20
LaporanPraktikum Hari/ Tanggal : Selasa/ 30 Desember 2015 PengolahanLimbah Dosen : Dr. Ir. MohamadYani IndustriPangan Dr. Purwoko, MSi Asisten : Kartika Sari, STP, MT Derry Dardanella, STP PENGOLAHAN LIMBAH OLAHAN DAGING Oleh: Kelompok 1 /A P1 RomastaniaSinaga J3E113001 IbnuCholik J3E113005 NidyaAzetvica J3E113017 AlifahLailatulRahmah J3E113018

Limbah Rumah Potong Hewan Tugas Tania&Nidi (1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hdhdgvdvdhdhdnndbdhdjsnsbhevdbdbdbdbdbd bdbsvsbsbveebsbdbdvdhdjdn nsnsnbbddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddnnnnnnnnnnnnnnnnmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm

Citation preview

Page 1: Limbah Rumah Potong Hewan Tugas Tania&Nidi (1)

LaporanPraktikum Hari/ Tanggal : Selasa/ 30 Desember 2015

PengolahanLimbah Dosen : Dr. Ir. MohamadYani

IndustriPangan Dr. Purwoko, MSi

Asisten : Kartika Sari, STP, MT

Derry Dardanella, STP

PENGOLAHAN LIMBAH OLAHAN DAGING

Oleh:

Kelompok 1 /A P1

RomastaniaSinaga J3E113001

IbnuCholik J3E113005

NidyaAzetvica J3E113017

AlifahLailatulRahmah J3E113018

SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN

DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2015

Page 2: Limbah Rumah Potong Hewan Tugas Tania&Nidi (1)

Limbahpadat

Hewanternak Kotoranhewan

Pemingsanan

Pemotongan/ penyembelihan Darah Limbahcair

Penggantunganpada conveyor

Pemisahanbagiankepala Kepala

Pengulitan kaki belakan

Pemotongan kaki belakangdan kaki

depan

Kulit kaki dan kuku

Kaki

Pencucianhasilpemotongan Limbahcair

Pengirisankulit kaki dan dada Kulit Limbahpadat

I. PROSES INDUSTRI

I.1 Diagram Alir

Page 3: Limbah Rumah Potong Hewan Tugas Tania&Nidi (1)

Pengulitan Kulit

Limbahpadat

Pengeluaranlemak lemak

Pembelahan dada Pencucianhati, jantung, parudanginjal Limbahcair

Pengambilanbagianekordanperut

Ekor

Pencucianisiperut Limbahcair

Limbahpadat

Karkas

Bagan 1. Diagram alir proses pemotonganhewanternak

Flow diagram alir di atas adalah pemotongan hewan ternak

padaindustriolahandaging.Tempatpemotonganhewandidirikan agar proses

pemotongandagingdapatdikontroldanmenjagakesehatandaging yang dihasilkan. Dari

flow diagram

diatasdapatdisimpulkanbahwalimbahcairmaupunlimbahpadatdapatterjadipadamasing-

masing unit proses produksidanmemerlukanpenangananpengolahanlimbah.

Page 4: Limbah Rumah Potong Hewan Tugas Tania&Nidi (1)

