160
Yayasan Spiritia LEMBARAN INFORMASI tentang HIV/AIDS untuk ORANG YANG HIDUP DENGAN HIV/AIDS (Odha) Yayasan Spiritia Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Johar Baru, Jakarta 10560 Tel: (021) 422-5163, 422-5168 Fax: (021) 4287 1866 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/

LI HIV

  • Upload
    mulyadi

  • View
    385

  • Download
    9

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hiv

Citation preview

Page 1: LI HIV

Yayasan Spiritia

LEMBARAN INFORMASItentang

HIV/AIDSuntuk

ORANG YANG HIDUP DENGAN HIV/AIDS(Odha)

Yayasan SpiritiaJl. Johar Baru Utara V No. 17, Johar Baru, Jakarta 10560

Tel: (021) 422-5163, 422-5168 Fax: (021) 4287 1866E-mail: [email protected]

Situs web: http://spiritia.or.id/

Page 2: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 001

DAFTAR LEMBARAN INFORMASI

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

No. Judul Tanggal No. Judul Tanggal No. Judul Tanggal

Informasi Dasar001 Daftar Lembaran Informasi 10 Jan 2013101 Apa AIDS Itu? 1 Sep 2012102 Tes HIV 1 Jan 2013103 Infeksi HIV Primer 10 Jan 2013Tes Laboratorium120 Hasil Tes Lab Normal 5 Nov 2007121 Hitung Darah Lengkap 16 Feb 2012122 Tes Kimia Darah 16 Feb 2012123 Tes Gula & Lemak Darah 16 Feb 2012124 Tes CD4 16 Apr 2012125 Tes Viral Load 29 Feb 2012126 Resistansi terhadap Obat 19 Feb 2012135 Tes Fungsi Hati 20 Feb 2012136 Tes Fungsi Ginjal 28 Mei 2012Pencegahan Penularan HIV152 Berapa Tingkat Risiko 10 Jan 2013154 Penggunaan Narkoba & HIV 20 Feb 2012156 Profilaksis Pascapajanan 16 Apr 2012160 Profilaksis Prapajanan 22 Okt 2012165 Pencegahan Positif 22 Nov 2012166 Daya Menular 22 Okt 2012Hidup dengan HIV207 Vaksinasi dan HIV 17 Des 2011Terapi Antiretroviral400 Siklus Hidup HIV 9 Jun 2012401 Penggunaan Obat

Antiretroviral 16 Apr 2012402 Nama Obat Antiretroviral 16 Apr 2012403 Terapi Antiretroviral (ART) 16 Apr 2012404 Pedoman Nasional ART 22 Okt 2012405 Kepatuhan terhadap Terapi 13 Jan 2012406 Terapi Berdenyut 16 Apr 2012407 Interaksi Obat 19 Feb 2012411 AZT (Zidovudine) 19 Feb 2012413 ddI (Didanosine) 19 Feb 2012414 d4T (Stavudine) 16 Apr 2012415 3TC (Lamivudine) 16 Apr 2012416 Abacavir 15 Des 2012417 Duviral (AZT + 3TC) 19 Feb 2012419 Tenofovir 16 Apr 2012420 FTC (Emtricitabine) 16 Apr 2012427 Hidroksiurea 10 Jan 2012431 Nevirapine 1 Des 2012432 Efavirenz 16 Apr 2012434 Etravirine 16 Apr 2012435 Rilpivirine 2 Des 2012442 Ritonavir 10 Jan 2012443 Saquinavir 1 Des 2012444 Nelfinavir 9 Jun 2012446 Lopinavir/Ritonavir 2 Des 2012447 Atazanavir 2 Des 2012448 Fosamprenavir 16 Apr 2012449 Tipranavir 15 Des 2012450 Darunavir 9 Jun 2012461 Enfuvirtide 9 Jun 2012462 Maraviroc 16 Apr 2012465 Raltegravir 22 Okt 2012466 Elvitegravir 22 Okt 2012

Penguatan Sistem Kekebalan481 Pemulihan Kekebalan 1 Jan 2013482 Interleukin-2 1 Jan 2013483 Sindrom Pemulihan Kekebalan 1 Jan 2013484 HIV dan Peradangan 1 Des 2012494 Narkoba 30 Mei 2012Infeksi Oportunistik500 Infeksi Oportunistik 9 Jun 2012501 Virus Sitomegalia (CMV) 15 Des 2012502 Kriptosporidiosis 1 Sep 2012503 Meningitis Kriptokokus 1 Sep 2012504 Masalah Saraf & Demensia 30 Mei 2012505 Hepatitis 30 Mei 2012506 Hepatitis C (HCV) & HIV 22 Okt 2012507 Human Papillomavirus (HPV) 10 Jan 2013508 Sarkoma Kaposi (KS) 30 Mei 2012509 Limfoma 22 Okt 2012510 MAC (Mycobacterium Avium

Complex) 1 Des 2012511 Moluskum 1 Jul 2012512 PCP (Pneumonia

Pneumocystis) 9 Jun 2012513 PML 1 Sep 2012514 Herpes Zoster 1 Sep 2012515 Tuberkulosis (TB) 2 Jan 2013516 Kandidiasis 1 Des 2012517 Toksoplasmosis 15 Des 2012518 Wasting AIDS 1 Jul 2012519 Herpes Simpleks 1 Jul 2012520 Kanker dan HIV 1 Jul 2012525 Penisiliosis 9 Jun 2012526 Limfadenopati 9 Jun 2012527 Histoplasmosis 9 Jun 2012528 Steatosis 9 Jun 2012Obat untuk Infeksi Oportunistik530 Azitromisin 15 Des 2012531 Siprofloksasin 15 Des 2012532 Klaritromisin 15 Des 2012533 Dapson 9 Jun 2012534 Flukonazol 1 Jan 2013535 Kotrimoksazol 15 Des 2012Obat Lain terkait HIV540 Megestrol (Megace) 1 Sep 2012541 Metadon 30 Mei 2012542 Buprenorfin 30 Mei 2012Efek Samping550 Efek Samping 1 Jul 2012551 Kelelahan 9 Jun 2012552 Anemia 1 Jul 2012553 Lipodistrofi 9 Jun 2012554 Diare 9 Jun 2012555 Neuropati Perifer 2 Jan 2013556 Toksisitas Mitokondria 30 Mei 2012557 Osteoporosis 15 Des 2012558 Depresi 9 Jun 2012559 Osteonekrosis 15 Des 2012560 Rasa Nyeri 30 Mei 2012561 Hepatotoksisitas 5 Nov 2012562 Sindrom Stevens-Johnson 5 Nov 2012

Populasi Pasien610 Perempuan dan HIV 5 Nov 2012611 Kehamilan dan HIV 30 Mei 2012612 Anak dan HIV 1 Jul 2012613 Diagnosis HIV pada Bayi 1 Jul 2012616 Orang Lansia dan HIV 1 Jul 2012617 Memperoleh Keturunan 20 Feb 2012618 Pengobatan AIDS untuk Anak 1 Jul 2012619 Terapi Antiretroviral untuk

Anak 1 Jul 2012Masalah terkait HIV620 Masalah Kulit 30 Mei 2012621 Masalah Penglihatan 30 Mei 2012623 Masalah Haid 5 Nov 2012624 Afte (Seriawan) 30 Mei 2012651 HIV dan Penyakit Ginjal 5 Nov 2012652 HIV & Penyakit Kardiovaskular 9 Jun 2012653 Masalah Mulut 30 Mei 2012Hepatitis C670 Siklus Hidup HCV 10 Jan 2013671 Tes Laboratorium Hepatitis C 30 Mei 2012672 Biopsi Hati 30 Mei 2012673 Pencegahan Penularan HCV 9 Jun 2012674 Genotipe Hepatitis C 5 Nov 2012675 Viral Load Hepatitis C 3 Jan 2012680 Interferon dan Ribavirin 1 Jul 2012Terapi Penunjang700 Terapi Penunjang 9 Nov 2012724 DHEA 9 Nov 2012726 Echinacea 9 Nov 2012735 Silymarin 9 Nov 2012740 Kurkuma (Kunyit) 9 Nov 2012741 Temu Lawak 9 Nov 2012742 Bawang Putih 9 Nov 2012760 Hepatoprotektor 9 Nov 2012Gizi dan Olahraga800 Gizi 1 Jul 2012801 Vitamin dan Zat Mineral 19 Feb 2012802 Olahraga dan HIV 1 Jul 2012803 Merokok dan HIV 1 Jul 2012Advokasi811 Kewaspadaan Standar 9 Jun 2012813 Kerahasiaan dalam Sarana

Medis 12 Jun 2004Topik Khusus851 Cuci Tangan 1 Sep 2012Referensi910 Daftar Interaksi Obat

NNRTI/PI 11 Jun 2012911 Daftar Interaksi Obat NRTI 11 Jun 2012912 Daftar Interaksi Obat ARV 11 Jun 2012930 Pemulasaraan Jenazah 7 Jul 2006950 Profilaksis Kotri untuk Bayi &

Anak 1 Jul 2010951 Profilaksis Kotri untuk

Dewasa 10 Sep 2006999 Daftar Istilah 1 Jul 2012

Diperbarui 10 Januari 2013

Page 3: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 101

APA AIDS ITU?

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Artinya ‘AIDS’?AIDS adalah kependekan dari ‘Acquired

Immune Deficiency Syndrome’. Acquiredberarti didapat, bukan keturunan. Immuneterkait dengan sistem kekebalan tubuhkita. Deficiency berarti kekurangan. Syn-drome atau sindrom berarti penyakitdengan kumpulan gejala, bukan gejalatertentu. Jadi AIDS berarti kumpulangejala akibat kekurangan atau kelemahansistem kekebalan tubuh yang dibentuksetelah kita lahir.

AIDS disebabkan oleh virus yangdisebut HIV atau Human Immunodefi-ciency Virus. Bila kita terinfeksi HIV,tubuh kita akan mencoba menyeranginfeksi. Sistem kekebalan kita akanmembuat ‘antibodi’, molekul khusus yangmenyerang HIV itu.

Tes darah untuk HIV mencari antiboditersebut. Jika ditemukan antibodi tersebutdi darah kita, berarti kita terinfeksi HIV.Orang yang mempunyai antibodi terhadapHIV disebut ‘HIV-positif’ atau terinfeksiHIV. Lihat Lembaran Informasi (LI) 102untuk informasi lebih lanjut tentang tesHIV.

Menjadi terinfeksi HIV bukan berartikita AIDS. Banyak orang terinfeksi HIVtidak menjadi sakit selama bertahun-tahun. Semakin lama kita terinfeksi HIV,semakin rusak sistem kekebalan tubuhkita. Virus, parasit, jamur dan bakteri yangbiasanya tidak menimbulkan masalah bagikita dapat menyebabkan penyakit jikasistem kekebalan tubuh rusak. Penyakitini disebut ‘infeksi oportunistik (IO)’.Lihat LI 500 untuk informasi tentang IO.Bagaimana Kita Terkena AIDS?

Sebetulnya, kita tidak ‘terkena’ AIDS.Kita mungkin terinfeksi HIV, dan kemu-dian mengembangkan AIDS. Kita dapattertular HIV dari seseorang yang sudahterinfeksi, walaupun orang itu tidakkelihatan sakit, bahkan dengan hasil tesHIV yang tidak positif. Darah, cairanvagina, air mani dan air susu ibu seseorangyang terinfeksi HIV mengandung virusyang cukup untuk menularkan orang lain.Sebagian besar orang tertular HIVmelalui:

hubungan seks dengan orang yangterinfeksi HIVpenggunaan jarum suntik bergantiandengan orang yang terinfeksi HIVkelahiran oleh ibu yang terinfeksi, ataudisusui oleh perempuan yang terinfeksiHIV

Dulu ada yang tertular HIV melaluitransfusi darah yang mengandung HIV(diambil dari seorang yang terinfeksiHIV), tetapi sekarang darah PMI di-skrining secara sangat hati-hati, danrisikonya sangat rendah.

Belum ada kasus HIV ditularkan melaluiair mata atau air ludah. Namun HIV bisamenular melalui seks oral (hubungan seksdengan mulut), bahkan dengan ciumandalam. Penularan melalui ciuman dalamsangat jarang terjadi, kecuali jika ada lukaberat pada mulut, atau gusi berdarah.

Pada 2009, Kemenkes memperkirakanada 186.257 orang terinfeksi HIV di In-donesia. Namun pada akhir Maret 2012,hanya ada 82.870 orang diketahui terin-feksi HIV melalui tes sukarela, dengan30.430 sudah sampai ke stadium AIDSdan 5.484 diketahui sudah meninggaldunia.Apa yang Terjadi Bila KitaTerinfeksi HIV?

Kita mungkin tidak tahu bahwa kita baruterinfeksi HIV. Kurang lebih 2-3 minggusetelah tertular, beberapa orang meng-alami gejala mirip flu: demam, sakitkepala, otot dan sendi yang sakit, sakitperut, kelenjar getah bening yang beng-kak, atau ruam pada kulit selama satu ataudua minggu. Gejala ini biasanya hilangtanpa diobati. Kebanyakan orang merasaini memang flu. Beberapa orang tidakmengalami gejala apa pun. Lihat LI 103untuk informasi lebih lanjut tentang tahapawal infeksi HIV.

Virus akan menggandakan diri dalamtubuh kita untuk beberapa minggu ataubahkan bulan sebelum sistem kekebalantubuh kita menanggapinya. Selama masaini, hasil tes HIV tetap negatif (yangkadang dilaporkan sebagai ‘non-reaktif’),walaupun kita sudah terinfeksi dan bisamenularkan orang lain.

Setelah menanggapi virus, sistem keke-balan tubuh mulai membuat antibodi.Setelah dibuat cukup banyak antibodi,hasil tes HIV akan menjadi positif atau‘reaktif’. Setelah gejala mirip flu (jikaterjadi), kita akan tetap sehat selama ber-tahun-tahun – beberapa orang tidakmengalami gejala selama sepuluh tahunatau lebih. Namun selama masa tanpagejala ini, HIV terus merusak sistemkekebalan tubuh kita.

Satu cara untuk mengukur kerusakanpada sistem kekebalan tubuh adalahdengan menghitung jumlah sel CD4. Selini adalah bagian penting dari sistem

kekebalan tubuh. Orang yang sehatmempunyai jumlah CD4 antara 500 dan1.500. Lihat LI 124 untuk informasi lebihlanjut tentang sel CD4.

Tanpa terapi, jumlah CD4 kita kemung-kinan akan terus turun. Kita mungkinmengalami gejala penyakit HIV, misalnyademam, keringat malam, diare, ataupembengkakan kelenjar getah bening.Gejala ini bertahan lebih dari beberapa hari,kemungkinan selama beberapa minggu.Bagaimana Kita Tahu Kita AIDS?

Penyakit HIV menjadi AIDS waktusistem kekebalan tubuh kita sangat rusak.Bila jumlah CD4 kita di bawah 200, ataupersentase CD4 (CD4%) di bawah 14%,kita dianggap AIDS. Bila kita mengalamiIO tertentu, kita dianggap AIDS. Kemen-kes secara resmi mengeluarkan daftar IOyang mendefinisikan AIDS. Yang palingumum adalah:

TB (tuberkulosis), dalam paru atau diluar paru (LI 515);PCP, semacam infeksi paru (LI 512);CMV (sitomegalovirus), infeksi yangbiasanya memengaruhi mata (LI 501);danKandidiasis, infeksi jamur dalam mulutatau vagina (LI 516).Gejala lain terkait AIDS termasuk

kehilangan berat badan yang berlebihan,dan masalah kesehatan lain. Jika tidakdiobati, IO dapat gawat.

AIDS berbeda untuk setiap Odha. Adaorang yang sampai ke AIDS beberapabulan setelah terinfeksi, tetapi kebanyakandapat hidup cukup sehat selama bertahun-tahun, bahkan setelah AIDS. Sebagiankecil Odha tetap sehat bertahun-tahunbahkan tanpa memakai terapi anti-retroviral (ART).Apakah Ada Obat PenyembuhAIDS?

Saat ini, belum ada obat yang dapatmenyembuhkan AIDS (lihat LI 485). ARTdapat menekan penggandaan virus denganakibat kerusakan pada sistem kekebalantubuh dihentikan dan dipulihkan, se-hingga kita dapat kembali hidup secarasehat, asal kita memakai ART terus-menerus. Tetapi saat ini belum ada carauntuk memberantas HIV dari tubuh kita.

Obat lain dapat mencegah atau meng-obati IO. Ini biasanya sangat berhasil.ART juga mengurangi timbulnya IO.Namun masih ada beberapa IO yang sulitdiobati.

Diperbarui 1 September 2012 berdasarkan FS 101The AIDS Infonet 27 Juli 2012

Page 4: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 102

TES HIV

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Tes HIV Itu?Tes HIV memberi tahu kita apakah kita

terinfeksi HIV, virus penyebab AIDS.Kebanyakan tes ini mencari antibodi terhadapHIV. Antibodi adalah protein yang dibuat olehsistem kekebalan tubuh untuk menyerangkuman tertentu. Antibodi terhadap semuakuman berbeda, jadi bila ditemukan antiboditerhadap HIV dalam darah kita, artinya kitaterinfeksi HIV. Ada juga jenis tes lain yangmencari tanda bahwa virus sendiri ada didalam darah, tetapi tes macam ini belumtersedia di Indonesia.Apa Proses Tes HIV?

Tes yang paling lazim untuk HIV adalahtes darah. Sekarang juga ada tes yang dapatmencari antibodi dalam air seni, atau dalamcairan yang diambil dari dalam mulut (bukanair liur), digesekkan dari dalam pipi. Tes yangsering dipakai sekarang disebut tes cepat ataurapid test, yang mampu menyediakan hasildalam 20-30 menit setelah contoh darah ataucairan lain diambil.

Untuk tes darah, contoh darah kita diambildengan jarum suntik sekali pakai, atau tetesdarah diambil setelah jari kita ditusuk denganjarum sekali pakai. Jika hasil tes pertama‘reaktif’ (positif), hal ini menunjukkan ke-mungkinan kita terinfeksi HIV. Tetapi tes harusdiulang sekali (jika kita mempunyai gejalapenyakit HIV) atau dua kali dengan caraberbeda untuk memastikan hasilnya benar, dandapat dinyatakan ‘positif’. Ini biasanyadilakukan oleh tempat tes tanpa kita diketahui.Hasil juga dapat dilaporkan sebagai ‘non-reaktif’ (negatif). Kadang laboratorium jugamelaporkan angka non-reaktif (mis. non-reaktif, 0,34). Angka ini tidak ada relevansisama sekali dan sebaiknya diabaikan.

Sebelum darah diambil, kita wajib diberikonseling oleh seorang konselor yang terlatih.Di antara yang lain, konseling ini akanmemberi informasi dasar tentang HIV danAIDS, manfaat dan kerugian kita mengetahuiapakah kita terinfeksi, dan bagaimana kitaakan bereaksi jika nanti hasilnya positif.Setelah itu, kita diminta menyetujui sebelumdarah diambil (sering disebut informedconsent). Kita juga wajib diberi konseling lagioleh konselor yang sama saat hasilnya sudahada. Hasilnya hanya boleh diberikan padakita, dan tidak boleh diberikan pada oranglain tanpa persetujuan kita. Tempat melak-sanakan tes bertanggung jawab untukmenjamin nama kita dan hasil tes tidakdiketahui orang lain (konfidentialitas – lihatLI 813).

Namun, jika kita di bawah umur, orang tuaatau wali kita boleh mewakili kita. Sayang-nya, di Indonesia, tidak jelas berapa sebenar-nya usia ‘di bawah umur.’

Hasil tes tidak wajib dilaporkan ke peme-rintah. Ada beberapa tempat tes yang tidakmewajibkan kita memberi nama atau identi-fikasi. Ini disebut tes tanpa nama atau anonim.

Bagaimana Kita Dapat Dites?Semua rumah sakit rujukan AIDS (hampir

200 di seluruh Indonesia) dan satelitnyamenyediakan layanan tes HIV, sering kali diklinik disebut VCT (voluntary counseling andtesting). Daftar rumah sakit rujukan dapatdilihat di situs web Spiritia (lihat alamat dibawah) atau dari Komisi PenanggulanganAIDS Daerah. Selain itu ada beberapa kliniklain yang menyediakan tes HIV, dan tes jugadapat dilakukan di beberapa laboratoriumswasta, walau sering kali lab tersebut tidakmenyediakan konseling.

Tes kadang disediakan tanpa biaya, tetapibiasa harganya tidak lebih dari Rp 50.000.Siapa Sebaiknya Dites?

Kita dapat terinfeksi HIV tanpa menge-tahuinya. Kita mungkin tidak merasa sakitatau mempunyai keluhan. Tetapi kita tetapbisa menularkan orang lain. Siapa pun yangaktif secara seksual atau memakai jarumsuntik secara bergantian sebaiknya tesHIV secara berkala.Kapan Sebaiknya Kita Dites?

Jika kita menjadi terinfeksi HIV, biasanyasistem kekebalan tubuh baru membentukantibodi tiga minggu hingga tiga bulan setelahkita terpajan. Masa ini disebut masa jendela.Jadi, jika kita merasa kita terpajan, ataumelakukan perilaku berisiko tertular HIV, kitasebaiknya menunggu tiga bulan setelahperistiwa berisiko sebelum kita dites. Kitajuga dapat langsung tes, dan mengulangi testiga bulan setelah peristiwa (bukan setelahtes pertama). Selama masa jendela ini, tesantibodi akan menunjukkan hasil non-reaktif(negatif), tetapi walaupun begitu, jika kitasudah terinfeksi kita dapat menularkan oranglain. Sebetulnya, selama masa awal infeksiini, daya menular (lihat LI 166) kita palingtinggi sehingga kita lebih mungkin menular-kan orang lain kalau kita berperilaku berisiko.

Menurut pedoman Kemenkes RI, hasil tesHIV yang non-reaktif tiga bulan atau lebihsetelah peristiwa berisiko berarti kita tidakterinfeksi HIV, atau dalam kata lain, kita HIV-negatif.Ada Tes yang Memberi HasilLebih Cepat?

Tes viral load mencari potongan genetik HIV.Bibit ini terbentuk sebelum sistem kekebalantubuh membentuk antibodi. Tes viral load tidakbiasa dipakai untuk menentukan apakahseseorang terinfeksi, karena tes tersebut jauhlebih mahal dibandingkan tes antibodi. Selainitu, tingkat hasil yang salah lebih tinggi,sehingga tes viral load ini tidak disetujui olehKemenkes sebagai alat diagnosis HIV untukorang dewasa di Indonesia.Apa Artinya Jika Kita Positif?

Hasil positif atau reaktif berarti kitamempunyai antibodi terhadap HIV, dan ituberarti kita terinfeksi HIV. Hasil tes seharus-nya disampaikan kepada kita oleh konselor,

yang akan memberi tahu kita apa dampakpada kehidupan kita, dan bagaimana kitadapat memperoleh layanan dan dukungankesehatan serta emosional.

Hasil positif bukan berarti kita AIDS (lihatLI 101 untuk informasi lebih lanjut). Banyakorang yang positif tetap sehat untuk beberapatahun, dan tidak tentu langsung perlumemakai obat apa pun.

Penerimaan diagnosis HIV sering kalisangat sulit. Namun kita tidak sendiri, danbertemu dengan teman senasib dapat sangatmembantu pada saat itu. Di beberapa daerah,teman-teman Odha sudah membentuk kelom-pok dukungan sebaya (KDS) untuk memu-dahkan proses ini. Minta dirujuk pada KDSterdekat oleh petugas klinik VCT.Apakah Kita Dapat MempercayaiHasil Tes?

Hasil tes antibodi untuk HIV adalah benaruntuk lebih dari 99,5% tes. Sebelum kitadiberi hasil positif, tes diulang sebagaikonfirmasi.

Ada beberapa keadaan khusus yang dapatmemberi hasil yang salah atau tidak jelas:

Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang HIV-positif dapat menunjukkan hasil positifuntuk beberapa bulan karena antibodi ibudialihkan ke bayi yang baru lahir. Walaupunbayi sebenarnya tidak terinfeksi, diamempunyai antibodi terhadap HIV danhasil tes dapat reaktif sampai dia berusia18 bulan. Tes lain, misalnya tes viral load,harus dipakai jika hasil yang benar dibutuh-kan lebih cepat. Lihat LI 613 untukinformasi mengenai diagnosis HIV padabayi.Orang yang baru terinfeksi dapat menun-jukkan hasil negatif (non-reaktif) jika diadites terlalu dini (dalam masa jendela) sejakterinfeksi dengan HIV.Ibu hamil mungkin menunjukkan hasilpalsu atau tidak jelas akibat perubahan padasistem kekebalan tubuhnya.

Garis DasarTes HIV biasanya mencari antibodi ter-

hadap HIV dalam darah atau cairan tubuhlain. Bila kita terinfeksi HIV, sistem keke-balan tubuh kita membuat antibodi ini untukmelawan HIV. Biasanya dibutuhkan tigaminggu hingga tiga bulan untuk membentukantibodi tersebut. Selama masa jendela ini,tes kita tidak akan menunjukkan hasil positifwalaupun kita terinfeksi. Tes HIV biasa jugatidak memberi hasil yang benar untuk bayiyang baru lahir pada ibu yang terinfeksi HIV.

Hasil tes yang positif (reaktif) berarti kitaterinfeksi HIV, tetapi tidak berarti kita AIDS.Jika kita memang HIV-positif, sebaiknya kitabelajar tentang HIV, dan mempertimbangkanbagaimana kita dapat melindungi kesehatankita.

Diperbarui 1 Januari 2013 berdasarkan FS 102 TheAIDS Infonet 8 Juli 2012 dan sumber lain

Page 5: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 103

INFEKSI HIV PRIMER

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Infeksi HIV Primer Itu?Jumlah HIV dalam aliran darah menjadi

sangat tinggi dalam beberapa hari atauminggu setelah kita terinfeksi HIV. Padasaat itu, beberapa orang mengalami ge-jala mirip flu. Tahap pertama infeksi HIVini disebut ‘infeksi HIV primer’ atau‘infeksi HIV akut.’

Kurang lebih separuh orang yang baruterinfeksi tidak memperhatikan gejala apa-apa. Gejala biasanya muncul dalam 2-4minggu. Gejala paling umum adalahdemam, kelelahan, dan ruam. Gejala laintermasuk sakit kepala, pembengkakankelenjar getah bening, radang teng-gorokan, pegal, mual, muntah, diare, dankeringat malam yang basah kuyup.

Sangat mudah mengabaikan tandapenyakit primer ini. Gejala ini dapatdisebabkan oleh beberapa penyakit lain.Jika mengalami gejala ini, dan adakemungkinan kita baru terpajan HIV,bicara dengan dokter tentang tes HIV,atau mengunjungi klinik VCT dirumah sakit setempat. Lihat LembaranInformasi (LI) 102 untuk informasi lebihlanjut tentang tes HIV.Tes untuk Infeksi Primer

Tes HIV biasa akan menunjukkan hasilnegatif (non-reaktif) jika kita baruterinfeksi HIV. Tes HIV mencari antibodiyang dibuat oleh sistem kekebalan tubuhuntuk melawan HIV. Dibutuhkan tigaminggu sampai tiga bulan untuk membuatantibodi ini.

Namun, ada tes yang disebut tes viralload (LI 125), yang langsung mengukurjumlah virus dalam darah. Sebelum sistemkekebalan tubuh membuat antibodi untukmelawannya, HIV menggandakan dirisecara sangat cepat. Jadi, tes ini akanmenunjukkan viral load yang tinggiselama infeksi primer. Namun, karenatingkat hasil yang salah lebih tinggi, tesviral load ini tidak disetujui oleh Kemen-kes RI sebagai alat diagnosis HIV untukorang dewasa di Indonesia.

Tes antibodi HIV yang non-reaktif danviral load yang sangat tinggi menunjukkaninfeksi dini, kemungkinan dalam dua bulanbelakangan. Jika kedua tes ini positif, halitu berarti infeksi HIV kemungkinan terjadibeberapa bulan sebelum tes dilaksanakan.Risiko Kerusakan Kekebalan

Beberapa orang beranggapan bahwatahap awal infeksi HIV tidak menye-babkan banyak kerusakan. Mereka ber-pendapat bahwa kerusakan yang terjadi

pada sistem kekebalan tubuh akan dipulih-kan oleh penggunaan terapi antiretroviral(ART). Anggapan ini tidak benar!

Hingga 60% sel CD4 (LI 124) “ingatan”yang melawan infeksi tertular pada masainfeksi primer, dan separuh sel tersebutterbunuh dalam 14 hari pertama setelahkita terinfeksi. Lagi pula, HIV segeramengurangi kemampuan kelenjar timusuntuk mengganti sel CD4 yang hilang.Lapisan usus – bagian penting sistemkekebalan tubuh – juga kehilangansejumlah sel CD4 yang bermakna dalam4-6 minggu setelah terinfeksi. Semuamasalah ini dapat terjadi sebelum tes HIVmenunjukkan hasil positif.Risiko Menularkan Orang Lain

Jumlah HIV dalam darah jauh lebihtinggi pada waktu infeksi HIV primerdibandingkan setelah itu. Pajanan padadarah seseorang pada tahap infeksi primerakan lebih mungkin menghasilkan infeksidibanding pajanan pada darah seseorangyang sudah lama terinfeksi. Satu pene-litian menunjukkan bahwa risiko infeksiadalah kurang lebih 20 kali lebih tinggiselama tahap infeksi primer.

Risiko menularkan infeksi HIV melaluihubungan seks juga lebih tinggi selamatahap awal infeksi primer.Mengobati Infeksi HIV Primer

Pada awal infeksi, sistem kekebalantubuh membuat sel darah putih yang me-ngenal dan membunuh sel yang terinfeksiHIV. Ini disebut ‘tanggapan khusus-HIV.’Lambat laun, kita kehilangan tanggapanini. Kecuali kita memakai obat anti-retroviral (ARV), infeksi HIV kita akanmelaju.

Pedoman untuk memakai obat HIVmengusulkan kita menunggu hingga adatanda kerusakan pada sistem kekebalantubuh sebelum kita mulai memakai obattersebut. Namun, memulai ART selamainfeksi primer mungkin dapat melindungitanggapan khusus-HIV itu.

Para peneliti pernah menyelidiki orangyang mulai terapi selama infeksi primerdan kemudian berhenti memakai ART.Satu penelitian menunjukkan bahwapengobatan ini mungkin menunda waktukita harus memakai ART. Para penelitisedang menelitinya lebih lanjut.Baik-Buruknya Mengobati InfeksiHIV Primer

Mulai ART adalah keputusan yangberat. Siapa pun yang memikirkan peng-gunaan ART sebaiknya mempertimbang-kan manfaat dan kerugian.

Kehidupan kita sehari-hari sangatdipengaruhi oleh penggunaan ART. Jikakita terlalu sering lupa dosis, ada kemung-kinan akan muncul resistansi terhadapobat, yang akan membatasi pilihan dikemudian hari. LI 405 memberi informasitentang pentingnya memakai ART secarabenar.

ART adalah obat yang sangat manjur.Obat tersebut mungkin menyebabkan efeksamping yang lama-lama dapat sulitditahan.

Terapi secara dini dapat melindungisistem kekebalan tubuh dari kerusakanoleh HIV. Kerusakan kekebalan di-tunjukkan oleh jumlah CD4 yang lebihrendah dan viral load yang lebih tinggi.Ini dikaitkan dengan laju penyakit yanglebih cepat. Orang yang lebih tua (usia diatas 40 tahun) mempunyai sistem keke-balan tubuh yang lebih lemah. Orangtersebut tidak menanggapi ART samabaiknya dengan orang yang lebih muda.

Namun kebanyakan orang dengan HIVtidak langsung menjadi sakit. Seorangdengan jumlah CD4 di atas 350 dan viralload di bawah 20.000 rata-rata akan hidupsecara sehat selama 6-9 tahun, walaupuntidak memakai ART.

Pada awal, para peneliti berpendapatbahwa terapi dini (saat infeksi primer)dapat memungkinkan Odha menghenti-kan penggunaan ART setelah beberapawaktu mengendalikan HIV. Namunpenelitian baru menunjukkan bahwa halini kemungkinan tidak benar.Garis Dasar

Tidak mudah mengetahui orang denganinfeksi HIV primer – kebanyakan Odhabaru terdiagnosis beberapa tahun setelahterinfeksi. Beberapa orang tidak menun-jukkan gejala infeksi primer sama sekali.Jika gejala muncul, sulit dibedakan daripenyakit lain, misalnya flu.

Jika kita berpikir bahwa kita mung-kin pada tahap infeksi HIV primer, kitasebaiknya memberi tahu dokter danmelaksanakan tes HIV. Mungkin adamanfaat mulai ART pada masa infeksiHIV primer.

Memakai ART adalah keputusan yangberat. Bahas manfaat dan kerugian dengandokter dan mempertimbangkannya secarahati-hati sebelum mengambil keputusan.

Diperbarui 10 Januari 2013 berdasarkan FS 103The AIDS Infonet 15 Oktober 2012

Page 6: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 120

HASIL TES LAB NORMAL

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Darah

Ukuran Satuan Nilai Rujukan

Eritrosit (sel darah merah) juta/µl 4,0 – 5,0 (P) 4,5 – 5,5 (L)

Hemoglobin (Hb) g/dL 12,0 – 14,0 (P) 13,0 – 16,0 (L)

Hematokrit % 40 – 50 (P) 45 – 55 (L)

Hitung Jenis Basofil % 0,0 – 1,0 Eosinofil % 1,0 – 3,0 Batang1 % 2,0 – 6,0 Segmen1 % 50,0 – 70,0 Limfosit % 20,0 – 40,0 Monosit % 2,0 – 8,0 Laju endap darah (LED) mm/jam < 15 (P)

< 10 (L) Leukosit (sel darah putih) 103/µl 5,0 – 10,0 MCH/HER pg 27 – 31 MCHC/KHER g/dL 32 – 36 MCV/VER fl 80 – 96 Trombosit 103/µl 150 – 400

Catatan:

1. Batang dan segmen adalah jenis neutrofil. Kadang kala dilaporkan persentase neutrofil saja, dengan nilai rujukan 50,0 – 75,0 persen

Fungsi Hati (LFT)

Ukuran Satuan Nilai Rujukan

ALT (SGPT) U/L < 23 (P) < 30 (L)

AST (SGOT) U/L < 21 (P) < 25 (L)

Alkalin fosfatase U/L 15 – 69 GGT (Gamma GT) U/L 5 – 38 Bilirubin total mg/dL 0,25 – 1,0 Bilirubin langsung mg/dL 0,0 – 0,25 Protein total g/L 61 – 82 Albumin g/L 37 – 52

Fungsi Ginjal

Kreatinin U/L 60 – 150 (P) 70 – 160 (L)

Urea mg/dL 8 – 25 Natrium mmol/L 135 – 145 Klorid mmol/L 94 – 111 Kalium mmol/L 3,5 – 5,0

Profil Lipid

Kolesterol total mg/dL 150 – 200 HDL mg/dL 45 – 65 (P)

35 – 55 (L) Trigliserid mg/dL 120 – 190

Lain

Glukosa (darah, puasa) mg/dL 70 – 100 Amilase U/L 30 – 130 Asam Urat mg/dL 2,4 – 5,7 (P)

3,4 – 7,0 (W)

Latar BelakangAgar dapat memantau keadaan kesehatan kita, perlu dilakukan tes laboratorium secara berkala – untuk informasi lebih lanjut

mengenai jenis tes ini, lihat Lembaran Informasi 121 Hitung Darah Lengkap, 122 Tes Kimia Darah, dan 123 Gula & LemakDarah.CATATAN PENTING:

Setiap laboratorium menentukan nilai ‘normal’, yang ditunjukkan pada kolom ‘Nilai Rujukan’ atau ‘Nilai Normal’ padalaporan laboratorium. Nilai ini tergantung pada alat yang dipakai dan cara pemakaiannya. Tidak ada standar nilai rujukan; angkaini diambil terutama dari laboratorium RSPI-SS, Jakarta; nilai laboratorium lain dapat berbeda. Jadi angka pada laporan kitaharus dibandingkan dengan nilai rujukan pada laporan, bukan dengan nilai rujukan pada lembaran ini. Bahaslah hasil yangtidak normal dengan dokter.

Tubuh manusia tidak seperti mesin, dengan unsur yang dapat diukur secara persis dengan hasil yang selalu sama. Hasillaboratorium kita dapat berubah-ubah tergantung pada berbagai faktor, termasuk: jam berapa contoh darah atau cairan laindiambil; infeksi aktif; tahap infeksi HIV; dan makanan (untuk tes tertentu, contoh cairan harus diambil dengan perut kosong –tidak ada yang dimakan selama beberapa jam). Kehamilan juga dapat mempengaruhi beberapa nilai. Oleh karena faktor ini,hasil lab yang di luar normal mungkin tidak menjadi masalah.Pada tabel ini, bila ada perbedaan tergantung pada jenis kelamin, angka ditunjukkan sebagai ‘P’ untuk perempuan dan ‘L’untuk laki-laki.

Diperbarui 5 November 2007 berdasarkan FS AIDS Infonet 26 April 2007 dan beberapa sumber lain

Page 7: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 121

HITUNG DARAH LENGKAP

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Hitung Darah Lengkap (HDL)Tes laboratorium yang paling umum

adalah hitung darah lengkap (HDL) ataucomplete blood count (CBC). Tes ini, yangjuga sering disebut sebagai ‘hematologi’,memeriksa jenis sel dalam darah, termasuksel darah merah, sel darah putih dantrombosit (platelet). Hasil tes menyebutkanjumlah masing-masing dalam darah(misalnya jumlah sel per milimeter kubik)atau persentasenya. Tes laboratorium laindibahas pada Lembaran Informasi (LI) 122dan 123.

Semua sel darah dibuat di sumsumtulang. Beberapa obat atau penyakit dapatmerusak sumsum tulang sehingga menye-babkan berkurangnya jumlah sel darahmerah dan putih.

Setiap laboratorium mempunyai ‘nilairujukan’ untuk semua hasil tes. Biasanya,tes laboratorium akan menunjukkan hasiltes yang berada di luar nilai normal. Untukinformasi lebih lanjut mengenai hasil teslaboratorium, lihat LI 120.

Angka dalam laporan sering sulit ditaf-sirkan. Beberapa angka dilaporkan dengansatuan ‘x10.e3’ atau ‘x103’. Ini berartijumlah yang dicatat harus dikalikan 1.000.Contohnya, bila hasil adalah 8,77 dengansatuan ‘x10.e3’, jumlah sebenarnya adalah8.770.Tes Sel Darah Merah

Sel darah merah, yang juga disebutsebagai eritrosit, bertugas mengangkutoksigen dari paru ke semua sel di seluruhtubuh. Fungsi ini dapat diukur melalui tigamacam tes. Hitung Sel Darah Merah (redblood cell count/RBC) yang menghitungjumlah total sel darah merah. Hemoglobin(Hb) yaitu protein dalam sel darah merahyang bertugas mengangkut oksigen dariparu ke bagian tubuh lain. Hematokrit (Htatau HCT) mengukur persentase sel darahmerah dalam seluruh volume darah.

Orang yang tinggal di dataran tinggiumumnya mempunyai lebih banyak seldarah merah. Ini merupakan upaya tubuhmengatasi kekurangan oksigen.

Eritrosit, Hb dan Ht yang sangat rendahmenunjukkan adanya anemia, yaitu seltidak mendapat cukup oksigen untukberfungsi secara normal. Jika kita anemia,kita sering merasa lelah dan terlihat pucat.Lihat LI 551 mengenai kelelahan danLI 552 mengenai anemia.

Volume Eritrosit Rata-Rata (VER)atau mean corpuscular volume (MCV)mengukur besar rata-rata sel darah merah.VER yang rendah berarti ukuran sel darahmerahnya lebih kecil dari ukuran normal.Biasanya hal ini disebabkan oleh ke-

kurangan zat besi atau penyakit kronis.VER yang tinggi dapat disebabkan olehobat antiretroviral (ARV), terutama AZTdan d4T. Keadaan ini tidak berbahaya.Namun VER yang tinggi dapat menun-jukkan adanya anemia megaloblastik,dengan sel darah merahnya besar danberwarna muda. Biasanya hal ini dise-babkan oleh kekurangan asam folat.

Sementara VER mengukur ukuran rata-rata sel darah merah, Red Blood CellDistribution Width (RDW) mengukurkisaran ukuran sel darah merah. Hasil tesini dapat membantu mendiagnosis jenisanemia dan kekurangan beberapa vitamin.

Hemoglobin Eritrosit Rata-Rata(HER) atau mean corpuscular hemoglobin(MCH) dan Konsentrasi HemoglobinEritrosit Rata-Rata (KHER) atau meancorpuscular hemoglobin concentration(MCHC atau CHCM) masing-masingmengukur jumlah dan kepekatan hemo-globin. HER dihitung dengan membagihemoglobin total dengan jumlah sel darahmerah total.

Trombosit atau platelet berfungsimembantu menghentikan perdarahandengan membentuk gumpalan dan kero-peng. Jika trombosit kita kurang, kitamudah mengalami perdarahan atau memar.Orang terinfeksi HIV kadang trombositnyarendah (disebut trombositopenia). ARVdapat mengatasi keadaan ini. Jumlahtrombosit hampir tidak pernah menjadibegitu tinggi sehingga memengaruhi kese-hatan.Tes Sel Darah Putih

Sel darah putih (disebut juga leukosit)membantu melawan infeksi dalam tubuhkita.

Hitung Sel Darah Putih (white bloodcell count/WBC) adalah jumlah totalleukosit. Leukosit tinggi (hitung sel darahputih yang tinggi) umumnya berarti tubuhkita sedang melawan infeksi. Leukositrendah artinya ada masalah dengansumsum tulang. Leukosit rendah, yangdisebut leukopenia atau sitopenia, berartitubuh kita kurang mampu melawan infeksi.

Hitung Jenis (differential) menghitunglima jenis sel darah putih: neutrofil,limfosit, monosit, eosinofil dan basofil.Hasil masing-masing dilaporkan sebagaipersentase jumlah leukosit. Persentase inidikalikan leukosit untuk mendapatkanhitung ‘mutlak’. Contohnya, denganlimfosit 30% dan leukosit 10.000, limfositmutlak adalah 30% dari 10.000 atau 3.000.

Neutrofil berfungsi melawan infeksibakteri. Biasa jumlahnya adalah 55-70%dari leukosit. Jika neutrofil kita rendah

(disebut neutropenia), kita lebih mudahterkena infeksi bakteri. Penyakit HIVlanjut dapat menyebabkan neutropenia.Begitu juga, beberapa jenis obat yangdipakai oleh Odha (misalnya gansikloviruntuk mengatasi virus sitomegalo, lihatLI 501) dan AZT (semacam ARV; lihatLI 411).

Ada dua jenis utama limfosit: sel-T yangmenyerang dan membunuh kuman, sertamembantu mengatur sistem kekebalantubuh; dan sel-B yang membuat antibodi,protein khusus yang menyerang kuman.Jumlah limfosit umumnya 20-40% darileukosit. Salah satu jenis sel-T adalah selCD4, yang tertular dan dibunuh oleh HIV(lihat LI 124). Hitung darah lengkap tidaktermasuk tes CD4. Tes CD4 ini harusdiminta sebagai tambahan. Hasil hitungdarah lengkap tetap dibutuhkan untukmenghitung jumlah CD4, sehingga dua tesini umumnya dilakukan sekaligus.

Monosit atau makrofag mencakup 2-8% dari leukosit. Sel ini melawan infeksidengan ‘memakan’ kuman dan memberitahu sistem kekebalan tubuh mengenaikuman apa yang ditemukan. Monositberedar dalam darah. Monosit yang beradadi berbagai jaringan tubuh disebut makro-fag. Jumlah monosit yang tinggi umumnyamenunjukkan adanya infeksi bakteri.

Eosinofil biasanya 1-3% dari leukosit.Sel ini terlibat dengan alergi dan tanggapanterhadap parasit. Kadang kala penyakitHIV dapat menyebabkan jumlah eosinofilyang tinggi. Jumlah yang tinggi, terutamajika kita diare, kentut, atau perut kembung,mungkin menandai keberadaan parasit.

Fungsi basofil tidak jelas dipahami,namun sel ini terlibat dalam reaksi alergijangka panjang, misalnya asma atau alergikulit. Sel ini jumlahnya kurang dari 1%leukosit.

Persentase limfosit mengukur lima jenissel darah putih: neutrofil, limfosit, monosit,eosinofil dan basofil, dalam bentukpersentase leukosit. Untuk memperolehlimfosit total, nilai ini dikalikan denganleukosit. Misalnya, bila limfosit 30,2% danleukosit 8.770, limfosit totalnya adalah0,302 x 8.770 = 2.648.

Laju Endap Darah (LED) atau SedRate mengukur kecepatan sel darah merahmengendap dalam tabung darah. LEDyang tinggi menunjukkan adanya radang.Namun LED tidak menunjukkan apakahitu radang jangka lama, misalnya artritis,atau disebabkan oleh tubuh yang terseranginfeksi.Diperbarui 16 Februari 2012 berdasarkan FS 121The AIDS Infonet 22 April 2011

Page 8: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 122

TES KIMIA DARAH

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Tes Kimia DarahSebagian besar laporan laboratorium

memperlihatkan hasil tes kimia darah.Tes ini mengukur berbagai zat kimiadalam darah kita untuk melihat apakahtubuh kita berfungsi dengan baik. LihatLembaran Informasi (LI) 121 untukinformasi tentang Hitung Darah Leng-kap dan LI 123 untuk informasi tentangTes Gula dan Lemak Darah.

Setiap laboratorium mempunyai nilairujukan berbeda untuk hasil tes. Biasa-nya, laporan laboratorium mencantum-kan nilai rujukan ini dan menandai hasiltes yang berada di luar nilai rujukan.Lihat LI 120 untuk informasi mengenaihasil tes laboratorium normal.

Kalsium, semacam mineral, adalahunsur utama dalam tulang dan gigi.Kalsium juga dibutuhkan agar saraf danotot bekerja dengan baik, serta untukreaksi kimia dalam sel. Tubuh kitamengatur tingkat zat kalsium dalamdarah. Namun tingkat protein dalamdarah dapat memengaruhi hasil teskalsium (lihat albumin di bawah). Hasiltes kalsium yang rendah pada Odhabiasanya disebabkan oleh tingkat proteinyang rendah akibat kekurangan gizi(malagizi) atau wasting (lihat LI 518).Tingkat zat kalsium yang tidak normalbisa jadi karena masalah pencernaan.

Fosforus, seperti juga kalsium, meru-pakan unsur tulang yang penting. Tingkatzat fosforus yang rendah untuk waktuyang lama dapat menyebabkan keru-sakan pada tulang, saraf dan otot. Tingkatzat fosforus yang tinggi paling seringdisebabkan oleh gagal ginjal.

Glukosa adalah gula, yang diuraikandalam sel untuk membuat tenaga. LihatLI 123 untuk informasi tentang tes guladarah.Elektrolit

Elektrolit berkaitan dengan keseim-bangan cairan dalam sel kita. Elektrolitterutama penting jika kita mengalamidehidrasi (kekurangan cairan) ataumasalah pada ginjal.

Tingkat zat natrium menunjukkankeseimbangan garam dan air. Zatnatrium juga menunjukkan baik-buruknya kerja ginjal dan kelenjar

adrenal kita. Umumnya, tingkat zatnatrium yang tidak normal dalam darahmenunjukkan volume darah yangterlalu rendah (akibat dehidrasi) atauterlalu tinggi. Keadaan ini juga bisaterjadi jika jantung tidak memompadarah sebagaimana mestinya, atauginjal tidak bekerja dengan baik.Zat kalium memengaruhi beberapaorgan tubuh utama, termasuk jantung.Tingkat zat kalium dapat meningkatakibat gagal ginjal, dan dapat tidaknormal akibat muntah atau diare.Tingkat zat klorida sering naik-turunbersama dengan tingkat natrium. Inikarena natrium klorida, atau garam,adalah unsur utama dalam darah.Bikarbonat memperlihatkan sistemdapar (buffer) dalam darah. Tingkatbikarbonat yang normal menunjukkankeasaman darah yang benar. Tingkatyang tinggi dapat disebabkan olehtingkat asam laktik yang tinggi dalamdarah.

Tes Fungsi GinjalTes dasar untuk mengukur fungsi ginjal

adalah nitrogen urea darah (blood ureanitrogen/BUN, atau kadang disebutsebagai urea) dan kreatinin. Tingkat zatfosforus, natrium atau asam urat yangtidak normal juga dapat disebabkan olehginjal.

BUN mengukur tingkat nitrogen darah.Nitrogen adalah hasil buangan yangdisaring oleh ginjal dan dikeluarkandalam air seni. Tingkat BUN yang tinggidapat disebabkan oleh makanan ber-protein tinggi, dehidrasi atau gagal ginjalatau jantung.

Kreatinin adalah hasil buangan daripencernaan protein. Tingkatnya yangtinggi dalam darah umumnya menun-jukkan masalah ginjal. Dokter seringmemakai tingkat kreatinin sebagai tandayang paling langsung menunjukkankemampuan ginjal untuk mengeluarkanhasil buangan dari tubuh.

Untuk informasi lebih lanjut mengenaites fungsi ginjal, lihat LI 136.Tes Fungsi Hati

Tes laboratorium yang disebut tesfungsi hati (liver function test/LFT)sebenarnya mengukur tingkat enzim

yang terdapat dalam hati, jantung danotot. Enzim adalah protein yang menye-babkan atau meningkatkan reaksi kimiadalam organisme hidup. Tingkat enzimyang tinggi menunjukkan kerusakan hatiyang bisa diakibatkan oleh obat, alkohol,hepatitis atau penggunaan narkoba.

Pola dari tingkat enzim ini – kalaubeberapa di atas tingkat normal dan yanglain normal – dapat membantu doktermenemukan masalah kesehatan tertentu.Tes laboratorium mencakup: ALT(SGPT), AST (SGOT), bilirubin, fos-fatase alkali, GGT dan LDH.

Untuk informasi lebih lanjut mengenaites fungsi hati, lihat LI 135.Tes Kimia Darah Lain

Asam Urat terbentuk akibat peng-uraian DNA, bahan genetik dalam sel.Asam ini biasanya dikeluarkan olehginjal. Tingkat asam urat yang tinggisebenarnya cukup umum. Tingkat yangsangat tinggi dapat terjadi bila ginjaltidak mampu mengeluarkan asam uratdari darah, atau karena leukemia (kankerdarah) atau limfoma (kanker getahbening – lihat LI 509).

Albumin adalah protein penting dalamdarah. Protein ini mengatur keseim-bangan air dalam sel, mengangkut gizipada sel, serta mengeluarkan produkbuangan. Tingkat albumin yang rendahbiasanya menunjukkan masalah gizi.

Karena albumin mengangkut begitubanyak zat dalam darah, tingkat albuminyang rendah dapat menyebabkan hasilrendah pada tes laboratorium yang lain,terutama kalsium dan testosteron.

Globulin (juga disebut sebagai imuno-globulin) mengukur protein dalamantibodi yang dibuat oleh sistem ke-kebalan tubuh. Infeksi HIV menye-babkan tingkat globulin yang sangattinggi. Tingkat umumnya dilaporkanuntuk lima jenis globulin: IgG, IgA, IgD,IgE dan IgM.

Tes Protein C-Reactive (CRP) adalahtes umum lain untuk peradangan (lihatLI 484). Ukuran ini naik dan turun lebihcepat daripada LED (lihat LI 121).Tingkat CRP yang tinggi mungkinmenunjukkan risiko lebih tinggi terhadapserangan jantung.

Diperbarui 16 Februari 2012 berdasarkan FS 122The AIDS Infonet 21 April 2011

Page 9: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 123

TES GULA & LEMAK DARAH

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Lihat Lembaran Informasi (LI) 121 untukinformasi tentang Hitung Darah Lengkapdan LI 122 untuk tes yang diliputi di TesKimia Darah. Untuk informasi lebihlengkap mengenai hasil tes laboratorium,lihat LI 120.Mengapa Memeriksa Gula danLemak Darah?

Orang yang memakai terapi anti-retroviral (ART) disarankan untuk lebihsering memeriksakan tingkat gula danlemak dalam darahnya karena terapitersebut dapat mengakibatkan pening-katan yang sangat tinggi. Hal ini terutamadialami bila dipakai golongan anti-retroviral (ARV) protease inhibitor (PI).Untuk informasi lebih lanjut, lihat LI 553tentang lipodistrofi (perubahan bentuktubuh).Gula Darah

Glukosa adalah gula. Glukosa diurai-kan dalam sel untuk menghasilkan tenaga.Gula darah meningkat setelah kita makanatau minum apa saja kecuali air putihbiasa. Tingkat glukosa yang tinggi, yangdisebut hiperglisemia, dapat merupakantanda penyakit diabetes melitus. Guladarah yang tinggi lambat laun dapatmerusak mata, saraf, ginjal atau jantung.Tingkat yang tinggi ini dapat disebabkanoleh efek samping PI.

Gula darah yang rendah, yang disebuthipoglisemia, dapat menyebabkan kele-lahan (lihat LI 551). Namun kelelahanpada Odha umumnya akibat penyebablain.

Pada orang sehat, gula darah diken-dalikan oleh insulin. Insulin adalah hor-mon yang dibuat oleh pankreas. Insulinmembantu glukosa bergerak dari darahmasuk ke sel untuk menghasilkan tenaga.

Gula darah yang tinggi dapat berartibahwa pankreas kita tidak membuat cukupinsulin. Namun beberapa orang membuatcukup banyak insulin tetapi tubuhnyatidak menanggapinya secara normal. Inidisebut ‘resistansi insulin’. Apa punalasannya, sel tidak memperoleh glukosasecukupnya untuk dijadikan tenaga, danglukosa menumpuk dalam darah.

Beberapa orang yang memakai PImengalami resistansi insulin dan tingkatgula dalam darahnya dapat meningkattajam. Keadaan ini kadang kala diobatidengan obat yang biasa dipakai untukdiabetes. Belum ada tes darah yangsederhana untuk resistansi insulin.

Ada tiga cara untuk mengukur tingkatgula darah:

Tes gula darah sewaktu. Tes inimengukur glukosa dalam darah yangdiambil kapan saja, tanpa memperhatikanwaktu makan.

Tes gula darah puasa. Tes ini memakaicontoh darah yang diambil saat perutkosong, setelah kita tidak makan atauminum apa pun (kecuali air putih) selamasedikitnya delapan jam.

Tes toleransi glukosa. Tes ini dimulaidengan tes gula darah puasa. Kemudiankita diberikan minuman manis yangmengandung gula dengan ukuran tertentu.Tingkat gula darah lalu diukur denganmemakai beberapa contoh darah yangdiambil pada jangka waktu yang tertentu.

Di Indonesia, yang lebih sering dilaku-kan adalah tes gula darah setelah makan.Juga dimulai dengan tes gula darah puasa,kemudian kita diminta untuk makanseperti biasa, dan darah kita akan diperiksalagi dua jam kemudian.

Jika gula darah kita terlalu tinggi, kitamungkin diabetes. Terapi untuk diabetesmeliputi mengurangi berat badan, meng-atur pola makanan, dan olahraga. Bisajuga termasuk obat atau suntikan insulin.Lemak Darah

Lemak adalah salah satu sumber tenaga.Lemak mengangkut beberapa vitamin keseluruh tubuh. Lemak dipakai untuk mem-buat hormon dan dinding sel, melindungiorgan tubuh dan melumasi beberapabagian tubuh yang bergerak. Namunterlalu banyak lemak dalam darah dapatmeningkatkan risiko penyakit jantungatau pankreatitis.

Sebagian besar lemak di tubuh kitaberbentuk sebagai trigliserida. Kolesteroladalah bentuk lemak yang lain. Agar dapatdiangkut oleh darah, lemak dibungkusoleh molekul protein. Kumpulan lemakyang terbungkus protein ini disebutlipoprotein.

Ukuran lipoprotein berbeda-beda. Yanglebih kecil disebut lipoprotein kepekatanrendah (low density lipoprotein/LDL) ataulipoprotein kepekatan sangat rendah (verylow density lipoprotein/VLDL). Molekulini mengangkut lemak dari hati ke bagiantubuh lain. Terlalu banyak LDL atauVLDL dapat menyebabkan lemak me-numpuk di dinding pembuluh nadi.Penyempitan ini dapat menyebabkanpengiriman oksigen ke otot jantungberkurang, dengan akibat seranganjantung.

Lipoprotein yang lebih besar disebutlipoprotein kepekatan tinggi (high densitylipoprotein/HDL). HDL dianggap sebagailipoprotein yang ‘baik’ karena menge-luarkan lemak dari pembuluh darah danmengembalikannya ke hati untuk diproseslagi. Tingkat HDL yang tinggi tampaknyamelindungi kita dari penyakit jantung.

Lemak darah diukur dalam mg/dLdarah.

Mengukur trigliserida: Tingkat trigli-serida dalam darah meningkat cepatsetelah kita makan. Kita harus puasamakan sedikitnya delapan jam sebelumcontoh darah diambil untuk tes tersebut.Banyak Odha mempunyai tingkat tri-gliserida yang sangat tinggi, terutamapengguna PI. Tingkat trigliserida di bawah200mg/dL dianggap normal. Tingkat diatas 1.000mg/dL dapat menyebabkan pan-kreatitis.

Mengukur kolesterol: Kolesterol totalmencakup LDL yang ‘buruk’ dan HDLyang ‘baik’. Kolesterol total tidak begitucepat berubah setelah kita makan, jadidarah untuk tes ini dapat diambil kapansaja. Tingkat kolesterol total di bawah200mg/dL dianggap baik, dan di atas240mg/dL dianggap buruk.

HDL adalah kolesterol baik. Kolesterolini dapat diukur pada contoh darah yangdiambil tanpa puasa. Semakin tinggitingkat HDL semakin baik. Tingkatnya diatas 40mg/dL dianggap baik.

LDL adalah kolesterol buruk. TingkatLDL dihitung memakai rumusan yangmencakup tingkat trigliserida. Contohdarah yang diambil setelah puasa dipakaiuntuk mengukur tingkat trigliserida atauuntuk menghitung kolesterol LDL.Tingkat LDL di bawah 100mg/dL diang-gap baik, sedangkan bila di atas 160mg/dL menunjukkan risiko tinggi terhadappenyakit jantung. Untuk pasien berisikotinggi, LDL sebaiknya diturunkan dibawah 70mg/dL.

Semakin banyak Odha ditemukan de-ngan tingkat kolesterol yang tinggi,terutama bila ada riwayat kolesterol tinggidi keluarganya. Jika tingkat kolesterol kitatinggi, sebaiknya kita membahas pilihanpengobatan dengan dokter.

Diperbarui 16 Februari 2012 berdasarkan FS 123The AIDS Infonet 10 Juni 2011

Page 10: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 124

TES CD4

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Sel CD4 Itu?Sel CD4 adalah jenis sel darah putih

atau limfosit. Sel tersebut adalah bagianyang penting dari sistem kekebalantubuh kita. Sel CD4 kadang kala disebutsebagai sel-T. Ada dua macam sel-T. SelT-4, yang juga disebut CD4 dan kadangkala sel CD4+, adalah sel ‘pembantu’.Sel T-8 (CD8) adalah sel ‘penekan’, yangmengakhiri tanggapan kekebalan. SelCD8 juga disebut sebagai sel ‘pem-bunuh’, karena sel tersebut membunuhsel kanker atau sel yang terinfeksi virus.

Sel CD4 dapat dibedakan dari sel CD8berdasarkan protein tertentu yang ada dipermukaan sel. Sel CD4 adalah sel-T yangmempunyai protein CD4 pada permu-kaannya. Protein itu bekerja sebagai ‘re-septor’ untuk HIV. HIV mengikat padareseptor CD4 itu seperti kunci dengangembok.Mengapa Sel CD4 PentingSehubungan dengan HIV?

HIV umumnya menulari sel CD4.Kode genetik HIV menjadi bagian darisel itu. Waktu sel CD4 menggandakandiri (bereplikasi) untuk melawan infeksiapa pun, sel tersebut juga membuat tiruanHIV.

Setelah kita terinfeksi HIV dan belummulai terapi antiretroviral (ART), jumlahsel CD4 kita semakin menurun. Ini tandabahwa sistem kekebalan tubuh kitasemakin rusak. Semakin rendah jumlahCD4, semakin mungkin kita akan jatuhsakit.

Ada jutaan keluarga sel CD4. Setiapkeluarga dirancang khusus untuk mela-wan kuman tertentu. Waktu HIV mengu-rangi jumlah sel CD4, beberapa keluargadapat diberantas. Kalau itu terjadi, kitakehilangan kemampuan untuk melawankuman yang seharusnya dihadapi olehkeluarga tersebut. Jika ini terjadi, kitamungkin mengalami infeksi oportunistik– lihat Lembaran Informasi (LI) 500.Apa Tes CD4 Itu?

Contoh kecil darah kita diambil. Darahini dites untuk menghitung beberapa tipesel. Jumlah sel CD4 tidak langsungdiukur. Malahan, laboratorium membuathitungan berdasarkan jumlah sel darahputih, dan proporsi sel tersebut yangCD4. Oleh karena itu, jumlah CD4 yangdilaporkan oleh tes CD4 tidak persis.

Karena jumlah CD4 penting untukmenunjukkan kekuatan sistem kekebalantubuh, diusulkan kita melakukan tes CD4setiap 3-6 bulan. Namun setelah kitamulai ART dan jumlah CD4 kita sudahkembali normal, tes CD4 dapat dilakukansetiap 9-12 bulan.Faktor Apa yang MemengaruhiJumlah CD4?

Hasil tes dapat berubah-ubah, tergan-tung pada jam berapa contoh darahdiambil, kelelahan, dan stres. Sebaiknyacontoh darah kita diambil pada jam yangsama setiap kali dites CD4, dan jugaselalu memakai laboratorium yang sama.

Infeksi lain dapat sangat memengaruhijumlah CD4. Jika tubuh kita menyeranginfeksi, jumlah sel darah putih (limfosit)naik. Jumlah CD4 juga naik. Vaksinasidapat berdampak serupa. Kalau akanmelakukan tes CD4, sebaiknya kita me-nunggu dua minggu setelah pulih dariinfeksi atau setelah vaksinasi.Bagaimana Hasil Tes CD4Dilaporkan?

Hasil tes CD4 biasanya dilaporkan se-bagai jumlah sel CD4 yang ada dalamsatu milimeter kubik darah (biasanyaditulis mm3). Jumlah CD4 yang normalbiasanya berkisar antara 500 dan 1.600.

Karena jumlah CD4 begitu berubah-ubah, kadang lebih cocok kita lihatpersentase sel CD4. Jika hasil tes mela-porkan CD4% = 34%, ini berarti 34%limfosit kita adalah sel CD4. Persentaseini lebih stabil dibandingkan jumlah selCD4 mutlak. Angka normal berkisarantara 30-60%. Setiap laboratoriummempunyai kisaran yang berbeda.Belum ada pedoman untuk keputusanpengobatan berdasarkan CD4%, kecualiuntuk anak berusia di bawah lima tahun.

Jumlah CD4 mutlak di bawah 200menunjukkan kerusakan yang berat padasistem kekebalan tubuh. Walau CD4%mungkin lebih baik meramalkan perkem-bangan penyakit HIV dibandingkan CD4mutlak, jumlah CD4 mutlak tetap dipakaiuntuk menentukan kapan ART sebaiknyadimulai.

Kadang kita juga diusulkan untuk me-lakukan tes CD8. Namun sama sekalitidak jelas bagaimana hasil tes CD8 dapatditafsirkan. Oleh karena itu, tidak adamanfaat mengeluarkan biaya untuk tesCD8.

Apa Artinya Angka Ini?Jumlah CD4 adalah ukuran kunci kese-

hatan sistem kekebalan tubuh. Semakinrendah jumlahnya, semakin besar keru-sakan yang diakibatkan HIV. Jika kitamempunyai jumlah CD4 di bawah 200,atau persentase CD4 di bawah 14%, kitadianggap AIDS, berdasarkan definisiKemenkes.

Jumlah CD4 dipakai bersama denganviral load untuk meramalkan berapa lamakita akan tetap sehat. Lihat LI 125 untukinformasi lebih lanjut tentang tes viralload.

Jumlah CD4 juga dipakai untuk me-nunjukkan kapan beberapa macam peng-obatan termasuk ART sebaiknya dimulai.

Kapan mulai pengobatan untukmencegah infeksi oportunistik: Seba-gian besar dokter meresepkan obat untukmencegah infeksi oportunistik padajumlah CD4 yang berikut:

Di bawah 200: PCP (lihat LI 512)Di bawah 100: tokso (lihat LI 517) dankripto (LI 503)Di bawah 50: MAC (lihat LI 510)Memantau keberhasilan ART:

Umumnya jumlah CD4 akan mulai naiksegera setelah kita mulai ART. Namunkecepatan sangat beragam, dan kadangpelan. Bila jumlah CD4 di bawah 50waktu kita mulai ART, jumlah CD4 kitamungkin tidak akan meningkat menjadinormal (di atas 500). Yang pentingjumlah naik; kita sebaiknya tidak terlaluberfokus pada angka. Sebaliknya, bilajumlah CD4 mulai menurun lagi setelahnaik, mungkin itu adalah tanda bahwaART kita mulai gagal, dan mungkinrejimen harus diganti.

Jumlah CD4 yang lebih tinggi adalahlebih baik. Namun, jumlah CD4 yangnormal tidak tentu berarti sistem keke-balan tubuh benar-benar pulih.Penyakit dan Kematian ‘Non-AIDS’

Sekarang, karena Odha umumnyahidup lebih lama berkat ART, ada lebihbanyak penelitian mengenai penyebabpenyakit dan kematian lain. Penyebabkematian ‘non-AIDS’ ini termasukpenyakit hati, kanker tidak terkait AIDSdan penyakit jantung. Secara kese-luruhan, kematian ini menurun. Namunpenelitian menunjukkan bahwa adahubungan erat antara jumlah CD4 yanglebih rendah dan risiko kematian.

Diperbarui 16 April 2012 berdasarkan FS 124 TheAIDS Infonet 29 Maret 2012

Page 11: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 125

TES VIRAL LOAD

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Tes Viral Load Itu?Tes viral load adalah tes untuk mengukur

jumlah virus HIV dalam darah. Adabeberapa cara untuk melakukan tes ini:

Metode PCR (polymerase chain reac-tion) memakai suatu enzim untuk meng-gandakan HIV dalam contoh darah.Kemudian reaksi kimia menandai virus.Penanda diukur dan dipakai untuk meng-hitung jumlah virus. Tes jenis ini dibuatoleh Roche dan Abbott.Metode bDNA (branched DNA) meng-gabungkan bahan yang menimbulkan ca-haya dengan contoh darah. Bahan inimengikat pada bibit HIV. Jumlah cahayadiukur dan dijadikan jumlah virus. Tesjenis ini dibuat oleh Bayer.Metode NASBA (nucleic acid sequencebased amplification) menggandakanprotein virus agar dapat dihitung. Tesjenis ini dibuat oleh bioMerieux.Masing-masing tes menunjukkan hasil

yang berbeda untuk contoh yang sama.Karena hasil tes berbeda, kita sebaiknyatetap memakai jenis tes yang sama untukmemantau kecenderungan viral load.Catatan: Tampaknya semua tes viral loaddi Indonesia memakai metode PCR.

Viral load biasanya dilaporkan sebagaijumlah tiruan atau copies HIV dalam satumililiter darah (copies/mm3). Hasilnyasering disebut sebagai angka saja, tanpadisebut satuan. Batas atas tes kurang lebih1 juta, dan terus disempurnakan sehinggamenjadi lebih peka. Batas bawah tes bDNApertama adalah 10.000. Model tes generasidua dapat mengukur hingga 48. Saat iniada tes sangat peka yang mampu men-deteksi kurang dari lima copies.

Hasil tes viral load yang terbaik adalahyang dilaporkan sebagai ‘tidak terdeteksi’.Ini bukan berarti tidak ada virus dalamdarah; artinya hanya bahwa jumlah virusyang ada tidak cukup untuk ditemukan dandihitung oleh tes. Dengan tes generasi yangdipakai secara umum di Indonesia, ‘tidakterdeteksi’ dapat berarti sampai dengan399. Artinya hasil ‘tidak terdeteksi’ ter-gantung pada kepekaan tes yang dipakai.

Semua tes viral load pertama memakaicontoh darah yang dibekukan. Sekaranghasil yang baik dicapai dengan contohyang dikeringkan. Cara ini akan mengu-rangi biaya untuk alat membekukan danpengiriman.Bagaimana Tes Viral Load Dipakai?

Tes viral load membantu dalam beberapabidang:

Dalam penelitian, tes ini membuktikanbahwa HIV tidak pernah ‘laten’ atautidur, melainkan terus menggandakan

diri (bereplikasi). Banyak Odha tanpagejala AIDS dengan jumlah CD4 yangtinggi juga mempunyai viral load yangtinggi. Seumpama virus benar laten, tesseharusnya tidak menemukan HIVdalam darah.Tes ini dapat dipakai untuk diagnosis,karena tes dapat menemukan virusbeberapa hari setelah seseorang ter-infeksi HIV. Ini lebih baik dibandingkantes HIV baku (tes antibodi), yang bisasaja ‘negatif’ selama tiga bulan setelahinfeksi HIV – lihat Lembaran Informasi102 untuk informasi tentang tes antibodiHIV. Namun tes viral load tidak disetujuidi Indonesia untuk diagnosis HIV,kecuali untuk bayi baru lahir.Untuk prognosis, viral load dapat mem-bantu meramalkan berapa lama kita akantetap sehat. Semakin tinggi viral load,semakin cepat penyakit HIV berkem-bang.Untuk pencegahan, viral load menun-jukkan daya menular pada orang lain.Semakin tinggi viral load, semakinmudah menularkan HIV.Untuk pemantauan terapi, tes viral loadmenunjukkan apakah terapi antiretro-viral (ART) mengendalikan virus.Panduan saat ini menganjurkan peng-ukuran viral load pada awal, sebelummulai terapi. Pengobatan berhasil bilaviral load diturunkan setidaknya 90%dalam waktu delapan minggu setelahART mulai dipakai. Viral load seharus-nya terus menurun menjadi kurang dari50 dalam enam bulan. Ada anggapanbahwa viral load sebaiknya diukur 2-8minggu setelah ART dimulai ataudiubah.Kemudian viral load sebaiknya dipantausetiap 6 bulan untuk Odha dengankepatuhan yang baik dengan viral loadtidak terdeteksi. Namun tes viral loadtidak dianjurkan untuk memantau hasilART di Indonesia, karena sering tidakterjangkau; ART harus dipantau dengancara lain (jumlah CD4 dan/atau gejalaklinis).

Bagaimanakah Perubahan ViralLoad Diukur?

Tes berulang pada satu contoh darahdapat memberikan hasil yang berbeda tigakali lipat. Ini berarti bahwa perubahan yangbermakna adalah jika viral load menurunmenjadi kurang dari satu per tiga ataumeningkat menjadi lebih dari tiga kalidibanding tes sebelumnya. Misalnya,perubahan dari 200.000 menjadi 600.000bisa dianggap tidak bermakna. Jika hasilturun dari 50.000 menjadi 10.000, ini

dianggap bermakna. Yang terpentingadalah untuk mencapai viral load yangtidak terdeteksi.

Perubahan pada viral load kadangdilaporkan sebagai perubahan ‘log’. Halini mengacu pada catatan ilmiah, yangmemakai pangkat sepuluh. Misalnya,penurunan 2-log adalah penurunan 102 atau100 kali. Penurunan dari 60.000 menjadi600 adalah penurunan 2-log.“Blip” Viral Load

Baru-baru ini, para peneliti melihatbahwa viral load pada banyak pasienkadang kala naik dari tidak terdeteksimenjadi tingkat yang masih rendah(biasanya di bawah 400), dan kemudiankembali tidak terdeteksi. “Blip” (pening-katan sementara) ini tidak menunjukkanbahwa ART mulai gagal atau virus mulaimengembangkan resistansi.Apa Makna Angka?

Tidak ada angka viral load yang ‘ajaib’.Kita tidak tahu berapa lama kita dapat tetapsehat dengan viral load tertentu. Yang kitatahu hanyalah bahwa semakin rendahsemakin baik, yaitu tampaknya berartihidup yang lebih lama dan lebih sehat.

Pedoman AS mengusulkan ART diper-timbangkan jika viral load di atas 100.000.

Beberapa orang mungkin beranggapanbahwa mereka tidak dapat menularkanorang lain jika viral loadnya tidak ter-deteksi. Ini tidak benar. Tidak ada viralload yang ‘aman’. Walaupun risiko lebihrendah, kita dapat menularkan HIVpada orang lain bahkan dengan viralload yang tidak terdeteksi.Apakah Ada Masalah dengan TesViral Load?

Ada beberapa masalah dengan tes viralload:

Hanya 2% HIV dalam tubuh kita adalahdi darah. Tes viral load tidak mengukurjumlah HIV yang ada di jaringan tubuhmisalnya kelenjar getah bening, empeduatau otak. Viral load dalam jaringan getahbening (limfa) dan air mani menurun bilatingkat dalam darah menurun, tetapitidak pada waktu dan kecepatan yangsama.Hasil tes viral load dapat dipengaruhi jikatubuh kita menyerang infeksi, atau jikakita baru imunisasi (misalnya vaksinasiflu). Kita sebaiknya tidak mengambildarah untuk tes viral load dalam waktuempat minggu setelah infeksi atauimunisasi apa pun.

Diperbarui 29 Februari 2012 berdasarkan FS 125The AIDS Infonet 27 Februari 2012

Page 12: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 126

RESISTANSI TERHADAP OBAT

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Resistansi Itu?HIV dianggap ‘resistan (kebal)’ ter-

hadap obat antiretroviral (ARV) tertentubila virus itu terus menggandakan diri(bereplikasi) walaupun kita memakai obattersebut. Waktu HIV bereplikasi, seringkali hasilnya tidak persis sama denganaslinya – ada sedikit perubahan. Sebagianvirus yang dibuat ini, yang disebut mutan,dapat menyebabkan resistansi. Tipe virusyang ‘liar’ adalah bentuk HIV yang palingumum. Virus yang berbeda dari tipe liardianggap mutan.

ARV tidak mampu mengendalikan virusyang resistan terhadapnya. Virus yangresistan dapat kebal terhadap obat ter-sebut. Jika kita tetap memakai obat itu,virus yang resistan akan bereplikasi lebihcepat dibanding virus liar. Ini disebut‘tekanan pilihan’, dengan akibat virusyang resistan akan berkuasa.

Bila kita berhenti memakai ARV, tidakada tekanan pilihan. Virus tipe liar (asli)akan bereplikasi lebih cepat dibandingvirus yang resistan. Namun virus yangresistan masih tersembunyi dalam sel diluar aliran darah, misalnya di kelenjargetah bening, dan akan cepat munculkembali jika kita mulai kembali memakaiobat yang sama.

Tes resistansi membantu dokter untukmemberi informasi tepat pada pasien agarpasien dapat mengambil keputusan terbaiktentang pengobatan.Bagaimana Resistansi Berkembang?

HIV biasanya menjadi resistan waktuvirus tidak dikendali secara keseluruhanoleh obat yang kita pakai. Namun, bisajadi kita tertular dengan HIV yang sudahresistan terhadap satu atau lebih ARV.

Semakin cepat HIV bereplikasi, se-makin banyak mutan muncul. Mutasiterjadi secara tidak sengaja. HIV tidak‘mengetahui’ mutasi mana yang akankebal terhadap obat.

HIV dapat menjadi resistan terhadapbeberapa jenis obat akibat hanya satumutasi. Ini benar dengan 3TC dan obatgolongan NNRTI. Dari sisi lain, untukmengembangkan resistansi pada beberapaobat lain, termasuk kebanyakan obat go-longan protease inhibitor (PI), HIV harusmelalui serangkaian mutasi.

Cara terbaik untuk mencegah resistansiadalah untuk mengendalikan HIV denganmemakai ARV yang manjur. Bila kitamelupakan dosis obat, HIV akan lebihmudah bereplikasi. Makin banyakmutan akan muncul. Beberapa di

antaranya dapat menyebabkan resis-tansi.

Bila kita harus berhenti memakai ARVapa pun, bicara dengan dokter. Kitamungkin harus berhenti memakai satujenis obat sebelum berhenti yang lain.Jika kita berhenti memakai ARV dengancara yang benar waktu virus dikendalikan,kemungkinan kita dapat mulai memakai-nya lagi kemudian tanpa masalah.Cara Resistansi Dipastikan

Ada tiga cara untuk mengetahui bahwaresistansi sudah muncul:

Cara klinis: Mengamati tanda/gejalabahwa HIV tetap menggandakan diridalam tubuh kita walaupun kita me-makai ARV.Cara fenotipe: Melihat apakah HIVtetap menggandakan diri dalam tabungreaksi setelah ARV diberikan.Cara genotipe: Mencari kode genetikHIV mempunyai mutasi yang terkaitdengan resistansi terhadap obat.Resistansi klinis dapat dilihat dalam

peningkatan pada viral load, penurunanjumlah CD4, berat badan menurun, dankejadian baru atau kambuhan infeksi opor-tunistik. Tes laboratorium dibutuhkanuntuk mengukur resistansi fenotipe dangenotipe.Tes Resistansi

Ada tiga jenis tes resistansi:Tes fenotipe: Contoh HIV dibiakkandalam laboratorium. Kemudian satujenis ARV diberikan. Kecepatan pertum-buhan virus dibandingkan dengan virusliar. Jika HIV dalam contoh bereplikasilebih cepat, maka virus tersebut diang-gap resistan pada obat yang bersang-kutan. Tes fenotipe lebih terpilih untukorang dengan resistansi yang diketahuiatau dicurigai, terutama terhadap PI.Tes genotipe: Kode genetik virus dalamcontoh dibaca untuk menentukan apa-kah ada mutasi tertentu yang diketahuimenimbulkan resistansi terhadap ARVapa pun. Tes genotipe lebih terpilihuntuk orang yang mengalami masalahdengan rejimen terapi ARV (ART) linipertama atau kedua.Tes fenotipe virtual: Sebetulnya tes iniadalah cara menafsirkan hasil tesgenotipe. Tes ini lebih cepat dan murahdibandingkan tes fenotipe.

Resistansi SilangKadang kala, jika virus kita mengem-

bangkan resistansi terhadap satu macamobat, virus juga menjadi resistan terhadapARV lain. Ini disebut ‘resistansi silang’atau ‘cross resistance’ terhadap obat atau

golongan obat lain. Misalnya, sebagianbesar HIV yang resistan terhadap efa-virenz (sejenis NNRTI) juga resistanterhadap nevirapine (sejenis NNRTI lain)dan sebaliknya.

Resistansi silang adalah penting bila kitaharus mengganti ARV akibat kegagalanterapi karena resistansi. Kita harusmemilih obat baru yang tidak resistansilang dengan obat yang kita pernah pakai.

Ilmuwan belum sepenuhnya memahamiresistansi silang. Namun banyak jenisARV sedikitnya sebagian resistan silang.Sebagaimana HIV mengembangkan lebihbanyak mutasi, virus menjadi lebih sulitdikendalikan. Pakai semua dosis ARVpersis sesuai dengan anjuran. Ini mengu-rangi risiko resistansi dan resistansi silang,dan juga mencadangkan lebih banyakpilihan jika kita harus menggantikan ARVpada masa depan.Masalah dengan Tes Resistansi

Tes resistansi belum tersedia di Indo-nesia. Harganya di negara maju masihsangat mahal.

Tes ini kurang mampu mendeteksimutan minoritas (di bawah 20% dari viruskeseluruhan). Juga, tes resistansi lebihmampu bila viral load lumayan tinggi.Bila viral load kita sangat rendah, tesmungkin tidak berhasil. Tes biasanya tidakdapat dilakukan bila viral load kita dibawah 500-1.000.

Hasil tes resistansi dapat sulit ditaf-sirkan. Kadang kala hasil tes tidakmenjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.Obat yang menurut tes seharusnyaberhasil ternyata tidak, dan sebaliknya.Kadang-kadang tes fenotipe dan genotipememberi hasil yang bertentangan. Bebe-rapa mutasi dapat mengurangi keganasanHIV atau menyebabkan HIV menjadilebih rentan terhadap obat tertentu lain.

Penelitian baru-baru ini memberi kesanbahwa tes resistansi genotipe sebaiknyadilakukan pada semua pasien sebelummereka mulai ART. Hal ini dapat meng-hemat biaya karena pasien tidak diberiobat yang tidak efektif akibat virusnyasudah resistan terhadap obat tersebut.

Tes resistansi tidak dibutuhkan untukmemastikan apakah ART kita gagal;kegagalan lebih baik dipastikan dengantes viral load (lihat Lembaran Informasi125). Tes resistansi mungkin bermanfaatuntuk memastikan rejimen terbaik untukmengganti rejimen yang diketahui gagal.

Diperbarui 19 Februari 2012 berdasarkan FS 126The AIDS Infonet 19 Desember 2011

Page 13: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 135

TES FUNGSI HATI

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Tes Fungsi Hati Itu?Dalam pekerjaannya, hati kita membuat

beberapa produk, termasuk jenis proteinyang disebut sebagai enzim. Produk inidapat keluar dari hati dan masuk ke alirandarah. Tingkat produk tersebut dapatdiukur dalam darah.

Kerusakan pada hati yang disebabkanoleh penyakit dapat memungkinkanproduk tersebut masuk ke aliran darahdalam tingkat yang lebih tinggi. Jadi, tesyang mengukur tingkat produk ini, yangdisebut sebagai tes fungsi hati (liverfunction test/LFT), dapat menunjukkantingkat kerusakan pada hati.

Bila dokter mencurigai kita mempunyaimasalah atau penyakit hati, dia akanmeminta kita melakukan tes fungsi hatiuntuk membantu diagnosis. Kemudian,tes fungsi hati dapat dilakukan untukmemantau hati kita, untuk melihat apakahkerusakan dapat menjadi lebih berat ataupun pulih.Apa yang Diukur dalam TesFungsi Hati?

Produk berikut biasanya diukur sebagaibagian dari tes fungsi hati:

ALT (alanin aminotransferase), dahuludikenal sebagai SGPT (serum glutamikpiruvik transaminase)AST (aspartat aminotransferase), dahuludikenal sebagai SGOT (serum glutamikoksaloasetik transaminase)Fosfatase alkaliGGT (gamma-glutamil transpeptidase,atau gamma GT)BilirubinAlbuminLembaran Informasi (LI) 120 menun-

jukkan nilai normal atau nilai rujukanuntuk semua tes tersebut. Harus dite-kankan bahwa nilai ini berbeda tergantungpada alat yang dipakai di laboratoriumyang melakukan tes serta cara peng-gunaannya. Laporan laboratorium yangkita terima setelah melakukan tes menun-jukkan nilai normal yang berlaku. Sebagaicontoh, batas atas nilai normal (BANN)untuk AST dapat berkisar dari 35 hingga50, dan berbeda untuk laki-laki danperempuan. Jadi bila kita ingin dapatkomentar mengenai hasil tes, sebaiknyakita menyebut baik hasil tes maupun nilainormal.

Selain itu, hasil tes juga dapat berubahtergantung pada pukul berapa darahdiambil. Sebaiknya contoh darah kitadiambil pada jam yang sama setiap kalikita dites fungsi hati, dan juga selalu padalaboratorium yang sama.

Apa Arti Hasil Tes?Penyakit hati yang berbeda akan menye-

babkan kerusakan yang berbeda, dan tesfungsi hati dapat menunjukkan perbedaanini. Hasil tes fungsi hati dapat memberigambaran mengenai penyakit apa yangmungkin menyebabkan kerusakan, tetapites ini tidak mampu mendiagnosis akibatpenyakit hati.

Hasil tes ini juga bermanfaat untukmemantau perjalanan penyakit hati, tetapisekali lagi, mungkin tidak memberigambaran yang tepat. Namun biasanyahasil tes fungsi hati memberi gambaranmengenai tingkat peradangan.Enzim Hati

ALT adalah lebih spesifik untuk keru-sakan hati. ALT adalah enzim yang dibuatdalam sel hati (hepatosit), jadi lebihspesifik untuk penyakit hati dibandingkandengan enzim lain. Biasanya peningkatanALT terjadi bila ada kerusakan padaselaput sel hati. Setiap jenis peradanganhati dapat menyebabkan peningkatan padaALT. Peradangan pada hati dapat dise-babkan oleh hepatitis virus, beberapa obat,penggunaan alkohol, dan penyakit padasaluran cairan empedu.

AST adalah enzim mitokondria yangjuga ditemukan dalam jantung, ginjal danotak. Jadi tes ini kurang spesifik untukpenyakit hati. Dalam beberapa kasusperadangan hati, peningkatan ALT danAST akan serupa.

Fosfatase alkali meningkat padaberbagai jenis penyakit hati, tetapipeningkatan ini juga dapat terjadi berhu-bungan dengan penyakit tidak terkaitdengan hati. Fosfatase alkali sebetulnyaadalah suatu kumpulan enzim yangserupa, yang dibuat dalam saluran cairanempedu dan selaput dalam hati, tetapi jugaditemukan dalam banyak jaringan lain.Peningkatan fosfatase alkali dapat terjadibila saluran cairan empedu dihambatkarena alasan apa pun. Di antara yang lain,peningkatan pada fosfatase alkali dapatterjadi terkait dengan sirosis dan kankerhati.

GGT sering meningkat pada orang yangmemakai alkohol atau zat lain yangberacun pada hati secara berlebihan.Enzim ini dibuat dalam banyak jaringanselain hati. Serupa dengan fosfatase alkali,GGT dapat meningkat dalam darah pasiendengan penyakit saluran cairan empedu.Namun tes GGT sangat peka, dan tingkatGGT dapat tinggi berhubungan denganhampir semua penyakit hati, bahkan jugapada orang yang sehat. GGT juga dibuat

sebagai reaksi pada beberapa obat dan zat,termasuk alkohol, jadi peningkatan GGTkadang kala (tetapi tidak selalu) dapatmenunjukkan penggunaan alkohol. Peng-gunaan pemanis sintetis sebagai penggantigula, seumpamanya dalam diet soda,dapat meningkatkan GGT.Produk Hati Lain

Bilirubin adalah produk utama daripenguraian sel darah merah yang tua.Bilirubin disaring dari darah oleh hati, dandikeluarkan pada cairan empedu. Seba-gaimana hati menjadi semakin rusak,bilirubin total akan meningkat. Sebagiandari bilirubin total termetabolisme, danbagian ini disebut sebagai bilirubinlangsung. Bila bagian ini meningkat,penyebab biasanya di luar hati. Bilabilirubin langsung adalah rendah semen-tara bilirubin total tinggi, hal ini menun-jukkan kerusakan pada hati atau padasaluran cairan empedu dalam hati.

Bilirubin mengandung bahan pewarna,yang memberi warna pada kotoran. Bilatingkatnya sangat tinggi, kulit dan matadapat menjadi kuning, yang meng-akibatkan gejala ikterus.

Penggunaan atazanavir (sejenis obatantiretroviral golongan PI – lihat LI 447)dapat menyebabkan peningkatan padatingkat bilirubin. Walaupun efek sampingini tidak berbahaya, perubahan padawarna kulit dan mata dapat menimbulkanketidaknyamanan.

Albumin adalah protein yang mengalirdalam darah. Karena dibuat oleh hati dandikeluarkan pada darah, albumin adalahtanda yang peka dan petunjuk yang baikterhadap beratnya penyakit hati.

Tingkat albumin dalam darah menun-jukkan bahwa hati tidak membuat albumindan tidak berfungsi sebagaimana mesti-nya. Tingkat ini biasanya normal padapenyakit hati yang kronis, sementarameningkat bila ada sirosis atau kerusakanberat pada hati. Ada banyak protein lainyang dibuat oleh hati, namun albuminmudah diukur.Tes Lanjutan

Bila ada kelainan pada tes fungsi hati,dokter mungkin akan minta tes tambahan,misalnya ultrasound atau biopsi hati. Bilabelum dilakukan tes untuk hepatitis virus,kemungkinan kita akan diminta mela-kukan tes tersebut.

Diperbarui 20 Februari 2012 berdasarkan beberapasumber

Page 14: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 136

TES FUNGSI GINJAL

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Tahap Penyakit Ginjal Kronis

Stadium GFR Gambaran

1 90 Normal

2 60-89 Fungsi ginjal sedikit berkurang

3 30-59 Penurunan fungsi ginjal sedang, ± bukti kerusakan lain

4 15-29 Penurunan fungsi ginjal berat

5 <15 Kegagalan ginjal

Apa Tes Fungsi Ginjal Itu?Ginjal kita, yaitu sistem penyaringan

alami tubuh kita, melakukan banyak fungsipenting. Fungsi ini termasuk menghilang-kan bahan ampas sisa metabolisme darialiran darah, mengatur keseimbangantingkat air dalam tubuh, dan menahan pH(tingkat asam-basa) pada cairan tubuh.Kurang lebih 1,5 liter darah dialirkanmelalui ginjal setiap menit. Dalam ginjal,senyawa kimia yang ampas disaring dandihilangkan dari tubuh (bersama denganair berlebihan) sebagai air seni. Penya-ringan ini dilakukan oleh bagian ginjalyang disebut sebagai glomeruli. Untukinformasi lebih lanjut mengenai penyakitginjal, lihat Lembaran Informasi (LI) 651.

Banyak kerusakan dapat memengaruhikemampuan ginjal kita dalam melakukantugasnya. Beberapa dapat mengakibatkanpenurunan fungsi ginjal secara cepat(akut); yang lain dapat menyebabkanpenurunan yang lebih lamban (kronis).Keduanya menghasilkan penumpukanbahan ampas yang toksik (racun) dalamdarah.

Adalah sulit mengukur kerusakan inisecara langsung. Oleh karena itu, dibentukbeberapa tes laboratorium yang memberigambaran mengenai kesehatan ginjal. Tesini disebut sebagai tes fungsi ginjal ataufaal ginjal, dan dapat membantu menen-tukan penyebab dan tingkat masalah ginjal.Tes dilakukan pada contoh air seni dandarah.

Bila dokter mencurigai kita mempunyaimasalah atau penyakit ginjal, dia akanmeminta kita melakukan tes fungsi ginjaluntuk membantu diagnosis. Kemudian, tesfungsi ginjal dapat dilakukan untukmemantau ginjal kita, agar melihat apakahkerusakan dapat menjadi lebih berat ataupun pulih.Kecepatan Penyaringan Glomeruli

Tes ini, yang umumnya disebut sebagaiGFR (glomerular filtration rate), meng-ukur jumlah darah yang disaring olehginjal setiap menit. Walau GFR ini dapatdiukur, prosesnya rumit dan hanya dilaku-kan dalam sarana penelitian.Tes Kreatinin

Salah satu bahan ampas yang disaringoleh glomeruli adalah senyawa yangdisebut kreatinin. Kreatinin adalah bahanampas dari metabolisme tenaga otot, yangseharusnya dikeluarkan oleh ginjal daridarah ke air seni. Jadi jumlah kreatininyang dikeluarkan ke air seni selamabeberapa jam dapat menunjukkan tingkatkerusakan (bila ada) pada glomeruli. Tes

ini disebut sebagai keluaran kreatinin(creatinine clearance), dan hasil tes inidapat kurang lebih sama dengan GFR.

Namun tes tetap agak rumit. Oleh karenaitu, sekarang umumnya GFR diestimasikan(eGFR) berdasarkan tingkat kreatinindalam darah. Kemudian, eGFR dihitungdengan memakai salah satu dari beberaparumusan, yang memakai variabel terkaitusia, jenis kelamin dan (kadang) ras dan/atau berat badan. Juga ada rumusan khususuntuk anak, yang memakai variabel lain.Hasil diungkap sebagai volume darah yangdisaring dalam mL/menit. Namun adakeraguan mengenai rumusan terbaik untukrangkaian dan ras yang berbeda, dan untukOdha.Tes Lain yang Penting

Ada beberapa tes lain yang penting untukmemastikan fungsi hati:

Analisis air seni: Contoh air senidiperiksa secara fisik untuk ciri termasukwarna, bau, penampilan, dan kepadatan;diperiksa secara kimia untuk unsurtermasuk protein, glukosa, dan pH; dandi bawah mikroskop untuk keberadaanunsur sel (sel darah merah dan putih,dll.), bakteri, kristal, dsb.Tekanan darah: Tekanan darah tinggidapat menjadi salah satu faktor yangmenekankan penyakit ginjal. Hal ini jugadapat menunjukkan bahwa ginjal sudahdirusakkan.Keberadaan protein dalam air seni:Ginjal yang sehat menyaring semuaprotein dari darah dan menyerapnyakembali, sehingga tingkat protein dalamair seni tetap rendah. Ditemukan proteindalam air seni adalah tanda penyakitginjal.

Tes PenunjangAda beberapa tes lain yang dapat

dilakukan:Keluaran urea. Urea adalah bahanampas dari metabolisme protein, dandikeluarkan dalam air seni. Sepertikeluaran kreatinin, tes ini mengukurjumlah urea yang dikeluarkan ke air seniselama beberapa jam, dan juga mem-butuhkan pengukuran tingkat urea dalamdarah.Osmologi air seni. Tes ini mengukurjumlah partikel (bibit) yang dilarutkandalam air seni, untuk menilai kemam-puan ginjal untuk mengatur kepekatan airseni sebagaimana konsumsi air mening-kat atau menurun.Nitrogen urea darah (blood ureanitrogen/BUN). Urea adalah produksamping dari metabolisme protein.

Bahan ampas ini dibentuk oleh hati,kemudian disaring oleh ginjal dandikeluarkan dalam air seni oleh ginjal.Tingkat BUN dalam darah dapat menan-dai masalah ginjal, tetapi karena jugadipengaruhi oleh fungsi hati (lihatLI 135), tes harus dilakukan bersamaandengan pengukuran kreatinin, yang lebihkhusus menandai masalah ginjal.Tes lain. Pengukuran tingkat zat lain,yang seharusnya diatur oleh ginjal,dalam darah dapat membantu menilaifungsi hati. Zat ini termasuk zat natrium,kalium, klorida, bikarbonat, kalsium,magnesium, fosforus, protein, asam uratdan glukosa.

Hasil TesLI 120 menunjukkan nilai normal atau

nilai rujukan untuk beberapa tes di atas.Harus ditekankan bahwa nilai ini berbedatergantung pada alat yang dipakai padalaboratorium yang melakukan tes dan carapenggunaannya. Laporan laboratoriumyang kita terima setelah melakukan tesmenunjukkan nilai rujukan yang berlaku.Bila kita ingin dapat komentar mengenaihasil tes, sebaiknya kita menyebut hasil tesdan nilai rujukan.Apa Arti Hasil Tes?

Hasil tes GFR menunjukkan kerusakanpada ginjal, sebagaimana berikut:

Karena dipengaruhi oleh masalah lain,tingkat BUN yang tinggi secara sendiritidak tentu menandai masalah ginjal, tetapimemberi kesan adanya. Sebaliknya,tingkat kreatinin yang tinggi dalam darahsangat spesifik menandai penurunan padafungsi ginjal.

Ketidakmampuan ginjal untuk mengaturkepekatan air seni sebagai tanggapan padaperubahan dalam konsumsi cairan, yangditandai oleh tes osmologi dapat menandaipenurunan pada fungsi ginjal. Karenaginjal yang sehat tidak mengeluarkanprotein pada air seni, tetap ada proteindalam air seni juga menandai beberapajenis penyakit ginjal.

Diperbarui 28 Mei 2012 berdasarkan beberapasumber, termasuk HATIP 171 27 Januari 2011

Page 15: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 152

BERAPA TINGKAT RISIKO?

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Saya Berisiko Terinfeksi HIV?Kebanyakan kita mengetahui bagaimana

HIV menular. Kita juga tahu mengenaiusulan untuk seks yang lebih aman. Namunkita tetap dapat terpajan pada (berisiko ter-infeksi) HIV. Hal ini dapat terjadi akibatkecelakaan atau karena kita melakukanperilaku berisiko. Waktu hal ini terjadi, kitaselalu ingin tahu tingkat kemungkinan(kans) kita terinfeksi HIV.Tidak Ada Jaminan!

Kita hanya dapat yakin kita tidakterinfeksi HIV bila kita yakin 100% kitabelum pernah melakukan perilaku berisikoapa pun, dan kita belum pernah terpajanpada cairan terinfeksi HIV apa pun.

Satu-satunya cara untuk memastikanapakah kita terinfeksi atau tidak adalahdengan tes HIV – lihat Lembaran Infor-masi (LI) 102. Kita harus menunggu tigabulan setelah pajanan mungkin. Barusetelah jangka waktu itu (yang disebutmasa jendela) kita dapat yakin bahwa hasiltes non-reaktif berarti kita tidak terinfeksiHIV. Namun hasil reaktif lebih dini berartikita pasti terinfeksi HIV.

Kita mungkin merasa bahwa kita barusaja terpajan pada HIV melalui peng-gunaan jarum suntik bergantian, ataumelalui hubungan seks yang tidak aman(tanpa memakai kondom). Bila hal initerjadi, sebaiknya kita segera periksa kedokter. Mungkin kita dapat diberi obatuntuk mencegah infeksi – lihat LI 156mengenai Profilaksis Pascapajanan.Apa Artinya Angka?

Pada akhir 1980-an dan awal 1990-an,beberapa penelitian dilakukan untukmenilai risiko infeksi HIV akibat jenispajanan tertentu pada HIV. Hitungan inihanya memberi gambaran yang umummengenai tingkat risiko. Angka dapatmenggambarkan kegiatan apa yang mem-bawa risiko yang lebih tinggi atau lebihrendah. Angka ini tidak dapat menebakapakah kita terinfeksi atau tidak.

Contohnya, risiko (kans) 1 dari 100 tidakberarti kita dapat melakukan kegiatantersebut 99 kali tanpa risiko. Kita dapattertular HIV akibat hanya satu kaliterpajan. Kita dapat tertular pertama kalikita melakukan perilaku berisiko.

Lagi pula penelitian ini melibatkankelompok orang yang tertentu. Tidak adaalasan untuk menganggap bahwa hasilnyaakan berlaku pada kelompok lain, ataupada masyarakat umum.

Kegiatan Apa yang PalingBerisiko?

Risiko tertinggi terinfeksi HIV adalahpenggunaan jarum suntik bergantianuntuk menyuntik narkoba bersamadengan seseorang yang terinfeksi HIV. Bilakita memakai jarum suntik bergantian, adakemungkinan yang sangat tinggi bahwadarah orang lain akan dimasukkan padaaliran darah kita. Virus hepatitis juga dapattertular dengan penggunaan jarum suntikbergantian.

Risiko tertinggi terinfeksi HIV yangberikutnya adalah dengan hubungan sekstanpa kondom. Hubungan seks anal(melalui dubur) paling berisiko. Lapisandubur adalah sangat tipis. Lapisan tersebutsangat mudah dirusakkan saat berhu-bungan seks. Kerusakan tersebut memu-dahkan HIV masuk ke tubuh. Pasanganatas (“top” atau yang memasukkan) dalamhubungan seks anal tampaknya kurangberisiko.

Hubungan seks vagina menimbulkanrisiko tertinggi yang berikutnya. Lapisanvagina lebih kuat dibandingkan lapisandubur, tetapi tetap rentan terhadap infeksi.Juga lapisan ini dapat dirusakkan olehkegiatan seks; hanya dibutuhkan luka yangtidak kasatmata. Risiko penularan mening-kat bila adanya radang atau infeksi padavagina.

Pasangan yang dimasukkan palingberisiko. Namun tetap ada risiko padapasangan yang memasukkan pada seksanal atau vagina. Ada kemungkinan HIVdapat memasuki penis melalui lukaterbuka, melalui lapisan yang lembab padalubang penis, atau melalui sel di selaputmukosa pada kulup atau kepala penis.Bagaimana dengan Seks Oral?

Pernah dilakukan banyak penelitianmengenai penularan HIV melalui seks oral(mulut ke kelamin). Penelitian tersebuttidak mengambil kesimpulan yang jelas.Namun yang berikut adalah jelas:

Penularan HIV melalui seks oral adalahmungkin. Risiko bukan nol.Risiko penularan HIV melalui seks oralsangat rendah, jauh lebih rendah diban-dingkan jenis hubungan seks lain tanpakondom. Namun infeksi lain misalnyasifilis dapat menular melalui seks oral.

Apa yang Meningkatkan RisikoPenularan HIV?

Sifilis dapat meningkatkan risiko menu-larkan HIV. Kemungkinan orang tertularHIV lebih tinggi kalau dia juga terinfeksisifilis. Sifilis juga menyebabkan luka besar

dan tidak sakit. Sangat mudah kita ter-infeksi HIV melalui luka sifilis. Infeksiherpes simpleks (LI 519) juga menye-babkan luka yang dapat memudahkanpenularan dengan HIV.

Kasus sifilis atau herpes simpleks yangaktif meningkatkan jumlah HIV padadarah kita, dan dapat meningkatkankemungkinan orang lain tertular.

Beberapa faktor lain meningkatkanrisiko menularkan HIV, atau menjadi ter-infeksi:

Waktu orang terinfeksi HIV pada faseakut atau primer (lihat LI 103), jumlahvirus dalam darahnya sangat tinggi. Halini meningkatkan kemungkinan orangtersebut dapat menularkan infeksinya.Sayangnya, hampir tidak seorang punmengetahui dirinya terinfeksi pada fasetersebut. Orang tersebut tidak menunjuk-kan tanda atau gejala terinfeksi HIV.Bila orang yang tidak terinfeksi mem-punyai sistem kekebalan tubuh yanglemah. Hal ini dapat terjadi akibatpenyakit lanjutan atau karena infeksiaktif misalnya peristiwa herpes, sifilisatau flu.Bila salah satu atau kedua orangmempunyai luka terbuka yang terpajanpada cairan terinfeksi. Luka tersebutdapat luka selesma, herpes kelamin, lukapada mulut (seriawan), luka sifilis, atauluka atau goresan lain pada kulit.Bila ada pajanan pada darah yangterinfeksi.Bila pasangan laki-laki tidak ter-infeksi yang memasukkan belumdisunat.LI 166 menyediakan informasi lebih

lanjut mengenai daya menular HIV.Garis Dasar

Para peneliti mengembangkan perkiraanmengenai risiko tertular HIV. Perkiraantersebut dapat memberi gambaran umummengenai kegiatan apa yang lebih berisikoatau kurang berisiko. Angka ini tidakdapat memberi tahu kita apakah kegiatantertentu aman, atau beberapa kali kita dapatmelakukannya tanpa kita menjadi ter-infeksi. Cara terbaik untuk mencegahinfeksi HIV adalah dengan memakaikondom secara benar dan konsisten setiapkali berhubungan seks, dan menghindaripenggunaan jarum suntik bergantian. Bilakita merasa kita terpajan, menunggu tigabulan, lalu melakukan tes HIV. Tes HIVadalah satu-satunya cara untuk mengetahuiapakah kita terinfeksi HIV atau tidak.

Diperbarui 10 Januari 2013 berdasarkan FS 152The AIDS Infonet 25 Agustus 2012

Page 16: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 154

PENGGUNAAN NARKOBA & HIV

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Kaitan Antara PenggunaanNarkoba dan HIV?

Penggunaan narkoba (NAPZA) dan alkoholadalah faktor besar dalam penyebaran infeksiHIV. Alat-alat yang dipakai secara bergantianuntuk memakai narkoba dapat membawa HIVdan hepatitis, dan penggunaan narkoba danalkohol juga dikaitkan dengan hubungan sekssecara tidak aman.

Penggunaan narkoba dan alkohol juga dapatberbahaya untuk orang yang memakai terapiantiretroviral (ART). Kepatuhan padapengobatan tampaknya lebih sulit untukpengguna narkoba, dan narkoba jalanan dapatberinteraksi secara gawat dengan obatantiretroviral (ARV). Lihat LembaranInformasi (LI) 494 untuk informasi lebihlanjut mengenai narkoba. Terapi pemulihanketergantungan narkoba dan alkohol dapatmengurangi risiko terinfeksi HIV.Suntikan dan Infeksi

Infeksi HIV menyebar secara mudah bilaorang memakai alat suntik secara bergantiandalam penggunaan narkoba. Penggunaan alatbergantian juga menularkan virus hepatitis B,virus hepatitis C, dan penyakit gawat lain.

Darah yang terinfeksi terdapat pada semprit(insul) kemudian disuntikkan bersama dengannarkoba saat pengguna berikut memakaisemprit tersebut. Ini adalah cara termudahuntuk menularkan HIV karena darah yangterinfeksi langsung dimasukkan pada alirandarah orang lain.

Hanya dibutuhkan jumlah darah yang kecilpada tangan, sendok, saringan, turniket, ataupada air bilasan untuk menularkan kepadapengguna lain.

Untuk mengurangi risiko penularan HIVdan hepatitis, jangan memakai alat suntikapa pun secara bergantian, dan sering cucitangan. Membersihkan alat-alat serta kulitdi daerah suntikan. Mengikuti tindakan untukmengurangi dampak buruk (harm reduction)penggunaan narkoba.

Sebuah penelitian baru-baru ini menun-jukkan bahwa HIV dapat bertahan hidupselama sedikitnya empat minggu dalamsemprit bekas pakai. Bila kita harusmemakai alat suntik bergantian, kita dapatmengurangi risiko infeksi dengan mem-bersihkannya sebelum orang yang berikutmemakainya. Bila mungkin, memakaisemprit milik sendiri dan tidak memakainyabergantian dengan orang lain. Semprit initetap harus dibersihkan karena bakteri dapatbertumbuh di dalamnya.

Cara yang paling efektif untuk mem-bersihkan semprit adalah dengan memakai airbersih dulu, kemudian pemutih, dan akhirnyabilas dengan air bersih. Coba keluarkansemua darah dari semprit dengan caradikocok secara keras selama 30 detik.Pakailah air sejuk karena air panas dapatmenyebabkan darah menjadi beku. Untuk

membunuh sebagian besar HIV dan virushepatitis, biarkan pemutih dalam sempritselama dua menit penuh. Tidak dapat dijaminbahwa semua HIV dan virus hepatitis akandibunuh dengan pembersihan. Selalu mema-kai semprit baru bila mungkin.Program Pertukaran Jarum Suntik

Akses pada jarum suntik yang bersihmengurangi penularan HIV dan hepatitis. Dibeberapa daerah, jarum suntik baru dapatdibeli di apotek tanpa resep. Di beberapadaerah, sudah terbentuk program pertukaranjarum suntik (Layanan Alat Suntik Steril/LASS) untuk menyediakan semprit yang barudan terjamin bersih pada pengguna narkobasuntikan agar mereka tidak terpaksa memakaijarum suntik bergantian.

Program yang memudahkan akses padajarum suntik baru memang kontroversialkarena ada yang menganggap program LASSmendorong penggunaan narkoba. Namunpenelitian pada pertukaran jarum suntikmembuktikan bahwa hal ini tidak benar.Angka infeksi HIV menurun di daerah yangada program tersebut, dan lebih banyakpengguna narkoba siap mengikuti terapipemulihan narkoba.Penggunaan Narkoba danHubungan Seks Tidak Aman

Untuk banyak orang, narkoba dan sekssaling berhubungan. Pengguna narkoba dapatmenawarkan seks untuk narkoba atau uanguntuk membeli narkoba. Beberapa orangmengaitkan seks tidak aman dengan peng-gunaan narkoba.

Penggunaan narkoba, termasuk metamfeta-min (shabu) dan alkohol, meningkatkankemungkinan orang tidak akan melindungidirinya saat berhubungan seks. Seseorangyang ‘menjual’ seks untuk narkoba mungkinmengalami kesulitan untuk membatasi apayang dia akan melakukan. Penggunaannarkoba dan alkohol dapat mengurangi angkapenggunaan kondom dan praktek seks amanyang lain.

Sering kali, pengguna narkoba berganti-ganti pasangan seksual. Perilaku ini mening-katkan risiko terinfeksi HIV atau infeksimenular seksual (IMS) lain. IMS dapatmeningkatkan risiko tertular atau menularkanHIV.Pengobatan dan Narkoba

Adalah sangat penting untuk memakaisetiap dosis ART sesuai dengan aturan(waktu, takaran, dsb.) – lihat LI 405 mengenaikepatuhan terhadap terapi. Orang yang tidakpatuh (melupakan dosis) lebih mungkinmengalami tingkat HIV (viral load) yanglebih tinggi dalam darahnya, dan mengem-bangkan resistansi terhadap obatnya. Peng-gunaan narkoba dikaitkan dengan ketidak-patuhan, yang dapat mengakibatkan kega-galan terapi.

Beberapa jenis narkoba berinteraksi denganobat medis – lihat LI 407. Hati kita meng-uraikan sebagian besar obat yang dipakaiuntuk melawan HIV, terutama proteaseinhibitor (PI) dan NNRTI. Hati juga meng-uraikan beberapa jenis narkoba, termasukalkohol. Bila narkoba dan obat kedua ‘antri’memakai hati, ada yang diuraikan secara lebihcepat dan juga yang lebih lambat. Hal inidapat menyebabkan overdosis berat oleh obatatau pun narkoba.

Overdosis obat dapat menyebabkan efeksamping yang berat. Overdosis narkoba dapatmematikan. Sedikitnya dilaporkan satukematian akibat interaksi antara ekstasidengan PI.

Sebaliknya, interaksi dapat menyebabkantingkat ARV yang rendah dalam darah,dengan akibat tingkatnya terlalu rendah untukmelawan HIV. Hal ini dapat menyebabkanvirus menjadi resistan terhadap obat tersebut.

Beberapa obat, termasuk ARV dapatmengubah tingkat metadon dalam darah.Oleh karena itu, pengguna metadon seha-rusnya dipantau secara hati-hati setelah mulaimemakai ART atau pengobatan lain, dandosis metadon disesuaikan lagi – lihat LI 541untuk informasi lebih lanjut.Garis Dasar

Penggunaan narkoba adalah penyebabutama infeksi HIV baru. Penggunaan alatsuntik, terutama semprit, secara bergantiandapat menularkan HIV, virus hepatitis daninfeksi lain. Penggunaan alkohol dannarkoba, walaupun belum sampai padaketergantungan, dapat meningkatkan ke-mungkinan dilakukan hubungan seks yangtidak aman dan meningkatkan risiko infeksimenular seksual.

Untuk melindungi dirinya sendiri dariinfeksi, jangan memakai peralatan suntiksecara bergantian. Bila memakai sempritsendiri berulang kali, bersihkan secara hati-hati setiap kali memakainya. Namun pem-bersihan yang paling hati-hati tidak dapatmenjamin semprit bebas kuman.

Di beberapa daerah, jarum suntik baru dapatdibeli tanpa resep. Juga, program pertukaranjarum suntik menyediakan semprit yang barudan bersih. Program ini dapat mengurangiangka infeksi HIV yang baru.

Penggunaan narkoba dapat menyebabkankelupaan dosis ART. Hal ini dapat mening-katkan kemungkinan kegagalan terapi danresistansi terhadap obat.

Memakai narkoba atau alkohol bersamadengan obat antiretroviral dapat menjadiberbahaya. Interaksi antara obat dengannarkoba dapat menyebabkan efek sampingberat dan overdosis yang gawat.

Diperbarui 20 Februari 2012 berdasarkan FS 154The AIDS Infonet 18 Juli 2011

Page 17: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 156

PROFILAKSIS PASCAPAJANAN

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Profilaksis Pascapajanan Itu?Profilaksis berarti pencegahan infeksi

dengan obat. Pajanan adalah peristiwayang menimbulkan risiko penularan. Jadiprofilaksis pascapajanan (atau PPP)berarti penggunaan obat untuk mencegahinfeksi setelah terjadi peristiwa yangberisiko.

Terkait dengan PPP, ada tiga macampajanan itu:

Pajanan di tempat kerja. Pajanan inibiasa terjadi dalam sarana medis, danberasal jika darah, air mani, cairan vaginaatau ASI dari seorang yang terinfeksiHIV masuk ke aliran darah orang lain,dalam hal ini biasanya petugas perawatankesehatan. Peristiwa yang termaksudbiasanya kecelakaan akibat tertusukjarum suntik bekas pakai secara tidaksengaja pada petugas. Pajanan juga dapatterjadi dengan pisau bedah, atau jikadarah atau cairan lain pasien kena lukaterbuka, atau mulut, hidung atau matapetugas atau orang lain.

Pajanan akibat hubungan seksberisiko, misalnya bila kondom pecahatau lepas saat seorang Odha berhubung-an seks dengan pasangan HIV-negatif.

Pajanan akibat perkosaan. Pemer-kosa hampir pasti tidak memakai kon-dom. Tambahannya, jika hubungan seksterjadi secara paksa, yang sering disertaikekerasan, risikonya lebih tinggi.Risiko Penularan Akibat Pajanandi Tempat Kerja

Kemungkinan terjadinya penularanakibat tertusuk jarum suntik adalahrendah: rata-rata 0,3%. Kurang lebih satudari 300 kasus akan menghasilkaninfeksi HIV pada petugas kesehatan, bilatidak dilakukan tindakan pencegahan.

Risiko lebih tinggi jika:tusukan dalam;darah dapat terlihat pada alat yangmenyebabkan luka;jarum atau alat sebelumnya ditempat-kan pada pembuluh darah pasien; ataupasien sumber mempunyai viral loadHIV yang tinggi.

Apa yang Harus DilakukanSetelah Pajanan?

Jangan panik! Namun segera lakukantindakan.

Luka tusuk: bilas dengan air mengalirdan sabun atau antiseptik. Jangan dihisapdengan mulut, dan jangan ditekan karenaini tidak berguna. Desinfeksi luka dandaerah sekitar kulit dengan betadineselama lima menit atau alkohol selamatiga menit.

Pajanan mulut: ludahkan dan ber-kumur.

Pajanan hidung: hembuskan keluardan bersihkan dengan air.

Pajanan mata: bilas selama beberapamenit dengan air bersih.

Hubungan seks: jangan bilas vagina.Setelah dibersihkan, laporkan pajanan

agar dapat segera diselidiki.Kapan PPP Diusulkan?

Keputusan harus diambil apakah PPPakan dimulai, berdasarkan hasil penye-lidikan. Keadaan yang dianggap cukupberat untuk mulai PPP termasuk:

pajanan pada banyak darah;darah bersentuh pada luka yang ter-buka;darah dapat terlihat pada jarum yangmenusuk; ataupajanan pada darah, air mani ataucairan vagina seseorang dengan viralload yang tinggi.

Bagaimana PPP Dipakai?PPP dilakukan dengan penggunaan

obat antiretroviral (ARV) – lihat Lem-baran Informasi (LI) 403. Menurutpedoman Kemenkes, paduan yangdianjurkan adalah AZT + 3TC + EFVatau AZT + 3TC + LPV/r. Nevirapinetidak boleh dipakai untuk PPP.

PPP harus dimulai secepatnya setelahpajanan, sebaiknya dalam empat jam dantidak lebih dari 72 jam.

PPP harus dilangsungkan selamaempat minggu, tetapi boleh dihentikanjika ada efek samping yang berat. Jikapasien sumber pajanan ternyata HIV-negatif, dan tidak ada kemungkinan diamasih dalam masa jendela, PPP dapatdihentikan. Namun tes HIV pada pasiensumber harus dilaksanakan sesuaidengan peraturan – lihat LI 102. Jelas,kerahasiaannya harus dijamin.

Diusulkan orang yang terpajan melaku-kan tes HIV pada awal (tidak lebih dari24 jam), dan pada bulan ke-3 dan ke-6setelah pemberian PPP.

Orang yang terpajan harus segeradiberi konseling, dan konseling harustersedia lagi selama masa memakai PPP.

PPP dapat juga disediakan dalam kasuspajanan dalam hubungan seks, misalnyaperkosaan atau keadaan pecah kondompada pasangan suami-istri.Efek Samping PPP

Efek samping yang paling umum ter-masuk mual dan rasa tidak nyaman. Efeksamping lain dapat dilihat pada lembaraninformasi masing-masing obat.Pajanan pada Infeksi Lain

Harus diingat bahwa ada beberapainfeksi lain yang diangkut darah, dengandaya menular yang jauh lebih tinggidibandingkan HIV. Infeksi ini termasukvirus hepatitis B dan C, yang seringmenyertai HIV pada orang yang terin-feksi melalui penggunaan jarum suntikbergantian. Semua infeksi ini dapatdicegah dengan penggunaan kewas-padaan universal (lihat LI 811). Kewas-padaan ini termasuk penggunaan sarungtangan lateks dan pelindung lain waktumelaksanakan tindakan yang berisikopada semua pasien, bukan hanya merekayang diketahui terinfeksi penyakittersebut.Garis Dasar

Profilaksis pascapajanan (PPP) adalahpenggunaan ARV secepatnya setelahterjadi peristiwa yang berisiko penularanHIV, untuk mencegah infeksi HIV. PPPdapat mengurangi risiko terinfeksihingga 79%.

PPP hanya dipakai setelah penye-lidikan menunjukkan ada risiko padaorang yang terpajan. Hanya 0,3%pajanan menghasilkan infeksi HIV.Karena ARV dapat menyebabkan efeksamping yang cukup berat, sebaiknyaPPP hanya dipakai jika benar-benardibutuhkan.

PPP terdiri dari tiga obat yang dipakaidua kali sehari selama empat minggu.PPP tidak 100% efektif; berarti PPP tidakmenjamin pajanan pada HIV tidak akanmenghasilkan infeksi.

Cara terbaik untuk mencegah ter-jadinya penularan pada sarana medisadalah melaksanakan kewaspadaan uni-versal pada semua pasien.

Diperbarui 16 April 2012 berdasarkan beberapasumber

Page 18: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 160

PROFILAKSIS PRAPAJANAN

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Profilaksis Prapajanan (PrPP)Itu?

Profilaksis berarti pencegahan infeksidengan obat. Pajanan adalah peristiwayang menimbulkan risiko penularan. Jadiprofilaksis prapajanan (atau PrPP) berartipenggunaan obat untuk mencegahinfeksi sebelum terjadi peristiwa yangberisiko. PrPP adalah pencegahan pilihanHIV yang baru untuk orang HIV-negatifuntuk mengurangi risiko terinfeksi HIV.PrPP untuk pencegahan HIV terdiri daripenggunaan obat antiretroviral (ARV)oleh orang HIV-negatif untuk mengu-rangi risiko. Penelitian besar menunjuk-kan bahwa PrPP dapat membantu men-cegah infeksi HIV yang baru bila dipakaioleh orang yang berisiko tinggi tertularHIV.

PrPP masih sedang ditelitikan. Olehkarena itu, informasi tentang PrPP masihbelum jelas. Saat ini, ada kesepakatanantara para pakar bahwa PrPP dapatdilakukan dengan memakai satu pilTruvada (kombinasi tenofovir danemtricitabine) sekali sehari. Belum adadata mengenai dosis atau obat lain.Belum diketahui apakah obat lain ataujadwal dosis (misalnya beberapa kaliseminggu mengganti setiap hari) mung-kin juga menjadi cara yang baik untukmengurangi risiko HIV.

Truvada sebagai PrPP diteliti padaorang yang berisiko tinggi terhadapinfeksi HIV. Penelitian tersebut melibat-kan laki-laki yang berhubungan seksdengan laki-laki (LSL) dan orangheteroseksual berisiko tinggi yang HIV-negatif. Hasil penelitian ini bermacam-macam, Beberapa penelitian besarmenunjukkan bahwa Truvada hariansebagai PrPP dapat mengurangi risikoinfeksi antara 44% dan 90%. Penelitianmenunjukkan bahwa PrPP paling efektifbagi orang yang benar-benar memakaiobat setiap hari.Bagaimana PrPP Dipakai?

Saat ini PrPP terdiri dari satu tabletTruvada setiap hari. Ada penelitianberkelanjutan yang menguji coba obatlain untuk PrPP. Truvada dapat dipakaidengan makanan, atau dengan perutkosong.

Truvada berisi dua obat, tenofovir(lihat Lembaran Informasi (LI) 420) danemtricitabine (FTC, LI 419). Di Indo-nesia, kombinasi ini juga tersedia denganversi generik. Truvada dan versi generikhanya tersedia dengan resep.Siapa Sebaiknya Pakai PrPP?

PrPP lebih dari sekadar minum pilARV. FDA-AS telah mengeluarkanbeberapa pedoman untuk penggunaanPrPP, termasuk satu untuk LSL dan satulain untuk orang heteroseksual. Pedomanmengusulkan beberapa persyaratan:

PrPP harus dipakai oleh orang yangberisiko tinggi terinfeksi HIV melaluikegiatan seksualPrPP harus menjadi bagian dari prog-ram pencegahan HIV secara keselu-ruhan termasuk kondom dan konselingSebelum memakai PrPP, yang bersang-kutan harus dinilai untuk memastikanbahwa dia tidak terlanjur terinfeksiHIVPara calon pengguna PrPP juga harusdiperiksa untuk kerusakan ginjal,hepatitis B dan infeksi menular seksualapa punPrPP juga dapat dipakai secara semen-

tara oleh pasangan diskordan (satuterinfeksi HIV, yang lain tidak) yangingin mempunyai anak – lihat LI 617.Namun penggunaan PrPP untuk hal inibelum disetujui.Bagaimana Pengguna PrPPDipantau?

Pedoman FDA-AS mengusulkan agarpengguna PrPP dipantau setiap 2-3 bulanuntuk:

Dites untuk infeksi HIVDiperiksa untuk efek samping TruvadaDiketahui apakah ada masalah me-makai PrPP setiap hariMenguatkan pesan penggunaan kon-dom dan pencegahan lain

Apa Efek Samping PrPPEfek samping yang paling umum

ditemukan dalam uji coba terhadapTruvada sebagai PrPP termasuk sakitkepala, mual, muntah, ruam dan kehi-langan nafsu makan. Pada beberapaorang, tenofovir dapat meningkatkankreatinin dan ALT, enzim yang berhu-

bungan dengan ginjal dan hati. Tingkattinggi dapat menunjuk adanya kerusakanpada organ tersebut. Penggunaan teno-fovir jangka panjang dapat merusakginjal.

Tenofovir dapat mengurangi kepadatanmineral tulang (lihat LI 557). Suplemenkalsium atau vitamin D dapat mengu-rangi masalah ini. Masalah tulang initerutama berlaku untuk orang denganosteopenia atau osteoporosis.

Tingkat asam laktik dalam darah(asidosis laktik, lihat LI 556) meningkatpada beberapa orang yang memakaitenofovir dan emtricitabine. Masalahhati, termasuk “hati berlemak” (LI 528)mungkin juga terjadi.

Dalam kasus yang jarang, penggunaemtricitabine dapat mengalami peru-bahan sementara pada warna kulit.Apakah PrPP Berisiko?

Odha telah memakai Truvada, teno-fovir dan emtricitabine, selama beberapatahun. Obat ini umumnya mudah ditahan.Efek samping jangka panjang yangmungkin termasuk hilangnya kepadatanmineral tulang dan kerusakan ginjal.

Beberapa orang khawatir bahwa peng-guna PrPP mungkin menganggap bahwamereka benar-benar dilindungi. Merekamungkin kurang hati-hati tentang peri-laku seksualnya. Sejauh ini, kekhawa-tiran ini belum menjadi kenyataan.Garis Dasar

Profilaksis prapajanan (PrPP) berartipenggunaan obat antiretroviral Truvadasebelum terinfeksi HIV, untuk mengu-rangi risiko infeksi HIV. Bila Truvadadipakai sebagai PrPP secara benar dankonsisten, tindakan ini dapat mengurangiangka infeksi HIV melalui kegiatanseksual sebanyak 90%.

Manfaat PrPP berpotensi sangat tinggiuntuk mengurangi infeksi HIV yang barupada orang yang menyadari risikoinfeksinya dan mampu memakai Tru-vada untuk melindungi dirinya sendiri.Beberapa orang takut PrPP dapat men-dorong perilaku tidak aman, tapi hal inibelum terlihat. Namun jelas PrPP initidak melindungi terhadap infeksimenular seksual lain.

Dibuat 22 Oktober 2012 berdasarkan FS 160 TheAIDS Infonet 19 Agustus 2012

Page 19: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 165

PENCEGAHAN POSITIF

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa yang Dimaksud dengan‘Pencegahan Positif’?

Hampir tidak ada satu pun orang yangterinfeksi HIV yang ingin orang lainmengalami nasib yang sama. Hampirsemuanya ingin supaya virus yang adadi tubuh dirinya sendiri tidak menularpada orang lain, baik pasangannya,temannya atau bayinya. Pada dasarnya,pencegahan positif bertujuan untukmemotong rantai penularan HIV danmeningkatkan mutu hidup Odha.

Pencegahan positif didukung olehbanyak pihak di seluruh dunia, baik olehorganisasi Odha maupun oleh organisasipemerintah dan LSM yang bekerja dibidang AIDS. Namun belum ada kese-pakatan yang luas mengenai definisipencegahan positif. Nampaknya setiaporang, komunitas maupun negara bisamembuat definisi sesuai dengan keadaandan kebutuhan sendiri. Dengan demi-kian, inti pemahaman pencegahan positifdiartikan sebagai upaya menyatukanpencegahan, pengobatan, dukungan danperawatan agar kesehatan dan mutuhidup Odha menjadi lebih baik.Pemahaman Pencegahan Positif

Peserta lokakarya dilakukan di Jakartapada September 2011 mengusulkanpemahaman pencegahan positif sebagaiberikut:1. Pencegahan positif seharusnya meru-

pakan strategi untuk mempromosi-kan tanggung jawab bersama untukmenghindari/mencegah penularanHIV.

2. Pencegahan positif merupakan pe-ningkatan mutu hidup dan kesadarandalam berperilaku positif.

3. Pencegahan positif merupakan ke-mampuan komunitas untuk mening-katkan nilai-nilai positif dalammelakukan semua aspek kehidupan.

4. Istilah yang diusulkan adalah: Pem-berdayaan Positif; Pencegahan yangsehat; dan Perubahan Positif danKesadaran positif.

Upaya sosialisasi pedoman pence-gahan positif di Yogyakarta pada Okto-ber 2011 memperoleh masukkan untukdefinisi pencegahan positif denganmemperhatikan beberapa unsur antaralain:

Pencegahan dilakukan oleh seseorangyang bertanggung jawab terhadapperilaku yang berisiko dan bukan

semata-mata merupakan tanggungjawab Odha. Bagi Odha perlu adanyaupaya penguatan atas otoritas tubuh(self esteem)-nya agar bisa bertang-gung jawab atas tubuhnya sendiri.Penjagaan diri Odha untuk tidakmenularkan virus kepada orang lain(terutama pasangan seks) dengan polahidup sehat.Pencegahan reinfeksi HIV maupuninfeksi lain sehingga Odha memilikimutu hidup yang lebih baik danterhindar dari AIDS.Peningkatan pemberdayaan Odhasehingga dirinya nyaman dengan diridan statusnya serta nyaman berhu-bungan sosial dengan orang lain.Upaya pencegahan memerlukan keter-libatan semua pihak, termasuk peme-rintah, penyedia layanan, Odha, LSMdan keluarga.

Definisi Pencegahan PositifDari semua masukkan ini muncul

definisi yang berikut:Pencegahan positif adalah upaya-

upaya pemberdayaan Odha yangbertujuan untuk meningkatkan hargadiri, kepercayaan diri dan kemam-puan serta diimplementasikan didalam suatu kerangka etis yangmenghargai hak dan kebutuhan Odhadan pasangannya.Tiga Pilar Pencegahan Positif1. Bagaimana meningkatkan mutu

hidup Odha.2. Menjaga diri untuk tidak tertular HIV

maupun infeksi lain dari orang lain.3. Menjaga diri untuk tidak menularkan

HIV kepada orang lain.Prinsip Panduan UmumPencegahan Positif

Pencegahan positif didasarkan padaperspektif dan realita Odha.Pencegahan positif mengakui bahwaOdha mempunyai hak seksualitas, olehkarena itu dibutuhkan informasi yangrinci tentang seksualitas.Pencegahan positif difokuskan padakomunikasi, informasi, dukungan danperubahan kebijakan, tanpa stigma-tisasi dan diskriminasi.Pencegahan positif membutuhkanketerlibatan dan partisipasi bermaknaOdha. Ini dapat dilakukan denganmemberi dukungan dan dorongan agarmereka turut mendiskusikan, menen-tukan dan memutuskan setiap kom-

ponen program dan kebijakan yangsesuai dengan kebutuhan dan kon-disinya. Oleh karena itu perlu menjalinjejaring dan kemitraan dengan peme-rintah maupun lembaga penyediapelayanan.Pencegahan positif harus memasukkanorganisasi layanan HIV, kelompokdukungan dan LSM ke dalam programpenanggulangan HIV. Dalam hal inisangatlah penting untuk menyediakaninformasi tentang seks aman, infeksiulang, pilihan kesehatan produksi,dampak pengobatan ARV, menyuntikyang mana tersedia pada setiap orga-nisasi pelayanan HIV termasuk rumahsakit, puskesmas, klinik keluargaberencana, LSM dan kelompok du-kungan.Pencegahan positif menjunjung hakasasi manusia, termasuk hak hidupsehat, hak seksualitas, privasi, kon-fidensialitas, informed consent danbebas dari diskriminasi. Di samping itujuga memenuhi kewajiban dan tang-gung jawab untuk tidak menularkanHIV.Pencegahan positif mengakui penu-laran HIV diperbesar oleh ketidak-setaraan jender, posisi tawar, sekua-litas, pendidikan, tidak tahu status HIVdan tingkat ekonomi.Pencegahan positif menuntut tanggungjawab bersama dalam upaya menu-runkan tingkat penularan. Keter-bukaan, informasi dan komunikasitentang seksualitas dan hubungan seksbisa menjadi cara untuk menurunkanpenyebaran HIV lebih lanjut kepadapasangan atau orang lain.Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanu-siaan.

Garis DasarTujuan utama pencegahan positif

adalah untuk meningkatkan mutu hidupOdha dan memotong rantai penularanHIV. Pencegahan positif bukan program,yang hanya dilakukan untuk waktutertentu, melainkan prakarsa atau asasyang harus mendasari semua tindakankita. Walaupun kadang prakarsa inidianggap kontroversial, diharapkan kitadapat mendukung upaya ini, dan mem-bahas pencegahan dalam kelompok kita.

Diperbarui 22 November 2012 berdasarkanPedoman dan Modul Pencegahan Positif, April2012

Page 20: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 166

DAYA MENULAR

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Maksud Daya Menular?Bila kita terinfeksi HIV, kita dapat

menularkan infeksi ini pada orang lain.Darah, air mani atau cairan vagina kitadapat mengandung cukup banyak virusuntuk menularkan orang lain. Ada risikomenularkan orang lain hanya bila salahsatu cairan ini masuk ke tubuh orang lain,langsung pada aliran darah atau akibathubungan seks tanpa kondom melaluivagina, dubur, atau (sangat jarang) mulut.

Penularan HIV hanya terjadi padasebagian kecil kejadian waktu seseorangyang belum terinfeksi terpajan padacairan tubuh yang terinfeksi HIV. Faktoryang dapat memengaruhi risiko penu-laran HIV saat terpajan termasuk:

Jumlah HIV (viral load) yang ada didalam cairan yang bersangkutanJenis pajanan berisiko. Memakai alatsuntik bergantian kemungkinan meng-angkat risiko terbesar. Seks anal(melalui dubur) tanpa kondom tampak-nya lebih berisiko dibandingkan seksvagina tanpa kondom. Sedikit kasuspenularan HIV dilaporkan akibatfelasio (seks oral dengan penis seorangdengan HIV masuk ke mulut oranglain). Ejakulasi (mengeluarkan airmani) dalam mulut dan kerusakan padajaringan dalam mulut, misalnya gusiberdarah, meningkatkan risiko dariseks oral. Penularan HIV melalui kuni-lingus (seks oral dengan vagina perem-puan dengan HIV dijilat oleh oranglain) belum pernah dilaporkanAdanya infeksi menular seksual (IMS)lain. Infeksi ini dapat meningkatkanjumlah HIV pada cairan kelaminpasangan yang HIV-positif. IMS jugadapat menyebabkan luka atau radangpada kelamin, yang memudahkan HIVmasuk tubuh orang yang belum ter-infeksiFaktor genetisAda semakin banyak bukti bahwa risiko

penularan HIV dari perempuan pada laki-laki melalui seks vagina lebih rendah bilalaki-laki tersunat. Tidak jelas apakah sunatmemengaruhi risiko penularan melaluicara hubungan seks yang lain.Viral Load yang Tinggi dan DayaMenular

Daya menular HIV kita terkait eratdengan viral load HIV kita.

Beberapa penelitian memberi kesanbahwa sampai 50% infeksi HIV yangbaru tertular dari orang yang dirinya baru

saja terinfeksi HIV. Viral load padaminggu-minggu pertama setelah terin-feksi HIV (infeksi primer – lihat Lem-baran Informasi 103) sangat tinggisehingga risiko menularkan HIV padaorang lain paling tinggi pada waktu itu.

Bila kita mempunyai penyakit HIVlanjut, viral load kita juga lebih tinggi,sehingga daya menular kita lebih tinggipada waktu itu.

Bila ibu hamil yang terinfeksi HIVmempunyai viral load yang tinggi, dialebih mungkin menularkan HIV-nyapada bayinya, dibandingkan ibu denganviral load rendah.Dampak Terapi Antiretroviral

Terapi antiretroviral (ART) mengu-rangi jumlah HIV dalam tubuh kita.Tujuan ART adalah untuk mencapai viralload yang tidak terdeteksi dalam darah,tetapi ART juga mengurangi jumlah HIVdalam cairan kelamin.Apakah Tidak Terdeteksi Samadengan Tidak Menular?

Ada perdebatan yang sangat hangatmengenai tingkat penularan kita bila kitamemakai ART dan mempunyai viral loadyang tidak terdeteksi.

Pada awal 2008, para pakar HIV diSwiss mengeluarkan pernyataan bahwaorang dengan viral load tidak terdeteksi(di bawah 50) selama sedikitnya enambulan tidak dapat menularkan HIV-nyamelalui hubungan seks, asal mereka tetapmemakai ART dengan kepatuhan tinggi,dan tidak mempunyai IMS. Para pakartersebut membenarkan penyataan de-ngan menunjukkan hasil dari penelitiandi Afrika yang menemukan bahwa penu-laran HIV tidak terjadi pada pasanganheteroseksual yang diskordan (satu HIV-positif, yang lain HIV-negatif) bilapasangan HIV-positif mempunyai viralload rendah.

Pernyataan tersebut dianggap kontro-versial, tetapi ada kesepakatan bahwaART memang mengurangi risiko penu-laran HIV.

Namun pakar HIV lain, para penelitidan aktivis mengangkat beberapa kebe-ratan, termasuk:

Viral load dalam darah dan dalamcairan kelamin mungkin berbedaPenelitian di Afrika terhadap penularanhanya termasuk pasangan hetero-seksual yang saling setia, sehinggahasilnya mungkin tidak berlaku untukkelompok lain

Penelitian di Afrika hanya membahasseks vagina. Pasangan dalam penelitianini mungkin juga melakukan seks anal,tetapi oleh karena mereka tidak ditanya,kita tidak tahu. Risiko penularan HIVmelalui seks anal mungkin berbedaMeskipun demikian, penyataan Swiss

sebagian besar dibenarkan oleh hasilpenelitian besar melihat dampak peng-obatan pada penularan. Diumumkanpada pertengahan 2011, penelitian inimenunjukkan bahwa pengobatan HIVyang berhasil mengurangi risiko penu-laran 96%.

Sebelumnya penelitian yang meli-batkan antara lain laki-laki gay menun-jukkan bahwa memiliki viral load tidakterdeteksi mengurangi risiko penularandengan tingkat yang serupa.

