10
Jurnal Ilmiah Panorama Nusantara, edisi IX, Juli - Desember 2010 24 ANALISIS DISCREPANCY L/C DAN CARA PENANGANANNYA UNTUK MENINGKATKAN PEMAKAIAN LC PADA PERDAGANGAN INTERNASIONAL Oleh : Rivera Pantro Sukma Dosen STEIN, Jakarta Abstract Letter of credit (L/C) is a confident international trade instrument since it has bank guarantee to ensure the transactions, but it is stil risky (referred to some discrepancy cases, specially in Indonesia) and high cost. Discrepancy of L/C may cause million dollars lost, but we could averse it by complying the rules (UCP 600, SKBDN, etc). The purpose of this journal is to identify and analyse the cause of discrepancies base on case studies, and how to eliminate the discrepancy in using L/C. At the end, any party in international trading won’t be reluctant to use L/C (specially the exporters) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Letter of credit adalah metode pembayaran perdagangan yang relatif aman baik bagi pihak pembeli (importir) maupun penjual (eksportir), karena di antara kedua pihak tersebut ada pihak penjamin yaitu issuing bank dan negotiating bank. Namun masih banyak pihak yang enggan menggunakannya karena pertimbangan mahal (karena harus membayar biaya tambahan seperti agency cost) dan tetap beresiko, karena banyaknya kasus discrepancy. Pada tahun 2000 United Kingdom mengalami kerugian £113 juta akibat dokumen-dokumen yang tidak patuh pada aturan L/C. Itupun hanya jumlah yang dapat dihitung dan belum termasuk faktor lain seperti kehilangan peluang dan masalah cash flow. Ini adalah jumlah yang besar sehingga profit yang diterima perusahaan sangat tipis. Letter of Credit yang biasa disingkat dengan (L/C) merupakan salah satu instrument pembayaran yang sangat penting dalam perdagangan international. Letter of Credit sangat vital dalam memberikan keyakinan kepada pembeli (buyer) maupun penjual (seller) dalam melakukan perdagangan internasional (export-import). Dokumen letter of credit telah digunakan lebih dari 150 tahun untuk memfasilitasi perdagangan dengan melaksanakan perdagangan atas penyajian dokumen terkait dengan transaksi seperti terspesifikasi dalam kredit. Ini digunakan secara luas untuk perdagangan internasional. Pada dasarnya (L/C) digunakan atas permintaan pihak komersial untuk mempengaruhi pembayaran; mereka juga dapat digunakan karena beberapa Negara importir meminta (L/C) sebagai bagian dari peraturan atas kontrol pertukaran. L/C didefinisikan sebagai pengambil alihan oleh issuing bank (bank penerbit) pada beneficiary (penjual/seller) untuk membuat pembayaran dalam waktu spesifik, atas penyajian dokumen yang patuh berdasar term credit. Karena itu resiko pada penjual nonpayment oleh pembeli ditransfer pada issuing bank (dan mengkonfirmasi bank bila L/C confirmed) selama ekportir menyajikan dokumen dengan patuh sesuai kredit. Sangat penting untuk diingat bahwa semua pihak pada letter of credit berhubungan dengan dokumen, bukan barang. Selain metode pembayaran dimuka, letter of credit adalah metode pembayaran yang paling aman pada perdagangan internasional. Letter of credit juga memberi keamanan bagi importir dengan menjamin seluruh dokumen kontrak dimana persyaratan dipenuhi dengan mengkondisikan L/C. Namun penggunaan L/C juga mempunyai banyak resiko, serta memerlukan tambahan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu di dalam jurnal ini penulis ingin membahas kasus- kasus discrepancy L/C dalam transaksi internasional dan bagaimana penanggulangan dan pencegahannya. 1.2 Permasalahan Survey terakhir dari Simplification of International Trade Procedure Broad (SITPRO) atas penggunaan L/C (masalah para eksportir dengan Commercial Letter of Credit) tahun 1989-1991 menunjukkan bahwa beneficiary menemukan 48% kredit terdapat kesalahan, yang akan membuat sulit atau tidak mungkin mengamankan kredit. Penelitian ini

DocumentLC

  • Upload
    amtris

  • View
    228

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

for study

Citation preview

Jurnal Ilmiah Panorama Nusantara, edisi IX, Juli - Desember 2010 24 ANALISIS DISCREPANCY L/C DAN CARA PENANGANANNYA UNTUK MENINGKATKAN PEMAKAIAN LC PADA PERDAGANGAN INTERNASIONAL Oleh : Rivera Pantro Sukma Dosen STEIN, Jakarta Abstract Letter of credit (L/C) is a confident international trade instrument since it has bank guarantee to ensurethetransactions,butitisstilrisky(referredtosomediscrepancycases,speciallyinIndonesia) and high cost. Discrepancy of L/C may cause million dollars lost, but we could averse it by complying the rules(UCP600,SKBDN,etc).Thepurposeofthisjournalistoidentifyandanalysethecauseof discrepanciesbaseoncasestudies,andhowtoeliminatethediscrepancyinusingL/C.Attheend,any party in international trading