fase terikat karbonat 3) fase terikat oleh
oksida FeMn 4) fase terikat pada zat organik dan sulfida dan 5) fase
terikat kisi-kisi logam Cu dominan pada sistem perairan (solid) yaitu
CuS(s) CuFeS2(s) Cu2CO3(OH)2(s) Cu3(CO3)2(OH)2(s) Cu(OH)2(s)
CuO(s) (Fitriyah et al2013)
Kandungan Logam Cu dalam sedimen pada tahun 2010 di Muara
Sungai Sayung bekisar antara 489 - 2875 mgkg dan di Muara Sungai
Gonjol antara 1877 - 7128 mgkg Sedangkan pada tahun 2011 di Muara
Sungai Sayung bekisar antara 161 - 2557 mgkg dan di Muara Sungai
Gonjol bekisar antara 1669 - 5272 mgkg
Kandungan Cu dalam sedimen cenderung tinggi hal ini
dikarenakan oleh sifat logam berat di kolom air yang mengendap dalam
jangka waktu tertentu dan kemudian terakumulasi di dasar perairan
sedimen Cahyani et al(2012) menyatakan pengendapan terjadi karena
berat jenis logam lebih tinggi dibandingkan dengan berat jenis air
Sehingga kandungan logam berat di sedimen menjadi lebih tinggi
daripada di air diduga karena pengaruh proses fisika kimia dan biologi
yang terjadi secara alamiah di perairan
Pada tingkat selanjutnya keadaan tersebut akan menghancurkan
ekosistem perairan Kadar logam Cu dalam Kerang Darah baik di Muara
sungai Sayung maupun di Muara Sungai Gonjol diketahui sudah melebihi
baku mutu yang telah ditetapkan menurut Surat Keputusan Direktoral
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (sebesar 20 mgkg)
Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada air
Sungai Pangkajene hari menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu)
terdeteksi dalam air Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan
sampel dan masih memenuhi standar Jadi kadar Tembaga (Cu) dalam
air Sungai Pangkajene memenuhi syarat karena berada di bawah standar
yang telah ditentukan menurut SK Gubernur No14 Tahun 2003 Tentang
Baku Mutu Limbah Cair(Daud et al2013)
BAB IIIPENUTUP
31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam
dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak
ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat
dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga
menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456
Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan
melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam
tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga
juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi
+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam
bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan
secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi
32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan
monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol
kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat
mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi
masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai
perbolehkan Menurut PPRI No82 Tahun 2001 adalah 002 mgL (Fitriyah
et al 2013)
Cu merupakan elemen mikro yang sangat dibutuhkan oleh
organisme baik darat maupun perairan namun dalam jumlah yang
sedikit Keberadaan Cu di suatu perairan umum dapat berasal dari daerah
industri yang berada di sekitar perairan tersebut Logam ini akan terserap
oleh biota perairan secara berkelanjutan apabila keberadaannya dalam
perairan selalu tersedia Terlebih lagi bagi biota perairan dengan mobilitas
yang rendah seperti kerang(Cahyani et al2012)
Tembaga adalah logam yang secara jelas mengalami proses
akumulasi dalam tubuh hewan seiring dengan pertambahan umurnya dan
ginjal merupakan bagian tubuh ikan yang paling banyak terdapat
akumulasi Tembaga Paparan Tembaga dalam waktu yang lama pada
manusia akan menyebabkan terjadinya akumulasi bahan-bahan kimia
dalam tubuh manusia yang dalam periode waktu tertentu akan
menyebabkan munculnya efek yang merugikan kesehatan penduduk
12 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas maka didapatkan rumusan
masalah sebagai berikut
1 Apa pengertian dari Tembaga(Cu)
2 Apa kegunaan dari Tembaga (Cu)
3 Bagaimana dampak dari kegunaan Tembaga (Cu)
4 Apa dampak dari Tembaga pada pengolahan limbah industri
5 Apa dampak dari Tembaga pada ikan
6 Apa dampak dari Tembaga pada Pengolahan Air Bersih
7 Apa dampak dari Tembaga pada sungai dan sedimen
13 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui definisi dari Tembaga
2 Untuk mengetahui kegunaan dari Tembaga
3 Untuk mengetahui dampak dari kegunaan Tembaga
4 Untuk mengetahui dampak dari Tembaga pada pengolahan limbah
industri
5 Untuk mengetahui dampak dari Tembaga pada ikan
6 Untuk mengetahui dampak dari Tembaga pada Pengolahan Air
Bersih
7 Untuk mengetahui dampak dari Tembaga pada sungai dan
sedimen
BAB II
PEMBAHASAN
21 Pengertian Tembaga (Cu)Tembaga dengan nama kimia cuprum dilambangkan dengan Cu
berbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam dapat ditemukan
dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak ditemukan dalam
bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat dalam bentuk mineral
Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga menempati posisi
dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456 Tembaga adalah
logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan melebur pada
suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam tembaga
mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga juga
dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi +2
Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam bentuk
hidrat padat maupun dalam larutan air (Andaka 2008)
Logam tembaga dan beberapa bentuk persenyawaanya seperti
CuO CuCO3 Cu(OH)2 dan Cu(CN)2 tidak dapat larut dalam air dingin
atau air panas tetapi dapat dilarutkan dalam asam Logam tembaga itu
sendiri dapat dilarutkan dalam senyawa asam sulfat panas dan dalam
larutan basa NH4OH
22 Kegunaan Tembaga (Cu)Tembaga banyak diguna-kan pada pabrik yang memproduksi alat-
alat listrik sebagai alloy dengan perak (Ag) kadmium (Cd) timah putih
dan seng (Zn) (Andaka 2008) logam Cu Cr Pb dan Zn adalah logam-
logam yang telah dimanfaatkan secara luas sebagai logam pelapis atau
pelindung logam besi dari korosi Pada metode electroplating logam berat
yang ada dalam limbah akan tereduksi melapisi logam besi sehingga pada
beda potensial listrik tertentu semua logam berat dalam limbah akan
berkurang karena tereduksi dan mengendap di katoda
Tembaga banyak digunakan untuk industri kimia sebagai bahan
celup dan rayon Alat ndash alat rumah tangga alat-alat otomotif dekorasi
atau perhiasan dan sebagainya Tembaga memiliki sifat konduktor listrik
sangat baik sehingga banyak digunakan sebagai penghantar listrik
misalnya untuk kabel listrik Selain itu tembaga tahan terhadap cuaca dan
korosi Walaupun tembaga tidak begitu reaktif tetapi dapat juga terkorosi
Warna kemerah-merahan dari tembaga berubah menjadi kehijau-hijauan
akibat terkorosi oleh udara membentuk patina Tembaga dalam jumlah
sedikit diperlukan oleh tubuh sebagai perunut tetapi dalam jumlah besar
sangat beracun Oleh karena beracun garam tembaga digunakan untuk
membunuh jamur bakteri dan alga
23 Dampak Kegunaan Tembaga(Cu)
Ion Cu (II) dapat terakumulasi di otak jaringan kulit hati pankreas
dan miokardium (Fitriyah et al 2013) Cu termasuk ke dalam kelompok
logam essensial dimana dalam kadar yang rendah dibutuhkan oleh
organisme sebagai koenzim dalam proses metabolisme tubuh sifat
racunnya baru muncul dalam kadar yang tinggi
Logam berat masuk ke dalam jaringan tubuh makhluk hidup melalui
beberapa jalan yaitu saluran pernafasan pencernaan dan penetrasi
melalui kulit Di dalam tubuh hewan logam diabsorbsi darah berikatan
dengan protein darah yang kemudian didistribusikan ke seluruh jaringan
tubuh Akumulasi logam yang tertinggi biasanya dalam detoksifikasi (hati)
dan eksresi (ginjal) Akumulasi logam berat dalam tubuh organism
tergantung pada konsentrasi logam berat dalam air atau lingkungan suhu
keadaan spesis dan aktivitas fisiologi(Mursquonisa et al 2014)
Pada manusia dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gejala ginjal
hati muntaber pusing lemah anemia kram kovulsi shock koma dan
dapat menyebabkan penderita meninggal Dalam dosis rendah dapat
menimbulkan rasa kesat warna dan korosi pada pipa sambungan dan
peralatan dapur (Andaka 2008)
24 Dampak Tembaga Pada Pengolahan Limbah Industri
Kandungan Tembaga (Cu) pada pagi hari masih memenuhi standar
dan pada sore hari juga masih memenuhi standar yang telah ditetapkan
akan tetapi mengalami peningkatan pada sore hari tetapi masi memenuhi
standar yang telah di tetapkan Hal ini disebabkan karena di titik 2 juga
terdapat industri PT Semen Tonasa dan pemukiman penduduk yang
menghasilkan limbah industri dan domestik yang merupakan sumber
pencemaran yang mengakibatkan meningkatnya kandungan Tembaga
(Cu) di dalam air Industri PT Semen Tonasa menggunakan batubara
untuk kegiatan industri dan di titik 2 merupakan aliran sungai yang dekat
dengan tempat penyimpanan batubara Industri PT Semen Tonasa juga
menghasilkan beberapa jenis limbah diantaranya yaitu limbah padat yang
berupa limbah domestik yang berasal dari kantor dan kantin Jenis limbah
cair yang mengandung BOD COD pH TSS dan lain-lain Jenis limbah
yang berwujud gasasap yang dihasilkan oleh pabrik melalui cerobong
termasuk golongan gas berbahaya karena mengganggu pernafasan yang
secara terus menerus dihasilkan selama proses produksi Jenis limbah
debu dihasilkan dari mesin produksi yang juga dihasilkan secara terus
menerus selama proses produksi (Puslitbang-LH 2011) Industri yang
menghasilkan limbah bila dialirkan ke sungai maka sungai tersebut akan
tercemar oleh logam berat akan tetapi pengambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan pada saat musim debit air Sungai Pangkajene
semakin besar sehingga terjadi pengenceran pada badan air sungai oleh
air hujan Seperti halnya menurut Daud et al(2013) menyatakan bahwa
pada saat debit air besar maka konsentrasi zat pencemar semakin kecil
sehingga kualitas badan air sesungguhnya tidak tergambarkan
25 Dampak Dari Tembaga Pada IkanTembaga adalah logam yang secara jelas mengalami proses
akumulasi dalam tubuh hewan seiring dengan pertambahan umurnya dan
ginjal merupakan bagian tubuh ikan yang paling banyak terdapat
akumulasi Tembaga Paparan Tembaga dalam waktu yang lama pada
manusia akan menyebabkan terjadinya akumulasi bahan-bahan kimia
dalam tubuh manusia yang dalam periode waktu tertentu akan
menyebabkan munculnya efek yang merugikan kesehatan penduduk
(Daud et al2013)
Kandungan tembaga pada ikan Tembang yang diambil dari dua
lokasi pemasaran ikan di Makasar menunjukkan bahwa ikan tembang
terdeteksi tembaga Kadar tembaga pada TPI Lelong adalah 00189
mgKg dan TPI Rajawali adalah sebesar 00144 mhgKg Dan perbedaan
antara 2 lokasi pengambilan sampel adalah sebesar 00045 mgKg
Menurut Mursquonisa et al (2014) tembaga adalah logam essensial
bagi hewan air yang bermanfaat dalam pembentukan haemosianin sistem
darah dan pada enzimatik hewan air Logam Cu dibutuhkan organism
larut untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya yaitu sebagai
kofaktor kerja enzim Akan tetapi bila jumlah Cu yang masuk ke dalam
tubuh secara berlebihan maka akan berubah fungsi menjadi racun bagi
tubuh
Nilai toksisitas tembaga berkisar antara 002-100 mgKg dan
ambang batas tembaga dalam darah menurut ketetapan WHO adalah 08-
12 mgKg Sementara itu kadar standar baku mutu logam berat pada ikan
untuk tembaga sebsar 002 mgkg dan batas maksimum kadar Cu yang
diperbolehkan dalam makanan hasil laut FAO tahun 1972 sebesar 10
mgkg Bila dilihat dari nilai ambang batas yang telah ditetapkan di atas
maka tidak ditemukan adanya logam tembaga yang melebihi kadar
maksimum pada ikan Tembang yang dipasarkan di Makassar
Berdasarkan penelitian Daud et al(2013) Berdasarkan hasil
pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada ikan gabus di Sungai Pangkajene
menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu) terdeteksi dalam ikan gabus di
Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan sampel Jadi kadar
Tembaga (Cu) dalam ikan gabus di Sungai Pangkajene tidak syarat
karena berada di atas standar yang telah ditentukan menurut standar EPA
Reference Dose (risk-based) California Action level and published
international standards (compiled by FAO in 1982) yakni 3 mgkg
Kadar tembaga (Cu) tertinggi pada Siput Merah (Cerithidea sp)
juga terdapat di Pelabuhan sebesar 2592 ppm dan terendah terdapat di
Desa Basilam Baru sebesar 1264 ppm jika dibandingkan dengan standar
baku mutu logam berat untuk biota konsumsi dari Surat Keputusan
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (20 ppm) maka
dapat kita ketahui bahwa kadar logam tembaga dalam tubuh Siput Merah
belum melewati baku mutu yang telah ditetapkan Hasil perhitungan
akumulasi logam berat Cu pada Cerithidea sp dapat dilihat dari Nilai
Faktor Konsentrasi Biologi Cerithidea sp terhadap logam berat Cu berkisar
antara 123 1048753 193 Hal ini menunjukan bahwa tingkat akumulasi tertinggi
untuk logam Cu yaitu 193 termasuk dalam kategori logam berat
akumulatif rendah menurut febrita et al (2013)
Kerang Darah (Anadara granosa) hanya ditemukan pada Muara
Sungai yaitu pada Stasiun A4 dan B5 Kandungan logam berat Cu dalam
kerang pada tahun 2010 di Muara Sungai Sayung (Stasiun A4) sebesar
2986 mgkg dan di Sungai Gonjol (Stasiun B5) sebesar 312 mgkg
Sedangkan pada tahun 2011 tidak terdeteksi adanya logam berat Cu
dalam kerang tersebut baik di Muara Sungai Sayung maupun di Muara
Sungai Gonjol Pada Sungai Sayung nilai kandungan logam Cu di air
tertinggi pada stasiun A4 dan A5 sedangkan pada Sungai Gonjol tertinggi
pada stasiun B1 Kandungan logam berat pada stasiun tersebut telah
melebihi ambang baku mutu yang ditetapkan hal ini diduga karena pada
stasiun tersebut berada pada perairan yang berdekatan dengan
pemukiman penduduk dan juga keberadaan lokasi obyek wisata Pantai
Morosari Sedangkan pada Sungai Gonjol letak stasiun tersebut juga
berdekatan dengan pembuangan limbah dan tidak mengalir ke perairan
Moriarty (1988) menyatakan bahwa siklus pasang surut menyebabkan
kuantitas logam berat pada satu satuan massa air tertentu akan menjadi
menurun(Cahyani et al2012)
26 Dampak Dari Tembaga Pada Pengolahan Air Bersih
Sungai Surabaya merupakan sungai utama DAS Brantas bagian
hilir yang merupakan sumber kebutuhan air utama sekaligus sebagai
tempat pembuangan limbah domestik dan industri di wilayah Surabaya
Pada DAS Brantas terdapat sekitar 650 industri pada tahun 2006 Sungai
Surabaya merupakan bagian dari sungai Brantas yang mengalir mulai dari
Bendungan Lengkong Baru dan bermuara di pintu air Jagir Surabaya
Menurut PP Nomor 82 Tahun 2001 dan Perda Jatim Nomor 2 Tahun 2008
tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air di
Provinsi Jawa Timur Sungai Surabaya termasuk sungai kelas I yaitu air
yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum sehingga
senantiasa di kontrol kualitas airnya Kadar tembaga maksimum yang di
perbolehkan Menurut PPRI No82 Tahun 2001 adalah 002 mgL
Berdasarkan penelitian Fitriyah et al(2013) dapat diketahui bahwa
kandungan tembaga037-081 mgL sudah melebihi ambang batas yang
telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu 002 mgL Tingginya kadar Cu
karena adanya pencemaran limbah industri di sekitar Sungai Surabaya
banyak terdapat industri yang menggunakan logam berat Cu sebagai
bahan baku maupun bahan penolong untuk keperluan produksi
diantaranya industri pelapisan logam kawat baja sepeda dan mur baut
sedangkan pada sedimen berkisar antara 2758 ndash 7729 mgkg massa