Viral load yang tidak terdeteksi jugadapat mengurangi risiko penularan HIVdalam keadaan lain. Pada awal 2009seorang dokter bedah yang memakaiART dengan viral load yang tidakterdeteksi diizinkan untuk tetap bekerjadi Israel.Penularan dari Ibu-ke-Bayi

Bila ibu hamil yang terinfeksi HIVmemakai obat antiretroviral (ARV),kemungkinan dia akan menularkaninfeksi HIV pada bayinya lebih rendahdibandingkan perempuan yang tidak me-makai ARV. Hal ini karena ARV tersebutmengurangi jumlah HIV yang ada dicairan tubuh ibu, dan juga karena ARVdapat masuk pada tubuh bayi yang belumlahir sehingga menghambat penularan.Garis Dasar

Daya menular adalah ukuran yangmenunjukkan tingkat risiko penularaninfeksi pada orang lain. Kemungkinankita menularkan infeksi HIV kita padaorang lain tergantung pada beberapafaktor, termasuk viral load, ada-tiadanyainfeksi menular seksual, apakah kegiatanmenimbulkan luka pada pasangan, danstatus sunat pasangan laki-laki yang tidakterinfeksi.

Kalau kita memakai ART dan viral loadkita tidak terdeteksi, kemungkinan kitaakan menularkan HIV pada orang lainmelalui hubungan seks sangat rendah.Namun beberapa pakar mengusulkankita tetap memakai kondom waktuberhubungan seks.

Ditinjau 22 Oktober 2012 berdasarkan FS NAMAgustus 2011

Page 21: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 207

VAKSINASI DAN HIV

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Itu Vaksinasi?Vaksinasi, atau imunisasi, adalah jenis

pengobatan yang merangsang ketahanantubuh kita terhadap infeksi tertentu. Misal-nya, sebagian besar orang diimunisasiterhadap beberapa infeksi waktu bayi.Sebagian besar vaksin diberi melalui sun-tikan, tetapi ada yang dipakai melalui mulut.Dibutuhkan beberapa minggu setelah diberisehingga sistem kekebalan tubuh bereaksipada vaksin yang diberikan.

Sebagian besar vaksin dipakai untuk mencegahinfeksi. Tetapi, beberapa yang lain membantutubuh kita untuk melawan infeksi yang sudahada. Vaksin ini disebut ‘vaksin terapeutik.’ Adabeberapa vaksin terapeutik yang sedang ditelitidan diuji coba terhadap HIV.

Vaksin ‘hidup’ memakai bentuk kumanyang dilemahkan. Vaksin jenis ini dapatmenimbulkan penyakit yang ringan, kemu-dian sistem kekebalan mengambil alih untukmencegah terhadap penyakit yang parah.Vaksin lain yang ‘dinonaktifkan’ (inactivated)tidak memakai kuman yang hidup. Denganvaksin jenis ini, kita tidak mengalamipenyakit, tetapi tubuh kita masih dapatmembentuk keamanannya.

Vaksin dapat menimbulkan efek samping.Dengan vaksin hidup, kita mungkin meng-alami penyakit yang ringan. Dengan vaksinyang dinonaktifkan, kita mungkin mengalamikesakitan, kemerahan, dan bengkak di tempatyang disuntik. Kita juga mungkin merasalemas, kelelahan, atau mual selama waktuyang singkat.Apa yang Berbeda untuk Odha?

Sistem kekebalan tubuh yang sudahdilemahkan oleh HIV mungkin tidak dapatbereaksi secara baik pada vaksin. Mungkinjuga jangka waktu efektivitas vaksin dapatlebih singkat. Bila kita baru saja akan mulaiterapi antiretroviral (ART), mungkin tang-gapan terhadap vaksin lebih baik bila kitamenunggu sampai viral load terkendali danjumlah CD4 meningkat.

Vaksin dapat menyebabkan efek sampingyang lebih berat untuk Odha. Bahkan, vaksindapat mengakibatkan penyakit yang seharus-nya dicegahnya.

Hanya sedikit penelitian dilakukan terhadappenggunaan vaksin oleh Odha, apalagi sejakART sudah dipakai. Namun ada beberapapedoman penting untuk Odha:

Vaksinasi dapat meningkatkan viral loaduntuk waktu yang singkat. Namun jatuhsakit dengan penyakit yang dicegah olehvaksin lebih buruk. Jangan mengukurviral load dalam empat minggu setelahvaksinasi apa pun.Vaksinasi terhadap flu lebih ditelitikandengan Odha dibandingkan vaksinasi yanglain. Vaksin flu dianggap aman dan efektif.Namun Odha tidak boleh memakaivaksin flu semprot hidung “FluMist”.

Bila jumlah CD4-nya sangat rendah, vaksinmungkin tidak berhasil. Bila mungkin,menguatkan sistem kekebalan tubuh denganmemakai ART sebelum divaksinisasi.Odha tidak boleh menerima sebagianbesar vaksin hidup termasuk vaksin cacarair. Hindari kontak dekat dengan siapapun yang menerima vaksinasi ‘hidup’dalam 2-3 minggu terakhir. Namun vaksincampak, gondong dan rubela dianggap amanasal jumlah CD4-nya di atas 200.

Vaksinasi Apa yang Disarankan?Saat ini di Indonesia, belum ada pedoman

khusus mengenai vaksinasi untuk Odhadewasa. Yang berikut berdasarkan pedomandi AS dan pedoman Indonesia umum untukorang dewasa. Sebaiknya dibahas dengandokter sebelum melakukan vaksinasi apa pun.

Pneumonia: Risiko pneumonia pneumo-kokal jauh lebih tinggi untuk Odha. Vaksinmembutuhkan 2-3 minggu untuk menjadiefektif. Perlindungan bertahan lima tahununtuk Odha.

Hepatitis: Lihat Lembaran Informasi (LI)505. Hepatitis disebabkan oleh berbagaimacam virus. Ada vaksin terhadap hepatitisA dan B. Hepatitis A biasanya bukan masalahberat, tetapi dapat lebih gawat untuk orangdengan hati yang lemah, termasuk orangdengan hepatitis B atau C. Dua suntikanvaksin hepatitis A melindungi selama 20tahun. Hepatitis B dapat menyebabkanpenyakit gawat. Bila kita pernah terpajanhepatitis B, kita sudah kebal. Bila kita belumterpajan hepatitis B, sebaiknya kita menda-patkan vaksinasi. Seri tiga suntikan vaksinasihepatitis B seharusnya melindungi kita lebihdari sepuluh tahun. Pria yang berhubunganseks dengan pria dan pengguna narkobasuntikan (penasun) lebih berisiko terinfeksihepatitis A atau B.

Human Papilloma Virus (HPV) (lihatLI 507): Tersedia vaksin terhadap empat jenisHPV, yang menyebabkan kutil pada dubur,dan kanker vagina atau dubur. Vaksin inidiusulkan dipakai oleh anak laki-laki danperempuan pada usia 11 tahun. Vaksin inipaling efektif bila dipakai sebelum menjadiaktif secara seksual.

Flu: Vaksin flu harus diperbarui setiaptahun, berdasarkan tipe flu yang paling aktifsaat itu. Flu dapat berkembang menjadipneumonia. Beberapa vaksin flu dapatmenyebabkan reaksi alergi pada orang yangmempunyai alergi terhadap telur. Walaupuntidak umum dilakukan di Indonesia, Kemen-terian Kesehatan (Kemenkes) RI mengusul-kan vaksinasi terhadap flu setiap tahun untuksemua orang, terutama untuk jemaah haji.

Tetanus dan Difteri: Tetanus adalahpenyakit gawat disebabkan oleh bakteri yangumum. Infeksi tetanus dapat terjadi melaluiluka pada kulit. Tetanus tidak menular dariorang-ke-orang. Para penasun lebih berisikoterhadap tetanus. Difteri juga adalah penyakit

bakteri. Infeksi ini dapat menular dari orang-ke-orang, dan rawan pada tunawisma. Vaksinterhadap difteri selalu digabungkan denganvaksin tetanus.

Vaksin tetanus dan difteri (bersama denganvaksin lain terhadap petusis) biasanyadiberikan pada anak sebagai seri tigasuntikan. Satu suntikan ulang diberikan setiapsepuluh tahun. Odha sebaiknya palingdivaksinasi setiap sepuluh tahun, atau limatahun bila cedera, untuk menghindari reaksisetempat yang dapat sakit. Suntikan ini dapatmenyebabkan pembengkakan yang bertahanbeberapa minggu.

Campak, Gondong dan Rubela: Ketigapenyakit ini disebabkan oleh virus. Infeksi-nya sangat menular, dan disebarkan melaluibatuk dan bersin. Anak seharusnya divak-sinasi terhadap penyakit ini dengan suntikanyang disebut sebagai ‘MMR’. Vaksin inibiasanya memberi perlindungan seumurhidup. Bila belum divaksinasi pada masakanak-kanak, Odha sebaiknya divaksinasi,asal CD4-nya di atas 200 (MMR adalahvaksin hidup).

Tifoid: Demam tifoid (‘tifus’) disebabkanoleh bakteri, dan dapat menjadi gawat.Kemenkes mengusulkan semua orang Indo-nesia divaksinasi terhadap tifoid setiap tigatahun. Vaksinasi tidak berisiko untuk Odhaasal tidak dipakai vaksin hidup. Vaksin inihampir tidak menimbulkan efek samping,tetapi kadang kala ada sedikit rasa sakit padabekas suntikan yang akan segera hilang.

Meningitis: Dalam beberapa tahun terakhirterjadi beberapa jangkitan meningitis kripto-kokus. Odha berisiko lebih tinggi mengem-bangkan meningitis bila terpajan.

Polio: Vaksin yang dipakai secara baku diIndonesia adalah vaksin oral yang dilemah-kan (OPV). Kebijakan Kemenkes adalah agarvaksin ini diberikan pada semua bayi,termasuk yang terlahir oleh ibu terinfeksiHIV, karena risikonya lebih rendah diban-dingkan manfaat.Odha Wisatawan

Odha yang berwisata ke luar negerisebaiknya divaksinasi terhadap hepatitis Adan B.

Ada peraturan internasional atau nasionalyang mengharuskan wisatawan melakukanvaksinasi. Asal vaksin tidak hidup, biasanyaini tidak masalah, kecuali yang dibahas di atas.Vaksinasi untuk demam kuning (yellow fever)memakai kuman hidup, tetapi tampaknyaaman untuk Odha dengan CD4 di atas 200.

Sebagai alternatif divaksinasi denganvaksin hidup, kita sebaiknya minta pernya-taan dokter yang menjelaskan bahwa kitamempunyai alasan medis untuk tidak diberi-kan vaksinasi tersebut. Surat tersebut diterimaoleh yang berkuasa di sebagian besar negara.

Diperbarui 17 Desember 2011 berdasarkan FS 207The AIDS Infonet 30 Oktober 2011 dan informasidari Kemenkes RI

Page 22: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 400

SIKLUS HIDUP HIV

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

DNAmanusia

DNA HIV

DNAmanusia

1 Virus bebas

3 Penembusan:Virus mengosongkanisinya ke dalamsel CD4

2 Pengikatan dan penembusan: Virusmengikat pada reseptor CD4 dan salahsatu koreseptor (CCR5 atau CXCR4),yang ada di permukaan sel CD4.Kemudian virus meleburkan pada sel

ReseptorCD4

Koreseptor CXCR4

4 Reverse transcription:RNA (serat tunggal)virus diubah menjadiDNA (dua serat) olehenzim reversetranscriptase

5 Pemaduan: DNAvirus disatukandengan DNA seloleh enzim integrase

6 Transcription: Waktusel yang terinfeksimenggandakan diri, DNAvirus ‘dibaca’ dan rantaiprotein yang panjang dibuat

7 Perakitan: Rantai proteinvirus mengelompok

8 Tonjolan:Jutaan virusyang belummatangmendesak keluar sel. Enzimprotease mulaimengelolaprotein dalamvirus yang baruterbentuk

9 Virus yang belummatang melepaskandiri dari sel yangterinfeksi10 Menjadi matang: Rantai protein pada bibit virus baru

dipotong oleh enzim protease menjadi protein tunggal.Protein ini menggabung untuk membentuk inti virus danmembuat virus yang siap bekerja

Ditinjau 9 Juni 2012 berdasarkan FS 400 The AIDS Infonet 14 April 2012

DNA HIV

RNA HIV

Koreseptor CCR5

 

 

Rantai protein HIV

Page 23: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 401

PENGGUNAAN OBAT ANTIRETROVIRALDiterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/

Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Diperbarui 16 April 2012 berdasarkan FS 401 The AIDS Infonet 14 September 2011

OBAT PIL HARIAN (DEWASA)* PENGGUNAAN & PENYIMPANAN EFEK SAMPING CATATAN

Rev

erse

Tra

nsc

rip

tase

Inh

ibit

or

(RT

I):

An

alo

g N

ukl

eosi

da

atau

Nu

kleo

tid

a 3TC (lamivudine) 2 (150mg: 1, 2x/hari) atau 1 (300mg; 1, 1x/hari) Tidak ada aturan tentang makan Mual, muntah, kelelahan, sakit kepala

Dapat mengurangi resistansi terhadap AZT. Jangan gabung dengan hanya dua NRTI lain kecuali obat tambahan dipakai

ABC (abacavir) 2 (300mg: 1, 2x/hari atau 2. 1x/hari) Tidak ada aturan tentang makan. Alkohol meningkatkan tingkat ABC Reaksi hiperpeka pada kurang lebih 8% pasien Jangan gabung dengan hanya dua NRTI lain kecuali obat tambahan dipakai

AZT (zidovudine) 2 (300mg: 1, 2x/hari); atau 6 (100mg: 2, 3x/hari) Tidak ada aturan tentang makan Anemia, mual, muntah, sakit kepala, kelelahan, sakit otot, keracunan sumsum tulang

Jangan gabung dengan d4T

d4T (stavudine) 2 (30mg; 1, 2x/hari) Tidak ada aturan tentang makan Neuropati perifer, sakit kepala, panas-dingin & demam, diare, mual, kehilangan lemak dari lengan, wajah atau kaki

Jangan gabung dengan AZT atau ddI

ddI (didanosine) ddI (Videx-EC®)

Berat badan (BB) >60kg: 400mg (tablet dapar: 200mg, 2x/hari; atau tablet dapar/EC: 400mg, 1x/hari) BB <60kg: 250mg (tablet dapar: 125mg, 2x/hari; atau tablet dapar/EC: 250mg, 1x/hari)

Kunyah tablet atau larutkan tablet dalam air; pakai dengan perut kosong, tidak kurang dari 30 menit sebelum atau 2 jam setelah makan/penggunaan obat lain

Diare, pankreatitis, sakit perut, neuropati perifer, mual & muntah Jangan gabung dengan d4T. Kurangi takaran bila dipakai dengan TDF

FTC (emtricitabine) 1 (200mg; 1x/hari) Tidak ada aturan tentang makan Sakit kepala, diare, mual, ruam Jangan gabung dengan 3TC

Tenofovir (TDF) 1 (300mg: 1, 1x/hari) Tidak ada aturan tentang makan Efek samping ringan; sedikit mual, muntah, hilang nafsu makan. Dapat mengurangi kepadatan mineral tulang

Jangan gabung dengan hanya dua NRTI lain kecuali obat tambahan dipakai

No

n-n

ucl

eosi

de

RT

I (N

NR

TI)

Delavirdine (DLV) 12 (100mg; 4, 3x/hari) atau 6 (200mg; 2, 3x/hari) Tidak ada aturan tentang makan Ruam, mual, diare, muntah, sakit kepala, kelelahan

Efavirenz (EFV) 3 (200mg; 3, 1x/hari) atau 1 (600mg; 1, 1x/hari) Tidak ada aturan tentang makan, tetapi hindari makanan tinggi lemak. Pakai sebelum tidur

Impian jelas/aneh, gelisah, ruam, mual, pusing, diare, sakit kepala & insomnia

Dapat mengakibatkan hasil positif palsu pada tes mariyuana

Etravirine (ETV) 4 (100mg, 2, 2x/hari) Pakai setelah makan Ruam, mual, sakit perut

Nevirapine (NVP) 1 (200mg; 1, 1x/hari untuk 2 minggu pertama) kemudian 2 (200mg; 1, 2x/hari)

Tidak ada aturan tentang makan Ruam, demam, sakit kepala, mual Waspadai masalah hati, terutama bila mulai dengan jumlah CD4 yang lebih tinggi

Rilpivirine (RPV) 1 (25mg; 1, 1x/hari) Pakai saat makan Depresi, insomnia, sakit kepala, ruam

Pro

teas

e In

hib

ito

r (P

I)

Atazanavir (ATV) 2 (300mg; 1 + 1x 100mg ritonavir, 1x/hari) atau 2 (200mg, 1x/hari)

Pakai dengan makan Tingkat bilirubin yang tinggi. Mual, sakit kepala, ruam, sakit perut, muntah, diare, semutan, depresi. Perubahan denyut nadi

Protease inhibitor dan NNRTI dimetabolisasi oleh hati, seperti banyak obat lain yang umum dipakai.

Interaksi obat dapat menyebabkan peningkatan atau penurunan besar pada tingkat obat yang dipakai dalam darah, dengan akibat dosis rendah yang tidak efektif, atau overdosis yang dapat gawat. Pastikan dokter tahu SEMUA obat, suplemen dan jamu yang kita pakai.

Darunavir (DRV) 6 (300mg; 2 + 1 ritonavir, 2x/hari) atau 4 (600mg + 1 ritonavir, 2x/hari)

Pakai dengan makan Diare, mual, sakit kepala, selesma, ruam (jarang berat)

Fosamprenavir (FPV)

4 (700mg; 2, 2xhari) atau 4 (700mg; 2+2 ritonavir, 1x/hari; atau 700mg; 1+1 ritonavir 2x/hari)

Tidak ada aturan tentang makan Mual, diare, muntah, ruam, mati rasa dekat mulut, sakit perut. Peningkatan kolesterol/trigliserida

Indinavir (IDV) 6 (400mg: 2, setiap 8 jam, tidak 3x/hari) atau 9 (333mg; 3 setiap 8 jam)

Pakai dengan banyak air, perut kosong atau snak rendah lemak. Simpan di tempat sejuk dan kering

Sakit kepala, mual, sakit perut, batu ginjal

Lopinavir/ritonavir (LPV/r)

4 (tablet warna kuning 200mg lopinavir termasuk 50mg ritonavir: 2, 2x/hari)

Tidak ada aturan tentang makan; kalau pakai dengan makan, minum air secukupnya. Simpan di suhu ruang

Diare, kelelahan, sakit kepala, mual. Peningkatan kolesterol/trigliserida

Nelfinavir (NFV) 10 (250mg; 5, 2x/hari); atau 9 (3, 3x/hari) Pakai dengan makanan atau snak Diare, mual, gas, sakit perut, lesu

Saquinavir (SQV) 6 (500mg: 2 + 1 100mg ritonavir, 2x/hari) Pakai tidak lebih dari 2 jam sebelum/sesudah makan penuh atau snak berat. Pada iklim panas, simpan di kulkas

Sedikit mual, diare, perut tidak nyaman

Tipranavir (TPV) 8 (250mg, 2 + 2 ritonavir, 2x/hari) Pakai dengan makanan. Simpan di kulkas atau di suhu ruang selama tidak lebih dari 60 hari

Diare, ruam, mual, muntah, sakit perut, lesu, sakit kepala. Memburukkan masalah hati. Peningkatan kolesterol/trigliserida

Ritonavir (RTV) Dosis kecil sebagai penguat untuk PI lain Mual, muntah, diare, kesemutan & mati rasa dekat mulut

Fusion Inhibitor

Enfuvirtide (T-20) 2 suntikan per hari. 90mg per suntikan Tidak ada aturan tentang makan Reaksi kulit daerah suntikan mulai dari kemerahan dan gatal hingga benjolan keras

Maraviroc (MVC) 1 atau 2 tablet 2x/hari. 150, 300 atau 600mg/tablet Tidak ada aturan tentang makan Batuk, demam, infeksi saluran napas atas, ruam, pegal, sakit perut, pusing. Dapat berat pada hati

Dosis tergantung pada obat lain yang dipakai

Integrase Inhibitor Raltegravir (RGV) 2 tablet (400mg; 1, 2x/hari) Tidak ada aturan tentang makan

Diare, mual, sakit kepala; tingkat kinase kreatinin yang tinggi (terkait masalah otot)

* Jika ada pilihan dosis, yang pertama biasanya yang diusulkan oleh WHO

Page 24: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 402

NAMA OBAT ANTIRETROVIRAL

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Tidak satu pun obat ini dapat membunuh HIV, tetapi setiap golongan menghambat penggandaan virus dengan cara tertentu.

2. Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI): Golongan obat ini juga mengganggu proses penciptaan DNA virusdari RNA, dengan mengikat pada enzim reverse transcriptase dan menghalangi kegiatannya.

2a. Obat kombinasi: Terdiri dari satu NNRTI, satu analog nukleosida, dan satu analog nukleotida.

Nama Generik Nama Merek Juga Dikenal Sebagai: Produsen Asli Tahun*

Zidovudine Retrovir AZT, ZDV GlaxoSmithKline 1987

Didanosine Videx ddI Bristol-Myers Squibb 1991

Zalcitabine Hivid ddC Tidak dibuat lagi 1992

Stavudine Zerit d4T Bristol-Myers Squibb 1994

Lamivudine Epivir 3TC GlaxoSmithKline 1995

Zidovudine/Lamivudine Combivir Gabungan AZT & 3TC GlaxoSmithKline 1997

Abacavir Ziagen ABC GlaxoSmithKline 1998

Zidovudine/Lamivudine/Abacavir Trizivir Gabungan AZT, 3TC, Abacavir GlaxoSmithKline 2000

Tenofovir Viread TDF Gilead Sciences 2001

Emtricitabine Emtriva FTC Gilead Sciences 2003

Abacavir/Lamivudine Epzicom Gabungan ABC & 3TC GlaxoSmithKline 2004

Emtricitabine/Tenofovir Truvada Gabungan FTC & TDF Gilead Sciences 2004

Efavirenz/emtricabine/tenofovir Atripla Gabungan EFV, FTC & TDF BMS & Gilead 2006

Saquinavir Invirase SQV Roche 1995

Ritonavir Norvir RTV Abbott 1996

Indinavir Crixivan IDV Merck 1996

Nelfinavir Viracept NFV Pfizer/Agouron 1997

Saquinavir Fortovase SQV Tidak dibuat lagi 1997

Amprenavir Agenerase APV Tidak dibuat lagi 1999

Lopinavir (dengan ritonavir) Kaletra, Aluvia LPV/r Abbott 2000

Atazanavir Reyataz ATV Bristol-Myers Squibb 2003

Fosamprenavir Lexiva FPV GlaxoSmithKline 2003

Tipranavir Aptivus, Telzir TPV Boehringer Ingelheim 2005

Darunavir Prezista DRV Tibotec 2006

Raltegravir Isentress RGV Merck 2007

Enfuvirtide Fuzeon T-20 Trimeris-Roche 2003

Maraviroc Selzentry, Celsentri MVC Pfizer 2007

1. Reverse transcriptase inhibitor (RTI): Golongan obat anti-HIV pertama. Obat golongan ini menghalangi penciptaan DNA virusdari RNA dengan membuat sel tiruan yang mengganggu proses ini. Sebagian besar adalah analog nukleosida; tenofovir adalah analognukleotida.

3. Protease inhibitor (PI): Golongan obat ini menghalangi kegiatan protease, sebuah enzim yang memotong rantai protein HIVmenjadi protein tertentu yang diperlukan untuk merakit tiruan virus yang baru. Catatan: “/r” di belakang nama protease inhibitorberarti obat tersebut dikuatkan dengan ritonavir takaran rendah. Misalnya, SQV/r berarti saquinavir dikuatkan ritonavir.

4. Integrase inhibitor: Golongan obat ini menghalangi kegiatan integrase, sebuah enzim yang memasukkan DNA virus ke dalamserat DNA sel yang terinfeksi.

5. Entry Inhibitor: Golongan obat ini mencegah pengikatan HIV pada sel.

6. Obat Antisense: Obat ini adalah “bayangan terbalik” dari bagian kode genetik HIV yang mengikat pada virus untuk mencegahfungsinya. Belum ada obat golongan ini yang disetujui untuk dipasarkan.

7. Perangsang Kekebalan (Immune Stimulator): Golongan obat ini memakai pesuruh kimia tubuh untuk merangsang tanggapankekebalan. Belum ada obat golongan ini yang disetujui untuk dipasarkan.*Tahun disetujui di AS. Juga ada banyak versi generik yang disetujui dengan nama yang berbeda.

Diperbarui 16 April 2012 berdasarkan FS 402 The AIDS Infonet 21 Mei 2011

Nevirapine Viramune NVP Boehringer Ingelheim 1996

Delavirdine Rescriptor DLV Pfizer/Agouron 1997

Efavirenz Sustiva, Stocrin EFV Bristol-Myers Squibb 1998

Etravirine Intelence ETV Tibotec 2008

Rilpivirine Edurant RPV Tibotec 2011

Page 25: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 403

TERAPI ANTIRETROVIRAL (ART)

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Terapi Antiretroviral Itu?Terapi antiretroviral (ART) berarti mengo-

bati infeksi HIV dengan beberapa obat.Karena HIV adalah retrovirus, obat ini biasadisebut sebagai obat antiretroviral (ARV).ARV tidak membunuh virus itu. Namun, ARTdapat melambatkan pertumbuhan virus.Waktu pertumbuhan virus dilambatkan,begitu juga penyakit HIV.Apa Siklus Hidup HIV Itu?

Ada beberapa langkah dalam siklus hidupHIV (lihat Lembaran Informasi (LI) 400untuk gambar):1. Virus bebas beredar dalam aliran darah2. HIV mengikatkan diri pada sel3. HIV menembus sel dan mengosongkan

isinya dalam sel4. Kode genetik HIV diubah dari bentuk

RNA menjadi bentuk DNA denganbantuan oleh enzim reverse transcriptase

5. DNA HIV dipadukan dengan DNA seldengan bantuan oleh enzim integrase.Dengan pemaduan ini, sel tersebutmenjadi terinfeksi HIV.

6. Waktu sel yang terinfeksi menggandakandiri, DNA HIV diaktifkan, dan membuatbahan baku untuk virus baru

7. Semua bahan yang dibutuhkan untukmembuat virus baru dikumpulkan

8. Virus yang belum matang mendesak keluar sel yang terinfeksi dengan prosesyang disebut ‘budding (tonjolan)’

9. Jutaan virus yang belum matang dilepasdari sel yang terinfeksi

10. Virus baru menjadi matang: bahan bakudipotong oleh enzim protease dan dirakitmenjadi virus yang siap bekerja

ARV yang Disetujui di ASSetiap tipe atau ‘golongan’ ARV menye-

rang HIV dengan cara berbeda. Saat ini adalima golongan obat disetujui di AS.

Golongan obat anti-HIV pertama adalahnucleoside reverse transcriptase inhibitoratau NRTI, juga disebut analog nukleosida.Obat golongan ini menghambat langkahkeempat di atas, yaitu perubahan bahangenetik HIV dari bentuk RNA menjadibentuk DNA yang dibutuhkan dalam langkahberikut. Obat dalam golongan ini yangdisetujui di AS dan masih dibuat adalah:

3TC (lamivudine)Abacavir (ABC)AZT (ZDV, zidovudine)d4T (stavudine)ddI (didanosine)Emtricitabine (FTC)Tenofovir (TDF; analog nukleotida)Golongan obat kedua menghambat lang-

kah yang sama dalam siklus hidup HIV, tetapidengan cara lain. Obat ini disebut non-nucleoside reverse transcriptase inhibitoratau NNRTI. Lima NNRTI disetujui di AS:

Delavirdine (DLV)Efavirenz (EFV)Etravirine (ETV)Nevirapine (NVP)Rilpivirine (RPV)Golongan ketiga ARV adalah protease

inhibitor (PI). Obat golongan ini meng-hambat langkah kesepuluh, dengan bahanvirus baru dipotong sesuai untuk membuatvirus baru. Sembilan PI disetujui dan masihdibuat di AS:

Atazanavir (ATV)Darunavir (DRV)Fosamprenavir (FPV)Indinavir (IDV)Lopinavir (LPV)Nelfinavir (NFV)Ritonavir (RTV)Saquinavir (SQV)Tipranavir (TPV)Golongan ARV keempat adalah fusion

inhibitor. Obat golongan ini mencegahpengikatan HIV pada sel dengan meng-hambat langkah kedua dari siklus hidupnya.Dua obat golongan ini sudah disetujui di AS:

Enfuvirtide (T-20)Maraviroc (MVC)Golongan ARV terbaru adalah integrase

inhibitor (INI). Obat golongan ini mencegahpemaduan kode genetik HIV dengan kodegenetik sel dengan menghambat langkahkelima dari siklus hidupnya. Obat INIpertama adalah:

Raltegravir (RGV)Bagaimana Obat Ini Dipakai?

Obat ARV umumnya dipakai dalam ga-bungan dengan tiga atau lebih ARV dari lebihdari satu golongan. Hal ini disebut sebagaiterapi kombinasi, atau ART. ART bekerjajauh lebih baik daripada hanya satu ARVsendiri. Cara penggunaan obat ini mencegahmunculnya resistansi.

Produsen ARV terus-menerus berupayauntuk membuat obatnya lebih mudah dipakai,dan sudah menggabung dua atau lebih jenisobat dalam satu pil.Apa Resistansi terhadap Obat Itu?

Waktu HIV menggandakan diri, sebagiandari bibit HIV baru dapat menjadi sedikitberbeda dengan aslinya. Jenis berbeda inidisebut mutan. Kebanyakan mutan langsungmati, tetapi beberapa di antaranya terusmenggandakan diri, walaupun kita tetapmemakai ART – mutan tersebut ternyatakebal terhadap obat. Jika ini terjadi, obat tidakbekerja lagi. Hal ini disebut sebagai ‘me-ngembangkan resistansi’ terhadap obat ter-sebut. Lihat LI 126 untuk informasi lebihlanjut tentang resistansi.

Jika hanya satu jenis ARV dipakai, virussecara mudah mengembangkan resistansi ter-hadapnya. Oleh karena itu, penggunaan hanyasatu jenis ARV (yang disebut monoterapi)tidak dianjurkan. Tetapi jika dua jenis obatdipakai, virus mutan harus unggul terhadap

dua obat ini sekaligus. Dan jika tiga jenis obatdipakai, kemungkinan munculnya mutan yangdapat sekaligus unggul terhadap semuanyasangat kecil. Penggunaan kombinasi tiga jenisARV berarti membutuhkan jauh lebih lamauntuk mengembangkan resistansi.Apakah Obat Ini DapatMenyembuhkan AIDS?

Saat ini, belum ditemukan penyembuhinfeksi HIV. ARV mengurangi viral load,yaitu jumlah HIV dalam aliran darah kita.Kalau viral load kita lebih rendah, kita tetapsehat lebih lama. Kita juga kurang mungkinmenularkan HIV pada orang lain. LihatLI 125 untuk informasi lebih lanjut tentangtes viral load.

Viral load beberapa orang menjadi begiturendah sehingga tidak dapat diukur oleh tesviral load; viral loadnya disebut ‘tidakterdeteksi’. Ini bukan berarti virus hilang,dan tidak berarti orang tersebut ‘sembuh’.Kapan Sebaiknya Kita Mulai?

Belum ada jawaban yang jelas untukpertanyaan ini. Sebagian besar dokter akanmempertimbangkan jumlah CD4, dan gejalayang kita alami. ART sebaiknya dimulaisebelum CD4 turun di bawah 350, bila kitahamil, kita membutuhkan terapi untuk virushepatitis B (HBV), atau kita mempunyaigejala penyakit terkait HIV. Kriteria untukmulai ditentukan oleh pedoman nasional(lihat LI 404). Keputusan untuk memulaiART sangat penting, dan sebaiknya dibahasdahulu dengan dokter. Untuk informasi lebihlanjut mengenai mulai ART, lihat buku kecilYayasan Spiritia “Pengobatan untuk AIDS:Ingin Mulai?”Obat Apa yang Sebaiknya Kita Pakai?

Setiap ARV, sama seperti semua obat lain,menimbulkan efek samping (lihat LI 550).Beberapa efek samping ini gawat. LihatLembaran Informasi untuk masing-masingobat. Beberapa kombinasi lebih mudahditahan dibandingkan dengan kombinasi lain,dan beberapa di antaranya tampak lebihberhasil. Setiap orang berbeda, dan kita,bersama dengan dokter, harus memutuskanobat apa yang kita pilih.

Tes viral load dipakai untuk menentukanapakah ART bekerja sebagaimana mestinya.Bila viral load kita tidak turun, atau turuntetapi naik kembali, mungkin kita harusberalih ke kombinasi ARV lain.Apa yang Selanjutnya?

Obat baru sedang ditelitikan dalam kelimagolongan yang ada. Para peneliti jugaberupaya mengembangkan golongan obatbaru, misalnya obat yang menghambatlangkah lain pada siklus hidup HIV, dan obatyang akan menguatkan ketahanan oleh keke-balan tubuh.

Diperbarui 16 April 2012 berdasarkan FS 403 TheAIDS Infonet 21 Mei 2011

Page 26: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 404

PEDOMAN NASIONAL ART

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Pedoman ART Itu?Pedoman nasional terapi antiretroviral

(ART) diterbitkan oleh KementerianKesehatan RI (Kemenkes) sebagai standaruntuk para dokter mengenai cara menata-laksanakan ART di Indonesia. Pedomandirancang berdasarkan usulan dari WHOdengan kesepakatan antara beberapa pakardi Indonesia.

Karena pengetahuan dan pengalamanmengenai ART berkembang terus-mene-rus, seharusnya pedoman sering diper-barui. Oleh karena itu, pedoman yangberlaku saat ini (Pedoman NasionalTatalaksana Klinis Infeksi HIV dan TerapiAntiretroviral Pada Orang Dewasa 2011)diperbarui berdasarkan pedoman WHO2010 (Antiretroviral therapy for HIVinfection in adults and adolescents:recommendations for a public healthapproach – 2010).

Harus ditekankan bahwa pedoman initidak memberi panduan untuk menatalak-sana ART untuk anak. Hal ini masih diaturoleh Pedoman Tatalaksana Infeksi HIV danTerapi Antiretroviral Pada Anak DiIndonesia yang dikeluarkan oleh Kemen-kes pada 2008. Untuk informasi lebihlanjut mengenai ART untuk anak, lihatLembaran Informasi (LI) 619.

Berbeda dengan pedoman sebelumnya,pedoman baru ini memberi pengarahanmengenai penangan masalah kesehatanOdha, dari konseling dan tes HIV, melaluipenanganan infeksi oportunistik tertentusampai penangan ART.Apa Isi Pedoman ART?

Pedoman ART terutama mengatur:kapan ART boleh dimulairejimen yang dipakai sebagai linipertamaART pada populasi khususpemantauan ARTmasalah toksisitas dan interaksi ARVkegagalan ARTpilihan rejimen lini kedua

Stadium KlinisWHO menetapkan empat stadium klinis

HIV, sebagaimana berikut:Stadium 1: Tanpa gejalaStadium 2: Penyakit ringanStadium 3: Penyakit lanjutStadium 4: Penyakit beratLihat pedoman atau situs web Spiritia

untuk definisi masing-masing stadium klinis.Kapan Mulai ART

Berdasarkan Pedoman ART 2011, Odhadewasa dan remaja memenuhi kriteriauntuk mulai ART bila:

Penyakit stadium 3 atau 4, tanpa meman-dang jumlah CD4; atau

Jumlah CD4 di bawah 350, tanpamemandang gejala klinis.Harus ditekankan bahwa pedoman tidak

mengharuskan tes CD4 sebelum mulaiART. Bila kita mengalami penyakitstadium 3 atau 4, kita boleh mulai ARTwalau tidak diketahui jumlah CD4. Bilakita mengalami penyakit stadium 3, kitaboleh mulai dengan jumlah CD4 apa pun.Namun, kalau kita tidak mempunyaigejala, kita baru boleh mulai setelah jumlahCD4 kita turun di bawah 350.

Tambahan, bab mengenai ART padapopulasi khusus menyarankan agar kitamulai lebih dini dalam keadaan tertentu.Misalnya, semua perempuan hamil yangterinfeksi HIV diusulkan memulai ART,apa pun stadium klinisnya atau berapa punjumlah CD4-nya. Orang koinfeksi HIVdan hepatitis B (HBV), bila membutuhkanterapi untuk HBV-nya harus sekaligusmemulai ART.

Karena TB aktif pada Odha adalah salahsatu tanda stadium 3 (TB paru) ataustadium 4 (TB di luar paru), Odha denganTB aktif harus mulai ART dengan jumlahCD4 berapa pun. Diusulkan ART dimulaisesegera mungkin setelah memulai obatanti-TB (OAT) selama 2-8 minggu atausetelah OAT dapat ditahan dan stabil.

Ada satu persyaratan lagi: kita harus siapmulai. Pedoman ART 2011 mewajibkanpetugas kesehatan untuk menelaah ke-siapan pasien untuk ART, dengan mem-bahas 13 topik bersama dengan pasien.Dan kepatuhan terhadap ART wajib dinilai,dengan dikuatkan oleh konseling kepa-tuhan, pada setiap kunjungan pasien keklinik. Lihat Lembaran Informasi 405mengenai kepatuhan terhadap ART.Mulai dengan Rejimen Apa?

Kita mulai dengan rejimen lini pertama.Rejimen lini pertama umumnya dibentukdengan dua NRTI dan satu NNRTI (lihatLI 403), dengan tiga dari enam obat: (AZTatau TDF) + (3TC atau FTC) + (nevirapineatau efavirenz). Pilihan yang baku adalahAZT + 3TC + nevirapine. AZT + 3TC seringdisediakan dalam satu pil yang mengandungkedua obat. Juga FTC umumnya dipakai ber-samaan dengan TDF, karena kedua obat inidisediakan dalam satu pil.

Catatan: dahulu d4T sering dianjurkanuntuk mengganti AZT bila timbul anemiasebagai efek samping AZT. Namun d4Tdapat mengakibatkan efek samping yangcukup berat hingga gawat. Dalam pedomanbaru ini, Kemenkes menganjurkan agarpenggunaan d4T dikurangi/dihentikan dantidak dipakai lebih dari enam bulan. Sekarang

TDF diusulkan sebagai pengganti kalau AZTmengakibatkan anemia.Pemantauan ART

Menurut pedoman, ada beberapa teslaboratorium yang seharusnya dilakukansebelum dan/atau setelah kita mulai ART.Tes utama yang dibutuhkan adalah tes Hb(untuk anemia, lihat LI 552) sebelum kitamulai dan secara berkala dalam beberapabulan setelah kita mulai bila kita memakaiAZT. Tes lain yang diusulkan termasuk tesuntuk infeksi HBV, serta tes kreatinin(enzim ginjal; lihat LI 136) sebelum kitamulai memakai TDF. Tes ini harus diulangsetiap tiga bulan untuk satu tahun pertamauntuk pengguna TDF, dan kemudian jikastabil dilakukan setiap enam bulan.

Selain itu, perempuan harus melakukantes kehamilan sebelum mulai rejimen yangmengandung efavirenz. Hal ini diaturkarena efavirenz dapat menyebabkan cacatjanin, terutama bila dipakai pada trimesterpertama kehamilan.

Pedoman mengusulkan dilakukan tes CD4sebelum mulai ART dan setiap 6 bulansetelah mulai untuk memantau keberhasilan.Namun tes ini tidak diharuskan.

Pedoman ART di Indonesia tidak meng-anjurkan dilakukan tes viral load atau tesresistansi sebagai persyaratan sebelummulai atau sebagai tes pemantauan ART.Alasan untuk Mengganti ART

Ada dua alasan untuk mengganti ART:efek samping yang tidak tertahan; dankegagalan terapi. Kalau kita mengalamiefek samping, mungkin kita harus meng-ganti satu obat dalam rejimen lini pertamadengan obat lain, disebut sebagai substi-tusi. Dalam keadaan yang luar biasa, kitamungkin harus mengganti obat darirejimen lini pertama dengan obat yangumumnya dipakai sebagai lini kedua;walau begitu, rejimen tetap dianggap linipertama.

Bila dokter menentukan bahwa terapikita gagal, ditunjukkan antara lain olehviral load di atas 5.000 setelah menjaditidak terdeteksi, jumlah CD4 menurun,atau kita mengalami infeksi oportunistik,kita akan dialihkan pada rejimen lini kedua,yang disebut sebagai ‘switch’.Pilihan Rejimen Lini Kedua

Rejimen lini kedua harus menggantisedikitnya dua dari tiga ARV dalamrejimen lini pertama dengan ARV lain. Saatini, rejimen lini kedua umumnya terdiridari TDF atau AZT (tergantung yang manadipakai pada lini pertama), 3TC atau FTC,dan Kaletra/Aluvia.

Diperbarui 22 Oktober 2012 berdasarkan PedomanNasional ART 2011

Page 27: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 405

KEPATUHAN TERHADAP TERAPI

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Kepatuhan Itu?Kepatuhan adalah istilah yang meng-

gambarkan penggunaan terapi antiretro-viral (ART) kita persis sesuai denganpetunjuk pada resep. Ini mencakup peng-gunaan obat pada waktu yang benar danmengikuti aturan makan tertentu (misal-nya harus dipakai dengan perut kosong).Penekanan virus

Untuk menekan penggandaan (replikasi)virus di dalam darah kita, tingkat obatantiretroviral (ARV) harus selalu di atastingkat tertentu. Tingkat obat yang rendahdapat memungkinkan HIV tetap berep-likasi. Semakin banyak virus dibuat,semakin mungkin akan dibuat virus yangcacat dan resistan (kebal) terhadap obat.Lihat Lembaran Informasi (LI) 126 untukinformasi lebih lanjut tentang resistansi.

Jika HIV di tubuh kita menjadi resistanterhadap obat yang kita pakai, terapinyaakan mulai gagal. Kegagalan ditandai olehpeningkatan pada viral load, yang menjaditerdeteksi.

Cara terbaik untuk mencegah pengem-bangan resistansi adalah dengan kepa-tuhan terhadap terapi.Mengapa Kita Harus Patuh?

Obat yang kita pakai diserap dalamlambung, masuk ke aliran darah, dandiangkut ke seluruh tubuh kita. Waktudarah melewati hati dan ginjal kita,sebagian obat tersebut disaring dandibuang. Jadi jumlah obat dalam alirandarah menjadi semakin kecil, sampai kitamemakainya lagi.

Beberapa obat diserap lebih baik, danmasuk ke aliran darah dengan tingkat lebihtinggi, bila tidak ada makanan dalamperut. Obat ini harus dipakai dengan perutkosong. Sementara ada obat lain masukke aliran darah secara lebih baik bila adalemak dalam lambung. Obat ini sebaiknyadipakai dengan makan. Dengan beberapaobat pun, makanan tidak penting.

Kita harus mengetahui petunjuk peng-gunaan masing-masing obat agar akan selaluada cukup obat dalam aliran darah. Petunjukini termasuk berapa pil harus kita pakai,kapan, dan bagaimana. Jika kita lupakan satudosis, tidak memakai dosis penuh, atau tidakmengikuti petunjuk tentang makanan,tingkat obat dalam aliran darah kita dapatmenjadi terlalu rendah.Berapakah Tingkat Kepatuhanyang Cukup?

Beberapa penelitian sudah mengukurtingkat kepatuhan yang ‘cukup.’ Penelitian

ini menemukan bahwa, untuk memastikanHIV tetap tertekan (yang ditunjukkan olehviral load yang tetap tidak terdeteksi), kitaharus memakai lebih dari 90% obat kitasesuai resep (yaitu kepatuhan lebih dari90%). Penelitian tersebut berdasarkanrejimen yang mengandung proteaseinhibitor. Penelitian yang lebih baruterhadap rejimen berdasarkan NNRTImemberi kesan bahwa kepatuhan yanglebih rendah mungkin cukup. Namunsemakin sedikit dosis dilupakan, semakintinggi kemungkinan viral load kita tidakterdeteksi, dengan akibat semakin rendahrisiko resistansi akan muncul.

Dari sisi lain, penelitian di AS terhadapnarapidana yang memakai setiap dosis(setiap dosis diawasi), semua mempunyaiviral load di bawah 400 setelah satu tahun,dan 85% di bawah 50. Hasil ini lebih baikdaripada hampir semua uji coba terhadapobat baru – dan sebagian besar narapidanatersebut pernah gagal dengan pengobatanlain.

Yang penting adalah bukan bahwa kitaharus masuk penjara, tetapi jika kitaberhasil mencari cara agar kita dapatmemakai semua obat kita, terapi kita akanbekerja buat kita untuk jangka waktu yanglama.Apakah Ada Kelonggaran?

Penting kita berusaha agar selalu mema-kai obat pada jam yang benar. Namunbiasanya ada ‘jendela’ atau kelonggaran.Lamanya kelonggaran ini tergantung padaobat dan tubuh kita. Tetapi ARV yangdipakai dalam rejimen ART lini pertamadan kedua cukup ‘pemaaf’. Oleh karenaitu, umumnya tidak ada kerugian bila kitaterlambat kurang lebih satu jam waktumemakai obat. Beberapa jenis obatmempunyai jendela yang lebih lebardibandingkan yang lain.Mengembangkan Rutinitas

Penting agar kita mengembangkanrutinitas (kebiasaan) yang dapat mem-bantu kita mengikuti jadwal yang benar,yang kadang kala rumit dan mengganggukegiatan sehari-hari kita. Kepatuhan dapatsangat sulit dan kita akan membutuhkandukungan agar kita menjadi biasa denganperubahan yang diakibatkannya padahidup kita. Ini bisa menjadi hal yangpaling penting untuk dipertimbangkanwaktu kita mulai memakai terapi baru.

Mengatur untuk mulai terapi waktu kitadapat meluangkan waktu dan kesempatanyang mungkin dibutuhkan untuk menye-

suaikan diri. Tidak ada masalah lain yanglebih penting daripada menjadi nyamandengan pengobatan pada minggu-minggupertama ini.

Menggalang dukungan dari keluargaatau teman adalah sangat penting, agarmengingatkan kita waktu harus memakaiobat, dan untuk memberi semangat padakita jika kita mengalami efek samping.

Menilai kepatuhan dirinya secara ketatselama satu minggu yang ‘normal’. Jikahasilnya tampaknya kurang baik, kitamembutuhkan lebih banyak dukungan –pasti tersedia tetapi mungkin harusdiminta. Jika masih ada masalah, bahasdengan dokter. Jika kita benar-benar tidakdapat mencapai tingkat kepatuhan yangtinggi, mungkin sebaiknya kita berhentiterapi untuk sementara.

(Tips untuk membantu kepatuhan kitadibahas pada buku kecil Yayasan Spiritia“Pengobatan untuk AIDS: Ingin Mulai?”)Kejenuhan Pil

Beberapa penelitian menunjukkanbahwa kepatuhan kian menurun, bahkanpada orang yang sangat patuh. Gejala inidisebut ‘kejenuhan pil’ atau ‘kejenuhanterapi.’ Namun sebuah penelitian barumenemukan bahwa kepatuhan tinggisemakin lama sebetulnya semakin me-ningkat.

Kepatuhan tinggi bukan masalah satuhari saja. Kepatuhan tinggi harus diterus-kan untuk seumur hidup. Oleh karena ini,tetap dibutuhkan dukungan dan semangat,walau kita sudah sangat patuh selamabertahun-tahun.Garis Dasar

Agar terapi kita tetap berhasil, kita harusmemakainya sesuai dengan petunjuk. Jikakita tidak patuh, virus di tubuh kita dapatmenjadi resistan terhadap ARV yang kitapakai. Untuk hasil terbaik, kita harusmemakai lebih dari 90% obat kita secarabenar.

Pastikan kita mengerti semua obat yangdiresepkan. Pastikan kita tahu harus kitapakai berapa banyak, kapan harus dipakai,dan apakah harus dipakai dengan makananatau dengan perut kosong.

Dukungan dari keluarga atau temanuntuk mengingatkan kita dan memberisemangat pada kita adalah sangat penting!

Jika ada masalah dengan kepatuhanterhadap terapi, segera membahasnyadengan dokter.

Diperbarui 13 Januari 2012 berdasarkan FS 405The AIDS InfoNet 26 April 2011 dan sumber lain

Page 28: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 406

TERAPI BERDENYUT

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Terapi Berdenyut Itu?Terapi berdenyut berarti terapi anti-

retroviral (ART) yang dihentikan sementarasecara terencana, di bawah pengawasandokter. Istilah yang dipakai dalam bahasaInggris adalah “structured treatment inter-ruption/STI”, “structured intermittenttherapy/SIT” atau “pulse therapy”, walau-pun orang awam sering menyebutnya sebagai“drug holiday (liburan dari obat).” Karenabelum ada istilah yang jelas dalam bahasaIndonesia, kami mengusulkan dipakai istilahyang sederhana yaitu “terapi berdenyut.”

Terapi berdenyut adalah penghentianpenggunaan semua obat dalam kombinasiART seketika. Setelah itu, terapi dimulai lagisesuai dengan beberapa rumusan.Apa Maksudnya Terapi Berdenyut?

Penggunaan ART tidak mudah untuksebagian besar orang. Ada yang mengalamiefek samping yang cukup berat. Ada yangmerasa tidak berdaya dengan kepatuhan yangdibutuhkan terus-menerus agar viral loadditekan di bawah tingkat terdeteksi dan untukmenghindari terbentuk resistansi terhadapobat. Walaupun kita paham bahwa kitamembutuhkan terapi ini untuk menyela-matkan jiwa kita, setelah beberapa tahunmungkin kita merasa bosan dengan hidup kitayang dikendalikan oleh obat dan efeksampingnya; ini disebut sebagai kelelahanatau kejenuhan terapi (treatment fatigue) –lihat Lembaran Informasi (LI) 405.

Oleh karena itu, muncul keinginan untukberhenti memakai obat untuk jangka waktutertentu. Keinginan ini diperkuat oleh laporanbahwa viral load beberapa orang yangberhenti ART tetap ditekan di bawah tingkatterdeteksi. Alasan mengapa ini terjadi belumjelas, dan masih diteliti oleh dokter.

Ada beberapa pilihan yang sedang diteliti.Ada yang berhenti untuk waktu tertentu,kemudian kembali memakai ART lagi untukwaktu tertentu, kemudian berhenti lagi, danseterusnya – selang-seling. Jangka waktupenggunaan dan penghentian dapat satuminggu, atau beberapa minggu bahkan bulan.Ada juga yang memantau jumlah CD4 dan/atau viral load, dan kembali memakai obatwaktu CD4 turun di bawah jumlah tertentuatau viral load naik menjadi angka tertentu.

Dua penelitian besar terhadap keduamacam penghentian terapi ini baru-barudihentikan. Ada lebih banyak kasus AIDSdan infeksi lanjutan di antara peserta yangberhenti terapinya. Jadi tampaknya peng-hentian sementara ini tidak berhasil dan dapatdianggap berbahaya.Merangsang Sistem KekebalanTubuh

Ada maksud lain untuk berhenti terapi.Sistem kekebalan tubuh kita hanya dapatdirangsang untuk melawan kuman kalaukuman tersebut berada dalam jumlah cukup

banyak. Waktu kita memakai ART secaraberhasil, jumlah virus menjadi sangat kecil,yang ditunjukkan oleh viral load yang tidakterdeteksi. Hal itu berarti upaya melawanvirus hanya dilakukan oleh obat, bukan olehsistem kekebalan tubuh. Beberapa penelitimenganggap bahwa bila kita berhenti terapisecara sementara, ‘ledakan’ virus yang diaki-batkan akan merangsang sistem kekebalanuntuk bekerja seperti seharusnya, denganharapan virus dapat dikendalikan tanpadibutuhkan terapi. Pendekatan ini tampaknyamungkin berhasil untuk sejumlah kecil orangyang mulai ART di waktu dini – pada masainfeksi primer (lihat LI 103).Penghentian Sementara sebelumMengganti Obat

Ada beberapa orang dengan virus yangresistan terhadap sebagian besar obatantiretroviral (ARV) yang tersedia. Untukorang yang tidak mempunyai pilihan lain,beberapa peneliti mengusulkan mereka ber-henti terapinya untuk beberapa waktu se-belum mencoba “terapi keselamatan (salvagetherapy)”, yaitu terapi yang dicoba setelahbeberapa rejimen yang sudah terpakai tidakefektif lagi akibat resistansi. Yang dimaksuddengan penghentian ini adalah agar jenisvirus yang resistan dapat dikalahkan olehjenis yang asli, yang disebut sebagai tipe liar,yang peka terhadap obat. Ada kesan bahwahal ini memang terjadi, tetapi manfaatnyacepat hilang. Virus yang resistan sebenarnyatidak pernah hilang, tetapi disimpan dibeberapa tempat persembunyian sepertikelenjar getah bening. Setelah virus liar di-kendalikan lagi oleh obat, virus resistan mulaibereplikasi, dan cepat menjadi dominan.

Lagi pula, sebuah penelitian di 2008menunjukkan bahwa pasien yang tetapmemakai rejimen yang ‘gagal’ mengembang-kan lebih sedikit masalah terkait AIDSdibandingkan pasien yang berhenti ART-nya.Apakah Ada Risiko dengan TerapiBerdenyut?

Ya. Tergantung pada riwayat terapi dankeadaan kesehatan kita, penghentian terapidapat menghasilkan kemerosotan yang tajampada jumlah CD4, dan kambuhnya penyakit.Hal ini lebih mungkin untuk orang denganjumlah CD4 yang sangat rendah sebelumterapi. Misalnya, jika CD4 terendah kita 100,tetapi naik menjadi 500 setelah kita memakaiART, CD4 kita kemungkinan akan segeramerosot setelah kita berhenti terapi. Dari sisilain, jika CD4 kita 700 sebelum mulai ART,dan hanya naik sedikit selama terapi, kemung-kinan jumlah tidak akan turun secara bermaknasetelah kita berhenti.

Pada 2011, penelitian mengenai penghentiansementara menemukan risiko lebih tinggiterhadap penyakit terkait AIDS, pemulihanjumlah CD4 yang lebih rendah dan angkakematian yang lebih tinggi delapan tahunsetelah penghentian.

Walaupun begitu, tampaknya virus di tubuhkita tidak menjadi resistan karena peng-hentian sementara. Resistansi hanya munculkarena “tekanan selektif” yang diakibatkanoleh obat sendiri. Jika kita tidak pakai obat,tekanan tersebut hilang. Namun, pentingmenghentikan obat secara terencana: karenaARV golongan NNRTI (nevirapine danefavirenz) mempunyai masa paro yangpanjang, diusulkan untuk menghentikan obatini kurang lebih satu minggu sebelumberhenti obat lain.

Walaupun jumlah CD4 dan viral load dapatkembali seperti sebelum berhenti terapi,jumlah tersebut mungkin tidak persis samabaiknya seperti yang diharapkan.

Salah satu tujuan terapi berdenyut adalahagar mutu hidup kita ditingkatkan karena kitamendapatkan “liburan” dari penggunaanobat. Namun ini tidak selalu dapat dicapai.Waktu mulai lagi, kebiasaan kepatuhanmungkin harus dipelajari lagi setelahbeberapa lama tidak memakai obat, dan efeksamping mungkin kembali dialami. Lagipula, beberapa orang mengalami gejala miripflu setelah berhenti, akibat peningkatan padaviral load.

Kita mungkin memakai obat untuk mencegahinfeksi oportunistik (IO) sebelum kita mulaiART, karena jumlah CD4 kita di bawah 200.Dengan peningkatan pada jumlah CD4 setelahkita memakai ART, kita mungkin berhentimemakai obat pencegahan itu. Karena jumlahCD4 kita dapat merosot secara cepat setelahkita berhenti ART, mungkin kita harus kembalimemakai kotrimoksazol untuk mencegah IOtertentu. Obat pencegahan itu tidak bolehdihentikan sementara. Penelitian menun-jukkan bahwa orang yang berhenti ART jauhlebih mungkin mengalami IO.Garis Dasar

Walau tampaknya penghentian terapiantiretroviral sementara kadang kala diang-gap masuk akal, ternyata beberapa penelitianmenunjukkan bahwa tindakan ini meningkat-kan risiko timbulnya penyakit atau kematian.

Bicaralah dengan dokter sebelum berhentiterapi. Penghentian sementara harus diren-canakan bersama oleh dokter dan pasien, danumumnya hanya dilakukan dalam saranapenelitian atau uji klinis. Sebaiknya adarencana yang jelas sebelum berhenti: kapanakan mulai terapi lagi – berdasarkan jangkawaktu atau jumlah CD4?

Jika kita pernah memakai kotrimoksazoluntuk mencegah IO tetapi sudah berhenti,sebaiknya kita kembali memakainya lagiwaktu berhenti ART.

Ditinjau 16 April 2012 berdasarkan beberapasumber

Page 29: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 407

INTERAKSI OBAT

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Interaksi Obat Itu?Takaran obat resep harus cukup tinggi

untuk menyerang penyakit yang bersang-kutan, tetapi cukup rendah agar terhindarmunculnya efek samping yang berat.Perubahan besar pada jumlah suatu obatdalam aliran darah kita dapat disebabkanoleh obat lain, baik yang diresepi maupunyang tidak, atau pun narkoba, jamu,suplemen, atau bahkan makanan.

Interaksi obat sangat umum. Adabeberapa alasan:

Dokter mungkin tidak mengetahui adainteraksi dengan obat yang diresepi.Mungkin ada beberapa dokter yangmeresepkan obat untuk satu pasien.Pasien yang semakin tua mempunyaibeberapa masalah kesehatan dan mema-kai semakin banyak jenis obat.Interaksi obat mungkin belum diketahuisebagai penyebab hasil pengobatan yangtidak diharapkan atau efek samping.Dokter mungkin tidak mengetahuisemua jenis obat dan suplemen yangdipakai oleh pasien.Semua orang yang memakai obat anti-

retroviral (ARV) harus sangat waspadaterhadap interaksi obat. Apoteker se-harusnya siap mengecek interaksi obatbila kita mengajukan daftar semua obatyang kita pakai. Pastikan dokter menge-tahui SEMUA obat, suplemen dan jamuyang kita pakai.Bagaimana Tubuh Kita MengelolaObat?

Tubuh kita mengenal obat sebagai ‘zatasing.’ Jadi obat diuraikan oleh tubuh,biasanya sebagai air seni atau kotoran(tinja). Banyak obat dikeluarkan tanpaperubahan oleh ginjal dalam air seni. Obatlain harus diuraikan oleh hati kita. Enzimdi hati mengubah molekul obat, yangkemudian dikeluarkan dalam air seni atautinja.

Waktu kita meminum pil, obat jalan dariperut ke usus dan kemudian masuk hatisebelum mengalir ke bagian tubuh yanglain. Jika obat mudah diuraikan oleh hati,hanya sebagian kecil dari obat sampai ketubuh.Bagaimana Obat Saling Berinteraksi?

Interaksi obat yang paling umum melibat-kan hati. Beberapa obat dapat memperlambatatau mempercepat proses enzim hati. Ini dapatmengakibatkan perubahan besar pada tingkatobat lain dalam aliran darah yang memakaienzim yang sama. Beberapa obat melam-batkan proses ginjal. Ini meningkatkantingkat bahan kimia yang biasanya dike-

luarkan oleh ginjal.Mengapa Ada Masalah denganMakanan?

Pil apa pun yang kita minum melaluiperut kita, lalu diserap dan masuk ke alirandarah. Kebanyakan obat diserap lebihcepat jika perutnya kosong. Penyerapanlebih cepat adalah baik untuk beberapaobat, tetapi juga dapat mengakibatkanefek samping yang lebih berat. Beberapaobat harus dipakai dengan makanan agardiuraikan lebih lambat atau untuk mengu-rangi efek samping. Beberapa obat lainharus dipakai dengan makanan berlemakkarena dilarutkan dalam lemak, sehinggadiserap lebih cepat. Namun hal ini jugadapat mengakibatkan efek samping yanglebih berat, misalnya untuk efavirenz.Asam perut dibutuhkan untuk meng-uraikan beberapa obat agar mencapaitingkat yang cukup dalam darah. Obat initidak boleh dipakai sekaligus dengan obatantiasam.Obat Apa yang MengakibatkanInteraksi Terbanyak?

Protease inhibitor (PI) dan NNRTIdiuraikan oleh hati dan mengakibatkanbanyak interaksi.

Beberapa jenis obat lain yang kemung-kinan akan menimbulkan interaksi ter-masuk:

Obat antijamur dengan nama yangdiakhiri dengan ‘-azol’ (mis. flukonazol)Beberapa antibiotik dengan nama yangdiakhiri dengan ‘-misin’ (mis. klinda-misin)Obat antiasam simetidinBeberapa obat yang dipakai untukmencegah konvulsi, termasuk fenitoindan karbamazipinCATATAN: Ini bukan daftar leng-

kap. Obat lain juga dapat mengaki-batkan interaksi. Ada beberapa obatyang tidak boleh dipakai secara ber-samaan (kontraindikasi), karena dapatmengakibatkan hasil yang gawat.Untuk informasi lebih rinci mengenaiinteraksi antara ARV dan obat lain, lihatLembaran Informasi (LI) 910, LI 911 danLI 912.Apakah Ada Obat Lain yangButuh Perhatian Khusus?

Dengan beberapa obat, hanya sedikitkelebihan dapat mengakibatkan overdosisyang berbahaya, dan jika jumlah hanyasedikit kekurangan, obat mungkin tidakberhasil. Obat tersebut dikenal dengan‘indeks terapeutik yang sempit’. Jika kitamemakai obat jenis ini, interaksi apa pun

dapat gawat atau bahkan mematikan.Yang harus diperhatikan termasuk:AntidepresanAntihistamin (antialergi)Obat yang mengendalikan denyutjantungObat sedatif (penenang), termasuktriazolamObat pengencer darahMetadon (lihat LI 541) dan buprenorfin(LI 542)Obat penawar rasa nyeri yang berasaldari opiumObat untuk mengobati disfungsi ereksi(mis. Viagra)Obat untuk mengobati TB, terutamarifampisinObat lain yang harus diperhatikan

termasuk narkoba. Belum ada penelitianyang teliti terhadap interaksi dengannarkoba, tetapi ada laporan tentangoverdosis dan kematian diakibatkanpenggunaan narkoba sekaligus denganARV. Untuk informasi lebih lanjut, lihatLI 494.

Perempuan yang memakai pil KBsebaiknya bicara dengan dokter tentanginteraksi obat. Beberapa ARV dapatmenurunkan tingkat obat KB ini, danmenyebabkan kehamilan yang tidak di-inginkan.Bagaimana dengan Jamu?

Belum ada banyak penelitian tentanginteraksi antara jamu dan obat-obatan.Penelitian baru-baru ini menunjukkanbahwa St. John’s Wort (hiperisin) dikon-traindikasi dengan semua PI dan NNRTI.Bawang putih dapat menurunkan tingkatARV dalam aliran darah. Interaksi antaraARV dengan beberapa jamu juga dicatatdi lembaran informasi di atas.Garis Bawah

Banyak ARV dapat berinteraksi denganobat lain, narkoba, atau jamu, dan daftarinteraksi semakin panjang. Interaksi itudapat mengakibatkan overdosis beberapaobat dan kelebihan dosis ini dapat gawatatau mematikan. Interaksi juga dapatmengakibatkan tingkat obat yang terlalurendah dalam aliran darah. Kita dandokter sebaiknya meninjau lembaraninformasi yang ada di dalam kemasansemua obat. Minta informasi tersebutuntuk setiap obat yang dipakai. Juga,memastikan bahwa dokter meninjauSEMUA obat, narkoba dan jamu yangkita pakai.

Diperbarui 19 Februari 2012 berdasarkan FS 407The AIDS Infonet 17 Juli 2011

Page 30: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 411

AZT (ZIDOVUDINE)

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa AZT Itu?AZT (Retrovir) adalah obat yang dipakai

untuk terapi antiretroviral (ART). Obat inipertama kali dibuat oleh GlaxoSmithKline(GSK), tetapi sekarang tersedia daribeberapa produsen, termasuk di Indonesia.Versi Kimia Farma bernama Reviral. AZTjuga dikenal sebagai azido-deoxythymi-dine, zidovudine atau ZDV.

AZT adalah obat pertama yang disetujuiuntuk mengobati HIV. Obat ini termasukgolongan analog nukleosida atau nucleo-side reverse transcriptase inhibitor (NRTI).Obat golongan ini menghambat enzimreverse transcriptase. Enzim ini mengubahbahan genetik (RNA) HIV menjadikannyabentuk DNA. Ini harus terjadi sebelumkode genetik HIV dapat dimasukkan kekode genetik sel yang terinfeksi HIV.Siapa Sebaiknya Memakai AZT?

AZT disetujui pada 1987 sebagai obatantiretroviral (ARV) untuk orang denganinfeksi HIV. Takaran disetujui untuk anakdi atas usia enam minggu serta untuk bayiyang baru lahir dari ibu HIV-positif, untukmencegah penularan HIV-nya.

Tidak ada pedoman tetap tentang kapansebaiknya mulai memakai ART. Kita dandokter harus mempertimbangkan jumlahCD4, viral load, gejala yang kita alami, dansikap kita terhadap penggunaan ART.Lembaran Informasi (LI) 404 memberiinformasi lebih lanjut tentang pedomanpenggunaan ART.

Jika kita memakai AZT dengan ARVlain, kita dapat mengurangi viral load kitapada tingkat yang sangat rendah danmeningkatkan jumlah CD4 kita. Hal iniseharusnya berarti kita lebih sehat untukwaktu lebih lama.

Karena AZT adalah obat antiretroviral(ARV) yang pertama disetujui, obat initelah lebih diteliti dibandingkan denganobat apa pun. Obat baru diuji coba denganmembandingkannya dengan AZT.

Awalnya, AZT diuji coba pada orangtanpa gejala penyakit HIV. Penelitian inimenunjukkan tidak ada manfaat dari peng-gunaan AZT. Tetapi AZT dipakai sebagaibagian dari terapi kombinasi untuk orangyang terpajan HIV (berisiko terinfeksi)melalui kecelakaan di tempat kerja (misal-nya tertusuk jarum suntik atau darahterkena luka). Penggunaan obat ini dikenalsebagai ‘post-exposure prophylaxis’ atauprofilaksis (pencegahan dengan obat)pascapajanan (PPP – lihat LI 156).

AZT mengurangi penularan HIV dariibu-ke-bayi secara bermakna. Obat inidiberikan kepada perempuan hamil setelahempat bulan kehamilan dan juga padabayinya (lihat LI 611).

Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Waktu HIV menggandakan diri, sebagiandari bibit HIV baru menjadi sedikit berbedadengan aslinya. Jenis berbeda ini disebutmutan. Kebanyakan mutan langsung mati,tetapi beberapa di antaranya terus meng-gandakan diri, walaupun kita tetap mema-kai ART – mutan tersebut ternyata kebalterhadap obat. Jika ini terjadi, obat tidakbekerja lagi. Hal ini disebut sebagai‘mengembangkan resistansi’ terhadap obattersebut. Lihat LI 126 untuk informasilebih lanjut tentang resistansi.

Kadang kala, jika virus kita mengem-bangkan resistansi terhadap satu macamobat, virus juga menjadi resistan terhadapARV lain. Ini disebut ‘resistansi silang’atau ‘cross resistance’ terhadap obat ataugolongan obat lain.

Resistansi dapat segera berkembang.Sangat penting memakai ARV sesuaidengan petunjuk dan jadwal, sertatidak melewati atau mengurangi dosis.Bagaimana AZT Dipakai?

Takaran AZT yang dianjurkan untukorang dewasa adalah 500mg hingga 600mgper hari, dipakai dua kali sehari. AZTtersedia berbentuk tablet atau pil denganisi 100mg dan 300mg, dan dalam bentukcairan. Pada 2011 FDA AS menyetujuitablet 100mg yang dapat dilaruti dalam air.Pada 2009, FDA menyetujui pedomantakaran baru untuk anak berusia 4 mingguke atas. Takaran berdasarkan berat badan,dan boleh dipakai dua atau tiga kali sehari.

AZT tersedia juga sebagai gabungandengan 3TC dalam satu pil. Nama pil initergantung pada produsen. Versi GSKbernama Combivir; dari Kimia Farmanamanya Duviral (lihat LI 417). GSK jugamenyediakan versi gabungan dengan 3TCdan abacavir, dengan nama Trizivir.Apa Efek Samping AZT?

Jika kita mulai memakai ART, kitamungkin mengalami efek samping semen-tara, misalnya sakit kepala, darah tinggi,atau seluruh badan terasa tidak enak. Efeksamping ini biasanya lambat laun membaikdan hilang. Beberapa pasien yang memakaiAZT terus mengalami mual, muntah, sakitkepala dan kelelahan.

Efek samping yang paling berat akibatAZT adalah anemia, neutropenia danmiopati. Namun efek samping ini tidaklazim.

Anemia adalah kekurangan sel darahmerah akibat kerusakan sumsum tulang,yang ditunjukkan oleh Hb yang rendah.Tampaknya efek samping ini paling seringterjadi pada orang yang mulai penggunaan

AZT dengan jumlah CD4 yang rendah, dibawah 200. Sebaiknya kita melakukan tesHb sebelum mulai penggunaan AZT, dansetiap bulan untuk 3-6 bulan kemudian.

Jika kita mengalami anemia, doktermungkin menggantinya dengan ARV lain;pilihan lain untuk orang dengan anemiaadalah d4T (lihat LI 414). Jika anemiaberat, dan kita harus tetap memakai AZT,mungkin kita membutuhkan transfusidarah, atau memakai obat eritropoietin.Untuk informasi lebih lanjut tentanganemia, lihat LI 552.

Kalau kita harus mengganti AZT dengand4T akibat anemia, umumnya kita dapat(dan sebaiknya) kembali memakai AZT 6-12 bulan kemudian tanpa masalah anemia,setelah jumlah CD4 kita di atas 200.Namun sebaiknya kita memantau Hbsebelum ganti kembali, dan setiap 3-6bulan kemudian.

Neutropenia adalah jumlah neutrofilyang di bawah normal. Neutrofil adalahsel darah putih yang paling umum. Bilakita kekurangan sel ini, kita lebih rentanterhadap infeksi bakteri dan jamur.

Miopati adalah sakit dan kelemahanotot. Tidak ada pengobatan khusus untukmiopati.

Warna kulit/kuku dapat menjadi lebihgelap setelah kita memakai AZT. Tampak-nya tidak ada dampak klinis dari perubahanini, tetapi tidak ada cara untuk mengobatigejala ini.

Efek samping AZT mungkin lebih beratjika dipakai dengan beberapa obat lain.Bagaimana AZT Berinteraksidengan Obat Lain?

AZT dapat berinteraksi dengan obat lain,suplemen atau jamu yang kita pakai – lihatLI 407. Interaksi ini dapat mengubahjumlah masing-masing obat yang ma-suk ke aliran darah kita dan meng-akibatkan overdosis atau dosis rendah.Interaksi baru terus-menerus diketahui.Pastikan dokter tahu SEMUA obat,suplemen dan jamu yang kita pakai.

AZT tidak boleh dipakai bersamaandengan d4T – lihat LI 414.

AZT harus dipakai dalam kombinasidengan ARV lain, kecuali jika dipakaiuntuk mencegah penularan dari ibu-ke-bayi atau pascapajanan.

Metadon dapat meningkatkan jumlahAZT dalam darah – lihat LI 541. Bila kitamemakai metadon bersamaan denganAZT, waspada terhadap efek sampingAZT.

Diperbarui 19 Februari 2012 berdasarkan FS 411The AIDS Infonet 9 Februari 2012

Page 31: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 413

ddI (DIDANOSINE)

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa ddI Itu?ddI (Videx) adalah obat yang dipakai

sebagai bagian dari terapi antiretroviral(ART). Obat ini asli dibuat oleh Bristol-MyersSquibb (BMS), tetapi sekarang tersedia daribeberapa produsen, terutama di India. ddIdikenal sebagai didanosine atau dideoxyi-nosine.

ddI termasuk golongan analog nukleosidaatau nucleoside reverse transcriptase inhibitor(NRTI). Obat golongan ini menghambatenzim reverse transcriptase. Enzim ini mengu-bah bahan genetik (RNA) HIV menjadikannyabentuk DNA. Ini harus terjadi sebelum kodegenetik HIV dapat dimasukkan ke kodegenetik sel yang terinfeksi HIV.Siapa Sebaiknya Memakai ddI?

ddI disetujui pada 1991 sebagai obat anti-retroviral (ARV) untuk orang terinfeksi HIV,untuk orang dewasa dan anak dengan beratbadan 20kg atau lebih.

Tidak ada pedoman tetap tentang kapansebaiknya mulai memakai ART. Kita dandokter harus mempertimbangkan jumlah CD4,viral load, gejala yang kita alami, dan sikapkita terhadap penggunaan ART. LembaranInformasi (LI) 404 memberi informasi lebihlanjut tentang pedoman penggunaan ART.

Jika kita memakai ddI dengan ARV lain, kitadapat mengurangi viral load kita pada tingkatyang sangat rendah dan meningkatkan jumlahCD4 kita. Hal ini seharusnya berarti kita lebihsehat untuk waktu lebih lama.Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Waktu HIV menggandakan diri, sebagiandari bibit HIV baru menjadi sedikit berbedadengan aslinya. Jenis berbeda ini disebutmutan. Kebanyakan mutan langsung mati,tetapi beberapa di antaranya terus menggan-dakan diri, walaupun kita tetap memakai ART– mutan tersebut ternyata kebal terhadap obat.Jika ini terjadi, obat tidak bekerja lagi. Hal inidisebut sebagai ‘mengembangkan resistansi’terhadap obat tersebut. Lihat LI 126 untukinformasi lebih lanjut tentang resistansi.

Kadang kala, jika virus kita mengem-bangkan resistansi terhadap satu macam obat,virus juga menjadi resistan terhadap ARV lain.Ini disebut ‘resistansi silang’ atau ‘crossresistance’ terhadap obat atau golongan obatlain.

Resistansi dapat segera berkembang.Sangat penting memakai ARV sesuaidengan petunjuk dan jadwal, serta tidakmelewati atau mengurangi dosis.Bagaimana ddI Dipakai?

ddI tersedia berbentuk tablet yang dapat di-kunyah, dan sebagai bubuk untuk dilarutkandalam air. Tablet itu juga dapat dilarutkandalam air. Takaran ddI yang dianjurkan untukdewasa berdasarkan berat badan. Untuk orangdengan berat badan di atas 60kg, dosis adalah200mg dengan bentuk tablet, atau 250mgbubuk, dua kali sehari. Untuk orang dengan

berat badan di bawah 60kg, dosis adalah125mg dengan bentuk tablet, atau 167mgbubuk, dua kali sehari.

Bila harus dipakai sebagai bagian darirejimen ART lini kedua, WHO mengusulkanddI dipakai sekali sehari dengan takaran400mg bila berat badan di atas 60kg, dan250mg bila berat badan lebih rendah. Biladipakai bersama dengan tenofovir (LI 419),takaran harus dikurangi menjadi 250mg sekalisehari bila berat badan di atas 60kg, dan200mg untuk berat badan lebih rendah.Namun beberapa pakar mengusulkan agar ddItidak dipakai bersamaan dengan tenofovir.

ddI tidak dapat diserap dalam suasana asam.Tablet dan bubuk ddI mengandung zat yangdisebut ‘dapar’ atau ‘buffer’ untuk mengurangiefek asam dalam perut. ddI harus dipakaidengan perut kosong, 30 menit sebelum ataudua jam setelah makan. Memakai ddI denganmakan dapat mengurangi tingkat ddI dalamdarah sehingga 50%.

Ada versi ddI baru dengan nama Videx EC.Versi ini dilapisi dengan zat khusus (EC berarti‘enteric coated’) agar tidak dipengaruhi olehasam dalam perut. Satu tablet Videx EC dapatdipakai sekali sehari. Videx EC tidak mengan-dung dapar, jadi efek samping dan interaksiobat dapat dikurangi. Videx EC harus dipakaidengan perut kosong. Jangan mengunyahnya;telan keseluruhan seperti tablet lain.Apa Efek Samping ddI?

Jika kita mulai memakai ART, kita mungkinmengalami efek samping sementara, misalnyasakit kepala, darah tinggi, atau seluruh badanterasa tidak enak. Efek samping ini biasanyalambat laun membaik atau hilang.

Efek samping ddI yang paling umum adalahdiare, sakit kepala, muntah dan ruam. Diare,yang disebabkan dapar dalam tablet, dapatmenjadi berat. Efek samping lebih jarangterjadi dengan versi EC.

Sangat jarang, ddI dapat mengakibatkanmasalah hati yang gawat disebut hipertensiportal. Efek samping lain yang paling beratakibat ddI adalah neuropati perifer, pankrea-titis dan asidosis laktik:

Neuropati perifer (peripheral neuropathy/PN) adalah bentuk kerusakan saraf. PNdialami hingga 20% orang yang memakai ddI.Biasanya PN dialami sebagai kesemutan, matirasa atau seperti terbakar pada kaki dantangan. Kerusakan saraf biasanya bersifat se-mentara dan akan hilang jika kita berhentipenggunaan ddI, atau mengurangi dosis. Jikakita terus memakai ddI setelah kerusakansaraf dialami, kerusakan ini dapat menjadipermanen – lihat LI 555.

Pankreatitis adalah radang pankreas,kelenjar besar yang ditempatkan di belakangperut. Kurang dari 7% orang yang memakaiddI mengalami pankreatitis, biasanya setelahmemakai ddI selama beberapa bulan. Pankrea-titis dapat gawat. Jika kita memakai ddI danmengalami rasa nyeri (sakit) yang menusukdekat perut, belakang atau pinggang, dengan

mual atau muntah, langsung berhenti memakaiddI dan hubungi dokter. Pankreatitis lebihumum pada pasien lebih tua, orang yang pernahmengalaminya sebelumnya, atau orang denganmasalah ginjal.

Asidosis laktik adalah penambahan asamlaktik dalam darah. Ini hasil sambilanpembuatan tenaga oleh sel. Penyakit ini jugadapat diakibatkan oleh kerusakan padamitokondria – lihat LI 556 untuk informasilebih lanjut. Asidosis laktik dapat menyebab-kan kerusakan yang berat pada pankreas danhati. Gejala asidosis laktik meliputi kehilanganberat badan, sakit perut dan kelelahan yangberlebihan.

ddI juga dapat memicu kambuhan beberapainfeksi oportunistik melalui sindrom pemu-lihan kekebalan (lihat LI 481). Masalah inidapat muncul beberapa bulan setelah mulaiART.Bagaimana ddI Berinteraksidengan Obat Lain?

ddI dapat berinteraksi dengan obat lain,suplemen atau jamu yang kita pakai – lihatLI 407. Interaksi ini dapat mengubahjumlah masing-masing obat yang masuk kealiran darah kita dan mengakibatkanoverdosis atau dosis rendah. Interaksi baruterus-menerus diketahui. Pastikan doktertahu SEMUA obat, suplemen dan jamuyang kita pakai.

Metadon (LI 541) mengurangi tingkat ddIdalam darah.

ddI sebaiknya tidak dipakai dalam kom-binasi bersama dengan d4T. Kedua obat inidapat menimbulkan PN, yang dapat menjadilebih berat bila dipakai bersama.

Perempuan hamil sebaiknya tidak mema-kai ddI dan d4T secara bersamaan karena inimeningkatkan risiko asidosis laktik.

ddI sebaiknya tidak dipakai pada waktuyang sama dengan protease inhibitor, obatantijamur (dengan nama diakhiri dengan‘-azol’) dan beberapa antibiotik. Selisihnyatergantung pada jenis protease inhibitor – lihatpetunjuk obatnya. Kapsul Videx EC yang barutidak berinteraksi dengan obat tersebut danumumnya dapat dipakai pada waktu yangsama.

Tenofovir meningkatkan tingkat ddI. ddIdan tenofovir sebaiknya tidak dipakai ber-samaan, terutama pada pasien dengan viralload yang tinggi dan jumlah CD4 yang rendah.Beberapa pasien mengalami efek sampingyang berat terkait penggunaan tingkat ddIyang tinggi dalam darah. Bila harus pakaibersama sebagai lini kedua, takaran ddI harusdikurangi (lihat di atas).

Ribavirin (obat hepatitis C) meningkatkantingkat ddI dalam tubuh, dan meningkatkanrisiko efek samping ddI. Sebaiknya kita tidakmemakai ribavirin dengan ddI.

Diperbarui 19 Februari 2012 berdasarkan FS 413The AIDS Infonet 10 Januari 2012 dan sumber lain

Page 32: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 414

d4T (STAVUDINE)

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa d4T Itu?d4T (Zerit) adalah obat yang dipakai

sebagai bagian dari terapi antiretroviral(ART). Obat ini pertama kali dibuat olehBristol-Myers Squibb (BMS), tetapisekarang tersedia dari beberapa pro-dusen, terutama di India. d4T dikenalsebagai stavudine atau didehydrodeoxy-thymidine.

d4T adalah obat antiretroviral (ARV)yang paling sering dipakai di seluruhdunia. Namun pada 2009, OrganisasiKesehatan Sedunia (WHO) meng-usulkan agar ARV tidak dipakai lagikarena menimbulkan berbagai efeksamping yang berat (lihat di bawah).

d4T termasuk golongan analog nukleo-sida atau nucleoside reverse transcriptaseinhibitor (NRTI). Obat golongan inimenghambat enzim reverse transcrip-tase. Enzim ini mengubah bahan genetik(RNA) HIV menjadikannya bentukDNA. Ini harus terjadi sebelum kodegenetik HIV dapat dimasukkan ke kodegenetik sel yang terinfeksi HIV.Siapa Sebaiknya Memakai d4T?

d4T disetujui di AS pada 1994 sebagaiARV untuk orang dengan infeksi HIV,termasuk bayi yang baru lahir.

Tidak ada pedoman tetap tentang kapansebaiknya mulai memakai ART. Kita dandokter harus mempertimbangkan jumlahCD4, viral load, gejala yang kita alami,dan sikap kita terhadap penggunaanART. Lembaran Informasi (LI) 404memberi informasi lebih lanjut tentangpedoman penggunaan ART.

d4T dapat mengakibatkan efek sam-ping yang gawat. Sekarang WHO meng-usulkan agar d4T tidak lagi dipakaisebagai bagian dari ART lini pertama.

Jika kita memakai d4T dengan ARVlain, kita dapat mengurangi viral load kitapada tingkat yang sangat rendah danmeningkatkan jumlah CD4 kita. Hal iniseharusnya berarti kita lebih sehat untukwaktu lebih lama.

Perempuan hamil menghadapi risikokhusus bila memakai d4T. Lihat infor-masi di bawah mengenai asidosis laktikdan reaksi obat.Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Waktu HIV menggandakan diri, se-bagian dari bibit HIV baru menjadisedikit berbeda dengan aslinya. Jenisberbeda ini disebut mutan. Kebanyakan

mutan langsung mati, tetapi beberapa diantaranya terus menggandakan diri,walaupun kita tetap memakai ART –mutan tersebut ternyata kebal terhadapobat. Jika ini terjadi, obat tidak bekerjalagi. Hal ini disebut sebagai ‘mengem-bangkan resistansi’ terhadap obat ter-sebut. Lihat LI 126 untuk informasi lebihlanjut tentang resistansi.

Kadang kala, jika virus kita mengem-bangkan resistansi terhadap satu macamobat, virus juga menjadi resistan terhadapARV lain. Ini disebut ‘resistansi silang’atau ‘cross resistance’ terhadap obat ataugolongan obat lain.

Resistansi dapat segera berkem-bang. Sangat penting memakai ARVsesuai dengan petunjuk dan jadwal,serta tidak melewati atau mengurangidosis.Bagaimana d4T Dipakai?

d4T tersedia dalam berbagai bentuk.Dahulu, takaran tergantung pada beratbadan. Namun sekarang WHO meng-usulkan dosis 30mg dua kali sehari untuksemua orang dewasa. Juga ada versi siropuntuk bayi dan anak.

d4T boleh diminum dengan atau tanpamakan.

Pastikan dokter mengetahui jika kitapernah mengalami masalah hati. Hati kitaharus diawasi dengan teliti jika kitamemakai d4T, dan dokter mungkinmemutuskan bahwa sebaiknya kita tidakmemakai d4T sama sekali.Apa Efek Samping d4T?

Jika kita mulai memakai terapi antiret-roviral, kita mungkin mengalami efeksamping sementara, misalnya sakitkepala, darah tinggi, atau seluruh badanterasa tidak enak. Efek samping inibiasanya lambat laun membaik atauhilang.

Efek samping yang paling berat akibatd4T adalah neuropati perifer, lipodistrofidan asidosis laktik:

Neuropati perifer (peripheral neuro-pathy/PN) adalah bentuk kerusakansaraf. Biasanya PN dialami sepertikesemutan, mati rasa atau rasa sepertiterbakar pada kaki dan tangan. Keru-sakan saraf biasanya bersifat sementaradan akan hilang jika kita berhentipemakaian d4T, atau mengurangi dosis.Jika kita terus memakai d4T setelahkerusakan saraf dialami, kerusakanini dapat menjadi permanen. Lihat LI 555 untuk informasi lebih lanjut.

Lipodistrofi adalah kumpulan peru-bahan pada bentuk tubuh dan kimiadarah. Lihat LI 553 untuk informasi lebihlanjut. Beberapa penelitian menemukankaitan erat antara d4T dan kehilanganlemak pada kaki, lengan dan muka.

Asidosis laktik adalah penambahanasam laktik dalam darah. Ini hasil sambil-an pembuatan tenaga oleh sel. Penyakitini juga dapat diakibatkan kerusakanpada mitokondria – lihat LI 556 untukinformasi lebih lanjut. Asidosis laktikdapat menyebabkan kerusakan yangberat pada pankreas dan hati. Gejalaasidosis laktik meliputi kehilangan beratbadan, sakit perut dan kelelahan parah.Risiko asidosis laktik lebih tinggi untukperempuan dan orang yang sudah lamamemakai obat analog nukleosida atauorang yang sangat gemuk.

Karena ada semakin banyak buktimengenai efek samping jangka mene-ngah dan panjang ini, pedoman ARTIndonesia menganjurkan agar d4Tdiganti setelah penggunaan enam bulan,walau tidak dijumpai efek samping dan/atau toksisitas. Lagi pula, dianjurkanagar penggunaan dihentikan secarabertahap, dengan d4T tidak disediakanlagi setelah stok habis.Bagaimana d4T Berinteraksidengan Obat Lain?

d4T dapat berinteraksi dengan obatlain, suplemen atau jamu yang kita pakai– lihat LI 407. Interaksi ini dapatmengubah jumlah masing-masingobat yang masuk ke aliran darah kitadan mengakibatkan overdosis ataudosis rendah. Interaksi baru terus-menerus diketahui. Pastikan doktertahu SEMUA obat, suplemen danjamu yang kita pakai.

d4T tidak boleh dipakai dengan AZT.Sebaiknya d4T tidak dipakai bersama-

an dengan ddI, karena dua-duanya dapatmenyebabkan PN.

Perempuan hamil sebaiknya tidakmemakai d4T dan ddI bersamaan karenaini meningkatkan risiko asidosis laktik.

Efek samping d4T mungkin lebih beratjika dipakai dengan gansiklovir ataupentamidin.

Sebaiknya kita menghindari peng-gunaan d4T selama lebih dari enambulan.

Diperbarui 16 April 2012 berdasarkan FS 414 TheAIDS Infonet 17 Desember 2011

Page 33: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 415

3TC (LAMIVUDINE)

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa 3TC Itu?3TC (Epivir) adalah obat yang dipakai

untuk terapi antiretroviral (ART). Obatini pertama kali dibuat oleh GlaxoSmith-Kline (GSK), tetapi sekarang tersediadari beberapa produsen, termasuk diIndonesia. Versi Kimia Farma bernamaHiviral. 3TC juga dikenal sebagailamivudine.

3TC termasuk golongan analog nu-kleosida atau nucleoside reverse trans-criptase inhibitor (NRTI). Obat golong-an ini menghambat enzim reverse trans-criptase. Enzim ini mengubah bahangenetik (RNA) HIV menjadikannyabentuk DNA. Ini harus terjadi sebelumkode genetik HIV dapat dimasukkan kekode genetik sel yang terinfeksi HIV.Siapa Sebaiknya yang Memakai3TC?

3TC disetujui pada 1995 sebagai obatantiretroviral (ARV) untuk orang ter-infeksi HIV. 3TC disetujui untuk dipakaioleh orang dewasa dan anak berusia diatas 3 bulan.

Tidak ada pedoman tetap tentang kapansebaiknya mulai memakai ART. Kita dandokter harus mempertimbangkan jumlahCD4, viral load, gejala yang kita alami,dan sikap kita terhadap penggunaanART. Lembaran Informasi (LI) 404memberi informasi lebih lanjut tentangpedoman penggunaan ART.

Jika kita memakai 3TC dengan ARVlain, kita dapat mengurangi viral load kitapada tingkat yang sangat rendah danmeningkatkan jumlah CD4 kita. Hal iniseharusnya berarti kita lebih sehat untukwaktu lebih lama.

Bentuk 3TC yang berbeda disetujuiuntuk mengobati hepatitis B. HepatitisB pada beberapa orang terinfeksi HIVmenjadi lebih buruk setelah merekaberhenti penggunaan 3TC. Kita sebaik-nya dites untuk hepatitis B sebelum kitamulai memakai 3TC untuk mengobatiHIV. Bila kita hepatitis B dan berhentimemakai 3TC, fungsi hati kita (ALT –lihat LI 135) sebaiknya dipantau secaraketat oleh dokter.

Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Waktu HIV menggandakan diri, se-bagian dari bibit HIV baru menjadisedikit berbeda dengan aslinya. Jenisberbeda ini disebut mutan. Kebanyakanmutan langsung mati, tetapi beberapa diantaranya terus menggandakan diri,walaupun kita tetap memakai ART –mutan tersebut ternyata kebal terhadapobat. Jika ini terjadi, obat tidak bekerjalagi. Hal ini disebut sebagai ‘mengem-bangkan resistansi’ terhadap obat ter-sebut. Lihat LI 126 untuk informasi lebihlanjut tentang resistansi.

Kadang kala, jika virus kita mengem-bangkan resistansi terhadap satu macamobat, virus juga menjadi resistan terhadapARV lain. Ini disebut ‘resistansi silang’atau ‘cross resistance’ terhadap obat ataugolongan obat lain.

Resistansi dapat segera berkem-bang. Sangat penting memakai ARVsesuai dengan petunjuk dan jadwal,serta tidak melewati atau mengurangidosis.

3TC tampaknya mampu mengurangiresistansi terhadap AZT. Berarti, setelahkita mengembangkan resistansi terhadapAZT dan kemudian memakai 3TC,tampaknya AZT bekerja lebih baik.Bagaimana 3TC Dipakai?

3TC disediakan berbentuk tabletdengan isi 150mg dan 300mg. 3TC jugatersedia dalam bentuk sirop. Dosis 3TCyang dianjurkan untuk dewasa adalah300mg setiap hari: boleh satu tablet300mg sehari, atau satu tablet 150mg duakali sehari. Ada usulan agar takarandikurangi untuk orang dengan beratbadan di bawah 50kg, walau pengu-rangan ini jarang dilakukan.

3TC dapat dipakai dengan makananatau antara makan.

Pastikan dokter mengetahui jika kitamengalami masalah ginjal; dosis 3TCmungkin harus dikurangi.

3TC juga tersedia sebagai gabungan150mg dengan AZT (300mg) dalam satupil. Nama pil ini tergantung pada pro-dusen. Versi GSK bernama Combivir;dari Kimia Farma namanya Duviral (lihatLI 417). Beberapa produsen juga menye-

diakan versi gabungan 150mg 3TCdengan 30mg d4T dan 200mg nevira-pine; kombinasi ini tersedia di Indonesiadari GPO Thailand dengan nama GPO-Vir, untuk diminum dua kali sehari.Kimia Farma dulu berencana membuatversi gabungan 150mg 3TC dengan300mg AZT dan 200mg nevirapinedengan nama Triviral, tetapi statusgabungan ini belum jelas.

GSK juga menyediakan versi ga-bungan 150mg 3TC dengan abacavir(300mg), dengan nama Epzicom, dangabungan 150mg 3TC dengan AZT(300mg) dan abacavir (300mg), dengannama Trizivir.Apa Efek Samping 3TC?

Jika kita mulai memakai ART, kitamungkin mengalami efek sampingsementara, misalnya sakit kepala, darahtinggi, atau seluruh badan terasa tidakenak. Efek samping ini biasanya lambatlaun membaik atau hilang.

Efek samping 3TC yang paling umumadalah mual, muntah, kelelahan, dansakit kepala. Beberapa orang mengalamimasalah dengan tidur. Kadang-kadangorang mengalami kerontokan rambut,tetapi efek samping ini jarang terjadi.Bagaimana 3TC Berinteraksidengan Obat Lain?

3TC dapat berinteraksi dengan obatlain, suplemen atau jamu yang kita pakai– lihat LI 407. Interaksi ini dapatmengubah jumlah masing-masingobat yang masuk ke aliran darah kitadan mengakibatkan overdosis ataudosis rendah. Interaksi baru terus-menerus diketahui. Pastikan doktertahu SEMUA obat, suplemen danjamu yang kita pakai.

Oleh karena 3TC serupa dengan FTC(emtricitabine), tidak ada manfaat bilakedua obat ini dipakai bersamaan.

Tingkat 3TC dalam darah mungkinmeningkat jika dipakai dengan kotri-moksazol. Lihat LI 535 mengenai obatini.

Kombinasi 3TC + abacavir + teno-fovir, atau 3TC + ddI + tenofovirdikaitkan dengan tingkat kegagalanterapi yang tinggi, dan sebaiknya tidakdipakai tanpa ARV lain.

Ditinjau 16 April 2012 berdasarkan FS 415 TheAIDS Infonet 9 November 2011

Page 34: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 416

ABACAVIR

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Abacavir Itu?Abacavir (Ziagen) adalah obat yang

dipakai sebagai bagian dari terapi anti-retroviral (ART). Obat ini dibuat olehGlaxoSmithKline, tetapi sekarang tersediadari beberapa produsen, terutama di India.

Abacavir termasuk golongan analog nu-kleosida atau nucleoside reverse trans-criptase inhibitor (NsRTI). Obat golonganini menghambat enzim reverse trans-criptase. Enzim ini mengubah unsurgenetis (RNA) HIV menjadi bentuk DNA.Ini harus terjadi sebelum kode genetik HIVdapat dimasukkan ke kode genetik sel yangterinfeksi HIV.Siapa Sebaiknya yang MemakaiAbacavir?

Abacavir disetujui pada 1998 di ASsebagai obat antiretroviral (ARV) untukorang dewasa dan anak di atas usia tigabulan yang terinfeksi HIV. Tidak adapedoman tetap tentang kapan sebaiknyamulai memakai ART. Kita dan dokter harusmempertimbangkan jumlah CD4, viralload, gejala yang kita alami, dan sikap kitaterhadap penggunaan ART. LembaranInformasi (LI) 404 memberi informasilebih lanjut tentang pedoman penggunaanART. Catatan: Pedoman Nasional ARTtidak mengusulkan penggunaan abacavirdi Indonesia, dan obat tersebut tidaktersedia dalam program ART nasional.

Jika kita memakai abacavir dengan ARVlain, kita dapat mengurangi viral load kitapada tingkat yang sangat rendah danmeningkatkan jumlah CD4 kita. Hal iniseharusnya berarti kita lebih sehat untukwaktu yang lebih lama.

Abacavir tampaknya masuk pada su-sunan saraf pusat (cairan tulang pung-gung). Jadi obat ini mungkin membantumencegah masalah saraf misalnya demen-sia. Lihat LI 504 untuk informasi lebihlanjut mengenai demensia.Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Waktu HIV menggandakan diri, sebagiandari bibit HIV baru menjadi sedikit berbedadengan aslinya. Jenis berbeda ini disebutmutan. Kebanyakan mutan langsung mati,tetapi beberapa di antaranya terus meng-gandakan diri, walaupun kita tetap mema-kai ART – mutan tersebut ternyata kebalterhadap obat. Jika ini terjadi, obat tidakbekerja lagi. Hal ini disebut sebagai‘mengembangkan resistansi’ terhadap obattersebut. Lihat LI 126 untuk informasilebih lanjut tentang resistansi.

Kadang kala, jika virus kita mengem-bangkan resistansi terhadap satu macamobat, virus juga menjadi resistan terhadapARV lain. Ini disebut ‘resistansi silang’atau ‘cross resistance’ terhadap obat ataugolongan obat lain.

Resistansi dapat segera berkembang.Sangat penting memakai ARV sesuaidengan petunjuk dan jadwal, sertatidak melewati atau mengurangi dosis.

Abacavir tampaknya masih bekerjawalaupun virus di tubuh kita sudahmengembangkan resistansi terhadapanalog nukleosida lain.Bagaimana Abacavir Dipakai?

Abacavir dipakai melalui mulut sebagaikapsul. Dosis dewasa yang biasa adalah300mg dua kali sehari atau 600mg sekalisehari. Kapsulnya masing-masing 300mg,jadi kita harus minum satu kapsul dua kalisehari atau dua kapsul sekali sehari. Adabentuk sirop untuk anak. Takaran yangdipakai tergantung pada berat badan anak.

Abacavir dapat dipakai dengan perutkosong atau waktu makan.

Abacavir juga tersedia sebagai gabungan300mg dengan AZT (lihat LI 411) 300mgdan 3TC (lihat LI 415) 150mg dalam satupil. Nama pil ini Trizivir, dipakai dua kalisehari. Juga ada gabungan abacavir 600mgdengan 3TC 300mg dalam satu pil. Namapil ini Epzicom, dipakai sekali sehari.Apa Efek Samping Abacavir?

Jika kita mulai memakai ART, kita mung-kin mengalami efek samping sementara,misalnya sakit kepala, darah tinggi, atauseluruh badan merasa tidak enak. Efeksamping ini biasanya lambat laun mem-baik atau hilang. Efek samping abacaviryang paling umum adalah sakit kepala,mual, dan muntah.Reaksi Hiperpeka

Kurang lebih 8% orang yang memakaiabacavir mengalami reaksi alergi. Efeksamping ini biasanya dialami dalam duaminggu setelah mulai memakai abacavir.Namun reaksi ini dapat muncul enamminggu atau lebih setelah mulai. Pasienmengalami gejala berikut:

Demam (80% pasien yang mengalamireaksi)Ruam (60-70%)Sakit kepala/merasa tidak enak/badantidak ada tenaga (60%)Mual, muntah, diare, atau sakit perut(50%)Batuk, sesak napas, atau sakit teng-gorokan (20%)

Baru-baru ini, para peneliti menemukantes darah yang sederhana yang dapatmengetahui hampir semua pasien yangmungkin akan mengembangkan reaksihiperpeka abacavir. Tes darah ini mencarigen HLA-B*5071. Tes genetis ini mulaidipakai secara umum di AS sebelumabacavir diresepkan. Tes genetis sekarangdiusulkan oleh FDA-AS sebelum abacavirdimulai. Bila hasil tes ini positif, kitasebaiknya menambah abacavir pada daftarobat yang menimbulkan alergi pada kita.

Bila kita mengalami reaksi hiperpeka,gejala akan semakin buruk setiap kali obatdipakai, dan tidak akan hilang kecuali kitaberhenti memakainya. Bila kita meng-alami segala bentuk gejala ini selamamemakai abacavir, segera hubungidokter. Bila kita mengalami reaksi alergipada abacavir, kita tidak boleh mema-kainya lagi untuk selamanya. Pasienalergi yang mencoba memakai abacavirlagi pernah mengalami reaksi yang sangatgawat.

Bila kita harus menghentikan peng-gunaan abacavir untuk alasan apa pun(misalnya karena obatnya habis), bicaradengan dokter sebelum mulai lagi. Kadangkala, orang yang merasa dirinya tidakalergi mengalami reaksi yang berat saatkembali minum abacavir.

Satu penelitian besar memberi kesanbahwa abacavir dapat meningkatkan risikoserangan jantung. Tampaknya masalah inihanya dialami oleh orang yang sudahberisiko tinggi terhadap masalah jantung.Kita sebaiknya membahas tingkat risikokita terhadap penyakit jantung dengandokter.Bagaimana Abacavir Berinteraksidengan Obat Lain?

Abacavir dapat berinteraksi dengan obatlain, suplemen atau jamu yang kita pakai– lihat LI 407. Interaksi ini dapat meng-ubah jumlah masing-masing obat yangmasuk ke aliran darah kita dan meng-akibatkan overdosis atau dosis rendah.Interaksi baru terus-menerus diketahui.Pastikan dokter tahu SEMUA obat,suplemen dan jamu yang kita pakai.

Namun, saat ini belum diketahui inter-aksi antara ARV lain dengan abacavir.

Kombinasi abacavir + AZT + 3TC hanyaboleh dipakai bila tidak ada alternatif lain.Kombinasi abacavir + tenofovir + 3TCsebaiknya hanya dipakai bersamaandengan ARV lain.

Diperbarui 19 Desember 2011 berdasarkan FS 416The AIDS InfoNet 6 November 2011

Page 35: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 417

DUVIRAL (AZT + 3TC)

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Duviral Itu?Duviral adalah kaplet yang mengan-

dung dua jenis obat yang dipakai sebagaibagian dari terapi antiretroviral (ART):AZT dan 3TC – lihat Lembaran Infor-masi (LI) 411 dan LI 415. Duviraldiproduksi oleh Kimia Farma. Versi aslidibuat oleh ViiV Healthcare dengannama Combivir, dan gabungan ini jugatersedia dengan nama lain di Indonesia.

Kedua jenis obat yang ada di dalamDuviral disebut sebagai analog nukleo-sida atau nucleoside reverse transcriptaseinhibitor (NRTI). Obat golongan inimenghambat enzim reverse transcrip-tase. Enzim ini mengubah bahan gene-tik (RNA) HIV menjadikannya bentukDNA. Ini harus terjadi sebelum kodegenetik HIV dapat dimasukkan ke kodegenetik sel yang terinfeksi HIV.Siapa Sebaiknya MemakaiDuviral?

Duviral disetujui oleh BPOM pada2004 sebagai obat antiretroviral (ARV)untuk orang dengan infeksi HIV. Duviralsebaiknya tidak dipakai oleh anakberusia di bawah 12 tahun, karenatakaran AZT dan 3TC tidak dapatdisesuaikan.

3TC (lamivudine) disetujui untukmengobati hepatitis B. 3TC adalah satuunsur di dalam Duviral. Kalau kitaterinfeksi hepatitis B bersamaan denganHIV, penyakit hepatitis B dapat mem-buruk bila kita berhenti penggunaan3TC. Kita sebaiknya dites untuk hepatitisB sebelum kita mulai memakai 3TCuntuk mengobati HIV. Bila kita hepatitisB dan berhenti memakai Duviral, fungsihati kita (ALT) sebaiknya dipantausecara ketat oleh dokter.

Tidak ada pedoman tetap tentang kapansebaiknya mulai memakai ART. Kita dandokter harus mempertimbangkan jumlahCD4, viral load, gejala yang kita alami,dan sikap kita terhadap penggunaanART. Lembaran Informasi (LI) 404memberi informasi lebih lanjut tentangpedoman penggunaan ART.

Jika kita memakai Duviral dengan ARVlain, kita dapat mengurangi viral load kitapada tingkat yang sangat rendah danmeningkatkan jumlah CD4 kita. Hal iniseharusnya berarti kita lebih sehat untukwaktu lebih lama.

Karena AZT (zidovudine), salah satuunsur di dalam Duviral, cenderung

menekankan sel darah merah (lihat efeksamping di bawah), bila kita sudahmengalami anemia dengan Hb yangrendah (mis. di bawah 7,0), kemung-kinan dokter akan mengusulkan kitatidak memakai Duviral. Dalam keadaanitu, kemungkinan kita akan ditawarkand4T (lihat LI 414) untuk mengganti AZT.

Anak berusia di bawah 12 tahun danorang dengan masalah ginjal sebaiknyatidak memakai Duviral.

Duviral mengandung dua obat dalamsatu kaplet. Penggunaan satu pil dapatlebih mudah daripada memakai masing-masing obat sendiri. Hal ini memudah-kan kepatuhan, dengan mengurangikemungkinan dosis terlupakan.Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Waktu HIV menggandakan diri, se-bagian dari bibit HIV baru menjadisedikit berbeda dengan aslinya. Jenisberbeda ini disebut mutan. Kebanyakanmutan langsung mati, tetapi beberapa diantaranya terus menggandakan diri,walaupun kita tetap memakai ART –mutan tersebut ternyata kebal terhadapobat. Jika ini terjadi, obat tidak bekerjalagi. Hal ini disebut sebagai ‘mengem-bangkan resistansi’ terhadap obat ter-sebut. Lihat LI 126 untuk informasi lebihlanjut tentang resistansi.

Kadang kala, jika virus kita mengem-bangkan resistansi terhadap satu macamobat, virus juga menjadi resistan terhadapARV lain. Ini disebut ‘resistansi silang’atau ‘cross resistance’ terhadap obat ataugolongan obat lain.

Resistansi dapat segera berkem-bang. Sangat penting memakai ARVsesuai dengan petunjuk dan jadwal,serta tidak melewati atau mengurangidosis.Bagaimana Duviral Dipakai?

Duviral dipakai dengan ditelan sebagaikaplet. Dosis biasa untuk orang dewasaadalah satu kaplet dua kali sehari per 12jam. Setiap kaplet mengandung 300mgAZT dan 150mg 3TC.

Duviral dapat dipakai dengan atautanpa makan.Apa Efek Samping Duviral?

Jika kita mulai memakai ART, kitamungkin mengalami efek sampingsementara, misalnya sakit kepala, darahtinggi, atau seluruh badan terasa tidakenak. Efek samping ini biasanya mem-

baik atau hilang dalam beberapa minggu.Efek samping Duviral yang paling

umum adalah sama dengan efek sampingAZT dan 3TC, termasuk sakit kepala,mual, dan kelelahan. Untuk informasilebih lanjut mengenai kelelahan, lihatLI 551.

Efek samping yang paling berat akibatAZT adalah anemia, neutropenia danmiopati. Bila efek samping ini terjadi,mungkin kita harus berhenti memakaiDuviral, dan ganti AZT dengan d4T.Lihat LI 411 untuk informasi lebih lanjutmengenai efek samping AZT.

Anemia adalah kekurangan sel darahmerah akibat kerusakan sumsum tulang.Untuk informasi lebih lanjut tentanganemia, lihat LI 552.

Neutropenia adalah jumlah sel darahputih yang di bawah normal, yang jugadiakibatkan oleh kerusakan pada sum-sum tulang.

Miopati adalah sakit dan kelemahanotot. Tidak ada pengobatan khusus untukmiopati.Bagaimana Duviral Berinteraksidengan Obat Lain?

Duviral dapat berinteraksi dengan obatlain, suplemen atau jamu yang kita pakai– lihat LI 407. Interaksi ini dapatmengubah jumlah masing-masingobat yang masuk ke aliran darah kitadan mengakibatkan overdosis ataudosis rendah. Interaksi baru terus-menerus diketahui. Pastikan doktertahu SEMUA obat, suplemen danjamu yang kita pakai.

Duviral tidak boleh dipakai dengand4T. Juga FTC (emtricitabine – lihatLI 420) adalah serupa dengan 3TC (salahsatu kandungan Duviral), jadi tidak adamanfaat memakai Duviral dengan FTC.

Tingkat 3TC dalam darah dapat diting-katkan oleh kotrimoksazol (lihatLI 535).

Efek samping AZT (juga satu kan-dungan Duviral) mungkin lebih berat jikadipakai dengan beberapa obat lain.

Metadon dapat meningkatkan tingkatAZT dalam darah - lihat LI 541. Bila kitamemakai Duviral bersamaan denganmetadon, kita sebaiknya memperhatikanefek samping AZT.

Diperbarui 19 Februari 2012 berdasarkan FS 417The AIDS Infonet 26 Mei 2011

Page 36: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 419

TENOFOVIR

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Tenofovir Itu?Tenofovir (Viread) adalah obat yang

dipakai sebagai bagian dari terapi anti-retroviral (ART). Obat ini dibuat olehGilead Sciences. Sekarang juga disetujuiversi tenofovir generik dibuat oleh MatrixLaboratories di India.

Tenofovir termasuk golongan analog nu-kleotida atau nucleotide reverse trans-criptase inhibitor (NtRTI). Obat golonganini menghambat enzim reverse trans-criptase. Enzim ini mengubah bahangenetik (RNA) HIV menjadikannya bentukDNA. Ini harus terjadi sebelum kodegenetik HIV dapat dimasukkan ke kodegenetik sel yang terinfeksi HIV.Siapa Sebaiknya yang MemakaiTenofovir?

Tenofovir disetujui pada 2001 di ASsebagai obat antiretroviral (ARV) untukorang terinfeksi HIV. Pada 2010, tenofovirdisetujui untuk dipakai oleh remaja berusiaantara 12-18 tahun. Pada 2011, tenofovirdisetujui untuk dipakai oleh anak berusiaantara 2-12 tahun. Obat ini belum diuji cobaterhadap orang berusia di atas 65 tahun.

Tidak ada pedoman tetap tentang kapansebaiknya mulai memakai ART. Kita dandokter harus mempertimbangkan jumlahCD4, viral load, gejala yang kita alami, dansikap kita terhadap penggunaan ART.Lembaran Informasi (LI) 404 memberiinformasi lebih lanjut tentang pedomanpenggunaan ART.

Kita harus memberi tahu dokter bila kitamempunyai masalah ginjal. Orang dengankerusakan pada ginjal mungkin harusmemakai dosis tenofovir yang lebih rendah.

Jika kita memakai tenofovir dengan ARVlain, kita dapat mengurangi viral load kitapada tingkat yang sangat rendah danmeningkatkan jumlah CD4 kita. Hal iniseharusnya berarti kita lebih sehat untukwaktu lebih lama.

Tenofovir juga mungkin dapat membantumengendalikan hepatitis B (lihat LI 505).Namun hepatitis B menjadi lebih burukpada sebagian orang yang memakai teno-fovir dan kemudian menghentikannya. Se-baiknya kita dites untuk hepatitis Bsebelum kita mulai memakai tenofoviruntuk mengobati HIV. Bila kita hepatitis Bdan berhenti memakai tenofovir, fungsi hati(ALT – lihat LI 135) kita harus dipantausecara hati-hati selama beberapa bulan.

Tenofovir juga ditelitikan untuk mencegahinfeksi HIV. Gilead mengharapkan hanyasatu pil per hari cukup untuk pencegahan.Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Waktu HIV menggandakan diri, sebagiandari bibit HIV baru menjadi sedikit berbeda

dengan aslinya. Jenis berbeda ini disebutmutan. Kebanyakan mutan langsung mati,tetapi beberapa di antaranya terus menggan-dakan diri, walaupun kita tetap memakaiART – mutan tersebut ternyata kebalterhadap obat. Jika ini terjadi, obat tidakbekerja lagi. Hal ini disebut sebagai‘mengembangkan resistansi’ terhadap obattersebut. Lihat LI 126 untuk informasi lebihlanjut tentang resistansi.

Kadang kala, jika virus kita mengem-bangkan resistansi terhadap satu macamobat, virus juga menjadi resistan terhadapARV lain. Ini disebut ‘resistansi silang’ atau‘cross resistance’ terhadap obat ataugolongan obat lain.

Resistansi dapat segera berkembang.Sangat penting memakai ARV sesuaidengan petunjuk dan jadwal, serta tidakmelewati atau mengurangi dosis.

Satu manfaat tenofovir adalah obat inibekerja terhadap berbagai jenis HIV yangsudah resistan terhadap AZT atau ddI.Bagaimana Tenofovir Dipakai?

Dosis tenofovir yang biasa untuk dewasaadalah 300mg sebagai satu pil sekali sehari,dengan atau tanpa makan. Bila dipakaibersama dengan ddI, tenofovir harusdipakai dengan perut kosong, atau 30 menitsebelum atau jam sesudah ddI-nya.

Saat ini, sebuah prodrug tenofovir,GS7340, dalam perkembangan. Saatdiuraikan dalam tubuh, hasilnya adalahtenofovir. Dalam penelitian awal, obat inijauh lebih manjur daripada tenofovir, danmungkin efek samping dikurangi.

Anak berusia 2-5 tahun akan memakaibentuk bubuk. Untuk yang berusia 6-12tahun, disediakan pil yang mengandung150mg, 200mg dan 250mg. Takarantergantung pada usia dan berat badan.

Tenofovir juga tersedia sebagai gabungan300mg dengan emtricitabine (lihat LI 420)200mg dalam satu pil. Nama pil ini Truvada,dipakai sekali sehari. Juga ada versigabungan dengan emtricitabine dan efa-virenz (LI 432) 600mg dalam satu pil. Namapil ini Atripla, juga dipakai sekali sehari.Matrix juga membuat versi gabungandengan 3TC (300mg) dan efavirenz; versiini menyediakan ART satu pil sekali sehariversi generik yang lebih murah.Apa Efek Samping Tenofovir?

Jika kita mulai memakai ART, kitamungkin mengalami efek samping semen-tara, misalnya sakit kepala, darah tinggi,atau seluruh badan terasa tidak enak. Efeksamping ini biasanya lambat laun membaikatau hilang.

Efek samping tenofovir yang palingumum adalah mual, muntah, dan hilangnafsu makan. Tenofovir dapat menga-

kibatkan kerusakan pada ginjal. Tingkatkreatinin pada pengguna tenofovir harusdipantau – lihat LI 136. Tenofovir jugadapat merusakkan hati, sehingga sebaiknyakesehatan hati juga sebaiknya dipantau –lihat LI 135.

Tenofovir dapat menyebabkan kehi-langan kepadatan tulang – lihat LI 557.Penggunaan suplemen kalsium dan vitaminD dapat membantu masalah ini. Hal initerutama untuk orang dengan osteopeniaatau osteoporosis (LI 557), dan juga untukremaja, karena kepadatan tulang umumnyameningkat pada masa itu.Bagaimana Tenofovir Berinteraksidengan Obat Lain?

Tenofovir dapat berinteraksi dengan obatlain, suplemen atau jamu yang kita pakai –lihat LI 407. Interaksi ini dapat meng-ubah jumlah masing-masing obat yangmasuk ke aliran darah kita dan meng-akibatkan overdosis atau dosis rendah.Interaksi baru terus-menerus diketahui.Pastikan dokter tahu SEMUA obat,suplemen dan jamu yang kita pakai.

Tenofovir menghasilkan tingkat ddI yanglebih tinggi dalam darah. Bila ddI dipakaibersama dengan tenofovir, takaran ddIharus dikurangi – lihat LI 413. Beberapapasien mengalami efek samping yang beratterkait dengan tingkat ddI yang tinggidalam darah.

Tingkat tenofovir dalam darah mening-kat bila dipakai bersama dengan proteaseinhibitor atazanavir atau lopinavir/ritonavir (Kaletra/Aluvia). Hal ini dapatmeningkatkan risiko efek samping teno-fovir. Tenofovir juga mengurangi tingkatatazanavir dalam darah. Bila atazanavirdipakai bersama dengan tenofovir, sebaik-nya juga dikuatkan dengan ritonavir.

Tenofovir tidak memengaruhi tingkatmetadon, ribavirin atau adefovir dalamdarah. Tidak diketahui interaksi antaratenofovir dengan buprenorfin.

Tenofovir diuraikan oleh ginjal. Teno-fovir tidak dimetabolisasi oleh hati, jadikemungkinan obat ini tidak akan berinter-aksi dengan sebagian besar obat lain.Namun, beberapa obat dengan namadengan ‘-ovir’ di belakang, misalnyaasiklovir atau gansiklovir, dapat berinter-aksi dengan tenofovir.

Selain untuk pencegahan, tenofovir harusdipakai sebagai bagian dari ART terhadapHIV. Biasanya tenofovir dipakai bersamasatu analog nukleosida dan satu NNRTIatau satu protease inhibitor.

Diperbarui 16 April 2012 berdasarkan FS 419 TheAIDS Infonet 21 Januari 2012

Page 37: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 420

FTC (EMTRICITABINE)

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa FTC Itu?FTC (Emtriva) adalah obat yang

dipakai sebagai bagian dari terapi anti-retroviral (ART). Obat ini dibuat olehGilead Sciences. FTC juga dikenalsebagai emtricitabine. Juga sudah adaversi FTC generik buatan Matrix.

FTC juga aktif terhadap hepatitis B(lihat Lembaran Informasi (LI) 505).

FTC termasuk golongan analog nu-kleosida atau nucleoside reverse trans-criptase inhibitor (NRTI). Obat golong-an ini menghambat enzim reverse trans-criptase. Enzim ini mengubah bahangenetik (RNA) HIV menjadikannyabentuk DNA. Ini harus terjadi sebelumkode genetik HIV dapat dimasukkan kekode genetik sel yang terinfeksi HIV.Siapa Sebaiknya yang MemakaiFTC?

FTC disetujui pada 2003 di AS sebagaiobat antiretroviral (ARV) untuk orangterinfeksi HIV. Obat ini belum ditelitikanpada orang usia lanjut. Pada 2005, versisirop untuk anak berusia di atas 3 bulandisetujui di AS.

Tidak ada pedoman tetap tentang kapansebaiknya mulai memakai ART. Kita dandokter harus mempertimbangkan jumlahCD4, viral load, gejala yang kita alami,dan sikap kita terhadap penggunaanART. Lembaran Informasi (LI) 404memberi informasi lebih lanjut tentangpedoman penggunaan ART.

Jika kita memakai FTC dengan ARVlain, kita dapat mengurangi viral load kitapada tingkat yang sangat rendah danmeningkatkan jumlah CD4 kita. Hal iniseharusnya berarti kita lebih sehat untukwaktu lebih lama.

FTC tidak disetujui untuk dipakaiterhadap infeksi hepatitis B. Beberapaorang dengan HIV mengalami hepatitisB-nya menjadi lebih buruk setelahmereka berhenti memakai FTC. Sebaik-nya kita dites untuk hepatitis B sebelum

kita mula memakai FTC untuk meng-obati HIV. Bila kita hepatitis B danberhenti memakai FTC, fungsi hati (ALT– lihat LI 135) kita harus dipantau secarahati-hati selama beberapa bulan.Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Waktu HIV menggandakan diri, se-bagian dari bibit HIV baru menjadisedikit berbeda dengan aslinya. Jenisberbeda ini disebut mutan. Kebanyakanmutan langsung mati, tetapi beberapa diantaranya terus menggandakan diri,walaupun kita tetap memakai ART –mutan tersebut ternyata kebal terhadapobat. Jika ini terjadi, obat tidak bekerjalagi. Hal ini disebut sebagai ‘mengem-bangkan resistansi’ terhadap obat ter-sebut. Lihat LI 126 untuk informasi lebihlanjut tentang resistansi.

Kadang kala, jika virus kita mengem-bangkan resistansi terhadap satu macamobat, virus juga menjadi resistan terhadapARV lain. Ini disebut ‘resistansi silang’atau ‘cross resistance’ terhadap obat ataugolongan obat lain. Misalnya, bila HIVkita resistan terhadap 3TC, kemungkinanbesar virus itu juga resistan terhadapFTC. Bila kita pernah memakai 3TC,sebaiknya kita melakukan tes resistansiuntuk menentukan apakah FTC dapatberhasil untuk kita.

Resistansi dapat segera berkem-bang. Sangat penting memakai ARVsesuai dengan petunjuk dan jadwal,serta tidak melewati atau mengurangidosis.Bagaimana FTC Dipakai?

FTC tersedia dengan tablet 200mg.Dosis FTC yang biasa adalah 200mgsebagai satu pil sekali sehari. FTC dapatdipakai dengan makan atau dengan perutkosong.

Kita harus memberi tahu dokter bilakita mempunyai masalah ginjal. Orang

dengan kerusakan pada ginjal mungkinharus memakai dosis FTC yang lebihrendah.

FTC juga tersedia sebagai gabungan200mg dengan tenofovir (lihat LI 419)300mg dalam satu pil. Nama pil iniTruvada, dipakai sekali sehari. Juga adaversi gabungan dengan tenofovir danefavirenz (LI 432) 600mg dalam satu pil.Nama pil ini Atripla, juga dipakai sekalisehari.Apa Efek Samping FTC?

Jika kita mulai memakai ART, kitamungkin mengalami efek sampingsementara, misalnya sakit kepala, darahtinggi, atau seluruh badan terasa tidakenak. Efek samping ini biasanya lambatlaun membaik atau hilang.

Efek samping FTC yang paling umumadalah sakit kepala, diare, mual, danruam (luka pada kulit). Tingkat asamlaktik dalam darah (lihat LI 556) mening-kat pada beberapa orang yang memakaianalog nukleosida. Masalah hati, ter-masuk “hati yang berlemak” juga dapatterjadi – lihat LI 525. Dapat pula terjadiperubahan yang terbatas pada warnakulit tetapi ini jarang terjadi.Bagaimana FTC Berinteraksidengan Obat Lain?

FTC dapat berinteraksi dengan obatlain, suplemen atau jamu yang kita pakai– lihat LI 407. Interaksi ini dapatmengubah jumlah masing-masingobat yang masuk ke aliran darah kitadan mengakibatkan overdosis ataudosis rendah. Interaksi baru terus-menerus diketahui. Pastikan doktertahu SEMUA obat, suplemen danjamu yang kita pakai. Namun belumdiketahui interaksi yang bermakna antaraFTC dan ARV lain.

Oleh karena FTC serupa dengan 3TC,tidak ada manfaat bila kedua obat inidipakai bersamaan.

Ditinjau 16 April 2012 berdasarkan FS 420 TheAIDS Infonet 3 Agustus 2011

Page 38: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 427

HIDROKSIUREA

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Hidroksiurea Itu?Hidroksiurea adalah obat yang pernah

diuji coba sebagai pelengkap untukterapi antiretroviral (ART). Obat, dengannama Hydrea ini, dibuat oleh Bristol-Myers Squibb (BMS). Hidroksiureasering disebut sebagai HU.

Hidroksiurea pada awal disetujui untukmengobati kanker. Obat ini juga berhasilterhadap anemia sel sabit (sickle cellanemia). Hidroksiurea belum disetujui diAS untuk mengobati HIV. Hidroksiureabukan obat antiretroviral (ARV).

Hidroksiurea menghambat sebuahenzim yang dibuat oleh sel manusia.Enzim ini membuat bahan baku yangdipakai oleh sel yang menggandakandiri. Sel kanker menggandakan dirisecara sangat cepat, jadi jika enzimtersebut dihambat oleh hidroksiurea,kanker berkembang lebih lambat.

Bahan baku itu juga dipakai oleh HIVuntuk menggandakan diri. Beberapa obatyang dipakai terhadap HIV (analognukleosida) adalah versi ‘palsu’ bahanbaku yang sama. Bila HIV memakaibahan baku yang palsu itu, penggandaan-nya dihambat. Hidroksiurea mening-katkan kemanjuran ddI (lihat LembaranInformasi (LI) 413) dan d4T (lihatLI 414).

Hidroksiurea mengurangi aktivasisistem kekebalan tubuh. Tampaknya,obat ini tidak lagi diteliti sebagai bagiandari pengobatan HIV.Siapa Sebaiknya MemakaiHidroksiurea?

Hidroksiurea pernah diuji coba dalamkombinasi dengan ARV ddI dan d4T.Sekarang hidroksiurea tidak diusul-kan sebagai bagian dari ART. Peng-gunaan hidroksiurea mengurangi pe-ningkatan pada jumlah CD4 yangbiasanya dialami setelah mulai ART,meningkatkan efek samping ddI, serta

dapat menimbulkan cacat lahir biladipakai oleh ibu hamil. Obat ini ditelitikarena mempunyai kemampuan untukmeningkatkan kemanjuran obat lain.Namun tampaknya kerugian lebih besardaripada manfaat untuk Odha.Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Hidroksiurea menghambat sebuahenzim yang dibuat secara alami oleh selkita, bukan oleh HIV. Hal ini berarti HIVtidak dapat menjadi resistan terhadaphidroksiurea. Penggunaan hidroksiureadapat melambatkan pembentukan mutasiHIV, sehingga butuh lebih lama untukmembentuk resistansi terhadap ARV lainyang dipakai.Bagaimana Hidroksiurea Dipakai?

Hidroksiurea tersedia dengan tablet500mg. Takaran yang paling umumditeliti adalah 1g sekali sehari, atau500mg dua kali sehari.Apa Efek Samping Hidroksiurea?

Hidroksiurea dapat menyebabkanmual, muntah, diare. Obat ini juga dapatmenyebabkan berat badan meningkat,rambut rontok, dan perubahan padawarna kulit. Hidroksiurea juga dapatmenyebabkan cacat lahir, jadi tidak bolehdipakai oleh perempuan yang hamil.

Hidroksiurea dapat merusak sumsumtulang. Ini dapat menyebabkan anemia(kurang darah merah – lihat LI 552) atauneutropenia (kurang darah putih). Olehkarena itu, hidroksiurea tidak bolehdipakai bersama dengan AZT, yang jugadapat merusak sumsum tulang.

Ketika dipakai dengan ddI dan/ataud4T, hidroksiurea meningkatkan risikoefek samping yang biasanya dihubung-kan dengan ddI dan d4T: pankreatitis,keracunan hati, neuropati perifer(LI 555) dan asidosis laktik (LI 556).Risiko lebih besar jika ddI dan d4Tdipakai sekaligus.

Pankreatitis adalah penyakit yangdapat menjadi sangat gawat, dan adabukti cukup kuat bahwa penggunaanhidroksiurea bersama dengan ddI me-ningkatkan risikonya. Satu uji klinis diAS melaporkan tiga kematian akibatpankreatitis di antara 68 orang yangmemakai ddI + d4T + indinavir (sebuahprotease inhibitor) + hidroksiurea. Ujiklinis tersebut dihentikan, walaupunpeningkatan dalam kejadian pankreatitisdianggap tidak bermakna secara statistik,dan belum pernah dilaporkan sebelum-nya.

Menambahkan hidroksiurea padanukleosida apa pun meningkatkan risikokematian akibat keracunan hati. Namunhidroksiurea tampaknya tidak mening-katkan angka hepatitis aktif di antaraorang yang terinfeksi dengan HIV danhepatitis C (HCV) bersama. Sebenarnyaada bukti bahwa kombinasi yang meng-andung hidroksiurea memperbaiki fungsihati pada beberapa orang.Garis Dasar

Hidroksiurea dipakai untuk mengu-rangi aktivasi sistem kekebalan tubuhdan sedang diteliti untuk mengurangiaktivasi kekebalan terkait HIV. Obat inimelambatkan pertumbuhan kanker.

Pada awal, ada harapan bahwa hi-droksiurea bersama dengan ddI dan/ataud4T akan menjadi alternatif yang lebihmurah pada ART yang baku. Sayang adasemakin banyak bukti bahwa manfaat,jika ada, hanya bersifat sementara, danefek samping dapat cukup gawat. Jadisebagian besar ilmuwan sekarang eng-gan untuk mengusulkan hidroksiureadipakai oleh orang HIV-positif.

Efek samping hidroksiurea mungkinsemakin buruk bila dipakai bersamadengan AZT, karena AZT juga dapatmerusakkan sumsum tulang.

Diperbarui 10 Januari 2012 berdasarkan FS 427The AIDS Infonet 31 Oktober 2011 dan tinjauanaidsmap.com 1 November 2002

Page 39: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 431

NEVIRAPINE

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Nevirapine Itu?Nevirapine adalah obat yang dipakai

sebagai bagian dari terapi antiretroviral(ART). Obat ini pertama kali dibuat olehBoehringer Ingelheim (BI), dengan namamerek Viramune. Namun sekarang nevira-pine tersedia dari beberapa produsen, ter-utama dari India. Versi Kimia Farma diberinama Neviral.

Nevirapine termasuk golongan non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor(NNRTI). Obat golongan ini menghambatenzim reverse transcriptase. Enzim inimengubah unsur genetis (RNA) HIV men-jadikannya bentuk DNA. Perubahan iniharus terjadi sebelum kode genetik HIVdapat dimasukkan ke kode genetik sel yangterinfeksi HIV.Siapa Sebaiknya MemakaiNevirapine?

Nevirapine disetujui di AS pada 1996sebagai obat antiretroviral (ARV) untukorang terinfeksi HIV. Nevirapine diuji cobapada orang dewasa serta anak dan bayi diatas usia dua bulan. Orang dengan penyakithati sebaiknya tidak memakai nevirapine.

Tidak ada pedoman tetap tentang kapansebaiknya mulai memakai ART. Kita dandokter harus mempertimbangkan jumlahCD4, viral load, gejala yang kita alami, dansikap kita terhadap penggunaan ART.Lembaran Informasi (LI) 404 memberi infor-masi lebih lanjut tentang pedoman peng-gunaan ART.

Perempuan dengan jumlah CD4 di atas 250dan laki-laki dengan jumlah CD4 di atas 400sebaiknya tidak mulai memakai nevirapineakibat risiko masalah hati (hepatotoksisitas –lihat LI 561). Nevirapine tampaknya tidakberdampak buruk pada ibu hamil ataumeningkatkan risiko pada janin. Oleh karenaitu obat ini dianggap sebagai NNRTI yangpaling aman untuk dipakai oleh ibu hamildalam triwulan pertama kehamilan.

Jika kita memakai nevirapine dengan ARVlain, kita dapat mengurangi viral load kitapada tingkat yang sangat rendah danmeningkatkan jumlah CD4 kita. Hal iniseharusnya berarti kita lebih sehat untukwaktu lebih lama.

Nevirapine juga dapat dipakai untukmencegah penularan HIV dari ibu-ke-bayi.Walaupun AZT (sebuah ARV lain) men-cegah lebih banyak infeksi, nevirapine lebihmurah dan lebih berhasil dengan ibu yangmenyusui bayinya. Ibu hamil diberi satu pilwaktu mulai merasakan sakit saat maumelahirkan. Bayinya diberi satu dosissebelum usia 72 jam. Pendekatan ini sangatbermanfaat di negara berkembang. LihatLI 611 untuk informasi lebih lanjut.

Sayangnya, resistansi terhadap nevirapineberkembang pada banyak perempuan yangmemakainya dengan cara ini waktu hamil.

Resistansi ini dapat ditularkan melaluimenyusui. Oleh karena ini, para penelitimeninjau kembali apakah nevirapinesebaiknya tetap dipakai untuk mencegahpenularan HIV dari ibu-ke-bayi.Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Waktu HIV menggandakan diri, sebagiandari bibit HIV baru menjadi sedikit berbedadengan aslinya. Jenis berbeda ini disebutmutan. Kebanyakan mutan langsung mati,tetapi beberapa di antaranya terus menggan-dakan diri, walaupun kita tetap memakaiART – mutan tersebut ternyata kebalterhadap obat. Jika ini terjadi, obat tidakbekerja lagi. Hal ini disebut sebagai‘mengembangkan resistansi’ terhadap obattersebut. Lihat LI 126 untuk informasi lebihlanjut tentang resistansi.

Kadang kala, jika virus kita mengem-bangkan resistansi terhadap satu macamobat, virus juga menjadi resistan terhadapARV lain. Ini disebut ‘resistansi silang’ atau‘cross resistance’ terhadap obat ataugolongan obat lain. Resistansi silang diantara NNRTI berkembang sangat cepat.Jika kita mengembangkan resistansi ter-hadap satu jenis NNRTI, kemungkinan kitatidak lagi dapat memakai obat apa pun darigolongan ini dalam ART kita.

Resistansi dapat segera berkembang.Sangat penting memakai ARV sesuaidengan petunjuk dan jadwal, serta tidakmelewati atau mengurangi dosis.Bagaimana Nevirapine Dipakai?

Nevirapine tersedia dengan bentuk pilberisi 200mg. Dosis nevirapine yangdianjurkan untuk orang dewasa adalah200mg per hari untuk dua minggu (masaawal), kemudian 400mg per hari (200mg duakali sehari). Penting mengikuti jadwal iniuntuk menghindari risiko efek samping yangberat. Versi sirop juga tersedia untuk anak.Versi baru dengan nama Viramune XR yangdapat dipakai sekali sehari disetujui olehFDA-AS pada 2011, tetapi belum tersediadi Indonesia.Apa Efek Samping Nevirapine?

Jika kita mulai memakai ART, kitamungkin mengalami efek samping semen-tara, misalnya sakit kepala, darah tinggi, atauseluruh badan merasa tidak enak. Efeksamping ini biasanya lambat laun membaikatau hilang.

Efek samping nevirapine yang paling beratadalah kerusakan pada hati, yang dapatmenjadi gawat. Risiko terbesar terjadinyamasalah ini adalah selama enam minggupertama pengobatan dengan nevirapine.Namun pasien seharusnya dipantau secarahati-hati selama 18 minggu pertama mema-kai nevirapine untuk mengamati munculnyamasalah kulit atau hati, jika mungkin dengan

tes fungsi hati (liver function test/LFT – lihatLI 135). Pada beberapa kasus, masalah hatidapat memburuk walaupun nevirapinedihentikan.

Karena risiko kerusakan pada hati,nevirapine tidak dapat dipakai untuk pro-filaksis pascapajanan (PPP atau pencegahanHIV setelah kecelakaan di tempat kerja).Lihat LI 156 untuk informasi lebih lanjutmengenai PPP.

Efek samping yang paling umum akibatnevirapine adalah ruam pada kulit, yangdialami kurang lebih 25% pasien. Efeksamping ini lebih umum pada perempuandibanding laki-laki. Jika kita mengem-bangkan ruam selama masa awal (masa dosisrendah), kita sebaiknya tidak meningkatkandosis menjadi penuh. Jika ruam merasa tidaknyaman, sebaiknya berhenti memakai obatini. Beberapa dokter meresepkan prednisonuntuk mengobati ruam ini. Namun penelitianmenunjukkan bahwa obat ini dapat mem-burukkan ruam.

Satu efek samping yang jarang terjadiadalah sindrom Stevens-Johnson. Ini ruamkulit berat yang dapat menjadi gawat – lihatLI 562.

Satu efek samping nevirapine yang dapatmembantu adalah peningkatan pada tingkatkolesterol HDL (kolesterol “baik”).Bagaimana NevirapineBerinteraksi dengan Obat Lain?

Nevirapine dapat berinteraksi dengan obatlain, suplemen atau jamu yang kita pakai –lihat LI 407. Interaksi ini dapat mengubahjumlah masing-masing obat yang masukke aliran darah kita dan mengakibatkanoverdosis atau dosis rendah. Interaksibaru terus-menerus diketahui.

Obat yang harus diperhatikan termasukARV lain, obat yang dipakai untuk meng-obati TB (lihat LI 515), obat untuk disfungsiereksi (mis. Viagra), obat yang mengen-dalikan denyut jantung (antiaritmia), danobat sakit kepala migran. Interaksi jugadapat terjadi dengan beberapa antihistamin(obat antialergi), sedatif, obat untuk mengu-rangi kolesterol, dan obat antijamur.Pastikan dokter tahu SEMUA obat,suplemen dan jamu yang kita pakai.

Nevirapine mengurangi tingkat beberapaobat KB dalam darah. Hal ini mungkinmenonaktifkan pil tersebut.

Nevirapine juga mengurangi tingkatmetadon dan buprenorfin dalam darah. Inidapat mengakibatkan gejala lepas zat(sakaw).

Ramuan St. John’s Wort (lihat LI 729)mengurangi tingkat beberapa jenis NNRTIdalam darah. Jangan memakai ramuan inibersamaan dengan nevirapine.

