56
LAPORAN TUTORIAL SKENARIO A BLOK 21 Disusun oleh: Kelompok : 11 Tutor : Dr. Mezfi Unita, SpPA(K) Anggota: Imam Hakiki 04101401007 Tri Hasnita 04101401019 Ista Fatimah Kurnia Rahmi 04101401024 Anggun Permata Sari 04101401037 Arzi Larga Guhpta 04101401038 Fitri Zelia Lizanty 04101401039 Siti Puteri Mibe Kunto 04101401049 Putri Wulandari 04101401050 Yorin Mulya Junitia Mukiat 04101401065 M. Izwan Iqbal Tyasta 04101401086 Indah Wulandari 04101401113 Zariff Fahmi bin Jamil Khir 04101401134

LAPORAN TUTORIAL.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan tutorial

Citation preview

Page 1: LAPORAN TUTORIAL.docx

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO A BLOK 21

Disusun oleh:

Kelompok : 11

Tutor : Dr. Mezfi Unita, SpPA(K)

Anggota:

Imam Hakiki 04101401007

Tri Hasnita 04101401019

Ista Fatimah Kurnia Rahmi 04101401024

Anggun Permata Sari 04101401037

Arzi Larga Guhpta 04101401038

Fitri Zelia Lizanty 04101401039

Siti Puteri Mibe Kunto 04101401049

Putri Wulandari 04101401050

Yorin Mulya Junitia Mukiat 04101401065

M. Izwan Iqbal Tyasta 04101401086

Indah Wulandari 04101401113

Zariff Fahmi bin Jamil Khir 04101401134

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG

2013

Page 2: LAPORAN TUTORIAL.docx

KATA PENGANTAR

Penulis sangat berterima kasih kepada Dosen pembimbing atas bimbingan

beliau selama proses tutorial skenario A di Blok 21 ini berlangsung.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan kepada

kedua orang tua, yang telah bekarja keras selama ini untuk memenuhi kebutuhan

moril maupun materil penulis dalam menjalani pendidikan.

Terima kasih juga kepada para teman-teman sejawat dan seperjuangan di

Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya atas semua dorongan dan semangatnya

sehingga segala yang berat terasa begitu ringan dan yang sulit menjadi mudah.

Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan

di masa mendatang. Mudah-mudahan laporan ini dapat memberikan sumbangan

pengetahuan yang bermanfaat bagi kita semua.

Palembang, 22 Oktober 2013

Penulis

2

Page 3: LAPORAN TUTORIAL.docx

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................2

DAFTAR ISI................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................4

1.2 Maksud dan Tujuan................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial..........................................................................................5

2.2 Skenario.................................................................................................5

2.3 Paparan...................................................................................................6

I. Klarifikasi Istilah..................................................................................6

II. Identifikasi Masalah............................................................................7

III. Analisis Masalah...............................................................................7

IV.Hipotesis..........................................................................................21

V.Kerangka Konsep..............................................................................21

VI.Learning Issues dan Keterbatasan Pengetahuan .............................22

BAB III SINTESIS

3.1 Dokter Keluarga...................................................................................23

3.2 Upaya Kesehatan.................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA................................................................................37

3

Page 4: LAPORAN TUTORIAL.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Blok Ilmu Kedokteran Keluarga adalah blok 21 pada Semester 7 dari

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter Umum Fakultas

Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.

Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus sebagai bahan

pembelajaran untuk menghadapi tutorial yang sebenarnya pada waktu yang akan

datang. Penulis memaparkan kasus yang diberikan mengenai Dr. Sukses yang

bertugas sebagai dokter UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) di Puskesmas

“Makmur” dan Dr. Arif sebagai dokter keluarga. Keadaan selanjutnya akan

dijelaskan pada Skenario di bawah.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum tutorial ini, yaitu :

1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem

pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.

2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis

dan pembelajaran diskusi kelompok.

3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dari

skenario ini.

4

Page 5: LAPORAN TUTORIAL.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial

Tutorial Skenario A

Tutor : Dr. Mezfi Unita, SpPA(K)

Moderator : M. Izwan Iqbal Tyasta

Notulis : Tri Hasnita

Sekretaris : Yorin Mulya Junitia Mukiat

Waktu : Senin, 21 Oktober 2013

Rabu, 23 Oktober 2013

Peraturan tutorial : 1. Alat komunikasi dinonaktifkan.

2. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan

pendapat dengan cara mengacungkan tangan

terlebih dahulu dan apabila telah dipersilahkan oleh

moderator.

3. Tidak diperkenankan meninggalkan ruangan selama

proses tutorial berlangsung.

4. Tidak diperbolehkan makan dan minum.

2.2 Skenario

Dr. Sukses yang bertugas sebagai dokter UKM (Upaya Kesehatan

Masyarakat) di Puskesmas “Makmur”, pada sore hari membuka praktek Umum

(UKP/Upaya Kesehatan Perorangan) dirumah dinas tempat tinggalnya, yang

bersebelahan dengan Puskesmas tempat dia bertugas.

Sebagai dokter Umum, dr. Sukses menyelenggarakan “Pelayanan Kedokteran

Primer”, pasiennya banyak dan dia berpraktek sampai jauh malam : bahkan pagi hari

sebelum bertugas di Puskesmas dia masih melayani pasiennya di rumah. Dr. Sukses

sering kali datang kesiangan, dan yang melayani pasien yang berobat di Puskesmas

adalah perwat atau bidan Puskesmas.

Tidak jauh dari Puskesmas “Makmur”, ada dr. Arif, yang juga

menyelenggarakan pelayanan kedokteran primer, sebagai dokter keluarga, dengan

pendekatan manage care, pasiennya tidak sebanyak dr. Sukses.

5

Page 6: LAPORAN TUTORIAL.docx

Dr. Arif baru mulai berpraktek sebagai dokter keluarga yang komperhensif

dan menyeluruh belum lama, sarana dan prasarananya, belum memenuhi standar

pelayanan dokter keluarga mandiri.

Learning Objectives

Setelah menyelesaikan proses tutorial ini:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan Konsep Pelayanan Kedokteran Primer

2. Mahasiswa dapat menjelaskan Konsep Pelayanan Kedokteran Keluarga

a. Dapat menyebutkan definisi dokter keluarga menurut IDI (1982)

b. Dapat menuliskan yang dimaksud dengan “pelayanan dokter keluarga”

menurut The American academy of Family physician.

c. Dapat menuliskan definisi ilmu kedokteran keluarga menurut IDI 1982

d. Mengetahui standar kompetensi dokter keluarga

e. Mengetahui stnadar pelayanan kedokteran keluarga

f. Dapat menjelaskan praktek dokter keluarga mandiri

3. Mahasiswa dapat menjelaskan dokter kelurga dalam Sistem Kesehatan

Nasional (SKN) RI.

2.3 Paparan

I. Klarifiksi Istilah

1. UKM : setiap kegiatan pemerintah, masyarakat dan swasta untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan

menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat.

2. Puskesmas : unit pelaksanaan teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota

yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangungan kesehatan di

wilayah kerjanya.

