23
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI Disusun Oleh: Nama : DONI R. LUDEN Stambuk : 0931071 Kelompok : VI B LABORATORIUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA

LEMBAR PENGESAHAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

m

Citation preview

Page 1: LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN LENGKAP

PRAKTIKUM

KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

Disusun Oleh:

Nama : DONI R. LUDEN

Stambuk : 0931071

Kelompok : VI B

LABORATORIUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA

MAKASSAR

2011

Page 2: LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN

Diberikan kepada laboratorium Kristalografi dan Mineralogi Jurusan Teknik Pertambangan UVRI Makassar sebagai syarat untuk ujian praktikum Kristalografi dan Mineralogi.

Asisten Paraf

ISKANDAR

RISMAL SIDO

YOHANIS NOBER

HAMKA

DIRGA PUTRA E.

IRHAM PADANG

Koordinator Lap. Kristalografi dan Mineralogi

Ir. Baso Junain, MM

Page 3: LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya berikan kehadirat Tuhan Yang Mahaesa atas berkat, anugerah, dan kasih-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini sebagai inplementasi dari pengamatan di laboratorium Kristalografi dan Mineralogi.

Adapun materi yangdibahas dalam praktikum ini yaitu menggambar salip sumbu, menggambar bentuk kristal, membuat stereogram, membuat bidang sumbu, dan mendeterminasi mineral.

Dalam menyelesaikan laporan ini saya banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari banyak pihak. Untuk itu melalui kesempatan ini saya banyak menyampaikan banyak teima kasih kepada:

1.) Ir. Baso Junain selaku dosen dan koordinator laboratorium Kristalografi dan Mineralogi.

2.) Kanda-kanda asisten laboratorium Kristalografi dan Mineralogi.3.) Teman-temanku seperjuangan yang selalu banyak mendukung dan

membantu.

Akhirnya saya menyadari dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi penulisan maupun materinya, oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sangatlah diharapkan.

Dengan segenap kerendahan hati sekali lagi saya selaku penyusun berharap bahwa laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Makassar, 8 Januari 2011

Doni Rey Luden

Page 4: LEMBAR PENGESAHAN

DAFTAR ISI

SAMPUL

LEMBAR PENGESAHAN

KARTU KONTROL DAN ASISTENSI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I “PENDAHULUAN”

1.1 LATAR BELAKANG

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

BAB II “LANDASAN TEORI”

2.1 KRISTALOGRAFI

3.2 MINERALOGI

BAB III “HASIL PERCOBAAN

3.1 MENGGAMBAR SALIB SUMBU

3.1 MENGGAMBAR KRISTALOGRAFI DAN MENENTUKAN

UNSUR SIMETRI

3.1 DETERMINASI MINERAL

BAB IV “PENUTUP”

4.1 KESIMPULAN

4.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 5: LEMBAR PENGESAHAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kristalografi merupakan pelajaran mengenai penjabaran kristal - kristal. Kristal sendiri merupakan zat padat yang mempunyai susunan atom atau molekul dalam keadaan teratur dan keteraturan susunan tersebut dapat kita lihat pada permukaan yang terdiri dari bidang - bidang datar. Bidang - bidang datar tersebut pada umumnya mengikuti pola/hukum tertentu.

Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari kulit bumi. Istilah yang umum berarti ilmu pengetahuan tentang mineral -mineral, yang merupakan unsur - unsur dan senyawa - senyawa yang terdapat di alam dan merupakan pembentuk bagian - bagian padat dari alam semesta. Kita biasanya berpikir tentang mineralogi terbatas hanya pada material - material dari kerak bumi saja. Itu tidak benar karena ada juga meteorit - meteorit yang merupakan mineral - mineral dari luar bumi, dan pengukuran - pengukuran Geofisika memberikan indikasi tentang beberapa sifat –sifat mineral - mineral yang terdapat di bawah kerak bumi.

1.2 MAKSUD TUJUAN

Maksud dan tujuan melakukan praktikum Kristalografi dan Mineralogi yaitu :

a. Mempelajari dan menentukan sistem kristalografi dan bermacam -

macam bentuk Kristal baik bentuk dasar , kombinasi maupun

kembaran, berdasarkan letak - letak atau posisi dan panjang sumbu

kristalografi.

b. Mempelajari dan menentukan klas simetri dari bermacam - macam

bentuk kristal berdasarkan jumlah unsur – unsur simetrinya.

c. Mencari hubungannya dalam proyeksi stereografis.