kering pada kelima lokasi pengambilan sampel selama tiga kali periode
pengambilan sampel melebihi ambang baku mutu menurut ANZECC
ISQG-Low (65 mgkg) Kandungan logam berat di sedimen selalu jauh
lebih tinggi di bandingkan di perairan hal ini terjadi akibat proses
akumulasi logam pada sedimen yang dapat di sebabkan karena logam
berat mempunyai sifat yang mudah mengikat bahan organik dan
mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen selain itu
dimungkinkan logam berat yang terdapat dalam sedimen sudah
terakumulasi dalam waktu yang lama sebelum pengambilan sampel
sehingga pada saat dilakukan analisis kandungan tembaga dalam
sedimen menunjukkan kadar yang tinggi
Hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga (Cu) pada air
sungai Pangkajene Kabupaten Pangkep pada lima titik pengambilan
sampel dalam dua waktu pengambilan diperoleh gambaran bahwa pada
pengambilan titik 1 di pagi hari sebesar 00060mgl dan di sore hari
sebesar 00273mgl pada titik 2 di pagi hari sebesar 00331mgl dan sore
hari sebesar 00170mgl pada titik 3 di pagi hari sebesar 00382mgl dan
sore hari sebesar 00379mgl pada titik 4 di pagi hari sebesar 00427mgl
dan sore hari sebesar 00508mgl pada titik 5 di pagi hari sebesar
00527mgl dan sore hari sebesar 00601mgl Kandungan logam berat
Tembaga (Cu) tertinggi dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene
Kabupaten Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 5 pada sore
hari yaitu sebesar 00601mgl dan kandungan logam berat Tembaga (Cu)
terendah dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene Kabupaten
Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 1 pada pagi hari yaitu
sebesar 00060mgl hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga
(Cu) pada sampel air bahwa yang memenuhi syarat sesuai dengan
(peraturan menteri kesehatan RI NO 416MENKESIX1990) tentang
Pengolahan Kuaitas Air dan Pengendalian Pencemaran Airyaitu 10 mgl
adalah semua titik pengambilan sampel pada pagi hari dan sore hari yakni
titik 1 2 34 dan 5 pada pagi dan sore hari (Daud et al2013)
27 Dampak Dari Tembaga Pada Sungai Dan SedimenLogam berat yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan
mengalami pengendapan kemudian diserap oleh organisme yang hidup
di perairan tersebut Logam berat memiliki sifat yang mudah mengikat
bahan organik dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan
sedimen sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi
dibandingkan dalam air Mengendapnya logam berat bersama dengan
padatan tersuspensi akan mempengaruhi kualitas sedimen di dasar
perairan dan juga perairan sekitarnya
Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam berat yang dapat
ditemukan pada lingkungan perairan maupun dalam sedimen Logam
berat secara alami memiliki konsentrasi yang rendah pada perairan
Tinggi rendahnya konsentrasi logam berat disebabkan oleh jumlah
maksimum limbah logam berat ke perairan Logam Berat yang masuk
perairan akan mengalami pengendapan pengenceran dan dispersi
kemudian diserap oleh organisme yang hidup diperairan Mekanisme
utama logam berat dapat terakumulasi dalam sedimen karena dapat
terikat oleh senyawa atau terabsorpsi melalui tahapan yang dikenal
sebagai faktor geokimia yang meliputi 5 fase 1) fase terikat secara
absorpsi dan pertukaran ion 2) fase terikat karbonat 3) fase terikat oleh
oksida FeMn 4) fase terikat pada zat organik dan sulfida dan 5) fase
terikat kisi-kisi logam Cu dominan pada sistem perairan (solid) yaitu
CuS(s) CuFeS2(s) Cu2CO3(OH)2(s) Cu3(CO3)2(OH)2(s) Cu(OH)2(s)
CuO(s) (Fitriyah et al2013)
Kandungan Logam Cu dalam sedimen pada tahun 2010 di Muara
Sungai Sayung bekisar antara 489 - 2875 mgkg dan di Muara Sungai
Gonjol antara 1877 - 7128 mgkg Sedangkan pada tahun 2011 di Muara
Sungai Sayung bekisar antara 161 - 2557 mgkg dan di Muara Sungai
Gonjol bekisar antara 1669 - 5272 mgkg
Kandungan Cu dalam sedimen cenderung tinggi hal ini
dikarenakan oleh sifat logam berat di kolom air yang mengendap dalam
jangka waktu tertentu dan kemudian terakumulasi di dasar perairan
sedimen Cahyani et al(2012) menyatakan pengendapan terjadi karena
berat jenis logam lebih tinggi dibandingkan dengan berat jenis air
Sehingga kandungan logam berat di sedimen menjadi lebih tinggi
daripada di air diduga karena pengaruh proses fisika kimia dan biologi
yang terjadi secara alamiah di perairan
Pada tingkat selanjutnya keadaan tersebut akan menghancurkan
ekosistem perairan Kadar logam Cu dalam Kerang Darah baik di Muara
sungai Sayung maupun di Muara Sungai Gonjol diketahui sudah melebihi
baku mutu yang telah ditetapkan menurut Surat Keputusan Direktoral
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (sebesar 20 mgkg)
Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada air
Sungai Pangkajene hari menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu)
terdeteksi dalam air Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan
sampel dan masih memenuhi standar Jadi kadar Tembaga (Cu) dalam
air Sungai Pangkajene memenuhi syarat karena berada di bawah standar
yang telah ditentukan menurut SK Gubernur No14 Tahun 2003 Tentang
Baku Mutu Limbah Cair(Daud et al2013)
BAB IIIPENUTUP
31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam
dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak
ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat
dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga
menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456
Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan
melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam
tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga
juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi
+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam
bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan
secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi
32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan
monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol
kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat
mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi
masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai
2 Untuk mengetahui kegunaan dari Tembaga
3 Untuk mengetahui dampak dari kegunaan Tembaga
4 Untuk mengetahui dampak dari Tembaga pada pengolahan limbah
industri
5 Untuk mengetahui dampak dari Tembaga pada ikan
6 Untuk mengetahui dampak dari Tembaga pada Pengolahan Air
Bersih
7 Untuk mengetahui dampak dari Tembaga pada sungai dan
sedimen
BAB II
PEMBAHASAN
21 Pengertian Tembaga (Cu)Tembaga dengan nama kimia cuprum dilambangkan dengan Cu
berbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam dapat ditemukan
dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak ditemukan dalam
bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat dalam bentuk mineral
Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga menempati posisi
dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456 Tembaga adalah
logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan melebur pada
suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam tembaga
mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga juga
dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi +2
Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam bentuk
hidrat padat maupun dalam larutan air (Andaka 2008)
Logam tembaga dan beberapa bentuk persenyawaanya seperti
CuO CuCO3 Cu(OH)2 dan Cu(CN)2 tidak dapat larut dalam air dingin
atau air panas tetapi dapat dilarutkan dalam asam Logam tembaga itu
sendiri dapat dilarutkan dalam senyawa asam sulfat panas dan dalam
larutan basa NH4OH
22 Kegunaan Tembaga (Cu)Tembaga banyak diguna-kan pada pabrik yang memproduksi alat-
alat listrik sebagai alloy dengan perak (Ag) kadmium (Cd) timah putih
dan seng (Zn) (Andaka 2008) logam Cu Cr Pb dan Zn adalah logam-
logam yang telah dimanfaatkan secara luas sebagai logam pelapis atau
pelindung logam besi dari korosi Pada metode electroplating logam berat
yang ada dalam limbah akan tereduksi melapisi logam besi sehingga pada
beda potensial listrik tertentu semua logam berat dalam limbah akan
berkurang karena tereduksi dan mengendap di katoda
Tembaga banyak digunakan untuk industri kimia sebagai bahan
celup dan rayon Alat ndash alat rumah tangga alat-alat otomotif dekorasi
atau perhiasan dan sebagainya Tembaga memiliki sifat konduktor listrik
sangat baik sehingga banyak digunakan sebagai penghantar listrik
misalnya untuk kabel listrik Selain itu tembaga tahan terhadap cuaca dan
korosi Walaupun tembaga tidak begitu reaktif tetapi dapat juga terkorosi
Warna kemerah-merahan dari tembaga berubah menjadi kehijau-hijauan
akibat terkorosi oleh udara membentuk patina Tembaga dalam jumlah
sedikit diperlukan oleh tubuh sebagai perunut tetapi dalam jumlah besar
sangat beracun Oleh karena beracun garam tembaga digunakan untuk
membunuh jamur bakteri dan alga
23 Dampak Kegunaan Tembaga(Cu)
Ion Cu (II) dapat terakumulasi di otak jaringan kulit hati pankreas
dan miokardium (Fitriyah et al 2013) Cu termasuk ke dalam kelompok
logam essensial dimana dalam kadar yang rendah dibutuhkan oleh
organisme sebagai koenzim dalam proses metabolisme tubuh sifat
racunnya baru muncul dalam kadar yang tinggi
Logam berat masuk ke dalam jaringan tubuh makhluk hidup melalui
beberapa jalan yaitu saluran pernafasan pencernaan dan penetrasi
melalui kulit Di dalam tubuh hewan logam diabsorbsi darah berikatan
dengan protein darah yang kemudian didistribusikan ke seluruh jaringan
tubuh Akumulasi logam yang tertinggi biasanya dalam detoksifikasi (hati)
dan eksresi (ginjal) Akumulasi logam berat dalam tubuh organism
tergantung pada konsentrasi logam berat dalam air atau lingkungan suhu
keadaan spesis dan aktivitas fisiologi(Mursquonisa et al 2014)
Pada manusia dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gejala ginjal
hati muntaber pusing lemah anemia kram kovulsi shock koma dan
dapat menyebabkan penderita meninggal Dalam dosis rendah dapat
menimbulkan rasa kesat warna dan korosi pada pipa sambungan dan
peralatan dapur (Andaka 2008)
24 Dampak Tembaga Pada Pengolahan Limbah Industri
Kandungan Tembaga (Cu) pada pagi hari masih memenuhi standar
dan pada sore hari juga masih memenuhi standar yang telah ditetapkan
akan tetapi mengalami peningkatan pada sore hari tetapi masi memenuhi
standar yang telah di tetapkan Hal ini disebabkan karena di titik 2 juga
terdapat industri PT Semen Tonasa dan pemukiman penduduk yang
menghasilkan limbah industri dan domestik yang merupakan sumber
pencemaran yang mengakibatkan meningkatnya kandungan Tembaga
(Cu) di dalam air Industri PT Semen Tonasa menggunakan batubara
untuk kegiatan industri dan di titik 2 merupakan aliran sungai yang dekat
dengan tempat penyimpanan batubara Industri PT Semen Tonasa juga
menghasilkan beberapa jenis limbah diantaranya yaitu limbah padat yang
berupa limbah domestik yang berasal dari kantor dan kantin Jenis limbah
cair yang mengandung BOD COD pH TSS dan lain-lain Jenis limbah
yang berwujud gasasap yang dihasilkan oleh pabrik melalui cerobong
termasuk golongan gas berbahaya karena mengganggu pernafasan yang
secara terus menerus dihasilkan selama proses produksi Jenis limbah
debu dihasilkan dari mesin produksi yang juga dihasilkan secara terus
menerus selama proses produksi (Puslitbang-LH 2011) Industri yang
menghasilkan limbah bila dialirkan ke sungai maka sungai tersebut akan
tercemar oleh logam berat akan tetapi pengambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan pada saat musim debit air Sungai Pangkajene
semakin besar sehingga terjadi pengenceran pada badan air sungai oleh
air hujan Seperti halnya menurut Daud et al(2013) menyatakan bahwa
pada saat debit air besar maka konsentrasi zat pencemar semakin kecil
sehingga kualitas badan air sesungguhnya tidak tergambarkan
25 Dampak Dari Tembaga Pada IkanTembaga adalah logam yang secara jelas mengalami proses
akumulasi dalam tubuh hewan seiring dengan pertambahan umurnya dan
ginjal merupakan bagian tubuh ikan yang paling banyak terdapat
akumulasi Tembaga Paparan Tembaga dalam waktu yang lama pada
manusia akan menyebabkan terjadinya akumulasi bahan-bahan kimia
dalam tubuh manusia yang dalam periode waktu tertentu akan
menyebabkan munculnya efek yang merugikan kesehatan penduduk
(Daud et al2013)
Kandungan tembaga pada ikan Tembang yang diambil dari dua
lokasi pemasaran ikan di Makasar menunjukkan bahwa ikan tembang
terdeteksi tembaga Kadar tembaga pada TPI Lelong adalah 00189
mgKg dan TPI Rajawali adalah sebesar 00144 mhgKg Dan perbedaan
antara 2 lokasi pengambilan sampel adalah sebesar 00045 mgKg
Menurut Mursquonisa et al (2014) tembaga adalah logam essensial
bagi hewan air yang bermanfaat dalam pembentukan haemosianin sistem
darah dan pada enzimatik hewan air Logam Cu dibutuhkan organism
larut untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya yaitu sebagai
kofaktor kerja enzim Akan tetapi bila jumlah Cu yang masuk ke dalam
tubuh secara berlebihan maka akan berubah fungsi menjadi racun bagi
tubuh
Nilai toksisitas tembaga berkisar antara 002-100 mgKg dan
ambang batas tembaga dalam darah menurut ketetapan WHO adalah 08-
12 mgKg Sementara itu kadar standar baku mutu logam berat pada ikan
untuk tembaga sebsar 002 mgkg dan batas maksimum kadar Cu yang
diperbolehkan dalam makanan hasil laut FAO tahun 1972 sebesar 10
mgkg Bila dilihat dari nilai ambang batas yang telah ditetapkan di atas
maka tidak ditemukan adanya logam tembaga yang melebihi kadar
maksimum pada ikan Tembang yang dipasarkan di Makassar
Berdasarkan penelitian Daud et al(2013) Berdasarkan hasil
pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada ikan gabus di Sungai Pangkajene
menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu) terdeteksi dalam ikan gabus di
Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan sampel Jadi kadar
Tembaga (Cu) dalam ikan gabus di Sungai Pangkajene tidak syarat
karena berada di atas standar yang telah ditentukan menurut standar EPA
Reference Dose (risk-based) California Action level and published
international standards (compiled by FAO in 1982) yakni 3 mgkg
Kadar tembaga (Cu) tertinggi pada Siput Merah (Cerithidea sp)
juga terdapat di Pelabuhan sebesar 2592 ppm dan terendah terdapat di
Desa Basilam Baru sebesar 1264 ppm jika dibandingkan dengan standar
baku mutu logam berat untuk biota konsumsi dari Surat Keputusan
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (20 ppm) maka
dapat kita ketahui bahwa kadar logam tembaga dalam tubuh Siput Merah
belum melewati baku mutu yang telah ditetapkan Hasil perhitungan
akumulasi logam berat Cu pada Cerithidea sp dapat dilihat dari Nilai
Faktor Konsentrasi Biologi Cerithidea sp terhadap logam berat Cu berkisar
antara 123 1048753 193 Hal ini menunjukan bahwa tingkat akumulasi tertinggi
untuk logam Cu yaitu 193 termasuk dalam kategori logam berat
akumulatif rendah menurut febrita et al (2013)
Kerang Darah (Anadara granosa) hanya ditemukan pada Muara
Sungai yaitu pada Stasiun A4 dan B5 Kandungan logam berat Cu dalam
kerang pada tahun 2010 di Muara Sungai Sayung (Stasiun A4) sebesar
2986 mgkg dan di Sungai Gonjol (Stasiun B5) sebesar 312 mgkg
Sedangkan pada tahun 2011 tidak terdeteksi adanya logam berat Cu
dalam kerang tersebut baik di Muara Sungai Sayung maupun di Muara
Sungai Gonjol Pada Sungai Sayung nilai kandungan logam Cu di air
tertinggi pada stasiun A4 dan A5 sedangkan pada Sungai Gonjol tertinggi
pada stasiun B1 Kandungan logam berat pada stasiun tersebut telah
melebihi ambang baku mutu yang ditetapkan hal ini diduga karena pada
