32
LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam STAI Masjid Syuhada Yogyakarta [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep lingkaran kecerdasan Qurâni. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bercorak kepustakaan, dengan pendekatan psikoantropologis yaitu studi tentang manusia dari sisi kejiwaan. Pengumpulan data dengan metode dokumentasi yaitu menelaah data-data yang terkait. Teknik analisis data menggunakan metode tafsir maudhu’i dan tahapan metode maudhu’i yaitu menentukan topik kajian, menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan topik, menjelaskan maksud ayat-ayat berdasarkan berbagai tafsir dan menyimpulkan maksud topik kajiannya. Hasil penelitian menunjukkan konsep lingkaran kecerdasan yang Qurâni bersumber dari Lubb yaitu lingkaran hati terdalam, yang berarti inti, fuad adalah lingkaran lebih dalam yang bermakna pancaran serta perbatasan qalb dan dunia, serta qalb adalah lingkaran luar yang mewadahi ma’rifah dan perjalanan manusia. Sedangkan Lingkaran kecerdasan Qurâni terdiri, pertama kata رﺷﺪyang mengandung makna kesempurnaan manusia dalam akal dan jiwa, kemampuan bersikap dan bertindak dengan tepat dan benar. Kedua Kata ﻣﺮةyang berarti kecerdasan manusia yang dikembangkan menjadi keteguhan dan kekuatan untuk melaksanakan kekhalifahan di bumi. Ketiga kata ﻋﻘﻞberarti kemampuan mempertimbangkan dan memilih jalan yang benar dan salah, untuk keselamatan hidup manusia. Keempat kata ﻓﻘﮫberarti kemampuan memahami dan mendalami sesuatu dengan benar, baik secara lahir maupun batin. Kelima kata ﺑﺼﺮmengandung makna kemampuan melihat secara lahir dan batin terhadap fenomena di dunia dan akherat. Kata kunci: Kecerdasan, Lingkaran, Manusia Cerdas, Pribadi Qur’ani Abstract This study aims to examine the concept of the Qurâni intelligence circle. This research is a qualitative research with a literature style, with a psychoanthropological approach, namely the study of Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 1

LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

  • Upload
    others

  • View
    25

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI

Azis Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam

STAI Masjid Syuhada Yogyakarta [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep lingkaran kecerdasan Qurâni. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bercorak kepustakaan, dengan pendekatan psikoantropologis yaitu studi tentang manusia dari sisi kejiwaan. Pengumpulan data dengan metode dokumentasi yaitu menelaah data-data yang terkait. Teknik analisis data menggunakan metode tafsir maudhu’i dan tahapan metode maudhu’i yaitu menentukan topik kajian, menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan topik, menjelaskan maksud ayat-ayat berdasarkan berbagai tafsir dan menyimpulkan maksud topik kajiannya. Hasil penelitian menunjukkan konsep lingkaran kecerdasan yang Qurâni bersumber dari Lubb yaitu lingkaran hati terdalam, yang berarti inti, fuad adalah lingkaran lebih dalam yang bermakna pancaran serta perbatasan qalb dan dunia, serta qalb adalah lingkaran luar yang mewadahi ma’rifah dan perjalanan manusia. Sedangkan Lingkaran kecerdasan Qurâni terdiri, pertama kata yang mengandung makna kesempurnaan manusia dalam akal رشدdan jiwa, kemampuan bersikap dan bertindak dengan tepat dan benar. Kedua Kata مرة yang berarti kecerdasan manusia yang dikembangkan menjadi keteguhan dan kekuatan untuk melaksanakan kekhalifahan di bumi. Ketiga kata عقل berarti kemampuan mempertimbangkan dan memilih jalan yang benar dan salah, untuk keselamatan hidup manusia. Keempat kata فقھ berarti kemampuan memahami dan mendalami sesuatu dengan benar, baik secara lahir maupun batin. Kelima kata بصر mengandung makna kemampuan melihat secara lahir dan batin terhadap fenomena di dunia dan akherat. Kata kunci: Kecerdasan, Lingkaran, Manusia Cerdas, Pribadi Qur’ani

Abstract This study aims to examine the concept of the Qurâni intelligence circle. This research is a qualitative research with a literature style, with a psychoanthropological approach, namely the study of

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 1

Page 2: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

humans from the psychological side. Data collection by the documentation method that is examining the data related. The data analysis technique uses the maudhu'i interpretation method and the stages of the maudhu’i method namely determining the topic of study, gathering verses related to the topic, explaining the meaning of the verses based on various interpretations and concluding the purpose of the study topic. The results showed the concept of the intelligence circle that Qurâni originated from Lubb, which is the inner circle of the heart, which means the core, fuad is a deeper circle which means the radiance and the boundaries of qalb and the world, and qalb is the outer circle which accommodates human's ma'rifah and journey. While the Qur'Ani intelligence circle consists, firstly, the word رشد which implies the perfection of man in mind and soul, the ability to behave and act appropriately and correctly. The second word مرة which means human intelligence developed into determination and strength to carry out the caliphate on earth. The third word عقل means the ability to consider and choose right and wrong, for the safety of human life. The four words فقھ mean the ability to understand and explore things properly, both physically and mentally. The five words بصر contain the ability to see physically and mentally about phenomena in the world and the hereafter. Keywords: Intelligence, Circle, Intelligent Human, Personal Qur’ani

A. PENDAHULUAN

Kecerdasan dapat dikembangkan melalui proses

pendidikan dan diarahkan pada kegiatan untuk melatih,

mengelola pembelajaran, berpartsisipasi, memimpin dan

mengarahkan siswa tanpa ada perbedaasn suku, ras, agama,

bahasa, status sosial, gender, kemampuan dan letak geografis.1

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna

(Q.S. at-Tĩn: 5), memiliki struktur tubuh yang sempurna,

dengan pemberian akal yang berbeda-beda dan dapat

dikembangkan serta dibumikan dalam setiap insan. Potensi-

potensi manusia dapat berkembang menjadi berbagai

1Yaumi, Muhammad dan Nurdin Ibrahim, 2016. Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak (Multiple Intelligences) Mengindentifikasikan dan Mengembangkan Multitalenta Anak, Jakarta: Prenadamedia Group, 5.

2 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020

Page 3: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

kecerdasan majemuk. Melalui pengenalan jenis-jenis kecerdasan

yang dimiliki anak, remaja, bahkan orang dewasa, maka

pendidik, orang tua atau wali dapat berdampak besar atas

kehidupan pada setiap yang diasuh atau anak didiknya.2

Seseorang yang memiliki kecerdasan majemuk selalu

terbimbing perilakunya3 melalui proses pembelajaran4 untuk

menghasilkan kesuksesan.5 Oleh karena itu manusia harus

belajar, sebab dengan belajar manusia akan menjadi lebih baik,

cerdas, bijaksana, adil, taat kepada Tuhan dan sejuta kebaikan

lain dengan berbagai kecerdasan.6 Oleh karena itu manusia

dituntut menemukan potensi-potensi dirinya dan

mengaktualisasikannya.7 Konsep Kecerdasan yang menjadi

fokus kajian, yang terdapat dalam al-Qurân, peneliti mengkaji

dari tiga tafsir, yaitu tafsir al-Azhar, tafsir al-Misbâh dan tafsir

At-Tahrir wa At-Tanwir, temuannya akan menjadi konsep aktual

tentang kecerdasan dan bermanfaat praktis dalam kehidupan

nyata.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian kualitatif untuk mendiskripsikan dan

menganalisis fenomena, serta proses penyelidikan untuk

2Ibid., hlm.32. 3David A., Mcgee Bryce Hantla, tt. An Intelligence Critique of Multiple

Intelligence, a Christian Review for Leaders, Journal of Biblical Perspectives in Leadership 4, No. 1, 3-16.