Page 6: LEMBAR PENGESAHAN

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 KRISTALOGRAFI

2.1.1 Pengertian

Kristalografi yaitu ilmu yang mempelajari tentang Kristal. Sedangkan Kristal itu sendiri adalah bentuk geometri dari senyawa padat yang licin sebagai hasil susunan dalam dari suatu atom.

2.1.2 Sistem Kristal

Beberapa klas tertentu diantara ke-32 kelas yang ada ternyata mempunyai kandungan unsur simetri yang sama, sehingga kelas-kelas yang ada dapat dikelompokkan menjadi enam kelompok besar yang disebut sistem - sistem kristal.

Sistem - sistem Kristalografi yaitu :

a. Sistem Reguler

Kristal - kristal yang termasuk dalam sistem ini selalu mempunyai tiga poros kristalografi utama yang saling tegak lurus. Nilai ketiga poros tersebut dapat dua atau empat satuan panjang masing – masing poros tersebut adalah sama.

b. Sistem Tetragonal

Sistem ini mempunyai tiga poros kristalografi utama yaitu, a, b, c yang saling tegak lurus pula. Dua poros a dan b mempunyai panjang sumbu yang sama sedangkan poros c dapat lebih panjang ataupun lebih pendek dari kedua poros tersebut.

c. Sistem Hexagonal

Sistem hexagonal dapat dibedakan menjadi dua yaitu sistem Hexagonal dan sistem Trigonal. Ciri sistem ini mempunyai empat poros kristalografi, keempat poros tersebut saling berpotongan. Tiga diantaranya yaitu a, b, dan d terletak dalam satu bidang datar yang

Page 7: LEMBAR PENGESAHAN

tegak lurus terhadap poros c. Poros a, b dan c membentuk sudut 120o

satu terhadap lainnya. Satuan panjang a, b, dan d adalah sama, nilain poros c dapat enam atau tiga.

d. Sistem Orthorombic

Mempunyai tiga poros kristalografi a, b, dan c yang saling tegak lurus letaknya. Satuan panjang masing - masing poros tidak ada yang sama, biasanya diambil satuan panjang poros b terpanjang dan poros c terpendek.

e. Sistem Monoklin

Terdapat tiga poros kristalografi. Poros b tegak lurus terhadap a dan c dan biasanya lebih besar dari 90o. Satuan panjang ketiga poros kristalografi tidak sama.

f. Sistem Triklin

Mempunyai tiga poros kristalografi, satu terhadap yang lain tidak ada yang membentuk sudut 90o. Satuan panjang masing – masing poros tidak ada yang sama panjang.

2.1.3 Unsur Simetri

Untuk keperluan klasifikasi diperlukan perincian simetri yang ada di dalam suatu kristal, perincian yang digunakan yaitu unsur – unsur simetri kristal yaitu :

a. Sumbu Simetri

Sumbu simetri yaitu suatu garis lurus yang dibuat melalui pusat kristal, di mana apabila kristal tersebut diputar 360o dengan garis tersebut sebagai sumbu perputaran, maka pada kedudukan tertentu kristal tersebut akan menunjukkan kenampakan yang sama dengan semula.

b. Bidang Simetri

Bidang simetri merupakan bidang yang melalui pusat kristal membelah kristal menjadi dua bagian yang sama, di mana bagian yang satu merupakan pencerminan bagian yang lain. Bidang simetri terdiri atas dua, yaitu :

Page 8: LEMBAR PENGESAHAN

1. Bidang simetri utama yaitu bidang simetri yang melalui dua

atau tiga buah sumbu kristalografi.

2. Bidang simetri tambahan yaitu bidang simetri yang melalui

satu sumbu kristalografi.

c. Pusat Simetri

Pusat simetri adalah merupakan titik dalam kristal dimana melaluinya dapat ditulis suatu garis sedemikian rupa , sehingga pada sisi yang satu dengan yang lain pada jarak yang sama terdapat wajah yang sama.

Page 9: LEMBAR PENGESAHAN

2.2 MINERALOGI

2.2.1 Pengertian

Mineralogi yaitu ilmu yang mempelajari tentang mineral, sedangkan mineral itu sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu benda padat homogen yang terdapat di alam, terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas – batas tertentu dan mempunyai atom – atom yang tersusun secara teratur.

2.2.2 Sifat Fisik Mineral

Sifat – sifat fisik mineral yang perlu diketahui atau diperhatikan untuk keperluan determinasi yaitu :

A. Warna

Warna mineral adalah warna yang kita tangkap dengan mata bila mineral tersebut terkena cahaya.