3. Pelayanan kedokteran primer : pelayanan kedokteran yang bersifat pokok

yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat pada umumnya

bersifat pelayanan rawat jalan.

4. Praktek umum atau UKP : setiap kegiatan oleh pemerintah , masyarakat

dan swasta untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah

dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan.

5. Rumah dinas : Pasal 1 ayat 9; perumahan yang berfungsi sebagai tempat

tinggal atau hunian untuk menunjang pelaksanaan tugas pejabat dan atau

pegawai negeri.

6

Page 7: LAPORAN TUTORIAL.docx

6. Dokter keluarga : IDI 1982; dokter yang dapat memberikan pelayanan

kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga.

7. Manage care : sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang

berbasiskan dokter keluarga yang menerapkan manajeman pengendalian

utilisasi dan biaya tanpa meninggalkan mutu untuk meberikan pelayanan

kesehatan yang efektif dan efisien.

II. Identifikasi Masalah

1. Dr.Sukses, dokter UKM di Puskesmas Makmur, membuka praktek umum

(UKP) di rumah dinas (bersebelahan dengan puskesmas) pada sore hari.

2. Dr. Sukses menyelenggarakan “Pelayanan Kedokteran Primer”, pasiennya

banyak dan dia berpraktek sampai jauh malam bahkan pagi hari masih

melayani pasien sehingga sering kali datang kesiangan dan yang melayani

pasien di Puskesmas adalah perawat atau bidan.

3. Tidak jauh dari Puskesmas “Makmur”, ada dr.Arif , yang juga

menyelenggarakan pelayanan kedokteran primer, sebagai dokter keluarga,

dengan pendekatan manage care, pasiennya tidak sebanyak dr.Sukses.

4. Dr.Arif mulai berpraktek sebagai dokter keluarga yang komprehensif dan

menyeluruh belum lama, sarana dan prasarananya, belum memenuhi

standar pelayanan dokter keluarga mandiri.

III. Analisis Masalah1. Bagaimana konsep pelayanan kedokteran primer ?

Konsep pelayanan primer merupakan pelayanan kesehatan essensial yang

dibuat dan bisa terjangkau secara universal oleh individu dan keluarga di

dalam masyarakat. fokus dari pelayanan kesehatan primer luas

jangkauannya dan merangkum berbagai aspek masyarakat dan kebutuhan

kesehatan. PHC merupakan pola penyajian pelayanan kesehatan dimana

konsumen pelayanan kesehatan menjadi mitra dengan profesi dan ikut

seerta mencapai tujuan umum kesehatan yang lebih baik.

Ciri-ciri PHC

a) pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat

b) pelayanan yang menyeluruh

7

Page 8: LAPORAN TUTORIAL.docx

c) pelayanan yang terorganisasi

d) pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun

masyarakat

e) pelayanan yang berkesinambungan

f) pelayanan yang progresif

g) pelayanan yang berorientasi kepada keluarga

h) pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja

Ruang lingkup PHC

a) pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan

penyakit serta pengendaliannya.

b) peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi

c) penyediaan air bersih dan sanitasi dasar.

d) kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana

e) immuniasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama

f) pencegahan dan pengendalian penyakit endemik setempat

g) pengobatan penyakit umum dan ruda paksa.

h) penyediaan obat-obat essensial.

2. Apa yang dimaksud dengan kedokteran umum ?

Menurut Royal Collage of General Practitioners (1972), pelayanan dokter

umum diartikan sebagai pelayanan dokter personal tingkat pertama

berkelanjutan yang ditujukan kepada perseorangan dan keluarga, merawat

pasien di rumah, di tempat praktik atau kadang-kadang di rumah sakit,

bertanggung jawab membuat keputusan awal untuk setiap permasalahan

yang dihadapi pasiennya dan menyelenggarakan konsultasi kepada dokter

spesialis sesuai dengan kebutuhan, menegakkan diagnosis yang mencakup

keadaan fisik, psikologis, dan sosial serta menyelenggarakan pendidikan

kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit untuk meningkatkan

kesehatan pasiennya.

3. Apakah boleh dokter membuka praktek pada jam kerja Puskesmas?

Seorang dokter dapat membuka praktek UKP diluar waktu dinasnya,

namun tidak boleh mengabaikan tugas utamanya sebagai dokter

8

Page 9: LAPORAN TUTORIAL.docx

puskesmas. Seharusnya sebagai dokter puskesmas, Dr. Sukses tidak

membuka praktek di pagi hari karena dapat mengganggu jam kerjanya di

puskesmas. Dr. Sukses seharusnya membuka praktek di luar jam kerjanya

sebagai dokter puskesmas.

4. Apa yang dimaksud dengan pelayanan dokter keluarga menurut The

American Academy of Family Physician ?

Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh

yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit, di

mana tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi

oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien, juga tidak oleh organ tubuh

atau jenis penyakit tertentu saja.

Pengertian lainnya

Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan spesialis yang luas yang

bertitik tolak dari suatu pokok ilmu yang dikembangkan dari berbagai

disiplin ilmu lainnnya terutama ilmu penyakit dalam, ilmu kesehatan anak,

ilmu kebidanan dan kandungan, ilmu bedah serta ilmu kedokteran jiwa,

yang secara keseluruhan membentuk kesatuan yang terpadu, diperkaya

dengan ilmu perilaku, biologi dan ilmu-ilmu klinis, dan karenanya mampu

mempersiapkan dokter untuk mempunyai peranan yang unik dalam

menyelenggarakan penatalaksanaan pasien, penyelesaian masalah,

pelayanan konseling, serta dapat bertindak sebagai dokter pribadi yang

mengoordinasikan seluruh pelayanan kesehatan.

5. Apa yang dimaksud dengan keluarga ?

Menurut Wonca Classification Committee (1994)

Keluarga adalah sekelompok individu yang hidup bersama melalui

hubungan darah, persetujuan hukum dan ataupun adanya tanggung

jawab sosial.

Menurut UU RI No.23 Tahun 1992

9

Page 10: LAPORAN TUTORIAL.docx

Keluarga adalah pasangan suami istri dengan anggota keluarga

lainnya yaitu setiap orang yang tinggal serumah baik yang

mempunyai hubungan darah maupun tidak.

Menurut UU No.10 Tahun 1992

Keluarga adalah keluarga inti, yaitu unit terkecil dalam masyarakat

yang terdiri dari suami, istri, atau suami, istri dan anaknya atau

ayah dengan anaknay, atau ibu dengan anaknya.

6. Apa definisi Ilmu Kedokteran keluarga menurut IDI 1982 ?

Ilmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh spektrum

ilmu kedokteran yang orientasinya adalah untuk memberikan pelayanan

kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh

kepada satu kesatuan individu, keluarga dan masyarakat dengan

memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya.