Ditinjau 1 Desember 2012 berdasarkan FS 431 TheAIDS Infonet 29 Maret 2012

Page 40: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 432

EFAVIRENZ

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Efavirenz Itu?Efavirenz adalah obat yang dipakai

sebagai bagian dari terapi antiretroviral(ART). Obat ini pertama kali dibuat olehBristol-Myers Squibb (BMS), dan dipa-sarkan di AS dengan nama Sustiva. Diluar AS, efavirenz dipasarkan oleh Merckdengan nama Stocrin. Sekarang tersediadari beberapa produsen, terutama dariIndia. Versi Cipla diberi nama Efavir.

Efavirenz termasuk golongan non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor(NNRTI). Obat golongan ini meng-hambat enzim reverse transcriptase.Enzim ini mengubah bahan genetik(RNA) HIV menjadi bentuk DNA.Perubahan ini harus terjadi sebelum kodegenetik HIV dapat dimasukkan ke kodegenetik sel yang terinfeksi HIV.Siapa Sebaiknya MemakaiEfavirenz?

Efavirenz disetujui di AS pada 1998sebagai obat antiretroviral (ARV) untukorang terinfeksi HIV. Obat ini tidakdisarankan untuk dipakai oleh anakberusia di bawah tiga tahun.

Tidak ada pedoman tetap tentang kapansebaiknya mulai memakai ART. Kita dandokter harus mempertimbangkan jumlahCD4, viral load, gejala yang kita alami,dan sikap kita terhadap penggunaan ART.Lembaran Informasi (LI) 404 memberiinformasi lebih lanjut tentang pedomanpenggunaan ART.

Jika kita memakai efavirenz denganARV lain, kita dapat mengurangi viralload kita pada tingkat yang sangat rendahdan meningkatkan jumlah CD4 kita. Halini seharusnya berarti kita lebih sehatuntuk waktu lebih lama.

Efavirenz tampaknya masuk ke dalamsusunan saraf pusat (cairan tulangbelakang). Karena itu, efavirenz mung-kin dapat membantu masalah otak sepertidemensia (lihat LI 504).Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Waktu HIV menggandakan diri, se-bagian dari bibit HIV baru menjadisedikit berbeda dengan aslinya. Jenisberbeda ini disebut mutan. Kebanyakanmutan langsung mati, tetapi beberapa diantaranya terus menggandakan diri,walaupun kita tetap memakai ART –mutan tersebut ternyata kebal terhadapobat. Jika ini terjadi, obat tidak bekerjalagi. Hal ini disebut sebagai ‘mengem-bangkan resistansi’ terhadap obat ter-

sebut. Lihat LI 126 untuk informasi lebihlanjut tentang resistansi.

Kadang kala, jika virus kita mengem-bangkan resistansi terhadap satu macamobat, virus juga menjadi resistan terhadapARV lain. Ini disebut ‘resistansi silang’atau ‘cross resistance’ terhadap obat ataugolongan obat lain.

Resistansi dapat segera berkembang.Sangat penting memakai ARV sesuaidengan petunjuk dan jadwal, sertatidak melewati atau mengurangi dosis.Bagaimana Efavirenz Dipakai?

Efavirenz diminum sebagai kapsul ataukaplet. Dosis umum untuk dewasa adalah600mg sekali sehari pada waktu tidur.Efavirenz tersedia dengan kapsul 50mg,100mg, 200mg dan dengan kaplet600mg. Jika kaplet 600mg tidak tersedia,kita dapat meminum tiga kapsul 200mgsekaligus.

Efavirenz sebaiknya dipakai dengan perutkosong, pada waktu tidur. Cara ini kita akanmengurangi efek samping yang kita alami.Makanan yang mengandung banyak lemak,atau susu, meningkatkan tingkat efavirenzdalam darah, dan sebaiknya dihindari saatmemakai efavirenz.Apa Efek Samping Efavirenz?

Jika kita mulai memakai ART, kitamungkin mengalami efek sampingsementara, misalnya sakit kepala, darahtinggi, atau seluruh badan merasa tidakenak. Efek samping ini biasanya lambatlaun membaik atau hilang.

Efek samping yang paling umum akibatefavirenz adalah kelelahan, ruam padakulit, mual, pusing, diare, sakit kepala,dan insomnia (sulit tidur). Memakai efa-virenz waktu makan makanan berlemakatau minum susu dapat meningkatkantingkat obat dalam darah, sehingga efeksamping mungkin lebih berat.

Untuk menghindari rasa pusing setelahmemakai efavirenz, sebaiknya kitamemakainya pas sebelum tidur. Beberapaorang mengalami impian yang aneh.Untuk sebagian besar orang, efek sam-ping ini hilang sendiri dalam beberapaminggu.

Kurang lebih 5% orang yang memakaiefavirenz mengalami gejala psikiatrisyang berat. Bila kita pakai efavirenz danmengalami depresi, rasa mau bunuh diri,atau gejala psikiatris lain yang berat,segera periksa ke dokter.

Ada beberapa laporan mengenai masa-lah hati yang berat, walaupun belum

dialami penyakit hati sebelumnya. Tesfungsi hati (LI 135) sebaiknya dilakukansecara berkala, terutama bila kita jugaterinfeksi hepatitis B atau C, atau kitamempunyai masalah hati lain.

Penelitian terhadap kera menunjukkanbahwa efavirenz dapat menyebabkancacat lahir. Oleh karena ini, efavirenzsebaiknya tidak dipakai oleh perempuanhamil, terutama pada triwulan pertamakehamilan. Namun penelitian baru tidakmenunjukkan peningkatan pada cacatlahir pada perempuan hamil penggunaefavirenz.

Orang yang memakai efavirenz dapatmenunjukkan hasil positif palsu pada tesuntuk penggunaan mariyuana (ganja)atau jenis benzodiazepin (obat pene-nang). Untuk membuktikan bahwa hasilini palsu, kita harus menunjukkan obatyang kita pakai. Hal ini akan menun-jukkan juga bahwa kita terinfeksi HIV.Bagaimana Efavirenz Berinteraksidengan Obat Lain?

Efavirenz dapat berinteraksi denganobat lain, suplemen atau jamu yang kitapakai – lihat LI 407. Interaksi ini dapatmengubah jumlah masing-masingobat yang masuk ke aliran darah kitadan mengakibatkan overdosis ataudosis rendah. Interaksi baru terus-menerus diketahui.

Obat yang harus diperhatikan termasukARV lain, obat yang dipakai untukmengobati TB (lihat LI 515), terutamarifampisin, yang mungkin mengharuskanpenggunaan takaran efavirenz yang lebihtinggi. Obat lain yang harus diperhatikantermasuk obat untuk disfungsi ereksi(mis. Viagra), obat yang mengendalikandenyut jantung (antiaritmia), dan obatsakit kepala migran. Interaksi juga dapatterjadi dengan beberapa antihistamin(obat antialergi), sedatif, obat untukmengurangi kolesterol, dan obat anti-jamur. Pastikan dokter tahu SEMUAobat, suplemen dan jamu yang kitapakai.

Efavirenz juga mengurangi tingkatmetadon dan buprenorfin dalam darah.Ini dapat mengakibatkan gejala lepas zat(sakaw).

Ramuan St. John’s Wort (lihat LI 729)mengurangi tingkat beberapa NNRTIdalam darah. Jangan memakai ramuan inibersamaan dengan efavirenz.

Diperbarui 16 April 2012 berdasarkan FS 432 TheAIDS Infonet 14 Januari 2012

Page 41: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 434

ETRAVIRINE

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Etravirine Itu?Etravirine adalah obat yang dipakai

sebagai bagian dari terapi antiretroviral(ART). Obat ini dibuat oleh TibotecPharmaceuticals, dan dipasarkan dengannama merek Intelence.

Etravirine termasuk golongan non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor(NNRTI). Obat golongan ini meng-hambat enzim reverse transcriptase.Enzim ini mengubah bahan genetik(RNA) HIV menjadikannya bentukDNA. Perubahan ini harus terjadisebelum kode genetik HIV dapat di-masukkan ke kode genetik sel yangterinfeksi HIV.Siapa Sebaiknya MemakaiEtravirine?

Etravirine disetujui di AS pada 2008sebagai obat antiretroviral (ARV) untukorang terinfeksi HIV. Etravirine dimak-sudkan untuk dipakai oleh orang yangpernah memakai beberapa kombinasiobat untuk melawan HIV-nya. Pada2012, FDA-AS menyetujui etravirineuntuk dipakai oleh orang berusia 6-18tahun yang sudah pernah memakai ARTdan berberat badan 16kg ke atas.

Tidak ada pedoman tetap tentang kapansebaiknya mulai memakai ART. Kita dandokter harus mempertimbangkan jumlahCD4, viral load, gejala yang kita alami,dan sikap kita terhadap penggunaanART. Lembaran Informasi (LI) 404memberi informasi lebih lanjut tentangpedoman penggunaan ART.

Jika kita memakai etravirine denganARV lain, kita dapat mengurangi viralload kita pada tingkat yang sangat rendahdan meningkatkan jumlah CD4 kita. Halini seharusnya berarti kita lebih sehatuntuk waktu lebih lama.Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Waktu HIV menggandakan diri, se-bagian dari bibit HIV baru menjadisedikit berbeda dengan aslinya. Jenis

berbeda ini disebut mutan. Kebanyakanmutan langsung mati, tetapi beberapa diantaranya terus menggandakan diri,walaupun kita tetap memakai ART –mutan tersebut ternyata kebal terhadapobat. Jika ini terjadi, obat tidak bekerjalagi. Hal ini disebut sebagai ‘mengem-bangkan resistansi’ terhadap obat ter-sebut. Lihat LI 126 untuk informasi lebihlanjut tentang resistansi.

Kadang kala, jika virus kita mengem-bangkan resistansi terhadap satu macamobat, virus juga menjadi resistan terhadapARV lain. Ini disebut ‘resistansi silang’atau ‘cross resistance’ terhadap obat ataugolongan obat lain. Resistansi silang diantara efavirenz, delavirdine dan nevira-pine (semunya NNRTI) berkembangsangat cepat. Jika kita mengembangkanresistansi terhadap salah satu obattersebut, kemungkinan kita tidak lagidapat memakai obat lain dari golonganini dalam ART kita. Namun etravirinemampu mengendalikan HIV yang sudahmengembangkan resistansi pada tingkattertentu terhadap NNRTI lain.

Resistansi dapat segera berkem-bang. Sangat penting memakai ARVsesuai dengan petunjuk dan jadwal,serta tidak melewati atau mengurangidosis.Bagaimana Etravirine Dipakai?

Etravirine dipakai sebagai tablet. Dosisharian untuk dewasa adalah 400mg. Etra-virine pada awal tersedia dengan tablet100mg. Pada 2010, versi tablet 200mgdisetujui. Jadi, kita akan memakai satuatau dua tablet, dua kali sehari. Takaranuntuk anak dan remaja tergantung padaberat badan. Tablet 25mg sekarangtersedia.

Dianjurkan kita memakai etravirinesetelah makan. Jangan pakai denganperut kosong. Bila mengalami kesulitanmenelan etravirine, kita dapat melarut-kan tablet dalam air.

Tidak dibutuhkan penyesuaian takaranuntuk pasien dengan masalah hati yangringan atau masalah ginjal.

Apa Efek Samping Etravirine?Jika kita mulai memakai ART, kita

mungkin mengalami efek sampingsementara, misalnya sakit kepala, darahtinggi, atau seluruh badan merasa tidakenak. Efek samping ini biasanya lambatlaun membaik atau hilang.

Efek samping yang paling umumakibat etravirine adalah ruam pada kulitdan mual. Ruam biasanya terjadi padaminggu kedua penggunaan etravirine.Dalam kasus yang jarang, ruam tersebutdapat berat, bahkan gawat. Reaksi inidisebut sebagai sindrom Stevens-John-son (lihat LI 562). Kita seharusnyalangsung berhenti penggunaan etravirinebila kita mengalami ruam berat. Bebe-rapa pasien juga mengalami sakit perutdan muntah.Bagaimana EtravirineBerinteraksi dengan Obat Lain?

Etravirine dapat berinteraksi denganobat lain, suplemen atau jamu yang kitapakai – lihat LI 407. Interaksi ini dapatmengubah jumlah masing-masingobat yang masuk ke aliran darah kitadan mengakibatkan overdosis ataudosis rendah. Interaksi baru terus-menerus diketahui.

Obat yang harus diperhatikan termasukARV lain, obat yang dipakai untukmengobati TB (lihat LI 515), obat untukdisfungsi ereksi (mis. Viagra), obat yangmengendalikan denyut jantung (anti-aritmia), dan obat sakit kepala migran.Interaksi juga dapat terjadi denganbeberapa antihistamin (obat antialergi),sedatif, obat untuk mengurangi koles-terol, dan obat antijamur. Pastikandokter tahu SEMUA obat, suplemendan jamu yang kita pakai.

Etravirine tampaknya tidak memenga-ruhi tingkat obat KB oral, antiasam,atau metadon. Etravirine sedikitmengurangi tingkat buprenorfin. Walaupenyesuaian dosis tidak dibutuhkan,pengguna etravirine bersamaan denganbuprenorfin sebaiknya dipantau secaraketat.

Ramuan St. John’s Wort (lihat LI 729)mengurangi tingkat beberapa NNRTIdalam darah. Jangan memakai ramuanini bersamaan dengan etravirine.

Diperbarui 16 April 2012 berdasarkan FS 434 TheAIDS Infonet 19 Desember 2011

Page 42: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 435

RILPIVIRINE

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Rilpivirine Itu?Rilpivirine adalah obat yang dipakai

sebagai bagian dari terapi antiretroviral(ART). Obat ini dibuat oleh JanssenPharmaceuticals, dan dipasarkan dengannama merek Edurant.

Rilpivirine termasuk golongan non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor(NNRTI). Obat golongan ini meng-hambat enzim reverse transcriptase.Enzim ini mengubah bahan genetik(RNA) HIV menjadikannya bentukDNA. Perubahan ini harus terjadisebelum kode genetik HIV dapat di-masukkan ke kode genetik sel yangterinfeksi HIV.Siapa Sebaiknya MemakaiRilpivirine?

Rilpivirine disetujui di AS pada 2011sebagai obat antiretroviral (ARV) untukorang terinfeksi HIV. Rilpivirine dise-tujui untuk dipakai oleh orang yang barumulai memakai obat untuk melawanHIV-nya. Obat ini paling berhasil padaOdha dengan viral load (lihat LembaranInformasi (LI) 125) di bawah 100.000.Obat ini belum ditelitikan pada orangdewasa yang lebih tua. Obat ini tidakdisetujui untuk dipakai oleh anak danremaja.

Tidak ada pedoman tetap tentang kapansebaiknya mulai memakai ART. Kita dandokter harus mempertimbangkan jumlahCD4, viral load, gejala yang kita alami,dan sikap kita terhadap penggunaanART. LI 404 memberi informasi lebihlanjut tentang pedoman penggunaanART.

Jika kita memakai rilpivirine denganARV lain, kita dapat mengurangi viralload kita pada tingkat yang sangat rendahdan meningkatkan jumlah CD4 kita. Halini seharusnya berarti kita lebih sehatuntuk waktu lebih lama.

Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Waktu HIV menggandakan diri, se-bagian dari bibit HIV baru menjadisedikit berbeda dengan aslinya. Jenisberbeda ini disebut mutan. Kebanyakanmutan langsung mati, tetapi beberapa diantaranya terus menggandakan diri,walaupun kita tetap memakai ART –mutan tersebut ternyata kebal terhadapobat. Jika ini terjadi, obat tidak bekerjalagi. Hal ini disebut sebagai ‘mengem-bangkan resistansi’ terhadap obat ter-sebut. Lihat LI 126 untuk informasi lebihlanjut tentang resistansi.

Kadang kala, jika virus kita mengem-bangkan resistansi terhadap satu macamobat, virus juga menjadi resistan terhadapARV lain. Ini disebut ‘resistansi silang’atau ‘cross resistance’ terhadap obat ataugolongan obat lain. Resistansi silang diantara efavirenz, delavirdine, nevirapine,etravirine dan rilpivirine (semunyaNNRTI) berkembang sangat cepat. Jikakita mengembangkan resistansi terhadapsalah satu obat tersebut, kemungkinankita tidak lagi dapat memakai obat laindari golongan ini dalam ART kita.

Resistansi dapat segera berkem-bang. Sangat penting memakai ARVsesuai dengan petunjuk dan jadwal,serta tidak melewati atau mengurangidosis.Bagaimana Rilpivirine Dipakai?

Rilpivirine dipakai sebagai tablet.Dosis harian untuk dewasa adalah 25mg.Rilpivirine harus dipakai bersamaandengan makan.

Rilpivirine tampaknya aman untukorang dengan masalah hati atau ginjalyang ringan atau sedang.

Apa Efek Samping Rilpivirine?Jika kita mulai memakai ART, kita

mungkin mengalami efek sampingsementara, misalnya sakit kepala, darahtinggi, atau seluruh badan merasa tidakenak. Efek samping ini biasanya lambatlaun membaik atau hilang.

Efek samping yang paling umumakibat rilpivirine adalah depresi, insom-nia (masalah tidur) dan ruam pada kulit.Pastikan semua efek samping yang kitaalami dibahas dengan dokter.Bagaimana RilpivirineBerinteraksi dengan Obat Lain?

Rilpivirine dapat berinteraksi denganobat lain, suplemen atau jamu yang kitapakai – lihat LI 407. Interaksi ini dapatmengubah jumlah masing-masingobat yang masuk ke aliran darah kitadan mengakibatkan overdosis ataudosis rendah. Interaksi baru terus-menerus diketahui.

Obat yang harus dihindari termasukobat antiasam. Obat yang harus diper-hatikan termasuk ARV lain, termasuksemua protease inhibitor. Pastikandokter tahu SEMUA obat, suplemendan jamu yang kita pakai.

Rilpivirine dapat mengurangi tingkatmetadon dalam darah. Namun takaranmetadon umumnya tidak harus dise-suaikan. Rilpivirine belum diuji cobadengan buprenorfin.

Belum ada informasi mengenai dam-pak rilpivirine pada KB oral.

Ramuan St. John’s Wort (lihat LI 729)mengurangi tingkat beberapa NNRTIdalam darah. Jangan memakai ramuanini bersamaan dengan rilpivirine.

Diperbarui 2 Desember 2012 berdasarkan FS 435The AIDS Infonet 19 September 2012

Page 43: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 442

RITONAVIR

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Ritonavir Itu?Ritonavir adalah obat yang dipakai

sebagai bagian dari terapi antiretroviral(ART). Obat ini juga dikenal sebagaiNorvir, dan dibuat oleh Abbott Labo-ratories. Ritonavir adalah protease inhi-bitor. Obat golongan ini mencegah pe-kerjaan enzim protease. Protease HIVbertindak seperti gunting kimia. Enzim inimemotong bahan baku HIV menjadi po-tongan khusus yang dibutuhkan untukmembangun virus baru. Protease inhibitormerusak gunting ini.Siapa Sebaiknya Memakai Ritonavir?

Ritonavir disetujui di AS pada 1996sebagai obat antiretroviral (ARV) untukorang terinfeksi HIV. Obat ini ditelitikanpada orang dewasa dan anak usia satu bulanke atas.

Tidak ada pedoman tetap tentang kapansebaiknya mulai memakai ART. Kita dandokter harus mempertimbangkan jumlahCD4, viral load, gejala yang kita alami, dansikap kita terhadap penggunaan ART.Lembaran Informasi (LI) 404 memberiinformasi lebih lanjut tentang pedomanpenggunaan ART.

Jika kita memakai ritonavir dengan ARVlain, kita dapat mengurangi viral load kitapada tingkat yang sangat rendah danmeningkatkan jumlah CD4 kita. Hal iniseharusnya berarti kita lebih sehat untukwaktu lebih lama.

Penggunaan ritonavir menyebabkan hatikita bekerja lebih lamban. Hal ini dapatmeningkatkan tingkat obat lain dalamdarah, termasuk protease inhibitor lain.Peningkatan ini dapat mengakibatkaninteraksi yang berbahaya dengan obat lain.

Ritonavir sekarang jarang dipakai sebagaiprotease inhibitor. Obat ini sangat sulitditahan oleh pasien. Namun ritonavir seringdipakai untuk meningkatkan tingkat ataumenguatkan (boost) protease inhibitor laindalam darah. Takaran yang dipakai untukpeningkatan ini jauh lebih rendah diban-dingkan takaran anti-HIV yang penuh, danmenyebabkan lebih sedikit efek samping.Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Waktu HIV menggandakan diri, sebagiandari bibit HIV baru menjadi sedikit berbedadengan aslinya. Jenis berbeda ini disebutmutan. Kebanyakan mutan langsung mati,tetapi beberapa di antaranya terus meng-gandakan diri, walaupun kita tetap mema-kai ART – mutan tersebut ternyata kebalterhadap obat. Jika ini terjadi, obat tidakbekerja lagi. Hal ini disebut sebagai‘mengembangkan resistansi’ terhadap obat

tersebut. Lihat LI 126 untuk informasi lebihlanjut tentang resistansi.

Kadang kala, jika virus kita mengem-bangkan resistansi terhadap satu macamobat, virus juga menjadi resistan terhadapARV lain. Ini disebut ‘resistansi silang’ atau‘cross resistance’ terhadap obat ataugolongan obat lain.

Resistansi dapat segera berkembang.Sangat penting memakai ARV sesuaidengan petunjuk dan jadwal, serta tidakmelewati atau mengurangi dosis.Bagaimana Ritonavir Dipakai?

Ritonavir disediakan dengan bentukkapsul atau tablet. Takaran penuh (bilaritonavir dipakai tanpa protease inhibitorlain) adalah 600mg dengan dosis dua kalisehari. Untuk anak di atas usia satu bulan,ritonavir disetujui dengan takaran 350-400mg per meter persegi luas permukaanbadan. Namun, sekarang ritonavir sangatjarang dipakai dengan dosis penuh.

Sekarang ritonavir lebih sering dipakaiuntuk menguatkan protease inhibitor laindalam darah. Biasanya 100mg atau 200mgdipakai dengan setiap dosis. Penting kitamengetahui takaran ritonavir yang diresep-kan oleh dokter, dan cara penggunaannya.

Setiap kapsul Kaletra/Aluvia meng-andung ritonavir untuk menguatkan lopi-navir (jenis protease inhibitor lain) (lihatLI 446).

Pada 1998, bentuk sirop ritonavir dikem-bangkan. Banyak orang menganggap rasasirop sangat tidak enak. Namun beberapaorang menganggap bentuk sirop lebihcocok, terutama untuk anak. Janganmenyimpan sirop ritonavir dalam kulkas.Botol harus dikocok sebelum obat dipakai.

Di apotek, kapsul ritonavir harus disim-pan dalam kulkas. Di rumah, ritonavirkapsul sebaiknya disimpan di kulkas. Bilatidak mungkin disimpan dalam kulkas,ritonavir harus disimpan pada suhu dibawah 25° Celcius dan dipakai dalam 30hari.

Sekarang ada versi ritonavir dalambentuk tablet 100mg. Tablet ini tidak harusdisimpan dalam suhu dingin, tetapi harusdipakai waktu makan.

Bila ritonavir dipakai oleh orang dewasaatau anak dengan dosis penuh (bukan untukmenguatkan protease inhibitor lain),takaran pada awal lebih rendah danditingkatkan secara berangsur selamabeberapa hari untuk mengurangi efeksamping.Apa Efek Samping Ritonavir?

Efek samping paling berat dari ritonaviradalah mual, muntah, kembung, dan diare.Beberapa orang juga mengalami kesemutan

atau mati rasa di sekitar mulut, atau rasamakanan menjadi aneh. Walau sangatjarang, ritonavir dapat menyebabkan ruamkulit yang gawat, yang disebut sebagaisindrom Stevens-Johnson (lihat LI 562).Langsung lapor pada dokter kalau kitamengalami masalah kulit waktu memakairitonavir.

Dalam uji coba klinis, sekitar sepertigaorang yang memakai ritonavir dengan dosispenuh harus berhenti memakainya akibatefek samping. Namun ada jauh lebih sedikitefek samping bila ritonavir dipakai dengantakaran rendah sebagai penguat.

Untuk banyak orang, efek sampingritonavir hanya berlanjut selama 2-4minggu. Bila berlanjut lebih dari empatminggu, efek samping umumnya tidakpernah hilang.Bagaimana Ritonavir Berinteraksidengan Obat Lain?

Ritonavir dapat berinteraksi dengan obatlain, suplemen atau jamu yang kita pakai –lihat LI 407. Interaksi ini dapat meng-ubah jumlah masing-masing obat yangmasuk ke aliran darah kita dan meng-akibatkan overdosis atau dosis rendah.Interaksi baru terus-menerus diketahui.

Interaksi yang gawat dapat terjadi denganobat untuk hipertensi pembuluh paru(pulmonary arterial hypertension) atauuntuk disfungsi ereksi (mis. Viagra), sertaobat lain dengan nama diakhiri dengan ‘-afil’, obat untuk asma dan obat yangmengendalikan denyut jantung (anti-aritmia). Memakai ritonavir bersamaandengan saquinavir dapat menyebabkandenyut jantung yang tidak terkendali. Obatlain yang harus diperhatikan termasuk ARVlain, obat yang dipakai untuk mengobati TB(lihat LI 515), dan obat sakit kepala migran.Interaksi juga dapat terjadi dengan bebe-rapa antihistamin (obat antialergi), sedatif,obat untuk mengurangi kolesterol, dan obatantijamur. Pastikan dokter tahu SEMUAobat, suplemen dan jamu yang kitapakai.

Ritonavir mengurangi tingkat metadondalam darah. Perhatikan gejala sedasi(penenang) berlebihan bila obat ini dipakaibersama dengan buprenorfin.

Beberapa pil KB mungkin tidak bekerjajika kita memakai ritonavir. Bicara dengandokter tentang bagaimana mencegahkehamilan yang tidak direncanakan.

Jamu St. John’s Wort (lihat LI 729)menurunkan tingkat beberapa jenis pro-tease inhibitor dalam darah. Jangan pakaibersamaan dengan ritonavir.

Diperbarui 10 Januari 2012 berdasarkan FS 442The AIDS Infonet 12 Desember 2011

Page 44: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 443

SAQUINAVIR

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Saquinavir Itu?Saquinavir adalah obat yang dipakai

sebagai bagian dari terapi antiretroviral(ART). Obat ini juga dikenal sebagaiInvirase. Sebelumnya ada versi yangdikenal sebagai Fortovase, tetapi versi initidak lagi dibuat. Saquinavir dibuat olehRoche Laboratories. Saquinavir jugatersedia sebagai versi generik dariprodusen di India.

Saquinavir adalah protease inhibitor.Obat golongan ini mencegah pekerjaanenzim protease. Protease HIV bertindakseperti gunting kimia. Enzim ini memo-tong bahan baku HIV menjadi potongankhusus yang dibutuhkan untuk mem-bangun virus baru. Protease inhibitormerusak gunting ini.

Bentuk saquinavir yang pertama dibuatadalah Invirase. Obat ini bekerja denganbaik untuk beberapa orang, tetapi tidakdiserap dengan baik. Oleh karena itu,Fortovase dibentuk. Bentuk ini diserapjauh lebih baik, sehingga lebih banyakobat masuk ke aliran darah. Namun,penggunaan bersama dengan ritonavir,sebuah protease inhibitor lain (lihatLembaran Informasi (LI) 442), sangatefektif untuk meningkatkan tingkatInvirase dalam darah. Kombinasi inisering disebut sebagai saquinavir/r atauSQV/RTV. Obat yang dikuatkan (boost-ed) dengan ritonavir sudah menjadibentuk pilihan saquinavir. Fortovase tidakdibuat lagi sejak 2006. Lihat ‘BagaimanaSaquinavir Dipakai’ di bawah untukinformasi lebih lanjut.Siapa Sebaiknya MemakaiSaquinavir?

Saquinavir disetujui di AS pada 1995sebagai obat antiretroviral (ARV) untukorang dengan infeksi HIV.

Tidak ada pedoman tetap tentang kapansebaiknya mulai memakai ART. Kita dandokter harus mempertimbangkan jumlahCD4, viral load, gejala yang kita alami,dan sikap kita terhadap penggunaan ART.Lembaran Informasi (LI) 404 memberiinformasi lebih lanjut tentang pedomanpenggunaan ART. Catatan: PedomanNasional ART tidak mengusulkan peng-gunaan saquinavir di Indonesia, dan obattersebut tidak tersedia dalam programART nasional.

Jika kita memakai saquinavir denganARV lain, kita dapat mengurangi viralload kita pada tingkat yang sangat rendahdan meningkatkan jumlah CD4 kita. Halini seharusnya berarti kita lebih sehatuntuk waktu lebih lama.

Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Waktu HIV menggandakan diri, se-bagian dari bibit HIV baru menjadi sedikitberbeda dengan aslinya. Jenis berbeda inidisebut mutan. Kebanyakan mutan lang-sung mati, tetapi beberapa di antaranyaterus menggandakan diri, walaupun kitatetap memakai ART – mutan tersebutternyata kebal terhadap obat. Jika initerjadi, obat tidak bekerja lagi. Hal inidisebut sebagai ‘mengembangkan resis-tansi’ terhadap obat tersebut. Lihat LI 126untuk informasi lebih lanjut tentangresistansi.

Kadang kala, jika virus kita mengem-bangkan resistansi terhadap satu macamobat, virus juga menjadi resistan terhadapARV lain. Ini disebut ‘resistansi silang’atau ‘cross resistance’ terhadap obat ataugolongan obat lain.

Resistansi dapat segera berkembang.Sangat penting memakai ARV sesuaidengan petunjuk dan jadwal, sertatidak melewati atau mengurangi dosis.Bagaimana Saquinavir Dipakai?

Pada 2003, FDA di AS menyetujuitakaran Invirase 1.000mg plus 100mgritonavir dengan dosis dua kali sehari.Takaran Invirase yang dikuatkan inimenghasilkan tingkat obat yang jauh lebihtinggi dibandingkan dengan Invirasesendiri, dan bahkan lebih tinggi diban-dingkan Fortovase. Sekarang saquinavirpaling umum dipakai dengan takaran ini.

Pada akhir 2004 FDA menyetujuibentuk Invirase dengan 500mg dalam satupil. Dengan bentuk ini, jumlah pil yangharus dipakai dikurangi dari lima per dosisdengan bentuk 200mg lama menjadi duaper dosis. Takaran yang berbeda mungkindipakai dalam beberapa kombinasi.

Saquinavir harus diminum tidak lebih daridua jam setelah makan. Saquinavir diseraplebih baik bila diminum setelah makanmakanan dengan tingkat kalori, lemak danprotein yang tinggi. Aturan ini mungkinkurang penting bila dipakai saquinavirdikuatkan dengan ritonavir. Namun aturanmakan yang resmi belum diubah.

Di rumah, saquinavir dapat disimpanpada suhu ruang dalam botol yang ditutuprapat.Apa Efek Samping Saquinavir?

Efek samping saquinavir umumnyaringan. Kebanyakan orang dapat mema-kainya tanpa masalah. Namun beberapaorang mengalami mual, diare, dan sakitperut. Bila dipakai bersama ritonavir,beberapa orang dapat mengalami efek

samping ritonavir (lihat LI 442).Pada 2010, FDA-AS mengeluarkan

peringatan bahwa penggunaan saquinavirdikuatkan dengan ritonavir membawarisiko yang rendah menyebabkan denyutjantung yang abnormal. Dokter diusulkanmemeriksa jantung sebelum mulai peng-gunaan saquinavir.Bagaimana SaquinavirBerinteraksi dengan Obat Lain?

Saquinavir dapat berinteraksi denganobat lain atau suplemen yang dipakai ber-samaan (lihat LI 407). Ritonavir berinter-aksi dengan banyak obat lain (lihatLI 442). Jangan memakai saquinavirbersamaan dengan tipranavir/ritonavir.Interaksi ini dapat mengubah tingkatmasing-masing obat dalam alirandarah kita dan mengakibatkan over-dosis atau dosis rendah. Interaksi baruterus-menerus diketahui.

Obat yang harus diperhatikan termasukARV lain, obat yang dipakai untuk meng-obati TB (lihat LI 515), obat untuk disfungsiereksi (mis. Viagra), dan obat sakit kepalamigran. Memakai ritonavir bersamaandengan saquinavir dapat menyebabkandenyut jantung yang tidak terkendali.Interaksi juga dapat terjadi dengan beberapaantihistamin (obat antialergi), sedatif, obatuntuk mengurangi kolesterol, dan obat anti-jamur. Tingkat digitalis dapat ditingkatkanmenjadi berbahaya oleh saquinavir. Kapsulbawang putih dapat mengurangi tingkatsaquinavir. Obat antiasam omeprazol dapatmeningkatkan tingkat saquinavir secarabermakna. Pastikan dokter tahu SEMUAobat, suplemen dan jamu yang kitapakai.

Tampaknya saquinavir tidak berinter-aksi secara bermakna dengan metadon.Namun tingkat metadon dapat dikurangibila dipakai bersamaan dengan ritonavir.Perhatikan gejala sedasi (penenang)berlebihan bila obat ini dipakai bersamadengan buprenorfin.

Beberapa pil KB mungkin tidak bekerjajika kita memakai saquinavir. Bicara dengandokter tentang bagaimana mencegahkehamilan yang tidak direncanakan.

Jus grapefruit meningkatkan tingkatsaquinavir. Hindari jus ini waktu me-minum saquinavir, terutama bila saquina-vir dikuatkan oleh ritonavir,

Jamu St. John’s Wort (lihat LI 729)menurunkan tingkat beberapa proteaseinhibitor dalam darah. Jangan pakaibersamaan dengan saquinavir.

Ditinjau 1 Desember 2012 berdasarkan FS 443 TheAIDS Infonet 14 Februari 2012

Page 45: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 444

NELFINAVIR

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Nelfinavir Itu?Nelfinavir, juga disebut Viracept (nama

merek), adalah obat yang dipakai sebagaibagian dari terapi antiretroviral (ART).Obat ini pertama kali dibuat olehAgouron Pharmaceuticals, tetapi dipasar-kan oleh Roche. Sekarang nelfinavirtersedia dari beberapa produsen, teru-tama di India. Nelfinavir adalah proteaseinhibitor. Obat golongan ini mencegahpekerjaan enzim protease. Protease HIVbertindak seperti gunting kimia. Enzimini memotong bahan baku HIV menjadipotongan khusus yang dibutuhkan untukmembangun virus baru. Protease inhi-bitor merusak gunting ini.

Walaupun dulu nelfinavir cukup seringdipakai di Indonesia, sekarang obat inijarang dipakai, karena efek samping agakberat, dan kemanjurannya kurang.

Nelfinavir juga menyerang beberapajenis kanker. Obat ini diteliti terhadapkanker payudara dan kanker dubur.Siapa Sebaiknya MemakaiNelfinavir?

Nelfinavir disetujui di AS pada 1997sebagai obat antiretroviral (ARV) untukorang dan anak dengan infeksi HIV.

Tidak ada pedoman tetap tentang kapansebaiknya mulai memakai ART. Kita dandokter harus mempertimbangkan jumlahCD4, viral load, gejala yang kita alami,dan sikap kita terhadap penggunaanART. Lembaran Informasi (LI) 404memberi informasi lebih lanjut tentangpedoman penggunaan ART.

Jika kita memakai nelfinavir denganARV lain, kita dapat mengurangi viralload kita pada tingkat yang sangat rendahdan meningkatkan jumlah CD4 kita. Halini seharusnya berarti kita lebih sehatuntuk waktu lebih lama.Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Waktu HIV menggandakan diri, se-bagian dari bibit HIV baru menjadisedikit berbeda dengan aslinya. Jenisberbeda ini disebut mutan. Kebanyakanmutan langsung mati, tetapi beberapa diantaranya terus menggandakan diri,walaupun kita tetap memakai ART –mutan tersebut ternyata kebal terhadap

obat. Jika ini terjadi, obat tidak bekerjalagi. Hal ini disebut sebagai ‘mengem-bangkan resistansi’ terhadap obat ter-sebut. Lihat LI 126 untuk informasi lebihlanjut tentang resistansi.

Kadang kala, jika virus kita mengem-bangkan resistansi terhadap satu macamobat, virus juga menjadi resistan terhadapARV lain. Ini disebut ‘resistansi silang’atau ‘cross resistance’ terhadap obat ataugolongan obat lain.

Resistansi dapat segera berkem-bang. Sangat penting memakai ARVsesuai dengan petunjuk dan jadwal,serta tidak melewati atau mengurangidosis.Bagaimana Nelfinavir Dipakai?

Nelfinavir disediakan sebagai tablet,dan harus dipakai dengan makan/makanan ringan. Dosis nelfinavir yangdianjurkan adalah 750mg tiga kali sehari.Dengan tablet nelfinavir berisi 250mg,kita harus meminum tiga tablet setiap kalidipakai.

Dosis baru yang disetujui di AS adalah1250mg dua kali sehari. Ini berarti setiapkali dipakai, harus meminum lima tablet.Pada April 2003, tablet berisi 625mgdisetujui di AS. Dengan versi ini, kitahanya harus minum dua tablet dua kalisehari. Namun versi ini hanya tersediadi AS.

Jika kita ingin mengubah dosis barutiga kali sehari menjadi dua kalisehari, sebaiknya kita bicara dengandokter dahulu. Dosis berbeda dipakaidalam beberapa kombinasi. Pastikan kitamengetahui beberapa banyak nelfinaviryang diresepkan, kapan dan bagaimanakita harus memakai setiap dosis.

Nelfinavir harus disimpan pada suhuruang dan dilindungi dari kelembaban,dan suhu terlalu dingin atau panas.Apa Efek Samping Nelfinavir?

Efek samping paling umum dari nel-finavir adalah diare, kelelahan, sakitkepala, mual dan sakit perut, semuanyatampaknya tidak begitu berat. Dalamsebagian besar kasus, diare dapat diken-dalikan dengan obat tanpa resep.

Bagaimana Nelfinavir Berinteraksidengan Obat Lain?

Nelfinavir dapat berinteraksi denganobat lain, suplemen atau jamu yang kitapakai – lihat LI 407. Interaksi ini dapatmengubah jumlah masing-masingobat yang masuk ke aliran darah kitadan mengakibatkan overdosis ataudosis rendah. Interaksi baru terus-menerus diketahui.

Obat yang harus diperhatikan termasukARV lain, obat yang dipakai untukmengobati TB (lihat LI 515), obat untukdisfungsi ereksi (mis. Viagra), obat yangmengendalikan denyut jantung (anti-aritmia), dan obat sakit kepala migran.Interaksi juga dapat terjadi denganbeberapa antihistamin (obat antialergi),sedatif, obat untuk mengurangi koles-terol, dan obat antijamur. Pastikandokter tahu SEMUA obat, suplemendan jamu yang kita pakai.

Jika kita memakai nelfinavir dan ddI,memakai ddI satu jam sebelum atau duajam setelah memakai nelfinavir.

Nelfinavir mengurangi tingkat Kale-tra/Aluvia dalam darah, dan dapatmemengaruhi tingkat warfarin, obatuntuk menyesuaikan penggumpalandarah.

Bila nelfinavir dipakai bersama dengandelavirdine, tingkat kedua obat dalamdarah meningkat. Hindari kombinasi ini.

Nelfinavir mengurangi tingkat meta-don dalam darah. Perhatikan gejalasedasi (penenang) berlebihan bila obatini dipakai bersama dengan bupre-norfin.

Beberapa pil KB mungkin tidak be-kerja jika kita memakai nelfinavir. Bicaradengan dokter tentang bagaimana men-cegah kehamilan yang tidak diinginkan.

Jamu St. John’s Wort (lihat LI 729)menurunkan tingkat beberapa proteaseinhibitor dalam darah. Jangan memakaijamu ini bersamaan dengan nelfinavir.

Diperbarui 9 Juni 2012 berdasarkan FS 444 TheAIDS Infonet 9 Februari 2012

Page 46: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 445

AMPRENAVIR

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Amprenavir Itu?Amprenavir adalah obat yang dipakai

sebagai bagian dari terapi antiretroviral(ART). Obat ini juga dikenal sebagai Agene-rase. Amprenavir dibuat oleh GlaxoSmith-Kline.

Pembuatan amprenavir dihentikan padaOktober 2007. Obat ini diganti oleh fos-amprenavir (lihat Lembaran Informasi 448).Fosamprenavir adalah amprenavir pro-drug.Hal ini berarti waktu fosamprenavir dipakai,obat tersebut diuraikan menjadi amprenavir.

Diperbarui 21 Desember 2007 berdasarkan FS 445AIDS Infonet 25 November 2007

Dicabut

Page 47: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 446

LOPINAVIR/RITONAVIR

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Lopinavir/ritonavir Itu?Lopinavir adalah obat yang dipakai

sebagai bagian dari terapi antiretroviral(ART). Obat ini dibuat oleh Abbott Labora-tories. Lopinavir adalah protease inhibitor.Tingkat lopinavir dalam darah lebih tinggiuntuk jangka waktu lebih lama bila dipakaibersama dengan ritonavir, sebuah proteaseinhibitor lain. Lihat Lembaran Informasi (LI)442 untuk informasi lebih lanjut mengenairitonavir. Saat ini lopinavir hanya dipakaidalam kombinasi dengan ritonavir. Kom-binasi ini biasa disebut sebagai lopinavir/ratau LPV/r. Kaletra adalah nama pasarankombinasi tersebut dalam satu pil. Ada versiKaletra yang dipasarkan di negara ber-kembang sebagai Aluvia.

Obat golongan ini mencegah pekerjaanenzim protease. Protease HIV bertindakseperti gunting kimia. Enzim ini memotongbahan baku HIV menjadi potongan khususyang dibutuhkan untuk membentuk virusbaru. Protease inhibitor merusak gunting ini.Siapa Sebaiknya MemakaiLopinavir/r?

Lopinavir/r (Kaletra) disetujui di AS pada2000 sebagai obat antiretroviral (ARV)untuk orang terinfeksi HIV. Obat ini diuji-cobakan pada orang dewasa dan anak. Pada2008, obat ini disetujui untuk dipakai olehanak berusia 14 hari ke atas.

Tidak ada pedoman tetap tentang kapansebaiknya mulai memakai ART. Kita dandokter harus mempertimbangkan jumlahCD4, viral load, gejala yang kita alami, dansikap kita terhadap penggunaan ART.Lembaran Informasi (LI) 404 memberi infor-masi lebih lanjut tentang pedoman peng-gunaan ART. Catatan: Pedoman NasionalART mengusulkan penggunaan Aluviasebagai salah satu obat dalam rejimen linikedua di Indonesia.

Jika kita memakai lopinavir/r dengan ARVlain, kita dapat mengurangi viral load kitapada tingkat yang sangat rendah danmeningkatkan jumlah CD4 kita. Hal iniseharusnya berarti kita lebih sehat untukwaktu lebih lama.Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Waktu HIV menggandakan diri, sebagiandari bibit HIV baru menjadi sedikit berbedadengan aslinya. Jenis berbeda ini disebutmutan. Kebanyakan mutan langsung mati,tetapi beberapa di antaranya terus menggan-dakan diri, walaupun kita tetap memakaiART – mutan tersebut ternyata kebalterhadap obat. Jika ini terjadi, obat tidakbekerja lagi. Hal ini disebut sebagai‘mengembangkan resistansi’ terhadap obattersebut. Lihat LI 126 untuk informasi lebihlanjut tentang resistansi.

Kadang kala, jika virus kita mengem-bangkan resistansi terhadap satu macamobat, virus juga menjadi resistan terhadapARV lain. Ini disebut ‘resistansi silang’ atau‘cross resistance’ terhadap obat ataugolongan obat lain.

Lopinavir/r menimbulkan tingkat obatdalam darah yang cukup tinggi untukmengendalikan HIV yang sudah menjadiresistan terhadap protease inhibitor lain.

Resistansi dapat segera berkembang.Sangat penting memakai ARV sesuaidengan petunjuk dan jadwal, serta tidakmelupakan atau mengurangi dosis.Bagaimana Lopinavir/r Dipakai?

Tablet Kaletra/Aluvia yang dilapisidisetujui pada Oktober 2005 untuk meng-ganti bentuk kapsul sebelumnya. Tablet iniberisi 200mg lopinavir dan 50mg ritonavir.Dosis normal adalah dua tablet dua kalisehari, atau empat tablet sekali sehari untukOdha dengan HIV yang tidak menjadiresistan secara bermakna pada lopinavir/r.Tablet Kaletra dapat dipakai dengan atautanpa makan.

Pada November 2007, FDA AS menye-tujui tablet dosis separuh untuk anak. Tabletini berisi 100mg lopinavir dan 25mgritonavir. Takaran Kaletra untuk anaktergantung pada berat badan anak. TabletKaletra tidak boleh dihancurkan, dipatahatau dikunyah. Hal ini dapat menyebabkantingkat obat yang rendah dalam darah.

Kaletra juga tersedia dengan bentuk sirop.Takaran biasa untuk dewasa adalah 5ml duakali sehari. Sirop Kaletra harus dipakaidengan makanan.

Takaran yang berbeda dipakai dalamkombinasi tertentu dengan obat lain. Kitaharus yakin kita tahu takaran lopinavir/ryang harus kita pakai, kapan harus dipakaidan aturan lain.

Tablet Kaletra/Aluvia dapat disimpan padasuhu ruang. Sirop Kaletra dapat disimpandalam kulkas atau disimpan pada suhu ruangsampai dengan dua bulan.Apa Efek Samping Lopinavir/r?

Efek samping paling umum lopinavir/radalah diare, kelelahan, sakit kepala, danmual. Ini semua tampaknya tidak begituberat. Lopinavir/r dapat meningkatkantingkat lemak (kolesterol dan trigliserida)dalam darah. Tingkat lemak yang tinggidalam darah dapat meningkatkan risikomasalah jantung dan pankreas. Lopinavir/rbaru-baru ini diketahui mengakibatkanperubahan pada denyut jantung. Pastikandokter tahu bila kita mengalami masalah apapun dengan jantung.

Bagaimana Lopinavir/rBerinteraksi dengan Obat Lain?

Lopinavir/r diuraikan oleh hati dan dapatberinteraksi dengan obat lain yang jugadiuraikan oleh hati. Memakai obat inisekaligus dapat mengubah tingkat ma-sing-masing obat dalam aliran darah kitadan mengakibatkan overdosis atau dosisrendah. Interaksi baru terus-menerusdiketahui. Pastikan dokter tahu SEMUAobat, suplemen dan jamu yang kita pakai.

Obat yang harus diperhatikan termasukARV lain, obat yang dipakai untuk meng-obati TB (lihat LI 515), obat untuk disfungsiereksi (mis. Viagra), obat yang meng-endalikan denyut jantung (antiaritmia), danobat sakit kepala migran. Interaksi jugadapat terjadi dengan beberapa antihistamin(obat antialergi), sedatif, obat untuk mengu-rangi kolesterol, obat antijamur, dan obatyang mengubah denyut jantung.

Jika kita memakai lopinavir/r versi siropbersamaan dengan ddI, kita harus memakaiddI satu jam sebelum atau dua jam setelahmemakai lopinavir/r. Tidak ada masalahmemakai Kaletra/Aluvia bentuk tabletdengan ddI.

Bila kita memakai obat antiasam (mis.Mylanta), kita sebaiknya memakai lopina-vir/r satu jam sebelum atau sesudahnya.

Lopinavir/r mengurangi tingkat metadondalam darah. Takaran metadon mungkinharus disesuaikan jika dipakai bersamadengan lopinavir/r. Lihat LI 541 untukinformasi lebih lanjut mengenai metadon.Perhatikan gejala sedasi (penenang) ber-lebihan bila obat ini dipakai bersama denganbuprenorfin.

Nelfinavir mengurangi tingkat lopinavir/r dalam darah. Takaran lopinavir/r mungkinharus ditingkatkan bila kita juga memakainelfinavir, terutama bila virus kita sebagianresistan terhadap protease inhibitor. LihatLI 444 untuk informasi lebih lanjut menge-nai nelfinavir.

Beberapa pil KB mungkin tidak bekerjajika kita memakai lopinavir/r. Bahas dengandokter tentang bagaimana mencegah keha-milan yang tidak direncanakan.

Jamu St. John’s Wort (lihat LI 729)menurunkan tingkat beberapa jenis proteaseinhibitor dalam darah.

Lopinavir/r menurunkan tingkat lamo-trigin dalam darah. Obat ini dipakai untukmengobati epilepsi dan neuropati. Takaranlamotrigin yang lebih tinggi mungkindibutuhkan.

Lopinavir/r meningkatkan tingkat mida-zolam dalam darah. Obat ini tidak bolehdipakai bersamaan tanpa pemantauan ketat.

Diperbarui 2 Desember 2012 berdasarkan FS 446The AIDS Infonet 30 November 2012

Page 48: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 447

ATAZANAVIR

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Atazanavir Itu?Atazanavir adalah obat yang dipakai

sebagai bagian dari terapi antiretroviral(ART). Obat ini juga dikenal sebagai Reyataz.Atazanavir dibuat oleh Bristol-Myers Squibb(BMS). Atazanavir belum tersedia dalamversi generik. Saat ini atazanavir belumtersedia secara umum di Indonesia.

Atazanavir adalah protease inhibitor. Obatgolongan ini mencegah pekerjaan enzim pro-tease. Protease HIV bertindak seperti guntingkimia. Enzim ini memotong bahan baku HIVmenjadi potongan khusus yang dibutuhkanuntuk membangun virus baru. Proteaseinhibitor merusak gunting ini.Siapa Sebaiknya MemakaiAtazanavir?

Atazanavir disetujui di AS pada 2003sebagai obat antiretroviral (ARV) untuk orangterinfeksi HIV. Atazanavir boleh dipakai olehorang dewasa dan anak berusia enam tahunke atas.

Tidak ada pedoman tetap tentang kapansebaiknya mulai memakai ART. Kita dandokter harus mempertimbangkan jumlahCD4, viral load, gejala yang kita alami, dansikap kita terhadap penggunaan ART.Lembaran Informasi (LI) 404 memberi infor-masi lebih lanjut tentang pedoman peng-gunaan ART. Catatan: Pedoman NasionalART belum mengusulkan penggunaanatazanavir di Indonesia, dan obat tersebuttidak tersedia dalam program ART nasional.

Jika kita memakai atazanavir dengan ARVlain, kita dapat mengurangi viral load kitapada tingkat yang sangat rendah dan mening-katkan jumlah CD4 kita. Hal ini seharusnyaberarti kita lebih sehat untuk waktu lebihlama.

Walaupun protease inhibitor lain dapatmenyebabkan peningkatan pada tingkatlemak dalam tubuh, hal ini tidak berlakuuntuk atazanavir. Bila kita mempunyai tingkatkolesterol atau trigliserida yang tinggi, ataufaktor risiko lain untuk penyakit jantung,dokter kita mungkin mengusulkan kitamemakai atazanavir.Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Waktu HIV menggandakan diri, sebagiandari bibit HIV baru menjadi sedikit berbedadengan aslinya. Jenis berbeda ini disebutmutan. Kebanyakan mutan langsung mati,tetapi beberapa di antaranya terus menggan-dakan diri, walaupun kita tetap memakai ART– mutan tersebut ternyata kebal terhadap obat.Jika ini terjadi, obat tidak bekerja lagi. Halini disebut sebagai ‘mengembangkan resis-tansi’ terhadap obat tersebut. Lihat LI 126untuk informasi lebih lanjut tentang resistansi.

Kadang kala, jika virus kita mengem-bangkan resistansi terhadap satu macam obat,virus juga menjadi resistan terhadap ARVlain. Ini disebut ‘resistansi silang’ atau ‘cross

resistance’ terhadap obat atau golongan obatlain.

Atazanavir menghasilkan tingkat obatdalam darah yang cukup tinggi untukmengendalikan HIV yang sudah resistanterhadap protease inhibitor lain.

Resistansi dapat segera berkembang.Sangat penting memakai ARV sesuaidengan petunjuk dan jadwal, serta tidakmelewati atau mengurangi dosis.Bagaimana Atazanavir Dipakai?

Atazanavir dipakai sekali sehari denganmakanan sebagai kapsul. Untuk orang dewasayang baru mulai memakai ART, takarannormal adalah 300mg plus ritonavir 100mgsekali sehari.

Bila efek samping ritonavir tidak dapatditahan, pilihan lain adalah atazanavir dengantakaran 400mg. Namun pilihan ini tidakdiusulkan untuk Odha yang pernah menga-lami kegagalan ART dengan rejimen lain.

Pedoman khusus untuk perempuan hamildikeluarkan di AS pada 2011. Perempuanhamil harus memakai atazanavir denganritonavir 100mg. Pastikan dokter tahu bilakita memakai tenofovir atau penghambat H2,semacam obat antiasam, karena obat tersebutdapat memengaruhi tingkat atazanavir dalamdarah.

Takaran untuk anak berusia enam tahun keatas berdasarkan berat badan dan riwayatART sebelumnya.

Atazanavir tersedia dalam bentuk kapsul100mg, 150mg, 200mg dan 300mg. Ataza-navir boleh disimpan pada suhu ruang, tetapiharus dihindari lembab. Kapsul harus tetapdalam kemasan yang tertutup rapat.

Menurut pedoman WHO untuk rejimen linikedua, sebaiknya semua pengguna atazanavirmemakai takaran 300mg + ritonavir 100mgsekali sehari.Apa Efek Samping Atazanavir?

Atazanavir dapat menyebabkan tingkatbilirubin yang tinggi, mual, sakit kepala,ruam, sakit perut, muntah, diare, kesemutanpada tangan atau kaki, dan depresi. Ruamdapat gawat; kita harus berhenti penggunaanatazanavir bila kita mengalami ruam yangberat. Atazanavir dapat menyebabkan peru-bahan pada denyut jantung. Kita sebaiknyamemberi tahu dokter bila kita merasa pusingkepala waktu memakai atazanavir.

Bilirubin dibuat oleh hati kita waktu seldarah merah yang tua diuraikan. Tingkatbilirubin yang tinggi dapat menyebabkankulit atau mata menjadi kuning. Hal inidisebut sebagai ikterus (sakit kuning). Kuranglebih 10% pasien yang memakai atazanavirmengalami ikterus.

Tingkat bilirubin yang tinggi dapat menjaditanda kerusakan hati. Namun, hal iniumumnya tidak berlaku untuk orang yangmemakai atazanavir, karena obat ini meng-hambat pengeluaran bilirubin.

Atazanavir tampaknya tidak meningkatkantingkat lemak atau gula dalam darah. Artinya,tingkat trigliserida, kolesterol dan glukosatetap hampir normal. Hal ini berbeda denganprotease inhibitor lain, dan dapat bermanfaatuntuk orang yang ingin mengurangi risikojangka panjang terhadap penyakit jantung.Tidak jelas apakah atazanavir terkait denganangka lipodistrofi (perubahan bentuk tubuh)yang lebih rendah.Bagaimana AtazanavirBerinteraksi dengan Obat Lain?

Atazanavir dapat berinteraksi dengan obatlain, suplemen atau jamu yang kita pakai –lihat LI 407. Interaksi ini dapat mengubahjumlah masing-masing obat yang masukke aliran darah kita dan mengakibatkanoverdosis atau dosis rendah. Interaksibaru terus-menerus diketahui.

Obat yang harus diperhatikan termasukARV lain (terutama efavirenz atau nevira-pine), obat yang dipakai untuk mengobati TB(lihat LI 515), obat untuk disfungsi ereksi(mis. Viagra), obat yang mengendalikandenyut jantung (antiaritmia), dan obat sakitkepala migran. Interaksi juga dapat terjadidengan beberapa antihistamin (obat anti-alergi), sedatif, obat untuk mengurangikolesterol, dan obat antijamur. Pastikandokter tahu SEMUA obat, suplemen danjamu yang kita pakai.

Bila kita memakai atazanavir dan ddI (versidapar atau pun versi EC), memakai atazana-vir dua jam sebelum atau satu jam sesudahddI.Tingkat amprenavir ditingkatkan olehatazanavir.Efavirenz dan tenofovir menurunkantingkat atazanavir dalam darah.Atazanavir dapat meningkatkan tingkathormon dari pil KB dalam darah. Sebaik-nya memakai cara KB lain.Tidak ada interaksi antara atazanavir danmetadon.Waspadai tanda sedasi berlebihan bilamemakai atazanavir bersamaan denganbuprenorfin.Jangan memakai midazolam denganatazanavir.Pedoman penggunaan obat antiasamdengan atazanavir rumit. Pedoman tersebutdiperbarui pada 2008. Pastikan dokter kitadiketahui bila kita memakai ranitidin (mis.Zantac, Zantadin), omeprazol (mis. More-con), famotidin (mis. Facid), atau antiasamlain.Jamu St. John’s Wort (lihat LI 729)menurunkan tingkat beberapa jenis proteaseinhibitor dalam darah. Jangan memakaijamu ini bersamaan dengan atazanavir.

Diperbarui 2 Desember 2012 berdasarkan FS 447The AIDS Infonet 28 Maret 2012

Page 49: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 448

FOSAMPRENAVIR

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Fosamprenavir Itu?Fosamprenavir adalah obat yang dipakai

sebagai bagian dari terapi antiretroviral(ART). Obat ini juga dikenal sebagai Lexivaatau Telzir. Fosamprenavir dibuat olehGlaxoSmithKline. Fosamprenavir belumtersedia dalam versi generik. Saat ini fos-amprenavir belum tersedia secara umum diIndonesia.

Fosamprenavir adalah protease inhibitor.Obat golongan ini mencegah pekerjaanenzim protease. Protease HIV bertindakseperti gunting kimia. Enzim ini memotongbahan baku HIV menjadi potongan khususyang dibutuhkan untuk membangun virusbaru. Protease inhibitor merusak guntingini.Siapa Sebaiknya MemakaiFosamprenavir?

Fosamprenavir disetujui di AS pada 2003sebagai obat antiretroviral (ARV) untukorang dengan infeksi HIV. Pada 2007, versisirop disetujui untuk dipakai oleh anakberusia 2 sampai 18 tahun.

Tidak ada pedoman tetap tentang kapansebaiknya mulai memakai ART. Kita dandokter harus mempertimbangkan jumlahCD4, viral load, gejala yang kita alami, dansikap kita terhadap penggunaan ART.Lembaran Informasi (LI) 404 memberiinformasi lebih lanjut tentang pedomanpenggunaan ART.

Jika kita memakai fosamprenavir denganARV lain, kita dapat mengurangi viral loadkita pada tingkat yang sangat rendah danmeningkatkan jumlah CD4 kita. Hal iniseharusnya berarti kita lebih sehat untukwaktu lebih lama.Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Waktu HIV menggandakan diri, sebagiandari bibit HIV baru menjadi sedikit berbedadengan aslinya. Jenis berbeda ini disebutmutan. Kebanyakan mutan langsung mati,tetapi beberapa di antaranya terus meng-gandakan diri, walaupun kita tetap mema-kai ART – mutan tersebut ternyata kebalterhadap obat. Jika ini terjadi, obat tidakbekerja lagi. Hal ini disebut sebagai‘mengembangkan resistansi’ terhadap obattersebut. Lihat LI 126 untuk informasi lebihlanjut tentang resistansi.

Kadang kala, jika virus kita mengem-bangkan resistansi terhadap satu macamobat, virus juga menjadi resistan terhadapARV lain. Ini disebut ‘resistansi silang’ atau‘cross resistance’ terhadap obat ataugolongan obat lain. Kemungkinan fos-amprenavir tidak resistan silang denganprotease inhibitor lain.

Resistansi dapat segera berkembang.Sangat penting memakai ARV sesuaidengan petunjuk dan jadwal, serta tidakmelewati atau mengurangi dosis.Bagaimana FosamprenavirDipakai?

Fosamprenavir dipakai sebagai tablet.Takaran normal untuk orang dewasa adalah1.400mg dipakai dua kali sehari. Masing-masing tablet mengandung 700mg, jadi kitaharus memakai dua tablet fosamprenavirdua kali sehari. Fosamprenavir juga dapatdipakai dalam berbagai kombinasi denganritonavir untuk meningkatkan tingkatnyadalam darah. Takaran tergantung padaapakah kita sebelumnya sudah pernahmemakai ART, atau protease inhibitor lain.Pastikan dokter mengetahui riwayat ARTkita.

Takaran untuk anak dihitung berdasarkanberat badan.

Bila kita mempunyai masalah hati ataukerusakan pada hati, bahas dengan dokter.Mungkin takaran fosamprenavir harusdisesuaikan.

Fosamprenavir boleh dipakai dengan atautanpa makan. Fosamprenavir dapat disim-pan pada suhu ruang. Namun bila kitamemakai fosamprenavir bersamaan denganritonavir, ritonavir harus disimpan dalamkulkas, atau sampai 30 hari pada suhu ruang(di bawah 25º).Apa Efek SampingFosamprenavir?

Efek samping paling umum yang diaki-batkan oleh fosamprenavir termasuk mual,diare, muntah, ruam dan sakit kepala.Beberapa orang mengalami mati rasa didaerah mulut, dan nyeri pada perut. Kurangdari 1% orang mengalami masalah kulityang berat, termasuk sindrom Stevens-Johnson (lihat LI 562). Diare biasanyadapat ditangani dengan obat tanpa resep.

Fosamprenavir dapat menyebabkan pe-ningkatan pada tingkat kolesterol dantrigliserida (lemak dalam darah – lihatLI 123), serta angka serangan jantung (lihatLI 652). Tingkat lemak dalam darah danrisiko serangan jantung sebaiknya diukursebelum penggunaan fosamprenavir di-mulai dan secara berkala selama ARV inidipakai.

Fosamprenavir adalah obat sulfa. Bilakita alergi terhadap obat sulfa, pastikan halini diketahui oleh dokter.Bagaimana FosamprenavirBerinteraksi dengan Obat Lain?

Fosamprenavir diuraikan oleh hati, dandapat berinteraksi dengan obat lain yangjuga diuraikan oleh hati (lihat LI 407).Interaksi ini dapat mengubah tingkat

masing-masing obat dalam aliran darahkita dan mengakibatkan overdosis ataudosis rendah. Interaksi baru terus-menerus diketahui. Pastikan dokter tahuSEMUA obat, suplemen dan jamu yangkita pakai.

Obat yang harus diperhatikan termasukARV lain, obat yang dipakai untuk meng-obati TB (lihat LI 515), obat untuk dis-fungsi ereksi (mis. Viagra), obat yangmengendalikan denyut jantung (anti-aritmia), dan obat sakit kepala migran.Interaksi juga dapat terjadi dengan be-berapa antihistamin (obat antialergi),sedatif, obat untuk mengurangi kolesterol,dan obat antijamur.

Fosamprenavir tidak boleh dipakaibersamaan dengan Kaletra/Aluvia (lopi-navir/r). Tingkat lopinavir dan fosampre-navir dalam darah dikurangi. Lebihbanyak efek samping diamati.Bila fosamprenavir dipakai dengan rito-navir dan efavirenz, takaran ritonavirmungkin harus ditingkatkan.Beberapa pil KB mungkin tidak bekerjabila kita memakai fosamprenavir. Bicaradengan dokter mengenai bagaimanamencegah kehamilan yang tidak diingin-kan.Fosamprenavir menyebabkan pening-katan yang tinggi pada tingkat beberapaobat antidepresan (mis. amitriptilin danimipramin) dalam darah. Obat ini kadangkala dipakai untuk mengobati neuropatiperifer (lihat LI 555). Namun fosampre-navir mengurangi tingkat paroksetin,sejenis obat antidepresan lain, sehinggamungkin dibutuhkan takaran paroksetinyang lebih tinggi. Bahas penggunaan obatantidepresan dengan dokter.Tingkat fosamprenavir tampaknya tidakdipengaruhi oleh obat antiasam.Memakai fosamprenavir bersamaandengan metadon menurunkan tingkatkedua obat tersebut dalam darah. Bahaspenggunaan metadon dengan dokter.Waspadai tanda sedasi berlebihan biladipakai fosamprenavir bersamaan denganbuprenorfin.Jamu St. John’s Wort (lihat LI 729)menurunkan tingkat beberapa proteaseinhibitor dalam darah. Jangan memakaijamu ini bersamaan dengan fosamprena-vir.Fosamprenavir meningkatkan tingkatbeberapa obat statin (penurun tingkatkolesterol) dalam darah. Beberapa statinsebaiknya tidak dipakai bersamaandengan fosamprenavir. Takaran yang lainmungkin harus dikurangi.

Ditinjau 16 April 2012 berdasarkan FS 448 TheAIDS Infonet 19 Desember 2011

Page 50: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 449

TIPRANAVIR

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Tipranavir Itu?Tipranavir adalah obat yang dipakai

sebagai bagian dari terapi antiretroviral(ART). Obat ini juga dikenal sebagaiAptivus. Tipranavir dibuat oleh Boeh-ringer Ingelheim. Tipranavir belumtersedia dalam versi generik. Saat ini tipra-navir belum tersedia secara umum diIndonesia.

Tipranavir adalah protease inhibitor.Obat golongan ini mencegah pekerjaanenzim protease. Protease HIV bertindakseperti gunting kimia. Enzim ini memo-tong bahan baku HIV menjadi potongankhusus yang dibutuhkan untuk mem-bangun virus baru. Protease inhibitormerusak gunting ini.Siapa Sebaiknya MemakaiTipranavir?

Tipranavir disetujui di AS pada 2005sebagai obat antiretroviral (ARV) untukorang terinfeksi HIV yang pernah me-makai ART sebelumnya. Tipranavir belumditeliti pada orang yang baru mulai ART.Tipranavir yang dikuatkan dengan rito-navir seharusnya tidak dipakai sebagaibagian dari rejimen ART pertama.

Tidak ada pedoman tetap tentang kapansebaiknya mulai memakai ART. Kita dandokter harus mempertimbangkan jumlahCD4, viral load, gejala yang kita alami,dan sikap kita terhadap penggunaan ART.Lembaran Informasi (LI) 404 memberiinformasi lebih lanjut tentang pedomanpenggunaan ART.

Jika kita memakai tipranavir denganARV lain, kita dapat mengurangi viralload kita sampai tingkat yang sangatrendah dan meningkatkan jumlah CD4kita. Hal ini seharusnya berarti kita lebihsehat untuk waktu lebih lama.Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Waktu HIV menggandakan diri, sebagiandari bibit HIV baru menjadi sedikit berbedadengan aslinya. Jenis berbeda ini disebutmutan. Kebanyakan mutan langsung mati,tetapi beberapa di antaranya terus meng-gandakan diri, walaupun kita tetap mema-kai ART – mutan tersebut ternyata kebalterhadap obat. Jika ini terjadi, obat tidakbekerja lagi. Hal ini disebut sebagai‘mengembangkan resistansi’ terhadap obattersebut. Lihat LI 126 untuk informasilebih lanjut tentang resistansi.

Kadang kala, jika virus kita mengem-bangkan resistansi terhadap satu macamobat, virus juga menjadi resistan terhadapARV lain. Ini disebut ‘resistansi silang’

atau ‘cross resistance’ terhadap obat ataugolongan obat lain.

Resistansi dapat segera berkembang.Sangat penting memakai ARV sesuaidengan petunjuk dan jadwal, sertatidak melewati atau mengurangi dosis.

Tipranavir dikembangkan secara khususuntuk mengendalikan HIV yang sudahresistan terhadap protease inhibitor lain.Oleh karena itu, kemungkinan tipranavirakan menunjukkan resistansi silangdengan protease inhibitor lain adalahrendah.Bagaimana Tipranavir Dipakai?

Tipranavir dipakai sebagai kapsul lunak.Takaran normal untuk orang dewasaadalah 500mg plus ritonavir 200mgdengan dosis dua kali sehari. Kapsulmengandung 250mg, jadi kita harusmemakai dua tablet tipranavir plus duakapsul ritonavir dua kali sehari. Pada2008, tipranavir dalam bentuk siropdisetujui di AS untuk orang dewasa dananak berusia di atas dua tahun.

Tipranavir harus dipakai dengan ma-kanan. Dengan cara ini, tingkat tiprana-vir dalam darah menjadi cukup tinggi.Makanan yang kaya lemak dapat mening-katkan tingkat tipranavir dalam darah.

Sebelum dibuka, botol tipranavir harusdisimpan dalam kulkas. Setelah botoldibuka, kapsul dapat disimpan padasuhu ruang selama sampai 60 hari.Apa Efek Samping Tipranavir?

Efek samping yang paling umum yangdiakibatkan oleh tipranavir termasukdiare, mual, muntah, sakit perut, kelelahandan sakit kepala. Perempuan yang mema-kai pil KB dapat mengalami ruam kulit.

Tipranavir dapat memburukkan masa-lah hati. Pasien dengan hepatitis B atauhepatitis C yang memakai tipranavirsebaiknya dipantau dengan hati-hati.Beberapa orang yang memakai tipranavirmengembangkan hepatitis, yang dapatmenyebabkan kegagalan hati, walaujarang.

Kurang lebih 10% pasien mengem-bangkan ruam kulit atau kulit yang pekaterhadap cahaya matahari, kadang kaladengan sakit sendi atau pegal, gatal-gatal,dan sesak pada tenggorok.

Tipranavir dapat menyebabkan pening-katan besar pada tingkat kolesterol dantrigliserida (lemak dalam darah). LihatLI 123 untuk informasi mengenai lemakdarah. Hal ini sedikitnya didorong olehritonavir yang dipakai bersama dengantipranavir. Tingkat lemak darah yang

tinggi dapat meningkatkan risiko penya-kit jantung. Pastikan tingkat lemak dalamdarah diukur sebelum kita mulai pakaitipranavir, dan kemudian secara berkala.

Pada 2006 beberapa kasus perdarahandalam dilaporkan pada pasien yangmemakai tipranavir. Beberapa kasusmengakibatkan kematian. Kita harusmemberi tahu dokter bila kita mempunyaikelainan perdarahan.

Tipranavir adalah obat sulfa. Bila kitaalergi terhadap obat sulfa, pastikan hal inidiketahui oleh dokter.Bagaimana TipranavirBerinteraksi dengan Obat Lain?

Tipranavir dapat berinteraksi denganobat lain, suplemen atau jamu yang kitapakai – lihat LI 407. Interaksi ini dapatmengubah jumlah masing-masing obatyang masuk ke aliran darah kita danmengakibatkan overdosis atau dosisrendah. Interaksi baru terus-menerusdiketahui.

Tipranavir menurunkan tingkat lopina-vir (dalam Kaletra/Aluvia – lihat LI 446)dalam darah. Tipranavir tidak boleh dipakaibersamaan dengan Kaletra/Aluvia.

Obat lain yang harus diperhatikan ter-masuk ARV lain, obat yang dipakai untukmengobati TB (lihat LI 515), obat untukdisfungsi ereksi (mis. Viagra), obat yangmengendalikan denyut jantung (anti-aritmia), dan obat sakit kepala migran.Interaksi juga dapat terjadi denganbeberapa antihistamin (obat antialergi),sedatif, obat untuk mengurangi kolesterol,dan obat antijamur. Pastikan dokter tahuSEMUA obat, suplemen dan jamu yangkita pakai.

Tipranavir meningkatkan tingkat mida-zolam (sejenis obat sedatif) dalam darah.Obat ini tidak boleh dipakai bersamaandengan tipranavir kecuali dipantau denganseksama.

Beberapa pil KB mungkin tidak bekerjabila dipakai bersamaan dengan tipranavir.Membahas cara KB yang terbaik untukkita dengan dokter.

Tipranavir menurunkan tingkat meta-don dalam darah. Waspadai tanda sedasi(penenang) berlebihan bila dipakai tipra-navir bersamaan dengan buprenorfin.

Jamu St. John’s Wort (lihat LI 729)menurunkan tingkat beberapa proteaseinhibitor dalam darah. Jangan memakaijamu ini bersamaan dengan tipranavir.

Diperbarui 15 Desember 2012 berdasarkan FS 449The AIDS Infonet 26 Agustus 2012

Page 51: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 450

DARUNAVIR

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Darunavir Itu?Darunavir adalah obat yang dipakai

sebagai bagian dari terapi antiretroviral(ART). Obat ini juga dikenal sebagaiPrezista (nama merek), dan dahulu dikenalsebagai TMC114. Darunavir dibuat olehTibotec Pharmaceuticals. Darunavirbelum tersedia sebagai versi generik. Saatini darunavir belum tersedia secara umumdi Indonesia.

Darunavir adalah protease inhibitor.Obat golongan ini mencegah pekerjaanenzim protease. Protease HIV bertindakseperti gunting kimia. Enzim ini memo-tong bahan baku HIV menjadi potongankhusus yang dibutuhkan untuk mem-bangun virus baru. Protease inhibitormerusak gunting ini.Siapa Sebaiknya MemakaiDarunavir?

Darunavir disetujui di AS pada 2006sebagai obat antiretroviral (ARV) untukorang dengan infeksi HIV. Darunavirtidak boleh dipakai oleh anak berusia dibawah tiga tahun, dan belum diteliti padaanak berusia antara tiga dan enam tahun.

Tidak ada pedoman tetap tentang kapansebaiknya mulai memakai ART. Kita dandokter harus mempertimbangkan jumlahCD4, viral load, gejala yang kita alami,dan sikap kita terhadap penggunaan ART.Lembaran Informasi (LI) 404 memberiinformasi lebih lanjut tentang pedomanpenggunaan ART.

Jika kita memakai darunavir denganARV lain, kita dapat mengurangi viralload kita sampai tingkat yang sangatrendah dan meningkatkan jumlah CD4kita. Hal ini seharusnya berarti kita lebihsehat untuk waktu lebih lama.Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Waktu HIV menggandakan diri, se-bagian dari bibit HIV baru menjadi sedikitberbeda dengan aslinya. Jenis berbeda inidisebut mutan. Kebanyakan mutan lang-sung mati, tetapi beberapa di antaranyaterus menggandakan diri, walaupun kitatetap memakai ART – mutan tersebutternyata kebal terhadap obat. Jika initerjadi, obat tidak bekerja lagi. Hal inidisebut sebagai ‘mengembangkan resis-tansi’ terhadap obat tersebut. Lihat LI 126untuk informasi lebih lanjut tentangresistansi.

Kadang kala, jika virus kita mengem-bangkan resistansi terhadap satu macamobat, virus juga menjadi resistan terhadap

ARV lain. Ini disebut ‘resistansi silang’atau ‘cross resistance’ terhadap obat ataugolongan obat lain.

Resistansi dapat segera berkembang.Sangat penting memakai ARV sesuaidengan petunjuk dan jadwal, sertatidak melewati atau mengurangi dosis.

Darunavir dikembangkan secara khususuntuk mengendalikan HIV yang sudahresistan terhadap protease inhibitor lain.Oleh karena itu, kemungkinan darunavirakan menunjukkan resistansi silangdengan protease inhibitor lain adalahrendah.Bagaimana Darunavir Dipakai?

Darunavir dipakai sebagai tablet. Dosisnormal untuk orang dewasa adalah 600mgplus ritonavir 100mg dipakai dua kalisehari. Tablet tersedia sekarang meng-andung 300mg, 400mg dan 600mg.

Pada 2008, FDA AS menyetujui daru-navir sebagai bagian dari rejimen linipertama (untuk orang yang belum pernahmemakai ART), dengan dosis 800mg plusritonavir 100mg sekali sehari denganmakanan. Pada 2010, dosis sekali sehariitu disetujui untuk mengobati pasien yangberpengalaman dengan ART, asal tesresistansi genotip (lihat LI 126) tidakmenunjukkan mutasi terhadap proteaseinhibitor yang terkait.

Pada 2011 Tibotec mengumumkanpersetujuan dengan Gilead Sciences untukmengembangkan pil kombinasi mengan-dung darunavir dan cobicistat (penguatpengganti ritonavir). Versi ini akandipakai sebagai satu pil sekali sehari.

Darunavir juga sudah disetujui untukdipakai oleh anak berusia tiga tahun keatas yang berpengalaman dengan ART.Tersedia tablet yang mengandung 75mgdan 150mg darunavir untuk anak. Versisirop disetujui oleh FDA-AS pada 2011untuk dipakai oleh anak atau orangdewasa.

Darunavir harus dipakai dengan ma-kanan, agar tingkat darunavir dalam darahmenjadi cukup tinggi. Jenis makanan tidakpenting.

Darunavir sebaiknya disimpan padasuhu ruang.Apa Efek Samping Darunavir?

Efek samping yang paling umum yangdiakibatkan oleh darunavir termasukdiare, mual, sakit kepala, dan pilek.Beberapa orang dapat mengalami ruamkulit; masalah ini dapat menjadi gawat,walau jarang.

Darunavir belum ditelitikan secara ketatpada pasien dengan hepatitis B atauhepatitis C, atau orang dengan penyakithati. Odha terinfeksi bersama denganvirus hepatitis atau dengan penyakit hatiyang memakai darunavir sebaiknyadipantau secara ketat. Beberapa kasuskerusakan hati yang berat dilaporkan.

Darunavir yang dipakai bersamaandengan ritonavir dapat meningkatkantingkat kolesterol dan trigliserida (lemakdalam darah). Lihat LI 123 untuk infor-masi mengenai lemak darah. Tingkatlemak darah yang tinggi dapat mening-katkan risiko penyakit jantung. Pastikantingkat lemak dalam darah diukur sebelumkita mulai pakai darunavir, dan kemudiansecara berkala.

Darunavir adalah obat sulfa. Bila kitaalergi terhadap obat sulfa, pastikan hal inidiketahui oleh dokter.Bagaimana DarunavirBerinteraksi dengan Obat Lain?

Darunavir dengan ritonavir dapatberinteraksi dengan obat lain, suplemenatau jamu yang kita pakai – lihat LI 407.Interaksi ini dapat mengubah jumlahmasing-masing obat yang masuk kealiran darah kita dan mengakibatkanoverdosis atau dosis rendah. Interaksibaru terus-menerus diketahui.

Obat yang harus diperhatikan termasukARV lain, obat yang dipakai untukmengobati TB (lihat LI 515), obat untukdisfungsi ereksi (mis. Viagra), obat yangmengendalikan denyut jantung (anti-aritmia), dan obat sakit kepala migran.Interaksi juga dapat terjadi denganbeberapa antihistamin (obat antialergi),sedatif, obat untuk mengurangi kolesterol,dan obat antijamur. Pastikan dokter tahuSEMUA obat, suplemen dan jamu yangkita pakai.

Beberapa pil KB mungkin tidak bekerjabila dipakai bersamaan dengan darunavir.Membahas cara KB yang terbaik untukkita dengan dokter.

Darunavir menurunkan tingkat meta-don dalam darah. Waspadai tanda sedasiberlebihan bila dipakai darunavir ber-samaan dengan buprenorfin.

Jamu St. John’s Wort (lihat LI 729)menurunkan tingkat beberapa proteaseinhibitor dalam darah. Jangan memakaijamu ini bersamaan dengan darunavir.

Diperbarui 9 Juni 2012 berdasarkan FS 450 TheAIDS Infonet 20 Desember 2011

Page 52: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 461

ENFUVIRTIDE

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Enfuvirtide Itu?Enfuvirtide adalah obat yang dipakai

sebagai bagian dari terapi antiretroviral(ART). Obat ini juga dikenal sebagaiFuzeon (nama merek) atau T-20. Enfu-virtide dibuat oleh Roche dan Trimeris.Enfuvirtide belum tersedia sebagai versigenerik. Saat ini enfuvirtide belumtersedia secara umum di Indonesia.

Enfuvirtide adalah obat pertama dalamgolongan antiretroviral (ARV) yangdisebut sebagai ‘fusion inhibitor’. Saatmenularkan sel, HIV mengikat padapermukaan sel. Setelah itu, HIV masukpada sel melalui proses ‘peleburan(fusion)’. Enfuvirtide mencegah prosespeleburan ini, dengan begitu meng-hambat penularan sel oleh HIV.Siapa Sebaiknya MemakaiEnfuvirtide?

Enfuvirtide disetujui di AS pada 2003sebagai obat antiretroviral (ARV) untukorang dengan infeksi HIV. Enfuvirtidesudah ditelitikan pada orang dewasa dananak berusia di atas enam bulan.

Tidak ada pedoman tetap tentang kapansebaiknya mulai memakai ART. Kita dandokter harus mempertimbangkan jumlahCD4, viral load, gejala yang kita alami,dan sikap kita terhadap penggunaan obatHIV. Lembaran Informasi (LI) 404memberi informasi lebih lanjut tentangpedoman penggunaan ART.

Enfuvirtide disuntikkan dua kali sehari.Obat ini umumnya dipakai oleh Odhayang kurang pilihan ARV lain.

Jika kita memakai enfuvirtide denganARV lain, kita dapat mengurangi viralload kita sampai tingkat yang sangatrendah dan meningkatkan jumlah CD4kita. Hal ini seharusnya berarti kita lebihsehat untuk waktu lebih lama.Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Waktu HIV menggandakan diri, se-bagian dari bibit HIV baru menjadisedikit berbeda dengan aslinya. Jenisberbeda ini disebut mutan. Kebanyakanmutan langsung mati, tetapi beberapa diantaranya terus menggandakan diri,walaupun kita tetap memakai ART –mutan tersebut ternyata kebal terhadapobat. Jika ini terjadi, obat tidak bekerjalagi. Hal ini disebut sebagai ‘mengem-bangkan resistansi’ terhadap obat ter-sebut. Lihat LI 126 untuk informasi lebihlanjut tentang resistansi.

Resistansi dapat segera berkem-bang. Sangat penting memakai ARVsesuai dengan petunjuk dan jadwal,serta tidak melupakan atau mengu-rangi dosis.

Penelitian baru menunjukkan bahwaenfuvirtide dapat tetap efektif walau HIVsudah mulai resistan terhadap obattersebut.

Kadang kala, jika virus kita mengem-bangkan resistansi terhadap satu macamobat, virus juga menjadi resistan terhadapARV lain. Ini disebut ‘resistansi silang’atau ‘cross resistance’ terhadap obat ataugolongan obat lain. Enfuvirtide tidakdapat mengembangkan resistansi silangterhadap ARV lain.Bagaimana Enfuvirtide Dipakai?

Bila enfuvirtide ditelan, obat dihan-curkan oleh asam dalam perut. Hal iniberarti enfuvirtide tidak dapat dipakaisebagai pil. Enfuvirtide disuntik dibawah kulit. Proses ini disebut suntikansubcutaneous.

Dosis normal untuk orang dewasaadalah 90mg per suntikan dipakai duakali sehari. Takaran untuk anak berdasar-kan berat badan. Suntikan enfuvirtidesekali sehari sedang diteliti.

Bila dokter kita meresepkan enfuvir-tide, kita akan dilatih untuk menyiapkansuntikan, serta bagaimana dan di manadisuntik. Penyiapan suntikan enfuvirtidemembutuhkan waktu kurang lebih 40menit. Kita dapat menyiapkan keduadosis harian sekaligus. Hindari menyun-tik dekat saraf besar (tanya doktermengenai ini). Juga, jangan menyuntikpada tempat yang sebelumnya menim-bulkan reaksi, atau pada tahi lalat, tato,jaringan bekas luka, memar, atau padapusar.

Semacam penyuntik baru (disebutBiojector) yang tidak membutuhkanjarum dipertimbangkan untuk pengguna-an dengan enfuvirtide. Namun perkem-bangan alat ini dihentikan pada Oktober2007.

Enfuvirtide adalah golongan ARVbaru. Hal ini berarti obat ini tetap manjurterhadap HIV yang sudah mengembang-kan resistansi terhadap ARV lain. Namunenfuvirtide tidak boleh dipakai sebagaimonoterapi (tanpa ARV lain). Enfuvir-tide harus dipakai dalam kombinasidengan ARV lain.

Apa Efek Samping Enfuvirtide?Efek samping yang paling umum yang

diakibatkan oleh enfuvirtide adalahreaksi kulit pada tempat suntikan.Hampir semua orang yang memakaienfuvirtide mengalami reaksi ini. Reaksiini dapat sangat ringan, sekadar kulit jadimerah. Tetapi reaksi dapat lebih berat,termasuk gatal, pembengkakan, nyeri,kulit menjadi keras, atau gumpalan keras.Setiap reaksi dapat bertahan sampai satuminggu.

Dengan dua suntikan setiap hari, orangyang memakai enfuvirtide mungkinmengalami reaksi pada beberapa tempatdi tubuhnya pada waktu yang sama.Namun hanya sedikit berhenti memakaienfuvirtide akibat reaksi kulit.

Efek samping lain yang paling umumyang diakibatkan oleh enfuvirtide adalahsakit kepala, nyeri dan mati rasa padakaki, pusing, dan kesulitan tidur. Orangyang memakai enfuvirtide tampaknyamengalami tingkat pneumonia bakteriyang lebih tinggi. Pastikan dokter tahubila kita mengalami masalah paru.Bagaimana EnfuvirtideBerinteraksi dengan Obat Lain?

Enfuvirtide sudah diteliti untuk menen-tukan apakah ada interaksi dengan obatlain (lihat LI 407). Saat ini belumdiketahui interaksi dengan ARV lain.Namun enfuvirtide belum diteliti dengansemua obat, obat tanpa resep, atauvitamin dan jamu. Pastikan dokter tahuSEMUA obat, suplemen dan jamuyang kita pakai.Garis Dasar

Enfuvirtide adalah obat pertama dalamgolongan baru. Obat ini menghambatpeleburan HIV pada sel. Hal ini men-cegah agar HIV tidak dapat menularkansel. Enfuvirtide membantu mengen-dalikan HIV, walau yang sudah resistanterhadap obat lain.

Enfuvirtide harus disuntikkan di bawahkulit dua kali sehari. Hampir semuaorang yang memakainya mengalamireaksi kulit di tempat suntikan. Keba-nyakan reaksi ini tidak berat.

Diperbarui 9 Juni 2012 berdasarkan FS 461 TheAIDS Infonet 18 April 2012

Page 53: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 462

MARAVIROC

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Maraviroc Itu?Maraviroc (MVC) adalah obat yang

dipakai sebagai bagian dari terapiantiretroviral (ART). Obat ini dibuat olehViiV Healthcare, dengan nama merekSelzentry di AS dan Celsentri di luar AS.

Maraviroc adalah obat pertama dalamgolongan antiretroviral (ARV) yangdisebut sebagai “attachment inhibitor”.Saat menulari sebuah sel dalam tubuhmanusia, HIV mengikat pada proteintertentu pada permukaan sel tersebut.Protein tersebut disebut sebagai koresep-tor. Setelah terikat, HIV masuk pada selmelalui proses ‘peleburan (fusion)’.Maraviroc menghambat pekerjaan satujenis koreseptor yang disebut sebagaiCCR5. Saat koreseptor tersebut dirin-tang, HIV tidak mampu menulari sel itu.

HIV dapat memilih di antara dua jeniskoreseptor. Hal ini disebut sebagaitropisme. Pada awal infeksi, HIV umum-nya memilih CCR5, tetapi setelahbeberapa waktu, HIV berubah dan mulaimemilih koreseptor CXCR4 juga. Mara-viroc hanya mampu menghambat CCR5,sehingga efektivitasnya hilang bila virusmulai mempunyai tropisme CXCR4.Oleh karena itu, sebelum mulai memakaimaraviroc, kita harus melakukan testropisme untuk memastikan bahwa HIVdi tubuh kita hanya memakai CCR5. Saatini, tes tropisme hanya dapat dilakukandi AS, dan harganya sangat mahal(kurang lebih 2.000 dolar AS).Siapa Sebaiknya MemakaiMaraviroc?

Maraviroc disetujui di AS pada 2007sebagai ARV untuk orang terinfeksi HIV.Maraviroc hanya boleh dipakai olehorang dengan virus yang ‘tropis’ CCR5.Maraviroc belum disetujui untuk dipakaioleh anak, ibu hamil, orang denganpenyakit hati yang berat, dan orang lanjutusia.

Tidak ada pedoman tetap tentang kapansebaiknya mulai memakai ART. Kita dandokter harus mempertimbangkan jumlahCD4, viral load, gejala yang kita alami,dan sikap kita terhadap penggunaanART. Lembaran Informasi (LI) 404memberi informasi lebih lanjut tentangpedoman penggunaan ART.

Maraviroc lebih mungkin dipakai olehorang yang hanya mempunyai sedikitpilihan ARV lain akibat resistansi. Jikakita memakai maraviroc dengan ARVlain, kita dapat mengurangi viral load kitasampai tingkat yang sangat rendah danmeningkatkan jumlah CD4 kita. Hal iniseharusnya berarti kita lebih sehat untukwaktu lebih lama.Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Waktu HIV menggandakan diri, se-bagian dari bibit HIV baru menjadisedikit berbeda dengan aslinya. Jenisberbeda ini disebut mutan. Kebanyakanmutan langsung mati, tetapi beberapa diantaranya terus menggandakan diri,walaupun kita tetap memakai ART –mutan tersebut ternyata kebal terhadapobat. Jika ini terjadi, obat tidak bekerjalagi. Hal ini disebut sebagai ‘mengem-bangkan resistansi’ terhadap obat ter-sebut. Lihat LI 126 untuk informasi lebihlanjut tentang resistansi.

Resistansi terhadap maraviroc belumdipahami dengan baik. Dengan peng-gunaan terapi kombinasi (tiga atau lebihARV sekaligus), HIV bermutasi lebihpelan, sehingga HIV membutuhkan lebihlama untuk mengembangkan resistansi.Sangat penting memakai ARV sesuaidengan petunjuk dan jadwal, sertatidak melupakan atau mengurangidosis.

Kadang kala, jika virus kita mengem-bangkan resistansi terhadap satu macamobat, virus juga menjadi resistan terhadapARV lain. Ini disebut ‘resistansi silang’atau ‘cross resistance’ terhadap obat ataugolongan obat lain. Karena maravirocadalah anggota golongan ARV yangbaru, tampaknya obat ini hampir tidakmempunyai resistansi silang terhadapARV dari golongan yang lebih tua.Bagaimana Maraviroc Dipakai?

Maraviroc tersedia sebagai tabletdilapisi dengan isi 150mg dan 300mg.Takaran maraviroc tergantung pada ARVlain yang dipakai. Dosis baku adalah300mg dua kali sehari. Takaran 150mgdibutuhkan bila dipakai beberapa ARVtermasuk delavirdine dan kebanyakan

protease inhibitor. Takaran 600mgdipakai dengan efavirenz, etravirine danobat lain yang dapat mengurangi tingkatmaraviroc dalam darah. Dosis harusdikurangi bila dipakai oleh pasiendengan masalah ginjal yang berat.

Maraviroc boleh dipakai dengan atautanpa makanan.Apa Efek Samping Maraviroc?

Efek samping maraviroc yang palingumum termasuk batuk, demam, infeksisaluran pernapasan atas, ruam, ototpegal, sakit perut, dan pusing. Orangyang memakai maraviroc juga dapatmempunyai risiko lebih tinggi terhadapmasalah jantung, misalnya seranganjantung atau merasa pusing waktu berdirisecara cepat.

Maraviroc dapat meningkatkan bebanpada hati. Bila kita memakai maraviroc,sebaiknya lapor ke dokter bila dialamitanda apa saja adanya masalah hati,misalnya ruam, kulit atau mata menjadikuning, air seni berwarna gelap, muntahatau sakit perut.Bagaimana MaravirocBerinteraksi dengan Obat Lain?

Maraviroc mempunyai interaksi yangpenting dengan banyak ARV lain. Biladipakai bersamaan dengan ARV ini,takaran maraviroc harus diubah. Mara-viroc umumnya tidak boleh dipakai olehpasien dengan masalah ginjal yang beratyang juga memakai ritonavir.

Jamu St. John’s Wort (lihat LI 729)menurunkan tingkat maraviroc dalamdarah. Jangan memakai jamu ini ber-samaan dengan maraviroc.

Maraviroc belum diuji coba dengansemua obat, suplemen, vitamin ataujamu. Pastikan dokter tahu SEMUAobat, suplemen dan jamu yang kitapakai.Garis Dasar

Maraviroc adalah obat pertama dalamgolongan ARV baru, yaitu attachmentinhibitor. Golongan obat ini menghambatpengikatan HIV dengan sel, sehingga seltidak menjadi terinfeksi. Maravirocmembantu mengendalikan HIV, kendativirus sudah resistan terhadap ARV lain.

Ditinjau 16 April 2012 berdasarkan FS 462 TheAIDS Infonet 14 Juni 2011

Page 54: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 465

RALTEGRAVIR

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Raltegravir Itu?Raltegravir (RGV) adalah obat yang

dipakai sebagai bagian dari terapiantiretroviral (ART). Obat ini dibuat olehMerck, dengan nama merek Isentress.

Raltegravir adalah obat pertama dalamgolongan antiretroviral (ARV) yangdisebut sebagai “integrase inhibitor”.Saat HIV menulari sebuah sel dalamtubuh manusia, DNA (kode genetik) HIVdipadukan dalam DNA sel induk – lihatLembaran Informasi (LI) 400, langkah5. Pemaduan ini dibantu oleh enzimintegrase. Raltegravir menghambatpekerjaan enzim ini, dengan akibat DNAHIV tidak dipadukan pada DNA selinduk. HIV menulari sel tersebut, tetapitidak mampu menggandakan diri.Siapa Sebaiknya MemakaiRaltegravir?

Raltegravir disetujui di AS pada 2007sebagai ARV untuk orang terinfeksi HIV.Obat ini pertama diuji coba pada orangdewasa dengan HIV yang sudah menjadiresistan terhadap ARV lain. Lihat LI 126untuk informasi mengenai resistansi.Pada akhir 2008, raltegravir disetujuiuntuk dipakai oleh pasien yang barumulai ART. Raltegravir belum disetujuiuntuk dipakai oleh anak, ibu hamil, danorang lanjut usia.

Tidak ada pedoman tetap tentang kapansebaiknya mulai memakai ART. Kita dandokter harus mempertimbangkan jumlahCD4, viral load, gejala yang kita alami,dan sikap kita terhadap penggunaanART. LI 404 memberi informasi lebihlanjut tentang pedoman penggunaanART.

Raltegravir lebih mungkin dipakai olehorang yang hanya mempunyai sedikitpilihan ARV lain akibat resistansi. Jikakita memakai raltegravir dengan ARVlain, kita dapat mengurangi viral load kitasampai tingkat yang sangat rendah danmeningkatkan jumlah CD4 kita. Hal iniseharusnya berarti kita lebih sehat untukwaktu lebih lama.

Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Waktu HIV menggandakan diri, se-bagian dari bibit HIV baru menjadisedikit berbeda dengan aslinya. Jenisberbeda ini disebut mutan. Kebanyakanmutan langsung mati, tetapi beberapa diantaranya terus menggandakan diri,walaupun kita tetap memakai ART –mutan tersebut ternyata kebal terhadapobat. Jika ini terjadi, obat tidak bekerjalagi. Hal ini disebut sebagai ‘mengem-bangkan resistansi’ terhadap obat ter-sebut. Lihat LI 126 untuk informasi lebihlanjut tentang resistansi.

Raltegravir menunjukkan kegiatanterhadap HIV yang sudah resistanterhadap beberapa ARV lain.

Resistansi terhadap raltegravir belumdipahami dengan baik. Dengan peng-gunaan terapi kombinasi (tiga atau lebihARV sekaligus), HIV bermutasi lebihpelan, sehingga HIV membutuhkan lebihlama untuk mengembangkan resistansi.Sangat penting memakai ARV sesuaidengan petunjuk dan jadwal, sertatidak melupakan atau mengurangidosis.

Kadang kala, jika virus kita mengem-bangkan resistansi terhadap satu macamobat, virus juga menjadi resistan terhadapARV lain. Ini disebut ‘resistansi silang’atau ‘cross resistance’ terhadap obat ataugolongan obat lain. Karena raltegraviradalah obat pertama dalam golonganARV yang baru, tampaknya hampir tidakada resistansi silang terhadap ARV darigolongan yang lebih tua.Bagaimana Raltegravir Dipakai?

Raltegravir boleh dipakai dengan atautanpa makanan. Raltegravir tersediasebagai tablet 400mg. Dosis raltegraviruntuk orang dewasa adalah 400mg duakali sehari. Juga ada tablet yang dapatdikunyah, yang dipakai dua kali sehari.

Raltegravir juga boleh dipakai olehanak. Dosis untuk anak di bawah 12tahun tergantung pada berat badan.

Merck menelitikan dosis 800mg sekalisehari. Dosis ini kurang efektif untukmengendalikan HIV dibandingkan dosisdua kali sehari yang disetujui. Perbedaandalam efektivitas lebih besar pada pasienyang mulai penggunaannya dengan viralload lebih dari 100.000.Apa Efek Samping Raltegravir?

Pada uji coba terhadap manusia, efeksamping yang paling lazim pada orangyang memakai raltegravir adalah diare,mual dan sakit kepala. Laporan dariorang yang memakai raltegravir jugatermasuk ruam dan depresi. Pada kasusyang jarang, ruam kulit dapat menjadiberat dan gawat. Hubungi doktersecepatnya bila kita mengalami ruamberat waktu kita pakai raltegravir.Bagaimana RaltegravirBerinteraksi dengan Obat Lain?

Raltegravir diuji coba untuk menen-tukan apakah ada interaksi dengan obatlain (lihat LI 407). Rifampisin, yangdipakai untuk mengobati TB (lihatLI 515) mengurangi tingkat raltegravirdalam darah. Dosis raltegravir yang lebihtinggi harus dipakai.

Raltegravir belum diuji coba dengansemua obat, suplemen, vitamin ataujamu. Pastikan dokter tahu SEMUAobat, suplemen dan jamu yang kitapakai.Garis Dasar

Raltegravir adalah obat pertama dalamgolongan ARV baru, yaitu integraseinhibitor. Golongan obat ini menghambatpemaduan DNA HIV dengan DNA selyang terinfeksi. Hal ini menghambatpenggandaan HIV. Raltegravir mem-bantu mengendalikan HIV, kendati virussudah resistan terhadap ARV lain.

Diperbarui 22 Oktober 2012 berdasarkan FS 465The AIDS Infonet 13 Januari 2012

Page 55: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 466

ELVITEGRAVIR

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Elvitegravir Itu?Elvitegravir (EVG) adalah obat yang

dipakai sebagai bagian dari terapiantiretroviral (ART). Obat ini dibuat olehGilead, dan dahulu diketahui sebagaiGS-9137.

Elvitegravir adalah obat kedua dalamgolongan antiretroviral (ARV) yangdisebut sebagai “integrase inhibitor”.Saat HIV menulari sebuah sel dalamtubuh manusia, DNA (kode genetik) HIVdipadukan dalam DNA sel induk – lihatLembaran Informasi (LI) 400, langkah5. Pemaduan ini dibantu oleh enzimintegrase. Elvitegravir menghambatpekerjaan enzim ini, dengan akibat DNAHIV tidak dipadukan pada DNA selinduk. HIV menulari sel tersebut, tetapitidak mampu menggandakan diri.

Tingkat elvitegravir dalam darah hanyacukup tinggi untuk jangka waktu yangcukup lama bila dipakai bersamaandengan obat lain sebagai penguat. Saatini elvitegravir hanya dipakai dalamkombinasi dengan cobicistat sebagaipenguat.Siapa Sebaiknya MemakaiElvitegravir?

Elvitegravir tidak disetujui secarasendiri di AS sebagai ARV untuk orangterinfeksi HIV. Obat ini sudah disetujuipada 2012 sebagai satu kandungan dalamStribild, pil kombinasi tetap yang baru.Saat ini obat ini hanya disetujui untukdipakai oleh pasien yang baru mulaiART, dan belum disetujui untuk yangpernah pakai ARV lain. Obat ini pertamadiuji coba pada orang dewasa denganHIV yang sudah menjadi resistan ter-hadap ARV lain.

Tidak ada pedoman tetap tentang kapansebaiknya mulai memakai ART. Kita dandokter harus mempertimbangkan jumlahCD4, viral load, gejala yang kita alami,dan sikap kita terhadap penggunaanART. LI 404 memberi informasi lebihlanjut tentang pedoman penggunaanART.

Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Waktu HIV menggandakan diri, se-bagian dari bibit HIV baru menjadisedikit berbeda dengan aslinya. Jenisberbeda ini disebut mutan. Kebanyakanmutan langsung mati, tetapi beberapa diantaranya terus menggandakan diri,walaupun kita tetap memakai ART –mutan tersebut ternyata kebal terhadapobat. Jika ini terjadi, obat tidak bekerjalagi. Hal ini disebut sebagai ‘mengem-bangkan resistansi’ terhadap obat ter-sebut. Lihat LI 126 untuk informasi lebihlanjut tentang resistansi.

Elvitegravir menunjukkan kegiatanterhadap HIV yang sudah resistanterhadap beberapa ARV lain.

Resistansi terhadap elvitegravir belumdipahami dengan baik. Kadang kala, jikavirus kita mengembangkan resistansiterhadap satu macam obat, virus jugamenjadi resistan terhadap ARV lain. Inidisebut ‘resistansi silang’ atau ‘crossresistance’ terhadap obat atau golonganobat lain. Karena elvitegravir adalah obatdalam golongan ARV yang baru, tam-paknya hampir tidak ada resistansi silangterhadap ARV dari golongan yang lebihtua. Namun diperkirakan resistansi silangantara elvitegravir dan raltegravir(LI 465) dapat muncul, karena keduaobat ini dalam golongan yang sama.

Dengan penggunaan terapi kombinasi(tiga atau lebih ARV sekaligus), HIVbermutasi lebih pelan, sehingga HIVmembutuhkan lebih lama untuk me-ngembangkan resistansi. Sangat pen-ting memakai ARV sesuai denganpetunjuk dan jadwal, serta tidakmelupakan atau mengurangi dosis.Bagaimana Elvitegravir Dipakai?

Saat ini, elvitegravir hanya tersediasebagai kandungan dalam Stribilddengan dosis 150mg, dikuatkan olehcobicistat 150mg, dan juga dikombinasidengan emtricitabine 200mg (LI 420)dan tenofovir 300mg (LI 419), sekalisehari. Elvitegravir juga pernah ditelitidengan takaran 85mg dan 150mg sekalisehari yang dikuatkan oleh ritonavir.

Stribild dipakai sebagai tablet. Dosisumum untuk orang dewasa adalah satutablet sekali sehari dengan makan. Biladosis dilupakan, Stribild dapat dipakaisampai 12 jam terlambat. Bila lebih dari12 jam, pakai dosis berikut sesuai jadwalbiasa. Bila kita harus pakai obat anti-asam, obat ini harus dipakai sedikitnyadua jam sebelum atau setelah Stribild.Apa Efek Samping Elvitegravir?

Pada uji coba terhadap manusia, efeksamping yang paling lazim pada orangyang memakai elvitegravir adalah diare,mual dan sakit kepala, disertai olehinfeksi saluran pernapasan atas danbronkitis.Bagaimana ElvitegravirBerinteraksi dengan Obat Lain?

Elvitegravir diuji coba untuk menen-tukan apakah ada interaksi dengan obatlain (lihat LI 407). Rifampisin, yangdipakai untuk mengobati TB (lihatLI 515) mengurangi tingkat elvitegravirdalam darah. Dosis elvitegravir yanglebih tinggi harus dipakai.

Karena elvitegravir hanya tersediadalam kombinasi dengan emtricitabinedan tenofovir, kita harus memperhatikaninteraksi antara obat ini dengan obat lainyang kita pakai. Lihat daftar interaksidalam lembaran informasi untuk masing-masing obat ini

Elvitegravir belum diuji coba dengansemua obat, suplemen, vitamin ataujamu. Pastikan dokter tahu SEMUAobat, suplemen dan jamu yang kitapakai.Garis Dasar

Elvitegravir adalah obat kedua dalamgolongan ARV baru, yaitu integraseinhibitor. Obat ini tidak disetujui untukdipakai sendiri, tetapi sebagai satukandungan dalam pil kombinasi Stribild.Golongan obat ini menghambat pema-duan DNA HIV dengan DNA sel yangterinfeksi. Hal ini menghambat peng-gandaan HIV. Elvitegravir membantumengendalikan HIV, kendati virus sudahresistan terhadap ARV lain.

Dibuat 22 Oktober 2012 berdasarkan FS 466 TheAIDS Infonet 28 Agustus 2012 dan FS473 TheAIDS Infonet 7 September 2012

Page 56: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 481

PEMULIHAN KEKEBALAN

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Pemulihan Kekebalan Itu?Pemulihan kekebalan berarti memper-

baiki kerusakan yang dilakukan padasistem kekebalan tubuh kita oleh HIV.

Dalam sistem kekebalan tubuh yang sehat,ada serangkaian sel CD4 yang penuh untukmemerangi penyakit yang berbeda – ada satujenis sel CD4 khusus untuk setiap jenisinfeksi. Sebagaimana penyakit HIV ber-lanjut, jumlah sel CD4 menurun. Sel CD4yang pertama diserang adalah sel yangseharusnya secara khusus melawan HIV.Beberapa jenis sel CD4 dapat hilang, danini berarti ada kelemahan pada pertahanankekebalan. Pemulihan kekebalan mencaricara untuk memperbaiki kelemahan tersebut.

Sistem kekebalan tubuh yang sehat dapatmelawan infeksi oportunistik (IO – lihatLembaran Informasi (LI) 500). Karenainfeksi ini berkembang waktu jumlah selCD4 rendah, banyak peneliti menganggapbahwa jumlah CD4 adalah ukuran yangbaik mengenai fungsi kekebalan. Pening-katan pada jumlah CD4 adalah tandapemulihan kekebalan. Namun masih adakeraguan tentang ini – lihat “Apakah SelCD4 Baru Sama Baik dengan Sel Lama?”di bawah.Bagaimana Sistem KekebalanDapat Dipulihkan?

Jika terapi antiretroviral (ART) dimulaisegera setelah kita terinfeksi HIV, sistemkekebalan tubuh kita belum mulai dirusak-kan – lihat LI 103 mengenai infeksi HIVprimer. Sayangnya, sedikit sekali kasusHIV didiagnosis begitu dini. Sebagaimanainfeksi HIV berlanjut, sistem kekebalansemakin dirusakkan. Para ilmuwan menye-lidiki beberapa cara untuk memperbaikikerusakan ini.

Perbaiki fungsi timus: Timus adalahorgan kecil yang terletak di dada di bawahtenggorokan. Organ ini mematangkan selCD4 dari sel darah putih baru yang dibuatdi sumsum tulang. Timus paling efektifwaktu kita baru berusia enam bulan sampaidua tahun. Setelah itu, timus menjadi se-makin kecil. Para ilmuwan dulu meng-anggap bahwa timus tidak bekerja lagisetelah kita berusia 20 tahun. Namun pene-litian menunjukkan bahwa organ ini tetapbisa membuat sel CD4 baru, mungkin se-hingga kita berusia 50 tahun. ART dapatmemungkinkan timus mengganti jenis selCD4 yang hilang.

Waktu para ilmuwan menganggap bahwatimus tidak bekerja lagi pada usia muda,mereka meneliti pencangkokan timusmanusia atau hewan pada seorang denganHIV. Mereka juga mencoba merangsangtimus dengan hormon. Cara ini mungkin

masih penting untuk orang lanjut usiadengan HIV.

Pulihkan jumlah sel kekebalan: Seba-gaimana penyakit HIV berlanjut, jumlah selCD4 dan CD8 menurun. Beberapa penelitimencari cara untuk menahan atau mening-katkan jumlah sel ini.

Satu pendekatan disebut perluasan sel.Sel tersebut digandakan di luar tubuh,kemudian ditransfusi kembali pada tubuh.Pendekatan kedua adalah pemindahan sel,yang mencakup pemberian sel kekebalandari saudara kembar atau sanak saudarayang HIV-negatif.

Cara ketiga memakai sitokin. Sel iniadalah pesuruh kimia yang mendukungtanggapan kekebalan. Penelitian terbanyakdilakukan pada interleukin-2 (IL-2), yangdapat mengakibatkan peningkatan besarpada sel CD4. Sayangnya hal ini tam-paknya tidak menghasilkan kesehatan yanglebih baik. LI 482 memberi informasi lebihlanjut.

Pendekatan lain adalah terapi gen. Terapiini mencakup perubahan sel yang ber-pindah dari sumsum tulang ke timus untukmenjadi sel CD4. Terapi gen ini cobamembuat sel di sumsum tulang kebalterhadap infeksi HIV. Satu pendekatanadalah zinc finger inhibitor, yang pernahditeliti untuk membuat sel CD4 tanpakoreseptor CCR5 (lihat LI 400, langkah 2).

Biarkan sistem kekebalan memper-baiki dirinya: Jumlah CD4 meningkatpada banyak orang yang memakai ART.Beberapa ilmuwan menganggap bahwasistem kekebalan dapat memulihkandirinya bila tidak harus terus-menerusmelawan jumlah virus yang sangat besar.Pendekatan ini tampaknya lebih mungkinsetelah kita mengetahui bahwa timus tetapbekerja sehingga kita hampir berusia 50tahun.

Kita seharusnya memakai obat untukmencegah IO setelah jumlah CD4 kita turundi bawah 200. Namun jika kita memakaiART dan jumlah CD4 kita naik kembali diatas 200, kita dapat berhenti memakai obatpencegahan tersebut. Bicara dengandokter sebelum berhenti memakai obatapa pun.

Merangsang tanggapan kekebalankhusus HIV: Para peneliti memakai jenisHIV yang diubah dan dibunuh (Remune)untuk merangsang tanggapan tubuh padaHIV. Penelitian bertahun-tahun mencapaihasil yang membingungkan dan menge-cewakan. Pendekatan baru saat ini sedangditeliti. Salah satunya adalah vaksinterapeutik yang dikenal sebagai DermaVir,yang dipakai pada kulit. DermaVir dalamuji coba klinis Fase II.

Dalam penelitian lain, sebuah kombinasivaksin HIV dan IL-2 meningkatkan tang-gapan kekebalan anti-HIV dan mengaki-batkan pengendalian HIV selama satutahun pada satu penelitian.

Mengurangi peradangan: HIV menye-babkan peradangan (lihat LI 484). Pera-dangan dikaitkan dengan banyak penyakit.Mengurangi peradangan terkait HIVmungkin membantu memulihkan sistemkekebalan tubuh.Apakah Sel CD4 Baru Sama Baikdengan Sel Lama?

Sebagian besar pendekatan untuk pemu-lihan kekebalan mencoba meningkatkanjumlah sel CD4. Pendekatan ini ber-dasarkan pemikiran bahwa jika jumlah selCD4 meningkat, sistem kekebalan tubuhakan lebih kuat.

Waktu Odha mulai memakai ART, jumlahCD4-nya biasanya meningkat. Pada awal,sel CD4 baru kemungkinan tiruan dari jenissel yang masih ada. Bila beberapa ‘jenis’sel CD4 hilang, sel tersebut tidak akanlangsung kembali. Hal ini dapat berartibahwa pertahanan kita belum lengkap.

Namun jika HIV tetap dikendalikanselama beberapa tahun, timus mungkinmembuat sel CD4 baru yang dapat meme-nuhi kekurangan ini dan memulihkankembali sistem kekebalan. Beberapa diantara sel tersebut mungkin dapat mem-bantu mengendalikan HIV. Beberapa obatantiretroviral menghasilkan peningkatanyang lebih tinggi pada jumlah CD4dibandingkan yang lain. Belum jelasapakah hal ini berdampak pada kesehatan.

Banyak orang yang memakai ARTsekarang mempunyai jumlah CD4 yangnormal. Namun Odha tersebut tetapmengalami penyakit “non-AIDS”, mis.kanker dan penyakit jantung. Penyakit initerjadi dengan angka di atas normalberdasarkan usia.

Penelitian baru menunjukkan bahwatingkat jumlah CD4 yang paling rendah(“nadir”) mungkin meramalkan masalahsusunan saraf pusat lebih baik daripadajumlah CD4 saat ini. Peningkatan padajumlah CD4 tidak mengurangi gejala ini.

Jumlah CD4 yang normal tidak sendiriberarti bahwa sistem kekebalan tubuhsudah pulih. Penelitian terus dilanjutkanuntuk melihat apakah ada cara lebih biakuntuk mengukur kesehatan sistem keke-balan tubuh.

Diperbarui 1 Januari 2013 berdasarkan FS 481 TheAIDS Infonet 10 Agustus 2012

Page 57: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 482

INTERLEUKIN-2

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Interleukin-2 Itu?Interleukin-2 (IL-2) adalah protein

yang dibuat oleh tubuh kita. Sel CD4,semacam sel darah putih, membuat IL-2saat dirangsang oleh infeksi. IL-2mendorong penggandaan dan pema-tangan sel yang melawan infeksi itu.Pasien yang memakai IL-2 mengalamipeningkatan yang bermakna pada jumlahsel CD4. IL-2 disebut sebagai immunemodulator.

IL-2 sudah disetujui oleh FDA di ASuntuk dipakai untuk mengobati beberapajenis kanker, tetapi tidak disetujui untukdipakai untuk penyakit HIV. Berdasarkanhasil negatif dari dua uji coba klinisinternasional yang besar, penelitianmengenai penggunaan IL-2 terhadappasien dengan HIV dihentikan.

Versi IL-2 sintetis dibuat oleh ChironCorporation dengan rekayasa gen. Versiini dikenal sebagai Proleukin, sekarangdibuat oleh Novartis. Obat ini dipakaiuntuk mengobati beberapa jenis kanker.Siapa Sebaiknya Memakai IL-2?

IL-2 merangsang sistem kekebalantubuh dan meningkatkan jumlah selCD4. Orang yang mulai dengan jumlahCD4 lebih tinggi mendapatkan pening-katan yang lebih besar pada jumlah CD4.

Para ilmuwan tidak bersepakat menge-nai kegunaan sel CD4 baru yang diben-tuk oleh IL-2. Pada 2009, dua penelitianinternasional yang besar diakhiri. Pene-litian ini menunjukkan bahwa jumlahCD4 berdasarkan penggunaan IL-2 tidaksama baik dengan jumlah CD4 berdasar-kan terapi antiretroviral (ART) yangberhasil. Perbedaan terkait denganberapa jenis sel CD4 yang kita punyai.

Sebelum HIV melawan sistem keke-balan tubuh, kita memiliki jutaan jenissel CD4. Jenis ini dapat diibaratkandengan huruf dalam abjad. Masing-masing huruf dibentuk untuk menang-gapi jenis infeksi yang berbeda. Dengansistem kekebalan tubuh yang sehat, kitamemiliki banyak tiruan masing-masinghuruf. Sebagaimana jumlah CD4 kitamenurun, kita memiliki semakin sedikittiruan masing-masing huruf, dan ke-mungkinan kita akan kehabisan beberapahuruf.

Seumpamanya, kita ingin membuatkata “zebra” untuk melawan suatuinfeksi tertentu. Bila kita kehabisan huruf‘z’, kita tidak mampu membuat kata“zebra”, sehingga kita dapat menim-bulkan penyakit akibat infeksi tersebut.

IL-2 membuat lebih banyak tiruan“huruf” (jenis sel CD4) yang masih ada.Tetapi IL-2 tidak mampu membangkit-kan lagi “huruf” yang hilang. Mungkintetap ada celah dalam pertahanan keke-balan. Penelitian besar terhadap IL-2menunjukkan bahwa jumlah CD4 me-ningkat secara bermakna. Namun pe-ningkatan ini tidak menghasilkan per-baikan dalam kesehatan.

Para peneliti juga memakai IL-2 untukmencoba mengeluarkan sel CD4 yangberistirahat dalam darah. Penelitian initidak berhasil.Bagaimana IL-2 Dipakai?

IL-2 dipakai sebagai infus intravena(dalam pembuluh darah) atau suntikansubkutan (di bawah kulit) dua kali sehari.Penelitian awal menunjukkan bahwapeningkatan terbesar dalam jumlah CD4terjadi bila IL-2 dipakai setiap hari untuklima hari, dengan siklus delapan minggu.Bila jumlah CD4 meningkat cukup tinggisetelah beberapa siklus pertama, siklusberikut dapat dilakukan dengan frekuensiyang lebih lama.

Takaran IL-2 yang terbaik belumditentukan. Takaran diukur dalam“jutaan satuan internasional” atau MIU(millions of international units). Bebe-rapa pasien yang memakai IL-2 sudahdipantau selama enam tahun atau lebih.Setelah memakai IL-2 setiap dua bulanpada awal, mereka meningkatkan jangkawaktu antara siklus menjadi sampai tigatahun. Mereka tetap mempunyai jumlahCD4 yang lebih tinggi.Apa Efek Samping IL-2?

Tanpa ART, IL-2 dapat meningkatkanviral load HIV menjadi hingga enam kalilipat jumlah sebelum terapi. Peningkatanini hilang dengan sendirinya dalam satubulan. ART dapat mengendalikan pe-ningkatan sementara ini. Kita sebaiknyatidak memakai IL-2 kecuali kita sudahmemakai ART. Namun, berdasarkanpenelitian baru-baru ini, penggunaanIL-2 oleh Odha tidak mempunyai dasarbukti.

Bila IL-2 diberikan sebagai infusintravena, efek samping yang palingumum disebut sebagai sindrom kebo-coran kapiler (capillary leak syndrome).Sindrom ini menyebabkan peningkatanpada berat badan, tekanan darah rendah,dan masalah lain.

Dengan takaran yang lebih rendah,orang yang memakai IL-2 mengalamigejala seperti flu, termasuk demam,panas-dingin, dan pegal. Oleh karenaIL-2 merangsang sistem kekebalantubuh, obat ini dapat memburukkanbeberapa penyakit imun, termasukartritis (radang sendi), psoriasis dandiabetes. IL-2 juga dapat mengurangijumlah neutrofil, semacam sel darahputih yang melawan infeksi, dan dapatmenyebabkan tingkat tiroid yang rendah.

Bila IL-2 diberikan dengan suntikansubkutan, efek samping biasanya lebihringan dibandingkan dengan infus.Namun dapat terjadi rasa gatal di tempatsuntikan. Efek samping biasanya mulaidialami dua hingga enam jam setelahsuntikan IL-2, dan hilang segera setelahakhir siklus.

IL-2 dapat menyebabkan perubahanpada suasana hati termasuk sifat lekasmarah, insomnia (sulit tidur), kebingung-an, atau depresi. Gejala ini dapat dialamiselama beberapa hari setelah IL-2dihentikan.Bagaimana IL-2 Berinteraksidengan Obat Lain?

Tubuh kita membuat IL-2 secara alami.Tidak ditemukan interaksi berat denganobat antiretroviral (ARV). Lagi pula,tampaknya tubuh tidak membentukresistansi terhadap IL-2 bila diberikandalam siklus.Garis Dasar

IL-2 merangsang sistem kekebalantubuh dan dapat menyebabkan pening-katan besar dalam jumlah sel CD4.Sayangnya, peningkatan ini tidak meng-hasilkan perbaikan dalam kesehatanpada Odha.

Berdasarkan hasil penelitian besar,tidak alasan untuk memakai IL-2 sebagaicara untuk mendukung ART.

Diperbarui 1 Januari 2013 berdasarkan FS 482 TheAIDS Infonet 28 Mei 2012

Page 58: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 483

SINDROM PEMULIHAN KEKEBALAN

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Sindrom PemulihanKekebalan Itu?

Beberapa orang yang mulai memakaiterapi antiretroviral (ART) untuk HIVmengalami masalah kesehatan walaupunHIV-nya mulai terkendali. Kadang kalainfeksi yang kita miliki sebelumnyadapat kambuh. Atau kita dapat mengem-bangkan penyakit baru. Kejadian inidikaitkan dengan pemulihan pada sistemkekebalan tubuh. Masalah tersebutbiasanya terjadi dalam dua bulan pertamasejak mulai ART. Kondisi ini, yangdisebut sebagai Immune RestorationInflammatory Syndrome (IRIS), biasadisebut sebagai sindrom pemulihankekebalan. Akhir ini, sindrom ini jugadikenal sebagai sindrom pulih imun(SPI) dalam kalangan medis. Sindrom inidapat terjadi pada kurang lebih 20%orang yang mulai memakai ART.Bagaimana Sindrom Ini Dikenal?

Beberapa pasien mengembangkaninfeksi CMV (virus sitomegalo) setelahmereka mulai ART. Lihat LembaranInformasi (LI) 501 untuk informasi lebihlanjut tentang CMV. Pada beberapakasus, pasien tersebut belum didiagnosisCMV sebelum mulai ART.

Para dokter menyimpulkan bahwapasien tersebut terinfeksi CMV sebelummereka mulai ART. Namun, sistemkekebalannya terlalu lemah untukmembuat reaksi terhadap infeksi CMVitu. Waktu mereka mulai ART, sistemkekebalannya menjadi lebih kuat, danmulai menyerang infeksi CMV-nya.Pada waktu itu, apa yang terlihat sebagaiinfeksi CMV baru berkembang padapasien tersebut.

Terjadi pula kasus serupa pada pasiendengan infeksi lain. Beberapa pasienmengalami demam atau pembengkakanpada kelenjar getah bening. Yang lainmengalami radang pada beberapa bagiantubuhnya. Masalah ini menjadi jelassetelah jumlah CD4 (LI 124) pasientersebut menunjukkan peningkatan yangcukup besar dan viral load (LI 125)sudah merosot.

Berita Buruk – atau Berita Baik?Tidak seorang pun ingin mengalami

radang atau infeksi. Namun sebagianbesar kasus sindrom pemulihan keke-balan menghilang dengan kelanjutanpenggunaan ART.

Sebetulnya, nama sindrom menun-jukkan hal yang lebih penting. Masalah-nya diakibatkan pemulihan sistem keke-balan tubuh, yang menjadi lebih kuat.Masalah ini juga menunjukkan bahwasistem kekebalan tubuh mulai menye-rang kembali kuman tertentu. SebelumART dimulai, kemungkinan tidak adatanggapan terhadap kuman ini karenasistem kekebalan tubuh terlalu lemah.

ART sebaiknya diteruskan walaupasien mengembangkan sindrom pemu-lihan kekebalan.Masalah Apa yang Dapat Terjadi?

Sindrom pemulihan kekebalan dihu-bungkan dengan jenis radang atau infeksitermasuk yang berikut:

CMV: Kasus awal sindrom pemulihankekebalan terlihat sebagai radang mata.Radang ini dikaitkan dengan virussitomegalo, seperti dicatat di atas.

Masalah kognitif (ingatan ataupikiran): Beberapa orang mengembang-kan apa yang sekarang disebut sebagaigangguan motor kognitif minor saatpertama mulai ART. Lihat LI 504 untukinformasi lebih lanjut mengenai masalahsusunan saraf.

Meningitis Kriptokokus: Gejalapemulihan kekebalan pertama adalahsakit kepala. Lihat LI 503.

Hepatitis B dan C: Beberapa kasus iniadalah hepatitis C yang tidak didiagnosissebelumnya. Lihat LI 505 dan LI 506.

Jangkitan Herpes Zoster dan HerpesSimpleks: Lihat LI 514 dan LI 519.

Moluskum (semacam infeksi kulit).Lihat LI 511.

MAC (Mycobacterium Avium Com-plex): Infeksi oportunistik ini sejenisdengan TB. MAC dapat memburukselama pemulihan kekebalan, dengangejala yang tidak lazim. Lihat LI 510.

PML (Progressive Multifocal Leuco-encephalopathy): Pemulihan kekebalandapat mengakibatkan PML menjadi jauhlebih buruk. Lihat LI 513.

Pembengkakan pada kelenjar getahbening, juga disebut sebagai “limfade-nopati”: Masalah ini dapat menunjukkanpemulihan sistem kekebalan secaraumum. Lihat LI 526.

Tuberkulosis (TB): Lihat LI 515.Bagaimana Sindrom PemulihanKekebalan Diobati?

Tidak ada pengobatan khusus untuksindrom pemulihan kekebalan. Bila kitamelanjutkan ART, terapi ini akan mengu-atkan sistem kekebalan. Hal ini biasanyamenghadapi infeksi apa pun yangmuncul.

Namun pada beberapa kasus, doktermemperlambat pemulihan sistem keke-balan. Dengan meningkatkan kekuat-annya secara berangsur, beberapa tang-gapan sistem kekebalan dihindari. Iniumumnya dicoba pada orang denganjumlah CD4 yang sangat rendah waktumulai ART.

Tanggapan kekebalan dapat dilam-batkan dengan prednison, semacam obatsteroid. Ini dapat meringankan radangsewaktu sistem kekebalan menjadisemakin kuat.Garis Dasar

Sindrom pemulihan kekebalan dapatterjadi waktu orang dengan sistemkekebalan tubuh yang sangat lemahmulai terapi antiretroviral. Bila sistemkekebalan tubuh kita terlalu cepat pulih(jumlah CD4 menjadi lebih tinggi danviral load menjadi lebih rendah), sistemtersebut dapat menanggapi secara kuatpada kuman yang sudah ada dalam tubuhkita. Tanggapan tersebut biasanya dilihatsebagai sejenis radang.

Beberapa jenis infeksi oportunistikpernah terkait dengan pemulihan kekeba-lan.

Sindrom ini adalah tanda peningkatankesehatan kekebalan. Biasanya sindromini tidak harus diobati. Terapi HIVlanjutan menanggapi masalah. Padasebagian kecil kasus, sistem kekebalandapat ditekan dengan obat steroid untukmeringankan radang.

Diperbarui 1 Januari 2013 berdasarkan FS 483 TheAIDS Infonet 20 Juni 2012

Page 59: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 484

HIV DAN PERADANGAN

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Peradangan Itu?Peradangan merupakan tanggapan awal

terhadap infeksi atau cedera. Ini adalahtanggapan kekebalan “non-spesifik”.Peradangan tidak berbeda-beda ter-gantung pada jenis luka atau infeksi.

Sebagian besar alat penyembuhan tubuhberedar dalam darah. Ini termasuk anti-bodi, sel-T dan sel darah putih lain, faktorpembekuan, bahan kimia yang dapatmembunuh kuman, dan bahan gizi untukmemberi makanan pada sel yang rusak.

Sel yang dilukai mengeluarkan bahankimia yang berkomunikasi dengan sistemkekebalan tubuh. Sel tersebut menarik selpenyembuhan dan bahan kimia. Pera-dangan membantu faktor penyembuhankeluar dari aliran darah dan bekerja padajaringan yang rusak. Pembuluh darahmembesar, dengan akibat aliran darah kedaerah yang rusak meningkat. Peradanganmengubah bentuk pembuluh darah,sehingga memudahkan pemasukan darahke dalam jaringan yang melingkupinya.Hal ini menyebabkan pembengkakan.Peradangan juga menyebabkan keme-rahan, rasa panas, dan nyeri. Selain itu,peradangan mengurangi fungsi jaringan.

Gumpalan (pembentukan penyumbatdarah) adalah bagian dari peradangan.Gumpalan ini dapat terjadi di kulit (mis.menghentikan perdarahan dari luka) ataudi dalam tubuh (mis. membentuk peng-halang melapisi kuman atau melindungidaerah yang rusak pada lapisan pembuluhdarah).

Gumpalan harus tetap seimbang denganpenguraian dan penghapusan penyumbat.Proses ini disebut fibrinolisis. Fibrinadalah protein yang membentuk penyum-bat. Lisis berarti pengurangan ataupenghapusan.Peradangan Akut dan Kronis

Peradangan akut biasanya terjadi dalammenanggapi luka fisik seperti dipotongatau keseleo, atau infeksi lokal. Pera-dangan akut berakhir ketika bahan kimiatertentu beredar untuk “memadamkan”peradangan.

Namun, peradangan juga bisa kronis.Peradangan kronis menyebabkan keru-sakan dan parutan pada jaringan. Pem-buluh darah tetap dapat ditembus. Seldarah putih terus meninggalkan darah danmenumpuk di jaringan. Sel kekebalandapat “aus” dan berhenti bekerja sebagai-mana mestinya. Peradangan kronis akhir-nya menghancurkan jaringan di sekitarnyadan membentuk jaringan parut. Hal ini

juga dapat menyumbang pada alergi, asmaatau penyakit “autoimun”, mis. artritis dansklerosis multipleks. Pada penyakitautoimun, tubuh kadang membuat anti-bodi yang menyerang sel yang sehat.Peradangan berlangsung dikaitkan denganbanyak penyakit kronis. Penyakit tersebuttermasuk gagal jantung, masalah ginjal,sindrom metabolik, diabetes, demensia,dan kelemahan.HIV Menyebabkan Peradangan

HIV adalah infeksi kronis. Bahkanpasien dengan viral load tidak terdeteksimembuat virus baru. Hal ini dapatmenyebabkan peradangan terus-menerus.

Seiring waktu, HIV melemahkan sistemkekebalan tubuh. Infeksi yang sudah pulihmungkin kambuh. Hampir semua orangdengan HIV juga terinfeksi sitomegalo-virus (CMV, lihat Lembaran Informasi(LI) 501). Infeksi CMV yang laten (tidakaktif) dapat menjadi aktif pada Odha,menyebabkan peradangan tambahan.

Infeksi atau penyakit lain bersamaan sa-ngat penting dalam memahami kesehatanOdha. Infeksi hepatitis (LI 506) atauherpes simpleks (LI 519) juga umum.Sindrom Bocor Usus

Mulut dan saluran pencernaan melin-dungi tubuh dari ancaman “luar”, samaseperti kulit. Pada sisi “atas” saluranpencernaan adalah mulut. Kesehatan gigiyang buruk dapat menyebabkan infeksiumum dan peradangan (lihat LI 653).

Usus biasanya mengandung kuranglebih 70% sel kekebalan tubuh. Ususmemiliki luas permukaan kurang lebihsama dengan ukuran lapangan sepak bola!Sistem kekebalan di usus disebut jaringanlimfoid terkait usus (gut-associatedlymphoid tissue/GALT). GALT melin-dungi tubuh dari kuman dalam makanan.HIV merusakkan GALT sangat dinisetelah terinfeksi.

Peradangan dalam usus memudahkankuman ke luar dari usus dan “bocor” kedalam peredaran tubuh. Usus bocor inimenyumbang pada peradangan keselu-ruhan (sistemik). Peradangan dalam ususjuga menyumbang pada penyerapan giziyang buruk.

Lipopolisakarid (LPS) adalah molekulyang merupakan bagian dari lapisanbeberapa bakteri biasanya ditemukandalam usus. LPS menghasilkan tanggapankekebalan yang kuat. Tingkat LPS yangtinggi dalam darah merupakan tandasindrom “bocor usus”.

Mengukur PeradanganPeradangan pada Odha muncul dalam

tingkat tinggi beberapa unsur dalam darah:Interleukin-6 (IL-6) terlibat dalammeningkatkan dan mengurangi pera-dangan. IL-6 meningkat dengan cepatsetelah olahraga.Protein C-reaktif (CRP) diperkirakanmengikat pada sel yang rusak, menarikzat yang akan menghancurnya. CRPadalah ukuran peradangan umum. CRPmeningkat secara cepat dan dramatisselama infeksi.D-dimer dibuat ketika penyumbat darahdiuraikan. D-dimer adalah ukuranperadangan umum, dan juga dipakaiuntuk mendiagnosis penyumbat darah,khususnya penyumbat dalam pembuluhdarah yang dalam atau di paru.Sistatin C terutama dipakai sebagaiindikator kesehatan ginjal. Namun,tingkat sistatin C yang tinggi telahdikaitkan dengan penyakit jantung,masalah saraf dan tingkat kematian yanglebih tinggi.

Mengobati Peradangan HIVPara peneliti mempertimbangkan obat

antiradang yang telah dipakai denganpenyakit lain, misalnya artritis rematoid,dan coba belajar dari penelitian lainmengenai penggiatan kekebalan tubuh,peradangan, dan penuaan.

Bidang lain penelitian pada HIV meli-batkan bakteri usus. Bakteri ini dapatberpengaruh pada hasil dari banyakpenyakit. Intervensi yang berpengaruhpada bakteri ini mungkin membantu.Bakteri ini termasuk “probiotik” misalnyaasidofilus dan biakan hidup lain yangmerangsang pertumbuhan bakteri berman-faat dalam usus.Garis Dasar

Peradangan adalah sebuah proses yangrumit. Peradangan akut adalah bagiannormal dari proses penyembuhan tubuh.Peradangan kronis dapat merusak tubuhdan berhubungan dengan banyak masalahkesehatan kronis, dan dengan penuaannormal.

HIV menyebabkan penyakit radang danmengakibatkan peradangan kronis. Hal inidapat mempercepat perubahan fisikbiasanya berkaitan dengan penuaan.

Berbagai pengobatan yang mungkinsedang diteliti untuk peradangan kronis.

Diperbarui 1 Desember 2012 berdasarkan FS 484The AIDS Infonet 13 Agustus 2012

Page 60: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 494

NARKOBA

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Narkoba Itu?Istilah ‘narkoba’ adalah kependekan dari

‘narkotik dan obat-obatan berbahaya’.Namun sekarang narkoba umumnyadiartikan untuk meliputi narkotik, psiko-tropik dan alkohol. Pihak pemerintahcenderung lebih senang istilah ‘NAPZA(narkotik, alkohol, psikotropik dan zatadiktif)’. Bahan ini termasuk zat ilegal(drugs): heroin (putaw); metamfetamin(sabu); mariyuana (ganja); dan halusino-gen (mis. LSD); serta obat resep yangdapat disalahgunakan, misalnya benzo-diazepin, sering disebut sebagai ‘pil BK’.

Ada berbagai dampak dari penggunaannarkoba, termasuk overdosis dan perilakuyang meningkatkan risiko tertular HIV daninfeksi lain. Lembaran Informasi (LI) inihanya membahas dampak narkoba padakesehatan orang yang sudah terinfeksi HIV(Odha), serta interaksi antara narkobadengan obat antiretroviral (ARV) dan obatlain yang dipakai oleh Odha. Untukinformasi lebih lanjut mengenai pen-cegahan infeksi terkait dengan penggunaannarkoba, lihat LI 154.

Karena penggunaan narkoba cenderungilegal, membuat penelitian terhadapnyasecara teliti atau resmi sangat sulit. Jadijarang ada informasi yang jelas mengenaidampak narkoba. Tentu juga, karenanarkoba umumnya dianggap ‘haram’,informasi yang ada sering mencerminkanprasangka orang yang menyediakannyadaripada pendekatan yang objektif.

Ada masalah yang lebih rumit lagi.Informasi yang ada berdasarkan buktiberlaku untuk bentuk narkoba yang‘murni’. Namun narkoba yang dijual dijalan jarang murni; sering kali narkobatersebut dicampur dengan senyawa lainyang tidak ‘baku’. Senyawa ini juga dapatmemengaruhi HIV atau berinteraksidengan obat lain.Dampak Narkoba pada HIV

Umumnya, narkoba tidak langsungmemengaruhi infeksi HIV. Namun bebe-rapa pakar menganggap bahwa jumlah selCD4 orang di Indonesia yang terinfeksiHIV melalui penggunaan narkoba suntikanmenurun lebih cepat. Pengguna narkobasuntikan (penasun) dengan HIV itutampaknya sampai ke masa AIDS rata-ratalima tahun setelah terinfeksi (biasanyamasa ini dianggap rata-rata 7-10 tahun).Hal ini sulit dibuktikan, karena kita jarangmampu menentukan secara tepat kapankita tertular HIV, dan diagnosis HIV-nyamungkin dilakukan beberapa tahun setelahtertular. Lagi pula, mungkin dampak inidiakibatkan oleh kehidupan yang sem-

rawut dan kurang sehat (yang seringdialami oleh penasun).

Satu penelitian menunjukkan bahwaperempuan dengan HIV yang memakaikokain, heroin atau metadon, atau menyun-tikkan narkoba apa pun, mengalami 65%lebih banyak penyakit terkait AIDS selamalima tahun dibandingkan dengan Odhaperempuan lain. Namun tidak ditemukankaitan yang bermakna antara penggunaannarkoba ini dengan jumlah CD4, viral loadHIV, atau angka kematian. Kemungkinanpengguna narkoba secara umum lebihrentan terhadap infeksi apa pun, danpengguna narkoba terinfeksi HIV lebihrentan lagi. Lagi pula, kebanyakan penasundi Indonesia terinfeksi bersamaan denganvirus hepatitis C, dan sulit memastikandampak dari infeksi bersamaan ini.

