Upload
dangdieu
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3. 1. Gambaran Umum Allegro Music School
Allegro Music School adalah sebuah lembaga pendidikan informal di bidang
musik yang menyediakan kursus empat alat musik (piano, gitar, biola, dan drum)
dan kursus vokal. Allegro Music School pertama kali berdiri pada 2011 di
International Trade Center Bumi Serpong Damai (ITC BSD) setelah empat tahun
menggeluti bisnis penjualan alat musik piano. Pemilik mendirikan toko pianonya
yang bernama Allegro Piano di ITC BSD pada 2007. Hingga 2014, Allegro Music
School telah memiliki satu cabang sekolah musik di kawasan ruko Alam Sutera,
Serpong, Tangerang.
3.1.1. Sejarah Allegro Music School
Pemilik brand ini adalah Bapak Agus Sugiharto yang membuka Allegro Music
Course, kursus piano, di rumahnya sejak 1999. Tidak hanya menjadi pemilik,
beliau juga menjadi guru kursus di sana dan menjual beberapa piano bekas
berkualitas dan baru. Tiga tahun kemudian, logo Allegro Music Course pun
dibuat. Melihat peluang bisnis yang menjanjikan, pemilik memutuskan untuk
memindahkan lokasi penjualan pianonya ke International Trade Center Bumi
Serpong Damai (ITC BSD) dengan nama Allegro Piano dan logo Allegro Music
Course, pada 2007.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Setelah empat tahun bisnis tersebut berjalan, pemilik membuka sekolah
musik Allegro Music School, karena banyaknya minat masyarakat yang ingin
belajar memainkan alat musik. Hal itu disadari dengan adanya antusiasme dari
beberapa pengunjung ITC BSD atau konsumen Allegro Piano untuk belajar
musik. Berdasarkan antusiasme tersebut, pemilik membuka Allegro Music School
di ITC BSD pada 2011.
3.1.2. Jasa Allegro Music School
Allegro Music School menyediakan jasa pendidikan berupa kursus privat musik
bergenre klasik dan pop untuk alat musik piano, gitar, biola, dan drum, serta
kursus vokal. Pendidikan musiknya menggunakan kurikulum baru yang
berpedoman pada kurikulum Associated Board of the Royal School of Music
(ABRSM). ABRSM adalah lembaga penyelenggara ujian musik internasional
yang telah berafiliasi dengan 93 negara di dunia. Metode ujian yang ditawarkan
yaitu lokal dan internasional ABRSM.
3.1.3. Visi dan Misi
1. Visi
a. Mencerdaskan anak-anak melalui pendidikan musik.
b. Menjadi sekolah musik unggulan di kawasan Jabodetabek (Jakarta,
Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).
2. Misi
a. Menerapkan kurikulum pembelajaran yang berpedoman pada
Associated Board of the Royal School of Music (ABRSM).
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
b. Menerapkan metode pembelajaran yang menyenangkan bagi murid-
murid.
c. Membentuk murid-murid yang terampil dalam manajemen waktu, baik
dalam bermusik maupun beraktivitas pada umumnya.
d. Memperbanyak cabang sekolah musik di kawasan Jabodetabek.
3.1.4. SWOT
Tabel 3.1. SWOT Allegro Music School
Strength (kekuatan) Weakness (kelemahan)
1. Membuka kesempatan belajar musik dari usia minimal 4 tahun.
2. Menyediakan pengajar-pengajar yang profesional.
3. Mengunakan kurikulum dalam pembelajaran yang berpedoman pada Associeted Board of the Royal School of Music (ABRSM).
4. Menyediakan fasilitas pembelajaran yang memadai.
5. Menyediakan pelayanan yang baik.
6. Menyediakan sistem pembelajaran yang mudah dipahami.
7. Menyediakan biaya kursus yang terjangkau.
8. Berada di lokasi strategis: ruko ITC BSD dan ruko Alam Sutera.
a. Inkonsistensi penerapan identitas visual yang dimiliki.
b. Belum ada kepercayaan penuh terhadap karyawan baru.
Opportunities (peluang) Threats (ancaman)
1. Mampu menerima lebih banyak murid setiap tahunnya.
2. Minat masyarakat terhadap musik, tinggi.
3. Membuka cabang di kawasan Jabodetabek.
1. Terdapat sekolah musik lain dengan fitur yang sama, yang sudah terlebih dahulu berdiri (kompetitor).
2. Masyarakat cenderung memilih sekolah musik yang populer di lingkungannya.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
3.1.5. Target Market
1. Geografis:
a. Beraktivitas atau berdomisili di Serpong Raya (BSD, Serpong, dan
Gading Serpong)
2. Demografis
a. Usia: 6-12 tahun (primer), 4-5 tahun atau 12-60 tahun (sekunder)
b. Jenis kelamin: laki-laki atau perempuan
c. Aktivitas: pelajar (primer), ibu rumah tangga atau sudah bekerja
(sekunder)
3. Psikografis
a. Strata Ekonomi Status (SES) B
b. Minat: musik atau belajar musik
3.1.6. Kompetitor
Untuk menjadi sekolah musik unggulan, Allegro Music School bersaing dengan
sekolah-sekolah musik lainnya di kawasan Tangerang, khususnya di daerah
Serpong Raya (BSD, Serpong, dan Gading Serpong). Kompetitor yang dimaksud
adalah kompetitor yang menyediakan kursus alat musik piano, gitar, biola, drum,
dan kursus vokal. Selain jenis jasa yang sama, pedoman kurikulum yang sama
juga menjadi kategori kompetitor. Tiga di antaranya adalah: Ivory Music,
Rhapsody Music Center, dan Sekolah Musik Peter Piano House.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Gambar 3.1. Logo Tiga Kompetitor
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Tabel 3.2. Perbandingan Informasi antara Ivory Music, Sekolah Musik Peter Piano House, Rhapsody Music Center, dan Allegro Music School.
Tahun Berdiri Lokasi Pemasaran
Ivory Music
Peter Piano House
Rhapsody Music Center
Allegro Music School
2005
2011
2005
2011
Gading Serpong
Jl. Raya Serpong
Gading Serpong
ITC BSD
Flyer
Flyer
Flyer
Mulut ke mulut
Pada tabel tersebut diketahui bahwa ada dua sekolah musik yang sudah
terlebih dahulu berdiri dan satu sekolah musik yang berdiri di tahun yang sama
dengan Allegro Music School. Metode promosi sekolah musik tersebut didominasi
dengan cara penyebaran flyer.
Selain itu, diketahui bahwa biaya kursus masing-masing sekolah musik
berbeda. Berikut adalah perbandingan biaya kursus antara Allegro Music School
dan tiga kompetitornya.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Tabel 3.3. Perbandingan Biaya Kursus
Ivory Music Sekolah Musik Peter Piano House
Rhapsody Music Center
Allegro Music School
PIANO KLASIK
PIANO POP
GITAR KLASIK
GITAR POP
BIOLA KLASIK
DRUM
VOKAL
Rp340.000,-
Rp340.000,-
Rp340.000,-
Rp340.000,-
Rp340.000,-
Rp340.000,-
Rp340.000,-
Rp335.000,-
Rp300.000,-
Rp325.000,-
Rp300.000,-
Rp375.000,-
Rp300.000,-
Rp300.000,-
Rp310.000,-
Rp310.000,-
Rp300.000,-
-
Rp310.000,-
Ro310.000,-
Rp300.000,-
Rp 300.000,-
Rp350.000,-
Rp300.000,-
Rp350.000,-
Rp350.000,-
Rp350.000,-
Rp300.000,-
BIAYA DAFTAR Rp300.000,- Rp400.000,- Rp350.000,- Rp200.000,-
Dari tabel di tersebut, dapat diketahui bahwa biaya kursus Allegro Music
School cukup bersaing dengan biaya pendaftaran yang terjangkau dibanding tiga
sekolah musik lainnya.
3. 2. Tahapan Kerja
Dalam perancangan ini, dilakukan pengumpulan data dengan metode penelitian
kualitatif dan kuantitatif, yaitu studi pustaka, wawancara, survey dan observasi.
Metode gabungan ini digunakan agar penulis memiliki argumentasi yang kuat
dalam menyampaikan alasan perancangan ini dilakukan.
1. Studi Pustaka
Pustaka atau buku merupakan salah satu media yang menyediakan informasi.
Dalam perancangan ini, digunakan beberapa judul buku yang informasinya
berupa teori-teori yang berkaitan. Teori-teori tersebut antara lain brand,
identitas visual, redesain, Graphic Standards Manual (GSM) dan musik.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
2. Wawancara
Wawancara digunakan penulis untuk memperoleh data-data yang berkaitan
dengan objek penelitian. Dalam perancangan ini, dilakukan wawancara
kepada tiga narasumber.
Narasumber pertama adalah pemilik Allegro Music School, Agus
Sugiharto. Melalui wawancara tersebut akan dikumpulkan data-data tentang
latar belakang, sejarah logo, fitur-fitur yang dimiliki dan situasi terkini
Allegro Music School.
Dua narasumber lainnya merupakan praktisi di bidang desain grafis,
yaitu Eka Sofyan Rizal (Pendiri Paprieka Design Studio dan Ketua Forum
Desain Grafis Indonesia sejak 2006) dan Rizky Gumilar, S.Sn. (desainer
grafis di Brainue Agency). Wawancara dengan dua narasumber tersebut
dilakukan melalui surat elektronik. Dalam surat elektronik, diajukan
pertanyaan mengenai pendapat masing-masing narasumber tentang alasan
sebuah perusahaan dan Allegro Music School harus mengubah identitas
visualnya.
3. Survey
Di samping studi pustaka dan wawancara, dilakukan survey berupa
penyebaran angket dengan teknik sampel acak kepada dua kelompok berbeda
dan kunjungan ke tiga sekolah musik lain (kompetitor).
Angket dibagikan kepada dua kelompok, yaitu internal dan eksternal.
Kelompok internal merupakan konsumen Allegro Music School yang meliputi
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
murid dan orang tua, sedangkan kelompok eksternal merupakan masyarakat
yang meliputi pelajar, ibu rumah tangga, karyawan, atau wirausaha.
Pada kedua kelompok tersebut, respondennya dibatasi dengan usia
minimal 12 tahun, karena menurut Piaget (1952) dalam Djiwandon (1989),
usia di atas 11 tahun sudah mampu berpikir secara luas dan menyelesaikan
masalah secara kognitif (hlm. 73). Dikhususkan kepada kelompok eksternal,
respondennya dibatasi dengan wilayah aktivitas di kawasan Serpong Raya
(BSD, Serpong, dan Gading Serpong) dan memiliki ketertarikan pada musik.
Survey kedua ditujukan kepada masyarakat yang beraktivitas di wilayah
Serpong Raya (BSD, Serpong, dan Gading Serpong).
Tujuan dari survey pada kelompok internal adalah untuk mengetahui
situasi terkini Allegro Music School berdasarkan lama konsumen belajar di
sekolah musik tersebut. Sedangkan tujuan dari survey pada kelompok
eksternal adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap identitas
visual (salah satunya logo) Allegro Music School dan tiga kompetitornya.
Kunjungan ke tiga sekolah musik lainnya digunakan untuk
memperoleh data-data meliputi lokasi, tahun berdiri, dan tampilan logonya.
4. Observasi
Pengumpulan data dilanjutkan dengan observasi atau pengamatan langsung
terhadap penerapan identitas visual Allegro Music School di ITC BSD dan
mendokumentasikannya dalam bentuk foto.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Data-data yang diperoleh dari keempat metode pengumpulan data tersebut
akan dikaji dan digunakan sebagai pedoman dalam menentukan konsep desain
identitas visual Allegro Music School yang baru.
3. 3. Data
3.3.1. Data Wawancara
Melalui wawancara, diketahui bahwa pemilik Allegro Music School atau Agus
Sugiharto, merupakan seorang guru piano yang membuka kursus piano Allegro
Music Course di rumahnya, Perumahan Vila Melati Mas, pada 1999. Tertarik
dengan piano, pemilik membuka bisnis penjualan piano ‘Allegro Piano’ di
International Trade Center Bumi Serpong Damai (ITC BSD) pada 2007.
