Upload
alvin-kwardi
View
8
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
gizi lapkas gizi buruk
Citation preview
LAPORAN KEGIATAN MADYA
DIVISI NUTRISI DAN PENYAKIT METABOLIK
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FKUI-RSCM
PERIODE 15 Juni – 14 Juli 2009
Oleh:
I Made Indra Waspada (20070705)
Martinus Martin Leman (20070708)
Yulianti (20060714)
Divisi Nutrisi & Penyakit Metabolik
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
2009
1
PENDAHULUAN
Tujuan pendidikan dokter spesialis anak adalah menghasilkan dokter spesialis anak yang
memiliki karakter sebagai berikut :
1. Memiliki kompetensi akademis yang mampu menyerap, mengembangkan dan
menyebarkan ilmu kesehatan khususnya ilmu kesehatan anak.
2. Memiliki kompetensi profesional yang mampu memberikan pelayanan kesehatan
anak dalam tingkat spesialis secara paripurna sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
masyarakat pada waktu tertentu.
Sehingga diharapkan pada akhir pendidikan seorang dokter spesialis anak akan:
1. Menguasai pengetahuan dan keterampilan serta mengikuti perkembangan ilmu
dan teknologi dalam memberikan pelayanan kesehatan anak sehingga anak dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal baik fisik, mental maupun sosial dengan upaya
pencegahan, pengobatan, peningkatan kesehatan dan rehabilitasi.
2. Memiliki tanggung jawab dalam melakukan profesi kedokteran dalam suatu
sistem kesehatan nasional dan berpegang teguh kepada etik kedokteran Indonesia.
3. Memiliki kemampuan mengidentifikasi, memecahkan dan mengambil keputusan
dalam mengatasi masalah kesehatan anak, terampil dalam melakukan pelayanan
kesehatan anak serta berkomunikasi interpersonal.
4. Memiliki kemampuan dalam mengorganisasi pelayanan kesehatan anak.
5. Memiliki kemampuan dalam pendidikan umum khususnya ilmu kesehatan anak.
6. Memiliki kemampuan dalam penelitian, mempunyai motivasi untuk
mengembangkan pengalaman belajar sehingga dapat mencapai tingkat akademis yang
lebih tinggi.
Selama periode 15 Juni - 14 Juli 2009 penulis telah mengikuti seluruh kegiatan belajar dan
bekerja (kepaniteraan) di Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Kesehatan
Anak FKUI-RSCM yang hasilnya kami sampaikan dalam laporan kerja ini.
2
KURIKULUM
Mengacu pada Katalog Pendidikan Dokter Spesialis Anak Indonesia 1990, maka kurikulum
pada Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM
terdiri atas paket pendidikan yang disusun sebagai berikut :
- Latar belakang teori gizi klinik
- Penilaian status gizi
- Air susu ibu
- Pengganti air susu ibu (PASI)
- Penyapihan
- Kesulitan makan pada anak
- Malnutrisi
- Dukungan gizi
- Gizi komunitas
- Penyakit metabolik
LAPORAN KEGIATAN
Pada tahap madya Pendidikan Dokter Spesialis Anak di Divisi Nutrisi dan Penyakit
Metabolik FKUI-RSCM terdapat berbagai kegiatan yang mencakup bidang pendidikan,
pelayanan masyarakat dan penelitian. Kegiatan tersebut berupa diskusi, kajian kepustakaan
(jurnal), pelayanan poliklinik, perawatan pasien di bangsal dan pelayanan konsultasi gizi dari
divisi lain. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari latihan Keprofesian Pediatri Dasar yang
mencakup kegiatan di bidang pendidikan, pelayanan masyarakat dan penelitian.
Diskusi
Diskusi mengenai berbagai topik gizi serta masalah penanganan pasien dilakukan baik di
bangsal maupun poliklinik bersama dengan staf pengajar Divisi Nutrisi dan Penyakit
Metabolik. Diskusi juga dilakukan dengan dengan ahli gizi di Dapur Gizi Anak mengenai
penyiapan menu nutrisi untuk pasien sesuai dengan kebutuhan kalori yang sudah dihitung,
kandungan gizi makanan yang disajikan, analisis diet, dan lain sebagainya. Diskusi juga
3
mencakup mengenai berbagai masalah yang dihadapi dalam pengelolaan pasien di bangsal
dan rawat jalan.