wont be reluctant to use L/C (specially the exporters) I.PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Letterofcreditadalahmetode pembayaranperdaganganyangrelatifaman baikbagipihakpembeli(importir)maupun penjual (eksportir), karena di antara kedua pihak tersebutadapihakpenjaminyaituissuingbank dannegotiatingbank.Namunmasihbanyak pihakyangengganmenggunakannyakarena pertimbanganmahal(karenaharusmembayar biayatambahansepertiagencycost)dantetap beresiko,karenabanyaknyakasusdiscrepancy. Padatahun2000UnitedKingdommengalami kerugian113jutaakibatdokumen-dokumen yang tidak patuh pada aturanL/C. Itupun hanya jumlah yang dapat dihitung dan belum termasuk faktorlainsepertikehilanganpeluangdan masalah cash flow. Ini adalah jumlah yang besar sehingga profit yang diterima perusahaan sangat tipis. LetterofCredityangbiasadisingkat dengan(L/C)merupakansalahsatuinstrument pembayaranyangsangatpentingdalam perdaganganinternational.LetterofCredit sangatvitaldalammemberikankeyakinan kepada pembeli (buyer) maupun penjual (seller) dalammelakukanperdaganganinternasional (export-import).Dokumen letter of credit telah digunakan lebihdari150tahununtukmemfasilitasi perdagangandenganmelaksanakan perdaganganataspenyajiandokumenterkait dengantransaksisepertiterspesifikasidalam kredit.Inidigunakansecaraluasuntuk perdagangan internasional. Pada dasarnya (L/C) digunakanataspermintaanpihakkomersial untukmempengaruhipembayaran;merekajuga dapatdigunakankarenabeberapaNegara importirmeminta(L/C)sebagaibagiandari peraturan atas kontrol pertukaran.L/Cdidefinisikansebagaipengambil alihanolehissuingbank(bankpenerbit)pada beneficiary(penjual/seller)untukmembuat pembayarandalamwaktuspesifik,atas penyajiandokumenyangpatuhberdasarterm credit.Karenaituresikopadapenjual nonpaymentolehpembeliditransferpada issuingbank(danmengkonfirmasibankbila L/Cconfirmed)selamaekportirmenyajikan dokumendenganpatuhsesuaikredit.Sangat pentinguntukdiingatbahwasemuapihakpada letterofcreditberhubungandengandokumen, bukanbarang.Selainmetodepembayaran dimuka,letterofcreditadalahmetode pembayaranyangpalingamanpada perdaganganinternasional.Letterofcreditjuga memberikeamananbagiimportirdengan menjaminseluruhdokumenkontrakdimana persyaratandipenuhidenganmengkondisikan L/C.NamunpenggunaanL/Cjugamempunyai banyakresiko,sertamemerlukantambahan biayayangcukupbesar.Olehkarenaitudi dalam jurnal ini penulis ingin membahaskasus-kasusdiscrepancyL/Cdalamtransaksi internasionaldanbagaimanapenanggulangan dan pencegahannya. 1.2Permasalahan SurveyterakhirdariSimplificationof InternationalTradeProcedureBroad (SITPRO) atas penggunaanL/C(masalah para eksportir dengan Commercial Letter of Credit) tahun1989-1991menunjukkanbahwa beneficiarymenemukan48%kreditterdapat kesalahan, yang akan membuat sulit atau tidak mungkinmengamankankredit.Penelitianini Jurnal Ilmiah Panorama Nusantara, edisi IX, Juli - Desember 2010 25 menindaklanjutipenelitianSITPRO sebelumnya,tahun1983/1984yang menunjukkanbahwahanyasatudaridua dokumendenganpembayaranamanpada pertamakali.Penemuaninimengarahkan publikmengenaibiayadanbahayaatas kegagalanmenyajikandokumenyangpatuh yangdilakukanSITPROdanorganisasi.Di India,kasusdiscrepancyyangpernahterjadi adalahkasusJindal.DiIndonesiaopinipublik atasL/Csemakinburukkarenaada2kasus besar (yaitu bank BNI dan Bank Century) yang mempermasalahkantransaksidalamjumlah dana besar. 1.3Tujuan Penulisan AdapuntujuanpenulisanL/Ciniadalah untukmengetahuipenyebabdiscrepancyL/C danmenganalisisbagaimanapenanganannya supayatidakterulanglagi.Tujuanakhirnya adalahuntukmengurangipenolakaneksportir ataspenggunaanL/Cdanmelihatcaralebih jauhuntukmembantueksportirdalmoperasi L/C. 1.4Metodologi penelitian Penelitiandilakukandengananalisis deskriptif. Data yang digunakan pada penelitian iniadalahdatasekunder.Analisisberdasarkan metodekualitatif,denganmenggunakanteori-teoriyangadamengenaiL/Csertaperaturan-peraturan yang berlaku mengenai L/C. II Tinjauan Pustaka 2.1Pengertian L/C (Letter of Credit) Yaitukontrakinternasionalantarabank penerbit(issuingbank)disuatunegara (biasanyaimportir)danpenerima (beneficiary/penjual)dinegaralain(eksportir) dalam halmana bank penerbit mengikatkan diri untukmembayarnilaiL/Ckepadapenerima dengankondisipenerimamemenuhidokumen-dokumenyangdimintadalamL/Cbaiksecara fisik maupun substansi ISSUING BANK BUYER/IMPORTIR/ APPLICANT CORRESPONDENTBANK/ NEGOTIATING BANK SELLER/ EKSPORTIR/ BENEFICIARY CONTRACT TO ISSUEL/C Agency contract L/C Sales contract Shipment L/C Advise Jurnal Ilmiah Panorama Nusantara, edisi IX, Juli - Desember 2010 26 2.2Macam-macam L/C 1.SightL/C:Alatbayaryangberupasurat kredityanditerbitkanolehbank(issuing bank)dariPembelidiLuarNegeri( Importir),bahwapembayaranakan dilakukansesuaidenganwaktuyangtelah