Dalam perjalanan bisnisnya, disadari bahwa sebagian masyarakat memiliki
minat belajar musik. Antusiasme pengunjung ITC BSD dan konsumen Allegro
Piano yang mencari kursus musik dirasakan oleh pemilik. Oleh karena itu,
pemilik membuka Allegro Music School di Ruko ITC BSD pada 2011 dan di
Ruko Alam Sutera pada 2013. Dengan berdirinya Allegro Music School, Allegro
Music Course tidak lagi beroperasi di Vila Melati Mas.
Tidak hanya kursus piano, kursus gitar, biola, drum, dan vokal juga
disediakan secara privat oleh sekolah musik tersebut. Lima kursus tersebut
didukung kurikulum baru yang berpedoman pada Associated Board of the Royal
Schools of Music (ABRSM). ABRSM adalah lembaga penyelenggara ujian musik
yang berafiliasi dengan 96 negara di dunia. Dengan kurikulum tersebut, murid-
murid Allegro Music School dapat mengikuti dua tipe ujian berbeda, yaitu ujian
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
lokal atau ujian ABRSM. Allegro Music School memiliki beberapa keunggulan
lainnya seperti pengajar yang berpengalaman di bidang musik dan mengajar,
fasilitas memadai, pelayanan yang baik, dan biaya yang terjangkau. Allegro Music
School memiliki fitur-fitur dan nilai-nilai yang baik, tetapi belum memiliki
positioning yang kuat.
Meskipun Allegro Music School sudah berdiri selama tiga tahun, identitas
visual yang digunakan adalah identitas visual toko piano Allegro Piano. Hal
tersebut dikarenakan pemilik berasumsi bahwa konsumennya menganggap
sekolah musik dan toko piano adalah sama. Penggunaan nama ‘allegro’
merupakan harapan pemilik bahwa bisnis-bisnis yang dijalani dapat berkembang
dengan cepat. Sedangkan penggunaan brand mark yang digunakan sebagai
identitas Allegro Piano dan Allegro Music School merupakan brand mark Allegro
Music Course yang dibuat pada tahun 2004.
Gambar 3.2. Logo Yang Digunakan pada Pintu Masuk Allegro Music School
(Sumber: Dokumen penulis. 2014)
Pada brand mark tersebut terdapat bentuk tuts-tuts piano dan huruf ‘amc’.
Makna tuts-tuts piano tersebut adalah alat musik piano yang dijadikan bisnis saat
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
logo tersebut dibuat. Sedangkan huruf ‘amc’ merupakan inisial nama pemilik dan
anggota keluarga, ‘a’ untuk Agus (pemilik), ‘m’ untuk Margaretha (ibunda
pemilik), dan ‘c’ untuk Cornelia (istri pemilik pada saat itu). Huruf ‘amc’ juga
dapat diartikan sebagai inisial dari Allegro Music Course pada saat itu.
Merah marun, kuning, putih, dan hitam adalah empat warna dalam brand
mark tersebut. Penggunaan merah marun sebagai warna dominan dikarenakan
pemilik ingin memberikan kesan mewah.
Meskipun promosi yang dilakukan hanya melalui mulut ke mulut dan
brosur Allegro Piano, terdapat peningkatan jumlah muridnya sejak pertama kali
Allegro Music School dibuka. Hingga September 2014, jumlah murid yang telah
mendaftar di Allegro Music School tercatat sebanyak 760 murid.
Gambar 3.3. Grafik Jumlah Murid yang Mendaftar di Allegro Music School
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Selain wawancara dengan pemilik sekolah musik, penulis melakukan
wawancara dengan dua narasumber yang berprofesi di dunia desain grafis.
Narasumber pertama adalah Eka Sofyan Rizal, seorang desainer grafis dan pendiri
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Paprieka Design Studio, yang kini menjabat sebagai ketua Forum Desain Grafis
Indonesia (FDGI) sejak 2006. Narasumber kedua adalah Rizky Gumilar, S.Sn.,
seorang desainer grafis di Brainue Agency yang berorientasi pada proyek brand
identity.
Dari hasil wawancara dengan Bapak Rizal, diketahui bahwa sebuah
perusahaan mendesain ulang identitas visualnya karena ditemukan adanya:
1. Perubahan di dalam perusahaan, meliputi pergantian nama, perubahan visi-
misi, strategi, atau penambahan usaha yang berbeda.
2. Perubahan pada konsumen, yang diakibatkan perubahan gaya hidup, situasi
sosial, ekonomi, politik, dan lain-lain.
3. Perubahan zaman, yang menimbulkan perubahan wawasan, teknologi,
peradaban, tingkat kebosanan, dan lain-lain.
Bapak Rizal menambahkan bahwa identitas visual Allegro Music School
harus berubah karena menimbulkan kesan sebagai lembaga yang kurang
berkembang. Identitas visualnya belum pernah diubah sejak pertama kali berdiri.
Konsep brand name ‘allegro’ yang bermakna riang atau hidup dalam bahasa
Italia, tidak tercermin pada karakter identitas visualnya. Selain itu, penggunaan
inisial nama pemilik pada logo dinilai tidak sesuai dengan karakter nama
brandnya.
Sedangkan pertimbangan sebuah perusahaan mendesain ulang identitas
visualnya, menurut Bapak Gumilar, adalah sebagai berikut.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
1. Faktor internal. Hal-hal berkaitan dengan identitas visual atau yang sering
disebut logo, apakah citra brand tersebut sudah sejalan dengan bisnis yang
berkembang sekarang dan nanti.
2. Faktor eksternal. Hal-hal yang memengaruhi pencitraan seperti kemiripan
logo dengan brand lain yang basis bisnisnya serupa, logo yang terkesan kuno
secara desain, dan tren yang berkembang (baik berhubungan dengan desain
maupun tidak).
Bapak Gumilar melanjutkan bahwa identitas visual Allegro Music School
harus berubah karena ada perkembangan bisnis. Tidak hanya menjadi toko piano,
tetapi menjadi sekolah musik yang menyediakan kursus beragam alat musik.
Makna ceria atau hidup yang dimiliki ‘allegro’, belum tampak pada identitas
visual. Inisial nama pemilik ‘amc’ tidak sesuai dengan identitas barunya sebagai
sekolah musik, sehingga tidak diperlukan dalam sebuah logo.
Berdasarkan wawancara dengan dua narasumber tersebut, dapat dikatakan
bahwa identitas visual suatu brand harus berubah ketika terdapat diversifikasi
usaha, perubahan internal, perubahan konsumen, ketidaksesuaian antara identitas
visual dengan bisnis yang berkembang, kemiripan logo dengan logo kompetitor,
subyektivitas pandangan terhadap visual logo, dan perkembangan zaman.
Dengan perkembangan usaha yang dimiliki, menurut dua narasumber
tersebut, identitas Allegro Music School harus diredesain. Ketidaksesuaian antara
makna nama brand dengan identitas visualnya dan ketidaksesuaian penggunaan
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
inisial nama pemilik pada logo juga menjadi faktor perlunya redesain identitas
visual Allegro Music School.
3.3.2. Data Survey
Data-data survey ini didapatkan selama dua minggu melalui penyebaran angket,
baik kepada kelompok internal maupun eksternal. Berikut adalah data-data survey
yang diperoleh dari penyebaran angket yang ditujukan kepada kelompok internal.
Tabel 3.4. Persepsi Awal Konsumen Terhadap Allegro Music School
BDK.
LAM
A BE
LAJA
R kursus musik
kursus piano
toko piano
merek piano lainnya TOTAL
<6 bulan 22 6 4 1 1 34 6-12 bulan 16 4 0 0 3 23
1-3 tahun 10 3 0 0 6 19
JUMLAH 48 13 4 1 10 76 % 63,16% 17,11% 5,26% 1,32% 13,16% 100,00%
Berdasarkan lama belajar, ditemukan sebanyak 63,16% konsumen
memiliki persepsi awal bahwa Allegro Music School menyediakan kursus musik
secara umum, tidak hanya terbatas pada kursus piano.
Tabel 3.5. Keunggulan-keunggulan Allegro Music School
BDK.
LAM
A BE
LAJA
R sistem belajar
Royal ABRSM pengajar fasilitas pelayanan biaya
murah TOTAL
<6 bulan 9 10 12 9 14 6 60 6-12 bulan 5 10 9 6 7 5 42
1-3 tahun 9 6 6 5 6 1 33
JUMLAH 23 26 27 20 27 12 135 % 17,04% 19,26% 20,00% 14,81% 20,00% 8,89% 100,00%
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Selain itu, konsumen juga mengetahui keunggulan-keunggulan yang
dimiliki Allegro Music School yang didominasi oleh pengajar profesional sebesar
20,00% dan pelayanan yang baik sebesar 20,00%. Keuunggulan lainnya adalah
pedoman kurikulum ABRSM sebesar 19,26%, sistem belajar sebesar 17,04%,
fasilitas memadai sebesar 14,81%, dan biaya murah sebesar 8,89%.
Tabel 3.6. Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Allegro Music School
BDK.
LAM
A BE
LAJA
R puas tidak puas TOTAL
<6 bulan 31 3 34
6-12 bulan 23 0 23
1-3 tahun 19 0 19
JUMLAH 73 3 76 % 96,05% 3,95% 100,00%
Setelah mengikuti kursus musik atau menggunakan jasa Allegro Music
School, 96,05% konsumen menyatakan bahwa mereka puas dengan Allegro Music
School. Selain fitur-fitur yang dimiliki, konsumen merasa puas karena Allegro
Music School memiliki komitmen terhadap standar pelayanan, metode
pembelajaran yang mudah dipahami, sehingga murid merasa nyaman dan
menikmati kegiatan kursus yang diikuti dan merasakan perkembangan dalam
bermusik, dan tidak hanya mengajarkan pengetahuan yang sifatnya praktis, tetapi
juga teoretis. Sebagian kecil konsumen, sebanyak 3,95% merasa tidak puas
dengan Allegro Music School. Beberapa di antaranya menyatakan tidak puas
karena waktu belajar yang telah ditempuh belum terlalu lama.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Tabel 3.7. Pengetahuan Konsumen Terhadap Logo Allegro Music School
BDK.
LAM
A BE
LAJA
R tahu tidak tahu TOTAL <6 bulan 13 21 34 6-12 bulan 9 14 23
1-3 tahun 8 11 19
JUMLAH 30 46 76 % 39,47% 60,53% 100,00%
Sebagai sebuah brand dan dikenal baik oleh konsumennya, logo
merupakan salah satu elemen visual yang penting sebagai pengidentifikasi brand
Allegro Music School dalam masyarakat. Akan tetapi, berdasarkan survey,
ditemukan sebanyak 39,47% konsumen mengetahuinya dan 60,53% konsumen
tidak mengetahuinya. Brand awareness konsumen terhadap logo Allegro Music
School tergolong rendah.
Tabel 3.8. Warna yang Paling Diingat dari Logo Allegro Music School
BDK.
LAM
A BE
LAJA
R DA
N Y
ANG
MEN
GETA
HUI L
OGO
merah marun cokelat krem lainnya TOTAL
<6 bulan 10 3 0 0 13 6-12 bulan 9 0 0 0 9
1-3 tahun 8 0 0 0 8
JUMLAH 27 3 0 0 30
% 90,00% 10,00% 0,00% 0,00% 100,00%
90% warna yang paling diingat oleh konsumen yang mengetahui logo
Allegro Music School adalah merah marun dan 10% lainnya adalah cokelat.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Tabel 3.9. Tampilan Logo Allegro Music School Menurut Konsumen BD
K. L
AMA
BELA
JAR
DAN
YA
NG
MEN
GETA
HUI
LOGO
bagus kurang menarik terlalu ramai sederhana TOTAL
<6 bulan 4 6 0 3 13 6-12 bulan 3 3 0 3 9
1-3 tahun 2 4 0 2 8
JUMLAH 9 13 0 8 30 % 30,00% 43,33% 0,00% 26,67% 100,00%
Logo Allegro Music School, menurut 26,67% konsumen terlihat tampak
sederhana dan menurut 30% konsumen terlihat bagus. Akan tetapi menurut
43,33% konsumen lainnya, logo tersebut terlihat kurang menarik.
