50
LAPORAN TUTORIAL BLOK 1 SKENARIO B DISUSUN OLEH Kelompok Tutorial VII Tutor : dr. Safyudin, M.Biomed. Zana Almira (04011281320007) Regina Paranggian (04011281320009) Revana Pramudita Khairunisa (04011381320001) Devi Agustini Rahayu (04011181320013) Maria Lisa Wijaya (04011181320015) Rafika (04011181320037) Miranda Alaska (04011181320039) Fellani (04011181320061) Eko Roharto Harahap (04011181320063) Rani Juliantika (04011181320089) Sherly Wahyuni (04011181320091) Dwi Nopianti (04011181320101) Rahma Putri Utami (04011181320103) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

Laporan Tutorial Skenario B Group 7

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Tutorial skenario B Blok 1 kelompok 7

Citation preview

LAPORANTUTORIAL BLOK 1

SKENARIO B

DISUSUN OLEH

Kelompok Tutorial VIITutor : dr. Safyudin, M.Biomed.

Zana Almira (04011281320007)Regina Paranggian (04011281320009)Revana Pramudita Khairunisa (04011381320001)Devi Agustini Rahayu (04011181320013)Maria Lisa Wijaya (04011181320015)Rafika (04011181320037)Miranda Alaska (04011181320039)Fellani (04011181320061)Eko Roharto Harahap (04011181320063)Rani Juliantika (04011181320089)Sherly Wahyuni (04011181320091)Dwi Nopianti (04011181320101)Rahma Putri Utami (04011181320103)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

SRIWIJAYATAHUN PELAJARAN 2013-2014

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Illahi Robbi, karena berkat limpahan rahmat dan hidayahnya jua-lah Penyusun bisa menyelesaikan tugas Laporan Tutorial ini dengan baik tanpa aral yang memberatkan.

Laporan ini disusun sebagai bentuk dari pemenuhan tugas Laporan Tutorial Skenario B yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, khususnya pada Blok Keterampilan Belajar, Komunikasi dan Dasar Ilmiah.

Terima kasih tak lupa pula Kami haturkan kepada tutor dr. Safyudin, M.Biomed., yang telah membimbing dalam proses tutorial ini, beserta pihak-pihak lain yang terlibat, baik dalam memberikan saran, arahan, dan dukungan materil maupun inmateril dalam penyusunan tugas laporan ini.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik yang membangun sangat Kami harapkan sebagai bahan pembelajaran yang baru bagi Penyusun dan perbaikan di masa yang akan datang.

Palembang, September 2013Penyusun

Kelompok Tutorial VII

KATA PENGANTAR ................................................................................................... 2

DAFTAR ISI .............................................................................................................. 3

SKENARIO B (Zaskia) ................................................................................................ 4

I. Klarifikasi Istilah ................................................................................................ 4

II. Identifikasi Masalah .......................................................................................... 5

III. Analisis Masalah ............................................................................................... 6

IV. Keterkaitan antar-Masalah ................................................................................ 20

V. Hipotesis .......................................................................................................... 21

VI. Identifikasi Topik Pembelajaran (Learning Issue)A. Matriks Identifikasi ....................................................................................... 21B. Sintesis Masalah

1. Kecurangan dan Kejahatan Akademik ...................................................... 212. Learning Skill .......................................................................................... 233. Adult Learning ........................................................................................ 254. Plagiarisme ............................................................................................. 265. Teknologi Informasi ................................................................................ 276. UBKM ...................................................................................................... 277. Komunikasi Efektif ................................................................................... 308. Time Managment .................................................................................... 31

VII. Kerangka Konsep ............................................................................................. 34

KESIMPULAN .......................................................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 36

Zaskia tidak lulus Blok 8 (Dinamika Biokimiawi Sistem Tubuh) karen melakukan kecurangan dalam ujian dan pembuatan assignment (karya tulis ilmiah). Zaskia tertangkap mencontek saat ujian dan karya tulis ilmiah Zaskia tidak dikerjakan dengan baik karena didalamnya terdapat kutipan kata-kata dari penulis lain serta terlambat dikumpulkan. Menurut dosen, Zaskia telah melakukan kecurangan akademik dan kejahatan akademik yang serius yaitu plagiarisme.

Zaskia merasa tidak senang karena menganggap dirinya tidak melakukan kecurangan, kemudian menjelek-jelekkan ketua dan sekertaris blok 8 di media sosial. Posting-an ini dibaca oleh dosen lain dan disampaikan ke ketua blok 8. Ketua blok merasa tersinggung dan melaporkan mahasiswa tersebut ke UBKM. Saat konseling di UBKM, Zaskia mengaku dirinya tidak mengutip kata-kata penulis secara langsung melainkan melaukan parafrase. Ia tidak mengerti bagaimana mengirim assignment melalui e-mail. Ia meminta pertolongan kakaknya untuk mengirim e-mail tanpa memberitahu batas waktu akhir pengumpulan tugas. Ternyata kakaknya baru mengirimkan assignment tersebut ke dosen 3 hari setelah batas waktu.

I. Klarifikasi Istilah

No.

Istilah Definisi

1 Dinamika Biokimiawi Ilmu yang mempelajari tentang peranan berbagai molekul dalam reaksi kimia dan proses yang berlangsung dalam makhluk hidup

2 Ujian Kegiatan yang dilakukan untuk menguji hasil belajar

3 Assignment Tugas atau sesuatu yang diberikan di luar kegiatan belajar untuk dikerjakan

4 Karya Tulis Ilmiah Suatu karangan bersifat keilmuan atau objektif berdasarkan penelitian

5 Mencontek Mengutip tulisan sebagaimana aslinya, menjiplak karena malas belajar

6 Kutipan Pengambilalihan satu atau lebih kalimat dari karya tulis lain dengan tujuan memperkokoh argumen sendiri

7 Terlambat Telah melewati ketetapan waktu yang telah ditentukan8 Kecurangan Akademik Tidak Jujur, tidak adil dalam kegiatan akademik9 Kejahatan Akademik Perbuatan yang melanggar hukum dalam proses belajar

10 Plagiarisme Penjiplakan hasil karya, pendapat, dsb., yang melanggar hak cipta

11 Media Sosial Penghubung antar 2 orang atau lebih yang menggunakan aplikasi media

12 Posting Hasil penerbitan atau buku dan sebagainya

13 UBKM Unit Bimbingan dan Konseling Mahasiswa; Bagian yang membimbing dan membantu mahasiswa dalam hal konseling

14 KonselingPemberian bantuan berupa arahan, nasihat, dsb., kepada orang yang membutuhkan sehingga ia mampu memecahkan masalah yang dihadapi

15 Parafrase Perubahan bentuk puisi menjadi bentuk prosa (Wacana dalam bentuknya yang bebas)

16 E-mail Surat elektronik yang terdapat di internet

II. Identifikasi Masalah

*Tabel Identifikasi Masalah

No Fakta Problem Concern1 Zaskia tidak lulus Blok 8 karena melakukan

kecurangan dalam ujian dan pembuatan assignment

+ vvvvvvvv

2 Zaskia mencontek dan tidak mengerjakan karya tulis ilmiah dengan baik (terdapat kutipan kata-kata orang lain)

+ vvvvvvv

3 Zaskia dituduh melakukan tindakan plagiarisme + vvvvvv4 Zaskia tidak senang dianggap curang dan

menjelek-jelekkan ketua serta sekertaris Blok 8 di media sosial

+ vv

5 Ketua Blok 8 melaporkan Zaskia ke UBKM + v6 Zaskia mengaku hanya melakukan parafrase + vvvv7 Zaskia tidak mengerti bagaimana cara mengirim

assignment melalui e-mail+ vvvvv

8 Zaskia meminta pertolongan kakaknya untuk mengirimkan tugas tanpa memberitahu batas waktu sehingga tugas terlambat dikumpul

+ vvv

Main Problem:Zaskia tidak lulus Blok 8 karena melakukan kecurangan dalam ujian dan pembuatan assignment

Problem:- Zaskia tidak lulus Blok 8 karena melakukan kecurangan dalam ujian dan pembuatan

assignment- Zaskia mencontek dan tidak mengerjakan karya tulis ilmiah dengan baik- Zaskia dituduh melakukan plagiarisme- Zaskia menjelek-jelekkan Ketua dan Sekertaris Blok 8 di media sosial- Ketua Blok 8 melaporkan Zaskia ke UBKM- Zaskia mengaku hanya melakukan parafrase- Zaskia tidak mengerti bagaimana cara mengirim assignment melalui e-mail- Zaskia meminta pertolongan kakaknya untuk mengirim tugas tanpa memberitahu

batas waktu

III. Analisis Masalah

Zaskia tidak lulus Blok 8 karena melakukan kecurangan dalam ujian dan pembuatan assignment

1. Apa saja jenis-jenis kecurangan dalam ujian ?

Jenis kecurangan bermacam-macan, namun berikut adalah jenis kecurangan yang paling umum ditemui:- menggunakan bantuan dalam ujian (kalkulator, handphone, buku, outline,

catatan dsb) yang penggunaannya tidak mendapatkan ijin secara terbuka- mencoba membaca apa yang ditulis kandidat lain selama ujian, atau bertukar

informasi di dalam atau di luar tempat ujian- menggunakan identitas orang lain selama ujian- memiliki soal ujian yang akan dikerjakan sebelum jadwal ujian dilaksanakan;- memalsukan atau membuat-buat jawaban wawancara atau survei atau data

riset

2. Mengapa kecurangan bisa terjadi ?

Penyebab utama seseorang melakukan kecurangan disebabkan adanya- Penyembunyian (concealment)

Kesempatan tidak terdeteksi/tidak diketahui orang lain- Kesempatan/Peluang (opportunity)

Pelaku perlu berada pada tempat yang tepat,- Motivasi (motivation)

Pelaku membutuhkan motivasi untuk melakukan aktivitas demikian- Daya tarik (attraction)

Sasaran dari kecurangan menarik bagi pelaku.- Keberhasilan (success)

Pelaku perlu menilai peluang berhasil, yang dapat diukur dengan baik untuk menghindari penuntutan

Zaskia mencontek dan tidak mengerjakan karya tulis ilmiah dengan baik

1. Apa dampak dari mencontek ?

Dampak menyontek :- Menjadikan generasi penerus pemalas- Memunculkan sikap tidak sportif dalam kompetisi- Menjadi bodoh walaupun nilai bagus /meningkatkan kebodohan- Penurunan kualitas sumber daya manusia- Generasi pemalas- Terbentuk kepribadian yang tidak jujur- Berdosa

2. Mengapa seseorang bisa mencontek saat ujian ?

Banyak sekali faktor yang mempengaruhi siswa untuk menyontek antara lain:

- Dari diri sendiriKebiasaan menyontek dapat muncul dari diri sendiri disebabkan karena seorang siswa kurang percaya diri dalam mengerjakan sesuatu. Menyontek juga sudah menjadi kebiasaan dari siswa tersebut. Siswa juga takut terhadap tekanan dari berbagai pihak untuk mendapatkan nilai yang bagus sehingga mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan nilai yang baik, termasuk dengan cara menyontek.