4Bas, Gokhan, Integrating Multiple Intelligence in ESL/EFL Classrooms, The Internet Test Journal gokhan 51 bas (at) gmail.com Boruktolu Secondary School Konya Turkey.

5Hanafin, Joan, 2014. Multiple Intelligence Theory, Action Research and Teacher Professional, Australian Journal of Teacher Education Vol. 39, April, [email protected]

6Rachman, Arief, tt. Mengembangkan Kecerdasan Emosi dan Spriritual, Created With Nitro pdf. Profesional Download The Free Trial on Kine at nitro pdf.co,/profesional.

7Kamil, Musthofa, 2004. Membuka Hati Membuka Jendela Langit: Zikir untuk Identifikasi dan Aktualisasi Potensi Diri, Solo: C-Harde, 7.

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 3

Page 4: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

memahami dan menafsirkan makna suatu teks.8 Jenis

penelitian ini bercorak library research, dengan menelaah dan

menelusuri berbagai literature. Disebut juga penelitian konsep,

untuk menguraikan secara logis dan sistematis sebuah konsep,

sehingga dapat dipahami dengan pandangan yang sama.9

Pendekatan yang digunakan adalah psikoantropologis yaitu

studi tentang manusia dari sisi kejiwaan manusia10 yang

berkaitan dengan konsep kecerdasan dalam al-Qurân, yakni sisi

ilmiah dasar-dasar kejiwaan manusia dan fungsi-fungsinya,

dengan pendekatan berbagai tafsir al-Qurân.

Alasan peneliti menggunakan analisis tematik dalam

penelitian ini adalah karena al-Qurân mampu menetapkan dan

menampilkan hukum-hukum yang berkaitan dengan kehidupan

dan permasalahan manusia, dapat menghasilkan satu kesatuan

tema yang saling melengkapi dan dibutuhkan dalam proses

penelaahan tema-tema al-Qurân.11 Melalui tafsir tematik dapat

menyelesaikan permasalahan secara tuntas dan dapat dijadikan

sebagai pegangan di abad modern oleh para ulama.12

Secara kongkrit tahapan metode tafsir maudhu’i menurut

Rosihan Anwar adalah menetapkan topik yang akan diteliti,

menghimpun ayat-ayat berkaitan dengan topiknya, menyusun

8Sugiyono, 2015. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis dan Disertasi, Bandung : Alfabeta, 22. Terdapat dalam buku Akif Khilmiyah. 2016. Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Samudra Biru, 182. Juga terdapat dalam buku Husaini Usman & Purnomo S, Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2001. 81.

9Khilmiyah, Akif. 2016. Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Samudra Biru, 141.

10S. Reber, Arthur dan Emily, 2010. The Penguin Dictionary Of Psychology, penerjemah Yudi Santoso, Kamus Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 53, 767.

11Anwar, Rosihan, 2012. Pengantar Ulumul Quran, Bandung: Pustaka Setia, 163-164.

12Baidan, Nashruddin, 2011, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 382-383.

4 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020

Page 5: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

runtutan ayat sesuai turun dan sebab-sebab turunnya,

memahami korelasi ayat-ayat yang terkait dengan topik,

menyusun kerangka atau out line, melengkapi dengan hadits-

hadits yang relevan dengan topik dan mengkaji ayat-ayat secara

keseluruhan.13 Teknik pengumpulan data dengan metode

dokumentasi adalah cara untuk memperoleh informasi dari

data-data yang ada dalam bentuk tulisan, catatan, dan benda-

benda lainnya.14 Suharsimi Arikunto menegaskan metode

dokumentasi adalah cara mencari data yang berupa catatan,

prestasi, agenda dan sebagainya.15 Dokumen yang peneliti kaji

adalah tafsir al-Azhar, tafsir al-Misbâh, dan tafsir At-Tahrir wa

At-Tanwir.

C. KAJIAN TEORI

1. Teori Tentang Manusia

Secara historis penciptaan manusia pertama,

manusia selalu disandingkan dengan pasangannya,

membutuhkan orang lain dan selalu menampilkan perilaku

sosial dalam kehidupannya. Istilah berikutnya manusia

berarti basyar (al- Mukminûn: 33) yang menunjukkan aspek

biologis dan sifat-sifat fisiknya. Istilah lain yaitu insan (ar-

Rahmân: 3-4) dan al-Ins (al-Anâm: 128 dan 130) yang

menunjukkan kecerdasan manusia yaitu manusia terbaik

yang dikarunia akal, sehingga mampu menggali ilmu

pengetahuan.16 Manusia dilihat dari aspek filsafat, manusia

13Anwar, Rosihan, 2012. Pengantar Ulumul Quran, ...165. 14Koentjaraningrat, 1983. Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta:

Gramedia, 63. 15Arikunto. Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 236. 16Yusuf, Ali Anwar, 2006. Islam dan Sains Modern Sentuhan Islam

Terhadap Berbagai Disiplin Ilmu, Bandung: Pustaka Setia, 51-52.

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 5

Page 6: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

penuh dengan berbagai persoalan, dan mempunyai

kemampuan bertanya tentang diri, eksistensi dan

dunianya.17 Manusia diciptakan untuk memberikan

kesetiaan, mengabdi dan menyembah hanya kepada

penciptanya.18 Pertanyaan yang mendalam yakni menyadari

ada masalah, meragukan dan menguji secara rasional,

memeriksa dan mempertimbangkan masalahnya, menarik

hipotesa dan kesimpulan secara rasional yang dapat

dipertanggungjawabkan.19

Manusia sebagai makhluk sosial, tidak jauh berbeda

dengan makhluk biotik lainnya. Struktur organnya berbeda,

struktur organ manusia lebih sempurna bila dibandingkan

dengan makhluk lainnya. Manusia sebagai makhluk psikis

(al-Insân) mempunyai potensi seperti fitrah, qalb, akal dan

potensi-potensi lainnya. Kemudian manusia sebagai

makhluk sosial mempunyai tugas dan tanggungjawab sosial

terhadap alam semesta. Juga sebagai hamba Allah dan

khalifatullah untuk mewujudkan kemakmuran, kebahagiaan

di dunia dan akherat.20

Manusia dari segi fisik, kelengkapan dan

keseimbangan anggota badan, persendian, berbagai indra,

otot, susunan syaraf, memberikan keleluasaan untuk

melakukan aktivitas kehidupan. Dari sisi nafsunya,

merupakan instrumen yang memberi dorongan bertingkah

17Sihotang, Kasdin. 2009. Filsafat Manusia Upaya Membangkitkan Humanisme, Yogyakarta: Kanisius, 15.

18Khasinah, Siti, 2013. Hakikat Manusia Menurut Pandangan Islam dan Barat, Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. Xiii, No. 2, Februari, 296-317.

19Kutipan ini dikutip oleh Kasdi Sihotang dalam bukunya Filsafat Manusia Upaya Membangkitkan Humanisme, yang dikutip dari Bdk. Louis O Kattsoff, Pengantar Filsafat, alih bahasa Soejono Soemargono, Yogyakarta: Tiara Wacana, 16.

20Maksudin, 2013. Paradigma Agama dan Sains Nondikotomik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 138.

