3
BAGIAN SEJARAH E-COMMERCE DI INDONESIA, LIPPOSHOP.COM Dihimpun Oleh: Bravo Aldito / 8C Akuntansi Kurikulum Khusus / 7 E-commerce (Perdagangan elektronik) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E- commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Industri teknologi informasi melihat kegiatan E-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari E-business yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-marketing (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll. E-commerce atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, E-commerce juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e- surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk E-commerce ini. E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011 Di Indonesia E-commerce pertama kali dimanfaatkan oleh Lipposhop.com, sebuah toko online yang merupakan anak perusahaan dari

Lippo Shop Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Profil singkat lipposhop dan kegagalan di Indonesia

Citation preview

Page 1: Lippo Shop Indonesia

BAGIAN SEJARAH E-COMMERCE DI INDONESIA,LIPPOSHOP.COM

Dihimpun Oleh: Bravo Aldito / 8C Akuntansi Kurikulum Khusus / 7

E-commerce (Perdagangan elektronik) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

Industri teknologi informasi melihat kegiatan E-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari E-business yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-marketing (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.

E-commerce atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, E-commerce juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk E-commerce ini.

E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011

Di Indonesia E-commerce pertama kali dimanfaatkan oleh Lipposhop.com, sebuah toko online yang merupakan anak perusahaan dari Lippo Group. Lippo Shop merupakan salah satu implementasi dari visi pemilik Lippo Group untuk mentransformasi perusahaan mereka e-business. Lippo shop menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari secara online di daerah Jakarta, Tangerang Bekasi (Jatabek) pada tahun 2000.

Sebagai salah satu perusahaan yang berorientasi masa depan, Lippo melakukan transfornasi bisnisnya menjadi basis teknologi dan internet. Dengan bermodalkan dana yang kuat, Lippo terjun pada industri e-commerce dengan ritel sebagai pasar sasaran mereka melalui LippoShop. LippoShop menghadirkan alternatif belanja secara online, dimana konsumen dapat berbelanja secara aman, nyaman dan tidak mengganggu aktivitas mereka.

Langkah awal LippoShop dengan mengakuisisi Dial Mart sebagai belanja yang diantar sampai tujuan merupakan langkah strategis untuk merengkuh pelanggan yang dimilikinya. LippoShop juga rnembangun infrastruktur teknologinya dengan dukungan perusahaan-perusahaan teknologi terdepan. Sebagai perusahaan yang memiliki visi “menjadi perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia”,

Page 2: Lippo Shop Indonesia

LippoShop harus memiliki model bisnis yang tepat, konsep nilai yang relevan dan strategi e-commerce yang solid untuk memadukan bisnis online dan bisnis konvensionalnya. Melalui konsep nilai yang ditawarkan, LippoShop berusaha mengedepankan kepuasan konsumen mereka sehingga tercipta suatu komunitas belanja online yang setia. Untuk mencapai hal itu LippoShop menawarkan produk-produk dengan jumlah dan variasi yang beragam yang didukung oleh jaringan mitra yang luas. Stralegi e-commerce yang diterapkan LippoShop pada dasarnya terdiri dan faktor-faktor; kepemimpinan, infrastruktur, pembelajaran organisasi, teknologi, merek, pelayanan dan pasar. Semakin dominan faktor-faktor yang dimiliki, semakin besar kemungkinan berhasilnya strategi ini. Masing-masing faktor memiliki kontribusi dan karakteristik yang unik bagi strategi secara keseluruhan, sehingga faktor-faktor tersebut perlu diintegrasikan menjadi strategi e-commerce yang solid.

Pada awalnya berdirinya (tahun 2000), banyak orang mendaftar menjadi anggota Lippo Shop. Tak lama kemudian setelah kelahirannya, Lippo Shop menuai keluhan dari anggotanya karena banyaknya pesanan yang terlambat bahkan belum dikirim padahal barang sudah dibayar lunas oleh pelanggan. Akhirnya pada tahun 2001, Lippo Group terpaksa menutup Lippo Shop karena perusahaan tersebut mengalami kerugian yang sangat besar.

Penyebab Kegagalan:

Lippo Group dalam mendirikan Lippo Shop tidak melakukan perencanaan yang baik dan kurang didukung oleh infrastruktur teknologi yang baik dan terkesan ikut-ikutan untuk memanfaatkan dot com boom yang terjadi di dunia. Lippo Group yang core business pada bidang retail, keuangan dan properti saat itu telah menyimpang dari core business-nya dengan masuk ke e-business.

Lippo Shop tidak memperhatikan infrastruktur yang dimilikinya dalam hal pengiriman barang kepada pelanggan sehingga sering terjadinya keterlambatan pengiriman barang menyebabkan pelanggan menjadi tidak puas.

Infrastruktur internet di Indonesia belum secanggih saat ini, penggunaan komputer masih sangat minim dan pada saat tahun 2000 yang masih belum terjangkau dengan smartphone

Budaya sebagian besar orang Indonesia yang lebih suka memilih barang secara langsung, dan budaya tawar-menawar.

Namun untuk saat ini, dengan infrastruktur yang telah memadai dan penggunaan internet yang semakin lazim, bisnis E-Commerce di Indonesia terbilang cukup menjanjikan. Hal ini ditandai dengan hadirnya situs-situs e-commerce yang menawarkan berbagai macam barang seperti belibuku.com, belowcepek.com, bhineka.com, kaskus.co.id dan sebagainya. Bahkan, dengan hadirnya media sosial, penjualan barang dan jasa melalui media sosial sudah sangat populer.