- Dari GuruAlasan untuk menyontek juga bisa berasal dari para pendidik. Guru tidak mempersiapkan proses belajar mengajar dengan baik sehingga kurang adanya variasi dalam mengajar sehingga siswa malas untuk belajar. Soal yang diberikan selalu berorientasi pada hafal mati dari text book sehingga siswa beranggapan bahwa apabila jawaban mereka tidak sama dengan buku maka nilai mereka akan berkurang.

- Dari orang tua atau keluargaKebiasaan orang tua dalam memaksakan agar anaknya mendapat nilai yang baik menyebabkan seorang anak dalam tekanan dan berpotensi untuk menyontek. Para orang tua lebih mementingkan hasil yang diperoleh seorang anak daripada proses bagaimana anak tersebut memperoleh hasil tersebut.

- Dari sistem pendidikanPemerintah selalu memperbaharui kurikulum yang ada, akan tetapi sistem pengajarannya tidak berubah, misalnya tetap terjadi sistem pengajaran dari guru untuk murid. Muatan materi dalam kurikulum yang ada sering terjadi tumpang tindih antara satu jenjang ke jenjang lainnya yang akhirnya menyebabkan para peserta didik mengangap mudah setiap materi yang diberikan. Hal itu bukan menjadikan para peserta didik menjadi dapat menguasai materi melainkan menjadikan peserta didik menjadi bodoh karena kebosanan.

3. Bagaiamana pola belajar yang baik agar terhindar dari mencontek ?

- Belajar KelompokBelajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan dosen maupun belum dijelaskan dosen.

- Rajin Membuat Catatan Intisari PelajaranBagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.

- Membuat Perencanaan Yang Baik

Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.

- Disiplin Dalam BelajarApabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.

- Menjadi Aktif Bertanya dan DitanyaJika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman.

- Belajar Dengan Serius dan TekunKetika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hafalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.

- Hindari Belajar BerlebihanJika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan.

4. Apa saja kriteria karya tulis ilmiah yang baik ?

Karya tulis ilmiah yang baik, memuat unsur-unsur sebagai berikut:- Struktur Sajian

Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

- Komponen dan SubstansiKomponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

- Sikap PenulisSikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

- Penggunaan BahasaBahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

5. Bagaimana cara membuat karya tulis ilmiah yang baik dan benar ?

Prinsip dalam membuat penulisan ilmiahSuatu penulisan ilmiah harus memenuhi dan menggunakan pendekatan atau

metoda ilmiah. Pada umumnya, dalam merencanakan suatu penulisan ilmiah mencakup beberapa tahapan seperti:1. Pemilihan masalah penelitia2. Pengumpulan informasi3. Pengorganisasian naskah4. Penulisan naskah. Tahapan ini sebaiknya dilakukan secara berurutan,

walaupun dapat juga dilakukan bersamaan.5. Pemilihan topik masalah penelitian. Pemilihan dan penentuan masalah

penelitian merupakan tahap awal dari suatu penulisan ilmiah. Pemilihan topik masalah sangat menentukan arah kegiatan penulisan ilmiah pada tahap berikutnya.

Sistematika Penulisan IlmiahHingga saat ini format penyajian penulisan ilmiah belum ada yang baku.

Walaupun berbeda dalam format penulisannya, penyajian atau pemaparan suatu penulisan ilmiah tetap sama, yaitu logis dan empiris. Logis artinya masuk akal, sedangkan empiris artinya dibahas secara mendalam berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan. Penulisan ilmiah harus berdasarkan kegiatan ilmiah yaitu ada latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori, kerangka berpikir (konsep), hipotesis (tentative), metode penelitian, analisis dan uji hipotesis.

Bentuk laporan Penulisan Ilmiah Bagian Awal, terdiri dari :

- Halaman judul, ditulis sesuai dengan cover depan sesuai aturan yang ada.

- Lembar pernyataan, merupakan halaman yang berisi pernyataan bahwa penulisan karya tulis ini merupakan hasil karya sendiri bukan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap hasil karya orang lain.

- Lembar pengesahan, berisi daftar pembimbing atau guru pembina. Pada Bagian bawah sendiri juga disertai tanda tangan Pembimbing.

- Abstraksi, berisi ringkasan tentang hasil dan pembahasan secara garis besar dari Penulisan Ilmiah dengan maksimal 1 halaman.

- Halaman kata pengantar, berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan serta dalam pelaksanaan penelitian dan pembuatan penulisan ilmiah.

- Halaman daftar isi, berisi semua informasi secara garis besar dan disusun berdasarkan urut nomor halaman.

- Halaman daftar tabel (tentatif).- Halaman daftar gambar: Grafik, Diagram, Bagan, Peta (tentatif).

Bagian Tengah, terdiri dari :- Bab pendahuluan, terdiri dari beberapa sub pokok bab yang meliputi

antara lain :• Latar belakang masalah, menguraikan alasan dan motivasi dari penulis

terhadap topik permasalahan yang bersangkutan.• Rumusan masalah, berisi masalah apa yang terjadi dan merumusan

masalah dalam penelitian.• Batasan masalah, memberikan batasan yang jelas dari persoalan atau

masalah yang dikaji dan bagian mana yang tidak dikaji.• Tujuan penelitian, menggambarkan hasil yang bias dicapai dari penelitian

dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.•Metode penelitian, menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian,

mencakup cara pengumpulan data, alat yang digunakan dan cara analisa data. Jenis-jenis metode penelitian :o studi pustaka : semua bahan diperoleh dari buku-buku dan/atau jurnalo studi lapangan : data diambil langsung di lokasi penelitiano gabungan : menggunakan gabungan metode studi pustaka dan studi

lapangan• Sistematika penulisan, memberikan gambaran umum dari bab ke bab, isi

dari penulisan ilmiah.- Bab landasan teori atau bab tinjauan pustaka, menguraikan teori-teori

yang menunjang penulisan / penelitian, yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.

- Metode penelitian, menjelaskan cara pengambilan dan pengolahan data dengan menggunakan alat-alat analisis yang ada.

- Bab analisis data dan pembahasan, membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.

- Bab kesimpulan dan saran, bab ini bisa terdiri dari kesimpulan saja atau ditambahkan saran. Kesimpulan, berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis yang diperoleh dari penelitian. Saran ditujukan kepada pihak-pihak terkait sehubungan dengan hasil penelitian.

Bagian Akhir, terdiri dari :- Daftar pustaka, berisi daftar referensi yang digunakan dalam penulisan.- Lampiran, penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, gambar,

perhitungan-perhitungan, grafik atau tabel.

Zaskia dituduh melakukan plagiarisme

1. Apa saja jenis-jenis plagiarisme dalam kegiatan akademik?

• Klasifikasi berdasarkan aspek yang dicuri:1) Plagiarisme isi (data penelitian)2) Plagiarisme kata, kalimat, paragraf3) Plagiarisme total4) Plagiarisme ide

• Klasifikasi berdasarkan sengaja atau tidaknya plagiarisme:1) Plagiarisme yang disengaja2) Plagiarisme yang tidak disengaja

• Klafisikasi berdasarkan proporsi atau persentasi kata, kalimat, paragraf yang dibajak:1) Plagiarisme ringan : <30%2) Plagiarisme sedang : 30-70%3) Plagiarisme berat atau total : >70%

(angka-angka tersebut tentu dibuat secara arbitrer berdasarkan “kepantasan” tanpa dasar kuantitatif yang definitif)

• Berdasarkan pada pola plagiarisme:1) Plagiarisme kata demi kata (word for word plagiarizing)2) Plagiarisme mosaik

• Autoplagiarism atau self-plagiarism (vide infra)

2. Mengapa plagiarisme bisa terjadi ?

Beberapa alasan mengapa seorang mahasiswa melakukan plagiat adalah: - Tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan kutipan dan parafrase dan

bagaimana mengutip secara benar, - Menunda tugas hingga detik-detik terakhir, - Percaya bahwa melakukan plagiat merupakan cara tercepat untuk

menyelesaikan tugas-tugasnya, dan - Merasa yakin bahwa dosen tak akan mendeteksi apa yang dilakukan

mahasiswa. - Tidak punya cukup waktu untuk mengerjakan tugas karena lemahnya

pengelolaan waktu, suka menunda-nunda pekerjaan, ingin sempurna (perfectionist) dan karena kondisi di luar kontrol.