stasiun tersebut berada pada perairan yang berdekatan dengan
pemukiman penduduk dan juga keberadaan lokasi obyek wisata Pantai
Morosari Sedangkan pada Sungai Gonjol letak stasiun tersebut juga
berdekatan dengan pembuangan limbah dan tidak mengalir ke perairan
Moriarty (1988) menyatakan bahwa siklus pasang surut menyebabkan
kuantitas logam berat pada satu satuan massa air tertentu akan menjadi
menurun(Cahyani et al2012)
26 Dampak Dari Tembaga Pada Pengolahan Air Bersih
Sungai Surabaya merupakan sungai utama DAS Brantas bagian
hilir yang merupakan sumber kebutuhan air utama sekaligus sebagai
tempat pembuangan limbah domestik dan industri di wilayah Surabaya
Pada DAS Brantas terdapat sekitar 650 industri pada tahun 2006 Sungai
Surabaya merupakan bagian dari sungai Brantas yang mengalir mulai dari
Bendungan Lengkong Baru dan bermuara di pintu air Jagir Surabaya
Menurut PP Nomor 82 Tahun 2001 dan Perda Jatim Nomor 2 Tahun 2008
tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air di
Provinsi Jawa Timur Sungai Surabaya termasuk sungai kelas I yaitu air
yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum sehingga
senantiasa di kontrol kualitas airnya Kadar tembaga maksimum yang di
perbolehkan Menurut PPRI No82 Tahun 2001 adalah 002 mgL
Berdasarkan penelitian Fitriyah et al(2013) dapat diketahui bahwa
kandungan tembaga037-081 mgL sudah melebihi ambang batas yang
telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu 002 mgL Tingginya kadar Cu
karena adanya pencemaran limbah industri di sekitar Sungai Surabaya
banyak terdapat industri yang menggunakan logam berat Cu sebagai
bahan baku maupun bahan penolong untuk keperluan produksi
diantaranya industri pelapisan logam kawat baja sepeda dan mur baut
sedangkan pada sedimen berkisar antara 2758 ndash 7729 mgkg massa
kering pada kelima lokasi pengambilan sampel selama tiga kali periode
pengambilan sampel melebihi ambang baku mutu menurut ANZECC
ISQG-Low (65 mgkg) Kandungan logam berat di sedimen selalu jauh
lebih tinggi di bandingkan di perairan hal ini terjadi akibat proses
akumulasi logam pada sedimen yang dapat di sebabkan karena logam
berat mempunyai sifat yang mudah mengikat bahan organik dan
mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen selain itu
dimungkinkan logam berat yang terdapat dalam sedimen sudah
terakumulasi dalam waktu yang lama sebelum pengambilan sampel
sehingga pada saat dilakukan analisis kandungan tembaga dalam
sedimen menunjukkan kadar yang tinggi
Hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga (Cu) pada air
sungai Pangkajene Kabupaten Pangkep pada lima titik pengambilan
sampel dalam dua waktu pengambilan diperoleh gambaran bahwa pada
pengambilan titik 1 di pagi hari sebesar 00060mgl dan di sore hari
sebesar 00273mgl pada titik 2 di pagi hari sebesar 00331mgl dan sore
hari sebesar 00170mgl pada titik 3 di pagi hari sebesar 00382mgl dan
sore hari sebesar 00379mgl pada titik 4 di pagi hari sebesar 00427mgl
dan sore hari sebesar 00508mgl pada titik 5 di pagi hari sebesar
00527mgl dan sore hari sebesar 00601mgl Kandungan logam berat
Tembaga (Cu) tertinggi dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene
Kabupaten Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 5 pada sore
hari yaitu sebesar 00601mgl dan kandungan logam berat Tembaga (Cu)
terendah dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene Kabupaten
Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 1 pada pagi hari yaitu
sebesar 00060mgl hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga
(Cu) pada sampel air bahwa yang memenuhi syarat sesuai dengan
(peraturan menteri kesehatan RI NO 416MENKESIX1990) tentang
Pengolahan Kuaitas Air dan Pengendalian Pencemaran Airyaitu 10 mgl
adalah semua titik pengambilan sampel pada pagi hari dan sore hari yakni
titik 1 2 34 dan 5 pada pagi dan sore hari (Daud et al2013)
27 Dampak Dari Tembaga Pada Sungai Dan SedimenLogam berat yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan
mengalami pengendapan kemudian diserap oleh organisme yang hidup
di perairan tersebut Logam berat memiliki sifat yang mudah mengikat
bahan organik dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan
sedimen sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi
dibandingkan dalam air Mengendapnya logam berat bersama dengan
padatan tersuspensi akan mempengaruhi kualitas sedimen di dasar
perairan dan juga perairan sekitarnya
Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam berat yang dapat
ditemukan pada lingkungan perairan maupun dalam sedimen Logam
berat secara alami memiliki konsentrasi yang rendah pada perairan
Tinggi rendahnya konsentrasi logam berat disebabkan oleh jumlah
maksimum limbah logam berat ke perairan Logam Berat yang masuk
perairan akan mengalami pengendapan pengenceran dan dispersi
kemudian diserap oleh organisme yang hidup diperairan Mekanisme
utama logam berat dapat terakumulasi dalam sedimen karena dapat
terikat oleh senyawa atau terabsorpsi melalui tahapan yang dikenal
sebagai faktor geokimia yang meliputi 5 fase 1) fase terikat secara
absorpsi dan pertukaran ion 2) fase terikat karbonat 3) fase terikat oleh
oksida FeMn 4) fase terikat pada zat organik dan sulfida dan 5) fase
terikat kisi-kisi logam Cu dominan pada sistem perairan (solid) yaitu
CuS(s) CuFeS2(s) Cu2CO3(OH)2(s) Cu3(CO3)2(OH)2(s) Cu(OH)2(s)
CuO(s) (Fitriyah et al2013)
Kandungan Logam Cu dalam sedimen pada tahun 2010 di Muara
Sungai Sayung bekisar antara 489 - 2875 mgkg dan di Muara Sungai
Gonjol antara 1877 - 7128 mgkg Sedangkan pada tahun 2011 di Muara
Sungai Sayung bekisar antara 161 - 2557 mgkg dan di Muara Sungai
Gonjol bekisar antara 1669 - 5272 mgkg
Kandungan Cu dalam sedimen cenderung tinggi hal ini
dikarenakan oleh sifat logam berat di kolom air yang mengendap dalam
jangka waktu tertentu dan kemudian terakumulasi di dasar perairan
sedimen Cahyani et al(2012) menyatakan pengendapan terjadi karena
berat jenis logam lebih tinggi dibandingkan dengan berat jenis air
Sehingga kandungan logam berat di sedimen menjadi lebih tinggi
daripada di air diduga karena pengaruh proses fisika kimia dan biologi
yang terjadi secara alamiah di perairan
Pada tingkat selanjutnya keadaan tersebut akan menghancurkan
ekosistem perairan Kadar logam Cu dalam Kerang Darah baik di Muara
sungai Sayung maupun di Muara Sungai Gonjol diketahui sudah melebihi
baku mutu yang telah ditetapkan menurut Surat Keputusan Direktoral
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (sebesar 20 mgkg)
Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada air
Sungai Pangkajene hari menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu)
terdeteksi dalam air Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan
sampel dan masih memenuhi standar Jadi kadar Tembaga (Cu) dalam
air Sungai Pangkajene memenuhi syarat karena berada di bawah standar
yang telah ditentukan menurut SK Gubernur No14 Tahun 2003 Tentang
Baku Mutu Limbah Cair(Daud et al2013)
BAB IIIPENUTUP
31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam
dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak
ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat
dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga
menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456
Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan
melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam
tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga
juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi
+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam
bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan
secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi
32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan
monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol
kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat
mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi
masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai
BAB II
PEMBAHASAN
21 Pengertian Tembaga (Cu)Tembaga dengan nama kimia cuprum dilambangkan dengan Cu
berbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam dapat ditemukan
dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak ditemukan dalam
bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat dalam bentuk mineral
Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga menempati posisi
dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456 Tembaga adalah
logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan melebur pada
suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam tembaga
mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga juga
dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi +2
Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam bentuk
hidrat padat maupun dalam larutan air (Andaka 2008)
Logam tembaga dan beberapa bentuk persenyawaanya seperti
CuO CuCO3 Cu(OH)2 dan Cu(CN)2 tidak dapat larut dalam air dingin
atau air panas tetapi dapat dilarutkan dalam asam Logam tembaga itu
sendiri dapat dilarutkan dalam senyawa asam sulfat panas dan dalam
larutan basa NH4OH
22 Kegunaan Tembaga (Cu)Tembaga banyak diguna-kan pada pabrik yang memproduksi alat-
alat listrik sebagai alloy dengan perak (Ag) kadmium (Cd) timah putih
dan seng (Zn) (Andaka 2008) logam Cu Cr Pb dan Zn adalah logam-
logam yang telah dimanfaatkan secara luas sebagai logam pelapis atau
pelindung logam besi dari korosi Pada metode electroplating logam berat
yang ada dalam limbah akan tereduksi melapisi logam besi sehingga pada
beda potensial listrik tertentu semua logam berat dalam limbah akan
berkurang karena tereduksi dan mengendap di katoda
Tembaga banyak digunakan untuk industri kimia sebagai bahan
celup dan rayon Alat ndash alat rumah tangga alat-alat otomotif dekorasi
atau perhiasan dan sebagainya Tembaga memiliki sifat konduktor listrik
sangat baik sehingga banyak digunakan sebagai penghantar listrik
misalnya untuk kabel listrik Selain itu tembaga tahan terhadap cuaca dan
korosi Walaupun tembaga tidak begitu reaktif tetapi dapat juga terkorosi
Warna kemerah-merahan dari tembaga berubah menjadi kehijau-hijauan
akibat terkorosi oleh udara membentuk patina Tembaga dalam jumlah
sedikit diperlukan oleh tubuh sebagai perunut tetapi dalam jumlah besar
sangat beracun Oleh karena beracun garam tembaga digunakan untuk
membunuh jamur bakteri dan alga
23 Dampak Kegunaan Tembaga(Cu)
Ion Cu (II) dapat terakumulasi di otak jaringan kulit hati pankreas
dan miokardium (Fitriyah et al 2013) Cu termasuk ke dalam kelompok
logam essensial dimana dalam kadar yang rendah dibutuhkan oleh
organisme sebagai koenzim dalam proses metabolisme tubuh sifat
racunnya baru muncul dalam kadar yang tinggi
Logam berat masuk ke dalam jaringan tubuh makhluk hidup melalui
beberapa jalan yaitu saluran pernafasan pencernaan dan penetrasi
melalui kulit Di dalam tubuh hewan logam diabsorbsi darah berikatan
dengan protein darah yang kemudian didistribusikan ke seluruh jaringan
tubuh Akumulasi logam yang tertinggi biasanya dalam detoksifikasi (hati)
dan eksresi (ginjal) Akumulasi logam berat dalam tubuh organism
tergantung pada konsentrasi logam berat dalam air atau lingkungan suhu
keadaan spesis dan aktivitas fisiologi(Mursquonisa et al 2014)
Pada manusia dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gejala ginjal
hati muntaber pusing lemah anemia kram kovulsi shock koma dan
dapat menyebabkan penderita meninggal Dalam dosis rendah dapat
menimbulkan rasa kesat warna dan korosi pada pipa sambungan dan
peralatan dapur (Andaka 2008)
24 Dampak Tembaga Pada Pengolahan Limbah Industri
Kandungan Tembaga (Cu) pada pagi hari masih memenuhi standar
dan pada sore hari juga masih memenuhi standar yang telah ditetapkan
akan tetapi mengalami peningkatan pada sore hari tetapi masi memenuhi
standar yang telah di tetapkan Hal ini disebabkan karena di titik 2 juga
terdapat industri PT Semen Tonasa dan pemukiman penduduk yang
menghasilkan limbah industri dan domestik yang merupakan sumber
pencemaran yang mengakibatkan meningkatnya kandungan Tembaga
(Cu) di dalam air Industri PT Semen Tonasa menggunakan batubara
untuk kegiatan industri dan di titik 2 merupakan aliran sungai yang dekat
dengan tempat penyimpanan batubara Industri PT Semen Tonasa juga
menghasilkan beberapa jenis limbah diantaranya yaitu limbah padat yang
berupa limbah domestik yang berasal dari kantor dan kantin Jenis limbah
cair yang mengandung BOD COD pH TSS dan lain-lain Jenis limbah
yang berwujud gasasap yang dihasilkan oleh pabrik melalui cerobong
termasuk golongan gas berbahaya karena mengganggu pernafasan yang
secara terus menerus dihasilkan selama proses produksi Jenis limbah
debu dihasilkan dari mesin produksi yang juga dihasilkan secara terus
menerus selama proses produksi (Puslitbang-LH 2011) Industri yang
menghasilkan limbah bila dialirkan ke sungai maka sungai tersebut akan
tercemar oleh logam berat akan tetapi pengambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan pada saat musim debit air Sungai Pangkajene
semakin besar sehingga terjadi pengenceran pada badan air sungai oleh
air hujan Seperti halnya menurut Daud et al(2013) menyatakan bahwa
pada saat debit air besar maka konsentrasi zat pencemar semakin kecil
sehingga kualitas badan air sesungguhnya tidak tergambarkan
25 Dampak Dari Tembaga Pada IkanTembaga adalah logam yang secara jelas mengalami proses
akumulasi dalam tubuh hewan seiring dengan pertambahan umurnya dan
ginjal merupakan bagian tubuh ikan yang paling banyak terdapat
akumulasi Tembaga Paparan Tembaga dalam waktu yang lama pada
manusia akan menyebabkan terjadinya akumulasi bahan-bahan kimia
dalam tubuh manusia yang dalam periode waktu tertentu akan
menyebabkan munculnya efek yang merugikan kesehatan penduduk
(Daud et al2013)
Kandungan tembaga pada ikan Tembang yang diambil dari dua
lokasi pemasaran ikan di Makasar menunjukkan bahwa ikan tembang
terdeteksi tembaga Kadar tembaga pada TPI Lelong adalah 00189
mgKg dan TPI Rajawali adalah sebesar 00144 mhgKg Dan perbedaan
antara 2 lokasi pengambilan sampel adalah sebesar 00045 mgKg
Menurut Mursquonisa et al (2014) tembaga adalah logam essensial
bagi hewan air yang bermanfaat dalam pembentukan haemosianin sistem
darah dan pada enzimatik hewan air Logam Cu dibutuhkan organism
larut untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya yaitu sebagai
kofaktor kerja enzim Akan tetapi bila jumlah Cu yang masuk ke dalam
tubuh secara berlebihan maka akan berubah fungsi menjadi racun bagi
tubuh
Nilai toksisitas tembaga berkisar antara 002-100 mgKg dan
ambang batas tembaga dalam darah menurut ketetapan WHO adalah 08-
12 mgKg Sementara itu kadar standar baku mutu logam berat pada ikan
untuk tembaga sebsar 002 mgkg dan batas maksimum kadar Cu yang
diperbolehkan dalam makanan hasil laut FAO tahun 1972 sebesar 10
mgkg Bila dilihat dari nilai ambang batas yang telah ditetapkan di atas
maka tidak ditemukan adanya logam tembaga yang melebihi kadar
maksimum pada ikan Tembang yang dipasarkan di Makassar
Berdasarkan penelitian Daud et al(2013) Berdasarkan hasil
pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada ikan gabus di Sungai Pangkajene
menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu) terdeteksi dalam ikan gabus di
Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan sampel Jadi kadar
Tembaga (Cu) dalam ikan gabus di Sungai Pangkajene tidak syarat
karena berada di atas standar yang telah ditentukan menurut standar EPA
Reference Dose (risk-based) California Action level and published
international standards (compiled by FAO in 1982) yakni 3 mgkg