ditentukan dalam Surat Kredit tersebut, dan L/Ctersebutdapatdidiskontokanoleh penjualdidalamnegri(eksportir)lewat bankddalamnegri(NegotiatingBank) dengancaramelakukancollection (penagihanpembayaranolehnegotiating bankkepada issuing bank) 2.Usance L/C: adalah berupa surat kredit yan diterbitkanolehBank(Issuingbank)dari pembelidiLuarNegri(Importir),bahwa pembayaranakandilakukansesuaiwaktu yangtelahditentukandalamSuratKredit tersebut.DanL/Ctersebutdapat didiskontokanolehPenjualdidalamnegri (eksportir)lewatbankdidalamnegri (negotiatingbank)denganmengikuti semuapersyaratanyangtercantumdalam L/Ctersebut.DalamUsanceL/C, pendiskontoandapatdilakukanapabila semuaprosespengirimantelahdilakukan eksportirdandokumen-dokumeninilah yangmenyertaiL/Ctersebutuntuk diserahkankeNegotiatingBank,dalam rangka pendiskontoanL/Ctersebut, dengan demikiansegalaresikopembayarantelah diambil alih oleh negotiating bank di dalam negri.3.RedClauseL/C:adalahalatbayaryang berupasuratkredityangditerbitkanoleh IssuingBankdaripembelidiluarnegri (importir),yangberisiPerintahpembayara terlebihdahulumaksimalsebesar80%dari issungbankdiluarnegrikepada negotiatingbankdidalamnegri,dimana eksportir belum melakukan aktivitas ekspor samasekali.(L/Cinimerupakan pembayaranuangmukadariimportir kepadaeksportir).L/Cinisangatlikuid berlakudiperbankan,karenasemuaresiko telah ditanggung oleh bank penerbit di luar negridanpastidibayarsesuaiwaktuyang telah ditentukan. 2.3Pengaturan jaminan bank a.IndependentGuarantee:Pihakpenjaminindependenharus memenuhisyaratantaralainmematuhi ketentuaninternasionalyangdikeluarkan olehICC(InternationalChamberof Commerce),mematuhikonvensi internasionaldanjugamematuhiHukum nasionalDependentGuarantee:Hukum Nasional.b.Dependent Guarantee Sedangkanbagipihakpenjamindependen (contohnyajaminanbank)cukup mematuhi hukum nasional. 2.4 L/C sebagai I ndependentGuarantee:L/CsebagaiIndependentGuarantee berfungsisebagaijaminanbankuntuk pembayarannilaikontrakdasar,Jaminanbank untukpelaksanaankontrakdasar,yangtunduk padaperaturanUniformCustomandPractice forDocumentaryCredits.Versiterbarudari peraturaniniadalahICCPublicationNo.600. Para pengacara yang menasehati klien mengenai L/Charusmemilikipemahamanyangbaikatas UCP600.L/Cmerupakaninstrument pembayaranyangdiakuibaiksecaranasional maupuninternasional,sehinggapihak-pihak yangmelakukantransaksiperdagangan internasionaldenganmediaL/Cdianggaplebih terpercaya dibanding memakai instrument lain.2.5BankPenjaminsebagaiDependent GuaranteeGaransiatauJaminanbanksebagai dependentguaranteeharusmemilikiJaminan Bankuntukpembayarannilaikontrakdasar, Jaminan Bank untuk pelaksanaan kontrak dasar,tundukpadahukumnasional(KUHPerdata), dan diberlakukansecara nasional2.6Bentuk-bentuk Penjaminan. Penjaminandapatberbentukmaintenance bond(suratpenjaminatasketepatanwaktu pemenuhanperjanjian);Performancebond (diterbitkanolehbankuntukmemenuhi kepuasanpihak-pihakterkait);bidbond(yang diterbitkansebagaibagiandariproses penawaran,untukmenjaminbahwapemenang darpenawaranakanmendapatkankontrak sesuaidenganketentuanpenawaran),maupun AdvancePaymentBond(suratpembayara dimuka). 2.7L/C dan Hukum yang mendasarinya Dalammenanganitransaksieksporimpor diIndonesia,makabankharustundukkepada: 1. PeraturaninternalBankyangbiasanya diwujudkandalambentukStandardOperating Procedure.Peraturaninternalbankbiasanya dibuatberdasarkanbestpracticeyangberlaku padabank-bankseluruhdunia.Layaknya peraturanperundangandisebuahnegara, peraturaninternalbankberlakumengikat kepadaseluruhpegawaibankdimaksud,dan akanadasanksikepadapegawaiyang melakukanpelanggaranatasperaturaninternal tersebut.2. Peraturan/perundanganyangberlakudi Indonesia DiIndonesia,teknispembayaranL/C diaturolehSuratKeputusanDireksiBank Jurnal Ilmiah Panorama Nusantara, edisi IX, Juli - Desember 2010 27 Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia dan KitabUndang-UndangHukumDagang.PeraturanBankIndonesiaitumemberikan aturanumummengenaikewajibanpengelolaan perbankansecarahati-hatiataulebihdikenal dengan prinsip-prinsip prudensial. 3. UniformCustomsandPracticefor Documentary Credit (UCP) KetentuaninternasionalL/Cdimuat dalamUCP.UCPmengaturpelaksanaanL/C secarainternasionaltetapihanyabersifat pengaturanumum.Ketentuantehnis pelaksanaanL/CtidakdiaturolehUCP,tetapi olehInternationalStandardforBanking Practicesdandalamkerangkanegaradiatur olehhukumnasional.UCPdanISBPtidak mencampurimateriaturanUCPdanISBP. UCP,ISBPdanhukumnasionaltidak mempunyai hubungan hirarkiekarenaUCP dan ISBPbukanmerupakanbagiandariperaturan perundang-undangansuatunegara.Untuk mendorongdanmenggairahkanperdagangan domestik atau antar pulau, Bank Indonesia telah membuataturanmainserupadenganUCP600 yaituSuratKreditBerdokumenDalamNegeri atau sering disebut SKBDN. 