Tabel 3.10. Perlunya Logo Didesain Ulang Menurut Konsumen
BDK.
LAM
A BE
LAJA
R DA
N Y
ANG
MEN
GETA
HUI L
OGO
ya tidak TOTAL
<6 bulan 9 4 13 6-12 bulan 6 3 9
1-3 tahun 5 3 8
JUMLAH 20 10 30 % 66,67% 33,33% 100,00%
Dari tiga persepsi terhadap logo Allegro Music School, 33,33% konsumen
berpendapat bahwa logo Allegro Music School tidak perlu didesain ulang dan
sebanyak 66,67% konsumen setuju logo Allegro Music School didesain ulang
untuk mendukung perkembangan sekolah musik di masa mendatang.
Kemudian, berikut adalah data-data survey yang diperoleh dari penyebaran
angket yang ditujukan kepada kelompok eksternal.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Tabel 3.11. Ketertarikan Masyarakat Terhadap Musik
BDK.
PRO
FESI
suka tidak suka TOTAL
Pelajar 14 0 14 IRT 6 0 6 Karyawan 6 0 6
Wirausaha 2 0 2
JUMLAH 28 0 28 % 100,00% 0,00% 100,00%
Tabel 3.12. Suasana Musik yang Paling Disukai Masyarakat
BDK.
PRO
FESI
senang sedih mencekam biasa saja TOTAL
Pelajar 12 1 0 1 14 IRT 5 0 0 1 6 Karyawan 5 1 0 0 6
Wirausaha 2 0 0 0 2
JUMLAH 24 2 0 2 28 % 85,71% 7,14% 0,00% 7,14% 100,00%
Berdasarkan survey pada kelompok eksternal, diketahui bahwa seluruh
responden memiliki ketertarikan terhadap musik dan suasana musik yang paling
disukai empat kelompok profesi tersebut didominasi oleh suasana musik yang
menyenangkan. Ditemukan 85,71% responden menyukai suasana musik yang
menyenangkan, 7,14% responden menyukai suasana musik yang sedih, 7,14%
responden tidak memiliki suasana musik tertentu yang paling disukai.
Tabel 3.13. Pertimbangan Masyarakat dalam Memilih Sekolah Musik
BDK.
PRO
FESI
terkenal ABRSM pengajar fasilitas & pelayanan
biaya murah TOTAL
Pelajar 0 3 11 6 6 26 IRT 2 2 5 6 6 21 Karyawan 0 2 2 3 4 11
Wirausaha 1 0 2 2 1 6
JUMLAH 3 7 20 17 17 64 % 4,69% 10,94% 31,25% 26,56% 26,56% 100,00%
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Sekolah musik merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk
berinteraksi atau belajar musik. Dari lima faktor yang ditawarkan oleh sekolah
musik pada umumnya, 31,25% responden mempertimbangkan pengajar
profesional, 26,56% responden mempertimbangkan fasilitas dan pelayanan,
26,56% responden mempertimbangkan biaya yang relatif murah, 10,94%
responden mempertimbangkan penggunaan pedoman kurikulum ABRSM, dan
4,96% responden mempertimbangkan kepopuleran sekolah musik di masyarakat.
Tabel 3.14. Pendapat Masyarakat Terhadap Perlunya Logo Dimiliki Sekolah Musik
BDK.
PRO
FESI
perlu tidak perlu TOTAL Pelajar 13 1 14 IRT 6 0 6 Karyawan 6 0 6
Wirausaha 2 0 2
JUMLAH 27 1 28 % 96,43% 3,57% 100,00%
Sebuah brand, termasuk sekolah musik, sebaiknya memiliki logo sebagai
identitas brand dan pembedanya di antara persaingan pasar. Hal tersebut didukung
oleh 96,43% responden yang menyatakan bahwa logo perlu dimiliki oleh sebuah
sekolah musik. 3,57% responden menyatakan sekolah musik tidak memerlukan
logo sebagai identitas.
Logo sebagai identitas harus unik dan mampu merepresentasikan citra
yang ingin disampaikan. Dalam survey, responden diarahkan untuk memberikan
persepsinya terhadap empat logo sekolah musik. Empat sekolah musik tersebut
adalah Allegro Music School, Sekolah Musik Peter Piano House, Rhapsody Music
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Center, dan Ivory Music. Kriteria penilaian responden dibatasi menjadi: 4 =
paling menarik, 3 = menarik, 2 = kurang menarik, dan 1 = tidak menarik.
Tabel 3.15. Perbandingan Empat Logo Menurut Kelompok Pelajar
Peter Piano Allegro Music School Rhapsody Ivory Music TOTAL
BDK. PROFESI: PELAJAR
4 1 2 3 10
4 1 3 2 10
2 3 4 1 10
4 2 3 1 10
4 1 3 2 10
4 2 3 1 10
3 2 3 1 9
4 1 3 2 10
3 2 4 1 10
4 2 3 1 10
4 1 3 2 10
4 1 3 2 10
3 2 4 1 10
4 1 3 2 10
JUMLAH 51 22 44 22 139 % 36,69% 15,83% 31,65% 15,83% 100,00%
Pada kelompok profesi tersebut, 36,6% responden menyatakan bahwa logo
Peter Piano adalah logo paling menarik. 31,65% responden menyatakan bahwa
logo Rhapsody Music Center adalah logo yang menarik. 15,83% responden
menyatakan bahwa logo Allegro Music School adalah logo yang kurang menarik.
15,83% responden menyatakan bahwa logo Ivory Music adalah logo yang kurang
menarik. Pada kelompok pelajar, peringkat pertama diduduki oleh logo Sekoleh
Musik Peter Piano House dan peringkat terakhir diduduki oleh Allegro Music
School dan Ivory Music.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Tabel 3.16. Perbandingan Empat Logo Menurut Kelompok Ibu Rumah Tangga
Peter Piano Allegro Music School Rhapsody Ivory Music TOTAL
BDK. PROFESI:
IBU RUMAH TANGGA
3 2 4 1 10
2 4 3 1 10
2 4 3 1 10
4 1 3 2 10
3 1 4 2 10
3 1 4 2 10
3 1 4 2 10 JUMLAH 20 14 25 11 70
% 28,57% 20,00% 35,71% 15,71% 100,00%
Pada kelompok profesi tersebut, 35,71% responden menyatakan bahwa
logo Rhapsody Music Center adalah logo paling menarik. 28,57% responden
menyatakan bahwa logo Sekolah Musik Peter Piano House adalah logo yang
menarik. 20,00 % responden menyatakan bahwa logo Allegro Music School
adalah logo yang kurang menarik. 15,71% responden menyatakan bahwa logo
Ivory Music adalah logo yang tidak menarik. Pada kelompok ibu rumah tangga,
peringkat pertama diduduki oleh logo Rhapsody Music Center dan peringkat
terakhir diduduki oleh logo Ivory Music.
Tabel 3.17. Perbandingan Empat Logo Menurut Kelompok Karyawan
Peter Piano Allegro Music School Rhapsody Ivory Music TOTAL
BDK. PROFESI:
KARYAWAN
3 1 4 2 10
3 1 4 2 10
3 1 4 2 10
4 2 3 1 10
3 2 1 4 10
4 1 2 3 10
4 1 3 2 10
JUMLAH 24 9 21 16 70 % 34,29% 12,86% 30,00% 22,86% 100,00%
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Pada kelompok profesi tersebut, 34,29% responden menyatakan bahwa
logo Peter Piano adalah logo paling menarik. 30,00% responden menyatakan
bahwa logo Rhapsody Music Center adalah logo yang menarik. 22,86%
responden menyatakan bahwa logo Ivory Music adalah logo yang kurang
menarik. 12,86% responden menyatakan bahwa logo Allegro Music School adalah
logo yang kurang menarik.
Pada kelompok karyawan, peringkat pertama diduduki oleh logo Sekolah
Musik Peter Piano House dan peringkat terakhir diduduki oleh logo Allegro Music
School.
Tabel 3.18. Perbandingan Empat Logo Menurut Kelompok Wirausaha
Peter Piano Allegro Music School Rhapsody Ivory Music TOTAL
BDK. PROFESI:
WIRAUSAHA
1 4 2 3 10
4 1 3 2 10
4 1 3 2 10
JUMLAH 9 6 8 7 30 % 30,00% 20,00% 26,67% 23,33% 100,00%
Pada kelompok profesi tersebut, 30,00% responden menyatakan bahwa
logo Peter Piano adalah logo paling menarik. 26,67% responden menyatakan
bahwa logo Rhapsody Music Center adalah logo yang menarik. 23,33%
responden menyatakan bahwa logo Ivory Music adalah logo yang kurang
menarik. 20,00% responden menyatakan bahwa logo Allegro Music School adalah
logo yang kurang menarik.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Pada kelompok wirausaha, peringkat pertama diduduki oleh logo Sekolah
Music Peter Piano House dan peringkat terakhir diduduki oleh logo Allegro Music
School.
Tabel 3.19. Perbandingan Empat Logo Secara Keseluruhan
BDK.
PRO
FESI
Peter Piano Allegro Music School Rhapsody Ivory Music TOTAL
Pelajar 51 22 44 22 139
IRT 20 14 25 11 70 Karyawan 24 9 21 16 60
Wirausaha 9 6 8 7 30
JUMLAH 100 50 95 54 299 % 33,44% 16,72% 31,77% 18,06% 100,00%
Secara keseluruhan, maka dapat dikatakan bahwa urutan logo dari yang
paling menarik hingga yang kurang menarik menurut responden adalah Sekolah
Musik Peter Piano (33,44%), Rhapsody Music Center (31,77%), Ivory Music
(18,06%), dan Allegro Music School (16,72%).
Tabel 3.20. Faktor Logo Pilihan Dianggap Menarik
BDK.
PRO
FESI
Warna Bentuk tulisan
Gambar/ ilustrasi
Komposisi bagus Sederhana Lainnya TOTAL
Pelajar 6 7 6 9 5 1 34 IRT 3 1 3 3 3 2 15 Karyawan 5 2 2 3 5 2 19
Wirausaha 3 2 1 1 0 0 7
JUMLAH 17 12 12 16 13 1 75 % 22,67% 16,00% 16,00% 21,33% 17,33% 6,67% 100,00%
Menurut responden, logo tersebut tampak lebih menarik dibandingkan
logo lainnya responden karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut adalah 22,67% warna, 21,33% komposisi yang bagus, 17,33% sederhana,
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
16,00% bentuk tulisan,16,00% ilustrasi, dan 6,67% lainnya. 6,67% lainnya
meliputi kesan ceria dan sering muncul di sejumlah media.
3.3.3. Data Observasi Langsung
Dalam pengamatan langsung, penulis mengambil beberapa foto yang
menggambarkan suasana sekolah musik Allegro Music School yang berlokasi di
ITC BSD. Suasana tersebut ditinjau, baik dari sisi eksterior maupun interior, serta
penerapan logonya.
Gambar 3.4. Signage Penunjuk Arah Allegro Music School (kiri) dan Signage Pada Pintu Masuk Allegro Music School (kanan)
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Pada gambar kiri, terdapat sebuah papan kecil yang menunjukkan arah
Allegro Music School di luar sekolah musik tersebut. Nama yang digunakan pada
papan tersebut adalah “Allegro Music Course” dengan warna putih, hitam, dan
biru. Sedangkan pada gambar kanan, terdapat tanda “Allegro Piano” tepat pada
bagian atas pintu masuk sekolah musik dengan warna putih, hitam, merah marun,
krem kekuningan, dan oranye kekuningan. Dari kedua gambar tersebut, terdapat
inkonsistensi pada penggunaan nama dan yang digunakan pada logo.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Lebar brand mark-nya sama dengan lebar 3 huruf ‘r’, ‘o’, dan ‘P’ pada
brand name. Selain logo, terdapat juga elemen grafis berupa bentuk tuts-tuts
piano yang disusun vertikal pada pintu masuk sekolah musik.