6 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020

Page 7: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

laku untuk memenuhi kebutuhan manusia, agar mampu

bertahan hidup dan berproduksi melanjutkan generasi umat

manusia. Kata nafs dalam al-Qurân terdapat sekitar 300

ayat yang mempunyai beberapa makna. Nafs dimaknai

sebagai spesies manusia (totalitas diri pribadinya) QS. Al-

Anâm ayat 98. nafs dimaknai sebagai hati terdapat dalam

QS. Al-Isrâ ayat 25. Nafs dimaknai sebagai jiwa (roh) atau

yang bernyawa, misal dalam Surah Ali Imran ayat 145. Nafs

dimaknai sebagai Zat Allah Yang Maha Suci dalam QS. Al-

Anâm ayat 12. Nafs dimknai sebagai kecenderungan (nafsu)

dalam Surah Yusuf ayat 53. Terakhir keajaiban dalam qalbu

yang bermakna membalik, karena seringkali berbolak balik,

suatu saat senang dan di saat lain susah, suatu saat setuju

di saat lain menolak. Kata qalb ditemukan dalam al-Qurân

tidak kurang dari 168 tempat.

Manusia sebagai makhluk Allah yang penuh misteri

tentang hakekat dan eksistensinya, dapat mengembangkan

dirinya melalui tiga tahapan: Pertama, tahap estetis adalah

tahap orientasi hidup manusia untuk mendapatkan

kesenangan yang fana. Kedua, tahap etis yaitu mengubah

pola hidup estetis menjadi etis, terdapat aspek pertaubatan

dan mengikat dirinya kepada-Nya. Tahap Ketiga, tahap

religius yang meleburkan diri dalam realitas Tuhan. Hidup

dalam Tuhan adalah hidup dalam transenden, tanpa

rasionalisasi dan tanpa ikatan pada sesuatu yang bersifat

duniawi.21

Esensi manusia dalam tugas khalifah di bumi

merupakan perjalanan hidup menuju kesempurnaan,

21Abidin, Zainal, 2014. Filsafat Manusia: Memahami Manusia ....... 148-151.

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 7

Page 8: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

dengan cara melaksanakan perintah Allah.22 Khalifah yang

diangkat harus memenuhi persyaratan yaitu laki-laki,

merdeka, dewasa, berakal, muslim, adil, mujtahid,

waspada, sehat badan, berpengalaman dan

berpenghasilan.23 Alasan manusia sebagai petugas di bumi,

karena memiliki kecerdasan, berbagai ilmu dan dapat

mengelola bumi ini, sehingga dapat memberi manfaat dan

memenuhi kebutuhan hidup manusia.24 Hikmah diciptakan

sebagai khalifah di muka bumi,25yaitu untuk melaksanakan

tugas sebagai khalifah dan beribadah kepada Allah. Artinya

amanah yang dibebankan kepada manusia dan ibadah

dilaksanakan sesuai aturan Allah, seperti ada perintah dan

larangan serta hikmah di balik sesuatu yang diperintahkan

Allah dan juga pertanggungjawaban dalam melaksanakan

tugas di bumi.26

Tugas pokok khalifah di bumi untuk mengelola bumi

secara bertanggungjawab dengan menggunakan akalnya,

untuk kebahagiaan manusia di dunia dan di akherat.27 Oleh

karena itu manusia dengan kedewasaannya, mampu

memikul tanggungjawab sebagai khalifah. Persoalan

mendasar dengan memahami nilai-nilai filosofis dari

diciptakannya manusia sebagai khalifah fi al-ard (pemimpin

di muka bumi), seperti diilustrasikan dalam surah al-

Baqarah ayat 30-32, melalui makna yang tersingkap

22Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 1 .... 130. 23Katsir, Ibnu, 2004. مختصر تفسیر ابن كثیر Jilid 1.....91. 24Ash-Shiddieqy, Muhammad Hasbi, 2016. Tafsir Al-Qurânul Majĩd An-Nûr

Jilid 1 ......, 44. 25Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 1 Diperkaya dengan Pendekatan

Sejarah, Sosiologi, Tasawuf, Ilmu Kalam, sastra dan Psikologi, Jakarta: Gema Insani, 129.

26Sutoyo, Anwar, 2015. Manusia dalam Perspektif Al-Qurân, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 67.

27 Ibid., hlm. 364.

8 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020

Page 9: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

didalamnya. Dalam menafsirkan ini Mustafa al-Maragi,

mengatakan bahwa khalifah adalah wakil Allah di muka

bumi.28 Menurut al-Shabuni, khalifah adalah Adam dan

kaum-kaum sesudahnya yang sebagian menggantikan

sebagian lainnya di kurun waktu dan generasi yang

berbeda. 29

2. Teori Tentang Kecerdasan

Arti kecerdasan secara bahasa (lughawi) adalah adz-

dzakâ yang berarti cerdas, cerdik, cepat faham,30 al-

hadzaqah yang berarti mahir dalam pekerjaan, an-nubl dan

an-najabah yang berarti cerdas, serta al-kayyis/al-akyâs

yang berarti cerdas.31 Kecerdasan disebut intelligence dalam

bahasa Inggris. Kecerdasan juga terkait dengan

pemahaman, kecepatan dan kesempurnaan sesuatu. Oleh

karena itu dalam kecerdasan terkandung arti kemampuan,

yakni kemampuan untuk memahami sesuatu secara cepat

dan sempurna.32

Arti kecerdasan secara istilah dikemukakan oleh

beberapa ahli seperti Roger Walsh mendefinisikan

kecerdasan adalah kemampuan belajar, memahami dan

berpikir dengan jelas dan logis.33 Hal yang senada

28Ahmad Mustafa al-Maraqi, 1992.Tafsir al-Maragi, terj. Anshari Umar Sitanggal, et. Al, cet. Ke-2, Semarang: Toha Putra, 1.

29Muhammad Ali al-Shabuni, 1999. Safwah al-Tafasir: Tafsir li al-Quran al-Karim, Beirut: Dar al-Kutub al-Islamiyyah, 48.

30Munawwir, Ahmad Warson, 1984. Al Munawwir Kamus Arab-Indonesia, Yogyakarta: Unit Pengadaan buku-buku Ilmiah Keagamaan PP. Al-Munawwir, 484&1143.

31Ad-Damsyiqi, Ibnu Hamzah Al Hanafi. 2003. البیان والتعریف في اسباب ورود الحدیث diterjemahkan oleh: M. Suwarta Wijaya&Zafrullah, Asbabul Wurud Latar ,الشریف Belakang Historis Timbulnya Hadits-hadits Rasul, Jakarta: Kalam Mulia, 279.

32Mujib, Abdul, 2002. Nuansa-nuansa Psikologi Islami, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 127.

33Walsh, Roger. 2004. Essential Spirituality, Penerjemah Edi Setya, Yogyakarta: Pohon Sukma, 260.

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 9

Page 10: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

ditegaskan Gardner, kecerdasan yaitu An intelligence is the

ability to solusi problems, or to create produks, that are

valued within one or more cultural settings,34 artinya,

kecerdasan adalah kemampuan memecahkan masalah-

masalah atau menciptakan produk-produk yang bernilai

tinggi dalam satu atau lebih keadaan atau latar belakang

kebudayaan.35 Gardner menyatakan people are born with

certain amount of intelligences, 36 bahwa seorang anak

manusia lahir ke dunia memiliki lebih dari satu potensi

kecerdasan yang mungkin bisa berkembang, walaupun

perkembangan tersebut berbeda dari satu orang dengan

orang lain. Sementara Robert Stemberg mengemukakan

kecerdasan terdiri dari campuran kemampuan analisis,

kreatif dan praktis.37 Jack Davis mendefinisikan kecerdasan

adalah proses penilaian dan penarikan kesimpulan.38

D. PEMBAHASAN

1. Temuan Penelitian

Lingkaran kecerdasan qurâni digambarkan di bawah

ini:

34Gardner, Howard. 1993. Frames of Mind: The Theory of Multiple Intellegence (tenth-anniver- edition), New York Usa, Basic Books, x.

35Rahmah, Siti. 2008. Teori Kecerdasan Majemuk Howard Ggardner dan Pengembangannya pada Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Anak Usia Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. V, No. 1.

