19
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/275/4/BAB III.pdf29 . pendekatan kuantitatif dikarenakan penelitian ini menguji teori atau hipotesis, mendukung

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/275/4/BAB III.pdf29 . pendekatan kuantitatif dikarenakan penelitian ini menguji teori atau hipotesis, mendukung

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/275/4/BAB III.pdf29 . pendekatan kuantitatif dikarenakan penelitian ini menguji teori atau hipotesis, mendukung

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian

Penelitian ini berparadigma positivistik. Paradigma positivisme

menurut beberapa pendapat yaitu komunikasi merupakan sebuah proses linier

atau proses sebab akibat yang mencerminkan upaya pengirim pesan untuk

mengubah pengetahuan penerima pesan yang pasif .Menurut Bungin dalam

paradigma positivisme semua objek penelitian harus dapat direduksi menjadi

fakta dan juga tidak mementingkan fenomena yang ada, bebas nilai dan

menentang habis-habisan sikap subjektif (Bungin, 3013: h.32).

Menurut Dedy Nur Hidayat, paradigma positivisme bersifat

hypothetico-deductive method (Nur Hidayat, 2002: h.10). Hipotesis-hipotesis

penelitian dinyatakan terlebih dahulu yang kemudian akan diuji lagi secara

empiris dengan kondisi yang terkontrol. Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui adakah pengaruh dari bullying terhadap kompetensi komunikasi

remaja yang dimediasi oleh tingkat self esteem.

3.2 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positifisme yang memandang tiap

realitas dapat diklasifikasikan, bersifat tetap, dapat diamati dan diukur, serta

terdapat hubungan sebab akibat antara setiap gejala. Tujuan menggunakan

Pengaruh bullying..., Garry Susanto, FIKOM UMN, 2016

Page 3: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/275/4/BAB III.pdf29 . pendekatan kuantitatif dikarenakan penelitian ini menguji teori atau hipotesis, mendukung

29

pendekatan kuantitatif dikarenakan penelitian ini menguji teori atau hipotesis,

mendukung atau menilak teori, dan data hanya sebagai sarana konfirmasi teori

atau dengan kata lain membuktikan teori dengan data (Kriyantono, 2006:

h.56).

3.3 Jenis/Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat eksplanatif. Penelitian ini dilakukan untuk

menjelaskan hubungan antara variabel yang diteliti.. penelitian eksplanatif

digunakan untuk menghubungkan dan mencari sebab akibat antara dua

variabel atau lebih yang akan diteliti (Kriyantono, 2006: h.68)

3.4 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuisioner. Metode penelitian

kuisioner merupakan suatu penelitian dengan menyebarkan angket-angket

pertanyaan untuk mendapatkan data yang diinginkan. Penelitian ini ingin

melihat pengaruh dari suatu variabel (bullying) terhadap variabel lain

(kompetensi komunikasi interpersonal individu).

Pertanyaan kuesioner bersifat tertutup, yaitu hanya bisa menjawab

melalui pilihan jawaban yang diberikan peneliti dengan menggunakan skala

likert untuk mendapatkan jawaban dari sangat positif, hingga sangat negatif.

Ukuran dimasukan dengan empat skala.

Pengaruh bullying..., Garry Susanto, FIKOM UMN, 2016

Page 4: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/275/4/BAB III.pdf29 . pendekatan kuantitatif dikarenakan penelitian ini menguji teori atau hipotesis, mendukung

30

Sangat Tidak Setuju 1

Tidak Setuju 2

Setuju 3

Sangat Setuju 4

Tabel 3.1

Nilai Skala Variabel Independent & Dependent Di Kuesioner

Sumber: Rosenberg Self Esteem Scale

3.5 Populasi dan Sampel

Sampel diambil dari remaja siswa siswi SMA Tarsisius II dengan

populasi 210 murid yang terdiri dari 56 murid kelas X, 68 murid kelas XI, dan

86 murid kelas XII. Sampel diambil menggunakan rumus Slovin karena

peneliti sudah mengetahui jumlah dari populasi. Peneliti memilih murid SMA

karena murid SMA merupakan perwujudan dari remaja yang ingin diteliti oleh

peneliti. Disamping itu kasus bullying yang banyak terjadi berada pada

lingkungan sekolah.