Kadar tembaga (Cu) tertinggi pada Siput Merah (Cerithidea sp)
juga terdapat di Pelabuhan sebesar 2592 ppm dan terendah terdapat di
Desa Basilam Baru sebesar 1264 ppm jika dibandingkan dengan standar
baku mutu logam berat untuk biota konsumsi dari Surat Keputusan
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (20 ppm) maka
dapat kita ketahui bahwa kadar logam tembaga dalam tubuh Siput Merah
belum melewati baku mutu yang telah ditetapkan Hasil perhitungan
akumulasi logam berat Cu pada Cerithidea sp dapat dilihat dari Nilai
Faktor Konsentrasi Biologi Cerithidea sp terhadap logam berat Cu berkisar
antara 123 1048753 193 Hal ini menunjukan bahwa tingkat akumulasi tertinggi
untuk logam Cu yaitu 193 termasuk dalam kategori logam berat
akumulatif rendah menurut febrita et al (2013)
Kerang Darah (Anadara granosa) hanya ditemukan pada Muara
Sungai yaitu pada Stasiun A4 dan B5 Kandungan logam berat Cu dalam
kerang pada tahun 2010 di Muara Sungai Sayung (Stasiun A4) sebesar
2986 mgkg dan di Sungai Gonjol (Stasiun B5) sebesar 312 mgkg
Sedangkan pada tahun 2011 tidak terdeteksi adanya logam berat Cu
dalam kerang tersebut baik di Muara Sungai Sayung maupun di Muara
Sungai Gonjol Pada Sungai Sayung nilai kandungan logam Cu di air
tertinggi pada stasiun A4 dan A5 sedangkan pada Sungai Gonjol tertinggi
pada stasiun B1 Kandungan logam berat pada stasiun tersebut telah
melebihi ambang baku mutu yang ditetapkan hal ini diduga karena pada
stasiun tersebut berada pada perairan yang berdekatan dengan
pemukiman penduduk dan juga keberadaan lokasi obyek wisata Pantai
Morosari Sedangkan pada Sungai Gonjol letak stasiun tersebut juga
berdekatan dengan pembuangan limbah dan tidak mengalir ke perairan
Moriarty (1988) menyatakan bahwa siklus pasang surut menyebabkan
kuantitas logam berat pada satu satuan massa air tertentu akan menjadi
menurun(Cahyani et al2012)
26 Dampak Dari Tembaga Pada Pengolahan Air Bersih
Sungai Surabaya merupakan sungai utama DAS Brantas bagian
hilir yang merupakan sumber kebutuhan air utama sekaligus sebagai
tempat pembuangan limbah domestik dan industri di wilayah Surabaya
Pada DAS Brantas terdapat sekitar 650 industri pada tahun 2006 Sungai
Surabaya merupakan bagian dari sungai Brantas yang mengalir mulai dari
Bendungan Lengkong Baru dan bermuara di pintu air Jagir Surabaya
Menurut PP Nomor 82 Tahun 2001 dan Perda Jatim Nomor 2 Tahun 2008
tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air di
Provinsi Jawa Timur Sungai Surabaya termasuk sungai kelas I yaitu air
yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum sehingga
senantiasa di kontrol kualitas airnya Kadar tembaga maksimum yang di
perbolehkan Menurut PPRI No82 Tahun 2001 adalah 002 mgL
Berdasarkan penelitian Fitriyah et al(2013) dapat diketahui bahwa
kandungan tembaga037-081 mgL sudah melebihi ambang batas yang
telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu 002 mgL Tingginya kadar Cu
karena adanya pencemaran limbah industri di sekitar Sungai Surabaya
banyak terdapat industri yang menggunakan logam berat Cu sebagai
bahan baku maupun bahan penolong untuk keperluan produksi
diantaranya industri pelapisan logam kawat baja sepeda dan mur baut
sedangkan pada sedimen berkisar antara 2758 ndash 7729 mgkg massa
kering pada kelima lokasi pengambilan sampel selama tiga kali periode
pengambilan sampel melebihi ambang baku mutu menurut ANZECC
ISQG-Low (65 mgkg) Kandungan logam berat di sedimen selalu jauh
lebih tinggi di bandingkan di perairan hal ini terjadi akibat proses
akumulasi logam pada sedimen yang dapat di sebabkan karena logam
berat mempunyai sifat yang mudah mengikat bahan organik dan
mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen selain itu
dimungkinkan logam berat yang terdapat dalam sedimen sudah
terakumulasi dalam waktu yang lama sebelum pengambilan sampel
sehingga pada saat dilakukan analisis kandungan tembaga dalam
sedimen menunjukkan kadar yang tinggi
Hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga (Cu) pada air
sungai Pangkajene Kabupaten Pangkep pada lima titik pengambilan
sampel dalam dua waktu pengambilan diperoleh gambaran bahwa pada
pengambilan titik 1 di pagi hari sebesar 00060mgl dan di sore hari
sebesar 00273mgl pada titik 2 di pagi hari sebesar 00331mgl dan sore
hari sebesar 00170mgl pada titik 3 di pagi hari sebesar 00382mgl dan
sore hari sebesar 00379mgl pada titik 4 di pagi hari sebesar 00427mgl
dan sore hari sebesar 00508mgl pada titik 5 di pagi hari sebesar
00527mgl dan sore hari sebesar 00601mgl Kandungan logam berat
Tembaga (Cu) tertinggi dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene
Kabupaten Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 5 pada sore
hari yaitu sebesar 00601mgl dan kandungan logam berat Tembaga (Cu)
terendah dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene Kabupaten
Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 1 pada pagi hari yaitu
sebesar 00060mgl hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga
(Cu) pada sampel air bahwa yang memenuhi syarat sesuai dengan
(peraturan menteri kesehatan RI NO 416MENKESIX1990) tentang
Pengolahan Kuaitas Air dan Pengendalian Pencemaran Airyaitu 10 mgl
adalah semua titik pengambilan sampel pada pagi hari dan sore hari yakni
titik 1 2 34 dan 5 pada pagi dan sore hari (Daud et al2013)
27 Dampak Dari Tembaga Pada Sungai Dan SedimenLogam berat yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan
mengalami pengendapan kemudian diserap oleh organisme yang hidup
di perairan tersebut Logam berat memiliki sifat yang mudah mengikat
bahan organik dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan
sedimen sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi
dibandingkan dalam air Mengendapnya logam berat bersama dengan
padatan tersuspensi akan mempengaruhi kualitas sedimen di dasar
perairan dan juga perairan sekitarnya
Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam berat yang dapat
ditemukan pada lingkungan perairan maupun dalam sedimen Logam
berat secara alami memiliki konsentrasi yang rendah pada perairan
Tinggi rendahnya konsentrasi logam berat disebabkan oleh jumlah
maksimum limbah logam berat ke perairan Logam Berat yang masuk
perairan akan mengalami pengendapan pengenceran dan dispersi
kemudian diserap oleh organisme yang hidup diperairan Mekanisme
utama logam berat dapat terakumulasi dalam sedimen karena dapat
terikat oleh senyawa atau terabsorpsi melalui tahapan yang dikenal
sebagai faktor geokimia yang meliputi 5 fase 1) fase terikat secara
absorpsi dan pertukaran ion 2) fase terikat karbonat 3) fase terikat oleh
oksida FeMn 4) fase terikat pada zat organik dan sulfida dan 5) fase
terikat kisi-kisi logam Cu dominan pada sistem perairan (solid) yaitu
CuS(s) CuFeS2(s) Cu2CO3(OH)2(s) Cu3(CO3)2(OH)2(s) Cu(OH)2(s)
CuO(s) (Fitriyah et al2013)
Kandungan Logam Cu dalam sedimen pada tahun 2010 di Muara
Sungai Sayung bekisar antara 489 - 2875 mgkg dan di Muara Sungai
Gonjol antara 1877 - 7128 mgkg Sedangkan pada tahun 2011 di Muara
Sungai Sayung bekisar antara 161 - 2557 mgkg dan di Muara Sungai
Gonjol bekisar antara 1669 - 5272 mgkg
Kandungan Cu dalam sedimen cenderung tinggi hal ini
dikarenakan oleh sifat logam berat di kolom air yang mengendap dalam
jangka waktu tertentu dan kemudian terakumulasi di dasar perairan
sedimen Cahyani et al(2012) menyatakan pengendapan terjadi karena
berat jenis logam lebih tinggi dibandingkan dengan berat jenis air
Sehingga kandungan logam berat di sedimen menjadi lebih tinggi
daripada di air diduga karena pengaruh proses fisika kimia dan biologi
yang terjadi secara alamiah di perairan
Pada tingkat selanjutnya keadaan tersebut akan menghancurkan
ekosistem perairan Kadar logam Cu dalam Kerang Darah baik di Muara
sungai Sayung maupun di Muara Sungai Gonjol diketahui sudah melebihi
baku mutu yang telah ditetapkan menurut Surat Keputusan Direktoral
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (sebesar 20 mgkg)
Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada air
Sungai Pangkajene hari menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu)
terdeteksi dalam air Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan
sampel dan masih memenuhi standar Jadi kadar Tembaga (Cu) dalam
air Sungai Pangkajene memenuhi syarat karena berada di bawah standar
yang telah ditentukan menurut SK Gubernur No14 Tahun 2003 Tentang
Baku Mutu Limbah Cair(Daud et al2013)
BAB IIIPENUTUP
31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam
dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak
ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat
dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga
menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456
Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan
melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam
tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga
juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi
+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam
bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan
secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi
32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan
monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol
kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat
mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi
masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai
Tembaga banyak digunakan untuk industri kimia sebagai bahan
celup dan rayon Alat ndash alat rumah tangga alat-alat otomotif dekorasi
atau perhiasan dan sebagainya Tembaga memiliki sifat konduktor listrik
sangat baik sehingga banyak digunakan sebagai penghantar listrik
misalnya untuk kabel listrik Selain itu tembaga tahan terhadap cuaca dan
korosi Walaupun tembaga tidak begitu reaktif tetapi dapat juga terkorosi
Warna kemerah-merahan dari tembaga berubah menjadi kehijau-hijauan
akibat terkorosi oleh udara membentuk patina Tembaga dalam jumlah
sedikit diperlukan oleh tubuh sebagai perunut tetapi dalam jumlah besar
sangat beracun Oleh karena beracun garam tembaga digunakan untuk
membunuh jamur bakteri dan alga
23 Dampak Kegunaan Tembaga(Cu)
Ion Cu (II) dapat terakumulasi di otak jaringan kulit hati pankreas
dan miokardium (Fitriyah et al 2013) Cu termasuk ke dalam kelompok
logam essensial dimana dalam kadar yang rendah dibutuhkan oleh
organisme sebagai koenzim dalam proses metabolisme tubuh sifat
racunnya baru muncul dalam kadar yang tinggi
Logam berat masuk ke dalam jaringan tubuh makhluk hidup melalui
beberapa jalan yaitu saluran pernafasan pencernaan dan penetrasi
melalui kulit Di dalam tubuh hewan logam diabsorbsi darah berikatan
dengan protein darah yang kemudian didistribusikan ke seluruh jaringan
tubuh Akumulasi logam yang tertinggi biasanya dalam detoksifikasi (hati)
dan eksresi (ginjal) Akumulasi logam berat dalam tubuh organism
tergantung pada konsentrasi logam berat dalam air atau lingkungan suhu
keadaan spesis dan aktivitas fisiologi(Mursquonisa et al 2014)
Pada manusia dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gejala ginjal
hati muntaber pusing lemah anemia kram kovulsi shock koma dan
dapat menyebabkan penderita meninggal Dalam dosis rendah dapat
menimbulkan rasa kesat warna dan korosi pada pipa sambungan dan
peralatan dapur (Andaka 2008)
24 Dampak Tembaga Pada Pengolahan Limbah Industri
Kandungan Tembaga (Cu) pada pagi hari masih memenuhi standar
dan pada sore hari juga masih memenuhi standar yang telah ditetapkan
akan tetapi mengalami peningkatan pada sore hari tetapi masi memenuhi
standar yang telah di tetapkan Hal ini disebabkan karena di titik 2 juga
terdapat industri PT Semen Tonasa dan pemukiman penduduk yang
menghasilkan limbah industri dan domestik yang merupakan sumber
pencemaran yang mengakibatkan meningkatnya kandungan Tembaga
(Cu) di dalam air Industri PT Semen Tonasa menggunakan batubara
untuk kegiatan industri dan di titik 2 merupakan aliran sungai yang dekat
dengan tempat penyimpanan batubara Industri PT Semen Tonasa juga
menghasilkan beberapa jenis limbah diantaranya yaitu limbah padat yang
berupa limbah domestik yang berasal dari kantor dan kantin Jenis limbah
cair yang mengandung BOD COD pH TSS dan lain-lain Jenis limbah
yang berwujud gasasap yang dihasilkan oleh pabrik melalui cerobong
termasuk golongan gas berbahaya karena mengganggu pernafasan yang
secara terus menerus dihasilkan selama proses produksi Jenis limbah
debu dihasilkan dari mesin produksi yang juga dihasilkan secara terus
menerus selama proses produksi (Puslitbang-LH 2011) Industri yang
menghasilkan limbah bila dialirkan ke sungai maka sungai tersebut akan
tercemar oleh logam berat akan tetapi pengambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan pada saat musim debit air Sungai Pangkajene
semakin besar sehingga terjadi pengenceran pada badan air sungai oleh
air hujan Seperti halnya menurut Daud et al(2013) menyatakan bahwa
pada saat debit air besar maka konsentrasi zat pencemar semakin kecil
sehingga kualitas badan air sesungguhnya tidak tergambarkan
25 Dampak Dari Tembaga Pada IkanTembaga adalah logam yang secara jelas mengalami proses
akumulasi dalam tubuh hewan seiring dengan pertambahan umurnya dan
ginjal merupakan bagian tubuh ikan yang paling banyak terdapat
akumulasi Tembaga Paparan Tembaga dalam waktu yang lama pada
manusia akan menyebabkan terjadinya akumulasi bahan-bahan kimia
dalam tubuh manusia yang dalam periode waktu tertentu akan
menyebabkan munculnya efek yang merugikan kesehatan penduduk
(Daud et al2013)
Kandungan tembaga pada ikan Tembang yang diambil dari dua
lokasi pemasaran ikan di Makasar menunjukkan bahwa ikan tembang
terdeteksi tembaga Kadar tembaga pada TPI Lelong adalah 00189
mgKg dan TPI Rajawali adalah sebesar 00144 mhgKg Dan perbedaan
antara 2 lokasi pengambilan sampel adalah sebesar 00045 mgKg
Menurut Mursquonisa et al (2014) tembaga adalah logam essensial
bagi hewan air yang bermanfaat dalam pembentukan haemosianin sistem
darah dan pada enzimatik hewan air Logam Cu dibutuhkan organism
larut untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya yaitu sebagai
kofaktor kerja enzim Akan tetapi bila jumlah Cu yang masuk ke dalam
tubuh secara berlebihan maka akan berubah fungsi menjadi racun bagi
tubuh
Nilai toksisitas tembaga berkisar antara 002-100 mgKg dan
ambang batas tembaga dalam darah menurut ketetapan WHO adalah 08-
12 mgKg Sementara itu kadar standar baku mutu logam berat pada ikan
untuk tembaga sebsar 002 mgkg dan batas maksimum kadar Cu yang
diperbolehkan dalam makanan hasil laut FAO tahun 1972 sebesar 10
mgkg Bila dilihat dari nilai ambang batas yang telah ditetapkan di atas
maka tidak ditemukan adanya logam tembaga yang melebihi kadar
maksimum pada ikan Tembang yang dipasarkan di Makassar
Berdasarkan penelitian Daud et al(2013) Berdasarkan hasil
pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada ikan gabus di Sungai Pangkajene
menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu) terdeteksi dalam ikan gabus di
Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan sampel Jadi kadar
Tembaga (Cu) dalam ikan gabus di Sungai Pangkajene tidak syarat
karena berada di atas standar yang telah ditentukan menurut standar EPA
Reference Dose (risk-based) California Action level and published
international standards (compiled by FAO in 1982) yakni 3 mgkg
Kadar tembaga (Cu) tertinggi pada Siput Merah (Cerithidea sp)
juga terdapat di Pelabuhan sebesar 2592 ppm dan terendah terdapat di
Desa Basilam Baru sebesar 1264 ppm jika dibandingkan dengan standar