2.8KondisidanPersyaratanyang Tercantum di dalam Letter of Credit: (-).PackingInstruction:dimensi,beratunit, jumlah/volumeperpack,side/frontpack marking,dll. (-).DocumentRequired:Lisensiekspor, Commercialinvoice,CertificateofInspection, FumigationCertificate, dll. (-).ShippingInstruction:Nominated Forwarder,PortofDeparture,NotifyParty, Port ofDestination,Consignee Name, dll. Peta berikut menunjukkan pola predominant global trading untuk open account, documentary collections, Letter of credit, dan payment in advance. Europe/North America Open Account S. America/Middle East/Asia Letters of Credit South Africa/Australia Documentary Collections/Open Account Africa/RussiaAdv Payment/Letter of Credit List berikut menunjukkan volume L/C yang digunakan oleh daerah geografis. WilayahPenggunaan L/C berdasar wilayah geografis European Union9% Rest of Europe20% North America11% Latin America27% Middle East52% Asia Pacific43% Africa49% Asia46% Aust. & New Zealand 17% (Source: Ninth Survey of International Services Provided to Eksportirs, commissioned by the Institute of Export.) Open accountIniadalahmetodepembayaranyang tidakterlaluamanbagieksportir,dimana setelahwaktuyangditentukansetelah pengiriman,barupembeliditagih.Metodeini umumnya dipakai bila sudah ada hubungan baik antarapembeli-penjual.Secarageografis,open accountumumnyadigunakandidaerahEropa dan Amerika Utara (walaupun syarat yang lebih amanakanlebihdibutuhkanuntukeropa timur).Bilaeksportircukuppuasdengan keamananopenaccount(mungkindengan didukungasuransi),makamerekatidak memerlukanL/C.terutamauntukpengiriman bernilai kecil. Documentary CollectionMetodeini lebih aman dibandingopen accountnamunkurangamandibandingL/C. NamunlebihmurahdibandingL/C.Dokumen yangdiperlukandikirimlewatsistem perbankan.Pembeliditawarkandokumenoleh banksebagaipenggantipembayaran.Disistem ini tidak ada jaminan pembayaran dari bank dan pembelipunbolehmenolakmenerima dokumen,tetapieksportirmempunyaikontrol atasbarangdenganmengirimkandokumen lewatsistemperbankan.PeraturanICCuntuk collection, URC522, memberikan panduan pada Jurnal Ilmiah Panorama Nusantara, edisi IX, Juli - Desember 2010 28 bankdanpihak2terkaittentangpengumpulan dokumen. Advance paymentPada metode barang tidak akan dikirim sampaipembayaranlunas.Tipetransaksiini tidaktermasukrisikokredit,dancara pembayaran paling aman (lebih aman dariL/C) bagieksportir.Namunmetodeinitidakdisukai importirdantidakkompetitif.Karenaperlu diberikandiskonuntukmendorongimportir menerima metode ini.2.9Discrepancy:yaitukegagalandari pelaksanaanL/C.kegagalanmematuhi technicalprovisiondariletterofcreditdan jugakarenakegagalanmematuhi substantiveprovisiondarikontrak penjualan. Berdasarkan penelitian diketahui dokumendiscrepantdanalasan penolakannya. III. PEMBAHASAN 3.1 KEWAJIBAN L/C Kewajibanyangtimbuldiantarapihakyag terkait dalam transaksi L/C: 1. Antara Pemohon dan Beneficiary dalam bentuk Kontrak :- kewajiban pemohon untuk membayar senilai barang yang dikirimkan oleh penjual sesuai kesepakatan-kewajiban beneficiary untuk mengirimkan barang yang dipesan sampai ketempat yang telah disepakati.2. Antara Pemohon dan Issuing Bank dalam bentuk Aplikasi L/C :-kewajiban pemohon untuk membayar dengan tepat waktu senilai dokumen yang sudah diterima dan diperiksa oleh Issuing Bank-kewajiban Issuing Bank untuk menerbitkan L/C sesuai instruksi pemohon dan melakukan pemeriksaan dokumen impor yang diterimanya 3. Antara Issuing Bank dan Beneficiary dalam bentuk L/C :- kewajiban Issuing Bank untuk membayar sejumlah tagihan wesel ekspor sepanjang semua syarat dan kondisi L/C telah terpenuhi- kewajiban beneficiary untuk menyerahkan dokumen yang disyaratkan dalam L/C4. Antara Issuing Bank dan Advising Bank dalam bentuk L/C :- kewajiban Issuing Bank untuk mengirimkan L/C melalui sarana tercepat kepada advising bank- kewajiban Advising Bank untuk mengambil langkah-langkah yang benar dalam meneruskan L/C kepada beneficiary pada kesempatan pertama, sesuai instruksi Issuing Bank5. Antara Issuing Bank dan Negotiating Bank dalam bentuk L/C :- kewajiban Issuing Bank untuk membayar senilai tagihan wesel kepada negotiating bank sepanjang syarat dan kondisi L/C telah terpenuhi- kewajiban Negotiating Bank untuk memeriksa dokumen ekspor sesuai standard waktu yang ditetapkan UCP6. AntaraNegotiatingBankdanBeneficiary dalambentukAplikasiNegosiasi:- kewajibanNegotiatingBankuntuk memeriksa dokumen ekspor sesuai standar waktuyanglazimdanmelakukan pembayaran,jikanegotiatingbank memutuskanuntukmembelidokumen ekspor- kewajibanbeneficiaryuntuk membayarkembalihasilnegosiasiyang telahdibayarkan,jikaternyataIssuing Bank wan prestasi. 