Gambar 3.5. Interior Allegro Music School
(Sumber: Dokumen penulis, 2014)
Gambar 3.6. Interior Ruang Administrasi Allegro Music School
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Penerapan identitas visual di dalam interiornya didominasi oleh warna
merah marun. Warna tersebut tampak pada dinding maupun langit-langit. Pada
logonya, elemen yang didominasi adalah brand name yang berukuran lebih besar
daripada brand mark-nya. Logo dalam ruangan tersebut tampak berbeda dengan
logo pada pintu masuk sekolah musik, khususnya ukuran brand mark-nya.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Pada gambar 3.5. terdapat tampilan brand name dan brand mark Allegro
Music School dari tampak depan. Lebar brand mark tersebut sama dengan lebar
tiga huruf ‘r’ dan ‘o’ pada brand name. Dengan demikian, perbandingan ukuran
brand mark dan brand name pada interior dan eksterior (pintu masuk) tidak
memiliki konsistensi.
Selain itu, terdapat elemen grafis berupa bentuk tuts-tuts piano yang
disusun vertikal, seperti elemen grafis yang ditemukan pada pintu masuk sekolah
musik. Ketentuan penggunaan seragam khusus karyawan Allegro Music School
juga tidak ditemukan. Karyawan hanya menggunakan kemeja atau kaos.
Gambar 3.7. Sampul Buku Pelajaran Allegro Music School.
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Pada gambar tersebut terdapat buku-buku yang kurikulumnya disusun oleh
Allegro Music School yang berpedoman pada kurikulum ABRSM. Pada
sampulnya terdapat elemen-elemen yang digunakan pada seperti logo Allegro
Music School, judul buku, tingkat kursus, dan gambar alat musik yang berkaitan
dengan konten buku tersebut. Penjilidannya dengan teknik ring, agar setiap
halamannya mudah dibuka saat digunakan.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Gambar 3.8. X-banner (kiri) dan X-banner dalam Bingkai (kanan)
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Pada gambar kiri, terdapat dua x-banner yang latarnya berwarna krem dan
cokelat. Dari dua x-banner tersebut terdapat penggunaan logo yang berbeda
orientasi, yang satu dari atas ke bawah, yang lainnya dari bawah ke atas. Warna
yang digunakan adalah cokelat, berbeda dengan warna pada logo maupun interior.
Pada gambar kanan, terdapat x-banner yang dicetak dan dimasukkan ke dalam
bingkai dan dipajang di dalam sekolah musik.
Gambar 3.9. Poster Allegro Music School
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Selain x-banner, terdapat poster yang dipajang dalam sekolah musik.
Poster tersebut memberi informasi tentang penjualan piano beragam merek, baik
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
dengan tunai maupun kredit; dan penerimaan empat kursus alat musik. Kedua
informasi tersebut memiliki ruang yang sama besarnya pada ukuran poster
tersebut, 50% untuk informasi penjualan dan 50% untuk informasi penerimaan
kursus.
Terdapat pula poster berupa neon box yang diletakkan pada salah satu
dinding di dalam sekolah musik. Poster tersebut kiri berisi informasi ketentuan-
ketentuan dalam mengikuti kursus dan prosedur proses kredit pembelian piano.
Pada kedua neon box tersebut, penerapan logo Allegro Music School juga berbeda
dengan logo pada pintu masuk dan interior sekolah musik. Neon box tersebut
didominasi oleh warna cokelat.
Gambar 3.10. Neon Box Allegro Music School
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
3. 4. Kajian Data
Penulis mengkaji data-data yang diperoleh dari tahap wawancara, survey, dan
observasi langsung, untuk menyusun positioning yang akan dijadikan sebagai
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
konsep dasar dalam brainstorming. Brainstorming membantu penulis dalam
menentukan konsep kreatif dalam mendesain identitas visual Allegro Music
School yang baru.
Allegro Music School sebagai sekolah musik yang menyediakan kursus,
memiliki visi untuk mencerdaskan anak-anak melalui musik. Namun, untuk
bermusik dibutuhkan kemauan dan kedisiplinan dalam berlatih, karena semakin
tinggi frekuensi seseorang untuk berlatih, semakin berkembang pula keterampilan
bermusik yang dimilikinya. Allegro Music School menyediakan tiga fitur
utamanya yaitu, pengajar yang profesional, metode belajar yang mudah, dan
kurikulum ABRSM.
Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa positioning yang
merepresentasikan visi Allegro Music School adalah sebagai lembaga pendidikan
yang berkomitmen mengembangkan keterampilan anak dalam bermusik.
3. 5. Konsep Kreatif
Berangkat dari positioning tersebut, penulis menentukan poin-poin yang
akan dipertimbangkan dalam mendesain identitas visual baru. Berdasarkan
survey, masyarakat berpendapat bahwa sebuah logo terlihat menarik karena
dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Tiga faktor utamanya adalah warna, komposisi yang baik, dan bentuk yang
sederhana. Bentuk tulisan dan ilustrasi merupakan dua faktor berikutnya yang
memiliki persentase imbang, yaitu masing-masing sebesar 16,00%. Hal ini
menunjukkan bahwa bentuk tulisan dan ilustrasi merupakan dua hal yang dapat
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
dihadirkan pada identitas visual yang baru. Oleh karena itu, penulis akan
memperhatikan penggunaan warna, komposisi, bentuk, bentuk tulisan, dan
ilustrasi.
Untuk brand name, penulis akan tetap menggunakan nama “Allegro Music
School”, karena berdasarkan survey, 63,16% konsumen telah menganggap Allegro
Music School sebagai sekolah musik yang menyediakan kursus musik.
Penggunaan nama allegro pada brand name merupakan harapan pemilik
sejak membuka kursus piano, yaitu agar sekolah musiknya akan berkembang
cepat. Kata allegro dalam musik merupakan jenis tempo cepat dan dalam bahasa
Italia memiliki makna ceria atau hidup.
Perkembangan cenderung menciptakan pergerakan dinamis yang nantinya
dapat menimbulkan hal positif, salah satunya keceriaan. Keceriaan ini akan
digunakan sebagai ‘nyawa’ dari brand tersebut. Munculnya nyawa brand pada
identitas visual yang baru juga didukung oleh dua narasumber yang berprofesi di
bidang desain grafis.
Selain brand name, menentukan penggunaan warna juga penting. 90%
warna yang paling diingat konsumen berdasarkan survey adalah merah marun.
Hal ini mengarahkan penulis untuk menggunakan warna merah marun, merah,
atau variasi dari warna tersebut sebagai warna dominan pada identitas visual yang
baru. Warna tersebut akan menjadi ‘benang merah’ atau penghubung antara
sekolah musik dan toko pianonya, sehingga kedua brand tersebut tetap terlihat
sebagai satu kepemilikan.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Kemudian, bentuk inisial huruf ‘amc’ tidak akan digunakan pada brand
mark yang baru, karena inisial tersebut sudah tidak lagi sesuai dengan identitas
maupun brand name Allegro Music School. Hal ini didukung dengan opini dua
narasumber terhadap inisial tersebut yang menyatakan inisial nama pemilik tidak
perlu dicantumkan karena sudah tidak sesuai dengan identitas barunya.
3. 6. Brainstorming
Setelah mempertimbangkan poin-poin tersebut, penulis menentukan tiga kata
kunci yang dimiliki Allegro Music School, yaitu lembaga pendidikan, musik, dan
ceria. Tiga kata kunci tersebut akan dijabarkan dengan objek-objek yang
berkaitan. Berikut adalah hasil penjabaran objek atau brainstorming yang
dilakukan penulis.
Tabel 3.21. Brainstorming Tiga Kata Kunci
Lembaga pendidikan Musik Ceria
Gedung sekolah Buku, kertas, pensil, pena Lilin, obor, lampu, cahaya, jendela Dunia Burung hantu Seragam, topi, dasi, tas Kartu pelajar Guru, murid Otak kiri Serif (formal) Sans serif (informal) Biru, kuning
Not angka, not balok Kunci g, kunci f, paranada Garpu tala, stemfluit metronome Dawai, kulit, lubang udara, speaker Piano, gitar, biola, drum Tuts piano Music bar, gelombang Kaset, CD, piringan hitam Penyanyi, penari ABRSM, merah Otak kanan Hitam, ungu
Komidi putar Kembang api, terompet Pesta, pita Senyuman Keluarga, teman Sampanye Dekorasi, dekoratif Warna-warni, Merah, kuning, oranye Lengkung, lingkaran
Berdasarkan hasil brainstorming terhadap tiga kata kunci tersebut, penulis
akan menggunakan bentuk pita dan not balok, serta warna kuning, merah, dan
abu-abu.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Penulis menggunakan bentuk pita untuk mewakili keceriaan. Pita sering
ditemukan dalam perayaan-perayaan seperti ulang tahun, pernikahan, kelulusan.
Sifat pita relatif luwes karena terbuat dari kain, sehingga dapat dibentuk dan
menimbulkan kesan dinamis. Kesan ceria dan dinamis inilah yang ingin diangkat
oleh penulis.
Allegro merupakan salah satu istilah dalam musik, yaitu tempo cepat. Not
balok merupakan bahasa yang digunakan dalam musik. Oleh karena itu, bentuk
not balok digunakan pada nama allegro agar memiliki keunikan tipografi dan
membawa kesan musik secara keseluruhan.
Untuk memperkuat makna dari bentuk-bentuk tersebut, digunakan tiga
warna yang mendukung identitas visual Allegro Music School yang baru. Warna-
warna tersebut adalah merah marun, kuning, dan abu-abu.
Warna merah marun dan kuning merepresentasikan kegembiraan dan
semangat dalam beraktivitas. Perbedaan kedua warna tersebut adalah warna
merah marun cenderung ekspresif dan eksklusif, sedangkan warna kuning
mewakili kecerdasan dan pemikiran positif. Hal ini sesuai dengan visi pemilik
brand untuk mencerdaskan anak melalui pendidikan musik. Selain menimbulkan
kesan konsistensi, warna abu-abu digunakan untuk mempertegas warna merah
sebagai warna dominan.
Pada identitas visual baru, digunakan tipografi sans serif, karena sekolah
musik tersebut bersifat informal. Bentuk geometris yang sederhana juga
digunakan untuk menimbulkan kesan modern.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
3. 7. Moodboard
Gambar 3.11. Moodboard Notasi Balok
(Sumber: google.com)
Gambar 3.12. Moodboard Ceria dan Warna-Warni
(Sumber: google.com)
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Gambar 3.13. Moodboard Pita
(Sumber: google.com)
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
BAB IV
ANALISIS
4.1. Sketsa
Gambar 4.1. Sketsa 1
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Gambar 4.2. Sketsa 2
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Gambar 4.3. Sketsa 3
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Gambar 4.4. Sketsa 4
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
4.2. Transformasi Logo Allegro Music School
Gambar 4.5. Logo Allegro Music School (Sebelum)
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Gambar 4.6. Logo Allegro Music School (Sesudah)
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
4.2.1. Konsep Logo Baru
Logo baru Allegro Music School berupa logotype “Allegro Music School” yang
didominasi oleh warna merah. Selain logotype, terdapat elemen visual pita pada
huruf ‘g’. Selain merah marun, terdapat warna kuning dan abu-abu.
Bentuk logotype tersebut diinspirasi oleh not balok. Not balok merupakan
simbol atau bahasa yang digunakan dalam bermusik. Bentuk tersebut digunakan
untuk memperkuat ‘allegro’ sebagai salah satu istilah dalam musik.
Bentuk pita pada huruf ‘g’ merupakan makna dari kata allegro. Selain
istilah dalam musik, allegro merupakan bahasa Italia yang bermakna ceria atau
hidup. Sebagai ‘nyawa’ dari allegro, maka posisi pita berada di tengah logo.