Kajian kepustakaan (Jurnal)
Kajian kepustakan bertujuan untuk memperoleh informasi dari artikel yang disajikan dalam
majalah ilmiah kedokteran dan mempelajari materi maupun metodologinya. Artikel yang
akan dikaji dicari oleh peserta program baik dari majalah maupun internet yang kemudian
ditetapkan oleh pembimbing. Adapun jurnal yang telah disajikan berjudul:
1. “Assessing the impact of the introduction of the WHO growth standards and weight-
for-height z-score criterion on the response to treatment of severe acute malnutrition
in children : secondary data analysis.” Pediatrics 2009;123:e54-e59
2. “Growth-Curve Standards and the Assessment of Early Excess Weight Gain in
Infancy”. Pediatrics 2009;123;102-108
3. “Intravenous Lipid and Bilirubin-Albumin Binding Variabel in Premature Infant."
Pediatrics, Vol 124, july 2009
Pelayanan Masyarakat
Pelayanan masyarakat dilakukan dalam bentuk perawatan serta pemantauan pasien di bangsal
perawatan Divisi IKA-RSCM maupun Departemen Bedah Anak dan pelayanan terhadap
pasien rawat jalan di poliklinik Nutrisi dan Penyakit Metabolik IKA-RSCM.
Perawatan Pasien di Bangsal
Tata laksana pasien yang dirawat di bangsal perawatan Divisi IKA-RSCM maupun
Departemen Bedah Anak dilakukan dengan bimbingan Kepala dan Staf Divisi Nutrisi dan
Penyakit Metabolik. Semua pasien dinilai status gizinya, dinilai asupan makannya dan
direncanakan diet yang sesuai dengan umur, kondisi pasien, kemampuan pasien dan penyakit
penyerta. Selama perawatan juga dilakukan evaluasi dan pemantauan pasien.
Kerja perawatan pasien di bangsal antara lain :
- Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisis, mendiagnosis, menentukan tata laksana
terapi (termasuk diet), rencana pemeriksaan penunjang bila perlu dan pemantauan selama
perawatan baik pada pasien baru maupun lama.
- Memberi penjelasan tentang keadaan, perkembangan dan prognosis penyakit
pasien kepada keluarganya.
4
- Memeriksa dan mendiskusikan tata laksana semua pasien rawat beserta
pembimbing pada saat ronde.
- Melakukan konsultasi untuk tata laksana pasien lebih lanjut ke divisi lain bila
perlu.
- Mempersiapkan dan memberi saran terutama tentang diet pada pasien yang akan
pulang atau alih rawat.
- Menjawab konsultasi pasien dari divisi lain dengan bantuan pembimbing.
- Memantau dan menindaklanjuti semua pasien yang telah dikonsultasikan ke
Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik terutama tentang keadaan gizi maupun keadaan
penyakit primernya.
Jumlah keseluruhan pasien rawat inap yang kami tangani yaitu sebanyak 178 orang dengan
proporsi status gizi yang dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel. 1. Proporsi status gizi pasien rawat inap periode 15 Juni -14 Juli 2009
Status Gizi Jumlah
Buruk 14
Kurang 80
Baik 69
Gizi Lebih 10
Obesitas 5
Total 178 orang
Daftar pasien rawat inap di Divisi Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM periode 15 Juni - 14
Juli 2009 kami cantumkan dalam lampiran pada laporan ini.
Selama perawatan terdapat beberapa pasien yang mengalami penurunan berat badan. Berikut
ini adalah analisis mengenai beberapa pasien yang mengalami penurunan berat badan selama
perawatan di bangsal Departemen IKA RSCM periode 15 Juni - 14 Juli 2009:
1. By. Radiyem, no.CM. 333.23.12, usia 3 bulan, perempuan, dirawat di bangsal non
infeksi kelas III, sejak tanggal 15/06/2009 oleh divisi Kardiologi anak, dengan
diagnosis Persistent Pulmonary Hypertension of Newborn (PPHN) primer. Pasien
dengan penyakit jantung bawaan ini juga mengalami mikrosefali dan gagal tumbuh,
5
yang diasumsikan berkaitan dengan penyakit utamanya. Pada saat masuk pasien
memiliki berat badan 3,1 kg, dengan BB/TB 64%, dan status gizi kurang. Dalam
perawatan di bangsal, pasien sempat didiagnosis pneumonia aspirasi dan dipuasakan.