3.2Discrepancy Ada beberapa penyebab timbulnya discrepancy L/C, berikut adalah beberapa discrepancy yang paling umum terjadi: Discrepancy AlasanTanggung Jawab Inconsistent data Terdapatperbedaaninformasi di dokumen yang berbeda.Eksportir Absence of documents Dokumenyang dibutuhkan di L/C hilangEksportir Lain-lainDokumen alasan lain yang tidak dijelaskan spesifik Eksportir dan pihak ketiga (seperti Cargo, dll) Late presentation Dokumen disajikan lebih dari 21 hari setelah pengirimanatau setelah tanggal yang tertera di L/CEksportir Jurnal Ilmiah Panorama Nusantara, edisi IX, Juli - Desember 2010 29 Discrepancy AlasanTanggung Jawab Carrier not named and signing capacityThe name of the carrier on the airway bill is missing or not signed on behalf of the carrierProvider transportasiIncorrect data Information on the set of documents is not in conformity with the letter of creditExportirLetter of credit expiredDocuments presented after the letter of credit has expiredEksportirIncorrect goods descriptionThe goods description on the documents differs from that on the letter of creditEksportirIncorrect or absence of endorsementThe bills of lading, insurance certificate or bill of exchange not endorsed by the eksportir or other partyEksportiratau perusahaan asuransi Late Shipment Goods shipped after the last date given for shipmentEksportir/carrier Berikut adalah contoh discrepancy di India yang terkenal dengan Jindal Case Tergugat JindalStainlessLimited(disingkat 'JINDAL')telahordersupply600tonsteel scrappadatergugat3,SURYAIMPEX. Persyaratannyaadalah90%dibayarsetelahBill ofladingdibuat(ataubarangtelahdikirim), dokumendibuatirrevocable(tidakbisa diubah/digagalkan),transferable(dimana pembayarandapatdilakukankebeberapa beneficiarysekaligus),danUsanceLetterof Creditterutangsetelah180harisetelah menerimatheBillofLading(dokumen mengenaibarangyangdikirimyangditerima olehbeneficiary).Sisapembayaran(10%) dibayarkan10harikerjasetelahpengiriman barangdanditerbitkantandakepuasandari Jindal.JindalmembuatL/CdariIssuingbank dengan bantuan Surya Impex. Inti dari kasus ini adalahJindalmenuntutkarenamelihatada itikadburukdariSuryaImplex,yangternyata tidakbisamen-supplybesikeJindal,dan kemudianmengalihkankeInvercomerSA tanpa sepengetahuan Jindaldari awal. Pada saat BillofLadingdiserahkanBeneficiary,Issuing bankmelakukanpembayaransebesarUSD 436,765.87.dandibayarkansecarapenuh. Namudalamhalpihakbeneficiarydinyatakan wanprestasi,makapihakbeneficiarydituntut untukmengembalikandanasebesarUS$ 82,709.79.Padakasusinipihakbuyer(Jindal) merasadirugikanbaikolehIssuingbank, Negotiating Bank maupun Surya Impex. Issuing bankdianggapmerugikanJindaldalamhal ICICI Banking Corp. (Issuing Bank) INDIA JINDAL (Buyer) INDIA KBC Bank N.V. (Negotiating Bank) USA SURYA IMPEX (Seller)USA Invercomer S.A. (Supplier)USA / Central America L/C (Usance &transferable) Tergugat1 Tergugat2 Tergugat3 Transferable L/C Jurnal Ilmiah Panorama Nusantara, edisi IX, Juli - Desember 2010 30 pembayaranterhadapNegotiatingBankyang tidaksesuaidengankontrakLCdantidakhati-hatidalammemeriksadokumendari Beneficiary.PihakNegotiatingBankdianggap merugikanJindalkarenamemeriksadokumen eksporsesuaidenganstandarwaktuyang ditetapkanUCP,danSuryaImpexdianggap telahmerugikanJindalkarenatelahmenjadi makelardalamperdaganganini,dantidak beritikadbaikdariawaldenganmenutupi kenyataanbahwaprodukyangdipesan perusahaanJindalbukanhasilproduksidari SuryaImpexmelainkanhasildariInvercomer S.A. Untukpenanggulangannya,dalamhal transaksiLCpihakimportirharusmemeriksa denganseksamajenisLCyangdipilih,terutama dengansifatTransferable,yangdapat dimanaatkanolehpihakbeneficiaryuntuk meningkatkankeuntungan.Hal-halyang mungkindapatmerugikanimportirdapat ditekankandandiutarakandalamkontrakL/C sehingga perikatan dan sanksi nya jelas. Kasus Bank BNI Selainalasandiatasdiscrepancyjuga dapattimbulkarenaadanyaitikadburukdari salah satu pihak untuk mendapatkan keuntungan, sepertikasusL/CfiktifpadaBNIcabang Kebayorantahun2003dankasusBankCentury tahun 2009 berikut adalah ringkasan kasus kedua bank tsb: LatarBelakangKasuspembobolan BankBNImenjadiisuyangmengejutkan masyarakatIndonesiadiakhirtahun2003, dimanaBankBNImengalamikerugiansebesar Rp 1,7 triliun yang diduga terjadi karena adanya transaksieksporfiktifmelaluisuratLetterof Credit.Kasusinimenjadifenomenalkarena selainmerugikankeuanganBankBNItetapi jugaberimbaspadakeuangannegarasecara makro.Awalterbongkarnyakasusiniketika BNImelakukanauditinternalpadabulan Agustus2003.Dariaudititudiketahuibahwa adaposisieuroyanggila-gilaanbesarnya, senilai52jutaeuro.Pergerakanposisieuro dalamjumlahbesarmencurigakankarena peredaran euro di Indonesia terbatas dan kinerja euroyangsedangbaikpadasaatitu.Dariaudit akhirnyadiketahuiadapembukaanL/Cyang amatbesardannegaradirugikanlebihsatu triliun rupiah.