36Gardner, Howard. 2006. Changing Minds, New York: Hardvard Business Schoool Press, 29.

37Salkind, Neil J., 2008. Encyclopedia of Educational Psychology, United States of America: Sage Publications, 12.

38Davis, Jack. 1999. Improving Intelligence Analysis at CIA: Disk Heuer’s Contribution to Intelligence Analysis, Center for the Study of Intelligence Central Intelligence Agency, xiii.

10 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020

Page 11: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

2. Sumber Kecerdasan Qurăni

Sumber kecerdasan Qurâni sebagai berikut:

a. Sumber Kecerdasan dalam Al-Qurân

Sumber kecerdasan dalam al-Qurân seperti gambar di

bawah ini:

1) Lubb adalah adalah lingkaran lubuk hati terdalam yang

berarti inti dan pemahaman batiniah, serta telah

membuka ke dalam lubuk hati terdalam.39 Lebih tegas

lagi lubb adalah sesuatu yang suci dari dosa dan setiap

39Sutoyo, Anwar, 2015. Manusia dalam Perspektif Al-Qurân…111.

LUBB

FUAD

QALB

LUBB

FUAD

QALB

KECERDASAN QURANI

رشد

مرة

عقل

فقھ

بص

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 11

Page 12: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

lubb mengandung hikmah.40 Pemahaman ini didasarkan

pada al-Qurân surah al-Baqarah: 269 artinya Dia

menganugerahkan hikmah kepada siapa yang Dia

dikehendaki. Barang siapa yang dianugerahi hikmah itu,

ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak.

Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat

mengambil pelajaran.

2) Fuad adalah hati selalu mempertimbangkan niat dan

usaha manusia41 serta mewadahi cahaya iman dan

perbatasan kalbu dan dunia. Salah satu obat hati yang

mengeras adalah dengan shalat dan dzikir serta

mengabaikan hal-hal yang negatif.42

Ayat-ayat yang berkaitan dengan makna fuad

terdapat dalam lima surah al-Qurân yaitu:

a) Al-Qurân surah an-Najm ayat 11, ayat ini merupakan

bantahan kepada kaum musyrikin yang meragukan

peristiwa Nabi Muhammad saw telah melihat Jibril.

Kaitan dengan Fuad dalam ayat di atas berarti proses

integrasi pandangan mata dan hati.43 Jika hati

sebagai pelaku yang keliru dalam memahami, bukan

hati yang keliru tapi pandangan matanya yang salah.

b) Al-Qurân surah al-Isra ayat 36, ayat ini diawali dengan

prinsip seorang muslim tidak boleh mengikuti sesutau

tanpa ada dasar pengetahuan (menyelidiki sebab dan

musabab). Oleh karena itu Allah memberikan potensi

pendengaran, penglihatan dan hati. Pendengaran dan

40 ,H – 2009 M ۱٤۳۰الدارالشامیة, دارالقلم, العلامة الراغب الاصفھاني, مفردات الفاد القران, دمسق بیروت: 733.

41 الدارالشامیة, دارالقلم, العلامة الراغب الاصفھاني, مفردات الفاد القران, دمسق بیروت: ..... 646. 42Sutoyo, Anwar, 2015. Manusia dalam Perspektif Al-Qurân…110. 43Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah, Pesan, Kesan, dan

Keserasian al-Qurân Volume 13 … 178.

12 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020

Page 13: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

penglihatan merupakan penghubung dengan hati. Hati

akan memperhatikan dan mempertimbangkan

mudarat atau manfaat serta baik dan buruknya.44

c) Al-Qurân surah Ibrahim ayat 43, hati yang dimaksud

dalam ayat ini, hati yang kosong disebabkan karena

kedzaliman. Mengambarkan kaum musyrikin yang

panik, karena Nabi Muhammad SAW dengan 12.000

tentara masuk ke negari Mekah, sehingga tunduk dan

menyerah serta hati menjadi kosong.45

d) Al-Qurân surah al-Mulk ayat 23, ayat ini

mengingatkan manusia untuk selalu menggunakan

potensi yang Allah telah anugerahkan kepada manusia

secara baik sebagai tanda kesyukuran Allah swt, yaitu

berupa pendengaran, penglihatan dan hati.46 Hamka

menegaskan bahwa pendengaran dan penglihatan

merupakan penghubung antara manusia dengan alam,

kemudian hasil pendengaran dan penglihatan akan

masuk dalam pertimbangan hati atau akal. Maka

dengan kerja sama kedua indera yang membawanya ke

dalam perbendaraan hati, sehingga hidup manusia

menjadi berarti.47

e) Al-Qurân surah al-Humazah ayat 6-7, hati akan

hangus oleh api neraka, karena hati telah dipenuhi

kebusukan, merugikan dan menginjak-injak orang

lain.48 Artinya pancaran hati selalu digunakan dalam

kedhaliman. Diperkuat dengan pendapat lain karena

44Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 5 … 288. 45Ibid., hlm. 115-116. 46Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah, Pesan, Kesan, dan

Keserasian al-Qurân Volume 14 … 225. 47Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 9 … 254-255. 48Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 9 … 660.

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 13

Page 14: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

hatinya telah menjadi wadah kemusyrikan dan

kedurhakaan.49

3) Qalb adalah berada dalam dataran luar yang merupakan

inti perjalanan hati manusia.50 Qalb juga yang mewadahi

ma’rifah atau pengetahuan kebenaran spiritual. Melalui

proses tahapan ini keyakinan manusia semakin kuat. 51

Arti qalb dalam al-Quran terdapat dalam berbagai

surah dengan rincian sebagai berikut:

a) Qalb berarti الانقلاب (berbalik/kembali) dalam surah al-

‘Ankabut ayat 21, Ali Imran ayat 144 dan as-Syu’ara

ayat 227.

Qalb menurut Hamka dalam surah al-‘Ankabût

ayat 21 adalah potensi akal untuk memilih di antara

dua jalan, yakni jalan petunjuk dan tersesat.

Dilanjutkan bahwa manusia dalam menempuh hidup,

harus diarahkan kepada tujuan perjuangan hidup,

tidak digantungkan kepada kepribadian seseorang.

Akhirnya manusia akan mengetahui arah kembali,

yaitu akhir jalan kebenaran dan kedzaliman.52

b) Qalb berarti قلب الانسان (hati manusia) terdalam dalam

surah al-Mutaffifin ayat 31. Gambaran hati manusia

seperti sikap para pendurhaka dan mukmin yang

berbeda di dunia dan akherat. Sikap yang tidak boleh

yaitu memberi penilaian dan komentar yang tidak

49Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qurân Volume 10 … 608.

50 ,H – 2009 M ۱٤۳۰الدارالشامیة, دارالقلم, العلامة الراغب الاصفھاني, مفردات الفاد القران, دمسق بیروت: 681.

51Sutoyo, Anwar, 2015. Manusia dalam Perspektif Al-Qurân…110. 52Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 6 … 662, jilid 2, 82 dan Jilid 6, 491.

14 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020

Page 15: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

pada tempatnya terhadap qalb manusia, seperti orang

beriman itu orang picik dan sesat akalnya.53

c) Qalb berarti ارواح (ruh) terdapat dalam surah al-Ahzâb

ayat 10.

Makna qalb dalam ayat ini menggambarkan

kepanikan, kecemasan dan kekacauan pikiran.54

Semua merupakan ujian mental dan ketabahan orang-

orang mukmin serta keguncangan hati, akibat banyak

musuh dan beragam fitnah.55

d) Qalb berarti علم و فھم (ilmu dan pemahaman)terdapat

dalam surah al-An’am ayat 25 dan al-Taubah ayat 87.