Tabel 3.2

Populasi penelitian

Pengaruh bullying..., Garry Susanto, FIKOM UMN, 2016

Page 5: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/275/4/BAB III.pdf29 . pendekatan kuantitatif dikarenakan penelitian ini menguji teori atau hipotesis, mendukung

31

Keterangan:

n = Sampel

N = Polulasi

e = Tingkat kesalahan (5%)

Sampel yang digunakan adalah 140 murid SMA Tarsisius II

3.6 Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan teknik sampling secara kluster (cluster

sampling) karena populasinya yang sangat luas (remaja murid SMA). Oleh

karena itu sampel hanya berupa kelompok kluster atau wilayah tertyentu.

3.7 Teknik Pengambilan Data

Kriyantono (2012: h.95) menjelaskan metode pengumpulan data adalah

teknik atau cara-cara yang dapat digunakan periset untuk mengumpulkan data.

Terdapat dua teknik pengumpulan data:

Pengaruh bullying..., Garry Susanto, FIKOM UMN, 2016

Page 6: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/275/4/BAB III.pdf29 . pendekatan kuantitatif dikarenakan penelitian ini menguji teori atau hipotesis, mendukung

32

- Data primer:

Pengumpulan data penelitian ini menggunakan penyebaran kuisioner

sebagai pengumpulan data utama. Kuesioenee dipilih karena penelitian

menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Kuesioner disebar melalui

media internet keakun Facebook dan group Line Tarsisius II. Peneliti

meminta tolong kepada murid-murid SMA Tarsisius II untuk mengisi

kuesioner yang sudah di posting.

- Data sekunder:

Data sekunder dalam penelitian ini dikumpulkan melalui beragam jurnal-

jurnal ilmiah, penelitian terdahulu, serta buku-buku referensi sebagai

sumber observasi dan studi pustaka.

3.8 Model Penelitian

Data dianalisa melalui bantuan perangkat analisa data SEM (Model

Persamaan Struktural) PLS untuk menguji korelasi data. SEM adalah

penggabungan antara dua konsep statistika, yaitu konsep analisis faktor yang

masuk pada model pengukuran (measurement model) dan konsep regresi

melalui model struktural (structural model). Model pengukuran menjelaskan

hubungan antara variabel dengan indikator-indikatornya dan model struktural

menjelaskan hubungan antar variabel. Model pengukuran merupakan kajian

dari psikometrika sedangkan model struktural merupakan kajian dari

statistika.

Pengaruh bullying..., Garry Susanto, FIKOM UMN, 2016

Page 7: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/275/4/BAB III.pdf29 . pendekatan kuantitatif dikarenakan penelitian ini menguji teori atau hipotesis, mendukung

33

SEM memiliki sifat fleksibel karena peneliti dapat membentuk beragam

model sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan Model Utuh. Model Utuh merupakan gabungan dari Model

pengukuran dan Model struktural. Model ini mampu mengetahui peranan

indikator dalam mengukur variabel serta peranan variabel terhadap variabel

lainnya. Model ini menantang karena sulitnya untuk mendapat nilai ketepatan

model yang memuaskan karena banyak potensi yang memunculkan eror di

dalam model ini.

3.9 Operasionalisasi Variabel

Terdapat tiga variabel dalam penelitian ini, yaitu bullying (X), tingkat

self esteem (Y), dan kompetensi komunikasi interpersonal remaja (Z).

Bullying (X)

Dimensi dan indikator yang digunakan sebagai alak ukur variabel ini

adalah kuesioner skripsi berjudul “Hubungan antara Bullying dengan

Body Satisfaction pada Remaja Putra Korban Bullying terhadap

Tampilan Fisik” yang ditulis oleh Dewi Muliaty, mahasiswi

Universitas Indonesia pada tahun 2012 dengan beberapa perubahan

agar dapat disesuaikan dengan penelitian peneliti.