Pada pita, digunakan gradasi warna merah marun ke kuning. Hal ini
menunjukkan, bahwa selain memiliki makna keceriaan dan eksklusif yang
diasosiasikan dengan warna merah marun, Allegro Music School memiliki visi
untuk mencerdaskan anak melalui musik. Maka, digunakan warna kuning untuk
menyimbolkan visi atau makna pendidikan tersebut.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Gambar 4.7. Clear Area Logo
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Setiap logo membutuhkan clear area sebagai pemisah atau jarak antara
logo dengan elemen visual lainnya. Clear area berfungsi untuk melindungi
keterbacaan logo di antara elemen-elemen visual lainnya. Digunakan ½ dari lebar
huruf ‘o’ pada logotype sebagai clear area.
Gambar 4.8. Konstruksi Logo
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Untuk memiliki proporsi yang tepat, digunakan konstruksi yang tepat.
Konstruksi logo pada Allegro Music School memiliki acuan pada tinggi x-height
atau tinggi huruf ‘o’. Setiap tinggi x-height mewakili x. Sehingga, untuk
membentuk logo Allegro Music School dibutuhkan 4½ kali dari tinggi x-height.
Untuk menjaga keterbacaan logo, tinggi minimum logo adalah 2 cm.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
4.2.2. Warna
Warna digunakan untuk menggambarkan karakter sebuah brand. Pada identitas
visual Allegro Music School yang baru akan digunakan warna merah marun
sebagai warna dominan, warna kuning dan abu-abu sebagai warna pendukung.
Merah marun dijadikan sebagai warna dominan karena merupakan warna
yang paling diingat konsumennya. Selain itu, merah marun mewakili kesan
ekspresif dan ceria, serta eksklusif. Kuning mewakili kesan ceria dan
pengetahuan. Abu-abu, digunakan untuk menimbulkan kesan profesional dan
mempertegas warna dominan.
Gambar 4.9. Palet Warna Pada Logo
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Logo Allegro Music School yang baru terdiri dari tiga variasi logo. Logo
utama, logo sekunder (satu warna), dan logo grayscale. Logo utama digunakan
untuk kartu nama, kertas surat, amplop, tanda pengenal, flyer, x-banner, sertifikat,
sampul buku, dan tas kursus. Logo sekunder digunakan untuk stempel, topi, dan
seragam. Logo grayscale digunakan untuk formulir pendaftaran dan kuitansi
pembayaran.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Selain warna pada logo, terdapat warna-warna lain yang digunakan pada
super graphic dan masing-masing jenis kursus. Warna-warna pada super graphic
adalah merah marun, kuning, dan hijau kekuningan. Pada super graphic berwarna
digunakan merah marun dan kuning dengan tipe transparency soft light.
Sedangkan warna hijau kekuningan digunakan sebagai warna tambahan yang
membedakannya dari warna utama (merah marun dan kuning). Oleh karena itu,
warna hijau kekuningan juga dapat digunakan sebagai penekanan atau penegasan
akan informasi tertentu atau sebagai focal point.
Gambar 4.10. Palet Warna Pada Super Graphic
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Setiap jenis kursus di Allegro Music School diwakili oleh warna-warna
tertentu. Setiap warna mewakili karakter masing-masing alat musik. Warna-warna
yang digunakan adalah ungu untuk piano, hijau untuk gitar, coklat untuk biola,
oranye untuk drum, dan pink untuk vokal. Warna yang digunakan untuk jenjang
awal adalah warna cerah untuk menampilkan nilai ceria yang dimiliki Allegro
Music School. Tidak hanya cerah, tetapi juga nyaman dilihat oleh mata. Akan
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
tetapi, semakin tinggi jenjang pendidikannya, digunakan warna yang lebih gelap
dari warna dasarnya. Setiap kenaikan satu jenjang, masing-masing warna
dijadikan lebih gelap dengan penambahan warna K sebesar 12%.
Gambar 4.11. Palet Warna Pada Setiap Jenis Kursus
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Ungu mewakili kemewahan dan keeksklusifan. Hal tersebut dikarenakan
harga rata-rata alat musik dan kursus piano di pasar adalah yang tertinggi di antara
kursus lainnya. Hijau mewakili kealamian dan keharmonisan. Hal tersebut
dikarenakan gitar merupakan alat musik yang dapat digunakan dalam berbagai
genre musik. Coklat mewakili kesan tradisional dan budaya. Hal tersebut
dikarenakan biola dikenal pertama kali pada abad ke-16. Biola merupakan alat
musik tua yang masih bertahan di era modern. Oranye mewakili semangat dan
keseimbangan. Hal tersebut dikarenakan drum berfungsi sebagai penanda ketukan
tempo dalam suatu alunan musik agar lagu dimainkan secara konstan. Pink
mewakili rasa sukacita. Hal tersebut dikarenakan vokal erat dengan dunia tarik
suara atau bernyanyi.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Gambar 4.12. Variasi Logo Allegro Music School
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Selain pada logo, warna pada latar belakang juga penting. Penggunaan
warna latar belakang yang tepat dapat menonjolkan visual logo. Permainan
kontras warna mempengaruhi hal tersebut. Warna yang berkontras rendah akan
menampilkan visual yang tidak jelas atau sulit diidentifikasi. Digunakan warna
putih untuk latar belakang logo utama atau logo grayscale. Warna lain yang
diperbolehkan adalah merah marun. Pada latar berwarna merah marun, digunakan
logo sekunder berwarna putih. Logo sekunder juga digunakan apabila warna atau
gradasi warna tidak dapat diproduksi maksimal.
4.2.3. Tipografi
Pada identitas visual baru Allegro Music School, digunakan jenis tulisan sans
serif. Sans serif merupakan jenis tulisan yang cenderung berbentuk sederhana dan
tidak memiliki bentuk kait pada setiap karakternya.
Typeface yang digunakan pada identitas visual Allegro Music School yang
baru adalah Neris. Neris merupakan typeface sans serif yang karakternya relatif
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
sederhana dan menimbulkan kesan bersahabat, sehingga dapat disesuaikan dengan
karakter nama ‘allegro’ yang ceria. Selain itu, setiap karakter typeface Neris
tampak jelas (legible) dan mudah dibaca (readible). Typeface Neris digunakan
pada headline, bodytext, dan caption pada penerapannya.
Tabel 4.1. Typeface Neris yang Digunakan
Pada logo, digunakan bentuk tulisan yang berbeda. Tulisan ‘allegro’
didesain dengan bentuk yang menyerupai not balok. Hal tersebut dikarenakan
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
‘allegro’ merupakan salah satu istilah dalam musik. Selain itu, not balok
merupakan bahasa berupa simbol unik yang digunakan dalam musik.
Gambar 4.13. Proses Pembuatan Logotype ‘allegro’ (Kiri ke Kanan)
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Untuk menimbulkan kesan musik pada nama tersebut, digunakan stroke
yang kontras (tebal-tipis), seperti not balok pada umumnya. Stroke yang kontras
juga menampilkan kesan dinamis seperti sifat musik. Sedangkan pada tulisan
‘music school’ digunakan typeface Neris tipe light dengan sedikit modifikasi.
Modifikasi dilakukan pada huruf i dan l.
Gambar 4.14. Modifikasi Huruf ‘i’ dan ‘j’
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
4.2.4. Penggunaan Logo yang Tidak Diperbolehkan
Logo yang boleh digunakan dalam media penerapannya adalah logo utama, logo
sekunder, atau logo grayscale. Penggunaan logo tersebut tergantung pada jenis
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
media yang digunakan. Namun, secara keseluruhan, dibutuhkan beberapa aturan,
untuk menjaga konsistensi penerapan logo dengan tepat.
Gambar 4.15. Penggunaan Logo yang Tidak Diperbolehkan
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Pada gambar 4.15. merupakan kumpulan penggunaan logo yang tidak
diperbolehkan. Elemen visual logo, seperti tipografi, dan bentuk pita tidak boleh
dipindahkan atau dihilangkan. Warna tipografi atau pita tidak boleh digantikan
warna lain. Typeface pada logo tidak boleh diganti. Warna latar belakang untuk
logo utama harus putih dan logo berwarna putih harus merah marun. Logo tidak
boleh didistorsi, baik menjadi melengkung, maupun pipih. Logo tidak boleh
dirotasi menjadi miring atau vertikal. Logo juga tidak boleh diberikan bingkai
atau efek bayangan (shadow) atau pendar (glow).
Setiap aturan yang dibuat bertujuan untuk menjaga konsistensi dan keterbacaan
logo Allegro Music School, baik di mata konsumen maupun di mata calon
konsumennya. Oleh karena itu, dibuatkan juga beberapa pedoman dalam
menerapkan identitas visual baru pada sejumlah media yang umum digunakan
dalam sebuah sekolah musik.
4.2.5. Super Graphic
Super graphic berfungsi sebagai elemen pendukung dalam penerapan identitas
visual Allegro Music School yang baru. Digunakan bentuk lengkung atas dari
huruf ‘o’ untuk menciptakan super graphic yang baru. Terdapat dua jenis super
graphic pada identitas visual Allegro Music School yang baru. Super graphic
primer berupa dua buah lengkung yang berbeda warna, sedangkan super graphic
sekunder berupa satu buah lengkung.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Gambar 4.16. Super Graphic Primer (Kiri), Super Graphic Sekunder (Kanan)
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Pada super graphic primer terdapat dua buah lengkung mengarah ke atas.
Masing-masing lengkung berwarna merah marun dan kuning. Bentuk lengkung
digunakan untuk menimbulkan kesan dinamis, sehingga cocok dengan karakter
‘allegro’ yang ceria. Kedua bentuk tersebut dipadukan agar terlihat menumpuk
dengan efek transparency soft light. Warna merah marun mewakili Allegro Music
School dan warna kuning mewakili visinya. Super graphic primer memiliki dua
macam tampilan, yaitu berwarna dan grayscale.
Pada super graphic Sekunder diutamakan pada bentuk lengkungnya. Super
graphic tersebut digunakan sebagai area foto pada beberapa media seperti flyer,
banner, dan sampul buku pelajaran. Selain sebagai area foto, dapat digunakan juga
sebagai elemen visual media lainnya. Dengan super graphic sekunder, foto tidak
akan ditampilkan dalam bentuk persegi, tetapi akan ditampilkan dalam bentuk
persegi dengan lengkung pada bagian atas foto.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Gambar 4.17. Super Graphic Berwarna (Atas), Grayscale (Tengah), dan Sekunder (Bawah)
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
4.3. Layout
Gambar 4.18. Layout Dasar
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Identitas visual Allegro Music School memiliki aturan tata letak. Logo diletakkan
pada bagian atas media. Super graphic dua warna diletakkan pada bagian bawah
media. Kontak diletakkan pada bagian bawah media, tepat pada super graphic.
Teks yang berisi kontak Allegro Music School menggunakan warna putih agar
kontras dengan latar belakang super graphic tersebut. Dengan warna putih,
keterbacaan teks menjadi lebih jelas. Logo, super graphic, dan kontak, masing-
masing menggunakan rata tengah.
Dalam penyusunan letak informasi pada media-media aplikasi, digunakan
pembagian tiga kolom atau kelipatannya, baik horisontal maupun vertikal. Berikut
adalah tata letak atau layout dasar yang digunakan pada sejumlah media.
4.4. Gaya Fotografi
Foto digunakan sebagai elemen pendukung identitas visual yang dimiliki Allegro
Music School. Secara visual, foto tersebut harus dapat menyampaikan inti pesan
Allegro Music School, yaitu sekolah musik yang menyediakan kursus musik.
Maka, dibutuhkan gaya fotografi yang dapat mendukung pesan tersebut.
Pertimbangan gaya fotografi tersebut mencakup model, lokasi, pencahayaan,
gesture, dan tone.