B. Kilap (Luster)

Kilap merupakan suatu sifat optis yang mempunyai hubungan yang erat dengan peristiwa pemantulan dan pembiasan.Kilap yang dimiliki mineral :1. Kilap logam (Luster Metalic)

2. Kilap bukan logam (Luster Non Metalic)

a. Kilap kaca

b. Kilap intan

c. Kilap lemak

d. Kilap lilin

e. Kilap sutera

f. Kilap damar

Page 10: LEMBAR PENGESAHAN

C. Cerat/gores

Cerat atau warna gores adalah warna yang kita dapatkan bila mana mineral digoreskan pada keping porselin yang kasar permukaannya atau warna mineral dalam bentuk bubuk.

D. Belahan (Cleavage)

Belahan adalah kecenderungan mineral untuk pecah karena pengaruh mekanis. Berdasrkan kualitasnya belahan dibedakan atas :1. Belahan sempurna (perfect)

2. Belahan bagus (good)

3. Belahan tertentu (Distinc)

4. Belahan tidak jelas (Indistinc)

E. Pecahan (Fracture)

Pecahan adalah hasil dari belahan yang tidak teratur arahnya dan tidak rata atau permukaannya tidak teratur. Pecahan mineral dibedakan atas :1. Concoidal fracture

2. Hacklys fracture

3. Even

4. Uneven

F. Kekerasan (Hardness)

Kekerasan mineral yaitu daya tahan suatu mineral terhadap goresan. Kekerasan mineral disusun berdasarkan skala Mohs :1. Talk

2. Gypsum

3. Kalsit

4. Flourit

5. Apatit

6. Otroklas

Page 11: LEMBAR PENGESAHAN

7. Kuarsa

8. Topas

9. Corondum

10. Intan

G. Kekenyalan (Tenacity)

Kekenyalan adalah yaitu sifat dalam dari suati mineral yang merupakan daya tahan mineral terhadap usaha pemecahan, pemotongan dan lengkungan atau sobekan pendek. Kekenyalan mineral dibedakan atas :1. Britlle

2. Sectil

3. Malleable

4. Flexible

5. Elastic

6. Ductil

H. Diaphanety

Diaphanety adalah sifat yang dimiliki mineral yaitu kemampuan mineral menghantarkan cahaya. Diaphanety dikelompokkan atas :1. Transparan

2. Translucent

3. Opaque

I. Berat Jenis (Specific grafity)

Berat jenis adalah perbandingan antara berat mineral di udara terhadap volumenya di air. Yang dimaksud dengan volumenya di air adalah berat volume air dengan volume mineral tersebut.

Page 12: LEMBAR PENGESAHAN

J. Sifat yang lain

1. Rasa

2. Bau

3. Rabaan

4. Struktur mineral

Page 13: LEMBAR PENGESAHAN

BAB III

HASIL PERCOBAAN

A. MENGGAMBAR SALIB SUMBU

B. MENGGAMBAR BENTUK KRISTAL, STEREOGRAM DAN

MENENTUKAN UNSUR SIMETRI

C. DETERMINASI MINERAL

Page 14: LEMBAR PENGESAHAN

BAB IVPENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan diperoleh kesimpulan bahwa :

1. Kita dapat menentukan klas suatu kristal jika kita

mengetahui bidang - bidang simetrinya.

2. Kita dapat menentukan nama suatu mineral jika diketahui

sifat – sifat fisiknya.

4.2 SARAN

Praktikan mengharapkan agar alat-alat laboratorium yang sekiranya kurang layak lagi digunakan supaya di ganti dengan yang baru, demi kelancaran praktikum.

Page 15: LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN LENGKAP

MENGGAMBAR SALIB SUMBU

Disusun Oleh:

Nama : DONI R. LUDEN

Stambuk : 0931071

Kelompok : VI B

LABORATORIUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA

MAKASSAR

2011

Page 16: LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN LENGKAP

MENGGAMBAR BENTUK KRISTAL, STEREOGRAM,

DAN MENENTUKAN UNSUR SIMETRI

Disusun Oleh:

Nama : DONI R. LUDEN

Stambuk : 0931071

Kelompok : VI B

LABORATORIUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA

MAKASSAR

2011

Page 17: LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN LENGKAP

DETERMINASI MINERAL

Disusun Oleh:

Nama : DONI R. LUDEN

Stambuk : 0931071

Kelompok : VI B

LABORATORIUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA

MAKASSAR

2011

Page 18: LEMBAR PENGESAHAN