Ada anggapan bahwa penggunaankokain meningkatkan viral load HIV. Halini dibuktikan oleh penelitian terhadaptikus. Diperkirakan penggunaan kokainmemengaruhi sel CD4, yang memung-kinkan HIV lebih mudah masuk seltersebut.

Demensia (kerusakan pada otak; lihatLI 504) terkait AIDS juga dapat didorongoleh penggunaan kokain atau metam-fetamin.Dampak HIV pada KesehatanPengguna Narkoba

Sekali lagi, umumnya tidak ada dampakkhusus oleh HIV pada kesehatan penggunanarkoba. Sebuah penelitian menunjukkanbahwa penggunaan kokain oleh Odhaberhubungan dengan kerusakan padapembuluh darah dalam jantung.Dampak Narkoba pada ART

Dampak terbesar oleh penggunaannarkoba pada terapi ARV (ART) adalahpada kepatuhan – lihat LI 405. Walaupunmemang ditemukan pengguna narkobaaktif yang terbukti patuh, jelas hidup yangcenderung semrawut dapat memengaruhikepatuhan. Pengguna aktif membutuhkanlebih banyak dukungan agar tetap patuh,dan mungkin harus diingatkan terus-menerus agar tidak lupa obatnya. Salahsatu solusi adalah terapi pengalihan denganmetadon (lihat LI 541) atau buprenorfin(LI 542). Klien layanan metadon harus la-por ke klinik setiap hari untuk mendapatdosisnya, dan hal ini memungkinkanpemberian ART dengan pengawasanlangsung sekali sehari; jelas upaya ini lebihefektif bila dipakai rejimen yang hanyaharus diminum sekali sehari.

Banyak Odha dengan latar belakangpenggunaan narkoba juga terinfeksi virushepatitis atau mengalami kerusakan pada

hati. Karena kebanyakan ARV diuraikanoleh hati, kerusakan pada hati dapatmemengaruhi ART. Ada beberapa ARVyang dapat menimbulkan/meningkatkankerusakan pada hati. Jadi kesehatan hatiharus dipantau secara hati-hati waktumemakai ART.

Penggunaan beberapa narkoba juga dapatmeningkatkan kerusakan pada hati. Alko-hol paling berbahaya sebagai pengrusakhati; Odha dengan hepatitis sebaiknyamenghindari total penggunaan alkohol.

Namun belum ada bukti bahwa alkoholberinteraksi secara bermakna dengan ARVatau obat lain. Jadi untuk yang mempunyaihati yang sehat, tidak ada dampak negatifpada HIV dari penggunaan alkohol, asaltidak dipakai secara berlebihan.

Salah satu protease inhibitor (PI), yaituritonavir (lihat LI 442), berinteraksidengan amfetamin (termasuk MDMA/ekstasi, GHB, dan metamfetamin/sabu),dengan akibat yang dapat menjadi gawat.Oleh karena itu, ritonavir tidak bolehdipakai oleh pengguna amfetamin.Larangan ini termasuk penggunaan ritona-vir sebagai penguat untuk PI lain; hampirsemua PI sekarang dilengkapi denganritonavir. Jangan lupa bahwa Kaletra/Aluvia (LI 446) mengandung ritonavir.

Efavirenz dan nevirapine berinteraksidengan fenobarbital. Karena interaksi inidapat gawat, obat ini sebaiknya tidakdipakai bersama.

Efavirenz dan semua PI berinteraksi denganjenis benzodiazepin. Alprazolam (Xanax),diazepam (Valium), midozolam (Versed),triazolam (Halcion) dan kebanyakan benzo-diazepin lain tidak boleh dipakai bersamadengan efavirenz atau PI.

Tampaknya tidak ada interaksi yangbermakna antara ARV apa pun denganheroin, kokain, mariyuana, atau alkohol,kecuali ada bukti bahwa ritonavir dapatmengurangi tingkat heroin dalam darahmenjadi separuh.Garis Dasar

Penggunaan narkoba dapat berpengaruhpada kelanjutan penyakit HIV dan peng-gunaan ART. Walaupun sebaiknya kitamenghindari penggunaan narkoba bila kitaterinfeksi HIV, kita juga harus sadar bahwa‘katakan tidak saja’ tidak selalu mungkin.Bila kita tetap memakai narkoba, sebaik-nya kita mengerti dampaknya. Lagi pula,ada baik bila kita membahas penggunaannarkoba (dan semua obat lain, termasukjamu) dengan dokter.

Diperbarui 30 Mei 2012 berdasarkan beberapasumber

Page 61: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 500

INFEKSI OPORTUNISTIK

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Infeksi Oportunistik Itu?Dalam tubuh, kita membawa banyak

kuman – bakteri, parasit, jamur dan virus.Sistem kekebalan yang sehat mampumengendalikan kuman ini. Tetapi bilasistem kekebalan dilemahkan oleh pe-nyakit HIV atau obat tertentu, kuman inimungkin tidak terkendali lagi danmenyebabkan masalah kesehatan.

Infeksi yang mengambil kesempatandari kelemahan dalam pertahanan keke-balan disebut “oportunistik”. Istilah“infeksi oportunistik” sering kali dising-kat menjadi “IO”.

Angka IO sudah menurun secaradramatis sejak tersedia terapi anti-retroviral (ART). Namun IO masihmenimbulkan masalah, terutama untukorang yang baru diketahui terinfeksi HIVsetelah infeksinya lebih lanjut. Banyakorang masih dirawat inap di rumah sakitdengan IO yang berat. Akibat ini, merekadites HIV, dan baru diketahui terin-feksinya.Tes untuk IO

Kita dapat terinfeksi IO, dan “ditespositif” untuk IO tersebut, walaupun IOtersebut belum menimbulkan penyakit.Misalnya, hampir setiap orang denganHIV jika dites untuk virus sitomegalia(cytomegalovirus atau CMV) ternyatapositif. Tetapi penyakit CMV sangatjarang berkembang kecuali bila jumlahCD4 turun di bawah 50, yang merupa-kan tanda kerusakan berat terhadapsistem kekebalan.

Untuk menentukan apakah kita ter-infeksi IO, darah kita dapat dites untukantigen (potongan kuman penyebab IO)atau untuk antibodi (protein yang dibuatoleh sistem kekebalan untuk memerangiantigen). Ditemukan antigen berarti kitaterinfeksi. Ditemukan antibodi berartikita pernah terpajan pada infeksi. Kitamungkin diberikan imunisasi atauvaksinasi terhadap infeksi tersebut, atausistem kekebalan mungkin “mem-berantas” infeksi dari tubuh kita, ataupun kita mungkin tetap terinfeksi. Jikakita terinfeksi kuman penyebab IO, danjika jumlah CD4 kita cukup rendahsehingga memungkinkan IO berkem-bang, dokter kita akan mencari tandapenyakit aktif. Tanda ini tergantung padaIO.IO dan AIDS

Orang yang tidak terinfeksi HIV dapatmengembangkan IO jika sistem keke-

balannya rusak. Misalnya, banyak obatyang dipakai untuk mengobati kankermenekan sistem kekebalan. Beberapaorang yang menjalani pengobatan kankerdapat mengembangkan IO.

HIV melemahkan sistem kekebalan,sehingga IO dapat berkembang. Jika kitaterinfeksi HIV dan mengalami IO, kitamungkin AIDS.

Di Indonesia, Kemenkes bertanggungjawab untuk memutuskan siapa yangAIDS. Kemenkes mengembangkanpedoman untuk menentukan IO yangmana mendefinisikan AIDS. Jika kitaHIV, dan mengalami satu atau lebih IO“resmi” ini, maka kita dianggap AIDS.IO Mana yang Paling Umum?

Pada tahun-tahun pertama epidemiAIDS, IO menyebabkan banyak ke-sakitan dan kematian. Namun, setelahorang mulai memakai ART, penyakitakibat IO dialami oleh jauh lebih sedikitorang. Tidak jelas berapa banyak orangdengan HIV akan jatuh sakit dengan IOtertentu.

Pada perempuan, penyakit pada vaginadapat menjadi tanda awal infeksi HIV.Masalah ini, antara lain, termasukpenyakit radang panggul dan vaginosisbakteri.

Berikut tercantum IO yang palingumum, berbarengan dengan penyakityang biasa disebabkannya, dan jumlahCD4 waktu penyakit menjadi aktif:

Kandidiasis adalah infeksi jamur padamulut, tenggorokan, atau vagina.Rentang CD4: dapat terjadi bahkandengan CD4 yang agak tinggi. LihatLembaran Informasi (LI) 516.Virus sitomegalia (CMV) adalahinfeksi virus yang menyebabkanpenyakit mata yang dapat menim-bulkan kebutaan. Rentang CD4: dibawah 50. Lihat LI 501.Dua macam virus herpes simpleksdapat menyebabkan herpes pada mulutatau kelamin. Ini adalah infeksi yangagak umum, tetapi jika kita terinfeksiHIV, perjangkitannya dapat jauh lebihsering dan lebih berat. Penyakit inidapat terjadi pada jumlah CD4 berapapun. Lihat LI 519.Malaria adalah umum di beberapadaerah di Indonesia. Penyakit ini lebihumum dan lebih berat pada orangterinfeksi HIV.

Mycobacterium avium complex(MAC) adalah infeksi bakteri yangdapat menyebabkan demam berulang,seluruh badan terasa tidak enak,masalah pencernaan, dan kehilanganberat badan yang berlebihan. RentangCD4: di bawah 50. Lihat LI 510.Pneumonia pneumocystis (PCP)adalah infeksi jamur yang dapatmenyebabkan pneumonia (radangparu) yang gawat. Rentang CD4: dibawah 200. Lihat LI 512. SayangnyaPCP tetap menjadi IO yang agak umumpada orang yang belum diketahui HIV,atau Odha yang belum mulai ART.Toksoplasmosis (tokso) adalah infek-si protozoa yang menyerang otak. Ren-tang CD4: di bawah 100. Lihat LI 517.Tuberkulosis (TB) adalah infeksibakteri yang menyerang paru, dandapat menyebabkan meningitis (radangpada sistem saraf pusat). RentangCD4:TB dapat menimbulkan penyakitdengan jumlah CD4 berapa pun. LihatLI 515.

Mencegah IOSebagian besar kuman penyebab IO

sangat umum, dan mungkin kita telanjurterinfeksi beberapa infeksi ini. Kita dapatmengurangi risiko infeksi baru dengantetap menjaga kebersihan dan meng-hindari sumber kuman penyebab IO yangdiketahui.

Meskipun kita terinfeksi beberapa IO,kita dapat memakai obat yang akanmencegah pengembangan penyakit aktif.Pencegahan ini disebut profilaksis. Caraterbaik untuk mencegah IO adalah untukmemakai ART. Lihat LI 403 untuk infor-masi mengenai ART ini.

Lihat lembaran informasi masing-masing IO untuk informasi lebih lanjuttentang menghindari infeksi atau men-cegah pengembangan penyakit aktif.Mengobati IO

Untuk setiap IO, ada obat atau kom-binasi obat tertentu yang tampak palingberhasil. Lihat lembaran informasi setiapIO untuk lebih mempelajari tentangbagaimana IO tersebut diobati.

ART memungkinkan pemulihan sistemkekebalan yang rusak dan lebih berhasilmemerangi IO. LI 481 tentang pemu-lihan kekebalan mempunyai informasitentang topik ini.

Diperbarui 9 Juni 2012 berdasarkan FS 500 TheAIDS Infonet 3 Agustus 2011

Page 62: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 501

VIRUS SITOMEGALIA (CMV)

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa CMV Itu?Virus sitomegalia (cytomegalovirus/

CMV) adalah virus yang dapat mengaki-batkan infeksi oportunistik (IO – lihatLembaran Informasi (LI) 500). Virus inisangat umum. Sampai 85% masyarakat diAS terinfeksi CMV pada saat merekaberusia 40 tahun. Statistik untuk Indonesiabelum diketahui. Sistem kekebalan tubuhyang sehat mengendalikan virus ini,sehingga tidak mengakibatkan penyakit.

Waktu pertahanan kekebalan menjadilemah, CMV dapat menyerang beberapabagian tubuh. Kelemahan tersebut dapatdisebabkan oleh berbagai penyakit ter-masuk HIV. Terapi antiretroviral (ART)sudah mengurangi angka penyakit CMVpada Odha secara bermakna. Namun,kurang lebih 5% Odha masih mengalamipenyakit CMV.

Penyakit yang paling lazim disebabkanCMV adalah retinitis. Penyakit ini adalahkematian sel pada retina, bagian belakangmata. Kematian sel ini dapat menye-babkan kebutaan secara cepat jika tidakdiobati. CMV dapat menyebar ke seluruhtubuh dan menginfeksi beberapa organsekaligus. Risiko penyakit CMV tertinggiwaktu jumlah CD4 di bawah 50. PenyakitCMV jarang terjadi dengan jumlah CD4di atas 100.

Tanda pertama retinitis CMV adalahmasalah penglihatan seperti titik hitamyang bergerak. Ini disebut ‘floater’(katung-katung) dan mungkin menun-jukkan adanya radang pada retina. Kitajuga mungkin memperhatikan cahayakilat, penglihatan yang kurang ataubengkok-bengkok, atau titik buta. Bebe-rapa dokter mengusulkan pemeriksaanmata untuk mengetahui adanya retinitisCMV. Pemeriksaan ini dilaksanakan olehahli mata. Jika jumlah CD4 kita dibawah 200 dan kita mengalami masa-lah penglihatan apa saja, sebaiknyakita langsung menghubungi dokter.Untuk informasi lebih lanjut mengenaimasalah penglihatan, lihat LI 621.

Beberapa Odha yang baru saja mulaimemakai ART dapat mengalami radangdalam mata, yang menyebabkan kehilang-an penglihatan. Masalah ini disebabkanoleh sindrom pemulihan kekebalan (lihatLI 483).

Sebuah penelitian baru memberi kesanbahwa orang dengan infeksi CMV aktiflebih mudah menularkan HIV-nya padaorang lain.

Infeksi CMV dapat menyebabkanperadangan (lihat LI 484) walau tidak adagejala penyakit CMV. CMV dapat diak-tifkan kembali pada banyak orang sebagaibagian dari penuaan yang normal. Untukmengurangi peradangan, CMV sebaiknyadiobati, walau tidak ada gejala.Bagaimana CMV Diobati?

Pada awal, pengobatan untuk CMVmeliputi infus setiap hari. Karena harusdiinfus setiap hari, sebagian besar orangmemasang ‘keran’ atau buluh obat yangdipasang secara tetap pada dada ataulengan. Dulu orang dengan penyakitCMV diperkirakan harus tetap memakaiobat anti-CMV seumur hidup.

Setelah mulai penggunaan ART, pasiendapat berhenti memakai pengobatan CMVjika jumlah CD4-nya di atas 150 dan tetapbegitu selama sedikitnya tiga bulan.Namun ada dua keadaan yang khusus:1. Sindrom pemulihan kekebalan dapat

menyebabkan radang yang berat padamata Odha walaupun sebelumnya tidakpernah sakit CMV. Dalam hal ini,biasanya pasien diberikan obat anti-CMV bersama dengan ART-nya.

2. Bila jumlah CD4 turun di bawah 50,risiko penyakit CMV meningkat.

Apakah CMV Dapat Dicegah?Gansiklovir disetujui untuk mencegah

(profilaksis) CMV, tetapi banyak dokterenggan meresepkannya. Mereka tidakingin menambahkan hingga 12 kapsulsehari pada pasien. Lagi pula, belum jelasapakah profilaksis ini bermanfaat. Duapenelitian besar menghasilkan kesimpulanberbeda. Akhirnya, ART dapat menahanjumlah CD4 pada tingkat yang cukuptinggi sehingga yang memakainya tidakakan sakit CMV.Bagaimana Kita Dapat MemilihPengobatan CMV?

Ada beberapa masalah yang sebaiknyadipertimbangkan jika memilih pengobatanpenyakit CMV aktif:

Apakah ada risiko pada penglihatan?Kita harus segera bertindak agar kita tidakmenjadi buta.

Seberapa efektif pengobatan? Gan-siklovir suntikan adalah pengobatan CMVyang paling efektif secara keseluruhan.Bentuk susuk sangat baik untuk meng-hentikan retinitis. Namun susuk hanyabekerja pada mata yang disusuk.

Bagaimana obat diberikan? Pil palingmudah dipakai. Pengobatan yang di-masukkan langsung ke dalam pembuluhdarah membutuhkan suntikan atau pem-buluh obat, dan hal ini dapat menimbul-kan infeksi. Suntikan pada mata berartimenyuntik jarum langsung pada mata.Bentuk susuk, yang bertahan enam sampaidelapan bulan, membutuhkan sekitar satujam rawat jalan.

Apakah terapinya lokal atau sis-temik? Terapi lokal hanya berpengaruhpada mata. Retinitis CMV dapat cepatmenyebar dan mengakibatkan kebutaan.Karena itu, penyakit ini diobati denganmanjur waktu pertama ditemukan. Obatbaru dalam bentuk suntikan dan susukmenempatkan obat langsung dalam mata,dan menimbulkan dampak terbesar padaretinitis.

Penyakit CMV juga dapat ditemukanpada bagian tubuh lain. Untuk menanggu-langi di bagian tubuh lain, kita membu-tuhkan terapi sistemik (seluruh tubuh).Pengobatan suntikan atau infus, atau pilvalgansiklovir, dapat dipakai.

Apa efek sampingnya? Beberapa obatCMV dapat merusak sumsum tulang atauginjal. Ini mungkin membutuhkan obattambahan. Obat lain meliputi infus selamawaktu yang lama. Bahas efek sampingpengobatan CMV dengan dokter.

Apa saran pedoman? Baru-baru iniada beberapa pedoman profesional yangmenyarankan penggunaan valgansiklovirsebagai pengobatan pilihan untuk pasienyang tidak berisiko segera kehilanganpenglihatannya.Garis Dasar

Penggunaan ART adalah cara terbaikuntuk mencegah CMV. Jika jumlah CD4kita rendah, dan kita mengalami gangguanpenglihatan APA PUN, kita harus lang-sung periksa ke dokter!

Pengobatan langsung pada mata me-mungkinkan pengendalian retinitis CMV.Dengan obat CMV baru, kita dapatmenghindari buluh obat yang dipasangpada tubuh kita dan infus harian.

Sebagian besar orang dapat menghenti-kan penggunaan obat CMV jika jumlahCD4-nya naik dan tetap di atas 150 waktumemakai ART.

Diperbarui 15 Desember 2012 berdasarkan FS 504The AIDS Infonet 23 Agustus 2012

Page 63: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 502

KRIPTOSPORIDIOSIS

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Kriptosporidiosis Itu?Kriptosporidiosis (kripto) adalah

infeksi yang disebabkan parasit Crypto-sporidium parvum. Parasit mengambilnutrisinya dari organisme hidup lain,yang disebut induk. Tubuh kita adalahinduk tersebut bila kita terinfeksi kripto.Kripto sebagian besar memengaruhi ususdan menyebabkan diare.

Kripto menular secara mudah melaluimakanan atau air yang tercemar, atauhubungan langsung dengan orang atauhewan yang terinfeksi. Di AS, kuranglebih 15-20% Odha terinfeksi kripto;angka untuk Indonesia belum diketahui.Hanya sebagian infeksi ini mengem-bangkan penyakit berat.

Kripto menyebabkan diare berat, sertamual, muntah, dan kram perut. Padaorang yang sistem kekebalan tubuhnyasehat, gejala ini tidak bertahan lebih darisekitar satu minggu. Lihat LembaranInformasi (LI) 554 untuk informasi lebihlanjut mengenai diare.

Namun gejala kripto dapat berlangsunglama jika sistem kekebalan sudah rusak.Ini biasa terjadi pada jumlah CD4 dibawah 200. Pada orang terinfeksi HIV,bila kripto berlangsung empat mingguatau lebih, orang tersebut dianggapAIDS, berdasarkan definisi yang berlakudi AS.

Diare dapat mengganggu penyerapangizi. Jika berlangsung lama, hal ini dapatmenyebabkan penurunan yang luar biasapada berat badan, yang disebut wasting– lihat LI 518.

Beberapa penyakit menyebabkanmasalah serupa. Untuk konfirmasidiagnosis, dokter biasanya memeriksakotoran (tinja) untuk parasit dan telurnya.Ini disebut ‘tes O dan P’, atau ‘ova (telur)dan parasit’.

Dapatkah Kripto Dicegah?Belum ada obat untuk mencegah

kripto.Perlindungan terbaik adalah keber-

sihan. Hindari hubungan dengan kotor-an manusia atau hewan. Cuci tangansetelah ke kamar mandi, bekerja dikebun, menangani cucian kotor atauhewan, atau mengganti popok – lihatLI 851. Kripto dapat menular melaluihubungan seks oral-anal (mulut kedubur). Hindari menelan air waktuberenang karena air dapat tercemarkotoran manusia atau hewan yangmengandung kripto. Kerang atau tirammentah dapat membawa kripto.

Air ledeng atau air sumur dapat ter-cemar kripto. Jika jumlah CD4 kita dibawah 300, kita sebaiknya memper-timbangkan langkah ini:

Merebus air minum atau yang dipakaiuntuk memasak sedikitnya satu menit;atauMemakai air mineral (botol); atauMemakai air yang disaring: memakaisaringan rumah yang dipastikan se-bagai ‘Saringan 1-mikron’; atauMemakai air sulingan.Air mineral mungkin tidak aman kalau

tidak direbus atau disaring secara benar.Bagaimana Kripto Diobati?

Belum ada pengobatan yang menyem-buhkan kripto; namun terapi anti-retroviral (ART) dapat mengurangi ataumemulihkan gejala kripto.

Nitazoksanid disetujui di AS untukmengobati kripto pada orang dewasa dananak. Beberapa obat yang disetujui untukmengobati penyakit lain dapat dipakaiterhadap kripto, termasuk paromomisin.

Kita tidak dapat memberantas infeksikripto. Namun ada obat untuk menanganidiare yang disebabkannya. Ini termasukloperamid (Imodium), bismut subsalisilatdan obat serupa. Diare berat yang ber-langsung terus-menerus kadang kaladiobati dengan oktreotid.

Bila kita diare, penting kita minumbanyak agar tidak dehidrasi (kekurangancairan). Kita mungkin juga harus meng-ganti elektrolit yang hilang denganmemakai oralit.Garis Dasar

Kriptosporidium adalah parasit yangagak lazim. Kuman ini ditemukan padahewan, manusia, tanah, dan air. Kriptomudah menular.

Pada orang dengan sistem kekebalansehat, kripto menyebabkan diare danmasalah perut lain untuk kurang lebihsatu minggu. Pada Odha dengan jumlahCD4 di bawah 200, diare dapat ber-langsung lama.

Cara terbaik mencegah infeksi kriptoadalah dengan sering cuci tangan.Hindari air yang tercemar, atau es yangdibuat dari air yang tercemar. Karenakemungkinan air ledeng/air sumur ter-cemar kripto, hanya memakai air yangdirebus atau disaring, atau air mineral(botol) untuk minum dan masak.

Pengobatan terbaik untuk kripto adalahART. Nitazoksanid dapat dipakai untukmemerangi kripto.

Diare terus-menerus akibat kripto harusditangani dengan baik untuk meng-hindari dehidrasi, kehilangan elektrolit,dan masalah yang lebih berat sepertiwasting.

Ditinjau 1 September 2012 berdasarkan FS 502 TheAIDS Infonet 21 Juni 2012

Page 64: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 503

MENINGITIS KRIPTOKOKUS

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Meningitis Kriptokokus Itu?Kriptokokus adalah jamur. Kuman ini

sangat lazim berada di tanah. Jamur inimasuk ke tubuh kita waktu kita menghirupdebu atau kotoran burung yang kering.Tampaknya kuman ini tidak menyebardari orang ke orang.

Meningitis adalah infeksi pada lapisanurat saraf tulang punggung dan otak.Meningitis dapat disebabkan oleh ber-bagai jenis infeksi. Penyakit ini dapatmenyebabkan koma dan kematian. Me-ningitis adalah penyakit paling umumyang disebabkan oleh kriptokokus.Kriptokokus juga dapat menginfeksi kulit,paru, dan bagian tubuh lain. Risiko infeksikriptokokus paling tinggi jika jumlah CD4di bawah 50. Meningitis kriptokokusadalah salah satu infeksi oportunistikterkait HIV yang terpenting, terutama dinegara berkembang. Sebuah penelitianbaru memperkirakan ada satu juta kasussetiap tahun.

Tanda pertama meningitis termasukdemam, kelelahan, leher pegal, sakitkepala, mual dan muntah, kebingungan,penglihatan kabur, dan kepekaan padacahaya terang. Gejala ini muncul secaraperlahan. Sakit kepala sering dialami padabagian depan kepala dan tidak mampudiredakan oleh parasetamol.

Penyakit HIV atau obat juga dapatmenyebabkan gejala yang serupa. Jadi, teslaboratorium dipakai untuk menentukandiagnosis meningitis.

Tes laboratorium ini memakai darah ataucairan sumsum tulang punggung. Cairansumsum tulang punggung diambil denganproses yang disebut pungsi lumbal (lumbarpuncture atau spinal tap). Sebuah jarumditusukkan pada pertengahan tulangpunggung kita, pas di atas pinggul. Jarummenyedot contoh cairan sumsum tulangpunggung. Tekanan cairan sumsum tulangpunggung juga dapat diukur. Bila tekananterlalu tinggi, sebagian cairan tersebutdapat disedot. Tes ini aman dan biasanyatidak terlalu menyakitkan. Namun setelahpungsi lumbal beberapa orang mengalamisakit kepala, yang dapat berlangsung bebe-rapa hari.

Darah atau cairan sumsum tulangpunggung dapat dites untuk kriptokokusdengan dua cara. Tes yang disebut‘CRAG’ mencari antigen (sebuah protein)yang dibuat oleh kriptokokus. Tes ‘biakan’mencoba menumbuhkan jamur kripto-kokus dari contoh cairan. Tes CRAG cepatdilakukan dan dapat memberi hasil pada

hari yang sama. Tes biakan membutuhkansatu minggu atau lebih untuk menun-jukkan hasil positif. Cairan sumsumtulang punggung juga dapat dites secaracepat bila diwarnai dengan tinta India.Bagaimana Meningitis KriptokokusDiobati?

Meningitis kriptokokus diobati denganobat antijamur. Beberapa dokter mema-kai flukonazol. Obat ini tersedia denganbentuk pil atau infus. Flukonazol luma-yan efektif, dan biasanya mudah ditahan(lihat Lembaran Informasi (LI) 534). Itra-konazol kadang kala dipakai untuk orangyang tidak tahan dengan flukonazol.Dokter lain memilih kombinasi amfo-terisin B dan kapsul flusitosin.

Amfoterisin B adalah obat yang sangatmanjur. Obat ini disuntikkan atau diinfussecara perlahan, dan dapat mengakibatkanefek samping yang berat. Efek sampingini dapat dikurangi dengan memakai obatsemacam ibuprofen setengah jam sebelumamfoterisin B dipakai. Ada versi amfo-terisin B yang baru, dengan obat dilapisiselaput lemak menjadi gelembung kecilyang disebut liposom. Versi ini mungkinmenyebabkan lebih sedikit efek samping.

Meningitis kriptokokus kambuh setelahkejadian pertama pada kurang lebihseparuh orang. Kemungkinan kambuhdapat dikurangi dengan terus memakaiobat antijamur. Namun sebuah penelitianbaru menemukan bahwa meningitis tidakkambuh pada Odha dengan jumlah CD4meningkat menjadi lebih dari 100 danmempunyai viral load tidak terdeteksiselama tiga bulan.

Untuk beberapa orang, cairan sumsumtulang punggung harus disedot setiap hariuntuk beberapa waktu agar mengurangitekanan pada otak.

Odha yang mulai terapi antiretroviral(ART) setelah terinfeksi kriptokokusdapat mengalami gejala ini sebagai bagiandari sindrom pemulihan kekebalan (IRIS:lihat LI 483). Sebuah penelitian pada 2011menunjukkan bahwa mulai ART sekaligusmengobati meningitis kriptokokus me-ningkatkan risiko IRIS. Hasil yang lebihbaik dicapai dengan mengobati meningitistersebut sebelum mulai ART.Bagaimana Kita Dapat MemilihPengobatan?

Jika kita mengalami meningitis kripto-kokus, kita diobati dengan obat antijamurseperti amfoterisin B, flukonazol danflusitosin. Amfoterisin B adalah yang

paling manjur, tetapi obat ini dapat merusakginjal. Obat lain mengakibatkan efeksamping yang lebih ringan, tetapi kurangefektif memberantas kriptokokus.

Jika meningitis didiagnosis cukup dini,penyakit ini dapat diobati tanpa memakaiamfoterisin B. Namun, pengobatan yangumum adalah amfoterisin B untuk duaminggu diikuti dengan flukonazol oral(pil). Tanpa ART, flukonazol harus dipakaiterus untuk seumur hidup; kalau tidak,meningitis kemungkinan akan kambuh.Bila kita memakai ART, kita bolehberhenti penggunaan flukonazol jikajumlah CD4 kita tetap di atas 200 selamalebih dari enam bulan.Dapatkah Meningitis KriptokokusDicegah?

Memakai flukonazol waktu jumlah CD4di bawah 50 dapat membantu mencegahmeningitis kriptokokus. Tetapi ada bebe-rapa alasan sebagian besar dokter tidakmeresepkannya:

Sebagian besar infeksi jamur mudahdiobatiFlukonazol adalah obat yang sangatmahalMemakai flukonazol jangka panjangdapat menyebabkan infeksi jamur ragi(seperti kandidiasis mulut, vaginitis,atau infeksi kandida berat pada teng-gorokan) yang kebal (resistan) terhadapflukonazol. Infeksi yang resistan inihanya dapat diobati dengan amfo-terisin B.

Garis DasarMeningitis terjadi paling sering pada

orang dengan jumlah CD4 di bawah 50.Walaupun obat antijamur dapat mencegahmeningitis kriptokokus, obat ini biasanyatidak dipakai karena mahal dan risikomengembangkan infeksi ragi yang resis-tan terhadap obat tersebut.

Jika kita mengalami meningitis kripto-kokus, diagnosis dini mungkin mem-bolehkan pengobatan dengan obat yangkurang beracun. Kita sebaiknya menghu-bungi dokter jika kita mengalami sakitkepala, leher pegal, masalah penglihatan,kebingungan, mual, atau muntah.

Jika kita pernah meningitis, kita harusmemakai obat antijamur terus-menerusuntuk mencegah kambuhnya. Namunprofilaksis ini dapat dihentikan bila CD4kita tetap di atas 200 selama enam bulanakibat penggunaan ART.

Diperbarui 1 September 2012 berdasarkan FS 503The AIDS Infonet 16 Mei 2012

Page 65: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 504

MASALAH SARAF & DEMENSIA

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Masalah Susunan Saraf Itu?Susunan saraf mempunyai dua bagian.

Otak dan urat saraf tulang belakang yangdisebut susunan saraf pusat (SSP). Sarafdan otot disebut susunan saraf perifer(perifer berarti jauh dari pusat).

Orang dengan penyakit HIV mungkinmengalami beberapa masalah pada susu-nan saraf. Masalah yang lazim adalahneuropati perifer. Ini kerusakan padasaraf yang mengendalikan perasaan.Gejala dapat termasuk perubahan padaperasaan, mati rasa, kesemutan, nyeri,atau kelemahan, terutama pada kaki.Lihat Lembaran Informasi (LI) 555untuk informasi lebih lanjut. MasalahSSP mencakup depresi dan masalahtidur, keseimbangan, jalan kaki, pikirandan ingatan.

Pada awal sejarah AIDS, semua masa-lah ini disebut “demensia terkait HIV”.Namun sekarang masalah yang lebih luasmulai muncul. Hal ini disebut sebagai“gangguan neurologis terkait HIV (HIV-associated neurological disturbance/HAND). Masalah ini termasuk gejalayang kurang berat yang disebut sebagaigangguan motor kognitif yang minor.

Sebelum ada terapi antiretroviral(ART), kurang lebih 20% Odha di ASmengalami demensia berat. ART sudahmengurangi kejadian demensia berat.Namun dengan Odha bertahan hiduplebih lama, lebih banyak orang meng-alami masalah neurologis yang lebihringan. Masalah ini diperkirakan meme-ngaruhi 40-70% Odha. Hal ini tetapterjadi, walau mereka memakai ART.Namun jarang ada laporan mengenaidemensia pada Odha di Indonesia.

Tubuh kita mempunyai mekanismeuntuk melindungi otak dari benda asing,yang disebut sebagai sawar darah-otak.Sawar ini menghambat pemasukansebagian besar obat antiretroviral (ARV)pada otak. Walau begitu, bila viral loadHIV dalam darah menurun akibat peng-gunaan ARV tersebut, viral load dalamotak juga menurun. Tidak diketahuiapakah penggunaan ARV yang mampumenembus sawar darah-otak membantumengurangi gejala masalah neurologisyang lebih ringan. Hasil penelitian ber-tentangan.

Apa Tanda Masalah SSP?Beberapa masalah neurologis mem-

butuhkan tanggapan medis yang men-desak. Bila kita mengalami sakit kepalayang berat, terutama bersamaan dengandemam, leher kaku, muntah, atau masa-lah penglihatan, atau bila kita mengem-bangkan kelemahan baru atau kehilanganperasaan, kita sebaiknya langsungperiksa ke dokter.

Gejala utama masalah SSP adalah de-ngan pikiran, perilaku dan penggerakan:

Pikiran: kehilangan ingatan, kesulitanmemusatkan pikiran, kehilangan ke-mampuan mental, sulit pemahaman.Masalah ini dapat termasuk kelupaannomor telepon yang sering dipakai,atau kesulitan dengan hitungan seder-hana seperti menghitung uang kembalidi toko. Orang dengan masalah SSPmungkin mengalami kesulitan peng-gunaan obat sesuai jadwal (kepatuhan,lihat LI 405).Perilaku: depresi, gelisah, putus asa,lekas marah.Penggerakan: masalah keseimbangan,berjalan tidak tegak, penggerakan lebihlambat, kurang koordinasi, gemetaran.Pemeriksaan fisik dapat menunjukkan

kekurangan refleks di pergelangan kaki,terutama bila dibandingkan denganrefleks di lutut.

MRI (semacam pengamatan) dapatmenunjukkan kelainan pada jaringanotak.Apa yang Memburukkan MasalahSSP?

Banyak faktor dapat memburukkanmasalah SSP, termasuk depresi berat,penggunaan narkoba atau alkohol,infeksi hepatitis C (lihat LI 506),peradangan (lihat LI 484), dan penuaannormal.

Tambahan, masalah SSP tampaknyalebih lazim pada orang yang pernahmempunyai jumlah CD4 di bawah 200.

Sebagaimana Odha bertahan hiduplebih lama, penuaan juga menambahmasalah SSP. Beberapa masalah terkaitpenuaan mungkin terjadi lebih cepatpada Odha.

Bagaimana Masalah SSP Diobati?Jika efek samping obat termasuk

masalah SSP, masalah tersebut biasanyahilang jika penggunaan obat penyebab-nya dihentikan. Namun mungkin dibu-tuhkan beberapa bulan sebelum hilang.

Orang dengan masalah SSP mungkinmengalami kesulitan dalam kepatuhanterhadap ART-nya. Mungkin merekamemerlukan bantuan tambahan untukmengingatkan agar memakai obatnya.

Beberapa masalah neurologis lainmulai muncul pada Odha walau mema-kai ART. Masalah ini termasuk yangdikaitkan dengan sindrom pemulihankekebalan (lihat LI 483).Garis Dasar

Penyakit HIV dapat menyebabkanbeberapa masalah pada sistem saraf, darisulit ingatan dan masalah keseimbanganhingga demensia berat. Masalah inibiasanya baru dilihat pada tahap lanjutpenyakit HIV. Namun, masalah ingatandapat dialami, bahkan pada pasien yangtidak mengalami gejala lain.

ART tampaknya melindungi susunansaraf pusat dari kerusakan berat olehHIV. Namun karena semakin banyakOdha bertahan hidup lebih lama berkatART, dan menjadi semakin tua, semakinbanyak masalah SSP mulai muncul.

Mengasuh seseorang dengan masalahSSP yang berat adalah sangat sulit. Peng-asuh harus memperhatikan dirinyasendiri untuk menghindari kejenuhandan depresi.

Diperbarui 30 Mei 2012 berdasarkan FS 505 TheAIDS Infonet 19 Desember 2011

Page 66: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 505

HEPATITIS

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Hepatitis Itu?Hepatitis berarti radang atau pem-

bengkakan hati. Hepatitis bisa disebabkanoleh virus, alkohol, narkoba, obat (ter-masuk obat yang diresepkan), atau racun.Penyebab lainnya adalah infeksi opor-tunistik (IO) seperti MAC (lihat LembaranInformasi (LI) 510) atau CMV (lihatLI 501).

Hepatitis merupakan penyakit yangsangat umum. Penyakit ini dapat terjadibahkan pada orang yang sistem kekebal-annya sehat. Hepatitis juga bisa mengaki-batkan parutan hati (sirosis), dan kega-galan fungsi hati yang bisa mematikan.

Banyak kasus hepatitis tidak diobatikarena tidak ada gejala atau gejala dikiradiakibatkan hanya oleh serangan flu biasa.Gejala hepatitis yang paling umum ada-lah nafsu makan hilang, kelelahan, de-mam, pegal sekujur tubuh, mual danmuntah serta nyeri pada perut. Beberapaorang mungkin mengalami air seni yangmenjadi berwarna gelap, buang air besarberwarna pucat, dan kulit serta matamenguning (disebut ikterus atau jaun-dice).

Dokter akan memeriksa darah kita untukmelihat apakah hati kita bekerja secaranormal. Tes fungsi hati tersebut mencakuppengukuran tingkat bahan kimia tertentu,misalnya bilirubin, AST/SGOT dan ALT/SGPT. Tingkat zat ini yang tinggi dalamdarah mungkin menandai hepatitis. LihatLI 135 untuk informasi lebih lanjutmengenai tes fungsi hati. Tes darah jugadapat dipakai untuk mencari virus penye-bab hepatitis. Tes hepatitis virus dianjur-kan untuk semua Odha. Adakalanyacontoh sel hati diambil dengan memakaijarum (biopsi – lihat LI 672) dan diperiksauntuk menemukan tanda infeksi.Hepatitis Virus

Para ilmuwan mengetahui lima virusyang bisa menyebabkan hepatitis. Inidisebut virus hepatitis A, B, C, D dan E,atau HAV, HBV, dan seterusnya. Lebihdari 90% kasus hepatitis disebabkan HAV,HBV dan HCV.

Hepatitis virus dapat akut atau kronis.Akut berarti penyakit hanya bertahanselama beberapa minggu atau bulan.Kemudian infeksi diberantas dari tubuh.Kita dapat merasa sakit selama beberapaminggu. Hepatitis kronis berarti hati kitamungkin sudah terkena radang selamaenam bulan atau lebih. Hepatitis kronismenetap di tubuh kita; kita dapat menulariorang lain, dan penyakit kita dapatmenjadi aktif lagi.

HAV dan HEV merupakan penyakitakut dan tidak pernah menjadi kronis.Keduanya menular melalui kontak dengantinja, baik secara langsung atau punmelalui makanan yang tersentuh olehtangan yang tercemar.

HBV merupakan virus hepatitis yangpaling umum. Infeksi ini bisa ditularkandari ibu-ke-bayi, melalui hubungan seks,atau kontak dengan darah yang terinfeksi.Secara global, kurang lebih 10% Odhajuga terinfeksi (koinfeksi) HBV. Odhalebih mungkin mengembangkan HBVkronis. HBV lebih berat pada Odha, tetapibeberapa obat antiretroviral (ARV) – 3TC,tenofovir, FTC – juga menyerang HBV.Untuk informasi lebih lanjut, lihat bukukecil Spiritia “ Hepatitis Virus & HIV”.

HCV biasanya ditularkan melaluikontak langsung dengan darah, umumnyamelalui penggunaan jarum atau alat suntiklain secara bergantian. Walau jarang, HCVjuga dapat menular melalui hubungan sekstanpa kondom, terutama antara laki-lakiyang berhubungan seks dengan laki-laki.Kurang lebih 75-85% orang terinfeksiHCV mengembangkan penyakit kronis.HCV dapat sangat ringan atau sama sekalitidak menunjukkan gejala, tetapi padakurang lebih 20% orang dapat menye-babkan kerusakan hati yang berat padakurun waktu 15-50 tahun. Infeksi HIVmemburukkan penyakit HCV. LihatLI 506 untuk informasi lebih lanjutmengenai HCV.

HDV hanya muncul pada orang denganHBV. Penyakit pada orang yang terinfeksiHDV menjadi lebih berat dibandingkanorang yang hanya terinfeksi HBV.

Cara terbaik untuk mencegah infeksivirus hepatitis adalah dengan menjagakebersihan dan menghindari hubunganlangsung dengan darah. Kita mungkintidak mengetahui apakah orang lainterinfeksi. Kondom dapat membantu men-cegah penularan HBV dan HCV. Selainitu, ada vaksin yang dapat melindungiterhadap HAV dan HBV, walau kita sudahterpajan. Vaksin ini mungkin kurangefektif pada orang dengan jumlah CD4 dibawah 350.

Belum ada pengobatan yang efektifuntuk HAV dan HEV, tapi kedua penya-kit ini biasanya cepat sembuh. Interferonpegilasi dan tiga ARV – 3TC, FTC dantenofovir – membantu mengobati HBVdan HDV. Adefovir dipivoxil (Hepsera)disetujui di AS untuk mengobati HBV.LI 506 memberi informasi lebih lanjutmengenai obat untuk HCV. Ada beberapa

obat baru yang sedang dikembangkanuntuk mengobati HCV.Tipe Hepatitis Lain

Hepatitis yang disebabkan oleh alkohol,narkoba, obat, atau pun racun mengaki-batkan gejala yang sama seperti hepatitisvirus. Tugas hati adalah untuk meng-uraikan zat yang terdapat dalam darah,dan beban dapat menjadi terlalu berat.Beberapa obat yang dipakai untuk meme-rangi HIV atau pun penyakit terkait AIDSdapat mengakibatkan hepatitis. Begitujuga dengan parasetamol/asetaminofen(nama merek antara lain Bodrex dan Pana-dol), obat penawar nyeri yang umum.

Pengobatan yang paling baik untuk tipehepatitis ini adalah menghentikan peng-gunaan alkohol, narkoba atau obat yangmengganggu hati.

Jika hepatitis disebabkan oleh IO terkaitAIDS maka IO itu harus ditangani agarhati dapat pulih.Masalah Pengobatan

Hati harus berfungsi dengan baik agardapat menguraikan sebagian besar obat.Obat yang tidak menyebabkan gangguanapa pun pada waktu hati kita sehat dapatmembuat kita sakit berat bila kita meng-alami hepatitis. Ini juga berlaku untukalkohol, aspirin, jamu-jamuan, dannarkoba. Pastikan dokter tahu SEMUAobat, suplemen dan jamu yang kitapakai..

Beberapa obat yang dipakai untukmengobati hepatitis berinteraksi denganARV. Dokter kita harus memperhatikansemua obat yang kita pakai.Pendekatan Alternatif

Dua jenis jamu tampaknya dapat me-nolong jenis hepatitis apa pun. Pertamaadalah licorice (Glycyrrhiza glabra),sering kali diminum dalam bentuk kapsulatau sebagai teh. Sedangkan yang lainadalah ‘widuri susu’ (milk thistle –Silybum marianum, lihat LI 735), dipakaidalam bentuk sari pati atau teh. Bicaralahdengan dokter atau ahli jamu yangberpengalaman sebelum memakai keduajenis jamu tersebut.

Beberapa produsen memasarkan yangdisebut ‘hepatoprotektor’, yaitu gabunganbeberapa jamu – lihat LI 760. Belum adabukti bahwa hepatoprotektor efektifterhadap hepatitis virus.

Diperbarui 30 Mei 2012 berdasarkan FS 506 TheAIDS Infonet 3 Agustus 2011

Page 67: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 506

HEPATITIS C (HCV) & HIV

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Hepatitis C Itu?Virus hepatitis C (HCV) dapat menye-

babkan kerusakan pada hati. Infeksi HCVterutama tersebar melalui hubungan lang-sung darah-ke-darah. Kebanyakan orangtertular HCV melalui penggunaan narkobasuntikan dengan memakai jarum suntiksecara bergantian. Sampai 90% orang yangpernah menyuntik narkoba, walau hanyasekali, ternyata terinfeksi HCV. Beberapaorang juga terinfeksi HCV melalui hu-bungan seks tanpa kondom. Risiko initerutama tinggi untuk laki-laki yangberhubungan seks dengan laki-laki, orangdengan infeksi menular seksual yang lain,orang dengan banyak pasangan seks, danorang yang melalukan kegiatan seksualyang menyebabkan perdarahan, misalnyamemasukkan tangan pada dubur (fisting).HCV juga dapat tertular melalui peralatantato. Beberapa orang juga terinfeksi dalamsarana kesehatan, melalui tertusuk secaratidak sengaja dengan jarum suntik atau alatlain yang tidak steril. HCV juga dapatmenular melalui transfusi darah, walaudarah donor di Indonesia diskrining untukHCV.

HCV lebih mudah menular dibandingHIV melalui darah yang tercemar. Di Indo-nesia, ada kurang lebih 40 kali lebihbanyak orang HCV-positif dibanding HIV-positif. Kita bisa terinfeksi HCV dan tidakmenyadarinya. Kurang lebih 15-30%orang memberantas HCV dari tubuhnyatanpa pengobatan. Sisanya mengem-bangkan infeksi kronis, dan virus inibermukim dalam tubuh kecuali bilaberhasil diobati. HCV mungkin tidakmenyebabkan masalah selama kuranglebih 15-20 tahun, bahkan lebih lama,tetapi HCV dapat mengakibatkan keru-sakan hati berat yang disebut sirosis. Orangdengan sirosis berisiko lebih tinggiterhadap kanker hati, gagal hati dankematian. Sebuah penelitian besar pada2011 menemukan bahwa infeksi HCVkronis meningkatkan risiko kematian daripenyebab apa pun dua kali lipat.Bagaimana HCV Didiagnosis?

Beberapa orang terinfeksi HCV mem-punyai tingkat enzim hati (ALT/SGPT)yang luar biasa tinggi. Lihat LembaranInformasi (LI) 135 untuk informasi tentangtes ini. Bila kita pernah berisiko HCV,sebaiknya kita dites HCV, walau tingkatenzim hati tetap normal. Tes HCV diusul-kan untuk semua Odha, karena koinfeksi(infeksi bersamaan) adalah umum.

Umumnya, tes darah pertama untukHCV adalah tes antibodi. Hasil tes positifberarti kita pernah terinfeksi HCV. Namun

HCV pada beberapa orang dapat sembuhtanpa pengobatan, jadi kita membutuhkantes viral load HCV untuk mengetahuiapakah kita terinfeksi kronis. Tes viral loadHCV diusulkan bila kita pernah berisikoHCV, atau mengalami tanda atau gejalahepatitis.

Tes HCV serupa dengan tes antibodi danviral load HIV. Viral load HCV umumnyajauh lebih tinggi dibandingkan viral loadHIV, sering kali jutaan. Berbeda jugadengan HIV, viral load HCV tidak mera-malkan kelanjutan penyakit.

Viral load HCV atau hasil tingkat enzimhati tidak menunjukkan tingkat kerusakanpada hati. Biopsi hati (LI 672) adalah caraterbaik untuk memastikan keadaan hati.Bila hanya ada sedikit kerusakan pada hati,beberapa pakar mengusulkan hati dipan-tau; bila ada parutan, pengobatan HCVmungkin dibutuhkan.Bagaimana HCV Diobati?

Hampir semua kasus HCV dapat disem-buhkan jika pengobatan dengan interferondimulai sangat dini sejak terinfeksi.Sayangnya, kebanyakan orang pada awalinfeksi tidak sama sekali mengalami tandahepatitis, atau menganggapnya sebagaigejala flu. Kebanyakan kasus baru didiag-nosis setelah beberapa tahun.

Langkah pertama dalam mengobati HCVadalah untuk menentukan genotipe HCV(LI 674). Kebanyakan orang terinfeksidengan genotipe 1. Genotipe 1 dan 4 lebihsulit diobati dibandingkan genotipe 2 atau3.

Pengobatan umum untuk HCV adalahkombinasi dua obat: interferon pegilasi(pegIFN) dan ribavirin (RBV) – lihatLI 680. Obat ini mempunyai efek sampingyang berat, termasuk gejala mirip flu, lekasmarah, depresi, dan kekurangan sel darahmerah (anemia) atau sel darah putih(neutropenia).

Beberapa obat baru untuk HCV sedangdikembangkan. Saat ini, obat baru iniditambah ada pegIFN/RBV.

Pengobatan HCV tidak cocok untuksemua orang, dan beberapa orang tidaktahan efek sampingnya. Kita lebihmungkin berhasil jika kita:

Mempunyai HCV genotipe 2 atau 3Mulai dengan viral load HCV yang lebihrendahBelum mengalami kerusakan berat padahatiPerempuanDi bawah usia 40 tahunTidak memiliki koinfeksi HIV dan/atauhepatitis BBerkulit putih

Dapatkah HCV Dicegah?Belum ada vaksin untuk HCV. Cara

terbaik untuk mencegah infeksi HCVadalah menghindari penggunaan peralatansuntik narkoba bergantian dan kontak laindengan darah terinfeksi HCV.Koinfeksi HCV dan HIV

Karena HIV dan HCV ditularkan melaluihubungan dengan darah yang terinfeksi, ba-nyak orang terinfeksi kedua virus ini, yangdisebut koinfeksi.

Koinfeksi HIV dikaitkan dengankelanjutan penyakit HCV yang lebihcepat, atau risiko kerusakan hati yanglebih tinggi. Dari sisi lain, HCV tampak-nya tidak mempercepat kelanjutanpenyakit HIVOrang dengan koinfeksi lebih mung-kin mengalami masalah hati akibatobat antiretroviral (ARV), tetapi dokterdapat memilih ARV yang lebih nyamanbuat hatiOrang dengan koinfeksi lebih mung-kin depresi. Depresi adalah gejala HCV.Hal ini dapat menyebabkan kelupaandosis obat (kepatuhan rendah, lihatLI 416) dan masalah berpikir (LI 504)Odha dengan jumlah CD4 di bawah200 berisiko paling tinggi terhadapkerusakan hati akibat HCVOrang dengan koinfeksi umumnyamempunyai viral load HCV lebihtinggi, yang berarti kemungkinanpengobatan HCV akan berhasil ada-lah lebih rendahPengobatan HCV kurang efektif untukorang koinfeksi. Angka sembuh adalahkurang lebih 20% dengan genotipe 1 dan50-70% untuk genotipe 2 atau 3Jika kita memenuhi kriteria untukterapi ARV (ART), kita sebaiknyamulai ART lebih dahulu. HIV yangtidak diobati selama 6-12 bulan dapatmenimbulkan akibat yang beratNamun, kadang HCV sebaiknya diobatidulu. Jika HIV belum perlu diobati (jikajumlah CD4 cukup tinggi, dan viral loadHIV cukup rendah), lebih baik mengobatiHCV dahulu. Setelah HCV diobati, hatidalam keadaan yang lebih baik untukmenghadapi ARTBeberapa ARV sebaiknya dihindariselama pengobatan HCV. Janganmemakai ddI dengan RBV. HindariAZT selama pengobatan HCV, karenameningkatkan risiko anemia. Bila kitakoinfeksi HCV-HIV, pastikan dokterberpengalaman dengan kedua penyakit.

Ditinjau 22 Oktober 2012 berdasarkan FS 507 TheAIDS Infonet 10 Agustus 2012

Page 68: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 507

HUMAN PAPILLOMAVIRUS (HPV)

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa HPV Itu?Ada lebih dari seratus virus yang dikenal

sebagai virus papiloma manusia (humanpapilloma virus/HPV). Virus tersebut lazimditemukan. Satu penelitian menemukanHPV pada 77% perempuan HIV-positif.HPV menular dengan mudah melaluihubungan seks. Diperkirakan 50% orangyang aktif secara seksual yang berusia 15-49 tahun di AS mengalami sedikitnya satujenis infeksi HPV. Statistik untuk Indonesiabelum diketahui.

Berbagai jenis HPV menyebabkan kutil,umumnya pada tangan atau kaki. Infeksipada tangan dan kaki biasanya tidakmenular melalui hubungan seks. Beberapajenis HPV dapat menyebabkan kutilkelamin pada penis, vagina dan dubur.Odha dapat mengalami luka yang lebihburuk di dubur dan daerah leher rahim.HPV juga dapat mengakibatkan masalahpada mulut atau pada lidah dan bibir. JenisHPV lain dapat menyebabkan pertumbuhansel yang tidak normal yang disebut dis-plasia. Displasia dapat berkembang men-jadi kanker dubur pada laki-laki dan perem-puan, dan kanker leher rahim (cervicalcancer), atau kanker penis.

Displasia di sekitar dubur disebut neo-plasia intraepitelial anal (anal intraepithelialneoplasia/AIN). AIN adalah perkembangansel baru yang tidak normal pada lapisandubur. Displasia pada daerah leher rahimdisebut neoplasia intraepitelial serviks(cervical intraepithelial neoplasia/CIN).Tampaknya AIN dan CIN lebih umum padaOdha dibanding orang HIV-negatif.Bagaimana HPV Ditemukan?

Banyak orang mempunyai infeksi HPVtanpa diketahui. Infeksi HPV dapat hilangtanpa menyebabkan masalah. Untukmenemukan HPV, dokter mencari displasiaatau kutil kelamin.

Tes Pap (Pap smear) dipakai untukmemeriksa leher rahim perempuan. Tes inijuga dapat dipakai untuk memeriksa duburlaki-laki dan perempuan. Kain penyekadiusap pada daerah yang ingin diperiksa,untuk memungut beberapa sel. Sel inidilumuri pada kaca dan diperiksa denganmikroskop. Sel diperiksa untuk kelainanyang mungkin menunjukkan perubahanabnormal pada sel, misalnya displasia ataukanker leher rahim.

Pada 2009, FDA AS menyetujui dua tesyang memakai contoh yang diambil olehtes Pap. Tes ini mencari tipe HPV yangdikaitkan dengan masalah kesehatan.

Displasia dapat dideteksi dengan tes Pap.Beberapa peneliti menganggap bahwa tes

Pap pada dubur dan leher rahim sebaiknyadilakukan setiap tahun untuk orang yang

berisiko lebih tinggi:Orang yang menerima seks anal (penismasuk pada duburnya)Perempuan yang pernah mengalami CINSiapa pun dengan jumlah CD4 di bawah500Namun peneliti lain menganggap pe-

meriksaan fisik dengan teliti dapat mene-mukan semua kasus kanker dubur yangditemukan melalui tes Pap pada dubur.

Kutil kelamin dapat muncul antarabeberapa minggu hingga beberapa bulansetelah seorang terinfeksi HPV. Kutil dapatkelihatan seperti benjolan kecil. Kadangkala, kutil ini dapat menjadi lebih penuhdengan daging dan kelihatan sepertikembang kol. Semakin lama, kutil dapatmenjadi semakin besar.

Umumnya, dokter dapat menentukanapakah kita mempunyai kutil kelamindengan melihatnya. Kadang kala alat yangdisebut anoskop dipakai untuk memeriksadaerah dubur. Jika perlu, contoh kutildipotong dan diperiksa dengan mikroskop.Ini disebut biopsi.

Jenis HPV yang menyebabkan kutil kela-min tidak sama dengan jenis virus yangmenyebabkan kanker. Tetapi jika kita mem-punyai kutil, kita mungkin juga terinfeksijenis HPV lain yang dapat menyebabkankanker.Apakah Infeksi HPV DapatDicegah?

Tidak ada cara yang mudah untukmengetahui apakah seseorang terinfeksiHPV. Orang yang tidak menunjukkan tandaatau gejala infeksi HPV tetap dapatmenularkan infeksinya.

Kondom tidak mencegah penularanHPV secara keseluruhan. Virus ini dapatmenular melalui hubungan langsungdengan daerah kulit yang terinfeksi yangtidak diliputi oleh kondom.

Laki-laki dan perempuan dengan HIVyang aktif secara seksual mungkin sebaik-nya melakukan tes Pap secara berkala padavagina dan/atau dubur untuk mencari selyang abnormal atau tanda awal kutil. Hasilpositif dapat ditindaklanjuti untuk menge-tahui apakah pengobatan dibutuhkan.

Dua vaksin disetujui di AS untuk laki-laki dan perempuan berusia 9-26 tahun.Vaksin ini diberi dengan serangkaian tigasuntikan selama enam bulan. Vaksin inipaling efektif pada orang yang belum aktifsecara seksual. Vaksin ini belum diuji cobapada orang yang terlanjur terinfeksi HPV,dan tidak disetujui untuk dipakai oleh orangtersebut.

Pada 2011, CDC-AS mengusulkan semuaanak laki-laki divaksinasi pada usia 11tahun.

Bagaimana Infeksi HPV Diobati?Belum ada pengobatan langsung untuk

infeksi HPV. Sistem kekebalan tubuh dapat“memberantas” (alias menyembuhkan)infeksi HPV. Namun orang tersebut dapattertular lagi. Displasia dan kutil dapatdicabut. Ada beberapa cara untuk melaku-kan ini:

Membakarnya dengan jarum listrik(kauterisasi listrik) atau laser.Membekukannya dengan nitrogen cair.Memotongnya secara bedah.Mengobatinya dengan zat kimia. Asamtriklorasetik (TCA) efektif untuk bebe-rapa orang.Pengobatan lain yang kurang lazim untuk

kutil termasuk obat 5-FU (5-fluorourasil)dan interferon alfa. 5-FU berbentuk krim.Suatu obat baru, yaitu imikuimod, disetujuidi AS untuk mengobati kutil kelamin.Sidofovir, yang aslinya dikembangkanuntuk mengobati virus sitomegalo (CMV)mungkin juga dapat membantu memerangiHPV.

Infeksi HPV dapat bertahan lama, ter-utama pada orang terinfeksi HIV. Displasiadan kutil dapat kambuh. Penyakit inisebaiknya diobati sesegera mungkin untukmengurangi kemungkinan penyebaran ataukambuh.

Sebuah penelitian di AS menemukanbahwa peningkatan dalam kanker dubursebagian besar ditemukan pada Odha laki-laki.Garis Dasar

Virus papiloma manusia (HPV) adalahvirus yang cukup lazim. Jenis HPV yangberbeda menyebabkan kutil atau pertum-buhan sel yang tidak normal (displasia)dalam atau di sekitar leher rahim ataudubur. Pertumbuhan sel tidak normal inidapat menyebabkan kanker leher rahimatau dubur. Infeksi HPV pada alat kelamindisebarkan melalui hubungan seks.

Infeksi HPV dapat bertahan lama, ter-utama pada Odha.

Tes Pap dapat menemukan pertumbuhansel yang tidak normal pada leher rahim. Tesini juga dapat dipakai untuk memeriksadubur laki-laki dan perempuan. Walaupuntes Pap tampaknya cara terbaik untukmenemukan kanker leher rahim secara dini,pemeriksaan fisik dengan hati-hati mung-kin adalah cara terbaik untuk menemukankanker dubur.

Tanda infeksi HPV – kutil atau displasia– sebaiknya diobati sesegera mungkinsetelah dideteksi. Kalau tidak, masalahdapat menjadi lebih besar dan lebihmungkin kambuh setelah diobati.

Diperbarui 10 Januari 2013 berdasarkan FS 510The AIDS Infonet 15 Oktober 2012

Page 69: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 508

SARKOMA KAPOSI (KS)

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Sarkoma Kaposi Itu?Sarkoma Kaposi (KS) adalah penyakit

mirip kanker. Awalnya KS ini dikenalsebagai penyakit yang memengaruhilaki-laki usia lanjut di daerah EropaTimur atau Laut Tengah. KS juga terjadipada laki-laki Afrika dan orang dengansistem kekebalan tubuh yang lemah.Penyebab KS tertinggi sekarang adalahinfeksi HIV. Kalau kita mengalami KSterkait HIV, kita dianggap AIDS.

Penyakit ini biasanya dilihat pada kulit,atau dalam lapisan mulut, hidung, ataumata. KS juga dapat menyebar padaparu, hati, perut dan usus, dan kelenjargetah bening. KS mencakup perkem-bangan banyak pembuluh darah baruyang sangat tipis. Proses ini disebutangiogenesis.

KS disebabkan oleh virus herpes yangdisebut virus herpes manusia 8 (HHV-8). Dalam suatu penelitian baru, laki-lakidengan HHV-8 hampir 12 kali lipat lebihmungkin didiagnosis dengan KS diban-dingkan laki-laki yang tidak terinfeksiHHV-8.

KS memengaruhi kurang lebih 20%Odha di AS yang tidak memakai terapiantiretroviral (ART). Angka di Indonesiabelum diketahui, tetapi tampaknya lebihrendah. Di AS, kejadian KS merosotkurang lebih 80% setelah adanya ART.Namun pada 2007, dokter menemukankasus KS pada orang yang HIV-nyatertekan penuh oleh ART. Kasus baru initampaknya ringan dan tidak gawat.

KS terutama terjadi pada laki-laki: diAS ada delapan kali lebih banyak laki-laki dengan KS dibandingkan perem-puan. KS adalah gejala AIDS yangpaling mudah terlihat, karena biasanyapenyakit tampak sebagai bintik kulityang disebut lesi, yang kelihatan ber-warna merah atau ungu pada kulit putihdan agak biru, cokelat atau hitam padakulit lebih gelap. Lesi sering terjadi padawajah, lengan dan kaki.

KS pada kulit tidak gawat. Namun lesiKS pada kaki dapat menyebabkan ke-sulitan berjalan kaki. Jika menyebar padatempat lain, tumor KS dapat menye-babkan masalah berat. Pada lapisanmulut, KS dapat menyebabkan kesulitan

makan atau menelan. Pada perut atauusus, KS dapat menyebabkan perdarahandalam dan penyumbatan. Jika KS me-nyumbat kelenjar getah bening, hal inidapat menyebabkan bengkak yang beratpada lengan, kaki, wajah atau kantongkemaluan. Bentuk KS yang paling beratadalah pada paru. KS pada paru dapatmenyebabkan batuk yang berat, sesaknapas, atau kumpulan cairan yang dapatmenjadi gawat.

KS sering dapat didiagnosis denganmelihat lesi pada kulit. Biasanya datar,tanpa rasa sakit, dan tidak gatal atauberisi cairan. Mungkin kelihatan sepertiluka memar, tetapi warna ungu lukamemar hilang jika ditekan; lesi KS tidakbegitu. Lesi KS dapat tumbuh menjadibenjolan yang dapat bergabung. Dokterkita mungkin mengambil contoh kecil(biopsi) dari lesi untuk diperiksa denganmikroskop dan menentukan diagnosisKS.Bagaimana KS Diobati?

ART adalah pengobatan terbaik untukKS aktif. Pada banyak orang, ART dapatmenghentikan tumbuhnya atau bahkanmemulihkan lesi kulit. Selain ART, adaberbagai pengobatan untuk KS pada kulitatau pada bagian tubuh lain.

Pada kulit, KS mungkin tidak harusdiobati jika hanya ada sedikit lesi. Lesikulit dapat:

Dibekukan dengan nitrogen cairDiobati dengan radiasiDicabut secara bedahDisuntik dengan obat antikanker atauinterferon alfaDiobati dengan olesan tretinoin (asamretinoik)Pengobatan ini hanya efektif pada lesi

kulit, bukan KS secara keseluruhan. Lesikulit mungkin kambuh setelah pengo-batan.

Jika KS telah menyebar pada organdalam, pengobatan sistemik (seluruhtubuh) dipakai. Jika ART tidak cukup,doksorubisin, daunorubisin atau pakli-taksel juga dapat dipakai.

Doksorubisin dan daunorubisin adalahobat antikanker dalam bentuk ‘lipo-somal’. ‘Liposomal’ berarti obat denganjumlah kecil dilapisi selaput lemak

menjadi gelembung kecil, yang disebutliposom. Obat bertahan lebih lamadengan bentuk ini dan tampaknya ber-pindah ke daerah yang membutuhkan.Dengan memakai bentuk obat liposomal,beberapa efek samping berkurang.Apakah KS Dapat Dicegah?

Cara penularan HHV-8 belum jelas.Mungkin virus ini menular melalui hu-bungan seks dan melalui ciuman dalam.Seperti infeksi oportunistik lain, sistemkekebalan tubuh yang sehat dapatmengendalikan infeksi HHV-8. Caraterbaik mencegah KS adalah denganmemakai ART untuk menjaga kekuatansistem kekebalan.Adakah Pengobatan Lain yangDitelitikan untuk KS?

Pendekatan antisitokin: Ada banyakpenelitian terhadap sitokin, protein yangdipakai oleh sistem kekebalan untukmerangsang sel agar tumbuh. Parapeneliti menganggap bahwa zat yangmenghambat faktor pertumbuhan inijuga dapat melambatkan pertumbuhanKS.

Antibodi monoklonal: Obat ini dibuatmelalui rekayasa genetis. Nama obat inimempunyai “-mab” di belakang, misal-nya bevacizumab.

Obat lain: Ilmuwan sedang menelitibeberapa obat yang melambatkan per-kembangan pembuluh darah (angio-genesis).Garis Dasar

KS adalah penyakit yang memengaruhikurang lebih 20% Odha di AS yang tidakmemakai ART, tetapi mungkin kejadianlebih rendah di Indonesia. KS sebagiandisebabkan oleh virus herpes yangdisebut HHV-8.

Pengobatan terbaik untuk KS adalahART. KS pada kulit diobati denganbeberapa cara, dan bukan masalah gawat.KS pada organ dalam dapat gawat. KSdalam biasa diobati dengan obat anti-kanker.

Jika kita mengamati bintik warna gelappada kulit, kita sebaiknya diperiksadokter untuk menentukan apakah kitasakit KS.

Diperbarui 30 Mei 2012 berdasarkan FS 511 TheAIDS Infonet 9 November 2011

Page 70: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 509

LIMFOMA

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Limfoma Itu?Limfoma adalah kanker sel darah putih

yang disebut limfosit-B, atau sel-B. Seltersebut cepat menggandakan diri danmembentuk tumor. Limfoma pada otakatau urat saraf tulang belakang disebutlimfoma susunan saraf pusat (SSP).

Limfoma yang berhubungan denganAIDS kadang kala disebut sebagaiLimfoma Non-Hodgkin (NHL). Pada1985, NHL dimasukkan pada daftarpenyakit yang mendefinisi AIDS olehCenters for Disease Control di AS.Penyakit Hodgkin, jenis limfoma lain,jarang ditemukan pada Odha.

Semakin lama kita hidup dengan sistemkekebalan tubuh yang lemah, semakintinggi risiko NHL. NHL dapat terjadibahkan pada jumlah CD4 yang tinggi.NHL dapat gawat dan menimbulkankematian, kadang-kadang dalam satutahun.

Penggunaan terapi antiretroviral (ART)mengurangi angka sebagian besar infeksioportunistik kurang lebih 80%. Padaawal, penurunan ini tampaknya tidakberlaku untuk NHL. Namun penelitianbaru menunjukkan kejadian NHL menu-run 50%, terutama limfoma SSP. NHLmasih menyebabkan kurang lebih 20%kematian pada Odha. Kurang lebih 10%Odha mungkin akhirnya akan mengem-bangkan NHL.Bagaimana NHL Didiagnosis?

Tumor NHL dapat terjadi pada tulang,perut, hati, otak atau bagian tubuh yanglain. Tanda pertama NHL adalah pem-bengkakan kelenjar getah bening,demam, keringat malam, dan kehilanganberat badan lebih dari 10%. Gejala inidapat muncul akibat beberapa penyakitlain berhubungan dengan AIDS. Jikatidak menemukan alasan lain untukgejala ini, biasanya dokter akan tes untukNHL.

NHL biasa didiagnosis dengan me-makai teknik penggambaran atau biopsi.Teknik penggambaran memakai bebe-rapa pengamatan (scan) yaitu scan CAT,PET, galium dan talium. Biopsi adalahpemeriksaan sel yang terduga adalahtumor. Sel diambil dengan jarum tipis,atau sel diambil dengan bedah.

Apa Penyebab NHL?NHL disebabkan oleh rangsangan

jangka panjang pada sistem kekebalantubuh. Jika sel-B menggandakan dirisecara cepat selama bertahun-tahun,makin banyak mutasi atau perubahanterjadi pada sel ini. Beberapa mutasi inidapat menyebabkan kanker.

Kurang lebih 4% orang dengan gejalapenyakit HIV mengalami NHL setiaptahun. Angka kejadian NHL pada Odha80 kali lebih tinggi dibandingkanmasyarakat umum.

Risiko NHL ditingkatkan oleh infeksidengan virus Epstein-Barr, dan olehfaktor genetis. Angka kejadian NHL duakali lebih tinggi pada laki-laki diban-dingkan pada perempuan, dan di AS, duakali lebih tinggi di antara orang berkulitputih dibandingkan orang asal Afrika danKaribia.

Pada saat ini, belum diketahui carapencegahan NHL.Bagaimana NHL Diobati?

Sebagian besar kanker diobati dengankombinasi obat (kemoterapi atau kemo).Kemo sangat beracun. Terapi ini mene-kan sistem kekebalan. Kemo dapatmengakibatkan mual, muntah, kelelahan,diare, gusi bengkak dan peka, luka padamulut, rambut rontok, dan mati rasa atausemutan pada kaki atau tangan.

Kemo juga merusak sumsum tulang.Ini dapat mengakibatkan anemia (kurangsel darah merah) dan neutropenia(kurang sel darah putih). Neutropeniameningkatkan risiko infeksi bakteri.Obat tambahan mungkin dibutuhkanuntuk melawan efek samping ini.

NHL pada SSP sangat sulit diobati.Terapi radiasi sering dipakai untukmenggantikan atau menunjang kemo.

Odha lebih mudah menahan kemountuk NHL bila memakai ART. Sebagaihasil, angka kematian akibat NHL sudahmenurun lebih dari 80%. Dalam sebuahpenelitian, 74% pasien NHL yangmemakai kombinasi kemo baru yangdisebut EPOCH menjadi pulih.

Sejak Odha mulai memakai ART, jenisNHL yang ditemukan pada Odha men-jadi lebih mudah diobati. Sebagai hasil,sekarang Odha dengan NHL bertahanhidup lebih lama.

Beberapa jenis kemo dipakai untukNHL. Kemo memulihkan tumor padakurang lebih 50% pasien. Namun tumordapat kambuh pada banyak pasien dalamsatu tahun.

Orang yang didiagnosis NHL lebihberisiko mengalami pneumonia pneumo-sistis (PCP), dan harus memakai obatuntuk mencegah penyakit ini. LihatLembaran Informasi (LI) 512 untukinformasi lebih lanjut tentang PCP.

“Antibodi monoklonal” sekarangdipakai untuk NHL, dan peneliti terusmenelitikan penggunaannya. Obat inidibuat dengan rekayasa genetis. Obat inimenyerang sel-B yang menggandakandiri tanpa pengendalian. Nama antibodimonoklonal berakhir dengan ‘-mab’,seperti rituksimab. Obat tersebut menyu-sutkan tumor dan memperpanjang waktusebelum tumor tumbuh kembali.Garis Dasar

NHL, sejenis kanker yang melibatkansel-B, memengaruhi orang denganpenyakit HIV lanjut. NHL gawat dansering mengakibatkan kematian. Peng-gunaan ART menurunkan jumlah kasusbaru NHL. Ini terutama betul untuk NHLpada susunan saraf pusat (SSP).

NHL diobati dengan obat kemo. UntukNHL pada SSP, terapi radiasi jugadipakai. Walaupun tumor NHL dapathilang, mereka cenderung kambuh padabanyak orang.

Pengobatan NHL sulit. Orang yangmengalaminya sering mempunyai sistemkekebalan tubuh yang sangat lemah.ART dapat menguatkan sistem keke-balan tubuh dan memungkinkan peng-gunaan kemo yang lebih manjur. ARTjuga tampaknya menyebabkan NHLlebih mudah diobati. Obat tambahansering kali dibutuhkan untuk menanganiefek samping kemo.

Obat baru hasil rekayasa genetis yangdisebut antibodi monoklonal sudah mulaidipakai untuk mengobati NHL. Pene-litian terus dilakukan terhadap peng-gunaan antibodi monoklonal, sertakombinasi obat kemo yang baru.

Ditinjau 22 Oktober 2012 berdasarkan FS 512 TheAIDS Infonet 27 September 2012

Page 71: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 510

MAC (Mycobacterium Avium Complex)

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa MAC Itu?Kompleks Mikobakterium Avium

(Mycobacterium Avium Complex/MAC)adalah penyakit berat yang disebabkanoleh bakteri umum. MAC juga dikenalsebagai MAI (Mycobacterium AviumIntracellulare). Infeksi MAC dapat lokal(terbatas pada satu bagian tubuh) ataudiseminata (tersebar luas pada seluruhtubuh, kadang kala disebut DMAC).Infeksi MAC sering terjadi pada paru,usus, sumsum tulang, hati dan limpa.

Bakteri yang menyebabkan MACsangat lazim. Kuman ini ditemukan diair, tanah, debu dan makanan. Hampirsetiap orang memiliki bakteri ini dalamtubuhnya. Sistem kekebalan tubuh yangsehat dapat mengendalikan MAC, tetapiorang dengan sistem kekebalan yanglemah dapat mengembangkan penyakitMAC.

Hingga 50% Odha mengalami penya-kit MAC, terutama jika jumlah CD4 dibawah 50. MAC hampir tidak pernahmenyebabkan penyakit pada orangdengan jumlah CD4 di atas 100.Bagaimana Kita Tahu Kita MAC?

Gejala MAC dapat meliputi demamtinggi, panas dingin, diare, kehilanganberat badan, sakit perut, kelelahan, dananemia (kurang sel darah merah). JikaMAC menyebar dalam tubuh, bakteri inidapat menyebabkan infeksi darah,hepatitis, pneumonia, dan masalah beratlain.

Gejala ini dapat disebabkan olehbanyak infeksi oportunistik. Jadi, dokterkemungkinan akan memeriksa darah, airseni, atau air ludah untuk mencari bakteriMAC. Contoh cairan tersebut dites untukmengetahui bakteri apa yang tumbuhpadanya. Proses ini, yang disebut pem-biakan, membutuhkan beberapa minggu.Memang sulit menemukan bakteri MAC,walau kita terinfeksi.

Jika jumlah CD4 kita di bawah 50,dokter mungkin mengobati kita seolah-olah kita MAC, walaupun tidak adadiagnosis yang tepat. Ini karena infeksiMAC sangat umum tetapi sulit didiag-nosis.

Bagaimana MAC Diobati?Bakteri MAC dapat bermutasi (meng-

ubah dirinya) dan mengembangkan resis-tansi (menjadi kebal) terhadap beberapaobat yang dipakai untuk mengobatinya.Dokter memakai kombinasi obat anti-bakteri (antibiotik) untuk mengobatiMAC. Sedikitnya dua obat dipakai:biasanya azitromisin atau klaritromisinditambah hingga tiga obat lain. Peng-obatan MAC harus diteruskan seumurhidup (selama jumlah CD4 kita di bawah100), agar penyakit tidak kembali(kambuh).

Orang akan bereaksi secara berbedaterhadap obat anti-MAC. Kita dan doktermungkin harus mencoba berbagai kom-binasi sebelum kita menemukan satukombinasi yang berhasil untuk kita danmenyebabkan efek samping sedikitmungkin.

Obat MAC yang paling umum dan efeksampingnya adalah:

Amikasin: masalah ginjal dan telinga;disuntikkan.Azitromisin (lihat Lembaran Informasi(LI) 530): mual, sakit kepala, diare;bentuk kapsul atau diinfus.Siprofloksasin (lihat LI 531): mual,muntah, diare; bentuk tablet ataudiinfus.Klaritromisin (lihat LI 532): mual, sakitkepala, muntah, diare; bentuk kapsulatau diinfus. Catatan: takaran maksi-mum 500mg dua kali sehari.Etambutol: mual, muntah, masalahpenglihatan; bentuk tablet.Rifabutin: ruam, mual, anemia; bentuktablet. Banyak interaksi obat.Rifampisin: demam, panas dingin, sakittulang atau otot; dapat menyebabkanair seni, keringat dan air ludah menjadiberwarna merah-oranye (dapat me-warnai lensa kontak); dapat meng-ganggu pil KB. Banyak interaksi obat.

Dapatkah MAC Dicegah?Bakteri yang menyebabkan MAC

sangat umum. Mustahil infeksinyadihindari. Cara terbaik untuk mencegahpenyakit MAC adalah memakai terapiantiretroviral (ART). Bahkan jika jumlahCD4 kita sangat rendah, ada obat yangdapat mencegah perkembangan penyakitMAC pada hingga 50% orang.

Obat antibiotik azitromisin dan kla-ritromisin dipakai untuk mencegahpenyakit MAC. Obat ini dapat diresep-kan untuk orang dengan jumlah CD4 dibawah 50.

ART dapat meningkatkan jumlah CD4.Jika jumlah CD4 naik di atas 100 dantahan pada tingkat ini selama tiga bulan,berhenti memakai obat pencegahanMAC mungkin aman. Bahas dengandokter sebelum berhenti memakaiobat apa pun yang diresepkan.Masalah Interaksi Obat

Sebagian besar obat yang dipakaiuntuk mengobati MAC berinteraksi de-ngan banyak obat yang lain, termasukobat antiretroviral (ARV), obat antijamurdan pil KB. Hal ini dapat menjadimasalah besar dengan rifampisin, rifa-butin dan rifapentin. Pastikan doktertahu SEMUA obat, suplemen danjamu yang kita pakai agar semuainteraksi yang mungkin dapat diper-timbangkan.Garis Dasar

MAC adalah penyakit berat yang dise-babkan bakteri yang lazim. MAC dapatmenyebabkan kehilangan berat badanyang parah, diare dan gejala lain.

Jika kita sakit MAC, kemungkinan kitaakan diobati dengan azitromisin atauklaritromisin ditambah satu hingga tigaantibiotik lain. Kita harus memakai obatini terus-menerus seumur hidup (selamajumlah CD4 di bawah 100) untuk meng-hindari kambuhnya MAC.

Orang dengan jumlah CD4 di bawah50 sebaiknya bicara dengan doktermengenai obat untuk mencegah penya-kit MAC.

Ditinjau 1 Desember 2012 berdasarkan FS 514 TheAIDS Infonet 12 Agustus 2012

Page 72: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 511

MOLUSKUM

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Moluskum Itu?Moluskum kontagiosum (Molluscum

contagiosum) adalah infeksi kulit, yangdisebabkan oleh virus. Moluskum meng-akibatkan bintil putih kecil (lesi) yangmuncul pada kulit. Sebagian besarbergaris tengah sekitar 1cm. Bagiantengah lesi keras berwarna putih. Bebe-rapa lesi mempunyai cekungan di tengah.Lesi moluskum berwarna sama dengankulit biasa, tetapi bisa kelihatan sepertililin. Lesi biasanya tidak sakit atau gatal.

Virus moluskum sangat umum, danhampir semua orang pernah terinfeksi-nya. Sistem kekebalan tubuh yang sehatdapat mengendalikan moluskum agarlesi tidak terjadi, atau jika terjadi, tidakbertahan lama. Orang dengan sistemkekebalan yang lemah dapat mengem-bangkan lesi moluskum yang menyebar,bertahan lama, dan sangat sulit diobati.Kurang lebih 20% Odha akan mengem-bangkan moluskum.

Moluskum bukan masalah kesehatanyang berat. Namun, banyak orang me-nganggap lesi moluskum kelihatansangat buruk. Ini dapat menyebabkanmasalah emosional dan mental yangberat.Bagaimana Moluskum Menyebar?

Moluskum dapat menyebar melaluihubungan langsung dengan kulit. Infeksiini dapat menular melalui hubungan seks.Moluskum dapat menginfeksi bagiankulit mana pun, tetapi umumnya terjadipada wajah atau di kunci paha dan bagianpinggang.

Moluskum dapat menyebar dari lesi kebagian tubuh yang lain, atau kepadaorang lain. Infeksi ini juga dapat dise-barkan oleh barang atau pakaian yangpernah berhubungan dengan lesi.

Laki-laki dengan HIV sering meng-alami moluskum pada wajah. Moluskumdapat disebarkan akibat mencukurjanggut dengan pisau silet.

Bagaimana Kita Mengetahui KitaMengalami Moluskum?

Dokter dapat mendiagnosis lesi molus-kum dengan mudah. Lesi tersebut adalahbintil seperti lilin berwarna sama dengankulit, yang tidak sakit atau gatal. Hanyaada satu atau dua infeksi lain dengangejala mirip dengan moluskum.Bagaimana Moluskum Diobati?

Lesi moluskum diobati dengan carasama dengan kutil. Sayang, lesinyasering kembali, dan harus diobati lagi.

Lesi dapat dibekukan dengan nitrogencair. Ini cara pengobatan yang palinglazim.Lesi dapat dibakar dengan jarum listrik(kauterisasi listrik) atau laser. Terapi inidapat menyakitkan dan kadang me-ninggalkan bekas.Lesi dapat diobati dengan zat kimiayang dipakai untuk kutil, seperti asamtrikloroasetik (TCA), podofilin ataupodofiloks. Zat ini tidak dapat dipakaipada kulit yang peka atau sekitar mata.Lesi dapat dipotong atau ‘digali’ secarabedah. Terapi ini dapat menyakitkandan meninggalkan bekas.Lesi dapat diobati dengan obat yangdipakai untuk mengobati jerawatmisalnya tretinoin atau isotretinoin. Inipendekatan yang agak baru. Obat inimengurangi tingkat minyak dalamkulit. Lapisan kulit atas mengering danlepas. Obat ini dapat menyebabkan ke-merahan dan sakit. Tretinoin adalahkrim yang dioleskan pada lesi. Isotre-tinoin berbentuk pil.Satu pendekatan lain adalah memakaiobat antiviral sidofovir, kantaridin atauimikuimod. Obat ini dioleskan lang-sung pada lesi. Obat tersebut dapatmenyebabkan gatal-gatal pada kulit ditempatnya.Ada indikasi bahwa terapi antiretro-viral (ART) efektif menghilangkangejala moluskum.

Apakah Moluskum DapatDicegah?

Karena virus yang menyebabkanmoluskum begitu umum, mustahilinfeksi virus tersebut dapat dihindari.Namun, jika kita mengalami moluskum,kita harus memastikan bahwa lesinyatidak tersentuh orang lain. Kita jugaharus hati-hati agar tidak menyebarkanmoluskum pada bagian tubuh yang lain.

Jangan menggaruk lesi atau melukai-nya waktu mencukur janggut. Beberapadokter berpikir memakai alat cukur listrikmembantu mencegah penyebaran molus-kum.Masalah Interaksi Obat

Obat jerawat tretinoin dan isotretinoincenderung mengeringkan kulit. Kulitkering juga efek samping dari proteaseinhibitor indinavir (suatu obat anti-retroviral/ARV) dan beberapa ARV lain.Jika kita memakai tretinoin atau isotre-tinoin untuk mengobati moluskumsekaligus dengan ARV yang menyebab-kan kulit kering, masalah kulit kita dapatmenjadi semakin buruk.Garis Dasar

Moluskum adalah infeksi virus yangdapat menyebabkan lesi pada kulit.Walaupun tidak berbahaya secara medis,lesi dapat mengakibatkan masalahemosional dan mental yang berat.

Moluskum dapat disebarkan dariorang-ke-orang melalui hubungan lang-sung dengan kulit. Moluskum juga dapatdisebarkan melalui hubungan seks. Jikakita mengalami moluskum, kita dapatmenyebarkan moluskum pada bagiankulit baru jika kita mencukur janggutdengan pisau silet.

Lesi moluskum dapat dihilangkandengan cara serupa yang dipakai untukmengobati kutil. Sayangnya, lesi molus-kum sering kambuh dan harus diobatikembali.

Ditinjau 1 Juli 2012 berdasarkan FS 513 The AIDSInfonet 15 April 2012

Page 73: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 512

PCP (Pneumonia Pneumocystis)

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa PCP Itu?Pneumonia Pneumocystis (PCP) ada-

lah infeksi oportunistik (IO) palingumum pada orang terinfeksi HIV. Tanpapengobatan, lebih dari 85% orangdengan HIV pada akhirnya akan me-ngembangkan penyakit PCP. PCP men-jadi salah satu pembunuh utama Odha.Walau PCP hampir selalu dapat dicegahdan diobati, penyakit ini tetap menye-babkan kematian pada kurang lebih 10%kasus.

Saat ini, dengan tersedianya terapiantiretroviral (ART), angka PCP menurunsecara dramatis. Sayangnya, PCP masihumum pada Odha yang terlambat mencaripengobatan atau belum mengetahui dirinyaterinfeksi HIV. Sebenarnya, 30-40% Odhaakan mengembangkan PCP bila merekamenunggu sampai jumlah CD4-nyakurang lebih 50. Cara terbaik untukmencegah PCP adalah dengan tes HIVuntuk mengetahui infeksinya lebih dini.

PCP disebabkan oleh jamur yang adadalam tubuh hampir setiap orang. Dahulujamur tersebut disebut Pneumocystiscarinii, tetapi para ilmuwan sekarangmemakai nama Pneumocystis jiroveci,namun penyakit masih disingkatkansebagai PCP. Sistem kekebalan yangsehat dapat mengendalikan jamur ini.Namun, PCP menyebabkan penyakitpada orang dewasa dan anak dengansistem kekebalan yang lemah.

Jamur Pneumocystis hampir selalumemengaruhi paru, menyebabkan ben-tuk pneumonia (radang paru). Orangdengan jumlah CD4 di bawah 200mempunyai risiko paling tinggi meng-alami penyakit PCP. Orang denganjumlah CD4 di bawah 300 yang telahmengalami IO lain juga berisiko. Sebagi-an besar orang yang mengalami penyakitPCP menjadi jauh lebih lemah, ke-hilangan berat badan, dan kemungkinanmengembangkan penyakit PCP lagi.

Tanda pertama PCP adalah sesak napas,demam, dan batuk tanpa dahak. Siapa pundengan gejala ini sebaiknya segera periksake dokter. Namun, semua Odha denganjumlah CD4 di bawah 300 sebaiknyamembahas pencegahan PCP dengandokter, sebelum mengalami gejala apa pun.Bagaimana PCP Diobati?

Selama bertahun-tahun, antibiotikdipakai untuk mencegah PCP padapasien kanker dengan sistem kekebalanyang lemah. Tetapi baru pada 1985sebuah penelitian kecil menunjukkanbahwa antibiotik juga dapat mencegah

PCP pada Odha.Obat yang sekarang dipakai untuk

mengobati PCP mencakup kotrimok-sazol, dapson, pentamidin, dan atova-kuon.

Kotrimoksazol (TMP/SMX) (lihatLembaran Informasi (LI) 535) adalahobat anti-PCP yang paling efektif. Iniadalah kombinasi dua antibiotik: tri-metoprim (TMP) dan sulfametoksazol(SMX).Dapson (LI 533) serupa dengan kotri-moksazol. Dapson kelihatan hampirseefektif kotrimoksazol melawan PCP.Pentamidin adalah obat hirup yangberbentuk aerosol untuk mencegahPCP. Pentamidin juga dipakai secaraintravena (IV) untuk mengobati PCPaktif.Atovakuon adalah obat yang dipakaipada kasus PCP ringan atau sedangoleh orang yang tidak dapat memakaikotrimoksazol atau pentamidin.Berdasarkan sebuah penelitian kecil,

bila terapi baku tidak berhasil, pasienmungkin dapat memakai trimekstratdigabung dengan asam folinik.Dapatkah PCP Dicegah?

Cara terbaik untuk mencegah PCPadalah dengan memakai ART. Orangdengan jumlah CD4 di bawah 200 dapatmencegah PCP dengan memakai obatyang juga dipakai untuk mengobati PCP.Untuk informasi lebih lanjut, lihat LI 950dan LI 951.

Cara yang lain untuk mengurangi risikoPCP adalah dengan tidak merokok.Perokok terinfeksi HIV mengembangkanPCP 2-3 kali lebih cepat dibandingkanOdha yang tidak merokok. Satu peneli-tian menemukan bahwa perokok yangsudah berhenti sedikitnya selama satutahun tidak mengembangkan PCP lebihcepat dibandingkan non-perokok.

ART dapat meningkatkan jumlah CD4kita. Jika jumlah ini melebihi 200 danbertahan begitu selama tiga bulan,mungkin kita dapat berhenti memakaiobat pencegah PCP tanpa risiko. Namun,karena pengobatan PCP adalah murahdan mempunyai efek samping yangringan, beberapa peneliti mengusulkanpengobatan sebaiknya diteruskan hinggajumlah CD4 di atas 300. Kita harusberbicara dengan dokter kita sebelumkita berhenti memakai obat apa punyang diresepkan.Obat Mana yang Paling Baik?

Kotrimoksazol adalah obat yang palingefektif melawan PCP. Obat ini juga

murah, dan dipakai dalam bentuk pil,satu atau dua pil sehari.

Namun, bagian SMX dari kotrimoksa-zol merupakan obat sulfa dan hampirseparuh orang yang memakainya meng-alami reaksi alergi, biasanya ruam kulit,kadang-kadang demam. Sering kali, bilapenggunaan kotrimoksazol dihentikansampai gejala alergi hilang, lalu peng-gunaan dimulai kembali, masalah alergitidak muncul lagi. Reaksi alergi yangberat dapat diatasi dengan memakaidesensitisasi. Pasien mulai dengantakaran obat yang sangat rendah dankemudian meningkatkan takarannyahingga takaran penuh dapat ditahan (lihatLI 951). Mengurangi dosis menjadi tigapil seminggu mengurangi masalah alergikotrimoksazol, dan tampak sama ber-hasil.

Karena masalah alergi yang disebab-kan oleh kotrimoksazol serupa denganefek samping dari beberapa obat anti-retroviral, sebaiknya penggunaan kotri-moksazol dimulai seminggu atau lebihsebelum mulai ART. Dengan cara ini, bilaalergi muncul, penyebab lebih mudahdiketahui.

Dapson menyebabkan lebih sedikitreaksi alergi dibanding kotrimoksazol,dan harganya juga agak murah. Biasa-nya dapson dipakai dalam bentuk piltidak lebih dari satu pil sehari. Namundapson kadang kala lebih sulit diperolehdi Indonesia.

Pentamidin memerlukan kunjunganbulanan ke klinik yang mempunyainebulizer, mesin yang membuat kabutobat yang sangat halus. Kabut ini dihirupsecara langsung ke dalam paru. Prosedurini memakan waktu kurang lebih 30-45menit. Kita dibebani harga obat tersebutditambah biaya klinik. Pasien yangmemakai pentamidin aerosol akanmengalami PCP lebih sering dibandingorang yang memakai pil antibiotik.Garis Dasar

Hampir semua peristiwa PCP, salahsatu penyakit pembunuh utama paraOdha, dapat diobati – dan dapat dicegahdengan obat murah yang mudah dipakai.ART dapat menahan jumlah CD4 kitatetap tinggi. Jika jumlah CD4 kita turundi bawah 300, kita sebaiknya membahaspenggunaan obat pencegah PCP dengandokter kita. Siapa pun dengan jumlahCD4 di bawah 200 seharusnya memakaiobat anti-PCP.

Ditinjau 9 Juni 2012 berdasarkan FS 515 The AIDSInfonet 15 Februari 2012

Page 74: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 513

PML

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa PML Itu?PML ada singkatan dari progressive

multifocal leucoencephalopathy (leuko-ensefalopati multifokal progresif). PMLadalah infeksi virus pada otak yanggawat.

“Ensefalo” berarti terkait dengan otak.“Pati” berarti penyakit. Jadi ensefalopatiadalah penyakit pada otak. “Leuko”berarti pucat atau putih. Jadi leuko-ensefalopati adalah penyakit bahan putihpada otak.

“Progresif” berarti penyakit ini men-jadi semakin buruk dalam waktu yangsingkat. “Multifokal” berarti penyakit iniditemukan di berbagai tempat sekaligus.

Para peneliti berpikir 6% Odha di ASmengembangkan PML. Angka yangpersis sulit diketahui karena diagnosisPML sulit. Belum ada informasi me-ngenai angka ini di Indonesia. Sebagianbesar kasus PML ditemukan pada orangdengan jumlah CD4 di bawah 100.

Sebelumnya, sebagian besar kasusPML mengakibatkan kematian. Orangyang didiagnosis PML hidup rata-rataenam bulan. Sebagian besar meninggaldunia dalam dua tahun. Namun, orangdengan PML yang mulai memakai terapiantiretroviral (ART) untuk mengendali-kan HIV-nya bertahan hidup jauh lebihlama. Sekarang lebih dari separuh orangdengan HIV dan PML di AS bertahanhidup sedikitnya dua tahun.

PML disebabkan virus dengan namaJC – JC adalah inisial pasien pertamayang didiagnosis dengan penyakit ini.Sebagian besar orang dewasa terinfeksivirus JC, namun tidak mengembangkanpenyakit. Sistem kekebalan tubuh yangsehat dapat mengendalikan infeksi JCagar tidak menyebabkan penyakit. Padaorang dengan sistem kekebalan yangrusak, virus JC ini bisa menjadi aktif.

Bagaimana PML Dideteksi?Gejala awal PML adalah kelemahan

pada otot atau masalah berkoordinasilengan atau kaki. Mungkin ada kesulit-an berpikir atau berbicara. Masalahpenglihatan dan ingatan, kejang, dansakit kepala bisa terjadi.

Gejala ini juga dapat terjadi denganinfeksi oportunistik yang lain, termasuktoksoplasmosis, limfoma, infeksi telingadalam, atau meningitis kriptokokus.Adalah penting mengesampingkanpenyakit ini.

PML dapat didiagnosis dengan peng-gambaran otak dengan magnetic reso-nance (MRI). Cara lain adalah denganmemeriksa cairan sumsum tulang pung-gung. Contoh cairan diambil denganmenusuk jarum tipis pada tulang pung-gung. Ini disebut pungsi lumbal (lumbarpuncture atau spinal tap).Bagaimana PML Diobati?

Suatu hambatan besar dengan meng-obati penyakit apa pun pada otak adalahsawar darah-otak. Sawar darah-otakadalah jaringan ketat pembuluh darahyang melindungi otak dari zat beracun.Bahan kimia yang larut dalam lemakdapat melewati sawar darah-otak. Bahanyang larut dalam air tidak dapat mele-watinya. Sayangnya, sebagian besarantibiotik dan banyak obat lain larutdalam air.

Saat ini, belum ada pengobatan yangdibuktikan efektif untuk mengobatiPML. Hasil beberapa penelitian berten-tangan. Ada beberapa pengobatanpotensial yang belum diuji coba denganteliti. Namun PML dapat diperlambatatau dihentikan pada beberapa pasienyang memakai ART.

Sampai sekarang, menguatkan sistemkekebalan tubuh adalah cara terbaikuntuk mengobati PML. Namun pen-dekatan ini dapat memicu sindrompemulihan kekebalan (IRIS – lihatLembaran Informasi 483).

Ara-C (sitosin arabinosid atau sita-rabin) pernah diuji coba terhadap PML.Obat ini diberi secara infus, atau dima-sukkan langsung ke otak. Obat initampaknya berhasil dalam satu per-cobaan kecil, tetapi tidak pada percobaanberikutnya. Ara-C sangat beracun, danmerusak sumsum tulang.

AZT dosis tinggi pernah dicoba ter-hadap PML, karena obat ini dapatmelalui sawar darah-otak. Obat lainpernah juga dicoba tetapi tingkat keber-hasilannya berbeda-beda termasukasiklovir, heparin, peptid-T, interferonbeta, deksametason, meflokuin, n-ase-tilsistin, topotekan dan sidofovir.

Karena PML dapat sangat cepat ber-kembang, penting segera mulai peng-obatan.Garis Dasar

PML adalah penyakit otak yang dise-babkan infeksi virus JC. Penyakit inimenimbulkan kematian dalam 50%kasus. Infeksi ini sulit dibedakan dariinfeksi yang lain.

Belum ada pengobatan yang disetujuiuntuk PML, walaupun beberapa peng-obatan mungkin dapat membantu.Penguatan sistem kekebalan tubuhdengan terapi antiretroviral (ART)sekarang pendekatan terbaik. Pengo-batan apa pun harus dimulai secepatmungkin. ART dapat memperlambatkelanjutan PML.

Diperbarui 1 September 2012 berdasarkan FS 516The AIDS Infonet 18 Februari 2012

Page 75: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 514

HERPES ZOSTER

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Herpes Zoster Itu?Herpes zoster (Shingles) adalah suatu

penyakit yang membuat sangat nyeri (rasasakit yang amat sangat). Penyakit ini jugadisebabkan oleh virus herpes yang jugamengakibatkan cacar air (virus variselazoster). Seperti virus herpes yang lain, virusvarisela zoster mempunyai tahapan penu-laran awal (cacar air) yang diikuti olehsuatu tahapan tidak aktif. Kemudian, tanpaalasan virus ini jadi aktif kembali, menjadi-kan penyakit yang disebut sebagai herpeszoster.

Kurang lebih 20% orang yang pernahcacar air lambat laun akan mengembangkanherpes zoster. Keaktifan kembali virus inikemungkinan akan terjadi pada orangdengan sistem kekebalan yang lemah. Initermasuk orang terinfeksi HIV, dan orangdi atas usia 50 tahun.

Herpes zoster hidup dalam jaringan saraf.Kejangkitan herpes zoster dimulai dengangatal, mati rasa, kesemutan atau rasa nyeriyang berat pada daerah bentuk tali lebar didada, punggung, atau hidung dan mata.Walaupun jarang, herpes zoster dapatmenular pada saraf wajah dan mata. Inidapat menyebabkan jangkitan di sekitarmulut, pada wajah, leher dan kulit kepala,dalam dan sekitar telinga, atau pada ujunghidung.

Jangkitan herpes zoster hampir selaluterjadi hanya pada satu sisi tubuh. Setelahbeberapa hari, ruam muncul pada daerahkulit yang berhubungan dengan saraf yangmeradang. Lepuh kecil terbentuk, danberisi cairan. Kemudian lepuh pecah danberkeropang.

Jika lepuh digaruk, infeksi kulit dapatterjadi. Ini membutuhkan pengobatandengan antibiotik dan mungkin menim-bulkan bekas.

Biasanya, ruam hilang dalam beberapaminggu, tetapi kadang-kadang rasa nyeriyang berat dapat bertahan berbulan-bulanbahkan bertahun-tahun. Kondisi ini disebut“neuralgia pascaherpes”.Herpes Zoster dan HIV

Herpes zoster bukan infeksi yang menye-butkan kita AIDS.

Herpes zoster dapat terjadi pada orangdengan HIV baru setelah mereka mulaimemakai terapi antiretroviral (ART). Kasusherpes zoster ini kemungkinan diakibatkanpemulihan pada sistem kekebalan tubuh(lihat Lembaran Informasi 483).

HIV meningkatkan risiko kerumitanakibat herpes zoster. Kerumitan ini termasukrasa nyeri (neuralgia pascaherpes). Juga bilakita mengalami penglihatan yang kabur,

langsung lapor ke dokter. Sebagaimana kitamenjadi semakin tua, kita semakin mung-kin mengembangkan herpes zoster.Bagaimana Herpes Zoster Menular?

Herpes zoster hanya dapat terjadi setelahkita mengalami cacar air. Jika kita sudahmenderita cacar air dan kita berhubungandengan cairan dari lepuh herpes zoster, kitatidak dapat ‘tertular’ herpes zoster. Namun,orang yang belum menderita cacar air dapatterinfeksi herpes zoster dan mengem-bangkan cacar air. Jadi kita yang belumterinfeksi harus menghindari hubungandengan ruam herpes zoster atau denganbahan yang mungkin sudah menyentuhruam atau lepuh herpes zoster.Bagaimana Herpes Zoster Diobati?

Perawatan setempat untuk herpes zostersebaiknya termasuk membersihkan lukanyadengan air garam dan menjaganya tetapkering. Gentian violet dapat dioleskan padaluka.

Beberapa jenis obat dipakai untukmengobati herpes zoster. Obat ini termasukobat antiherpes, dan beberapa jenis obatpenawar nyeri.

Obat antiherpes: Pengobatan bakuuntuk herpes zoster adalah dengan asik-lovir, yang dapat diberikan dalam bentukpil atau secara intravena (infus) untuk kasusyang lebih berat.

Dua obat yang agak baru telah disetujuiuntuk pengobatan herpes zoster: fam-siklovir dan valasiklovir. Obat ini diminumtiga kali sehari, dibanding dengan asikloviryang diminum lima kali sehari. Semua obatini paling berhasil apabila dimulai dalamtiga hari pertama setelah rasa nyeri herpeszoster mulai terasa.

Penghambat saraf (nerve blockers):Dokter sering meresepkan berbagai obatpenawar nyeri untuk orang dengan herpeszoster. Karena rasa nyeri herpes zosterdapat begitu hebat, peneliti mencari carauntuk menghambat rasa nyeri tersebut.Suntikan obat bius dan/atau steroid sedangditeliti sebagai penghambat saraf. Obattersebut dapat disuntikkan pada sarafperifer atau pada sumsum tulang punggung(susunan saraf pusat).

Pengobatan kulit: Beberapa jenis krim, geldan semprotan sedang diteliti. Obat inimemberi keringanan sementara pada rasasakit. Capsaicin, senyawa kimia yangmembuat cabe pedas, tampaknya berhasilbaik. Tambahannya, pada 1999, obat biuslidokain dalam bentuk tempelan disetujui diAS. Tempelan ini, dengan nama merek Lido-derm, meringankan rasa nyeri pada beberapaorang dengan herpes zoster. Karena dioles-

kan pada kulit, risiko efek samping obat inilebih rendah dibanding dengan obat penawarnyeri dengan bentuk pil.

Kutenza adalah pengobatan kulit yang baru.Obat ini adalah bentuk capsaicin yang sangatdipekatkan. Obat dioleskan di kantor dokterselama 60 menit, dan dapat meringankan rasanyeri selama tiga bulan.

Obat penawar nyeri lain: Beberapa obatyang biasanya dipakai untuk mengobatidepresi, epilepsi dan rasa sakit yang beratkadang kala dipakai untuk nyeri herpeszoster. Obat tersebut dapat menimbulkanberbagai efek samping. Nortriptilin adalahobat antidepresi yang paling umum dipakaiuntuk nyeri herpes zoster. Pregabalinadalah obat antiepilepsi yang juga dipakaiuntuk rasa nyeri setelah herpes zoster.Dapatkah Herpes Zoster Dicegah?

Saat ini, belum ada cara untuk mera-malkan jangkitan herpes zoster.

Ada penelitian yang menunjukkan bahwamemberi vaksinasi pada orang yang lebihtua dengan vaksin cacar air yang lebih kuatdaripada yang biasa dipakai untuk anakdapat meningkatkan jenis kekebalan yangdianggap perlu untuk melawan virus.

Zostavaks, sebuah vaksin terhadap herpeszoster, sudah disetujui di AS. Namun vaksinini belum diuji coba pada orang dengansistem kekebalan yang lemah, termasukOdha.Garis Dasar

Herpes zoster adalah penyakit yang tidakdapat diramalkan dan membuat sangat nye-ri. Penyakit ini disebabkan virus yang men-jadi aktif kembali setelah pernah meng-akibatkan cacar air. Walaupun tidak secaralangsung dikaitkan dengan HIV, herpeszoster tampaknya lebih sering terjadi padaOdha.

Walaupun herpes zoster dapat hilang da-lam beberapa minggu, rasa nyeri yang beratdapat berlanjut selama beberapa bulan.

Vaksin terhadap herpes zoster telahdisetujui di AS, tetapi vaksin ini belum diujicoba pada Odha.

Penyakit ini diobati dengan asiklovir,diminum lima kali sehari, atau pada kasusyang berat diberikan lewat infus. Dua obatyang lebih baru, famsiklovir dan vala-siklovir, kelihatan lebih efektif terhadaprasa nyeri yang timbul akibat herpes zoster,dan hanya perlu diminum tiga kali sehari.

Bisa jadi sangat sulit menahan rasa nyeriakibat herpes zoster. Suatu pengobatan baruadalah tempelan obat bius yang dapatditempelkan langsung pada kulit.

Diperbarui 1 September 2012 berdasarkan FS 509The AIDS Infonet 30 Maret 2012

Page 76: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 515

TUBERKULOSIS (TB)

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa TB Itu?Tuberkulosis (TB) adalah infeksi yang

disebabkan oleh bakteri. TB biasanyaberpengaruh pada paru, tetapi juga dapatberdampak pada organ lain, terutama padaOdha dengan jumlah CD4 di bawah 200.

TB adalah penyakit yang sangat berat diseluruh dunia. Hampir sepertiga pendudukdunia, dan sepertiga Odha terinfeksi TB.Sistem kekebalan tubuh yang sehat biasanyadapat mencegah penyakit aktif. TB adalahpenyebab kematian yang besar untuk Odhadi seluruh dunia, menurut WHO.

Nama tuberkulosis berasal dari tuberkel.Tuberkel adalah tonjolan kecil dan kerasyang terbentuk waktu sistem kekebalanmembangun tembok mengelilingi bakteriTB dalam paru. Infeksi ini disebut TB paru.Infeksi dapat menyebar dari paru ke ginjal,tulang belakang dan otak. Infeksi ini disebutTB luar paru. TB luar paru ditemukan padaorang yang sudah terinfeksi TB tetapi belumdiobati. Odha yang tinggal di daerah rawanTB dapat mengembangkan TB luar paru.

TB aktif di paru dapat menyebabkan batukselama tiga minggu atau lebih, kehilanganberat badan, kelelahan terus-menerus,keringat basah kuyup pada malam, dandemam, terutama pada sore hari. Gejala inimirip dengan gejala yang disebabkan PCP(lihat Lembaran Informasi (LI) 512). Gejalaini dapat berbeda bila TB juga terjadi dibagian tubuh lain. Bila Odha dengan TBmengalami gejala tanpa alasan jelas,sebaiknya disampingkan penyakit TB aktif.

TB menular melalui udara, waktu sese-orang dengan TB aktif pada paru batuk,bersin atau bicara. Sinar ultraviolet dalamcahaya matahari dapat mematikan TB.Ventilasi yang baik mengurangi risikoinfeksi TB. Namun orang yang tinggal dekatdengan orang dengan TB aktif mudahterinfeksi. Hal ini terutama mungkin bila kitapada tahap infeksi HIV lanjut. Kita dapatterinfeksi TB pada jumlah CD4 berapa pun.TB dan HIV: Pasangan yang Buruk

Banyak jenis virus dan bakteri hidup ditubuh kita. Sistem kekebalan tubuh yangsehat dapat mengendalikan kuman ini agarmereka tidak menyebabkan penyakit. JikaHIV melemahkan sistem kekebalan, kumanini dapat mengakibatkan infeksi oportunistik(IO).

Angka TB pada Odha sering kali 40 kalilebih tinggi dibanding angka untuk orangyang tidak terinfeksi HIV. Angka TB diseluruh dunia meningkat karena HIV.

TB dapat merangsang HIV agar lebih cepatmenggandakan diri, mengurangi jumlahCD4 dan memburukkan infeksi HIV. Karenaitu, penting agar orang dengan HIV men-cegah dan mengobati TB.

Bagaimana TB Didiagnosis?Ada tes kulit yang sederhana untuk TB.

Sebuah protein yang ditemukan pada bakteriTB disuntik pada kulit lengan. Jika kulit kitabereaksi dengan bengkak, itu berarti kitakemungkinan terinfeksi bakteri TB. Hasil teskulit yang positif bukan berarti kita TB aktif.

Jika HIV atau penyakit lain sudah merusaksistem kekebalan kita, kita mungkin tidakmenunjukkan reaksi pada tes kulit, walaupunkita terinfeksi TB. Kondisi ini disebut‘anergi’. Oleh karena masalah ini, dankarena kebanyakan orang di Indonesia sudahterinfeksi TB, jadi tes kulit sekarang jarangdipakai di sini. Jika kita anergi, pembiakanbakteri dari dahak (lihat alinea berikut)adalah cara terbaik untuk diagnosis TB aktif.

Bila kita mempunyai gejala yang mung-kin disebabkan oleh TB, dokter akan mintakita menyediakan tiga contoh dahak untukdiperiksa, termasuk satu yang dimintadikeluarkan dari paru pada pagi hari. Dokterjuga mungkin melakukan rontgen dada.Dokter juga akan coba membiakkan bakteriTB dari contoh dahak atau cairan yangdiambil dari bagian tubuh lain yang dapatmengena TB. Tes ini dapat memerlukanjangka waktu dua sampai empat minggu,tergantung pada cara yang dilakukan. Sulitmendiagnosis TB aktif, terutama pada Odha,karena tampaknya mirip dengan pneumonia,masalah paru lain, atau infeksi lain, dan jugadapat terjadi di luar paru. Namun tes baruyang lebih cepat sedang dikembangkan.Bagaimana TB Diobati?

Jika kita terinfeksi TB, tetapi tidakmengalami penyakit aktif, kemungkinan kitadiobati dengan isoniazid (INH) untuksedikitnya enam bulan, atau dengan INHplus satu atau dua obat lain untuk tiga bulan.INH dapat menyebabkan masalah hati,terutama pada perempuan. Sebuah penelitianpada 2001 menunjukkan bahwa penggunaanINH bersamaan dengan rifapentin seminggusekali selama tiga bulan sama efektif. CDC-AS sekarang mengusulkan terapi jangkalebih pendek ini. Sayangnya rifapentinberinteraksi dengan beberapa proteaseinhibitor. Penyesuaian takaran mungkindibutuhkan, tetapi belum diteliti.

Jika kita mengalami TB aktif, kita diobatidengan antibiotik. Karena bakteri TB dapatmenjadi kebal (resistan) terhadap obat tunggal,kita akan diberi kombinasi antibiotik. Obat TBharus dipakai untuk sedikitnya enam bulan,tetapi kebanyakan kasus TB dapat disem-buhkan dengan antibiotik yang ada. Jika kitatidak memakai semua obat, TB dalam tubuhkita mungkin jadi resistan dan obat tersebutakan menjadi tidak efektif lagi.

Ada jenis TB yang resistan terhadap be-berapa antibiotik. Ini disebut TB yangresistan terhadap beberapa obat atau MDR-TB, atau yang resistan terhadap semua obat

lini pertama dan kedua (XDR-TB). Jenis TBini jauh lebih sulit diobati. Lebih banyakjenis obat harus dipakai untuk jangka waktuyang lebih lama. Angka kesembuhan lebihrendah dibandingkan TB yang lazim. Untukpertama kali selama 40 tahun terakhir, FDA-AS baru saja menyetujui obat baru untuk TB.Obat tersebut, bedakwilin, adalah efektifterhadap TB yang resistan terhadap obat lain.Masalah Obat

Beberapa antibiotik yang dipakai untukmengobati TB dapat merusak hati atauginjal. Begitu juga beberapa obat anti-retroviral (ARV). Bisa jadi sulit untukmemakai obat TB dan ARV sekaligus. INHdapat menyebabkan neuropati perifer(LI 555), seperti juga beberapa ARV, jadidapat terjadi masalah bila obat ini dipakaibersama. Pengobatan TB juga dapat menye-babkan sindrom pemulihan kekebalan (lihatLI 483).

Juga, banyak ARV berinteraksi denganobat yang dipakai untuk memerangi TB –lihat LI 407 untuk informasi mengenaiinteraksi obat. Rifampisin umumnya dipakaiuntuk mengobati TB. Obat ini dapat meng-urangi tingkat ARV dalam darah kita dibawah tingkat yang diperlukan untukmengendalikan HIV. ARV dapat meningkat-kan tingkat obat TB ini sehingga mengaki-batkan efek samping yang berat.

Rifampisin tidak boleh dipakai jika kitamemakai kebanyakan protease inhibitor (PI)atau NNRTI. Ada pedoman khusus untukdokter jika kita memakai obat untuk meme-rangi TB dan HIV sekaligus.

Untuk alasan ini, lebih baik TB diobatisebelum terapi ARV (ART) dimulai. Namunbila jumlah CD4 di bawah 350, ARTsebaiknya dimulai segera setelah efeksamping obat TB sudah hilang.Garis Dasar

TB adalah penyakit berat dan membunuhlebih banyak Odha dibanding dengan semuapenyakit lain. TB dan HIV saling mem-burukkan.

Ada pengobatan efektif untuk infeksi TB,dan untuk penyakit TB aktif. Jika kita pernahdekat dengan orang TB aktif, atau mem-punyai gejala TB, sebaiknya kita segera ditesdan diobati.

Pengobatan untuk TB perlu jangka waktuyang lama, dan dapat sulit dipakai sekaligusdengan ARV, tetapi obat tersebut dapatmenyembuhkan TB. Beberapa obat TB dapatberinteraksi dengan ARV, jadi pengobatanharus direncanakan dengan hati-hati jika kitamemiliki TB dan HIV sekaligus. Pentingdipahami bahwa semua obat TB harusdipakai untuk jangka waktu sesuai perintahdokter.

Diperbarui 2 Januari 2013 berdasarkan FS 518 TheAIDS Infonet 31 Desember 2012

Page 77: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 516

KANDIDIASIS

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Kandidiasis Itu?Kandidiasis adalah infeksi oportunis-

tik (IO) yang sangat umum pada orangterinfeksi HIV. Infeksi ini disebabkanoleh sejenis jamur yang umum, yangdisebut kandida. Jamur ini, semacamragi, ditemukan di tubuh kebanyakanorang. Sistem kekebalan tubuh yangsehat dapat mengendalikan jamur ini.Jamur ini biasa menyebabkan penyakitpada mulut, tenggorokan dan vagina. IOini dapat terjadi beberapa bulan atautahun sebelum IO lain yang lebih berat.Lihat Lembaran Informasi (LI) 500untuk informasi lebih lanjut tentang IO.

Pada mulut, penyakit ini disebutthrush. Bila infeksi menyebar lebihdalam pada tenggorokan, penyakit yangtimbul disebut esofagitis. Gejalanyaadalah gumpalan putih kecil seperti busa,atau bintik merah. Penyakit ini dapatmenyebabkan sakit tenggorokan, sulitmenelan, mual, dan hilang nafsu makan.Kandidiasis juga dapat menyebabkanretak pada ujung mulut, yang disebutsebagai kheilitis angularis.

Kandidiasis adalah berbeda denganseriawan, walaupun orang awam seringmenyebutnya sebagai seriawan. LihatLI 624 untuk informasi mengenai seria-wan yang benar.

Kandidiasis pada vagina disebutvaginitis. Penyakit ini adalah umum.Gejala vaginitis termasuk gatal, rasabakar dan keluarnya cairan kental putih.

Kandida juga dapat menyebar danmenimbulkan infeksi pada otak, jantung,sendi, dan mata.Apakah Kandidiasis DapatDicegah?

Tidak ada cara untuk mencegah ter-pajan kandida. Umumnya, obat tidakdipakai untuk mencegah kandidiasis.Ada beberapa alasan:

Penyakit tersebut tidak begitu gawatAda obat yang efektif untuk mengobatipenyakit tersebutJamur jenis ini dapat menjadi kebal(resistan) terhadap obatMenguatkan sistem kekebalan tubuh

dengan terapi antiretroviral (ART)adalah cara terbaik untuk mencegahjangkitan kandidiasis.Bagaimana Kandidiasis Diobati?

Sistem kekebalan tubuh yang sehatdapat menjaga supaya kandida tetapseimbang. Bakteri yang biasa ada ditubuh juga dapat membantu mengendali-

kan kandida. Beberapa antibiotik mem-bunuh bakteri ini dan dapat menye-babkan kandidiasis. Mengobati kandi-diasis tidak dapat memberantas jamur itu.Pengobatan akan mengendalikan jamuragar tidak berlebihan.

Pengobatan dapat lokal atau sistemik.Pengobatan lokal diberikan pada tempatinfeksi. Pengobatan sistemik berpenga-ruh pada seluruh tubuh. Banyak dokterlebih senang memakai pengobatan lokaldahulu. Obat lokal menimbulkan lebihsedikit efek samping dibanding peng-obatan sistemik. Juga risiko kandidamenjadi resistan terhadap obat lebihrendah. Obat yang dipakai untuk meme-rangi kandida adalah obat antijamur.Hampir semua namanya diakhiri dengan‘-azol’. Obat tersebut termasuk klo-trimazol, nistatin, flukonazol, danitrakonazol.

Pengobatan lokal termasuk: olesan;supositoria yang dipakai untuk meng-obati vaginitis; cairan; dan lozenge yangdilarutkan dalam mulut.

Pengobatan lokal dapat menyebabkanrasa pedas atau gangguan setempat.

Pengobatan yang paling murah untukkandidiasis mulut adalah gentian violet;obat ini dioleskan di tempat ada lesi(jamur) tiga kali sehari selama 14 hari.Obat yang sangat murah ini dapatdiperoleh dari puskesmas atau apotektanpa resep.

Pengobatan sistemik diperlukan jikapengobatan lokal tidak berhasil, atau jikainfeksi menyebar pada tenggorokan(esofagitis) atau bagian tubuh yang lain.Beberapa obat sistemik tersedia dalambentuk pil. Efek samping yang palingumum adalah mual, muntah dan sakitperut. Kurang dari 20% orang meng-alami efek samping ini.

Kandidiasis dapat kambuh. Beberapadokter meresepkan obat antijamur jangkapanjang. Ini dapat menyebabkan resis-tansi. Ragi penyebab dapat bermutasi se-hingga obat tersebut tidak lagi berhasil.

Beberapa kasus berat tidak menang-gapi obat lain. Dalam keadaan ini, amfo-terisin B mungkin dipakai. Obat ini yangsangat manjur dan beracun, dan diberimelalui mulut atau secara intravena(infus). Efek samping utama obat iniadalah masalah ginjal (lihat LI 651) dananemia (kurang darah merah – lihatLI 552). Reaksi lain termasuk demam,panas dingin, mual, muntah dan sakit

kepala. Reaksi ini biasa membaik setelahbeberapa dosis pertama.Terapi Alam

Beberapa terapi non-obat tampaknyamembantu. Terapi tersebut belum ditelitidengan hati-hati untuk membuktikanhasilnya.

Mengurangi konsumsi gula.Minum teh Pau d’Arco. Ini dibuat darikulit pohon Amerika Selatan.Memakai bawang putih mentah atausuplemen bawang putih (LI 742).Bawang putih diketahui mempunyaiefek antijamur dan antibakteri. Namunbawang putih dapat berinteraksi de-ngan protease inhibitor.Kumur dengan minyak pohon teh (teatree oil) yang dilarutkan dengan air.Memakai kapsul laktobasilus (asido-filus), atau makan yoghurt denganbakteri ini. Pastikan produk mengan-dung biakan yang hidup dan aktif.Mungkin ada manfaat memakai inisetelah memakai antibiotik.Memakai suplemen gamma-linoleicacid (GLA) dan biotin. Dua suplemenini tampaknya membantu memperlam-batkan penyebaran kandida. GLAditemukan pada beberapa oli yangdipres dingin. Biotin adalah jenisvitamin B.

Garis DasarKandidiasis adalah penyakit jamur

(ragi) yang sangat umum. Jamur ini biasahidup dalam tubuh. Jamur tersebut tidakdapat diberantas. Cara terbaik untukmenghindari jangkitan kandidiasisadalah dengan menguatkan sistemkekebalan tubuh melalui penggunaanterapi antiretroviral.

Sebagian besar penyakit kandidiasisdapat diobati secara mudah dengan terapilokal. Pada orang dengan sistem keke-balan tubuh yang lemah, penyakit inimenjadi lebih menetap. Obat antijamursistemik dapat dipakai, tetapi kandidamungkin menjadi resistan terhadapnya.Obat antijamur yang paling manjur,amfoterisin B, dapat menimbulkan efeksamping yang berat.

Beberapa terapi alam tampaknya mem-beri manfaat untuk mengendalikaninfeksi kandida.

Diperbarui 1 Desember 2012 berdasarkan FS 501The AIDS Infonet 21 Mei 2012, dan PedomanAIDS Namibia

Page 78: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 517

TOKSOPLASMOSIS

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Toksoplasmosis Itu?Toksoplasmosis (tokso) adalah infeksi

yang disebabkan oleh parasit sel tunggaltoxoplasma gondii. Parasit adalahmakhluk yang hidup dalam organismehidup lain (induknya) dan mengambilsemua gizi dari induknya.

Penyakit yang paling umum diaki-batkan tokso adalah infeksi pada otak(ensefalitis). Tokso juga dapat meng-infeksikan bagian tubuh lain. Toksodapat menyebabkan koma dan kemati-an. Risiko tokso paling tinggi waktujumlah CD4 kita di bawah 100.Berapa Tingkat Tokso padaUmum?

Parasit tokso sangat umum pada tinjakucing, sayuran mentah dan tanah.Kuman ini juga umumnya ditemukandalam daging mentah, terutama dagingbabi, kambing dan rusa. Parasit tersebutdapat masuk ke tubuh waktu kita meng-hirup debu. Hingga 50% pendudukterinfeksi tokso. Sistem kekebalan tubuhyang sehat dapat mencegah agar parasittokso tidak mengakibatkan penyakit.Tokso tampaknya tidak menular dariorang-ke-orang.

Pada awal epidemi HIV, tokso adalahpenyakit yang lazim. Dengan peng-obatan yang lebih baik, penyakit toksoagak jarang terjadi. Pada 1995, 10.000orang dirawat inap di AS akibat tokso.Pada 2008, jumlah tersebut menurunmenjadi di bawah 3.000. Angka untukIndonesia tidak diketahui. Namun toksomasih dialami oleh Odha, terutama padaorang yang tidak tahu dirinya terinfeksiHIV, dan tidak didiagnosis secara dini.Bagaimana Tokso Didiagnosis?

Gejala pertama tokso termasuk demam,kekacauan, kepala nyeri, disorientasi,perubahan pada kepribadian, gemetarandan kejang. Tokso biasanya didiagnosisdengan tes antibodi terhadap toxoplasmagondii. Perempuan hamil dengan infeksitokso juga dapat menularkannya padabayinya.

Tes antibodi tokso menunjukkanapakah kita terinfeksi tokso. Hasil positifbukan berarti kita menderita penyakitensefalitis tokso. Namun, hasil tes negatifberarti kita tidak terinfeksi tokso.

Pengamatan otak (brain scan) dengancomputerized tomography (CT scan)atau magnetic resonance imaging (MRI

scan) juga dipakai untuk mendiagnosistokso. CT scan untuk tokso dapat miripdengan pengamatan untuk infeksi opor-tunistik (IO) yang lain. MRI scan lebihpeka dan memudahkan diagnosis tokso.Bagaimana Tokso Diobati?

Tokso diobati dengan kombinasi piri-metamin dan sulfadiazin. Kedua obat inidapat melalui sawar-darah otak.

Parasit toxoplasma gondii membutuh-kan vitamin B untuk hidup. Pirimetaminmenghambat pemerolehan vitamin Boleh tokso. Sulfadiazin menghambatpenggunaannya. Dosis normal obat iniadalah 50-75mg pirimetamin dan 2-4gsulfadiazin per hari.

Kedua obat ini mengganggu keter-sediaan vitamin B dan dapat mengaki-batkan anemia. Orang dengan toksobiasanya memakai kalsium folinat(semacam vitamin B) untuk mencegahanemia.

Kombinasi obat ini sangat efektifterhadap tokso. Lebih dari 80% orangmenunjukkan perbaikan dalam 2-3minggu.

Tokso biasanya kambuh setelah peris-tiwa pertama. Orang yang pulih daritokso seharusnya terus memakai obatantitokso dengan dosis rumatan yanglebih rendah. Jelas bahwa orang yangmengalami tokso sebaiknya mulai terapiantiretroviral (ART) secepatnya. BilaCD4 naik menjadi di atas 200 selamalebih dari tiga bulan, terapi rumatan toksodapat dihentikan.Bagaimana Kita MemilihPengobatan Tokso?

Jika kita didiagnosis tokso, dokter kitakemungkinan akan meresepkan piri-metamin dan sulfadiazin. Kombinasi inidapat menyebabkan penurunan padajumlah sel darah putih (lihat LembaranInformasi (LI) 552), dan masalah ginjal(lihat LI 651).

Sulfadiazin adalah obat sulfa. Hampirseparuh orang yang memakainya meng-alami reaksi alergi. Ini biasanya ruamkulit, kadang-kadang demam.

Reaksi alergi dapat ditangani denganproses desensitisasi. Pasien mulai dengandosis obat yang sangat rendah, dantakaran ditingkatkan secara berangsursehingga takaran penuh dapat ditahan.

Orang yang tidak tahan terhadap obatsulfa dapat memakai klindamisin untukmengganti sulfadiazin dalam kombinasi.

Apakah Tokso Dapat Dicegah?Cara terbaik untuk mencegah tokso

adalah memakai ART. Kita dapat ditesuntuk mengetahui apakah kita terinfeksitokso. Jika belum terinfeksi, kita dapatmengurangi risiko infeksi dengan meng-hindari memakan daging atau ikanmentah, dan memakai sarung tangan danmasker jika kita membersihkan kandangkucing, dan cuci tangan dengan sem-purna setelah ini (walau seharusnya kitaselalu cuci tangan dengan sempurna –lihat LI 851).

Jika jumlah CD4 kita di bawah 100,kita sebaiknya memakai obat untukmencegah penyakit tokso aktif. Orangdengan jumlah CD4 di bawah 200biasanya memakai kotrimoksazol (lihatLI 535) untuk mencegah PCP (lihatLI 512). Obat ini juga melindungi kitadari tokso. Jika kita tidak tahan memakaikotrimoksazol, dokter kita dapat mere-sepkan obat lain.Garis Dasar

Toksoplasmosis adalah infeksi opor-tunistik yang berat. Jika kita belumterinfeksi tokso, kita dapat menghindaririsiko terpajan infeksi dengan tidakmemakan daging atau ikan mentah, danambil kewaspadaan lebih lanjut jika kitamembersihkan kandang kucing.

Kita dapat memakai ART untuk mena-han jumlah CD4. Ini seharusnya men-cegah masalah kesehatan diakibatkantokso. Jika jumlah CD4 kita turun dibawah 100, kita sebaiknya bicara dengandokter tentang penggunaan obat untukmencegah penyakit tokso.

Jika kita mengalami kepala nyeri,disorientasi, kejang, atau gejala lainterkait tokso, kita harus langsungmenghubungi dokter. Dengan diagnosisdan pengobatan dini, tokso dapat diobatisecara efektif.

Jika kita mengalami penyakit tokso,sebaiknya kita terus memakai obatantitokso untuk mencegah penyakitnyakambuh. Obat ini boleh dihentikan bilajumlah CD4 kita naik di atas 200 selamatiga bulan atau lebih berkat ART.

Diperbarui 15 Desember 2012 berdasarkan FS 517The AIDS Infonet12 Maret 2012

Page 79: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 518

WASTING AIDS

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Wasting AIDS Itu?Wasting AIDS adalah kehilangan berat

badan lebih dari 10% pada Odha secaratidak sengaja, ditambah diare, atau rasalemah dan demam, hingga lebih dari 30hari. Wasting dihubungkan dengan perkem-bangan penyakit dan kematian. Kehilangan5% berat badan pun dapat menimbulkandampak negatif yang serupa. Walaukejadian sindrom wasting sudah berkurangsecara dramatis sejak 1996, wasting tetapmerupakan masalah untuk Odha, bahkanapabila HIV-nya dikendalikan oleh terapiantiretroviral (ART).

Sebagian dari berat badan yang hilangadalah lemak. Lebih penting adalahkehilangan massa otot. Ini juga disebut“massa badan tidak berlemak (lean bodymass)” atau “massa sel badan (body cellmass)”. Massa badan tidak berlemak diukurdengan analisis impedansi biolistrik(bioelectrical impedance analysis/BIA)atau dengan pengamatan rontgen seluruhtubuh (DEXA). Tes ini sederhana dan tidakmenyakitkan, dan seharusnya dapat dilak-sanakan di praktek ahli gizi.

Wasting AIDS dan lipoatrofi (kehilanganlemak dari tubuh) keduanya dapat menye-babkan perubahan pada bentuk tubuh. LihatLembaran Informasi (LI) 551 untukinformasi lanjut mengenai lipodistrofi.Wasting adalah kehilangan otot. Lipoatrofidapat menyebabkan kehilangan lemak dibawah kulit. Wasting tidak sama dengankehilangan lemak akibat lipodistrofi.Namun wasting pada perempuan bisadiawali oleh kehilangan lemak.Apa Penyebab Wasting AIDS?

Beberapa faktor menyokong pada was-ting AIDS:

Kekurangan makan: Nafsu makanrendah adalah lazim pada HIV. Juga,beberapa obat AIDS harus dipakaisewaktu perut kosong, atau denganmakanan. Beberapa Odha mengalamikesulitan untuk makan walau lapar. Efeksamping obat seperti mual, perubahanpada indra perasa, atau kesemutan disekitar mulut juga mengurangi nafsumakan. Infeksi oportunistik pada mulutatau tenggorokan dapat menjadikan sulitmakan. Infeksi pada perut atau usus dapatmenjadikan kita merasa kenyang setelahmemakan hanya sedikit. Depresi jugadapat menurunkan nafsu makan. Akhir-nya, kekurangan uang atau tenaga dapatmenyulitkan berbelanja atau memasak.Kekurangan penyerapan gizi: Orangsehat menyerap gizi melalui usus kecil.Pada penyakit HIV, beberapa infeksi(termasuk parasit) dapat menggangguproses ini. HIV dapat langsung meme-

ngaruhi lapisan usus dan mengurangipenyerapan gizi. Diare dapat menye-babkan kehilangan kalori dan gizi.Perubahan metabolisme: Penguraianmakanan dan pembentukan proteindipengaruhi oleh penyakit HIV. Bahkansebelum gejala terlihat, kita mem-butuhkan lebih banyak tenaga. Inimungkin disebabkan penambahan ke-giatan sistem kekebalan tubuh. Odhamembutuhkan lebih banyak kalori hanyauntuk menahan berat badan.Tingkat hormon dapat memengaruhi

metabolisme. HIV tampaknya mengubahtingkat hormon, termasuk testosteron dantiroid. Juga sitokin berperan dalam wasting.Sitokin adalah protein yang membuatperadangan untuk membantu tubuh me-merangi infeksi. Odha membuat sangatbanyak sitokin. Ini mengakibatkan tubuhmembuat lebih banyak lemak dan gula,tetapi lebih sedikit protein.

Sayangnya, faktor ini dapat bekerja samauntuk merancang ‘spiral ke bawah’.Misalnya, infeksi dapat meningkatkankebutuhan tenaga tubuh. Infeksi inisekaligus dapat mengganggu penyerapangizi dan menyebabkan kelelahan. Ini dapatmengurangi nafsu makan dan mengurangikemampuan kita berbelanja atau memasakmakanan. Kita mengurangi makanan, yangmempercepat proses ini.Bagaimana Wasting Diobati?

Tidak ada pengobatan baku untuk was-ting AIDS. Namun terapi antiretroviral(ART) yang berhasil umumnya mengarahpada penambahan berat badan yang sehat.Pengobatan wasting menangani masing-masing penyebab tersebut di atas.

Mengurangi viral load menjadi tidakterdeteksi umumnya mengakibatkan pe-ningkatan pada berat badan (rata-ratapeningkatan 10-25% per tahun).

Mengurangi mual dan muntah dapatmembantu meningkatkan jumlah makan-an. Juga perangsang nafsu makan ter-masuk Megace (lihat LI 540) dan Mari-nol (dronabinol) dapat dipakai. Sayang-nya, Megace dikaitkan dengan penam-bahan lemak badan, gumpalan darah,masalah tulang, dan diabetes. Marinoladalah bentuk sintetis (buatan) zat yangditemukan pada mariyuana. Mariyuanasendiri efektif untuk mengurangi mualdan merangsang nafsu makan. Obatantimual juga dapat membantu.Mengobati diare dan infeksi opor-tunistik pada perut/usus dapat mem-bantu menangani penyerapan gizi yangburuk. Ada banyak perkembangan dibidang ini. Namun, dua infeksi parasit –kriptosporidiosis dan mikrosporidiosis –masih sangat sulit diobati.

Pendekatan lain adalah suplemen giziseperti Ensure dan Advera. Produk inikhusus dirancang untuk memberi giziyang mudah diserap. Namun suplemenini belum diteliti dengan hati-hati danmengandung banyak gula. Suplemen giziseperti Juven atau protein air dadih jugadapat membantu peningkatan beratbadan. Namun beberapa orang mem-punyai alergi terhadap air dadih. Mem-bahas dengan dokter sebelum memakaisuplemen gizi. Suplemen hanya bolehdipakai untuk melengkapi diet yangseimbang.Mengobati perubahan pada metabo-lisme: Pengobatan hormon sedangditeliti. Hormon pertumbuhan manusia(human growth hormone/HGH) mening-katkan berat badan dan massa badan tidakberlemak, sekaligus mengurangi massalemak. Namun pengobatan ini sangatmahal dan dapat menyebabkan efeksamping yang berat. Beberapa ahliberpendapat bahwa HGH dapat dipakaidengan dosis yang lebih rendah daripadayang disetujui oleh FDA-AS.Testosteron dan steroid anabolik (yang

membangun otot) seperti oksandrolon ataunandrolon mungkin membantu mengobatiwasting. Obat ini diteliti terkait HIV secarasendiri dan dalam kombinasi denganolahraga.

Progressive resistance training (PRT)adalah semacam olahraga dengan bebandan alat khusus. Sebuah penelitian barumenemukan bahwa PRT memberi hasilserupa dengan oksandrolon dalam mening-katkan massa badan yang tidak lemak. PRTlebih efektif daripada oksandrolon dalammeningkatkan fungsi fisik, serta lebihmurah. Olahraga juga dapat memperbaikisuasana hati dan kolesterol, serta menguat-kan tulang. Lihat LI 802 untuk informasilebih lanjut mengenai olahraga.Garis Dasar

Wasting AIDS belum dipahami denganbaik. Namun jelas Odha harus menghindarikehilangan massa badan tidak berlemak.Beberapa pengobatan untuk wasting sedangditeliti.

Kita sebaiknya memantau berat badankita. Kita sebaiknya mempertahankanpenggunaan makanan bergizi walaupunnafsu makan kita rendah. Kita harusmencari pengobatan secepatnya jika kitamengalami diare yang berat atau infeksi apapun pada sistem pencernaan kita. Ini dapatmenyebabkan masalah dengan penyerapangizi.

Ditinjau 1 Juli 2012 berdasarkan FS 519 The AIDSInfonet 21 Mei 2012

Page 80: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 519

HERPES SIMPLEKS

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Herpes Simpleks Itu?Herpes simpleks berkenaan dengan

sekelompok virus yang menulari manu-sia. Serupa dengan herpes zoster (lihatLembaran Informasi (LI) 514), herpessimpleks menyebabkan luka-luka yangsangat sakit pada kulit. Gejala pertamabiasanya gatal-gatal dan kesemutan/perasaan geli, diikuti dengan lepuh yangmembuka dan menjadi sangat sakit.Infeksi ini dapat dorman (tidak aktif)dalam sel saraf selama beberapa waktu.Namun tiba-tiba infeksi menjadi aktifkembali. Herpes dapat aktif tanpa gejalaatau tanda kasatmata.

Virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1)adalah penyebab umum untuk luka-lukademam (cold sore) di sekeliling mulut.HSV-2 biasanya menyebabkan herpeskelamin. Namun HSV-1 dapat menye-babkan infeksi pada kelamin dan HSV-2dapat menginfeksikan daerah mulutmelalui hubungan seks.