I.2 Neraca Massa

I.3 Alat/Mesin

Alatdanmesin yang digunakandalam proses pemotonganhewan di RPH adalah

1. Restraining box yang

berfungsiuntukperebahansapisebelumpenyembelihan

2. Skinning cradleberfungsiuntuktempatmengulitidanpembedahansapi

3. Gerobak

4. Penggantungkarkasberfungsiuntukmenggantungdagingsapi yang

sudahdipisahkandaritulang

5. Spreaderberfungsisebagaipenggantungkarkasuntukdikaitkankesistemrelse

bagaialat bantu saatpengulitandanpembelahankarkas

6. Timbanganberfungsiuntukmenimbangdaging

7. Alatkebersihandigunakanuntukmenjagakebersihanpekerja,

kebersihandagingmaupunkebersihanlingkungansekitar RPH

Wear pack

Alatpencucisepatu

Power sprayer

Pembersih rumen

Sterilisasipisau

Pencucitangan

8. Alatpotongdagingdigunakanuntukmemotongkarkasdagingmenjadiukuran

yang lebihkecil

9. Pengolahanlimbahdigunakanuntukpengolahanlimbahpadatmaupunlimbahc

air yang dihasilkan dari proses pemotonganhewan

Incinerator

Instalasipengolahan air limbah

Page 5: Limbah Rumah Potong Hewan Tugas Tania&Nidi (1)

II. LimbahII.1 Sumber Limbah

Sumber utama penyebab pencemaran dari limbah RPH adalah :

Limbah cair, terdiri dari : faeses dan urine, darah, lemak, air bekas pencuci

karkas.

Limbah padat, terdiri dari : tulang, rambut, kuku dan bagian padat yang

disaring dari limbah cair.

Limbah padat kurang menyebabkan pencemaran karena umumnya dapat

digunakan & dimanfaatkan kembali.

2.2 Jenis Limbah

2.2.1 Limbah CairTipe umum limbah cair RPH adalah sbb:

Limbah cair mengandung lemak, protein & karbohidart dengan konsentrasi

yang relatif tinggi. Pada umumnya limbah cair dapat diolah secara biologik. Proses

pengolahan secara biologik menelan biaya yang cukup tinggi, oleh karena limbah cair

ini memiliki konsentrasi BOD5 yang lebih tinggi dibandingkan dengan limbah cair

rumah tangga, sehingga proses biologi yang dilakukan sering menggunakan dua atau

lebih tahapan pengolahan.

2.2.2 Limbah Padat

2.3 Karakteristik Limbah

2.3.1 Limbah Cair

Beberapa sifat limbah cair yang perlu diketahui antara lain volume aliran,

konsentrasi organik, sifat-sifat karakteristik dan toksisitas (Jenie dan Rahayu. 1993).

Pengukuran BOD dan COD adalah salah satu parameter pengukuran terhadap kadar

organic dari limbah. Apabila limbah cair mempunyai COD tinggi dan BOD rendah

maka studi toksisitas mungkin diperlukan (Jenie dan Rahayu, 1993). Untuk

menangani limbah yang dihasilkan oleh kegiatan RPH, maka ada tiga kegiatan yang

Page 6: Limbah Rumah Potong Hewan Tugas Tania&Nidi (1)

perlu dilakukan yaitu identifikasi limbah, karakterisasi dan pengolahan limbah (Ross

et al., 1992). Hal ini harus dilakukan agar dapat ditentukan suatu bentuk penanganan

limbah RPH yang efektif.

2.3.2 Limbah Padat

2.4 Pengurangan Limbah

Pengurangan limbah pada sumbernya yang dilakukan di RPH secara meliputi

pengurangan terhadap limbah cair dan pengurangan terhadap limbah padat.

2.4.1 Pengurangan limbah cair

Pengurangan limbah cair dilakukan dengan cara :

Pengurangan jumlah air pembersihan isi rumen dengan mengurangi kran-kran air

yang dibuka dan melakukan pengurangan debit air untuk kran-kran yang dibuka

serta tekanannya diperkecil.

Pengurangan jumlah air diarea kandang dengan cara menyalakan pompa pada

waktu-waktu tertentu sehingga jumlah air yang digunakan berkurang.

2.4.2 Pengurangan limbah padat

Pengurangan limbah padat dilakukan dengan cara:

Pemberian sekat untuk tempat makanan ternak, sehingga rumput tidak terbuang dan

jumlah padat dapat dikurangi.

2.5 Cara Pengolahan Limbah

Cara pengolahan limbah menurut Dart (1985)

1. Chemical Treatment

Partikel-partikel yang kecil dari zat organik tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi, untuk mengatasi hal ini, maka partikel yang kecil perlu digabungkan menjadi kumpulan partikel.