- Plagiat juga dapat terjadi karena mahasiswa merasa tertekan untuk mendapatkan hasil yang baik dalam sebuah tugas. Tekanan itu dapat muncul karena begitu pentingnya tugas yang diberikan, tuntutan keluarga, keinginan

untuk memperoleh yang terbaik atau persaingan masuk universitas atau mendapatkan beasiswa yang ketat.

- Plagiat dapat pula terjadi bila tidak memiliki keterampilan yang memadai untuk mengerjakan tugas yang diberikan, terutama dalam mencari artikel yang relevan, mengevalausi sumber-sumber Internet, memahami istilah-istilah teknis, mengetahui dan menggunakan format dan model pengutipan tertentu, melakukan pencatatan secara baik, atau tugas yang diberikan dosen kurang jelas.

- Terjadinya plagiat juga disebabkan karena mahasiswa tidak memahami perbedaan antara parafrase dan plagiat, tidak menguasai teknik pengutipan secara benar, perbedaan utama antara pengetahuan umum, ranah publik dan hak akan kekayaan intelektual, atau tidak mengetahui bahwa sumber-sumber yang dapat diakses secara online bukan merupakan ranah publik atau pengetahuan umum

3. Apa dampak dari tindakan plagiarisme ?

- Curang pada diri sendiriAnda tidak belajar untuk menuliskan ide dan pikiran anda menggunakan kata-kata sendiri. Anda tidak akan menerima feedback dari dosen anda yang biasanya bersifatk husus dan sangat berguna bagi anda sendiri.

- Ketidakjujuran dan/atau menyesatkanPlagiat menyebabkan salah penilaian.

- Melanggar kode etik akademikAnda akan merasa bersalah/waswas, Anda bias dikeluarkan (DO), dan Anda akan dikucilkan dari lingkungan.

- Merusakorisinalitaskarya orang lainMerugikan orang lain yang karyanya anda klaim sebagai karyaanda dan Penilaian yang tidak adil bagi orang lain yang bekerja dengan serius menggunakan kata-kata mereka sendiri.

- MerusakreputasiinstitusiandaJika reputasi institusi anda rusak, maka ijasah anda menjadi tidak bernilai. Institusi dengan reputasi tinggi biasanya SANGAT KERAS dalam menegakkan aturan plagiat.

4. Bagaimana cara mencegah agar plagiarisme tidak terjadi?

- Tuliskan referensi untuk setiap informasi yang BUKAN hasil riset anda atau pengetahuan yang sudah umum seperti Opini, Argumen, Spekulasi, Fakta, Detail, Gambar, dan Data statistic.

- Gunakan tanda kutip (quotation marks) setiap kali anda menggunakan kata-kata dari penulis lain. Untuk kutipan yang sangat panjang (beberapa kalimat), gunakan teks yang menjorok kedalam (indent).

- Pada awal kalimat yang anda kutip, paraphrase, atau simpulkan, jelaskan bahwa hal ini adalah ide seseorang, contoh:• Haykin menyatakan bahwa ... • Sesuai hasil riset yang dilakukan padatahun 2006, Ngarajan membuktikan...• Dalam bukunya yang berjudul Soft Computing, Tettamanzi menyatakan …

- Pada akhir kalimat yang berisi materi kutipan, paraphrase, atau kesimpulan, tuliskan referensi dalam tanda kurung untuk menunjukkan darimana materi tersebut berasal.

- Gunakan kata-kata dan ide anda sendiri.- Lakukan latihan terus-menerus. • Bacalah banyak referensi• Pikirkan ide anda• Tutup semua referensi• Tuliskan ide andadengan kata-kata sendiri• Hindari copy-paste kemudian sedikit editing

Zaskia menjelek-jelekkan Ketua dan Sekertaris Blok 8 di media sosial

1. Bagaimana sikap kita sebagai mahaiswa yang baik ?

Sikap dan PerilakuKreatif dan Kritis Sikap dan perilaku kreatif dan kritis dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu: proses, pribadi, lingkungan, dan produk. Dilihat dari proses, mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan tugas-tugas yang sifatnya divergen, yang ditandai dengan adanya ketertarikan untuk berdiskusi, mampu menyelesaikan masalah, mampu menyelesaikan tugas, mampu bekerjasama, dan mampu menyelesaikan persoalan yang bersifat menantang.Selain itu, mahasiswa juga harus mampu mengidentifikasi dan memecahkan masalah serta ada kebaruan dalam solusi yang ditawarkan.Dilihat dari sudut pribadi, mahasiswa diharapkan memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugas yang menjadi tanggung jawabnya yang ditandai dengan disiplin dan daya juang yang tinggi. Dilihat dari aspek produk, mahasiswa diharapkan dapat menghasilkan karya/produk (baik konsep maupun benda) yang inovatif dan ditandai kebaruan (novelty), kemenarikan, dan kemanfaatan.

KooperatifSikap kooperatif terkait dengan kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan kelompok yang ditandai dengan keinginan untuk berkontribusi dalam kelompok, tidak mendominasi kelompok, dan memberi kesempatan orang lain untuk berpartisipasi. Sikap kooperatif juga terkait dengan kemampuan berkomunikasi yang ditandai sikap asertif (mampu menyampaikan pikiran, perasaan, dan keinginan tanpa merugikan pihak lain); mampu berkomunikasi secara lisan, tertulis, verbal, nonverbal secara jelas, sistematis tidak ambigu; menjadi pendengar yang baik; merespon dengan tepat (sesuai dengan substansi dan caranya); dan dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik.

EtisSikap etis dalam etika pergaulan baik akademik maupun dalam kehidupan sehari-hari ditandai dengan sikap jujur, berpikir positif, bertatakrama, dan taat hukum. Sikap jujur ditandai dengan tidak melakukan plagiat, berani mengakui kesalahan dan menerima diri apa adanya, tidak ragu-ragu mengapresiasi orang lain, tidak melakukan pemalsuan (termasuk tanda tangan presensi kuliah, pembimbingan, dan urusan administrasi lainnya), membangun dan mengembangkan sikap saling

percaya di antara sivitas akademika, serta mampu menyampaikan pendapat sesuai dengan fakta (data).

2. Apa fungsi media sosial ?

Ketika kita mendefinisikan media sosial sebagai sistem komunikasi maka kita harus mendefinisikan fungsi-fungsi terkait dengan sistem komunikasi, yaitu :

AdministrasiPengorganisasian proofil karyawan perusahaan dalam jaringan sosial yang relevan dan relatif dimana posisi pasar anda sekarang. Pembentukan pelatihan kebijakan media sosial, dan pendidikan untuk semua karyawan pada penggunaan media sosial. Pembentukan sebuah blog organisasi dan integrasi konten dalam masyarakat yang relevan. Riset pasatr untuk menemukan dimana pasar anda.

Mendengarkan dan BelajarPembuatan sistem pemantauan untuk mendengar apa yang pasar anda inginkan, apa yang relevan dengan mereka.

Berpikir dan PerencanaanDengan melihat tahap 1 dan 2, bagaiman anda akan tetap didepan pasar dan begaiman anda berkomunikasi ke pasar. Bagaiman teknologi sosial meningkatkan efisiensi operasional hubungan pasar.

PengukuranMenetapkan langkah-langkah efektif sangat penting untuk mengukur apakah metode yang digunakan, isi dibuat dan alat yang anda gunakan efektif dalam meningkatkan posisi dan hubungan pasar anda.

3. Apa saja kelebihan dan kekurangan media sosial ?

Kelebihan penggunaan media sosial :• Membuat sosialisasi lebih mudah

Suatu teknologi dibuat untuk memudahkan hidup manusia, begitu juga dengan situs jejaring sosial. Mereka diciptakan untuk memudahkan anggotanya berkomunikasi dan keep in touch dengan relasinya

• Dijadikan sebagai media ekspresi diriKehadiran situs jejaring sosial di dunia maya dimanfaatkan oleh para anggotanya sebagai media ekspresi diri dan mengungkapkan perasaan mereka disaat itu. Cobalah lihat di profil anggota situs Facebook contohnya, mereka biasanya akan terus mengupdate status (suasana hati) mereka secara berkala dan gaya tulisan mereka juga berbeda-beda. Mereka juga akan mengisi biodata dengan keinginan mereka sendiri, ada yang berusaha jujur bahkan ada yang biodata dan kenyataannya sangat jauh berbeda. Inilah yang dimaksud dengan kebebasan berekspresi

• Disadari atau tidak, kehadiran situs jejaring sosial juga dilirik oleh sebagian pihak sebagai sebuah media beriklan alternatif. Low cost, high impact. Itulah dampak yang ingin mereka dapatkan ketika beriklan melalui situs seperti ini. Dan ternyata benar, beriklan melalui situs jejaring sosial cukup mendongkrak

penjualan. Bahkan banyak orang yang menjual barang-barangnya melalui akun Facebook, bukan memasang iklan di kolom iklan Facebook

• Dipakai untuk media kampanyeBenar sekali, sekarang situs jejaring sosial berguna juga sebagai alat kampanye online. Seperti yang dilakukan oleh Barack Obama, ia melakukan kampanye melalui Facebook dan akhirnya ia dapat memenangkan kursi presiden Amerika.