HSV adalah penyakit yang sangatumum. Di AS, kurang lebih 45 juta orangmemiliki infeksi HSV – kurang lebih 20%orang di atas usia 12 tahun. Diperkirakanterjadi satu juta infeksi baru setiap tahun.Prevalensi dan kejadian di Indonesiabelum diketahui. Prevalensi infeksi HSVsudah meningkat secara bermakna selamadasawarsa terakhir. Sekitar 80% orangdengan HIV juga terinfeksi herpeskelamin.

Infeksi HSV-2 lebih umum pada perem-puan. Di AS, kurang lebih satu dari empatperempuan dan satu dari lima laki-lakiterinfeksi HSV-2. HSV kelamin ber-potensi menyebabkan kematian pada bayiyang terinfeksi. Bila seorang perempuanmempunyai herpes kelamin aktif waktumelahirkan, sebaiknya melahirkan denganbedah sesar.

Jangkitan HSV berulang dapat terjadibahkan pada orang dengan sistem keke-balan yang sehat. Jangkitan HSV ber-jangka lama mungkin berarti sistemkekebalan tubuh sudah lemah. Ini ter-masuk Odha, terutama mereka yangberusia di atas 50 tahun. Untungnya,jarang ada jangkitan lama yang tidakmenjadi pulih kecuali pada Odha denganjumlah CD4 yang sangat rendah. Jang-kitan lama ini juga sangat jarang terjadisetelah tersedianya terapi antiretroviral(ART).HSV dan HIV

HSV tidak termasuk infeksi yang men-definisikan AIDS. Namun orang yangterinfeksi HIV dan HSV bersamaan lebih

mungkin mengalami jangkitan herpeslebih sering. Jangkitan ini dapat lebih beratdan bertahan lebih lama dibandingkandengan orang tidak terinfeksi HIV.

Luka herpes menyediakan jalur yangdimanfaatkan HIV untuk melewati perta-hanan kekebalan tubuh, sehingga menjadilebih mudah terinfeksi HIV. Sebuahpenelitian baru menemukan risiko orangdengan HSV tertular HIV adalah tiga kalilebih tinggi dibandingkan orang tanpaHSV. Sebuah penelitian lain menemukanbahwa mengobati HSV dapat menga-kibatkan penurunan yang bermakna padaviral load HIV. Namun penelitian lainmenemukan bahwa mengobati herpeskelamin tidak mencegah infeksi HIV baru.

Orang dengan HIV dan HSV bersama-an juga sebaiknya sangat hati-hati waktuada jangkitan HSV. Pada waktu itu, viralload HIV-nya (lihat LI 125) biasanyameningkat, yang meningkatkan risikopenularan HIV-nya pada orang lain.

Dari sisi lain, mengobati HSV padaorang dengan infeksi HIV dan HSVbersamaan dapat mengurangi viral loadHIV. Pengobatan ini juga dapat mengu-rangi risiko menyebarkan HIV pada oranglain.Bagaimana HSV Menular?

Infeksi HSV ditularkan dari orang keorang melalui hubungan langsung dengandaerah tubuh yang terinfeksi. Penularandapat terjadi walaupun tidak ada lukaHSV yang terbuka.

Lagi pula, sebagian besar orang denganHSV tidak mengetahui dirinya terinfeksidan tidak sadar bahwa mereka dapatmenyebarkannya. Justru, di AS hanya 9%orang dengan HSV-2 mengetahui dirinyaterinfeksi.Bagaimana Herpes Diobati?

Perawatan setempat untuk herpes zostersebaiknya termasuk membersihkan luka-nya dengan air garam dan menjaganyatetap kering. Gentian violet dapat dioles-kan pada luka.

Pengobatan baku untuk HSV adalahasiklovir dalam bentuk pil dua sampai limakali sehari. Ada versi asiklovir lain dengannama valasiklovir. Valasiklovir dapatdiminum dua atau tiga kali sehari, tetapiharganya jauh lebih mahal dibandingkanasiklovir. Famsiklovir adalah obat lain yangdipakai untuk mengobati HSV. Pada 2011ada beberapa laporan bahwa penggunaanasiklovir atau valasiklovir mengurangi viralload HIV dan melambatkan kelanjutanpenyakit.

Obat ini tidak menyembuhkan infeksiHSV. Namun obat ini dapat mengurangilama dan beratnya jangkitan yang terjadi.Dokter mungkin meresepkan terapi “ruma-tan” – terapi antiherpes harian – untuk Odhayang sering mengalami jangkitan HSV.Terapi ini dapat mencegah sebagian besarjangkitan. Terapi ini juga mengurangisecara bermakna jumlah hari dalam bulanwaktu HSV dapat terdeteksi pada kulit atauselaput mukosa, bahkan tidak ada gejala.Apakah Herpes Dapat Dicegah?

Penyebaran HSV sulit dicegah. Hal inisebagian karena kebanyakan orang denganHSV tidak tahu dirinya terinfeksi dandapat menularkannya. Orang yang tahudirinya terinfeksi HSV pun mungkin tidakmengetahui mereka dapat menularkaninfeksi walaupun mereka tidak mem-punyai luka herpes yang terbuka.

Angka penularan HSV dapat dikurangidengan penggunaan kondom. Namunkondom tidak dapat mencegah semuapenularan. Infeksi HSV dapat menular danditulari dari daerah kelamin yang agak luas– lebih luas daripada yang ditutup olehcelana dalam – dan juga di daerah mulut.Bila kita dengan herpes minum asiklovirsetiap hari, kita dapat mengurangi risikomenulari herpes pada orang lain.

Para peneliti sekarang mencari vaksinuntuk mencegah HSV. Satu calon vaksinmenunjukkan hasil yang baik terhadapHSV-2 pada perempuan, tetapi tidak padalaki-laki. Belum ada vaksin yang disetujuiuntuk mencegah infeksi HSV, tetapipenelitian terhadap vaksin untuk HSVberlanjut terus.Garis Dasar

Herpes simpleks adalah infeksi virusyang dapat menyebabkan herpes kelaminatau “luka demam” di sekitar mulut.Kebanyakan orang yang terinfeksi HSVtidak mengetahui dirinya terinfeksi. HSVmudah menular dari orang ke orang waktuhubungan seks atau hubungan langsungyang lain dengan daerah infeksi HSV.Herpes dapat menular walaupun lukaterbuka tidak terlihat.

Belum ada obat penyembuh untukherpes. Sekali kita terinfeksi, kita tetapterinfeksi untuk seumur hidup. Orangdengan herpes sekali-kali dapat meng-alami jangkitan kulit melepuh yang sakit.Setelah setiap jangkitan selesai, untuksementara infeksi menjadi laten atau tidakaktif. Odha mengalami jangkitan HSVyang lebih sering dan lebih berat.

Diperbarui 1 Juli 2012 berdasarkan FS 508 TheAIDS Infonet 16 Mei 2012

Page 81: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 520

KANKER DAN HIV

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Kanker Virus

Sarkoma Kaposi (KS) HHV8

Limfoma Non-Hodgkin (NHL) HHV8, EBV

Kanker leher rahim dan dubur HPV

Beberapa kanker kulit HPV

Kanker hati HBV, HCV

Kanker yang Mana MemengaruhiOdha?

Kanker adalah pertumbuhan yang tidakterkendali oleh sel abnormal dalamtubuh. Sel kanker disebut sebagai selganas (malignant cell). Dalam halkanker, ganas berarti cenderung menye-rang jaringan normal dan kambuh setelahpenghapusan.

Kanker telah dikaitkan dengan AIDSdari awal epidemi. Di antara kasus AIDSpertama, yang ditemukan di Los Ange-les, AS pada 1981, ada yang diketahuiakibat gejala sarkoma Kaposi (KS) –lihat Lembaran Informasi (LI) 508.Kanker kulit ini biasanya hanya timbulpada laki-laki usia lanjut, tetapi padawaktu itu secara luar biasa ditemukanpada beberapa laki-laki muda.

Banyak jenis kanker dialami olehOdha. Beberapa kanker, yang disebutkanker terdefinisi AIDS, adalah bagiandari definisi resmi AIDS. Kanker initermasuk KS, Limfoma Non-Hodgkin(LI 509), dan kanker leher rahim(LI 507) yang lanjut.

Setelah terapi antiretroviral (ART)mulai dipakai secara luas, angka timbul-nya kanker terkait AIDS telah menurunsecara bermakna. Namun Odha lebihberisiko mengalami kanker lain diban-dingkan rata-rata pada masyarakatumum. Kanker tersebut termasuk lim-foma Hodgkin, dan kanker pada anus(dubur), paru, hati, dan kulit, Jumlahkasus kanker ini meningkat pada Odha.Apakah HIV Meningkatkan RisikoKanker?

Beberapa penelitian menemukan angkakejadian kanker yang lebih tinggi padaOdha dibandingkan dengan masyarakatumum.

Banyak faktor dapat menjelaskan halini:

Sekarang Odha hidup lebih lama,berkat ART. Usia yang lebih tuaberhubungan dengan angka kejadiankanker yang lebih tinggi

Odha cenderung lebih mungkin danlebih banyak merokok, yang mening-katkan risiko beberapa jenis kankerInfeksi HIV melemahkan sistem keke-balan tubuh. Ini mungkin membiarkansel kanker berkembang biakHIV juga merangsang sistem keke-balan secara terus menerus. Ini mung-kin mendorong timbulnya beberapajenis kankerBeberapa kanker (seperti KS danlimfoma Hodgkin) tampaknya terkaitdengan jumlah CD4 terendah (nadir)yang pernah dialami oleh yang ber-sangkutanBeberapa kanker dikaitkan denganinfeksi virus. Ini ditunjukkan dalamtabel berikut.

Odha mengalami angka kejadianinfeksi ini yang lebih tinggi dibanding-kan masyarakat umum.Apakah Kanker adalah TandaPenuaan yang Dipercepat padaOdha?

Beberapa kanker timbul pada Odhadengan usia lebih muda dibandingkanmasyarakat umum. Beberapa pakarberanggap bahwa HIV mempercepatpenuaan, dan bahwa kanker adalah salahsatu tanda proses kecepatan ini.

Sebuah penelitian yang cermat menun-jukkan bahwa ini tidak benar untukkebanyakan kanker. Penelitian inimenemukan bahwa kebanyakan Odhaditeliti pada usia lebih muda diban-dingkan masyarakat umum. KebanyakanOdha masih berusia antara 30 dan 55tahun, sehingga kanker tampaknyaterjadi di usia yang lebih muda. Untukmasyarakat umum, usia yang lebih tinggi

dikaitkan dengan angka kejadian kankeryang lebih tinggi. Sebagaimana populasiOdha menjadi semakin tua, usianyawaktu timbul kasus kanker akan semakintinggi.

Namun, Odha tampaknya mengem-bangkan kanker dubur dan paru, danlimfoma Hodgkin pada usia yang lebihmuda. Hal ini mungkin karena dampakHIV pada kanker ini, tetapi juga dapatdisebabkan oleh pajanan lebih dini padafaktor risiko untuk jenis kanker ini,seperti mulai merokok atau melakukanhubungan seksual (yang meningkatkanrisiko infeksi HPV) pada usia lebih dini.Lagi pula, Odha cenderung dipantausecara lebih cermat dari usia yang lebihmuda, sehingga mungkin kanker ter-deteksi lebih dini.Bagaimana Odha DapatMengurangi Risiko Kanker?1. Berhenti merokok. Merokok berhu-

bungan bukan hanya dengan kankerparu, tetapi juga dengan kankerkepala, leher, ginjal dan usus besar.Merokok juga mungkin mening-katkan risiko kanker leher rahim.

2. Kurangi konsumsi alkohol, yangdapat meningkatkan risiko kankerhati.

3. Jika sesuai, lakukan vaksinasi ter-hadap HPV dan hepatitis A dan B.

4. Sebaiknya dites untuk hepatitis B danC, yang meningkatkan risiko kankerhati. Jika kita terinfeksi, pastikandokter memantau infeksi ini.

5. Lakukan tes Pap pada leher rahimdan dubur setiap tahun. Tes Pap padadubur harus dilakukan baik untuklaki-laki dan perempuan. Sayangnya,tes ini umumnya tidak tersedia.Bicarakan dengan dokter,

6. Mengikuti pedoman baku untukpemeriksaan payudara, usus besar,dan prostat.

7. Pakai krim anticahaya matahari danmenghindari pajanan berlebihan padamatahari.

Ditulis 1 Juli 2012 berdasarkan FS 520 The AIDSInfonet 2 Desember 2011

Page 82: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 525

PENISILIOSIS

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Penisiliosis Itu?Penisiliosis adalah infeksi yang dise-

babkan oleh jamur Penicillium mar-neffei, yang biasanya ditemukan didaerah tropis. Hingga saat ini, sebagianbesar kasus penisiliosis ditemukan diThailand utara, dan jarang didiagnosissebelum adanya AIDS. Seperempatpasien AIDS di Chiang Mai, Thailanddidiagnosis penisiliosis, sementara limakasus didiagnosis di Singapura sampaidengan 2001. Penisiliosis adalah infeksioportunistik (IO) terkait HIV tertinggiketiga di Thailand dan daerah lain di AsiaTenggara.

Seperti penyakit lain yang jarangditemui dan dulu sangat tidak dikenal,infeksi ini mempunyai kesempatan untukberkembang karena lemahnya sistemkekebalan orang yang terinfeksi HIV.Kebanyakan kasus penisiliosis ditemu-kan pada orang dengan jumlah CD4 dibawah 100. Jika tidak diobati, peni-siliosis dapat mematikan.

Sumber infeksi jamur ini masih belumditentukan. Infeksi ini ditemukan padaempat jenis tikus bambu, dan juga dalamtanah. Tikus bambu ditemukan di Cinaselatan sampai ke Indonesia. Di ThailandUtara, habitatnya adalah di belukarbambu di daerah pegunungan, tempattikus itu hidup dalam tanah dan ber-kembang pada musim hujan. Kemung-kinan penularan terjadi dari tanah dantampaknya lebih sering terjadi padamusim hujan.

Penisiliosis adalah penyakit perna-pasan yang disebarkan dari paru. JamurP. marneffei dapat ditemukan di tempatyang sedang dibangun, ketika membong-kar bangunan tua, dan pada kotoranburung serta kelelawar.

Tanda penisiliosis sebagian besar tidakkhusus; gejalanya, seperti demam, kehi-

langan berat badan, anemia (kurang seldarah merah, lihat Lembaran Informasi552), batuk, ruam pada kulit, dankelenjar getah bening, limpa dan hatiyang bengkak. Hingga 70% kasus jugamengalami lesi (luka) seperti jerawatpada kulit di daerah muka, telinga, kakidan tangan, dan kadang di kelamin.Penisiliosis juga dapat memengaruhiorgan tubuh lain, termasuk sumsumtulang, kelenjar getah bening, paru, hatidan usus. Gejala muncul secara men-dadak dan hebat. Karena gejala ini sangatumum terkait AIDS, terutama miripdengan gejala infeksi kriptokokosis atauhistoplasmosis, mungkin kebanyakankasus tidak didiagnosis sebagai peni-siliosis.Bagaimana Penisiliosis Didiagnosis?

Penyakit ini dapat didiagnosis denganmemeriksa contoh kulit, isi kelenjar atausumsum tulang dengan mikroskop. Na-mun sebagian besar diagnosis dilaksana-kan dengan pemeriksaan klinis, walau-pun gejala klinis dapat disalahartikandengan penyakit lain seperti histoplas-mosis, kriptokokosis, atau moluskum.

Diagnosis dapat ditegakkan denganmembiakkan contoh darah atau sumsumtulang. DNA (bahan genetik) jamur inidapat ditemukan dengan tes PCR, dancara ini sedang dinilai sebagai tes yangdapat memberi hasil lebih cepat.Dapatkah Penisiliosis Dicegah?

Karena penisiliosis hanya terjadi padadaerah tertentu, hingga saat ini belum adausulan mengenai cara mencegahnya.Para peneliti sedang mengembangkan tesskrining untuk menentukan orang yangterinfeksi jamur ini. Dengan tes ini,mungkin pasien yang dapat mengambilmanfaat dari profilaksis (obat yangdipakai untuk mencegah penyakit) dapatdiketahui.

Bagaimana Penisiliosis Diobati?Penisiliosis biasanya diobati dengan

obat antijamur, terutama amfoterisin B.Amfoterisin B adalah obat yang sangatmanjur. Obat ini diinfus secara perlahan,dan dapat mengakibatkan efek sampingyang berat.

Pasien dengan penisiliosis yang telahmenyebar ke seluruh tubuh biasanyamenanggapi dengan baik pada amfo-terisin B secara infus dengan dosis0,6mg/kg berat badan per hari untuk duaminggu, diikuti itrakonazol (400mgsekali sehari) untuk sepuluh hari. Pasiendengan penyakit lebih ringan dapatdiobati dari awal dengan itrakonazol.

Penelitian menyatakan, setelah peng-obatan penisiliosis yang berhasil, sepa-ruh pasien Odha kambuh kembali dalamenam bulan. Oleh karena itu, Odhadiusulkan memakai itrakonazol 200mgsehari terus-menerus sebagai profilaksissekunder. Profilaksis ini dapat dihentikansetelah penggunaan terapi antiretroviral(ART) dan jumlah CD4 menjadi lebihdari 100 untuk enam bulan.Garis Dasar

Penisiliosis adalah penyakit yang bisamenjadi gawat. Penyakit ini disebabkanoleh jamur Penicillium marneffei. Jamurini hanya ditemukan di daerah tropis dantampaknya dibawa oleh tikus bambu.Infeksi ini tidak dapat menular dari orangke orang.

Pada orang dengan sistem kekebalanyang rusak (jumlah CD4 di bawah 100),infeksi ini dapat mematikan jika tidakdiobati.

Penisiliosis dapat diobati dengan obatantijamur. Setelah kita pulih kembali daripenisiliosis, kita harus terus-menerusmemakai obat antijamur untuk mencegahinfeksi kambuh kembali.

Ditinjau 9 Juni 2012 berdasarkan pedoman DHHS10 April 2009

Page 83: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 526

LIMFADENOPATI

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Limfadenopati Itu?Limfadenopati berarti penyakit pada

kelenjar atau aliran getah bening (sistemlimfatik). Biasanya, penyakit tersebutterlihat sebagai kelenjar getah beningmenjadi bengkak, sering tanpa rasa sakit.Pembengkakan kelenjar itu disebabkanoleh reaksi sistem kekebalan tubuhterhadap berbagai infeksi, termasuk HIVdan TB.

Ada ratusan kelenjar getah bening ditubuh kita, dengan ukuran antara sebesarkepala peniti hingga biji kacang. Organini sangat penting untuk fungsi sistemkekebalan tubuh, dengan tugas menye-rang infeksi dan menyaring cairan getahbening. Sebagian besar kelenjar getahbening ada di daerah tertentu, misalnyamulut, leher, lengan bawah, ketiak, dankunci paha.

Segera setelah seseorang terinfeksiHIV, kebanyakan virus keluar dari darah.Sebagian melarikan diri ke sistemlimfatik (getah bening) untuk menyem-bunyikan diri dalam sel di kelenjar getahbening. Beberapa ilmuwan menganggapbahwa hanya 2% HIV ada dalam darah.Sisanya ada di sistem limfatik, termasuklimpa, di lapisan usus dan di otak.

Infeksi HIV sendiri dapat menyebab-kan limfadenopati atau pembengkakankelenjar getah bening. Limfadenopatiadalah salah satu gejala umum infeksiprimer HIV. Infeksi primer atau akutadalah penyakit yang dialami olehsebagian orang beberapa minggu setelahtertular HIV – lihat Lembaran Informasi(LI) 103. Gejala lain termasuk demamdan sakit kepala, dan sering kali penya-kit ini dianggap flu.

Walaupun limfadenopati sering dise-babkan HIV sendiri, penyakit ini dapatgejala infeksi lain, termasuk TB di luarparu, sifilis, histoplasmosis, virussitomegalia, sarkoma Kaposi, limfomadan kelainan kulit.Apa Limfadenopati Generalisatayang Persisten Itu?

Limfadenopati generalisata yang per-sisten (persistent generalized lymph-adenopathy/PGL) adalah limfadenopatipada beberapa kelenjar getah bening

yang bertahan lama. PGL adalah gejalakhusus infeksi HIV yang timbul padalebih dari 50% Odha dan sering disebab-kan oleh infeksi HIV sendiri. Batasanlimfadenopati pada infeksi HIV adalahsbb.:

Melibatkan sedikitnya dua kelompokkelenjar getah bening;Sedikitnya dua kelenjar yang simetrisberdiameter lebih dari 1cm dalamsetiap kelompok;Berlangsung lebih dari satu bulan; danTidak ada infeksi lain yang menyebab-kannya.Pembengkakan kelenjar getah bening

ini bersifat tidak sakit, simetris (kiri-kanan sama), dan kebanyakan terdapatdi leher bagian belakang dan depan, dibawah rahang bawah, di ketiak serta ditempat lain, tidak termasuk kunci paha.Biasanya kulit pada kelenjar yangbengkak karena PGL akibat HIV tidakberwarna merah. Kelenjar yang bengkakkadang kala sulit dilihat, dan lebihmudah ditemukan melalui menyentuh-nya. Biasanya kelenjar ini berukuranantara ukur kacang polong dan buahanggur, dan bila diraba, merasa sepertibuah anggur.

PGL berkembang secara pelan danmungkin dapat menghilang pada saatjumlah CD4 menurun menjelang 200.

Kurang lebih 30% orang dengan PGLjuga mengalami splenomegali (pembe-saran limpa).Bagaimana Limfadenopati Diobati?

Asal jumlah, tempat dan ukurankelenjar yang bengkak tidak berubah,orang dengan PGL tidak membutuhkanpengobatan lebih lanjut, selain peman-tauan setiap periksa ke dokter. Perubahanpada ciri kelenjar harus secepatnyadilaporkan ke dokter.

Bila kelenjar menjadi semakin besar,berwarna merah, sakit atau tampaknyaberisi cairan bila diraba, dan doktermencurigai ada infeksi bakteri, doktermungkin akan memberi obat antibiotik.Kalau tidak ada perubahan, doktermungkin akan melakukan aspirasi(mengambil contoh kecil dari kelenjardengan jarum tipis, untuk diperiksa

dengan mikroskop). Aspirasi ini bergunauntuk menyingkirkan diagnosis limfoma,limfadenopati karena sarkoma Kaposi,penyakit jamur, TB atau penyebab yanglain. Bila kelenjar terus membesar,mungkin dokter akan menyedot cairanisinya dengan jarum kecil (aspirasi) agartidak meledak.Apakah Limfadenopati TandaAIDS?

Limfadenopati dapat terjadi dari awalinfeksi HIV, dan PGL biasanya dialamiwaktu belum ada gejala lain, sering padawaktu jumlah CD4 di atas 500. Sebalik-nya, hilangnya PGL dapat menunjukkankita tidak lama lagi akan masuk tahapAIDS, berarti sebaiknya kita memper-timbangkan mulai terapi antiretroviral(ART).Garis Dasar

Limfadenopati sering di antara gejalapertama infeksi HIV, yang dialami waktuinfeksi primer atau akut, beberapaminggu setelah terinfeksi. Penyakit iniditandai pembengkakan pada satu ataulebih kelenjar getah bening, biasanya dileher dan ketiak, tetapi kadang kala ditempat lain. Gejala ini biasanya cepathilang tanpa diobati. Namun gejala inidapat bertahan terus, menjadi PGL.

Limfadenopati generalisata yang per-sisten (PGL) adalah kelenjar yangbengkak di sedikitnya dua tempat secarasimetris. PGL biasanya dialami waktutahap infeksi HIV tanpa gejala, denganjumlah CD4 di atas 500, dan seringhilang sebagaimana jumlah CD4 menu-run menjelang 200.

Selain infeksi HIV sendiri, limfadeno-pati dapat disebabkan oleh infeksi lain,termasuk TB di luar paru dan sifilis. Jikaada gejala lain, sebaiknya ada pemerik-saan secara teliti untuk menyingkirkanalasan lain. Bila tidak ada alasan lain,limfadenopati tidak perlu diobati.

Limfadenopati tidak berkembangmenjadi limfoma (kanker pada sistemlimfatik – lihat LI 509), dan tidakmenunjukkan peningkatan dalam ke-mungkinan limfoma akan terjadi.

Ditinjau 9 Juni 2012 berdasarkan hlm. AETC cm-410 edisi 2006 dan berbagai sumber lain

Page 84: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 527

HISTOPLASMOSIS

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Histoplasmosis Itu?Histoplasmosis adalah infeksi opor-

tunistik (IO) yang umum pada orangHIV-positif. Infeksi ini disebabkan olehjamur Histoplasma capsulatum. Jamurini berkembang dalam tanah yangtercemar dengan kotoran burung, ke-lelawar dan unggas, sehingga ditemukandalam di kandang burung/unggas dangua. Infeksi menyebar melalui spora(debu kering) jamur yang dihirup saatbernapas, dan tidak dapat menular dariorang yang terinfeksi.

Jamur ini dapat tumbuh dalam alirandarah orang dengan sistem kekebalantubuh yang rusak, biasanya denganjumlah CD4 di bawah 150. Setelahberkembang, infeksi dapat menyebarpada paru, kulit, dan kadang kala padabagian tubuh yang lain. Histoplasmosisadalah penyakit yang didefinisi AIDS.

Gejala awal muncul serupa denganpenyakit flu yang ringan, dan berkem-bang dengan berbagai gejala, termasukdemam, kelelahan, kehilangan beratbadan, hepatosplenomegali (pembeng-kakan pada hati dan/atau limpa) danlimfadenopati (pembengkakan padakelenjar getah bening). Kurang lebih50% pasien mengalami batuk kering,sakit dada dan sesak napas, sementarasejumlah yang lebih kecil mengalamimasalah perut-usus dan kulit.

Histoplasmosis juga dapat meme-ngaruhi sumsum tulang, dengan akibatanemia (kurang darah merah, lihatLembaran Informasi 552), leukopenia(kurang beberapa jenis darah putih) dantrombositopenia (kurang trombosit,dengan akibat darah sulit beku). Kuranglebih separuh penderita mengalamimasalah paru; rontgen dada dapatmenunjukkan tanda yang khas pada paru.Penyakit paru akibat histoplasmosis

serupa dengan TB dan dapat semakinberat selama bertahun-tahun. Histo-plasmosis juga dapat memengaruhisusunan saraf pusat (SSP), dengansampai 20% pasien mengalami gejalakejiwaan.Bagaimana HistoplasmosisDidiagnosis?

Ada tes antigen untuk infeksi denganjamur H. capsulatum. Tes ini paling pekadengan contoh air seni, tetapi juga dapatdipakai dengan darah. Histoplasmosisjuga dapat didiagnosis dengan membiak-kan jamur dari contoh sumsum tulang,tetapi proses ini membutuhkan waktubeberapa minggu.Dapatkah Histoplasmosis Dicegah?

Cara terbaik untuk mencegah histo-plasmosis adalah dengan memakai terapiantiretroviral (ART).

Itrakonazol dapat dipakai untuk men-cegah munculnya penyakit akibat infeksijamur termasuk histoplasmosis, namunpenggunaannya umumnya tidak diusul-kan. Profilaksis terhadap histoplasmosisdapat dipertimbangkan untuk Odhadengan jumlah CD4 di bawah 150dengan pekerjaan berisiko tinggi (mis.bertani, berkebun, buruh bangunan).Bagaimana HistoplasmosisDiobati?

Histoplasmosis diobati dengan duatahap: induksi (terapi awal untuk infeksiakut), dan rumatan atau profilaksissekunder (terapi terus-menerus untukmencegah kambuhnya).

Bila infeksinya ringan atau sedang,terapi induksi dilakukan dengan itra-konazol; versi sirop paling baik. Bilapenyakit berat, amfoterisin B dapatdipakai pada awal. Amfoterisin B adalahobat yang sangat manjur. Obat ini diinfussecara perlahan, dan dapat mengaki-

batkan efek samping yang berat. Adaversi amfoterisin B yang baru, denganobat dilapisi selaput lemak menjadigelembung kecil yang disebut liposom.Versi ini mungkin menyebabkan lebihsedikit efek samping.

Terapi amfoterisin B biasanya di-lakukan selama dua minggu atau lebih,dan pasien umumnya dirawat di rumahsakit selama ini. Karena penguraian obatini berbeda-beda tergantung pada indi-vidu, tingkat obat dalam darah harusdipantau. Setelah terapi awal ini selesai,terapi diteruskan dengan itrakonazolselama 12 bulan atau lebih. Flukonazoltidak efektif untuk mengobati histo-plasmosis. Bila histoplasmosis sudahmemengaruhi SSP, biasanya terapiinduksi dengan amfoterisin B diteruskanselama 4-6 minggu.

Setelah terapi ini, profilaksis sekunder,biasanya dengan itrakonazol, harusdilakukan seumur hidup. Ada kesepa-katan bahwa profilaksis sekunder inidapat dihentikan bila terapi sudahdilakukan lebih dari 12 bulan, jumlahCD4 di atas 150, ART dipakai selamalebih dari enam bulan, DAN tes pada airseni mendukung.Garis Dasar

Histoplasmosis adalah penyakit jamuryang cukup umum pada Odha di Indo-nesia. Jamur tersebut tidak dapat dibe-rantas.

Penyakit ini muncul saat sistem keke-balan tubuh sangat rusak, yaitu denganjumlah CD4 di bawah 150.

Histoplasmosis biasanya harus diobatipada awal dengan obat yang cukupmanjur, amfoterisin B, yang juga menim-bulkan efek samping yang berat. Setelahpengobatan awal, terapi harus diteruskandengan itrakonazol seumur hidup, atausehingga sistem kekebalan tubuh men-jadi pulih akibat penggunaan ART.

Ditinjau 9 Juni 2012 berdasarkan pedoman DHHS10 April 2009, dan hlm. AETC cm-515 edisi 2006

Page 85: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 528

STEATOSIS

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Steatosis Itu?Bila sel lemak berlebihan berkembang

di hati kita, masalah ini disebut sebagaihati berlemak (fatty liver) atau steatosis.Lebih banyak orang terinfeksi virushepatitis C (HCV – lihat LembaranInformasi (LI) 506) mengalami steatosisdibandingkan orang tanpa HCV. Diper-kirakan bahwa kurang lebih 55% orangdengan HCV mengalami steatosis, duasampai tiga kali lipat di atas angka padamasyarakat umum. Alasan untuk hal initidak jelas.

Penelitian menunjukkan bahwa stea-tosis meningkatkan risiko lanjutaninfeksi HCV, mengurangi kemungkinanterapi HCV akan berhasil, dan dapatmeningkatkan risiko perkembangankanker hati (HCC).Apa Penyebab Steatosis?

Steatosis dapat disebabkan oleh banyakfaktor, termasuk:

Konsumsi terlalu banyak makanan danminuman yang mengandung lemak dangulaKurang berolahragaMempunyai lemak berlebihan diseluruh badanMenderita diabetes – penyakit yangmuncul karena tubuh tidak mampumengelola atau mengendalikan tingkatgula (glukosa) dalam tubuhPenggunaan alkohol secara berlebihanselama waktu yang lamaHiperlipidemia – peningkatan padalipid (lemak) dalam darah. Lipid initermasuk kolesterol, senyawa koles-terol, fosfolipid dan trigliseridaTerinfeksi HCV genotipe 3Kebanyakan ahli menganggap bahwa

ada faktor tambahan terkait virus yangmeningkatkan kemungkinan orangdengan HCV mengembangkan steatosis,tetapi faktor yang tepat belum jelas.

Genotipe 3Tampaknya infeksi HCV genotipe 3

dapat langsung menyebabkan steatosis,walau mekanisme belum jelas. Yangjelas, bila infeksi HCV genotipe 3 diobatisecara berhasil, sehingga virus dibe-rantas, steatosis umumnya berkurang dankadang kala hilang. Hasil serupa tidakdilihat setelah HCV genotipe lain diobati.Dampak Steatosis

Steatosis dapat merusak hati. Padaorang terinfeksi HCV, steatosis akanmempercepat kerusakan yang disebab-kan oleh HCV. Lagi pula, pengobatanuntuk HCV dipengaruhi oleh steatosis.Dampak HIV pada Steatosis

Pada satu penelitian, 40% Odhakoinfeksi HCV yang memakai terapiantiretroviral (ART) mengalami stea-tosis, dan hal ini terkait dengan penyakitHCV yang lebih berat. Faktor risiko padaOdha koinfeksi HCV adalah kelainanmetabolik (berat badan terlalu tinggi dantingkat glukosa dalam darah yang tinggi),serta penggunaan obat “d” (terutama d4Ttetapi juga ddI) dalam ART-nya.Perkembangan Penyakit HCV

Steatosis tampaknya meningkatkanlaju perkembangan penyakit hepatitis C.Penelitian baru menunjukkan bahwatingkat steatosis yang lebih tinggiberhubungan langsung dengan tingkat(grade) fibrosis hati (jaringan hatimenjadi berserat), serta juga perkem-bangan fibrosis dan sirosis (radang hatiyang berat) yang lebih cepat.Kanker Hati

Sudah dibuktikan bahwa steatosisadalah faktor risiko independen terhadapperkembangan kanker hati. Steatosis,sirosis, dan usia lebih tua dilaporkansebagai faktor risiko independen yangbermakna untuk perkembangan kankerhati.Tanggapan terhadap Terapi HCV

Steatosis tampaknya agak mengurangikemungkinan terapi HCV akan berhasil,sedikitnya pada orang dengan HCVgenotipe non-3.

Pengobatan untuk SteatosisSaat ini belum ada pengobatan untuk

steatosis. Namun ada banyak penelitianterhadap obat yang mungkin berhasiluntuk mengobati steatosis. Sayangnya,obat tersebut kemungkinan baru tersediasetelah beberapa tahun.

Terapi umum untuk steatosis adalahdiet dan olahraga. Beberapa tips untukmembantu mengurangi steatosis ter-masuk:

Konsumsi diet yang sehat, denganbanyak buah-buahan, sayur-mayur,serta daging (misalnya daging ayam)yang hanya sedikit atau tidak berlemak.Ikan yang dimasak juga adalah maka-nan yang rendah lemak ‘buruk’ dansangat sehat dimakan.Olahraga (lihat LI 802) juga adalahcara untuk tetap sehat dan mengurangisteatosis. Jangan berlebihan, terutamapada awal; tingkatkan beratnya secaraberangsur-angsur. Contoh olahragayang baik termasuk jalan kaki, bere-nang, angkat beban dan apa saja yangmenggerakkan badan.Berhenti atau mengurangi konsumsiminuman beralkohol.

Garis DasarSemakin jelas bahwa steatosis dapat

mempercepat kerusakan pada hatidisebabkan oleh hepatitis C. Kalau kitaprihatin terhadap steatosis, sebaiknyakita mempertimbangkan program dietdan olahraga yang akan membantumengurangi steatosis dan dampaknyapada perkembangan HCV. Selain itu, kitadapat mempertimbangkan perubahanpola hidup yang lain, termasuk meng-urangi penggunaan alkohol dan zat lainyang dapat berdampak buruk pada hatikita. Hal ini dapat mengarah pada hidupyang lebih sehat agar sistem kekebalantubuh kita lebih kuat melawan hepatitisC.

Diperbarui 9 Juni 2012 berdasarkan HCV AdvocatehcspFACTsheet Disease Progression: Steatosis v3Oktober 2011 dan Basics Fatty Liver v2 Mei 2011

Page 86: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 530

AZITROMISIN

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Azitromisin Itu?Azitromisin adalah obat antibiotik

(antibakteri). Obat ini dipasarkan denganbeberapa nama merek. Namun versigenerik dengan nama azitromisin adalahsama dengan versi bermerek, hanyaharganya jauh lebih murah.

Antibiotik menyerang infeksi yangdisebabkan bakteri. Azitromisin dipakaiuntuk menyerang beberapa infeksi opor-tunistik pada Odha.Mengapa Odha MemakaiAzitromisin?

Azitromisin dipakai untuk infeksibakteri yang ringan dan sedang. Obat inimanjur untuk beberapa jenis bakteri yangberbeda, terutama klamidia, hemofiliusdan streptokokus. Bakteri ini dapatmenularkan kulit, hidung, tenggorokan,dan paru. Infeksi ini dapat menularmelalui hubungan seks dan menyebab-kan penyakit pada kelamin.

Banyak kuman hidup di tubuh kita atauadalah umum dalam lingkungan kita.Sistem kekebalan yang sehat dapatmenyerang atau mengendalikan infeksiyang disebabkan oleh kuman tersebut.Namun, infeksi HIV dapat merusaksistem kekebalan. Infeksi yang meng-ambil manfaat dari kerusakan pertahanankekebalan tubuh dikenal sebagai “infeksioportunistik.” Orang dengan penyakitHIV tahap lanjut dapat mengalamiinfeksi oportunistik. Lihat LembaranInformasi (LI) 500 untuk informasi lebihlanjut tentang Infeksi Oportunistik.

Salah satu infeksi oportunistik padaOdha adalah MAC. Lihat LI 510 untukinformasi tentang MAC. Odha denganjumlah CD4 di bawah 50 dapat mengem-bangkan MAC.

Azitromisin umumnya dipakai denganantibiotik lain untuk mengobati MAC.Obat ini juga dapat dipakai untukmencegah infeksi tersebut. Jika jumlahCD4 kita di bawah 50, sebaiknya kitabicara dengan dokter tentang peng-gunaan azitromisin.

Azitromisin juga dipakai untuk meng-obati toksoplasmosis (lihat LI 517) dankriptosporidiosis (LI 502).

Beberapa orang mempunyai alergipada azitromisin dan antibiotik sejenis.Katakan pada dokter jika kita mem-punyai alergi pada eritromisin atauantibiotik lain.

Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Jika kita memakai obat resep apa pun,kita harus menghabiskan semua pil yangdiresepkan. Banyak orang berhenti me-makai obat jika mereka merasa lebihbaik. Ini bukan langkah yang baik. Jikasebuah obat tidak mematikan semuakuman, kuman tersebut dapat berubah(bermutasi) sehingga mereka bisa kebal(resistan). Bila kuman menjadi resistanterhadap satu atau beberapa obat, obattersebut tidak akan berhasil lagi di tubuhkita.

Misalnya, jika kita memakai azitro-misin untuk melawan MAC, dan kitalupakan terlalu banyak dosis, kumanMAC di tubuh kita dapat menjadiresistan pada azitromisin. Jika ini terjadi,kita harus memakai obat lain terhadapMAC.Bagaimana Azitromisin Dipakai?

Azitromisin tersedia dalam kapsul atautablet berisi 250mg. Untuk melawansebagian besar infeksi, takaran untukorang dewasa adalah 500mg pada haripertama, diikuti dengan 250mg setiaphari untuk empat hari lagi.

Takaran untuk mencegah infeksi MACadalah 1.200mg atau 1.250mg sekaliseminggu.

Tablet azitromisin dapat dipakaidengan atau tanpa makanan. Minumbanyak air waktu memakainya. Kapsulatau sirop sebaiknya dipakai waktu perutkosong, satu jam sebelum atau dua jamsetelah makan. Perhatikan peraturansecara teliti.

Jangan pakai azitromisin sekaligusdengan obat antiasam yang mengandungaluminium atau magnesium. Ini akanmengurangi jumlah azitromisin dalamaliran darah.

Apa Efek Samping Azitromisin?Efek samping azitromisin sebagian

besar berdampak pada sistem pen-cernaan. Efek ini termasuk diare, mual,dan sakit perut. Beberapa orang menjadisangat peka pada sinar matahari. Yanglain dapat mengalami sakit kepala,pusing atau menjadi mengantuk, ataubermasalah mendengar. Hanya sangatsedikit orang yang memakai azitromisinmengalami efek samping ini. Namun,sebagian besar obat antiretroviral (ARV)juga menyebabkan masalah pada sistempencernaan. Azitromisin dapat mem-burukkan masalah ini.

Beberapa orang mengalami reaksialergi yang berat pada azitromisin.Segera periksa ke dokter bila dialamidiare yang berat, demam, nyeri padasendi, kram atau penyakit perut yangberat, pembengkakan pada leher, mulut,tangan atau kaki, atau sesak napas.

Antibiotik membunuh bakteri ‘baik’yang diperlukan agar makanan dicerna.Kita dapat makan yoghurt atau suplemen(makan tambahan) asidofilus untukmenggantinya.Bagaimana AzitromisinBerinteraksi dengan Obat Lain?

Azitromisin diuraikan oleh hati. Jadiobat ini dapat berinteraksi dengan obatyang diuraikan oleh hati, termasuksebagian besar ARV. Para ilmuwanbelum menelitikan semua interaksi yangmungkin – lihat LI 407 untuk informasilebih lanjut mengenai interaksi. Azitro-misin kemungkinan berinteraksi denganbeberapa obat penipis darah, obatjantung, obat antisawan (antikonvulsi),dan antibiotik lain. Pastikan doktermengetahui semua obat, suplemendan jamu yang kita pakai.

Dokter mungkin harus memantau kitasecara teliti jika kita memakai azitromisinsekaligus dengan protease inhibitorritonavir.

Obat antiasam dengan aluminium danmagnesium dapat mengurangi kadarazitromisin dalam aliran darah. Janganmemakai antiasam sekaligus denganazitromisin.

Diperbarui 15 Desember 2012 berdasarkan FS 530The AIDS Infonet 12 Agustus 2012

Page 87: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 531

SIPROFLOKSASIN

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Siprofloksasin Itu?Siprofloksasin (ciprofloxacin atau

sipro) adalah obat antibiotik. Antibiotikmelawan infeksi yang disebabkan bak-teri. Sipro melawan banyak jenis bakteri.Obat ini juga dipakai untuk melawanbeberapa infeksi oportunistik (IO) padaOdha.

Catatan: Pada 2004, CDC di ASmencatat peningkatan dalam jenisgonore yang resistan terhadap sipro yangditemukan pada laki-laki yang berhu-bungan seks dengan laki-laki. Peng-gunaan sipro dapat tidak efektif untukgonore, dan justru meningkatkan penye-baran jenis gonore yang resistan terhadapobat. Oleh karena ini, CDC di ASmengusulkan penggunaan antibiotik lainuntuk mengobati gonore pada laki-lakiyang berhubungan seks dengan laki-laki.Mengapa Odha Memakai Sipro?

Sipro dipakai untuk banyak infeksibakteri yang berbeda. Obat ini berhasilterhadap beberapa jenis bakteri yangberbeda, termasuk infeksi yang resistanterhadap obat lain, termasuk penisilin.

Banyak kuman hidup di tubuh kita atauumum dalam lingkungan kita. Sistemkekebalan yang sehat dapat menyerangatau mengendalikan infeksi yang dise-babkan oleh kuman tersebut. Namun,infeksi HIV dapat merusak sistemkekebalan. Infeksi yang mengambilmanfaat dari kerusakan pertahanankekebalan tubuh dikenal sebagai “infeksioportunistik.” Orang dengan penyakitHIV tahap lanjut dapat mengalamiinfeksi oportunistik. Lihat LembaranInformasi (LI) 500 untuk informasi lebihlanjut tentang IO.

Sipro sering dipakai dengan antibiotiklain untuk mengobati MAC (myco-bacterium avium complex), salah satu IOpada Odha. Lihat LI 510 untuk informasitentang MAC.

Odha dengan jumlah CD4 di bawah 50dapat mengembangkan MAC. Jikajumlah CD4 kita di bawah 50, sebaik-nya kita bicara dengan dokter tentangpenggunaan sipro.

Beberapa orang beralergi pada siprodan antibiotik sejenis. Katakan padadokter jika kita beralergi pada antibiotikapa pun.

Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Jika kita memakai obat resep apa pun,kita harus menghabiskan semua pil yangdiresepkan. Banyak orang berhenti me-makai obat jika mereka merasa lebihbaik. Ini bukan langkah yang baik. Jikasebuah obat tidak mematikan semuakuman, kuman tersebut dapat berubah(bermutasi) sehingga mereka bisa kebal(resistan). Bila kuman menjadi resistanterhadap satu atau beberapa obat, obattersebut tidak akan berhasil lagi di tubuhkita.

Misalnya, jika kita memakai siprountuk melawan MAC, dan kita lupakanterlalu banyak dosis, kuman MAC ditubuh kita dapat menjadi resistan padasipro. Jika ini terjadi, kita harus memakaiobat lain terhadap MAC.Bagaimana Sipro Dipakai?

Sipro tersedia dalam tablet denganberbagai kekuatan. Tablet mengandungantara 100mg dan 750mg Sipro. Juga adaversi dengan nama Sipro XR, denganisinya 500mg. Sipro juga tersedia dalambentuk sirop. Sipro bentuk biasa dipakaisetiap 12 jam, sedangkan versi XRdipakai sekali sehari. Takaran sipro danlama penggunaannya tergantung padajenis infeksi.

Tablet sipro dapat dipakai dengan atautanpa makan. Minum banyak air waktumemakainya, agar menentukan bahwaobat ini tidak berkumpul dalam ginjal.

Jangan pakai sipro sekaligus denganobat antiasam yang mengandung alu-minium atau magnesium. Ini akan me-ngurangi jumlah sipro dalam alirandarah.Apa Efek Samping Sipro?

Efek samping sipro yang paling umumadalah mual, diare, muntah, sakit perut,sakit kepala, ruam pada kulit, dan kere-sahan. Obat ini juga bisa menyebabkanpusing dan kantuk. Hanya sangat sedikitorang yang memakai sipro mengalamiefek samping ini. Namun, sebagian besarobat antiretroviral (ARV) juga menye-babkan masalah pada sistem pencernaan.Sipro dapat memburukkan masalah ini.

Sipro meningkatkan kepekaan bebe-rapa orang terhadap sinar matahari. Obatini juga dapat meningkatkan efek kafein,dan membuat kita ngeri dan gelisah. Padakasus yang jarang, sipro dapat menye-babkan reaksi alergi yang dapat menjadigawat.

Antibiotik membunuh bakteri ‘baik’yang diperlukan dalam pencernaanmakanan. Kita dapat makan yoghurt atausuplemen (makan tambahan) asidofilusuntuk mengganti bakteri tersebut.Bagaimana Sipro Berinteraksidengan Obat Lain?

Sipro tidak diuraikan oleh hati. Jadiobat ini tidak banyak berinteraksi denganARV yang dipakai untuk menyerangHIV – lihat LI 407 untuk informasi lebihlanjut mengenai interaksi. Namun,pastikan dokter mengetahui SEMUAobat, suplemen dan jamu yang kitapakai.

Obat antiasam dengan aluminium danmagnesium dapat mengurangi tingkatsipro dalam aliran darah. Jangan mema-kai antiasam sekaligus dengan sipro.

Suplemen yang mengandung zat kal-sium, besi, atau zink juga dapat mengu-rangi kadar sipro. Jangan memakainyasekaligus dengan sipro. Tanya padadokter apakah sebaiknya kita tetapmemakai multivitamin yang mengan-dung zat besi, kalsium, atau zink sekali-gus dengan sipro.

Probenesid adalah obat untuk mengu-rangi tingkat asam urik. Ini pengobatanuntuk pirai. Probenesid menyebabkanpeningkatan tinggi pada kadar siprodalam aliran darah.

Sipro dapat meningkatkan kadar meta-don, mungkin menyebabkan overdosisyang berat.

Diperbarui 15 Desember 2012 berdasarkan FS 531The AIDS Infonet 12 Agustus 2012

Page 88: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 532

KLARITROMISIN

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Klaritromisin Itu?Klaritromisin (clarithromycin) adalah

obat antibiotik. Antibiotik melawaninfeksi yang disebabkan bakteri. Kla-ritromisin ini juga dipakai untuk mela-wan beberapa infeksi oportunistik (IO)pada Odha.Mengapa Odha MemakaiKlaritromisin?

Klaritromisin dipakai untuk infeksibakteri yang ringan dan sedang. Obat iniberhasil melawan beberapa jenis bakteriyang berbeda, terutama klamidia, hemo-filius dan streptokokus. Bakteri ini dapatmenginfeksikan kulit, hidung, teng-gorokan, dan paru. Infeksi ini dapatmenular melalui hubungan seks danmenyebabkan penyakit pada alat kela-min.

Banyak kuman hidup di tubuh kita atauumum dalam lingkungan kita. Sistemkekebalan yang sehat dapat menyerangatau mengendalikan infeksi yang dise-babkan oleh kuman tersebut. Namun,infeksi HIV dapat merusak sistemkekebalan. Infeksi yang mengambilmanfaat dari kerusakan pertahanankekebalan tubuh dikenal sebagai “infeksioportunistik.” Orang dengan penyakitHIV tahap lanjut dapat mengalamiinfeksi oportunistik. Lihat LembaranInformasi (LI) 500 untuk informasi lebihlanjut tentang IO. Beberapa orangdengan jumlah CD4 yang sangat rendah(di bawah 50) memakai klaritromisinuntuk mencegah infeksi. Lihat LI 124untuk informasi lebih lanjut mengenai selCD4.

Salah satu IO pada Odha adalah MAC.Ini singkatan untuk mycobacteriumavium complex. Lihat LI 510 untukinformasi tentang MAC. Odha denganjumlah CD4 di bawah 50 dapat mengem-bangkan MAC.

Klaritromisin sering dipakai denganantibiotik lain untuk mengobati MAC.Obat ini juga dapat dipakai untuk men-cegah MAC. Jika jumlah CD4 kita dibawah 50, sebaiknya kita bicara dengandokter tentang penggunaan klaritromisin.

Beberapa orang alergi pada klari-tromisin dan antibiotik sejenis. Katakanpada dokter jika kita alergi terhadaperitromisin atau antibiotik lain.

Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Jika kita memakai obat resep apa pun,kita harus menghabiskan semua pil yangdiresepkan. Banyak orang berhentimemakai obat jika mereka merasa lebihbaik. Ini bukan langkah yang baik. Jikasebuah obat tidak mematikan semuakuman, kuman tersebut dapat berubah(bermutasi) sehingga mereka bisa kebal(resistan). Bila kuman menjadi resistanterhadap satu atau beberapa obat, obattersebut tidak akan berhasil lagi di tubuhkita.

Misalnya, jika kita memakai klari-tromisin untuk melawan MAC, dan kitalupakan terlalu banyak dosis, kumanMAC di tubuh kita dapat menjadiresistan pada klaritromisin. Jika initerjadi, kita harus memakai obat lainuntuk melawan MAC.Bagaimana KlaritromisinDipakai?

Klaritromisin tersedia dalam tabletdengan mengandung 250mg dan 500mgklaritromisin. Klaritromisin juga tersediadalam bentuk biji butir untuk membuatbentuk sirop. Takaran klaritromisin danlama penggunaannya tergantung padajenis infeksi.

Takaran yang dipakai untuk mencegahinfeksi MAC adalah 500mg setiap 12jam. Pengobatan diteruskan selamajumlah CD4 cukup rendah untuk me-mungkinkan pengembangan MAC. Bilajumlah CD4 kita naik ke atas 100 selama3-6 bulan, dokter mungkin mengusulkanuntuk berhenti penggunaan klaritro-misin.

Tablet klaritromisin dapat dipakaidengan atau tanpa makan, kendatimemakainya dengan makanan dapatmengurangi gangguan perut. Juga adaversi klaritromisin lepasan lama yangdisebut “XL”; obat dilepas dari tabletselama beberapa jam setelah ditelan.Versi ini harus dipakai dengan makan.

Minum secangkir penuh air waktumemakai klaritromisin.

Apa Efek Samping Klaritromisin?Efek samping klaritromisin yang

paling umum adalah dampak pada sistempencernaan. Ini termasuk diare, mual,rasa panas dalam perut, dan sakit perut.Hanya sangat sedikit orang yang me-makai klaritromisin yang mengalamiefek samping ini. Namun, sebagian besarobat antiretroviral (ARV) juga menye-babkan masalah pada sistem pencernaan.Klaritromisin dapat memburukkanmasalah ini.

Klaritromisin dapat membebani hati.Dokter kemungkinan akan memantauhasil tes laboratorium kita untuk tandakerusakan pada hati. Periksa ke dokterjika air seni menjadi gelap atau warnakotoran (air besar) menjadi lebih muda/pucat.

Antibiotik membunuh bakteri ‘baik’yang diperlukan dalam pencernaanmakanan. Kita dapat makan yoghurt atausuplemen (makan tambahan) asidofilusuntuk mengganti bakteri tersebut.Bagaimana KlaritromisinBerinteraksi dengan Obat Lain?

Klaritromisin diuraikan oleh hati. Jadiobat ini dapat berinteraksi dengan obatyang diuraikan oleh hati, termasuksebagian besar ARV yang dipakai untukmenyerang HIV. Para ilmuwan belummenelitikan semua interaksi yang mung-kin – lihat LI 407 untuk informasi lebihlanjut mengenai interaksi. Klaritromisinkemungkinan berinteraksi dengan ARVgolongan NNRTI, beberapa obat peng-encer darah, obat jantung, obat antisawan(antikonvulsi), dan antibiotik lain.Pastikan dokter mengetahui SEMUAobat, suplemen dan jamu yang kitapakai.

Protease inhibitor ritonavir, lopinavirdan darunavir dapat meningkatkantingkat klaritromisin dalam aliran darah.

Klaritromisin dapat berpengaruh padatingkat AZT dalam aliran darah.

Diperbarui 15 Desember 2012 berdasarkan FS 532The AIDS Infonet 25 Agustus 2012

Page 89: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 533

DAPSON

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Dapson Itu?Dapson adalah obat antibiotik (anti-

bakteri). Antibiotik menyerang infeksiyang disebabkan bakteri. Dapson jugadipakai untuk menyerang beberapainfeksi oportunistik (IO) pada Odha.Dapson biasanya dipakai sebagai obatpenyakit kusta, atau masalah kulitdermatitis herpetiformis.Mengapa Odha Memakai Dapson?

Banyak kuman hidup di tubuh kita atauadalah umum dalam lingkungan kita.Sistem kekebalan yang sehat dapatmenyerang atau mengendalikan infeksiyang disebabkan oleh kuman tersebut.Namun, infeksi HIV dapat merusaksistem kekebalan. Infeksi yang meng-ambil manfaat dari kerusakan pertahanankekebalan tubuh dikenal sebagai “infeksioportunistik.” Orang dengan penyakitHIV tahap lanjut dapat mengalamiinfeksi oportunistik. Lihat LembaranInformasi (LI) 500 untuk informasi lebihlanjut tentang IO.

Satu IO pada Odha adalah PCP. Inisingkatan untuk pneumocystis jirovecipneumonia, yang berdampak pada paru.Lihat LI 512 untuk informasi tentangPCP. Odha dengan jumlah CD4 di bawah200 dapat mengalami PCP. Infeksi inidapat dicegah dengan memakai obatsetiap hari selama sistem kekebalantubuhnya masih lemah. Jika jumlah CD4kita di bawah 200, tanyakan pada dokterapakah sebaiknya kita memakai obatuntuk mencegah PCP.

Odha biasanya memakai kotrimok-sazol (lihat LI 535) sebagai obat pilihanpertama untuk mencegah atau mengobatiPCP. Namun sampai 30% Odha meng-alami alergi sebagai efek sampingkotrimoksazol. Untuk Odha yang tidaktahan memakai kotrimoksazol, pilihanterbaik untuk mencegah PCP adalahdapson. Untuk mengobati PCP, pilihankedua adalah dapson bersama dengantrimetoprim. Namun kadang kala di-temukan kesulitan untuk menjangkaudapson di Indonesia. Bila hal ini terjadi,mungkin Spiritia dapat membantu;hubungi kami di alamat di bawah.

Salah satu IO lain adalah tokso-plasmosis (tokso), yang berdampak padaotak. Lihat LI 517 untuk informasitentang tokso. Odha dengan jumlah CD4di bawah 100 dapat mengalami tokso.Dapson bersama obat lain (pirimetamin)dapat dipakai untuk mengobati atau

mencegah tokso, bila kotrimoksazol(pilihan pertama) tidak dapat ditahan.Siapa Sebaiknya Tidak MemakaiDapson?

Beberapa orang juga alergi terhadapdapson. Beri tahu dokter kalau mem-punyai alergi pada antibiotik lain.Dapson dapat menyebabkan anemia.Orang dengan Hb rendah (lihat LI 552)sebaiknya membahas dengan dokterapakah ada pilihan lain.Beberapa orang mempunyai tingkatenzim glukosa-6-fosfat dehidrogenase(G6PD) yang rendah. Orang tersebutdapat mengalami anemia berat secaramendadak.Penggunaan dapson dalam triwulanpertama kehamilan dapat berisiko cacatlahir. Perempuan hamil atau yang inginmenjadi hamil sebaiknya menghindaridapson bila mungkin.

Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Jika kita memakai obat resep apa pun,kita harus menghabiskan semua pil yangdiresepkan. Banyak orang berhentimemakai obat jika mereka merasa lebihbaik. Ini bukan langkah yang baik. Jikasebuah obat tidak mematikan semuakuman, kuman tersebut dapat berubah(bermutasi) sehingga menjadi kebal(resistan). Bila kuman menjadi resistanterhadap satu atau beberapa obat, obattersebut tidak akan berhasil lagi di tubuhkita.

Misalnya, jika kita memakai dapsonuntuk melawan PCP, dan kita lupakanterlalu banyak dosis, kuman PCP ditubuh kita dapat menjadi resistan padadapson. Jika ini terjadi, kita harusmemakai obat lain terhadap PCP.Bagaimana Dapson Dipakai?

Dapson tersedia dalam tablet dengantakaran 25mg dan 100mg. Dosis yangdipakai tergantung pada jenis infeksiyang hendaknya dicegah.

Kita harus memakai dapson terus-menerus selama jumlah CD4 kita masihbegitu rendah sehingga kita dapat meng-alami tokso atau PCP. Perhatikan bahwakita harus pakai obat lain bersamaandengan dapson untuk mencegah penyakittokso.

Tidak ada aturan makan untuk peng-gunaan dapson. Bila kita mengalamisakit perut setelah memakai dapson,sebaiknya kita pakai bersama denganmakan.

Apa Efek Samping Dapson?Efek samping utama dari dapson adalah

anemia. Ketidaknyamanan pada perut jugaagak umum. Sedikit orang mengalami rasapegal pada kaki atau tulang belakang, mual,muntah, sakit kepala, pusing, atau neuro-pati perifer (kesemutan pada kaki dantangan, lihat LI 555).

Jika kita memakai dapson, kita bisamenjadi lebih peka terhadap sinarmatahari. Bila ini terjadi, memakai krimantisinar matahari (sunblock) pada kulitdan/atau memakai kacamata gelap.

Periksa ke dokter jika kulitnya men-jadi pucat atau berwarna kuning, ataujika mengalami sakit tenggorokan,demam, atau ruam, bahkan setelahbeberapa minggu penggunaan dapson.Gejala ini mungkin menandai reaksi obatyang berat.Bagaimana Dapson Berinteraksidengan Obat Lain?

Dapson diuraikan oleh hati. Jadi obatini dapat berinteraksi dengan obat yangdiuraikan oleh hati, termasuk sebagianbesar obat antiretroviral (ARV) yangdipakai untuk menyerang HIV. Namun,belum semua interaksi ini diteliti. Adakemungkinan dapson berinteraksi de-ngan beberapa obat pengencer darah,obat penyakit jantung, obat antisawan(antikonvulsi), dan antibiotik lain. Pasti-kan dokter tahu SEMUA obat, suple-men dan jamu yang kita pakai.

Dokter harus memantau kemungkinanakan interaksi secara hati-hati bila kitamemakai dapson bersama dengan ARVfosamprenavir, saquinavir, tipranavirdan etravirine.

Tingkat dapson dalam darah dapatberkurang bila kita juga memakairifampisin, sebuah obat yang dipakaiuntuk TB (lihat LI 515) dan MAC(LI 510). Lagi pula, ddI dapat mengu-rangi penyerapan dapson; memakaidapson sedikitnya dua jam sebelum atausetelah minum ddI.

Risiko mengembangkan anemia adalahlebih tinggi jika kita memakai dapsonsekaligus dengan obat lain yang menye-babkannya, misalnya AZT.

Risiko mengembangkan neuropatiperifer adalah lebih tinggi jika kitamemakai dapson sekaligus dengan obatlain yang menyebabkannya, misalnyaddI dan d4T.Ditinjau 9 Juni 2012 berdasarkan FS 533 The AIDSInfonet 18 April 2012

Page 90: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 534

FLUKONAZOL

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Flukonazol Itu?Flukonazol adalah obat antijamur. Obat

ini dipasarkan dengan nama merekDiflucan. Namun versi generik dengannama flukonazol atau beberapa nama lainadalah sama dengan versi bermerek,hanya harganya jauh lebih murah.

Obat antijamur menyerang infeksiyang disebabkan berbagai macam jamur.Flukonazol menyerang beberapa infeksioportunistik pada Odha.Mengapa Odha MemakaiFlukonazol?

Flukonazol dipakai jika infeksi jamurtidak dapat diobati dengan krim ataulozenge. Obat ini berhasil terhadapbeberapa jenis jamur yang berbeda,termasuk infeksi ragi (semacam jamur)yang disebut kandidiasis (lihat LembaranInformasi (LI) 516).

Banyak kuman hidup di tubuh kita atauadalah umum dalam lingkungan kita.Sistem kekebalan yang sehat dapatmenyerang atau mengendalikan infeksiyang disebabkan oleh kuman tersebut.Namun, infeksi HIV dapat merusakkansistem kekebalan. Infeksi yang meng-ambil manfaat dari kerusakan pertahanankekebalan tubuh dikenal sebagai “infeksioportunistik.” Orang dengan penyakitHIV tahap lanjut dapat mengalamiinfeksi oportunistik. Lihat LI 500 untukinformasi lebih lanjut tentang InfeksiOportunistik.

Infeksi kandidiasis sifatnya agakumum. Namun penyakit ini dapat lebihberat pada Odha. Salah satu infeksioportunistik lain, meningitis kriptokokusdibahas pada LI 503. Flukonazol dise-tujui untuk mengobati kedua jenis infeksiini.

Namun sebuah penelitian baru mene-mukan bahwa orang yang diobati untukmeningitis kriptokokus mempunyairisiko tinggi akan sindrom pemulihankekebalan (LI 483) bila mereka mulaiterapi antiretroviral (ART) secarabersamaan. Para peneliti mengusulkanART ditunda sampai infeksi meningitissudah terkendali.

Beberapa dokter juga memakai flu-konazol untuk mengobati infeksi opor-tunistik lain yang disebabkan oleh jamur.Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Jika kita memakai obat resep apa pun,kita harus menghabiskan semua pil yangdiresepkan. Banyak orang berhenti me-makai obat jika mereka merasa lebihbaik. Ini bukan langkah yang baik. Jikasebuah obat tidak mematikan semuakuman, kuman tersebut dapat berubah(bermutasi) sehingga dapat menjadikebal (resistan). Bila kuman menjadiresistan terhadap satu atau beberapa obat,obat tersebut tidak akan manjur lagi ditubuh kita. Misalnya, jika kita memakaiflukonazol untuk melawan kandidiasis,dan kita melupakan terlalu banyak dosis,jamur di tubuh kita itu dapat menjadiresistan pada flukonazol. Jika ini terjadi,kita harus memakai obat lain terhadapkandidiasis.Bagaimana Flukonazol Dipakai?

Flukonazol tersedia dalam beberapabentuk. Ada tablet 50mg, 100mg,150mg, dan 200mg. Obat juga tersediasebagai granul (biji-butir) untuk mem-buat bentuk cairan, dan sebagai cairanuntuk infus. Dosis dan lama memakainyatergantung pada jenis infeksi.

Jika kita mempunyai masalah ginjal,dokter mungkin mengurangi dosis flu-konazol.

Flukonazol dapat dipakai dengan atautanpa makanan.Apa Efek Samping Flukonazol?

Efek samping flukonazol yang palingumum adalah sakit kepala, mual, dansakit perut. Sedikit orang mengalamidiare. Sebagian besar obat antiretroviral(ARV) menyebabkan masalah padasistem pencernaan. Flukonazol dapatmemburukkan masalah itu.

Flukonazol dapat membebani hati.Dokter kemungkinan akan memantauhasil tes laboratorium kita untuk tandakerusakan pada hati – lihat LI 135tentang Tes Fungsi Hati. Periksa kedokter jika air seni menjadi gelap atauwarna kotoran (tinja) menjadi lebihmuda.

Flukonazol juga dapat menyebabkankerusakan pada ginjal – lihat LI 651tentang penyakit ginjal. Periksa ke dokterjika berat badan tiba-tiba meningkat atauada bagian tubuh yang membengkak.

Pada kasus yang jarang, flukonazoldapat menyebabkan reaksi yang gawat(sindrom Stevens-Johnson – lihatLI 562) yang dilihat sebagai ruam padakulit.

Ada bukti bahwa flukonazol dapatmemengaruhi kesehatan perempuanhamil dan dosis tinggi yang dipakaiselama beberapa bulan dapat menimbul-kan cacat pada janin. Jadi sebaiknyaperempuan hamil tidak memakai flu-konazol bila ada pilihan yang lebih aman.

Flukonazol dikeluarkan dalam ASIdengan tingkat serupa dengan yang adadi darah. Jadi flukonazol tidak bolehdipakai oleh perempuan yang menyusui.Bagaimana FlukonazolBerinteraksi dengan Obat Lain?

Flukonazol sebagian besar diuraikanoleh ginjal. Jadi obat ini tidak begituberinteraksi dengan obat yang diuraikanoleh hati, termasuk sebagian besar ARVyang dipakai untuk menyerang HIV.Namun, flukonazol berinteraksi denganindinavir, ritonavir, dan AZT. Flukonazoljuga berinteraksi dengan beberapa jenisobat lain, termasuk beberapa obatpengencer darah, obat antisawan (anti-konvulsi), diuretik, obat untuk menurun-kan gula dalam darah, dan obat anti-biotik. Pastikan dokter tahu SEMUAobat, suplemen dan jamu yang kitapakai.

Lihat LI 407 untuk informasi lebihlanjut mengenai interaksi obat.

Ditinjau 1 Januari 2013 berdasarkan FS 534 TheAIDS Infonet 16 Mei 2012

Page 91: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 535

KOTRIMOKSAZOL

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Kotrimoksazol Itu?Kotrimoksazol (kotri) adalah kombinasi

dua obat antibiotik (antibakteri): trimetoprimdan sulfametoksazol dalam satu pil. Kom-binasi obat ini juga dikenal sebagai TMP/SMX, dan dipasarkan dengan beberapa namamerek, misalnya Bactrim. Namun versigenerik dengan nama kotrimoksazol adalahsama dengan versi bermerek, hanya harga-nya jauh lebih murah.

Antibiotik menyerang infeksi yangdisebabkan bakteri. Kotri juga dipakaiuntuk menyerang beberapa infeksi yangdisebabkan jamur, termasuk beberapainfeksi oportunistik pada Odha.Mengapa Odha Memakai Kotri?

Kotri dipakai untuk banyak infeksibakteri. Obat ini efektif dan murah.Menambah kotri pada terapi antiretroviral(ART) mengurangi angka kematian 35%pada 60 minggu pertama terapi. Hasil iniberdasarkan uji coba di Afrika yangdilaporkan pada 2010. Sayangnya, hinggasepertiga orang yang memakainya meng-alami reaksi alergi.

Banyak kuman hidup di tubuh kita atauadalah umum dalam lingkungan kita.Sistem kekebalan yang sehat dapat menye-rang atau mengendalikan infeksi yangdisebabkan oleh kuman tersebut. Namun,infeksi HIV dapat merusak sistem keke-balan. Infeksi yang mengambil manfaatdari kerusakan pertahanan kekebalan tubuhdikenal sebagai “infeksi oportunistik (IO).”Orang dengan penyakit HIV tahap lanjutdapat mengalami IO. Lihat LembaranInformasi (LI) 500 untuk informasi lebihlanjut tentang infeksi oportunistik.

Salah satu IO pada Odha adalah PCP. Inisingkatan untuk pneumocystis pneumonia,yang berdampak pada paru. Lihat LI 512untuk informasi tentang PCP. Odha denganjumlah CD4 di bawah 200 dapat meng-alami PCP.

Kotri adalah obat pilihan pertama untukmengobati atau mencegah PCP. Jikajumlah CD4 kita di bawah 200, tanyakanpada dokter apakah sebaiknya kita mema-kai kotri atau obat lain untuk mencegahPCP. Penggunaan obat untuk mencegahpenyakit disebut sebagai profilaksis.

Salah satu IO lain adalah toksoplasmosis(tokso), yang berdampak pada otak. LihatLI 517 untuk informasi tentang tokso.Odha dengan jumlah CD4 di bawah 100dapat mengalami tokso. Kotri juga dapatdipakai untuk mengobati atau mencegahtokso.

Penggunaan obat dengan maksud untukmencegah penyakit akibat infeksi disebutsebagai profilaksis. WHO sudah menge-luarkan pedoman yang mengusulkan

penggunaan kotri sebagai profilaksis olehOdha dewasa dan anak. Lihat LI 950 danLI 951 untuk informasi mengenai pedo-man WHO ini.

Beberapa orang memiliki alergi terhadapkotrimoksazol. Katakan pada dokter jikakita beralergi pada obat sulfa atau anti-biotik lain, atau bila kita mempunyaipenyakit hati atau ginjal. Orang dengananemia (kurang darah merah – lihatLI 552) sebaiknya tidak memakai kotri.Penggunaan kotri waktu hamil dapatmeningkatkan risiko cacat lahir. Perem-puan hamil atau menyusui sebaiknyamenghindari penggunaan kotri jika mung-kin. Pastikan dokter tahu bila kita mem-punyai penyakit hati atau ginjal, ataukekurangan enzim G6PD.Bagaimana dengan Resistansiterhadap Obat?

Jika kita memakai obat resep apa pun,kita harus menghabiskan semua pil yangdiresepkan. Banyak orang berhenti mema-kai obat jika mereka merasa lebih baik. Inibukan langkah yang baik. Jika sebuah obattidak mematikan semua kuman, kumantersebut dapat berubah (bermutasi) se-hingga mereka bisa kebal (resistan). Bilakuman menjadi resistan terhadap satu ataubeberapa obat, obat tersebut tidak akanberhasil lagi di tubuh kita.

Misalnya, jika kita memakai kotrisebagai pengobatan PCP, dan kita lupakanterlalu banyak dosis, kuman PCP di tubuhkita dapat menjadi resistan pada kotri. Jikaini terjadi, kita harus memakai obat lainterhadap PCP.Bagaimana Kotri Dipakai?

Kotri umumnya tersedia dalam tabletyang mengandung 400mg sulfametoksazoldan 80mg trimetoprim (400/80mg). Jugaada tablet kekuatan ganda (‘forte’) 800/160mg. Untuk anak tersedia versi siropyang mengandung 200/40mg per 5ml,serta tablet 100/20mg. Dosis yang dipakaitergantung pada jenis infeksi kita cobaobati atau cegah.

Kita harus memakai kotri terus-menerusselama jumlah CD4 kita masih begiturendah sehingga kita dapat mengalamitokso atau PCP.

Kotri biasanya diminum waktu makan,tetapi tablet 400/80mg dapat dipakaidengan atau tanpa makanan. Kita sebaik-nya minum banyak air saat kita memakaikotri.Apa Efek Samping Kotri?

Infeksi HIV menyebabkan angka efeksamping kotri yang lebih tinggi. Orangyang pernah memakai kotri sebelumnyasering mengalami lebih banyak efeksamping.

Efek samping utama dari kotri adalahmual, muntah, hilang nafsu makan, danreaksi alergi pada kulit (ruam). Ruam agakumum. Walau sangat jarang. kotri jugadapat menyebabkan sindrom Stevens-Johnson, sejenis ruam yang gawat (lihatLI 562).

Kotri juga dapat menyebabkan neutro-penia, yaitu tingkat neutrofil yang rendah.Neutrofil adalah jenis sel darah putih yangmenyerang infeksi bakteri. Infeksi HIV jugadapat menyebabkan neutropenia.

Beberapa dokter memakai proses ‘desen-sitisasi dengan pasien yang mengalamireaksi alergi’ – lihat LI 951. Kotri dimulaidengan dosis yang sangat rendah yangtidak menyebabkan reaksi alergi, dan dosissecara bertahap ditingkatkan hinggamenjadi dosis penuh. Vitamin C juga dapatmembantu bila ada reaksi alergi pada kotri.Jika ini tidak berhasil, alternatif adalahuntuk memakai obat lain misalnya dapson(lihat LI 533).

Jika kita memakai kotri, kita bisa menjadilebih peka terhadap sinar matahari. Bila initerjadi, memakai krim antisinar mataharipada kulit dan/atau memakai kacamatagelap.

Periksa ke dokter jika kulit menjadi pucatatau berwarna kuning, atau jika mengalamisakit tenggorokan, demam, atau ruam,bahkan setelah beberapa minggu peng-gunaan kotri. Gejala ini mungkin menandaireaksi obat yang gawat.Bagaimana Kotri Berinteraksidengan Obat Lain?

Kotri sebagian besar diuraikan oleh ginjal.Jadi obat ini tidak begitu berinteraksidengan obat yang diuraikan oleh hati,termasuk sebagian besar obat antiretroviral(ARV) yang dipakai untuk menyerang HIV.Namun, kotri berinteraksi dengan beberapajenis obat lain, termasuk beberapa obatpengencer darah, obat untuk menurunkangula dalam darah, obat antisawan (antikon-vulsi), dan diuretik – lihat LI 407 untukinformasi lebih lanjut mengenai interaksi.Pastikan dokter mengetahui SEMUAobat, suplemen dan jamu yang kitapakai.

Risiko mengembangkan anemia adalahlebih tinggi jika kita memakai kotrisekaligus dengan obat lain yang menye-babkannya, misalnya AZT.

Risiko mengembangkan neutropeniaadalah lebih tinggi jika kita memakai kotrisekaligus dengan obat lain yang menye-babkannya, misalnya AZT dan gan-siklovir.

Diperbarui 15 Desember 2012 berdasarkan FS 535The AIDS Infonet 23 April 2012

Page 92: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 540

MEGESTROL (MEGACE)

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Megestrol Itu?Megestrol asetat adalah obat yang pada

awal dipakai untuk mengobati gejalakanker. Sekarang ada versi berbentukcairan yang juga dipakai untuk mening-katkan nafsu makan, agar menambahberat badan untuk orang dengan HIV(Odha). Obat ini dibuat dan dipasarkansebagai Megace oleh Bristol-MyersSquibb.

Megestrol adalah bahan sintetis (buat-an manusia) yang meniru progesteron,yaitu hormon seks perempuan. Tidakdiketahui bagaimana megestrol mening-katkan nafsu makan.

Megestrol disetujui oleh FDA-AS pada1993 untuk dipakai sebagai pengobatanuntuk kehilangan berat badan terkaitAIDS.

Saat ini ada versi baru, yaitu MegaceES, yang lebih mudah dipakai dan lebihcepat diserap oleh tubuh.Mengapa Odha MemakaiMegestrol?

Kehilangan berat badan adalah masa-lah yang sering dialami oleh Odha.Gejala ini mempunyai banyak penyebabyang mungkin (lihat Lembaran Informasi(LI) 518 untuk informasi lebih lanjut).Hal ini dapat disebabkan oleh infeksioportunistik yang mengganggu kemam-puan sistem pencernaan untuk menyerapmakanan. Kehilangan berat badan jugadapat disebabkan kekurangan makan –makanan tidak cukup akibat kehilangannafsu makan atau tidak dapat tahanmakanan karena mual atau muntah.Masalah mulut dan tenggorokan, misal-nya kandidiasis, juga dapat mengakibat-kannya. Ada juga masalah yang disebutwasting, yang belum begitu dipahamioleh ilmuwan, yang mengakibatkankehilangan massa otot yang tidak ber-lemak. Akhirnya, kehilangan berat badandapat disebabkan diare kronis. Adalahpenting, jika mungkin, untuk men-diagnosis dan mengobati penyebabkehilangan berat badan yang tidaksengaja, sekaligus menangani gejalanya.

Bagaimana Megestrol Dipakai?Untuk mengobati kehilangan berat

badan, dosis biasa adalah 800mg (20mL)per hari. Kocok botol dengan baiksebelum dipakai. Dosis untuk versiMegace ES adalah 5mL. Odha yangmemakai megestrol untuk menambahberat badan sebaiknya terus memakainyahingga mencapai berat badan yangdiharapkan. Setelah itu, penggunaandapat dihentikan sehingga dibutuhkanlagi, jika terjadi.

Megestrol sebaiknya dipakai barusetelah semua penyebab kehilangan beratbadan lain yang dapat diobati, misalnyainfeksi oportunistik pada perut atau ususatau gizi yang buruk, telah disingkirkanatau ditangani. Obat ini tidak bergunauntuk mencegah kehilangan berat badansebelum terjadi, karena terbukti tidakefektif jika dipakai begitu.

Megestrol terutama menambah beratbadan berbentuk lemak. Penggunaanmegestrol dapat berhasil menambah0,5kg per minggu dengan tambahan beratbadan total rata-rata 4kg. Manfaat daripenambahan macam ini belum jelas.Sebaiknya ini tergabung dengan menam-bah berat otot, mungkin dengan olahragayang teratur.

Setelah kita berhenti memakai me-gestrol, kortikosteroid (mis. hidro-kortison) mungkin dibutuhkan kalau kitamengalami stres atau trauma, pem-bedahan besar atau infeksi berat.Apa Efek Samping Megestrol?

Walaupun jarang dilaporkan efeksamping oleh pengguna megestrol,kadang kala dilaporkan diare, gas dalamperut, mual, muntah, gatal-gatal, dantekanan darah tinggi. Beberapa gejala inisulit dipisahkan dari gejala kehilanganberat badan lain. Megestrol juga dapatmenyebabkan kekurangan testosteronpada laki-laki. Ini dapat mengakibatkankelelahan dan beberapa masalah lain,termasuk kehilangan berat badan lagi.

Megestrol adalah obat hormon yangdapat berpengaruh pada laki-laki danperempuan secara berbeda. Perempuandapat mengalami perubahan pada haid-nya, termasuk perdarahan yang tidakteratur. Laki-laki dapat mengalamikemandulan (disfungsi ereksi).

Megestrol sebaiknya tidak dipakai olehperempuan hamil, karena obat ini dapatmenyebabkan bayinya cacat lahir. Olehkarena itu, perempuan yang memakaimegestrol diusulkan memakai KB yangefektif. Lagi pula, megestrol sebaiknyatidak dipakai oleh ibu yang menyusui.

Beberapa kasus kekurangan hormonadrenalin dicatat pada pengguna meges-trol atau saat berhenti memakainya.Pengguna harus diingatkan untuk me-lapor ke dokter bila mengalami gejaladan/atau tanda yang memberi kesantingkat adrenalin yang rendah (mis.tekanan darah yang rendah, mual,muntah, pusing atau kelelahan).Bagaimana Megestrol Berinteraksidengan Obat Lain?

Megestrol dapat mengganggu efekbromokriptin, jadi kedua obat ini sebaik-nya tidak dipakai sekaligus. Rifampisin(yang dipakai untuk TB) dapat mengu-rangi tingkat megestrol dalam tubuh, danmungkin mengurangi dampaknya. Pasti-kan dokter tahu mengenai SEMUAobat, suplemen dan jamu yang kitapakai. Juga bila kita mengalami masalahdarurat (mis. kecelakaan, atau harusmencabut gigi), sebaiknya kita memberitahu dokter/dokter gigi bila kita baru sajaberhenti memakai megestrol.Garis Dasar

Megestrol adalah obat untuk menam-bah berat badan pada Odha yang meng-alami penurunan berat badan. Walaupunobat ini dapat dipakai secara berhasiluntuk mengobati gejala kehilangan beratbadan tanpa menghiraukan penyebab-nya, terapi yang paling efektif adalahdengan melibatkan pengobatan terhadapmasalah yang mendasari, bukan hanyagejalanya.

Megestrol hanya menambah lemak,bukan massa otot. Karena itu, sebaiknyapenggunaannya disertai dengan olah-raga.

Karena megestrol dapat mengurangitingkat testosteron, orang yang memakaiobat ini sebaiknya memantau tingkathormon tersebut, dan memakai terapiuntuk menambahnya jika perlu.

Megestrol tidak boleh dipakai olehperempuan hamil atau mungkin menjadihamil, atau yang menyusui.

Diperbarui 1 September 2012 berdasarkan The HIVDrug Book, yang diterbitkan Project Inform 1998,halaman AIDSinfo 9 April 2007 dan beberapasumber lain.

Page 93: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 541

METADON

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Obat Dampak pada tingkat metadon

Dampak pada tingkat obat

Catatan/Anjuran

3TC Tidak ada Tidak ada Tidak perlu penyesuaian takaran

Abacavir Turun Tidak ada Penyesuaian takaran metadon jarang dibutuhkan

Atazanavir/r Turun sedikit Tidak ada Tidak perlu penyesuaian takaran

AZT Tidak ada Naik Dampak tidak jelas, pantau toksisitas AZT

Buprenorfin Menggantinya – Kontraindikasi – jangan pakai bersamaan

d4T Turun sedikit – Kemungkinan tidak perlu menyesuaikan takaran

Darunavir Turun Tidak ada Pantau, naikkan takaran metadon?

ddI (dapar) Tidak dilaporkan Turun Takaran ddI dinaikkan? Ganti dengan ddI (EC)

ddI (EC) Tidak ada Tidak ada Pengganti versi dapar

Efavirenz Turun banyak Tidak ada Naikkan besar takaran metadon sering dibutuhkan

Eritromisin Naik – Pantau, turunkan takaran metadon?

Etravirine Tidak ada Tidak ada Tidak perlu penyesuaian takaran

Fenitoin Turun – Naikkan takaran metadon?

Fenobarbital Turun – Naikkan takaran metadon?

Flukonazol Naik – Pantau, turunkan takaran metadon?

Fosamprenavir Turun sedikit Tidak ada Tidak perlu penyesuaian takaran

FTC Belum diteliti Belum diteliti Kemungkinan tidak perlu menyesuaikan takaran

Ketokonazol Naik – Pantau, turunkan takaran metadon?

Klaritromisin Naik – Pantau, turunkan takaran metadon?

Lopinavir/r Turun Tidak ada Pantau, naikkan takaran metadon?

Maraviroc Tidak ada Tidak ada Tidak perlu penyesuaian takaran

Naltrekson Menggantinya – Kontraindikasi – jangan pakai bersamaan

Nelfinavir Turun Turun sedikit Penyesuaian takaran metadon jarang dibutuhkan

Nevirapine Turun banyak Tidak ada Naikkan takaran metadon sering dibutuhkan

Raltegravir Tidak ada Tidak ada Tidak perlu penyesuaian takaran

Rifabutin Tidak ada – Tidak perlu penyesuaian takaran

Rifampisin Turun banyak – Naikkan takaran metadon

Rilpivirine Turun sedikit Tidak ada Pantau, naikkan takaran metadon?

Ritonavir Turun sedikit Tidak ada Pantau, naikkan takaran metadon?

Saquinavir/r Turun sedikit Tidak ada Naikkan takaran metadon mungkin dibutuhkan

Tenofovir Tidak ada Tidak ada Tidak perlu penyesuaian takaran

Tipranavir Turun Tidak ada Naikkan besar takaran metadon sering dibutuhkan

Apa Metadon Itu?Metadon adalah opiat (narkotik) sintetis

yang kuat seperti heroin (putaw) atau morfin,tetapi tidak menimbulkan efek sedatif yangkuat. Metadon biasanya disediakan padaProgram Terapi Rumatan Metadon (PTRM),yaitu program yang mengalihkan penggunaheroin pada obat lain yang lebih aman.

Metadon bukan penyembuh untuk keter-gantungan opiat: selama memakai metadon,penggunanya tetap tergantung pada opiatsecara fisik. Tetapi metadon menawarkankesempatan pada penggunanya untuk meng-ubah hidupnya menjadi lebih stabil danmengurangi risiko terkait dengan penggunaannarkoba suntikan, dan juga mengurangi keja-hatan yang sering terkait dengan kecanduan.Dan karena diminum, penggunaan metadonmengurangi penggunaan jarum suntikbergantian, perilaku yang sangat berisikopenularan HIV dan virus lain.

PTRM sering mempunyai dua tujuanpilihan. Tujuan pertama adalah untukmembantu pengguna berhenti penggunaanheroin, diganti dengan takaran metadon yangdikurangi tahap-demi-tahap selama jangkawaktu tertentu. Tujuan kedua adalah untukmengurangi beberapa dampak buruk akibatpenggunaan heroin secara suntikan. Pilihanini menyediakan terapi rumatan, yang mem-berikan metadon pada pengguna secara terus-menerus dengan takaran yang disesuaikanagar pengguna tidak mengalami gejala putuszat (sakaw).Bagaimana Metadon Dipakai?

Metadon biasanya diberikan pada klienprogram dalam bentuk cairan (larutan sirop)yang diminum di bawah pengawasan diPTRM setiap hari. Setiap klien membutuh-kan takaran yang berbeda, akibat perbedaanmetabolisme, berat badan dan toleransiterhadap opiat. Beberapa waktu dibutuhkanuntuk menentukan takaran metadon yangtepat untuk setiap klien. Pada awalnya, klienharus diamati setiap hari dan reaksi terhadapdosisnya dinilai. Jika klien menunjukkantanda atau gejala putus zat, takaran harusditingkatkan. Umumnya program mulaidengan takaran 20mg metadon dan kemudianditingkatkan 5-10mg per hari. Biasanya klienbertahan dalam terapi dan mampu meng-hentikan penggunaan heroin dengan takaranmetadon sedang hingga tinggi (60-100mg).Apa Efek Samping Metadon?

Walaupun metadon biasanya ditoleransidengan baik, kadang kala klien mengalamiefek samping:

mualmuntah: 10-15% mengalami efek sampingini, yang biasanya hilang setelah beberapa harisembelit: seperti opiat lain, gizi danolahraga dapat membantukeringat: dapat muncul sebagai efeksamping, atau karena takaran metadon tidaksesuai

amenore: masa haid terlambat, atau kadangkala lebih teraturlibido: penurunan pada gairah seksualkelelahan: dapat dikurangi dengan mengu-rangi takarangigi busuk: disebabkan oleh siropInformasi mengenai efek samping yang

mungkin akan muncul harus diberikan padaklien.Apakah Metadon Berinteraksidengan Obat Lain?

Metadon dapat berinteraksi dengan obatlain atau suplemen yang dipakai bersamaan(lihat Lembaran Informasi (LI) 407). Untukinformasi khusus mengenai interaksi antarametadon dan obat yang umumnya dipakaioleh Odha, lihat tabel di bawah.

Dapat disimpulkan bahwa metadon tidakmemengaruhi tingkat obat antiretroviral(ARV) atau obat TB dalam darah, kecuali ddI(lihat LI 413) versi dapar (buffered) dan AZT(LI 411). Bila ada klien metadon yangmemakai ddI, mungkin takaran ddI harusdinaikkan atau sebaiknya ddI versi dapardiganti dengan ddI EC (bila tersedia). Biladipakai AZT (atau pil kombinasi yangmengandung AZT, mis. Duviral), mungkinefek samping AZT timbul kembali. Karena

efek samping ini dapat serupa dengan sakaw,harus hati-hati membedakannya. Hal serupaterjadi setelah mulai terapi untuk hepatitis C.

Tetapi beberapa obat dapat memengaruhiefek metadon. Jadi petugas PTRM seharus-nya selalu memantau penggunaan obat lainoleh kliennya, terutama bila mulai atauberhenti terapi TB. Bila setelah mulai atauberhenti penggunaan obat lain klien meng-alami sakaw atau sedasi, takaran metadonharus disesuaikan.

Interaksi yang terjadi kadang kala berbedadengan yang tercantum dalam tabel. Pasti-kan dokter/petugas PTRM tahu bila kitamulai atau berhenti penggunaan obat,suplemen atau jamu apa pun.Garis Dasar

Metadon adalah opiat sintetis yang dapatdipakai oleh pengguna narkoba suntikanuntuk mengganti heroin bila dia tidak dapatberhenti memakainya akibat kecanduan.

Karena ada interaksi antara metadondengan beberapa obat yang dipakai olehOdha, petugas PTRM harus mengetahui bilaklien mulai memakai obat baru, atau berhentimemakainya, agar takaran metadon dapatdisesuaikan bila dibutuhkan.

Diperbarui 30 Mei 2012 dari beberapa acuan

Page 94: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 542

BUPRENORFIN

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Buprenorfin Itu?Buprenorfin (nama merek: Subutex)

adalah opiat (narkotik) sintetis yang kuatseperti heroin (putaw), tetapi tidak menim-bulkan efek sedatif yang kuat. Sepertimetadon (lihat Lembaran Informasi (LI)541), buprenorfin biasanya dipakai dalamprogram pengalihan narkoba, yaitu prog-ram yang mengalihkan pengguna heroinpada obat lain yang lebih aman.

Buprenorfin bukan penyembuh untukketergantungan opiat: selama memakai bu-prenorfin, penggunanya tetap tergantungpada opiat secara fisik. Tetapi buprenorfinmenawarkan kesempatan pada peng-gunanya untuk mengubah hidupnyamenjadi lebih stabil dan mengurangi risikoterkait dengan penggunaan narkobasuntikan, dan juga mengurangi kejahatanyang sering terkait dengan kecanduan. Dankarena diminum, penggunaan metadonmengurangi penggunaan jarum suntik ber-gantian, perilaku yang sangat berisikopenularan HIV dan virus lain.

Program buprenorfin sering mempunyaidua tujuan pilihan. Tujuan pertama adalahuntuk membantu pengguna berhenti mema-kai heroin, diganti dengan takaran buprenor-fin yang dikurangi tahap-demi-tahap selamajangka waktu tertentu. Tujuan kedua adalahuntuk mengurangi beberapa dampak burukakibat penggunaan heroin secara suntikan.Pilihan ini menyediakan terapi rumatan, yangmemberikan buprenorfin pada penggunasecara terus-menerus dengan takaran yangdisesuaikan agar pengguna tidak mengalamigejala putus zat (sakaw).

Ada risiko pengguna narkoba suntikan(penasun) akan menyalahgunakan bupre-norfin dengan menggerus tablet, melarut-kannya dengan air, lalu memakai larutandengan cara suntikan. Hal ini menim-bulkan dua masalah: pertama, buprenor-fin tidak larut dalam air, sehingga cairanmengandung gumpalan obat, yang dapatmemampatkan pembuluh darah, denganrisiko terjadi emboli (penyumbatan), yangdapat mematikan. Kedua, perilaku sun-tikan terus berisiko menyebarkan infeksi.

Oleh karena itu, versi buprenorfin yangtersedia di Indonesia dikombinasikandengan nalokson, obat yang dipakai untukmengobati overdosis opiat. Versi inidikenal sebagai Suboxone. Naloksonhanya bekerja bila disuntikkan padapembuluh darah, jadi bila dipakai melaluimulut, tidak ada dampak. Tetapi bilaSuboxone disuntik, nalokson langsungmelawan dengan buprenorfin, sehinggatidak ada efek sama sekali dari buprenor-fin. Oleh karena itu, pengguna dihindarimemakainya dengan cara suntikan.

Bagaimana Buprenorfin Dipakai?Buprenorfin biasanya diberikan pada

klien program dalam bentuk pil yang tidakditelan, tetapi ditaruh di bawah lidahsampai larut. Proses ini membutuhkan 2-10 menit. Buprenorfin tidak bekerja biladikunyah atau ditelan. Jangan menyun-tik tablet buprenorfin yang dibuatpuyer dan dilarutkan dengan air.Buprenorfin seharusnya dipakai di bawahpengawasan di klinik setiap hari. Setiapklien membutuhkan takaran yang berbeda,akibat perbedaan metabolisme, berat badandan toleransi terhadap opiat.

Beberapa waktu dibutuhkan untukmenentukan takaran buprenorfin yangtepat untuk setiap klien. Awalnya, klienharus diamati setiap hari dan reaksiterhadap dosisnya dinilai. Jika klienmenunjukkan tanda atau gejala putus zat,takaran harus ditingkatkan. Umumnyaprogram mulai dengan takaran 2-4mg bu-prenorfin dan kemudian ditingkatkan 2-4mg per hari. Biasanya klien bertahandalam terapi dan mampu menghentikanpenggunaan heroin dengan takaran bupre-norfin 12-24mg/hari, dengan maksimum32mg/hari.

Buprenorfin dapat menyebabkan gejalaputus zat bila dipakai segera setelah opiat(heroin, morfin atau metadon).

Buprenorfin mempunyai yang disebutsebagai ‘efek plafon’. Setelah takaran bu-prenorfin tertentu dipakai, takaran yanglebih tidak menimbulkan efek yang lebihtinggi. Oleh karena ini, overdosis bupre-norfin jarang terjadi, jadi dianggap lebihaman daripada metadon.

Karena buprenorfin bertahan lebih lamadalam darah dibandingkan metadon, untukklien tertentu dosis buprenorfin dapatdiberikan setiap tiga hari.

Buprenorfin sebaiknya tidak dipakai olehperempuan hamil atau mungkin menjadihamil. Buprenorfin juga dapat mengarahpada air susu ibu (ASI), dan memberidampak buruk pada bayi yang disusui.Oleh karena itu, ibu yang menyusuisebaiknya tidak memakai buprenorfin.Apa Efek Samping Buprenorfin?

Efek samping buprenorfin pada awalnyaserupa dengan opiat lain, termasuk sakitkepala, mual, muntah dan sembelit. Namunklien yang dialihkan dari heroin ke bupre-norfin jarang mengalami efek samping.Sebelum mulai memakai buprenorfin,berhenti memakai heroin atau metadonuntuk beberapa waktu sehingga gejalaputus zat timbul, sedikitnya delapan jamuntuk heroin dan 24 jam untuk metadon.Bila mulai lebih cepat, dosis pertama bu-prenorfin akan langsung membuat sakaw.

Apakah Buprenorfin Berinteraksidengan Obat Lain?

Beberapa obat dapat memengaruhitingkat buprenorfin dalam darah biladipakai bersamaan, dan sebaiknya kliendipantau untuk gejala sakaw atau sedasisetelah mulai atau berhenti penggunaanobat apa pun. Saat ini hanya ada sedikitdata mengenai interaksi antara buprenor-fin dan obat lain, suplemen, jamu ataunarkoba lain.

Tampaknya tidak ada dampak besar dariobat antiretroviral (ARV), selain atazanavirdan mungkin saquinavir. Atazanavir dapatmeningkatkan tingkat buprenorfin dalamdarah, sehingga takaran buprenorfin harusditurunkan bila dipakai dengan atazanavir,dan mungkin juga dengan saquinavir.

Nevirapine dan efavirenz dapat mengu-rangi tingkat buprenorfin dalam darah, danwalau kemungkinan besar perubahantakaran buprenorfin tidak dibutuhkan, klienbuprenorfin yang mulai ARV ini sebaiknyadipantau untuk beberapa minggu.

Tampaknya tidak ada interaksi yangbermakna dengan ARV lain.

Tidak ada interaksi dengan buprenorfinyang memengaruhi tingkat ARV dalamdarah.

Bila buprenorfin dipakai bersama denganflukonazol, fenobarbital, fenitoin ataurifampisin, kemungkinan tidak dibutuhkanpenyesuaian dosis buprenorfin atau obatyang bersangkutan.

Penggunaan buprenorfin bersamaan de-ngan jenis benzodiazepin (mis. diazepam)dapat menjadi berbahaya.

Karena interaksi antara obat lain denganbuprenorfin belum ditelitikan dengan baik,pastikan dokter/petugas klinik tahu bilakita mulai atau berhenti penggunaanobat, suplemen atau jamu apa pun. LihatLI 407 untuk informasi lebih lanjutmengenai interaksi obat.Garis Dasar

Buprenorfin adalah opiat sintetis yangdapat dipakai oleh pengguna narkobasuntikan untuk mengganti heroin bila diatidak dapat berhenti memakainya akibatkecanduan.

Karena kemungkinan ada interaksiantara buprenorfin dengan beberapa obatyang dipakai oleh Odha, petugas klinikatau dokter yang menatalaksanakanpengalihan dengan buprenorfin harusmengetahui bila klien mulai atau berhentipenggunaan obat baru, agar takaran bupre-norfin dapat dipantau dan disesuaikan biladibutuhkan.

Diperbarui 30 Mei 2012 berdasarkan beberapaacuan

Page 95: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 550

EFEK SAMPING

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Efek Samping Itu?Efek samping adalah dampak dari obat

yang tidak diinginkan. Obat diresepkanuntuk maksud tertentu, misalnya untukmenangani HIV. Dampak lain obat adalahefek samping.

Ada beberapa efek samping yang ringan,seperti sakit kepala yang ringan. Efeksamping lain, misalnya kerusakan pada hati,dapat berat dan kadang kala gawat. Adabeberapa efek samping yang bertahan hanyabeberapa hari atau minggu, sementara yanglain dapat bertahan selama obat yangmengakibatkannya masih dipakai, ataubahkan setelah dihentikan. Ada efeksamping yang muncul beberapa hari atauminggu setelah kita mulai penggunaan obatpenyebab; ada yang baru menimbulkanmasalah setelah obat dipakai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.Siapa Mengalami Efek Samping?

Sebagian besar orang yang memakai obatantiretroviral (ARV) mengalami beberapaefek samping. Umumnya, semakin tinggitakaran obat yang dipakai, semakin beratefek sampingnya. Jika tubuh kita lebih kecildaripada rata-rata, kita mungkin mengalamilebih banyak efek samping. Juga, jika tubuhkita menguraikan obat lebih lambat dariyang sewajarnya, tingkat obat dalam darahkita dapat lebih tinggi, dan hal ini lebihmungkin mengakibatkan efek samping.

Beberapa efek samping menjadi semakinburuk bila obat yang bersangkutan dipakaidengan perut kosong. Yang lain dapatmemburuk bila obat dipakai denganmakanan atau minuman berlemak (misal-nya susu).

Semua obat dilengkapi dengan daftar efeksamping yang paling umum diakibat-kannya. Jangan anggap bahwa setiaporang akan mengalami semua efeksamping yang terdaftar! Kebanyakanorang hanya mengalami efek samping yangringan akibat ARV-nya.Bagaimana Kita Menangani EfekSamping?

Ada beberapa langkah yang dapat kitalakukan untuk menyiapkan diri menghadapiefek samping. Belajar tentang efek sampingumum obat yang kita pakai. Lembaraninformasi (LI) untuk masing-masing obatmembahas efek sampingnya secara umum.

Bicara dengan dokter tentang efeksamping yang dapat terjadi. Tanyakankapan sebaiknya lapor ke dokter bila efeksamping bertahan terlalu lama, ataumenjadi berat.Tanyakan apakah kita dapat mengobatiefek samping ringan dengan jamu ataucara yang lazim dipakai di rumah, ataudengan obat yang dapat diperoleh tanparesep.

Kadang kala, dokter dapat menyediakanresep untuk obat yang dapat membantujika efek samping menjadi berat.Jika mengalami masalah perut, pastikandisediakan makanan yang cocok danringan.Jangan berhenti penggunaan obat apa

pun, atau melewati atau mengurangidosisnya, tanpa terlebih dahulu bicaradengan dokter. Jika melakukan itu, virusdapat menjadi kebal (resistan) terhadap obattersebut (lihat LI 126). SEBELUM efeksamping memaksa kita melewati ataumengurangi dosis, bicara dengan doktertentang mengganti obat!Apa Efek Samping yang PalingLazim?

Jika kita mulai terapi ARV (ART), kitamungkin mengalami sakit kepala, darahtinggi, atau seluruh badan terasa tidak enak.Lambat laun, gejala ini biasanya membaikdan hilang.

Kelelahan (LI 551): Odha sering mela-porkan kadang-kadang merasa lelah.Mengetahui penyebab kelelahan danmenanganinya adalah penting.

Anemia (LI 552) dapat menyebabkankelelahan. Anemia meningkatkan risikomenjadi lebih sakit dengan infeksi HIV. Tesdarah berkala dapat mengetahui adanyaanemia, dan anemia dapat diobati.

Masalah pencernaan: Banyak obat dapatmenimbulkan rasa nyeri pada perut. Obatdapat menyebabkan mual, muntah, kem-bung, atau diare. Tanggapan yang lazimdipakai di rumah termasuk:

Daripada tiga kali makan secara besar,lebih baik makan sedikit tetapi sering.Makan sup dan makanan lunak, janganyang pedas-pedas.Teh jahe atau minuman jahe lain dapatmenyamankan perut. Begitu juga baujeruk segar.Sering berolahraga.Jangan melupakan makan. Coba meng-

hindari kehilangan berat badan berlebihan.Ada beberapa obat yang dapat mengurangirasa mual. Namun hati-hati dengan interaksiantara obat antimual yang dibeli tanpa resepdengan ARV; bahas dengan dokter sebelummemakai obat apa pun.

Perut kembung dapat dikurangi denganmenghindari makanan seperti buncis,beberapa macam sayuran mentah, dankulit sayuran.Diare (LI 554) dapat berkisar antaragangguan kecil hingga berat. Periksa kedokter jika diare berjalan terlalu lama ataumenjadi berat. Banyak minum.Lipodistrofi (LI 553) termasuk kehi-

langan lemak pada lengan, kaki dan wajah;penambahan lemak pada perut atau dibelakang leher; dan peningkatan lemak

(kolesterol) dan gula (glukosa) dalam darah.Perubahan ini dapat meningkatkan risikoserangan jantung atau serangan otak.

Tingkat lemak atau gula yang tinggidalam darah (LI 123), termasuk kolesterol,trigliserida dan glukosa. Masalah ini dapatmeningkatkan risiko penyakti jantung.

Masalah kulit (LI 620): Beberapa obatmenyebabkan ruam. Sebagian besar bersifatsementara, tetapi dapat menimbulkan reaksiberat. Periksa ke dokter jika mengalamiruam. Masalah kulit lain termasuk kulitkering dan rambut rontok. Pelembab kulitdapat membantu masalah kulit.

Neuropati (LI 555) adalah penyakit yangsangat nyeri disebabkan oleh kerusakansaraf. Penyakit ini biasanya mulai pada kakidan tangan.

Toksisitas mitokondria (LI 556) adalahkerusakan rangka dalam sel. Penyakit inidapat menyebabkan neuropati atau kerusak-an pada ginjal, dan dapat meningkatkanasam laktik dalam tubuh.

Osteoporosis (LI 557) sering terjadi padaOdha. Mineral tulang dapat hilang dantulang menjadi rapuh. Kehilangan alirandarah dapat menyebabkan masalah pinggul.Pastikan konsumsi cukup zat kalsium dalammakanan dan suplemen. Olahraga angkatbeban atau berjalan kaki dapat membantu.Garis Dasar

Sebagian besar orang yang memakai obatantiretroviral mengalami beberapa efeksamping. Namun, jangan menganggap kitaakan mengalami semua efek samping yangkita pernah dengar!

Cari informasi tentang efek samping yangpaling umum dan bagaimana menangani-nya. Baca lembaran informasi tentang obatyang bersangkutan dan efek sampingnya.Sediakan jamu/obat yang lazim dipakai dirumah dan bahan lain yang dapat membantumenangani efek samping.

Kita harus tahu kapan kita sebaiknyakembali ke dokter karena ada efek sampingyang bertahan terlalu lama atau menjadi berat.

Jangan biarkan efek samping sebagaidasar untuk menghindari penggunaanobat! Jangan anggap bahwa memakai ARTberarti kita harus tahan dengan efeksamping. Jika efek samping tidak dapattertahan, jika dialami terus-menerus selamalebih dari beberapa bulan, atau bila mutuhidup kita menjadi lebih rendah akibat efeksamping obat, bicara dengan dokter tentangpenggantian obat penyebab.

Ditinjau 1 Juli 2012 berdasarkan FS 550 The AIDSInfonet 4 Agustus 2011

Page 96: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 551

KELELAHAN

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Kelelahan Itu?Kelelahan (fatigue) adalah rasa capek

yang tidak hilang waktu kita istirahat.Kelelahan dapat fisik atau mental.

Dengan kelelahan fisik, otot kita tidakdapat melakukan kegiatan apa punsemudah seperti sebelumnya. Kita mung-kin menyadari ini waktu kita naik tanggaatau membawa kantong penuh dari pasar.

Dengan kelelahan mental, kita tidakdapat memusatkan pikiran seperti da-hulu. Jika makin berat, mungkin kitamalas bangun dari ranjang waktu pagiatau malas melakukan tugas sehari-hari.Apakah Kelelahan Itu Penting?

Kelelahan adalah salah satu dari duacara utama tubuh mengingatkan bahwakita mempunyai persoalan. Cara lainadalah rasa nyeri. Kita biasanya memper-hatikan rasa nyeri atau sakit, dan meng-hentikan apa yang jadi penyebabnya.Namun kita tidak memperhatikan kele-lahan sama seperti rasa nyeri. Satu alasanmungkin karena kelelahan menjadisemakin buruk secara pelan-pelan, jadikita tidak memperhatikannya.

Odha dengan kelelahan cenderunglebih cepat menjadi semakin sakitdibanding dengan Odha tanpa kelelahan.Kelelahan juga dapat memperlemah sis-tem kekebalan tubuh secara terus-mene-rus. Odha sebaiknya mengetahui apayang menyebabkan kelelahan dan bagai-mana kelelahan dapat diobati.Bagaimana Mengetahui bahwaKita Kelelahan?

Kelelahan dapat mulai dan memburuksangat pelan-pelan. Jika kita merasacapek bahkan setelah istirahat, kitasebaiknya bicara dengan dokter tentangkelelahan. Memberi informasi semak-simal mungkin kepada dokter. Ini akanmempermudah dia mengetahui apakahkita kelelahan, dan apa penyebabnya.Berikut adalah beberapa pertanyaan yangdapat dipikirkan sebelum kita membahasmasalah kelelahan kita dengan dokter:

Berapa lama kita capek?Dibandingkan dengan beberapa bulanyang lalu, apakah tingkat kegiatan fisikkita berubah?Bagaimana kita merasa waktu kelelah-an? Apakah kita sesak napas? Ototpegal? Sulit mengingat atau memusat-kan pikiran? Sulit membangun perhati-an untuk kegiatan sehari-hari?

Kapan kita kelelahan? Apakah setelahkegiatan tertentu, seperti naik tangga?Apakah kita kelelahan waktu bangunpagi?Bagaimana kita tidur? Berapa lama kitatidur setiap malam? Berapa kali kitaharus bangun? Apakah sulit tidur atausering bangun tidur karena gatal, rasanyeri, atau masalah lain?

Apa Penyebab Kelelahan, danBagaimana Kelelahan Diobati?

Kelelahan disebabkan oleh beranekaragam faktor. Kita sebaiknya bekerjasama dengan dokter untuk mengetahuipenyebab kelelahan dan cara terbaikuntuk mengobatinya.

Infeksi HIV aktif: Bila HIV cepatmenggandakan dirinya, tubuh kitamemakai banyak tenaga untuk meme-rangi HIV. Sebagian besar orang mem-punyai lebih banyak tenaga setelah me-reka mulai memakai terapi antiretroviral(ART).

Infeksi aktif lain: Infeksi lain dapatmelelahkan kita, bahkan tanpa gejalayang jelas. Parasit pada sistem pen-cernaan, bronkitis, infeksi lain dan alergidapat menyebabkan kelelahan. Jikainfeksi ini diketahui dan diobati, tenagakita dapat naik.

Kurang gizi: Odha membutuhkanlebih banyak tenaga dibanding orangsehat. Jika kita tidak menyerap gizisecukupnya, tingkat tenaga kita akanrendah. Diare dapat mengeluarkan gizidari tubuh kita dan menyebabkan kele-lahan. Untuk informasi lebih lanjut, lihatLembaran Informasi (LI) 554 tentangdiare, LI 800 tentang gizi dan LI 801tentang vitamin. Jika mungkin, bertemudengan ahli gizi yang mengetahui ten-tang penyakit HIV untuk membahaskebiasaan makan kita. Untuk beberapaorang, suplemen vitamin B12 atau giziyang lebih baik dapat menghilangkankelelahan.

Anemia: (lihat LI 552) Tugas utamasel darah merah adalah untuk meng-angkat oksigen dari paru ke semuabagian tubuh lain. Jika kita tidak mem-punyai cukup sel darah merah, atau jikasel darah merah kita tidak mengangkutcukup oksigen, kelelahan mungkindisebabkan anemia. Sebuah tes darahyang sederhana dapat menunjukkanapakah kita anemia.

Jika kita anemia, dokter akan menentu-kan apa penyebabnya. Anemia itu mung-kin disebabkan kehilangan darah, keru-sakan pada sumsum tulang akibat obatantiretroviral atau kekurangan vitamin,atau karena kekurangan hormon eritro-poietin yang membantu pembentukan seldarah merah.

Tingkat hormon yang rendah: Keku-rangan hormon seks testosteron dapatmenyebabkan kelelahan dan kekurang-an nafsu seks dan kegiatan wajar lain,terutama pada laki-laki. Kekurangan hor-mon lain yang penting seperti DHEA(lihat LI 724), kortisol atau tiroid dapatmenyebabkan masalah serupa. Tingkathormon dapat diperiksa dengan tesdarah. Pil, tempelan, krim, atau suntikandapat meningkatkan tingkat hormon.

Depresi: (lihat LI 558) Ini lebih darisekadar merasa sedih. Perubahan kimiapada otak dapat menyebabkan kelelahandan kurang perhatian pada kegiatansehari-hari. Tidak ada tes darah untukdepresi. Kemungkinan kita depresi lebihtinggi jika sebelumnya didiagnosisdepresi, mempunyai riwayat memakaialkohol atau narkoba secara berat, ataukeluarga kita mempunyai riwayat penya-kit emosional. Depresi dapat diobati.Namun beberapa obat antidepresi dapatmenyebabkan masalah dengan fungsiseksual. Juga beberapa obat antidepresibisa berinteraksi dengan ARV, jadi obatantidepresi itu harus dipakai dengan hati-hati.

Gaya hidup: Adalah penting kitacukup tidur. Kebiasaan seperti merokokatau minum banyak kopi dapat meng-ganggu tidur. Olahraga secara teraturdapat membantu kita tidur.Garis Dasar

Kelelahan adalah kondisi yang sangatlazim untuk orang dengan HIV. Kelelah-an yang tidak diobati dapat menyebabkanHIV melaju lebih cepat.

Menetapkan penyebab kelelahan bisasangat sulit. Beberapa faktor dapatmenyebabkan gejala yang sama. Tesdarah dapat mengetahui beberapa alasantetapi tidak semuanya. Semakin banyakinformasi kita beri pada dokter, semakinmudah menentukan apa penyebab kele-lahan kita dan bagaimana mengobatinya.

Ditinjau 9 Juni 2012 berdasarkan FS 551 The AIDSInfonet 14 April 2012

Page 97: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 552

ANEMIA

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Anemia Itu?Anemia adalah kekurangan hemo-

globin (Hb). Hb adalah protein dalam seldarah merah, yang mengantar oksigendari paru ke bagian tubuh yang lain.

Anemia menyebabkan kelelahan, sesaknapas dan kepusingan. Kalau kitamengalami anemia, kita umumnyamerasa badan kurang enak dibandingkanwaktu Hb yang normal. Kita juga merasalebih sulit untuk bekerja. Artinya mutuhidup kita jelas lebih rendah.

Tingkat Hb diukur sebagai bagian darites darah lengkap (complete blood count/CBC). Lihat Lembaran Informasi (LI)121 untuk informasi lebih lanjut tentangtes laboratorium ini.

Anemia didefinisikan oleh tingkat Hb.Sebagian besar dokter sepakat bahwatingkat Hb di bawah 6,5 menunjukkananemia yang gawat. Tingkat Hb yangnormal adalah sedikitnya 12 untukperempuan dan 14 untuk laki-laki.

Secara keseluruhan, perempuan mem-punyai tingkat Hb yang lebih rendahdibandingkan laki-laki. Begitu jugadengan orang yang sangat tua atau sangatmuda.Apa Penyebab Anemia?

Sumsum tulang membuat sel darahmerah. Proses ini membutuhkan zat besi,serta vitamin B12 dan asam folat. Eritro-poietin (EPO) merangsang pembuatansel darah merah. EPO adalah hormonyang dibuat oleh ginjal.

Anemia dapat terjadi bila tubuh kitatidak membuat sel darah merah secukup-nya. Anemia juga disebabkan kehilanganatau kerusakan pada sel tersebut. Adabeberapa faktor yang dapat menye-babkan anemia:

Kekurangan zat besi, vitamin B12 atauasam folat. Kekurangan asam folatdapat menyebabkan jenis anemia yangdisebut megaloblastik, dengan seldarah merah yang besar berwarnamuda (lihat LI 121)Kerusakan pada sumsum tulang atauginjalKehilangan darah akibat perdarahandalam atau pada siklus haid perempuanPenghancuran sel darah merah (anemiahemolitik)

Infeksi HIV dapat menyebabkan ane-mia. Begitu juga banyak infeksi opor-tunistik (lihat LI 500) terkait denganpenyakit HIV.

Beberapa obat yang umumnya dipakaiuntuk mengobati HIV dan infeksi terkaitdapat menyebabkan anemia.Anemia dan HIV

Dahulu, anemia berat jauh lebih umum.Lebih dari 80% yang didiagnosis AIDSmengalami anemia dengan tingkat ter-tentu. Semakin lanjut penyakit HIV, atausemakin rendah jumlah CD4, lebihsemakin mungkin munculnya anemia.

Angka anemia menurun setelah Odhamulai memakai terapi antiretroviral(ART). Anemia berat jarang terjadi dinegara maju. Namun ART belum mem-berantas anemia. Satu penelitian besarmenemukan bahwa kurang lebih 46%pasien mempunyai anemia ringan atausedang, walaupun sudah memakai ARTselama satu tahun.

Beberapa faktor yang berhubungandengan angka anemia semakin tinggipada Odha:

Jumlah CD4 yang lebih rendah (lihatLI 124)Viral load yang lebih tinggi (lihatLI 125)Tingkat vitamin D yang lebih rendahMemakai AZT (lihat LI 411)Memakai pengobatan untuk hepatitisC (lihat LI 680)Pada perempuanKelanjutan penyakit HIV kurang lebih

lima kali lebih umum pada orang dengananemia. Anemia juga dikaitkan denganrisiko kematian yang lebih tinggi.Mengobati anemia tampaknya dapatmenghapuskan risiko ini.Bagaimana Anemia Diobati?

Mengobati anemia tergantung padapenyebabnya.

Pertama, mengobati perdarahan kro-nis. Ini mungkin perdarahan dalam,wasir, atau bahkan sering mimisanKemudian, memperbaiki kelangkaanzat besi, vitamin B12 atau asam folat,jika adaBerhenti memakai atau mengurangitakaran obat penyebab anemiaPendekatan ini mungkin tidak berhasil.

Mungkin mustahil berhenti memakaisemua obat yang menyebabkan anemia.

Dua pengobatan lain adalah transfusidarah dan suntikan EPO.

Transfusi darah dahulu satu-satunyapengobatan untuk anemia berat. Namun,transfusi darah dapat membawa infeksidan menekan sistem kekebalan tubuh.Transfusi darah tampaknya meng-akibatkan kelanjutan penyakit HIV yanglebih cepat dan meningkatkan risikokematian pada Odha.

EPO (eritropoietin) merangsangpembuatan sel darah merah. Pada 1985,ilmuwan berhasil membuat EPO sintetis(buatan manusia). EPO ini disuntik dibawah kulit, biasanya sekali seminggu.Namun EPO sangat mahal dan sulitterjangkau di Indonesia.

Sebuah penelitian besar terhadap Odhamenemukan bahwa suntikan EPO me-ngurangi risiko kematian. Sebaliknya,transfusi darah tampaknya meningkatkanrisiko kematian. Karena risiko transfusidarah, sebaiknya kita berusaha hindaritransfusi untuk mengobati anemia.Garis Dasar

Anemia menyebabkan kelelahan danrasa kurang enak. Anemia juga mening-katkan risiko kelanjutan penyakit dankematian. Anemia dapat disebabkan olehinfeksi HIV atau penyakit lain. Beberapaobat yang dipakai untuk mengobati HIVdan infeksi terkait juga dapat menye-babkan anemia.

Anemia sejak awal adalah masalahuntuk Odha. Angka anemia berat menu-run secara bermakna di negara majusejak orang mulai memakai ART. Namunhampir separuh Odha masih mengalamianemia ringan atau sedang.

Mengobati anemia meningkatkan kese-hatan dan daya tahan hidup Odha.Memperbaiki perdarahan, atau keku-rangan zat besi atau vitamin adalahlangkah pertama. Jika memungkinkan,sebaiknya berhenti memakai obat penye-bab anemia. Jika perlu, pasien sebaiknyadiobati dengan eritropoietin (EPO), ataujika tidak ada pilihan lain, dengantransfusi darah.

Diperbarui 1 Juli 2012 berdasarkan FS 552 TheAIDS Infonet 20 Juni 2012

Page 98: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 553

LIPODISTROFI

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Lipodistrofi Itu?Lipodistrofi, yang biasa disingkatkan

menjadi “lipo”, adalah kumpulan peru-bahan pada bentuk tubuh yang dialamioleh orang yang memakai obat anti-retroviral (ARV). ‘Lipo’ berarti ‘lemak’,dan ‘distrofi’ berarti pertumbuhan yangtidak benar. Perubahan tersebut termasukkehilangan lemak, kumpulan lemak, danperubahan metabolik.

Kehilangan lemak terjadi pada lengan,kaki, bokong atau wajah (pipi cekung). Initampaknya ciri-ciri umum lipo.

Kumpulan lemak dapat dilihat padaperut, belakang leher (punuk kerbau),payudara perempuan dan dada laki-laki,dan daerah tubuh lain.

Perubahan metabolik dapat meliputipeningkatan pada lemak darah atau asamlaktik. Beberapa orang mengalami “resis-tansi insulin.”

Lemak darah termasuk kolesterol dantrigliserida.Asam laktik dibuat waktu glukosa(gula) dipakai oleh sel. Kerusakan padamitokondria (lihat Lembaran Informasi(LI) 556) atau hati dapat meningkatkanjumlah asam laktik. Berlebihan asamlaktik dapat menyebabkan masalahkesehatan.Umumnya, insulin memindahkan gula(glukosa) ke dalam sel untuk membuattenaga. Dengan resistansi insulin, lebihsedikit glukosa memasuki sel; lebihbanyak yang ditinggalkan dalam darah.LI 123 memberi informasi tentang tes

laboratorium untuk glukosa, kolesteroldan trigliserida.

Belum ada definisi jelas apa artinya lipo.Oleh karena itu, para dokter melaporkanbahwa 5-75% pasien yang memakai terapiARV (ART) mempunyai tanda lipo.Perubahan ini pertama diberi nama “Crixbelly (perut Crix)”, karena dilihat padaorang yang memakai protease inhibitorCrixivan (indinavir). Namun, lipo dapatdialami oleh orang yang memakai be-berapa jenis ART.Apakah Lipo Berbahaya?

Walaupun tidak berbahaya, lipo adalahmasalah berat.

Perubahan bentuk tubuh dapat sangatmerepotkan. Beberapa pasien bahkanberhenti memakai ART-nyaKetakutan akan perubahan bentuk tubuhmencegah orang untuk mulai memakaiARTResistansi insulin dapat mengakibatkandiabetes dan peningkatan berat badan,serta dapat meningkatkan risiko penya-kit jantung

Tingkat lemak yang tinggi dalam darahdapat meningkatkan risiko penyakitjantungPayudara menjadi lebih besar dan dapatmerasa sakitPeningkatan dalam tingkat asam laktik,yang disebut asidosis laktik, walaupunjarang terjadi, bisa jadi gawat. LihatLI 556 untuk informasi lebih lanjutKumpulan lemak di belakang leher(punuk kerbau) dapat menjadi begitubesar sehingga menyebabkan sakitkepala dan masalah bernapas dan tidurBelum ada seorang peneliti yang

menyarankan agar orang dengan lipomenghentikan penggunaan ART-nya.Apa Penyebab Lipo?

Penyebab lipo belum diketahui. Penye-bab kehilangan lemak berbeda denganpenyebab kumpulan lemak.

Kehilangan lemak: AZT dan d4Tdikaitkan dengan kehilangan lemak.Efavirenz juga dapat menyumbang.

Kumpulan lemak: Suatu teori adalahbahwa protease inhibitor mengganggupengelolaan lemak. Tetapi ada pasien yangwalaupun belum pernah memakai proteaseinhibitor, namun mereka mengalami lipo.Teori lain adalah bahwa resistansi insulinberperan dalam lipo. Orang denganresistansi insulin cenderung meningkatkanberat badan pada perut.

Lipo mungkin serupa dengan ‘SindromX’ yang dapat terjadi pada orang yangpulih dari penyakit gawat seperti leukemiapada masa kanak-kanak atau kankerpayudara. Untuk orang dengan HIV, inimungkin disebabkan oleh pemulihansistem kekebalan menjelang ART yangefektif.

Satu penelitian besar menemukan bahwafaktor yang berikut meningkatkan risikolipo:

Usia di atas 40 tahunAIDS selama lebih dari tiga tahunJumlah CD4 terendah di bawah 100Berkulit putihPenggunaan d4T, ddI dan/atau AZT

Dapatkah Lipo Diobati?Bila kita mengalami kehilangan

lemak yang berat dan kita memakaid4T atau AZT, sebaiknya kita mem-bahas dengan dokter agar obat inidiganti. Namun dibutuhkan waktuyang lama untuk memulihkan peru-bahan pada bentuk tubuh. Tampaknyamengganti d4T dengan AZT tidakberhasil mengembalikan lemak yanghilang; dampaknya menggantinyadengan tenofovir atau abacavir mem-beri hasil lebih nyata, walau masih

membutuhkan beberapa tahun. Bedahplastik (‘tanaman’ atau suntikan) merupa-kan satu-satunya cara untuk mengatasipipi cekung. Ini mengandung beberaparisiko dan hasilnya mungkin bersifatsementara.

Memakai rosiglitazon, sebuah obatdiabetes, serta menghentikan penggunaand4T dan AZT, menunjukkan pengem-balian beberapa lemak yang hilang darilengan dan kaki.

Beberapa kumpulan lemak dapat dica-but dengan pembedahan, atau dikeluarkandengan liposuction (isap lemak). Lebihbanyak olahraga dan perubahan pada polamakan dapat membantu. Contohnya, lebihbanyak serat dalam makanan dapatmengendalikan resistansi insulin danmembantu mengurangi lemak pada perut.Testosteron juga diteliti untuk membantugejala lipo.

Hormon pertumbuhan manusia (HGH/human growth hormone) dapat sangatberhasil untuk mengurangi lemak tetapimenimbulkan beberapa efek sampingyang berat. Sebuah obat baru, tesamorelin(TH9507) dari Theratechnologies adalahpendorong hormon pertumbuhan. Obat inimengurangi kumpulan lemak viskeral(mendalam) terkait lipo. Hasilnya serupadengan HGH, tetapi efek sampingnyalebih ringan. Tesamorelin disetujui olehFDA AS pada 2010.

Kolesterol atau glukosa tinggi harusdiobati dengan cara yang sama sepertiorang tanpa HIV. Beberapa dokter meng-usulkan dipakai obat untuk menurunkankolesterol dan trigliserida, atau memper-baiki kepekaan terhadap insulin. Perhatianyang semakin besar diberikan untukmenilai dan mengurangi risiko penyakitjantung pada pasien dengan HIV.Garis Dasar

Lipo adalah kumpulan perubahanmetabolisme dan bentuk tubuh pada orangyang memakai ARV. Belum ada definisilipo yang jelas. Sulit diketahui berapaorang yang mengalaminya. Kecuali kitaketahui penyebab lipo, kita tidak menge-tahui bagaimana mengobatinya. Meng-ubah atau menghentikan ART tidakdianjurkan.

Sehingga kita mengetahui lebih banyaktentang penyebab dan pengobatan khususuntuk lipo, gejalanya ditangani dengancara yang sama dengan masyarakat umum.

Ditinjau 9 Juni 2012 berdasarkan FS 553 The AIDSInfonet 11 November 2011 dan sumber lain

Page 99: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 554

DIARE

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Diare Itu?Diare adalah peningkatan dalam fre-

kuensi buang air besar (kotoran), sertapada kandungan air dan volume kotoranitu. Para Odha sering mengalami diare.

Diare dapat menjadi masalah berat.Diare yang ringan dapat pulih dalambeberapa hari. Namun, diare yang beratdapat menyebabkan dehidrasi (ke-kurangan cairan) atau masalah gizi yangberat.Apakah Diare Berbahaya?

Risiko terbesar diare adalah dehidrasi.Jika kita diare, kita dapat hilang lima literair setiap hari. Bersama dengan air ini,kita juga menghilangkan zat mineral(‘elektrolit’) yang penting untuk fungsitubuh normal. Elektrolit utama adalahnatrium dan kalium.

Dehidrasi berat dapat menyebabkantubuh menjadi syok (kejut) dan dapatmematikan. Dehidrasi adalah lebih beratuntuk balita dan anak dibandingkanorang dewasa. Siapa pun yang diareharus minum banyak cairan bening,misalnya teh, kaldu ayam, atau air soda.Ini lebih baik daripada air saja, yang tidakmengembalikan zat mineral. Kita jugadapat minum cairan elektrolit (oralit)yang dapat dibeli tanpa resep di apotek.

Diare yang berlanjut dalam jangkawaktu lama dapat menyebabkan penye-rapan gizi yang kurang. Ini dapatmengakibatkan wasting (lihat LembaranInformasi (LI) 518).

Diare dapat menjadi gawat. Pasti-kan dokter mengetahui jika kita diareyang berlanjut lebih dari beberapahari.Apa Penyebab Diare?

Kadang kala adalah sulit untuk menge-tahui penyebab diare. Diare dapatdisebabkan oleh infeksi pada perut atauusus. Infeksi dapat disebabkan olehbakteri, parasit, jamur atau virus.

Parasit: Parasit cryptosporidium (lihatLI 502) atau microsporidium menye-babkan diare yang terjadi pada banyakOdha. Kejadian infeksi parasit inisudah menurun di AS sejak terapiantiretroviral (ART) dipakai.Obat: Beberapa jenis obat yangdipakai oleh Odha dapat menyebabkandiare. Hal ini sering berlaku denganantiretroviral nelfinavir, ritonavir,Kaletra/Aluvia, ddI dan tipranavir,serta foskarnet dan interferon alfa.

Penyebab lain: Penggunaan antibiotikdapat membunuh bakteri “baik” dalamperut dan usus, yang mengakibatkandiare. Diare juga dapat disebabkan olehketidakmampuan mencerna produksusu (intoleransi laktosa), oleh masalahpankreas, atau oleh stres emosional.

Bagaimana Kita MengetahuiPenyebab Diare?

Dokter akan menanyakan apa yang kitamakan atau minum baru-baru ini, danapakah kita baru melakukan perjalanan.Contoh kotoran dapat dites untuk tandabakteri atau parasit. Dokter mungkinmengulangi tes ini jika pertama kali tidakada tanda apa pun. Mungkin darah atauair seni kita juga dites.

Jika tes ini tidak menunjukkan penye-bab diare, dokter mungkin akan menga-mati aliran pencernaan kita dengan alatkhusus. Nama proses ini tergantung padadi mana dokter melihat. ‘Endoskopi’adalah istilah umum untuk ‘lihat kedalam’. ‘Kolonoskopi’ berarti doktermemeriksa kolon (usus besar). Penyebabkurang lebih sepertiga kasus diare tidakdapat ditentukan.Bagaimana Diare Diobati?

1. Mengubah apa yang kita makan.Beberapa jenis makanan dapat mengaki-batkan diare, dan yang lain dapat mem-bantu menghentikannya.Jangan makan:

produk susu (susu atau keju)masakan yang digorengmakanan berlemak termasuk mentega,margarin, minyak atau kacangmakanan pedasmakanan yang mengandung banyakserat yang tidak larut. Ini termasukbuah-buahan atau sayur-mayur men-tah, roti gandum, jagung, atau kulit danbiji buahan

Sebaiknya makan:pisangnasi putihsaus apelserealroti tawar bakar atau biskuit keringmakaroni atau mi biasatelur rebusbubur gandumkentang rebus tumbukyoghurt (walau ini produk susu,makanan ini sebagian dicernakan olehbakteri yang dipakai untuk mem-buatnya)

2. Pengobatan. Obat dipakai untukmengobati diare tergantung pada jenis-nya. Dokter tidak dapat meresepkan obatkecuali dia mengetahui penyebab diarekita.

Beberapa obat dapat diperoleh tanparesep, di antaranya ada yang sangat baikuntuk diare, termasuk asam amino L-glutamin, bismut subsalisilat, atapulgitdan loperamid. Sebuah pengobatan baruuntuk diare terkait HIV adalah krofe-lemer. Obat ini sedang diuji coba.

Beberapa produk lain yang biasanyadijual untuk mengobati sembelit jugadapat membantu dengan diare. Produkini mengandung serat larut, yang me-nambah besarnya kotoran dan menyerapair. Produk ini termasuk produk yangmengandung psilium.

3. Terapi penunjang untuk diare.Kapsul asidofilus (yang mengandungbakteri yang membantu) dapat memu-lihkan pencernaan, terutama bila kitamemakai antibiotik. Beberapa macamyoghurt mengandung ‘biakan hidup’asidofilus yang bekerja dengan carasama.

Pepermin, jahe dan pala dianggapmembantu masalah pencernaan, jadi tehpepermin atau jahe, atau soda denganjahe adalah pilihan yang baik untuk‘cairan bening’. Coba tambah pala padamakanan atau minuman.

Penelitian menunjukkan bahwa tam-bahan kalsium bantu meringankan diarepada orang yang memakai nelfinavir. Inimungkin berhasil dengan diare yangdisebabkan obat lain.Garis Dasar

Diare adalah masalah umum untukOdha. Diare biasanya disebabkan infeksipada sistem pencernaan. Stres, beberapaobat dan masalah pencernaan produksusu juga dapat menyebabkan diare.

Akibat yang paling berat adalahdehidrasi. Ini merupakan masalah lebihgawat untuk anak dibandingkan orangdewasa. Jika kita diare, kita sebaiknyaminum banyak cairan bening. Kita jugadapat memakai cairan elektrolit.

Beberapa perubahan sederhana padamakanan dapat membantu diare. Begitujuga beberapa obat tanpa resep atauasidofilus.

Pastikan dokter diberi tahu jika diareberlanjut lebih dari beberapa hari.

Diperbarui 9 Juni 2012 berdasarkan FS 554 TheAIDS Infonet 31 Oktober 2011

Page 100: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 555

NEUROPATI PERIFER

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Neuropati Perifer Itu?Neuropati perifer (peripheral neuro-

pathy/PN) adalah penyakit pada sarafperifer. Saraf tersebut adalah semua sarafselain yang ada di otak dan urat saraftulang belakang (perifer berarti jauh daripusat).

Kurang lebih 30% Odha mengalami PN.Sebagian PN diakibatkan kerusakan padasumbu serabut saraf (akson), yang mengi-rimkan perasaan pada otak. Kadang kala,PN disebabkan kerusakan pada selubungserabut saraf (mielin). Ini berpengaruhpada isyarat nyeri (sakit) yang dikirim keotak.

PN dapat menjadi gangguan ringan ataukelemahan yang melumpuhkan. PNbiasanya dirasakan sebagai kesemutan,pegal, mati rasa atau rasa seperti terbakarpada kaki dan jari kaki, tetapi juga dapatdialami pada tangan dan jari. Juga dapatdirasa dikitik-kitik, nyeri tanpa alasan,atau rasa yang tampaknya lebih hebat dari-pada biasa. Gejala PN dapat bersifatsementara: kadang sangat sakit, terus tiba-tiba hilang. PN berat dapat menggangguwaktu berjalan kaki atau berdiri.Apa Penyebab PN?

PN dapat disebabkan oleh infeksi HIVpada sel saraf, oleh obat yang dipakaiuntuk mengobati HIV atau masalahkesehatan lain, atau oleh penyebab lain.Faktor risiko untuk PN termasuk viral loadHIV yang tinggi, diabetes, usia di atas 50tahun, dan penggunaan alkohol yangberlebihan. Faktor risiko lain termasukpenggunaan kokain atau amfetamin,pengobatan untuk kanker, penyakit tiroid,atau kekurangan vitamin B12 atau vitaminE. Sebuah penelitian pada 2009 mene-mukan bahwa orang Hispanik mungkinmengalami PN dengan angka yang lebihtinggi. Para peneliti mengusulkan pene-litian lebih lanjut. Tidak diketahui apabilaorang Asia lebih rentan terhadap PN.

Beberapa obat antiretroviral (ARV)dapat menyebabkan PN. Yang palingpenting adalah yang disebut obat “d”: ddIdan d4T. Hidroksiurea, yang dahulukadang-kadang digabung dengan ARV,meningkatkan risiko PN.

AZT, abacavir, NNRTI, dan proteaseinhibitor tampaknya tidak menyebabkanPN.

Bagaimana PN Didiagnosis?Tidak perlu tes laboratorium untuk

diagnosis PN: tanda dan gejalanya cukup.Tes khusus mungkin diperlukan untukmengetahui penyebab PN. Tes ini meng-ukur arus listrik yang sangat lemah dalamsaraf dan otot. Jumlah dan kecepatanisyarat listrik ini menurun pada jenis PNyang berbeda. Namun banyak pasiendengan PN tidak terdiagnosis secarabenar.Bagaimana PN Diobati?

Bicara dengan dokter mengenai berhentimemakai obat yang dapat menyebabkanPN. PN yang diakibatkan obat biasanyahilang total jika obat penyebab dihentikansegera setelah PN dialami, tetapi dapatmembutuhkan hingga delapan minggu.Namun jika obat tersebut tetap dipakai,kerusakan pada saraf dapat menjadi per-manen.

Terapi Non-Obat: Beberapa hal seder-hana dapat mengurangi rasa sakit PN:

memakai sepatu yang lebih longgarjangan berjalan kaki terlalu jauhjangan berdiri terlalu lamamerendam kaki dalam air esSebuah penelitian baru menunjukkan

manfaat menghisap mariyuana untukmeringankan rasa nyeri akibat PN.

Terapi Obat: Belum ada obat yangdisetujui untuk memperbaiki kerusakanpada saraf. Beberapa dokter memakai obatyang dikembangkan untuk mengobatiserangan, misalnya gabapentin ataufenitoin. Antidepresan, misalnya ami-triptilin, mungkin membantu. L-asetil-karnitin (juga disebut asetil-l-karnitin atauasetil karnitin) sudah menunjukkan hasilawal yang baik.

Pengobatan tergantung pada beratnyagejala PN:

Gejala ringan: Ibuprofen kadang kaladipakaiGejala sedang: Amitriptilin dan nortrip-tilin dapat dipakai. Obat antidepresi inimeningkatkan penyebaran isyarat sarafotak. Pengobatan lain meliputi gaba-pentin, sebuah obat antikonvulsi, dankrim yang mengandung obat biuslidokainGejala berat: Obat penawar nyerinarkotik seperti kodein atau metadondapat dipakai. Obat antiserangan prega-balin juga dipakai untuk mengurangi

nyeri yang diakibatkan oleh PN. Namunsebuah penelitian pada 2010 mene-mukan tidak ada manfaat dari peng-gunaan pregabalin.Obat lain yang sedang ditelitikan untuk

PN termasuk tempelan untuk mengobatidi tempat. Tempelan ini mengandunglidokain (obat bius), atau capsaicin,senyawa kimia yang membuat cabe pedas(koyo cabe).

