Lean Production in an International Supply Chain

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Lean Production in an International Supply Chain

Citation preview

  • Lean Production in an International Supply Chain

    Strategi Peningkatan Produktivitas

    Magister Teknik Industri

  • Lean Production dan Rantai Pasok

    Lean Production

    Metode sistematis berdasarkan filosofi Toyota untuk menghilangkan segala pemborosan (Liker, 2006).

    Suatu metode yang didasari dengan tujuan untuk mempersingkat waktu (lead time) diantara pemesanan pelanggan dan pengiriman (shipment) dimana hal ini juga menunjukan suatu dorongan yang tinggi pada tingkat fleksibilitas kerja dan efisiensi biaya (Fargher, 2006, pp. 1-2).

    Lean diyakini harus memenuhi syarat berikut (Flinchbaugh, 1998, p.2):

    - Departemen yang independen dalam struktur manajemennya.

    Suatu sistem support yang tersentralisasi untuk

  • Lean Production dan Rantai Pasok (lanjutan)

    Rantai Pasok

    Suatu koordinasi strategis dan taktis dari fungsi bisnis tradisional dari suatu perusahaan dalam seluruh rantai pasoknya untuk suatu perkembangan jangka panjang dari perusahaan tersebut dan rantai pasok utuhnya (Mentzer et al., 2001, pp.1-2).

    Suatu rangkaian lengkap dalam proses industri yang menyangkut pengadaan barang, produksi dan distribusi (Thomas dan Griffin, 1996, p.1).

  • Lean dalam Rantai Pasok Global

    Menurut Levy (1997), dalam rantai pasok global, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti:

    Lead Time yang lebih lama.

    Biaya transportasi udara yang mahal.

    Inventory yang tinggi.

    Forecasting dengan tingkat akurasi yang rendah.

    Tidak bisa menyelesaikan masalah secara langsung.

  • Analisa Masalah dalam Rantai Pasok Global terhadap CCT

    Negara Deskripsi

    California Memproduksi produk berspesifikasi tinggi dan berkelas premium untuk seluruh dunia.

    Irlandia Memproduksi untuk pasar Eropa.

    Singapura Memproduksi produk dengan volume permintaan yang besar ke seluruh dunia.

    Production Plants yang dimiliki CCT

  • Analisa Masalah dalam Rantai Pasok Global terhadap CCT

    Masalah yang dihadapi

    Supplier dan customer berada di wilayah yang sangat beragam.

    Sering terjadi hambatan dalam distribusi.

    Sulitnya komunikasi.

    Biaya rantai pasok yang dipandang sebelah mata.

    - Lead Time seringkali memakan waktu yang sangat lama.

    Semakin jauh periode forecast, hasil semakin tidak akurat.

    - Forecast menjadi tidak akurat Manajemen tidak dapat menerapkan Just in Time

    untuk pengadaan dengan jumlah yang tepat, di waktu yang tepat dan barang yang tepat.

    - Faktor cuaca dan bea-cukai bisa menghambat seluruh proses distribusi internasional.

    Harus digunakan pengiriman udara untuk memenuhi stok selama produk tertahan.

    - Pengemasan dengan pengiriman udara lebih rentan kerusakan dan pencurian, selain itu sangat mahal.

    Proses ini seringkali terlalu memanjakan, sehingga sulit untuk kembali ke proses awal yakni pengiriman laut.

    - Adanya keterbatasan bahasa dan perbedaan waktu.

    Sulit mengekspresikan kebutuhan produksi secara langsung.

    - Sulit untuk mendapatkan verifikasi.

    Terhambatnya segala proses produksi.

    - Para Manager menggunakan segala cara agar seluruh produksi dan rantai pasok menjadi stabil.

    Biaya rantai pasok menjadi sangat mahal dan tinggi.

  • Solusi yang Dikemukakan

    Design for Manufacturing

    Analisa terhadap rancangan dan batasan yang kemudian akan digunakan sebagai landasan dalam pembuatan alat-alat agar lebih mudah dan feasible untuk di proses secara manufaktur (Rittman, 2005, p.1).

    - DFM digunakan oleh CCT agar setiap proses manufaktur bisa digunakan di plant mana saja.

    - DFM juga digunakan sebagai landasan akan desain produk, sehingga para supplier tahu bagaimana dan apa yang harus dilakukan.

    - DFM ini juga diterapkan dalam pembuatan CAD.

    Salah satu kasus yang terjadi adalah Plant di Singapura menggunakan Board yang tidak sesuai dengan DFM. Saat CCT memutuskan untuk

  • Solusi yang Dikemukakan (2)

    Pengurangan produk gagal

    Salah satu alat Lean lainnya yang bisa digunakan adalah pengurangan produk gagal. Dengan produk gagal yang lebih sedikit, CCT bisa mendapatkan suatu sistem rantai pasok yang lebih pasti dan stabil.

    Komunikasi yang lebih baik

    Implementasi conference call disinyalir sangat membantu, meskipun tidak sebaik tatap muka. Hal ini sangat membantu komunikasi antar personel dan juga komunikasi terhadap supplier dan meningkatkan koordinasi jarak jauh.

  • Kesimpulan dan Saran

    Dalam rantai pasok internasional, Lean sulit diterapkan karena Lean sendiri menekankan pada aliran informasi dan barang yang mengalir. Namun, terlalu banyak hambatan dalam rantai pasok internasional.

    DFM dan prinsip pengurangan produk gagal dirasakan sangat membantu dalam rantai pasok internasional.

    Secara garis besar, Lean tetap sangat mungkin untuk diimplementasikan namun membutuhkan biaya yang teramat sangat besar.

  • Studi Pustaka

    Fargher, J. S. (2006). Lean Manufacturing and Remanufacturing Implementation Tools. Missouri Enterprise, University of Missouri, Rolla, MO.

    Flinchbaugh, J. W. (1998). Implementing lean manufacturing through factory design (Doctoral dissertation, Massachusetts Institute of Technology).

    Levy, D. L. (1997). Lean production in an international supply chain. Sloan management review, 38, 94-102.

    Liker, J. (2004). The Toyota way: 14 management principles from the worlds greatest manufacturer. New York: McGraw-Hill.

    Mentzer, J. T., DeWitt, W., Keebler, J. S., Min, S., Nix, N. W., Smith, C. D., & Zacharia, Z. G. (2001). Defining supply chain management. Journal of Business logistics, 22(2), 1-25.

    Rittman, D. (2005). Design for Manufacturing (DFM).

    Thomas, D. J., & Griffin, P. M. (1996). Coordinated supply chain management. European journal of operational research, 94(1), 1-15.

  • Lean Production in an International Supply Chain

    Terima Kasih