7. Apa standar kompetensi dokter keluarga ?

Menurut PDKI tahun 2006

1. Kompetensi Dasar

a. Keterampilan komunikasi efektif

b. Keterampilan klinik dasar

c. Keterampilan menerapkan dasar-dasar ilmu biomedik, ilmu

klinik, ilmu perilaku, dan epidemiologi dalam praktik kedokteran

keluarga.

d. Keterampilan mengelola masalah kesehatan pada individu,

keluarga,ataupun masyarakat secara komprehensif, holistik,

berkesinambungan, terkoordinir dan bekerja sama dalam konteks

pelayanan kesehatan primer.

e. Mampu memanfaatkan, menilai secara kritis dan mengelola

informasi.

f. Mampu mawas diri dan belajar sepanjang hayat.

g. Sadar etika, moral, dan profesionalisme dalam praktik.

2. Ilmu dan Keterampilan Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu Utama

10

Page 11: LAPORAN TUTORIAL.docx

a. Bedah

b. Penyakit Dalam

c. Kebidanan & penyakit kandungan

d. Kesehatan Anak

e. THT

f. Mata

g. Kulit dan kelamin

h. Psikiatri

i. Saraf

j. Kedokteran komunitas

3. Keterampilan klinis Layanan Primer Lanjut

a. Keterampilan melakukan ”health screening”

b. Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium lanjut

c. Membaca hasil EKG

d. Membaca hasil USG

e. BTLS, BCLS dan BPLS

4. Keterampilan Pendukung

a. Riset

b. Mengajar kedokteran keluarga

5. Ilmu dan Keterampilan Kliinis Layanan Primer Cabang Ilmu

Pelengkap

a. Semua cabang ilmu kedokteran lainnya

b. Memahami dan menjembatani pengobatan alternatif

6. Ilmu dan Keterampilan Manajemen Klinis

a. Manajemen klinik dokter keluarga

8. Apa standar pelayanan kedokteran keluarga ?

A. Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik (Standards of Clinical

Care)

1. Standar Pelayanan Paripurna (Standard of Comprehensive of Care)

- Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang

- Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (promotive)

- Pencegahan penyakit dan proteksi khusus (preventive and spesific

protection)

11

Page 12: LAPORAN TUTORIAL.docx

- Deteksi dini

- Pemulihan kesehatan (curatve)

- Pencegahan kecacatan (disability limitation)

- Rehabilitasi medis dan sosial (rehabilitation)

- Kemampuan sosial keluarga

- Etik medikolegal

2. Standar Pelayanan Medis (Standard of Medical Care)

Pelayanan kedokteran secara lege artis.

- Anamnesis

- Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

- Penegakan diagnosis dan diagnosis banding

- Prognosis

- Konseling

- Konsultasi

- Rujukan

- Tindak lanjut

- Tindakan

- Pengobatan rasional

- Pembinaan keluarga

3. Standar Pelayanan Menyeluruh (Standard of Holistic of Care)

- Pasien adalah manusia seutuhnya (fisik, mental sosial dan spiritual)

- Pasien adalah bagaian dari keluarga dan lingkungannya

- Pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnya.

4. Standar Pelayanan Terpadu (Standard of Integration of Care)

- Koordinator penatalaksanaan pasien

- Mitra dokter – pasien

- Mitra lintas sektoral medis

- Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medik

5. Standar Pelayanan Berkesinambung (Standard of Continuum Care)

- Pelayanan proaktif

- Rekam medis berkesinambungan

- Pelayanan efektif – efisien

- Pendampingan

B. Standar Perilaku dalam Praktik (Standards of Behavior in Practice)

12

Page 13: LAPORAN TUTORIAL.docx

1. Standar Perilaku terhadap Pasien (Patient – Physician Relationship

Standard)

- Informasi memperoleh pelayanan

- Masa konsultasi

- Informasi medis menyeluruh

- Komunikasi efektif

- Menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter

2. Standar Perilaku dengan Mitra Kerja di Klinik (Standard of Partners

Relationship in Practice)

- Hubungan professional dalam klinik

- Bekerja dalam tim

- Pemimpin klinik

3. Standar Perilaku dengan Sejawat (Standard of Working with

Colleagues)

- Hubungan profesional antar profesi

- Hubungan baik sesame dokter

- Perkumpulan profesi

4. Standar Pengembangan Ilmu dan Keterampilan Praktik (Standard of

Knowledge and Skill Development)

- Mengikuti kegiatan ilmiah

- Program jaga mutu

- Partisipasi dalam kegiatan pendidikan

- Penelitian dalam praktik

- Penulisan ilmiah

5. Standar Partisipasi dalam Kegiatan Masyarakat di Bidang Kesehatan

(Standard of Community Leader)

- Menjadi anggota perkumpulan sosial

- Partisipasi dalam kegiatan kesehatan masyarakat

- Partisipasi dalam penanggulangan bencana di sekitarnya

C. Standar Pengelolaan Praktik (Standards of Practice Management)

1. Standar Sumber Daya Manusia (Standard of Human Resources)

- Dokter keluarga

- Perawat

- Bidan

13

Page 14: LAPORAN TUTORIAL.docx

- Administrator klinik

2. Standar Manajemen Keuangan (Standard of Finance Management)

- Pencatatatan keuangan

- Jenis sistem pembiayaan praktik

3. Standar Manajemen Klinik (Standard of Management of Clinic for

Practice)

- Pembagian kerja

- Program pelatihan

- Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

- Pembahasan administrasi klinik

D. Standar Sarana dan Prasarana (Standards of Facilities)

1. Standar Fasilitas Praktik (Standard of Practice Facilities)

- Fasilitas untuk praktik

- Kerahasiaan dan privasi

- Bangunan dan interior

- Alat komunikasi

- Papan nama

2. Standar Peralatan Klinik (Standard of Practice Equipments)

- Peralatan medis

- Peralatan penunjang medis

- Peralatan non medis

3. Standar Proses-proses Penunjang Praktik (Standard of Clinical

Supports Process)

- Pengelolaan rekam medis

- Pengelolaan rantai dingin

- Pengelolaan pencegahan infeksi

- Pengelolaan limbah

- Pengelolaan air bersih

- Pengelolaan obat

9. Bagaimana prosedur mendapatkan SIP dokter keluarga ?

14

Page 15: LAPORAN TUTORIAL.docx

10. Bagaimana desain tempat praktek dokter keluarga ?

15

Page 16: LAPORAN TUTORIAL.docx

11. Bagaimana bentuk pembayaran jasa dokter keluarga ?

Pelayanan kedokteran keluarga mengelola keuangannya dengan

manajemen keuangan profesional. Keuangan dalam praktek dokter

keluarga tercatat secara seksama dengan cara yang umum dan bersifat

transparansi. Selain itu, manajemen keuangan pelayanan kedokteran

keluarga dikelola sehingga dapat mengikuti sistem pembayaran praupaya

pembiayaan melalui program asuransi kesehatan (health insurance)

maupun sistem pembiayaan fee for service.

Dari dua cara pembiayaan yang dikenal tersebut, yang dinilai sesuai untuk

pelayanan dokter keluarga hanyalah pembiayaan melalui program asuransi

kesehatan saja. Mudah dipahami, karena untuk memperkecil risiko biaya,

program asuransi sering menerapkan prinsip membagi risiko (risk sharing)

dengan penyelenggara pelayanan, yang untuk mencegah kerugian, tidak

ada pilihan lain bagi penyelenggara pelayanan tersebut, kecuali berupaya

memelihara dan meningkatkan kesehatan, dan atau mencegah para anggota

keluarga yang menjadi tanggungannya untuk tidak sampai jatuh sakit

16

Page 17: LAPORAN TUTORIAL.docx

1. Sistem langsung (fee for service)

Pasien membayar langsung jasa medik setelah berobat ke dokter.