Pada bulan Juli 2002 s/d Agustus 2003 terjaditransaksiLCantaraissuingBank (disebutkandiatas)dengan11perusahaan dibawahGramarindoGroupdan2perusahaan dibawahPetindoGroupyangbernilaiUSD.166,79 juta & EUR 56,77 juta atau sekitar Rp.1,7trilyundenganprodukeksporpasir KuarsadanMinyakresidu.Tujuanekspor adalahCongo&Kenya.JenisLCadalah Usance (artinya, wesel ekspor yang harus dibuat eksportiradalahweseleksporberjangkayang harusdibayarimportirdalamjangkawaktu tertentu).. Beneficiarymengajukan permohonandiskontoweseleksporberjangka (kreditekspor)atasL/C-L/Ctersebutdiatas kepadaBNIdandisetujuiolehpihakBNI. Gramarindo Group menerima Rp 1,6 trilyun dan PetindoGroupmenerimaRp105milyar. Setelahbeberapatagihantersebutjatuhtempo, IssuingBanktidakbisamembayarkepadaBNI danbuyerpuntidakbisamengembalikanhasil eksporyangsudahdicairkansebelumnya. Setelahdiusutpihakkepolisian,ternyata kegiataneksportersebuttidakpernahterjadi. Issuing Bank:Rosbank Switzerland, Dubai Bank Kenya Ltd, The Wall Street Banking Corp, dan Middle East Bank Kenya Ltd. Buyer:Kongo & Kenya Negotiating Bank: Bank BNI Eksportir (beneficiary): 11 Gramarindo Group & 2 Petindo Group LC Usance Jurnal Ilmiah Panorama Nusantara, edisi IX, Juli - Desember 2010 31 Selanjutnya,GramarindoGrouptelah mengembalikansebesarRp542milyar,sisanya (Rp1.2trilyun)merupakanpotensikerugian BNI. Dan tentunya juga terkait dengan kerugian negara. PadakasusL/Cini,yangdirugikan adalahpihakNegotiatingBank.Pencegahan yangseharusnyadilakukanolehBNIadalah sebagaiberikut:Pertama,SeharusnyaBank BNImembuatworksheet.Worksheettersebut merupakanlembarancatatanbankyangakan selaludiisidanmenjadipedomanpetugas-petugasbankdalammenanganiL/Ctersebut, yaitumulaidarisaatL/Cituditerimasampai saatL/Citudinegosiasikandandibayar.Work sheetberisiinformasitentangsiapaissuing bank,nomordantanggalL/C,siapa eksportirnya, untuk komoditas apa (barang yang diekspor),berapajumlahsatuanatauberatnya, berapa nilainya dan dalam mata uang apa, batas waktuL/C(expirydate),bataswaktutanggal billoflading(dokumenpengangkutankapal), maupunjenisL/Cyangdipakai (usance/sight/redclause).Dalamworksheet, bankpenerimaL/Charusmencatatkeganjilan-keganjilan(unusualities)dilihatdariketentuan intern bank penerima (dalam hal ini Bank BNI), kebiasaan-kebiasaan yang berlaku bagi transaksi bisnisyangterkaitdengantransaksiL/C tersebut,dariketentuanBankIndonesia,dari UCP600(ketentuaninternasionalyang mengaturtentangL/C),dariperaturan perundang-undanganIndonesia.worksheet merupakansalahsatusaranapengamananbagi parapetugasdanpejabatbankyangterkaitdan bertanggung jawab dengan L/C tersebut. Namun menurutMenurutinformasi,BankBNI KebayoranBaruternyatatidakmembuatwork sheet Kedua,BNI(negotiatingbank)harus lebihmempelajaripihakbankkoresponden,di kasusiniIssuingbankadalahbukan korespondenBNIdantidakmempunyaihanya bertindaksebagaiadvisingbanksaja.Artinya, bank penerima tersebut hanya bertindak sebagai bankyangmeneruskanL/Ckepadabeneficiary sajatanpamemberikankesanggupanuntuk bertindak sebagaibank pembayar.,maka dapat disimpulkantelahterjadipenyimpangan terhadapKebiasaandanBestPracticedidunia perbankanyaitutidakdilakukanassessment resikoterhadapIssuingBank(Commercial Line) dan tidak dimintakan konfirmasi dari First ClassInternationalBank,padahaluntukyang L/Cberasaldarihighriskcountrydannilainya sangatbesarlazimnyadi-konfirm.Dalamhal pihakissuingbanktidakdapatmembayarkan kewajibannyakepadanegotiatingbank,telah melanggarpasal9.a.iii,UCP600yangantara lainberbunyi:SuatuirrevocableL/C merupakanjaminanyangpastidariIssuing Bankasalkandokumen-dokumenyangdiminta diserahkankepadaBankyangditunjuk NegotiatingBankdansesuaidengansyaratdan kondisi pada L/C. Ketiga,dalamhalpenerimaan pendiskontoanweseleksporberjangkadengan mendiskontoweselyangdiajukanoleh eksportir,seharusnyatidakdilakukan,karena pihakeksportir(Gramarindo&PetindoGroup) bukan tergolong berprestasi. Dalam hal Prudent