Kekurangan penggunaan media sosial :• Membuat orang malas

Inilah salah satu dampak negatif terbesar dari situs jejaring sosial. Dengan adanya situs jejaring sosial, orang lebih asyik duduk di depan layar komputer daripada harus berkomunikasi dan berinteraksi secara langsung dengan orang lain

• Jadi lupa waktuTerlalu sering mengakses situs jejaring sosial membuat orang menjadi lupa waktu. Bahkan ada kasus dimana seorang ibu yang keasyikan mengakses Facebook sehingga lupa menyiapkan makan untuk keluarganya dan anaknya yang masih bayi, sehingga anaknya masuk rumah sakit

• Membuat pekerjaan jadi tertundaSitus jejaring sosial bagaikan candu, sehingga pemakainya akan lupa waktu dan apabila hal ini berlangsung secara terus menerus akan berakibat fatal bagi dirii sendiri dan orang lain. Karena bisa saja pekerjaan mereka jadi tertunda dan tidak lekas selesai.

• Dipakai sebagai media konspirasiTidak sedikit kasus kejahatan terbongkar dan bermula dari situs jejaring sosial. Seperti gadis yang dibawa lari oleh kenalan baru yang baru dikenal melalui Facebook, plot pembunuhan presiden Bolivia yang terungkap karena direncanakan melalui Facebook dan lain sebagainya adaah beberapa contoh konkret bahwa situs seperti ini memiliki dampak negatif yang cukup kuat

• Merusak kesehatanTerlalu lama duduk diam di depan komputer dapat mengganggu kesehatan. Sudah banyak penelitian dilakukan dan hasilnya kebanyakan mengatakan bahwa kita dilarang terlalu lama mengakses komputer. Sebaiknya tiap dua jam kita beristirahat dan melakukan gerakan-gerakan yang menyehatkan.

• Mempermudah transaksi yang dilarang• Munculnya budaya plagiarisme

Ketua Blok 8 melaporkan Zaskia ke UBKM

1. Apa fungsi UBKM ?

UBKM mempunyai fungsi untuk mengarahkan, membimbing, memberikan dorongan dan motivasi kepada konseli.

- Penyesuaian : Membantu mahasiswa untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan kampus

- Pencegahan : Membantu mahasiswa menghindari kemungkinan terjadinya hambatan dalam perkembangan

- Perbaikan : Memeperbaiki kondisinya yang dipandang kurang memadai

- Pengembangan : Membantu mahasiswa untuk mengembangkan dirinya secara optimal

2. Masalah apa saja yang ditangani UBKM ?

Layanan bimbingan dan konseling yang bemutu mampu membantu siswa, tidak hanya menga tasi masalah-masalah pendidikan dan pekerjaan tetapi juga mampu mengatasi masalah -masalah pribadi siswa. Layanan bimbingan dan konseling mampu membantu guru mengurangi perilaku siswa yang menjadi penyebab gangguan di kelas, serta membantu proses pengajaran mudah dan efektif.

Masalah Akademik:- Tekananmenghadapiujian- Nilai IPK rendah- Terancam DO

Masalah Non Akademik:- MasalahKeuangan- MasalahKeluarga- MasalahAkomodasi- Masalah Interpersonal maupun intrapersonal

3. Bagaimana prosedur keja UBKM ?

Tahap awalTahap awal adalah sejak konseli menemui konselor hingga proses konseling sampai konselor dan konseli menemukan masalah.

Tahap pertengahan/tahap kerja- penjelejahan masalah konseli- bantuan apa yang akan di berikan berdasarkan penilaian kembali apa -apa yang

telah dijelajah tentang masalah konseli

Tahap akhir konseling- memutuskan perubahan sikap dan perilaku yang memadai- terjadi transfer of learning pada diri konseli- melaksanakan perubahan prilaku- mengakhiri hubungan konseling

Zaskia mengaku hanya melakukan parafrase1. Kapan parafrase bisa dipergunakan ?

Parafrase digunakan pada saat kita hendak meminjam gagasan/ide dari sebuah sumber tanpa menjadi plagiat. Menurut Kamus Oxford Advanced Leaner’s Dictionary, parafrase merupakan “cara mengekspresikan apa yang telah ditulis dan dikatakan oleh orang lain dengan menggunakan kata-kata yang berbeda agar membuatnya lebih mudah untuk dimengerti.” Dengan kata lain pengutipan yang dilakukan dalam parafrase merupakan kutipan yang menggunakan kata-kata sendiri untuk mengungkapkan ide yang sama. Selain membuat gagasan tersebut

lebih mudah untuk dimengerti, parafrase dapat juga digunakan untuk menjaga koherensi dan keutuhan alur tulisan.

2. Bagaimana cara melakukan parafrase yang baik?

6 langkah efektif dalam melakukan parafrase seperti yang diberikan oleh panduan OWL Purdue:- Bacalah kembali teks sumber sampai kalian memahami benar isi teks tersebut- Singkirkan teks/naskah asli tersebut dan tulislah ulang gagasan dalam teks tadi

dalam sebuah kertas.- Buatlah daftar beberapa kata dibawah parafrase kalian tadi untuk

mengingatkan kalian kembali pada cara kalian memahami naskah asli tersebut. Di atas kartu catatan tadi, tuliskan kata kunci yang menunjukkan subjek atau tema parafrase kalian.

- Bandingkan tulisan parafrase kalian tadi dengan naskah aslinya untuk mengecek apakah semua gagasan, terutama gagasan yang penting telah tercantum dalam hasil parafrase tersebut.

- Gunakan tanda petik ganda untuk mengidentifikasi istilah-istilah khusus, terminologi, atau frase yang kalian pinjam dari naskah asli, dan yang kalian ambil sama pesis dengan naskah asli.

- Tuliskan sumber (termasuk halaman) pada kertas catatan kalian sehingga ini mempermudah kalian untuk menuliskan sumber pustaka atau referensi, bila kalian bermaksud mengambil parafrase tersebut

Maka mulailah berlatih dari tingkatan yang termudah terlebih dahulu, yakni membuat parafrase pada taraf kalimat. Jika telah cukup mahir dalam melakukan parafrase kalimat, maka buatlah parafrase untuk sebuah paragraf. Berikut ini adalah contoh parafrase untuk tingkat kalimat terlebih dahulu:

Kalimat asli : Sebuah kejutan di bidang realita maya (virtual reality) terjadi pada tahun 1961 dengan kemunculan Sensoramanya Heilig.

Parafrase : Hasil karya Heillig yang dikenal dengan nama Sensorama membawa perubahan yang signifikan dalam sejarah realita maya (krisnawati, 2000, hlm 55).

Zaskia tidak mengerti bagaimana cara mengirim assignment melalui e-mail

1. Apa fungsi e-mail dalam kegiatan akademik ?

E-Mail (Electronic Mail) adalah sebuah fasilitas komunikasi dalam Internet yang berfungsi mengirim surat secara elektronik yang dapat menjangkau ke seluruh dunia. Dibandingkan dengan surat biasa, e-mail mempunyai keunggulan yang lebih aman serta tidak membedakan jarak dan waktu. Secara garis besar, E-mail dapat dibedakan menjadi dua, yaitu e-mail berbasis SMTP/POP dan e-mail berbasis web.

Peran email dalam kegiatan akademik antara lain media bertukar informasi antar pelajar/mahasiswa atau mahasiswa dengan dosennya, media untuk

mengumpulkan tugas dalam bentuk softcopy serta untuk mengakses jurnal pendidikan yang membutuhkan registrasi menggunakan email.

2. Apa kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan e-mail ?

Sebagaimana media sosial lain, e-mail memiliki keuntungan dan kelebihan masing-masing. Kita sebagai insan yang arif harus bijaksana menyikapi hal tersebut dan memanfaatkannya sesua kebutuhan.

Kelebihan e-mail:- Mudah, cepat dan murah- Dapat dikirim ke beberapa orang sekaligus- Dapat megirimkan file- Kapan saja dan dimana saja

Kekurangan e-mail:- Harus online ( connect ke internet )- Hanya teks dan gambar yang dapat dikirim ( tidak bisa kirim paket / barang- Tidak connect internet dan check maka kita tidak akan tahu yang kita kirim

sudah dibalas atau belum- Harus ingat username dan password- Ladang virus juga bagi yang tidak mengerti

3. Bagaimana cara mengirim assignment melalui e-mail ?

Cara mengirim file atau assignment menggunakan e-mail, dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:- Buka akun email anda- Masukkan username dan password lalu tekan log in- Tekan tombol compose atau tulis pesan- Isikan alamat email penerima pada kolom “to” dan untuk judul pesan pada

kolom “subject”- Tekan tombol attach file, lalu carilah dokumen/file yang akan anda kirim ke

alamat email tujuan- Jika file yang anda pilih telah terupload sempurna, selanjutnya tekan tombol

send

Zaskia meminta pertolongan kakaknya untuk mengirim tugas tanpa memberitahu batas waktu sehingga tugas terlambat dikumpul

1. Bagaimana etika meminta pertolongan yang baik dan efisien ?

Sebenarnya dalam meminta pertolongan kepada orang lain belum ada aturan tertulis yang mengikat, namun disini dalam etika meminta pertolongan tentu tidak terlepas dari cara berkomuikasi yang baik.yaitu- bersikap antusias agar agar lawan bicara tidak merasa kecewa- menggunakan bahasa tubuh termasuk mimik wajah yang tetap harus nampak

antusias

- buat obrolan menjadi tidak kaku agar lawan bicara tidak merasa aneh dan malas untuk berbicara dengan kita

- penuh perhatian dan tersenyum - dalam meminta bantuan kita harus mampu mengutarakan kemauan kita

dengan logis, sistematis, dan lugas, serta ungkapkan dengan berterus terang- jangan lupa mengucapkan kata “TOLONG” agar orang yang kita mintai

bantuannya tidak merasa diperintah dan tersinggung

2. Apa saja kriteria untuk bisa berkomunikasi efektif ?

Komunikasi yang baik, adalah komunikasi dimana komunikan dapat :- Mengidentifikasi sasaran yang menjadi penerima pesan - Menentukan tujuan komunikasi - Merancang pesan - Memilih media- Mengumpulkan umpan balik