Hampir 80% terjadi dalam masyarakat. Mekanisme pembayaran

langsung telah menimbulkan ketidakadilan distributif dimana banyak

pasien “miskin” yang tambah miskin pada saat sakit; banyak tenaga

kesehatan yang imbalan jasa profesionalnya masih--“berbisnis” atau

terpaksa—berorientasi dari orang sakit).

2. Sistem praupaya

Dilakukan dengan perhitungan per-kapitasi/per-kepala seperti pada

sistem dokter keluarga yang diharapkan dapat menjalankan fungsinya

sebagai seorang dokter (care provider, decision maker, communicator,

community leader, manager) secara profesional. Dalam sistem ini

dokter dibayar dimuka dengan tanggung-jawab memelihara kesehatan

keluarga. Sisa manajemen dana yang dititipkan ke dokter keluarga

merupakan income (jasa pemeliharaan kesehatan) dari dokter tersebut

atas jasanya memelihara kesehatan keluarga. Teknis mekanisme

rujukan dari dokter keluarga ke dokter spesialis (pelayanan tingkat

lanjut) diluar skema pembiayaan di atas, yang umumnya bersifat

reimburse dari lembaga nirlaba (atau co-payment dari dokter keluarga)

ke dokter spesialis.

Mengingat bentuk pembayaran pra-upaya banyak menjanjikan

keuntungan, maka pada saaat ini bentuk pembayaran pra-upaya

tersebut banyak diterapkan. Pada dasarnya ada tiga bentuk pembiayaan

secara pra-upaya yang dipergunakan. Ketiga bentuk yang dimaksud

adalah:

a) Sistem kapitasi (capitation system), yang dimaksud dengan sistem

kapitasi adalah sistem pembayaran dimuka yang dilakukan oleh

badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan kesehatan

berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung untuk setiap peserta

untuk jangka waktu tertentu. Dengan sistem pembayaran ini, maka

besarnya biaya yang dibayar oleh badan asuransi kepada

penyelenggara pelayanan yang tidak ditentukan oleh frekwensi

penggunaan pelayanan kesehatan oleh peserta, melainkan

17

Page 18: LAPORAN TUTORIAL.docx

ditentukan oleh jumlah peserta dan kesepakatan jangka waktu

jaminan.

b) Sistem paket (packet system), yang dimaksud dengan sistem paket

adalah sistem pembayaran di muka yang dilakukan oleh badan

asuransi kepada penyelenggara pelayanan kesehatan berdasarkan

kesepakatan harga yang dihitung untuk suatu paket pelayanan

kesehatan tertentu. Dengan sistem pembayaran ini, maka besarnya

biaya yang dibayar oleh badan asuransi kepada penyelenggara

pelayanan kesehatan tidak ditentukan oleh macam pelayanan

kesehatan yang diselenggarakan, melainkan oleh paket pelayanan

kesehatan yang dimanfaatkan. Penyakit apapun yang dihadapi, jika

termasuk dalam satu paket pelayanan yang sama, mendapatkan

biaya dengan besar yang sama. Sistem pernbiayaan paket ini

dikenal pula dengan nama sistem pembiayaan kelompok diagnosis

terkait (diagnosis related group) yang di banyak negara maju telah

lama diterapkan.

c) Sistem anggaran (budget system), yang dimaksud dengan sistem

anggaran adalah sistem pembayaran di muka yang dilakukan oleh

badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan kesehatan

berdasarkan kesepakatan harga, sesuai dengan besarnya anggaran

yang diajukan penyelenggara pelayanan kesehatan. Sama halnya

dengan sistern paket, pada sistem anggaran ini, besarnya biaya

yang dibayar oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan

kesehatan tidak ditentukan oleh macam pelayanan kesehatan yang

diselenggarakan, melainkan oleh besarnya anggaran yang telah

disepakati.

12. Apa perbedaan praktek umum dan dokter keluarga ?

Perbedaan Dokter keluarga Dokter Umum

Definisi Dokter yang memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus dalam bidang kedokteran keluarga yang diperoleh dari pendidikan khusus dalam bidang tersebut, sehingga kemudian memiliki

Dokter praktik umum, adalah setiap dokter yang melakukan pelayanan kesehatan dan asuhan medis yang dilakukan sendiri atau bersama dalam bentuk organisasi serta menjalankan kegiatan pelayanan tingkat

18

Page 19: LAPORAN TUTORIAL.docx

kompetensi dan kewenangan untuk bekerja dalam profesi dokter keluarga

primer sesuai dengan peraturan setempat.

Sistem kerja Promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

Bersifat kuratif

Pembiayaan Pembiayaan di awal dari pemerintah

Mandiri dari perorangan

Sasaran Keluarga sebagai satu unit Masyarakat Umum, perorangan

Tempat Praktik Melayani pasien ditempat praktek (klinik dokter keluarga), di rumah dan di rumah sakit.

Tempat Praktik Pribadi

Pelayanan pelayanan kedokteran yang paripurna (komprehensif)

Kuratif

13. Apa yang dimaksud dengan praktek dokter keluarga mandiri ?

Praktek dokter keluarga mandiri (PDKM) akan menjadi komplemen

puskesmas dengan peran sebagai ujung tombak upaya kesehatan

perorangan dengan sasaran individu/keluarga yang berada dalam wilayah

pelayanannya. Kata ”mandiri” dalam PDKM menyiratkan pengertian ”self

employed job” atau dokter yang menjalankan profesinya di PDKM bekerja

untuk dirinya sendiri, bukan PNS atau pegawai dari suatu institusi.

14. Bagaimana konsep dokter keluarga dalam Sistem Kesehatan Nasional

(SKN) RI ?

Sistem kesehatan adalah semua kegiatan yang secara bersama-sama

diarahkan untuk mencapai tujuan utama berupa peningkatan dan

pemeliharaan kesehatan. Kegiatan yag tercakup dalam sistem kesehatan

dapat dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu pemberian pelayanan

kesehatan dan pembiayaan upaya kesehatan. Sistem kesehatan memiliki 4

fungsi yaitu:

Pelayanan kesehatan : merupakan proses memberikan dan mengelola

masukan di dalam kegiatan produksi jasa kesehtan yang terjadi dalam

suatu tatanan organisasi tertentu. Kesemuanya itu mengarah kepada

dilakukannya serangkaian intervensi terhadap masalah- masalah

kesehatan yang ada. Pelayanan kesehatan terbagi menjadi pelayanan

19

Page 20: LAPORAN TUTORIAL.docx

individu dan pelayanan masyarakat. Dokter keluarga merupakan

penggerak dari pelayanan kesehatan individu.