baku mutu logam berat untuk biota konsumsi dari Surat Keputusan
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (20 ppm) maka
dapat kita ketahui bahwa kadar logam tembaga dalam tubuh Siput Merah
belum melewati baku mutu yang telah ditetapkan Hasil perhitungan
akumulasi logam berat Cu pada Cerithidea sp dapat dilihat dari Nilai
Faktor Konsentrasi Biologi Cerithidea sp terhadap logam berat Cu berkisar
antara 123 1048753 193 Hal ini menunjukan bahwa tingkat akumulasi tertinggi
untuk logam Cu yaitu 193 termasuk dalam kategori logam berat
akumulatif rendah menurut febrita et al (2013)
Kerang Darah (Anadara granosa) hanya ditemukan pada Muara
Sungai yaitu pada Stasiun A4 dan B5 Kandungan logam berat Cu dalam
kerang pada tahun 2010 di Muara Sungai Sayung (Stasiun A4) sebesar
2986 mgkg dan di Sungai Gonjol (Stasiun B5) sebesar 312 mgkg
Sedangkan pada tahun 2011 tidak terdeteksi adanya logam berat Cu
dalam kerang tersebut baik di Muara Sungai Sayung maupun di Muara
Sungai Gonjol Pada Sungai Sayung nilai kandungan logam Cu di air
tertinggi pada stasiun A4 dan A5 sedangkan pada Sungai Gonjol tertinggi
pada stasiun B1 Kandungan logam berat pada stasiun tersebut telah
melebihi ambang baku mutu yang ditetapkan hal ini diduga karena pada
stasiun tersebut berada pada perairan yang berdekatan dengan
pemukiman penduduk dan juga keberadaan lokasi obyek wisata Pantai
Morosari Sedangkan pada Sungai Gonjol letak stasiun tersebut juga
berdekatan dengan pembuangan limbah dan tidak mengalir ke perairan
Moriarty (1988) menyatakan bahwa siklus pasang surut menyebabkan
kuantitas logam berat pada satu satuan massa air tertentu akan menjadi
menurun(Cahyani et al2012)
26 Dampak Dari Tembaga Pada Pengolahan Air Bersih
Sungai Surabaya merupakan sungai utama DAS Brantas bagian
hilir yang merupakan sumber kebutuhan air utama sekaligus sebagai
tempat pembuangan limbah domestik dan industri di wilayah Surabaya
Pada DAS Brantas terdapat sekitar 650 industri pada tahun 2006 Sungai
Surabaya merupakan bagian dari sungai Brantas yang mengalir mulai dari
Bendungan Lengkong Baru dan bermuara di pintu air Jagir Surabaya
Menurut PP Nomor 82 Tahun 2001 dan Perda Jatim Nomor 2 Tahun 2008
tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air di
Provinsi Jawa Timur Sungai Surabaya termasuk sungai kelas I yaitu air
yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum sehingga
senantiasa di kontrol kualitas airnya Kadar tembaga maksimum yang di
perbolehkan Menurut PPRI No82 Tahun 2001 adalah 002 mgL
Berdasarkan penelitian Fitriyah et al(2013) dapat diketahui bahwa
kandungan tembaga037-081 mgL sudah melebihi ambang batas yang
telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu 002 mgL Tingginya kadar Cu
karena adanya pencemaran limbah industri di sekitar Sungai Surabaya
banyak terdapat industri yang menggunakan logam berat Cu sebagai
bahan baku maupun bahan penolong untuk keperluan produksi
diantaranya industri pelapisan logam kawat baja sepeda dan mur baut
sedangkan pada sedimen berkisar antara 2758 ndash 7729 mgkg massa
kering pada kelima lokasi pengambilan sampel selama tiga kali periode
pengambilan sampel melebihi ambang baku mutu menurut ANZECC
ISQG-Low (65 mgkg) Kandungan logam berat di sedimen selalu jauh
lebih tinggi di bandingkan di perairan hal ini terjadi akibat proses
akumulasi logam pada sedimen yang dapat di sebabkan karena logam
berat mempunyai sifat yang mudah mengikat bahan organik dan
mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen selain itu
dimungkinkan logam berat yang terdapat dalam sedimen sudah
terakumulasi dalam waktu yang lama sebelum pengambilan sampel
sehingga pada saat dilakukan analisis kandungan tembaga dalam
sedimen menunjukkan kadar yang tinggi
Hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga (Cu) pada air
sungai Pangkajene Kabupaten Pangkep pada lima titik pengambilan
sampel dalam dua waktu pengambilan diperoleh gambaran bahwa pada
pengambilan titik 1 di pagi hari sebesar 00060mgl dan di sore hari
sebesar 00273mgl pada titik 2 di pagi hari sebesar 00331mgl dan sore
hari sebesar 00170mgl pada titik 3 di pagi hari sebesar 00382mgl dan
sore hari sebesar 00379mgl pada titik 4 di pagi hari sebesar 00427mgl
dan sore hari sebesar 00508mgl pada titik 5 di pagi hari sebesar
00527mgl dan sore hari sebesar 00601mgl Kandungan logam berat
Tembaga (Cu) tertinggi dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene
Kabupaten Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 5 pada sore
hari yaitu sebesar 00601mgl dan kandungan logam berat Tembaga (Cu)
terendah dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene Kabupaten
Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 1 pada pagi hari yaitu
sebesar 00060mgl hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga
(Cu) pada sampel air bahwa yang memenuhi syarat sesuai dengan
(peraturan menteri kesehatan RI NO 416MENKESIX1990) tentang
Pengolahan Kuaitas Air dan Pengendalian Pencemaran Airyaitu 10 mgl
adalah semua titik pengambilan sampel pada pagi hari dan sore hari yakni
titik 1 2 34 dan 5 pada pagi dan sore hari (Daud et al2013)
27 Dampak Dari Tembaga Pada Sungai Dan SedimenLogam berat yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan
mengalami pengendapan kemudian diserap oleh organisme yang hidup
di perairan tersebut Logam berat memiliki sifat yang mudah mengikat
bahan organik dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan
sedimen sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi
dibandingkan dalam air Mengendapnya logam berat bersama dengan
padatan tersuspensi akan mempengaruhi kualitas sedimen di dasar
perairan dan juga perairan sekitarnya
Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam berat yang dapat
ditemukan pada lingkungan perairan maupun dalam sedimen Logam
berat secara alami memiliki konsentrasi yang rendah pada perairan
Tinggi rendahnya konsentrasi logam berat disebabkan oleh jumlah
maksimum limbah logam berat ke perairan Logam Berat yang masuk
perairan akan mengalami pengendapan pengenceran dan dispersi
kemudian diserap oleh organisme yang hidup diperairan Mekanisme
utama logam berat dapat terakumulasi dalam sedimen karena dapat
terikat oleh senyawa atau terabsorpsi melalui tahapan yang dikenal
sebagai faktor geokimia yang meliputi 5 fase 1) fase terikat secara
absorpsi dan pertukaran ion 2) fase terikat karbonat 3) fase terikat oleh
oksida FeMn 4) fase terikat pada zat organik dan sulfida dan 5) fase
terikat kisi-kisi logam Cu dominan pada sistem perairan (solid) yaitu
CuS(s) CuFeS2(s) Cu2CO3(OH)2(s) Cu3(CO3)2(OH)2(s) Cu(OH)2(s)
CuO(s) (Fitriyah et al2013)
Kandungan Logam Cu dalam sedimen pada tahun 2010 di Muara
Sungai Sayung bekisar antara 489 - 2875 mgkg dan di Muara Sungai
Gonjol antara 1877 - 7128 mgkg Sedangkan pada tahun 2011 di Muara
Sungai Sayung bekisar antara 161 - 2557 mgkg dan di Muara Sungai
Gonjol bekisar antara 1669 - 5272 mgkg
Kandungan Cu dalam sedimen cenderung tinggi hal ini
dikarenakan oleh sifat logam berat di kolom air yang mengendap dalam
jangka waktu tertentu dan kemudian terakumulasi di dasar perairan
sedimen Cahyani et al(2012) menyatakan pengendapan terjadi karena
berat jenis logam lebih tinggi dibandingkan dengan berat jenis air
Sehingga kandungan logam berat di sedimen menjadi lebih tinggi
daripada di air diduga karena pengaruh proses fisika kimia dan biologi
yang terjadi secara alamiah di perairan
Pada tingkat selanjutnya keadaan tersebut akan menghancurkan
ekosistem perairan Kadar logam Cu dalam Kerang Darah baik di Muara
sungai Sayung maupun di Muara Sungai Gonjol diketahui sudah melebihi
baku mutu yang telah ditetapkan menurut Surat Keputusan Direktoral
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (sebesar 20 mgkg)
Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada air
Sungai Pangkajene hari menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu)
terdeteksi dalam air Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan
sampel dan masih memenuhi standar Jadi kadar Tembaga (Cu) dalam
air Sungai Pangkajene memenuhi syarat karena berada di bawah standar
yang telah ditentukan menurut SK Gubernur No14 Tahun 2003 Tentang
Baku Mutu Limbah Cair(Daud et al2013)
BAB IIIPENUTUP
31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam
dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak
ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat
dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga
menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456
Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan
melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam
tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga
juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi
+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam
bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan
secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi
32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan
monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol
kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat
mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi
masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai
Kandungan Tembaga (Cu) pada pagi hari masih memenuhi standar
dan pada sore hari juga masih memenuhi standar yang telah ditetapkan
akan tetapi mengalami peningkatan pada sore hari tetapi masi memenuhi
standar yang telah di tetapkan Hal ini disebabkan karena di titik 2 juga
terdapat industri PT Semen Tonasa dan pemukiman penduduk yang
menghasilkan limbah industri dan domestik yang merupakan sumber
pencemaran yang mengakibatkan meningkatnya kandungan Tembaga
(Cu) di dalam air Industri PT Semen Tonasa menggunakan batubara
untuk kegiatan industri dan di titik 2 merupakan aliran sungai yang dekat
dengan tempat penyimpanan batubara Industri PT Semen Tonasa juga
menghasilkan beberapa jenis limbah diantaranya yaitu limbah padat yang
berupa limbah domestik yang berasal dari kantor dan kantin Jenis limbah
cair yang mengandung BOD COD pH TSS dan lain-lain Jenis limbah
yang berwujud gasasap yang dihasilkan oleh pabrik melalui cerobong
termasuk golongan gas berbahaya karena mengganggu pernafasan yang
secara terus menerus dihasilkan selama proses produksi Jenis limbah
debu dihasilkan dari mesin produksi yang juga dihasilkan secara terus
menerus selama proses produksi (Puslitbang-LH 2011) Industri yang
menghasilkan limbah bila dialirkan ke sungai maka sungai tersebut akan
tercemar oleh logam berat akan tetapi pengambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan pada saat musim debit air Sungai Pangkajene
semakin besar sehingga terjadi pengenceran pada badan air sungai oleh
air hujan Seperti halnya menurut Daud et al(2013) menyatakan bahwa
pada saat debit air besar maka konsentrasi zat pencemar semakin kecil
sehingga kualitas badan air sesungguhnya tidak tergambarkan
25 Dampak Dari Tembaga Pada IkanTembaga adalah logam yang secara jelas mengalami proses
akumulasi dalam tubuh hewan seiring dengan pertambahan umurnya dan
ginjal merupakan bagian tubuh ikan yang paling banyak terdapat
akumulasi Tembaga Paparan Tembaga dalam waktu yang lama pada
manusia akan menyebabkan terjadinya akumulasi bahan-bahan kimia
dalam tubuh manusia yang dalam periode waktu tertentu akan
menyebabkan munculnya efek yang merugikan kesehatan penduduk
(Daud et al2013)
Kandungan tembaga pada ikan Tembang yang diambil dari dua
lokasi pemasaran ikan di Makasar menunjukkan bahwa ikan tembang
terdeteksi tembaga Kadar tembaga pada TPI Lelong adalah 00189
mgKg dan TPI Rajawali adalah sebesar 00144 mhgKg Dan perbedaan
antara 2 lokasi pengambilan sampel adalah sebesar 00045 mgKg
Menurut Mursquonisa et al (2014) tembaga adalah logam essensial
bagi hewan air yang bermanfaat dalam pembentukan haemosianin sistem
darah dan pada enzimatik hewan air Logam Cu dibutuhkan organism
larut untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya yaitu sebagai
kofaktor kerja enzim Akan tetapi bila jumlah Cu yang masuk ke dalam
tubuh secara berlebihan maka akan berubah fungsi menjadi racun bagi
tubuh
Nilai toksisitas tembaga berkisar antara 002-100 mgKg dan
ambang batas tembaga dalam darah menurut ketetapan WHO adalah 08-
12 mgKg Sementara itu kadar standar baku mutu logam berat pada ikan
untuk tembaga sebsar 002 mgkg dan batas maksimum kadar Cu yang
diperbolehkan dalam makanan hasil laut FAO tahun 1972 sebesar 10
mgkg Bila dilihat dari nilai ambang batas yang telah ditetapkan di atas
maka tidak ditemukan adanya logam tembaga yang melebihi kadar
maksimum pada ikan Tembang yang dipasarkan di Makassar
Berdasarkan penelitian Daud et al(2013) Berdasarkan hasil
pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada ikan gabus di Sungai Pangkajene
menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu) terdeteksi dalam ikan gabus di
Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan sampel Jadi kadar
Tembaga (Cu) dalam ikan gabus di Sungai Pangkajene tidak syarat
karena berada di atas standar yang telah ditentukan menurut standar EPA
Reference Dose (risk-based) California Action level and published
international standards (compiled by FAO in 1982) yakni 3 mgkg
Kadar tembaga (Cu) tertinggi pada Siput Merah (Cerithidea sp)
juga terdapat di Pelabuhan sebesar 2592 ppm dan terendah terdapat di
Desa Basilam Baru sebesar 1264 ppm jika dibandingkan dengan standar
baku mutu logam berat untuk biota konsumsi dari Surat Keputusan
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (20 ppm) maka
dapat kita ketahui bahwa kadar logam tembaga dalam tubuh Siput Merah
belum melewati baku mutu yang telah ditetapkan Hasil perhitungan
akumulasi logam berat Cu pada Cerithidea sp dapat dilihat dari Nilai
Faktor Konsentrasi Biologi Cerithidea sp terhadap logam berat Cu berkisar
antara 123 1048753 193 Hal ini menunjukan bahwa tingkat akumulasi tertinggi
untuk logam Cu yaitu 193 termasuk dalam kategori logam berat
akumulatif rendah menurut febrita et al (2013)
Kerang Darah (Anadara granosa) hanya ditemukan pada Muara
Sungai yaitu pada Stasiun A4 dan B5 Kandungan logam berat Cu dalam
kerang pada tahun 2010 di Muara Sungai Sayung (Stasiun A4) sebesar
2986 mgkg dan di Sungai Gonjol (Stasiun B5) sebesar 312 mgkg
Sedangkan pada tahun 2011 tidak terdeteksi adanya logam berat Cu
dalam kerang tersebut baik di Muara Sungai Sayung maupun di Muara
Sungai Gonjol Pada Sungai Sayung nilai kandungan logam Cu di air
tertinggi pada stasiun A4 dan A5 sedangkan pada Sungai Gonjol tertinggi
pada stasiun B1 Kandungan logam berat pada stasiun tersebut telah
melebihi ambang baku mutu yang ditetapkan hal ini diduga karena pada
stasiun tersebut berada pada perairan yang berdekatan dengan
pemukiman penduduk dan juga keberadaan lokasi obyek wisata Pantai
Morosari Sedangkan pada Sungai Gonjol letak stasiun tersebut juga
berdekatan dengan pembuangan limbah dan tidak mengalir ke perairan
Moriarty (1988) menyatakan bahwa siklus pasang surut menyebabkan
kuantitas logam berat pada satu satuan massa air tertentu akan menjadi
menurun(Cahyani et al2012)
26 Dampak Dari Tembaga Pada Pengolahan Air Bersih
Sungai Surabaya merupakan sungai utama DAS Brantas bagian
hilir yang merupakan sumber kebutuhan air utama sekaligus sebagai
tempat pembuangan limbah domestik dan industri di wilayah Surabaya
Pada DAS Brantas terdapat sekitar 650 industri pada tahun 2006 Sungai
Surabaya merupakan bagian dari sungai Brantas yang mengalir mulai dari
Bendungan Lengkong Baru dan bermuara di pintu air Jagir Surabaya
Menurut PP Nomor 82 Tahun 2001 dan Perda Jatim Nomor 2 Tahun 2008
tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air di
Provinsi Jawa Timur Sungai Surabaya termasuk sungai kelas I yaitu air
yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum sehingga
senantiasa di kontrol kualitas airnya Kadar tembaga maksimum yang di
perbolehkan Menurut PPRI No82 Tahun 2001 adalah 002 mgL
Berdasarkan penelitian Fitriyah et al(2013) dapat diketahui bahwa
kandungan tembaga037-081 mgL sudah melebihi ambang batas yang
telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu 002 mgL Tingginya kadar Cu
karena adanya pencemaran limbah industri di sekitar Sungai Surabaya
banyak terdapat industri yang menggunakan logam berat Cu sebagai
bahan baku maupun bahan penolong untuk keperluan produksi
diantaranya industri pelapisan logam kawat baja sepeda dan mur baut
sedangkan pada sedimen berkisar antara 2758 ndash 7729 mgkg massa
kering pada kelima lokasi pengambilan sampel selama tiga kali periode
pengambilan sampel melebihi ambang baku mutu menurut ANZECC
ISQG-Low (65 mgkg) Kandungan logam berat di sedimen selalu jauh
lebih tinggi di bandingkan di perairan hal ini terjadi akibat proses
akumulasi logam pada sedimen yang dapat di sebabkan karena logam
berat mempunyai sifat yang mudah mengikat bahan organik dan
mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen selain itu
dimungkinkan logam berat yang terdapat dalam sedimen sudah
terakumulasi dalam waktu yang lama sebelum pengambilan sampel
sehingga pada saat dilakukan analisis kandungan tembaga dalam
sedimen menunjukkan kadar yang tinggi
Hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga (Cu) pada air
sungai Pangkajene Kabupaten Pangkep pada lima titik pengambilan
sampel dalam dua waktu pengambilan diperoleh gambaran bahwa pada
pengambilan titik 1 di pagi hari sebesar 00060mgl dan di sore hari
sebesar 00273mgl pada titik 2 di pagi hari sebesar 00331mgl dan sore
hari sebesar 00170mgl pada titik 3 di pagi hari sebesar 00382mgl dan
sore hari sebesar 00379mgl pada titik 4 di pagi hari sebesar 00427mgl
dan sore hari sebesar 00508mgl pada titik 5 di pagi hari sebesar
00527mgl dan sore hari sebesar 00601mgl Kandungan logam berat
Tembaga (Cu) tertinggi dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene
Kabupaten Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 5 pada sore
hari yaitu sebesar 00601mgl dan kandungan logam berat Tembaga (Cu)
terendah dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene Kabupaten
Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 1 pada pagi hari yaitu
sebesar 00060mgl hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga
(Cu) pada sampel air bahwa yang memenuhi syarat sesuai dengan
(peraturan menteri kesehatan RI NO 416MENKESIX1990) tentang
Pengolahan Kuaitas Air dan Pengendalian Pencemaran Airyaitu 10 mgl
adalah semua titik pengambilan sampel pada pagi hari dan sore hari yakni
titik 1 2 34 dan 5 pada pagi dan sore hari (Daud et al2013)
27 Dampak Dari Tembaga Pada Sungai Dan SedimenLogam berat yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan
mengalami pengendapan kemudian diserap oleh organisme yang hidup
di perairan tersebut Logam berat memiliki sifat yang mudah mengikat
bahan organik dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan
sedimen sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi
dibandingkan dalam air Mengendapnya logam berat bersama dengan
padatan tersuspensi akan mempengaruhi kualitas sedimen di dasar
perairan dan juga perairan sekitarnya
Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam berat yang dapat
ditemukan pada lingkungan perairan maupun dalam sedimen Logam
berat secara alami memiliki konsentrasi yang rendah pada perairan
Tinggi rendahnya konsentrasi logam berat disebabkan oleh jumlah
maksimum limbah logam berat ke perairan Logam Berat yang masuk
perairan akan mengalami pengendapan pengenceran dan dispersi
kemudian diserap oleh organisme yang hidup diperairan Mekanisme
utama logam berat dapat terakumulasi dalam sedimen karena dapat
terikat oleh senyawa atau terabsorpsi melalui tahapan yang dikenal
sebagai faktor geokimia yang meliputi 5 fase 1) fase terikat secara
absorpsi dan pertukaran ion 2) fase terikat karbonat 3) fase terikat oleh
oksida FeMn 4) fase terikat pada zat organik dan sulfida dan 5) fase
terikat kisi-kisi logam Cu dominan pada sistem perairan (solid) yaitu
CuS(s) CuFeS2(s) Cu2CO3(OH)2(s) Cu3(CO3)2(OH)2(s) Cu(OH)2(s)
CuO(s) (Fitriyah et al2013)
Kandungan Logam Cu dalam sedimen pada tahun 2010 di Muara
Sungai Sayung bekisar antara 489 - 2875 mgkg dan di Muara Sungai
Gonjol antara 1877 - 7128 mgkg Sedangkan pada tahun 2011 di Muara
Sungai Sayung bekisar antara 161 - 2557 mgkg dan di Muara Sungai
Gonjol bekisar antara 1669 - 5272 mgkg
Kandungan Cu dalam sedimen cenderung tinggi hal ini
dikarenakan oleh sifat logam berat di kolom air yang mengendap dalam
jangka waktu tertentu dan kemudian terakumulasi di dasar perairan
sedimen Cahyani et al(2012) menyatakan pengendapan terjadi karena
berat jenis logam lebih tinggi dibandingkan dengan berat jenis air
Sehingga kandungan logam berat di sedimen menjadi lebih tinggi
daripada di air diduga karena pengaruh proses fisika kimia dan biologi
yang terjadi secara alamiah di perairan
Pada tingkat selanjutnya keadaan tersebut akan menghancurkan
ekosistem perairan Kadar logam Cu dalam Kerang Darah baik di Muara
sungai Sayung maupun di Muara Sungai Gonjol diketahui sudah melebihi
baku mutu yang telah ditetapkan menurut Surat Keputusan Direktoral
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (sebesar 20 mgkg)
Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada air
Sungai Pangkajene hari menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu)
terdeteksi dalam air Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan
sampel dan masih memenuhi standar Jadi kadar Tembaga (Cu) dalam
air Sungai Pangkajene memenuhi syarat karena berada di bawah standar
yang telah ditentukan menurut SK Gubernur No14 Tahun 2003 Tentang
Baku Mutu Limbah Cair(Daud et al2013)
BAB IIIPENUTUP
31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam
dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak
ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat
dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga
menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456
Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan
melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam
tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga
juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi
+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam
bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan
secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi
32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan
monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol
kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat
mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi
masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai
dalam tubuh manusia yang dalam periode waktu tertentu akan
menyebabkan munculnya efek yang merugikan kesehatan penduduk
(Daud et al2013)
Kandungan tembaga pada ikan Tembang yang diambil dari dua
lokasi pemasaran ikan di Makasar menunjukkan bahwa ikan tembang
terdeteksi tembaga Kadar tembaga pada TPI Lelong adalah 00189
mgKg dan TPI Rajawali adalah sebesar 00144 mhgKg Dan perbedaan
antara 2 lokasi pengambilan sampel adalah sebesar 00045 mgKg
Menurut Mursquonisa et al (2014) tembaga adalah logam essensial
bagi hewan air yang bermanfaat dalam pembentukan haemosianin sistem
darah dan pada enzimatik hewan air Logam Cu dibutuhkan organism
larut untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya yaitu sebagai
kofaktor kerja enzim Akan tetapi bila jumlah Cu yang masuk ke dalam
tubuh secara berlebihan maka akan berubah fungsi menjadi racun bagi
tubuh
Nilai toksisitas tembaga berkisar antara 002-100 mgKg dan
ambang batas tembaga dalam darah menurut ketetapan WHO adalah 08-
12 mgKg Sementara itu kadar standar baku mutu logam berat pada ikan
untuk tembaga sebsar 002 mgkg dan batas maksimum kadar Cu yang
diperbolehkan dalam makanan hasil laut FAO tahun 1972 sebesar 10
mgkg Bila dilihat dari nilai ambang batas yang telah ditetapkan di atas
maka tidak ditemukan adanya logam tembaga yang melebihi kadar
maksimum pada ikan Tembang yang dipasarkan di Makassar
Berdasarkan penelitian Daud et al(2013) Berdasarkan hasil
pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada ikan gabus di Sungai Pangkajene
menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu) terdeteksi dalam ikan gabus di
Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan sampel Jadi kadar
Tembaga (Cu) dalam ikan gabus di Sungai Pangkajene tidak syarat
karena berada di atas standar yang telah ditentukan menurut standar EPA
Reference Dose (risk-based) California Action level and published
international standards (compiled by FAO in 1982) yakni 3 mgkg
Kadar tembaga (Cu) tertinggi pada Siput Merah (Cerithidea sp)
juga terdapat di Pelabuhan sebesar 2592 ppm dan terendah terdapat di
Desa Basilam Baru sebesar 1264 ppm jika dibandingkan dengan standar
baku mutu logam berat untuk biota konsumsi dari Surat Keputusan
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (20 ppm) maka
dapat kita ketahui bahwa kadar logam tembaga dalam tubuh Siput Merah
belum melewati baku mutu yang telah ditetapkan Hasil perhitungan
akumulasi logam berat Cu pada Cerithidea sp dapat dilihat dari Nilai
Faktor Konsentrasi Biologi Cerithidea sp terhadap logam berat Cu berkisar
antara 123 1048753 193 Hal ini menunjukan bahwa tingkat akumulasi tertinggi
untuk logam Cu yaitu 193 termasuk dalam kategori logam berat
akumulatif rendah menurut febrita et al (2013)
Kerang Darah (Anadara granosa) hanya ditemukan pada Muara
Sungai yaitu pada Stasiun A4 dan B5 Kandungan logam berat Cu dalam
kerang pada tahun 2010 di Muara Sungai Sayung (Stasiun A4) sebesar
2986 mgkg dan di Sungai Gonjol (Stasiun B5) sebesar 312 mgkg
Sedangkan pada tahun 2011 tidak terdeteksi adanya logam berat Cu
dalam kerang tersebut baik di Muara Sungai Sayung maupun di Muara
Sungai Gonjol Pada Sungai Sayung nilai kandungan logam Cu di air
tertinggi pada stasiun A4 dan A5 sedangkan pada Sungai Gonjol tertinggi
pada stasiun B1 Kandungan logam berat pada stasiun tersebut telah
melebihi ambang baku mutu yang ditetapkan hal ini diduga karena pada
stasiun tersebut berada pada perairan yang berdekatan dengan
pemukiman penduduk dan juga keberadaan lokasi obyek wisata Pantai
Morosari Sedangkan pada Sungai Gonjol letak stasiun tersebut juga
berdekatan dengan pembuangan limbah dan tidak mengalir ke perairan
Moriarty (1988) menyatakan bahwa siklus pasang surut menyebabkan
kuantitas logam berat pada satu satuan massa air tertentu akan menjadi
menurun(Cahyani et al2012)
26 Dampak Dari Tembaga Pada Pengolahan Air Bersih
Sungai Surabaya merupakan sungai utama DAS Brantas bagian
hilir yang merupakan sumber kebutuhan air utama sekaligus sebagai
tempat pembuangan limbah domestik dan industri di wilayah Surabaya
Pada DAS Brantas terdapat sekitar 650 industri pada tahun 2006 Sungai
Surabaya merupakan bagian dari sungai Brantas yang mengalir mulai dari
Bendungan Lengkong Baru dan bermuara di pintu air Jagir Surabaya
Menurut PP Nomor 82 Tahun 2001 dan Perda Jatim Nomor 2 Tahun 2008
tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air di
Provinsi Jawa Timur Sungai Surabaya termasuk sungai kelas I yaitu air
yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum sehingga
senantiasa di kontrol kualitas airnya Kadar tembaga maksimum yang di
perbolehkan Menurut PPRI No82 Tahun 2001 adalah 002 mgL
Berdasarkan penelitian Fitriyah et al(2013) dapat diketahui bahwa
kandungan tembaga037-081 mgL sudah melebihi ambang batas yang
telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu 002 mgL Tingginya kadar Cu
karena adanya pencemaran limbah industri di sekitar Sungai Surabaya
banyak terdapat industri yang menggunakan logam berat Cu sebagai
bahan baku maupun bahan penolong untuk keperluan produksi
diantaranya industri pelapisan logam kawat baja sepeda dan mur baut
sedangkan pada sedimen berkisar antara 2758 ndash 7729 mgkg massa
kering pada kelima lokasi pengambilan sampel selama tiga kali periode
pengambilan sampel melebihi ambang baku mutu menurut ANZECC
ISQG-Low (65 mgkg) Kandungan logam berat di sedimen selalu jauh
lebih tinggi di bandingkan di perairan hal ini terjadi akibat proses
akumulasi logam pada sedimen yang dapat di sebabkan karena logam
berat mempunyai sifat yang mudah mengikat bahan organik dan
mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen selain itu
dimungkinkan logam berat yang terdapat dalam sedimen sudah
terakumulasi dalam waktu yang lama sebelum pengambilan sampel
sehingga pada saat dilakukan analisis kandungan tembaga dalam
sedimen menunjukkan kadar yang tinggi
Hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga (Cu) pada air
sungai Pangkajene Kabupaten Pangkep pada lima titik pengambilan
sampel dalam dua waktu pengambilan diperoleh gambaran bahwa pada
pengambilan titik 1 di pagi hari sebesar 00060mgl dan di sore hari
sebesar 00273mgl pada titik 2 di pagi hari sebesar 00331mgl dan sore
hari sebesar 00170mgl pada titik 3 di pagi hari sebesar 00382mgl dan
sore hari sebesar 00379mgl pada titik 4 di pagi hari sebesar 00427mgl
dan sore hari sebesar 00508mgl pada titik 5 di pagi hari sebesar
00527mgl dan sore hari sebesar 00601mgl Kandungan logam berat
Tembaga (Cu) tertinggi dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene
Kabupaten Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 5 pada sore
hari yaitu sebesar 00601mgl dan kandungan logam berat Tembaga (Cu)
terendah dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene Kabupaten
Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 1 pada pagi hari yaitu
sebesar 00060mgl hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga
(Cu) pada sampel air bahwa yang memenuhi syarat sesuai dengan
(peraturan menteri kesehatan RI NO 416MENKESIX1990) tentang
Pengolahan Kuaitas Air dan Pengendalian Pencemaran Airyaitu 10 mgl
adalah semua titik pengambilan sampel pada pagi hari dan sore hari yakni
titik 1 2 34 dan 5 pada pagi dan sore hari (Daud et al2013)
27 Dampak Dari Tembaga Pada Sungai Dan SedimenLogam berat yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan
mengalami pengendapan kemudian diserap oleh organisme yang hidup
di perairan tersebut Logam berat memiliki sifat yang mudah mengikat
bahan organik dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan
sedimen sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi
dibandingkan dalam air Mengendapnya logam berat bersama dengan
padatan tersuspensi akan mempengaruhi kualitas sedimen di dasar
perairan dan juga perairan sekitarnya
Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam berat yang dapat
ditemukan pada lingkungan perairan maupun dalam sedimen Logam
berat secara alami memiliki konsentrasi yang rendah pada perairan
Tinggi rendahnya konsentrasi logam berat disebabkan oleh jumlah
maksimum limbah logam berat ke perairan Logam Berat yang masuk
perairan akan mengalami pengendapan pengenceran dan dispersi
kemudian diserap oleh organisme yang hidup diperairan Mekanisme
utama logam berat dapat terakumulasi dalam sedimen karena dapat
terikat oleh senyawa atau terabsorpsi melalui tahapan yang dikenal
sebagai faktor geokimia yang meliputi 5 fase 1) fase terikat secara
absorpsi dan pertukaran ion 2) fase terikat karbonat 3) fase terikat oleh