Maksud qalb dalam surah al-An’âm ayat 25 yaitu hati

yang tertutup, karena taqlid kepada nenek moyang

dan tersumbat oleh hawa nafsu dan kebencian.P55F

56P Hal

tersebut karena manusia yang lebih dulu menutup

hatinya, sehingga bukti dan alasan kebenaran akan

ditolak. Sedangkan dalam surah at-Taubah ayat 87,

maksud qalb yaitu pengetahuan yang mendalam dan

tersembunyi.P56F

57P Dapat diartikan manusia yang tidak

menggunakan qalb dengan baik, akan menjadi sumber

kesesatan dan kecelakaan.

e) Qalb berarti تثبت بھ سجاعة (teguh dalam keberanian)

terdapat dalam surah al-Anfâl ayat 10 dan al-Hasyr

ayat 2. Qalb yang dimaksud dalam surah al-Anfâl ayat

10 adalah keteguhan hati dan keyakinanP57F

58P dalam

perang Badr dengan kekuatan 300 orang. Ditegaskan

53Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 1 … 153. 54Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 7 … 156. 55Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 10 … 427. 56Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 3 … 126. 57Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 5 … 197. 58Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 3 … 671.

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 15

Page 16: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

juga dalam surah a-Hasyr ayat 2 adalah pandangan

mata dan hati jernih59 dalam membela kebenaran.

f) Qalb berarti اجلب للعفة (kesucian) terdapat dalam surah

al-Fath ayat 4. Qalb dalam ayat di atas mengandung

arti menumbuhkan ketentraman dalam hati dan

menambah iman.P59F

60P Hal ini berkaitan dengan peristiwa

perjanjian antara Nabi Muhammad dengan orang

Quraisy, dan orang Quraisy yang menyalahi

perjanjiannya.

g) Qalb berarti مفرقة (terpecah) terdapat dalam surah al-

Hasyr ayat 14. Qalb dalan ayat di atas bermakna

terpecah belah,P60F

61P hal ini karena mengikuti hawa nafsu

dan mementingkan kehidupan materi, sehingga

disebut manusia yang tidak berakal.

h) Qalb berarti الغقل او الروح (akal atau ruh) terdapat dalam

surah al-Haj ayat 46. Maksud qalb di atas adalah akal

sehat dan hati suci,P61F

62P sehingga dapat memahami apa

yang dilihat walaupun matanya buta. Potensi lain

yaitu pendengaran, yang dengannya dapat

mendengarkan ayat-ayat Allah. Sebaliknya ketika hati

dalam dada yang buta, walaupun mata dapat melihat

dan telinga dapat mendengar, tidak dapat menemukan

kebenaran dan pelajaran.

i) Qalb berarti تقلیب الشئ -الانھار (sungai) terdapat dalam

surah al-Baqarah ayat 25. Karunia surga yang

digambarkan seperti sungai yang mengalir merupakan

kenikmatan dan kelezatan yang tidak ada bandingnya.

59Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 13 … 525. 60Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 8 … 374-375. 61Ibid. hlm. 546. 62Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 8 … 236.

16 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020

Page 17: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

Hamka menegaskan bahwa syarat masuk surga adalah

iman dan amal saleh. Maksudnya kepercayaan hati

kepada Allah, lalu dibuktikan dengan amal. Sikap

tersebut dinamakan mukmin sejati.63

j) Qalb berarti تقلیب الامور (membalik keadaan/perkara)

terdapat dalam surah al-Ahzâb ayat 66. Qalb yang

dimaksud adalah membalik, yang mengandung makna

pembalikan yang berulang dan keras, sebagai

gambaran siksa.P63F

64P Hal tersebut dikarena kedurhakaan

manusia di dunia dan ketidak taatan kepada Allah dan

Rasul-Nya.

k) Qalb berarti لبصا ئرتقلیب الله القلوب وا (Allah yang membalikan

hati dan pandangan) terdapat dalam surah al-Taubah

ayat 48. Maksud qalb ayat di atas, kaum munafiq telah

berupaya menimbulkan kekacauan dan membolak

balik pikiran dan beragam hal serta cara, yakni tipu

daya menjerumuskan kaum muslimin.P64F

65P

l) Qalb berarti تقلیب الید (membalik tangan) terdapat dalam

surah al-An’âm ayat 110. Maksud memalingkan hati

dan penglihatan, disebabkan jauh dan berpaling dari

kebenaran. Hal ini mengisyaratkan kekufuran dan

ketiadaan iman, karena berpaling hati dan pandangan

dari kebenaran.P65F

66P Sebaliknya hati yang selalu tertuju

kepada kebenaran, menjadi potensi untuk memahami

ayat-ayat al-Qurân, sehingga hati akan disinari dengan

kebenaran.

63Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 1 … 120-121. 64Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 10 … 544. 65Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 5 … 124. 66Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 3 … 613.

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 17

Page 18: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

m) Qalb berarti یصفق الندامة (penyesalan) terdapat dalam

surah al-Kahfi ayat 42. Makna qalb dalam ayat di atas

yaitu penyesalan yang luar biasaP66F

67P terhadap hasil

usahanya di dunia yang didewa-dewakan menjadi

hancur, dikarenakan hati telah dipenuhi benih-benih

mempersekutukan Tuhan dengan lainnya.

b. Kecerdasan Qurâni

1) Kecerdasan dalam Kata رشد

Kata رشد adalah berkaitan dengan kecerdasan,

sebagaimana terdapat dalam al-Qurân surah an-Nisâ

ayat 5-6. Hamka mengartikan رشد dengan kecerdikan,

artinya bukan tergantung pada umur, tetapi tergantung

kepada kedewasaan pikiran, Kecerdasan selalu dikaitkan

usia baligh dan dapat berdiri sendiri.68 Kasus dalam ayat

ini berkaitan dengan harta anak yatim, harta dapat

diserahkan kepada seseorang ketika sudah mencapai

syarat kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan dapat

67Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 7 … 298. 68Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 2 …… 203-206.

KECERDASAN QURANI

رشد

مرة

عقل

فقھ

بصر

18 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020

Page 19: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

dipercaya dalam menangani amanah harta yang

diserahkan. Untuk menentramkan hati dalam

menyelesaikan masalah, seperti penyerahan harta anak

yatim, tidak ada larangan bahkan dianjurkan ada saksi

dan dilakukan dihadapan notaris.69

Makna dasar kata rusyd artinya ketepatan dan

kelurusan jalan. Maksudnya adalah kesempurnaan akal

dan jiwa, sehingga mampu bersikap dan bertindak yang

tepat. Sebagaimana Ibnu Asyur dalam tafsirnya, rusyd

bernakna kesempurnaan akal dan ilmu.70 Dikaitkan

dengan ayat 6 tidak mensifati anak sebagai seorang yang

rasyid tetapi memiliki rusyd. Berdasarkan itu,

kecerdasan dan kestabilan mental yang dimaksud adalah

sesuai dengan usianya, usia seorang anak yang sedang

memasuki gerbang kedewasaan.

2) Kecerdasan dalam Kata مرة

Kata dalam bahasa Arab مرة adalah berkaitan

dengan kecerdasan, sebagaimana terdapat dalam al-

Qurân surah an-Najm ayat 1-6. Kata mirrah terambil dari

kalimat amrartu al-habla artinya melilitkan tali guna

menguatkan sesuatu. Kata dzu mirrah digunakan untuk

menggambarkan kekuatan nalar dan tingginya

kemampuan seseorang. Al-Baqa’i mengartikan ketegasan

dan kekuatan yang luar biasa untuk melaksanakan tugas

yang disertai penuh keikhlasan. Ada juga yang

mengartikan kekuatan fisik, akal dan nalar. Pendapat

lain, bahwa yang dimaksud adalah Nabi Muhammad saw,

adalah seorang tokoh yang kuat kepribadiannya, matang

69Ibid., hlm. 207. 70 .237 , ۱۹۸٤محمد الطا ھر ابن عا شور, تفسیر الثحریر ابن عا شور, ثونس: الدار الثونسیة للنشر,

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 19

Page 20: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

pikiran dan akalnya serta tegas dalam membela agama

Allah.71 Dikuatkan dengan pendapat Ibnu Asyur mirrah

adalah kekuatan fisik dan akal.72

Hamka menjelaskan bahwa kecerdasan diartikan

dengan keteguhan, sebagaimana Mujahid al-Hasan dan

Ibnu Zaid memberi arti yang mempunyai keteguhan.