3. Apa saja jenis-jenis komunikasi?

Komunikasi berdasarkan jenis :- Verbal, meliputi kata-kata yang diucapkan atau tertulis - Non Verbal, meliputi bahasa tubuh

Komunikasi berdasarkan bentuk :- Komunikasi satu arah, berarti sebuah pesan dikirim dari pengirim ke

penerima tanpa ada umpan balik - Komunikasi dua arah, terjadi bila pengiriman pesan dilakukan dan

mendapatkan umpan balik

Komunikasi berdasarkan sasaran :- Komunikasi massa - Komunikasi kelompok - Komunikasi perorangan

IV. Keterkaitan antar-Masalah

*Sketsa keterkaitan antar-masalah dalam skenario Zaskia

Tidak mengerti cara kirim e-mail

Mencontek Saat Ujian Tidak mengerjakan assignment dengan baik

Terdapat Kutipan Kata-Kata Orang Lain

Terlambatdikumpulkan

Dituduh Plagiat

ZASKIA

Posting di media sosialMeminta bantuan kakak tapi tidak memberitahu

batas waktu

Dilaporkan ke UBKM

TIDAK LULUS BLOK 8

karena

sehingga

V. Hipotesis

Zaskia tidak memahami pemanfaatan Teknologi Informasi sehingga tidak mengerti cara mengirimkan assignment melalui e-mail serta tidak menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang baik dalam kuliah kedokteran. Hal ini-lah yang menyebabkan Zaskia tidak lulus di Blok 8.

VI. Identifikasi Topik Pembelajaran (Learning Issue)

A. Matriks Identifikasi

Topik What I know What I have to prove

What I don’t know

How I will learn

Kecuarangan dan Kejahatan Akademik

Pengertian Contoh Penerapan Kamus Kedok.KBBIJurnalInternetTextbook

Learning Skill Pengertian Perilaku AplikasiAdult Learning Pengertian Penerapan Kiat-kiatPlagiarisme Pengertian Penerapan Tips-tipsTeknologi Informasi Pengertian Contoh PenerapanUBKM Pengertian Kegiatan ProsesKomunikasi Efektif Pengertian Perilaku AplikasiTime Management Pengertian Penerapan Kiat-kiat

B.Sintesis Masalah

1. Kecurangan dan Kejahatan Akademik

Hendricks (Riski, 2004) menambahkan bahwa kecurangan akademik disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

INDIVIDUALTerdapat berbagai faktor yang dapat mengidentifikasikan karakteristik individu yang dapat digunakan untuk memprediksi perilaku curang. Variabel-variabel tersebut, antara lain:• Usia. Pelajar yang lebih muda lebih banyak melakukan kecurangan daripada

pelajar yang lebih tua.• Jenis kelamin. Siswa lebih banyak melakukan kecurangan daripada siswi.

Penjelasan utama dari pernyataan tersebut dapat dijelaskan oleh teori sosialisasi peran jenis gender yakni wanita dalam bersosialisasi lebih mematuhi aturan daripada laki-laki.

• Prestasi akademik. Hubungan prestasi akademik dengan kecurangan akademik bersifat konsisten. Pelajar yang memiliki prestasi belajar rendah lebih banyak melakukan kecurangan akademik daripada pelajar yang memiliki prestasi belajar tinggi. Pelajar yang memiliki prestasi belajar rendah berusaha mencapai prestasi akademik yang lebih tinggi dengan cara berperilaku curang.

• Pendidikan orang tua. Pelajar yang mempunyai orang tua dengan latar pendidikan yang tinggi akan lebih mempersiapkan diri dalam mengerjakan tugas dan ujian.

• Aktivitas ekstrakurikuler. Pelajar yang banyak terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dilaporkan lebih banyak melakukan kecurangan akademik.

KEPRIBADIAN• Moralitas. Pelajar yang memiliki level kejujuran yang rendah akan lebih sering

melakukan perilaku curang, namun penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perkembangan moral dengan menggunakan tahapan moral Kohlberg menunjukkan hanya ada sedikit hubungan diantara keduanya.

• Variabel yang berkaitan dengan pencapaian akademik. Variabel yang berkaitan dengan kecurangan akademik adalah motivasi, pola kepribadian dan pengharapan terhadap kesuksesan. Motivasi berprestasi memiliki hubungan yang positif dengan perilaku curang.

• Impulsifitas, afektivitas dan variabel kepribadian yang lain. Terdapat hubungan antara perilaku curang dengan impulsifitas dan kekuatan ego. Selain hal tersebut, pelajar yang memiliki level tinggi dari tes kecemasan lebih cenderung melakukan perilaku curang.

FAKTOR KONTEKSTUAL• Keanggotaan Perkumpulan. Pelajar yang tergabung dalam suatu perkumpulan

pelajar akan lebih sering melakukan perilaku curang. Pada perkumpulan pelajar diajarkan norma, nilai dan kemampuan-kemampuan yang berhubungan dengan mudahnya perpindahan perilaku curang. Pada suatu perkumpulan, penyediaan catatan ujian yang lama, tugas-tugas, tugas laboratorium dan tugas akademik lain mudah untuk dicari dan didapatkan.

• Perilaku Teman Sebaya. Perilaku teman sebaya memiliki pengaruh yang penting terhadap kecurangan akademik. Hubungan tersebut dijelaskan dengan menggunakan teori pembelajaran sosial dari Bandura dan teori hubungan perbedaan dari Edwin Sutherland. Teori-teori tersebut mengemukakan bahwa perilaku manusia dipelajari dengan mencontoh perilaku individu lain yang memiliki perilaku menyimpang akan berpengaruh terhadap peningkatan perilaku individu yang menirunya.

• Penolakan Teman Sebaya terhadap Perlaku Curang. Penolakan teman sebaya terhadap perilaku curang merupakan salah satu faktor penentu yang penting dan dapat berpengaruh terhadap perubahan perilaku curang pada pelajar.

FAKTOR SITUASIONAL• Belajar terlalu banyak, kompetisi dan ukuran kelas. Pelajar yang belajar terlalu

banyak dan menganggap dirinya berkompetisi dengan pelajar lain lebih cenderung melakukan kecurangan dibandingkan pelajar yang tidak belajar terlalu banyak. Ukuran kelas juga menentukan kecenderungan perilaku curang pelajar dimana pelajar akan lebih berperilaku curang jika berada di dalam ruangan kelas yang besar.

• Lingkungan ujian. Pelajar lebih cenderung melakukan kecurangan di dalam ujian jika pelajar tersebut berpikir bahwa hanya ada sedikit resiko ketahuan ketika melakukan kecurangan.

2. Learning Skill

Keterampilan belajar abad ke-21 sering disebut 4 C: berpikir kritis, berpikir kreatif, berkomunikasi, dan berkolaborasi. Keterampilan ini membantu siswa belajar, dan sehingga mereka penting untuk keberhasilan di sekolah dan di luar.

Berpikir Kritis Berpikir kritis difokuskan, analisis yang cermat dari sesuatu untuk memahaminya dengan lebih baik. Ketika orang berbicara tentang "otak kiri" kegiatan, mereka biasanya mengacu pada berpikir kritis. Berikut adalah beberapa kemampuan berpikir kritis utama:• Menganalisis adalah melanggar sesuatu menjadi bagian-bagian, memeriksa

setiap bagian, dan mencatat bagaimana bagian-bagian cocok bersama. • Klasifikasi adalah mengidentifikasi jenis atau kelompok sesuatu, menunjukkan

bagaimana setiap kategori berbeda dari yang lain. • Mengevaluasi adalah memutuskan pada nilai sesuatu dengan

membandingkannya terhadap standar yang diterima nilai. • Pemecahan masalah adalah menganalisis penyebab dan dampak masalah dan

menemukan cara untuk menghentikan penyebab atau efek.

Berpikir Kreatif Berpikir kreatif adalah luas, penemuan terbuka dan penemuan kemungkinan. Ketika orang berbicara tentang "otak kanan" kegiatan, mereka paling sering berarti berpikir kreatif. Berikut adalah beberapa yang lebih umum kemampuan berpikir kreatif: • Ide Brainstorming melibatkan mengajukan pertanyaan dan daftar cepat semua

jawaban, bahkan mereka yang tidak masuk akal, tidak praktis, atau tidak mungkin.

• Membayangkan ide melibatkan mencapai ke yang tidak diketahui dan tidak mungkin, mungkin iseng atau dengan fokus besar, seperti Einstein lakukan dengan eksperimen pikirannya.

• Berinovasi adalah menciptakan sesuatu yang belum ada sebelumnya, apakah suatu obyek, prosedur, atau ide.

• Mempertanyakan aktif mencapai ke dalam apa yang diketahui untuk membuatnya dikenal, mencari informasi atau cara baru untuk melakukan sesuatu.

Berkomunikasi Berkomunikasi adalah proses mentransfer pikiran dari satu pikiran untuk orang lain dan, sebagai imbalannya, menerima pikiran kembali. Berkomunikasi memungkinkan pikiran untuk menyetel satu sama lain, berpikir bersama. Berikut adalah beberapa kemampuan dasar yang diperlukan untuk berkomunikasi: • Menganalisis situasi berarti berpikir tentang subjek, tujuan, pengirim,

penerima, media, dan konteks pesan.• Mendengarkan aktif membutuhkan cermat memperhatikan, mencatat,

mengajukan pertanyaan, dan sebaliknya terlibat dalam ide-ide yang dikomunikasikan.

• Berbicara melibatkan menggunakan kata-kata yang diucapkan, nada suara, bahasa tubuh, gerak tubuh, ekspresi wajah, dan alat bantu visual untuk menyampaikan ide-ide.