Dimensi Indikator Keterangan

Direct Physical Saya dijahili oleh teman saya B1

Saya dipukul/ditendang/didorong oleh B2

Pengaruh bullying..., Garry Susanto, FIKOM UMN, 2016

Page 8: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/275/4/BAB III.pdf29 . pendekatan kuantitatif dikarenakan penelitian ini menguji teori atau hipotesis, mendukung

34

teman saya

Barang milik saya diambil dan dibawa

lari oleh teman saya

B3

Direct Non-

Physical

Ada yang memanggil saya dengan

nama panggilan yang tidak

menyenangkan

B4

Saya diberi julukan yang saya tidak

sukai

B5

Ketika saya lewat, teman menunjukan

ekspresi meledek

B6

Teman meniru tindakan saya untuk

membuat saya kesal

B7

Indirect

Physical

Orang yang menjahili saya mengajak

orang lain untuk menjahili saya juga

B8

Indirect Non-

Physical

Ada yang menyebarkan berita tidak

menyenangkan mengenai saya

B9

Ada pembicaraan yang negatif

mengenai saya oleh teman-teman di

belakang saya

B10

Saya dikucilkan oleh teman-teman B11

Saya tidak dipilih dalam setiap

kegiatan bersama teman

B12

Saya dikambinghitamkan oleh teman B13

Pengaruh bullying..., Garry Susanto, FIKOM UMN, 2016

Page 9: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/275/4/BAB III.pdf29 . pendekatan kuantitatif dikarenakan penelitian ini menguji teori atau hipotesis, mendukung

35

o Direct Physical

Direct physical merupakan tindakan bullying berupa serangan

dalam bentuk fisik

o Direct Non-Phisical

Direct Non-Physical merupakan tindakan bullying berupa

penggunaan kalimat yang tidak menyenangkan dan gesture

(gerak-gerik tubuh) yang tidak menyenangkan

o Indirect Physical

Indirect Physical merupakan tindakan bullying berupa serangan

dalam bentuk fisik secara tidak langsung

o Indirect Non-Physical

Indirect Non-Physical merupakan perilaku bullying berupa

penyebaran rumor, dikucilkan atau tidak diikutsertakan dalam

kegiatan, dan dikambinghitamkan.

Tingkat Self Esteem (Y)

Indikator yang digunakan sebagai alat ukur variabel ini adalah

Rosenberg Self Esteem Scale (Rosenberg, 1986), yaitu 10 pertanyaan

yang mengukur harga diri secara global dengan mengukur perasaan

individu mengenai dirinya sendiri baik secara positif maupun negatif.

Rosenberg’s Self

Esteem Scale

Saya puas dengan diri saya sendiri S1

Beberapa waktu, saya merasa kecewa S2

Pengaruh bullying..., Garry Susanto, FIKOM UMN, 2016

Page 10: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/275/4/BAB III.pdf29 . pendekatan kuantitatif dikarenakan penelitian ini menguji teori atau hipotesis, mendukung

36

dengan diri sendiri *

Saya rasa saya memiliki beberapa

kualitas diri yang bagus

S3

Saya dapat melakukan hal-hal dengan

baik seperti kebanyakan orang

S4

Saya merasa tidak banyak yang dapat

dibanggakan *

S5

Beberapa waktu, saya merasa tidak

berguna sama sekali *

S6

Saya merasa bahwa saya bernilai,

sederajat dengan orang lain

S7

Saya berharap dapat lebih menghargai

diri saya sendiri *

S8

Saya tidak merasa bahwa saya adalah

orang yang gagal

S9

Saya mengambil sikap yang positif

terhadap diri saya

S10

* merupakan pertanyaan dengan nilai terbalik

Kompetensi Komunikasi Interpersonal Remaja (Z)

Dimensi yang digunakan sebagai alat ukur variabel ini adalah tiga

faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal menurut Drs.

Jalaludin Rakhmat dalam buku Psikologi Komunikasi (2008).