Diagnosis pneumonia aspirasi tidak terbukti dan keluhan sesak didiagnosis sebagai
bagian dari PPHN yang dideritanya. Pasien dipuasakan hingga 10 hari dan diberikan
nutrisi parenteral total. Dalam perawatannya, penyakit mengalami perburukan dan
akhirnya wafat pada tanggal 25/06/2009 dengan berat badan pada hari terakhir 2,9
kilogram.
2. Rizky Fadillah, no. CM.333.21.51, laki-laki, usia 8 tahun, dirawat oleh Divisi Tropik
Infeksi di bangsal infeksi kelas III, sejak tanggal 17/06/2009 dengan diagnosis demam
berdarah dengue grade 3. Pasien sebelumnya mulai dirawat di RSCM tanggal
12/06/2009 di ICU anak, dengan diagnosis DBD grade 3 dan ensefalopati dengue.
Saat masuk kelas III, BB pasien adalah 21,2 kg, dengan TB 120 cm, dan BB/TB
92%. Selama perawatan di bangsal infeksi pasien mendapat diet sesuai kebutuhan,
yaitu 1800 kalori. Pasien semula diberikan dalam bentuk makanan cair, dan secara
bertahap diubah menjadi makanan biasa. Pasien dapat menerima makanan dengan
baik dan tidak ada muntah maupun gangguan buang air besar, namun sering tidak
dihabiskan dengan alasan tidak suka dengan makanan yang diberikan. Pada saat
pulang berat badan pasien adalah 19,7kg (BBTB 85%). Penurunan berat badan yang
terjadi kemungkinan karena diet yang diberikan tidak sepenuhnya dimakan, dan
kembali normalnya jumlah cairan tubuh setelah sebelumnya mendapat terapi
resusitasi cairan selama di ICU anak.
3. Rafli Al-Basit, no. CM 333.17.95, laki-laki, usia 1 tahun 4 bulan, dirawat oleh divisi
Hemato-Onkologi anak di bangsal non-infeksi kelas III, dengan diagnosis Tumor
Wilms. Pasien dirawat pada tanggal 8/6/2009 sampai dengan 18/6/2009, kemudian
menjalani operasi biopsi dan dirawat di ICU anak sampai dengan tanggal 7/7/2009
sebelum kembali dirawat di bangsal kelas III non infeksi. Berat badan pasien sebelum
operasi adalah 10,68kg, dan menjadi 9,1 kg saat kembali masuk bangsal kelas III.
Pada saat pulang pasien memiliki berat badan 8,9 kg. Penurunan berat badan ini
kemungkinan disebabkan adanya pengambilan jaringan saat operasi, penyesuaian
tubuh terhadap hemostasis yang baru, dan dipuasakannya pasien selama pasca
operasi.
6
4. M. Iqbal, no.CM 307.61.43, laki-laki, usia 5 tahun, dirawat oleh divisi Hemato-
Onkologi dengan diagnosis Leukemia Limfositik Akut L3. Berat badan awal pasien
adalah 13,5 kg, dan tinggi badan 108 cm. Selama perawatan pasien sempat
mengalami keadaan aplasia dan febrile netropenia. Pasien juga sempat mengalami
perdarahan saluran cerna, dibuktikan dengan Benzidine test +4, dan dipuasakan.
Selama dipuasakan (total 10 hari) pasien mendapatkan asupan nutrisi dari nutrisi
parenteral total. Pasien meninggal dunia pada tanggal 9/7/2009 setelah kembali
mengalami aplasia dan penurunan kondisi umum. Berat badan pada hari saat pasien
meninggal adalah 13 kg.
5. Ali Akbar, no. CM 333.33.38, laki-laki, usia 6 tahun, dirawat di bangsal non infeksi
kelas III, oleh divisi Hemato-Onkologi dengan diagnosis leukemia akut dengan
hiperleukositosis. Saat pasien dirawat di kelas III, berat badan pasien adalah 20 kg,
dengan tinggi badan 119 cm (BB/TB 95%). Pasien mendapat terapi hidrasi dan
alkalinisasi untuk mengatasi hiperleukositosisnya. Diet yang diberikan pada pasien
sesuai dengan berat badan ideal dan hampir selalu dihabiskan. Tidak ada diare dan
tidak ada muntah selama perawatan. Pada saat pasien pulang, berat badannya adalah
19,6kg. Penurunan berat badan ini kemungkinan karena pada saat awal (sejak di
IGD) pasien telah diberikan terapi hidrasi intravena (1,5X rumatan), sehingga berat
badan saat masuk bangsal menjadi lebih tinggi dari berat badan sesungguhnya.