Pembiayaan kesehatan : adalah proses penarikan dana dari sumber

dana (primer yaitu rumah tangga atau perusahaan, maupun sekunder

yaitu pemerintah dan lembaga-lembaga donor), penghimpun dana

tersebut di badan-badan tertentu dan pengalokasian dana untuk

kegiatan-kegiatan para pemberi pelayanan

Sumber daya kesehatan : tidak hanya berupa dana, tetapi juga tenaga

kesehatan, obat, peralatan kesehatan, prasarana dan sarana kesehatan,

serta ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.

Pengawasan dan pengarahan : adalah fungsi yang harus dipegang

oleh aparat pemerintah yang bertanggung jawab di bidang kesehatan.

Pengawasan dan pengarahan ini pada hakikatnya terdiri atas

penetapan kebijakkan kesehatan, pengaturan di bidang kesehatan,

serta penilaian kinerja dan penyediaan informasi kesehatan.

15. Apa saja jenis pelayanan kedokteran ? Jelaskan !

1. Pelayanan Kedokteran Tingkat Pertama

Pelayanan kedokteran yang bersifat pokok yang sangat dibutuhkan

oleh sebagian besar masyarakat. Pada umumnya pelayanan kedokteran

tingkat pertama bersifat pelayanan rawat jalan.

2. Pelayanan Kedokteran Tingkat Kedua

Pelayanan kedokteran yang membutuhkan pelayanan spesialis.

3. Pelayanan kedokteran Tingkat Ketiga

Pelayanan kedokteran yang bersifat lebih kompleks dan umumnya

diselenggarakan oleh tenaga subspesialis.

16. Apa yang dimaksud dengan pelayanan dokter komprehensif dan

menyeluruh ?

Standar pelayanan paripurna ( comprehensive)

Adalah pelayanan medis strata pertama untuk semua orang yang

bersifat paripurna, yaitu termasuk pemeliharaan dan peningkatan

kesehatan, pencegahan penyakit dan proteksi khusus, pemulihan

kesehatan, pencegahan kecacatan, dan rehabilitasi setelah sakit dengan

20

Page 21: LAPORAN TUTORIAL.docx

memperhatikan kemampuan sosial serta sesuai dengan medikolegal

etika kedokteran.

Standar pelayanan menyeluruh.

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat menyeluruh, yaitu

peduli bahwa pasien adalah manusia seutuhnya yang terdiri dari fisik,

mental, sosial, dan spiritual, serta berkehidupan ditengah lingkungan

fisik dan sosialnya. Selain itu, pasien juga dipandang sebagai bagian

dari keluarga dan lingkungannya dan pelayanan menggunakan segala

sumber di sekitarnya.

IV. Hipotesis

Dr.Sukses, seorang UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) di Puskesmas

“Makmur” belum menerapkan konsep Pelayanan Kedokteran Primer dan dr.Arif

sudah melakukan Pelayanan Primer dengan fasilitas yang kurang memadai.

V. Kerangka Konsep

VI. Keterbatasan Pengetahuan dan Learning Issues

What I

KnowWhat I Dont Know

What I have to

ProveSource

Dr. Sukses (dokter umum)

Dr. Arif (dokter keluarga)

Praktek umum dengan pendekatan keluarga

Praktek kedokteran keluarga

Pelayanan Kedokteran Primer

21

Page 22: LAPORAN TUTORIAL.docx

Dokter

KeluargaDefinisi

Kompetensi, standar

pelayanan, tugas,

Internet

Text book

JournalUpaya

Kesehatan

Upaya Kesehatan

Masyarakat, Upaya

Kesehtan Perorangan

BAB III

SINTESIS

22

Page 23: LAPORAN TUTORIAL.docx

3.1 Dokter Keluarga

Dokter keluarga adalah dokter yang dapat melaksanakan pelayanan

kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia

tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai

bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila

perlu aktif menhunjungi penderita dan keluarganya (Ikatan Dokter Indonesia,

1982).

Ruang Lingkup Pelayanan Dokter Keluarga

Batasan pelayanan dokter kelurga banyak macamnya. Dua diantaranya yang

dipandang cukup penting adalah:

Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang

menyeluruh yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai

suatu unit, dimana tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan

tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien, juga tidak

oleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja.

Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan spesialis yang luas yang

bertitik tolak dari suatu pokok ilmu yang dikembangkan dari berbagai

disiplin ilmu lainnya terutama ilmu penyakit dalam, ilmu kesehatan

anak, ilmu kebidanan dan kendungan, ilmu bedah serta ilmu ekdokteran

jiwa, yang secara keseluruhan membentuk kesatuan yang terpadu,

diperkaya dengan ilmu perilaku, biologis, dan ilmu-ilmu klinis dan

karenanya mampu mempersiapkan dokter untuk memiliki peranan yang

unik dalam menyelenggarakan penatalaksanaan pasien, penyelesaian

masalah, pelayanan konseling, serta dapat bertindak sebagai dokter

pribadi yang mengoordinasikan seluruh pelayanan kesehatan.(The

American Academy of Family Physician, 1969)

Pelayanan Dokter Keluarga melibatkan Dokter Keluarga (DK) sebagai

penyaring di tingkat primer, dokter Spesialis (DSp) di tingkat pelayanan

sekunder, rumah sakit rujukan, dan pihak pendana yang kesemuanya bekerja

sama dibawah naungan peraturan dan perundangan. Pelayanan

diselenggarakan secara komprehensif, kontinu, integratif, holistik, koordinatif,

dengan mengutamakan pencegahan, menimbang peran keluarga dan

lingkungan serta pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada semua pasien

tanpa memandang jenis kelamin, usia ataupun jenis penyakitnya.

23

Page 24: LAPORAN TUTORIAL.docx

Tugas Dokter Keluarga

Tugas dari dokter keluarga adalah :

a. Menyelenggarakan pelayanan primer secara paripurna menyuruh, dan

bermutu guna penapisan untuk pelayanan spesialistik yang diperlukan,

b. Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan

tepat,

c. Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat

sehat dan sakit,

d. Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan keluarga

e. Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan

taraf kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi,

f. Menangani penyakit akut dan kronik,

g. Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke RS,

h. Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke dokter spesialis

atau dirawat di RS,

i. Memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan,

j. Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya,

k. Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk kepentingan pasien,

l. Menyelenggarakan rekam medis yang memenuhi standar,

m. Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran secara umum

dan ilmu kedokteran keluarga secara khusus.

Tujuan Pelayanan Dokter Keluarga

o Tujuan umum

Terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga.

o Tujuan khusus

Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih

efektif dan efisien.

Prinsip Dokter Keluarga

Prinsip pelayanan Dokter keluarga mempunyai 9 prinsip, yaitu:

- Komprehensif dan holistik

- Kontinu

- Mengutamakan pencegahan

- Koordinatif dan kolaboratif

24

Page 25: LAPORAN TUTORIAL.docx

- Personal sebagai bagian integral dari keluarganya

- Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan

- Menjunjung tinggi etika, moral dan hokum.

- Sadar biaya dan sadar mutu

- Dapat diaudit dan dipertanggung jawab.