Proses koagulasi ini dengan cara menambahkan coagulant seperti Alumino Feric (setara dengan 17 ppm Aluminium), dan dapat mengurangi kadar BOD5 air limbah dari 856 ppm menjadi 305 ppm (reduksi 64%) .

Page 7: Limbah Rumah Potong Hewan Tugas Tania&Nidi (1)

2. An aerobic Biological Treatment

Proses digesti anaerobic diselenggarakan tanpa adanya gas oksigen mikro organisme anaerobic dalam proses tersebut menggunakan oksigen yang terdapat dalam bahan organik. Pada pengolahan air limbah dengan cara ini, bahan organik di dalam limbah tersebut akan dipecah menjadi gas Methane (CH4) dan karbondioksida (CO2).Dengan cara ini reduksi kadar BOD5 air limbah RPH dapat mencapai 95%

3. Aerobic Biological Treatment

Ada 3 cara utama pengolahan limbah cair RPH secara aerobic dengan menggunakan prinsip-prinsip biokimiawi, yaitu :

a. Activated sludge

Mikroorganisme aerobik bereaksi dengan udara sehingga terjadi proses biologis oleh bakteri tsb. Setelah proses terjadi, cairan yang tercampur tadi mengalir menuju tangki pengenadapan di mana Activated sludge mengendap & terjadi proses biologis bakteri aerob, sehingga cairan supernatant di tangki pengendapan dihancurkan & keluar sebagai efluen.

b. Oxydation Ponds

Kolam oxidasi adalah bentuk sederhana dari Aerobic biological treatment dan dapat dipandang sebagai proses pengolahan limbah secara alam.Prinsip kerjanya yaitu memanfaatkan pengaruh sinar matahari, ganggang, baktyeri dan oksigen.

c. Trickling Filters

Pada Trickling Filters digunakan saringan tipis seperti film yang mempunyai permukaan kuat. Limbah ditahan pada permukaan filter & langsung turun ke bawah, sementara itu udara percolasi menembus tapis tengah & memberikan suply oksigen untuk purifikasi.

Trickling Filters merupakan metoda yang baik untuk pengolahan limbah cair RPH & industri daging karena standard efluent yang baik dapat dicapai.

2.6 Pengolahan Limbah

Pemusnahan limbah padat RPH yaitu dengan :

a. Dibakar

Page 8: Limbah Rumah Potong Hewan Tugas Tania&Nidi (1)

Metode ini paling baik & memuaskan. Untuk memusnahkan limbah padat RPH yang

tidak dapat didaur ulang adalah dengan jalan membakar limbah padat tersebut dalam

suatu tungku pembakaran (Incenirator).

b. Ditanam

Cara ini tidak dianjurkan karena bahan-bahan berbahaya dari limbah tersebut dapat

digali kembali oleh binatang lain.Dampak psitif atau manfaat tersebut dapat berupa :

1. Hygiene lingkungan pada daerah sekitar RPH menjadi lebih baik.

Daerah tersebut tidak dicemari oleh darah, isi rumen & intestinal, serta kotoran ternak

(feses) yang menumpuk. Keadaan lingkungan yang baik & bersih dapat

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sehingga produktivitas masyarakat kerja

dapat lebih ditingkatkan lagi (Kusnoputranto, 1985).

2. Berkurangnya tempat untuk berkembang biak binantang penyebab dan penyebar

penyakit, sehingga incidence penyakit yang erat hubungannya dengan keburukan

pengelolaan limbah RPH dapat ditekan.

3. Daging asal ternak yang dipotong di RPH dapat terhindar dari kontaminasi

penyakit, sehingga tujuan utama pendirian RPH dapat terpenuhi yaitu memproduksi

daging yang sehat dan aman bagi konsumen.