Terapi Gizi: Terapi gizi ditelitikanuntuk PN yang disebabkan oleh diabetes:

Vitamin B: Berbagai vitamin B bergunauntuk mengobati PN terkait diabetes, Initermasuk biotin, kolin, inositol, dantiamin. Vitamin ini tampaknya mem-perbaiki fungsi sarafAsam alfa-lipoik dapat melindungisaraf dari peradanganAsam gamma linolenik, yang ditemu-kan pada evening primrose oil, dapatmemperbaiki kerusakan pada saraf dibeberapa pasien diabetes.Magnet: Sebuah penelitian baru-baru

ini menemukan bahwa kaos kaki yang me-ngandung magnet dapat meringankanneuropati terkait diabetes. Namun, magnetini tidak sama efektif untuk rasa nyeripada kaki dengan akibat lain.Garis Dasar

Neuropati perifer (PN) adalah penyakitsusunan saraf. PN menyebabkan perasaanyang aneh, terutama pada kaki dan jari,dan dapat menyebabkan rasa nyeri. Rasanyeri ini dapat ringan, atau begitu beratsehingga menghambat berjalan kaki.

Segera periksa ke dokter jika ada tandaPN. Kemungkinan kita harus segeraberhenti memakai obat yang dapat menga-kibatkan PN. Jika ini tidak menyelesaikanmasalah, mungkin kita harus dites untukmenentukan apa penyebab PN. Ada peng-obatan berbeda untuk PN dengan penye-bab berbeda.

PN disebabkan oleh d4T umumnyadapat dipulihkan dengan menggantinyadengan NRTI lain; bila kita memakai d4Tkarena mengalami anemia sebagai efeksamping AZT, biasanya kita dapat me-makai AZT kembali bila jumlah CD4sudah meningkat di atas 200 dan Hb sudahnormal.

Obat dapat meringankan rasa nyeri(sakit) akibat PN. Beberapa terapi gizidapat membantu memperbaiki kerusakanpada saraf.

Diperbarui 2 Januari 2013 berdasarkan FS 555 TheAIDS Infonet 19 Desember 2012

Page 101: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 556

TOKSISITAS MITOKONDRIA

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Mitokondria Itu?Mitokondria (mitochondria) adalah

‘organ’ sangat kecil dalam sel kita.Mitokondria adalah pembangkit tenagasel. Mitokondria memakai oksigen,lemak dan gula untuk membuat adenosintrifosfat (ATF). Proses ini dikenalsebagai ‘respirasi sel’. Jika membutuh-kan tenaga, sel menguraikan molekulATF untuk melepaskan tenaga yangdisimpan.

Semakin banyak tenaga yang dibutuh-kan sel tertentu, semakin banyak mito-kondria dikandungnya. Satu sel dapatmempunyai hanya beberapa mitokon-dria, atau pun ribuan. Jumlah yang palingbesar ditemukan di sel saraf, otot, danhati.

Beberapa ilmuwan menganggap bah-wa mitokondria adalah kunci terhadappenuaan. Semakin tua kita, mitokondriakita mengalami semakin banyak mutasi(perubahan tidak sengaja pada sel). Selkita mempunyai cara untuk mengawasikesalahan (mutasi) waktu digandakan,tetapi mitokondria tidak mempunyaipengawasan ini.

Akhirnya, mutasi itu atau kekuranganmitokondria dapat mengurangi tenagayang tersedia pada sel. Jika tenagamenurun menjadi cukup rendah, sel tidakberfungsi sebagaimana mestinya. Jikatenaga semakin menurun, sel tersebutdapat berhenti bekerja.Apa Toksisitas Mitokondria Itu?

Toksisitas mitokondria adalah keru-sakan yang mengurangi jumlah mito-kondria. Bila jumlah mitokondria dalamsel terlalu sedikit, sel tersebut dapatberhenti bekerja sebagaimana mestinya.Tidak jelas tingkat kehilangan mito-kondria yang memengaruhi fungsi sel.Apa Tanda Toksisitas Mitokondria?

Salah satu tanda paling umum tok-sisitas mitokondria adalah kelemahanotot (miopati). Jika sel otot tidakmemperoleh cukup tenaga melaluirespirasi sel, sel tersebut harus mendapattenaga tanpa oksigen. Pembuatan tenagatanpa oksigen (yang disebut sebagai‘anaerobik’) ini membuat asam laktiksebagai sisa buangan.

Asam laktik dapat menyebabkan ototpegal. Misalnya, pegal yang orang alamisetelah lari maraton disebabkan kele-bihan asam laktik.

Beberapa orang dengan toksisitasmitokondria mempunyai tingkat asamlaktik yang sangat tinggi dalam darah-nya. Masalah yang jarang terjadi inidikenal sebagai asidosis laktik. Ada tesdarah untuk mengukur tingkat asamlaktik, tetapi para ahli ragu bagaimanamenafsirkan hasilnya. Pengerahan te-naga, misalnya naik tangga, sebelum tesdapat meningkatkan tingkat asam laktik,dengan akibat hasil tesnya salah.

Sangat sulit mengetahui bila kitamengalami toksisitas mitokondria.Namun, kita dapat mengamati tandaasidosis laktik yang berikut:

MualMuntahKelelahan yang beratKehilangan berat badan yang baruterjadiNapas yang cepat dan dalamKram, otot pegal dan mati rasa ataukesemutanKelemahan otot yang cepat semakinberatAsidosis laktik dapat mematikan.

Segera hubungi dokter jika meng-alami gejala ini.

Toksisitas mitokondria juga dapatmengakibatkan kerusakan saraf (neuro-pati perifer – lihat Lembaran Informasi(LI) 555). Toksisitas mitokondria dapatdikaitkan dengan kerusakan ginjal dankehilangan pendengaran. Beberapapeneliti juga menganggap toksisitasmitokondria bertanggung jawab untukpemindahan lemak tubuh (lipodistrofi,lihat LI 553) pada orang yang memakaiobat antiretroviral (ARV).Bagaimana ARV MenyebabkanToksisitas Mitokondria?

Mitokondria mempunyai sebuah enzimyang membantunya menggandakan diri.Enzim ini dikenal sebagai polymerasegamma atau pol gamma. Enzim inisangat mirip dengan enzim reverse trans-criptase HIV. Sayangnya, hal ini berartibahwa obat yang kita pakai untukmenghambat reverse transcriptase jugadapat menghambat pol gamma. Jika initerjadi, lebih sedikit mitokondria baruyang dibuat.

Obat analog nukleosida (NRTI: AZT,3TC, ddI, d4T, dan abacavir) semuamenghambat pol gamma pada tingkat

yang berbeda. Semakin lama obat inidipakai, semakin mungkin toksisitasmitokondria akan terjadi.

Obat yang berbeda memengaruhi organtubuh yang tertentu. Mungkin ini men-jelaskan mengapa toksisitas mitokondriayang disebabkan oleh obat berbeda dapatmerusak bagian tubuh yang berbeda.

Diketahui bahwa toksisitas mito-kondria dapat menyebabkan kelemahanotot pada orang yang memakai AZT(LI 411). Kemungkinan ini penyebab‘hati berlemak’ (steatosis hepatik, lihatLI 528) dan tingkat asam laktik yangtinggi terkait dengan penggunaan semuaNRTI. Sayangnya, hanya ada sedikitpenelitian mengenai tingkat kerusakanmitokondria yang disebabkan olehmasing-masing ARV pada bagian tubuhyang lain. Juga belum diketahui kom-binasi obat mana yang menyebabkanpaling banyak toksisitas mitokondria.

Para peneliti mengetahui bagaimanamengukur jumlah mitokondria di dalamsel yang berbeda, untuk dibandingkandengan jumlah normal. Namun, merekatidak mengetahui jumlah mitokondriayang dapat hilang sehingga menimbul-kan masalah.Apa Selanjutnya?

Sayangnya hanya ada sedikit penelitianterhadap toksisitas mitokondria yangdisebabkan NRTI. Percobaan di labora-torium dan terhadap hewan menun-jukkan bahwa toksisitas mitokondriadapat menyebabkan kerusakan saraf.Tetapi belum ada penelitian terhadapmanusia.

Selama beberapa tahun berikut, parapeneliti akan meneliti toksisitas mito-kondria. Mereka akan mengembangkantes untuk mengenalinya. Mereka akanmeneliti hubungan antara toksisitasmitokondria dan berbagai efek samping-nya. Beberapa peneliti menganggapbahwa vitamin dan zat mineral tertentudapat melawan dampak toksisitas mito-kondria yang disebabkan oleh ARV.

Sementara itu, Odha harus mengetahuigejala asidosis laktik, sebuah efeksamping yang jarang tetapi dapat me-matikan.

Diperbarui 30 Mei 2012 berdasarkan FS 556 TheAIDS Infonet 3 Agustus 2011

Page 102: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 557

OSTEOPOROSIS

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Tulang Itu?Tulang adalah bahan yang hidup dan

tumbuh. Tulang mempunyai kerangka protein.Kalsium memperkuat kerangka tersebut.Lapisan luar tulang mempunyai saraf danjaringan pembuluh darah yang kecil.

Bahan tulang yang tua dihilangkan danbahan tulang baru ditambah terus-menerus.Pada anak dan orang dewasa yang muda,lebih banyak bahan tulang ditambahdibandingkan yang dihilangkan. Tulang kitamenjadi semakin besar, berat dan kuat.Setelah kita berusia 30 tahun, lebih banyakbahan tulang hilang dibandingkan yangdibuat baru. Tulang kita menjadi semakinringan dan rapuh.

Odha mengalami dua macam penyakittulang dengan angka yang luar biasa tinggi:yaitu osteoporosis dan osteonekrosis (lihatLembaran Informasi (LI) 559). Masalah inimungkin disebabkan oleh infeksi HIVsendiri. Mungkin osteoporosis diburukkanoleh beberapa obat yang dipakai untukmengobati HIV.Apa Osteoporosis Itu?

Osteoporosis, atau tulang keropos, terjadijika terlalu banyak zat mineral dihilangkandari kerangka tulang. Tulang menjadi rapuhdan lebih mudah patah. Patah tulang yangpaling umum adalah tulang pinggul, tulangbelakang dan tulang pergelangan tangan.Osteopenia adalah kehilangan zat mineraltulang secara ringan atau sedang.

Kehilangan kepadatan zat mineral tulangdapat terjadi tanpa gejala atau rasa nyeri.Sering kali, tulang pinggul, belakang ataupergelangan tangan yang patah menjaditanda pertama osteoporosis.Apa Penyebab Osteoporosis?

Sebagaimana kita menua, tulang kitakehilangan kandungan zat mineralnya. Adabanyak faktor yang meningkatkan risikoosteoporosis. Beberapa kita mampu me-ngendalikan; beberapa lain tidak.

Faktor yang kita tidak mampu kendalitermasuk:

Usia lebih dari 50 tahunPerempuan setelah mati haidKeturunan Kaukasoid atau AsiaPunya orang tua yang pernah patah tulangpinggulBadan langsing atau ringanFaktor yang kita mampu kendali

termasuk:Kekurangan kalsium atau vitamin Ddalam dietMerokokKonsumsi lebih dari tiga unit minumanberalkohol per hariKonsumsi kafein berlebihanKurang berolahraga. Namun olahragaberlebihan juga meningkatkan risikoosteoporosis

Beberapa masalah kesehatan juga me-ningkatkan risiko osteoporosis:

Gizi buruk yang parahTingkat testosteron yang rendahInfeksi hepatitis CArtritis rematoid dan penyakit terkaitPenyakit ginjal lanjutanKelainan tiroidPenggunaan kortikosteroid (obat anti-radang) mis. prednison atau hidrokortisonselama lebih dari tiga bulan

HIV dan Osteoporosis?Infeksi HIV menyebabkan kehilangan

kepadatan zat mineral tulang. Tidak jelasbagaimana kehilangan ini terjadi. Namunkehilangan tulang ditemukan pada sebuahpenelitian terhadap orang yang baru sajaterinfeksi HIV. Sebuah penelitian lainmenemukan hubungan antara kehilangantulang dan lamanya terinfeksi HIV.

Penggunaan tenofovir (semacam obatantiretroviral; lihat LI 419) juga dikaitkandengan kehilangan kepadatan zat mineraltulang.Antiasam dan Kepadatan ZatMineral Tulang

Penggunaan obat antiasam macam protonpump inhibitor (mis. lansoprazol, ome-prazol atau esomeprazol) secara lama dapatmengurangi kepadatan zat mineral tulang.

Dari sisi lain, kita dapat meningkatkantingkat kalsium dengan penggunaan obatantiasam kalsium karbonat.Bagaimana Kita Tahu KitaOsteoporosis?

Sayangnya, mungkin tidak ada tandaosteoporosis sebelum kita patah tulang.Satu-satunya cara untuk mengetahui betapacepat tulang kita menghilangkan kandunganzat mineral adalah melalui tes. Tes yangpaling umum dipakai untuk mengukurkepadatan tulang adalah pengamatan DEXA(Dual Energy X-ray Absorptiometry).Pengamatan DEXA adalah cepat dan tanparasa sakit.

Kepadatan zat mineral tulang dilaporkansebagai gram per sentimeter kubik. Angkaini dibandingkan dengan kepadatan zatmineral maksimal untuk seorang berusia 30tahun yang sehat dari jenis kelamin sama.Skor-T mengukur seberapa kandungan zatmineral tulang di bawah angka puncak.Osteoporosis didefinisikan sebagai mem-punyai skor-T –2,5 atau lebih rendah. Skor-T antara –1,0 dan –2,5 menunjukkanosteopenia.

Kepadatan tulang juga dapat dilaporkansebagai skor-Z. Ini membandingkankandungan zat mineral tulang kita denganorang berusia dan jenis kelamin yang sama.

Bagaimana Kita MenghadapiOsteoporosis?

Untuk mencegah osteoporosis, memakaibanyak zat kalsium waktu masih mem-bangun tulang (hingga usia 30 tahun).Semakin tinggi puncak kepadatan tulang,semakin baik.

Jika kita osteopenia atau osteoporosis, kitadapat mengurangi risiko patah tulang:

Pastikan kita dapat kalsium secu-kupnya. Tingkat yang diusulkan ter-gantung pada usia: 9-18 tahun: 1.300mg/hari; 19-50 tahun: 1.000mg/hari; 50 tahunke atas: 1.200mg/hari.Kita mungkin mendapatkan kalsiumsecukupnya dari makanan, terutamakita makan yoghurt atau keju, atauminum susu. Buah badam, buncis,buah ara, brokoli, dan banyak macammakanan lain mengandung banyak.Bila kita pakai suplemen kalsium ingatbahwa penyerapan kalsium dibantuoleh vitamin D.Melakukan olahraga angkat bebantampaknya memberi isyarat pada tulanguntuk menahan kandungan zat mineral.Menghentikan merokok dan mengu-rangi konsumsi kafein dan alkohol.Mengurangi risiko jatuh. Kosongkantempat berjalan di rumah. Hati-hati jikanaik/turun tangga dan lereng yang curam.Hal ini terutama penting bila kita meng-alami neuropati perifer (lihat LI 555) padakaki.Beberapa penelitian menunjukkan bahwa

obat alendronat meningkatkan kepadatanmineral tulang pada Odha. Obat ini darigolongan bifosfonat, dan beberapa obatdalam golongan ini dapat dipakai sebulanatau setahun sekali. FDA-AS mencatatmasalah tulang pada rahang dan pahasebagai efek samping jangka panjang yangmungkin dari obat ini. Bahas dengan dokterberapa lama terapi bifosfonat dapat dilan-jutkan.Garis Dasar

Odha mengalami osteoporosis, semacampenyakit tulang dengan angka yang luarbiasa tinggi. HIV sendiri atau ARV mungkinbertanggung jawab.

Kita dapat membantu mencegah osteo-porosis dengan memakai zat kalsium atausuplemen vitamin D, berhenti merokok, danmengurangi konsumsi alkohol dan kafein.Jika tidak ada rasa sakit pada sendi, olahragaangkat beban juga dapat membantu.

Obat alendronat dipakai untuk mengobatiosteoporosis terkait HIV.

Diperlukan tes khusus untuk mengetahuiapakah kita mengalami osteoporosis.

Diperbarui 15 Desember 2012 berdasarkan FS 557The AIDS Infonet 27 Juni 2012

Page 103: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 558

DEPRESI

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Depresi Itu?Depresi adalah penyakit suasana hati.

Penyakit depresi lebih dari sekadar ke-sedihan atau duka cita. Depresi adalahkesedihan atau duka cita yang lebih hebatdan bertahan terlalu lama. Ada berbagaipenyebab depresi:

peristiwa dalam kehidupan sehari-hariperubahan kimia dalam otakefek samping obatbeberapa penyakit fisikKurang lebih 5-10% masyarakat umum

mengalami depresi. Namun angkadepresi pada Odha dapat mencapai 60%.Perempuan terinfeksi HIV dua kali lebihmungkin mengalami depresi diban-dingkan laki-laki.

Menjadi depresi bukan tanda berjiwalemah. Depresi tidak berarti kita ‘gila’. Kitatidak akan sekadar ‘mengatasi’ depresi;menanganinya membutuhkan bantuan.Jangan menganggap kita pantas menjadidepresi karena kita menghadapi HIV. Danjangan menganggap kita harus depresikarena kita HIV.Apakah Depresi Penting?

Depresi dapat menyebabkan kitamelupakan dosis terapi antiretroviral(ART), yang mengurangi kepatuhan.Depresi dapat meningkatkan perilakuberisiko yang menularkan HIV padaorang lain. Beberapa infeksi virus yanglaten (‘tidur’) dapat menjadi aktif akibatdepresi. Secara keseluruhan, depresidapat mempercepat laju penyakit HIV.Dan depresi mengganggu kemampuankita untuk hidup dengan bahagia.

Depresi sering diabaikan atau diremeh-kan. Banyak dokter yang menanganiHIV belum terlatih untuk mengenaldepresi. Depresi juga dapat disalah-tafsirkan sebagai tanda penyakit HIVlanjutan.Apa Tanda Depresi?

Gejala depresi berbeda-beda tergan-tung pada yang bersangkutan. Keba-nyakan dokter mencurigai depresi bilapasien melaporkan bahwa dia merasasedih atau kehilangan gairah untukkegiatan sehari-hari. Kemungkinan kitadepresi bila perasaan ini tetap berlanjutselama dua minggu atau lebih, dan kitajuga mempunyai beberapa di antaragejala berikut:

Kelelahan atau merasa lamban dan lesuKesulitan konsentrasiGairah seks berkurang

Masalah tidur: bangun lebih pagi, atautidur berlebihanMerasa bersalah, tidak berharga, atauputus asaNafsu makan berkurang atau kehi-langan berat badanMakan berlebihan

Apa Penyebab Depresi?Beberapa obat yang dipakai untuk

mengobati HIV dapat menyebabkan ataumemburukkan depresi, terutama efa-virenz. Ada berbagai penyakit (mis.anemia atau diabetes) yang dapat menye-babkan gejala serupa dengan depresi.Begitu juga penggunaan narkoba ataualkohol, serta tingkat testosteron, vitaminB6 atau vitamin B12 yang rendah.

Odha yang juga terinfeksi virus hepa-titis lebih mungkin mengalami depresi,terutama bila diobati dengan interferon.

Faktor risiko lain termasuk:PerempuanKita sendiri atau keluarga mempunyairiwayat penyakit jiwa, penggunaanalkohol berlebihan atau narkobaKurang dukungan sosialBelum mengungkapkan status HIVKegagalan terapi (ART atau lain)

Pengobatan untuk DepresiDepresi dapat ditangani dengan peru-

bahan pola hidup, terapi tradisional, dan/atau dengan pengobatan. Banyak obatyang dipakai untuk depresi dapat berin-teraksi dengan obat antiretroviral (ARV).Dokter dapat membantu memilih terapiatau kombinasi terapi yang paling cocokuntuk kita. Jangan coba mengobati dirisendiri dengan alkohol atau narkobakarena zat ini dapat meningkatkan gejaladepresi dan menimbulkan masalah lain.

Perubahan pola hidup dapat mem-perbaiki depresi pada sebagian orang.Perubahan ini termasuk:

Olahraga teraturBerjemur pada sinar matahariPenanganan stresKonselingTidur teraturRelaksasiMeditasi

Terapi tradisionalBeberapa orang memperoleh hasil

yang baik dari pijat, akupunktur danolahraga. Ramuan St. John’s Wortdipakai secara luas untuk mengobatidepresi. Namun jamu ini berinteraksidengan ARV. Pastikan dokter diberitahu bila kita pakai St. John’s Wort.

Valerian atau melatonin dapat mem-bantu tidur. Bila ada kekurangan vitaminB6 atau B12, suplemen vitamin ini dapatmembantu.Antidepresan

Beberapa orang dengan depresi meng-alami manfaat dari pengobatan. Namunantidepresan (obat untuk depresi) dapatberinteraksi dengan ARV. Antidepresanharus dipakai dalam pengawasan dokteryang mengetahui mengenai ARV yangkita pakai. Protease inhibitor seringberinteraksi dengan antidepresan.

Antidepresan yang paling seringdipakai adalah obat dalam golonganSelective Serotonin Reuptake Inhibitor(SSRI). Obat dalam golongan ini dapatmenyebabkan kehilangan gairah danfungsi seks, kehilangan nafsu makan,sakit kepala, insomnia (sulit tidur),kelelahan, mual, diare, dan kegelisahan.

Obat dari golongan trisiklik menye-babkan lebih banyak efek sampingdaripada SSRI. Obat dari golongan inidapat menyebabkan sedasi (tenangberlebihan seperti dibius), sembelit, dandenyut jantung yang tidak teratur.

Beberapa dokter meresepkan perang-sang jiwa (psychostimulant), obat yangdipakai untuk mengobati gangguandefisit perhatian (attention deficitdisorder).

Sebuah penelitian baru menunjukkanbahwa pengobatan dengan DHEA (lihatLembaran Informasi 724) dapat mengu-rangi depresi pada beberapa Odha.Garis Dasar

Depresi adalah penyakit yang sangatumum pada Odha. Depresi yang tidakdiobati dapat mengganggu kepatuhanterhadap terapi dan mengurangi mutuhidup.

Depresi adalah masalah yang meme-ngaruhi seluruh tubuh, dengan meng-ganggu kesehatan fisik, pikiran, rasa danperilaku.

Semakin cepat kita periksa ke dokter,semakin cepat kita dapat merencanakanstrategi yang sesuai untuk menghadapimasalah ini, yang sebetulnya adalahgangguan yang sangat nyata terhadapkesehatan.

Ditinjau 9 Juni 2012 berdasarkan FS 558 The AIDSInfonet 18 Oktober 2011

Page 104: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 559

OSTEONEKROSIS

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Osteonekrosis Itu?Tulang adalah bahan yang hidup dan

tumbuh. Tulang mempunyai kerangkaprotein. Kalsium memperkuat kerangkatersebut. Lapisan luar tulang mempunyaisaraf dan jaringan pembuluh darah yangkecil. Tulang terus-menerus diuraikandan diperbarui.

Odha mengalami dua macam penyakittulang dengan angka yang luar biasatinggi: yaitu osteoporosis (lihat Lem-baran Informasi (LI) 557) dan osteo-nekrosis. Masalah ini mungkin disebab-kan oleh infeksi HIV sendiri. Mungkinosteoporosis diburukkan oleh beberapaobat yang dipakai untuk mengobati HIV.

Osteonekrosis berarti kematian tulang.Kehilangan aliran darah “melaparkan”sel yang membuat tulang baru. Osteo-nekrosis juga disebut nekrosis avaskular(avascular necrosis/AVN).

Bila osteonekrosis melanjutkan, pem-buatan tulang tidak cukup untuk meng-ganti tulang yang diuraikan. Bentuktulang berubah, dan sendi tidak lagibekerja dengan lembut. Hal ini menye-babkan radang (artritis) dan nyeri.

Osteonekrosis biasanya berpengaruhpada tulang paha. Kepala (tombol) tulangpaha mendapatkan aliran darahnya darihanya satu pembuluh darah. Bila pem-buluh ini tersumbat atau dihalangi, alirandarah ini ditutup dengan akibat osteo-nekrosis. Hal serupa dapat berpengaruhpada bahu dan lutut.

Osteonekrosis jarang terjadi. Penyakitini memengaruhi 10.000-20.000 orang diAS setiap tahun. Statistik untuk Indo-nesia belum diketahui. Osteonekrosisumumnya ditemukan pada laki-laki danperempuan berusia 30-an, 40-an dan 50-an. Berbeda dengan osteoporosis, penya-kit ini tidak menjadi lebih lazim pada usialanjut. Odha lebih sering mengalamiosteonekrosis dibandingkan populasiumum.Apa Penyebab Osteonekrosis?

Osteonekrosis disebabkan oleh ke-hilangan aliran darah pada tulang. Halini dapat disebabkan oleh patah tulangatau sambungan tulang terlepas. Bebe-rapa penyakit dapat mengurangi alirandarah ke tulang. Di beberapa kasus,

lemak menyumbat pembuluh darahdalam tulang. Infeksi HIV dapat menye-babkan masalah dengan metabolismelemak. Tingkat lemak yang tinggi dalamdarah (lihat LI 123) dapat menyumbangpada gumpalan darah. Lebih banyakradang (LI 484) dapat meningkatkanpembekuan darah dan juga mening-katkan risiko gumpalan darah.

Obat yang dipakai untuk mengurangiradang (kortikosteroid mis. prednisonatau hidrokortison) dapat menyebabkanosteonekrosis bila dipakai secara lama.Merokok dan konsumsi alkohol secaraberlebihan juga dikaitkan dengan osteo-nekrosis.

Tidak ada bukti yang mengaitkanpenggunaan obat antiretroviral apa pundengan osteonekrosis.Bagaimana Kita Tahu KitaOsteonekrosis?

Osteonekrosis mengakibatkan rasasakit pada sendi. Rasa sakit pada daerahpinggul mungkin tanda osteonekrosis.Pada awal, rasa sakit mungkin terjadihanya waktu kita membebani sendi.Dalam kasus lebih berat, rasa sakit dapatterus-menerus. Bila osteonekrosis terusberlanjut, berjalan kaki dapat menjadimustahil.

Pengamatan magnetic resonance ima-ging (MRI) dapat mendeteksi tahap awalosteonekrosis. Rontgen dan pengamatanlain dapat mendeteksi kasus lanjut.Beberapa dokter memakai pembedahansebagai tes untuk osteonekrosis.Bagaimana Kita MenghadapiOsteonekrosis?

Osteonekrosis kadang kala dapat pulihpada seorang yang sehat, terutama jikapenyakit diakibatkan cedera dari kecela-kaan. Tubuh kita dapat memperbaikipembuluh darah yang rusak dan mem-bangun kembali tulang yang rusak. Jikaosteonekrosis disebabkan konsumsialkohol atau steroid, tubuh mungkinmampu memulihkan diri bila peng-gunaannya dihentikan.

Pengobatan pertama umumnya obatantinyeri. Kita juga dapat mengurangibeban pada sendi. Ini sebaliknya denganterapi yang dianjurkan untuk osteo-porosis.

Pengobatan dengan obat bifosfonat(mis. alendronat atau residronat) dapatmembantu membentuk tulang kembali,sedikitnya untuk waktu yang singkat.Ada laporan yang jarang mengenaiosteonekrosis pada rahang pada orangyang memakai alendronat untuk jangkawaktu yang lama. Kebanyakan kasus iniberhubungan dengan penggunaan alen-dronat secara infus, dan dengan penca-butan gigi atau infeksi.

Pengobatan dapat bekerja dengan baikuntuk pasien dengan osteonekrosis dinipada daerah tulang yang kecil. Namun,pengobatan tidak berhasil bagi merekadengan osteonekrosis pinggul atau lututdan keruntuhan tulang progresif.

Tindakan bedah mungkin dianjurkanuntuk meringankan rasa sakit danmencegah keruntuhan tulang. Tindakanyang disebut dekompresi inti (coredecompression) dapat dipakai untukmencabut sepotong (inti) tulang daridaerah yang terkena dalam upaya untukmeningkatkan aliran darah. Dalam kasusyang lebih lanjut, ahli bedah dapatmencabut tulang mati dan mengaturkembali tempat tulang sehingga per-mukaan sendi yang menahan bebandidukung oleh tulang yang sehat.

Jika sendi sudah runtuh, menggantisendi mungkin satu-satunya cara untukmengurangi rasa sakit dan mengem-balikan fungsi.Garis Dasar

Odha mengalami osteonekrosis (jugadisebut sebagai AVN) dengan angkayang luar biasa tinggi. HIV sendiri atauefek samping ARV mungkin bertang-gung jawab.

Rasa sakit pada sendi, terutama padadaerah pinggul, mungkin tanda osteo-nekrosis. Jika kita mengalami rasa sakitpada sendi, kita sebaiknya bicara dengandokter sebelum meningkatkan programolahraga kita. Kasus ringan mungkindapat diobati dengan penawar rasa sakitdan pengurangan penggunaan senditersebut. Kasus berat mungkin mem-butuhkan tindakan bedah.

Diperbarui 15 Desember 2012 berdasarkan FS 559The AIDS Infonet 13 Agustus 2012

Page 105: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 560

RASA NYERI

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Nyeri Itu?Nyeri (rasa sakit yang sangat) adalah

suatu gejala yang sangat subjektif. Biasa-nya agak sulit melihat adanya nyeri kecualidari keluhan penderita itu sendiri. Nyeripada Odha sering terjadi dan merupakankelainan penting yang memengaruhi mutuhidup Odha. Lebih dari sepertiga Odhapernah diserang oleh rasa nyeri. Nyeriantara lain dapat disebabkan oleh infeksiHIV sendiri, efek samping obat, atauinfeksi oportunistik.

Untuk memudahkan pengukuran rasanyeri, skala ukuran metrik (0 = tidak adanyeri, 10 = nyeri yang berlebihan) dapatdipakai. Untuk nyeri pada anak, mungkingambar diperlukan untuk membedakanderajat nyeri (lihat Lembaran Informasi(LI) 618).Bagaimana Nyeri Ditangani?

Waktu kita sakit, kita mungkin menderitanyeri fisik (rasa sakit di sekujur tubuh),sering kali dua atau tiga jenis nyeri dariberbagai gejala pada waktu yang sama.Kita juga dapat mengalami nyeri mental,dengan kesusahan dan kegelisahan sebagaitanda luarnya. Nyeri fisik dapat mem-burukkan nyeri mental, dan rasa nyerimental dapat menambah rasa nyeri fisik.

Tidak seorang pun seharusnya betahdengan nyeri yang terus-menerus.

Penatalaksanaan nyeri berarti menentu-kan jenis nyeri yang dialami, kemudianmenentukan jenis pengobatan yang cocok.Ini proses yang seharusnya melibatkanpasien yang menderita nyeri beserta dokter.

Jangan merasa malu atau kurang ‘jantan’karena mengeluhkan nyeri. Nyeri adalahtanda bahwa ada masalah dengan tubuhkita.

Tujuan penatalaksanaan rasa nyeriadalah agar memberdayakan orang untukmenangani nyerinya sendiri. Jika kitadirawat di rumah, ini berarti kita harusdibimbing untuk menyesuaikan obat yangdipakai, atau bagaimana memakai obatbeserta terapi tradisional misalnya refleksiatau pijat. Jika kita di rumah sakit, kitaharus mampu memberitahukan perawatmengenai jenis rasa nyeri yang dialami,dan tingkat keberhasilan pengobatan agardapat disesuaikan.Ambang Rasa Nyeri

Kadang kala kita lebih mudah merasanyeri, sedangkan ada kalanya juga kitadapat lebih tahan. Ada beberapa faktoryang menaikkan ambang rasa nyeri,sedangkan ada faktor yang menurun-kannya. Kita harus mengupayakan agarmendapatkan faktor yang menaikkanambang rasa nyeri, termasuk: hilangnya

keluhan penderita; cukup tidur; dukunganspiritual dan emosional; dan penggunaanobat yang sesuai.

Sebaliknya, kita harus menghindarifaktor yang menurunkan ambang rasanyeri, termasuk: sulit tidur; kelelahan;kegelisahan; marah; depresi; bosan; danrasa kesepian.

Terapi penunjang, termasuk akupunktur,refleksi, pijat, dan olahraga dapat mening-katkan ambang tersebut.Pengobatan Nyeri

Upaya pertama adalah untuk mengobatipenyakit yang menimbulkan nyerinya, jikabisa. Namun sambil mencari alasan atauobat yang cocok, kita sebaiknya jugamengobati gejala dengan obat analgesik(antinyeri).

Penanganan nyeri tergantung dari derajatrasa nyeri serta tanggapan pada obatanalgesik. Pemberian dan penggantianobat analgesik dilakukan secara bertahap.Tahapan digambarkan dengan JenjangAnalgesik dengan tiga tahap atau langkah.

Langkah pertama mencakup obat anal-gesik nonnarkotik, misalnya aspirin atauparasetamol. Perhatikan: parasetamol(mis. Panadol) sebaiknya dihindari olehorang dengan hepatitis. Langkah keduamemberi narkotik lemah, misalnya kodein,bila dibutuhkan dengan tetap diberianalgesik biasa. Sedang pada langkahtertinggi, diberikan obat narkotik kuat,misalnya morfin, sekali lagi dengananalgesik biasa bila dibutuhkan.

Obat analgesik juga dapat ditambahdengan adjuvan, obat untuk membantukhasiat obat pokok. Adjuvan dapat ter-masuk obat bius lokal, steroid, dan obatantimual, serta juga terapi penunjang yangdibahas di atas.

Jenis obat analgesik yang diberi dapatdinaikkan ke langkah berikutnya bila tidakada perbaikan dengan penggunaan takaranyang dianjurkan. Sebaliknya, bila diberianalgesik langkah ketiga dan nyeri mulaihilang, obat diganti dengan obat jenislangkah kedua dulu, terus (bila nyeri masihtetap ringan) dengan obat jenis langkahpertama, terus dihentikan bila masalahnyahilang total. Jangan langsung berhentimemakai obat pada langkah kedua atauketiga.

Biasanya, obat diberikan waktu kitamerasa nyeri. Ini dapat berarti bahwawaktu nyeri diobati, dibutuhkan takaranbesar, dengan kemungkinan ada efeksamping. Beberapa ahli nyeri menganggapbahwa cara terbaik untuk menawar nyeriadalah dengan memberi obat pada jadwaltetap, dengan takaran tetap, sebelum rasa

nyeri dialami.Obat Narkotik

Banyak petugas perawatan kesehatanprihatin tentang ketergantungan fisik danpsikologis waktu meresepkan narkotik.Akibatnya, pasien sering diberi dosis yangterlalu rendah dengan jangka waktu terlalulama untuk memberi penawar yang cukup.

Namun, pengalaman dengan orang yangsangat sakit menunjukkan bahwa, walau-pun ketergantungan fisik pada obatnarkotik kadang terjadi, ketergantunganpsikologis jarang. Adalah hak kita untukmemperoleh penawar rasa nyeri yangterbaik, dan jika ini berarti penggunaanobat narkotik, kita harus berani meminta-nya.

Jika kita pengguna narkoba, mantan atauaktif, kita mungkin mempunyai toleransiterhadap narkotik yang dipakai untukmenawar nyeri. Dalam keadaan ini,sebaiknya kita memberi tahu dokter bahwakita pengguna narkoba, agar dia tidakmeremehkan derajat penawar nyeri yangdibutuhkan. Masalahnya adalah bahwa jikakita mengetahuinya, dokter mungkin ang-gap bahwa kita membesarkan rasa nyeriagar dapat lebih banyak obat. Ini bukanpilihan yang mudah, tetapi hanya kita yangdapat memilihnya.Neuropati Perifer

Rasa nyeri yang diakibatkan neuropatiperifer (mati rasa atau kesemutan padatangan atau kaki) biasanya ditangani secarakhusus – dan sayangnya sulit ditangani.Langkah terbaik untuk neuropati sebagaiefek samping obat adalah untuk mencegahterjadinya, dengan mengganti obat penye-bab segera setelah gejala pertama (kese-mutan) dialami. Lihat LI 555 untuk infor-masi lebih lanjut.Garis Dasar

Nyeri, atau rasa sangat sakit, seringdialami oleh Odha, khususnya pada tahapakhir penyakitnya.

Kita semua berhak menerima peng-obatan yang sesuai untuk rasa nyeri. Inibiasa mulai dengan obat analgesik yangbiasa, tetapi jika ini tidak berhasil, obatnarkotik lemah atau kuat mungkin dibu-tuhkan.

Namun rasa nyeri juga dapat dikurangidengan beberapa intervensi lain, termasukperhatian dari orang lain dan terapipenunjang.

Diperbarui 30 Mei 2012 berdasarkan FS NAM 2Februari 2011, hlm. AETC cm-601 edisi Juli 2007dan beberapa sumber lain

Page 106: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 561

HEPATOTOKSISITAS

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Hepatotoksisitas Itu?Hepatotoksisitas adalah istilah yang

dipakai untuk menggambarkan kerusakanhati akibat penggunaan obat. Terutamauntuk Odha, hati kita sangat penting,karena organ ini membuat protein baruyang dibutuhkan oleh sistem kekebalantubuh, membantu tubuh kita melawaninfeksi, dan menguraikan banyak jenis obatyang dipakai untuk mengobati HIV daninfeksi terkait AIDS. Sayangnya, obat inidapat merusak hati kita, dengan akibat hatitidak mampu melakukan semua tugasnya.

Yang memburukkan keadaan, banyakOdha juga terinfeksi virus hepatitis B dan/atau C. Virus ini dapat menyebabkankerusakan pada hati, yang berpengaruhpada kemampuan hati untuk menguraikanobat, dan dapat meningkatkan kemung-kinan terjadinya hepatotoksisitas. Walau-pun tidak tentu hepatitis virus akanmenimbulkan masalah, bila kita terinfeksivirus ini, sebaiknya hati kita dipantausecara lebih ketat oleh dokter, terutamasetelah kita baru mulai memakai terapiantiretroviral (ART) atau pengobatan lain.Bagaimana Obat MenyebabkanHepatotoksisitas?

Obat dapat berpengaruh pada hati kitadengan empat cara:

Obat dipakai dengan takaran sangattinggi. Bila kita minum terlalu banyakobat (misalnya kita minum dua pil saatseharusnya hanya minum satu), hal inidapat langsung menyebabkan kerusak-an, yang dapat berat, pada sel hati.Takaran baku dipakai untuk jangkawaktu yang sangat lama. Bila kitaminum obat secara berkala untuk jangkawaktu yang lama, ada risiko hati akanrusak. Hal ini biasanya baru terjadisetelah beberapa bulan atau tahun.Protease inhibitor dapat menyebabkankerusakan pada sel hati apabila dipakaiselama bertahun-tahun.Reaksi alergi. Biasanya, kita mengaitkanreaksi alergi dengan kulit gatal atau mataberair. Namun reaksi alergi juga dapatterjadi pada hati. Bila kita alergi pada obattertentu, sistem kekebalan tubuh kita dapatmenyebabkan peradangan pada hati se-bagai interaksi antara protein dalam hatidan obat yang dipakai. Bila penggunaanobat tidak dihentikan, peradangan terse-but dapat memburuk, dan menyebabkankerusakan yang gawat pada hati. Dua obatantiretroviral (ARV), abacavir dan nevira-pine, diketahui menyebabkan reaksi alergi(yang kadang kala disebut sebagai‘hiperpeka’ atau ‘hipersensitifitas’. Reaksialergi biasanya terjadi beberapa minggu

atau bulan setelah obat mulai diminum,dan juga dapat disertai oleh gejala terkaitlain, misalnya demam atau ruam.Kerusakan hati nonalergi. Beberapaobat dapat mengakibatkan kerusakan padahati tanpa reaksi alergi atau penggunaandengan takaran tinggi. Dua ARV yangdapat menyebabkan kerusakan hati yangberat, walau untuk sebagian kecil orang,adalah tipranavir dan darunavir.

Bagaimana Kita Mengetahui KitaMengalami Hepatotoksisitas?

Tanda paling jelas adanya hepato-toksisitas adalah peningkatan pada enzimhati dalam darah. Yang paling pentingadalah ALT (SGPT), tetapi juga AST(SGOT), bilirubin, dan alkalin fosfatasedapat dipengaruhi (lihat Lembaran Infor-masi (LI) 122). Tingkat enzim ini sebaik-nya diukur secara berkala melalui tesfungsi hati.

Bila kita atau dokter mencurigai adanyakerusakan pada hati, sebaiknya kita melaku-kan tes fungsi hati (lihat LI 135). Adalah lebihbaik apabila kita mengetahui ada hepato-toksisitas secara dini agar dapat diambillangkah untuk mencegah kerusakan lebihlanjut dan memungkinkan hati menjadi pulih.Secara umum, bila ALT kita tinggi tetapi dibawah lima kali di atas batas atas nilai normalatau BANN (misalnya bila BANN untukALT adalah 36, dan ALT kita di bawah 180),kita mengalami hepatotoksisitas antararingan dan sedang. Dalam contoh ini, bilaALT di atas 180 hepatotoksisitas kita adalahberat, yang dapat mengakibatkan masalahhati yang lebih gawat.

Enzim hati yang tinggi jarang dirasakanatau menimbulkan gejala. Jadi penting bagikita untuk melakukan tes fungsi hati secaraberkala, sebaiknya sedikitnya setiap enambulan. Namun kadang kala orang denganhepatotoksisitas berat dapat mengalamigejala serupa dengan hepatitis, termasukkehilangan nafsu makan, mual, muntah,kotoran berwarna lebih muda, kulit ataumata jadi kuning, sakit perut, dan/ataukelelahan. Bila kita mengalami gejalaseperti ini, sebaiknya kita periksa ke dokter.Apakah Semua Pengguna ARTMengalami Hepatotoksisitas?

Tidak. Penelitian di AS menunjukkanbahwa kurang lebih 5% pengguna ARTmengalami hepatotoksisitas, tetapi se-bagian dari mereka tidak harus menggantirejimen ART-nya. Frekuensi hepato-toksisitas yang lebih tinggi terjadi padaorang yang memakai nevirapine dan orangkoinfeksi virus hepatitis B dan/atau C.Tampaknya perempuan, orang berusia diatas 50 tahun, orang yang sangat gemuk

dan orang yang mengonsumsi alkoholsecara berlebihan lebih rentan terhadaphepatotoksisitas. Namun juga kebanyakanorang dengan hepatitis tetap dapat me-makai ART, walaupun mungkin tidak dapatmemakai nevirapine.Apa Masalah Nevirapine?

Semakin jelas bahwa nevirapine dapatmenimbulkan hepatotoksisitas berat,terutama pada perempuan dengan jumlahCD4 di atas 250 dan laki-laki dengan CD4di atas 400 waktu mulai ART. Orang yangbaru memakai nevirapine sebaiknya diberitahu mengenai risiko ini, dan diingatkanuntuk melapor ke dokter bila mengalamidemam, ruam, artralgia atau mialgia (nyerisendi atau otot), terutama pada enamminggu pertama penggunaannya. Jelaspenting untuk mulai dengan dosis separuhuntuk dua minggu pertama, dan hanyameningkatkan dosis jadi penuh bila tidakada gejala hepatotoksisitas.

Untuk informasi lebih lanjut, lihat LI 431dan minta lembaran khusus Efek SampingNevirapine dari Yayasan Spiritia.Apakah Hepatotoksisitas DapatDicegah?

Paling penting adalah menghindarialkohol secara total. Sebaliknya, sebaiknyakita minum sedikitnya delapan gelas airsetiap hari. Selain itu, kita sebaiknyamenjaga agar diet kita seimbang, denganmemakan lebih banyak sayuran dan buahan.

Banyak orang dengan masalah hatimemakai jamu. Namun belum ada buktibahwa ada jamu yang benar-benar efektifuntuk melindungi hati, walaupun adabeberapa kombinasi yang dipasarkansebagai ‘hepatoprotektor’ (lihat LI 760).Ada yang menganggap bahwa silymarin(LI 735) dan beberapa jamu lain adalahefektif. Sebaliknya beberapa jamu dapatmeracuni hati dengan memburukkanmasalahnya. Jadi sebaiknya kita sangathati-hati sebelum memakai terapi penun-jang apa pun – lihat LI 700.Garis Dasar

Hepatotoksisitas adalah kerusakan padahati disebabkan oleh obat. Kerusakan inilebih sering terjadi bila hati kita sudahmengalami kerusakan akibat hepatitis.Namun ada beberapa obat, terutamanevirapine, yang menimbulkan risiko lebihtinggi terhadap hepatotoksisitas.

Bila hepatotoksisitas berat terjadi, kitamungkin harus berhenti memakai obatpenyebabnya, dan menggantinya denganobat lain.Diperbarui 5 November 2012 berdasarkan http://w w w . a i d s m e d s . c o m / a r t i c l e s /Hepatotoxicity_7546.shtml 23 Juni 2011 dansumber lain

Page 107: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 562

SINDROM STEVENS-JOHNSON

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Sindrom Stevens-Johnson Itu?Sindrom Stevens-Johnson, yang biasa

disingkat SJS, adalah reaksi buruk yangsangat gawat terhadap obat. Efek sam-ping obat ini berpengaruh pada kulit,terutama selaput mukosa. Juga ada versiefek samping ini yang lebih buruk lagi,yang disebut sebagai nekrolisis epi-dermis toksik (toxic epidermal necro-lysis/TEN). Ada juga versi yang lebihringan, disebut sebagai eritema multi-forme (EM).

Sindrom Stevens-Johnson pertamadiketahui pada 1922 oleh dua dokter,Dr. Stevens dan Dr. Johnson, pada duapasien anak laki-laki. Namun doktertersebut tidak dapat menentukan penye-babnya.Apa Penyebab SJS?

Hampir semua kasus SJS dan TENdisebabkan oleh reaksi toksik terhadapobat, terutama antibiotik (mis. obat sulfadan penisilin), antikejang (mis. fenitoin)dan obat antinyeri, termasuk yang dijualtanpa resep (mis. ibuprofen). TerkaitHIV, penyebab SJS yang paling umumadalah nevirapine (hingga 1,5% peng-gunanya) dan kotrimoksazol (jarang).Reaksi ini dialami segera setelah mulaiobat, biasanya dalam 2-3 minggu.

Walaupun abacavir dapat menye-babkan reaksi gawat pada kulit, reaksiini tidak terkait dengan SJS atau TEN.

EM dapat disebabkan oleh herpessimpleks (Lembaran Informasi (LI) 519),tetapi penyakit ini jarang menjadi gawat.Apa Gejala SJS?

SJS dan TEN biasanya mulai dengandemam, sakit kepala, batuk, dan pegal,yang dapat berlanjut dari 1-14 hari.Kemudian pasien mengalami ruam datarberwarna merah pada muka dan batangtubuh, sering kali kemudian meluas kesekujur tubuh dengan pola yang tidakrata. Daerah ruam membesar dan meluas,sering membentuk lepuh di tengahnya.Kulit lepuh sangat longgar, dan mudahlepas bila digosok.

Pada TEN, bagian kulit yang luasmengelupas, sering hanya dengan sen-tuhan halus. Pada banyak orang, 30%atau lebih permukaan tubuh hilang.Daerah kulit yang terpengaruh sangatnyeri dan pasien merasa sangat sakitdengan panas-dingin dan demam. Padabeberapa orang, kuku dan rambut rontok.

Pada SJS dan TEN, pasien mempunyailepuh pada selaput mukosa yang melapisimulut, tenggorokan, dubur, kelamin, danmata.

Kehilangan kulit dalam TEN serupadengan luka bakar yang gawat dan sama-sama berbahaya. Cairan dan elektrolitdalam jumlah yang sangat besar dapatmerembes dari daerah kulit yang rusak.Daerah tersebut sangat rentan terhadapinfeksi, yang menjadi penyebab ke-matian utama akibat TEN.

Mengenal gejala awal SJS dan segeraperiksa ke dokter adalah cara terbaikuntuk mengurangi efek jangka panjangyang dapat sangat memengaruhi orangyang mengalaminya. Gejala awal ter-masuk:

ruamlepuh dalam mulut, mata, kuping,hidung atau alat kelaminbengkak pada kelopak mata, atau matamerahkonjungtivitis (radang selaput yangmelapisi permukaan dalam kelopakmata dan bola mata)demam terus-menerus atau gejalaseperti fluBila kita mengalami dua atau lebih

gejala ini, terutama bila kita barumulai memakai obat baru, segeraperiksa ke dokter.Siapa yang Dapat Mengalami SJS/TEN?

Walaupun SJS dapat memengaruhiorang dari semua umur, tampaknya anaklebih rentan. Tampaknya juga perempuansedikit lebih rentan daripada laki-laki.Risiko Akibat SJS/TEN

SJS dan TEN adalah reaksi yang gawat.Bila tidak diobati dengan baik, reaksi inidapat menyebabkan kematian, umumnyasampai 35% orang yang mengalami TENdan 5-15% orang dengan SJS, walaupunangka ini dapat dikurangi denganpengobatan yang baik sebelum gejalamenjadi terlalu gawat. Reaksi ini jugadapat menyebabkan kebutaan total, ke-rusakan paru, dan beberapa masalah lainyang tidak dapat disembuhkan.Pengobatan SJS/TEN

Pertama, dan paling penting, kita harussegera berhenti penggunaan obat yangdicurigai sebagai penyebab reaksi.Dengan tindakan ini, kita dapat men-cegah pemburukan.

Orang dengan SJS/TEN biasanyadirawat inap. Bila mungkin, pasien TENdirawat dalam unit rawat luka bakar, dankewaspadaan dilakukan secara ketatuntuk menghindari infeksi. Pasien SJSbiasanya dirawat di ICU. Perawatanmembutuhkan pendekatan tim, yangmelibatkan spesialis luka bakar, penya-kit dalam, mata, dan kulit. Cairanelektrolit dan makanan cairan dengankalori tinggi harus diberikan melaluiinfus untuk mendorong pemulihan.Antibiotik diberikan bila dibutuhkanuntuk mencegah infeksi sekunder sepertisepsis. Obat antinyeri, misalnya morfin,juga diberikan agar pasien merasa lebihnyaman – lihat LI 560.

Ada keraguan mengenai penggunaankortikosteroid untuk mengobati SJS/TEN. Beberapa dokter berpendapatbahwa kortikosteroid takaran tinggidalam beberapa hari pertama memberimanfaat; yang lain beranggapan bahwaobat ini sebaiknya tidak dipakai. Obat inimenekan sistem kekebalan tubuh, se-hingga meningkatkan risiko infeksigawat, apa lagi pada Odha dengan sistemkekebalan yang sudah lemah.Garis Dasar

Sindrom Stevens-Johnson (SJS) ada-lah reaksi terhadap obat yang ber-pengaruh pada kulit dan selaput mukosa.Nekrolisis epidermis toksik (TEN)adalah versi SJS yang lebih gawat.Kedua reaksi ini dapat sangat gawat, danharus segera diobati dengan sangat hati-hati untuk menghindari kematian.

Penyebab utama SJS untuk Odhaadalah nevirapine, yang menimbulkanreaksi ini pada kurang lebih 1,5%penggunanya. Kotrimoksazol juga dapatmenyebabkan SJS, walaupun jarang.

Bila kita mengalami gejala SJS (ruam,terutama yang berpengaruh pada selaputmukosa, dan demam), dalam beberapaminggu setelah kita mulai pakai obattersebut, penting kita segera periksa kedokter.

Diperbarui 5 November 2012 berdasarkan beberapasumber

Page 108: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 610

PEREMPUAN DAN HIV

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apakah HIV MemengaruhiPerempuan secara Berbeda?

Saat ini, hanya ada sedikit penelitianyang secara khusus membidik padaperempuan dengan HIV. Belum ada buktibahwa HIV secara klinis lebih burukpada perempuan. Namun beberapapenelitian memberi kesan bahwa HIVdapat memengaruhi perempuan secaraberbeda dibandingkan laki-laki.

Perbedaan, jika ada, mungkin disebab-kan perbedaan fisik, sosial atau psikolo-gis. HIV dapat berpengaruh pada:

hormonberat dan bentuk badansistem reproduksihaid dan mati haidgaya hidup dan keadaan sosialSering kali, perempuan HIV-positif

harus merawat pasangan dan/atau anakyang terinfeksi HIV, atau mempunyaianak yang tergantung padanya.

Ada bukti bahwa viral load padaperempuan lebih rendah daripada laki-laki, terutama pada tahun-tahun pertamasetelah terinfeksi. Namun tampaknyagerak laju HIV berjalan serupa denganlaki-laki. Pedoman pengobatan untuklaki-laki dapat dipakai untuk perempuan.

Perempuan yang terinfeksi HIV tam-paknya mengalami masalah tulang yanglebih berat – lihat LI 557.Gangguan Haid

Gangguan haid agak umum, tidakmemandang status HIV-nya. Jika kitamengalami gangguan haid, pentingdiingat bahwa HIV atau pengobatan HIVtidak tentu penyebabnya. Sering kaligangguan tersebut diakibatkan peru-bahan hormon yang terjadi secara alamipada sebagian besar perempuan. NamunHIV dan ART dapat berpengaruh padasiklus haid. Lihat LI 623 untuk informasilebih lanjut mengenai masalah haid.

Infeksi Oportunistik padaPerempuan

Perempuan dengan HIV mengalamiinfeksi vagina, ulkus kelamin, penyakitradang panggul (pelvic inflammatorydisease/PID) dan kutil kelamin lebihsering dan lebih berat daripada perem-puan yang tidak terinfeksi HIV.Perempuan jarang mengalami sarkomaKaposi (lihat LI 508).Perempuan lebih sering mengalamikandidiasis (lihat LI 516) pada teng-gorokan dan herpes simpleks (lihatLI 519) dibandingkan dengan laki-laki.Tipe sel prakanker yang tidak normalterkait dengan kanker leher rahim lebihsering terjadi dan menjadi lebih beratpada perempuan yang terinfeksi HIV(lihat LI 507).

Pengobatan untuk PerempuanPerempuan sebaiknya ditangani oleh

dokter yang mengerti bahwa penyakitHIV dan penatalaksanaannya dapatberbeda pada perempuan. Perempuandengan HIV yang hamil sebaiknyadiobati oleh dokter kandungan yangberpengetahuan mengenai HIV (lihatLI 611).

Perempuan sering mempunyai tugasyang berat di rumah tangga, dan mungkinjuga harus mengasuh anak dengan HIV.Hal ini dapat berpengaruh pada kepa-tuhan (lihat LI 405), dan mungkinperempuan membutuhkan lebih banyakdukungan untuk memastikan merekamemakai obat sesuai jadwal tanpakelupaan.Efek Samping ART padaPerempuan

Rata-rata berat badan perempuan lebihringan dibandingkan laki-laki, danmungkin juga metabolisme berbeda. Halini mungkin memburukkan efek sampingART pada perempuan.

Perempuan lebih mungkin mengalamiruam dan masalah hati akibat peng-gunaan nevirapine (lihat LI 431).Perempuan yang mengalami pening-katan atau kehilangan lemak (lipo-distrofi, lihat LI 553) dapat mengalamipertambahan lemak pada perut danpayudara, dan/atau kehilangan lemakdari lengan, kaki dan bokong.

Apakah Gangguan Haid DapatTerkait dengan ART?

Banyak perempuan melaporkan peru-bahan pada siklus haid setelah mulaiART. Obat antiretroviral (ARV) ter-masuk AZT, ddI, dan d4T diketahuimenyebabkan gangguan haid padabeberapa perempuan.

Penelitian baru menunjukkan bahwagangguan haid, terutama perdarahan diatas normal, mungkin adalah efeksamping dari beberapa protease inhibitor,misalnya ritonavir. Adalah penting untukmenangani perdarahan yang luar biasa,karena ini dapat menyebabkan anemia(lihat LI 552).Masalah Khusus terkait KB

Perempuan dengan HIV sering me-makai pil KB untuk mengatur siklus haidatau waktu masuk masa mati haid.Banyak ARV dapat berinteraksi dengansebagian besar jenis pil KB. Jika dipakaisekaligus, keefektifan pil KB dapatdikurangi. Tanyakan pada dokter apakahperlu mengubah dosis pil KB-nya waktumulai ART, atau menggantikannyadengan cara KB lain, misalnya kondom.Garis Dasar

HIV berpengaruh pada perempuan se-cara berbeda dengan laki-laki. Ini karenabeberapa perbedaan antara perempuandan laki-laki, baik fisik, sosial danmental. Perempuan dengan HIV sebaik-nya ditangani oleh dokter yang ber-pengetahuan dan berpengalaman denganHIV pada perempuan.

Perempuan dengan HIV sering meng-alami gangguan haid. Bila ini terjadi,coba membahas dengan dokter.

Infeksi oportunistik yang dialami olehperempuan dapat lain daripada yangdialami laki-laki. Juga ada perbedaandalam prevalensi dan beratnya efeksamping obat, termasuk ARV.

Diperbarui 5 November 2012 berdasarkan FS 610The AIDS Infonet 29 Oktober 2012 dan beberapasumber lain

Page 109: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 611

KEHAMILAN DAN HIV

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Bagaimana Bayi Tertular HIV?HIV, virus penyebab AIDS, dapat menu-

lar dari ibu yang terinfeksi HIV ke bayinyayang baru lahir. Menurut WHO, sampai30% bayi lahir dari ibu yang terinfeksiHIV akan tertular HIV kalau ibunya tidakmemakai terapi antiretroviral (ART).Antara 5-20% lagi dapat tertular melaluiair susu ibu (ASI).

Ibu dengan viral load HIV yang tinggilebih mungkin menularkan infeksi padabayinya. Kebanyakan ahli menganggapbahwa risiko penularan pada bayi sangatamat rendah bila viral load ibu di bawah1000 waktu melahirkan. Walaupun janindalam kandungan dapat terinfeksi, se-bagian besar penularan terjadi waktumelahirkan atau melalui menyusui. Bayilebih mungkin tertular jika persalinanberlanjut lama. Selama proses kelahiran,bayi dalam keadaan berisiko tertular olehdarah ibunya.

Harus diketahui bahwa seorang laki-lakidengan HIV tidak bisa menularkan virus-nya langsung pada bayi. Namun laki-lakitersebut dapat menularkan pasanganperempuan waktu berhubungan seksuntuk membuat anak.Bagaimana Penularan HIV dariIbu-ke-Bayi Dapat Dicegah?

Bila ayah terinfeksi HIV: Penelitianbaru menunjukkan bahwa air mani dariseorang laki-laki terinfeksi HIV dapat‘dicuci’, untuk memisahkan spermanyadari cairan yang mengandung HIV. De-ngan cara ini, sperma dapat dipakai untukmembuahkan perempuan tanpa risiko diaakan terinfeksi, Tindakan ini efektif tetapisangat mahal. Catatan: bila ibu tidakterinfeksi, pasti bayi tidak terinfeksi.Status HIV bayi tidak terpengaruh olehstatus HIV ayahnya.

Penggunaan ART: Risiko penularansangat rendah bila ART dipakai oleh ibuwaktu hamil dan melahirkan. Angkapenularan hanya 1–2% bila ibu memakaiART.

Pedoman terbaru di Indonesia meng-usulkan semua ibu hamil memakai ART.Bayi diberi satu AZT pas setelah lahir,dengan AZT diteruskan dua kali sehariselama enam minggu. Dengan cara ini,angka penularan dapat ditekan menjadi dibawah 2%.

Menjaga proses kelahiran tetap sing-kat waktunya: Semakin lama proseskelahiran, semakin besar risiko penularan.Bila si ibu memakai ART dan mempunyai

viral load di bawah 1000, risiko hampirnol. Ibu dengan viral load tinggi dapatmengurangi risiko dengan melahirkanmelalui bedah Sesar.

Makanan bayi: Kurang lebih 14% bayiterinfeksi HIV melalui ASI yang ter-infeksi. Risiko ini dapat dihindari jikabayinya diberi pengganti ASI (PASI, atauformula).

Namun jika PASI tidak diberi secarabenar, risiko lain pada bayinya menjadisemakin tinggi. Oleh karena itu, usulandi Indonesia adalah agar semua bayidisusui secara eksklusif untuk enam bulanpertama, kemudian diganti dengan for-mula secara eksklusif. Namun, jika PASIdapat diberi secara eksklusif (bayi tidakdisusui sama sekali) dan aman terus-menerus, dengan formula dilarutkandengan air bersih, dan ada biaya untukmemastikan formula dapat diberikandalam jumlah yang cukup, pilihan untukmemberi PASI dapat dipertimbangkan.

Yang terburuk adalah campuran ASI danPASI. Oleh karena itu, bila berencanauntuk menyusui, harus ada kesepakatandengan bidan sebelum lahir agar bayilangsung diberi pada ibunya untukdisusui, dan tidak diberi makanan atauminuman apa pun sebelumnya.Bagaimana Kita Tahu Jika BayiTerinfeksi?

Bayi diwarisi antibodi dari ibunya,untuk melindungi dia dalam bulan-bulanpertama kehidupannya, sebelum sistemkekebalan tubuh sudah berfungsi secarapenuh. Hal itu berarti bayi yang terlahiroleh ibu HIV-positif pasti mempunyaiantibodi terhadap HIV, apakah dia ter-infeksi HIV atau tidak. Antibodi itu mulaihilang pada usia sembilan bulan, tetapidapat tertahan sampai dengan usia 18bulan.

Oleh karena itu, hasil tes HIV pada bayitersebut pasti akan menunjukkan hasilpositif, walau kemungkinan besar bayiternyata tidak terinfeksi.

Untuk mengetahui lebih lanjut menge-nai masalah ini, dan cara untuk meng-hadapi, lihat Lembaran Informasi 613mengenai Diagnosis HIV pada Bayi.Bagaimana Mengenai Kesehatan Ibu?

Penelitian baru menunjukkan bahwaperempuan terinfeksi HIV yang hamil tidakmenjadi lebih sakit dibandingkan yang tidakhamil. Ini berarti menjadi hamil tidak meme-ngaruhi kesehatan perempuan HIV-positif.Justru ada bukti bahwa ibu HIV-positifmenjadi lebih sehat setelah kehamilan.

Bila akan mulai ART, atau sudah mema-kai ART sebelum menjadi hamil, seorangibu hamil sebaiknya mempertimbangkanbeberapa masalah yang dapat terjaditerkait ART:

Jangan memakai ddI bersama dengand4T dalam ART-nya karena kombinasiini dapat menimbulkan asidosis laktikdengan angka tinggi.Hindari penggunaan efavirenz selamatrimester pertama kehamilan.Bila jumlah CD4-nya lebih dari 250,jangan mulai memakai nevirapine.Beberapa dokter mengusulkan perem-

puan tidak mulai ART pada trimesterpertama kehamilan. Ada tiga alasan:

Risiko dosis dilewatkan akibat mual danmuntah selama awal kehamilan, denganrisiko mengembangkan resistansi ter-hadap obat yang dipakai.Risiko obat mengakibatkan anak cacatlahir, yang tertinggi pada triwulanpertama. Tidak ada bukti terjadi cacatlahir akibat penggunaan ARV, kecualidengan efavirenz.ART mungkin meningkatkan risikokelahiran dini atau bayi lahir denganberat badan rendah.Namun pedoman saat ini tidak men-

dukung penghentian ART oleh ibuhamil.

Jika kita terinfeksi HIV dan hamil, atauingin hamil, sebaiknya kita bicara dengandokter tentang pilihan menjaga kesehatansendiri, dan mengurangi risiko bayi kitaterinfeksi HIV atau cacat lahir.Garis Dasar

Seorang perempuan terinfeksi HIV yangmenjadi hamil harus memikirkan kese-hatan dirinya sendiri dan kesehatanbayinya. Menjadi hamil tampaknya tidakmemburukkan kesehatan ibu.

Risiko bayinya terinfeksi HIV waktulahir dapat dikurangi menjadi sangatrendah jika ibu dan bayi yang baru lahirmemakai terapi jangka pendek selamapersalinan.

Risiko cacat lahir akibat penggunaanobat apa pun tertinggi jika obat dipakaipada trimester pertama. Jika kita memu-tuskan untuk berhenti memakai beberapaobat selama kehamilan, mungkin hal inimemburukkan kesehatannya. Seorangperempuan yang mempertimbangkanmenjadi hamil sebaiknya membahaspilihan pengobatan dengan dokter.

Diperbarui 30 Mei 2012 berdasarkan FS 611 TheAIDS Infonet 16 September 2011 dan sumber lain

Page 110: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 612

ANAK DAN HIV

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Bagaimana Anak Tertular HIV?Sebagian besar anak di bawah usia

sepuluh tahun yang terinfeksi HIV tertulardari ibunya. Penularan dapat terjadi dalamkandungan, waktu melahirkan atau melaluimenyusui (lihat Lembaran Informasi (LI)611). Belum pernah dilaporkan kasus anakyang terinfeksi akibat kegiatan sehari-haridi rumah, walaupun ibu atau anggotakeluarga lain terinfeksi HIV. Sebaliknya,HIV tidak dapat menular melalui hu-bungan langsung dengan anak, misalnyamemeluk, mencium, memandikan, meng-ganti popok, atau waktu bermain.

Saat ini, sebagian besar anak yangterinfeksi HIV di negara berkembangdidiagnosis berdasarkan gejala penyakitterkait HIV, diikuti oleh tes HIV denganhasilnya positif. Diagnosis HIV pada anakhampir pasti berarti bahwa ibunya danmungkin pasangan ibu juga terinfeksi HIV.Jadi keluarga membutuhkan banyak du-kungan setelah diagnosis HIV padaanaknya. Lagi pula, sebelum anak ditesHIV, sedikitnya ibunya harus diberikonseling prates dan memberi persetujuanagar anak dites.Bagaimana Kita Tahu AnakTerinfeksi HIV

Seperti dengan orang dewasa, adabeberapa tanda dan gejala yang seharus-nya menimbulkan kecurigaan bahwa anakterinfeksi HIV. Ini termasuk: berat badanmenurun, atau gagal tumbuh; diare lebihdari 14 hari; demam lebih dari satu bulan;infeksi saluran pernapasan bagian bawahyang berat atau menetap; batuk kronis; daninfeksi oportunistik sama yang dialamioleh orang dewasa.

Tes HIV (lihat LI 102) pada bayi umum-nya menunjukkan hasil positif (reaktif)selama beberapa bulan setelah lahir jikaibunya terinfeksi HIV, walaupun anakmungkin tidak terinfeksi (lihat LI 613untuk informasi lebih lanjut tentang tesHIV untuk bayi). Jadi, jika hasil tes anakadalah reaktif, ini bukti bahwa ibunya HIV,dan karena itu, penting ibu diberi konselingsebelum anaknya dites. Namun bayidengan hasil tes HIV yang reaktif hanyadapat dianggap terinfeksi bila hasil tetapreaktif setelah dia berusia 18 bulan.Penelitian terhadap Anak

Sebetulnya, hanya ada sedikit penelitianmengenai HIV pada anak. Jadi sebagianbesar usulan dan pedoman tentang penata-laksanaan HIV pada anak berdasarkanpenelitian pada orang dewasa.

Sebuah penelitian baru menemukanbahwa anak dilahirkan oleh ibu terinfeksiHIV mempunyai angka gangguan psikiatridan beberapa masalah kesehatan lain yanglebih tinggi, walau anak sendiri ternyatatidak terinfeksi HIV.Perkembangan Penyakit HIV padaAnak

Anak yang terinfeksi selama kehamilanatau waktu dilahirkan lebih mungkin akanmengembangkan tanda dan gejala penya-kit sebelum berusia 12 bulan; anak inidianggap sebagai ‘pelanjut cepat’. Anaktersebut akan melaju ke masa AIDS secarasangat cepat, dan kemungkinan akanmeninggal sebelum berusia satu tahun bilatidak segera diobati. Gejala dapat men-cakup tidak mengalami pertumbuhan,ensefalopati, dan/atau infeksi oportunistikumum (lihat LI 500).

Sebagian anak yang terinfeksi HIVwaktu dilahirkan dan yang terinfeksimelalui menyusui lebih mungkin akanberlanjut secara sedang. Anak tersebutcenderung mengembangkan bukti keru-sakan berat pada sistem kekebalan tubuhpada usia 7-8 tahun. Kehilangan sel CD4akan berlanjut berangsur-angsur. Gejaladapat mencakup limfadenopati (lihatLI 526) dan penyakit masa kanak-kanakyang kambuhan, dengan fungsi kekebalantubuh tidak rusak berat. Kelompok ini,yang disebut ‘pelanjut lamban’, mem-punyai harapan hidup yang lebih baik.

Sekelompok kecil anak dengan HIVakan tetap sehat dengan sedikit atau tanpagejala penyakit HIV, dan jumlah CD4 yangnormal atau sedikit ditekan sampai denganusia sembilan tahun.

Pelanjut cepat terdiri dari kurang lebih20% anak dengan HIV; pelanjut lamban60%, dengan sisanya nonpelanjut. Semuaangka ini dikumpulkan sebelum ada terapiantiretroviral (ART) dan pengobatan diniuntuk bayi dengan HIV. Lagi pula, belumada penelitian yang menunjukkan keadaandi Indonesia. Belum diketahui jika diag-nosis dan pengobatan dini akan mengubahperkembangan ini, dan memengaruhipersentase ini.Pengobatan untuk Anak

Akhir-akhir ini, pengalaman mengobatianak dengan HIV terus berkembang, baikuntuk mencegah atau mengobati infeksioportunistik, maupun ART. Denganpengobatan tersebut, ada harapan bahwaanak tersebut dapat bertahan hidup lama,seperti orang dewasa yang diberi terapi itu.

Untuk informasi lebih lanjut mengenaipengobatan untuk anak dengan HIV, lihatLI 618 dan LI 619.

Menurut pedoman ART untuk Bayi danAnak 2010 dari WHO, ART sebaiknyadimulai pada semua bayi yang didiagnosisHIV di bawah usia 24 bulan, tidak meman-dang jumlah CD4 atau stadium klinis.

WHO menganjurkan agar semua anakyang lahir dari ibu terinfeksi HIV diberiprofilaksis kotrimoksazol dari usia 4-6minggu (lihat LI 950).Imunisasi untuk Anak dengan HIV

Beberapa penelitian menunjukkanbahwa manfaat dari imunisasi pada anakdengan HIV lebih besar dibandingkankerugian akibat efek samping dari vaksin,walaupun ada gejala penyakit HIV. Namunmasih ada keraguan mengenai penggunaanvaksin BCG untuk TB. Sebaiknya vak-sinasi BCG diberi pada semua bayi segerasetelah lahir untuk melindunginya terhadapmeningitis TB. Masalahnya anak yangternyata terinfeksi HIV lebih mungkinmengembangkan penyakit BCG akibatimunisasi, tetapi tidak mungkin diketahuiapakah bayi terinfeksi HIV pada saatdiimunisasi.Garis Dasar

Bayi dan balita yang dilahirkan oleh ibuterinfeksi HIV dapat tertular HIV selamakehamilan, waktu dilahirkan dan melaluimenyusui. Jika tertular selama kehamilan,kemungkinan anak akan melanjut cepat keAIDS, dan akan meninggal dalam satutahun pertama kehidupannya, bila tidaksegera diberi ART. Namun pada banyakanak dengan HIV, perkembangan penya-kit akan lebih lamban, dan ada harapanmereka dapat bertahan hidup tanpa ARTselama 7-8 tahun atau lebih.

Diagnosis infeksi HIV atau hasil tes HIVyang reaktif pada anak hampir pastimenunjukkan bahwa ibunya dan seringkali ayahnya juga terinfeksi. Jadi masalahkerahasiaan dan dukungan untuk keluargatetap sangat penting.

HIV pada anak dapat diobati sepertidengan orang dewasa.

Bayi yang dilahirkan oleh ibu terinfeksiHIV sebaiknya diimunisasi sama sepertianak lain, walau ada risiko mengem-bangkan penyakit BCG pada anak yangternyata terinfeksi HIV.

Anak yang terinfeksi HIV sebaiknyadiawasi oleh dokter spesialis anak yangberpengalaman menatalaksana HIV.

Diperbarui 1 Juli 2012 berdasarkan beberapasumber

Page 111: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 613

DIAGNOSIS HIV PADA BAYI

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Mengapa Sulit MenentukanApakah Bayi Terinfeksi HIV?

Tes HIV yang biasa dipakai pada orangdewasa mencari antibodi terhadap HIV,bukan virus sendiri (lihat LembaranInformasi (LI) 102). Antibodi terhadap HIVdiserahkan dari ibu ke janin melaluiplasenta. Oleh karena itu, hasil tes HIV padaseorang bayi yang terlahir oleh ibu denganHIV pasti reaktif (positif), walau keba-nyakan bayi tersebut sebetulnya tidakterinfeksi HIV.

Oleh karena itu, sementara diagnosis HIVpada orang dewasa relatif mudah, menen-tukan apakah seorang bayi terinfeksi atautidak adalah jauh lebih rumit. Tes yangcanggih dibutuhkan, tetapi tidak terjangkaudi Indonesia.Tes Antibodi

Bayi yang terlahir oleh ibu terinfeksi HIVdapat tertular HIV selama kehamilan, waktukelahiran, dan bila disusui – lihat LI 611.Namun kemungkinan bayi terinfeksi dalamkandungan atau dalam persalinan hanyakurang lebih 20%. Antibodi yang diwarisiibu mulai hilang setelah enam bulan, tetapidapat bertahan dalam jumlah yang cukupuntuk ditemukan dengan tes antibodisampai usia 18 bulan. Bayi dapat ditesdengan tes antibodi bila usia di atassembilan bulan. Bila sebetulnya bayi tidakterinfeksi, umumnya hasil tes akan non-reaktif (artinya anak tidak terinfeksi) padausia 12 bulan. Namun bila hasil reaktif padasaat itu, tes harus diulang lagi, dan bayi barudapat dipastikan terinfeksi HIV bila hasiltes tetap reaktif pada usia 18 bulan.

Bayi yang tidak terinfeksi saat lahir dapattertular melalui air susu ibu (ASI) dari ibuterinfeksi HIV. Bila terinfeksi melalui ASI,antibodi yang dicari oleh tes HIV baruterbentuk dengan jumlah yang cukup untukdideteksi setelah beberapa minggu. Jadihasil tes antibodi yang non-reaktif pada bayiyang disusui harus diulang sedikitnya enamminggu setelah penyusuan dihentikan total,untuk memastikan bayi tetap tidak terinfeksiHIV.

Hasil tes HIV yang reaktif pada seoranganak berusia 18 bulan ke atas berarti anaktersebut terinfeksi HIV.Tes Virus

Berbeda dengan tes antibodi, tes virusdapat menentukan apakah bayi terinfeksidalam bulan-bulan pertama hidupnya. TesRNA HIV dengan alat PCR (LI 125), yangbiasanya dilakukan untuk mengukur viralload, dapat mendeteksi virus dalam darah,dan dapat dipakai untuk diagnosis HIV padabayi. Namun tes ini masih sangat mahal(umumnya lebih dari Rp 500 ribu) dan lebihsulit dilakukan dibandingkan tes antibodi.

Tes ini hanya dapat dilakukan di sedikitlaboratorium di Indonesia.

Sebagian kecil (20-40%) bayi yangterinfeksi dalam kandungan atau saat lahirakan menunjukkan hasil positif pada tesPCR baru setelah lahir, sementara keba-nyakan akan menunjukkan hasil positifpada usia 14 hari. Virus pada 98% bayiterinfeksi HIV terdeteksi setelah empatminggu. Oleh karena itu, WHO mengusul-kan tes viral load untuk mendiagnosisinfeksi HIV pada bayi sebaiknya dilakukanpada usia 4-6 minggu ke atas.

Hasil positif palsu dapat terjadi, terutamabila laboratorium tidak berpengalamandengan alat PCR, dan semua hasil positifsebaiknya langsung dikonfirmasi dengancontoh darah baru. Hasil viral load yangrendah (di bawah 10.000) kemungkinanpositif palsu, karena viral load pada bayibiasanya sangat tinggi.

Hasil negatif palsu juga dapat terjadi.Sebaiknya dua tes virus dilakukan untukkonfirmasi bahwa anak tidak terinfeksi.Sebaiknya juga tes antibodi dilakukansetelah anak berusia 18 bulan sebagaikonfirmasi ulang.

Bila bayi disusui, hasil tes negatif melaluiPCR harus diulang enam minggu setelahpenyusuan dihentikan total.Protokol Tes yang Diusulkan

Penyakit yang diakibatkan HIV dapatberlanjut secara cepat pada bayi: angkakematian mendekati 50% pada anak terin-feksi HIV di bawah dua tahun bila HIV-nyatidak diobati. Jadi dengan semakin luasnyaketersediaan terapi antiretroviral (ART)untuk bayi dan anak, tujuan kita untukmenentukan apakah bayi terinfeksi secaradini terutama untuk bertemu bayi terinfeksiHIV yang membutuhkan perawatan danpengobatan daripada sekadar untuk konfir-masi ketiadaan infeksi HIV.

Sementara hasil tes PCR yang positif (biladikonfirmasi) membuktikan bahwa bayiterinfeksi HIV, seperti dibahas di atas, tesPCR yang negatif tidak membuktikanbahwa bayi tidak terinfeksi bila tes dilaku-kan sebelum usia empat minggu. Namun,hasil PCR negatif menunjukkan bahwa bayitersebut tidak berisiko tinggi terhadapkelanjutan penyakit yang diakibatkan HIV(karena viral loadnya rendah).

Bayi dengan tes PCR negatif dan tetap tidakbergejala sebaiknya dites antibodinya setelahberusia 18 bulan atau enam minggu setelahpenyusuan dihentikan, kalau disusui lebih dari18 bulan. Sebaliknya seorang bayi denganhasil tes PCR negatif tetapi bergejalasebaiknya mendapatkan tes diagnosis lan-jutan. Walaupun gejala penyakit terkait HIVsering mirip dengan gejala penyakit umum

pada masa kanak-kanak, dan harus dilakukanupaya untuk mengesampingkan diagnosislain, tes PCR ulang diusulkan bila infeksi HIVdicurigai.

Sebelum dilakukan tes PCR pada bayiberusia di atas sembilan bulan, sebaiknyadilakukan tes antibodi. Bila hasil tes anti-bodi negatif, bayi tidak terinfeksi dan tesPCR tidak dibutuhkan. Bila bayi masihdisusui, tes harus ditunda sampai enamminggu setelah penyusuan dihentikan.

Bila bayi di bawah usia 18 bulan terpajanHIV (menunjukkan hasil tes antibodi yangreaktif) mengalami tanda atau gejala yangmungkin disebabkan oleh HIV, dan tes viralload tidak mungkin dilakukan, dokter bolehmengambil diagnosis presumptif terinfeksiHIV agar bayi tersebut dapat segera mulaiART.Garis Dasar

Hasil tes antibodi HIV yang reaktif padaanak berusia 18 bulan ke atas berarti anakterinfeksi HIVHasil tes antibodi HIV yang reaktif padaanak di bawah usia 18 bulan tidakmembantu membedakan anak terinfeksiHIV dari anak yang tidak terinfeksiHasil tes antibodi HIV yang non-reaktifenam minggu atau lebih setelah penyu-suan dihentikan, atau kapan saja padaanak yang tidak disusui berarti anaktersebut tidak terinfeksi HIVKebanyakan anak yang tidak terinfeksiHIV akan menunjukkan hasil tes antibodinon-reaktif (berarti anak tidak terinfeksiHIV) pada usia 9-12 bulanHasil tes antibodi HIV yang non-reaktifpada anak yang masih disusui atau denganpenyusuan baru saja dihentikan tidakcukup untuk mengesampingkan infeksiHIV. Tes harus diulang sedikitnya enamminggu setelah penyusuan dihentikanHasil tes PCR HIV yang positif dan lang-sung dikonfirmasi dengan tes ulang padaanak berusia 4-6 minggu atau lebih berartianak tersebut terinfeksi HIVHasil tes PCR HIV yang negatif pada anakbelum berusia enam minggu tidak memas-tikan bahwa anak tidak terinfeksi HIVAnak dengan hasil tes PCR HIV yangnegatif dan mengembangkan gejalapenyakit terkait HIV sebaiknya dites PCRHIV ulangDokter boleh mengambil diagnosispresumptif terinfeksi HIV pada bayiterpajan HIV dengan gejala yang memberikesan terkait HIV, agar bayi dapat segeramulai ART

Diperbarui 1 Juli 2012 berdasarkan PedomanTatalaksana Infeksi HIV dan ART Pada Anak,Depkes RI 2008 dan Usulan WHO untuk DiagnosisHIV pada Bayi 2010

Page 112: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 616

ORANG LANSIA DAN HIV

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Berapa Orang Lansia TerinfeksiHIV?

Menurut laporan dari KementrianKesehatan kurang lebih 3% orang yangdiketahui AIDS di Indonesia berusia 50tahun ke atas. Namun kemungkinanjumlahnya lebih besar; di AS kuranglebih 29% orang dengan HIV berusia diatas 50 tahun.

Jumlah orang lanjut usia (lansia)dengan AIDS terus meningkat. Ada tigajenis orang lansia dengan HIV: orangyang sudah lama hidup dengan HIV;orang terinfeksi HIV yang baru sajamengetahui status HIV-nya; dan orangyang baru terinfeksi waktu sudah lansia.Kurang lebih separuh orang lansiadengan HIV terinfeksi satu tahun ataukurang sebelumnya.

Banyak orang menganggap usia 50tahun belum ‘tua’. Namun usia 50 tahundipakai untuk statistik mengenai oranglansia dengan HIV dan AIDS.Mengapa Orang Lansia Tertular?

Ada beberapa alasan:Orang lansia jarang dites untuk HIVOrang lansia mungkin kurang sadarmengenai faktor risiko tertular HIV(lihat Lembaran Informasi (LI) 152)Banyak orang lansia baru ‘bujang’ lagikarena cerai atau menjanda. Waktumereka berpasangan kembali, merekatidak memperhatikan pesan pen-cegahanOrang lansia jarang dianggap ‘kelom-pok berisiko’, sehingga tidak menjadisasaran untuk penyuluhanBanyak orang lansia beranggapanbahwa ‘AIDS hanya penyakit orangmuda’Pelatihan mengenai cara berhubunganseks lebih aman jarang disediakanuntuk orang lansiaPenggunaan jarum suntik bergantian(lebih dari 16% kasus yang dilaporkandi AS, tetapi di bawah 2% di Indonesia)Hubungan seks yang tidak aman, baikheteroseks maupun homoseks. Dalamera Viagra dan obat lain untuk mem-bantu laki-laki mendapat ereksi, oranglansia mungkin mulai berhubunganseks lagi setelah beberapa tahun puasaDokter mungkin tidak mendiagnosisinfeksi HIV pada orang lansia. Bebe-rapa gejala awal mungkin dianggapdisebabkan oleh penuaan

Stigma terkait HIV lebih buruk untukorang lansia. Akibat ini, mungkinmereka tidak siap mengungkapkaninfeksinya pada keluarga dan teman

Apakah Penyakit HIV Berbedauntuk Orang Lansia?

Penelitian pertama tentang HIV padaorang lansia dilakukan sebelum terapiantiretroviral (ART) tersedia. Sebagianbesar penelitian tersebut menunjukkanbahwa orang lansia menjadi sakit danmeninggal lebih cepat dibandingkandengan orang yang lebih muda. Hal inidiperkirakan disebabkan sistem keke-balan tubuh yang lebih lemah pada oranglansia. Lagi pula, orang lansia biasanyamempunyai masalah kesehatan selainHIV.

Penelitian lebih baru menunjukkanbahwa orang lansia menanggapi ARTdengan baik. Kebanyakan orang lansialebih patuh pada pengobatan (LI 405),asal mereka tidak mempunyai masalahjiwa atau memakai narkoba.Apakah ART Sama Efektif padaOrang Lansia?

Setelah mulai ART, jumlah CD4(LI 124) tidak meningkat sama cepatdengan Odha yang lebih muda. Sayang-nya, belum ada informasi yang baiktentang orang lansia karena merekajarang dilibatkan pada uji coba klinisterhadap obat baru.

Efek samping obat (LI 550) tampaknyatidak lebih sering pada orang lansia.Namun perubahan disebabkan olehpenuaan dapat serupa dengan ataumemburukkan efek samping obat.Misalnya, usia lebih tua adalah faktorrisiko utama untuk penyakit jantung(LI 652), dan untuk lebih banyak lemakpada perut. Beberapa orang lansia HIV-negatif menghilangkan lemak yangkelihatan serupa dengan perubahandiakibatkan oleh lipodistrofi (lihatLI 553).

Penelitian baru memberi kesan bahwabanyak masalah kesehatan yang dialamioleh orang lansia berlanjut lebih cepatpada Odha. Peradangan (LI 484) adalahfaktor utama dalam beberapa penyakitterkait penuaan.Apakah Ada Masalah KesehatanLain yang Umum?

Sebagaimana kita semakin tua, kitamengalami masalah kesehatan yang

meneruskan untuk sisa kehidupan.Masalah ini termasuk penyakit jantung,depresi (LI 558), osteoporosis (LI 557),darah tinggi, masalah ginjal (LI 651),artritis, diabetes, penyakit Alzheimer danbeberapa macam kanker.

Orang lansia sering harus meminumberbagai macam obat untuk menghadapimasalah kesehatannya. Hal ini dapatmembuat pilihan ARV semakin rumitkarena interaksinya dengan obat lain.Masalah Kejiwaan

Orang lansia mungkin mengalami lebihbanyak masalah dengan pikiran daningatan dibandingkan orang lebih muda.Gejala ini dapat serupa dengan masalahkejiwaan terkait HIV. LI 504 memberiinformasi lanjutan mengenai masalahsistem saraf terkait HIV.

Masalah ini, yang kadang kala disebutsebagai demensia, sekarang kurang beratdibandingkan dengan masa sebelum adaART. Adalah sulit untuk menentukanpenyebab masalah kejiwaan pada oranglansia dengan HIV. Apakah disebabkanoleh penuaan normal atau HIV? Pene-litian sudah mengaitkan usia dan viralload (LI 125) yang lebih tinggi denganmasalah kejiwaan.

Angka depresi dan penggunaan nar-koba belum diteliti dengan baik padaorang lansia. Namun masalah ini dapatterkait dengan HIV, penuaan, atau dua-duanya. Masalah ini harus didiagnosisdan diobati secara benar.Garis Dasar

Jumlah orang berusia di atas 50 tahundengan HIV atau AIDS semakin mening-kat.

Orang lansia tertular HIV dengan carayang sama dengan orang lebih muda.Namun mungkin mereka tidak sadarakan risikonya terhadap infeksi HIV.Mereka mungkin juga belum tahu caramelindungi dirinya dari infeksi.

Orang lansia menghadapi masalahkesehatan lain. Hal ini dapat menyulitkanpilihan ARV. Gejala penyakit ini jugadapat disalahartikan sebagai efek sam-ping obat.

ART sama efektif pada orang lansia,walau jumlah CD4 mungkin akan me-ningkat lebih perlahan. Orang lansiamungkin lebih patuh pada terapinyadibandingkan orang yang lebih muda.

Diperbarui 1 Juli 2012 berdasarkan FS 616 TheAIDS Infonet 24 Mei 2012

Page 113: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 617

MEMPEROLEH KETURUNAN

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apakah Kita Bisa MempunyaiKeturunan?

Itu pertanyaan yang paling sering ditan-yakan baik oleh laki-laki maupun olehperempuan terinfeksi HIV. Pasti munculketakutan pada Odha bahwa ia akan menu-lari pasangannya, jika pasangannya belumterinfeksi. Dan kedua pasangan juga cemasbayinya akan ikut terinfeksi HIV.

Lembaran Informasi (LI) ini akan mem-bahas cara mengurangi kemungkinanpasangan kita tertular waktu berhubunganseks dengan tujuan memperoleh keturunan.Lihat LI 611 untuk informasi tentangmengurangi risiko bayi terinfeksi HIV waktulahir, atau tertular melalui menyusui.Hak Memperoleh Keturunan

Sering kali kita mendengar pendapatbahwa Odha sebaiknya tidak kawin ataumemperoleh keturunan. Namun Odhamempunyai hak yang sama dengan oranglain dalam hal ini. Jelas ada beberapa faktorlain yang harus dipertimbangkan. Keputusanmemperoleh anak sebaiknya dibahas ber-sama pasangan. Disarankan pembahasan inidilakukan dengan bantuan konselor yangterlatih. Tetapi, pada akhirnya, keputusanmerupakan hak kita bersama pasangan.Untuk mengambil keputusan terbaik, kitaharus mempunyai informasi yang benar.

Jadi, apa faktanya? Pertama, bagaimanakita yang terinfeksi HIV dapat menghindarimenulari pasangan kita? Biasanya, kitadidesak memakai kondom waktu berhu-bungan seks jika kita dan/atau pasangan kitaterinfeksi HIV. Tetapi ini menjadi dilema:kondom juga mencegah kehamilan, semen-tara berhubungan seks tanpa kondommenimbulkan risiko penularan.

Jika pasangan perempuan yang sudahterinfeksi, pasangan laki-laki dapat meng-hindari infeksi dengan memakai carasederhana. Air mani dapat dikeluarkanmelalui onani, lalu disemprotkan ke dalamvagina pasangannya (cara ini memangteramat tidak mesra!).

Jika pasangan laki-laki yang terinfeksiHIV, belum ada cara yang terjamin 100%menghindari penularan. Proses yang disebut“sperm-washing” atau “cuci sperma” saatini tersedia di beberapa rumah sakit diJakarta. Sperma dipisahkan dari virus, lalusisa yang bersih dimasukkan ke dalamvagina perempuan. Risiko terinfeksi HIVmelalui cara ini sangat amat rendah. Sayang,proses ini sangat mahal, dan mungkin harusdiulang beberapa kali sebelum berhasil,dengan jelas meningkatkan biaya.

Risiko PenularanSebelum kita membahas pilihan, kita harus

ingat bahwa risiko tertular dari satu kali ber-hubungan seks sebetulnya cukup rendah.Kemungkinan penularan dari laki-laki yangterinfeksi kepada perempuan melaluihubungan seks umumnya dianggap kuranglebih satu dari 500. Jika ada infeksi menularseksual (IMS) pada salah satu atau keduapihak, ini akan meningkatkan risiko. Jugarisiko akan lebih besar kalau berhubunganseks secara kasar atau lama sehingga kulitkelamin terluka.

Jika laki-laki yang terinfeksi memakaiterapi antiretroviral (ART – lihat LI 403)selama lebih dari enam bulan, sehingga viralloadnya di bawah tingkat terdeteksi, dan diamemakai ART dengan kepatuhan 100%,kemungkinan penularan juga sangat amatrendah, walaupun tidak dapat dijamin nol.Profilaksis Prapajanan (PPrP)

Sekarang beberapa dokter mengusulkanperempuan yang tidak terinfeksi HIV agarmemakai dua jenis antiretroviral (ARV)tertentu beberapa jam sebelum dan/atausesudah berhubungan seks tanpa kondomdengan pasangan laki-laki yang terinfeksiHIV. Hal ini disebut profilaksis prapajanan(PPrP). PPrP dapat lebih mengurangi risiko,dan mungkin juga membuat kedua pasanganlebih nyaman sehingga hubungannya dapatberlanjut lebih lancar. PPrP belum disetujuidi Indonesia, tetapi mungkin ada manfaatmembahas dulu dengan dokter.Pilihan Praktis

Ini menunjukkan sebagian penyelesaian.Waktu berusaha menghamili pasangan,kedua pasangan harus memastikan terlebihdahulu bahwa tidak satu pun dari keduanyayang sedang terkena IMS. Dan seringnyaberhubungan seks tanpa kondom harusdibatasi menjadi sesedikit mungkin. Tam-bahan, sebaiknya saat berhubungan seks,hubungan ini dilakukan secara halus denganmemakai banyak pelicin – jenis pelicin tidakpenting karena tidak ada kondom yang dapatdirusakkan. Juga, sekali lagi ditegaskanbahwa sebaiknya laki-laki memeriksa viralloadnya (lihat LI 125): jika ini tinggi,mempertimbangkan mulai memakai ARTsebelum berupaya menghamili pasangan.

Sebaiknya kedua pihak diperiksa dokterkandungan (ginekolog) untuk memastikandua-duanya cukup subur. Jika ada masalahdengan kesuburan, ada kemungkinan harusberhubungan seks lebih sering sebelum ber-hasil, bahkan mustahil. Karenanya, masalahkesuburan sebaiknya ditangani sebelummencoba menjadi hamil. Dan ingat bahwamengisap ganja berdampak buruk padakesuburan laki-laki.

Jadwalkan Hubungan Seks di MasaSubur

Hanya ada sedikit hari selama siklus haidwaktu seorang perempuan dapat menjadihamil. Ada cara untuk meramalkan haritersebut. Sebaiknya pasangan merencanakanhubungan seks tanpa kondom pada saat itusaja. Setelah itu, mereka sebaiknya me-nunggu hasilnya. Jika tidak berhasil, cobasekali lagi beberapa bulan berikut. Jika duakali tidak berhasil, sebaiknya periksa ulangke dokter kandungan.

Jelas semua ini tidak melenyapkan semuarisiko perempuan tertular dari pasangannyayang terinfeksi HIV. Namun kemungkinanterinfeksi dapat lebih ditekan.Pengambilan Keputusan

Adalah penting agar kedua pihak mem-bahas semua masalah seputar hal ini, danmengambil keputusan bersama, mungkindibantu oleh seorang konselor yang terlatihdan memahami semua informasi terkait.Keduanya perlu memahami risiko dankesempatan yang ada. Membahas hal inibersama-sama diharapkan dapat meng-hindari saling tuduh di belakang hari.Garis Dasar

Memperoleh keturunan adalah hak kitasemua. Menjadi terinfeksi HIV tidak meng-ubah atau menghapus hak ini. Sama sepertiorang lainnya, keputusan mempunyai anaksebaiknya merupakan keputusan bersamasuami-istri.

Jika hanya satu dari kedua pihak yangterinfeksi HIV, muncul kemungkinan pihakkedua dapat tertular melalui hubungan sekstanpa kondom – cara yang dibutuhkan untukmenghamili. Jika perempuan yang ter-infeksi, penularan pada laki-laki dapatdihindari dengan menyemprotkan airmaninya ke dalam vagina perempuan.

Jika laki-laki yang terinfeksi, masalahnyaakan lebih rumit. Mereka harus memastikanterlebih dahulu bahwa keduanya subur, dan jugamemastikan bahwa tidak satu pun mengidapinfeksi menular seksual. Hubungan seks tanpakondom perlu dilakukan sesedikit mungkin danhanya pada masa paling subur pasangan perem-puan. Berhubungan seks dengan cara yangpaling halus untuk menghindari luka padaperempuan. Jika mungkin, viral load laki-lakidites dulu; jika tinggi, pertimbangkan peng-gunaan ART untuk menguranginya. Dan jugaada manfaat bila perempuan memakai ARVsebelum dan/atau sesudah berhubungan seks.

Untuk informasi lebih lanjut, minta bukukecil Spiritia “HIV, Kehamilan dan Kese-hatan Perempuan”, yang tersedia gratis darialamat di bawah.

Diperbarui 20 Februari 2012 berdasarkan beberapasumber

Page 114: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 618

PENGOBATAN AIDS UNTUK ANAK

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Pengobatan Apa yang Dibutuhkanoleh Anak dengan AIDS?

Seperti orang dewasa, anak terinfeksiHIV dapat mengembangkan AIDS. Kelan-jutan ke masa AIDS bisa lebih cepat padaanak – lihat Lembaran Informasi (LI) 612.Namun seperti juga orang dewasa, anakdapat diobati, baik dengan terapi anti-retroviral (ART, lihat LI 619) atau untukinfeksi oportunistik (IO, LI 500). Dan padaakhirnya, perawatan dan pengobatanpaliatif harus diberikan pada anak agarmereka tidak terlalu menderita rasa sakit,dan untuk memberi kenyamanan padaorang tua dan keluarga lain.

Cara terbaik untuk mencegah ataumengobati IO adalah dengan ART. Seha-rusnya ART terjangkau dengan subsidipenuh oleh semua anak di Indonesia yangmembutuhkannya. Namun jika terapi initidak mungkin diperoleh, masih ada banyakupaya yang dapat dilakukan untuk memper-panjang hidup anak dengan HIV, maupunmeningkatkan mutu hidupnya.Pemeriksaan oleh Dokter

Anak yang dilahirkan oleh ibu yangterinfeksi HIV sebaiknya diperiksa doktersetiap bulan sampai usia tiga bulan,kemudian pada usia enam bulan, dan selan-jutnya setiap enam bulan. Pada kunjunganini, dokter harus memantau keadaan, danmengobati gejala yang muncul. Pentingjuga untuk menilai keadaan gizinya padakunjungan ini.

Di luar jadwal ini, orang tua/pengasuhanak juga dianjurkan untuk membawa anakke dokter bila sakit.Pengobatan Penunjang

Kekurangan vitamin A adalah umumpada anak dengan HIV, dan ini mening-katkan kemungkinan akan muncul infeksi.Dosis tunggal suplemen vitamin A diusul-kan setiap enam bulan.

Jika mungkin ada kekurangan zat besiatau asam folat (yang dapat menyebabkananemia), beri suplemen yang mengandungzat tersebut.Infeksi Oportunistik

Sebaiknya diberi obat untuk mencegahPCP (lihat LI 512) pada semua anak yangdilahirkan oleh ibu terinfeksi HIV, dari usiaenam minggu (lihat LI 950 untuk informasilebih lanjut mengenai profilaksis kotriuntuk bayi dan anak). Jika ternyata anaktidak terinfeksi, pencegahan tersebut dapatdihentikan. Obat ini juga akan mencegahinfeksi tokso (lihat LI 517) dan beberapainfeksi lain.

Semua anak (terutama yang di bawah usiadua tahun) yang berhubungan denganpasien TB aktif, dan mereka yang menun-

jukkan tanggapan pada tes kulit TB,pedoman TB di Indonesia mengusulkananak diberi obat pencegahan untuk TB,kecuali jika didiagnosis TB aktif.

Anak-anak sering mengalami kesulitanmemakai banyak obat. Takaran harusdisesuaikan dengan berat badan anak. Obatsebaiknya ditelan jika mungkin, dan anakdiberi pilihan antara tablet utuh atau dibuatpuyer, atau sirop.Perawatan Paliatif

Perawatan paliatif adalah perawatanpenunjang untuk meningkatkan mutuhidup, meringankan penderitaan penyakit,dan juga harus disediakan pada tahap yangtidak dapat disembuhkan. Perawatantersebut mungkin dibutuhkan dari masabayi dan untuk bertahun-tahun untuk bebe-rapa anak, sementara yang lain baru memer-lukannya setelah mereka lebih tua, danuntuk jangka waktu yang singkat.

Sebagian besar anak dengan penyakitberat dirawat di rumah. Orang tuanyaadalah bagian dari tim perawatan sertaanggota keluarga yang membutuhkandukungan. Sebagai perawat primer anak,mereka harus terlibat dalam tim perawatan– diberi informasi, kesempatan untuk mem-bahas rencana pengobatan, keterampilanyang dibutuhkan, dan diyakinkan bahwanasihat dan dukungan tersedia 24 jam.Akhirnya, mereka harus diberi kesempatanuntuk berduka cita atas kehilangan anakyang meninggal dunia.Pengobatan Rasa Nyeri (Sakit)

Strategi pengobatan bertahap untuk rasanyeri yang berat, yang disebut ‘jenjanganalgesik’ (lihat LI 560), tetap cocok untukanak. Langkah pertama pada jenjangtersebut meliputi pengobatan dengan obatnonnarkotik, misalnya aspirin atau parase-tamol. Langkah kedua memberikan obatnarkotik ringan, misalnya kodein, mungkinjuga bersamaan dengan obat dari langkahpertama. Jika pasien masih merasa nyeri,langkah ketiga memberikan opioid sedangatau berat, biasanya morfin. Sayang,sebagian besar dokter belum berpeng-alaman meresepkan morfin untuk anak, dansering terlalu berhati-hati. Dengan pengo-batan yang sesuai, rasa nyeri yang berathampir selalu dapat ditangani, dan seharus-nya tidak ada pasien yang terlalu menderitaakibat rasa nyeri.

Anak kecil sering tidak dapat langsungmenunjukkan tingkat rasa sakitnya. Adagambar yang dapat dipakai untuk menilaitingkat rasa nyeri pada anak; gambar inibisa diminta dari dokter anak.Makanan

Makanan terbaik untuk bayi terinfeksiHIV adalah air susu ibu (ASI). Bila bayi

terlanjur terinfeksi HIV, tidak ada alasanuntuk tidak menyusui, dan tidak ada alasanuntuk berhenti penyusuan setelah enambulan. Kalau ibu mengalami kesulitandalam menyediakan ASI, sebaiknya kon-sultasi dengan ahli laktasi.

Jika ada kesulitan memberi makananpada anaknya, banyak orang tua merasasangat bingung, sehingga mungkin merekamerasa tidak berhasil sebagai orang tua.Menghisap dan memakan adalah bagiandari perkembangan anak, dan memberikenyamanan, kebahagiaan, dan perang-sang. Masalah ini harus dipertimbangkanbersama dengan masalah medis dan praktissi anak terkait dengan makanan.

Masalah makanan sering dipersulit olehrasa mual dan muntah. Obat yang dipakaiuntuk menghadapi masalah ini pada orangdewasa juga sering dapat dipakai oleh anak.Dukungan untuk Keluarga

Keluarga membutuhkan dukungan mulaisaat anaknya didiagnosis dan selamapengobatan, bukan hanya pada waktupenyakit sangat lanjut. Setiap keluargaadalah berbeda, dengan kekuatan danketerampilan untuk menangani yangberbeda. Kebutuhan kakak-adik dan nenek-kakek juga harus diperhatikan. Mungkinharus dipertimbangkan ketersediaankelompok dukungan sebaya untuk keluargayang mengasuh anak dengan HIV.

Umumnya, sedikitnya ibu dari anakterinfeksi HIV juga terinfeksi sendiri. Olehkarena itu, orang tua sering membutuhkandukungan dan bantuan tambahan, apa lagibila mereka merasa salah karena anaknyaharus menderita penyakit berat ini.Garis Dasar

Anak dengan HIV perlu pengobatanseperti orang dewasa. Sebagian besarpengobatan orang dewasa cocok untukanak, walaupun belum ada banyak pene-litian mengenai efek samping atau takar-an. Jelas takarannya harus diubah sesuaidengan berat badan, dan oleh karena itutakaran mungkin harus disesuaikan setiapbeberapa bulan.

Anak yang terinfeksi HIV sebaiknyadiobati oleh dokter spesialis anak yangberpengalaman menatalaksana HIV, dandiperiksa dokter secara berkala.

Seperti dengan orang dewasa, tidak adaalasan anak harus menderita rasa nyeri yangberlebihan. Anak dapat diberikan obatpenawar nyeri, sampai dengan morfin.

Keluarga anak dengan AIDS membutuh-kan banyak dukungan, apa lagi jika orangtuanya sendiri terinfeksi HIV.

Diperbarui 1 Juli 2012 berdasarkan beberapasumber

Page 115: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 619

TERAPI ANTIRETROVIRAL UNTUK ANAK

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apakah Terapi AntiretroviralDapat Dipakai oleh Anak?

Pada beberapa tahun terakhir ini, terapidengan kombinasi tiga obat antiretroviral(ARV) sangat memengaruhi hidup orangyang dengan HIV – lihat LembaranInformasi (LI) 403. Namun obat inimasih rumit, dan efek sampingnya dapatsulit ditahan. Lagi pula, kepatuhan padajadwal pengobatan sangat penting, agarvirus tidak menjadi kebal atau resistanterhadap obat (lihat LI 126). Jadi timbulpertanyaan: apakah terapi ARV (ART)ini dapat dipakai dengan tujuan yangsama untuk anak yang terinfeksi HIV?Apa Perbedaan Anak dan Dewasa?

Sistem kekebalan tubuh anak masihberkembang. Anak menanggapi infeksiHIV secara berbeda. Jumlah CD4 (lihatLI 124) anak terinfeksi HIV lebih tinggidibandingkan orang dewasa, dan cen-derung menurun hingga usia 4-5 tahun.Persentase CD4 (CD4%) lebih stabil danumumnya ukuran ini dipakai untukmengukur kesehatan sistem kekebalananak di bawah lima tahun (balita).

Viral load (LI 125) bayi juga biasanyalebih tinggi, dan menurun hingga usia 4-5 tahun, kemudian menjadi stabil.

Anak juga menanggapi ARV secaraberbeda. Anak mengalami peningkatanlebih besar pada jumlah CD4, dan selCD4-nya lebih beraneka ragam. Tampak-nya tanggapan kekebalan anak menjadilebih pulih dibandingkan orang dewasa.

Anak balita mempunyai lebih banyaklemak dan air dalam tubuhnya. Hal inimemengaruhi tingkat obat yang masukke aliran darahnya. Metabolisme balitajuga sangat cepat, kemudian jadi se-makin pelan sebagaimana anak menjadisemakin tua.

Hati kita menguraikan obat dan menge-luarkannya dari tubuh kita. Hati hanyaberfungsi secara penuh setelah beberapatahun. Selama waktu perubahan ini,tingkat obat dalam aliran darah anak bisaberubah secara bermakna. Banyak obatmempunyai pedoman khusus untukanak.

Tulang kita berkembang cepat padatahun-tahun awal hidup kita. ARTtampaknya melemahkan tulang padaorang dewasa. Masalah ini lebih besarbuat anak, karena tulangnya masihberkembang. Lihat LI 557 untuk infor-masi lebih lanjut mengenai masalahtulang terkait HIV.

Penelitian terhadap AnakSebetulnya, hanya ada sedikit pene-

litian mengenai HIV pada anak. Jadisebagian besar usulan dan pedomantentang penatalaksanaan HIV pada anakberdasarkan penelitian pada orangdewasa.ART untuk Anak

Anak yang terinfeksi HIV sebaiknyadiobati oleh dokter spesialis anak yangberpengalaman menatalaksana HIV.

ART bekerja sangat baik pada anak. Dinegara maju, angka kematian anakdengan HIV sudah turun serupa denganorang dewasa.

Karena ARV jarang diuji coba padaanak, takaran yang terbaik kadang belumjelas. Takaran obat untuk anak umumnyaditentukan berdasarkan berat badan.Namun, kadang kala takaran ditentukanberdasarkan luasnya permukaan tubuh;rumusan ini melibatkan tinggi dan beratbadan. Kadang juga, takaran ditentukanberdasarkan perkembangan anak(Tanner stage). Seperti dibahas di atas,ada beberapa faktor yang memengaruhitingkat obat dalam aliran darah anak.Takaran obat harus diubah-ubah terus-menerus sebagaimana anak berkembang.

Beberapa ARV disediakan dalambentuk bubuk atau sirop. Semakinbanyak ARV (termasuk kombinasi)mulai tersedia dengan pil versi pediatrik,dengan kandungan masing-masing obatcocok untuk dipakai oleh anak kecil.Beberapa pil dewasa dapat dibuat puyerdan dimasukkan pada makanan atau mi-numan. Beberapa klinik mendidik anakagar bisa menelan pil. Anak yang dapatmenelan pil mempunyai lebih banyakpilihan.

Walau para dokter kadang mencobamemotong tablet dewasa sesuai dengantakaran anak, hal ini dapat menghasilkantakaran yang terlalu rendah. Unsur aktifobat mungkin tidak disebarkan secararata dalam tablet – keadaan ini seringterjadi pada obat kombinasi tetap, mis.Duviral (kombinasi AZT dan 3TC dalamsatu tablet).Kapan Sebaiknya Mulai ART?

Sulit untuk mengetahui kapan sebaik-nya anak mulai ART. Terapi lebih dinimungkin mencegah kerusakan padasistem kekebalan tubuhnya. Menunda

terapi mungkin memberi mutu hidupyang lebih baik untuk beberapa tahun.Namun, penyakit terkait HIV munculjauh lebih cepat pada anak yang tidakdiobati dibandingkan dengan orangdewasa. Tanpa pengobatan, sampai 50%anak meninggal dunia atau mengem-bangkan AIDS dalam satu tahun pertamausianya.

Oleh karena itu, menurut WHO semuaanak terinfeksi HIV di bawah usia 24bulan harus segera mulai ART, tidakmemandang jumlah CD4 atau CD4%-nya. Anak berusia 2-5 tahun denganpenyakit HIV stadium 3 (gejala sedang)atau 4 (gejala berat), atau dengan CD4%≤25% harus mulai ART. Kriteria inibelum tercermin dalam pedoman ART diIndonesia.Anak dan Kepatuhan

Kepatuhan (lihat LI 405) adalah tan-tangan besar untuk anak. Baik anak danorang tua mungkin membutuhkan lebihbanyak dukungan. Banyak anak tidakmengerti mengapa mereka harus meng-alami efek samping obat.

Sering kali orang tuanya juga terinfeksiHIV. Mereka sendiri mungkin meng-hadapi masalah dengan kepatuhan.Anaknya mungkin memakai obat ber-beda, mungkin juga dengan jadwal yangberbeda. Banyak ARV rasanya kurangenak atau mempunyai susunan (tekstur)yang aneh. Selang makanan yang lang-sung ke perut mungkin diperlukan jikaseorang balita enggan menelan obatnya.Garis Dasar

ART sangat efektif untuk mencegahpenyakit terkait HIV dan kematian padaanak. Namun pengobatan untuk anakyang terinfeksi HIV adalah rumit.Takaran yang cocok belum jelas. Anakmungkin mengalami kesulitan untukmenelan obat dan memakai setiap dosissesuai dengan jadwal.

Seperti pada orang dewasa, kepatuhanpada jadwal pengobatan sangat pentingagar virus tidak menjadi resistan ter-hadap obat. Namun ini mungkin masalahyang lebih sulit untuk anak, yangmungkin enggan memakai obat.

Anak yang HIV-positif sebaiknyadiobati oleh dokter spesialis anak yangberpengalaman menangani HIV.

Diperbarui 1 Juli 2012 berdasarkan FS 612 TheAIDS Infonet 16 Oktober 2011 dan beberapasumber lain

Page 116: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 620

MASALAH KULIT

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Penyebab Masalah Kulit?Ada tiga penyebab utama masalah kulit:

infeksi kulit yang dialami oleh Odha, efeksamping obat, dan efek HIV sendiri.Beberapa masalah kulit dapat sangat berat,bahkan gawat, jadi kita sebaiknya segeraperiksa ke dokter jika kita mengalami ruam,lesi (luka atau radang) pada kulit, ataumasalah kulit lain.

Masalah kulit sangat umum pada orangyang tidak terinfeksi HIV, terutama di daerahtropis seperti Indonesia. Penyebab umumuntuk masalah kulit termasuk alergi, reaksipada bahan yang mengganggu kulit (mis.bahan kimia atau pun sabun/detergen yangkeras), dan infeksi umum. Kita sebaiknyatidak ambil asumsi bahwa masalah kulityang kita alami ada kaitan dengan HIV atauefek samping obat antiretroviral (ARV).Pengaruh Infeksi HIV pada Kulit

Beberapa minggu setelah kita terinfeksiHIV, kita mungkin mengalami gejala serupadengan flu. Ini disebut infeksi HIV primer(lihat Lembaran Informasi (LI) 103). Gejalaini dapat termasuk ruam yang berwarnamerah dan yang tidak menimbulkan gatal.Gejala ini biasanya berlangsung 2-3 minggu,dan pulih sendiri tanpa obat.

Pada infeksi lanjutan, sistem kekebalantubuh kita menjadi rusak, dan ini dapatmenyebabkan kulit merah dan gatal-gatal.Masalah ini dapat diobati dengan krimsteroid atau obat antihistamin.

Bila kita mulai memakai terapi anti-retroviral (ART), sistem kekebalan tubuhmulai pulih. Kadang kala pemulihan ini bisamenyebabkan masalah kulit, misalnya akne(jerawat) dan folikulitis (benjolan pada akarrambut). Sebetulnya ini tanda baik, yangmenunjukkan bahwa kekebalan kita mulaipulih kembali – lihat LI 483.Dermatitis

Masalah hati yang paling umum disebutsebagai dermatitis atau eksem. Penyakit iniadalah peradangan hebat yang menyebabkanpembentukan lepuh atau gelembung kecilpada kulit hingga akhirnya pecah danmengeluarkan cairan. Dermatitis dapatdisebabkan oleh berbagai alasan danpenyakit ini dapat diobati dengan obatantihistamin. Untuk meringankan masalahkulit kering apa pun, hindari mandi lama danpenggunaan sabun yang keras atau produklain yang dapat mengganggu kulit.

Dermatitis seboroika (radang pada kelen-jar lemak kulit) sering terjadi pada bagiantubuh yang berbulu, dan kelihatan sepertiketombe berwarna agak kuning. Penyakit iniumum terkait HIV tahap bergejala; sampai80% Odha dengan penyakit HIV lanjutmengalaminya. Dermatitis dapat diobatidengan olesan steroid, atau krim atau tabletantijamur. Beberapa masalah pada jangat(kulit) kepala diobati dengan sampo (pencuci

rambut) antiketombe atau antijamur. Maduyang dilarutkan 90% dengan air hangat jugadapat berguna untuk mengobati dermatitisseboroika dan ketombe.Masalah Kulit karena Infeksi

Infeksi kulit biasanya dibagi menjadi tigagolongan: infeksi disebabkan oleh bakteri,jamur atau virus.

Tinea adalah infeksi jamur yang menye-babkan kulit merah yang mengeripik dandaerah yang putih dan lembab. Tinea diobatidengan krim antijamur. Minyak pohon teh(tea tree oil) mungkin juga efektif. Jagalahagar kulit tetap kering dan menghindaribahan yang dapat menimbulkan gatal,misalnya deodorant (pembasmi bau badan).

Folikulitis adalah infeksi kulit, kemung-kinan disebabkan oleh ragi, yang diobatidengan obat antijamur.

Impetigo adalah infeksi bakteri pada kulit,dengan luka berlapis keras berwarna merah-kuning. Impetigo juga dapat menularkanakar rambut, dengan menyebabkan bisul danabses. Penyakit ini diobati dengan antibiotik.

Jerawat yang kecil seperti mutiara dapatdisebabkan oleh moluskum (lihat LI 511),atau oleh infeksi jamur misalnya kriptokokus(lihat LI 503). Moluskum dapat menyebarsecara sangat cepat dan seharusnya segeradiobati.

Kutil, terutama kutil pada alat kelamin ataudubur yang disebabkan oleh HPV (LI 507)sering dialami oleh Odha.

Psoriasis dan kudis juga dapat menye-babkan masalah kulit untuk Odha, sepertijuga beberapa penyakit terkait HIV, misalnyaherpes (LI 514), sarkoma Kaposi (LI 508),histoplasmosis (LI 527), MAC (LI 510), danTB (LI 515).Efek Samping Obat

Odha sering mengalami efek samping obatyang memengaruhi kulit, misalnya ruam.Sebagian besar ringan dan pengobatan dapatdilanjutkan. ARV golongan NNRTI dapatmenyebabkan ruam baru setelah kita mulaimemakai obat – nevirapine pada 20-30%penggunanya, dan efavirenz pada 5%. Ruamini biasanya ringan (gatal-gatal) dan hilangsetelah tubuh kita membiasakan diri pada obat.Namun masalah dapat menjadi gawat, sampaike sindrom Stevens-Johnson (LI 562).

Untuk mengurangi kemungkinan terjadi-nya efek samping, beberapa obat dapatdimulai dengan dosis lebih rendah. Misalnyanevirapine HARUS dimulai dengan dosisseparuh dan dosis penuh baru dipakai setelahdua minggu. Bicara dengan dokter sebelummengurangi dosis obat apa pun.

Abacavir, sebuah ARV lain, dapat menye-babkan ruam sebagai reaksi alergi yangdapat menjadi gawat. Bila kita pakaiabacavir dan mengalami ruam, kita haruslangsung berhenti memakai obat tersebutdan tidak pernah memakainya lagi untuk

seumur hidup.Obat lain yang sering dipakai untuk

mengobati infeksi terkait HIV juga dapatmenyebabkan ruam. Obat ini termasukkotrimoksazol (LI 535) dan dapson (LI 533).

Jika ruam tidak dapat ditahan, mungkinkita harus berhenti penggunaan obat yangmenyebabkannya. Mungkin kita dapat cobamemakainya kembali setelah beberapawaktu, namun jika ruamnya berat, obattersebut tidak dapat dipakai lagi.

Kadang ada laporan bahwa kulit menjadisemakin gelap setelah mulai beberapa ARV.Belum jelas mengapa ini terjadi, tetapimasalah ini tidak berbahaya, walau dapatmengganggu.Cahaya Matahari

Odha sering kali melaporkan kulitnyalebih peka terhadap cahaya matahari. Inidapat disebabkan HIV sendiri atau efeksamping obat. Untuk mencegah terbakarcahaya matahari, mengoleskan kulit denganlosion anticahaya matahari (sunblock) satujam sebelum kita keluar. Satu produk yangcocok adalah Vaseline Intensive CareHealthy Sunblock SPF 30/PA++ (angka SPFmenunjukkan kemampuannya untuk menya-ring cahaya – harus 30 atau lebih). Waktudioleskan, jangan raba-raba – lotion itu tidakharus masuk ke kulit.Mandi

Masalah kulit dapat diburukkan dengancara mandi. Penggunaan sabun yang ‘keras’,terutama sabun desinfektan misalnya sabunDettol, merangsang masalah kulit. Lebihbaik kita pakai sabun yang halus, sepertisabun cair khusus untuk bayi. Lagi pula, bilakita mandi dua kali sehari, mungkin sebaik-nya kita hanya mandi dengan sabun sekalisehari. Pada kali yang lain, kita bisa manditanpa sabun.Garis Dasar

Masalah kulit dapat disebabkan olehberbagai alasan, termasuk alergi, infeksiHIV, infeksi atau efek samping obat, danjuga sangat umum pada orang yang tidakterinfeksi HIV. Masalah kulit juga dapat di-burukkan oleh cahaya matahari atau sabun.

Infeksi kulit dapat diobati; jangan raguperiksa ke dokter. Namun masalah kulitdapat kambuh, terutama bila sistem keke-balan tubuh sudah mulai rusak. Karena kitalebih rentan terhadap infeksi kulit bilajumlah CD4 kita rendah, sering kali caraterbaik untuk mengobati masalah kulitterkait HIV adalah dengan memulai ART.

Masalah kulit yang dialami sebagai efeksamping obat dapat berat atau pun gawat.Setelah kita mulai memakai obat tertentu,sebaiknya kita segera periksa ke dokter jikakita mengalami ruam.

Diperbarui 30 Mei 2011 berdasarkan FS NAM 2Februari 2011 dan beberapa sumber lain

Page 117: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 621

MASALAH PENGLIHATAN

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Masalah Penglihatan Itu?Sebagian besar Odha tidak mengalami

masalah terkait HIV yang memengaruhimatanya. Penggunaan terapi antiretro-viral (ART) dapat mencegah kerusakanpada sistem kekebalan tubuh yang dapatmemungkinkan masalah penglihatan.Namun, sebagian orang dengan sistemkekebalan tubuh yang lemah mengem-bangkan penyakit mata yang berat.Penyakit ini dapat menyebabkan kebuta-an jika tidak segera diobati.

Penyakit mata yang paling beratdisebabkan oleh virus sitomegalia (CMV– lihat Lembaran Informasi (LI) 501).Jika jumlah CD4 kita di bawah 50-75 –atau pernah di bawah angka itu, CMVdapat menyebabkan retinitis. Penyakit iniadalah kerusakan sel pada retina, bagianbelakang mata yang peka pada cahaya.

Infeksi lain yang dapat memengaruhimata kita termasuk infeksi oportunistik,misalnya virus herpes (virus variselazoster – lihat LI 514) dan toksoplasmosis(LI 517), atau infeksi biasa seperti virusherpes simpleks (LI 519) dan sifilis.Gejala Penyakit Mata

Gejala awal retinitis CMV dapattermasuk:

Penglihatan yang kabur‘Floater’ (katung-katung) baru – titikhitam yang sangat kecil yang bergerak-gerak pada ruang penglihatanTitik butaKilasan cahaya terangJika jumlah CD4 kita adalah atau

pernah rendah, kita harus menganggapgejala ini sebagai sangat penting. Kitasebaiknya segera periksa ke dokter,karena semakin cepat CMV diobati,semakin kecil kerusakannya. Jika jumlahCD4 lebih tinggi, masalah kemungkinantidak disebabkan CMV, namun sebaik-nya kita segera ke dokter.

Gejala serupa dapat disebabkan olehtoksoplasmosis, pada Odha denganjumlah CD4 di bawah 100.

Uveitis (radang pada lapisan dalammata) menyebabkan kemerahan dan rasasakit pada mata, dan penglihatan kabur.Uveitis terkait CMV juga dapat munculsebagai akibat sindrom pemulihankekebalan (lihat LI 483), biasanya segerasetelah kita mulai terapi antiretroviral(ART) dengan jumlah CD4 yang sangatrendah.

Masalah mata juga dapat disebabkanobat tertentu, termasuk rifabutin (obatanti-MAC, lihat LI 510), dan etambutol(obat anti-TB, LI 515). ddI (LI 413) danasiklovir infus juga dapat menyebabkanmasalah mata, walau jarang.

Odha juga lebih rentan terhadapkeratokonjungtivitis sika (mata kering),akibat radang pada kelenjar air matadisebabkan oleh HIV. Masalah ini dapatdiburukkan dengan membaca atau me-makai komputer secara berlebihan.Pemeriksaan Mata

Ada cara sederhana untuk mengetahuiapakah kita membutuhkan kacamata.Sediakan sehelai kertas dengan satulubang peniti. Lihat melalui lubangtersebut dengan mata tunggal satu persatu. Jika hasilnya lebih jelas, sebaiknyakita periksa ke klinik mata/optik.

Penglihatan kita juga dapat berubahsecara sementara setelah kita sakit, akibatperubahan pada lensa di mata.

Kita dapat memeriksa mata sendiriwaktu membaca, dengan mencari daerahyang bengkok-bengkok, kabur ataugelap. Cara lebih baik adalah untukmemakai gambar jaringan, yang disebutGrid Amsler. Gambar ini, dengan pedo-man untuk memakainya, dapat dimintadari dokter atau dapat diunduh dari situsweb Yayasan Spiritia.

Dokter kita dapat memeriksa bagianbelakang mata kita dengan alat khusus.Jika ditemukan masalah, mungkin kitadirujuk pada spesialis mata.

Pengobatan Masalah PenglihatanCara terbaik untuk mengobati masalah

penglihatan yang disebabkan oleh infeksioportunistik adalah dengan ART. Jikasistem kekebalan tubuh menjadi pulih,infeksi tersebut sering hilang tanpapengobatan lain. Namun, seperti dibahasdi atas, kalau kita mulai ART denganjumlah CD4 rendah, kita rentan terhadapsindrom pemulihan kekebalan, yangdapat menyebabkan atau memburukkanmasalah penglihatan.

Kerusakan pada retina akibat CMVadalah permanen dan tidak dapat dipulih-kan. Kehilangan penglihatan akibatkerusakan ini tidak dapat diperbaikidengan kacamata. Tujuan pengobatananti-CMV adalah agar mencegah keru-sakan menjadi lebih buruk. Obat misal-nya gansiklovir, foskarnet dan sidofovirdapat melambatkan atau mencegahperluasan kerusakan. Obat ini dapatdipakai dengan beberapa cara, termasukinfus intravena, suntikan langsung kemata, susuk dalam mata.

Jika masalah penglihatan disebabkanoleh infeksi lain, pengobatan yang cocokuntuk melawan infeksi dipakai. Misal-nya, untuk herpes, obat antiviral: untuktokso, antibiotik. Uveitis yang disebab-kan oleh obat dapat diobati dengan ber-henti penggunaan obat penyebab, ataumengurangi dosisnya. Gejala dapatdikurangi dengan obat antiradang.Garis Dasar

Masalah penglihatan pada Odha dapatdisebabkan oleh beberapa infeksi opor-tunistik atau infeksi biasa lain. Masalahyang disebabkan oleh infeksi opor-tunistik, misalnya CMV atau toksoplas-mosis, biasanya baru terjadi waktu sistemkekebalan sangat rusak, yang ditunjuk-kan oleh jumlah CD4 yang rendah. Jikainfeksi ini diobati dengan memakai ART,masalah penglihatan yang disebabkan-nya dapat hilang.

Namun, kerusakan pada mata akibatCMV tidak dapat dipulihkan.

Jika kita mengalami masalah peng-lihatan, sebaiknya kita segera periksa kedokter.

Diperbarui 30 Mei 2012 berdasarkan FS NAM 2Februari 2011 dan beberapa sumber lain

Page 118: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 623

MASALAH HAID

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Masalah Haid yang Dialamioleh Perempuan dengan HIV?

Banyak perempuan yang terinfeksi HIVmelaporkan perubahan pada masa haid.Perubahan ini termasuk:

perdarahan yang berlangsung lebih lamadaripada biasa,perdarahan waktu tidak haid,masa haid yang lebih cepat,haid yang lebih ringan dengan lebih lamaantara masa haid,haid kadang kala tidak terjadi, atauhaid tidak terjadi.Tambahan, beberapa perempuan dengan

HIV mengalami gejala prahaid yang lebihberat.

Namun harus ditekankan bahwa masalahhaid adalah umum pada semua perempuan,termasuk yang tidak terinfeksi HIV.Apa Penyebab Masalah HaidTerkait HIV?

Belum jelas apakah atau bagaimanainfeksi HIV berpengaruh pada haid.Sebuah penelitian di AS menunjukkanbahwa perempuan dengan HIV hanyasedikit lebih mungkin mengalami siklushaid yang lebih singkat (kurang dari 18hari) atau yang sangat panjang (lebih dari90 hari), dibandingkan perempuan HIV-negatif. Namun perempuan dengan jumlahCD4 di bawah 200 50% lebih mungkinmengalami siklus haid yang tidak teratur,dengan 90 hari atau lebih antara haid.Faktor yang memengaruhi haid padaperempuan HIV-negatif tetap sama padayang terinfeksi HIV, termasuk: kehilanganberat badan, terutama kehilangan lemak;penggunaan narkoba; infeksi berat; stresterus-menerus; dan usia lebih tua.

Tingkat trombosit yang rendah dapatmenyebabkan perdarahan yang lebih berat.Trombosit adalah sel dalam darah yangmembantu bekunya darah. Odha tidakjarang mengalami tingkat trombosit yangdi bawah normal.

Penggunaan narkoba (terutama heroin)dapat menyebabkan haid tidak terjadi.Penggunaan megestrol (Megace – lihatLembaran Informasi (LI) 540), yangmengandung hormon progesteron, jugadapat berpengaruh pada haid, terutamameningkatkan perdarahan.

Beberapa jamu dapat berpengaruh padahaid. Bila kita memakai jamu dan meng-alami masalah haid, sebaiknya kita mintabantuan dari praktisi obat jamu. Sebalik-nya, ada jamu yang dapat meringankangejala haid.

Hanya ada sedikit penelitian mengenaipengaruh obat antiretroviral (ARV) padahaid. Ada kesan bahwa beberapa proteaseinhibitor dapat meningkatkan perdarahan,

hingga terjadi anemia. Pastikan dokter tahubila kita mengalami perubahan padaperdarahan setelah kita mulai penggunaanARV tertentu.

Infeksi vagina atau leher rahim yang tidakdiobati dapat menyebabkan perdarahanyang berat atau perdarahan antara haid.Perdarahan antara haid adalah gejalainfeksi HPV yang lanjut – lihat LI 507.Infeksi ini dapat menyebabkan kanker leherrahim, jadi sebaiknya gejala ini segeradilaporkan pada dokter.Mati Haid (Menopause)

Perempuan berusia antara 45-55 tahundapat masuk masa perimenopause, saatsiklus haidnya berubah dan melambatsebelum berhenti total. Perempuan berusiadi atas 40 kadang mengalami perdarahanlebih berat karena mereka tidak menge-luarkan telur pada setiap siklus haid. InfeksiHIV, terutama jumlah CD4 yang rendah,berhubungan dengan permulaan mati haidpada usia lebih dini.

Perempuan yang tidak haid dapat meng-alami rasa sakit pada panggul, payudarabengkak atau ‘hot flashes’ (rasa hangatyang terjadi dan hilang secara tiba-tiba).Bagaimana Diagnosis Masalah Haid

Sebaiknya kita membahas perubahan apasaja pada masa haid dengan dokter dandokter kandungan. Perdarahan berat dapatmenyebabkan anemia (lihat LI 552).

Untuk membantu diagnosis sumbermasalah, dokter dapat melakukan beberapates, termasuk:

tes hamil jika masa haid lewat,tes darah untuk mengukur tingkat trom-bosit dan hemoglobin (Hb),tes tingkat hormon,pemeriksaan panggul terhadap kesakitanatau bengkak,tes Pap (lihat LI 507).Untuk membantu mencari alasan peru-

bahan pada masa haid, kita dapat membuatcatatan harian haid selama tiga atau empatbulan. Waktu kita mulai perdarahandianggap hari pertama siklus haid. Catatberapa lama perdarahan berlangsung,apakah kita harus pakai lebih banyak ataulebih sedikit pembalut daripada biasa, bilaada perdarahan setelah haid, dan jika adarasa sakit yang luar biasa. Catatan harianhaid juga dapat berguna untuk mencatatgejala prahaid, baik fisik (perut kembung,sakit kepala, buang air besar, dll.) maupunemosi (tekanan, depresi, kegelisahan, dll.).Bagaimana Masalah Haid Diobati?

Pengobatan untuk gangguan haid akanberbeda, tergantung pada masalah danpenyebabnya. Penggunaan terapi anti-retroviral (ART) dapat mengurangi viralload, meningkatkan jumlah CD4, dan

mengurangi risiko mengembangkan penya-kit yang berlanjut ke AIDS. ART juga dapatmembantu meningkatkan berat badan,terutama lemak, yang dalam giliran dapatmembantu mengatur haid.

Tingkat hormon testosteron pada bebe-rapa perempuan dengan wasting (lihatLI 518) dapat rendah; tambahan testosteronmungkin dapat membantu.

Gejala mati haid dapat diobati denganmenambah hormon estrogen dan/atauprogesteron.Hidup dengan Gejala Prahaid

Gejala fisik dan emosi prahaid umumnyaberkembang satu hingga 14 hari sebelumhaid. Walaupun hampir semua perempuanmengalami beberapa gejala prahaid,banyak perempuan terinfeksi HIV melapor-kan gejala yang lebih sering dan berat. Adabanyak macam pengobatan untuk gejalaprahaid, dan kita mungkin harus mencobabeberapa pendekatan atau gabungansebelum bertemu yang cocok untuk kita.

Perubahan apa yang dimakan kuranglebih dua minggu sebelum haid dapatmembantu dengan gejala prahaid. Banyakahli menyarankan mengurangi atau meng-hentikan penggunaan kafein dan gula(dapat merangsang gejala), garam (dapatmeningkatkan perut kembung), dan alkohol(yang dapat memburukkan depresi).Beberapa perempuan menemukan bahwaolahraga secara rutin dapat meringankangejala prahaid.

Penggunaan 50-200mg vitamin B6 dan200-800 IU vitamin E, asam lemak omega-3 serta juga tambahan zat magnesium dapatmembantu. Kapsul evening primrose oildapat membantu mengurangi sakit payu-dara, perut kembung, lekas marah, dan de-presi. Produk kedelai juga dapat membantumenghadapi gejala umum.

Memakai asam mefanamat, naproksenatau ibuprofen selama kurang lebih satuminggu sebelum haid dapat meringankangejala prahaid. Ada juga beberapa obatresep yang dapat membantu dengan gejalafisik dan emosi –bahas dengan dokter.Garis Dasar

Perempuan terinfeksi HIV dapat meng-alami berbagai macam masalah haid yangmungkin tidak berhubungan langsungdengan HIV. Masalah ini sebaiknyadiperiksa dengan baik oleh dokter umumatau dokter kandungan.

Jika penyebab masalah ditemui, masalahdapat diobati. Walaupun penyebab tidakjelas, ada banyak macam pengobatan yangdapat meringankan gejala.

Diperbarui 5 November 2012 berdasarkan FSCATIE Maret 2000 dan beberapa sumber lain

Page 119: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 624

Afte (Seriawan)

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Afte Itu?Afte (aphthous ulcers), yang sering

disebut sebagai seriawan, adalah tukak(luka terbuka) yang bulat atau jorong(bulat panjang), yang dapat berkembangpada selaput lendir mulut (termasuk lidah)atau alat kelamin. Tukak tersebut biasanyaterbentuk pada kulit dalam mulut yangtidak terikat dengan tulang dan yangberwarna merah jambu yang halus.Misalnya, afte dapat berkembang di dalambibir dan pipi, dan di bawah lidah. Tukakini biasanya tidak terbentuk pada langit-langit mulut yang keras atau pada gusi.Afte tidak sama dengan kandidiasis (lihatLembaran Informasi (LI) 517), walaupunkandidiasis juga sering disebut sebagaiseriawan. Agar tidak yang kebingungan,lembaran informasi ini akan terus me-makai nama medis, yaitu afte.

Walaupun afte sendiri tidak pernahmenjadi gawat, tukak ini dapat sangat sakit.Rasa sakit yang sangat dalam mulut dapatmengganggu asupan makan, sehingga dapatmemburukkan kehilangan berat badan (lihatLI 518). Rasa sakit dapat berlanjut hinggasepuluh hari, dan tukak biasanya pulihdalam 1-3 minggu. Afte yang besar, denganukuran lebih dari 1cm, dapat membutuhkanwaktu yang lebih lama.

Afte tidak masuk dalam daftar penyakityang mendefinisikan AIDS. Jadi bila kitaterinfeksi HIV dan mengalami afte, initidak berarti kita AIDS. Namun, afte lebihumum pada Odha dan lebih mungkinkambuh pada Odha. Afte juga umumnyaterjadi berkaitan dengan masalah kese-hatan lain, termasuk penyakit Crohn.

Walaupun afte sangat umum di antaraorang terinfeksi HIV maupun yang tidakterinfeksi HIV, masih belum jelas apapenyebabnya. Kemungkinan kelebihankegiatan oleh sistem kekebalan tubuh adahubungan dengan afte, tetapi mekanismetidak diketahui.

Bila ada riwayat afte di keluarga kita,kita lebih mungkin mengalami afte juga.Afte juga dapat disebabkan stres emosidan kekurangan tidur. Bila kita menggigitpipi bagian dalam, ini dapat menyebabkanafte. Orang dengan masalah gizi, misal-nya kekurangan vitamin B, zat besi atauasam folat, lebih mungkin mengalami afte.Beberapa perempuan melaporkan aftepada waktu tertentu dalam masa haidnya.Apa Gejala Afte?

Afte biasanya mulai sebagai perasaanterbakar atau geli. Biasanya gejala inidiikuti dengan bintik atau benjol merah,yang berkembang menjadi tukak terbuka.

Tukak tersebut umumnya kecil, denganukuran di bawah 1cm, tetapi dapat lebihbesar. Dapat membentuk satu tukak, dapatpula beberapa tukak pada satu tempat.

Afte sering sangat sakit dan dapatmenyebabkan kesulitan makan atauminum beberapa jenis makanan/mi-numan.

Setelah afte mulai pulih, terbentukselaput berwarna putih-abu-abu melapisitukak. Setelah pulih, afte yang besar dapatmeninggalkan bekas.Bagaimana Afte Didiagnosis?

Mendiagnosis afte dapat sulit, karenatukaknya serupa dengan tukak yangdisebabkan oleh infeksi virus, seperti virusherpes simpleks (HSV – lihat LI 519).Luka yang diakibatkan HSV cenderungdangkal dan terjadi pada jaringan keras.Obat yang dipakai untuk mengobati HSVtidak memulihkan afte.

Biopsi jarang dibutuhkan untuk men-diagnosis afte. Namun bila tukaknyabesar, mungkin biopsi harus dilakukanuntuk mengesampingkan masalah yanglebih berat, misalnya kanker.Bagaimana Afte Diobati?

Biasanya afte tidak perlu diobati, danakan pulih sendiri. Namun ada beberapacara yang sederhana untuk mengurangirasa sakit dan kesulitan makan:

Hindari makanan pedas, asam, keras,atau terlalu panasHindari minuman soda atau air jerukPakai sedotan waktu minumBerkumur dengan air garamAda yang menganggap bahwa madudapat mengurangi rasa sakitBila masih tidak nyaman, seka tukak

dengan larutan 50% hidrogen peroksidadengan air. Kemudian seka sedikitmagnesium hidroksida pada tukak 3-4 kalisehari. Ini tidak hanya mengentengkan,tetapi tampaknya juga membantu pemu-lihan.