Sedangkan pada saat pulang,pasien sudah tidak dalam terapi hidrasi sejak beberapa
hari sebelumnya.
6. Rissa, no. CM 291.29.80, perempuan, usia 12 tahun, dirawat di bangsal non infeksi
oleh divisi Hemato-Onkologi dengan diagnosis anemia aplastik, dengan rencana
transfusi darah. Berat badan pasien pada awal masuk perawatan adalah 41 kg, dengan
tinggi badan 150cm (BB/TB 102%). Selama perawatan pasien mendapatkan diet
sesuai berat badan ideal, namun pasien sering tidak menghabiskan makanannya
dengan alasan tidak suka dengan menu yang diberikan. Berat badan saat pulang
adalah 40,2kg.
7
7. Mahdi Farhan, no.CM.235.83.03, laki-laki, usia 10 tahun, dirawat di bangsal non
infeksi oleh divisi Hemato-Onkologi, dengan diagnosis hemophilia B pro sirkumsisi.
Berat badan pasien pada awal perawatan adalah 36,7kg, dengan tinggi badan 143cm
(BB/TB 111%). Selama perawatan pasien mendapatkan diet berdasarkan berat badan
ideal. Toleransi baik, tidak ada muntah maupun diare, namun tidak selalu dihabiskan
karena kurang suka dengan menu yang diberikan. Berat badan pada saat pulang
adalah 35,5kg (BB/TB 104%). Penurunan berat badan ini memang diharapkan, agar
dapat diperoleh berat badan ideal pada pasien.
8. Kharisma, no.CM. 325.92.95, laki-laki, usia 7 tahun, dirawat di bangsal non infeksi
oleh divisi Hemato-Onkologi dengan diagnosis Limfoma Burkitt, dengan indikasi
rawat untuk mengatasi nyeri kanker dan rencana kemoterapi. Saat awal perawatan
berat badan pasien adalah 25 kg, dengan tinggi badan 120cm (BB/TB 113%). Pasien
diberikan diet sesuai dengan berat badan ideal, namun pada hari-hari awal perawatan
pasien hanya mau makan sekitar 1/3-1/2 porsi, karena pasien merasa kesakitan pada
kepalanya dan mual bila makan. Setelah terapi morfin diberikan, pasien dapat makan
dan menghabiskan porsi yang diberikan. Berat badan pasien pada saat pulang adalah
24,5kg (BB/TB 111%). Penurunan berat badan yang terjadi memang diharapkan,
untuk menyesuaikan dengan berat badan ideal.
9. M. Rizki Aswat, nomor register 3332268, laki-laki usia 1 tahun 1 bulan dirawat di
bangsal infeksi sejak tanggal 16 Juni 2009 hingga 13 Juli 2009 dengan diagnosis diare
persisten dan status gizi kurang. Berat badan saat masuk 8,5 kg dan saat pulang 8,2
kg. Selama perawatan terdapat diare yang berkepanjangan, sempat beberapa kali
mengalami dehidrasi ringan sedang. Pasien juga mengalami demam yang
berkepanjangan. Pada minggu-minggu awal perawatan, didapatkan kepatuhan yang
buruk dari orang tua pasien. Ibu dan ayah pasien sering tidak memberikan diet tepat
ada waktunya, bahkan sering kali pemberian diet makanan cair terlewatkan. Diet pada
pasien sering mengalami penyesuaian, mulai dari pemberian diet full makanan cair
lewat NGT, kemudian dicoba pemberian setengah makanan lunak dan setengah
makanan cair. Namun toleransi makan makanan lunak pada pasien masih kurang baik.
Saat pulang kondisi pasien membaik, berat badan juga berangsur-angsur naik namun
belum kembali ke berat badan awal. Dalam perbaikan gizi ini pasien akhirnya
dipulangkan dari divisi gastroenterologi.