Tugas Dokter Keluarga

- Menapis kebutuhan sosialitik

- Mendiagnosis cepat dan mengobati cepat-tepat

- Memberikan pelayanan aktif saat sehat dan sakit

- Melayani individu dan keluarganya

- Membina dan mengikutsertakan keluarga dalam upaya penanganan

penyakit

- Menangani penyakit akut dan kronik

- Melakukan kerjasama dengan seluruh pengandil

- Melakukan tindak awal persiapan rujukan

- Memantau pasien yang dirujuk

- Bertanggungjawab atas pasien yang dirujuk

- Bertindak sebagai mitra, penasihat, dan konsultan.

- Menyelenggarakan upaya promotif dan preventif.

Kewajiban Dokter Keluarga

- Menyelenggarakan pelayanan primer secara paripurna menyuruh, dan

bermutu guna penapisan untuk pelayanan spesialistik yang diperlukan

- Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat

- Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat

sehat dan sakit

- Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan keluarganya

- Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan

taraf kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi

- Menangani penyakit akut dan kronik

- Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke RS

- Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter Spesialis

atau dirawat di RS

- Memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan

- Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya

25

Page 26: LAPORAN TUTORIAL.docx

- Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk kepentingan pasien

- Menyelenggarakan rekam Medis yang memenuhi standar

- Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran secara umum

dan ilmu kedokteran keluarga secara khusus

Wewenang Dokter Keluarga

Wewenang dari dokter keluarga adalah :

a. Menyelenggarakan rekam medis yang memenuhi standar

b. Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi masyarakat

c. Melaksanakan tindak pencegahan penyakit

d. Mengobati penyakit akut dan kronik di tingkat primer

e. Mengatasi keadaan gawat darurat pada tingkat awal

f. Melakukan tindak pra bedah, bedah minor, perawatan pasca bedah di

unit pelayanan primer

g. Melakukan perawatan sementara,

h. Menerbitkan surat keterangan medis

i. Memberikan masukan untuk keperluan pasien rawat inap

j. Memberikan perawatan dirumah untuk keadaan khusus.

Peran Dokter Keluarga dalam Sistem Kesehatan Nasional

Sistem kesehatan adalah semua kegiatan yang secara bersama-sama

diarahkan untuk mencapai tujuan utama berupa peningkatan dan pemeliharaan

kesehatan. Kegiatan yag tercakup dalam sistem kesehatan dapat dibedakan ke

dalam dua kelompok, yaitu pemberian pelayanan kesehatan dan pembiayaan

upaya kesehatan. Sistem kesehatan memiliki 4 fungsi yaitu:

Pelayanan kesehatan : merupakan proses memberikan dan mengelola

masukan di dalam kegiatan produksi jasa kesehtan yang terjadi dalam

suatu tatanan organisasi tertentu. Kesemuanya itu mengarah kepada

dilakukannya serangkaian intervensi terhadap masalah- masalah

kesehatan yang ada. Pelayanan kesehatan terbagi menjadi pelayanan

individu dan pelayanan masyarakat. Dokter keluarga merupakan

penggerak dari pelayanan kesehatan individu.

Pembiayaan kesehatan : adalah proses penarikan dana dari sumber dana

(primer yaitu rumah tangga atau perusahaan, maupun sekunder yaitu

pemerintah dan lembaga-lembaga donor), penghimpun dana tersebut di

26

Page 27: LAPORAN TUTORIAL.docx

badan-badan tertentu dan pengalokasian dana untuk kegiatan-kegiatan

para pemberi pelayanan

Sumber daya kesehatan : tidak hanya berupa dana, tetapi juga tenaga

kesehatan, obat, peralatan kesehatan, prasarana dan sarana kesehatan,

serta ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.

Pengawasan dan pengarahan : adalah fungsi yang harus dipegang oleh

aparat pemerintah yang bertanggung jawab di bidang kesehatan.

Pengawasan dan pengarahan ini pada hakikatnya terdiri atas penetapan

kebijakkan kesehatan, pengaturan di bidang kesehatan, serta penilaian

kinerja dan penyediaan informasi kesehatan.

Standar Pelayanan Kedokteran Keluarga

1. Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik (Standards of Clinical Care)

a. Standar Pelayanan Paripurna (Standard of Comprehensive of Care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga adalah pelayanan medis

strata pertama untuk semua orang yang bersifat paripurna

(comprehensive), yaitu termasuk pemeliharaan dan peningkatan

kesehatan (promotive), pencegahan penyakit dan proteksi khusus

(preventive and specific protection), pemulihan kesehatan (curative),

pencegahan kecacatan (disability limitation) dan rehabilitasi setelah sakit

(rehabilitation) dengan memperhatikan kemampuan social serta sesuai

dengan medikolegal etika kedokteran.

1) Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang

Pelayanan dokter keluarga merupakan praktik umum dengan

pendekatan kedokteran keluarga yang memenuhi standar pelayanan

dokter keluarga dan diselenggarakan oleh dokter yang sesuai dengan

standar profesi dokter keluarga serta memiliki surat ijin pelayanan

dokter keluarga dan surat persetujuaan tempat praktik.

2) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk memerhatikan

pemeliharaan kesehatan dan peningkatan kesehatan pasien dan

keluarganya.

3) Pencegahan penyakit dan proteksi khusus

27

Page 28: LAPORAN TUTORIAL.docx

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk menggunakan

segala kesempatan dalam menerapkan pencegahan masalah kesehatan

pada pasien dan keluarganya.

4) Deteksi dini

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk menggunakan

segala kesempatan dalam melaksanakan deteksi dini penyakit dan

melakukan penatalaksanaan yang tepat untuk itu.

5) Kuratif medis

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk melaksanakan

pemulihan kesehatan dan pencegahan kecacatan pada strata

pelayanan tingkat pertama, termasuk kegawatdaruratan medis, dan

bila perlu akan dikonsultasikan dan atau dirujuk ke pusat pelayanan

kesehatan dengan strata yang lebih tinggi

6) Rehabilitasi medis dan social

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk menerapkan segala

kesempatan rehabilitasi pada pasien dan atau keluarganya setelah

mengalami masalah kesehatan atau kematian baik dari segi fisik, jiwa

maupun social.

7) Kemampuan social keluarga

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk memerhatikan

kondisi social pasien dan keluarganya.

8) Etik medikolegal

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem yang sesuai dengan

medikolegal dan etik kedokteran.

b. Standar pelayanan medis (standartd of medical care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga merupakan pelayanan medis

yang melaksanakan pelayanan kedokteran secara lege artis.

1) Anamnesis

Pelayanan dokter keluarga melaksanakan anamnesis dengan

pendekatan pasien (patient-centered approach) dalam rangka

memperoleh keluhan utama pasien, kekhawatiran dan harapan pasien

mengenai keluhannya tersebut, serta memperoleh keterangan untuk

dapat menegakkan diagnosis.

28

Page 29: LAPORAN TUTORIAL.docx

2) Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

Dalam rangka memperoleh tanda-tanda kelaianan yang menunjang

diagnosis atau menyingkirkan diagnosis banding, dokter keluarga

melakukan pemeriksaan fisik secara holistic; dan bila perlu

mengajurkan pemeriksaan penunjang secara rasianol, efektif dan

efesien demi kepentingan pasien semata.