Krim kortikosteroid adalah jenis obatyang umumnya dipakai untuk mengobatiafte yang berat. Obat topikal (setempat)ini dapat mengurangi kegiatan sistemkekebalan tubuh, yang dianggap sebagaipenyebab tukaknya, pada tempat tukakbertumbuh. Kortikosteroid setempat yangpaling efektif adalah betametason, fluo-kinonid, fluokinolon, klobetasol, hidro-kortison, dan triamkinolon. Obat setempatini harus dipakai dengan hati-hati, karenabanyak di antaranya (kecuali hidro-kortison dan triamkinolon) dapat mengu-rangi pembuatan adrenalin (suatu hormonyang penting) oleh kelenjar adrenal, yang

ada di atas ginjal. Penggunaan obattersebut untuk waktu terlalu lama jugadapat meningkatkan kemungkinan tim-bulnya beberapa infeksi dalam mulut,seperti kandidiasis.

Afte yang besar, atau tukak yang tidakmenjadi pulih setelah memakai kortiko-steroid setempat, sering diobati dengankortikosteroid yang dipakai dalam bentukpil, misalnya prednison. Kadang penam-bahan antihistamin (obat antialergi) dan/atau obat bius (mis. lidokain) dapatmembantu mengobati rasa nyeri terkaitdengan afte yang besar.

Talidomid sudah dibuktikan sebagaiobat yang sangat efektif untuk tukak.Namun, obat ini hanya disetujui di ASuntuk mengobati kusta. Obat ini tidakboleh dipakai oleh perempuan hamilatau yang mungkin akan menjadihamil. Talidomid dapat menyebabkancacat lahir yang sangat parah.

Penting kita menjaga gizi yang baikselama pemulihan afte. Makan makananyang halus dan lunak.Apakah Afte Dapat Dicegah?

Sebetulnya, tidak, karena belum jelassiapa yang paling berisiko terhadap afte.Afte dapat dialami oleh Odha dengansistem kekebalan tubuh yang sehat atauyang sudah rusak, jadi tidak jelas apakahterapi antiretroviral (ART) dapat mem-bantu mengurangi risiko, atau membantupengobatan afte.Garis Dasar

Afte, yang juga disebut sebagai seria-wan, adalah tukak yang biasanya dialamidalam mulut. Walaupun tidak gawat, aftedapat terasa sangat sakit, selama sampaisepuluh hari.

Afte dapat berkembang pada orang tidakterinfeksi HIV, tetapi lebih sering dialamioleh Odha. Namun afte tidak dianggapsebagai infeksi oportunistik atau penya-kit yang mendefinisikan AIDS.

Afte biasanya pulih sendiri tanpa obat,tetapi ada beberapa cara sederhana untukmengurangi rasa sakitnya.

Tukak yang lebih berat dapat diobatidengan krim kortikosteroid, tetapi bilatukak besar, mungkin pil kortikosteroiddapat lebih efektif. Talidomid juga dapatdipakai untuk mengobatinya, tetapi obattersebut sulit terjangkau, karena menye-babkan cacat lahir yang parah bila dipakaioleh perempuan hamil.

Ditinjau 30 Mei 2012 berdasarkan FSAIDSMeds.com 5 Maret 2004 dan hlm. AETCcm-413 edisi 2006

Page 120: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 651

HIV DAN PENYAKIT GINJAL

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Mengapa Odha PerluMemperhatikan Penyakit Ginjal?

HIV dapat mengakibatkan kegagalanginjal sebagai akibat infeksi HIV padasel ginjal. Masalah ini disebut sebagainefropati terkait HIV (HIV-AssociatedNephropathy) atau HIVAN. Penyebablain penyakit ginjal termasuk diabetesdan darah tinggi. Di AS, semua masalahini, khususnya HIVAN, lebih umum padaorang keturunan Afrika-Amerika; tidakdiketahui keadaan di Indonesia. Peng-gunaan beberapa obat yang dipakaiuntuk mengobati infeksi terkait HIV ataumasalah kesehatan terkait juga dapatmenyebabkan penyakit ginjal. Masalahginjal dapat mengakibatkan penyakitginjal tahap akhir (ESRD) atau kega-galan ginjal, yang dapat membutuhkandialisis atau pencangkokan ginjal.

Angka penyakit ginjal pada Odhasudah menurun secara bermakna sejakadanya terapi antiretroviral (ART).Namun kurang lebih 30% Odha dapatmengalami penyakit ginjal. Penyakitginjal yang berlanjut dapat menyebabkanpenyakit jantung (lihat Lembaran Infor-masi (LI) 652) dan tulang (LI 557).Apa Fungsi Ginjal?

Fungsi utama ginjal adalah menyaringsisa-sisa makanan. Ginjal menyerap apayang dibutuhkan dan mengeluarkan sisa-sisa dalam air seni. Sisa-sisa yang palingpenting adalah kelebihan natrium dan air.Masing-masing ginjal memiliki kuranglebih satu juta unsur penyaring yangdikenal sebagai nefron. Nefron:

mengeluarkan sisa-sisa dari tubuhmengaturkan volume dan tekanandarah, danmengatur tingkat elektrolit dan ke-asaman darah

Apa Tanda Masalah Ginjal?Sayangnya, kebanyakan gejala penya-

kit ginjal hanya muncul ketika sebagianbesar fungsi ginjal sudah hilang. Pem-bengkakan pada kaki dan muka atauperubahan pada pembuangan air senidapat timbul. Gejala lain, misalnyakelelahan dan hilangnya nafsu makan,dapat sulit dibedakan dari penyakit lain.

Dokter kita harus memantau fungsiginjal kita, walau kita tidak mempunyaigejala. Tes paling umum untuk fungsiginjal adalah dengan tes air seni. Tessederhana dengan ‘dipstick’ dipakaiuntuk mengukur tingkat protein, gula,keton, darah, nitrit, serta sel darah putihdan merah. Tingkat protein dalam air seniyang rendah dapat timbul sebelumpenyakit ginjal mengakibatkan hilang-nya fungsi ginjal.

Hampir sepertiga Odha mempunyaitingkat protein yang tinggi dalam air seni,yang mungkin menandai masalah ginjal.

Tes ginjal lain termasuk tingkat ureanitrogen darah atau BUN, tingkatkreatinin dalam darah, dan cepatnyapembuangan kreatinin.

BUN muncul dalam darah saat proteindiuraikan, yang umumnya dikeluarkanoleh ginjal. Tingkat BUN yang tinggidapat disebabkan oleh dehidrasi, kon-sumsi protein yang tinggi, atau kegagalanjantung atau ginjal. Tingkat BUN yangtinggi harus memicu pencarian penyakitginjal.

Kreatinin terbentuk dengan pergantiansel otot secara normal. Tingkat kreatinindalam darah mengukur fungsi ginjal.Tingkat yang tinggi biasanya karenamasalah dalam ginjal. Tingkat kreatininbiasa dipakai oleh dokter untuk menge-tahui baik-buruknya fungsi ginjal.

Tingkat kreatinin yang diukur harusdisesuaikan untuk ras, usia, berat badandan jenis kelamin. Rumusan yang palingumum untuk menyesuaikan kreatininadalah rumusan Cockcroft-Gault. Rumu-san lain adalah MDRD (Modification inDiet in Renal Disease). Hasil rumusanini memberi ukuran yang disebut sebagaiGFR (glomerular filtration rate).

Para dokter memakai GFR untukmendapatkan gambaran artinya tingkatkreatinin yang benar. Orang tanpapenyakit ginjal mempunyai GFR kuranglebih 100. Sebagaimana penyakit ginjalmengurangi fungsi ginjal, GFR menurun.Orang membutuhkan pencangkokanginjal atau dialisis saat GFR menurun dibawah kurang lebih 15. Lihat LI 136untuk informasi lebih lanjut mengenai tesfungsi ginjal.

Tes skrining air seni yang sederhanauntuk protein adalah cara paling pekauntuk mendiagnosis penyakit ginjal.Orang yang berisiko penyakit ginjalsebaiknya melakukan tes ini setiap tahun.

Apa Faktor Risiko PenyakitGinjal?

Penyakit ginjal lebih sering ditemuipada orang:

Keturunan Afrika-AmerikaPenderita diabetesMengalami tekanan darah yang tinggiLanjut usiaJumlah CD4-nya yang lebih rendahViral loadnya yang lebih tinggiTerinfeksi hepatitis B atau COdha sebaiknya diskrining secara hati-

hati untuk tanda diabetes atau darahtinggi. Odha sebaiknya mengendalikantingkat gula darah dan tekanan darahsemaksimal mungkin.Pengobatan HIV dan Ginjal

Beberapa obat yang dipakai oleh Odhadapat membebani ginjal secara berat.Obat ini termasuk antiretroviral (ARV)dan beberapa obat yang dipakai untukmengobati masalah kesehatan terkaitHIV.

Takaran beberapa obat yang diurai-kan oleh ginjal perlu dikurangi bagimereka dengan masalah ginjal. Pasti-kan dokter tahu bila kita memilikimasalah ginjal.Dialisis dan Pencangkokan Ginjal

Ada Odha yang telah menjalani dialisisdan beberapa sudah menerima pencang-kokan ginjal. Ada beberapa kekhawa-tiran dalam mempertahankan sistemkekebalan tubuh pascapencangkokan,maka sebagian besar pusat pencang-kokan organ hanya melayani Odhadengan jumlah CD4 di atas 200 dandengan viral load yang tidak terdeteksi.Keberhasilan pada Odha ini biasanyasama dengan pasien cangkok ginjal padaumumnya.Garis Dasar

Infeksi HIV dapat menimbulkanmasalah ginjal yang kemudian ber-kembang semakin berat. Juga, Odhayang mempunyai masalah ginjal perlumengurangi takaran obat yang dipakai.

Masalah ginjal sering tidak tampaksebagai gejala penyakit. Adalah pentinguntuk melakukan pemeriksaan air senisecara rutin untuk mencari tanda-tandamasalah ginjal.

Diperbarui 5 November 2012 berdasarkan FS 651The AIDS Infonet 23 Januari 2012

Page 121: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 652

HIV & PENYAKIT KARDIOVASCULAR

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Penyakit Kardiovaskular Itu?Penyakit kardiovaskular (cardio-

vascular disease/CVD) termasuk seke-lompok masalah terkait dengan jantung(kardio) atau pembuluh darah (vaskular).Penyakit kardiovaskular termasuk:

penyakit jantung koroner (seranganjantung)angina (nyeri pada dada akibat keku-rangan aliran darah ke jantung)penyakit serebrovaskular (masalahdengan pembuluh darah di otak, ter-masuk stroke)tekanan darah yang tinggi (hipertensi)penyakit urat nadi perifer (pembuluhdarah pada kaki yang tersumbat)penyakit jantung rematik (komplikasiinfeksi tenggorokan)penyakit jantung bawaan (akibat cacatlahir)kegagalan jantungDi seluruh dunia, penyakit kardiovas-

kular adalah penyebab 30% semuakematian.Mengapa Odha Harus PeduliMengenai Penyakit Kardiovaskular?

Oleh karena terapi antiretroviral (ART)begitu efektif, Odha bertahan hidup lebihlama. Beberapa penelitian menunjukkanbahwa penyakit kardiovaskular adalahpenyebab 20% kematian pada Odha.

Odha mempunyai angka penyakit kar-diovaskular yang lebih tinggi diban-dingkan masyarakat umum. Infeksi HIVsendiri meningkatkan faktor risiko untukpenyakit kardiovaskular. Infeksi inimungkin juga memburukkan penyakitkardiovaskular dalam cara yang kitabelum mengerti. ART juga dapat mening-katkan risiko penyakit kardiovaskular.Apa Penyebab PenyakitKardiovaskular

Angina disebabkan oleh penyumbatanyang mengakibatkan kekurangan alirandarah ke jantung. Serangan jantung danstroke disebabkan waktu penyumbatanmenjadi begitu besar sehingga jantung

atau otak mengalami kerusakan. Penye-bab paling lazim adalah penumpukanendapan berlemak pada lapisan dalampembuluh darah. Pembuluh darah ter-sebut menjadi semakin sempit dankurang lunak. Hal ini disebut sebagaiaterosklerosis (atau pengerasan uratnadi), dan dapat menyebabkan angina.

Akibat aterosklerosis, pembuluh darahlebih mungkin tersumbat dengan gum-palan darah. Waktu hal ini terjadi,pembuluh yang tersumbat tidak dapatmengalihkan darah ke jantung dan otak.Kemudian, organ itu menjadi rusakakibat kekurangan darah.

Penyebab utama penyakit kardiovas-kular (angina, serangan jantung danstroke) adalah penggunaan tembakau,kolesterol tinggi, tekanan darah yangtinggi, dan diabetes. Kurang olahragadan makanan yang kurang sehat mem-burukkan tingkat kolesterol, tekanandarah dan diabetes.

Penuaan, jenis kelamin laki-laki, danriwayat penyakit kardiovaskular dikeluarga juga meningkatkan risikopenyakit kardiovaskular.

ART dapat meningkatkan lemak dalamdarah (kolesterol dan trigliserida, lihatLembaran Informasi (LI) 123). ART jugadapat membantu terjadinya diabetes danresistansi insulin. Masalah ini adalahfaktor risiko untuk penyakit jantung.

HIV mengurangi kolesterol ‘baik’ danmeningkatkan trigliserida. HIV menye-babkan peradangan –lihat LI 484.Masalah ini juga dapat meningkatkankejadian penyakit kardiovaskular.

Keseluruhan, angka penyakit kardio-vaskular di antara Odha adalah cukuprendah. Namun karena HIV dan pengo-batannya dapat meningkatkan risikopenyakit kardiovaskular dalam beberapacara, kita sebaiknya menilai risikopenyakit kardiovaskularnya. Bila risikoini tinggi, kita mungkin harus mengambiltindakan khusus untuk menurunkannya.

Bagaimana Risiko PenyakitKardiovaskular Diukur?

Cara yang paling umum untuk menilairisiko penyakit kardiovaskular adalahFramingham Risk Assessment. Alatpenghitung tersedia di Internet di http://hin.nhlbi.nih.gov/atpiii/calculator.asp

Hitungan Framingham tidak disesuai-kan untuk HIV. Tampaknya penilaian inicukup persis untuk Odha. Sekarang adaalat penghitung baru untuk Odha. Alatpenghitung D:A:D ini tersedia di http://w w w . c p h i v . d k / T O O L S /D A D R i s k E q u a t i o n s / t a b i d / 4 3 7 /Default.aspxBagaimana Risiko PenyakitKardiovaskular Dapat Dikurangi?

Sebuah penelitian yang sangat besarmenemukan bahwa orang yang memakaiprotease inhibitor mempunyai risikopenyakit kardiovaskular yang sedikitlebih tinggi dibandingkan mereka yangmemakai NNRTI. Penelitian ini jugamenemukan risiko yang sedikit lebihtinggi untuk pasien yang memakaiabacavir atau ddI. Risiko ini hilang enambulan setelah pasien tersebut berhentimemakai obat itu.

Tindakan yang paling penting yangdapat kita lakukan untuk mengurangirisiko penyakit kardiovaskular adalahmengurangi faktor risiko yang umum.Berhenti merokok mempunyai dampakterbesar. Juga, mengubah pola makandan olahraga dapat mengurangi tingkatkolesterol, trigliserida dan glukosa(gula). Namun intervensi pola hiduphanya menunjukkan hasil yang terbatas.Bagaimana dengan MenggantiObat?

Beberapa Odha mengganti obatnyaagar mengurangi tingkat kolesterolnya.Namun belum ada bukti bahwa tindakanini berhasil.

Sebuah penelitian baru-baru ini me-nunjukkan bahwa risiko penghentianART lebih tinggi. Orang yang berhentimemakai ART mengalami lebih banyakmasalah kesehatan, termasuk penyakitkardiovaskular, dibandingkan merekayang meneruskan ART-nya.

Diperbarui 9 Juni 2012 berdasarkan FS 652 TheAIDS Infonet 17 Desember 2011

Page 122: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 653

MASALAH MULUT

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Masalah Mulut Itu?Banyak masalah berkaitan dengan HIV

memengaruhi mulut, dan menyebabkangejala misalnya tukak (ulkus), mulutkering dan lesi (luka) yang sakit. Masalahmulut disebabkan oleh infeksi jamur, virusatau bakteri. Infeksi tersebut mungkintanda awal kerusakan sistem kekebalantubuh. Terapi antiretroviral (ART) danpengobatan khusus dapat menyeranginfeksi mulut. Pemeriksaan medis/gigisecara berkala dapat mencegah masalahmulut yang berat. Menyikat gigi dua atautiga kali sehari diusulkan untuk memasti-kan kesehatan mulut dan gigi. Perokoklebih mungkin mengalami infeksi padamulut dibandingkan dengan non-perokok.Mulut Kering dan Kelenjar LudahBengkak

Mulut kering dapat disebabkan olehpenyakit yang berkenaan dengan air liur.Penyakit ini, yang berkaitan dengan HIV,menyebabkan pembengkakan pada ke-lenjar ludah. Masalah ini terutama lazimpada anak HIV-positif. ART dapat mem-perkecil kelenjar yang bengkak.

Mulut kering juga menjadi efek sampingdari obat misalnya ddI dan proteaseinhibitor.

Mulut kering dapat menyebabkankesulitan mengunyah dan pencernaan, dantingkat asam yang tinggi di mulut. Hal inimeningkatkan kemungkinan kandidiasis(lihat Lembaran Informasi (LI) 516),infeksi bakteri dan kerusakan pada gigi.Ada beberapa tips yang dapat membantumembasahkan mulut kering:

Sering sesap air atau minuman tanpagulaKunyah permen karet yang tidak me-ngandung gulaHindari rokok, alkohol dan sirihHindari makanan asinMinta dokter meresepkan ludah buatan

Seriawan (Afte) – lihat LI 624Tukak mulut atau afte, yang biasa

disebut seriawan, adalah luka yang sakitpada gusi, lidah atau tenggorokan. Tukakini dapat menghalangi menelan makanandan minuman. Penyebabnya belum dike-tahui, namun mungkin masalah ini adakaitan dengan kelompok virus herpes(misalnya CMV dan virus Epstein-Barr/EBV). Tukak kecil dapat pulih setelah kitamemakai obat kumur mulut, obat biuslokal, atau krim steroid. Untuk tukak yangsulit hilang, talidomid dapat efektif;namun obat ini sulit diperoleh dan tidakboleh dipakai oleh ibu hamil.

Kandidiasis – lihat LI 516Kandidiasis mulut (sering salah disebut

sebagai seriawan) menyebabkan gum-palan putih dalam mulut dan tenggorokan.Daerah yang merah dan radang dalammulut dapat terjadi. Kandidiasis dise-babkan oleh tumbuhnya jamur yang biasa-nya ada tetapi secara berlebihan. Hal inidapat terjadi waktu sistem kekebalantubuh mulai rusak (misalnya denganjumlah CD4 di bawah 300). Kandidiasisjuga dapat diperburuk oleh antibiotik.

Jamur kandida juga dapat mengakibat-kan kheilitis angularis (retak-retak padasudut mulut) walau masalah ini juga dapatdisebabkan oleh masalah lain termasukkekurangan vitamin B12 dan diabetes.

Beberapa obat antijamur efektif ter-hadap kandidiasis mulut. Yang palingmanjur dan kurang toksik (beracun)adalah flukonazol (lihat LI 534). Obatdengan dosis rendah dapat dipakai untukmencegah kandidiasis. Namun beberapadokter tidak menyetujui penggunaannyakarena hal ini dapat menimbulkan resis-tansi terhadap obat tersebut.

Obat yang dipakai untuk kandidiasisdapat berinteraksi dengan obat lain(misalnya protease inhibitor). Sebaiknyakita membahas masalah ini dengan dokter.Kanker Mulut

Ada bukti bahwa Odha lebih mungkinmengembangkan kanker mulut dantenggorokan. Kanker ini dikaitkan denganjenis human papiloma virus (HPV)tertentu – lihat LI 507.Oral Hairy Leukoplakia (OHL)

OHL menyebabkan daerah putih dengantonjolan kecil seperti bulu yang biasanyaterjadi pada sisi lidah, walaupun jugadapat dilihat pada lidah bagian atas ataubawah, atau di dalam pipi. Daerah tersebuttampaknya seperti kandidiasis, tetapi tidakmudah dicabut jika digores dengan sikatgigi. OHL disebabkan EBV. Sebagianbesar orang di dunia terinfeksi EBV, tetapiinfeksi ini hanya menyebabkan penyakitpada orang dengan sistem kekebalantubuhnya rusak.

OHL biasanya terjadi pada orangdengan jumlah CD4 di bawah 200,walaupun dapat dialami oleh orangdengan jumlah CD4 di atas 500, ataubahkan orang yang tidak terinfeksi HIV.

OHL dianggap sebagai penyakit lunak(tidak berbahaya); berarti jarang menye-babkan masalah fisik yang berat, dan tidakberkembang menjadi berat. Karena ini,OHL jarang diobati, walaupun ARTbiasanya memulihkannya. Terapi untuk

herpes, kutil, kandidiasis dan CMVkadang kala dapat efektif terhadap OHL.Gingivitis (Radang Gusi)

Gusi yang meradang dan sakit, disebutgingivitis, disebabkan bakteri dalam plak(endapan) pada gigi. Bakteri menginfeksigusi dan menyebabkan radang, bengkak,perdarahan dan napas yang busuk. PadaOdha dengan jumlah CD4 sangat rendah,infeksi ini dapat menjadi semakin berat,dan dapat meluas pada dan merusaktulang rahang di bawah gusi. Infeksi inidapat dicegah dengan sering menyikatgigi. Antibiotik dan obat kumur dapatmenyerang infeksi, walaupun beberapaobat kumur dapat menyakitkan.

Baru-baru ini, penyakit gusi dikaitkandengan tingkat peradangan yang lebihtinggi (lihat LI 484) di seluruh tubuh. Halini dapat meningkatkan risiko penyakitjantung dan stroke.Herpes Simpleks – lihat LI 519

Luka selesma adalah lesi yang kecil dansakit pada bibir atau mulut, umumnyadisebabkan oleh virus herpes HSV-1. Inidapat membutuhkan beberapa mingguagar menjadi pulih. Jika kita yang HIV-positif mengalami herpes mulut ataukelamin yang berat dan terus-menerus,kita digolongkan sebagai sudah memasukitahap AIDS. Luka selesma dapat diobatidengan krim antiherpes; namun beberapadokter ragu tentang keefektifannya. Obatmisalnya asiklovir dan valasiklovir oraldipakai untuk mengobati dan/atau men-cegah jangkitan herpes.Sarkoma Kaposi (KS) danLimfoma

KS (LI 508) dan limfoma (LI 509)kadang kala dapat memengaruhi mulut.Garis Dasar

Sering kali, masalah mulut dapatmenjadi tanda pertama infeksi HIV ataumenunjukkan sudah waktu kita mulaiART. Oleh karena itu, sebaiknya kitaperiksa secara berkala ke dokter gigi.

Masalah mulut dapat dicegah ataudikurangi jika kita mengutamakan keber-sihan mulut, dengan menyikat gigi setiapkali setelah kita makan. Kita juga dapatmenghindari masalah dengan mengurangikonsumsi gula, termasuk cokelat ataupermen dan minuman soda/kemasan. Jugasebaiknya kita tidak merokok.

Masalah mulut biasanya dapat diobati.Sebaiknya kita periksa ke dokter jika adamasalah mulut yang berlangsung lama.

Diperbarui 30 Mei 2012 berdasarkan FS 653 TheAIDS Infonet 18 Februari 2012, FS NAM 2Februari 2011, dan sumber lain

Page 123: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 670

SIKLUS HIDUP HCV

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

1 Virus hepatitis C

3 Penembusan dan pemasukan:Virus menembus sel hati, yang"menelannya"

2 Pengikatan: Virus mengikat pada reseptor selhati. Sedikitnya 4 protein yang berbedadibutuhkan untuk pemasukan virus

4 Perpaduan dan pengeluaranRNA virus: Virus melebur. Lapisanproteinnya larut. Kode RNA virusdikeluarkan dalam sel hati

5 Pembuatan seratan protein:RNA virus membajak alat sel hatiuntuk membuat protein virus

6 Pengolahan protein: Enzimdari virus hepatitis C dan sel hatiyang terinfeksi memotongseratan protein menjadi berbagaiprotein virus

7 Replikasi: Ratusan tiruanRNA hepatitis C dibuat

8 Perakitan Virus: Kulitprotein (kapsid) melapiskantiruan RNA hepatitis C untukmembuat virus baru

9 Tonjolan: Virus yangbelum matang menonjolke dalam kantong diisicairan dalam sel

10 Pengeluaran: Virushepatitis C yang belummatang diboyong kepermukaan sel

Diperbarui 10 Januari 2013 berdasarkan FS 670 The AIDS Infonet 8 Agustus 2012

Molekul reseptorpada permukaan selhati (beberapa tipe)

11 Pelepasan: Virushepatitis C yang barudikeluarkan dari selterinfeksi

Nukleussel hati

SEL HATI

Page 124: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 671

TES LABORATORIUM HEPATITIS C

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Beberapa tes laboratorium (darah)dipakai terkait hepatitis C (HCV). Tes initermasuk tes fungsi hati, viral load HCV,tes genotipe, tes genetik IL28B, dan tespembekuan darah.Tes Fungsi Hati

Tes laboratorium yang disebut “tesfungsi hati” tidak mengukur bagaimanahati berfungsi. Sebaliknya, tes tersebutmengukur tingkat enzim yang ditemukandi jantung, hati, dan otot. Enzim adalahprotein yang terkait dengan reaksi kimiadalam organisme hidup. Lihat LembaranInformasi (LI) 135 untuk informasi lebihlanjut mengenai tes fungsi hati.

Tingkat enzim yang tinggi dapat menun-jukkan kerusakan pada hati yang disebab-kan oleh obat, asupan alkohol yang berat,hepatitis virus, asap beracun atau peng-gunaan narkoba. Hasil tes enzim hati dapatsulit ditafsirkan. Orang dengan kerusakanhati yang berat kadang kala memilikitingkat enzim hati yang normal.

Pola yang berbeda dari enzim ini – ketikaada yang tinggi dan yang lain tetap normal– adalah bagian dari informasi yangdipakai oleh dokter memakai untukmemantau kesehatan hati.

Tes fungsi hati termasuk:Albumin adalah protein yang palingumum dalam darah. Hal ini pentinguntuk pengalihan cairan tubuh secarabenar. Albumin membantu memindah-kan molekul kecil di seluruh tubuh.Karena albumin dibuat oleh hati, penu-runannya mungkin merupakan tandapenyakit hati, penyakit ginjal, atau giziburuk.ALT (alanine aminotransferase, duludikenal sebagai SGPT) dipakai bersama-an dengan AST untuk memantau kese-hatan hati. Kadang kala ALT dipakaiuntuk melihat apakah pengobatan ber-hasil memperbaiki fungsi hati.AST (aspartate aminotransferase, duludikenal sebagai SGOT) biasanya dipa-kai dengan ALT untuk memantau kese-hatan hati. Namun tes ini tidak secarakhusus menunjukkan fungsi hati, dantidak benar-benar dibutuhkan.Bilirubin adalah cairan berwarna kuningyang dihasilkan ketika sel darah merahmenjadi rusak. Tingkat bilirubin yangtinggi dapat menyebabkan ikterus(penyakit kuning), yang menyebabkanbagian putih mata dan kadang kala kulitmenjadi berwarna kuning. Tingginyatingkat bilirubin dapat menandakanpenyakit hati, tapi mungkin juga tidakpenting jika disebabkan oleh obat

antiretroviral (ARV) indinavir atauatazanavir.Fosfatase alkalin. Sel hati yang rusakmengeluarkan jumlah fosfatase alkaliyang meningkat ke aliran darah. Tingkatyang tinggi juga bisa menandakanpenyakit tulang.Feritin adalah protein yang mengikatpada zat besi. Tingkat feritin atau zat besidalam darah yang tinggi dapat menandaipengumpulan zat besi (hemokromatosis)atau penyakit hati lain.GGT (gamma glutamil transpeptidase).Hasil tes ini dapat menunjukkan apakahhasil tes abnormal yang lain disebabkanoleh masalah hati atau masalah tulang.Bila AST dan ALT tidak meningkat, tesGGT mungkin dilakukan untuk mem-bantu menentukan apakah sumberfosfatase alkali tinggi adalah kelainantulang atau penyakit hati. Tingkat GGTmeningkat dengan konsumsi alkoholyang berat.LDH (laktik dehidrogenase) adalahenzim ditemukan dalam banyak jaring-an tubuh. Peningkatan tingkat LDHbiasanya menunjukkan beberapa jeniskerusakan jaringan. Tes ALT, AST, danfosfatase alkali membantu menentukanorgan yang mana terlibat.

Tes Viral LoadTes viral load HCV menghitung berapa

banyak bibit virus hepatitis C (HCV)dalam darah. Tes ini mirip dengan tes viralload HIV (lihat LI 125) tetapi ada bebe-rapa perbedaan penting:

Viral load HCV diukur dalam satuaninternasional per mililiter (IU/mL). SatuIU adalah sekitar tiga tiruan (copy) HCV.Viral load HCV jauh lebih tinggi diban-dingkan viral load HIV. Viral load HCVdapat mencapai beberapa juta IU. Viralload HCV di bawah 400.000 sampai600.000 IU dianggap rendah.Viral load HIV dipakai untuk meramal-kan perkembangan penyakit. Namun, halini tidak dibenarkan untuk viral loadHCV. Viral load HCV yang tinggi tidakmenunjukkan bahwa penyakit berkem-bang lebih cepat. Namun, viral load HCVdapat meramalkan tanggapan terhadappengobatan HCV: semakin rendah viralload, semakin mungkin pengobatanHCV akan berhasil.Viral load dipakai untuk menentukanapakah pengobatan HCV berhasil, danseberapa cepat viral load menjadi tidakterdeteksi. Bila viral load menjadi tidakterdeteksi selama pengobatan HCV dantetap begitu selama enam bulan setelah

pengobatan selesai, hal ini disebutsebagai sustained virologic response atauSVR. Bila kita mencapai SVR, umum-nya hasil ini tetap dialami selama sepuluhtahun atau lebih, dan dianggap penyem-buhan.

Tes Genotipe HCVAda lebih dari enam tipe HCV, yang

diidentifikasi oleh nomor. Ada jugasubtipe, yang diidentifikasi oleh huruf.Contohnya, ada genotipe 1a dan 1b.Genotipe HCV ditentukan dengan meng-analisis contoh darah untuk mengetahuikode genetik virus. Tipe HCV yang palingumum di Amerika Utara adalah genotipe1, jauh lebih lazim daripada genotipe 2 dan3. Tampaknya keadaan genotipe juga miripdi Indonesia.

Genotipe dan subtipe HCV memberikaninformasi yang penting pada dokter untukmemilih pengobatan. Misalnya, genotipe2 dan 3 paling mudah diobati denganinterferon.Tes Genetik IL28B

Para peneliti baru-baru ini menemukanhubungan antara kode genetik pasien dantanggapannya terhadap pengobatan yangbaku. Kode genetik dari sekelompok besarpasien dengan HCV genotipe 1 dianalisis.Pasien dengan jenis gen IL28B yangtertentu lebih dari dua kali lebih mungkinmenanggapi pengobatan HCV baku de-ngan interferon dan ribavirin secara baik.Tes IL28B mungkin akan menjadi alatpenting untuk memandu pengobatan HCV.Tes Pembekuan Darah

Beberapa tes mungkin akan dipakai jikakita akan melakukan biopsi hati (lihatLI 672.) Dengan biopsi, ada risiko per-darahan. Tes pembekuan darah mengukurseberapa cepat darah membentuk pem-bekuan, yang menghentikan perdarahan.Nilai abnormal pada tes ini mungkinmenandakan penyakit hati lanjut.

PT/INR (Prothrombin Time dan Inter-national Normalized Ratio) adalah tespembekuan darah yang paling umum.Contoh kecil darah dites di laboratoriumuntuk menentukan dibutuhkan berapalama untuk membentuk pembekuan.Hitung Trombosit (Platelet Count)menunjukkan jumlah trombosit dalamdarah. Orang dengan penyakit hati lanjutmungkin memiliki lebih sedikit trom-bosit dan mungkin lebih cenderungberdarah setelah biopsi hati.

Diperbarui 30 Mei 2012 berdasarkan FS 671 TheAIDS Infonet 23 Januari 2012

Page 125: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 672

BIOPSI HATI

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Biopsi Itu?Biopsi adalah analisis contoh jaringan

hati yang sangat kecil. Contoh diperiksauntuk tanda parutan, atau penyakit ataukerusakan lain.

Biopsi hati adalah cara terbaik untukmemeriksa keadaan hati. Viral loadhepatitis C (HCV) atau tes fungsi hati tidakmenunjukkan tingkat kerusakan hati. Padabiopsi, contoh jaringan hati akan diambildengan jarum tipis dan diperiksa di bawahmikroskop. Jika ditemukan sangat sedikitkerusakan pada hati, beberapa ahli meng-usulkan pemantauan saja. Jika ada keru-sakan (luka parut), pengobatan HCVmungkin dibutuhkan.Mengapa Dilakukan Biopsi?

Meskipun dapat menyakitkan, biopsi hatimemiliki beberapa keuntungan. Biopsiadalah cara terbaik untuk menilai keru-sakan hati. Tes viral load HCV tidakmenunjukkan jika hati sudah rusak.

Tes fungsi hati (lihat Lembaran Infor-masi (LI) 671) bukan merupakan cara yangdapat diandalkan untuk mengukur keru-sakan hati. Beberapa orang dengan tingkatenzim hati yang normal masih mungkinmengalami kerusakan hati. Tingkat enzimhati yang tinggi terus-menerus adalahtanda peradangan hati. Kebanyakan pasienHCV dengan tingkat ALT yang normalmemiliki fibrosis (parutan) hati dengantingkat tertentu.

Beberapa tes yang tidak invasif (dila-kukan dari luar tubuh) telah diteliti. Tesini menilai kerusakan hati dengan meng-ukur seberapa kaku atau lunak hati. Sebuahhati yang berparut adalah lebih kakudibandingkan sebuah hati yang masihsehat. Satu tes, yang disebut sebagaiFibroScan, memakai ultrasound (USG).Tes lain memakai pengamatan MRI(Magnetic Resonance Imaging). Kedua tesini tidak menimbulkan rasa sakit tetapikurang berhasil untuk menunjukkankerusakan hati dibandingkan biopsi. Tes inimampu mengonfirmasi atau mengesam-pingkan sirosis (kerusakan hati yangberat), tetapi tidak baik dalam mendeteksikerusakan hati yang ringan atau sedang.Bagaimana Biopsi Dilakukan?

Biopsi hati biasanya dilakukan di ruangdokter atau di rumah sakit dengan rawatjalan. Prosedur ini sendiri hanya mem-butuhkan sekitar 15 atau 20 menit. Setelahdilakukan, kita akan diawasi selamabeberapa jam untuk memastikan tidak adamasalah, seperti perdarahan internal. Kitaharus ditemani oleh seseorang untuk

membantu kita pulang ke rumah. Biopsijarang membutuhkan rawat inap di rumahsakit.

Contoh jaringan biasanya diambildengan memasukkan jarum antara tulangrusuk di sisi kanan ke dalam hati. Pertama,kita diberikan suntikan anestesi lokal untukmematikan rasa di daerah yang akan dima-sukkan oleh jarum biopsi. Kemudian jarumdimasukkan. Jarum cepat mengumpulkansepotong hati yang kecil. Kadang kala alatUSG dipakai untuk memilih lokasi terbaikuntuk biopsi.

Beberapa pasien membutuhkan obatuntuk menenangkannya dulu sebelumbiopsi. Namun, anestesi umum tidak dapatdipakai. Pasien harus tetap sadar selamaprosedur agar dapat memberi tahu petugasmedis jika ada masalah.

Meskipun biopsi adalah cara terbaikuntuk menilai parutan pada jaringan hati,prosedur ini tidak sempurna. Contoh yangdiambil mungkin terlalu kecil, ataumungkin berasal dari bagian hati denganparutan pada jaringan yang kurang darirata-rata.Bagaimana Hasil BiopsiDilaporkan?

Ada dua cara utama untuk menilai hasilbiopsi: Metavir dan Knodell. Dalam sistemMetavir, hasil biopsi diberi grade danstage. Grade menunjukkan tingkat pera-dangan. Stage mengukur tingkat fibrosisatau parutan jaringan. Grade dan stagediberi nilai dari 0 sampai 4 dengan 4 yangpaling berat.

Sistem Knodell (atau indeks aktivitashistologis/HAI) lebih rumit. Seperti sistemMetavir, tindakan itu mengukur pera-dangan (0-18) dan parutan jaringan (dari0 sampai 4).Bagaimana Hasil Biopsi Dipakai?

Seperti dibahas di atas, biopsi merupakanpemeriksaan mikroskopis dari contohjaringan hati yang sangat kecil. Seldiperiksa:

agar diketahui apakah ada penyakit hatilain selain HCV, termasuk kanker,hepatitis B, penumpukan lemak (stea-tosis, LI 528), penumpukan zat besi(hematokromatosis), infeksi lainuntuk menentukan luasnya kerusakanpada hati. Kerusakan dapat ditampilkansebagai peradangan, fibrosis (penum-pukan jaringan tangguh, parutan yangringan) atau sirosis (luka parut yang lebihberat)untuk membantu menentukan peng-obatan terbaik

untuk menyediakan titik awal (baseline)untuk membandingkan dengan biopsimasa depan. Ini membantu melacak jikaparutan jaringan hati semakin baik atauburuk.

Apa Efek Samping Biopsi?Efek samping biopsi yang paling umum

adalah nyeri. Sekitar sepertiga orangmengalami nyeri sedang selama dansetelah biopsi. Efek samping jarang danhampir selalu tampil dalam satu hari.

Ada juga risiko perdarahan internal jikabiopsi jarum menusuk pembuluh darahatau organ yang dekat. Perdarahan beratdialami oleh kurang dari 2% pasien, dansering berhenti sendiri. Dalam kasus yangsangat jarang, transfusi darah mungkindibutuhkan. Kematian akibat biopsi sangatamat jarang, kurang lebih 1 dalam 10.000biopsi.

Untuk mengurangi risiko perdarahanyang berlebihan, tes darah dilakukansebelum biopsi. Yang paling umum adalahdisebut PT/INR dan hitung trombosit –lihat LI 671.

Jika kita memakai obat yang melam-batkan pembekuan darah, kita mungkinharus menghentikan penggunaannyasebelum biopsi. Obat ini termasuk peng-encer darah, atau obat pengurang pera-dangan, misalnya aspirin, naproksen, atauibuprofen.Setelah Biopsi

Setelah biopsi, perban akan diletakkandi atas tempat tusukan dan kita akanterletak di sisi kanan, ditekan pada handuk,selama satu sampai dua jam. Tekanandarah, detak jantung dan pernapasan sertatingkat nyeri akan dipantau.

Pastikan kita ditemani oleh seseorangyang dapat membantu kita pulang kerumah setelah biopsi. Rencanakan ber-istirahat selama sehari setelah biopsi.Hindari olahraga atau terlalu banyakkegiatan untuk satu minggu agar tempattusukan jarum dan hati dapat pulih.

Rasa sakit pada tempat tusukan dan dibahu kanan adalah biasa. Nyeri inidisebabkan oleh gangguan pada otot sekatrongga badan (diafragma). Ini biasanyamenghilang dalam beberapa jam atau hari.

Kita sebaiknya menghindari penggunaanaspirin atau ibuprofen untuk satu minggusetelah biopsi. Obat ini dapat mening-katkan masalah perdarahan.

Ditinjau 30 Mei 2012 berdasarkan FS 672 TheAIDS Infonet 27 Februari 2012

Page 126: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 673

PENCEGAHAN PENULARAN HCV

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Bagaimana Kita Tertular denganHepatitis C?

Virus hepatitis C (HCV) menyebarterutama melalui hubungan dengandarah yang terinfeksi. Hanya sejumlahdarah yang sangat kecil – tidak kasatmata– dapat menularkan HCV. Dalam jarumsuntik bekas pakai, darah dapat menularsetelah tiga minggu. Virus itu dapat tahanhidup dalam darah yang beku selamasampai empat hari.

Sebelum 1990, belum ada cara untukskrining darah untuk HCV. Banyakorang terinfeksi HCV melalui transfusidarah atau produk darah, misalnya yangdipakai oleh orang dengan hemofilia.Pada awal 1990-an di AS, bank darahmulai skrining darah yang disumbanguntuk HCV. Bila skrining ini dilakukan,infeksi baru tidak terjadi. Namun, biladarah tidak diskrining, atau alat medistidak disterilkan, infeksi HCV dapatterjadi.Apakah Kegiatan Rumah TanggaDapat Menularkan HCV?

Hubungan biasa dalam rumah tanggatidak menyebarkan HCV. HCV tidakmenular melalui peluk, cium, atau makanatau minum dengan memakai alatmakan/minum secara bersamaan.

Namun ada beberapa risiko bila dipakaialat pribadi secara bersamaan, misalnyaalat cukur, gunting kuku dan sikat gigi.Alat ini dapat mengandung jumlah darahyang sangat kecil dan tidak kasatmata.Penggunaan Narkoba Suntikan

Cara paling umum penularan HCVadalah melalui menyuntikkan narkoba.CDC AS memperkirakan bahwa lebihdari separuh orang yang pernah menyun-tik narkoba selama lebih dari lima tahunterlanjur terinfeksi HCV. Oleh karenabegitu banyak pengguna narkoba sun-tikan terinfeksi HCV, dan tidak dapatdiketahui apakah seseorang terinfeksidari memandangnya, kita harus sangathati-hati bila menyuntik narkoba.

Memakai jarum suntik secara bergan-tian adalah kegiatan yang paling berisikoterinfeksi HCV. Kita juga dapat tertularHCV melalui alat atau barang lain yangdipakai saat menyuntik narkoba. Alat danbarang tersebut termasuk alat merebus,kapas, saringan, dan tali. Sejumlah darahyang tidak kasatmata dapat cukup untukmenularkan HCV, sehingga sangatpenting tidak memakai alat/barang yangdipakai untuk menyuntik narkoba secarabergantian.

Akses umum yang lebih baik terhadapjarum suntik yang steril mencegahpenyebaran HCV. Di beberapa daerah,jarum suntik baru dapat dibeli di apotektanpa resep. Beberapa komunitas/LSMmembentuk program pertukaran jarumsuntik, yang memberi jarum suntik yangsteril secara gratis sehingga penggunanarkoba suntikan tidak terpaksa mema-kainya secara bergantian.Bagaimana dengan Tato?

Menato dapat menularkan HCV bilapraktik yang aman tidak dilakukan.Praktik tidak aman terutama terjadi bilatato dilakukan di jalan atau di penjara.

Bila kita memutuskan untuk ditato,pastikan tindakan pencegahan yangaman dilakukan. Tindakan ini termasuk:

Jarum baru dipakaiAlat atau barang yang mungkin jaditercemar dengan darah disterilkanSemua permukaan dibersihkanSarung tangan lateks yang baru dipakaiuntuk setiap klienTabung tinta baru dipakai untuk setiapklien (HCV dapat tahan hidup dalamtinta tato)Tato yang baru dilindungi agar darahtidak disebarkanSemua benda yang mungkin tercemardarah dibuang secara hati-hati

Penularan dari Ibu-ke-BayiHCV dapat menyebar dari ibu kepada

bayinya selama kehamilan dan kelahiran,walau hal ini hanya terjadi pada satu dari30 kasus. Seorang bayi juga dapattertular waktu disusui bila puting susuibu retak atau berdarah.

Petugas Layanan KesehatanPajanan pada darah tercemar dengan

HCV dapat menyebabkan infeksi melaluitusukan jarum suntik, atau bila darahtersebut mengena luka terbuka atau mata.Petugas layanan kesehatan harus mema-tuhi kewaspadaan standar (lihat Lem-baran Informasi 811) untuk menghindarihubungan dengan darah yang terinfeksi.Dapatkah HCV Tertular MelaluiHubungan Seks?

HCV secara umum tidak menularmelalui hubungan seks. Namun kegiatanseksual yang menyebabkan perdarahan,bahkan yang kecil, dapat menularkanHCV. Hubungan seks yang keras, danseks melalui dubur atau kegiatan lainyang menyebabkan luka dapat menular-kan HIV.

Orang dengan infeksi menular seksualmisalnya HIV lebih mungkin menular-kan HCV melalui hubungan seks. Lukayang terbuka, misalnya yang disebabkanoleh herpes atau sifilis, meningkatkanrisiko penularan HCV.Bagaimana Bila Kita Terpajan?

Penyakit hepatitis C tidak pasti menye-babkan gejala. Bila kita merasa kitapernah terpajan, sebaiknya kita mela-kukan tes HCV.Garis Dasar

HCV paling umum menyebar melaluihubungan dengan darah yang terinfeksi.Sejumlah darah yang sangat kecil, yangtidak kasatmata, cukup untuk menular-kan HCV. Pengguna narkoba suntikan(penasun) terutama berisiko terinfeksiHCV. Tato dan hubungan seks jugamengandung risiko. Ibu hamil terinfeksiHCV dapat menularkan infeksinya padabayi, walaupun risiko agak kecil (sekitar3%).

Diperbarui 9 Juni 2012 berdasarkan FS 673 TheAIDS Infonet 9 Februari 2012

Page 127: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 674

GENOTIPE HEPATITIS C

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Genotipe Hepatitis C Itu?Genotipe hepatitis C (HCV) adalah

berbagai jenis virus yang berbeda, yangtelah dikembangkan selama ratusantahun. Genotipe utama bercabang darivirus nenek moyang sekitar 300-400tahun yang lalu. Dalam kode genetis,semua genotipe HCV mempunyai bagianyang sama. Namun sebagaimana geno-tipe asli bercabang, beberapa perbedaanmuncul pada bagian tertentu dalam kodegenetis. Genotipe yang berbeda munculdi berbagai belahan dunia. Perbedaan inimuncul sebagaimana virus menyesuai-kan diri dengan lingkungan dan tan-tangan yang berbeda.

Dalam tubuh kita, HCV mengganda-kan diri (bereplikasi) sangat cepat,membuat lebih dari satu triliun bibit virussetiap hari. Banyak virus baru ini berbedadari virus asli; versi yang berbeda inidisebut sebagai mutan. Kebanyakanmutan ini tidak dapat bertahan hidup.Namun, ada beberapa yang bertahanhidup, bahkan ketika obat anti-HCVdipakai. Mutan ini hanya mempunyaisedikit perbedaan dalam kode genetikaHCV, dan tidak dianggap sebagai geno-tipe baru.

Secara global, ada 11 genotipe HCV.Genotipe ini diidentifikasi dengannomor, misalnya genotipe 1. Dalamsetiap genotipe, ada beberapa jenis yangsedikit berbeda, yang disebut sebagaisubtipe. Subtipe diidentifikasi denganhuruf, misalnya genotipe 1a.Mengapa HCV Penting?

Genotipe HCV yang berbeda umum-nya menginfeksi manusia dan menye-babkan penyakit dengan cara yang sama.Tetapi genotipe HCV yang berbeda tidaksama dalam cara menanggapi pengo-

batan dengan interferon pegilasi danribavirin (lihat Lembaran Informasi (LI)680). Pengobatan dengan interferon danribavirin berhasil pada 70-90% pasiendengan genotipe 2 dan 3, tetapi hanyapada 40-60% pasien dengan genotipe 1.

Subtipe HCV juga penting. Beberapaobat yang baru dikembangkan untukmelawan HCV ternyata lebih efektifterhadap genotipe 1b dibandingkangenotipe 1a.

Keanekaragaman genotipe HCV jugamenyulitkan pengembangan vaksin.Vaksin yang efektif sebaiknya meng-hasilkan tanggapan kekebalan untuksemua genotipe.Genotipe dan Steatosis

Steatosis (penumpukan lemak di hati,lihat LI 528) adalah masalah yang seringditemukan terkait infeksi HCV. Steatosisdapat berpengaruh pada perkembanganpenyakit dan tanggapan pada pengobatanHCV meskipun mekanisme yang tepattidak sepenuhnya dipahami. Orangdengan HCV genotipe 3 lebih mungkinmengembangkan steatosis dan diperkira-kan bahwa HCV genotipe 3 merupakanfaktor risiko yang berdiri sendiri danmungkin sebenarnya memainkan peranlangsung dalam pengembangan stea-tosis. Telah dilaporkan bahwa ketikadiobati HCV genotipe 3 secara berhasil,umumnya steatosis akan membaik dansteatosis dapat pulih.Genotipe dan Kelanjutan PenyakitHCV

Ada kesan bahwa genotipe 1b dikait-kan dengan perkembangan penyakityang lebih berat dibandingkan genotipe1a atau 2. Namun uji klinis prospektifyang lebih besar diperlukan untukmemastikan dampak ini.

Genotipe HCV Ditemukan diDaerah Mana?

Genotipe 1, 2, dan 3 ditemukan diseluruh dunia. Subtipe 1a dan 1b adalahyang paling umum, dan menyebabkansekitar 60-70% infeksi HCV di dunia.Subtipe 1a terutama ditemukan diAmerika Utara, Amerika Selatan, Eropadan Australia. Subtipe 1b ditemukan diAmerika Utara, Eropa, dan di bagianAsia.

Genotipe 2 ditemukan di kebanyakannegara maju, tetapi jauh lebih jarangdaripada genotipe 1. Genotipe 3 adalahumum di Asia Tenggara, tetapi jugaditemukan di wilayah lain.

Genotipe 4 terutama ditemukan diTimur Tengah, Mesir, dan Afrika Tengah.Genotipe 5 ditemukan dalam kelompoklokal di seluruh dunia, tetapi jumlahorang yang terinfeksinya secara keselu-ruhan agak kecil. Genotipe 6 sampai 11ditemukan di Asia.

Analisis genetika menunjukkan bahwakebanyakan HCV adalah genotipe 1sampai 6. Di Amerika Serikat, genotipeyang paling umum adalah 1a dan 1b,diikuti oleh genotipe 2 dan 3. Genotipe4 sampai 11 bertanggung jawab untukkurang dari 5% kasus HCV global.Bagaimana Genotipe Ditentukan?

Sebuah sampel darah yang terinfeksiHCV dites untuk menentukan urutangenetis virusnya. Tes genotipe HCVhanya dilakukan sekali saja karenagenotipe tidak berubah. Namun, kalaukita terinfeksi ulang dengan HCV,mungkin infeksi ulang ini disebabkanoleh virus dengan genotipe yang ber-beda.

Diperbarui 5 November 2012 berdasarkan FS 674AIDS Infonet 24 Juli 2012 dan hcspFACTsheet v5November 2011

Page 128: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 675

VIRAL LOAD HEPATITIS C

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Viral Load HCV Itu?Ada dua jenis tes viral load HCV yang

utama:Tes viral load kualitatif menentukan

keberadaan RNA (kode genetik) HCVdalam darah. Jenis tes ini biasanyadipakai untuk memastikan infeksi HCVyang kronis (menahun). Jika RNA virusterdeteksi, hasil dilaporkan sebagaipositif. Jika RNA virus tidak terdeteksi,hasil dilaporkan sebagai negatif. Sampaidengan 15% orang yang terinfeksi HCVmengeluarkan infeksi tanpa pengobatan.Tes antibodi yang dilakukan oleh orangini menunjukkan hasil positif tetapi hasiltes viral loadnya negatif.

Tes viral load kuantitatif mengukurjumlah virus dalam satu mililiter darah.Tes jenis ini sering dipakai untuk menilaiapakah pengobatan dengan interferonatau interferon plus ribavirin mungkinakan berhasil atau tidak, dan kemudiansetelah obat dipakai, apakah pengobatanberhasil.

Ada beberapa cara yang berbeda untukmenghitung jumlah virus HCV:

Polymerase chain reaction (PCR).Tes jenis ini mengukur salinan kodegenetik HCV. Tes PCR sangat peka.Branched-chain DNA (bDNA). Tesini kurang peka dibandingkan tes PCR.Namun, tes jenis ini lebih murah.Transcription-mediated amplifi-cation (TMA). Tes ini sangat peka, danmenjadi semakin cepat dan murah.Tes yang berbeda dapat memberikan

hasil yang berbeda untuk contoh darahyang sama. Oleh karena itu, kita harusmemakai jenis tes yang sama untuksetiap kali kita mengukur viral load.Bagaimana Virus Load HCVDilaporkan?

Viral load biasanya dilaporkan sebagaijumlah salinan (copy) virus dalam satumililiter (mL) darah. Namun, karenajenis tes yang berbeda memberikan hasilviral load yang berbeda, viral load HCVdilaporkan sebagai International Unit(IU) per mL.

Hasil tes viral load terbaik adalah“tidak terdeteksi.” Hal ini tidak men-jamin bahwa tidak ada virus dalam darahkita; hasil ini dapat berarti bahwa jumlahvirus tidak cukup untuk ditemukan dandihitung oleh alat tes. Viral load di bawah800.000 IU/mL dianggap rendah; di atas800.000 dianggap tinggi.

Virus hepatitis C secara fisik jauh lebihkecil dari HIV dan menggandakan dirijauh lebih cepat. Viral load HCV dapatjutaan. Tetapi dengan pengobatan yangberhasil, HCV dapat disembuhkan.

Perubahan pada viral load seringdigambarkan sebagai perubahan “log”.Hal ini mengacu pada notasi ilmiah, yangmemakai pangkat dasar 10. Sebagaicontoh, penurunan 2-log adalah penu-runan 102 atau 100 kali. Penurunan dari600.000 menjadi 6.000 akan dilaporkansebagai penurunan 2-log.Bagaimana Viral Load HCVDipakai?

Viral load membantu dalam beberapabidang:

Diagnosis. Tes ini dapat mendeteksikeberadaan HCV beberapa hari setelahkita terinfeksi HCV, sebelum tesantibodi menunjukkan hasil positif.Meramalkan keberhasilan peng-obatan. Kalau kita mempunyai viralload di bawah 400.000 sebelum me-mulai pengobatan, umumnya hasilpengobatan akan lebih baik.Memantau terapi. Tes menunjukkanjika pengobatan berhasil mengen-dalikan virus. Ada beberapa cara untukmengukur tanggapan pada pengobatan,sebagaimana dijelaskan di bawah.Viral load HCV tidak dapat dipakai

dengan cara yang sama seperti viral loadHIV (lihat Lembaran Informasi 125).Berbeda dengan HIV, viral load HCVbukan indikator yang baik untuk menen-tukan tingkat keparahan penyakit, atauseberapa cepat penyakit akan berlanjut.Lagi pula, lebih rumit menilai tanggapanterhadap pengobatan berdasarkan viralload HCV.

Namun, viral load yang lebih rendahdikaitkan dengan tanggapan yang lebihbaik terhadap terapi HCV. Juga, viralload yang lebih tinggi terkait denganpeningkatan pada risiko penularan HCV,setidaknya penularan HCV dari ibuhamil ke bayinya.Viral Load HCV dan TanggapanTerhadap Pengobatan

Ada beberapa jenis tanggapan viralload HCV terhadap pengobatan:

ETR (end-of-treatment response/tanggapan pada akhir pengobatan): Iniberarti bahwa viral load HCV tidakterdeteksi pada akhir pengobatan HCV.

EVR (early virologic response/tang-gapan virologi dini): Ini ditunjukkandengan penurunan 99% (2 log) pada viralload (yang dikenal sebagai EVR se-bagian), atau menjadi tidak terdeteksi(EVR lengkap), setelah 12 minggupengobatan. Pasien yang tidak meng-hasilkan EVR hampir pasti tidak akanmencapai SVR (lihat di bawah). Keba-nyakan dokter akan menghentikanpengobatan HCV jika pasien tidakmenghasilkan EVR.

RVR (rapid virologic response/tang-gapan virologi cepat): Ini berarti bahwaviral load HCV menjadi tidak terdeteksipaling empat minggu setelah memulaipengobatan.

SVR (sustained virologic response/tanggapan virologi yang berkelanjutan):Ini berarti bahwa viral load HCV tetaptidak terdeteksi enam bulan setelahmenyelesaikan pengobatan. Kebanyakanpakar menganggap bahwa SVR berartibahwa infeksi HCV sudah sembuh.

Viral Breakthrough (terobosan HCV):Setelah menjadi tidak terdeteksi, viralload HCV menjadi terdeteksi lagi dalammasa pengobatan.

Viral Relapse (kambuh HCV): Inimengacu pada viral load HCV yangmenjadi tidak terdeteksi pada masapengobatan, tetapi menjadi terdeteksilagi setelah pengobatan selesai.

Dibuat 3 Januari 2012 berdasarkan FS675 AIDSInfoNet 27 Agustus 2011

Page 129: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 680

INTERFERON DAN RIBAVIRIN

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Pengobatan Baku untuk HepatitisC?

Pengobatan yang baku untuk hepatitisC (HCV) adalah gabungan interferon(IFN) dengan ribavirin (RBV), yangdipakai selama 48 minggu. Sayangnya,kombinasi ini menimbulkan efek sampingyang berat dan tidak begitu efektif. Obatini dibahas di bawah.INTERFERONApa Interferon (IFN) Itu?

IFN adalah protein yang dibuat olehberbagai sel dari sistem kekebalan tubuh,termasuk sel darah putih. IFN dibuatsebagai tanggapan terhadap sel “asing”termasuk virus, bakteri, parasit, dan seltumor. Nama “interferon” berasal darikemampuan IFN untuk menggangguperkalian sel asing.

Selama infeksi apa pun, IFN dilepaskandan meningkatkan tanggapan kekebalantubuh. Tanggapan ini bertanggung jawabatas banyak efek samping IFN (lihat dibawah). Ada berbagai macam IFN,termasuk: alpha, beta, gamma dan lambda.Interferon sintetik (buatan manusia) telahdikembangkan dengan memakai tek-nologi DNA. Saat ini ada 12 jenisinterferon dan ada lagi yang lebih sedangditeliti.

Berbagai jenis interferon telah disetujuiuntuk mengobati penyakit yang berbeda.Penelitian terbaru telah tertuju padapenggunaan interferon untuk mening-katkan keberhasilan terapi lain, misalnyauntuk mengobati kanker payudara.Bagaimana IFN Dipakai?

IFN versi awal disuntikkan di bawahkulit tiga kali seminggu. Takaran umumadalah tiga juta unit internasional (MIU).IFN diberikan sebagai bubuk yangdilarutkan dalam air steril, atau dalamjarum suntik yang sudah diisi. VolumeIFN yang ternyata disuntikkan sangatkecil, sekitar 0,5mL atau sepuluh tetes.Panjangnya jarum kurang lebih 1cm.Takaran umumnya didasarkan pada beratbadan pasien.

Pada 2001, FDA-AS menyetujui bentukIFN yang baru. Interferon pegilasi (PEG-IFN) tertahan dalam tubuh lebih lama dandapat disuntikkan hanya sekali seminggu.Pegilasi (pegylated) berarti mengikat seratpolietilen glikol (PEG) pada sebuahmolekul. PEG-IFN telah menjadi bentukbaku IFN untuk mengobati HCV. Inter-feron harus disimpan dalam kulkas tanpamenjadi beku.

Apa Efek Samping IFN?IFN dapat menyebabkan kekurangan

berbagai jenis sel darah. Kekurangan jenissel darah putih yang disebut neutrofil(neutropenia) dapat mengurangi kemam-puan untuk melawan infeksi. Kekurangansel darah merah disebut anemia (lihatLembaran Informasi (LI) 552). Penurunantrombosit (trombositopenia) bisa menye-babkan mudah berdarah mirip flu setelahsetiap suntikan interferon. Gejala ter-masuk kelelahan (lihat LI 551), demam,menggigil, sakit kepala, dan nyeri otot.Beberapa pasien mengembangkan diare(lihat LI 554). Untuk banyak orang, efeksamping IFN menjadi semakin ringansetelah suntikan berkali-kali. Efek sam-ping dapat ditangani dengan pereda rasasakit sederhana seperti ibuprofen atauantihistamin.

Depresi, kegelisahan dan rasa inginbunuh diri telah dilaporkan. Ini mungkindisebabkan oleh IFN sendiri atau olehpenyakit yang diobati.

Karena IFN disuntikkan, mantan peng-guna narkoba suntikan (penasun) mung-kin tidak nyaman memakai jarum suntiksendiri dan lebih memilih agar dosisdiberikan oleh perawat.RIBAVIRINApa Ribavirin (RBV) Itu?

RBV adalah obat antivirus yang ditemu-kan pada tahun 1970. Cara obat inimelawan dengan virus tidak dipahamidengan baik.

RBV disetujui pada tahun 1985 dalambentuk hirup untuk melawan bentukinfluenza pada anak. RBV hanya efektifterhadap HCV dalam kombinasi denganobat lain.Bagaimana RBV Dipakai?

RBV dipakai sebagai tablet, kapsul, ataudalam bentuk sirop. Obat ini biasanyadipakai dua kali sehari dengan makan.

Takaran baku tergantung pada genotipeHCV. Umumnya, takaran antara 800mgdan 1.400mg per hari. Isinya tablet200mg. Pedoman pengobatan saat inimengusulkan takaran RBV berdasarkanberat badan pasien.Apa Efek Samping RBV?

Efek samping RBV yang paling umumadalah anemia. Efek ini biasanya munculdalam empat minggu pertama pengobatandan kemudian membaik. Anemia dapatmemburukkan beberapa masalah jantung.

RBV dapat menyebabkan cacat lahir.Pasien perempuan yang memakai RBVtidak boleh menjadi hamil selama pengo-batan dan enam bulan setelah penggunaanRBV dihentikan. Hal ini juga berlakuuntuk pasangan perempuan dari pasienlaki-laki pengguna RBV.TERAPI KOMBINASI IFN/RBV

Studi gabungan IFN dan RBV menun-jukkan bahwa kombinasi ini lebih berhasiluntuk mengobati HCV dibandingkansalah satunya dipakai sendiri. Kombinasitersebut telah disetujui oleh FDA pada1998, dan sekarang telah menjadi terapiHCV yang baku. Pengobatan dilanjutkanselama 12-48 minggu, tergantung padagenotipe HCV (lihat LI 674) dan hasilterapi yang diamati dengan pemantauan.Siapa Sebaiknya Memakai IFN/RBV?

Kombinasi IFN dan RBV adalah satu-satunya terapi saat ini disetujui oleh FDA-AS untuk mengobati HCV. Orang yangdites positif untuk HCV mungkin menge-luarkan HCV secara spontan (tanpa obat).Jika tidak, mereka dinyatakan terinfeksikronis, dan sebaiknya mulai terapi IFN/RBV dalam waktu 12 minggu setelahinfeksi.

HCV lebih berat pada orang yang jugaterinfeksi HIV. Ini disebut “koinfeksi.”Lihat LI 506 untuk informasi lebih lanjutmengenai infeksi HCV dan HIV ber-samaan.Bagaimana IFN dan RBVBerinteraksi dengan ARV?

RBV meningkatkan tingkat ddI (lihatLI 413) dan dapat menyebabkan efeksamping yang gawat. Kedua obat ini tidakboleh dipakai bersamaan. AZT (lihatLI 411) dapat menyebabkan anemia dansebaiknya tidak dipakai bersamaandengan RBV.Garis Dasar

Kombinasi IFN dan RBV adalah terapiHCV yang baku. Penggunaan terapi inidapat sulit. Kurang lebih 15% pasienHCV berhenti terapi ini akibat beratnyaefek samping. Untuk pasien koinfeksiHIV/HCV, proporsi yang lebih tinggimengalami efek samping yang berat.Banyak obat lain sedang diteliti untukmengobati HCV.

Diperbarui 1 Juli 2012 berdasarkan FS 680 TheAIDS Infonet 22 Juni 2012

Page 130: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 700

TERAPI PENUNJANG

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Terapi Penunjang Itu?Semacam terapi yang dianggap bukan

praktik medis baku ‘barat’ disebut sebagaiterapi penunjang atau terapi alternatif.Istilah ‘penunjang’ lebih disukai, sebabterapi ini lebih cocok dipakai untukmelengkapi terapi ‘medis’, bukan sebagaialternatif pada terapi tersebut.

Terapi penunjang termasuk:Praktek pemulihan tradisional, misalnyaakupunkturTerapi fisik, misalnya pijat, yoga, danrefleksiTerapi jamu dan aromaTeknik relaksasi, misalnya meditasi danmusikTerapi spiritual, termasuk paranormalSuplemen makanan, misalnya vitamindan zat mineral – lihat Lembaran Infor-masi (LI) 801Beberapa dokter siap mendukung peng-

gunaan terapi penunjang sebagai peleng-kap. Mereka merasa bahwa terapi penun-jang dapat mengurangi stres, meringankanbeberapa efek samping obat antiretroviral(ARV), dan mempunyai manfaat lain.

Dokter lain tidak setuju dengan terapipenunjang. Mereka menganggap bahwaterapi ini tidak berdasarkan bukti uji cobayang resmi (evidence-based). Mereka yakinbahwa pasien selalu lebih mendapat man-faat dengan terapi medis.Apakah Terapi Penunjang Aman?

Terapi penunjang dapat menimbulkanefek samping yang berbahaya. Istilah‘alam’ atau ‘jamu tradisional’ tidak men-jamin keamanan. Walaupun Badan Peng-awas Obat dan Makanan (BPOM) mendaf-tarkan beberapa jamu, pendaftaran itu tidakmenjamin bahwa jamu tersebut aman untuksemua keadaan. Lagi pula, beberapa jamudiketahui merangsang sistem kekebalantubuh, yang dapat berdampak buruk padaOdha, terutama dengan jumlah CD4 yangrendah. Lagi pula, beberapa ramuan dapatmenurunkan tingkat ARV dalam darah.Pastikan dokter tahu SEMUA jamu/terapiyang kita pakai.

Kita juga sering ditawarkan berbagaimacam jamu yang tidak didaftarkan olehBPOM, dan dalam kemasan yang tidakmenunjukkan nama produsen atau kan-dungan. Jamu ini tidak terjamin bersih, danmungkin juga mengandung jamur ataukuman dan kotoran lain, yang dapat menim-bulkan risiko yang lebih besar untuk orangdengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.Daripada kita mengambil risiko denganmemakai jamu dalam kemasan yang tidakjelas, sebaiknya kita cari resep dan mem-

buatnya sendiri dengan membeli bahan yangsegar di pasar.

Walaupun kita semua menantikan obatyang mampu memberantas virus dari tubuhkita, kita harus sadar bahwa hingga saat ini,obat penyembuh belum ditemukan. Jelasbila obat macam ini ditemukan, hal ini akanmenjadi berita yang heboh di seluruh dunia.Jadi, kita harus mengambil sikap sangatberhati-hati bila ditawarkan jamu atauterapi lain yang dikatakan dapat menyem-buhkan AIDS agar kita tidak tertipu.Walaupun mungkin jamu tersebut tidakmenimbulkan efek fisik yang berbahaya,dampak psikologis dapat sangat beratwaktu dibuktikan tidak berhasil, apa lagibila kita mengeluarkan banyak biaya untukmemakainya.

Sementara banyak orang mendapatkanmanfaat dari dukungan spiritual/agama,kita harus sangat berhati-hati dengan terapiyang ditawarkan oleh orang pintar ataudukun. Ada cukup banyak cerita mengenaiorang yang berhenti penggunaan terapiARV (ART) setelah dinyatakan ‘sembuh’oleh dukun, dengan dampak yang sangatnegatif pada kelanjutan hidupnya.Apakah Terapi Penunjang Efektif?

Berbeda dengan obat medis, sebagianbesar terapi penunjang belum pernah diujicoba dengan cara yang teliti dan dapatdipercaya. Jadi adalah sulit mencari infor-masi yang baik mengenai efektivitas terapipenunjang. Namun sebaiknya kita coba. Cariinformasi dari praktisi pengobatan tradi-sional yang dapat dipercaya, dari internet,atau dari kemasan. Tetapi kita selalu harusmengambil sikap ‘curiga’ terhadap semuainformasi ini. Usulan dari teman yang pernahmemakai terapi tersebut mungkin dapatmembantu, tetapi kita harus sadar bahwasemua orang berbeda: yang efektif untuksatu orang mungkin tidak cocok untuk oranglain. Lagi pula, masalah kesehatan seringmembaik secara alam tanpa tindakan;perbaikan yang terjadi setelah mulaimemakai jamu mungkin adalah kebetulan.

Kadang kita ditawarkan jamu untukmeningkatkan jumlah CD4 kita. Sampai saatini, satu-satunya tindakan yang terbuktiefektif untuk memulihkan sistem kekebalantubuh dan meningkatkan jumlah CD4 adalahART.

Ada beberapa tantangan yang lain dalampencarian informasi yang dapat membantukita mengambil keputusan:

Jamu jarang dibakukan. Merek berbedamengandung jumlah unsur aktif yangberbeda. Lagi pula sering ada berbagaijenis tanaman obat yang serupa, tetapi

tidak persis sama, walaupun pakai namalokal yang sama.Banyak tanaman obat mengandungberbagai unsur aktif, dan tidak semuanyadiketahui. Lagi pula ada kemungkinanunsur aktif dapat hilang dalam prosespembuatan jamu.Jamu sering dipasarkan dalam kombinasi,dan kegunaan beberapa unsur mungkintidak jelas.Sering dianggap adanya sinergi antaraberbagai unsur dalam kombinasi jamu. Iniberarti unsur saling membantu denganakibat kombinasi lebih efektif daripadamasing-masing unsur sendiri.Lebih sulit lagi menilai efektivitaspraktek fisik seperti akupunktur ataurefleksi, yang sangat tergantung padaketerampilan praktisinya.Lembaran Informasi Spiritia hanya

membahas berbagai macam jamu yangsering dipakai di Indonesia, dan mencobamemberi informasi untuk membantumengambil keputusan apakah terapi patutdicoba, dan efek samping yang dilaporkanakibat penggunaan jamu tersebut. Namun,keberadaan lembaran informasi mengenaimacam jamu tidak berarti bahwa peng-gunaan jamu tersebut disokong ataudidukung oleh Spiritia.Kerja Sama dengan Dokter

Kita sebaiknya membahas penggunaansemua terapi penunjang yang kita pakaidengan dokter. Ini sangat penting agardokter tidak bingung bila ada reaksi burukpada jamu yang dipakai. Lagi pula,mungkin ada jamu yang tidak boleh dipakaibersama dengan ARV yang kita pakai.Misalnya, ada jamu yang mengurangitingkat berbagai jenis ARV dalam darah.

Mudah-mudahan dokter akan terbuka ter-hadap penggunaan terapi penunjang, danakan membantu kita dalam penilaianpilihan terapi penunjang kita.Garis Dasar

Sebagian besar Odha memakai sedikit-nya satu macam terapi penunjang. Pentingkita sadar bahwa ada terapi penunjangyang berbahaya, apa lagi bila kita mema-kai terapi antiretroviral. Yang lain adalahaman, tetapi mungkin juga tidak memberimanfaat, atau terlalu membebani kantongkita. Ada juga yang tampaknya sangatbermanfaat.

Sebaiknya kita memberi tahu dokter kitamengenai semua terapi penunjang yang kitapakai.

Diperbarui 9 November 2012 berdasarkan FS 700AIDS Infonet 18 Februari 2012 dan sumber lain

Page 131: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 724

DHEA

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Catatan: Keberadaan lembaran infor-masi ini bukan berarti penggunaanbahan ini disokong atau didukung olehYayasan Spiritia – lihat LembaranInformasi 700 mengenai Terapi Penun-jang.Apa DHEA Itu?

Dehydroepiandrosterone (DHEA)adalah sejenis hormon steroid yangdibuat oleh kelenjar adrenal pada laki-laki dan perempuan. Hormon adalahsenyawa kimia yang dibuat oleh satubagian tubuh dan dibawa ke bagian laintubuh, di mana hormon tersebut mem-punyai efek khusus. Kelenjar adrenalberada di atas ginjal.

DHEA adalah steroid yang palingumum pada manusia. DHEA dapatdiubah bentuknya dalam tubuh menjaditestosteron (hormon seks laki-laki yangprimer), estrogen (hormon seks perem-puan yang penting), atau steroid lain.Namun suplemen DHEA dibuktikantidak meningkatkan testosteron padalaki-laki. Dampak ini hanya terlihat padaperempuan.

DHEA tidak menunjukkan efek serupadengan steroid anabolik (yang mem-bangun otot), tetapi ada kemungkinanbahan ini dapat dianggap obat yang harusdiawasi secara ketat oleh pemerintah.

Pada orang dewasa yang sehat, tingkatDHEA menjadi paling tinggi pada usiakurang lebih 20 tahun, dan kemudiansemakin menurun. Odha dengan lipo-distrofi (lihat Lembaran Informasi (LI)553) mempunyai tingkat DHEA yangsangat rendah.Apa Manfaat DHEA?

Orang dengan berbagai penyakitmempunyai tingkat DHEA yang luarbiasa rendah. DHEA dipakai selamakurang lebih 30 tahun terakhir ini untukmengobati obesitas (tubuh yang sangatgemuk), diabetes, dan lupus. Ditemukanjuga bahwa DHEA dapat memperbaikitidur. Banyak orang yang pernah me-makai DHEA melaporkan lebih ber-tenaga dan merasa sangat nyaman.

Mengapa Odha Memakai DHEA?Beberapa Odha memakai DHEA de-

ngan jumlah yang cukup untuk mening-katkan tingkatnya dalam tubuh menjadinormal. Penggunaan ini dapat membantumeningkatkan tenaganya. Beberapapenelitian menemukan bahwa DHEAmeningkatkan tingkat IL-2, sebuahpembawa pesan kimia yang mening-katkan pembuatan sel CD4. Lihat LI 482untuk informasi mengenai IL-2. DHEAjuga meningkatkan kemampuan sel CD8untuk membunuh sel yang terinfeksi.DHEA mungkin membantu memulihkansistem kekebalan tubuh. Sebuah pene-litian baru menunjukkan bahwa DHEAdapat mengurangi depresi pada Odha.Bagaimana DHEA Dipakai?

DHEA tersedia dengan bentuk “re-gular”, yaitu DHEA-S (DHEA sulfat).Tubuh kita dapat mengubah DHEAmenjadi DHEA-S dan sebaliknya.

Satu pendekatan untuk memakaiDHEA adalah untuk mencoba menahantingkat DHEA dalam darah yang serupadengan orang dewasa muda. Hal iniumumnya berarti pasiennya memakai200mg DHEA sekali atau dua kali sehari.

Ada tes darah dan ludah untuk meng-ukur tingkat DHEA dalam darah. Tes inidapat membantu menentukan berapaDHEA yang harus dipakai dan apakahtingkatnya sudah sesuai dengan kei-nginan. Tingkat DHEA berubah-ubahdari pagi sampai sore, jadi sebaiknya kitaselalu melakukan tes pada jam yangsama.

DHEA tidak dianjurkan untuk anak danremaja dengan HIV. Penggunaan mung-kin mengganggu keseimbangan hormonyang normal.Apa Efek Samping DHEA?

Hanya ada sedikit efek samping yangtercatat akibat penggunaan DHEAdengan takaran sampai 2.500mg per hari.Namun ada laporan mengenai pening-katan akne (jerawat) dan bulu wajah,serta penurunan pada tingkat lipoproteinkepadatan tinggi (kolesterol ‘baik’).

Beberapa penelitian memberi kesanbahwa Odha dengan sarkoma Kaposi(KS, lihat LI 508) mempunyai tingkatDHEA yang sangat tinggi. PenggunaanDHEA oleh orang tersebut mungkinberbahaya. Ukur tingkat DHEA dalamdarah dan air seni sebelum memakainya.

Bagaimana DHEA Berinteraksidengan Terapi Lain?

Belum ada interaksi yang tercatatantara DHEA dan terapi lain. KarenaDHEA secara alamiah berada dalamtubuh manusia, tidak mungkin akanditemukan interaksi. Adalah mungkinbahwa DHEA dapat berpengaruh padapenguraian obat oleh hati, tetapi hal inibelum diteliti.Bagaimana Kita Tahu DHEABerhasil?

Ada perhatian ilmiah terus-meneruspada DHEA, dengan lebih dari 100artikel ilmiah diterbitkan setiap tahunselama empat tahun terakhir ini. Namun,belum ada banyak penelitian yangmenunjukkan manfaatnya pada kese-hatan manusia, dan beberapa hasil awalyang baik belum dikonfirmasi denganpenelitian lanjutan.

Belum ada dukungan ilmiah yang kuatuntuk memakai suplemen DHEA (me-nambah tingkat DHEA dalam tubuh diatas tingkat normal). Namun beberapadokter menganjurkan penggunaanDHEA sebagai pengganti, yang berartimemakai secukupnya untuk mening-katkan tingkat DHEA yang rendahmenjadi normal.Garis Dasar

DHEA adalah hormon steroid yangdibuat oleh tubuh manusia. TingkatDHEA semakin menurun dengan usiasemakin tua, dan menurun lebih cepatdengan berbagai penyakit termasuk HIV.DHEA dapat membantu fungsi keke-balan, meningkatkan tenaga, dan meng-urangi depresi.

Mungkin ada manfaat kalau kitamemakai cukup DHEA untuk mening-katkan tingkat DHEA dalam darahmenjadi normal kembali. Hal ini disebutsebagai terapi pengganti (replacementtherapy). Sebelum DHEA dipakai,sebaiknya kita mengukur tingkat DHEAdengan tes darah atau ludah.

Saat ini, belum ada penelitian yangmendukung penggunaan DHEA sebagaisuplemen (dengan takaran yang akanmenghasilkan tingkat DHEA dalamdarah di atas normal).

Diperbarui 9 November 2012 berdasarkan FS 724The AIDS Infonet 20 Juni 2012

Page 132: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 726

ECHINACEA

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Catatan: Keberadaan lembaran infor-masi ini bukan berarti penggunaanjamu ini disokong atau didukung olehYayasan Spiritia - lihat LembaranInformasi 700 mengenai Terapi Penun-jang.Apa Echinacea Itu?

Echinacea adalah tanaman berbunga.Nama lainnya adalah ‘Purple Cone-flower’. Tanaman ini terutama tumbuh diEropa dan Amerika Utara. Ada beberapajenis yang serupa: Echinacea purpurea,angustifolia, dan palida. Masing-masingmempunyai sifat medis yang sedikitberbeda. Echinacea purpurea tampaklebih aktif dalam tabung percobaan.Echinacea angustifolia tampak lebihefektif pada manusia.

Echinacea adalah jamu yang palingumum dipakai oleh orang asli Amerika didaerah Great Plains. Echinacea adalahsalah satu jamu yang paling laku di AS.

Sejak akhir 1930-an, peneliti Jermanmeneliti echinacea dan dampaknya padasistem kekebalan tubuh. PemerintahJerman sudah menyetujui akar Echinaceapalida dan daun Echinacea purpureauntuk dipakai terhadap selesma, flu, daninfeksi saluran pernapasan dan salurankencing yang kronis. Banyak penelitianmendukung penggunaannya. Namun satupenelitian di AS pada 2006 tidak mene-mukan manfaat dari satu bentuk tertentu.Bagaimana Echinacea Dipakai?

Pendukung echinacea mengusulkanjamu dipakai sebagai teh yang dibuat darisejumlah rempah yang kecil berusiakurang dari satu tahun. Echinacea tersediadalam kapsul yang mengandung bubuktanaman atau akar yang dikeringkan, danjuga sebagai tincture (larutan dalamalkohol). Pada kasus tertentu, orangminum jus yang diperas dari tanamansegar. Untuk mengobati masalah kulit,jamu khusus yang mengandung justersebut dipakai.

Takaran echinacea yang disarankantergantung pada jenis dan bagian tanamanyang dipakai. Secara umum, sebaiknyaechinacea tidak dipakai secara terus-menerus lebih dari dua minggu.

Echinacea adalah satu ramuan dalambeberapa kombinasi jamu yang dipasar-kan untuk masalah hati, yang seringdisebut sebagai ‘hepatoprotektor’ (lihatLembaran Informasi 760).

Apa Manfaat Echinacea?Kegunaan utama echinacea adalah

untuk mengobati selesma dan flu. Echina-cea juga dipakai untuk infeksi salurankencing, luka pada kulit yang tidak pulih,dan masalah kulit seperti psoriasis daneksema.

Echinacea merangsang sistem keke-balan tubuh. Jamu ini mendorong peng-giatan sel CD4 dan meningkatkan ke-giatan sistem kekebalan tubuh. Echinaceajuga membantu sel darah putih melawankuman. Dampak ini dapat menjadi se-makin kurang bila echinacea dipakai lebihdari beberapa minggu.

Echinacea secara umum tidak disa-rankan untuk dipakai oleh orang denganpenyakit pada sistem kekebalan tubuhseperti HIV, multiple sclerosis, atau TB.Pemerintah Jerman mengusulkan echi-nacea tidak dipakai bila kita mengalamipenyakit ini. Beberapa peneliti meng-anggap bahwa echinacea sebetulnya dapatmemperburuk masalah sistem kekebalantubuh. Beberapa ahli jamu tidak meng-usulkan echinacea dipakai oleh orangdengan jumlah CD4 di bawah 200.Mengapa Odha MemakaiEchinacea?

Banyak Odha memakai echinaceakarena jamu ini merangsang sistemkekebalan tubuh, atau untuk jangkapendek sebagai pengobatan untuk selesmaatau flu. Penggunaan echinacea oleh Odhaadalah kontroversial.

Beberapa dokter menganggap bahwasistem kekebalan tubuh orang denganmasalah kekebalan sebaiknya tidakdirangsang. Meningkatkan penggiatan selCD4 dapat memberi HIV lebih banyak‘sel sasaran’ untuk diinfeksikan. Dokterlain menganggap bahwa beberapa bagiandari sistem kekebalan tubuh Odha sudahterlalu aktif, dengan akibat kerusakanpada sel dan jaringan yang sehat.

Dokter juga prihatin terhadap penelitianpada hewan yang menunjukkan bahwaechinacea meningkatkan tingkat faktortumor nekrosis alfa (TNF-alpha), sebuahsenyawa yang dibuat oleh sistem keke-balan tubuh untuk membunuh sel yangtidak sehat. Tingkat tinggi TNF-alphapernah dikaitkan dengan kelanjutanpenyakit HIV.

Sayangnya belum pernah dilakukanpenelitian secara teliti terhadap Odha,seperti halnya dengan hampir semua jenisjamu. Belum dilaporkan penelitian yangmenemukan hasil yang berbahaya dari

penggunaan echinacea oleh Odha. Belumdilakukan penelitian mengenai peng-gunaan echinacea oleh perempuan hamil.Mereka sebaiknya hati-hati bila memakaitincture karena kandungan alkohol yangtinggi.

Beberapa peneliti menganggap bahwapenggunaan dalam jangka pendek (hinggadua minggu) untuk mengobati selesmaatau flu tidak menimbulkan risiko yangbermakna pada Odha. Namun baikpeneliti AIDS maupun praktisi jamumengusulkan agar echinacea tidak dipakaidalam jangka panjang.Apa Efek Samping Echinacea?

Tidak diketahui efek samping daripenggunaan echinacea melalui mulut ataupada kulit. Peringatan mengenai dampaknegatif dari penggunaan echinacea olehorang dengan masalah kekebalan ber-dasarkan penelitian dalam laboratorium.Belum ada penelitian terhadap manusiayang menemukan efek samping tersebut.Bagaimana Echinacea Berinteraksidengan Obat Lain?

Kebanyakan interaksi antara ramuandan obat belum diteliti secara hati-hati.Echinacea ditunjukkan menurunkantingkat beberapa obat antiretroviral(ARV) dalam darah. Namun belum adainteraksi yang terbukti bermakna atauyang membutuhkan penyesuaian takaran.Pastikan dokter tahu SEMUA obat,suplemen dan jamu yang kita pakai,termasuk echinacea.Garis Dasar

Echinacea adalah tanaman berbungayang dipakai sebagai jamu untuk meng-obati masalah saluran pernapasan danuntuk merangsang sistem kekebalantubuh. Jamu ini sangat populer di AS. Adaratusan penelitian terhadap echinaceayang diterbitkan, kebanyakan di Eropa.Penelitian ini membuktikan dampakechinacea pada sistem kekebalan tubuhdan manfaatnya dalam mengobati selesmadan flu.

Beberapa peneliti menganggap bahwadampak echinacea pada sistem kekebalantubuh dapat menimbulkan masalah untukOdha. Namun belum diterbitkan pene-litian yang menunjukkan dampak burukdari penggunaan echinacea oleh Odha.Kemungkinan tidak ada risiko asalechinacea tidak dipakai lebih dari duaminggu.

Ditinjau 9 November 2012 berdasarkan FS 726 TheAIDS Infonet 16 Mei 2012

Page 133: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 735

SILYMARIN

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Catatan: Keberadaan lembaran infor-masi ini bukan berarti penggunaanjamu ini disokong atau didukung olehYayasan Spiritia – lihat LembaranInformasi 700 mengenai Terapi Penun-jang.Apa Silymarin Itu?

Silymarin adalah semacam jamu yangdibuat dari sari bibit tanaman Silybummarianum, yang juga disebut sebagai“milk thistle”. Jamu ini sudah dipakaiselama lebih dari 2.000 tahun. Pada abadpertengahan bibit milk thistle umumnyadipakai untuk mengobati penyakit hati.

Kandungan aktif milk thistle adalahsenyawa kimia yang disebut sebagaiflavonoid. Flavonoid dalam milk thistleadalah silybin, silydianin dan sily-christin. Bersama, ketiga flavonoid inidisebut sebagai silymarin.Apa Kegunaan Silymarin?

Silymarin melindungi hati melaluitindakan sebagai antioksidan dan denganmendorong tumbuhnya sel hati baru.Silymarin juga membantu mencernalemak. Jamu ini tampak menjaga agarsenyawa yang berdampak buruk tidakmasuk ke dalam sel hati.

Silymarin dapat membantu mencegahatau memulihkan kerusakan pada hatiyang disebabkan oleh alkohol, narkoba,pestisida, racun lain, atau hepatitis.

Silymarin telah dipakai (terutama diEropa) untuk mengobati hepatitis,kerusakan hati yang diakibatkan olehkecanduan alkohol, dan keracunan olehbeberapa jenis jamur tertentu. Namunsebuah penelitian baru-baru ini padaorang dengan hepatitis C menunjukkantidak ada manfaat dari penggunaansilymarin.

Silymarin adalah satu ramuan dalambeberapa kombinasi jamu yang dipasar-kan untuk masalah hati, yang seringdisebut sebagai ‘hepatoprotektor’ (lihatLembaran Informasi 760).

Tidak ada bukti bahwa silymarinbertindak langsung terhadap HIV.

Mengapa Odha MemakaiSilymarin?

Beberapa obat yang dipakai untukmelawan HIV dapat merusak hati. Orangyang terinfeksi bersama dengan virushepatitis B atau C (HBV dan HCV) lebihmungkin mengalami masalah hati waktumemakai obat antiretroviral (ARV).Silymarin mungkin membantu men-cegah kerusakan pada hati.

Beberapa ARV dapat menyebabkansakit perut, dan silymarin dapat mem-bantu mengobati masalah pencernaan.Bagaimana Silymarin Dipakai?

Silymarin adalah sari bibit tanamanmilk thistle. Sari baku seharusnya 80%silymarin (kandungan aktif). Jamu inidapat diperoleh di toko obat di kota besarseperti Guardian atau Century. Satupenelitian menunjukkan bahwa jangkawaktu kedaluwarsa silymarin hanyakurang lebih tiga bulan.

Takaran umum silymarin adalah 300-600mg per hari. Milk thistle tidak larutdalam air, jadi tidak diusulkan dibuat tehdari milk thistle.Apa Efek Samping Silymarin?

Belum ditemukan efek samping yangberat dari penggunaan silymarin. Walau-pun dipakai dengan takaran tinggi, tidakada laporan mengenai dampak negatif.Namun beberapa orang mengalami sakitperut, diare, perut kembung, atau gaspada lambung setelah mulai memakaisilymarin. Bila ini terjadi, kurangitakaran kemudian tingkatkan kembalisecara bertahap.

Sedikit orang mengalami reaksi alergiterhadap milk thistle.

Beberapa ahli menganjurkan agarsilymarin tidak dipakai oleh perempuanhamil, karena dapat memengaruhiperkembangan janin.

Apakah Silymarin Berinteraksidengan Obat Lain?

Karena diuraikan oleh hati, milk thistlemungkin berinteraksi dengan obat lainyang juga diuraikan oleh hati. Obat initermasuk beberapa obat antigelisah, obatantijamur, dan mungkin juga denganbeberapa protease inhibitor.

Diusulkan untuk tidak memakai obatKB yang mengandung hormon estrogenbersamaan dengan milk thistle. Milkthistle mungkin mengganggu peng-gunaan estrogen oleh tubuh, sehinggadapat terjadi kehamilan yang tidakdiinginkan.

Pastikan dokter tahu SEMUA obat,suplemen dan jamu yang kita pakai,termasuk milk thistle.Bagaimana Kita MengetahuiSilymarin Bermanfaat?

Milk thistle telah dipakai selama lebihdari 2.000 tahun, jadi banyak yang sudahditulis mengenai dampaknya padakesehatan. Sudah dilakukan lebih dari300 penelitian ilmiah terhadap silymarinyang mencatat:

Dampak antioksidanPengobatan sirosis hati akibat kecan-duan alkoholPengobatan hepatitis kronisPengobatan keracunan akibat makanjamur liarMembantu hati memulihkan dirinyaSebagian besar penelitian ilmiah ini

dilakukan di Eropa.Garis Dasar

Silymarin adalah sari bibit tanamanmilk thistle. Jamu ini sudah dipakaiselama lebih dari 2.000 tahun untukmengobati masalah hati. Belum dialamiefek samping yang berat atau interaksiyang gawat.

Untuk orang dengan HIV, terutamayang juga terinfeksi virus hepatitis,silymarin mungkin membantu melin-dungi hati dari kerusakan yang dise-babkan oleh terapi antiretroviral (ART).Silymarin juga mungkin mengurangisakit perut sebagai efek samping obatlain.

Diperbarui 9 November 2012 berdasarkan FS 735The AIDS Infonet 21 Mei 2012, serta Drug Digest23 November 2010

Page 134: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 740

KURKUMA (KUNYIT)

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Catatan: Keberadaan lembaran infor-masi ini bukan berarti penggunaanjamu ini disokong atau didukung olehYayasan Spiritia - lihat LembaranInformasi 700 mengenai Terapi Penun-jang.Apa Kurkuma Itu?

Kurkuma adalah semacam jamu yangdibuat dari tanaman Curcuma domesticaatau Curcuma longa, dari familia (jenis)Zingiberaceae. Jenis lain dalam familiaini termasuk Curcuma xanthorrhizae,yang lebih dikenal sebagai temu lawak(lihat Lembaran Informasi (LI) 741),Curcuma heyneana atau temu giring, danCurcuma aeruginosa atau temu hitam.Semuanya mempunyai bentuk akar yangdisebut sebagai rimpang (rhizome), danbiasanya bagian ini yang dipakai untukmembuat jamu.

Temu giring dan temu hitam palingsering dipakai untuk pengobatan cacing.Kurkuma dan temu lawak lebih seringdipakai oleh Odha. Kurkuma adalah saturamuan dalam beberapa kombinasi jamuyang dipasarkan untuk masalah hati,yang sering disebut sebagai ‘hepato-protektor’ (lihat LI 760).

Kurkuma lebih dikenal sebagai bumbudapur kunyit. Kunyit adalah bumbumasak kari, sering juga disebut sebagaiturmeric.Apa Kegunaan Kurkuma?

Kandungan aktif kunyit adalah sen-yawa kimia yang disebut sebagai curcu-minoid. Curcuminoid dalam kunyitadalah curcumin (75%), demethoxycur-cumin (15-20%) dan bisdemethoxycur-cumin (kurang lebih 3%). Dalam pene-litian, curcuminoid ditemukan mem-punyai sifat antioksidan dan antiradang.Pada awal 1990-an, para peneliti jugamenemukan bawah curcumin bertindaksebagai anti-HIV dalam tabung per-cobaan.

Namun dua uji coba klinis padamanusia mengambil kesimpulan yangbertentangan. Satu, yang dilakukan diLos Angeles pada 1994 mengamati penu-runan viral load di antara orang yang

memakai kurkuma. Namun sebuah ujicoba klinis lain yang dilakukan di ASpada 1996 tidak menemukan buktibahwa kurkuma dengan takaran tinggiatau rendah berhasil mengurangi viralload atau meningkatkan jumlah sel CD4.Sayangnya belum dilakukan penelitianlanjutan terhadap dampak kurkuma padaHIV sejak waktu itu.

Tampaknya juga, kurkuma dapatmelindungi hati dari beberapa senyawaberacun. Sekali lagi belum ada dasarbukti yang jelas mengenai dampak ini.Mengapa Odha MemakaiKurkuma?

Selain anggapan bahwa kurkuma dapatmembantu tubuh melawan dengan HIV,sifat antiracun pada hati mungkin dapatmembantu Odha. Jamu ini dipakai olehpraktisi pengobatan tradisional diIndonesia antara lain untuk mengobatipenyakit kuning. Beberapa obat yangdipakai untuk melawan HIV dapatmerusak hati. Orang yang terinfeksihepatitis B atau C (HBV dan HCV) lebihmungkin mengalami masalah hati waktumemakai obat antiretroviral (ARV).Diharapkan kurkuma dapat membantumencegah atau mengurangi kerusakanpada hati.

Kurkuma diketahui mempunyai sifatantiradang, sehingga dapat dipakai untukmengobati masalah peradangan. Pera-dangan, sebagai tanggapan tubuh ter-hadap infeksi, dikaitkan dengan bebe-rapa penyakit, termasuk HIV (lihatLI 484). Sekarang ada teori bahwatingkat peradangan yang rendah yangberlanjut bertahun-tahun dapat memper-parah beberapa infeksi kronis, termasukHIV. Oleh karena itu, mungkin peng-gunaan kurkuma dapat mengurangidampak jangka panjang infeksi HIV.Bagaimana Kurkuma Dipakai?

Empu rimpang kunyit dicampur de-ngan bahan rempah lain kemudiandirebus, lalu airnya diminum sebagaiobat. Atau kunyit dapat diparut danditambah air minum, diperas lalu dimi-num dua kali sehari.

Kurkuma dapat dibeli sebagai jamu sarikunyit dengan 90-95% curcumin, yangdipakai dengan takaran 250-500mg tigakali sehari.

Apa Efek Samping Kurkuma?Bila dipakai dengan takaran yang

diusulkan, kurkuma dianggap aman.Beberapa ahli menganjurkan agar kur-kuma tidak dipakai dengan takaran tinggioleh perempuan hamil, karena dapatmenimbulkan masalah rahim. Orangdengan batu empedu atau hambatan padasaluran empedu sebaiknya bicara dengandokter sebelum memakai kurkuma.Apakah Kurkuma Berinteraksidengan Obat Lain?

Tidak tercatat interaksi antara kurkumadengan ARV. Kurkuma dapat mengu-rangi kemampuan pembekuan darahsetelah luka-luka, Karena aspirin jugadapat menunda pembekuan darah,sebaiknya kurkuma tidak dipakai ber-samaan dengan aspirin. Pastikan doktertahu SEMUA obat, suplemen danjamu yang kita pakai, termasukkurkuma.Garis Dasar

Kunyit mengandung beberapa jeniscurcumin yang sudah lama dipakaisebagai jamu untuk mengobati berbagaipenyakit. Jamu ini sudah dipakai selamaribuan tahun, dan belum dialami efeksamping yang berat atau interaksi yanggawat.

Walaupun ada bukti bahwa curcuminmempunyai tindakan anti-HIV dalamtabung percobaan, hal ini belum dibuk-tikan dengan uji coba klinis padamanusia. Namun hanya sedikit uji cobaitu dilakukan, dan oleh karena itu dankenyataan bahwa jamu ini aman danmurah, tidak ada kesalahan bila Odhaingin coba sendiri, asal harapannya tidakterlalu tinggi.

Beberapa praktisi menganggap bahwakurkuma dapat mengurangi kerusakanpada hati yang diakibatkan oleh beberapajenis racun termasuk obat antiretroviral.

Ditinjau 9 November 2012 berdasarkan DrugDigest22 Desember 2010 dan beberapa sumber lain

Page 135: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 741

TEMU LAWAK

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Catatan: Keberadaan lembaran infor-masi ini bukan berarti penggunaanjamu ini disokong atau didukung olehYayasan Spiritia - lihat LembaranInformasi 700 mengenai Terapi Penun-jang.Apa Temu Lawak Itu?

Temu lawak adalah semacam jamuyang dibuat dari tanaman Curcumaxanthorrhizae, yang lebih dikenalsebagai temu lawak, dari familia (jenis)Zingiberaceae. Jenis lain dalam familiaini termasuk Curcuma domestica atauCurcuma longa, yang lebih dikenalsebagai kunyit (lihat Lembaran Informasi(LI) 740), Curcuma heyneana atau temugiring, dan Curcuma aeruginosa atautemu hitam. Semuanya mempunyaimacam akar yang disebut sebagairimpang (rhizome), dan biasanya bagianini yang dipakai untuk membuat jamu.

Temu lawak adalah satu ramuan dalambeberapa kombinasi jamu yang dipasar-kan untuk masalah hati, yang seringdisebut sebagai ‘hepatoprotektor’ (lihatLI 760).Apakah Kegunaan Temu Lawak?

Kandungan aktif temu lawak termasukminyak esensial dan beberapa bahankimia lain. Tampaknya belum adapenelitian mengenai manfaat temulawak.

Menurut ahli jamu, temu lawak dapatdipakai untuk penyakit ginjal, demam,penyakit kuning, gangguan pada getahempedu, dan beberapa masalah lain.

Mengapa Odha Memakai TemuLawak?

Jamu ini dipakai oleh praktisi peng-obatan tradisional di Indonesia antaralain untuk mengobati penyakit kuning.Beberapa obat yang dipakai untukmelawan HIV dapat merusak hati. Orangyang terinfeksi hepatitis B atau C (HBVdan HCV) lebih mungkin mengalamimasalah hati waktu memakai obatantiretroviral (ARV). Diharapkan temulawak dapat membantu mencegah ataumengurangi kerusakan pada hati.Bagaimana Temu Lawak Dipakai?

Satu potong temu lawak sebesar telurayam diiris-iris, ditambah sebatangpohon meniran (Phyllanthus urinaria),kemudian direbus dengan air empat gelashingga tinggal tiga gelas. Setelah dinginminum setengah sampai satu gelas tigakali sehari, ditambah dengan satu sendokmakan madu.Apa Efek Samping Temu Lawak?

Belum ada laporan mengenai efeksamping penggunaan temu lawak. Orangdengan batu empedu atau hambatan padasaluran empedu sebaiknya bicara dengandokter sebelum memakai temu lawak.

Apakah Temu Lawak Berinteraksidengan Obat Lain?

Tidak tercatat interaksi antara temulawak dengan ARV atau obat lain.Namun pastikan dokter tahu SEMUAobat, suplemen dan jamu yang kitapakai, termasuk temu lawak.Apakah Temu Lawak MemberiManfaat pada Odha?

Belum ada uji coba klinis terhadaptemu lawak. Belum ada tanda bahwatemu lawak mempunyai tindakan anti-HIV. Beberapa ahli jamu menganggapbahwa temu lawak mempunyai pengaruhterhadap hepatitis.Garis Dasar

Temu lawak sudah lama dipakaisebagai jamu untuk mengobati berbagaipenyakit. Belum dilaporkan efek sam-ping yang berat atau interaksi yanggawat.

Belum pernah dilakukan uji cobaterhadap temu lawak, terutama terhadapHIV atau hepatitis. Oleh karena itu dankenyataan bahwa jamu ini aman danmurah, tidak salah bila Odha ingin cobasendiri, asal harapannya tidak terlalutinggi.

Beberapa praktisi menganggap temulawak dapat mengurangi kerusakan padahati yang diakibatkan oleh beberapa jenisracun termasuk obat antiretroviral.

Ditinjau 9 November 2012 berdasarkan beberapasumber

Page 136: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 742

BAWANG PUTIH

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Catatan: Keberadaan lembaran infor-masi ini bukan berarti penggunaanjamu ini disokong atau didukung olehYayasan Spiritia - lihat LembaranInformasi 700 mengenai Terapi Penun-jang.Apa Bawang Putih Itu?

Bawang putih adalah tanaman umumdengan akar berwarna putih berbentukumbi lapis, serupa dengan bawangmerah. Nama ilmiah adalah Alliumsativum, dan tanaman ini adalah bagiandari familia Liliaceae (Lili). Bawangputih dipakai baik untuk masakanmaupun sebagai tanaman obat.

Saat bawang putih segar dihancurkanatau dicincang, enzim dalam umbinyadilepas dan sebuah senyawa yangmengandung sulfur (belerang) bernamaallicin dibuat. Senyawa yang meng-andung sulfur ini sering menjadi anti-biotik yang efektif.Apa Kegunaan Bawang Putih?

Bawang putih mungkin berasal dariKirgiz, daerah padang pasir Siberia.Pujangga Cina 3000 tahun SM mengujimanfaat bawang putih. Jadi, bawangputih mempunyai sejarah panjang dalampenggunaannya sebagai obat. Aristotelesmenguji bawang putih pada tahun 335SM untuk mutu pengobatan. Pada abadpertengahan, bawang putih telah dipikir-kan sebagai pengobatan terhadap orangbertekanan darah tinggi, kehilangannafsu makan, orang dengan masalahparu, gigitan ular, batuk rejan, dankebotakan. Pendeta Prancis abad ke-17makan bawang putih dalam jumlah besaruntuk melawan wabah sampar, dandilaporkan mereka bertahan hidup lebihlama daripada pendeta Inggris. Selamakedua perang dunia, tentara Rusia danJerman makan bawang putih sebagaipengobatan di medan pertempuran.Mengapa Odha Memakai BawangPutih?

Banyak tes sudah membuktikan bahwabawang putih mengandung zat anti-bakteri dan antijamur. Bawang putih jugadapat mempertahankan sistem kekebalantubuh, yang dalam kasus HIV sangatdibutuhkan. Bawang putih terbuktiefektif melawan sejumlah infeksi opor-tunistik (IO) termasuk herpes virus, sito-megalovirus, kriptosporidiosis (kripto),dan organisme mikobakteri atau kandida.Pada beberapa kasus, pengobatan Barat

tidak efektif untuk mengobati kondisi ini.Sebagai contoh, sebuah tes yang melibat-kan lima orang dengan kripto (lihatLembaran Informasi (LI) 502) di LosAngeles menunjukkan bahwa seluruhgejala berkurang ketika mereka memakaibanyak bawang putih. Kripto dianggapsebagai salah satu IO yang sulit diobati.Bawang putih mengandung sulfur, asamamino, zat mineral termasuk germanium,selenium, dan zink, serta vitamin A, B,dan C. Allicin dipercaya sebagai zatkandungan bawang putih yang palingbanyak memberikan manfaat, selainmenghasilkan bau yang menyengat itu.

Beberapa penelitian menunjukkanbahwa bawang putih dapat mengurangitingkat kolesterol dan trigliserid yangtinggi. Masalah ini dapat menjadi efeksamping dari penggunaan terapi anti-retroviral (ART). Namun bawang putihkurang efektif dalam hal ini dibanding-kan dengan perubahan pada pola makan/hidup dan penggunaan obat kolesteroltinggi.Bagaimana Bawang PutihDipakai?

Bawang putih berbentuk pil/kapsulbisa dibeli di apotek. Harganya memangmahal, tetapi baunya tidak terlalumenusuk. Kebanyakan orang memakaibawang putih pada masakan mereka.Beberapa orang memakan bawang putihmentah secara teratur, biasanya denganmemotongnya kecil-kecil, dan mema-kannya bersama makanan lain. Atau, adajuga yang merajangnya sampai halus laludisendokkan ke mulut, seperti puyer.Apa Efek Samping Bawang Putih?

Bawang putih menimbulkan sedikitefek samping, tetapi dosis yang tinggidapat menyebabkan sakit perut ataugangguan pada usus. Hal ini terutamaterjadi bila dipakai bawang putih mentah.Selain itu, baunya dapat dianggapsebagai efek samping yang kurang enak!

Bawang putih mengurangi kemam-puan darah untuk membeku. Oleh karenaitu, sebaiknya tidak dipakai oleh orangyang mengalami trombositopenia (keku-rangan pada unsur dalam darah yangmembekukannya).Apakah Bawang PutihBerinteraksi dengan Obat Lain?

Sebuah penelitian pada 2001 menun-jukkan bahwa bawang putih dan sup-lemen yang mengandung bawang putih

atau allicin dapat mengurangi tingkatsaquinavir (sebuah protease inhibitor)dalam darah rata-rata 51%. Hal inikemungkinan sangat berpengaruh padakegiatan saquinavir terhadap HIV,dengan kemungkinan HIV menjadiresistan terhadap obat tersebut. Walau-pun belum diteliti, kemungkinan inter-aksi ini terjadi terhadap protease inhibitorlain dan juga NNRTI. Menurut parapeneliti, “kami melihat interaksi yangjelas dan berjangka lama. Implikasi yangjelas adalah bahwa dokter dan pasienseharusnya berhati-hati bila memakaibawang putih atau suplemen kandunganbawang putih bersama dengan ART.”

Karena bawang putih mengurangikemampuan darah untuk membeku,sebaiknya dihindari oleh orang yangmemakai obat antitrombosit atau anti-beku (mis. warfarin). Karena aspirin jugadapat menunda pembekuan darah,sebaiknya penggunaan bawang putihsecara berlebihan bersamaan denganaspirin sebaiknya dihindari.

Pastikan dokter tahu SEMUA obat,suplemen dan jamu yang kita pakai,termasuk bawang putih.Garis Dasar

Bawang putih adalah tanaman yangsudah lama diketahui efektif sebagaiobat. Namun hanya sedikit penelitianyang dilakukan terhadapnya, jadi efek-tivitasnya tidak dapat dibuktikan.

Bukti klinis yang terbatas tampaknyamenunjukkan bahwa bawang putih yangdipakai secara oral dapat membantumengurangi kolesterol tinggi dan tekan-an darah tinggi. Lebih sedikit buktimendukung manfaat untuk mencegahpenyakit jantung, meningkatkan fungsikekebalan, atau melindungi terhadapbeberapa jenis kanker.

Penggunaan biasanya tidak menimbul-kan efek samping (kecuali baunya),tetapi dibuktikan ada interaksi dengansatu jenis obat antiretroviral, dan ke-mungkinan juga ada dengan beberapajenis lain. Jadi sebaiknya kita tidakmemakai bawang putih dengan dosistinggi bila kita memakai ART. Namunpenggunaan sebagai rempah dalammasakan kemungkinan tidak menimbul-kan masalah.

Diperbarui 9 November 2012 berdasarkanDrugDigest 2 Agustus 2011 dan beberapa sumberlain

Page 137: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 760

HEPATOPROTEKTOR

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Catatan: Keberadaan lembaran infor-masi ini bukan berarti penggunaanjamu ini disokong atau didukung olehYayasan Spiritia – lihat LembaranInformasi 700 mengenai Terapi Penun-jang.Apa Hepatoprotektor Itu?

Hepatoprotektor (pelindung hati)adalah istilah yang diberikan padaproduk yang dipasarkan untuk melin-dungi hati dan/atau memulihkan hatiyang telah dirusak oleh racun, obat ataupenyakit.

Sampai saat ini, belum ada obat yangdisetujui sebagai hepatoprotektor. Tetapiada berbagai jenis jamu atau campuranjamu yang dipasarkan di Indonesiasebagai hepatoprotektor. Produk tersebuttermasuk Hepasil dari Kalbe Farma,Hepacomb dari Sidomuncul, Hepagarddari Phapros, HP-Pro, Lesipar, Hepimundan beberapa produk lain.Mengapa Odha MemakaiHepatoprotektor?

Mungkin lebih dari separuh Odha diIndonesia juga terinfeksi bersamadengan virus hepatitis B atau C (HBV/HCV – lihat Lembaran Informasi (LI)505). Hepatitis dapat merusak hati, dankerusakan ini ditunjukkan oleh pening-katan pada dua enzim hati yang diukurpada tes fungsi hati (lihat LI 135). Keduaenzim ini adalah ALT (SGPT) dan AST(SGOT).

Kebanyakan obat yang dipakai untukmelawan HIV (antiretroviral/ARV) atauuntuk mengobati infeksi oportunistikdisaring dan diuraikan oleh hati. Hatiyang rusak dapat berpengaruh pada ke-mampuan kita untuk memakai obattersebut, dan penggunaan obat itu jugadapat meningkatkan beban pada hati,dengan risiko hati kita tidak berfungsilagi dan kita mengalami kegagalan hati.

Sampai saat ini, belum ada obat yangdisetujui untuk memulihkan tingkat ALTyang tinggi akibat HBV atau HCV.Namun produsen beberapa jenis hepa-toprotektor menyatakan bahwa produk-nya efektif untuk menurunkan ALT yangtinggi. Oleh karena itu, dan karena pasiendengan ALT tinggi sering mendesakdokter untuk memberi obat untuk masa-lah ini, dokter sering kali meresepkanhepatoprotektor ini.

Bagaimana HepatoprotektorDipakai?

Hepatoprotektor sering tersedia se-bagai kapsul. Hepasil, misalnya, tersediadalam bentuk kapsul, dengan usulandipakai satu kapsul 3-4 kali sehari, 1-2jam setelah makan.

Pilihan yang mungkin lebih cocokadalah untuk membuat campuran sendiri,dengan membeli jamu secara segar dipasar.

Sering tidak jelas berapa lama hepato-protektor sebaiknya dipakai, atau apakahada risiko bila hepatoprotektor dipakaijangka panjang.Apa Efek SampingHepatoprotektor?

Efek samping tergantung pada kan-dungan – lihat lembaran informasimengenai masing-masing jamu, bila ada.Sering kali produsen tidak menjelaskanapakah produknya dapat menimbulkanefek samping.Apakah Ada Kontraindikasi atauPeringatan?

Kontraindikasi seharusnya dicatat padaetiket produk. Umumnya penggunaanhepatoprotektor mungkin adalah aman,tetapi hal ini jelas tergantung padakandungan. Hepasil, misalnya, mengan-dung echinacea (lihat LI 726), dan jamuini sebaiknya tidak dipakai oleh Odha(terutama bila jumlah CD4-nya rendah)atau perempuan hamil.

Ada anggapan bahwa semua produkalami adalah aman. Jelas anggapan initidak benar, apa lagi buat Odha. Selainapakah produknya bersifat racun, caraproduksinya tidak selalu dijamin bersih,dan bebas unsur lain termasuk jamur.Bila tidak, produk dapat menjadi ber-bahaya untuk Odha.Bagaimana HepatoprotektorBerinteraksi dengan Obat Lain?

Belum diketahui interaksi apa punantara hepatoprotektor dan obat ataujamu lain. Namun belum diteliti interaksiantara hepatoprotektor dengan sebagianbesar obat atau jamu lain. Untuk infor-masi lebih lanjut mengenai interaksi,lihat lembaran informasi mengenaimasing-masing jamu, bila ada. Pastikandokter tahu SEMUA obat, suplemendan jamu yang kita pakai, termasukhepatoprotektor.

Dasar Bukti untuk HepatoprotektorSampai saat ini, belum dilakukan uji

coba klinis secara acak yang membukti-kan keberhasilan hepatoprotektor untukmenurunkan ALT. Ada beberapa pene-litian yang menunjukkan bahwa bebe-rapa jamu, terutama silymarin (lihatLI 735), dapat membantu dalam kasuskeracunan hati akibat zat kimia (terutamakarbon tetraklorida). Namun belum adadasar bukti kasus kerusakan hati akibatHBV/HCV.

Ada banyak anekdot (cerita) yangmenunjukkan bahwa ALT yang tinggimenurun pas setelah penggunaan hepa-toprotektor. Namun virus hepatitis seringmengakibatkan peningkatan sementarapada tingkat ALT (yang disebut flare,atau kobaran), tetapi yang menurunsecara alami setelah beberapa hari. Bilahepatoprotektor dipakai saat flare ini,ALT memang akan turun, tetapi penu-runan akan terjadi walau hepatoprotek-tor dipakai atau tidak.

Pada 2002, Prof Dr H Ali SulaemanPhD SpPD-KGEH FACG (guru besarpenyakit hati) menyatakan bahwa adaketidaksesuaian antara pemanfaatanobat/suplemen hepatoprotektor dengankonsep dasar bukti. “Kita kembalikansaja pada pribadi masing-masing. Apa-bila diyakini baik, silakan saja diterus-kan,” dikatakannya.Garis Dasar

Hepatoprotektor adalah ‘obat’ campuranjamu yang dipasarkan oleh beberapa pro-dusen obat di Indonesia. Tampaknya ‘obat’ini sering diresepkan oleh dokter padaorang dengan HIV dan hepatitis ber-samaan, dan dengan ALT/AST tinggi.Menurut laporan anekdot, penggunaanhepatoprotektor sering berhasil untukmengurangi tingkat enzim hati. Namunbelum ada dasar bukti yang mendukungpenggunaan hepatoprotektor dalam kasuskoinfeksi HIV/virus hepatitis.

Kandungan semua jenis hepatoprotek-tor berbeda-beda, tergantung padaprodusen. Sebaiknya kita memperhati-kan kandungan, karena mungkin ada diantara kandungan yang sebaiknya tidakdipakai oleh Odha (misalnya echinacea).Kecuali itu, kemungkinan hepatoprotek-tor aman untuk Odha, walau mungkintidak memberi manfaat jelas, asal dibuatdengan cara yang bersih.

Diperbarui 9 November 2012 berdasarkan beberapasumber

Page 138: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 800

GIZI

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Mengapa Gizi Itu Penting?Gizi yang baik berarti mendapat cukup

bahan gizi makro dan mikro. Bahan gizimakro mengandung kalori (energi):protein, karbohidrat, dan lemak. Semuazat ini membantu mempertahankan beratbadan. Bahan gizi mikro meliputivitamin dan zat mineral. Kedua zat inimenentukan sel tubuh tetap bekerjadengan baik.

Gizi yang baik kadang kala menjadimasalah bagi Odha. Bila tubuh kitamemerangi infeksi, maka tubuh mema-kai lebih banyak tenaga dan kita harusmakan lebih banyak dibanding waktukeadaan normal. Namun bila kita merasasakit, maka kita makan lebih sedikitdibanding dengan waktu keadaan nor-mal.

Beberapa obat dapat menggangguperut, dan berbagai infeksi oportunistik(IO) dapat memengaruhi mulut atautenggorokan. Hal ini mengakibatkansulit makan. Lagi pula, beberapa obat daninfeksi menyebabkan diare. Jika kitadiare, tubuh kita sebenarnya menerapkanlebih sedikit dari yang apa yang kitamakan.

Bila kita kehilangan berat badan, kitamungkin kehilangan lemak, atau meng-alami penyusutan otot. Jika kita kehi-langan terlalu banyak otot, tubuh kitaakan mengalami perubahan kimia.Kondisi ini disebut sindrom wasting ataucachexia (lihat Lembaran Informasi (LI)518). Wasting dapat membunuh kita. Jikakita kehilangan lebih dari 5% beratbadan, ini bisa menjadi tanda wasting.Sebaiknya kita membahas masalah inidengan dokter.Panduan Gizi bagi Odha

Pertama, makan lebih banyak. Penam-bahan berat otot akan membantu kitamemerangi HIV. Hal ini sangat penting.Banyak orang ingin mengurangi beratbadannya, tapi bagi Odha, ini dapatgawat.

Makan banyak protein dan karbohidrat,dengan jumlah lemak sedang.

Protein membantu membangun danmempertahankan otot. Daging, ikan,buncis, kacang dan biji-bijian merupa-kan sumber makanan yang baik.Karbohidrat memberi tenaga. Karbo-hidrat kompleks didapat dari padi-padian, gandum, buah-buahan dansayuran. Bahan ini adalah sumbertenaga yang berangsur-angsur, danjuga sumber baik untuk serat dan gizi.Karbohidrat tunggal, atau glukosa,dapat cepat menghasilkan tenaga. Kitamendapatkan glukosa dari buah-buahan segar atau kering, madu, selaiatau sirup.Lemak memberi tenaga tambahan. Kitaperlu secukupnya – tetapi janganterlalu banyak. Lemak tak jenuh(monounsaturated) pada kacang, biji-bijian, minyak buah zaitun, dan ikandianggap lemak yang ‘baik’. Sebaik-nya mengurangi konsumsi lemak jenuh(saturated), yang dikandung pada men-tega dan produk hewan lain.Program olahraga ringan membantu

tubuh membentuk zat makanan menjadiotot. Jadikan sikap santai, dan berolah-raga sebagai kegiatan sehari-hari – lihatLI 802.

Sangat penting minum cairan secukup-nya bila kita terinfeksi HIV. Air tam-bahan bisa mengurangi efek sampingbeberapa obat. Air dapat membantumenghindari mulut kering dan sembelit(susah buang air). Ingat, minum teh,kopi, cola, cokelat, atau alkohol sebenar-nya dapat menghilangkan cairan tubuh.Menjaga Kebersihan Makanan

Ini sangat penting untuk melindungidari infeksi yang bisa terbawa olehmakanan atau minuman.

Cuci tangan sebelum menyiapkanmakanan (lihat LI 851), dan jaga semuaperalatan dapur, permukaan dan ruangdapur tetap bersih. Cuci semua buah dansayuran. Hati-hati dengan taoge ataubibit lain yang bertunas; sebaiknyamenghindari sayuran mentah ini.

Jangan makan daging atau telur mentahatau kurang matang, dan segera bersih-kan cairan yang keluar dari dagingmentah. Simpan sisa makanan dalamkulkas dan jangan disimpan lebih daritiga hari.

Periksa tanggal kedaluwarsa makanan.Jangan membeli atau memakai makananyang sudah kedaluwarsa.

Beberapa kuman disebarkan melaluiair ledeng. Sebaiknya memakai airkemasan.Bagaimana dengan Suplemen?

Beberapa orang mengalami kesulitanuntuk belanja dan menyiapkan makanterus-menerus. Suplemen (makanantambahan seperti Ensure) dapat mem-bantu mempertahankan berat badan danmemenuhi kebutuhan vitamin dan zatmineral yang dibutuhkan. Jangan mema-kai produk yang dijual untuk membantumenurunkan berat badan, walaupun itumengandung segala macam zat yangdibutuhkan untuk gizi yang baik! Dokteratau konselor gizi membantu kita memi-lih suplemen yang tepat.

Suplemen vitamin dan zat mineraldapat bermanfaat. Hal ini dibahas dalamLI 801.Garis Dasar

Gizi yang baik sangat penting bagiOdha. Bila kita terinfeksi HIV, kita harusmenambah jumlah makan dan mem-pertahankan berat otot.

Memakai diet seimbang, yang meliputibanyak protein dan padi-padian, dengangula dan lemak secukupnya. Programolahraga akan membantu kita mengem-bangkan dan mempertahankan berat otot.

Minum banyak cairan untuk membantutubuh menguraikan obat yang dipakai.

Jaga kebersihan makanan. Pastikandapur tetap bersih, makanan selaludicuci, dan hati-hati dalam menyiapkandan menyimpan makanan. Minum airyang sudah direbus atau air kemasan.

Jika kita merasa membutuhkan gizitambahan, sebaiknya minta saran daridokter atau konselor gizi.

Diperbarui 1 Juli 2012 berdasarkan FS 800 TheAIDS Infonet 20 Juni 2012

Page 139: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 801

VITAMIN DAN ZAT MINERAL

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Mengapa Vitamin dan Zat MineralPenting?

Vitamin dan zat mineral kadang-kadangdisebut bahan gizi mikro. Tubuh kitahanya membutuhkan bahan gizi mikrodalam jumlah sedikit, untuk mendukungreaksi kimia yang diperlukan oleh sel kitaagar dapat hidup. Kita memperolehnyadari makanan atau suplemen, karena tubuhkita tidak mampu membuatnya. Berbagaimacam bahan gizi berdampak padapencernaan, susunan saraf, pikiran, danproses tubuh yang lain.

Bahan gizi mikro terkandung padabanyak bahan makanan. Orang yang sehatmungkin mendapatkan cukup vitamin danzat mineral dari makanannya saja. Odhaatau orang dengan penyakit lain mem-butuhkan lebih banyak bahan gizi mikrountuk membantu memperbaiki dan memu-lihkan sel yang rusak. Selain itu, beberapaobat dapat menimbulkan kekurangan ber-bagai bahan gizi.Apa Antioksidan Itu?

Beberapa molekul dalam tubuh adalahdalam bentuk yang disebut beroksidasi.Molekul ini dikenal sebagai radikal bebas(free radical). Molekul ini bereaksi secaramudah dengan molekul lain, dan dapatmerusak sel tubuh. Kadar radikal bebasyang tinggi tampaknya menyebabkanbanyak kerusakan yang berkaitan denganproses penuaan.

Radikal bebas dibuat sebagai bagian darireaksi kimia normal dalam tubuh. Anti-oksidan adalah molekul yang dapatmenghambat reaksi radikal bebas denganmolekul yang lain. Ini membatasi ke-rusakan yang dilakukan oleh radikalbebas. Ada beberapa macam bahan giziyang bersifat antioksidan. Antioksidancenderung bekerja bersama, sehinggalebih baik dipakai kombinasi daripadahanya satu macam.

Antioksidan penting bagi Odha, karenainfeksi HIV meningkatkan kadar radikalbebas. Lagi pula radikal bebas dapatmemacu kegiatan HIV. Pada tingkat yanglebih tinggi antioksidan dapat melambat-kan penggandaan HIV dan membantumemperbaiki sebagian kerusakan yangdisebabkan oleh virus tersebut.Berapa Banyak yang KitaButuhkan?

Mungkin kita berpikir bahwa kita dapatmemperoleh cukup vitamin dan zat

mineral dengan memakai pil multivitaminsatu kali sehari. Sayangnya, tidak semu-dah itu. Jumlah bahan gizi mikro padabanyak pil tersebut berdasarkan padaangka kecukupan gizi/AKG. Masalahdengan AKG adalah bahwa jumlah bahangizi yang ditetapkannya tidak cocok bagiOdha. Sebaliknya, anjurannya merupakanjumlah minimal untuk mencegah keku-rangan gizi bagi orang yang sehat.Penyakit HIV dan beberapa obat untukinfeksi terkait HIV dapat menghilangkanbeberapa bahan gizi. Ada penelitian yangmenunjukkan bahwa Odha membutuhkanbahan gizi dengan jumlah enam sampai25 kali AKG. Namun, sebuah pil multi-vitamin yang sangat manjur adalah carayang baik untuk memperoleh bahan gizimikro yang dasar.Bahan Gizi Mana yang Penting?

Belum ada banyak penelitian yangdilaksanakan mengenai bahan gizi ter-tentu terkait dengan penyakit HIV. Namunsatu penelitian menunjukkan bahwaperempuan hamil di Tanzania mendapat-kan manfaat besar dari suplemen multi-vitamin. Lagi pula, banyak bahan gizisaling berinteraksi. Kebanyakan ahli gizimenganjurkan merencanakan programtambahan bahan gizi secara keseluruhan.

Odha dapat memperoleh manfaat de-ngan memakai tambahan vitamin dan zatmineral yang berikut:

Vitamin B: Vitamin B1 (tiamin).vitamin B2 (riboflavin), vitamin B6(piridoksin), vitamin B12 (kobalamin),dan folat (asam folat).Niasin, juga semacam vitamin B, dapatmembantu meningkatkan kolesterol“baik” dan menurunkan kolesterol“buruk”.Vitamin lain: Tingkat vitamin D3sering rendah pada Odha, terutama yangberkulit hitam. Vitamin C dapat mem-bantu fungsi kekebalan.Antioksidan, termasuk beta-karoten(tubuh mengurai beta-karoten untukmembuat vitamin A), zat selenium,vitamin E (tokoferol), dan vitamin C.Zat magnesium, selenium, kalsium danzink.

Bagaimana dengan SuplemenLain?

Selain vitamin dan zat mineral, beberapaahli gizi menyarankan Odha untukmemakai tambahan bahan gizi yang lain:

Asidofilus, semacam bakteri yangberkembang secara alami dalam usus,membantu pencernaan. Ada beberapamacam bakteri yang membantu kese-hatan. Bakteri tersebut dikenal sebagaiprobiotik.Asam alfalipoik adalah antioksidankuat yang dapat meringankan gangguanmental dan neuropati.Karnitin (bentuk serupa adalah asetil-L-karnitin) mungkin mencegah wastingdan memberi manfaat lain kepadakekebalan dan metabolisme.Koenzim Q

10 mungkin membantu

fungsi kekebalan tubuh dan kesehatanjantung.Asam lemak esensial (essential fattyacid) yang terdapat pada eveningprimrose oil atau flaxseed oil dapatmembantu kulit yang kering. Jugaditemukan sebagai asam lemak omega-3 dalam lemak ikan, dapat membantudengan kolesterol, trigliserida dandepresi.N-Asetil-Sistein, suatu antioksidan,dapat membantu memelihara tingkatglutation dalam tubuh. Glutation adalahsalah satu antioksidan utama di tubuh.

Apakah Bahan Gizi DapatBerbahaya?

Kebanyakan vitamin dan zat mineraltampaknya aman sebagai suplemen,bahkan pada tingkat yang lebih tinggidaripada yang dianjurkan oleh AKG.Namun sebagian di antaranya dapatmenyebabkan masalah pada dosis yangterlalu tinggi, termasuk vitamin A, vitaminD, niasin, dan zat tembaga, besi, seleniumdan zink.

Program dasar tambahan vitamin dan zatmineral sebaiknya aman. Ini meliputi yangberikut (semua yang sesuai denganpetunjuk yang ada di kemasan):

Pil multivitamin/zat mineral (tanpa zatbesi tambahan),Suplemen antioksidan dengan berbagaikandungan, danSuplemen trace element. Ada tujuhelemen yang dibutuhkan: krom, tem-baga, kobalt, yodium, besi, selenium,dan zink. Beberapa pil multivitamin jugamengandung elemen ini.Program suplemen lain sebaiknya

dibahas dahulu dengan dokter atau ahligizi. Ingat bahwa harga semakin mahalbukan berarti mutu semakin tinggi.

Diperbarui 19 Februari 2012 berdasarkan FS 801The AIDS Infonet 25 Januari 2012

Page 140: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 802

OLAHRAGA DAN HIV

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Mengapa Olahraga Penting?Olahraga tidak dapat mengendalikan

atau melawan penyakit HIV, tetapi dapatmembantu kita merasa lebih sehat danmelawan berbagai dampak dari HIV danefek samping obat yang dipakai olehOdha.Apa Manfaat Olahraga?

Olahraga yang tidak terlalu berat dandilakukan secara berkala memberimanfaat yang sama pada Odha sepertipada orang lain. Olahraga dapat:

Meningkatkan massa otot, serta keku-atan dan ketahanannyaMemperbaiki ketahanan jantung danparuMeningkatkan tenaga sehingga kitamerasa segar kembaliMengurangi stresMeningkatkan rasa kesejahteraanMembantu menahan atau mencegahpenurunan jumlah CD4Meningkatkan kekuatan tulangMengurangi kolesterol dan trigliserid(lihat Lembaran Informasi (LI) 123)Mengurangi lemak pada perutMeningkatkan nafsu makanMemperbaiki pola tidurMemperbaiki cara tubuhnya memakaidan mengendalikan gula darah (glu-kosa)

Apa Risiko Olahraga?Kita dapat menjadi dehidrasi (hilangterlalu banyak cairan) bila kita tidakminum cukup untuk menahan tingkatcairanKalau mengalami cedera, mungkinluka membutuhkan lebih lama untukpulihKita dapat kehilangan massa tubuhtidak berlemak (lean body mass) bilakita terlalu banyak olahraga. Kasusberat dapat mengarah pada wasting(lihat LI 518)Kita dapat melukai diri bila kitamelakukan olahraga yang salahOlahraga dapat membantu penyakitjantung, tetapi sebaiknya kita berbicaradengan dokter untuk memastikanbahwa kita dapat berolahraga secaraaman

Pedoman Olahraga untuk OdhaJangan berlebihan

Program olahraga yang sedang akanmembantu tubuh kita mengubah makan-an menjadi otot. Santai saja, dan padu-kan olahraga ke dalam kegiatan sehari-hari.

Meningkatkan program olahragamenjadi jadwal sedikitnya 20 menitpaling tidak tiga kali seminggu. Jadwalini dapat memberi perbaikan yangbermakna dalam kesehatan jasmani dankita kemungkinan akan merasa lebihbaik. Sebagaimana kekuatan dan energikita meningkat, kita sebaiknya meng-usahakan melakukan olahraga 45 menitsampai satu jam tiga atau empat kaliseminggu.

Odha dapat meningkatkan kesehatanjasmani melalui olahraga sama sepertiorang yang tidak terinfeksi HIV. NamunOdha mungkin mengalami kesulitanyang lebih besar untuk melanjutkanprogram olahraga akibat kelelahan (lihatLI 551) atau karena rasa nyeri pada kakiakibat neuropati – lihat LI 555.

Mulai program olahraga saat masihsehat. Hal ini dapat membantu kitamenjauhkan gejala HIV yang akanmengakibatkan kita merasa kurang sehat.Upayakan untuk sering memperbaruiprogram olahraga agar tidak menjadibosan. Cari cara baru untuk tetaptermotivasi agar menahan programolahraga. Cari teman untuk berolahragabersama.

Tingkat kesehatan jasmani kita mung-kin lebih rendah daripada dahulu. Sangatpenting kita meningkatkan programolahraga kita secara bertahap agar kitatidak mengalami cedera. Cukup mulaidengan sesi sepuluh menit, dan berang-sur meningkatkan waktu menjadi satujam.Makan dan minum secara benar

Minum cairan secukupnya sangatpenting saat kita berolahraga. Tambahanair dapat membantu mengganti cairanyang hilang. Ingatlah bahwa meminumteh, kopi, cola, cokelat atau alkohol justrudapat menghilangkan cairan tubuh.

Jangan makan saat berolahraga. Se-betulnya setelah makan besar, sebaiknyakita menunggu sampai dua jam sebelumberolahraga. Dan setelah berolahraga,sebaiknya kita menunggu satu jamsebelum makan besar berikut. Makancamilan, misalnya apel atau roti gandumsebelum berolahraga dapat mening-katkan energi.

Gizi yang tepat juga penting. Denganbadan lebih bergerak, kita mungkinmembutuhkan lebih banyak kalori untukmenghindari kehilangan berat badan.Pilih olahraga yang nyaman

Pilih kegiatan olahraga yang nyaman.Apakah yoga, berlari, bersepeda, atauolahraga lain, melakukan sesuatu yangdisenangi akan membantu kita tetapmengikuti program. Jangan membiar-kannya menjadi suatu kebiasaan. Meng-ganti kegiatan bila dibutuhkan untuktetap bermotivasi.

Jika tingkat kesehatan jasmani tinggi,kita dapat mengikuti olahraga bertan-ding. Keterlibatan dalam olahragabertanding tidak berisiko menularkanHIV pada atlet lain atau pelatih.

Bila kita terluka dan berdarah, risikomenularkan HIV pada orang lain sangatkecil. Namun bila kita berdarah waktuolahraga, kita sebaiknya berhenti ber-main sehingga luka dapat ditutupi.Olahraga angkat besi

Olahraga angkat besi atau beban adalahsalah satu cara terbaik untuk mening-katkan massa tubuh tidak berlemak yangmungkin hilang akibat penyakit HIV danpenuaan. Angkat beban tiga kali se-minggu untuk satu jam mungkin cukupbila dilakukan dengan baik. Mengga-bungkan angkat beban dengan olahragakardiovaskular (jantung/sistem alirandarah) selama 30 menit mungkin caraterbaik untuk memperbaiki susunantubuh dan mengurangi lemak (lipid) dangula dalam darah. Olahraga kardio-vaskular berarti melatih kelompok ototyang besar secara terus-menerus untuksedikitnya 30 menit. Kegiatan sepertiberjalan kaki cepat, jogging (berlari),bersepeda atau berenang dapat menjadiolahraga kardiovaskular.Garis Dasar

Olahraga dapat meningkatkan tenaga,melawan kelelahan dan depresi, mening-katkan daya tahan dan kesehatan kardio-vaskular, membantu mengurangi stresdan mendorong kekuatan otot. Ada kesanjuga bahwa olahraga dapat mening-katkan kesehatan sistem kekebalantubuh.

Ditinjau 1 Juli 2012 berdasarkan FS 802 The AIDSInfonet 22 Februari 2012

Page 141: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 803

MEROKOK DAN HIV

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Mengapa Merokok LebihBerbahaya untuk Odha?

Penelitian menunjukkan bahwa orangdengan HIV di AS lebih mungkinmerokok dibandingkan orang HIV-negatif. Walaupun keadaan di Indonesiabelum diketahui, ada kesan bahwasebagian besar Odha masih merokok.Merokok dapat mengganggu fungsi parupada orang yang sehat. Pada Odha,merokok membuatnya lebih sulit mela-wan infeksi yang berat.

Saat ini, berkat terapi antiretroviral(ART), Odha bertahan hidup semakinlama. Namun mutu hidup jangka panjangini dapat terganggu oleh merokok danmasalah terkait.Apa Risiko Merokok?

Merokok melemahkan sistem keke-balan tubuh, dengan akibat sistemtersebut lebih sulit melindungi kita dariinfeksi oportunistik. Hal ini terutamabenar untuk infeksi yang dikaitkandengan paru. Risiko ini juga meliputimerokok mariyuana (ganja), bukanhanya tembakau. HIV meningkatkanrisiko penyakit paru kronis.

Merokok dapat memengaruhi peng-uraian obat oleh hati. Merokok jugadapat memburukkan masalah hati,misalnya hepatitis.Merokok dan efek samping

Odha yang merokok lebih mungkinmengalami efek samping dari obat HIV.Misalnya, perokok lebih mungkinmengalami mual dan muntah sebagaiefek samping dari obat antiretroviral(ARV).

Merokok meningkatkan risiko efeksamping jangka panjang obat dandampak lain dari infeksi HIV. Initermasuk osteoporosis (tulang lemahyang lebih rentan patah – lihat Lembaran

Informasi (LI) 557) dan osteonekrosis(kematian tulang – lihat LI 559). ARTsendiri memang sedikit meningkatkanrisiko penyakit jantung, tetapi di antararisiko serangan jantung dan stroke akibatkegiatan hidup yang kita dapat ken-dalikan, merokok adalah yang terbesar.Penelitian baru menemukan bahwaberhenti merokok lebih efektif mengu-rangi risiko serangan jantung pada Odhadibandingkan faktor lain misalnyaperubahan pada pengobatan.Merokok dan infeksi oportunistik

Odha yang merokok lebih mungkinmengembangkan beberapa infeksi opor-tunistik (lihat LI 500), termasuk:

kandidiasis (LI 516)oral hairy leukoplakia (LI 653)pneumonia bakteripneumonia pneumosistis (PCP –LI 512)Untuk perempuan, merokok dapat

meningkatkan risiko dan beratnya infeksidengan human papilloma virus (HPV –LI 507). Infeksi ini meningkatkan risikopenyakit pada leher rahim.

Baru-baru ini, bakteri yang menye-babkan Mycobacterium avium complex(MAC – LI 510) dikaitkan denganmerokok. Bakteri ini ditemukan padatembakau, kertas rokok dan saringanrokok walaupun benda tersebut sudahterbakar.Merokok dan risiko kematian

Sebuah penelitian baru-baru ini mene-mukan bahwa merokok di antara Odhaberhubungan dengan angka kematianyang lebih tinggi. Hal ini berlaku untukperokok dan mantan perokok. Pening-katan tertinggi pada risiko kematian –60% – adalah untuk penyakit kardio-vaskular (jantung) dan beberapa jeniskanker.