2.7 Manfaat Limbah RPHManfaat lain yang didapat dari pengolahan limbah RPH yaitu 5 hasil sampingan:

1. Tepung darah (blood meal)

Darah hewan mengandung max 20% solid & kira-kira 5 kg darah segar akan

menghasilkan 1 kg tepung darah kering dengan kelembaban 10-12%. Bahan makanan

tepung darah mengandung protein dalam kadar tinggi (80-82%).

Darah dapat diproses menjadi :

a. Tepung darah: dapat digunakan oleh pabrik pakan ternak sebagai campuran

makanan ternak ayam baik petelur maupun pedaging & itik.

b. Darah yang dibekukan : digunakan untuk makanan anjing (dog food)

Page 9: Limbah Rumah Potong Hewan Tugas Tania&Nidi (1)

2. Tepung tulang (calcinated bone meal)

Tepung tulang sebagai suplement atau penambah unsur phosphat pada pakan

ternak. Setiap 45 kg tulang dari hewan yang baru disembelih mengalami konversi

menjadi 15 kg tepung tulang

Tulang diproses dan diolah menjadi :

a. Bahan baku lem/perekat

b. nitrogen, calcium & phospor yang terdapat ditulang dapat diolah menjadi pupuk.

c. Untuk bahan campuran pakan ternak

Penambahan 2 s/d 3 sendok tepung tulang setiap hari pada pakan sapi, dapat

menyebabkan (Manual Kesvet, 1985) :

1. memperpendek Calving interval

2. meningkatkan produksi susu

3. meningkatkan pertumbuhan dan daya tahan tubuh bagi induk dan anak sapi

Penambahan kuku dan tanduk pada tepung tulang tidak diperkenankan karena produk

tersebut sukar dicerna oleh hewan.

3. Isi rumen (ruminal contents)

Adalah makanan yang belum dicerna secara sempurna pada lambung pertama

ruminansia & mengandung saliva, mikroba an aerob, selulosa, hemi selulosa, protein,

lemak, karbohidart, mineral dan vitamin (Van Soest, 1982).

Isi rumen juga dapat diproses menjadi bahan padat, bahan padat tersebut dapat

digunakan untuk :

a. Pemupukan kolam ikan dan udang

b. Dicampur dengan kotoran ternak menjadi kompos

4. Kotoran ternak (feses)

Kotoran ternak yang berasal dari kandang penampungan sementara dan

kandang karantina, dikumpulkan ditempat penampungan.

Page 10: Limbah Rumah Potong Hewan Tugas Tania&Nidi (1)

Kotoran ternak tersebut kemudian dikelola & dimanfaatkan menjadi :

a. Pupuk tanaman

Kotoran ternak sebelum dipergunakan sebagai pupuk diproses terlebih dahulu, agar

unsur-unsur kandungan zat hara seperti nitrogen, phospos dan kalium serta

elemenlainnya yang dibutuhkan tanaman tidak terbuang.

b. Pupuk perikanan darat

Dengan mengalirnya kotoran ternak ke kolam ikan, maka pertumbuhan Algae

(ganggang) & plankton menjadi subur. Algae & plankton ini sangat berguna sebagai

makanan ikan.

c. Sebagai sumber energi

Kotoran ternak dapat diproses untuk menghasilkan gas bio. Gas bio merupakan bahan

bakar yang berguna karena nilai kalornya cukup tinggi, yaitu dalam kisaran < 800 -

6700 kcal/m3 (Harahap, 1978). Penggunaan energi gas bio untuk pemakaian rumah

tangga, pertanian, industri skala kecil & sebagainya. Lumpur gas bio dapat

dipergunakan untuk pupuk tanaman, karena kandungan unsur N-P-K nya cukup

tinggi. Lumpur gas bio tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk stabilisasi tanah yang

berlempung/ berkapur. Sebagai material untuk pembuatan kompos, lumpur gas bio ini

dapat dikombinasikan dengan sampah kota atau enceng gondok.

5. Kelenjar

Kelenjar dari ternak sapi dapat dimanfaatkan dalam dunia farmasi untuk dijadikan

obat-obatan.