Latar belakang ayat ini berkaitan dengan proses

penyampaian wahyu kepada Nabi Muhammad oleh

makhluk yaitu Jibril yang mempunyai kekuatan dengan

ditandai enam ratus sayap dan setiap sayap memenuhi

ufuk, artinya kecerdasan adalah mempunyai

kemampuam yang luas seperti luasnya langit dan

seisinya.73 Artinya kecerdasan adalah keteguhan yang

diiringi dengan kemampuan yang luas dan diringi dengan

kata istawaa yang merupakan sifat Allah. Penyebutan

kata istawaa di dalam al-Qur’an yang berkaitan dengan

sifat Tuhan muncul sebanyak 9 kali, yaitu dalam QS. Al-

Baqarah: 29, QS. Al-'Arâf: 54, QS. Yunus: 3, QS. Al-Ra'd:

2, QS. Taha: 5, QS. Al-Furqân: 59, QS.Al-Sajdah: 4, QS.

Fussilat: 11 dan QS. Al-Hadîd: 4.

3) Kecerdasan dalam Kata عقل

Istilah kecerdasan dalam kata aql tersurat di kamus

mengandung arti kekuatan menemukan مفردات الفا ظ القران

ilmu dan memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan.74

Sedang istilah kecerdasan dalam kata عقل terdapat dalam

al-Qurân, tidak dalam kata benda tapi kata kerja. Istilah

kecerdasan terdapat dalam Yûnus ayat 100. Hamka

71Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 13 ….. 175. 72 .95 , ۱۹۸٤محمد الطا ھر ابن عا شور, تفسیر الثحریر ابن عا شور, ثونس: الدار الثونسیة للنشر, 73Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 8 …… 536-537. 74 الدارالشامیة, دارالقلم, العلامة الراغب الاصفھاني, مفردات الفاد القران, دمسق بیروت: ..... 577.

20 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020

Page 21: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

menjelaskan bahwa Allah telah memberikan akal kepada

manusia untuk menimbang di antara baik dan buruk.

Dan Allah juga yang memberikan iman, sehingga iman

menjadi sinar hidup manusia. Sehingga dengan akal

manusia dapat memilih baik dan buruk,

mempertimbangkan antara yang manfaat dan mudharat,

serta akal menjadi pokok utama dalam menumbuhkan

iman.75 Karena akal dapat mempertimbangkan

kebenaran dengan bukti yang kuat.76

Hal senada dikemukakan oleh M Quraish Shihab,

Allah telah menciptakan manusia memiliki potensi

berbuat baik dan buruk, serta menganugerahkan akal

untuk memilih jalan yang benar dan kebebasan memilih

apa yang dikehendakinya. Maka bagi yang menggunakan

akal dengan baik, telah mendapat iman dengan izin-Nya.

Sedang yang tidak menggunakannya, jiwanya dalam

keguncangan dan kebimbangan, kesesatan dan

kekufuran yang dapat menghantarkan kemurka-Nya.77

Sayyid Qutb menambahkan proses menggunakan akal

melalui pengamatan ayat-ayat alam dan keterangan-

keterangan para rasul, akan mengarahkan kepada iman

dan keselamatan. Sebaliknya yang mengabaikan potensi

akal, dapat menutup akal dan keras hatinya dari

keimanan.78

Isyarat kecerdasan dalam kata عقل terdapat juga

dalam surah al-‘Ankabût ayat 43. Hamka menjelaskan

75Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 4 .… 501-502. 76 .295 , ۱۹۸٤دار الثونسیة للنشر, محمد الطا ھر ابن عا شور, تفسیر الثحریر ابن عا شور, ثونس: ال77Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 5..… 513-514. 78Quthb, Sayyid, 2016. تفسیر في ظلال القران, Jilid 6 Dibawah Naungan al-Quran,

Jakarta: Gema Insani, 165.

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 21

Page 22: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

orang yang berpengetahuan akan selalu memikirkan ke-

Maha Besaran dan ke-Maha Agungan-Nya dalam

memberi insting atau naluri kepada yang diberi hak

hidup.79 Ditegaskan bahwa orang dengan kedalaman

ilmunya dan kemampuan ilmiahnya dapat memahami

dan mengambil hikmah dari perumpamaan-

perumpamaan dalam al-Qurân

4) Kecerdasan dalam Kata فقھ

Kecerdasan dalam kata 80فقھ tersurat di kamus مفردات

: mengandung arti الفاظ القران

a) Kemampuan Memahami Pembicaraan.

Kecerdasan dalam kemampuan memahami

pembicaraan terdapat dalam surah an-Nisâ ayat 78.

Ayat ini memberi peringatan kepada orang yang lemah

iman dan enggan berperang, karena cinta dunia dan

takut mati. Kata لا یكا دون یفقھون artinya mereka tidak

mendekati pemahaman pembicaraan, karena

permasalahan yang ada tidak dipahami dengan benar.

Hanya orang yang memiliki kecerdasan yang dapat

memahami sesuatu dengan benar81, bahwa setiap

sesuatu ada yang menjadikannya, ada sebab-sebabnya

dan juga tanda-tanda serta dampak-dampaknya. Juga

terdapat dalam surah al-Munâfiqûn ayat 7, asbabun

Nuzul ayat ini ialah hasutan Abdullah bin Ubay kepada

kaum Anshor dan Muhajirin yang berhijrah ke

Madinah. Tegasnya kaum Anshar supaya

menghentikan bantuan kepada kaum Muhajirin,

sehingga akan bercerai berai karena tidak sumber

79Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 6 ..… 678. 80 الدارالشامیة, دارالقلم, العلامة الراغب الاصفھاني, مفردات الفاد القران, دمسق بیروت: ..... 642. 81Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 2 …. 630.

22 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020

Page 23: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

kehidupan. Sangkaan orang munafik dan kafir, bahwa

orang yang memperjuangkan agama dengan

keyakinan, sangat bergantung pada bantuan orang

lain, sehingga akan kelaparan dan berhenti

gerakannya dan bahkan kocar-kacir.82

b) Memahami Pengetahuan

Kecerdasan dalam arti memahami pengetahuan

terdapat dalam surah at-Taubah ayat 122. Awal

perintahnya bahwa semua orang yang beriman, ketika

ada seruan berperang, untuk bersiap siaga. Tidak

boleh berpangku tangan tidak ikut bersama

Rasulullah. Berkaitan dengan ayat 122 Allah telah

menganjurkan pembagian tugas yaitu berperang ke

medan perang dan jihad memperdalam ilmu dan

agama.

Hamka menegaskan فقھ dalam ayat tersebut

bermakna kemampuan memdalami ilmu pengetahuan

dan memperdalam ilmu agama.83P Oleh karena itu

tugas yang harus diembannya adalah setelah memiliki

kemampuan dan kedalaman ilmu, harus memberi

peringatan dan ancaman kepada kaum muslimin

hingga sekarang ini.