• Menggunakan teknologi membutuhkan pemahaman kemampuan dan keterbatasan dari setiap teknologi komunikasi, dari panggilan telepon ke e-mail ke pesan instan.

Berkolaborasi Berkolaborasi bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Dalam era media sosial dan kerumunan sumber, kolaborasi adalah lebih penting daripada sebelumnya. Berikut adalah beberapa kemampuan dasar yang dibutuhkan untuk berkolaborasi:• Mengalokasikan sumber daya dan tanggung jawab memastikan bahwa semua

anggota tim dapat bekerja secara optimal. • Pengambilan keputusan harus memilah-milah banyak pilihan yang diberikan

kepada kelompok dan tiba di satu pilihan untuk bergerak maju. • Mengevaluasi produk, proses, dan anggota kelompok memberikan rasa yang

jelas tentang apa yang bekerja dengan baik dan apa yang perlu diperbaiki. • Penetapan tujuan membutuhkan kelompok untuk menganalisis situasi,

memutuskan apa hasil yang diinginkan, dan jelas menyatakan tujuan dicapai.

Teknik-Teknik Learning Skill

Mobilitas Belajar, yaitu jalan masuknya materi menuju otak, terdiri dari- Visula (mata)- Auditori (telinga)- Kinestetik (gerakan)

Strategi Belajar, meliputi:- Visual MenggunakanGambar, Video- Aural Mendengarkanmusik- Verbal Menggunakanbahasa, berbicaramaupunmenulis- FisikMenggunakangerakantubuh- LogikaMenggunakanlogikadalamberpikir- Social Belajardalamsebuahgrup- Solitary Belajarseorangdiri- KetrampilanMencatat

SPIRAL LEARNING, yaitu dengan cara memperkenalkan hal yang ringan kemudian berhenti, kembali lagi mengenalkan hal yang lebih mendalam, berhenti lagi dan kembali mengaktifkan pengetahuan yang diperoleh sebelumnya menjadi suatu meaning. STORY TELLING, dimana informasi yang ada dalam bahan ajar dibentuk dalam cerita, kemudian siswa diminta untuk menceritakannya kembali dengan gaya mereka.PEER PRESENTING, yaitu memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir sebentar, kemudian memberi kesempatan untuk mencatat dengan cara mereka, terakhir siswa diminta untuk menjelaskan apa yang dicatat di depan kelas.

DRAWING, memberikan kertas kepada siswa, kemudian meminta untuk mengekspresikan apa yang mereka pahami melalui sebuah gambar. Terakhir siswa tersebut diminta untuk menceritakan maksud ekspresi gambarnya.PERSONAL LIFE, mengeksplorasi materi pelajaran dengan cara menghubungkannya dengan kehidupan pribadi masing-masing siswa.MIND MAPPING, merupakan suatu jaringan, thematik, dan gambar yang diatur melalui peripheral thoughts, yang penuh warna dan diatur berdasarkan ide-ide kunci. Dipopulerkanoleh Tony Buzan, Michael Gelb dan Nancy Margulies

Power Reading, yaitu Membaca cepat yang disertai dengan ketelitian dan pemahaman yang tinggi. Ada factor yang mempengaruhi power reading, antara lain jangakauan mata, konsentrasi, kemampuan mempersepsi, dan fiksasi. Terdapat beberapa hambatan yang biasa dialami oleh sebagian orang, yaitu menyuarakan setiap kata, membaca kata per kata, menggerakkan bibirnya , materi yang dibaca terlalu sulit dan gerakan mata (eye-movement) pembaca yang tidak fleksibel.

3. Adult Learning

PengertianBagian dari menjadi seorang pendidik yang efektif melibatkan pemahaman

bagaimana orang dewasa belajar terbaik ( Lieb , 1991) . Andragogi ( pembelajaran orang dewasa ) adalah teori yang memegang seperangkat asumsi tentang bagaimana orang dewasa belajar . Andragogi menekankan nilai dari proses belajar, menggunakan pendekatan pembelajaran yang berbasis masalah dan kolaboratif daripada mendikte , dan juga lebih menekankan kesetaraan antara guru dan siswa . Andragogi sebagai studi pembelajaran orang dewasa berasal di Eropa pada tahun 1950 dan kemudian dirintis sebagai teori dan model pembelajaran dewasa dari tahun 1970-an oleh Malcolm Knowles praktisi Amerika dan teori pendidikan orang dewasa , yang mendefinisikan Andragogi sebagai " seni dan ilmu untuk membantu orang dewasa belajar " ( Zmeyov 1998; Fidishun 2000 ).

Prinsip Adult Learning1) Pelajar dewasa termotivasi secara internal dan mengarahkan diri sendiri2) Pelajar dewasa membawa pengalaman hidup dan pengetahuan untuk

pengalaman belajar3) Pelajar dewasa berorientasi pada tujuan4) Pelajar dewasa berorientasi pada relevansi5) Pelajar dewasa bersifat praktis6) Pelajar dewasa ingin dihormati

Untuk menjadi adult learner dapat mengambil langkah-langkah berikut:• Mengemban tanggung jawab. Tidak bergantung pada orang lain dalam

mencari ilmu, tetapi mampu untuk memberi pengajaran orang lain apabila dibutuhkan.

• Membuat hubungan antara teori dengan pengaplikasiannya dalam keseharian. Mengidentifikasi apa yang kita ketahui dengan yang tidak kita ketahui.

• Membuat rencana untuk mempersiapkan pembelajaran, seperti perisapan waktu, lingkungan belajar, kesiapan dalam belajar, ilmu-ilmu dasar dan latihan.

• Menerapkan strategic learning. Mengidentifikasi cara belajar yang paling baik baginya agar mudah dalam menyerap materi dan mengikuti system belajar mengajar.

• Mengawasi perkembangan yang dialami dengan cara menerima kritik dan saran dari orang lain serta mengevaluasi diri.

4. Plagiarisme

Plagiarisme berasal dari bahasa Latin:• Plagiari(us) = “penculik”• Plagi(um) = “menculik”

Menurut (Permendiknas No 17 tahun 2010, Pasal 1 Ayat 1). Plagiat merupakan perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam

memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah orang lain, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai

Plagiat (Plagiarisme) adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan hasil karya orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain (Wikipedia, 2011).

Termasuk dalam kategori plagiarisme: • Menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas

bahwa tulisan tersebut milik orang lain atauterkesan tulisan tersebut adalah miliknya

• Mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup tentang sumbernya

Plagiarisme merupakan salah satu scientific misconduct yang bersifat universal dan bersifat serius. Banyak definisi yang diajukan tentang plagiarisme ini. Definisi ringkas yang mewakili konsepnya adalah: tindakan menyerahkan atau menyajikan ide atau kata-kata orang lain tanpa menyebutkan sumbernya. Secara garis besar plagiarisme dapat dikelompokkan menjadi 2, yakni plagiarisme ide dan plagiarisme kata atau kalimat. Persentase kata atau kalimat yang dicuri dapat digunakan sebagai dasar membuat derajat plagiarisme. Derajat plagiarisme kata yang paling berat adalah word-forword plagiarizing yakni pencurian kata demi kata, yang dapat mencakup kalimat, paragraf, atau seluruh tulisan.

Pengertian plagiarisme (bila perlu dipertajam untuk menghindarkan tafsiran ganda) perlu didefinisikan oleh setiap institusi pendidikan (tinggi) dan harus disosialisasikan sejak mahasiswa mulai kuliahnya. Alur yang harus ditempuh bila terdapat dugaan plagiarisme juga harus disusun dan disosialisasikan. Di hampir semua universitas terkemuka tindakan plagiarisme memperoleh sanksi yang keras, sampai pada pengeluaran pelakunya dari program pendidikan atau fungsi lain di

universitas. Tindakan yang lebih keras diberikan kepada mahasiswa pascasarjana, staf pengajar, dan guru besar.

5. Teknologi Informasi

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya.Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.

Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :• Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer,

untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995)• Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja

dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi (Haag & Keen, 1996)• Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software &

hardware) yang digunakan untuk memproses atau menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi (Martin, 1999)• Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk

memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis (Lucas, 2000)• Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi

(komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video (William & Sawyer, 2003)

Secara implisit dan eksplisit IT tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga mencakup teknologi komunikasi.Dengan kata lain, yang disebut Teknologi Informasi adalah gabungan antara Teknologi Komputer dan Teknologi Telekomunikasi.Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

6. UBKM

Abin Syamsudin, (2005) mengemukakan bahwa bimbingan sebagai “Proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal”. Sedangkan Rochman Natawijaya mengartikan bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinam-bungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat dan khidupan pada umumnya.

Konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemebrian kesempatan dari konselor kepada konseli, konselor mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu konselinya mengatasi masalah-masalahnya” (Nuriksan, 2004) Prayitno, (1999) mengemukakan bahwa “Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh konselor kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah ( konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh konseli”.

Unsur Proses bimbingan dan konseling:1) adanya tujuan yang ingin dicapai2) ada pesan yang menjadi isi interaksi3) ada peserta didik (konseli)4) ada konselor yang melaksanakan (syarat : menangkap pesan utama konseli dan

mengutamakan tujuan konseli-tujuan konseling)5) ada metode untuk mencapai tujuan6) ada situasi yang memungkinkan proses bimbingan dan konseling berjalan

dengan baik7) ada penilaian terhadap hasil interaksi.

TujuanTujuan konseling adalah membantu konseli agar menjadi lebih fungsional,

mencapai integritas diri, identitas diri, dan aktualisasi diri. Sehingga setelah konseling, konseli diharapkan :1) Effectif daily living, artinya setelah selesai proses konseling konseli dapat

menjalani kehidupan sehari - harinya secara effektif dan berdayaguna untuk diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan Tuhannya

2) artinya konseli mampu menyesuaikan diri dengan orang lain dalam keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya.