Pengaruh bullying..., Garry Susanto, FIKOM UMN, 2016

Page 11: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/275/4/BAB III.pdf29 . pendekatan kuantitatif dikarenakan penelitian ini menguji teori atau hipotesis, mendukung

37

Dimensi Indikator Keterangan

Sikap percaya Saya menerima orang lain tanpa

menilai dan berusaha mengendalikan

K1

Saya jujur dalam mengungkapkan

diri kepada orang lain

K3

Saya jujur dan tidak memiliki motif

lain dalam berhubungan dengan

orang lain

K6

Sikap suportif Saya dapat berempati dengan orang

lain

K2

Saya tidak perlu menilai kelemahan

dan kekurangan orang lain dalam

menyampaikan pesan

K4

Saya menilai komunikasi dan

kerjasama adalah hal yang paling

penting dalam menyelesaikan

masalah

K5

Saya tidak membeda-bedakan dalam

berhubungan

K7

Saya mampu mengakui kesalahan K8

Sikap terbuka Saya menilai pesan secara obyektif,

dengan menggunakan data dan

logika

K9

Pengaruh bullying..., Garry Susanto, FIKOM UMN, 2016

Page 12: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/275/4/BAB III.pdf29 . pendekatan kuantitatif dikarenakan penelitian ini menguji teori atau hipotesis, mendukung

38

Saya mampu membedakan benar,

salah, dan tengah-tengah

K10

Saya berorientasi pada isi pesan K11

Saya mencari informasi dari berbagai

sumber, tidak hanya mempercayai

sumber sendiri, namun meneliti dari

sumber yang lain

K12

Saya bersifat provisional dan

bersedia mengubah kepercayaan

K13

Saya mencari informasi yang tidak

sesuai dengan pendapat saya dan

mencari kebenaran akan informasi

tersebut

K14

o Sikap percaya

Percaya menentukan efektivitas komunikasi dan meningkatkan

komunikasi interpersonal karena membuka saluran komunikasi,

memperjelas pengiriman dan penerimaan informasi, serta

memperluas peluang komunikan untuk mencapai maksudnya

(Rakhmat, 2008: 130)

o Sikap Suportif

Sikap suportif adalah sikap yang mengurangi sikap defensif

dalam komunikasi. Orang bersikap defensif bila ia tidak

Pengaruh bullying..., Garry Susanto, FIKOM UMN, 2016

Page 13: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/275/4/BAB III.pdf29 . pendekatan kuantitatif dikarenakan penelitian ini menguji teori atau hipotesis, mendukung

39

menerima, tidak jujur, dan tidak empatis. Komunikasi defensif

dapat terjadi karena faktor-faktor personal (ketakutan,

kecemasan, harga diri rendah, pengalaman defensif, dan

sebagainya) atau faktor-faktor situasional (Rakhmat, 2008:

h.133).

o Sikap Terbuka

Sikap terbuka memiliki pengaruh yang besar dalam

menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif. Lawan

dari sikap terbuka adalah dogmatis (tertutup) (Rakhmat, 2008:

h.136)

3.10 Teknik Pengukuran Data

3.10.1 Uji Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

validitas (kesahihan) suatu instrumen (Arikunto, 2010: h.211). Uji

vailiditas penelitian ini menggunakan alat analisis data PLS. Untuk

menilai validitas indikator kuesioner, peneliti membentuk model

penelitian dalam program PLS.

Pengaruh bullying..., Garry Susanto, FIKOM UMN, 2016

Page 14: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/275/4/BAB III.pdf29 . pendekatan kuantitatif dikarenakan penelitian ini menguji teori atau hipotesis, mendukung

40

Bagan 3.1

Output Grafik PLS Awal

Hasil Outer Loading pada model menentukan validitas

indikatornya. Sebuah indikator yang baik memiliki loading diatas 0.50

yang berarti indikator tersebut signifikan (Ghozali, 2011: h.40)

Pengaruh bullying..., Garry Susanto, FIKOM UMN, 2016

Page 15: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/275/4/BAB III.pdf29 . pendekatan kuantitatif dikarenakan penelitian ini menguji teori atau hipotesis, mendukung

41

Tabel 3.3

Outer Loading Model Hasil Pengelolaan PLS

Dari tabel diatas, nilai loading indikator dari variabel yang

kurang dari 0.50 dihapus karena tidak signifikan. Model kemudian

diestimasi kembali sehingga hasil output grafik PLS tampak seperti

berikut.