Kelenjar yang dapat diproduksi menjadi obat-obatan adalah :

a. kelenjar lambung: mengandung enzim yang dapat digunkan untuk memperbaiki

gangguan sistem pencernaan.

b. kelenjar thyroid: menghasilkan hormon thyroxin

c. kelenjar pancreas: menghasilkan hormon insulin

d. kelenjar adrenal: menghasilkan hormon adrenalin

Page 11: Limbah Rumah Potong Hewan Tugas Tania&Nidi (1)

e. ovarium: menghasilkan hormon oestrogen & progesteron

f. testis: menghasilkan hormon testosteron

g. kelenjar pintituitary: menghasilkan hormon steroid

Pengelolaan & pemanfaatan limbah RPH, ternyata dapat menyebabkan berdirinya

pabrik-pabrik pengolahan bahan baku tersebut, seperti :

- pabrik tepung darah

- pabrik tepung tulang

- pabrik pakan ternak

- pabrik obat-obatan

- dan sebagainya

Page 12: Limbah Rumah Potong Hewan Tugas Tania&Nidi (1)

III. TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH

III.1 IPAL PengolahanLimbahCair

Karekteristikdarilimbahcair industry pengolahandagingmempunyaikadar COD

dari 5.000-13.500 ppm. Untukemnurunkan COD

darilimbahpengolahandagingdilakukan 2

tahappengolahanyaituaerobdananaerob.Untukmenurunkan COD

tersebutdilakukanperalatanpengolahansebagaiberikut:

a. Penyaringan

Penyaringaninidilakukanuntukmemusnahkanpadatan yang

terbawaolehlimbahcair.Penyaringaninidipasangsesuaidengankebutuhanmisaln

yasampahkasar, sedangdanhalus.

b. Bak/TangkiEkualisasi

Tangkiekualisasiiniberfungsiuntukmenampunglimbah yang

keluarsebelumdiolahsehinggakualitaslimbahmenjadi

homogeny.Besarnyabak/tangkiekualisasiinidiperkirakansamadenganjumlahcai

r yang dihasilkantiaphari.

c. Fixer Bed Reaktor

Fixed Bed Reaktormerupakanperalatanpengolahan anaerobic

digunakanuntuk COD diatas 6000 ppm fixed Bed

Reaktorjugamerupakanperalatan proses biologi yang

murahdanmudahpengoperasiannya, selainituefisiensinyabisamencapai 80%.

d. Trikling Filter

Trikling Filter merupakanperalatan proses biologiaerobdananaerob yang

biasadigunakanuntukmengolahlimbahdengan COD sampaidengan 4000 ppm.

Trikling Filter

Page 13: Limbah Rumah Potong Hewan Tugas Tania&Nidi (1)

banyakdigunakankarenakonstruksinyasederhanadanbiayaoperasinya relative

murah.EfisiensiTrikling Filter bisamencapai 90%.

e. InstalasidanPompa

Instalasidanpompamerupakanperlatanpenunjangbiasanyadibutuhkanun

tukmemindahkanlimbahsebelumdansesudahdiolah.

Page 14: Limbah Rumah Potong Hewan Tugas Tania&Nidi (1)

1V. KESIMPULAN

Page 15: Limbah Rumah Potong Hewan Tugas Tania&Nidi (1)

DAFTAR PUSTAKA

Jenie. B.S.L. dan W.P. Rahayu, 1993. Penanganan Limbah Industri Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, IPB.

Kusnoputranto, H. 1995. Limbah Industri danB-3 Dampaknya terhadap Kualitas Lingkungan clan Upaya Pengelolaannya. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Univ. Mulawarman.

Ross, A.D.; R.A.Lawrie; J.P. Keneally dan M.S. Whatmuff. 1992. Risk Characterisation Management of Sewage Sludge on Agricultural Land-Implications for the Environmental and Foodchain.Aust. Vet. Journal 69(8): 177- 18 1.