oksida FeMn 4) fase terikat pada zat organik dan sulfida dan 5) fase
terikat kisi-kisi logam Cu dominan pada sistem perairan (solid) yaitu
CuS(s) CuFeS2(s) Cu2CO3(OH)2(s) Cu3(CO3)2(OH)2(s) Cu(OH)2(s)
CuO(s) (Fitriyah et al2013)
Kandungan Logam Cu dalam sedimen pada tahun 2010 di Muara
Sungai Sayung bekisar antara 489 - 2875 mgkg dan di Muara Sungai
Gonjol antara 1877 - 7128 mgkg Sedangkan pada tahun 2011 di Muara
Sungai Sayung bekisar antara 161 - 2557 mgkg dan di Muara Sungai
Gonjol bekisar antara 1669 - 5272 mgkg
Kandungan Cu dalam sedimen cenderung tinggi hal ini
dikarenakan oleh sifat logam berat di kolom air yang mengendap dalam
jangka waktu tertentu dan kemudian terakumulasi di dasar perairan
sedimen Cahyani et al(2012) menyatakan pengendapan terjadi karena
berat jenis logam lebih tinggi dibandingkan dengan berat jenis air
Sehingga kandungan logam berat di sedimen menjadi lebih tinggi
daripada di air diduga karena pengaruh proses fisika kimia dan biologi
yang terjadi secara alamiah di perairan
Pada tingkat selanjutnya keadaan tersebut akan menghancurkan
ekosistem perairan Kadar logam Cu dalam Kerang Darah baik di Muara
sungai Sayung maupun di Muara Sungai Gonjol diketahui sudah melebihi
baku mutu yang telah ditetapkan menurut Surat Keputusan Direktoral
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (sebesar 20 mgkg)
Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada air
Sungai Pangkajene hari menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu)
terdeteksi dalam air Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan
sampel dan masih memenuhi standar Jadi kadar Tembaga (Cu) dalam
air Sungai Pangkajene memenuhi syarat karena berada di bawah standar
yang telah ditentukan menurut SK Gubernur No14 Tahun 2003 Tentang
Baku Mutu Limbah Cair(Daud et al2013)
BAB IIIPENUTUP
31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam
dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak
ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat
dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga
menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456
Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan
melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam
tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga
juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi
+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam
bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan
secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi
32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan
monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol
kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat
mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi
masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai
Kadar tembaga (Cu) tertinggi pada Siput Merah (Cerithidea sp)
juga terdapat di Pelabuhan sebesar 2592 ppm dan terendah terdapat di
Desa Basilam Baru sebesar 1264 ppm jika dibandingkan dengan standar
baku mutu logam berat untuk biota konsumsi dari Surat Keputusan
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (20 ppm) maka
dapat kita ketahui bahwa kadar logam tembaga dalam tubuh Siput Merah
belum melewati baku mutu yang telah ditetapkan Hasil perhitungan
akumulasi logam berat Cu pada Cerithidea sp dapat dilihat dari Nilai
Faktor Konsentrasi Biologi Cerithidea sp terhadap logam berat Cu berkisar
antara 123 1048753 193 Hal ini menunjukan bahwa tingkat akumulasi tertinggi
untuk logam Cu yaitu 193 termasuk dalam kategori logam berat
akumulatif rendah menurut febrita et al (2013)
Kerang Darah (Anadara granosa) hanya ditemukan pada Muara
Sungai yaitu pada Stasiun A4 dan B5 Kandungan logam berat Cu dalam
kerang pada tahun 2010 di Muara Sungai Sayung (Stasiun A4) sebesar
2986 mgkg dan di Sungai Gonjol (Stasiun B5) sebesar 312 mgkg
Sedangkan pada tahun 2011 tidak terdeteksi adanya logam berat Cu
dalam kerang tersebut baik di Muara Sungai Sayung maupun di Muara
Sungai Gonjol Pada Sungai Sayung nilai kandungan logam Cu di air
tertinggi pada stasiun A4 dan A5 sedangkan pada Sungai Gonjol tertinggi
pada stasiun B1 Kandungan logam berat pada stasiun tersebut telah
melebihi ambang baku mutu yang ditetapkan hal ini diduga karena pada
stasiun tersebut berada pada perairan yang berdekatan dengan
pemukiman penduduk dan juga keberadaan lokasi obyek wisata Pantai
Morosari Sedangkan pada Sungai Gonjol letak stasiun tersebut juga
berdekatan dengan pembuangan limbah dan tidak mengalir ke perairan
Moriarty (1988) menyatakan bahwa siklus pasang surut menyebabkan
kuantitas logam berat pada satu satuan massa air tertentu akan menjadi
menurun(Cahyani et al2012)
26 Dampak Dari Tembaga Pada Pengolahan Air Bersih
Sungai Surabaya merupakan sungai utama DAS Brantas bagian
hilir yang merupakan sumber kebutuhan air utama sekaligus sebagai
tempat pembuangan limbah domestik dan industri di wilayah Surabaya
Pada DAS Brantas terdapat sekitar 650 industri pada tahun 2006 Sungai
Surabaya merupakan bagian dari sungai Brantas yang mengalir mulai dari
Bendungan Lengkong Baru dan bermuara di pintu air Jagir Surabaya
Menurut PP Nomor 82 Tahun 2001 dan Perda Jatim Nomor 2 Tahun 2008
tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air di
Provinsi Jawa Timur Sungai Surabaya termasuk sungai kelas I yaitu air
yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum sehingga
senantiasa di kontrol kualitas airnya Kadar tembaga maksimum yang di
perbolehkan Menurut PPRI No82 Tahun 2001 adalah 002 mgL
Berdasarkan penelitian Fitriyah et al(2013) dapat diketahui bahwa
kandungan tembaga037-081 mgL sudah melebihi ambang batas yang
telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu 002 mgL Tingginya kadar Cu
karena adanya pencemaran limbah industri di sekitar Sungai Surabaya
banyak terdapat industri yang menggunakan logam berat Cu sebagai
bahan baku maupun bahan penolong untuk keperluan produksi
diantaranya industri pelapisan logam kawat baja sepeda dan mur baut
sedangkan pada sedimen berkisar antara 2758 ndash 7729 mgkg massa
kering pada kelima lokasi pengambilan sampel selama tiga kali periode
pengambilan sampel melebihi ambang baku mutu menurut ANZECC
ISQG-Low (65 mgkg) Kandungan logam berat di sedimen selalu jauh
lebih tinggi di bandingkan di perairan hal ini terjadi akibat proses
akumulasi logam pada sedimen yang dapat di sebabkan karena logam
berat mempunyai sifat yang mudah mengikat bahan organik dan
mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen selain itu
dimungkinkan logam berat yang terdapat dalam sedimen sudah
terakumulasi dalam waktu yang lama sebelum pengambilan sampel
sehingga pada saat dilakukan analisis kandungan tembaga dalam
sedimen menunjukkan kadar yang tinggi
Hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga (Cu) pada air
sungai Pangkajene Kabupaten Pangkep pada lima titik pengambilan
sampel dalam dua waktu pengambilan diperoleh gambaran bahwa pada
pengambilan titik 1 di pagi hari sebesar 00060mgl dan di sore hari
sebesar 00273mgl pada titik 2 di pagi hari sebesar 00331mgl dan sore
hari sebesar 00170mgl pada titik 3 di pagi hari sebesar 00382mgl dan
sore hari sebesar 00379mgl pada titik 4 di pagi hari sebesar 00427mgl
dan sore hari sebesar 00508mgl pada titik 5 di pagi hari sebesar
00527mgl dan sore hari sebesar 00601mgl Kandungan logam berat
Tembaga (Cu) tertinggi dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene
Kabupaten Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 5 pada sore
hari yaitu sebesar 00601mgl dan kandungan logam berat Tembaga (Cu)
terendah dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene Kabupaten
Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 1 pada pagi hari yaitu
sebesar 00060mgl hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga
(Cu) pada sampel air bahwa yang memenuhi syarat sesuai dengan
(peraturan menteri kesehatan RI NO 416MENKESIX1990) tentang
Pengolahan Kuaitas Air dan Pengendalian Pencemaran Airyaitu 10 mgl
adalah semua titik pengambilan sampel pada pagi hari dan sore hari yakni
titik 1 2 34 dan 5 pada pagi dan sore hari (Daud et al2013)
27 Dampak Dari Tembaga Pada Sungai Dan SedimenLogam berat yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan
mengalami pengendapan kemudian diserap oleh organisme yang hidup
di perairan tersebut Logam berat memiliki sifat yang mudah mengikat
bahan organik dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan
sedimen sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi
dibandingkan dalam air Mengendapnya logam berat bersama dengan
padatan tersuspensi akan mempengaruhi kualitas sedimen di dasar
perairan dan juga perairan sekitarnya
Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam berat yang dapat
ditemukan pada lingkungan perairan maupun dalam sedimen Logam
berat secara alami memiliki konsentrasi yang rendah pada perairan
Tinggi rendahnya konsentrasi logam berat disebabkan oleh jumlah
maksimum limbah logam berat ke perairan Logam Berat yang masuk
perairan akan mengalami pengendapan pengenceran dan dispersi
kemudian diserap oleh organisme yang hidup diperairan Mekanisme
utama logam berat dapat terakumulasi dalam sedimen karena dapat
terikat oleh senyawa atau terabsorpsi melalui tahapan yang dikenal
sebagai faktor geokimia yang meliputi 5 fase 1) fase terikat secara
absorpsi dan pertukaran ion 2) fase terikat karbonat 3) fase terikat oleh
oksida FeMn 4) fase terikat pada zat organik dan sulfida dan 5) fase
terikat kisi-kisi logam Cu dominan pada sistem perairan (solid) yaitu
CuS(s) CuFeS2(s) Cu2CO3(OH)2(s) Cu3(CO3)2(OH)2(s) Cu(OH)2(s)
CuO(s) (Fitriyah et al2013)
Kandungan Logam Cu dalam sedimen pada tahun 2010 di Muara
Sungai Sayung bekisar antara 489 - 2875 mgkg dan di Muara Sungai
Gonjol antara 1877 - 7128 mgkg Sedangkan pada tahun 2011 di Muara
Sungai Sayung bekisar antara 161 - 2557 mgkg dan di Muara Sungai
Gonjol bekisar antara 1669 - 5272 mgkg
Kandungan Cu dalam sedimen cenderung tinggi hal ini
dikarenakan oleh sifat logam berat di kolom air yang mengendap dalam
jangka waktu tertentu dan kemudian terakumulasi di dasar perairan
sedimen Cahyani et al(2012) menyatakan pengendapan terjadi karena
berat jenis logam lebih tinggi dibandingkan dengan berat jenis air
Sehingga kandungan logam berat di sedimen menjadi lebih tinggi
daripada di air diduga karena pengaruh proses fisika kimia dan biologi
yang terjadi secara alamiah di perairan
Pada tingkat selanjutnya keadaan tersebut akan menghancurkan
ekosistem perairan Kadar logam Cu dalam Kerang Darah baik di Muara
sungai Sayung maupun di Muara Sungai Gonjol diketahui sudah melebihi
baku mutu yang telah ditetapkan menurut Surat Keputusan Direktoral
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (sebesar 20 mgkg)
Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada air
Sungai Pangkajene hari menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu)
terdeteksi dalam air Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan
sampel dan masih memenuhi standar Jadi kadar Tembaga (Cu) dalam
air Sungai Pangkajene memenuhi syarat karena berada di bawah standar
yang telah ditentukan menurut SK Gubernur No14 Tahun 2003 Tentang
Baku Mutu Limbah Cair(Daud et al2013)
BAB IIIPENUTUP
31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam
dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak
ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat
dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga
menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456
Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan
melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam
tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga
juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi
+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam
bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan
secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi
32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan
monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol
kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat
mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi
masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai
Sungai Surabaya merupakan sungai utama DAS Brantas bagian
hilir yang merupakan sumber kebutuhan air utama sekaligus sebagai
tempat pembuangan limbah domestik dan industri di wilayah Surabaya
Pada DAS Brantas terdapat sekitar 650 industri pada tahun 2006 Sungai
Surabaya merupakan bagian dari sungai Brantas yang mengalir mulai dari
Bendungan Lengkong Baru dan bermuara di pintu air Jagir Surabaya
Menurut PP Nomor 82 Tahun 2001 dan Perda Jatim Nomor 2 Tahun 2008
tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air di
Provinsi Jawa Timur Sungai Surabaya termasuk sungai kelas I yaitu air
yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum sehingga
senantiasa di kontrol kualitas airnya Kadar tembaga maksimum yang di
perbolehkan Menurut PPRI No82 Tahun 2001 adalah 002 mgL
Berdasarkan penelitian Fitriyah et al(2013) dapat diketahui bahwa
kandungan tembaga037-081 mgL sudah melebihi ambang batas yang
telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu 002 mgL Tingginya kadar Cu
karena adanya pencemaran limbah industri di sekitar Sungai Surabaya
banyak terdapat industri yang menggunakan logam berat Cu sebagai
bahan baku maupun bahan penolong untuk keperluan produksi
diantaranya industri pelapisan logam kawat baja sepeda dan mur baut
sedangkan pada sedimen berkisar antara 2758 ndash 7729 mgkg massa
kering pada kelima lokasi pengambilan sampel selama tiga kali periode
pengambilan sampel melebihi ambang baku mutu menurut ANZECC
ISQG-Low (65 mgkg) Kandungan logam berat di sedimen selalu jauh
lebih tinggi di bandingkan di perairan hal ini terjadi akibat proses
akumulasi logam pada sedimen yang dapat di sebabkan karena logam
berat mempunyai sifat yang mudah mengikat bahan organik dan
mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen selain itu
dimungkinkan logam berat yang terdapat dalam sedimen sudah
terakumulasi dalam waktu yang lama sebelum pengambilan sampel
sehingga pada saat dilakukan analisis kandungan tembaga dalam
sedimen menunjukkan kadar yang tinggi
Hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga (Cu) pada air
sungai Pangkajene Kabupaten Pangkep pada lima titik pengambilan
sampel dalam dua waktu pengambilan diperoleh gambaran bahwa pada
pengambilan titik 1 di pagi hari sebesar 00060mgl dan di sore hari
sebesar 00273mgl pada titik 2 di pagi hari sebesar 00331mgl dan sore
hari sebesar 00170mgl pada titik 3 di pagi hari sebesar 00382mgl dan
sore hari sebesar 00379mgl pada titik 4 di pagi hari sebesar 00427mgl
dan sore hari sebesar 00508mgl pada titik 5 di pagi hari sebesar
00527mgl dan sore hari sebesar 00601mgl Kandungan logam berat
Tembaga (Cu) tertinggi dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene
Kabupaten Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 5 pada sore
hari yaitu sebesar 00601mgl dan kandungan logam berat Tembaga (Cu)
terendah dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene Kabupaten
Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 1 pada pagi hari yaitu
sebesar 00060mgl hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga
(Cu) pada sampel air bahwa yang memenuhi syarat sesuai dengan
(peraturan menteri kesehatan RI NO 416MENKESIX1990) tentang
Pengolahan Kuaitas Air dan Pengendalian Pencemaran Airyaitu 10 mgl
adalah semua titik pengambilan sampel pada pagi hari dan sore hari yakni