8
10.Mahesa pandu, nomor register 3253182, laki-laki, 2 thn 6 bulan dirawat di bangsal
non infeksi dari tanggal 20 Juni 2009 hingga 25 Juni 2009, dengan diagnosis
retinoblastoma okuli dekstra stadium 2 pro kemoterapi siklus ke-6. Berat badan awal
masuk 11 kg dan berat pulang 10,9 kg. Pasien selama menjalani kemoterapi
mengalami penurunan nafsu makan, dan pasien tidak suka minum susu.
11.Eka P, nomor register 3122315, laki-laki usia 1 thn 1 bulan dirawat dibangsal non
infeksi sejak tanggal 25 Juni 2009 dengan diagnosis LLA L2. Berat badan awal 9,8
kg, berat badan tanggal 14 Juli saat akhir stase 8,4 kg. Pasien masuk dengan diagnosis
awal leukemia akut, dari hasil BMP ditegakkan LLA-L2. Selama perawatan terdapat
perburukan dengan riwayat melena berulang sehingga harus dipuasakan sekitar 7 hari.
Saat akhir stase, kondisi pasien sudah mengalami perbaikan, melena sudah tidak ada,
diet sudah full diberikan per oral dengan toleransi yang baik. Kemoterapi sudah mulai
diberikan.
12.Rismawati, no register 3285425, perempuan 14,5 tahun, dirawat dibangsal non
infeksi sejak tanggal 7 juli 2009, dengan diagnosis anemia aplastik dan febrile
neutropenia. Berat badan masuk 39 kg, saat akhir stase tanggal 14 Juli 2009 38,5 kg.
Penurunan berat badan terjadi kemungkinan karena asupan makanan pasien yang
berkurang karena penurunan nafsu makan dan demam yang berkepanjangan. Di akhir
stase, kondisi pasien membaik dan nafsu makan juga mulai membaik.
13.Nayla, no register 3332946, perempuan, usia 1 thn 9 bulan dirawat di bangsal non
infeksi sejak tanggal 25 Juni 2009, dengan diagnosis tersangka leukemia akut. Berat
badan awal 10,5 kg, berat badan saat akhir stase 10,3 kg. Penurunan berat badan
disebabkan karena pasien dipuasakan selama 4 hari karena melena. Saat akhir stase,
pasien sudah coba diberikan makanan cair setengah kebutuhan kalori. BMP sudah
dilakukan dua kali namun hasilnya tidak dapat terbaca.
14.Aldino, no register 3122385, laki-laki usia 1 tahun 9 bulan, dirawat dibangsal infeksi
sejak 29 Juni 2009 hingga 13 Juli 2009, dengan diagnosis TB pneumonia, dan gizi
buruk marasmik kwashiorkor. Berat badan awal 8,5 kg, berat badan akhir 8,345.
9
Penurunan berat badan disebabkan pada awal pasien masuk terdapat edema pada
kedua tungkai, dan saat edema menghilang, berat badan pasien turun. Namun saat
perawatan terdapat diare. Pada akhirnya diet F 100 diganti dengan pregestimil, diare
perbaikan, dan berat badan cenderung mengalami kenaikan kembali.
15.Reni Puspitasari, no register 2463656, perempuan usia 15 tahun dengan diagnosis
talasemia beta mayor pro splenektomi dan gizi kurang. Pasien dirawat di bangsal non
infeksi sejak tanggal 27 Juni 2009. Berat badan awal 24,7 kg, berat badan akhir
tanggal 10 Juli 2009 23 kg. Penurunan berat badan ini disebabkan tindakan
splenektomi pada pasien.
16.Citra, register 3331906, perempuan usia 9 tahun 6 bulan dengan diagnosis demam
berdarah dengue derajat 2 dengan efusi pleura dekstra, serta infeksi saluran kemih.
Pasien dirawat di bangsal kelas III infeksi. Berat saat awal pasien masuk 28 kg, saat
akhir perawatan 27 kg. Selama perawatan pasien di berikan furosemid untuk
mengurangi edema dan efusi pleura.
17.Erfin : BB masuk 45 kg , BB pulang 43 Kg, pasien dirawat dengan efusi pleura
bilateral. Dilakukan pemasangan WSD bilateral dan produk yang keluar melalui WSD
sangat banyak. Intake oral baik sampai pasien dipulangkan.