3) Penegakkan diagnosis dan diagnosis banding

Pada setiap pertemuan, dokter keluarga menegakkan diagnosis kerja

dan beberapa diagnosis banding yang mungkin dengan pendekatan

diagnosis holistic.

4) Prognosis

Pada setap penegakkan diagnosis, dokter keluarga menyimpulkan

prognosis pasien berdasarkan jenis diagnosis, derajat keparahan, serta

tanda bukti terkini (evidence based).

5) Konseling

Untuk membantu pasien (dan keluarga) menentukan pilihan terbaik

penatalaksaan untuk dirinya, dokter keluarga melaksanakan konseling

dengan kepeduliaan terhadap perasaan dan persepsi pasien (dan

keluarga) pada keadaan disaat itu

6) konsultasi

Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan konsultasi

kedokter lain yang dianggap lebih piawai dan atau berpengalaman.

Konsultasidapat dilakukan kepada dokter keluarga lain, dokter

keluarga konsultan, doter spesialis, atau dinas kesehatan, demi

kepentingan pasien semata.

7) Rujukan

Pada saat-saat dinilai perlu, doker keluarga melakukan rujukan ke

dokter lain yang dianggap lebih piawai dan atau berpengalaman.

Rujukan dapat dilakukan kepada dokter keluarga lain, dokter keluarga

konsultan, dokter spesialis, rumah sakit atau dinas kesehatan, demi

kepentingan pasien semata.

29

Page 30: LAPORAN TUTORIAL.docx

8) Tindak lanjut

Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga menganjurkan untuk

dapat dilaksanakan tindak lanjut pada pasien, baik dilaksanakan

diklinik, maupun ditempat pasien.

9) Tindakan

Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga memberikan tindakan

medis yang rasional pada pasien, sesuai dengan kewenangan dokter

praktik distrata pertama, dan demi kepentingan pasien.

10) Pengobatan rasional

Pada setiap anjuran pengobatan, dokter keluarga melaksanakannya

dengan rasional, berdasarkan tanda bukti (evidence based) yang sahih

dan terkini, demi kepentingan pasien.

11) Pembinaan keluarga

Pada saat-saat dinilai bahwa penatalaksanaan pasien akan berhasil

lebih baik, bila adanya partisipasi keluarga, maka dokter keluarga

menawarkan pembinaan keluarga, termasuk konseling keluarga.

c. Standar pelayanan menyeluruh (standard of holistic of care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat menyeluruh, yaitu

peduli bahwa pasien adalah seorang manusia seutuhnya yang terdiri dari

fisik, mental, dan spiritual, serta berkehidupan ditengah lingkungan fisik

dan sosialnya.

1) Pasien adalah manusia seutuhnya

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk memandang pasien

sebagai manusia yang seutuhnya.

2) Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk memandang pasien

sebagai bagian dari keluarga pasien, dan memerhatikan bahwa

keluarga pasien dapat memengaruhi dan atau dipengaruhi oleh situasi

dan kondisi kesehatan pasien.

3) Pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnya

Pelayanan dokter keluarga mendayagunakan segala sumber di sekitar

kehidupan pasien untuk meningkatkan keadaan kesehatan pasien dan

keluarganya.

30

Page 31: LAPORAN TUTORIAL.docx

d. Standar pelayanan terpadu (standard of integration of care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat terpadu, selain

merupakan kemitraan antara dokter dengan pasien pada saat proses

penatalaksanaan medis, juga merupakan kemitraan lintas pogram dengan

berbagai institusi yang menunjang pelayanan kedokteran, baik dari formal

maupun informal.

1) Koordinator penatalaksanaan pasien

Pelayanan dokter keluarga merupakan koordinator dalam

penatalaksanaan pasien yang diselenggarakan bersama, baik bersama

antar dokter-pasien-keluarga, maupun bersama antar-dokter-pasien-

dokter spesialis/rumah sakit.

2) Mitra dokter-pasien

Pelayanan dokter keluarga merupakan keterpaduan kemitraan antara

dokter dan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis.

3) Mitra lintas sektoral medis

Pelayanan dokter keluarga bekerja sebagai mitra penyedia pelayanan

kesehatan dengan berbagai sektor pelayanan kesehatan formal

disekitarnya.

4) Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimeter medik

Pelayanan dokter keluarga memedulikan dan memerhatikan

kebutuhan dan perilaku pasien dan keluarganya sebagai masyarakat

yang menggunakan berbagai pelayanan kesehatan nonformal di

sekitarnya.

e. Standar pelayanan bersinambung (standard of continuum care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga merupakan pelayanan

bersinambung, yang melaksanakan pelayanan kedokteran secara efektif

efesien, proaktif dan terus menerus demi kesehatan pasien.

1) Pelayanan proaktif

Pelayanan dokter keluarga menjaga kesinambungan layanan secara

proaktif.

2) Rekam medis bersinambung

Informasi dalam riwayat kesehatan pesien sebelumnya dan pada saat

datang, digunakan untuk memastikan bahwa penatalaksanaan yang

diterapkan telah sesuai untuk pasien yang bersangkutan.

31

Page 32: LAPORAN TUTORIAL.docx

3) Pelayanan efektif – efisien

Pelayanan dokter keluarga menyelenggarakan pelayanan rawat jalan

efektif dan efisien bagi pasien, menjaga kualitas, sadar mutu, dan

sadar biaya.

4) Pendampingan

Pada saat-saat dilaksanakan konsultasi dan/atau rujukan, pelayanan

dokter keluarga menawarkan kemudian melaksanakan pendampingan

pasien, demi kepentingan pasien.

Klasifikasi klinik dokter keluarga

3.2 Upaya Kesehatan

Upaya kesehatan diselenggarakan dengan upaya peningkatan,

pencegahan, pengobatan, dan pemulihan. Subsistem upaya kesehatan terdiri

dari dua unsur utama, yakni upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya

kesehatan perorangan (UKP).

UKM adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau

masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta

mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat.

UKM mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan,

pemberantasan penyakit menular, kesehatan jiwa, pengendalian penyakit tidak

menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan

32

Page 33: LAPORAN TUTORIAL.docx

gizi masyarakat, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan

penggunaan zat aditif.

UKP adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau

masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta

mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan

perorangan. UKP mencakup upaya upaya promosi kesehatan, pencegahan

penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan

pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan. Dalam U KP juga

termasuk pengobatan tradisional dan alternative serta pelayanan kebugaran

fisik dan kosmetika.

Kedua upaya kesehatan tersebut bersinergi dan dilengkapi dengan

Berbagai upaya kesehatan penunjang. Upaya penunjang untuk UKM antara

lain adalah pelayanan laboratorium kesehatan masyarakat dan pelayanan

sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lainnya. Sedangkan

upaya penunjang untuk UKP antara lain adalah layanan laboratorium klinik,

apotek, optik, dan toko obat.

Penyelenggaraan sub sistem upaya Kesehatan mengacu pada prinsip

prinsip sebagai berikut :

UKM terutama diselenggarakan oleh pemerintah dengan peran aktif

masyarakat dan swasta.

UKP diselenggarakan oleh masyarakat, swasta dan pemerintah.

Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh swasta harus memperhatikan

fungsi social.

