lllljkhl

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gfhgfhgfj. .

Citation preview

JurnalEpidemiologi sepsis berat

Abstrak:Sepsis adalah sebab kematian utama di USA dan sebab kematian paling umum di antara penyakit kritis non-coronary ICU. Infeksi saluran pernafasan, khususnya pneumonia adalah infeksi yang berasosiasi dengan tingkat mortalitas yang tinggi. Tipe organisme yang menyebabkan sepsis berat penting untuk membedakan hasil perawatan, gram positif adalah penyebab sepsis yang meningkat frekuensinya dari waktu ke waktu, dan sekarang lebih umum dari infeksi gram negatif. Studi terbaru menyatakan bahwa infeksi akut akan memperburuk penyakit kronik yang sudah ada, atau menghasilkan penyakit kronik yang baru. Memberikan hasil buruk jangka panjang memberi hasil perawatan yang buruk. Usia tua, laki-laki, kulit hitam, dan penyakit kronik yang sudah ada akan beresiko lebih tinggi untuk terjadinya sepsis berat, strategi pencegahan harus ditargetkan pada populasi yang mudah terkena.

Sepsis dan sepsis berat (sepsis yang disertai disfungsi organ akut) adalah penyebab utama kematian di USA dan penyebab kematian di USA dan penyebab kematian paling umum pada non-coronary ICU. Data terbaru menghasilkan pembiayaan septikemia di USA sebesar $14 billion. Karena itu, sepsis dan sepsis berat merupakan masalah kesehatan yang penting. Artikel ini berfokus pada epidemiologi sepsis berat, etiologi umum, faktor resiko, dan hasil jangka panjang. Informasi yang tersedia berfokus pada negara berkembang, dan epidemiologi sepsis berat pada negara dengan sumber daya terbatas mungkin berbeda jauh.

Definisi :Tahun 1991, American College Of Chest Physicians & Society Of Critical Care Medicine Consensus Conference mengajukan frame work untuk mendefinisikan SIRS (systemic inflammatory response syndrom), sepsis & sepsis berat (tabel 1). Sindrom ini terlihat sebagai kelanjutan dari inflamasi yang memburuk, di mulai dengan SIRS, berkembang dari sepsis, menjadi sepsis berat dan syok sepsis. Kriteria untuk SIRS berasarkan pada temperatur, heart rate, respiratory rate, dan hitung jenis leukosit. Paling tidak 2 dari 4 kriteria tersebut harus ada agar dapat didefinisikan sebagai SIRS. Walaupun SIRS sering terjadi pada infeksi, keadaan non-infeksi seperti luka bakar, pankreatiris akut, dan trauma dapat menyebabkan SIRS. Sepsis didefinisikan dengan adanya SIRS kriteria dan adanya riwayat infeksi atau bukti infeksi. Sepsis berat didefinisikan sebagai sepsis yang disertai dengan disfungsi organ akut. Walaupun konsensus pada tahun 1991 memberikan framework tentang definisi sepsis, definisi tersebut mempunyai batasan yang penting. "2 dari 4" kriteria untuk SIRS tidak spesifik untuk sepsis itu sendiri. Kriteria tersebut tiak mengikutkan biokimia marker, seperti c-reactive protein, procalcitonin (PCT), atau interleukin-6, yang sering meningkat pada sepsis. Konsensus 2001 oleh Society of Critical Care Medicine/ Europan Society of Intensive Care Medicine/ American College of Chest Physician/ American Thoracic Society/ Surgical Infection Society dikumpulkan untuk merubah definisi tersebut. Kriteria sepsis direvisi untuk mengikutkan infeksi dan adanya kriteria diagnosis pada tabel 2. Kriteria ini didasarkan pada parameter klinis dan laboratorium. Peserta konferensi mengakui bahwa tidak ada 1 pun parameter ataupun parameter klinis maupun biokimia yang sensitif atau spesifik untuk mendiagnosa sepsis. Kriteria sepsis berat tetap tidak berubah. Walaupun ada beberapa kriteria untuk menjelaskan disfungsi organ selama sepsis, penggunaan SOFA (sepsis related organ failure) score oleh Vincent dkk direkomendasikan untuk mendefinisikan disfungsi organ selama sepsis. Definisi yang lebih jelas untuk syok sepsis juga diajukan. Syok sepsis didefinisikan hipotensi persisten dengan tekanan darah sistol