Teknik Konseling• Perilaku attending yaitu sebagai perilaku menghampiri konseli yang mencakup

kontak mata, bahasa badan dan bahasa lisan• Empati ialah kemampuan konselor untuk merasakan apa yang di rasakan

konseli, merasa dan berfikir bersama konseli dan bukan untuk atau tentang konseli

• Refleksi adalah keterampilan konselor untuk memantulakn kembali kepada konseli tentang perasaan, pikiran dan pengalaman konseli sebagai hasil pengamatan terhadap prilaku verbal dan non verbal

• Eksplorasi adalah suatu keterampilan konselor untuk menggali pe rasaan, pengalaman, dan pikiran konseli. Hal ini penting karena kebanyakan konseli menyimpan rahasia bathin, menutup diri, atau tidak mampu mengemukakan pendapatnya dengan terus terang

• Menangkap pesan utama (paraphrasing) dengan teliti mendengarkan pesan utama konseli, nyatakan kembali dengan ringkas, amati respon konseli terhadap konselor

• Bertanya untuk membuka percakapan (open quetion) yang baik dimulai dengan kata-kata ; apakah, bagaimana, bolehkah, dapatkah

• Bertanya tertutup (closed question) tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi, menjernihkan dan memperjelas sesuatu dan menghentikan omongan konseli yang melantur menyimpang dari focus

• Dorongan minimal (minimal encouragement) adalah suatu dorongan langsung yang singkat terhadap apa yang telah dikatakan konseli, dan memberikan dorongan singkat s eperti oh....,ya...., terus...., lalu,...dan...,

• Interpretasi yaitu bertujuan untuk memberikan rujukan, pandangan atau perilaku konseli, agar konseli mengerti dan berubah melalui pemahaman dari hasil rujukan baru tersebut

• Mengarahkan adalah suatu keterampilan yang mengatakan kepada konseli agar dia berbuat sesuatu, atau dengan kata lain mengarah kannya agar melakukan sesuatu

• Menyimpulkan sementara (summarizing) tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada konseli untuk mengambil kilas balik (feed back) dari hal-hal yang telah dibicarakan, menyimpulkan kemajuan hasil pembicaraan secara bertahap, untuk meningkatkan kualitas diskusi, mempertajam atau memperjelas fokus pada wawancara konseling

• Memimpin (leading) bertujuan agar konseli tidak menyimpang dari focus pembicaraan, agar arah pembicaraan lurus kepada tujuan konseling

• Fokus adalah membantu konseli untuk memusatkan perhatian pada pokok pembicaraan

• Komprontasi adalah suatu tehnik konseling yang menantang konseli untuk untuk melihat adanya diskrepansi atau inkonsistensi antara perkataan dengan bahasa badan (perbuatan), ide awal dengan ide berikutnya, senyum dengan kepedihan dan sebagainya

• Menjernihkan (clarifying) adalah menjernihkan ucapan -ucapan konseli yang samar-samar, kurang jelas, dan agak meragukan

• Memudahkan (facilitating) adalah suatu keterampilan membuka komunikasi agar konseli dengan mudah berbicara dengan konselor dan menyatakan perasaan, pikiran, dan pengalamannya secara bebas, sehingga komunikasi dan partisipasi meningkat dan proses konseling berjalan efektif

• Diam tujuannya adalah menanti konseli berfikir, sebagai protes jika konseli ngomong berbelit-belit, dan menunjang perilaku attending dan empati sehingga konseli bebas berbicara

• Mengambil inisiatif tujuannya adalah mengambil inisiatif jika konseli kurang semangat, jika konseli lambat berfikir untuk mengambil keputusan, jika konseli kehilangan arah pembicaraan

• Memberi nasehat ini bisa dilakukan jika konseli memintanya dan konselor perlu mempertimbangkannya sebab dalam pemberian nasehat tetap dijaga agar tujuan konseling yakni kemandirian konseli harus tetap tercapai

• Pemberian informasi dalam hal ini perlu keterbukaan dan kejujuran , bila konselor mengetahui informasi ataukah idak sebaiknya tidak melayani konselitetapi diarahkan ketempat yang lebih sesuai / kesumber informasi tersebut agar lebih jelas

• Merencanakan yaitu membantu konseli pada akhir sesi untuk dapat membuat rencana berupa suatu program untuk action, perbuatan nyata yang produktif bagi kemajuan dirinya

• Menyimpulkan pada akhir sesi konseling membantu konseli untuk menyimpulkan hasil pembicaraan menyan gkut bagaimana keadaan/ perasaan

konseli terutama mengenai kecemasan, memantapkan rencana konseli, dan pokok-pokok yang akan dibicarakan pada sesi berikutnya.

Adapun program layanan Unit Konseling meliputi:- Pelayanan bantuan pemecahan masalah, baik yang bersifat akademik maupun

non akademik melalui konseling / konsultasi- Pemberian informasi kepada mahasiswa tentang berbagai hal yang berguna

bagi pengembangan pribadi, sosial, studi dan karir mahasiswa- Pemberian pelatihan-pelatihan kecil kepada mahasiswa secara berkelompok

(10-15 orang) untuk pengembangan pribadi, sosial, studi dan karirnya, dengan tema-tema seperti tips sukses studi, pengembangan kepribadian yang menyenangkan, bagaimana meningkatkan kecerdasan emosional, dan sebagainya.

- memberian layanan rujukan kepada dosen wali untuk mahasiswa dengan permasalahan akademis, dan layanan rujukan lainnya.

- Menyediakan alat-alat tes psikologis seperti tes kepribadian, tes watak, tes minat dan potensi, tes gaya belajar, dan lainnya sebagai alat bantu dan penunjang proses belajar mahasiswa.

Beberapamanfaat yang diperolehmahasiswabilaberkonsultasi di unit Konseling :- Masalahditanganiolehahli yang kompeten di bidangnya.- Memberikansolusi yang lebihterarahdanprofesional.- Kerahasiaanidentitasdanmasalahterjaga.

7. Komunikasi Efektif

Definisi dan TujuanArgiris (1994) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dimana

seseorang, kelompok, atau organisasi (sender) mengirimkan informasi (massage) pada orang lain, kelompok, atau organisasi (receiver). Proses komunikasi umumnya mengikuti beberapa tahapan. Pengirim pesan mengirimkan informasi pada penerima informasi melalui satu atau beberapa sarana komunikasi. Proses berlanjut dimana penerima mengirimkan feedback atau umpan balik pada pengirim pesan awal. Dalam proses tersebut terdapat distorsi-distorsi yang mengganggu aliran informasi yang dikenal dengan noise.

Tujuan berkomunikasi adalah berhubungan dan mengajak orang lain untuk mengerti apa yang kita sampaikan

Komunikasi Efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi. Tujuannya adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang diberikan.

Unsur Komunikasi Komunikasi meliputi 5 unsur, kemudian dikenal dengan formula 5 W + 1 H, yakni :• Komunikator = who [communicator, source, sender]• Pesan = says what [message]• Media = in which channel [channel, media]• Komunikan = to whom [communicant, communicatee, reciever, recipient]• Efek [effect, impact, influence]

Proses KomunikasiProses komunikasi dapat dijelaskan melalui pemahaman unsur-unsur

komunikasi yang meliputi pihak yang mengawali komunikasi, pesan yang dikomunikasikan, saluran yang digunakan untuk berkomunikasi dan gangguan saat terjadi komunikasi, situasi ketika komunikasi dilakukan, pihak yang menerima pesan, umpan dan dampak pada pengirim pesan. Pengirim atau sender merupakan pihak yang mengawali proses komunikasi. Sebelum pesan dikirimkan, pengirim harus mengemas ide atau pesan tersebut sehingga dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh penerima, Proses pengemasan ide ini disebut dengan encoding.

Pesan yang akan dikirimkan harus bersifat informatif artinya mengandung peristiwa, data, fakta, dan penjelasan. Pesan harus bisa menghibur, memberi inspirasi, memberi informasi, meyakinkan, dan mengajak untuk berbuat sesuatu. Pesan yang telah dikemas disampaikan melalui media baik melalui media lisan (dengan menyampaikan sendiri, melalui telepon, mesin dikte, atau videotape), media tertulis (surat, memo, laporan, hand out, selebaran, catatan, poster, gambar, grafik), maupun media elektronik (faksimili, email, radio, televisi).

Penggunaan media untuk menyampaikan pesan dapat mengalami gangguan (noise) yang dapat menghambat atau mengurangi kemampuan dalam mengirim dan menerima pesan. Gangguan komunikasi dapat berupa faktor pribadi (prasangka, lamunan, perasaan tidak cakap) dan pengacau indra (suara yang terlalu keras atau lemah, bau menyengat, udara panas). Situasi juga dapat mempengaruhi jalannya komunikasi karena situasi dapat mempengaruhi perilaku pihak yang berkomunikasi sehingga pada waktu berkomunikasi dengan pihak lain tidak hanya harus mempertimbangkan isi dan cara penyampaian, tetapi juga situasi ketika komunikasi akan disampaikan.

Setelah pesan disampaikan, pihak yang menerima pesan (receiver) harus dapat menafsirkan dan menerjemahkan pesan yang diterima. Penafsiran pesan mengkin akan sama atau berbeda dengan pengirim pesan. Jika penafsiran sama, maka penafsiran dan penerjemahan penerima benar dan maksud pengirim tercapai. Jika penafsiran berbeda maka penafsiran dan penerjemahan salah dan maksud tidak tercapai. Penafsiran pesan ini sangat dipengaruhi oleh ingatan dan mutu serta kedekatan hubungan antara pengirim dan penerima.