Banking(prinsipkehati-hatian)seharusnyan BNImelihatprestasibeneficiary,dan menganalisisapakahtransaksimemangsesuai denganusahayangselamainidigeluti,bila tidak,makaharusdiwaaspadai.Keharusan untukbankberhati-hatiituditentukandalam Pasal2Undang-UndangNo7Tahun1992 tentangPerbankansebagaimanatelahdiubah danditambahdenganUndang-UndangNo10 Tahun1998.BankBNIKebayoranBaru seharusnyatidakmengambilalihweselekspor berjangkadenganmendiskontoweselyang diajukanoleheksportir.Yangdimaksudkan denganmengambilalihweseleksporberjangka tersebut adalah membayar harga wesel sekarang denganhargayanglebihmurahdaripada nilainyakarenabankbarubisamemperoleh pembayaranuntuknilaipenuhweselitupada jatuhwaktunyayangmasih beberapa bulan lagi (padaumumnya90harisetelahweselditerima olehbankpembukaL/C).Namunefeknya, resikopembayarantelahdiambilaliholeh NegotiatingBank(dikasusiniBNI).Karena sudahmenjadipraktekumumdidunia perbankan,apabilaterdapattagihanweselyang tidakdibayarolehIssuingBank,maka NegotiatingBankharusmengusahakanagar outstandingtagihantersebutsegeradibayar. InilahyangmenyebabkanbobolnyabankBNI sebesar 1,2 triliun.Keempat,Padasaatmemberikan fasilitasnegosiasi,bankbiasanyamensyaratkan kepadabeneficiaryuntukmenyerahkan semacamsuratjaminanyangdimanajika ternyataweselekspornyatidakdibayaroleh bankdiluarnegeri,negotiatingbankdapat menarikkembalidaribeneficiaryatausering disebut dengan hak regres.Hakregresadalahhakyangdimilikioleh NegotiatingBankberupasuratjaminanyang dimanajikaternyataweselekspornyatidak dibayarolehbankdiluarnegeri,negotiating bankdapatmenarikkembalidaribeneficiary. HakinihanyaberlakuatasL/Cyangtidakdi-konfirm,untukL/Cyangdi-konfirm Jurnal Ilmiah Panorama Nusantara, edisi IX, Juli - Desember 2010 32 NegotiatingBanktidakmempunyaihakregres (pasal9.ivUCP600).Jadidalampraktek, sebelummelakukannegosiasibankakan memintaterlebihdahulusuratjaminanyang nantinya akan digunakan oleh Negotiating Bank untukmeng-eksekusihakregresnya.Bankjuga harusmeyakinibahwapadasaathakregresitu akandieksekusi,makarekeningnasabahmasih tersedia cukup dana. Kelima,Internalcontroltidakberjalan denganbaik.PadakasusiniL/Cditanganioleh satupejabatyakniKepalaCabangataupejabat lain yang ditunjuk Kepala Cabang, tanpa adanya reviewdarisisiRiskManajemen.Sebaiknya dilakukanpemisahanfungsimanajemenrisiko danfungsimarketingsehinggapenyimpangan internal dapat terdeteksi dini. Dari penjelasan-penjelasan tersebut di atas,dapatdisimpulkantelahterjadi pelanggaranprosedurdalammenangani transaksiL/Ctersebutdiatassejakdaritahap awalpenerusanL/CsampaidenganL/Citu kemudian direalisir dan terjadi negosiasi.Pelanggarantersebutkemudian berlanjut hingga saat fasilitas negosiasi menjadi bermasalahkarenatidakdibayarolehIssuing Bank,dimanakemungkinanBankBNIkurang cepatdalammelakukantindakan-tindakan pengamananatasfasilitasyangtelahdiberikan kepadanasabahnya. Kasus Bank Century BerbedalagidengankasusL/Cdi BankCentury.DisinidisinyalirL/Cadalah fiktifdengantujuanpencucianuangoleh pemilik(RobertTantular),yangdilakukan dengan10perusahaan(yangsalahsatunya adalah PT SPI milik Misbakhun). KasusL/CdibankCenturyyangteridentifikasi fiktifada10perusahaan,yaitu:1.PTPolymer Spectrum:US17.999juta,2.PTTrioRhythm: US$10.999juta,3.SelalangPTPrima International: US $ 22.5 juta;4. PT Sinar Central Clothing:US$26.5juta;5.PTPetrobras Indonesia:US$4.3juta;6.PTCitraAbadi Always (CSA): US $ 19.9 juta. 7. PT Dwi Putra Mandiri: US $ 9,999 juta. 8. PT Damar Crystals Mas:US$21.4999juta.9.PTSaktibeguiled Kingdom: US $ 23.999jutaPT Sakti terpedaya Raya:US$23.999.00010.QuantumPT Energy: US $ 19.999 juta Quantum Dari10kasusL/CbankCenturyyang disinyalir fiktif, yang di blow up hanyalah kasus L/C Selalang PT Prima International (SPI) milik Misbakhun:KejanggalanL/Csangatbanyak ditemukan,sepertidepositimportir,darinilai transaksiUS $ 22.5 juta;deposityangmenjadi jaminandibankCenturyhanyaUS$4,5juta. (dan nama pemilik di deposit di PT CSA