18.Ervin : BB masuk 31,5 kg, BB pulang 26,9 kg, saat masuk pasien dengan edema pada
kaki dan wajah, saat pulang edema sudah tidak ada, napsu makan baik. BB sebelum
sakit 27-28 kg.
19.Sahruna: Saat masuk dengan obesitas, BB 63 kg. Selama dirawat mengalami ;
muntah-muntah setelah menjalani kemoterapi, sepsis dan perdarahan saluran cerna
karena trombositopenia sehingga dipuasakan dan mendapat TPN. Saat ini pasien
masih dirawat BB terakhir 51,7 kg mendekati BB ideal.
10
Kerja di Poliklinik Gizi Metabolik IKA-RSCM
Pelayanan di poliklinik ini dilakukan terhadap pasien rawat jalan baru maupun lama pada hari
Selasa, Rabu dan Kamis. Poliklinik ini menerima rujukan dari poliklinik umum dan khusus di
lingkungan IKA-RSCM, departemen lain di RSCM maupun dari puskesmas, rumah sakit di
luar RSCM baik swasta maupun pemerintah.
Jumlah keseluruhan pasien rawat jalan yang kami tangani yaitu sebanyak 67 orang dengan
proporsi status gizi yang dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel. 1. Proporsi status gizi pasien rawat inap periode 15 Juni -14 Juli 2009
Status Gizi Jumlah
Buruk 5
Kurang 49
Baik 10
Gizi Lebih -
Obesitas 3
Total 67 orang
Daftar pasien rawat jalan di Divisi Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM periode 15 Juni - 14
Juli 2009 kami cantumkan dalam lampiran pada laporan ini.
Evaluasi
Pada awal kepaniteraan dilakukan ujian awal dan pada akhir kepaniteraan dilakukan evaluasi
akhir dalam bentuk ujian tulis. Penilaian juga dilakukan berdasarkan keterampilan mengelola
pasien, diskusi, kajian kepustakaan dan laporan penelitian.
11
KESAN DAN SARAN
Setelah mengikuti kepaniteraan di Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik IKA FKUI-RSCM,
kami ingin menyampaikan kesan dan saran sebagai berikut :
- Selama mengikuti stase di Divisi, kami menjadi lebih mengerti bahwa nutrisi
merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan dalam
menangani pasien seutuhnya.
- Sehubungan dengan pengukuran berat badan, kami merasa perlu pelatihan khusus
bagi PPDS maupun pegawai yang melakukan pengukuran berat badan dengan cara yang
benar, sehingga dapat mengurangi bias hasil pengukuran
- Pengukuran tinggi badan merupakan hal yang tidak kalah penting dalam
penentuan status gizi. Kami merasa perlu disediakan alat pengukur tinggi badan di
bangsal, minimal dapat disediakan papan pengukur panjang badan yang dapat dipakai
pada pasien-pasien yang karena penyakitnya tidak dapat berdiri.
- Masih banyak masalah-masalah di bidang nutrisi dan metabolik yang belum kami
mengerti. Kami berharap agar Divisi senantiasa meluangkan waktu untuk memberikan
kuliah penyegaran terutama mengenai hal-hal baru di bidang nutrisi dan metabolik untuk
dapat menambah wawasan para PPDS.
PENUTUP
Demikian deskripsi garis besar kegiatan kepaniteraan di Divisi Nutrisi dan Penyakit
Metabolik IKA FKUI-RSCM pada periode 15 Juni - 14 Juli 2009. Kami menyadari masih
banyak hal-hal harus terus kami pelajari. Semoga ilmu yang telah kami peroleh dan kami
aplikasikan selama masa kepaniteraan dapat bermanfaat dan dapat mendorong kami agar
lebih giat belajar.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
membimbing kami selama kepaniteraan di Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik IKA FKUI-
RSCM, yaitu: DR.Dr. Damayanti Rusli Sjarif Sp.A(K), Dr. Sri Sudaryati Nasar Sp.A(K),
Prof. Dr. Soepardi Soedibyo Sp.A(K), Dr. Aryono Hendarto Sp.A(K), Dr. Titis Prawitasari
Sp.A, Dr. Yoga D SpA, Dr. Vera, SpA, Ibu Endang, Ibu Retno, Ibu Suci, Ibu Dhianti
(dietisien di Dapur Anak RSCM) serta staf paramedis lainnya.
12