Unsur terakhir dalam komunikasi adalah umpan balik merupakan tanggapan penerima terhadap pesan yang diterima dari pengirim. Umpan balik bisa berupa tanggapan verbal maupun non verbal dan bisa bersifat positif maupun negatif. Umpan balik positif terjadi bila penerima menunjukkan kesediaan untuk menerima dan mengerti pesan dengan baik serta memberikan tanggapan sebagaimana diinginkan oleh pengirim. Sedangkan umpan balik negatif dapat benar juga dapat salah. Umpan balik negatif dikatakan benar jika isi dan cara penyampaian pesan dilakukan secara benar, penafsiran dan penerjemahan penerima pesan juga benar. Umpan balik negatif dikatakan salah jika isi dan cara penyampaian pesan dilakukan secara benar tetapi penafsiran pesan salah. Dalam komunikasi secara bergantian peran penerima pesan bisa berubah menjadi pengirim pesan dan pengirim pesan berubah menjadi penerima pesan.

8. Time Management

Definisi Time Management

Time Management adalah suatu keterampilan dalam memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya sehingga tercapai tujuannya. Time management dapat terjadi suatu kendala yang sulit dihadapi apabila seseorang sama sekali tidak terampil dalam memanage kegiatannya.

Prinsip Time Management7 Prinsip manajemen waktu menurut dr.Jan Yager :

D : Divine ,Membagi-bagi tugas (memprioritas tugas-tugas)O : Organize , Atur bagaimana melaksanakannyaI : Ignore , Mengabaikan gangguanT : Take , Mengambil kesempatanN : Now , Jangan menunda-nunda tugas-tugas yang dapat dikerjakanO : Opportunity , Memanfaatkan kesempatanW : Watch Out ! Berhati-hati dalam menggunakan waktu

Tips Mengatur Waktu• Lakukan survey waktu pribadi dengan cara mengamati seberapa banyak waktu

yang kita miliki setiap harinya• Perhatikan jadwal harian• Jangan perfeksionis. Seseorang yang perfeksionis akan melihat segala sesuatu

sedetail-detailnya sehingga dapat menimbulkan kekecewaan apabila tidak terpenuhi. Lebih jauhnya, seseorang yang sangat perfeksionis akan menghabiskan waktu untuk mencari kesempurnaan yang diinginkannya. Hali ini tidak efektif dalam time management

• Belajarlah berkata tidak pada setiap godaan yang mungkin timbul• Belajar menentukan prioritas. Penentuan prioritas dapat berdasarkan status

permasalahan• Gabungkan sejumlah aktivitas apabila memungkinkan, hal ini tentunya dapat

menghemat waktu kerja• Adaptasi diri. Hal ini sangat penting terutama dalam menghadapi suatu

lingkungan yang baru, apabila telah menyatu dengan lingkungan pekerjaan yang dilakukan terasa lebih menyenangkan sehingga dapat meningkatkan tempom kerja

10 eknik untuk memanage waktuPraktekan ke-sepuluh teknik di bawah ini untuk menguasai pengaturan waktu Anda!• Bawalah jadwal, dan ingatlah seluruh isi pemikiran Anda, percakapan, dan

kegiatan yang harus Anda lakukan selama seminggu. Ini akan membantu Anda untuk memahami berapa banyak hal yang dapat Anda selesaikan dalam satu hari, dan kapan waktu-waktu berharga Anda akan berlalu. Anda akan dapat melihat berapa banyak waktu yang Anda luangkan untuk mencapai hasil, dan berapa banyak waktu yang telah Anda buang untuk kegiatan-kegiatan yang tidak produktif.

• Segala kegiatan dan percakapan yang penting untuk kesuksesan Anda harus ada jangka waktunya. List pekerjaan Anda akan bertambah sangat banyak jika Anda mengisinya dengan hal-hal yang tidak bisa dikerjakan. Buatlah jadwal untuk diri Anda sendiri dimana Anda bisa meluangkan waktu untuk berpikir dan

melakukan hal-hal yang produktif bagi diri Anda. Lakukanlah hal ini secara disiplin.

• Rencanakanlah setidaknya 50% dari waktu yang Anda miliki untuk menghasilkan hal yang produktif.

• Rencanakanlah waktu untuk beristirahat, menarik diri dari semua kesibukan yang Anda miliki.

• Luangkan 30 menit pertama setiap harinya untuk merencanakan hari Anda. Jangan memulai aktivitas Anda sebelum Anda selesai merencanakannya. Saat yang paling penting dalam hari Anda adalah saat dimana Anda merencanakannya.

• Luangkan waktu selama 5 menit untuk setiap undangan dan keputusan yang harus Anda datangi dan Anda ambil. Ini akan membantu Anda memperlihatkan prioritas yang harus diutamakan, dan membuat Anda merasa bahwa waktu tidak berlalu begitu cepat. Luangkan pula 5 menit setelah aktivitas atau keputusan yang Anda ambil untuk menentukan apakah target yang Anda tentukan hari ini tercapai atau tidak. Apakah ada yang terlewat, atau tidak.

• Jangan ragu-ragu untuk menolak interupsi dari siapapun juga saat Anda benar-benar harus mengerjakan sesuatu sampai selesai.

• Berlatihlah untuk tidak mengangkat semua telepon yang masuk, atau mengecek e-mail yang masuk hanya karena handphone Anda berdering. Matikanlah koneksi telepon Anda. Jangan berikan perhatian Anda secara mudah kepada orang lain kecuali hal itu benar-benar krusial dalam bisnis Anda. Jika hal itu benar-benar menentukan bisnis Anda kedepannya, Anda malah harus menyediakan jadwal khusus untuk meladeninya.

• Blokirlah semua hal yang tidak berhubungan dengan pekerjaan seperti Facebook dan sosial media yang lain, kecuali Anda menggunakan hal itu untuk membantu bisnis Anda.

VII. Kerangka Konsep

Tidak mengerti cara kirim e-mail

Mencontek Saat Ujian Tidak mengerjakan assignment dengan baik

Terdapat Kutipan Kata-Kata Orang Lain

Terlambatdikumpulkan

Dituduh Plagiarisme

ZASKIA

Posting di media sosial

Meminta bantuan kakak tapi tidak memberitahu

batas waktuDilaporkan ke UBKM

TIDAK LULUS BLOK 8

karena

sehingga

Kecurangan Akademik

Tidak menerapkan Learning Skill

• Kurangnya Adult Learning• Time Management

buruk

Gaptek (TI rendah)

Komunikasi tidak efektif

Zaskia tidak lulus di Blok 8 (Dinamika Biokimiawi Tubuh) karena melakukan kecurangan akademik dan dituduh melakukan kejahatan akademik.

Kecurangan akademik yang dilakukan Zaskia berupa mencontek pada saat ujian, disebabkan karena kurangnya penerapan Adult Learning dalam sistem pembelajaran yag digunakan serta Time Management yang buruk. Sebagai seorang mahasiswa kedokteran, Zaskia harusnya mulai mengelolah prinsip-prinsip Learning Skill yang baik untuk menghindari hal-hal demikian.

Attitude yang baik dan santun juga harus dipegang teguh Zaskia. Berlandaskan pada nilai-nilai dan norma yang berlaku, Zaskia harus bisa menyaring pengaruh yang ditimbulkan dari era globalisasi khususnya untuk kaidah penggunaan media sosial.

Pengolahan teknologi modern di zaman serba canggih seperti ini adalah suatu kewajiban bagi Zaskia. Keadaan gaptek (gagap teknologi) tentunya akan sangat merugikan bagi Zaskia. Apalagi kalau dibarengi dengan ketidahpaham teknik-teknik komunikasi yang efektif. Oleh karena itu Teknologi Informasi dan Komunikasi harus dijalankan Zaskia dengan seimbang.

Pengetahuan mengenai kriteria membuat karya tulis ilmiah yang baik juga harus dikuasai Zaskia. Sebagai mahasiswa yang berkecimpung dalam bidang kedokteran, pengolahan kegiatan ilmiah akan menjadi lazim ditemui dalam kegiatan akademik sehari-hari. Hal ini dimaksudkan agar kesalahpaham tentang plagiarisme tidak terulang lagi di masa yang akan datang.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Vol. 1 No. 02, Juni 2012

Organisasi.org/etika-etika-dalam-berkomunikasi-pengertian-etika-etika-sosiologi

http://journal.unair.ac.id/filerPDF/110710233_3v.pdf

http://himcyoo.files.wordpress.com/2012/04/komunikasi-verbal-dan-nonverbal-dalam-konseling.pdf

http://himcyoo.wordpress.com/jurnal-ilmiah/jurnal-bimbingan-dan-konseling/

http://ptkomunikasi.wordpress.com/2012/06/11/pengertian-media-sosial-peran-serta-fungsinya/

srirti.files.wordpress.com/2011/11/parafrase.doc

http://www.qotfc.edu.au/resource/?page=65375

http://www.plagiarism.org

The OWL at Purdue, 2007, http://owl.english.purdue.edu

Northwestern University, 2007, “Avoiding Plagiarism”

www.writing.northwestern.edu/avoiding_plagiarism.html

Oxford, 1995, “Oxford Advanced Learner’s dictionary”, 5th edition.

Koran Jawa Pos Radar Semarang, 2 Juli 2012 . Kumpulan artikel tentang plagiat dalam akademik,

http://warnaa-warnii.blogspot.com/2012/12/pengertian-bimbingan-konseling-menurut.html

http://eko13.wordpress.com/2012/09/17/dasar-dasar-bimbingan-dan-konseling/Tri Hariastuti, Retno. 2008. Dasar-DasarBimbingandanKonseling. Surabaya: Unesa University Press

http://abisavitdemulf.blogspot.com/2012/03/dasar-dasar-bimbingan-dan-konseling.html