titik 1 2 34 dan 5 pada pagi dan sore hari (Daud et al2013)
27 Dampak Dari Tembaga Pada Sungai Dan SedimenLogam berat yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan
mengalami pengendapan kemudian diserap oleh organisme yang hidup
di perairan tersebut Logam berat memiliki sifat yang mudah mengikat
bahan organik dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan
sedimen sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi
dibandingkan dalam air Mengendapnya logam berat bersama dengan
padatan tersuspensi akan mempengaruhi kualitas sedimen di dasar
perairan dan juga perairan sekitarnya
Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam berat yang dapat
ditemukan pada lingkungan perairan maupun dalam sedimen Logam
berat secara alami memiliki konsentrasi yang rendah pada perairan
Tinggi rendahnya konsentrasi logam berat disebabkan oleh jumlah
maksimum limbah logam berat ke perairan Logam Berat yang masuk
perairan akan mengalami pengendapan pengenceran dan dispersi
kemudian diserap oleh organisme yang hidup diperairan Mekanisme
utama logam berat dapat terakumulasi dalam sedimen karena dapat
terikat oleh senyawa atau terabsorpsi melalui tahapan yang dikenal
sebagai faktor geokimia yang meliputi 5 fase 1) fase terikat secara
absorpsi dan pertukaran ion 2) fase terikat karbonat 3) fase terikat oleh
oksida FeMn 4) fase terikat pada zat organik dan sulfida dan 5) fase
terikat kisi-kisi logam Cu dominan pada sistem perairan (solid) yaitu
CuS(s) CuFeS2(s) Cu2CO3(OH)2(s) Cu3(CO3)2(OH)2(s) Cu(OH)2(s)
CuO(s) (Fitriyah et al2013)
Kandungan Logam Cu dalam sedimen pada tahun 2010 di Muara
Sungai Sayung bekisar antara 489 - 2875 mgkg dan di Muara Sungai
Gonjol antara 1877 - 7128 mgkg Sedangkan pada tahun 2011 di Muara
Sungai Sayung bekisar antara 161 - 2557 mgkg dan di Muara Sungai
Gonjol bekisar antara 1669 - 5272 mgkg
Kandungan Cu dalam sedimen cenderung tinggi hal ini
dikarenakan oleh sifat logam berat di kolom air yang mengendap dalam
jangka waktu tertentu dan kemudian terakumulasi di dasar perairan
sedimen Cahyani et al(2012) menyatakan pengendapan terjadi karena
berat jenis logam lebih tinggi dibandingkan dengan berat jenis air
Sehingga kandungan logam berat di sedimen menjadi lebih tinggi
daripada di air diduga karena pengaruh proses fisika kimia dan biologi
yang terjadi secara alamiah di perairan
Pada tingkat selanjutnya keadaan tersebut akan menghancurkan
ekosistem perairan Kadar logam Cu dalam Kerang Darah baik di Muara
sungai Sayung maupun di Muara Sungai Gonjol diketahui sudah melebihi
baku mutu yang telah ditetapkan menurut Surat Keputusan Direktoral
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (sebesar 20 mgkg)
Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada air
Sungai Pangkajene hari menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu)
terdeteksi dalam air Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan
sampel dan masih memenuhi standar Jadi kadar Tembaga (Cu) dalam
air Sungai Pangkajene memenuhi syarat karena berada di bawah standar
yang telah ditentukan menurut SK Gubernur No14 Tahun 2003 Tentang
Baku Mutu Limbah Cair(Daud et al2013)
BAB IIIPENUTUP
31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam
dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak
ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat
dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga
menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456
Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan
melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam
tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga
juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi
+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam
bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan
secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi
32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan
monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol
kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat
mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi
masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai
Hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga (Cu) pada air
sungai Pangkajene Kabupaten Pangkep pada lima titik pengambilan
sampel dalam dua waktu pengambilan diperoleh gambaran bahwa pada
pengambilan titik 1 di pagi hari sebesar 00060mgl dan di sore hari
sebesar 00273mgl pada titik 2 di pagi hari sebesar 00331mgl dan sore
hari sebesar 00170mgl pada titik 3 di pagi hari sebesar 00382mgl dan
sore hari sebesar 00379mgl pada titik 4 di pagi hari sebesar 00427mgl
dan sore hari sebesar 00508mgl pada titik 5 di pagi hari sebesar
00527mgl dan sore hari sebesar 00601mgl Kandungan logam berat
Tembaga (Cu) tertinggi dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene
Kabupaten Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 5 pada sore
hari yaitu sebesar 00601mgl dan kandungan logam berat Tembaga (Cu)
terendah dari hasil pemeriksaan air sungai Pangkajene Kabupaten
Pangkep diperoleh pada pengambilan sampel titik 1 pada pagi hari yaitu
sebesar 00060mgl hasil pemeriksaan kandungan logam berat Tembaga
(Cu) pada sampel air bahwa yang memenuhi syarat sesuai dengan
(peraturan menteri kesehatan RI NO 416MENKESIX1990) tentang
Pengolahan Kuaitas Air dan Pengendalian Pencemaran Airyaitu 10 mgl
adalah semua titik pengambilan sampel pada pagi hari dan sore hari yakni
titik 1 2 34 dan 5 pada pagi dan sore hari (Daud et al2013)
27 Dampak Dari Tembaga Pada Sungai Dan SedimenLogam berat yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan
mengalami pengendapan kemudian diserap oleh organisme yang hidup
di perairan tersebut Logam berat memiliki sifat yang mudah mengikat
bahan organik dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan
sedimen sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi
dibandingkan dalam air Mengendapnya logam berat bersama dengan
padatan tersuspensi akan mempengaruhi kualitas sedimen di dasar
perairan dan juga perairan sekitarnya
Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam berat yang dapat
ditemukan pada lingkungan perairan maupun dalam sedimen Logam
berat secara alami memiliki konsentrasi yang rendah pada perairan
Tinggi rendahnya konsentrasi logam berat disebabkan oleh jumlah
maksimum limbah logam berat ke perairan Logam Berat yang masuk
perairan akan mengalami pengendapan pengenceran dan dispersi
kemudian diserap oleh organisme yang hidup diperairan Mekanisme
utama logam berat dapat terakumulasi dalam sedimen karena dapat
terikat oleh senyawa atau terabsorpsi melalui tahapan yang dikenal
sebagai faktor geokimia yang meliputi 5 fase 1) fase terikat secara
absorpsi dan pertukaran ion 2) fase terikat karbonat 3) fase terikat oleh
oksida FeMn 4) fase terikat pada zat organik dan sulfida dan 5) fase
terikat kisi-kisi logam Cu dominan pada sistem perairan (solid) yaitu
CuS(s) CuFeS2(s) Cu2CO3(OH)2(s) Cu3(CO3)2(OH)2(s) Cu(OH)2(s)
CuO(s) (Fitriyah et al2013)
Kandungan Logam Cu dalam sedimen pada tahun 2010 di Muara
Sungai Sayung bekisar antara 489 - 2875 mgkg dan di Muara Sungai
Gonjol antara 1877 - 7128 mgkg Sedangkan pada tahun 2011 di Muara
Sungai Sayung bekisar antara 161 - 2557 mgkg dan di Muara Sungai
Gonjol bekisar antara 1669 - 5272 mgkg
Kandungan Cu dalam sedimen cenderung tinggi hal ini
dikarenakan oleh sifat logam berat di kolom air yang mengendap dalam
jangka waktu tertentu dan kemudian terakumulasi di dasar perairan
sedimen Cahyani et al(2012) menyatakan pengendapan terjadi karena
berat jenis logam lebih tinggi dibandingkan dengan berat jenis air
Sehingga kandungan logam berat di sedimen menjadi lebih tinggi
daripada di air diduga karena pengaruh proses fisika kimia dan biologi
yang terjadi secara alamiah di perairan
Pada tingkat selanjutnya keadaan tersebut akan menghancurkan
ekosistem perairan Kadar logam Cu dalam Kerang Darah baik di Muara
sungai Sayung maupun di Muara Sungai Gonjol diketahui sudah melebihi
baku mutu yang telah ditetapkan menurut Surat Keputusan Direktoral
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (sebesar 20 mgkg)
Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada air
Sungai Pangkajene hari menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu)
terdeteksi dalam air Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan
sampel dan masih memenuhi standar Jadi kadar Tembaga (Cu) dalam
air Sungai Pangkajene memenuhi syarat karena berada di bawah standar
yang telah ditentukan menurut SK Gubernur No14 Tahun 2003 Tentang
Baku Mutu Limbah Cair(Daud et al2013)
BAB IIIPENUTUP
31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam
dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak
ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat
dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga
menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456
Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan
melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam
tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga
juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi
+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam
bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan
secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi
32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan
monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol
kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat
mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi
masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai
Tinggi rendahnya konsentrasi logam berat disebabkan oleh jumlah
maksimum limbah logam berat ke perairan Logam Berat yang masuk
perairan akan mengalami pengendapan pengenceran dan dispersi
kemudian diserap oleh organisme yang hidup diperairan Mekanisme
utama logam berat dapat terakumulasi dalam sedimen karena dapat
terikat oleh senyawa atau terabsorpsi melalui tahapan yang dikenal
sebagai faktor geokimia yang meliputi 5 fase 1) fase terikat secara
absorpsi dan pertukaran ion 2) fase terikat karbonat 3) fase terikat oleh
oksida FeMn 4) fase terikat pada zat organik dan sulfida dan 5) fase
terikat kisi-kisi logam Cu dominan pada sistem perairan (solid) yaitu
CuS(s) CuFeS2(s) Cu2CO3(OH)2(s) Cu3(CO3)2(OH)2(s) Cu(OH)2(s)
CuO(s) (Fitriyah et al2013)
Kandungan Logam Cu dalam sedimen pada tahun 2010 di Muara
Sungai Sayung bekisar antara 489 - 2875 mgkg dan di Muara Sungai
Gonjol antara 1877 - 7128 mgkg Sedangkan pada tahun 2011 di Muara
Sungai Sayung bekisar antara 161 - 2557 mgkg dan di Muara Sungai
Gonjol bekisar antara 1669 - 5272 mgkg
Kandungan Cu dalam sedimen cenderung tinggi hal ini
dikarenakan oleh sifat logam berat di kolom air yang mengendap dalam
jangka waktu tertentu dan kemudian terakumulasi di dasar perairan
sedimen Cahyani et al(2012) menyatakan pengendapan terjadi karena
berat jenis logam lebih tinggi dibandingkan dengan berat jenis air
Sehingga kandungan logam berat di sedimen menjadi lebih tinggi
daripada di air diduga karena pengaruh proses fisika kimia dan biologi
yang terjadi secara alamiah di perairan
Pada tingkat selanjutnya keadaan tersebut akan menghancurkan
ekosistem perairan Kadar logam Cu dalam Kerang Darah baik di Muara
sungai Sayung maupun di Muara Sungai Gonjol diketahui sudah melebihi
baku mutu yang telah ditetapkan menurut Surat Keputusan Direktoral
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 03725BSK1989 (sebesar 20 mgkg)
Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada air
Sungai Pangkajene hari menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu)
terdeteksi dalam air Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan
sampel dan masih memenuhi standar Jadi kadar Tembaga (Cu) dalam
air Sungai Pangkajene memenuhi syarat karena berada di bawah standar
yang telah ditentukan menurut SK Gubernur No14 Tahun 2003 Tentang
Baku Mutu Limbah Cair(Daud et al2013)
BAB IIIPENUTUP
31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam
dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak
ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat
dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga
menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456
Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan
melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam
tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga
juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi
+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam
bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan
secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi
32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan
monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol
kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat
mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi
masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai
Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Tembaga (Cu) pada air
Sungai Pangkajene hari menunjukan bahwa logam Tembaga (Cu)
terdeteksi dalam air Sungai Pangkajene pada ke lima titik pengambilan
sampel dan masih memenuhi standar Jadi kadar Tembaga (Cu) dalam
air Sungai Pangkajene memenuhi syarat karena berada di bawah standar
yang telah ditentukan menurut SK Gubernur No14 Tahun 2003 Tentang
Baku Mutu Limbah Cair(Daud et al2013)
BAB IIIPENUTUP
31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam
dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak
ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat
dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga
menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456
Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan
melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam
tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga
juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi
+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam
bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan
secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi
32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan
monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol
kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat
mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi
masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai
31 KesimpulanTembaga lberbentuk kristal dengan warna kemerahan dan di alam
dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas akan tetapi lebih banyak
ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa padat
dalam bentuk mineral Dalam tabel periodik unsur- unsur kimia tembaga
menempati posisi dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot 63456
Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa liat dan
melebur pada suhu 1038degC Senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam
tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya Logam tembaga
juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang bervalensi
+2 Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru baik dalam
bentuk hidrat padat maupun dalam larutan air dan juga dimanfaatkan
secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari korosi
32 SaranPemerintah seharusnya melakukan upaya pengendalian dan
monitoring terhadap pencemaran yang terjadi di Sungai agar mengontrol
kelayakan limbahnya sebelum dibuang ke lingkungan sehingga dapat
mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air Sungai Bagi
masyarakat diharapkan tidak membuang limbahnya ke sungai