dan PT SPIadalahorangyangsama).Seharusnya langkah-langkahpengamanandilakukandalam hubungannyadenganpersetujuanpenarikanL/ C.PTSPImengimporBintuluKondensatdari GrainandIndustrialProductsTrading, Singapura.PengajuanL/CMisbakhundisetujui olehmanajemenBankCenturyLCpada19 November 2007. Namun, pencairan L / C penuh penyimpangan.SyaratL/CyangdiajukanSPI tidakumumdansangatberesiko.SumberAFP menjelaskanbahwatidakadadokumenasli yang diarsipkan PT SPI & CSA, barang dikirim pun tidak sesuai dengan permintaan , pelabuhan tujuantidakdisebutkanpadadokumen(hanya disebutkanpelabuhandinegaraIndonesia), KeanehanlainadalahbentukfasilitasL/CPT SPItelahdicairkansebelumanalisisyang dilakukanFasilitasdilaporkanL/Ctelah dicairkantanpadidahuluiolehanalisisdan tanpasetiapsurvei.Bahkaninformasiterakhir justrumenyebutkanbahwabarangberupa kondensat diragukan keberadaannya. PadakasusBankCenturyterlihatjelas bahwahampirsemuaprosesL/Cdilakukan menyimpangdarisemuaaturanyangberlaku (BaikUCP600,etikabisnis,hukumnasional). DisinyalirprosespembuatanL/Cdilakukan sebagaikasuspencucianuangbailoutCentury Rp6,7triliun(BankCenturysempatmenerima suntikan dana dari BI untuk menjaga/memenuhi standar minimumCapital Adequacy Ratio/CAR perbankan). Issuing Bank: Bank Centuriy Buyer: PT SPINegotiating Bank (Bank di Singapura) Grain and Industrial Products Trading, Singapore L/C Jurnal Ilmiah Panorama Nusantara, edisi IX, Juli - Desember 2010 33 JadiseharusnyauntukkasusL/Cbank Centurydeteksidinisudahdapatdilakukan, karenasemuaprosespendokumentasiandan transaksitidaksesuaidenganperaturanyang ada.Masalahnyaadalah,siapakahyangakan mengawasipenyelewenganini,bilasemua memangadalahrekayasaBankCentury(dari mulaiissuingbank,buyer,beneficiary,hingga negotiatingbank)?BankIndonesiasebagai pengawasperbankannasionalharusnyalebih berperanaktifdalammengawasikegiatan perabankan,terutamapadabankyangtelah menerima fasilitas suntikan dana (Bail out). IV.Kesimpulan & Saran 4.1. Kesimpulan 1.Banyaknyadiscrepancyyangterjadi umumnya karena kelalaian pihak-pihak yang terkaitdalammenganalisisdan mengevaluasi, baik resiko, term& condition dokumen,maupunpengirimanbarangyang berdasarpadahukumyangberlaku.Selain itukurangditerapkanlangkah-langkahL/C berdasarkan best practice. 2. KarenabeberapaalasanBankpenjamin tidakmemperhatikanjumlahjaminanbank (beneficiaryataubuyer),terutamauntuk negotiatingbank(contohbankBNI)yang tidakbisamemakaihakregreskarena jaminan nasabah tidak mencupi. 3.Kurangnyainternalcontrol.Sehingga penyimpangandidalamperusahaantidak dapatterdeteksidiniterutamadipihakbank penjamin. 4.2. Saran PenggunaanL/Cpadaperdagangan internasionaladalahhalyangbaikdandapat meningkatkankepercayaaninternasional, namunadabeberapahalyangsebaiknya dilakukanperusahaanuntukmenjamin keamananL/C,diantaranyamembuat worksheet,patuhpadaUCP600danhukum yangberlaku,manajemenresiko,internal control,pengaturanjaminanbank,dan memahami term and conditions L/C Daftar Pustaka BryanSurety.http://www.bryantsuretybonds.com/Surety_Bonds/Contract_Bonds/Bid_Bond.html.Retrieved2009-02-23. Ginting,Ramlan,2005.KumpulanMateri PerkuliahanLingkunganBisnisdan AspekHukum,Jakarta:Magister Akuntansi UI Hadisoeprapto,Hartono.1991.Kredit Berdokumen(L/C)-CaraPembayaran dalam Jual-Beli Perniagaan. Liberty. Putra,LieDharma,2007.Instrumen Pembayaran:LetterofCredir(L/C). http://putra-finance-accounting-taxation.blogspot.com S.,AmirM.1996.SelukBelukdanTeknik Perdagangan Luar Negri. PPM. S.,AmirM.1999.KontrakDagang Ekspor.PPM. S. Emmy Pangaribuan.1989. Pembukaan Kredit Berdokumen,SeksiHukumDagangFH UGM. Sesia,DitaOkta,2010.Analisishukum penyalahgunaanletterofcredituntuk melakukanpencucianuang(money laundering), Jakarta: FH UI. Sjahdeni,SutanRemy.MemahamiKasusL/C BankBNIdariAspekTeknis Perbankan http://www.repository.binus.ac.id/content/J0044/J004433934.doc Wibowo,Dradjad.2008.Konspirasi PembobolanBank, http://klipingmediakasus-lc-bni.blogspot.com