Penyelenggaraan upaya kesehatan harus bersifat menyeluruh, terpadu,

berkelanjutan , terjangkau, berjenjang, profesional, dan bermutu.

Penyelenggaraan upaya kesehatan, termasuk pengobatan tradisional dan

alternatif, harus tidak bertentangan dengan kaidah ilmiah.

Penyelenggaraan upaya kesehatan harus sesuai dengan nilai dan norma

sosial budaya, moral, dan etika profesi

Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

a. UKM strata pertama

UKM strata pertama adalah UKM tingkat dasar, yaitu yang

mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan dasar yang

ditujukan kepada masyarakat. Ujung tombak penyelenggara U KM strata

33

Page 34: LAPORAN TUTORIAL.docx

pertama adalah puskesmas yang didukung secara lintas sector dan didirikan

sekurang-kurangnya satu di setiap kecamatan. puskesmas bertanggung

jawab atas masalah kesehatan di wilayah kerjanya.

Terdapat tiga fungsi utama Puskesmas, yakni sebagai:

o pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

o pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan

o pusat pelayanan kesehatan tingkat dasar.

Sekurang-kurangnya ada enam jenis pelayanan tingkat dasar yang harus

dilaksanakan oleh Puskesmas yakni, promosi kesehatan; kesehatan ibu dan

anak, dan keluarga berencana; perbaikan gizi; kesehatan lingkungan;

pemberantasan penyakit menular; pengobatan dasar.

b. UKM strata kedua

Yang dimaksud dengan UKM strata kedua adalah UKM tingkat

lanjutan, yaitu yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi

kesehatan spesialistik yang ditujukan kepada masyarakat. Penanggung

jawab UKM strata kedua adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang

didukung secara lintas sektor. D inas Kesehatan Kabupaten/Kota

mempunyai dua fungsi utama yakni fungsi manajerial dan fungsi teknis

kesehatan. Fungsi manajerial mencakup perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan

pembangunan kesehatan di kabupaten/kota.

Fungsi teknis kesehatan mencangkup penyediaan pelayanan kesehatan

masyarakat tingkat lanjutan, yakni dalam rangka melayani kebutuhan

rujukan Puskesmas. Untuk dapat melaksanakan fungsi teknis kesehatan,

Dinas Kesehatan Kabupaten/ kota dilengkapi dengan berbagai unit

pelaksana teknis seperti unit pencegahan dan pemberantasan penyakit ;

promosi kesehatan ; pelayanan kefarmasian ; kesehatan lingkungan ;

perbaikan gizi ; dan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana. Unit-unit

tersebut disamping memberikan pelayanan langsung juga membantu

Puskesmas dalam bentuk pelayanan rujukan kesehatan masyarakat.

c. UKM strata ketiga

UKM strata ketiga adalah UKM tingkat unggulan, yaitu yang

mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan sub

34

Page 35: LAPORAN TUTORIAL.docx

spesialistik yang ditujukan kepada masyarakat. Penanggung jawab UKM

strata ketiga adalah Dinas Kesehatan Provinsi dan Departemen kesehatan

yang didukung secara lintas sektor. Dinas Kesehatan provinsi dan

Departemen kesehatan mempunyai dua fungsi, yakni fungsi manajerial dan

fungsi teknis kesehatan.

Fungsi manajerial mencakup perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian, serta pengawasan dan pertanggung-jawaban

penyelenggaraan pembangunan kesehatan di provinsi/nasional. Fungsi

teknis kesehatan mencakup penyediaan pelayanan kesehatan masyarakat

tingkat unggulan, yakni dalam rangka melayani kebutuhan rujukan dari

kabupaten/kota dan provinsi. Dalam melaksanakan fungsi teknis kesehatan,

dinas Kesehatan Provinsi dan Departemen kesehatan perlu didukung oleh

berbagai pusat unggulan yang dikelola oleh sector kesehatan dan sektor

pembangunan lainnya. Contoh pusat unggulan yang dimaksud adalah

Institut gizi Nasional,institut penyakit Infeksi Nasional, Institut Kesehatan

Jiwa Nasional, Institut Ketergantungan Obat Nasional, Institut promosi

Kesehatan Nasional, Institut Kesehatan Kerja Nasional, dan pusat

Laboratorium Nasional, Institut survailans dan Teknologi penyakit dan

Kesehatan Lingkungan.

Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)

UKP strata Pertama

Yang dimaksud dengan UKP strata pertama adalah UKP tingkat dasar,

yaitu yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan dasar

yang ditujukan kepada perorangan. Penyelenggara UKP strata pertama adalah

pemerintah, masyarakat,dan swasta yang diwujudkan melalui berbagai bentuk

pelayanan profesional, seperti praktik bidan, praktik perawat, praktik dokter,

praktik dokter gigi, poliklinik, balai pengobatan, praktik dokter/klinik 24 iam,

praktik bersama, dan rumah bersalin.

UKP strata pertama oleh pemerintah juga diselenggarakan oleh

puskesmas. Dengan demikian puskesmas memiliki dua fungsi pelayanan,

yakni pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan perorangan.

Untuk meningkatkan cakupan, Puskesmas dilengkapi dengan Puskesmas

Pembantu, puskesmas Keliling, pondok Bersalin Desa, dan Pos Obat Desa.

35

Page 36: LAPORAN TUTORIAL.docx

Pondok Bersalin Desa, dan Pos Obat Desa termasuk dalam sarana kesehatan

bersumber masyarakat.

Dalam UKP strata pertama juga termasuk pelayanan pengobatan

tradisional dan alternatif, serta pelayanan kebugaran fisik dan kosmetika.

Pelayanan pengobatan tradisional dan alternative yang diselenggarakan adalah

yang secara ilmiah telah terbukti keamanan dan khasiatnya.

Untuk masa mendatang, apabila system jaminan kesehatan nasional telah

berkembang, pemerintah tidak lagi menyelenggarakan UKP strata pertama

melalui Puskesmas. Penyelenggaraan UKP strata pertama akan diserahkan

kepada masyarakat dan swasta dengan menerapkan konsep dokter keluarga,

kecuali di daerah yang sangat terpencil masih dipadukan dengan pelayanan

puskesmas.

Perbedaan UKM dan UKPUKM

- Pelayanan kesehatan ini terutama ditujukan untuk meningkatkan

kesehatan (promotive) dan mencegah penyakit (preventive)

- Sasaran utamanya adalah kelompok dan masyarakat

UKP

- Pelayanan kesehatan ini terutama ditujukan untuk menyembuhkan

penyakit (curative) dan memulihkan kesehatan (rehabilitative)

- Sasaran utamanya adalah perseorangan dan keluarga

36

Page 37: LAPORAN TUTORIAL.docx

DAFTAR PUSTAKA

Lubis, F. 2008. DokterKeluarga Sebagai Tulang Punggung dalam Sistem Pelayanan

Kesehatan. Majalah Kedokt Indon Vol. 58, No.2 , hal. 27-34.

Prasetyawati, A.E. 2010. Kedokteran Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.

Wahyuni, A.S. 2003. Pelayanan Dokter Keluarga.

37