Bagaimana Kita Dapat BerhentiMerokok?

Merokok, atau sebetulnya menghirupnikotin, sangat menimbulkan ketagihanatau adiksi. Sangat sulit berhenti mero-kok. Tidak ada satu cara yang terbaikbuat kita semua. Cara terbaik tergantungpada orang. Dokter dapat membantumemilihkan cara yang terbaik untuk kita.

Beberapa orang berhenti merokokmendadak (“cold turkey”). Orang lainmembutuhkan suatu macam dukungan.Dukungan ini dapat bersifat obat yangmembantu menangani gejala fisik lepaszat. Ada juga macam terapi yang me-nangani masalah ketagihan psikologis.

Gejala lepas nikotin dapat diobati.Beberapa obat dapat dibeli tanpa resep,sementara yang lain mungkin membu-tuhkan resep. Permen karet atau lozengeyang mengurangi ketagihan sering dijualtanpa resep. Obat resep termasuk inhalerdan semprot hidung, serta juga pil. Obatini semua mengobati gejala fisik dankimia lepas zat. Namun penggunaan duajenis obat penghentian merokok, yaituvareniklin dan bupropion menimbulkanrisiko perubahan perilaku, suasana hatiyang depresi, permusuhan, dan rasa inginbunuh diri.

Beberapa orang juga mendapat ban-tuan berhenti merokok dengan:

mengubah rutinitas yang mendorongmerokokmencari dukungan untuk mengurangifaktor seperti stres yang mendoronguntuk merokokmengikuti kelompok motivasi untukorang yang ingin berhenti merokokBeberapa orang berhasil dengan terapi

tradisional, misalnya akupunktur atauhipnosis.Garis Dasar

Merokok meningkatkan risiko timbul-nya masalah lebih berat akibat HIV.Merokok dapat mengurangi kemampuansistem kekebalan tubuh untuk melawaninfeksi.

Ada berbagai macam cara untukberhenti merokok. Bicaralah dengandokter untuk mencari cara terbaik.

Diperbarui 1 Juli 2012 berdasarkan FS 803 TheAIDS Infonet 4 Agustus 2011

Page 142: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 811

KEWASPADAAN STANDAR

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Kewaspadaan Standar Itu?Ada berbagai macam infeksi menular yang

terdapat dalam darah dan cairan tubuh lainseseorang, di antaranya hepatitis B dan C –dan HIV. Mungkin juga ada infeksi lain yangbelum diketahui – harus diingat bahwahepatitis C baru ditemukan pada 1988.Sebagian besar pasien dengan infeksi tersebutbelum tahu dirinya terinfeksi.

Dalam semua sarana kesehatan, termasukrumah sakit, puskesmas dan praktek doktergigi, tindakan yang dapat mengakibatkan lukaatau tumpahan cairan tubuh, atau penggunaanalat medis yang tidak steril, dapat menjadisumber infeksi penyakit tersebut pada petugaslayanan kesehatan dan pasien lain. Jadiseharusnya ada pedoman untuk mencegahkemungkinan penularan terjadi.

Pedoman ini disebut sebagai kewaspadaanstandar (dulu kewaspadaan universal). Harusditekankan bahwa pedoman tersebut dibu-tuhkan tidak hanya untuk melindungiterhadap penularan HIV, tetapi yang tidakkalah penting terhadap infeksi lain yang dapatberat dan sebetulnya lebih mudah menular.Bagaimana Kewaspadaan StandarDiterapkan?

Karena akan sulit untuk mengetahui apakahpasien terinfeksi atau tidak, petugas layanankesehatan harus menerapkan kewaspadaanstandar secara penuh dalam hubungan denganSEMUA pasien, dengan melakukan tindakanberikut:

Cuci tangan setelah berhubungan denganpasien atau setelah membuka sarung tanganSegera cuci tangan setelah ada hubungandengan cairan tubuhPakai sarung tangan bila mungkin akan adahubungan dengan cairan tubuhPakai masker dan kacamata pelindung bilamungkin ada percikan cairan tubuhTangani dan buang jarum suntik dan alattajam lain secara aman; yang sekali pakaitidak boleh dipakai ulangBersihkan dan disinfeksikan tumpahancairan tubuh dengan bahan yang cocokPatuhi standar untuk disinfeksi dan sterili-sasi alat medisTangani semua bahan yang tercemardengan cairan tubuh sesuai dengan prosedurBuang limbah sesuai prosedur

Apakah Ada Pilihan Lain?Sebelum kewaspadaan standar pertama

dikenalkan di AS pada 1987, semua pasienharus dites untuk semua infeksi tersebut. Biladiketahui terinfeksi, pasien diisolasikan dankewaspadaan khusus lain dilakukan, misal-nya waktu bedah. Banyak petugas layanankesehatan dan pemimpin rumah sakit masihmenuntut tes HIV wajib untuk semua pasienyang dianggap anggota ‘kelompok berisikotinggi’ infeksi HIV, misalnya penggunanarkoba suntikan. Namun tes wajib ini tidak

layak, kurang efektif dan bahkan berbahayauntuk beberapa alasan:

Hasil tes sering baru diterima setelah pasienselesai dirawatBila semua pasien dites, biaya sangat tinggiJika hanya pasien yang dianggap berisikotinggi dites, infeksi HIV pada pasien yangdianggap tidak berisiko tidak diketahuiHasil negatif palsu menyebabkan kurangkewaspadaan saat dibutuhkanHasil positif palsu menyebabkan kegelisah-an yang tidak perlu untuk pasien danpetugas layanan kesehatanTes hanya untuk HIV tidak melindungiterhadap infeksi virus hepatitis dan kumanlain dalam darah termasuk yang belumdiketahui, banyak di antaranya lebihmenular, prevalensinya lebih tinggi danhampir seganas HIVTes tidak menemukan infeksi pada orangyang dalam masa jendela, sebelum antiboditerbentukTes HIV tanpa konseling dan informedconsent melanggar peraturan nasional danhak asasi manusiaBila kewaspadaan standar hanya dipakai

untuk pasien yang diketahui terinfeksi HIV,status HIV-nya pasti diketahui orang lain, asaskerahasiaan tidak terjaga, dengan akibat hakasasinya terlanggar.Mengapa Kewaspadaan StandarSering Diabaikan?

Ada banyak alasan mengapa kewaspadaanstandar tidak diterapkan, termasuk:

Petugas layanan kesehatan kurang pe-ngetahuanKurang dana untuk menyediakan pasokanyang dibutuhkan, misalnya sarung tangandan maskerPenyediaan pasokan tersebut kurangPetugas layanan kesehatan ‘terlalu sibuk’Dianggap Odha harus ‘mengaku’ bahwadirinya HIV-positif agar kewaspadaan dapatdilakukanTambahannya, rumah sakit swasta enggan

membebani semua pasien dengan ongkoskewaspadaan yang pasien anggap tidakdibutuhkan.Apakah Risiko Jika KewaspadaanStandar Kurang Diterapkan?

Kewaspadaan standar diciptakan untukmelindungi terhadap kecelakaan yang dapatterjadi. Kecelakaan yang paling umum adalahtertusuk jarum suntik, yaitu jarum suntik yangdipakai pada pasien menusuk kulit seorangpetugas layanan kesehatan. Penelitian menun-jukkan bahwa risiko penularan rata-rata dalamkasus pasien yang bersangkutan terinfeksi HIVadalah kurang lebih 0,3%, dibandingkandengan 3% untuk hepatitis C dan lebih dari30% untuk hepatitis B. Jika darah dari pasienyang terinfeksi mengenai selaput mukosa(misalnya masuk mata) petugas layanan kese-

hatan, risiko penularan HIV adalah kuranglebih 0,1%. Walaupun belum ada data tentangkejadian serupa dengan darah yang tercemarhepatitis B, risiko jelas jauh lebih tinggi.Apa yang Dapat Dilakukan JikaAda Kecelakaan?

Fasilitas layanan kesehatan harus mem-punyai prosedur tetap yang dipakai bila adakecelakaan. Satu pilihan untuk mencegahinfeksi HIV setelah diselidiki adalah untukmenawarkan profilaksis pascapajanan (PPP– lihat Lembaran Informasi 156).Bagaimana Kita Dapat MendorongPenerapan Kewaspadaan Standar?

Jelas penerapan kewaspadaan standar yangtidak sesuai dapat menghasilkan bukan hanyarisiko pada petugas layanan kesehatan danpasien lain, tetapi juga peningkatan padastigma dan diskriminasi yang dihadapi olehOdha. Jadi kita harus mengerti dasar pemikirankewaspadaan standar dan terus menerusmengadvokasikan untuk penerapannya. Kitaharus mengajukan keluhan jika kewaspadaanstandar diterapkan secara pilih-pilih (‘ke-waspadaan Odha’) dalam sarana medis. Kitaharus protes dan menolak bila ada tes HIVwajib sebelum kita diterima di rumah sakit.Kita mungkin juga harus beradvokasi padapemerintah daerah melalui KPAD dan padaDPRD agar disediakan dana yang cukup untukmenerapkan kewaspadaan standar dalamsarana medis pemerintah.Garis Bawah

Kewaspadaan standar dimaksudkan untukmelindungi petugas layanan kesehatan danpasien lain terhadap penularan berbagaiinfeksi dalam darah dan cairan tubuh lain,termasuk HIV. Kewaspadaan tersebut mewa-jibkan petugas agar melakukan tindakantertentu seperti memakai sarung tangan jikamereka mungkin akan terkena cairan tubuhpasien.

Karena tidak praktis untuk melakukan tespada semua pasien untuk semua infeksi yangmungkin dapat menular, dan bila hanyapasien dari ‘kelompok berisiko tinggi’ ditesbersikap diskriminatif (dan tidak efektif,antara lain akibat masa jendela), makakewaspadaan standar mewajibkan agarSEMUA pasien dianggap terinfeksi.

Penerapan kewaspadaan standar seringkurang baik. Sebagai Odha dan orang yangpeduli, kita harus beradvokasi agar kewas-padaan standar diterapkan secara penuh.

Untuk informasi lebih lanjut, lihat lembaranWHO ‘Penerapan Kewaspadaan Standar difasilitas pelayanan kesehatan’ yang dapatdiunduh dari http://www.who.int/entity/csr/r e s o u r c e s / p u b l i c a t i o n s /AMStandardPrecautions_bahasa.pdf

Diperbarui 9 Juni 2012

Page 143: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 813

KERAHASIAAN DALAM SARANA MEDIS

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan New Mexico AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Hak Atas KerahasiaanSetiap orang mempunyai hak atas

kerahasiaan dan martabat pribadi. Setiaporang mempunyai hak untuk memutuskanaspek kehidupannya yang mana pribadidan yang mana boleh dibagikan denganmasyarakat. Asas ini berlaku untuk pokokyang biasanya dianggap pribadi, misalnya,orientasi seksual seseorang, agamanya ataustatus kesehatannya. Sayangnya, asas inipaling sering dilanggar berkaitan denganstatus HIV seseorang.

Pelanggaran asas kerahasiaan terdapat dirumah sakit dan klinik. Bagi pekerjaanyang mensyaratkan tes HIV, dan juga bagiperusahaan asuransi yang besar yangmenuntut orang menjalankan tes HIV,pelanggaran asas kerahasiaan telah men-jadi semakin biasa. Tanggung jawab yangdipaparkan di bawah ini juga berlaku untukkeadaan lain.Apakah Asas Kerahasiaan MedisItu?

Dalam proses diagnosis dan merawatpenyakit, seorang dokter dapat menemu-kan hal mengenai seorang pasien, sepertistatus HIV, yang dianggap pribadi. Se-orang pasien akan berharap bahwa dokter-nya tidak akan membeberkan informasi itudan akan menghormati hak atas keraha-siaan pribadinya.

Hak seseorang atas kerahasiaan medis,termasuk status HIV-nya, telah dijaminoleh lembaga kesehatan pemerintah dikebanyakan negara. Hak ini termasuksalah satu asas tertua dalam profesi medis.

Petugas layanan kesehatan diharapkanakan menjaga kerahasiaan semua infor-masi yang didapatkan mengenai seseorangyang berada dalam perawatan. Kewajibanitu tidak berakhir jika seseorang tidakberkunjung lagi ke dokter, atau bahkan jikaorang itu meninggal. Tanggung jawab iniberjalan untuk selama-lamanya.Mengapa Asas Kerahasiaan ItuPenting?

Sangat sulit membayangkan informasiyang akan lebih mempengaruhi kepri-badian kita dibandingkan kabar bahwa kitaterinfeksi HIV. Hidup dengan HIV menye-ntuh rasa identitas dan aman yang palingdasar.

Kita tidak perlu malu. Tetapi, karenastigma yang melekat pada HIV, banyak diantara kita takut mengungkapkannyakepada teman, rekan kerja dan saudara.Kita dapat dikucilkan secara sosial,mengalami diskriminasi di tempat kerjaatau dihalangi untuk mendapatkan rumah,asuransi atau tunjangan lain.

Membagi status HIV kita dengan merekayang paling dekat dengan kita adalahpenting. Juga dianjurkan agar Odhamempraktekkan hubungan seks yang amandan memberitahukan pasangan seksnyamengenai statusnya. Yang paling pentingadalah setiap orang merasa bahwa dialahyang memutuskan untuk memberikaninformasi yang sangat pribadi itu.

Keputusan siapa yang akan diberi-tahukan status HIV kita adalah milik kitadan hanya milik kita.Apakah Kewajiban terhadapMasyarakat Dapat Melebihi AsasKerahasiaan?

Asas kerahasiaan boleh dikesampingkanhanya dalam keadaan apabila kewajibanuntuk memberitahukan pihak ketiga dinilailebih penting, dan itu pun hanya setelahmasalah itu dibicarakan dengan kita.

Pada masa lalu ada orang yang berpen-dapat bahwa status HIV seseorang bolehdibeberkan demi kepentingan kesehatanmasyarakat—bahkan tanpa persetujuanyang bersangkutan. Misalnya, ada pen-dapat bahwa petugas layanan kesehatandengan HIV diwajibkan untuk mengung-kapkan status HIV-nya. Tetapi fakta ilmiahdan medis mengenai HIV tidak mendu-kung pendapat tersebut. HIV jauh lebihsulit menular dibandingkan virus yang lain.HIV tidak menular melalui udara, sepertituberkulosis atau flu. HIV tidak dapathidup di luar tubuh manusia. HIV hanyadapat menular melalui cara tertentu.Dengan tindakan pencegahan yang tepattidak mungkin HIV dapat menular dariseorang dokter ke seorang pasien atausebaliknya.Bolehkah Asas KerahasiaanDiabaikan?

Tidak. Izin dengan penuh kesadarandan jelas harus diperoleh dari pasiensebelum statusnya HIV-nya diberitakankepada orang lain. Itu berarti bahwa kitaharus diberikan keterangan mengenaimaksud penggunaan informasi tersebut,termasuk siapa saja yang diberitahukan,dan caranya. Tidak ada seorang petugaslayanan kesehatan yang boleh menduga-duga bahwa persetujuan itu telah diberi-kan. Selalu harus ada pembicaraan dengankita sebelum petugas layanan kesehatanyang lain diberitakan.

Apabila pasien tidak memberikan izin,seorang petugas layanan kesehatan tidakmempunyai hak otomatis untuk membo-corkan informasi.

Aturan ini harus dipertahankan kecualijika:

pengadilan memerintahkan pengungkap-an informasi; atauada ancaman jelas atau sikap acuhterhadap jiwa orang tertentuSatu-satunya keadaan yang membenar-

kan asas kerahasiaan boleh diabaikanadalah bila orang yang terinfeksi HIVmengatakan pada dokter bahwa diabermaksud untuk tetap berhubungan seksatau memakai jarum suntik bergantiandengan orang tertentu tanpa tindakanpencegahan penularan. Dalam keadaanseperti ini seorang dokter wajib pada awalberusaha memberikan konseling padaorang itu untuk tidak meneruskannya. Bilatidak berhasil, dokter itu harus memberi-tahukan kepada pasiennya bahwa sebagaidokter dia mempunyai kewajiban etis danhukum untuk memperingatkan orang lainyang bersangkutan.Demi Kesehatan Masyarakat danPribadi!

Di dunia ini masih ada prasangka dankesalahpahaman mengenai HIV, jadi asaskerahasiaan merupakan hak yang melin-dungi hak yang lain. Kegagalan membelahak atas asas kerahasiaan akan mendorongHIV/AIDS ke bawah tanah, dengandampak yang dahsyat:

Orang yang memerlukan layanan kese-hatan akan takut membuka semua faktamengenai status kesehatannya, dankarena itu mungkin tidak akan menerimalayanan yang terbaik.Orang yang menduga bahwa dirinyaterinfeksi HIV akan takut dites karenakemungkinan munculnya prasangkaapabila informasi mengenai status HIV-nya kemungkinan dibocorkan.Semuanya ini akan menambah penderita-

an di kalangan Odha, dan menimbulkanmasalah yang lebih besar dalam penang-gulangan HIV. Asas kerahasiaan merupa-kan hak asasi manusia, tetapi juga kebu-tuhan praktis dalam upaya menahan HIV.

Kami menegaskan semua petugaslayanan kesehatan, orang di industriasuransi, pengusaha/majikan, rekankerja, keluarga, saudara dan temanuntuk menghormati asas tersebut.

Disesuaikan dari: HIV/AIDS and theright to confidentiality (HIV and humanrights Pamphlet 3 January 1995), AIDSLaw Project, Centre for Applied LegalStudies, University of the Witwatersrand,Private Bag 3, Wits 2050 Afrika Selatan,dikutip di “Pemberdayaan Positif.”

Diterbitkan pada 12 Juni 2004

Page 144: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 851

CUCI TANGAN

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Mengapa Cuci Tangan LebihPenting untuk Odha?

Tangan kita adalah bagian dari tubuhkita yang sangat sering menyebarkaninfeksi. Tangan terkena kuman waktu kitamenyentuh daerah tubuh kita, tubuhorang lain, hewan, atau permukaan yangtercemar. Walaupun kulit yang utuh akanmelindungi kita dari infeksi langsung,kuman tersebut dapat masuk ke tubuhkita waktu kita menyentuh mata, hidungatau mulut.

Orang yang terinfeksi HIV lebih rentanterhadap infeksi apa pun karena sistemkekebalan tubuhnya dilemahkan olehHIV. Oleh karena itu, kebersihan, ter-utama cuci tangan secara lebih teratur,lebih penting untuk Odha.Bukti Manfaat Cuci Tangan

Pada 1847, seorang dokter bernamaIgnaz Semmelweis bekerja di bagiankebidanan di sebuah rumah sakit di Wina,Austria. Semmelweis mengamati bahwaangka kematian di antara ibu di bangsalyang dilayani oleh mahasiswa kedokterantiga kali lebih tinggi dibandingkanbangsal yang dilayani oleh bidan. Sem-melweis mendalilkan bahwa hal initerjadi karena mahasiswa langsung kebangsal kebidanan setelah belajar otopsi(bedah mayat), dan membawa infeksi darimayat ke ibu yang melahirkan. Diamemerintahkan dokter dan mahasiswauntuk mencuci tangannya dengan larutanklorin sebelum memeriksa ibu tersebut.Setelah aturan ini diterapkan, angkakematian menurun menjadi serupadengan bangsal yang dilayani oleh bidan.

Pada 1996, Angkatan Laut AS mela-kukan penelitian terhadap tamtama yangmengikuti pelatihan di suatu asramabesar. Para tamtama tersebut seringmengalami infeksi pada saluran perna-pasan. Pada penelitian tersebut, 40.000tamtama diperintahkan agar mencucitangannya dengan air dan sabun lima kalisehari. Setelah satu tahun, angka kesa-kitan menurun 45%.Apakah Cuci Tangan Efektifterhadap Infeksi Lain?

Salmonella sp. (salmonela) adalahbakteri yang sangat umum yang menye-babkan penyakit tifoid (sering disebutsebagai tifus). Bakteri ini sangat mudahdisebarkan antara manusia dan hewanmelalui kontak langsung dan tidaklangsung. Bakteri ini sering ditemukan

pada unggas dan telur. Padahal, Odhalebih rentan terhadap infeksi salmonela,dan infeksi tersebut pada Odha lebihsering menimbulkan septisemia (infeksidarah) yang dapat gawat.

Selain salmonela, ada banyak jenisbakteri lain yang ditemukan pada dagingmentah dan sayuran. Oleh karena itu, cucitangan setelah kita menangani bahanmakanan sangat efektif untuk mengu-rangi penularan infeksi bakteri tersebut.

Ada bukti bahwa virus flu burung danflu (A) H1N1 (‘flu babi’) sering masukke saluran pernapasan melalui tangan,terutama setelah jabatan tangan denganorang yang terinfeksi flu tersebut. Cucitangan secara teratur terbukti mengurangirisiko kita tertular flu.Kapan Sebaiknya Kita CuciTangan?

Sebaiknya kita cuci tangan dengan airdan sabun:

Sebelum dan setelah makan ataumenangani makanan (terutama dagingmentah)Sebelum mengobati luka pada kulitSebelum dan setelah merawat orangsakit (terutama Odha)Sebelum memasukkan atau menge-luarkan lensa kontakSebelum melakukan kegiatan apa punyang mencakup memasukkan jaridalam atau dekat pada mulut, mata, dll.Setelah pakai WC (toilet)Setelah membuang ingusSetelah menangani sampahSetelah mengganti popokSetelah main dengan atau menyentuhhewan, termasuk hewan peliharaan

Apakah Cara Terbaik MencuciTangan?

Basahi tangan dengan air mengalirTaruh sabun dan buat busa tanpapercikanGosok: telapak tangan, punggungtangan, sela jari, ibu jari dan perge-langan tangan, selama 10-15 detikBilas dengan air sampai bersihKeringkan dengan kertas/tisu/handukkatun bersih sekali pakaiMatikan keran dengan kertas atau tisuYang penting kita memakai air yang

mengalir; air dalam baskom menyimpankuman dari semua orang yang memakai-nya, dan setelah mencuci tangan dibaskom, umumnya tangan kita lebihtercemar kuman daripada sebelumnya.

Apakah Ada Cara Lain?Ada beberapa produk yang dikemaskan

dalam botol kecil untuk mencuci tanganbila tidak tersedia air mengalir yangbersih. Cari yang mengandung etilalkohol, dan yang tidak mengandungtriklosan, bahan antibakteri yang jugadapat membunuh sel kulit manusia.Alkohol dapat menyebabkan kulit kering,dan produk yang mengandung gliserindapat mengurangi masalah ini. Bahan inimudah dibuat sendiri dengan bahan yangdapat dibeli di apotek. Campurkan 100mlalkohol isopropil atau etil 60-90%dengan 2ml gliserin, propilena glikol atausorbitol.

Cara memakai produk ini: Tuangkanbahan secukupnya untuk membasahiseluruh permukaan tangan dan jari.Gosok benar-benar pada tangan, di antarajari, dan bawah kuku sampai kering.Apakah Ada Masalah Lain?

Sebaiknya kita memakai sabun yanglembut, terutama bila kita mengalamimasalah kulit (lihat Lembaran Informasi620). Bila ada infeksi seperti eksema ataudermatitis, mungkin sebaiknya kitamengurangi penggunaan sabun, ataumemakai sabun yang lebih halus sepertisabun cair untuk bayi.Risiko Penggunaan HP

Penelitian menunjukkan bahwa se-bagian besar orang memakai teleponseluler (HP) waktu buang air besar.Akibatnya 82% HP tercemar denganbakteri dan satu dari enam dengankotoran. Sebaiknya kita membersihkanHP secara berkala. Cara terbaik: lembap-kan kain lap dengan sedikit air, danmenyeka seluruh HP.Garis Dasar

Odha lebih rentan terhadap infeksi yangdapat disebarkan setelah kita menyentuhapa saja yang tercemar kuman. Olehkarena itu, cuci tangan secara teratursangat penting untuk mencegah infeksipada Odha. Tangan sebaiknya dicucidengan sabun dan air yang mengalir,bukan dalam baskom atau wastafel.

Namun Odha juga harus berhati-hatiagar kulit pada tangan tidak menjaditerlalu kering dan pecah-pecah. Hal inidapat memungkinkan kuman masuk ketubuh melalui luka kecil di permukaankulit tersebut.

Diperbarui 1 September 2012 berdasarkan berbagaisumber

Page 145: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 910

INTERAKSI OBAT NNRTI/PI

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Hlm. 1

EF

V

NV

P

AT

V

LP

V

NF

V

RT

V

SQ

V

Antikonvulsi Etosuksimid Fenitoin Fenobarbital (Fenobarbiton) Gabapentin Karbamazapin Klonazepan Lakosamid Lamotrigin Levitirasetam Okskarbasepin Pregabalin Topiramat Valproat (Divalproeks) Vigabatrin

Antimigrain

Dihidroergotamin Ergotamint Sumatriptan

Antiplatelet & Antikoagulen

Asenokoumarol Dabigatran Fenoprokoumon Klopidogrel Rivaroksaban Warfarin

Antiprotozoa

Amodiakuin Artemisinin

Atovakuon

Halofantrin Klorokuin

Kuinin

Lumefantrin

Meflokuin

Pentamidin

Pirimetamin

Primakuin Proguanil

Sulfadoksin/pirimetamin

Antipsikotik/Neuroleptik

Haloperidol Klorpromazin Klozapin Kuetiapin Olanzapin Perfenazin

Pimozid Risperidon

Sulpirid Tioridazin

Antiviral

Adefovir

Amantadin Asiklovir Boseprevir Entekavir Famsiklovir Foskarnet Gansiklovir Oseltamivir Ribavirin Rimantadin Sidofovir Telaprevir Valasiklovir Zanamivir

EF

V

NV

P

AT

V

LP

V

NF

V

RT

V

SQ

V

Antibakteri

Amikasin Amoksisilin Asam Klavulanik Azitromisin Dapson Eritromisin Ertapenem Etambutol Isoniazid Klaritomisin Klindamisin Kotrimoksazol Meropenem Metronidazol Moksifloksasin Oflaksasin Penisilin Pirazinamid Rifabutin Rifampisin Rifapentin Siproflokasin Streptomisin Tetrasiklin

Antidepresan

Amitriptilin Bupropion Desipramin Doksepin Fluoksetin Klomipramin Litium Mirtazapin Nefazodon Nortriptilin Paroksetin Sertralin Sitalopram Trazadon Venlafaksin

Antidiabetik

Glibenklamid (Gliburid) Gliklazid Glipizid Insulin Metformin Pioglitazon Repaglinid Rosiglitazon

Tolbutamid Antihistamin

Astemizol Feksofenadin Loratadin Prometazin Setirizin

Terfenadin Antijamur

Amfoterisin B Flukonazol Flusitosin Itrakonazol Kaspofungin Ketokonazol Mikonazol Posakonazol Terbinafin Vorikonazol

E

FV

NV

P

AT

V

LP

V

NF

V

RT

V

SQ

V

Analgesik

Alfentanil Asam mefenamik Aspirin Buprenorfin Dekstropropoksifen Diamorfin (Diasetilmorfin) Dihidrokodein Diklofenak Fentanil Ibuprofen Kodein Metadon Morfin Naproksen Nimesulid Parasetamol Petidin (Meperidin) Piroksikam Selekoksib Tramadol

Anestetik Umum

Desfluran Deksmedetomidin Enfluran Halotan Isofluran Ketamin Propofol Rokuronium Sevofluran Sisatrakurium Sufentanil Suksametanium

Antagonis Beta (Beta Blocker Atenolol Bisoprotol Karvedilol Metoprolol Propanolol

Antagonis Jalur Kalsium

Amlodipin Diltiazam Felodipin Nifedipin Nikardipin Nisoldipin Verpamil

Antiaritmia

Amiodaron Bepridil Disopiramid Flekainid Kuinidin Lidokain (Lignokain) Meksiletin Propafenon

Interaksi obat dibahas di Lembaran Informasi 407. Tabel ini dirancang berdasarkan informasi yang diterbitkan oleh Liverpool HIV PharmacologyGroup, University of Liverpool, UK. Informasi lebih lanjut dan tabel lengkap dapat diperoleh di www.hiv-druginteractions.org

Walaupun informasi ini dirancang dan diperiksa secarasangat hati-hati, University of Liverpool dan YayasanSpiritia tidak dapat dianggap bertanggung jawab ataskebenaran informasi yang tercantum di tabel ini.

Diperbarui 11 Juni 2012 berdasarkan lembaranUniversity of Liverpool Januari 2012

Bila usulan berbeda antara negara, dan/atu antararejimen yang dikuatkan dan yang tidak dikuatkan, tabelini menunjukkan pilihan yang paling berhati-hati

Kunci Simbol

Simbol penuh menunjukkan informasi tambahan tersedia di http://www.hiv-druginteractions.org/ Simbol kosong menunjukkan kombinasi belum diteliti; interaksi

diprediksi berdasarkan profil metabolis kedua obat / Obat ini tidak boleh dipakai bersama / Interaksi potensial mungkin membutuhkan pemantauan

ketat, perubahan pada takaran atau waktu dipakai / Tidak ada interaksi yang bermakna secara klinis / Belum ada data yang jelas, nyata atau teoretis, untuk

menunjukkan apakah interaksi dapat terjadi

Singkatan

EFV: Efavirenz NFV: Nelfinavir

NVP: Nevirapine RTV: Ritonavir

ATV Atazanavir SQV: Saquinavir

LPV: Lopinavir

Page 146: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 910

INTERAKSI OBAT NNRTI/PI

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Hlm. 2

EF

V

NV

P

AT

V

LP

V

NF

V

RT

V

SQ

V

Obat Pengurang Lipid

Atorvastatin

Bezafibrat Ezetimibe Fenofibrat Fluvastatin Gemfibrozil Klofibrat Lovastatin Minyak Ikan Pravastatin Rosuvastatin

Simvastatin Obat Sitotoksik

Bleomisin Dakarbazin

Doketaksel Doksirubisin

Etoposid Irinotekan Paklitaksel

Siklofosfamid

Sitarabin Tamoksifen Vinblasitin

Vinkristin

Steroid

Budesonid Deksametason Fludrokortison Flutikason

Hidrokortizon (oral) Hidrokortizon (topikal) Megestrol asetat Mometason

Nandrolon Oksandrolon

Prednisolon Stanasolol Testosteron

EF

V

NV

P

AT

V

LP

V

NF

V

RT

V

SQ

V

Lain

Alfuzosin Alopurinol Apomorfin Asam Alendronik Asam Ibandronik Asam Transeksamik Biperiden Diogoksin Disulfiram Dutasterid Ergometrin (Ergonovin) Isotretinoin Kafein Kalium Kalsium Levodopa Nikorandil Orlistat Pramipeksol Spironolakton Tamulosin Torasemid Vareniklin

Obat Disfungsi Ereksi

Sildenafil (disfungsi ereksi)

Tadalafil

Vardenafil

Obat Gastrointestinal

Antiasam Esomaprazol Famotidin Kisaprid Lansoprazol Loperamid Mesalazin Omeprazol Pantoprazol Rabeprazol Ranitidin Simetidin

Obat Gastrointestinal (antiemetik)

Domperidom Dronabinol Metoklopramid Ondansetron Proklorperazin

Obat Hipertensi/Seringan Jantung

Amilorid Bendroflumetiazid Bosentan Doksazosin Enalapril Furosemid Indapamid Irbesartan Kandesartan Klortalidon Kuinapril Lasidipin Lerkanidipin Lisinopril Losartan Olmesartan Perindopril Ramipril Sildenafil (PAH) Silazapril Telmisartan Trandolapril Valsartan

Singkatan

EFV: Efavirenz NFV: Nelfinavir

NVP: Nevirapine RTV: Ritonavir

ATV Atazanavir SQV: Saquinavir

LPV: Lopinavir

Walaupun informasi ini dirancang dan diperiksa secarasangat hati-hati, University of Liverpool dan YayasanSpiritia tidak dapat dianggap bertanggung jawab ataskebenaran informasi yang tercantum di tabel ini.

Bila usulan berbeda antara negara, dan/atu antararejimen yang dikuatkan dan yang tidak dikuatkan, tabelini menunjukkan pilihan yang paling berhati-hati

EF

V

NV

P

AT

V

LP

V

NF

V

RT

V

SQ

V

Anksiolitik/Hipnotik/Sedatif

Alprazolam Diazepam Estazolam Flunitrazepam Flurazepam Klorazepat Klordiazepoksid Lorazepam Lormetazepam Midazolam (oral) Midazolam (parenteral)

Oksazepam Temazepam Triazolam Zolpidem Zopiklon

Bronkodilator

Montlukast Salbutamol Salmeterol Teofyliine

Ilegal/Narkoba

Alkohol

Gamma-hidroksibutirat Kokain Mariyuana

Metamfetamin

Imunomodulator Hidroksiurea Interferon alfa Interleukin-2 Peginterferon alfa-2a

Imunosupresan

Azatioprin Mikofenolat

Siklosporin

Sirolimus

Takrolimus

Jamu/Nutraseutikal/Vitamin

Asam Folik Bawang Putih Echinacea

Ginkgo Biloba

Hops (humulus lupulus) Jus Grapefruit Jus Jeruk Seville Milk Thistle (silibum) Kuersetin Sianokobalamin Valerian Vitamin E

Kontrasepsi/Pengganti Hormon

Didrogesteron

Drospirenon

Estradiol Etinilestradiol

Etonogestrel

Levonorgestrel

Medroksiprogesteron (IM)

Medroksiprogesteron (oral) Noretisteron (Noretindron)

Norgestimat Ulipristal

Kunci Simbol

Simbol penuh menunjukkan informasi tambahan tersedia di http://www.hiv-druginteractions.org/ Simbol kosong menunjukkan kombinasi belum diteliti; interaksi

diprediksi berdasarkan profil metabolis kedua obat / Obat ini tidak boleh dipakai bersama / Interaksi potensial mungkin membutuhkan pemantauan

ketat, perubahan pada takaran atau waktu dipakai / Tidak ada interaksi yang bermakna secara klinis / Belum ada data yang jelas, nyata atau teoretis, untuk

menunjukkan apakah interaksi dapat terjadi

Interaksi obat dibahas di Lembaran Informasi 407. Tabel ini dirancang berdasarkan informasi yang diterbitkan oleh Liverpool HIV PharmacologyGroup, University of Liverpool, UK. Informasi lebih lanjut dan tabel lengkap dapat diperoleh di www.hiv-druginteractions.org

Diperbarui 11 Juni 2012 berdasarkan lembaranUniversity of Liverpool Januari 2012

Page 147: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 911

INTERAKSI OBAT NRTI

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Hlm. 1

3TC

AB

C

AZ

T

d4T

dd

I

FT

C

TD

F

Analgesik

Alfentanil Asam mefenamik Aspirin Buprenorfin Dekstropropoksifen Diamorfin (Diasetilmorfin) Dihidrokodein Diklofenak Fentanil Ibuprofen Kodein Metadon Morfin Naproksen Nimesulid Parasetamol Petidin (Meperidin) Piroksikam Selekoksib Tramadol

Anestetik Umum

Desfluran Deksmedetomidin Enfluran Halotan Isofluran Ketamin Propofol Rokuronium Sevofluran Sisatrakurium Sufentanil Suksametanium

Antagonis Beta (Beta Blocker) Atenolol Bisoprotol Karvedilol Metoprolol Propanolol

Antagonis Jalur Kalsium

Amlodipin Diltiazam Felodipin Nifedipin Nikardipin Nisoldipin Verpamil

Antiaritmia

Amiodaron Bepridil Disopiramid Flekainid Kuinidin Lidokain (Lignokain) Meksiletin Propafenon

3TC

AB

C

AZ

T

d4T

dd

I

FT

C

TD

F

Antibakteri

Amikasin Amoksisilin Asam Klavulanik Azitromisin Dapson Eritromisin Ertapenem Etambutol Isoniazid Klaritomisin Klindamisin Kotrimoksazol Meropenem Metronidazol Moksifloksasin Oflaksasin Penisilin Pirazinamid Rifabutin Rifampisin Rifapentin Siproflokasin Streptomisin Tetrasiklin

Antidepresan

Amitriptilin Bupropion Desipramin Doksepin Fluoksetin Klomipramin Litium Mirtazapin Nefazodon Nortriptilin Paroksetin Sertralin Sitalopram Trazadon Venlafaksin

Antidiabetik

Glibenklamid (Gliburid) Gliklazid Glipizid Insulin Metformin Pioglitazon Repaglinid Rosiglitazon Tolbutamid

Antihistamin

Astemizol Feksofenadin Loratadin Prometazin Setirizin Terfenadin

Antijamur Amfoterisin B Flukonazol Flusitosin Itrakonazol Kaspofungin Ketokonazol Mikonazol Posakonazol Terbinafin Vorikonazol

3TC

AB

C

AZ

T

d4T

dd

I

FT

C

TD

F

Antikonvulsi Etosuksimid Fenitoin Fenobarbital (Fenobarbiton) Gabapentin Karbamazapin Klonazepan Lakosamid Lamotrigin Levitirasetam Okskarbasepin Pregabalin Topiramat Valproat (Divalproeks) Vigabatrin

Antimigrain

Dihidroergotamin Ergotamint Sumatriptan

Antiplatelet & Antikoagulen

Asenokoumarol Dabigatran Fenoprokoumon Klopidogrel Rivaroksaban Warfarin

Antiprotozoa

Amodiakuin Artemisinin Atovakuon Halofantrin Klorokuin Kuinin Lumefantrin Meflokuin Pentamidin Pirimetamin Primakuin Proguanil Sulfadoksin/pirimetamin

Antipsikotik/Neuroleptik

Haloperidol Klorpromazin Klozapin Kuetiapin Olanzapin Perfenazin Pimozid Risperidon Sulpirid Tioridazin

Antiviral

Adefovir Amantadin Asiklovir Boseprevir Entekavir Famsiklovir Foskarnet Gansiklovir Oseltamivir Ribavirin Rimantadin Sidofovir Telaprevir Valasiklovir Zanamivir

Interaksi obat dibahas di Lembaran Informasi 407. Tabel ini dirancang berdasarkan informasi yang diterbitkan oleh Liverpool HIV PharmacologyGroup, University of Liverpool, UK. Informasi lebih lanjut dan tabel lengkap dapat diperoleh di www.hiv-druginteractions.org

Walaupun informasi ini dirancang dan diperiksa secarasangat hati-hati, University of Liverpool dan YayasanSpiritia tidak dapat dianggap bertanggung jawab ataskebenaran informasi yang tercantum di tabel ini.

Diperbarui 11 Juni 2012 berdasarkan lembaranUniversity of Liverpool Januari 2012

Bila usulan berbeda antara negara, dan/atu antararejimen yang dikuatkan dan yang tidak dikuatkan, tabelini menunjukkan pilihan yang paling berhati-hati

Kunci Simbol

Simbol penuh menunjukkan informasi tambahan tersedia di http://www.hiv-druginteractions.org/ Simbol kosong menunjukkan kombinasi belum diteliti; interaksi

diprediksi berdasarkan profil metabolis kedua obat / Obat ini tidak boleh dipakai bersama / Interaksi potensial mungkin membutuhkan pemantauan

ketat, perubahan pada takaran atau waktu dipakai / Tidak ada interaksi yang bermakna secara klinis / Belum ada data yang jelas, nyata atau teoretis, untuk

menunjukkan apakah interaksi dapat terjadi

Singkatan

3TC: Lamivudine ddI: Didanosine

ABC: Abacavir FTC: Emtricitabine

AZT: Zidovudine TDF: Tenofovir

d4T: Stavudine

Page 148: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 911

INTERAKSI OBAT NRTI

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Hlm. 2

3TC

AB

C

AZ

T

d4T

dd

I

FT

C

TD

F

Anksiolitik/Hipnotik/Sedatif

Alprazolam Diazepam Estazolam Flunitrazepam Flurazepam Klorazepat Klordiazepoksid Lorazepam Lormetazepam Midazolam (oral) Midazolam (parenteral) Oksazepam Temazepam Triazolam Zolpidem Zopiklon

Bronkodilator

Montlukast Salbutamol Salmeterol Teofyliine

Ilegal/Narkoba

Alkohol Gamma-hidroksibutirat Kokain Mariyuana Metamfetamin

Imunomodulator Hidroksiurea Interferon alfa Interleukin-2 Peginterferon alfa-2a

Imunosupresan

Azatioprin Mikofenolat Siklosporin Sirolimus Takrolimus

Jamu/Nutraseutikal/Vitamin

Asam Folik Bawang Putih Echinacea Ginkgo Biloba Hops (humulus lupulus) Jus Grapefruit Jus Jeruk Seville Milk Thistle (silibum) Kuersetin Sianokobalamin Valerian Vitamin E

Kontrasepsi/Pengganti Hormon

Didrogesteron Drospirenon Estradiol Etinilestradiol Etonogestrel Levonorgestrel Medroksiprogesteron (IM) Medroksiprogesteron (oral) Noretisteron (Noretindron) Norgestimat Ulipristal

3TC

AB

C

AZ

T

d4T

dd

I

FT

C

TD

F

Lain

Alfuzosin Alopurinol Apomorfin Asam Alendronik

Asam Ibandronik

Asam Transeksamik Biperiden Diogoksin Disulfiram Dutasterid Ergometrin (Ergonovin) Isotretinoin Kafein Kalium Kalsium Levodopa Nikorandil Orlistat Pramipeksol Spironolakton Tamulosin Torasemid Vareniklin

Obat Disfungsi Ereksi

Sildenafil (disfungsi ereksi) Tadalafil Vardenafil

Obat Gastrointestinal

Antiasam Esomaprazol Famotidin Kisaprid Lansoprazol Loperamid Mesalazin Omeprazol Pantoprazol Rabeprazol Ranitidin Simetidin

Obat Gastrointestinal (antiemetik)

Domperidom Dronabinol Metoklopramid Ondansetron Proklorperazin

Obat Hipertensi/Seringan Jantung

Amilorid Bendroflumetiazid Bosentan Doksazosin Enalapril Furosemid Indapamid Irbesartan Kandesartan Klortalidon Kuinapril Lasidipin Lerkanidipin Lisinopril Losartan Olmesartan Perindopril Ramipril Sildenafil (PAH) Silazapril Telmisartan Trandolapril Valsartan

3TC

AB

C

AZ

T

d4T

dd

I

FT

C

TD

F

Obat Pengurang Lipid

Atorvastatin Bezafibrat Ezetimibe Fenofibrat Fluvastatin Gemfibrozil Klofibrat Lovastatin Minyak Ikan Pravastatin Rosuvastatin Simvastatin

Obat Sitotoksik

Bleomisin Dakarbazin Doketaksel Doksirubisin Etoposid Irinotekan Paklitaksel Siklofosfamid Sitarabin Tamoksifen Vinblasitin Vinkristin

Steroid

Budesonid Deksametason Fludrokortison Flutikason Hidrokortizon (oral) Hidrokortizon (topikal) Megestrol asetat Mometason Nandrolon Oksandrolon Prednisolon Stanasolol Testosteron

Walaupun informasi ini dirancang dan diperiksa secarasangat hati-hati, University of Liverpool dan YayasanSpiritia tidak dapat dianggap bertanggung jawab ataskebenaran informasi yang tercantum di tabel ini.

Bila usulan berbeda antara negara, dan/atu antararejimen yang dikuatkan dan yang tidak dikuatkan, tabelini menunjukkan pilihan yang paling berhati-hati

Interaksi obat dibahas di Lembaran Informasi 407. Tabel ini dirancang berdasarkan informasi yang diterbitkan oleh Liverpool HIV PharmacologyGroup, University of Liverpool, UK. Informasi lebih lanjut dan tabel lengkap dapat diperoleh di www.hiv-druginteractions.org

Diperbarui 11 Juni 2012 berdasarkan lembaranUniversity of Liverpool Januari 2012

Kunci Simbol

Simbol penuh menunjukkan informasi tambahan tersedia di http://www.hiv-druginteractions.org/ Simbol kosong menunjukkan kombinasi belum diteliti; interaksi

diprediksi berdasarkan profil metabolis kedua obat / Obat ini tidak boleh dipakai bersama / Interaksi potensial mungkin membutuhkan pemantauan

ketat, perubahan pada takaran atau waktu dipakai / Tidak ada interaksi yang bermakna secara klinis / Belum ada data yang jelas, nyata atau teoretis, untuk

menunjukkan apakah interaksi dapat terjadi

Singkatan

3TC: Lamivudine ddI: Didanosine

ABC: Abacavir FTC: Emtricitabine

AZT: Zidovudine TDF: Tenofovir

d4T: Stavudine

Page 149: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 912

DAFTAR INTERAKSI OBAT ARV

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Interaksi obat dibahas di Lembaran Informasi 407. Tabel ini dirancang berdasarkan informasi yang diterbitkan oleh Liverpool HIV PharmacologyGroup, University of Liverpool, UK. Informasi lebih lanjut dan tabel lengkap dapat diperoleh di www.hiv-druginteractions.org

Diperbarui 11 Juni 2012 berdasarkan lembaran University of Liverpool Januari 2012

Bila usulan berbeda antara negara, dan/atu antara rejimenyang dikuatkan dan yang tidak dikuatkan, tabel inimenunjukkan pilihan yang paling berhati-hati

Kunci Simbol Simbol penuh menunjukkan informasi tambahan tersedia di http://www.hiv-druginteractions.org/

Simbol kosong menunjukkan kombinasi belum diteliti; interaksi diprediksi berdasarkan profil metabolis kedua obat

/ Obat ini tidak boleh dipakai bersama / Interaksi potensial mungkin membutuhkan pemantauan

ketat, perubahan pada takaran atau waktu dipakai / Tidak ada interaksi yang bermakna secara klinis Tidak mungkin dipakai bersama

PROTEASE INHIBITOR NNRTI NRTI LAIN

AT

V

DR

V

FP

V

IDV

LP

V

NF

V

RT

V

SQ

V

TP

V

DL

V

EF

V

ET

R

NV

P

RP

V

3TC

AB

C

AZ

T

d4T

dd

I

FT

C

TD

F

MV

C

RA

L

Protease Inhibitor Atazanavir (ATV) Darunavir (DRV) Fosamprenavir (FPV) Indinavir (IDV) Lopinavir (LPV) Nelfinavir (NFV) Ritonavir (RTV) Saquinavir (SQV) Tipranavir (TPV)

NNRTI Delavirdine (DLV) Efavirenz (EFV) Etravirine (ETV) Nevirapine (NVP) Rilpivirine (RPV)

NRTI 3TC (Lamivudine) Abacavir (ABC) AZT (Zidovudine) d4T (Stavudine) ddI (Didanosine) Emtricitabine (FTC) Tenofovir (TDF)

Lain Elvitegravir (EVG) Enfuvirtide (T-20) Maraviroc (MVC) Raltegravir (RAL)

Page 150: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 930

PEMULASARAAN JENAZAH

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Perawatan jenazah penderita penyakitmenular dilaksanakan dengan selalumenerapkan kewaspadaan universaltanpa mengakibatkan tradisi budaya danagama yang dianut keluarganya. Setiappetugas kesehatan terutama perawatharus dapat menasehati keluarga jenazahdan mengambil tindakan yang sesuaiagar penanganan jenazah tidak menam-bah risiko penularan penyakit sepertihalnya hepatitis-B, AIDS, kolera dsb.Tradisi yang berkaitan dengan perlakuanterhadap jenazah tersebut dapat diizin-kan dengan memperhatikan hal yangtelah disebut di atas, seperti misalnyamencium jenazah sebagai bagian dariupacara penguburan. Perlu diingatbahwa virus HIV hanya dapat hidup danberkembang dalam tubuh manusiahidup, maka beberapa waktu setelahpenderita infeksi-HIV meninggal, viruspun akan mati.

Beberapa pedoman perawatan jenazahadalah seperti berikut:A. Tindakan di Luar KamarJenazah1. Mencuci tangan sebelum memakai

sarung tangan2. Memakai pelindung wajah dan jubah3. Luruskan tubuh jenazah dan letak-

kan dalam posisi terlentang dengantangan di sisi atau terplipat di dada

4. Tutup kelopak mata dan/atau ditutupdengan kapas atau kasa; begitu pulamulut, hidung dan telinga

5. Beri alas kepala dengan kain handukuntuk menampung bila ada rembesandarah atau cairan tubuh lainnya

6. Tutup anus dengan kasa dan plesterkedap air

7. Lepaskan semua alat kesehatan danletakkan alat bekas tersebut dalamwadah yang aman sesuai dengankaidah kewaspadaan universal

8. Tutup setiap luka yang ada denganplester kedap air

9. Bersihkan tubuh jenazah dan tutupdengan kain bersih untuk disaksikanoleh keluarga

10.Pasang label identitias pada kaki11. Bertahu petugas kamar jenazah

bahwa jenazah adalah penderitapenyakit menular

12. Cuci tangan setelah melepas sarungtangan

B. Tindakan di Kamar Jenazah1. Lakukan prosedur baku kewas-

padaan universal yaitu cuci tangansebelum memakai sarung tangan

2. Petugas memakai alat pelindung:Sarung tangan karet yang panjang(sampai ke siku)Sebaiknya memakai sepatu botsampai lututPelindung wajah (masker dan kacamata)Jubah atau celemek, sebaiknyayang kedap air

3. Jenazah dimandikan oleh petugaskamar jenazah yang telah memahamicara membersihkan/memandikanjenazah penderita penyakit menular

4. Bungkus jenazah dengan kain kaifanatau kain pembungkus lain sesuaidengan agama dan kepercayaan yangdianut

5. Cuci tangan dengan sabun sebelummemakai sarung tangan dan sesudahmelepas sarung tangan

6. Jenazah yang telah dibungkus tidakboleh dibuka lagi

7. Jenazah tidak boleh dibalsem ataudisuntik untuk pengawetan kecualioleh petugas khusus yang telahmahir dalam hal tersebut

8. Jenazah tidak boleh diotopsi. Dalamhal tertentu otopsi dapat dilakukansetelah mendapat persetujuan daripimpinan rumah sakit dan dilak-sanakan oleh petugas yang telahmahir dalam hal tersebut

9. Beberapa hal lain yang perlu diper-hatikan adalah:

Segera mencuci kulit dan per-mukaan lain dengan air mengalirbila terkena darah atau cairan tubuhlainDilarang memanipulasi alat suntikatau menyarumkan jarum suntik ketutupnya. Buang semua alat/bendatajam dalam wadah yang tahantusukanSemua permukaan yang terkenapercikan atau tumpahan darah dan/atau cairan tubuh lain segera diber-sihkan dengan larutan klorin 0,5%Semua peralatan yang akan diguna-kan kembali harus diproses denganurutan: dekontaminasi, pember-sihan, disinfeksi atau sterilisasiSampah dan bahan terkontaminasilainnya ditempatkan dalam kantongplastikPembuangan sampah dan bahanyang tercemar sesuai cara penge-lolaan sampah medis

Diambil dari ‘Pedoman Tatalaksanaan KlinisInfeksi HIV di Sarana Pelayanan Kesehatan’halaman 198-199, terbitan PPM & PL Depkes2001

Page 151: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 950

PROFILAKSIS KOTRI UNTUK BAYI & ANAK

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Berikut adalah terjemahan bagian dariCo-trimoxazole Prophylaxis for HIV-exposed and HIV-infected Infants andChildren; Practical approaches toimplementation and scale up, yangditerbitkan oleh WHO dan UNICEF 6Desember 2009. Hubungi Spiritiauntuk mendapatkan dokumen yanglengkap.Dasar Pemikiran

Kotrimoksazol (kotri) adalah gabungandua antibiotik: sulfametoksazol dantrimetoprim – lihat Lembaran Informasi(LI) 535. Obat ini paling sering dipakaisebagai penanganan lini pertama untukinfeksi saluran pernapasan secara akut(acute respiratory infection/ARI) padaanak, tetapi juga dipakai untuk meng-obati diare dan PCP (lihat LI 512), sertainfeksi saluran kencing dan kupingtengah.

Untuk mencegah PCP di antara Odha,kotri menjadi standar perawatan selamabertahun-tahun, berdasarkan sejumlahpenelitian yang menunjukkan manfaat,terutama pada orang dewasa terinfeksiHIV. Pada awal ada ketakutan antarapembuat kebijakan bahwa penggunaanprofilaksis kotri secara luas akan mengu-rangi kemanjurannya dalam penangananARI, dan akan mengakibatkan resistansiterhadap antibiotik di beberapa patogenyang umum. Penelitian yang lebih barutidak mendukung ketakutan ini, dansudah menunjukkan manfaat padatingkat populasi.

Sudah ditunjukkan bahwa profilaksiskotri memberi manfaat yang lebih luasdaripada sekadar pencegahan PCP.Sebuah penelitian di antara anak ter-infeksi HIV di Zambia menunjukkanbahwa, antara yang memakai kotri,mortalitas dikurangi 50% dan jumlahanak yang dirawat inap menurun secarabermakna.

Kotri juga melindungi terhadap peris-tiwa malaria (diperkirakan perlindungan99,5%), dan juga mengurangi mortalitasdari malaria pada anak terinfeksi HIV.

Selain manfaat klinis profilaksis kotriuntuk mencegah infeksi oportunistik(IO) terkait HIV, manfaat lain termasuk:

kotri dapat diberi pada anak di tingkatlayanan kesehatan yang belum dapatmemberi terapi antiretroviral (ART)

kotri dapat diberi melalui pendekatanberdasarkan keluarga, karena kotrisama bermanfaat untuk orang dewasadan anakkotri mendorong kepatuhan sebelummulai ARTkotri dapat mengurangi beban infeksimenular pada anak dan anggota keluar-ga lain, dankotri dapat mencegah malaria.

Usulan WHOBayi dan anak terpajan HIV (anakdilahirkan oleh ibu yang terinfeksi HIVatau disusui oleh ibu terinfeksi HIVsampai pajanan berhenti, enam minggusetelah penyusuan dihentikan):

Di rangkaian dengan prevalensi HIVyang tinggi, mortalitas bayi yang tinggiakibat infeksi menular dan prasaranalayanan kesehatan yang terbatas, WHOmengusulkan profilaksis kotri untuksemua bayi dan anak terpajan HIV, mulaiempat sampai enam minggu setelah lahir,dan diteruskan sampai paling cepat enamminggu setelah pemberhentian risikopenularan HIV dan anak dipastikan tidakterinfeksi HIV secara tuntas.Bayi dan anak terinfeksi HIV:

Untuk bayi berusia kurang dari satutahun dengan infeksi HIV dipasti-kan, profilaksis kotri diindikasi tanpamemandang persentase CD4 (CD4%)atau status klinisUntuk bayi dan anak berusia 1-4tahun, permulaan profilaksis kotridiusulkan apabila anak ditentukan padastadium WHO 2, 3 atau 4, tidakmemandang CD4%, atau bila CD4%-nya di bawah 25% tidak memandangstadium WHO.Untuk anak berusia di atas limatahun, pedoman WHO untuk orangdewasa harus diikuti (lihat LI 951)

Anak dengan riwayat pengobatan PCPharus diberi rejimen yang sama yangdiusulkan untuk profilaksis primer.Kepatuhan

Kepatuhan mungkin menjadi tantanganbila kotri harus diberi pada bayi yangsangat kecil, atau harus memakainyauntuk jangka waktu yang lama. Memasti-kan kepatuhan yang baik adalah prosesyang dilakukan terus-menerus, yangmulai dengan pemeriksaan klinis per-tama dan diteruskan pada setiap per-temuan dengan pengasuh.

Namun kepatuhan yang tidak sem-purna terhadap profilaksis kotri tidakboleh dianggap alasan untuk menghenti-kannya, karena manfaat pada pen-cegahan ditahan dengan dosis tiga kaliseminggu. Walau manfaat mungkindikurangi dengan kepatuhan yang tidaksempurna, kemungkinan tetap adamanfaat.Pemberhentian profilaksis kotripada bayi dan anak

Mungkin profilaksis kotri harus dihen-tikan akibat efek samping yang berat.Walau jarang terjadi, efek samping yanggawat terhadap kotri seperti ruam kulityang berat, sindrom Stevens-Johnson(LI 562), atau anemia atau pansitopeniayang berat dapat dialami.

Orang tua/wali atau pengasuh lainharus diberi informasi secara tulis ataulisan mengenai efek samping yang dapatterjadi, dan dianjurkan untuk berhentipenggunaan kotri, dan lapor padalayanan kesehatan terdekat bila efeksamping terkait kotri dicurigai.

Bukti saat ini belum cukup untukmengusulkan pemberhentian profilaksiskotri setelah anak mulai ART.

Diperbarui 1 Juli 2010

Tabel: Takaran kotrimoksazol pada bayi dan anak

Takaran harian yang diusulana Sirop (200 + 40mg/5ml)

Tablet anak (100 + 20mg)

Tablet dewasa (400 + 80mg)

<6 bulan atau <5kg 100 + 20mg 2,5mlb 1 tablet ¼ tabletc

6 bulan-5 tahun atau 5-15kg 200 + 40mg 5mld 2 tablet ½ tablet

6-14 tahun atau 15-30kg 400 + 80mg 10ml 4 tablet 1 tablet

>14 tahun atau >30kg 800 + 160mg 2 tablet

Diberikan sekali sehari a. Beberapa negara memilih untuk memakai takaran berdasarkan berat badan. b. Dicampur dengan makanan atau dengan sejumlah kecil susu atau air. c. Membelah tablet menjadi seperempat tidak dianggap praktek yang baik. Hal ini hanya dapat dilakukan bila

sirop tidak tersedia, dan mungkin harus dipuyer dan dicampur pada makanan d. Anak berusia ini (6 bulan-14 tahun) mungkin dapat menelan tablet yang dipuyer.

Page 152: LI HIV

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 951

PROFILAKSIS KOTRI UNTUK DEWASA

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Protokol untuk desensitisasi kotrimoksazol di antara orang dewasa dan remaja

Langkah Takaran

Hari 1 80mg sulfametoksazol + 16mg trimetoprim (2ml siropa)

Hari 2 160mg sulfametoksazol + 32mg trimetoprim (4ml siropa)

Hari 3 240mg sulfametoksazol + 48mg trimetoprim (6ml siropa)

Hari 4 320mg sulfametoksazol + 64mg trimetoprim (8ml siropa)

Hari 5 I tablet kotrimoksazol (400mg sulfametoksazol + 80mg trimetoprim)

Hari 6 dst 2 tablet kotrimoksazol (800mg sulfametoksazol + 600mg trimetoprim)

a Sirop kotrimoksazol adalah 40ml trimetoprim dan 200mg sulfametoksazol per 5ml

Berikut adalah terjemahan bagian dariWHO Guidelines on Co-trimoxazoleProphylaxis for HIV-Related Infectionsamong Children, Adolescents andAdults in Resource-Limited Settings,2006. Hubungi Spiritia untuk menda-patkan dokumen yang lengkap.Profilaksis kotrimoksazol padaorang dewasa dan remajaKontraindikasi

Orang dewasa dan remaja dengan riwayatreaksi buruk yang parah (reaksi golongan4) terhadap kotrimoksazol (kotri) atau obatsulfa lain harus tidak diresepkan profilak-sis kotri. Dalam keadaan kotri tidak dapatditeruskan atau ada kontraindikasi, dapson100mg sekali sehari, jika tersedia, adalahpilihan lain. Dapson kurang efektif untukmencegah PCP dibandingkan dengan kotri,dan tidak mempunyai kegiatan antikumanyang luas seperti kotri.Resistansi bakteri pada kotri

Efektivitas profilaksis kotri terbukti tidakdipengaruhi oleh angka resistansi yangtinggi terhadap kotri.Efektivitas kotri terhadap malaria

Kotri terbukti 99,5 persen efektif untukmencegah malaria dibandingkan 95 persenuntuk sulfadoksin/pirimetamin (SP).Karena kotri begitu efektif dalam pence-gahan malaria, bila kasus terjadi pada orangyang memakai kotri, ada kemungkinanyang bersangkutan tidak patuh pada kotri-nya.Permulaan profilaksis primer kotripada orang dewasa/remaja

Dalam rangkaian dengan profilaksis kotridimulai berdasarkan kriteria stadium klinisWHO saja, profilaksis kotri diusulkanuntuk semua orang bergejala denganpenyakit HIV ringan, lanjut atau parah(stadium klinis WHO 2, 3 atau 4). Bila tesCD4 tersedia, profilaksis kotri diusulkanuntuk semuanya dengan CD4 di bawah350, terutama dalam rangkaian terbatassumber daya dengan prevalensi infeksibakteri atau malaria tinggi di antara Odha.

Beberapa negara mungkin akan memilihmemakai ambang CD4 200 untuk mulaiprofilaksis kotri. Pilihan ini terutamadiusulkan bila sasaran utama profilaksiskotri adalah PCP dan tokso. Namun Odhasering mengalami infeksi bakteri di semuarangkaian, yang mendukung penggunaanambang 350. Orang dengan penyakit HIVstadium klinis 3 atau 4 (termasuk orangdengan TB paru dan di luar paru) sebaiknyamulai profilaksis kotri tidak memandangjumlah CD4.

Karena efek samping yang paling umumpada kotri dan terapi antiretroviral (ART),terutama ART dengan nevirapine danefavirenz adalah ruam, disusulkan untukmemulai profilaksis kotri dahulu kemudianmulai ART setelah dua minggu jika Odhastabil dengan kotri dan tidak mengalamiruam.Profilaksis kotri di antara perem-puan hamil

Walaupun Odha perempuan hamil sudahmemakai kotri secara luas, tidak ada buktipeningkatan efek samping terkait kotri diantara perempuan hamil dibandingkanperempuan tidak hamil.

Karena risiko infeksi berbahaya di antaraperempuan hamil dengan jumlah CD4 yangrendah lebih tinggi daripada risiko teoretismasalah cacat janin, perempuan yangmemenuhi kriteria untuk profilaksis kotrisebaiknya teruskan kotri selama keha-milannya. Bila seorang perempuan mem-butuhkan profilaksis kotri waktu hamil,seharusnya profilaksis tersebut dimulaitidak memandang tahap kehamilan. Diatidak harus diberi profilaksis tambahandengan SP (IPT) untuk malaria. Ibu yangmenyusui sebaiknya meneruskan profilak-sis kotri.Takaran kotri di antara orangdewasa/remaja

Takaran kotri di antara orang dewasa/remaja dengan HIV adalah satu tablet forteatau dua tablet biasa sekali sehari; takarantotal per hari adalah 960mg. Ada pilihanlain untuk memberi satu tablet biasa(480mg) dua kali sehari, karena cara inidapat membantu dalam menyiapkan oranguntuk mulai regimen ART dua kali sehari.Pemberhentian profilaksis kotripada orang dewasa/remaja

Usulan umum adalah untuk meneruskanprofilaksis kotri di antara Odha dewasatanpa hentinya. Beberapa negara mungkinmempertimbangkan menghentikan kotrisebagai profilaksis terhadap PCP dan toksopada orang dengan sistem kekebalan yangmulai pulih dan jumlah CD4 di atas 200sebagai tanggapan pada ART selamasedikitnya enam bulan. Dalam keadaan lain(dengan profilkasis kotri dimulai untuk

mengurangi morbiditas dan mortalitas sertakejadian malaria dan infeksi bakteri), dapatdipertimbangkan profilaksis dihentikanpada orang dengan sistem kekebalan yangmulai pulih dan jumlah CD4 di atas 350sebagai tanggapan pada ART.Berhenti kotri akibat efek sampingyang buruk

Reaksi buruk yang parah pada kotri tidaklazim. Jika efek samping yang tidak parahterjadi, harus dibuat semua upaya untukmeneruskan profilaksis kotri karenaefektivitas profilaksis tersebut untukmencegah infeksi PCP dan bakteri lebihtinggi dibandingkan dapson di antara orangdewasa. Kotri juga melindungi terhadaptokso, malaria dan beberapa patogenenterik. Kecuali pada kasus reaksi burukparah, penggunaan kotri sebaiknya dihen-tikan untuk dua minggu, kemudian dicobakembali dengan disensitisasi.

Dalam rangkaian dengan kemampuanlaboratorium yang terbatas, efek sampingpotensi terkait profilaksis kotri (ruam,toksisitas sumsum tulang dan hepato-toksisitas) dapat dipantau secara klinis.Tidak dibutuhkan pemantauan labora-torium di antara orang dewasa/remaja yangmenerima profilaksis kotri.

Perhatian khusus harus diberikan padareaksi kulit atau gejala seperti mual,muntah atau ikterus. Reaksi kulit adalahreaksi paling umum pada kotri, dandidiagnosis secara klinis. Perhatian harusjuga diberikan pada obat lain yang mungkinmempunyai toksisistas yang serupa (mis.nevirapine dan isoniazid).Desensitisasi kotri

Desensitisasi kotrimokasazol dibuktikanberhasil pada kebanyakan orang yanghiperpeka sebelumnya, dan jarang menye-babkan reaksi yang parah. Namun desen-sitisasi tidak boleh dicoba pada orangdengan riwayat reaksi grade 4 sebelumnyaterhadap kotri atau obat sulfa lain. Diusul-kan mulai dengan rejimen antihistaminpilihan satu hari sebelum mulai rejimen danmeneruskannya setiap hari sehinggapeningkatan dosis kotri selesai.

Diperbarui 10 September 2006

Page 153: LI HIV

DA

FTA

R IS

TILA

HYay

asan

Spi

ritia

Lem

bara

n In

form

asi 9

99

Lembaran Informasi 999, hlm. 1

Dite

rbitk

an o

leh Yay

asan

Spi

ritia,

Jl. J

ohar

Bar

u U

tara

V N

o. 1

7, Ja

karta

105

60. T

el: (

021)

422

-516

3/8

E-m

ail:

info

@sp

iritia

.or.i

d Si

tus w

eb: h

ttp://

spiri

tia.o

r.id/

Sem

ua in

form

asi i

ni s

ekad

ar u

ntuk

men

amba

h w

awas

an d

an p

enge

tahu

an. S

ebel

um m

elak

sana

kan

suat

u pe

ngob

atan

seb

aikn

ya A

nda

berk

onsu

ltasi

den

gan

dokt

er.

Seri

Lem

bara

n In

form

asi i

ni b

erda

sark

an te

rbita

n Th

e AID

S In

foN

et. L

ihat

http

:// w

ww

.aid

sinf

onet

.org

Abses (Abscess)Rongga yang terjadi karena kerusakanjaringan, berisi nanah.ADCLihat Kompleks Demensia AIDS.Adjuvan (Adjuvant)Pengobatan tambahan untuk membantukhasiat obat pokok.AdrenalAnak ginjal, kelenjar endokrin di atas ginjalyang menghasilkan hormon adrenalin.Afte (Aptous Ulcer)–LI 624Tukak pada selaput mukosa dalam mulut.AIDS (Acquired Immune DeficiencySyndrome)–LI 101Sekumpulan gejala penyakit yang menye-rang tubuh manusia setelah sistemkekebalannya dirusak oleh virus yangdisebut HIV.Akut (Acute)Perkembangan penyakit yang cepat,parah, dan mengancam jiwa. Lawan darikronis. Infeksi HIV akut adalah penyakityang dialami setelah terinfeksi waktuantibodi baru mulai dibentuk.Albumen–LI 122Protein dalam darah yang mengatur ke-seimbanganan air dalam sel, mengangkutgizi pada sel, serta mengeluarkan produkbuangan.ALT–LI 135Enzim hati, yang juga dikenal sebagaiSGPT. Tingkat enzim ini, yang diukur padates fungsi hati, menunjukkan tingkat keru-sakan pada hati.Amandel (Tonsils)Dua kelenjar berbentuk bulat ditempatkandi bagian belakang mulut/pangkal teng-gorokan.Amilase (Amylase)Enzim dibuat oleh pankreas yang meng-ubah zat tepung menjadi gula.AnalBerkaitan dengan anus/dubur.AnalgesikObat mengatasi nyeri.Analog Nukleosida (NucleosideAnalogue)–LI 403Suatu golongan obat antiretroviral yangdipakai dalam kombinasi dengan anti-retroviral lain. Senyawa sintetis yangmenyerupai salah satu komponen RNA;Contohnya AZT.Analog Nukleotida (NucleotideAnalogue)–LI 403Obat antiretroviral yang bekerja dengancara serupa dengan analog nukleosida.Contohnya tenofovir.Anemia (Anaemia)–LI 552Jumlah sel darah merah yang lebih rendahdari biasanya.Anergi (Anergy)–LI 515Berkurang atau hilangnya reaksi tubuhterhadap tes kulit TB atau terhadap infeksilain, yang disebabkan oleh melemahnyasistem kekebalan tubuh.Antibiotik (Antibiotic)Obat mematikan bakteri.Antibodi (Antibody)Zat yang dibentuk dalam darah untukmemusnahkan bakteri, virus atau kumanlain.AntigenZat asing, semacam bagian dari proteinyang dihasilkan oleh bakteri atau virus.Antioksidan (Antioxidant)–LI 801Zat yang mencegah terjadinya kerusakansel akibat radikal bebas. Molekul di dalam

tubuh yang teroksidasi bisa mengaki-batkan kerusakan sel. Contoh antioksidanadalah vitamin A, C dan E.Antiretroviral/ARVObat yang digunakan untuk mengobatiretrovirus seperti HIV, untuk menghambatperkembangbiakannya.AntiviralObat yang digunakan untuk mengobativirus seperti CMV, untuk menghambatperkembangbiakannya.ApoptosisKematian sel yang direncanakan, sebagaibagian normal kehidupan.ART (Antiretroviral Therapy)–LI 401Terapi anti-HIV yang sangat aktif dengankombinasi obat. Biasa ART dianggap ter-masuk paling sedikit tiga macam obat.Dahulu dikenal sebagai HAART.Artralgia (Arthralgia)Rasa sakit pada sendi.Artritis (Arthritis)Radang pada sendi.ARVLihat Antiretroviral.Asam Folat (Folic Acid)–LI 801Vitamin B kompleks yang dikristalkan,terutama digunakan dalam pengobatananemia karena kekurangan gizi. Zat initerdapat pada sayuran hijau, buah-buahansegar, daging hati dan ragi. Zat ini seringjuga disebut folacin, folate atau vitamin B9.Asam Laktik (Lactic Acid)–LI 556Produk buangan pembuatan tenagadalam sel.Asam Urat (Uric Acid)–LI 122Zat yang ditemukan di dalam darah danair seni yang merupakan hasil daripencernaan protein.Asidosis Laktik (Lactic Acidosis)–LI 556Tingkat asam laktik yang sangat tinggidalam darah.Asimtomatik (Asymptomatic)Keadaan tanpa gejala. Berkaitan denganHIV, istilah ini biasanya dipakai untukmenggambarkan orang yang hasil tes HIV-nya positif, tetapi tidak menunjukkan gejalaklinis. Orang yang HIV-positif masih dapatmenyebarkan penyakit itu bahkan saatmereka mengalami fase asimtomatik.Asites (Ascites)Penumpukan cairan pada rongga perut,sering petanda bahwa hati sangat rusak.Aspergilosis (Aspergillosis)Infeksi paru disebabkan oleh jamurAspergillus.Aspirasi (Aspiration)–LI 526Pengambilan cairan isi rongga (mis.kelenjar) untuk diperiksa atau untukmengurangi isi/tekanan dalam rongga.AST–LI 135Enzim hati, yang juga dikenal sebagaiSGOT. Tingkat enzim ini, yang diukur padates fungsi hati, menunjukkan tingkat keru-sakan pada hati.Autoantibodi (Autoantibody)Antibodi yang dibuat secara tidak normal,yang melawan dengan jaringan tubuhsendiri.Bakteremia (Bacteremia)Adanya bakteri dalam darah.Bakteri (Bacteria)Organisme yang terdiri dari satu seltunggal, yang hanya dapat dilihat denganmikroskop.Basil (Bacillus)Bakteri berbentuk batang. Kuman TBberbentuk basil.

Basofil (Basophil)–LI 121Macam sel darah putih.Batas Atas Nilai Normal/BANN(Upper Limit of Normal/ULN)–LI 561Setiap laboratorium menentukan nilai‘normal’ untuk semua jenis tes yang adaukuran. Umumnya ada kisaran antara nilaibawah dan nilai atas. Ukuran yang melebihinilai atas dianggap abnormal, dan dampakberlebihan tersebut dapat ditunjukkandengan menghitung berapa kali lipatukuran abnormal tersebut adalah di atasnilai normal. Mis. bila nilai normal untukALT adalah paling 30, ALT yang diukursebagai 60 disebut sebagai dua kali di atasbatas atas nilai normal atau 2x BANN.Serupanya, ALT 150 adalah 5x BANN.bDNA–LI 125Teknik mengukur viral load di dalam darah.Lihat juga PCR.Bedah Sesar (Caesarian Section)–LI 611Tindakan untuk melahirkan bayi yangmeliputi mengiris dinding perut dan rahimuntuk mengeluarkan bayi.Biakan (Culture)Penumbuhan atau hasil penumbuhanjamur atau jasad renik lain pada mediabuatan.BID, BDDua kali sehari.Bilirubin–LI 122, 505Bahan dalam empedu berwarna oranye-kuning, hasil penguraian hemoglobindalam sel darah merah.Bioavailabilitas (Bioavailability)Tingkat penyerapan obat dalam darah.Biopsi (Biopsy)–LI 672Pengambilan dan pemeriksaan jaringandari pasien hidup untuk menentukandiagnosis (misalnya untuk menentukanapakah ada sel abnormal seperti selkanker).Blip–LI 125Peningkatan sementara pada viral load,yang untuk waktu yang singkat menjaditerdeteksi.BMI (Body Mass Index)Hitungan tinggi badan x berat badan, yangdipakai untuk menunjukkan apakah sese-orang terlalu berat atau kurang berat.BoostLihat Penguatan.Bronkoskopi (Bronchoscopy)Pemeriksaan cabang tenggorok denganalat khusus.BTA Positif (Smear Positive)Tes BTA (Batang Tahan Asam) yangdilakukan pada dahak orang yang dicurigaimempunyai TB aktif. Hasil positif menun-jukkan adanya basil TB dan dapat menularpada orang lain.Cairan Otak (Cerebrospinal Fluid/CSF)Cairan tanpa warna yang mengisi ruangdi otak dan urat saraf tulang belakangserta juga ruang antara sel saraf.CBC (Complete Blood Count)Lihat Hitung Darah Lengkap.CCR5–LI 400, 462Koreseptor yang ada di permukaan selCD4, yang dibutuhkan oleh HIV untukmengikat pada sel.CCR5 Inhibitor–LI 403, 462Suatu golongan obat antiretroviral yangdipakai dalam kombinasi dengan anti-retroviral lain. Menghalangi pengikatanHIV pada sel CD4 dengan menghambatpekerjaan koreseptor CCR5. Contohnyamaraviroc.

Page 154: LI HIV

DA

FTA

R IS

TILA

HYay

asan

Spi

ritia

Lem

bara

n In

form

asi 9

99

Lembaran Informasi 999, hlm. 2

Dite

rbitk

an o

leh Yay

asan

Spi

ritia,

Jl. J

ohar

Bar

u U

tara

V N

o. 1

7, Ja

karta

105

60. T

el: (

021)

422

-516

3/8

E-m

ail:

info

@sp

iritia

.or.i

d Si

tus w

eb: h

ttp://

spiri

tia.o

r.id/

Sem

ua in

form

asi i

ni s

ekad

ar u

ntuk

men

amba

h w

awas

an d

an p

enge

tahu

an. S

ebel

um m

elak

sana

kan

suat

u pe

ngob

atan

seb

aikn

ya A

nda

berk

onsu

ltasi

den

gan

dokt

er.

Seri

Lem

bara

n In

form

asi i

ni b

erda

sark

an te

rbita

n Th

e AID

S In

foN

et. L

ihat

http

:// w

ww

.aid

sinf

onet

.org

CD4Lihat Sel CD4.CMV (Cytomegalovirus)Lihat Sitomegalia.CryptosporidiumLihat Kriptosporidiosis.CSFLihat Cairan Otak.CT ScanPengamatan medis oleh alat yang mem-buat gambar perpotongan tubuh padakomputer.CVD (Cardiovascular Disease)–LI 652Penyakit kardiovaskular.Dapar (Buffer)–LI 413Bahan yang mengendalikan tingkat hidro-gen dalam larutan. Bahan tambahan padaobat untuk mengurangi efek asam dalamperut.Dehidrasi (Dehydration)–LI 554Kehilangan cairan tubuh.Dekompensasi (Decompensated)Kegagalan fungsi suatu organ tubuh.Terkait kegagalan hati, lihat Sirosis.Demensia (Dementia)–LI 504Kerusakan intelektual kronis (sepertikehilangan kemampuan mental) yangdisebabkan oleh rusaknya (organ) otakyang memengaruhi kemampuan sese-orang dalam kehidupan sosialnya ataudalam merancang tindakannya.Dermatitis–LI 620Radang kulit.Dermatitis Seboroik (SeborrheicDermatitis)–LI 620Masalah kulit yang umum pada Odha.Dicirikan oleh sisik yang lepas, berminyakatau kering, berwarna putih sampaikuning-kuningan, dengan atau tanpa kulityang merah.Desensitisasi (Desensitization)–LI 512,517Pengurangan atau penghilangan kepe-kaan atau reaksi alergi terhadap antigenatau obat tertentu.Diabetes–LI 108Kelainan yang ditandai dengan tingkat guladalam darah atau kemih terlalu tinggi,akibat masalah pembuatan insulin.DiagnosisPenentuan akibat penyakit yang dialami.Diare (Diarrhea)–LI 554Buang air besar yang tidak normal lebihdari tiga kali sehari, dengan kotoran tinjaberbentuk lembek atau cairan.Diseminata (Disseminated)Infeksi yang disebar luas di seluruh tubuh.Diskordan (Discordant)Pasangan orang dengan satu HIV-positifdan yang lain HIV-negatif.Dislipidemia (Dyslipidemia)Tingkat lipid dalam darah yang tinggi.Displasia (Dysplasia)–LI 507Perkembangan jaringan tubuh yang tidaknormal. Sejenis kanker.Dispnea (Dyspnea)Sesak napas.DNA–LI 400DNA (Deoxyribonucleic Acid) adalah rantaimolekul yang terdapat pada gen (plasmapembawa sifat keturunan) dalam inti sel,yang membawa informasi genetik se-hingga memungkinkan sel menggandakandiri.Dosis (Dose)Aturan pakai obat untuk sekali pakai dalamjangka waktu tertentu. Lihat juga Takaran.

DOT (Directly Observed Therapy)Pengawasan langsung meminum obatuntuk jangka waktu tertentu. Pengawasandilakukan oleh Pengawas Menelan Obat(PMO).EBVLihat Epstein Barr Virus.EdemaPembengkakan yang disebabkan olehpenumpukan cairan pada jaringan tubuh.Efek Samping (Side Effect)–LI 550Daya kerja atau efek obat (atau vaksin)yang tidak diharapkan. Istilah ini biasanyaberhubungan dengan dampak burukseperti sakit kepala, ruam, atau kerusakanhati.eGFR (Estimated GFR)–LI 136Estimasi GFR berdasarkan tingkat kreati-nin dalam darah.Elektrolit (Electrolyte)–LI 554Zat mineral yang sangat penting untukfungsi tubuh normal. Elektrolit seringhilang waktu muntah-muntah atau diare.ELISA (Enzyme-Linked ImmunosorbentAssay)Tes laboratorium yang sangat peka untukmenentukan ada/tiadanya antibodi ter-hadap HIV dalam darah atau cairan tubuhlain.Emboli (Embolism)Penyumbatan pembuluh darah oleh bendaasing (mis. bekuan darah, udara).Emetik (Emetic)Penyebab muntah-emiaAkhiran berarti tingkat dalam darah, mis.viremia.Empedu (Bile)Cairan yang dihasilkan hati untuk men-cerna lemak.Endemik (Endemic)Menggambarkan infeksi yang dikaitkansecara terus-menerus dengan daerahtertentu.Endokrin (Endocrine)Bersekresi ke dalam tubuh, ke dalamdarah atau limfa.Ensefalitis (Encephalitis)–LI 513, 517Radang otak diakibatkan oleh beberapa IO.Ensefalopati (Encephalopathy)–LI 513Luka di dalam otak, kemerosotan fungsiotak secara umum.Enterik (Enteric)Berkaitan dengan saluran cerna.Enzim (Enzyme)Sebuah protein yang mempercepat reaksikimia tertentu tanpa mengubah dirinyasendiri.Eosinofil (Eosinophil)–LI 121Macam sel darah putih.Epidemi (Epidemic)Menyebarnya penyakit pada banyak orang.Epidemiologi (Epidemiology)Ilmu yang mempelajari epidemi.Epitel (Epithelium)Lapisan (termasuk kulit) yang melindungiorgan tubuh luar dan dalam, termasukpembuluh darah.Epstein Barr Virus/EBVVirus mirip herpes yang menginfeksihidung dan tenggorokan, dan mudahmenular melalui kontak langsung. InfeksiEBV sering terjadi pada anak. EBV mene-tap di dalam kelenjar getah bening danbisa menyebabkan limfoma.EPOLihat Eritropoietin.

Eritema (Erythema)Kemerahan atau ruam kulit.Eritropoietin/EPO (Erythropoietin)–LI 552Versi sintetis sebuah hormon alami. Untukmengobati anemia yang disebabkan olehefek samping.Eritrosit (Erythrocyte)–LI 121Sel darah merah.Etiologi (Etiology)Ilmu tentang penyebab penyakit.ETR (End-of-Treatment Response)Mencapai viral load HCV yang tidakterdeteksi pada akhir terapi HCV. Lihatjuga SVR.EVR (Early Virological Response)Penurunan 2 log dalam viral load HCVsetelah 12 minggu terapi HCV.Farmakokinetik (Pharmacokinetic)Ilmu yang mempelajari bagaimana obatdiserap dan disebarkan di seluruh tubuh.Farmakologi (Pharmacology)Ilmu yang mempelajari segala sesuatutentang obat, terutama dampaknya padatubuh.FDC (Fixed Dose Combination)Kapsul atau tablet yang mengandung duaobat atau lebih dengan demikian mengu-rangi jumlah pil yang harus dipakai.Fenotipe (Phenotype)–LI 126Cara melaksanakan tes resistansi, dengantes rentannya virus pada obat dalamtabung reaksi.FILihat Fusion Inhibitor.FibrosisKerusakan hati ditandai oleh jaringan paruatau hati parut atau berserat. LihatSirosis.Formulasi (Formulation)Bentuk fisik obat, mis. tablet, kapsul, sirop,krim, suntikan.Fosfatase Alkali (AlkalinePhosphatase)–LI 135Enzim yang ada dalam sel tertentu dalamhati, tulang, ginjal, usus dan plasenta.Waktu sel dihancurkan di jaringan ini,enzim tersebut dibocorkan ke aliran darah,dan tingkatnya diukur untuk menunjukkankeparahan masalah.Fosforilasi (Phosphorylation)Proses perubahan obat golongan analognukleosida dalam tubuh menjadi bentukyang dapat melawan HIV.Fulminan (Fulminant)Perkembangan penyakit hati secara tiba-tiba dan cepat yang terkait dengankegagalan hati.Fusion Inhibitor–LI 403Golongan obat yang menghambat peng-ikatan HIV pada sel CD4. Lihat juga CCR5Inhibitor.GastrointestinalBerkaitan dengan lambung dan usus.Gejala (Symptom)Keadaan atau keluhan yang menyertaiinfeksi atau penyakit.Generalisata (Generalized)Penyebaran sangat luas.Generik (Generic)Obat yang mempunyai kandungan aktifyang sama dengan obat merek dalam haltakaran, keamanan, kekuatan, bagaimanadipakai, mutu, kinerja dan penggunaan.

Page 155: LI HIV

DA

FTA

R IS

TILA

HYay

asan

Spi

ritia

Lem

bara

n In

form

asi 9

99

Lembaran Informasi 999, hlm. 3

Dite

rbitk

an o

leh Yay

asan

Spi

ritia,

Jl. J

ohar

Bar

u U

tara

V N

o. 1

7, Ja

karta

105

60. T

el: (

021)

422

-516

3/8

E-m

ail:

info

@sp

iritia

.or.i

d Si

tus w

eb: h

ttp://

spiri

tia.o

r.id/

Sem

ua in

form

asi i

ni s

ekad

ar u

ntuk

men

amba

h w

awas

an d

an p

enge

tahu

an. S

ebel

um m

elak

sana

kan

suat

u pe

ngob

atan

seb

aikn

ya A

nda

berk

onsu

ltasi

den

gan

dokt

er.

Seri

Lem

bara

n In

form

asi i

ni b

erda

sark

an te

rbita

n Th

e AID

S In

foN

et. L

ihat

http

:// w

ww

.aid

sinf

onet

.org

Genotipe (Genotype)–LI 126, 506Ciri-ciri fisik yang tidak tampak dari luar,khususnya yang bersangkutan dengansusunan genetis, sebagai akibat evolusibiologi pada organisme. Cara melaksana-kan tes resistansi, dengan melihat kodegenetis virus untuk menentukan apakahada mutasi yang diketahui menimbulkanresistansi.GFR (Glomerular Filtration Rate)–LI 136Ukuran jumlah darah yang disaring olehginjal. Menunjukkan kesehatan ginjal.Glikoprotein (Glycoprotein)Senyawa yang terdiri dari protein dankarbohidrat.Globulin–LI 122Macam protein yang tidak larut dalam air.Globulin Gamma (Gamma Globulin)Bagian darah yang mengandung antibodi.Glomerulus–LI 136Struktur di dalam ginjal yang menyaringair kencing.Glukosa (Glucose)Bentuk gula yang ditemukan dalam darah,dikelola oleh tubuh dari zat tepung/karbohidrat dalam makanan.Glutation (Glutathione)Bahan kimia alami dipakai oleh tubuh untukmelawan tekanan oksidatif.Golongan (Class)Obat antiretroviral dibagi dalam beberapagolongan, berdasarkan cara kerjanya.Lihat juga Analog Nukleosida, Non-Nucleo-side Reverse Transcriptase Inhibitor,Protease Inhibitor, Fusion Inhibitor,Integrase Inhibitor.gp120Glikoprotein 120. Salah satu protein yangmenonjol dari permukaan HIV dan meng-ikat pada reseptor CD4 di sel CD4.gp160Glikoprotein 160. Pendahuluan proteinpermukaan HIV gp41 dan gp120. gp160dipotong oleh protease HIV untuk mem-bentuk gp120 dan gp41.gp41Glikoprotein 41. Salah satu protein yangmenonjol dari permukaan HIV dan menya-tukan HIV dengan sel CD4.GradeTerkait dengan biopsi hati, tingkat radangyang ditemukan pada hati. Ada beberapaskala yang dipakai. Di Indonesia biasanyadiukur dengan skala Metavir: 0 = tidak ada;4 = radang berat.Granulosit (Granulocyte)Jenis sel darah putih yang terutamapenting untuk melawan infeksi bakteri.Granulositopenia (Granulocytopenia)Kekurangan granulosit dalam darah.HAART (Highly Active AntiretroviralTherapy)Lihat ART.HbLihat Hemoglobin.HBV–LI 505Virus hepatitis B.HCC (Hepatocelllular Carcinoma)Sejenis kanker hati primer yang terlihatpada beberapa orang dengan kerusakanberat dan jangka panjang pada hati, akibatpenyakit virus hepatitis B atau C kronis.HCV–LI 505, 506Virus hepatitis C.Hematologi (Hematology)Ilmu yang mempelajari hal darah.

Hematokrit (Hematocrit)–LI 121Mengukur persentase volume darah yangdiambil oleh sel darah merah.Hemoglobin/Hb–LI 121Protein dalam sel darah merah yangmembawa oksigen ke sel di seluruh tubuh.Hemoptisis (Hemoptysis)Batuk darah.Hepatitis–LI 505Radang hati akibat virus atau alasan lain.Hepato-Terkait hati.Hepatosit (Hepatocyte)–LI 135Sel utama pada hati yang berperan dalambanyak lintasan metabolisme, denganbobot sekitar 80% dari massa hati,Hepatotoksisitas (Hepatotoxicity)–LI 561Keracunan pada hati sebagai efek sam-ping obat atau bahan lain.Hepatomegali (Hepatomegaly)Pembesaran hati.Herpes–LI 514, 519Radang kulit akibat beberapa virus ber-beda.Herpes Zoster (Shingles)–LI 514Penyakit kulit akibat virus varisela zoster.Herpes Simpleks (Herpes Simplex)–LI 519Infeksi virus yang menyebabkan luka padakelamin atau sekitar mulut.Higiene (Hygiene)Tindakan untuk membuat lingkunganmenjadi lebih sehat.Hiper- (Hyper-)Awalan yang berarti lebih tinggi daripadabiasa.Hiperglisemia (Hyperglycemia)–LI 108Tingkat glukosa dalam darah yang tinggi.Hiperlaktatemia (Hyperlactatemia)Tingkat asam laktik yang tinggi dalamdarah.Hiperlipidemia (Hyperlipidemia)Tingkat lipid yang tinggi dalam darah.Hiperpeka (Hypersensistivity)Reaksi alergi.Hipertensi Portal (Portal Hypertension)Peningkatan tekanan darah dalam pem-buluh darah yang mengalihkan darah kehati.Hipo- (Hypo-)Awalan yang berarti lebih rendah daripadabiasa.Hipoglisemia (Hypoglycemia)–LI 108Tingkat gula yang rendah di dalam darah.Hipoksemia (Hypoxemia)Tingkat oksigen dalam darah yang rendah.Histologis (Histological)Berhubungan dengan jaringan tubuh.Terkait HCV, perbaikan histologis berartiperbaikan pada jaringan hati, denganpenurunan pada radang atau fibrosisdalam perbandingan dengan biopsi sebe-lumnya.Histoplasmosis–LI 527Infeksi dengan gejala demam tidak teraturdan radang saluran napas.Hitung Darah Lengkap (Complete BloodCount/CBC)–LI 121Tes memeriksa beberapa jenis sel dalamdarah.HIV (Human Immunodeficiency Virus)–LI 101Virus yang menyerang sistem kekebalantubuh manusia yang kemudian dapatmenimbulkan AIDS.

HLA-B*5701 (Human LeukocyteAntigen-B*5701)–LI 416Mutasi pada sejenis protein yang terletakpada permukaan semua sel di tubuh.Mutasi ini dihubungkan dengan reaksihiperpeka pada abacavir.Hormon (Hormone)Getah kelenjar yang merangsang ataumenghambat kegiatan jaringan atau sel.HPV (Human Papiloma Virus)–LI 507Puluhan jenis virus, yang sering menularmelalui hubungan seks.HTLV-1 (Human T-Cell LymphotropicVirus Type 1)Virus dalam keluarga yang sama denganHIV. Pada kasus yang jarang, HTLV-1dapat menyebabkan sejenis kanker darahyang jarang.Idiopatik (Idiopathic)Tidak diketahui penyebabnya.IDU (Injecting Drug User)Lihat Penasun.Ikterus (Jaundice)Penyakit kuning.Imunoglobulin (Immunoglobulin)Kata lain untuk antibodi.Imunologis (Immunological)Berkaitan dengan kekebalan tubuh.Imunomodulator (Immunomodulator)Unsur yang dapat mengubah kemampuansistem kekebalan.Indikasi (Indication)Alasan untuk dilakukan suatu tindakanmedis, mis. pengobatan. Lihat juga Kontra-indikasi.Infeksi Akut, Primer (Acute or primaryinfection)–LI 103Infeksi yang terjadi pada minggu-minggupertama setelah tertular. Kadang disertaioleh gejala mirip flu.Infeksi Oportunistik/IO (OpportunisticInfection/OI)–LI 500Penyakit yang muncul karena sistemkekebalan tubuh sudah rusak atau me-lemah.Infus (Infusion)Pemberian larutan (mis. glukosa, garam,atau obat), umumnya ke dalam pembuluhdarah.Informed Consent–LI 102Pernyataan dari pasien/klien, berdasar-kan informasi lengkap yang diberikan,mengenai kesediaannya untuk menjalanitindakan medis, misalnya tes HIV.INILihat Integrase Inhibitor.InsomniaKelainan/kesulitan tudur.Insulin–LI 108, 553Hormon yang mengatur metabolismekarbohidrat.IntegraseEnzim yang digunakan HIV untuk mema-dukan DNA-nya dalam DNA sel CD4, agarsel tersebut membuat unsur virus barusaat bereplikasi.Integrase Inhibitor/INI–LI 403Suatu golongan obat antiretroviral yangdipakai dalam kombinasi dengan anti-retroviral lain. Menghalangi pekerjaanenzim integrase. Contohnya raltegravir.Intent To Treat/ITTTerkait uji coba klinis, analisis yangmenganggap peserta yang mangkir/tidakmenyelesaikan pengobatan sebagai gagal.Lihat juga On treatment.

Page 156: LI HIV

DA

FTA

R IS

TILA

HYay

asan

Spi

ritia

Lem

bara

n In

form

asi 9

99

Lembaran Informasi 999, hlm. 4

Dite

rbitk

an o

leh Yay

asan

Spi

ritia,

Jl. J

ohar

Bar

u U

tara

V N

o. 1

7, Ja

karta

105

60. T

el: (

021)

422

-516

3/8

E-m

ail:

info

@sp

iritia

.or.i

d Si

tus w

eb: h

ttp://

spiri

tia.o

r.id/

Sem

ua in

form

asi i

ni s

ekad

ar u

ntuk

men

amba

h w

awas

an d

an p

enge

tahu

an. S

ebel

um m

elak

sana

kan

suat

u pe

ngob

atan

seb

aikn

ya A

nda

berk

onsu

ltasi

den

gan

dokt

er.

Seri

Lem

bara

n In

form

asi i

ni b

erda

sark

an te

rbita

n Th

e AID

S In

foN

et. L

ihat

http

:// w

ww

.aid

sinf

onet

.org

Interaksi (Interaction)–LI 407Dampak yang dapat terjadi bila satu obatdipakai bersamaan dengan obat lain ataudengan makanan tertentu, atau denganjamu/suplemen/narkoba.Interferon–LI 506Sitokin yang diproduksi ketika tubuhmerasakan infeksi virus, yang juga dibuatsecara sintetis untuk dipakai sebagai obat.Ada tiga golongan utama interferon, yakniinterferon alfa, beta dan gamma. Versiinterferon rekayasa secara genetisdisetujui untuk pengobatan hepatitis virus.Interferon Alfa (Interferon Alpha)–LI 506Obat untuk KS dan HCV.InterleukinJenis sitokin.Intervensi (Intervention)Pengobatan atau tindakan yang dilakukanuntuk mencegah atau mengobati sebuahpenyakit atau memperbaiki kesehatandengan cara lain.Intravena (Intravenous/IV)Penyuntikan atau infus langsung ke alirandarah melalui pembuluh darah agar obatcepat memberikan reaksi.In VitroTes/uji coba dalam tabung percobaan.In VivoTes/uji coba pada hewan atau manusia.IOLihat Infeksi Oportunistik.IRIS (Immune Reconstitution Inflamm-atory Syndrome)–LI 483Lihat Sindrom Pemulihan Kekebalan.IRS (Immune Recovery Syndrome)–LI 483Lihat Sindrom Pemulihan Kekebalan.Jaringan (Tissue)Satu kumpulan sel yang sejenis yangbertindak bersama-sama untuk menger-jakan fungsi tertentu. Ada empat jaringandasar di dalam tubuh, yakni epitelium,sendi penyambung, otot dan saraf.Kandida (Candida)–LI 516Jamur yang menyerupai ragi dapatmenyebabkan infeksi pada manusia.Kandidiasis (Candidiasis)–LI 516Infeksi akibat jamur dari keluarga Kandida,umumnya Candida albicans.Kanker (Cancer)Sekelompok besar penyakit yang berciri-kan pertumbuhan dan penyebaran selabnormal yang tak terkendali.Kaposi’s Sarkoma–LI 508Lihat Sarkoma Kaposi.Kardiovaskular (Cardiovascular)–LI 652Terkait jantung dan pembuluh darah.Kateter (Catheter)–LI 501Buluh yang dimasukkan ke dalam tubuhuntuk mengeluarkan cairan atau mema-sukkan obat.Kavitas (Cavity)Rongga. Terkait dengan TB, rongga dalamparu diisi udara yang dibentuk oleh bakteriTB.Kejadian (Incidence)Angka munculnya kasus penyakit tertentuyang baru dalam populasi tertentu, seringdilaporkan sebagai jumlah kasus per100.000 orang.Kelelahan (Fatigue)–LI 551Rasa capek dan kurang bertenaga.Kelenjar (Gland)Alat tubuh yang menghasilkan getah atausekret

Kelenjar Getah Bening (Lymph Node)–LI 526Organ kecil, bagian dari sistem kekebalantubuh, yang berbentuk seperti kacangterletak di seluruh tubuh, terutamaterdapat di leher, ketiak dan lipat paha.Kemoterapi (Chemotherapy)Pengobatan penyakit dengan bahan kimia.Kepatuhan (Adherence)Penggunaan obat persis sesuai resep,yaitu dengan takaran benar, pada tepatwaktu, dengan cara benar.Kewaspadaan Standar (StandardPrecautions)–LI 811Semua upaya pencegahan penularanpenyakit di unit pelayanan kesehatan,seperti rumah sakit, puskesmas, rumahbersalin dsb.Kohort (Cohort)Kelompok orang yang semuanya mem-punyai satu faktor bersama (mis. semuaHIV-positif), yang diteliti selama waktu yangcukup lama.Koinfeksi (Co-infection)Infeksi dengan dua infeksi secara ber-samaan, mis. infeksi HIV bersamaandengan TB atau hepatitis virus.Kolesterol (Cholesterol)Unsur serupa dengan lemak yang dipakaiuntuk membangun sel. Bila tingkatnyadalam darah berlebihan (hiperlipidemia),unsur ini menumpuk pada pembuluhdarah, meningkatkan risiko penyakitjantung.Kompensasi (Compensated)Kerusakan pada suatu organ tubuh yangdapat dikompensasikan sehingga tidakada pengaruh besar terhadap fungsinyaTerkait hati, lihat Sirosis.Kompleks Demensia AIDS (AIDSDementia Complex/ADC)–LI 504Kemerosotan neurologis, dengan ber-bagai kejadian klinis yang meliputi hilang-nya koordinasi gerak tubuh, suasana hatiberubah-ubah, dan hilangnya kendali diri,dan akhirnya berlanjut pada kemerosotankesadaran yang lebih luas.Kompleks Mikobakterium Avium/MAC(Mycobacterium Avium Complex)–LI 510Infeksi bakteri yang sejenis dengan TB.Konseling (Counselling)–LI 102Kegiatan memberikan pengetahuan,informasi, pemahaman yang dilakukanoleh seorang ahli kepada seseorang untukmemecahkan masalah.Kontraindikasi (Contraindication)Alasan untuk tidak melakukan suatutindakan medis, mis. kapan penggunaansuatu obat tidak disarankan.Koreseptor (Co-receptor)Lihat Reseptor.Kreatinin (Creatinin)–LI 122Produk buangan dari pencernaan protein,terdapat di air seni dan darah. Tingkatnyamengukur fungsi ginjal.Kriptokokus (Cryptococcus)–LI 503Jamur yang menyebabkan semacammeningitis, sebuah IO.Kriptosporidiosis (Cryptosporidiosis)–LI 502IO yang disebabkan oleh protozoa kripto-sporidium.Kronis (Chronic)Bersifat menahun, tidak secara tiba-tiba.KSLihat Sarkoma Kaposi.

Leher Rahim (Cervix)Rahim bagian bawah berbentuk silindrisyang menonjol di dalam lubang vagina.Lesi (Lesion)Kerusakan, kehilangan jaringan tubuhkarena cedera, infeksi atau akibat lain.Leukopenia–LI 121Kekurangan leukosit dalam darah.LeukoplakiaInfeksi pada mulut yang disebabkan olehvirus Epstein Barr yang dapat terjadi cukupdini dalam perjalanan infeksi HIV.Leukosit (Leukocyte)–LI 121Sel darah putih.Liar (Wild)Lihat Virus Liar.Limfadenopati (Lymphadenopathy)–LI 526Pembengkakan pada kelenjar getahbening.Limfadenopati Persisten Generalisata(Persistent GeneralizedLimphadenopathy)–LI 526Pembengkakan (biasanya kecil) pada lebihdari dua pasang kelenjar getah beningsecara simetris, yang tidak sakit, disebab-kan oleh infeksi HIV.Limfoma (Lymphoma)–LI 509Kanker pada kelenjar atau aliran getahbening.Limfosit (Lymphocyte)Sel darah putih yang bertugas bagipertahanan kekebalan tubuh. Ada di dalamdarah dan getah bening.Limpa (Spleen)Alat di dalam rongga perut di sebelah kiriatas yang berfungsi mengurai sel darahmerah.LIP (Lymphoid Interstitial Pneumonitis)Masalah paru yang memengaruhi penye-rapan oksigen, umumnya dialami anakdengan HIV.LipidLemak.Lipoatrofi (Lipoatrophy)–LI 553Kehilangan lemak dalam tubuh, sering daripipi, kaki dan pantat. Lihat juga Lipodistrofi.Lipodistrofi (Lipodistrophy)–LI 553Perubahan pada bentuk tubuh, termasukkehilangan atau kumpulan lemak, danperubahan metabolik. Biasa disebut ‘lipo’.LogBerkaitan dengan viral load di dalamkelipatan 10. Suatu perubahan log berartikelipatan 10, baik bertambah atau punberkurang (misalnya 10 menjadi 100berarti penambahan 1 log).Lokal (Local)Pengobatan yang diberikan pada tempatinfeksi. Lihat juga Sistemik.Long-Term Nonprogressor/LNTPOrang yang sudah terinfeksi HIV bertahun-tahun (umumnya sedikitnya 7 tahun) tetapmempunyai jumlah CD4 yang stabil di atas600, tidak mengalami IO, dan tidak harusmemakai ART.MACLihat Kompleks Mikobacterium Avium.Makrofag (Macrophage)–LI 121Sel pemakan berukuran besar yangsanggup menelan dan menghancurkanbakteri, benda asing dan sebagainya. Jugadisebut monosit.MalaiseKeadaan lesu dan kurang sehat, sepertigejala flu.

Page 157: LI HIV

DA

FTA

R IS

TILA

HYay

asan

Spi

ritia

Lem

bara

n In

form

asi 9

99

Lembaran Informasi 999, hlm. 5

Dite

rbitk

an o

leh Yay

asan

Spi

ritia,

Jl. J

ohar

Bar

u U

tara

V N

o. 1

7, Ja

karta

105

60. T

el: (

021)

422

-516

3/8

E-m

ail:

info

@sp

iritia

.or.i

d Si

tus w

eb: h

ttp://

spiri

tia.o

r.id/

Sem

ua in

form

asi i

ni s

ekad

ar u

ntuk

men

amba

h w

awas

an d

an p

enge

tahu

an. S

ebel

um m

elak

sana

kan

suat

u pe

ngob

atan

seb

aikn

ya A

nda

berk

onsu

ltasi

den

gan

dokt

er.

Seri

Lem

bara

n In

form

asi i

ni b

erda

sark

an te

rbita

n Th

e AID

S In

foN

et. L

ihat

http

:// w

ww

.aid

sinf

onet

.org

Malignan (Malignant)Terkait tumor, cenderung mengarah kekeadaan buruk.Masa Jendela (Window Period)Tenggang waktu antara masuknya HIV kedalam tubuh seseorang dengan muncul-nya antibodi terhadap virus tersebut.Tenggang waktu biasanya antara satusampai enam bulan. Pada masa ini, hasiltes antibodi adalah negatif.Masa Paro (Half-life)Waktu yang diperlukan obat hinggatingkatnya dalam darah menjadi separotingkat maksimal.MedianTerkait statistik, nilai atau ukuran tengah,dengan separuh angka dalam lebih danseparuh kurang dari angka tersebut.-megali (-megaly)Pembesaran, mis. hepatomegali.Meningitis–LI 503Infeksi pada lapisan urat saraf tulangpunggung dan otak.Meta-analisis (Meta-analysis)Analisis dengan data dari beberapapenelitian yang serupa (seperti uji cobaterhadap satu jenis obat) digabung untukmengambil hasil keseluruhan.Metabolisme (Metabolism)Reaksi fisik dan kimia yang membuattenaga untuk tubuh. Juga proses pengu-raian obat.Metadon (Methadone)–LI 541Obat narkotik dipakai sebagai penggantiuntuk heroin dalam pengobatan kecan-duannya.Mialgia (Myalgia)Rasa sakit pada otot.Mielopati (Myelopathy)Penyakit pada urat saraf tulang belakang.Mikobakterium Tuberkulosis(Mycobacterium TB)–LI 515Basil yang menyebabkan penyakit TB.Mikosis (Mycosis)Penyakit yang disebabkan oleh jamur.Mikroba (Microbe)Kuman. Organisme hidup yang hanyadapat dilihat melalui mikroskop, mis.bakteri, protozoa, virus dan jamur.Miopati (Myopathy)–LI 556Kelainan otot yang bersifat kelemahan,wasting, dan perubahan pada sel otot.Mitokondria (Mytochondria)–LI 556Bagian sel yang membuat tenaga untuksel.Molekul (Molecule)Bagian terkecil dari suatu zat yang masihmemiliki sifat-sifat zat tersebut dan secarakimiawi dapat diuraikan menjadi beberapaatom.Moluskum (Molluscum Contagiosum)–LI 511Penyakit pada kulit dan selaput mukosayang disebabkan oleh virus.Monosit (Monocyte)Lihat Makrofag.Monoterapi (Monotherapy)Penggunaan terapi atau obat tunggaldalam sebuah pengobatan.Morbiditas (Morbidity)Angka kesakitan.Mortaliitas (Mortality)Angka kematian.MRI ScanPengamatan medis oleh alat yang mem-beri gambar jaringan di dalam tubuh.

MTCT (Mother-to-Child Transmission)–LI 611Penularan (HIV) dari ibu-ke-bayi dalamkandungan waktu persalinan atau melaluiASI.Mukosa (Mucous Membrane)Selaput lendir dari jaringan setengah-dapat ditembus cairan yang menggarisiliang-liang atau saluran pada tubuh, yangmemiliki gerbang bukaan ke arah luartubuh (mis. garis mulut, vagina atau cupinghidung).Mutan (Mutant)Makhluk hidup yang mengalami mutasi.Mutasi (Mutation)Perubahan sifat keturunan sel secaratetap, biasanya karena perubahan padasatu gen.NadirTitik yang paling rendah.Naif (Naïve)(Terkait ART) Belum pernah memakaiARV.Narkoba (Drugs)Singkatan dari Narkotik dan BahanBerbahaya.Narkotik (Narcotic)Obat untuk menenangkan saraf, meng-hilangkan rasa sakit, menimbulkan rasamengantuk.Nefro- (Nephro-)Terkait dengan ginjal.Nefropati (Nephropathy)Kerusakan ginjal.Neoplasia (Neoplasm)Tumor. Tumbuhan pada jaringan yangtidak normal.NeuralgiaRasa sakit pada saraf.Neuropati (Neuropathy)Penyakit akibat terganggu atau matinyaurat saraf.Neuropati Perifer (PeripheralNeuropathy)–LI 555Kerusakan pada saraf tungkai. Gejalasering ditandai dengan kesemutan.Neutrofil (Neutrophil)–LI 121Jenis sel darah putih yang mempunyaibanyak inti sel yang berbintik-bintik.Neutropenia–LI 121Penurunan jumlah sel neutrofil dalamdarah.NHL–LI 509Non-Hodgin’s Lymphoma, semacamlimfoma.NRTILihat Analog Nukleosida.NNRTILihat Non-Nucleoside Reverse Transcrip-tase Inhibitor.Non-Nucleoside Reverse TranscriptaseInhibitor/NNRTI–LI 403Suatu golongan obat antiretroviral yangdipakai dalam kombinasi dengan antiretro-viral lain. Seperti analog nukleosida, NNRTImenghalangi infeksi HIV ke sel baru. NNRTImenghalangi kerja reverse transcriptase.Contohnya nevirapine.Non-Reaktif (Non Reactive)–LI 102Hasil tes (HIV atau TB) yang tidak (belum)menunjukkan bukti infeksi.Nucleoside Reverse TranscriptaseInhibitor/NRTILihat Analog Nukleosida.Nukleus (Nucleus)Inti sel yang mengandung informasigenetik (DNA) organisme.

Obat Anti-TB/OATPaduan obat yang dipakai untuk menyem-buhkan TB aktif.Obat Sulfa (Sulfa Drug)–LI 535Sejenis bahan kimia sintetis yang berasaldari sulfanilamide dan dipakai sebagaiantibiotik.ObesitasKegemukan yang berlebihan.OdhaOrang yang hidup dengan HIV.On TreatmentTerkait uji coba klinis, analisis yang hanyamemasukkan hasil dari peserta yangmenyelesaikan pengobatan. (Lihat jugaIntent-to-treat).Open LabelUji coba klinis dengan para peneliti danpeserta mengethaui siapa yang memakaipengobatan yang dalam perkembangan.Opportunistic Infection/OILihat Infeksi Oportunistik.OralBerkaitan dengan mulut. Untuk peng-obatan berarti diberikan melalui mulut,dalam bentuk pil atau cairan.Osteopenia–LI 557Tulang menipis akibat zat mineral hilangdari kerangka tulang.Osteonekrosis (Osteonecrosis)–LI 557Kematian tulang, biasanya pada tulangpaha, disebabkan oleh kehilangan alirandarah pada tulang.Osteoporosis–LI 557Tulang keropos, akibat terlalu banyak zatmineral hilang dari kerangka tulang.PaduanKombinasi obat, terutama pada OAT.Pajanan (Exposure)Peristiwa yang menimbulkan risiko penu-laran.Paliatif (Palliative)Cara perawatan yang meringankanpenderitaan pada penyakit atau tahapyang tidak dapat disembuhkan.Pankreas (Pancreas)Kelenjar ludah perut.Pankreatitis (Pancreatitis)–LI 108Radang pada pankreas. Gejala bisameliputi sakit perut yang hebat, mual,sembelit (susah buang air besar), danmungkin sakit kuning.Pap SmearLihat Tes Pap.Parasit (Parasite)Organisme yang hidup menumpang padaorganisme lain dan merugikannya.Patogen (Pathogen)Bersifat dapat menimbulkan penyakit.Patogenesis (Pathogenesis)Perkembangan penyakit tertentu, ter-masuk kejadian yang akan timbul, jaringanatau organ tubuh yang dipengaruhi,mekanisme kerusakan dan jadwal kelan-jutan penyakit.p24Protein HIV dalam lapisan bahan genetikHIV.PCP–LI 512Pneumonia Pneumocystis. IO pada paruyang dapat gawat.PCR (Polymerase Chain Reaction)–LI 125Teknik laboratoris sensitif yang bisamendeteksi dan menghitung viral loaddalam darah.Pediatrik (Paediatric)Terkait pengobatan untuk anak.

Page 158: LI HIV

DA

FTA

R IS

TILA

HYay

asan

Spi

ritia

Lem

bara

n In

form

asi 9

99

Lembaran Informasi 999, hlm. 6

Dite

rbitk

an o

leh Yay

asan

Spi

ritia,

Jl. J

ohar

Bar

u U

tara

V N

o. 1

7, Ja

karta

105

60. T

el: (

021)

422

-516

3/8

E-m

ail:

info

@sp

iritia

.or.i

d Si

tus w

eb: h

ttp://

spiri

tia.o

r.id/

Sem

ua in

form

asi i

ni s

ekad

ar u

ntuk

men

amba

h w

awas

an d

an p

enge

tahu

an. S

ebel

um m

elak

sana

kan

suat

u pe

ngob

atan

seb

aikn

ya A

nda

berk

onsu

ltasi

den

gan

dokt

er.

Seri

Lem

bara

n In

form

asi i

ni b

erda

sark

an te

rbita

n Th

e AID

S In

foN

et. L

ihat

http

:// w

ww

.aid

sinf

onet

.org

Pegilasi (Pegylated)Macam interferon yang mempunyai masaparo yang panjang dalam tubuh sehinggadapat disuntik hanya sekali seminggu.Pemulihan Kekebalan (Immunereconstitution)Perbaikan dalam fungsi sistem kekebalantubuh sebagai akibat penggunaan ART.Penasun (Injecting Drug User/IDU)–LI 154Pengguna narkoba suntikan.Penelitian Prospektif (ProspectiveStudy)Sebuah penelitian yang lihat ke depan.Peserta dipilih dan perkembangannyadipantau selama jangka waktu tertentu.Penelitian Retrospektif (RetrospectiveStudy)Sebuah penelitian berdasarkan rekammedis pasien, lihat ke belakang padaperistiwa yang terjadi pada masa lalu.Pengalihan (Switching)Perubahan rejimen setelah kegagalanterapi.Penggantian (Substitution)Penggantian satu (atau lebih) jenis obatdalam rejimen akibat toksisitas.Penguatan (Boost)–LI 442Terkait ART, penggunaan ritonavir takaranrendah bersamaan dengan proteaseinhibitor (PI) lain untuk meningkatkantingkat PI tersebut dalam darah, dengandemikian mengurangi takaran PI yangharus diminum.Peradangan (Inflammation)–LI 484Proses menjadi radang.PerianalSekitar dubur.Perifer (Periferal)–LI 555Terletak di tepi, jauh dari pusat.PerinatalWaktu pada saat dimulainya proseskelahiran sampai proses melahirkantuntas.Perkutan (Percutaneous)Melalui kulit.PGL (Persistent Generalized Limpha-denopathy)Lihat Limfadenopati Persisten Generali-sata.PILihat Protease Inhibitor.Plasebo (Placebo)Zat atau obat yang tidak menimbulkan efekpada tubuh (sering kali pil berisi gula). Zatini diberikan pada salah satu kelompoksebagai pembanding, sementara kelom-pok lain diberikan obat sebenarnya. Hasildari kedua kelompok itu kemudian diban-dingkan.Plasenta (Placenta)Jaringan penuh pembuluh darah yangmenghubungkan janin dengan dindingrahim.PlasmaCairan tak berwarna yang menjadi bagiandarah, dalam keadaan normal volumenya5% dari berat badan. Cairan ini bekerjamengantarkan sel darah dan bahan gizike seluruh tubuh, membersihkan sisa-sisametabolis dan menjadi wadah bagi sistemhubungan zat-zat kimia di dalam tubuh.PleuraSelaput yang melapisi paru dan dindingrongga dada yang berisi paru.PML–LI 513Progressive Multifocal Leukoencephalo-pathy. IO yang diakibatkan oleh kambuh-

nya infeksi lama atau timbulnya infeksibaru dari virus JC.PMTCT (Prevention of Mother to ChildTransmission of HIV)Pencegahan penularan dari ibu-ke-bayi.Lihat MTCT.Pneumonia PneumocystisLihat PCP.Polymerase Chain ReactionLihat PCR.PPD (Purified Protein Derivative)–LI 515Tes kulit untuk infeksi TB.Prevalensi (Prevalence)Jumlah orang yang mengalami penyakittertentu.Pro-DrugObat yang diuraikan menjadi bentuk yangaktif dalam tubuh. Lihat Fosforilasi.Profilaksis (Prophylaxis)Mencegah infeksi atau penyakit denganpenggunaan obat atau tindakan medis lain.Profilaksis Pascapajanan/PPP (Post-Exposure Prophylaxis/PEP)–LI 156Profilaksis untuk mencegah infeksi (HIVatau yang lain) setelah terjadi peristiwaberisiko.Profilaksis Prapajanan/PrPP (Pre-Exposure Prophylaxis/PrEP)–LI 156Profilaksis untuk mencegah infeksi (HIVatau yang lain) sebelum terjadi peristiwaberisiko.PrognosisRamalan tentang kelanjutan penyakit.Program Terapi Rumatan Metadon/PTRM (Methadone SubstitutionProgram)–LI 541Program yang mengganti heroin yangdipakai oleh pecandu dengan metadon.Progressive Multifocal Leuko-encephalopathy/PMLLihat PML.ProteaseEnzim yang digunakan HIV untuk memo-tong protein besar menjadi protein yanglebih kecil di mana partikel HIV yang barubisa dibentuk.Protease Inhibitor–LI 403Suatu golongan obat antiretroviral yangdipakai dalam kombinasi dengan anti-retroviral lain. Menghalangi pekerjaanenzim protease. Contohnya saquinavir.ProteinMolekul biologis yang sangat kompleksterdiri dari kombinasi asam amino. Setiapjenis protein mempunyai fungsi tersendiri.Enzim dan antibodi adalah contoh protein.ProtozoaMikrorganisme satu sel, seluruh fungsinyadilakukan oleh sel itu.ProvirusBahan genetik HIV yang dipadukan dalamDNA sel induk (mis. sel CD4).PruritisRasa gatal.Pungsi Lumbal (Lumbar Puncture,Spinal Tap)–LI 503, 513Proses mengambil cairan sumsum tulangbelakang dengan jarum untuk dites.Punuk Kerbau (Buffalo Hump)–LI 553Satu jenis manifestasi lipodistrofi.PurpuraPerdarahan di dalam kulit berupa keme-rahan pada kulit yang tidak hilang biladitekan.Q8HSetiap 8 jam.QDSekali sehari.

Radikal (Radical)–LI 801Kelompok atom yang bekerja sebagaikesatuan, dapat pindah dari satu senyawake senyawa lain, tetapi tidak dapat berdirisendiri.Radang (Inflamed)–LI 484Penyakit kerusakan jaringan tubuh yangditandai oleh kemerahan, demam danpembengkakan.Radikal Bebas (Free radical)Radikal yang bebas bereaksi dengan sellain, mampu merusakkan sel dan menim-bulkan risiko perkembangan penyakitjantung dan kanker.Ragi (Yeast)Sejenis jamur di dalam tubuh, yangbiasanya tidak membahayakan. Namunbila pertumbuhannya tidak terkendali ragidapat menimbulkan penyakit (mis. kandi-diasis).Reaktif (Reactive)–LI 102Hasil tes antibodi HIV yang menunjukkanada infeksi. Umumnya harus dikonfirmasidengan tes ulang.RejimenPedoman mengenai takaran dan carapemakaian obat dalam suatu terapi.Rejimen Lini Kedua (Second-lineregimen)Rejimen yang dipakai untuk menggantirejimen lini pertama setelah kegagalanterapi. Lihat Pengalihan.Rejimen Lini Pertama (First-lineregimen)Rejimen yang dipakai saat mulai terapipertama kali.Rekayasa Genetik (Genetic Engineering)Mengubah bahan genetik (DNA atau RNA)organisme untuk mengubah ciri ter-tentunya.Renjatan (Shock)Kegagalan peredaran darah yang ditandaidengan menurunnya tekanan darah dangejala umum lain.Replikasi (Replication)Proses virus menggandakan diri.Reseptor (Receptor)–LI 400Penerima yang menonjol pada permukaansel (mis. CD4).Resistan (Resistant)–LI 126Sifat tahan atau kebal terhadap suatuobat.Resistansi (Resistance)–LI 126Kemampuan suatu virus, bakteri, ataujamur untuk menjadi resistan.Resistansi Insulin (Insulin Resistance)–LI 123Tanggapan abnormal oleh tubuh terhadapinsulin, sebuah hormon yang mengaturtingkat glukosa dalam darah.Resistansi Silang (Cross resistance)–LI 126Resistansi yang berkembang pada satuobat yang juga berdampak pada obat lainyang mungkin belum dipakai.Retina–LI 501Lapisan terdalam bola mata yang ber-fungsi sebagai penerima rangsang ca-haya.Retinitis–LI 501Radang pada retina yang dalam hal AIDSdisebabkan oleh CMV.

Page 159: LI HIV

DA

FTA

R IS

TILA

HYay

asan

Spi

ritia

Lem

bara

n In

form

asi 9

99

Lembaran Informasi 999, hlm. 7

Dite

rbitk

an o

leh Yay

asan

Spi

ritia,

Jl. J

ohar

Bar

u U

tara

V N

o. 1

7, Ja

karta

105

60. T

el: (

021)

422

-516

3/8

E-m

ail:

info

@sp

iritia

.or.i

d Si

tus w

eb: h

ttp://

spiri

tia.o

r.id/

Sem

ua in

form

asi i

ni s

ekad

ar u

ntuk

men

amba

h w

awas

an d

an p

enge

tahu

an. S

ebel

um m

elak

sana

kan

suat

u pe

ngob

atan

seb

aikn

ya A

nda

berk

onsu

ltasi

den

gan

dokt

er.

Seri

Lem

bara

n In

form

asi i

ni b

erda

sark

an te

rbita

n Th

e AID

S In

foN

et. L

ihat

http

:// w

ww

.aid

sinf

onet

.org

RetrovirusHIV dan virus lain yang membawa materigenetiknya dalam bentuk RNA dan yangmemiliki enzim reverse transcriptase.Seperti virus lain, HIV bereplikasi di dalamsel. Retrovirus memakai reverse trans-criptase untuk mengubah RNA-nya men-jadi DNA, yang kemudian bersatu di dalamDNA sel tubuh. Keluarga retrovirusmeliputi oncovirus (mis. HTLV-1) danlentivirus (mis. HIV-1, HIV-2).Reverse TranscriptaseEnzim yang dibutuhkan HIV untuk meng-ubah bahan genetik (RNA) menjadi DNA.Lihat Retrovirus.Reverse Transcriptase Inhibitor/RTIGolongan ARV yang menghambat peru-bahan RNA menjadi DNA virus oleh enzimreverse transcriptase. Lihat juga AnalogNukleosida, Analog Nukleotida.Rinorea (Rhinorrhea)Rabas cair dari hidung.RNAAsam ribonukleik, bahan genetik.Ruam (Rash)Gatal-gatalan pada kulit.Rumatan (Maintenance)Lihat Terapi Rumatan.Salmonela (Salmonella)Jenis bakteri yang masuk ke tubuh melaluimakanan atau minuman tercemar. Dapatmenyebabkan septisemia pada Odha, yangdapat menjadi gawat.Salvage TherapyLihat Terapi Keselamatan.Sarkoma Kaposi (Kaposi’s Sarcoma/KS)–LI 508Sejenis kanker kulit.Sawar Darah-Otak (Blood-BrainBarrier)–LI 504Penghalang berupa dinding kapiler dalamotak yang memisahkan darah dari jaringanotak. Beberapa obat tidak dapat menem-bus penghalang ini, sehingga infeksi padaotak sulit diobati.SekretProduk kelenjar, termasuk air mata,keringat, getah bening, air susu ibu, dll..Sekresi (Secretion)Pengeluaran hasil kelenjar atau sel secaraaktif;Seksio SesarLihat Bedah Sesar.Sel (Cell)Unit terkecil yang mandiri dari sebuahorganisme. Sebuah sel terbentuk darisitoplasma dan sebuah nukleus, dandikelilingi oleh sebuah selaput atau dinding.Sel-B (B-cell)Sel dalam sistem kekebalan tubuh yangmembuat antibodi.Sel CD4 (CD4 Cell)–LI 124Sejenis sel darah putih yang dipakai olehHIV untuk mereplikasi dan kemudiandibunuhnya. Jumlah CD4 mencerminkankesehatan sistem kekebalan tubuh.Sel Punca (Stem Cell)Sejenis sel manusia yang dapat membuatsel khusus untuk beberapa jaringan ditubuh, mis. otot jantung, jaringan otak danjaringan hati.Sel-T (T-cell)Beberapa jenis limfosit dalam sistemkekebalan tubuh, termasuk sel CD4 danCD8.Sel-T Pembantu (T-helper Cell)Nama lain untuk sel CD4.

SepsisAdanya bakteri yang dapat membentuknanah dalam tubuh.Septisemia (Septicemia)Keracunan darah.Serebrovaskular (Cerebrovascular)Meliputi otak dan saluran yang mengalir-kan darah ke otak.SeriawanLihat Afte.Serokonversi (Seroconversion)Saat status orang yang baru tertularmengubah dari antibodi-negatif dalamdarah menjadi antibodi-positif.Seronegatif (Seronegative)Hasil tes antibodi dalam darah negatif.Seropositif (Seropositive)Hasil tes antibodi dalam darah positif.SerumCairan sarah yang jernih, yang mengan-dung antiibodi dan protein lain.SGOTLihat AST.SGPTLihat ALT.ShinglesLihat Herpes Zoster.Sinanaga (Shingles)–LI 514Lihat Herpes Zoster,Sindrom (Syndrome)Kumpulan gejala dan penyakit yangmerupakan ciri-ciri dari suatu kondisitertentu.Sindrom Pemulihan Kekebalan(Immune Reconstitution Syndrome)–LI 483Kumpulan gejala yang dapat terjadibeberapa minggu atau bulan setelah mulaimemakai ART, disebabkan oleh pemulihansistem kekebalan tubuh.Sindrom Stevens-Johnson (Stevens-Johnson Syndrome)–LI 562Ruam yang parah, terkadang mematikan,yang umumnya terjadi sebagai efeksamping obat tertentu.Sindrom WastingLihat Wasting.SinusitisRadang atau infeksi pada rongga belakangdahi dan tulang pipi.Sirosis (Cirrhosis)–LI 505Kerusakan/radang kronis pada hati. Padasirosis kompensasi, hati sudah rusaktetapi tetap dapat berfungsi. Bila menjadidekompensasi, fungsi hati menurundrastis dan jaringan yang rusak meng-ganggu lairan darah melalui hati, yangdapat mengakibatkan varises berdarah,asites, gangguan jiwa, dan gejala lain.Sistemik (Systemic)Tersebar di seluruh badan. Obat sistemikbiasanya diminum atau disuntikkan.Sistem Kekebalan Tubuh (Immunesystem)Sistem dalam tubuh yang seharus melin-dungi kita terhadap infeksi.Sitokin (Cytokine)Protein yang dipakai untuk menyebakanpesan antara sel.Sitomegalia (Cytomegalovirus, CMV)–LI 501Sejenis virus herpes (HHV-5). Infeksi CMVsering terjadi pada orang sehat tanpamenimbulkan gejala.Sitopenia (Cytopenia)Tingkat sel darah yang rendah.Sitotoksik (Cytotoxic)Mampu merusak sel.

Skor Karnofsky (Karnofsky score)Angka antara 0 dan 100 yang ditentukanoleh dokter untuk menggambarkan ke-mampuan pasien untuk berfungsi, seba-gaimana diukur dengan melakukan kegiat-an umum.Splenomegali (Splenomegaly)–LI 526Pembesaran limpa.SSPLihat Susunan Saraf Pusat.StadiumTerkait HIV, ukuran yang ditetapkan olehWHO untuk menunjukkan tingkat perkem-bangan penyakit terkait HIV. 1 = tanpagejala; 2 = penyakit ringan; 3 = penyakitlanjutan; 4 = penyakit berat. Terkait biopsihati, tingkat kerusakan akibat fibrosis yangditemukan pada hati. (F)0 = tidak adafibrosis; (F)4 = sirosis berat.StatinGolongan obat yang mengurangi tingkatkolesterol dalam darah.Steatosis–LI 528Penumpukan lemak di hati.SteroidObat yang dipakai untuk mengurangitanggapan kekebalan.StridorDengkur, napas yang berbunyi.StomatitisPeradangan atau iritasi pada selaputmukosa dalam mulut.Subkutan (Subcutaneous)Di bawah kulit. Umumnya untuk obat yangdisuntik di bawah kulit.Subtipe (Sub-type)Ada tiga subtipe HIV-1: M (utama), N(baru) dan O (luar).Sumsum Tulang (Bone Marrow)Jaringan lembut yang terletak padarongga tulang pipa, terutama tulangbelakang, tempat sel darah dibentuk.Superinfeksi (Superinfection)Menjadi terinfeksi ulang dengan tipe HIVyang berbeda atau resistan.Susunan Saraf Pusat/SSP (CentralNervous System, CNS)–LI 504Susunan saraf yang terdiri dari otak dansaraf tulang belakang yang mengaturgerak sadar kita.SVR (Sustained Virological Response)Mempunyai viral load HCV yang tidakterdeteksi enam bulan setelah terapi HCVselesai. Bila menghasilkan SVR, dianggapinfeksi HCV sembuh.Takaran (Dose)Banyaknya obat yang harus dipakai padapengobatan penyakit.Takipnea (Tachypnea)Napas berat.TB-MDR (Multiple Drug-ResistantTuberculosis/MDR-TB)TB yang resistan terhadap sedikitnya duaobat baku lini pertama.TB-TDR (Totally Drug-ResistantTuberculosis/TDR-TB)TB yang resistan terhadap semua obat TB.TB-XDR (Extensively Drug-ResistantTuberculosis/XDR-TB)TB yang resistan terhadap hampir semuaobat TB, lini pertama dan lini kedua.TEN (Toxic Epidermal Necrolysis)–LI 562Bentuk Sindrom Stevens-Johnson yangberat, melibatkan sedikitnya 30% per-mukaan badan.TerapeutikBerkaitan dengan terapi.

Page 160: LI HIV

DA

FTA

R IS

TILA

HYay

asan

Spi

ritia

Lem

bara

n In

form

asi 9

99

Lembaran Informasi 999, hlm. 8

Dite

rbitk

an o

leh Yay

asan

Spi

ritia,

Jl. J

ohar

Bar

u U

tara

V N

o. 1

7, Ja

karta

105

60. T

el: (

021)

422

-516

3/8

E-m

ail:

info

@sp

iritia

.or.i

d Si

tus w

eb: h

ttp://

spiri

tia.o

r.id/

Sem

ua in

form

asi i

ni s

ekad

ar u

ntuk

men

amba

h w

awas

an d

an p

enge

tahu

an. S

ebel

um m

elak

sana

kan

suat

u pe

ngob

atan

seb

aikn

ya A

nda

berk

onsu

ltasi

den

gan

dokt

er.

Seri

Lem

bara

n In

form

asi i

ni b

erda

sark

an te

rbita

n Th

e AID

S In

foN

et. L

ihat

http

:// w

ww

.aid

sinf

onet

.org

Terapi Antiretroviral–LI 403Lihat ART.Terapi Keselamatan (Salvage Therapy)Terapi yang dicoba setelah beberaparejimen yang sudah terpakai tidak efektiflagi akibat resistansi.Terapi Kombinasi (CombinationTherapy)Pengobatan yang menggunakan dua jenisobat atau lebih.Terapi Rumatan (Maintenance Therapy)Penggunaan obat terus-menerus untukwaktu tertentu setelah infeksi diobati,untuk mencegah kekambuhan atau pem-burukan.Teratogenik (Teratogenic)Mampu menyebabkan kerusakan fisikpada janin.Terdeteksi (Detectable)–LI 125Terkait HIV, jumlah virus (viral load) dapatdiukur (tingkat di atas batas terdeteksi).Tidak terdeteksi bukan berarti HIV diberan-tas dari tubuh, hanya jumlah virus dalamdarah tidak dapat dihitung.TerminalTahap terakhir penyakit sebelum mening-gal.Tes Fungsi Ginjal (Kidney FunctionTest)–LI 136Tes yang mengukur tingkat beberapaunsur yang menandai kesehatan ginjal.Tes Fungsi Hati (Liver Function Test/LFT)–LI 135Tes mengukur tingkat enzim yang ditemudalam hati, terutama ALT dan AST.Tes Pap (Pap Smear)–LI 507Sebuah metode deteksi dini kanker atauketidaknormalan lain pada bagian kelaminperempuan seperti leher rahim dan rahim,dan juga pada dubur orang yang mene-rima seks anal.Testosteron (Testosterone)–LI 122Hormon laki-laki yang menyebabkantimbulnya ciri seks sekunder laki-laki.ThrushLihat Kandidiasis.TIDTiga kali sehari.Timus (Thymus)Kelenjar dalam dada di mana sel-T yangdibuat dalam sumsum tulang dimatang-kan menjadi unsur sistem kekebalan yangefektif.Titer (Titre)Ukuran laboratorium jumlah atau kepe-katan suatu unsur dalam larutan.TLC (Total Lymphocyte Count)–LI 121,124Hitungan limfosit total.Toksisitas (Toxicity)Luasnya atau cara sebuah obat ada racunpada tubuh.Toksisitas Mitokondria (MitochondrialToxicity)–LI 556Keracunan pada sel yang merusakkanmekanisme pembuatan tenaga oleh sel.Toksoplasmosis (Toxoplasmosis)–LI 517IO yang disebabkan oleh protozoa Toxo-plasma gondii.Toleransi (Tolerance)Daya tahan tubuh untuk menerima suatuzat tanpa timbulnya efek buruk.Topikal (Topical)Lihat Lokal.TransaminaseSekelompok enzim yang mengatur reaksidalam tubuh, mis. ALT dan AST yang

umumnya ditemukan dalam sel hati danjantung, tetapi dapat ditemukan dalamdarah bila ada masalah pada orangtersebut.Trigliserid (Triglyceride)–LI 108Bahan baku sebagian besar lemak.Trombosit (Thrombocyte, Platelet)–LI 121Faktor pembeku darah yang muncul dariperadangan ketika terjadi kerusakan padapembuluh darah.Trombositopenia (Thrombocytopenia)–LI 121Kadar trombosit yang rendah dalamdarah.Tropisme (Tropism)–LI 462Menunjukkan koreseptor mana yangdipakai oleh HIV untuk menularkan selCD4. HIV dapat mengikat pada koreseptorCXCR4 (X4-tropik) atau koreseptor CCR5(R5-tropik), atau dua-duanya (tropikganda).Tuberkel (Tubercle)Bercak-bercak penyakit TB dalam paruyang berbentuk bulat kecil.Tuberkulosis/TB (Tuberculosis)–LI 515Penyakit yang disebabkan Mikobakteriumtuberkulosis menghinggapi paru danorgan tubuh lain.Tukak (Ulcus)Luka terbuka pada permukaan kulit atauselaput lendir.TumorTumbuhan daging tubuh yang menyebartanpa kendali.Urtikaria (Urticaria)Reaksi alergi, sering akibat efek sampingobat, yang ditandai oleh bentol-bentolberwarna kemerahan di permukaan kulityang disertai rasa gatal. Sering disebutbiduran.UveitisPeradangan pada lapisan tengah mata(uvea), walau sering dipakai untuk pera-dangan pada bagian apa pun dalam mata.Vaksin (Vaccine)Virus atau bakteri yang sudah dilemahkan,yang disuntikkan ke dalam tubuh agarkebal terhadap virus atau bakteri yangsesungguhnya.VarisesPelebaran atau pembengkakan pembuluhdarah atau saluran getah bening.Vektor (Vector)Pembawa penyakit(mis. nyamuk, tikus).Terkait vaksin, bagian virus atau bakteriyang dilemahkan (sehingga tidak dapatmenimbulkan penyakit), yang dipakai untukmembawa vaksin.Viral Load–LI 125Jumlah virus (misalnya HIV atau HCV) didalam aliran darah.Viremia (Viraemia)Terdapatnya virus di dalam aliran darah.VirionBibit virus yang berada secara bebas diluar sel induk.VirusKuman yang tidak dapat dilhat denganmikroskop biasa, yang bereplikasi dalamsel yang diinfeksikannya.Virus Herpes Simpleks (Herpes SimplexVirus/HSV)–LI 519Virus yang menyakitkan kulit dan sistemsaraf, dan menyebabkan luka beku.Virus Liar (Wild-type Virus)Virus yang belum terpajan pada ARV.

Virus Varisela Zoster (Varicella ZosterVirus,VZV)–LI 514Sebuah virus, sekeluarga dengan herpes,yang menyebabkan cacar air (varisela).Viskeral (Visceral)Terkait dengan organ dalam ronggadalam.VitreitisPeradangan pada korpus vitreum, bagianmata antara lensa dan retina.Wasting, Wasting Syndrome–LI 518Kehilangan berat badan yang parah padaOdha hingga otot menjadi kisut, yang bisaterjadi meskipun tidak ada infeksi lain.Window PeriodLihat Masa Jendela.

Diperbarui 1 Juli 2012