Setiap model yang berperan dalam setiap foto adalah orang-orang yang
berkaitan dengan Allegro Music School. Orang-orang yang dimaksud adalah
murid dan pengajar Allegro Music School. Murid tersebut dapat berusia pelajar
sekolah dasar, sekolah menengah pertama, atau sekolah menengah atas. Atribut
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
yang dikenakan pengajar adalah seragam khusus pengajar, sedangkan atribut yang
dikenakan murid adalah pakaian (atasan) berwarna merah marun atau merah.
Setiap pemotretan dilakukan dalam suasana dalam ruangan. Suasana
tersebut dapat berupa suasana ruang studio musik. Maka, alat musik tertentu harus
dimunculkan dalam foto terebut. Dengan lokasi tersebut, dibutuhkan pencahayaan
yang tepat. Maka, dibutuhkan kombinasi cahaya matahari (jika terdapat jendela)
atau lampu ruangan dan cahaya bantuan (flash)
Dalam lokasi pemotretan, model-model yang berpartisipasi harus
merepresentasikan aktivitas utama di Allegro Music School. Aktivitas tersebut
adalah kursus atau berlatih musik. Murid sedang berlatih musik, sedangkan
pengajar sedang mendengarkan atau membantu murid berlatih. Ekspresi setiap
model juga harus menunjukkan antusiasme dalam mengikuti kursus. Hal tersebut
bertujuan untuk menunjukkan bahwa mengikuti kursus di Allegro Music School
merupakan aktivitas yang menyenangkan.
Untuk memberi kesan nyaman dan bersahabat, digunakan tone warna yang
bersifat hangat atau warm tone. Dengan warm tone, foto tersebut akan tampak
bewarna keoranyean atau kejinggaan. Setiap foto yang akan digunakan pada
media harus disunting terlebih dahulu agar dapat menghasilkan tone warna yang
sesuai dengan gaya fotografi tersebut. Selain mengubah tone warna, hal-hal
lainnya yang dapat dilakukan saat menyunting foto adalah pengaturan cahaya atau
kontras sesuai kebutuhan. Pengaturan cahaya dilakukan ketika foto masih tampak
gelap dan pengaturan kontras dialkukan ketika warna foto terlalu mencolok.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Gambar 4.19. Moodboard Gaya Fotografi
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
4.5. Penerapan Identitas Visual
Untuk membangun brand awareness Allegro Music School, dibutuhkan
konsistensi dalam penerapan identitas visualnya. Hal tersebut dapat diwujudkan
dengan membuat buku panduan logo atau Graphic Standards Manual (GSM).
GSM tersebut berisi tentang logo, panduan penggunaan logo, panduan
penggunaan identitas visual, dan panduan penerapan identitas visual pada
sejumlah media yang umum digunakan sekolah musik.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
4.5.1. Stationery
1. Kartu Nama
Gambar 4.20. Kartu Nama Perusahaan
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Kartu nama berfungsi sebagai tanda pengenal dan media promosi Allegro
Music School kepada konsumen atau calon konsumen. Dengan kartu nama,
konsumen atau calon konsumen dapat memiliki kontak Allegro Music School
dengan cepat tanpa harus menulis atau menyimpannya ke dalam daftar
telepon di telepon seluler. Kartu tersebut berukuran 9 cm x 5,5 cm.
Digunakan kertas art carton 260 gsm. Kartu nama ini memiliki dua sisi, yaitu
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
sisi muka dan sisi belakang. Pada sisi muka terdapat logo dan super graphic.
Pada sisi belakang terdapat logo, keterangan singkat jasa yang ditawarkan,
dan kontak Allegro Music School. Kedua sisi kartu nama tersebut dicetak
berwarna.
Gambar 4.21. Kartu Nama Karyawan Perusahaan
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Kartu nama juga berfungsi sebagai media promosi diri bagi warga internal
Allegro Music School yang meliputi staff dan pengajar. Maka, selain untuk
Allegro Music School, dibuatkan juga kartu nama untuk karyawan-
karyawannya. Perbedaan dengan kartu nama Allegro Music School adalah
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
pada sisi belakang kartu nama untuk karyawan terdapat nama karyawan,
nama jabatan dan kontak Allegro Music School.
2. Kertas Surat
Gambar 4.22. Kertas Surat
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Kertas surat berfungsi sebagai media penyampai pesan dari Allegro Music
School kepada pihak lain. Pihak lain yang dimaksud antara lain orang tua
murid atau perusahaan lain. Kertas surat juga menjadi bukti otentik bahwa
pesan tertentu dikirimkan oleh Allegro Music School kepada pihak yang
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
dituju. Kertas tersebut berukuran 21 cm x 29,7 cm ini memiliki satu sisi. Sisi
muka berisi logo, super graphic dan isi pesan.
3. Amplop
Gambar 4.23. Amplop: Sisi Muka (Atas) dan Sisi Belakang (Bawah)
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Selain itu, juga dibutuhkan amplop sebagai sampul dan pelindung kertas
surat. Amplop tersebut berukuran 22,5 cm x 11 cm. Digunakan kertas HVS
100 gsm. Pada sisi muka terdapat logo, super graphic, dan alamat penerima.
Pada sisi belakang terdapat kontak Allegro Music School pada bagian penutup
amplop yang berwarna merah marun. Pada sisi muka amplop, terdapat kotak
putih dengan opacity 90% di bagian pojok kanan bawah. Kotak tersebut
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
berfungsi sebagai tempat untuk menuliskan alamat penerima surat tersebut.
Kedua sisi amplop tersebut dicetak berwarna.
4. Stempel
Gambar 4.24. Stempel
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Stempel berfungsi sebagai tanda pengesahan dokumen yang dikeluarkan oleh
Allegro Music School. Dokumen yang dimaksud adalah kuitansi pembayaran
yang diberikan Allegro Music School kepada konsumen atau penyetor uang
yang melakukan transaksi. Stempel juga menjadi bukti otentik bahwa kuitansi
tersebut adalah benar dan pembayarannya dianggap sah oleh Allegro Music
School. Penggunaan stempel pada kuitansi pembayaran adalah dengan
menekan stempel pada kolom paraf staf administrasi. Kemudian pada hasil
stempel tersebut diberikan paraf staff administrasi yang menangani proses
pembayaran tersebut.
Stempel tersebut berukuran 3,5 cm x 2 cm. Stempel akan dibuat
dengan jenis stempel otomatis, sehingga cetakan sudah menyatu dengan
tintanya. Digunakan satu macam warna untuk stempel, yaitu merah
marun,warna khas Allegro Music School.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
5. Tanda Pengenal Staff
Gambar 4.25. Tanda Pengenal
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Tanda pengenal berfungsi sebagai kartu identitas setiap staff Allegro Music
School. Kartu tersebut berukuran 5,5 cm x 8,5 cm dan menggunakan bahan
plastik. Pada tanda pengenal terdapat logo utama, super graphic, dan konten.
Konten tanda pengenal meliputi pasfoto staff berukuran 2 cm x 3 cm, nama
staff, dan kedudukan staff tersebut di Allegro Music School.
Tanda pengenal digunakan dan dikenakan oleh setiap staff selama jam
kerja. Setiap tanda pengenal, digunakan dengan menggunakan sampul ID
card yang sisi mukanya terbuka dan digantung pada leher dengan
menggunakan tali ID card. Tali tersebut harus berwarna merah, untuk
menyesuaikan warna dominan dari Allegro Music School, yaitu merah marun.
Tanda pengenal tersebut dicetak berwarna.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
4.5.2. Collaterals
1. Formulir pendaftaran
Gambar 4.26. Formulir Pendaftaran
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Formulir pendaftaran berfungsi sebagai berkas yang memuat data setiap
konsumen Allegro Music School. Dengan formulir tersebut, Allegro Music
School memiliki arsip berkas pendaftaran setiap konsumen yang mengikuti
salah satu atau beberapa kursus musik di Allegro Music School. Satu formulir
pendaftaran berlaku untuk satu jenis kursus. Maka, konsumen yang ingin
mengikuti lebih dari dua kursus musik berbeda, harus mengisi beberapa
lembar formulir pendaftaran sesuai jumlah kursus yang diambil.
Formulir tersebut berukuran 21 cm x 14,85 cm. Digunakan kertas
HVS 70 gsm atau 80 gsm. Di dalamnya akan dimuat sejumlah informasi
tentang pendaftaran setiap calon konsumen. Informasi tersebut antara lain:
jenis kursus yang diambil, nama, alamat, tempat-tanggal lahir, kontak, dan
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
pasfoto konsumen berukuran 3 cm x 4 cm. Formulir tersebut dicetak
grayscale.
2. Kuitansi Pembayaran
Gambar 4.27. Kuitansi Pembayaran
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Kuitansi pembayaran berfungsi sebagai catatan yang memuat data setiap
transaksi antara Allegro Music School dan konsumennya. Satu lembar
kuitansi, berlaku untuk satu jenis kursus. Maka, setiap kuitansi pembayaran
adalah bukti transaksi konsumen berdasarkan jenis kursus yang diambil. dua
formulir pendaftaran.
Kuitansi tersebut berukuran 21 cm x 14,85 cm. Digunakan kertas HVS
70 gsm atau 80 gsm. Di dalamnya terdapat sejumlah informasi tentang
transaksi yang dilakukan oleh konsumen kepada Allegro Music School.
Informasi tersebut antara lain: jenis kursus yang diambil, nama konsumen,
alamat konsumen, kontak konsumen, jumlah uang yang dibayarkan, tanggal
pembayaran, dan tujuan pembayaran. Kuitansi tersebut dicetak grayscale.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
3. Sampul Buku Pelajaran
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Gambar 4.28. Sampul Buku Pelajaran: Sisi Belakang (Kiri) dan Sisi Depan (Kanan)
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Allegro Music School memiliki kurikulum belajar sendiri. Untuk mendukung
kurikulum tersebut, Allegro Music School juga membuat buku-buku
pelajarannya sendiri. Setiap buku pelajaran berisi materi-materi untuk melatih
keterampilan bermusik. Buku tersebut membutuhkan sampul untuk
melindungi kumpulan kertas di dalamnya yang berisi materi-materi pelajaran
yang bersangkutan. Sampul buku juga berfungsi sebagai identitas dan
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
orisinalitas buku tersebut sebagai buku yang dikeluarkan oleh Allegro Music
School.
Setiap jenis kursus yang disediakan Allegro Music School, diwakili
oleh warna tertentu. Masing-masing warna mewakili karakter masing-masing
alat musik. Warna yang digunakan untuk jenjang awal adalah warna cerah
untuk menampilkan nilai ceria yang dimiliki Allegro Music School. Tidak
hanya cerah, tetapi juga nyaman dilihat oleh mata. Akan tetapi, semakin
tinggi jenjang pendidikannya, digunakan warna-warna yang lebih gelap.
Setiap kenaikan satu jenjang, masing-masing warna diturunkan menjadi lebih
gelap dengan penambahan warna K sebesar 12%.
Warna-warna yang digunakan adalah ungu untuk piano, hijau untuk
gitar, coklat untuk biola, oranye untuk drum, dan pink untuk vokal. Ungu
mewakili kemewahan dan keeksklusifan. Hal tersebut dikarenakan harga rata-
rata alat musik dan kursus piano di pasar adalah yang tertinggi di antara
kursus lainnya. Hijau mewakili kealamian dan keharmonisan. Hal tersebut
dikarenakan gitar merupakan alat musik yang dapat digunakan dalam
berbagai genre musik. Coklat mewakili kesan tradisional dan budaya. Hal
tersebut dikarenakan biola dikenal pertama kali pada abad ke-16. Biola
merupakan alat musik tua yang masih bertahan di era modern. Oranye
mewakili semangat dan keseimbangan. Hal tersebut dikarenakan drum
berfungsi sebagai penanda ketukan tempo dalam suatu alunan musik agar
lagu dimainkan secara konstan. Pink mewakili rasa sukacita. Hal tersebut
dikarenakan vokal erat dengan dunia tarik suara atau bernyanyi.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Setiap buku pelajaran berukuran 20,50 cm x 29 cm. Pada sampul
depan terdapat logo utama, gambar, super graphic, dan judul buku,
sedangkan pada sampul belakang terdapat super graphic, dan kontak Allegro
Music School. Gambar pada sampul depan berupa foto yang berkaitan dengan
judul buku pelajaran tersebut dan dipadukan dengan super graphic. Sebagai
contoh, jika buku tersebut adalah buku pelajaran untuk kursus gitar, foto yang
digunakan adalah foto yang mewakili kursus gitar.