5) Kecerdasan dalam Kata بصر

Kecerdasan dalam kata بصر mengandung makna

kemampuan melihat secara lahir dan batin terhadap

bukti-bukti dan fenomena yang Allah telah ciptakan baik

di dunia dan akherat. Oleh karena pertalian antara

penglihatan mata lahir dan mata batin harus dilakukan

82Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 9 ..… 156-157. 83Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 4 ..… 318.

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 23

Page 24: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

dengan benar. Istilah kecerdasan dalam kata84 بصر

tersurat di kamus مفردات الفاظ القران mengandung arti :

a) Kemampuan dalam Kecepatan Pandangan.

Kata بصر yang berarti kemampuan dalam

kecepatan terdapat dalam surah an-Nahl ayat 77. Ayat

ini membahas tentang kehadiran kiamat dan bukti-

bukti kekuasaan Allah, yang dapat menghantarkan

manusia dapat membuka mata hati dan pikirannya

tentang hari kiamat. Kaitannya dengan lamh al-bashar

yang diartikan kejapan mata. Segi bahasa berarti

pandangan yang tergantung dari lama dan arah

pergerakan mata, seperti melihat, memandang,

mengamati dan lain-lain. Kecepatan pandangan

manusia masih memerlukan alat, syarat, gerak dan

waktu, untuk mewujudkan penglihatan.85 Berbeda

dengan Allah, yang tidak terikat syarat, alat dan

waktu. Hal ini diperkuat surah Yâsin ayat 82 yang

artinya: Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia

menghendaki sesuatu hanya berfirman, jadilah, maka

jadilah.

b) Melihat dengan Nyata.

Arti kecerdasan yang berkaitan dengan kekuatan

hati terdapat dalam surah Qâf ayat 22, an-Najm ayat

17, al-Ahqâf ayat 26, Maryam ayat 42, as-Sajadah ayat

12, Yûnus ayat 43, ash-Shâfât ayat 179, Yûsuf ayat

108 dan al-Qiyâmah ayat 14.

Ditegaskan arti بصر dalam surah an-Najm ayat 17,

bahwa Nabi Muhammad melihat yang sebenarnya

84 الدارالشامیة, دارالقلم, العلامة الراغب الاصفھاني, مفردات الفاد القران, دمسق بیروت: .....127-128. 85Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 6… 670.

24 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020

Page 25: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

Malaikat Jibril dengan nyata tanpa alat perantara.86

Sebagaimana terdapat dalam surah Qâf ayat 22

artinya dapat melihat dengan nyata tentang terjadinya

hari kiamat, kebangkitan dan pembalasan,87 yang

semua telah diingkari di dunia oleh orang-orang kafir.

Orang kafir menutup mata mereka di dunia, dan di

akherat mata yang tertutup disingkapkan dengan jelas

kepada orang kafir. Diperkuat dengan surah al-Ahqâf

ayat 26, yang intinya bahwa kaum kafir tidak

mempergunakan penglihatannya, karena mengingkari

ayat-ayat Allah.88 Hal di atas digambarkan seperti

pertalian antara mati lahir dan mata batin,89 artinya

mata lahir melihat ajaran Nabi Muhammad saw tapi

mata batin tidak dapat melihat. Sebagaimana

dicontohkan kasus Ayah Nabi Ibrahim menyembah

kepada sesuatu yang tidak dapat mendengar dan

melihat, padahal tidak dapat memberi nasehat dan

pertolongan ketika diminta.90 Contoh lain Rasulullah

saw telah meletakan garis pemisah yang nyata antara

tauhid dengan syirik yang dipertahankan kaum kafir,91

sebagai bukti kebenaran.

Peristiwa pengingkaran dan penolakan di dunia

dapat dilihat dengan jelas di akherat, sebagaimana

dijelaskan dalam surah as-Sajdah ayat 12, kaum kafir

melihat dengan nyata dan merasakan siksaan

86 .juz 27, 101 , ۱۹۸٤محمد الطا ھر ابن عا شور, تفسیر الثحریر ابن عا شور, ثونس: الدار الثونسیة للنشر, 87 .juz 26, 309 , ۱۹۸٤محمد الطا ھر ابن عا شور, تفسیر الثحریر ابن عا شور, ثونس: الدار الثونسیة للنشر, 88Ibid., hlm. 53. Dapat juga dilihat dalam surah ash-Shaffat ayat 179 dan

al-Qiyamah ayat 14. 89Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 4, ..… 420. 90Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 7 ..… 126. 91Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 5 ..… 39.

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 25

Page 26: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

neraka,92 sehinga mereka memohon untuk diulang

kehidupan dunia untuk melakukan amal shaleh dan

semua upayanya sia-sia belaka.

c) Penglihatan yang Halus.

Kata بصر dengan arti penglihatan yang halus

terdapat pada surah al-An’âm ayat 103. Pandangan

mata manusia yang lemah tidak dapat untuk melihat

Allah. Sesuatu yang dapat dilihat hanya sedikit dari

fenomena alam ini. Halusnya penglihatan manusia

hanya Allah yang menciptakannya. Allah swt

mengkaruniakan kekuatan penglihatan manusia

dengan berjuta-juta urat syaraf yang sangat halus di

kepala manusia, sehingga dapat membedakan

berbagai warna, dapat mengukur jarak jauh dan

dekat, tinggi, rendah dan luas, cantik, indah, buruk

dan jelak. 93

d) Melihat Bukti dengan Jelas.

Kata بصر yang berarti melihat kenyataan terdapat

dalam surah an-Naml ayat 13, al-Isrâ ayat 59, as-

shâfât ayat 179 dan al-‘ankabût ayat 38. مبصرة dalam

surah an-Naml ayat 13 berarti melihat

bukti/mu’zijat.94 Ayat ini menceritakan riwayat Nabi

Musa yang menunjukkan mu’zijat ke pada Fir’aun dan

kaumnya. Penolakan Fir’aun dan kaumnya,

disebabkan kedhaliman dan kesombongan. Dipertegas

dalam surah al-Isrâ ayat 59, bahwa arti مبصرة dapat

melihat bukti/mu’zijat indrawi dengan jelas,95P bahkan

92Ibid., hlm. 475. 93Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 3 ..… 228-229. 94Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 9….. 409. 95Shihab, M. Quraish. 2011. Tafsir Al-Mishbah Volume 7….. 129.

26 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020

Page 27: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

dapat meraba dan meminum susu untanya. Melihat

yang sifat indrawi, hanya dapat dilakukan oleh orang

yang sudah mencapai kedewasaan dan orang yang

berakal.

Arti yang senada kecerdasan dalam surat al-

‘Ankabût ayat 38 adalah berubahnya pandanga hidup

manusia,96 seperti kaum ‘Ad, Tsamud dan Quraisy.

Padahal mu’zijat telah diperlihatkan kepada mereka,

tetap saja dalam kebodohan dan kemerosotan.