Pengaruh bullying..., Garry Susanto, FIKOM UMN, 2016

Page 16: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/275/4/BAB III.pdf29 . pendekatan kuantitatif dikarenakan penelitian ini menguji teori atau hipotesis, mendukung

42

Bagan 3.2

Output Grafik PLS Akhir

3.10.2 Uji Reabilitas

Sebuah alat ukur dapat dikatakan memiliki reabilitas apabila

hasil pengukurannya relatif konsisten ketika alat ukur tersebut

digunakan berulang kali oleh peneliti yang sama atau oleh peneliti

lainnya (Kriyantono, 2014: h.143-144). Reabilitas dapat dihitung

menngunakan beberapa cara, salah satunya adalah rumus koefiesien

Cronbach’s Alpha seperti dapat dilihat di gambar dibawah ini.

Pengaruh bullying..., Garry Susanto, FIKOM UMN, 2016

Page 17: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/275/4/BAB III.pdf29 . pendekatan kuantitatif dikarenakan penelitian ini menguji teori atau hipotesis, mendukung

43

Tabel 3.4

Tabel Nilai Cronbach’s Alpha

Sumber: https://anakupb.blogspot.co.id/2015/08/uji-reliabilitas-pada-spss.html

Tabel 3.5

Nilai Cronbach’s Alpha hasil pengelolaan PLS

Pada tabel diatas, nilai Cronbach’s Alpha pada Variabel Bullying

sebesar 0.941. Hal ini menunjukkan indikator-indikator untuk variabel

bullying bersifat sangat tinggi/sangat reliabel. Nilai Cronbach’s Alpha

pada variabel Tingkat Self Esteem sebesar 0.560. hal ini menunjukkan

indikator-indikator untuk variabel tingkat self esteem cukup reliabel.

Nilai Cronbach’s Alpha pada variabel Kompetensi Komunikasi

Pengaruh bullying..., Garry Susanto, FIKOM UMN, 2016

Page 18: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/275/4/BAB III.pdf29 . pendekatan kuantitatif dikarenakan penelitian ini menguji teori atau hipotesis, mendukung

44

Interpersonal sebesar 0.858. hal ini menunjukkan indikator-indikator

pada varibael kompetensi komunikasi interpersonal sangat

tinggi/sangat reliabel.

3.11 Teknik Analisis Data

3.11.1Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif merupakan analisis informasi data mentah ke

dalam bentuk data yang lebih mudah dimengerti dan diinterpretasikan

(Farisya, 2012).

Dengan menggunakan analisis deskriptif, peneliti dapat

menyajikan data jawaban responden terhadap variabel X (bullying), Y

(tingkat self esteem), dan Z (kompetensi komunikasi interpersonal).

Data tersebut kemudian akan diurutkan dalam bentuk mean

untuk melihat kecenderungan penilaian responden terhadap setiap

pertanyaan dengan menghitung batasan penilaian. Karena peneliti

menggunakan skala likert dengan empat kelas, maka analisis data ini

juga memiliki empat kelas dengan rumus sebagai berikut:

Kategori Rentang Mean

Sangat Rendah 1 < x < 1,75

Pengaruh bullying..., Garry Susanto, FIKOM UMN, 2016

Page 19: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/275/4/BAB III.pdf29 . pendekatan kuantitatif dikarenakan penelitian ini menguji teori atau hipotesis, mendukung

45

Rendah 1,75 < x < 2,5

Tinggi 2,5 < x < 3,25

Sangat Tinggi 3,25 < x < 4

Tabel 3.6

Pembagian Kelas Analisis Deskriptif

3.11.2 Uji Kecocokan (Goodness of Fit)

Pada uji kecocokan, derajat kecocokan antara model yang ada

dievaluasi dengan data yang dipakai. Evaluasi ini dilakukan dengan

kecocokan seluruh model. Terdapat tiga pengukuran kecocokan, yaitu

incremental, parsimonius, dan absolute fit measure.

3.11.3 Uji Model Struktural

Model struktural merupakan model yang menjelaskanhubungan

antar variabel/konstruk yang memiliki hubungan sebab-akibat

(kausalitas). Model pada penelitian ini, bullying sebagai variabel

independen, tingkat self esteem sebagai variabel intervening, dan

kompetensi komunikasi interpersonal sebagai variabel dependen.

Pengaruh bullying..., Garry Susanto, FIKOM UMN, 2016