Warna pada super graphic yang digunakan pada kedua sisi sampul,
berbeda dengan warna super graphic utama. Warna tersebut merupakan
perpaduan warna super graphic utama dan warna jenis kursus musik (ungu,
hijau, coklat, oranye, atau pink). Masing-masing perpaduan warna tersebut
menghasilkan warna berbeda. Dengan transparency soft light yang dimiliki
super graphic utama, muncul ragam warna dari masing-masing warna kursus.
Super graphic bagian kanan merupakan 20% dari warna kursus, bagian
tengah merupakan 55% dari warna kursus, dan bagian kiri merupakan 70%
dari warna kursus dengan penambahan warna M 25% dan K5% jika warna
kursus tersebut mengandung warna M lebih banyak. Jika warna kursus
tersebut mengandung warna C lebih banyak, bagian kiri super graphic
merupakan 70% dari warna kursus dengan pengurangan warna C sebanyak
25% dan penambahan K sebanyak 5%.
Digunakan kertas HVS 80 gsm untuk lembar konten dan art carton
210 gsm untuk lembar sampul. Jumlah konten dalam satu buku pelajaran,
disarankan tidak lebih dari lima puluh halaman. Hal tersebut disarankan agar
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
buku tersebut tetap ringan dan tidak menghabiskan ruang untuk disimpan.
Teknik jilid yang digunakan untuk buku tersebut adalah ring. Jilid ring
digunakan agar setiap halaman mudah dibuka dan diletakkan saat berlatih
musik atau mengikuti kursus. Sampul buku pelajaran tersebut dicetak
berwarna, sedangkan kontennya dicetak grayscale.
4. Buku Ageda
Gambar 4.29. Buku Agenda: Sampul Belakang-Depan (Atas) dan Halaman Konten Sisi Kiri-Kanan (Bawah)
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Buku agenda berfungsi sebagai media penghubung antara murid,
orang tua murid, dan pengajar. Setiap buku agenda berisi catatan pengajar
tentang kemajuan murid bersangkutan pada satu jenis kursus dan pada satu
tingkatan kursus. Setiap pengajar harus mengisi buku agenda tersebut pada
setiap pertemuan kursus. Dengan adanya buku agenda, setiap murid dapat
mengetahui hal-hal yang perlu dipelajari atau diperbaiki dalam proses belajar
musiknya. Selain itu, orang tua murid pun dapat mengetahui dan memantau
kemajuan putra-putrinya yang mengikuti kursus musik di Allegro Music
School.
Buku agenda tersebut berukuran 14,85 cm x 21 cm. Pada sampul
depan terdapat logo, judul buku, identitas pemilik buku, dan super graphic,
sedangkan pada sampul belakang terdapat super graphic dan kontak Allegro
Music School. Setiap halaman konten memiliki dua bagian, yaitu bagian atas
dan bagian bawah. Pada masing-masing bagian terdapat kolom pertemuan,
kolom tanggal, kolom catatan, dan nama ‘Allegro Music School’ pada sisi
bawah halaman sebagai identitas (pada halaman kiri, logo berada di kiri
bawah dan pada halaman kanan, logo berada di kanan bawah). Digunakan
nama tersebut, karena logo tidak boleh berukuran tinggi kurang dari 2 cm.
Digunakan kertas HVS 80 gsm untuk lembar kontennya dan kertas art
carton 210 gsm untuk lembar sampulnya. Setiap buku agenda memiliki
berjumlah 24 halaman konten. Pada sisi muka buku, terdapat logo utama,
identitas pemilik buku agenda, dan super graphic di bagian tengah dan pada
bagian bawah media. Pada sisi belakang buku, terdapat super graphic pada
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
bagian bawah media, dengan tulisan kontak Allegro Music School. Teknik
jilid yang digunakan untuk buku agenda tersebut adalah jilid staples. Buku
agenda tersebut dicetak berwarna.
5. Sertifikat
Sertifikat merupakan surat tanda seseorang telah melalui suatu
kegiatan. Dalam dunia pendidikan, sertifikat adalah surat tanda kelulusan
murid pada jenjang pendidikan tertentu. Di Allegro Music School, sertifikat
merupakan selembar kertas yang berisi pernyataan bahwa seorang murid telah
berhasil menyelesaikan pendidikan musiknya pada level tertentu. Allegro
Music School memiliki kurikulum pendidikan sendiri, sehingga Allegro
Music School juga mengeluarkan sertifikat kelulusan bagi murid-murid yang
telah melaksanakan ujian musik lokal.
Gambar 4.30. Sertifikat
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Sertifikat tersebut memiliki satu sisi, yaitu sisi muka. Pada sisi muka
terdapat logo, nama Allegro Music School sebagai pihak yang mengeluarkan
sertifikat, nama murid penerima sertifikat, jenjang pendidikan yang telah
ditempuh, dan tanggal ujian level, nama kepala sekolah, super graphic, dan
nomor sertifikat. Sertifikat tersebut berukuran 21 cm x 29,7 cm. Digunakan
kertas bertekstur atau manila putih dengan tebal 210 gsm. Sertifikat tersebut
dicetak berwarna.
4.5.3. Seragam
1. Staff
Gambar 4.31. Seragam Staff: Tampak Depan (Kiri-Atas), Tampak Belakang (Kiri-Bawah), dan Tampak Keseluruhan (Kanan)
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Seragam staff berfungsi sebagai identitas setiap karyawan Allegro Music
School. Seragam tersebut berupa polo-shirt berwarna dasar putih. Pada bagian
muka seragam, tidak terdapat corak apapun. Pada bagian belakang
(punggung) seragam, terdapat logo utama.
Untuk membantu komunikasi antara staff dan konsumen atau calon
konsumen, setiap staff wajib mengenakan tanda pengenal selama jam kerja.
Tanda pengenal memuat pasfoto staff berukuran 2 cm x 3 cm, nama staff, dan
kedudukan staff tersebut di Allegro Music School. Hal tersebut membantu
konsumen atau calon konsumen dalam berkomunikasi dengan pihak Allegro
Music School.
2. Pengajar
Gambar 4.32. Rompi Pengajar: Tampak Depan (Kiri) dan Tampak Belakang (Kanan)
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Seragam pengajar berfungsi sebagai identitas setiap pengajar kursus musik di
Allegro Music School. Seragam tersebut berupa rompi berwarna merah marun
dengan logo sekunder pada sisi muka sebelah kiri, tepatnya di bagian dada
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
rompi. Logo tersebut akan dipasang dengan teknik bordir. Kain yang
digunakan untuk rompi agak tebal dan kaku. Seragam tersebut dapat
digunakan baik pengajar laki-laki maupun perempuan.
Setiap pengajar diperbolehkan untuk mengenakan pakaiannya masing-
masing selama mengajar di Allegro Music School. Akan tetapi, setiap
pengajar diharuskan mengenakan rompi tersebut selama berada di Allegro
Music School, terutama saat mengajar murid-muridnya. Rompi tersebut
dijadikan sebagai ciri khas pengajar Allegro Music School di mata konsumen,
yaitu memiliki seragam rompi Allegro Music School.
4.5.4. Sign System
Sign system merupakan sistem tanda yang digunakan pada lokasi Allegro Music
School. Sistem tanda yang dimaksud adalah identitas Allegro Music School pada
eksterior, identitas Allegro Music School pada interior, penunjuk arah, dan
identitas ruangan-ruangan Allegro Music School. Sign system dibuat agar
konsumen atau masyarakat dapat mengetahui di mana lokasi Allegro Music
School, mengenal ciri khas identitas visual Allegro Music School, mengetahui
letak ruangan tertentu, dan mengetahui nama-nama ruangan yang ada di Allegro
Music School. Pada sistem tanda tersebut ada yang menggunakan model dua
dimensi dan tiga dimensi.
Lokasi Allegro Music School berada di deretan ruko strategis. Pada deretan
ruko tersebut, tidak hanya terdapat Allegro Music School, tetapi juga terdapat
brand-brand lain. Agar tampak menonjol dibanding ruko-ruko lain, Allegro Music
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
School harus mendesain penampilan luar atau eksteriornya. Dengan upaya
tersebut, diharapkan Allegro Music School tampak berbeda dan mampu
menampilkan ciri khas identitas visualnya kepada masyarakat.
Gambar 4.33. Eksterior Dua Dimensi
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Gambar di atas merupakan tampak depan pintu etalase Allegro Music
School. Pintunya terdiri dari dua sisi, yaitu kiri dan kanan. Pada bagian bawah dua
pintu tersebut terdapat super graphic yang saling sambung. Kemudian pada sisi-
sisi etalase selain pintu terdapat super graphic yang saling sambung. Sedangkan
di atas kedua pintu masuk terdapat reklame atau tempat untuk meletakkan logo
Allegro Music School. Tinggi logo sama dengan tinggi reklame yang digunakan.
Gambar 4.34. Eksterior Tiga Dimensi
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Dalam bentuk tiga dimensi, terdapat keunikan di atas etalase tersebut.
Terdapat bentuk tiga dimensi berupa dua lengkungan yang diinspirasi oleh super
graphic. Bentuk tersebut berwarna dasar merah marun. Pada sisi logo digunakan
latar warna putih. Pada sisi lain logo terdapat kumpulan lima foto. Pada foto-foto
tersebut digunakan gaya fotografi yang mewakili setiap aktivitas bermusik yang
ada di sekolah musik tersebut.
Pada interior Allegro Music School, terdapat ruang terbuka yang berfungsi
sebagai tempat untuk mengurus administrasi. Ruang tersebut memiliki meja
administrasi berwarna merah marun dengan warna kuning pada garis bidang
bagian atas meja. Meja tersebut berukuran 160 cm x 80 cm dengan lebar 100 cm.
Di belakang meja, terdapat dinding berwarna putih. Pada dinding tersebut
diletakkan logo utama Allegro Music School yang tingginya sama dengan
sepertiga tinggi dinding tersebut. Pada dinding tersebut tidak terdapat super
graphic. Lebar super graphic tersebut disesuaikan dengan lebar dinding.
Gambar 4.35. Ruangan Terbuka Administrasi
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Allegro Music School memiliki beberapa ruangan. Untuk itu, dibutuhkan
penamaan sebagai tanda dan identitas masing-masing ruangan. Hal tersebut
bertujuan untuk memudahkan konsumen untuk menemukan ruangan tertentu.
Pada ruangan-ruangan, digunakan tanda ruangan dengan model tiga dimensi.
Tanda ruangan tersebut diletakkan pada dinding yang bersebelahan dengan pintu
ruangan. Sedangkan untuk tanda “buka” dan “tutup” digunakan model dua
dimensi. Digunakan model dua dimensi dengan bahan media art carton 260 gsm,
karena kedua tanda tersebut diletakkan pada pintu etalase eksterior, sehingga
menggunakan model yang relatif ringan. Untuk ruangan lainnya digunakan model
tiga dimensi dengan bahan media gypsum.
Gambar 4.36. Tanda Ruangan
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Selain ruangan-ruangan yang berhubungan dengan musik, tanda juga
dibutuhkan untuk ruangan sepert toilet. Maka, dibuatkan dua tanda sebagai
penunjuk arah toilet di Allegro Music School, tanda untuk toilet laki-laki dan toilet
perempuan Tanda tersebut digantung dengan tali pada langit-langit ruangan.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Tanda tersebut harus diletakkan sekitar 1,5 meter dari toilet. Jarak antara tanda
tersebut dengan konsumen sekitar 30 cm. Masing-masing tanda memiliki bentuk
dua lengkungan yang diinspirasi dari super graphic, keterangan ruangan, dan
ilustrasi sederhana berupa bentuk yang dianggap sebagai toilet laki-laki dan toilet
perempuan seperti tanda toilet pada umumnya.
