Upload
anastasia-natalisa
View
13
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jdsbfhdjsncfsjfn
Citation preview
LATAR BELAKANG
Selama ini, serat kelapa belum banyak digunakan. Setelah buah kelapa/kopra diperoleh
umumnya serabut kelapa hanya difungsikan sebagai bahan bakar, pupuk atau langsung dibuang
tanpa adanya pemanfaatan lebih lanjut. Hal ini tentu dapat menimbulkan dampak negatif. Selain
lingkungan yang merasakan dampak tersebut, nilai ekonomi dari limbah serabut kelapa pun
menurun. Terlebih limbah serabut kelapa tersedia dalam jumlah yang semakin banyak.
Pemanfaatan Limbah Kelapa
Tanaman kelapa merupakan komoditas perkebunan yang sangat berpotensial. Tanaman
kelapa disebut juga sebagai pohon kehidupan karena semua bagian tanaman kelapa dapat
dimanfaatkan.
Buah kelapa terdiri dari: sabut, tempurung, daging buah, dan air kelapa; semua bagian
tersebut tidak ada yang terbuang dan dapat dibuat untuk menghasilkan produk industri.
o Sabut kelapa antara lain dapat dimanfaatkan sebagai coir fibre, keset, sapu, jok mobil,
dan matras.
o Daging buah dapat dipakai sebagai bahan baku untuk menghasilkan kopra, minyak
kelapa, coconut cream, santan,dan kelapa parutan kering (desiccated coconut).
Sedangkan air kelapa dapat dipakai untuk membuat cuka, penggumpal lateks. dan nata de
coco.
o Tempurung dapat dimanfaatkan untukmembuat charcoal, carbon aktif, arang briket, dan
kerajinan tangan.
o Dari batang kelapa dapat dihasilkan bahan-bahan bangunan baik untuk kerangka
bangunan maupun untuk dinding serta atap,dan peralatan rumah tangga (pot, mebel, dan
lain-lain).
o Daun kelapa dapat diambil lidinya yang dapat dipakai sebagai sapu, serta barang-barang
anyaman.
Limbah Serat Kelapa
Serat kelapa adalah material berserat penyusun bagian mesocarpyang tebal (lapisan
tengah) pada buah kelapa (Cocos nucifera). Buah kelapa mengandung sekitar 65% berat kernel
(bagian tempurung, daging buah dan air) dan 35% berat serabut kelapa (husk). Serabut kelapa
(husk) terdiri 70% pith (serbuk serabut kelapa) dan 30% serat kelapa (coir fiber) tiap basis berat
keringnya.
Wildan (2010) menyatakan bahwa di beberapa daerah di Indonesia serabut kelapa
merupakan produk samping dari industri kopra. Dimana, serabut kelapa tersebut dibuang atau
digunakan sebagai pupuk. Hal ini dikarenakan, serabut kelapa memiliki kandungan potassium
yang tinggi (Amin, 2009). Berikut ini Gambar 1. memperlihatkan bagian- bagian dari buah
kelapa.
Gambar 1. Bagian-bagian buah kelapa (Wildan, 2010)
Serat kelapa dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu serat berwarna putih dan serat berwarna
coklat. Serat kelapa yang berwarna putih diperoleh dari buah kelapa yang belum matang. Serat
ini lebih halus dan memiliki warna yang lebih cerah. Sedangkan serat kelapa berwarna coklat
diperoleh dari buah kelapa yang telah matang.
Dalam bidang rekayasa, serat coklat yang banyak digunakan. Menurut situs resmi
International Year for Natural Fibres 2009, kira-kira, 500.000 ton dari serabut kelapa yang
diproduksi setiap tahun di seluruh dunia, terutama di India dan Sri Lanka. Total nilainya
diperkirakan mencapai $ 100 juta. India dan Sri Lanka juga eksportir utama, diikuti oleh
Thailand, Vietnam, Filipina dan Indonesia. Sekitar setengah dari serabut kelapa yang dihasilkan
diekspor dalam bentuk serat kasar.
Komposisi Jumlah (% berat kering)
Sellulosa 35,6
Hemisellulosa 15,4
Pektin 5,1
Lignin 32,7
Zat ekstraktif 3,0
Tabel 1. Komposisi zat kimia yang terkandung dalam serat kelapa
Tabel 2. Sifat Fisik dan Mekanik serat kelapa
Keuntungan
o These high-quality products are durable
o they retain their shape
o they breathe and allow air to pass through.
o eco-friendly
o free chemical
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Majid. 2010. Coconut Fibre – A Versatile Material and its Applications in Engineering. http://www.claisse.info/2010%20papers/k13.pdf. Diakses pada tanggal 15 April 2015.
http://www.thefutonshop.com/Cocopedic_Organic_Coconut_Coir_Chemical_Free_Mattress/p/767/7085. Diakses pada tanggal 15 April 2015.