Dikuatkan dalam surah as-Shâfât ayat 179, arti مبصرة

adalah melihat dan memandang hanya sesaat,P96F

97P tidak

berpandangan luas ke masa depan dan juga tidak

berpikiran ada kehidupan yang kekal.

e) Penilaian yang Benar

Kata بصر dengan arti penilaian yang benar

terdapat dalam surah Qâf ayat 7-8. Ibnu Asyur

menjelaskan bahwa Kata بصر mengandung arti bahwa

fenomena alam yang telah Allah ciptakan, hanya dapat

dilihat oleh orang yang mempunyai kebenaran.98

Hikmahnya untuk memuliakan orang-orang mukmin

yang selalu berpandangan dengan benar dan

mengungkap kelalaian orang-orang kafir.

f) Melihat dengan nyata

Kata بصر dalam arti melihat dengan nyata

terdapat pada surah al-Ma’ârij ayat 10-11. Ayat

tersebut menggambarkan sangat berat siksaan bagi

orang-orang kafir, sehingga masing-masing orang

hanya memikirkan dirinya sendiri. Mereka saling

96Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 6….. 673. 97Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 7 ..… 525. 98 .291 , ۱۹۸٤محمد الطا ھر ابن عا شور, تفسیر الثحریر ابن عا شور, ثونس: الدار الثونسیة للنشر,

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 27

Page 28: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

melihat di antara mereka di neraka, dengan

siksaannya masing-masing dan ingin menebus dosa

dengan yang lain. Orang-orang kafir hanya dapat

melihat penolakan dan sia-sia saja serta tetap di

neraka dengan api yang bergejolak.99

E. KESIMPULAN

Lingkaran kecerdasan qurâni bersumber, pertama Lubb

yaitu lingkaran hati terdalam, yang berarti inti, hikmah dan

pemahaman batiniah, kedua fuad yaitu hati yang selalu

mempertimbangkan niat dan bermakna pancaran dan

perbatasan qalb dan dunia, dan ketiga qalb adalah lingkaran

luar yang mewadahi ma’rifah secara fenomena saja. Sedang

kecerdasan Qurâni terdapat dalam lima kata yang menunjukkan

arti kecerdasan. Pertama kata رشد yang mengandung makna

kecerdasan akal dan jiwa, kemampuan bersikap dan bertindak

dengan tepat dan benar dalam kehidupan manusia, yang

berkaitan dengan kecerdasan menyelesaikan masalah. Kedua

kata مرة yang berarti kecerdasan manusia yang dikembangkan

menjadi keteguhan dan kekuatan untuk melaksanakan tugas

pekerjaan di bumi. Kata mirrah yang disandingkan dengan kata

istawaa yang mengandung arti kecerdasan yang berkaitan

dengan menciptakan produk yang diilhami sifat-sifat Allah.

Ketiga kata عقل adalah kemampuan mempertimbangkan dan

memilih jalan yang benar dan salah, untuk menuju keselamatan

hidup manusia. Keempat kecerdasan dalam kata فقھ berarti

kemampuan memahami dan mendalami sesuatu dengan benar,

baik secara lahir maupun batin. Kelima kecerdasan dalam kata

berarti mengandung makna kemampuan melihat secara بصر

99 .juz 29, 159 , ۱۹۸٤محمد الطا ھر ابن عا شور, تفسیر الثحریر ابن عا شور, ثونس: الدار الثونسیة للنشر,

28 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020

Page 29: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

lahir dan batin terhadap bukti-bukti dan fenomena yang Allah di

dunia dan akherat.

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 29

Page 30: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

DAFTAR PUSTAKA

Ad-Damsyiqi, Ibnu Hamzah Al Hanafi. 2003. البیان والتعریف في اسباب ورود ,diterjemahkan oleh: M. Suwarta Wijaya&Zafrullah ,الحدیث الشریف Asbabul Wurud Latar Belakang Historis Timbulnya Hadits-hadits Rasul, Jakarta: Kalam Mulia.

Ahmad Mustafa al-Maraqi, 1992.Tafsir al-Maragi, terj. Anshari Umar

Sitanggal, et. Al, cet. Ke-2, Semarang: Toha Putra. Anwar, Rosihan, 2012. Pengantar Ulumul Quran, Bandung: Pustaka

Setia. Arikunto. Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. Baidan, Nashruddin, 2011, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. Bas, Gokhan, Integrating Multiple Intelligence in ESL/EFL

Classrooms, The Internet Test Journal gokhan 51 bas (at) gmail.com Boruktolu Secondary School Konya Turkey

David A., Mcgee Bryce Hantla, tt. An Intelligence Critique of Multiple

Intelligence, a Christian Review for Leaders, Journal of Biblical Perspectives in Leadership 4, No. 1.

Davis, Jack. 1999. Improving Intelligence Analysis at CIA: Disk

Heuer’s Contribution to Intelligence Analysis, Center for the Study of Intelligence Central Intelligence Agency.

Gardner, Howard. 1993. Frames of Mind: The Theory of Multiple

Intellegence (tenth-anniver- edition), New York Usa, Basic Books. Gardner, Howard. 2006. Changing Minds, New York: Hardvard

Business Schoool Press. Hamka, 2015. Tafsir Al-Azhar: Jilid 1 – 9, Diperkaya dengan

Pendekatan Sejarah, Sosiologi, Tasawuf, Ilmu Kalam, sastra dan Psikologi, Jakarta: Gema Insani.

Hanafin, Joan, 2014. Multiple Intelligence Theory, Action Research

and Teacher Professional, Australian Journal of Teacher Education Vol. 39, April, [email protected]

30 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020

Page 31: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

Kamil, Musthofa, 2004. Membuka Hati Membuka Jendela Langit: Zikir untuk Identifikasi dan Aktualisasi Potensi Diri, Solo: C-Harde

Khasinah, Siti, 2013. Hakikat Manusia Menurut Pandangan Islam

dan Barat, Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. Xiii, No. 2, Februari. Khilmiyah, Akif. 2016. Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta:

Samudra Biru Koentjaraningrat, 1983. Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta:

Gramedia. Maksudin, 2013. Paradigma Agama dan Sains Nondikotomik,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Muhammad Ali al-Shabuni, 1999. Safwah al-Tafasir: Tafsir li al-

Quran al-Karim, Beirut: Dar al-Kutub al-Islamiyyah. Mujib, Abdul, 2002. Nuansa-nuansa Psikologi Islami, Jakarta: Raja

Grafindo Persada. Munawwir, Ahmad Warson, 1984. Al Munawwir Kamus Arab-

Indonesia, Yogyakarta: Unit Pengadaan buku-buku Ilmiah Keagamaan PP. Al-Munawwir.

Rahmah, Siti. 2008. Teori Kecerdasan Majemuk Howard Ggardner

dan Pengembangannya pada Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Anak Usia Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. V, No. 1.

Rachman, Arief, tt. Mengembangkan Kecerdasan Emosi dan

Spriritual, Created With Nitro pdf. Profesional Download The Free Trial on Kine at nitro pdf.co,/profesional

Salkind, Neil J., 2008. Encyclopedia of Educational Psychology,

United States of America: Sage Publications. Sugiyono, 2015. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis dan Disertasi,

Bandung : Alfabeta, 22. Terdapat dalam buku Akif Khilmiyah. 2016. Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Samudra Biru, 182. Juga terdapat dalam buku Husaini Usman & Purnomo S, Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2001.

Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020 31

Page 32: LINGKARAN KECERDASAN QUR’ANI Azis

Azis : Lingkaran Kecerdasan Qur’ani

S. Reber, Arthur dan Emily, 2010. The Penguin Dictionary Of Psychology, penerjemah Yudi Santoso, Kamus Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Shihab, M. Quraisy, 2011. Tafsir Al-Misbâh Pesan, Kesan dan

Keserasian al-Qurân, Volume 1-15, Jakarta: Lentera Hati. Sutoyo, Anwar, 2015. Manusia dalam Perspektif Al-Qurân,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Walsh, Roger. 2004. Essential Spirituality, Penerjemah Edi Setya,

Yogyakarta: Pohon Sukma,. Quthb, Sayyid, 2016. تفسیر في ظلال القران, Jilid 6 Dibawah Naungan al-

Quran, Jakarta: Gema Insani. Yusuf, Ali Anwar, 2006. Islam dan Sains Modern Sentuhan Islam

Terhadap Berbagai Disiplin Ilmu, Bandung: Pustaka Setia. Yaumi, Muhammad dan Nurdin Ibrahim, 2016. Pembelajaran

Berbasis Kecerdasan Jamak (Multiple Intelligences) Mengindentifikasikan dan Mengembangkan Multitalenta Anak, Jakarta: Prenadamedia Group.

32 Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 9, Nomor 1, Juni 2020