Click here to load reader

Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1. NOVI YUNIARSIH I11109047 Diskusi Topik Liken Simpleks Kronis

2. Definisi Liken Simpleks Kronis atau juga dikenal dengan Neurodermatitis Sirkumskripta adalah peradangan kronis pada kulit, gatal, sirkumskripta dan khas ditandai dengan likenifikasi Likenifikasi timbul sebagai respon dari kulit akibat gosokan atau garukan yang berulang-ulang karena berbagai rangsangan pruritogenik 3. Epidemiologi Umumnya terjadi pada orang dewasa Jarang ditemukan pada anak-anak Lebih banyak pada wanita dibandingkan pria Insiden tertinggi pada bangsa rasAsia 4. Etiologi Belum diketahui secara pasti Namun beberapa faktor dapat mendorong terjadinya rasa gatal pada penyakit ini: 1. faktor eksterna: a. Lingkungan b. Gigitan serangga 2. Faktor interna: a. Dermatitis atopik b. Psikologis 5. Patogenesis Pruritus memainkan peran sentral dalam timbulnya pola reaksi kulit berupa likenifikasi dan prurigo nodularis. Hipotesis mengenai pruritus dapat karena adanya penyakit yang mendasarinya misalnya gagal ginjal kronik, obstruksi saluran empedu, limfoma Hodgkin, hipertiroid, dermatitis, gigitan serangga, dan aspek psikologi dengan tekanan emosi 6. Pada prurigo nodularis: Eosinofil meningkat Eosinofil berisi protein X dan protein kationik yg dapat menimbulkan degranulasi sel mast Jumlah sel langerhans juga bertambah banyak Jumlah saraf yang berisi CGRP (Calcitonin gene-related peptide) dan SP (Substance P) meningkat di dermis CGRP dan SP melepaskan histamin dari sel mast yang selanjutnya akan memicu pruritus 7. Pemeriksaan kulit Predileksi: punggung, leher dan ekstremitas terutama pergelangan tangan, kaki, lutut serta bokong. Efloresensi: papula miliar, likenifikasi dan hiperpigmentasi, skuama dan kadang-kadang ekskoriasi. 8. Gejala klinik Gatal Gatal tidak terus menerus, biasanya pada waktu tidak sibuk Pasien merasa nyaman setelah digaruk luka, rasa gatal hilang sementara (diganti dengan rasa nyeri) 9. Diagnosis banding Psoriasis eritem berbatas tegas, skuama putih mengkilat dan berlapis-lapis Tinea korporis pemeriksaan mikroskop ada elemen jamur Prurigo nodularis kelainan kulit berbats tegas, bagian pinggir aktif dan tengah relatif tenang 10. Tatalaksana Nonmedikamentosa: 1. Hindari menggaruk lesi 2. Hindari gigitan serangga Medikamentosa: 1. Antipruritus: antihistamin yang mempunyai efek sedatif (prometazin, difenhidramin, hidroksizin). Antihistamin topikal yang dapat diberikan yaitu krim doxepin 5% jangka pendek (maksimal 8 hari) 2. Kortikosteroid topikal: kortikosteroid poten atau suntikan intralesi 3. UVB (Ultraviolet B) atau PUVA (Psoralen UltravioletA) 11. Prognosis Tergantung penyebab pruritus Psikologik penderita 12. Sumber bacaan: Djuanda, Adhi. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Balai Penerbit FKUI. Jakarta Siregar, RS. 2005. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Edisi 2. EGC. Jakarta. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ,editor. 2008. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. Edisi ke-7.NewYork: McGraw-Hill.