Gambar 4.37. Tanda Ruangan Toilet
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
4.5.5. Pemasaran
1. Flyer
Flyer atau selebaran berfungsi sebagai media promosi Allegro Music School.
Flyer ini digunakan untuk mempromosikan Allegro Music School dan jasa
yang ditawarkan kepada calon konsumen. Konten flyer meliputi gambar dan
teks pendukung, beserta kontak Allegro Music School.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Gambar 4.38. Flyer
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Konten flyer dapat berupa promosi Allegro Music School. Promosinya
meliputi jasa yang ditawarkan, biaya kursus, biaya pendaftaran, atau kegiatan
yang diadakan dalam waktu dekat. Gambar yang digunakan pada flyer berupa
sebuah foto. Foto tersebut disesuaikan dengan kebutuhan promosi yang
berkaitan. Contoh foto yang digunakan adalah foto yang mewakili salah satu
kursus musik yang ada seperti kursus musik gitar dengan pengajar di Allegro
Music School. Flyer dibagikan kepada calon konsumen baik yang berada di
sekitar lokasi Allegro Music School atau di lokasi pameran Allegro Music
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
School. Contoh lokasi pameran Allegro Music School adalah pusat
perbelanjaan atau gedung serbaguna (dalam event tertentu).
Flyer tersebut berukuran 14,85 cm x 21 cm. Digunakan kertas matt
paper 150 gsm dengan penggunaan hanya satu sisi. Pada sisi tersebut atau sisi
muka terdapat logo utama, pesan yang disampaikan, super graphic, dan
kontak Allegro Music School. Super graphic digunakan pada foto dan bagian
bawah media. Untuk menambah elemen visual dapat digunakan bentuk huruf
‘o’ yang diambil dari logotype ‘allegro’. Flyer tersebut dicetak berwarna.
2. X-banner
Gambar 4.39. X-Banner
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
X-Banner berfungsi sebagai media promosi Allegro Music School. Media
berukuran 60 cm x 160 cm tersebut meliputi logo utama, konten, dan kontak
Allegro Music School. Kontennya dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu foto
utama, pesan utama, dan elemen visual tambahan. Foto utama merupakan
foto yang menjadijenis kursus yang paling banyak diminati konsumen, yaitu
piano, dengan ukuran besar. Foto-foto sekunder mewakili empat kursus lain
yang disediakan Allegro Music School, tetapi masing-masing berukuran lebih
kecil.
Konten x-banner dapat berupa promosi Allegro Music School, jasa
yang ditawarkan, biaya kursus, biaya pendaftaran, dan kegiatan yang
diadakan. X-banner dapat digunakan pada acara tertentu seperti pameran di
sebuah booth atau stan.
4.5.6. Merchandise
1. Tas Kursus
Tas kursus memiliki tiga peran, yaitu sebagai hadiah, media promosi, dan
sarana fungsional. Setiap konsumen mendapatkan satu tas kursus secara
cuma-cuma untuk satu kali pendaftaran. Setiap tas kursus yang dipakai oleh
konsumen, secara tidak langsung mempromosikan Allegro Music School
melalui logo yang terdapat pada sisi muka tas. Melalui tas kursus tersebut,
Allegro Music School dipromosikan kepada masyarakat atau calon konsumen.
Tas kursus juga berfungsi sebagai alat untuk membawa perlengkapan kursus
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
setiap murid. Perlengkapan tersebut dapat mencakup buku pelajaran, buku
agenda, dan alat tulis.
Gambar 4.40. Tas Kursus
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Tas kursus tersebut berukuran panjang 33,5 cm, lebar 8 cm, dan tinggi
28,5 cm. Pada sisi muka tas kursus terdapat logo utama dan super graphic.
Digunakan ritsleting sebagai alat menutup tas tersebut. Ritsleting digunakan
agar benda-benda yang berada di dalam tas tidak keluar, apabila tas tersebut
dalam keadaan terbalik.
2. Topi
Seperti tas kursus, topi tersebut berperan sebagai hadiah, media promosi, dan
sarana fungsional. Setiap konsumen boleh membeli topi tersebut sebagai
souvenir Allegro Music School untuk dikoleksi. Setiap topi yang dipakai oleh
konsumen, secara tidak langsung mempromosikan Allegro Music School
melalui logo pada sisi muka topi. Maka, Allegro Music School dipromosikan
kepada masyarakat atau calon konsumen pada saat topi tersebut dipakai.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Topi tersebut juga dapat berfungsi sebagai pelindung kepala dari sinar
matahari yang terik.
Gambar 4.41. Topi
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Topi tersebut berwarna merah marun pada bagian permukaan setengah
bolanya. Merah marun merupakan warna dominan dari identitas visual
Allegro Music School. Pada lidah topi, digunakan warna kuning. Kuning
merupakan warna yang terdapat pada identitas visual Allegro Music School.
4.6. Graphic Standards Manual
Graphic standards manual (GSM) merupakan buku panduan yang digunakan
Allegro Music School dalam menerapkan identitas visualnya yang baru. Secara
umum, buku tersebut berisi hal-hal yang memaparkan penggunaan logo dan
identitas visual yang dimiliki Allegro Music School dengan tepat. Selain teks,
dalam buku tersebut terdapat ilustrasi yang berkaitan agar informasi yang
diberikan menjadi mudah dipahami. Buku tersebut memiliki dua model, yaitu
hardcopy (berupa cetakan) dan softcopy (berupa file). Model cetakan sebagai
model utama GSM, sedangkan model file sebagai arsip atau cadangan buku
panduan identitas visual Allegro Music School yang baru.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Secara fisik, buku tersebut berukuran panjang 29,7 cm dan lebar 21 cm.
Buku tersebut memiliki orientasi lanskap (horisontal/mendatar). Margin pada
setiap sisinya berbeda. Margin sisi atas adalah 0,5 cm, sisi bawah 1 cm, sisi luar
1,5 cm ,dan sisi dalam 1,5 cm. Pada setiap halaman digunakan pembagian tiga
kolom vertikal dan kelipatan tiga kolom horisontal yang diukur dari margin.
Untuk model print, digunakan model kertas matt paper untuk cover dan lembar
konten. Selain itu digunakan teknik jilid ring pada sisi kiri halaman agar buku
tersebut mudah dibuka setiap halamannya.
Gambar 4.42. Layout GSM
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Melalui pembagian kolom-kolom tersebut, ditentukan lebar dua kolom
vertikal digunakan sebagai ruang ilustrasi atau gambar yang berkaitan dengan
konten. Sedangkan lebar satu kolom vertikal digunakan sebagai ruang teks yang
berkaitan. Pada halaman kontennya terdapat bentuk persegi panjang di setiap
sudut kiri atas pada halaman kiri dan sudut kanan atas pada halaman kanan.
Bentuk tersebut berukuran 3 cm x 4,89 cm. Bentuk tersebut merupakan tempat
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
nomor halaman diletakkan. Dengan bentuk berwarna merah marun, digunakan
warna putih untuk nomor halamannya.
Konten GSM Allegro Music School memuat 42 halaman yang meliputi:
1. Foreword
2. Table of Content
3. Logo
4. Brand Positioning
5. Brand Value
6. Variation of Logo
7. Clear Area
8. Logo Construction
9. Minimum Size
10. Colours
11. Typography
12. Incorrect Uses
13. Photography Style
14. Layout
15. Super Graphic
16. Application
Halaman foreword berisi kata pengantar tentang Allegro Music School.
Halaman table of content merupakan halaman yang berisi daftar konten atau isi
dari GSM. Halaman logo berisi gambar logo dan konsep logo tersebut. Halaman
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
brand positioning dan brand value merupakan halaman yang berisi positioning
Allegro Music School di masyarakat dan nilai-nilai yang dimiliki Allegro Music
School. Halaman variation of logo berisi variasi logo yang meliputi logo utama,
sekunder, dan grayscale. Halaman clear area, logo construction, dan minimum
size berisi tentang ukuran logo. Halaman colours berisi kode-kode warna yang
digunakan dalam identitas visual Allegro Music School. Halaman typography
berisi daftar font yang digunakan dalam identitas visual Allegro Music School.
Halaman incorrect uses berisi penggunaan logo yang tidak diperbolehkan.
Halaman photography style berisi panduan gaya fotografi yang digunakan dalam
media aplikasi. Halaman layout dan super graphic berisi panduan layout dan
super graphic secara dasar. Halaman application berisi contoh desain penerapan
identitas visual Allegro Music School pada media-media seperti stationery,
collaterals, uniforms, marketing, dan merchandise.
Setiap halaman memuat satu macam konten, tetapi ada beberapa halaman
yang memuat dua macam konten. Hal tersebut dikarenakan salah satu kontennya
memuat sedikit informasi, sehingga terdapat ruang kosong yang cukup untuk
memuat konten selanjutnya. Berikut adalah perancangan konten pada setiap
halaman GSM tersebut.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Gambar 4.43. Perancangan Konten GSM Allegro Music School
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Pada sampul depan terdapat logo utama, super graphic, dan judul buku.
Sedangkan pada sampul belakang terdapat super graphic dengan kontak Allegro
Music School. Setiap halaman sampul digunakan latar belakang berwarna putih.
Latar belakang berwarna putih digunakan agar logo dan super graphic tersebut
terlihat jelas.
Gambar 4.44. GSM: Sampul Depan (Atas) dan Sampul Belakang (Bawah)
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Konten buku dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok utama dan
kelompok sekunder (application). Kelompok utama meliputi penggunaan logo
dan identitas secara umum, sedangkan kelompok sekunder meliputi penggunaan
logo dan identitas visual dalam media aplikasinya. Setiap kelompok dibatasi
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
terlebih dahulu dengan satu halaman berwarna. Halaman tersebut adalah halaman
table of content dan application menu. Sedangkan halaman-halaman lainnya
berlatar belakang warna putih.
Gambar 4.45. GSM: Halaman Table of Content (Atas) dan Application (Bawah)
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Pada halaman table of content digunakan latar belakang merah marun yang
dipadukan dengan super graphic utama pada bagian bawahnya. Sedangkan bentuk
persegi panjang pada sudut atas halaman tidak diberikan nomor halaman. Pada
halaman application digunakan latar belakang oranye untuk membedakan
kategori panduan identitas visual dan panduan penerapan identitas visual. Warna
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
oranye digunakan karena merupakan perpaduan dua warna dominan Allegro
Music School dan dapat menimbulkan kesan bersahabat. Kesan bersahabat
digunakan karena media penerapan tersebut ditujukan kepada konsumen atau
calon konsumen, sehingga digunakan warna oranye.
Pada halaman isi GSM, digunakan dua kolom vertikal sebelah kiri untuk
penempatan ilustrasi, sedangkan satu kolom vertikal sebelah kanan digunakan
untuk teks. Tetapi, ada beberapa halaman yang menggunakan tiga kolom vertikal
untuk penempatan ilustrasi. Pada halaman tersebut, teks diletakkan di bawah
ilustrasi yang berkaitan.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Gambar 4.46. Beberapa Tampilan Halaman Isi GSM
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Pada kelompok identitas visual secara umum, digunakan kotak nomor
halaman berwarna merah terang. Warna merah terang digunakan sebagai warna
kelompok. Sedangkan pada kelompok penerapan identitas visual, digunakan kotak
nomor halaman berwarna oranye. Warna oranye digunakan sebagai warna
kelompok application. Namun, pada masing-masing kotak nomor halaman
terdapat warna merah marun pada bagian bawah kotak. Warna merah marun
menunjukkan bahwa kedua kelompok tersebut masih berada di dalam bagian
identitas visual Allegro Music School.
Pada judul halaman, digunakan tipografi Neris Black dengan warna merah
marun. Sedangkan pada judul paragraf digunakan tipografi Neris Semibold
dengan warna masing-masing kelompok.
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015
Gambar 4.47. Thumbnail Halaman Konten GSM
(Sumber: Dokumentasi penulis, 2014)
Perancangan Ulang..., Patricia Ariesta, FSD UMN, 2015