Upload
dhian-aishiteru
View
835
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN TUTORIAL
BLOK I
SKENARIO 2
MANAJEMEN WAKTU BELAJAR MANDIRI
MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
OLEH
Nama : Noor Dhian Maharjanti
NIM : J500090077
Kelompok : 7
Nama tutor : dr. Yuni
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
1
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI…………………………………………………………….... ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………….... 1
A. Latar Belakang Masalah………………………………. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………….. 1
C. Tujuan…………………………………………………. 2
D. Manfaat………………………………………………... 2
BAB II STUDI PUSTAKA……………………………………….. 3
A. Minat dan Motivasi………………………………...….. 3
1. Pengertian Minat………………………………….. 3
2. Pengertian Motivasi………………………………. 3
B. Independent Learning.................................................... 3
1. Pengertian……………………………...................... 3
C. Self Directed Learning………...…………………......... 3
1. Pengertian…………………………………………. 3
2. Dimensi ………………………………………….. 4
3. Karakteristik………………………………………. 4
D. Manajemen Waktu…………………………………… 4
1. Pengertian………………………………………….
4
2. Langkah-langkah………………………………….. 4
E. Deep Learning………………………………………… 5
1. Pengertian………………………………………… 5
F. Critical Thinking……………………………………… 5
1. Pengertian………………………………………… 5
2. Karakteristik……………………………………… 5
G. Tujuan Pembelajaran Problem Based Learning……… 5
BAB III PEMBAHASAN…………………………………………. 6
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN…………………………… 8
2
A. Kesimpulan………………………………………….... 8
B. Saran………………………………………………….. 8
BAB V DAFTAR PUSTAKA……………………………………. 9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Salah satunya
adalah belajar mandiri. Belajar mandiri atau yang sering disebut dengan self
directed learning merupakan cara belajar yang diarahkan diri sendiri. Cara belajar
mandiri ini sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran pada sistem
Problem Based Learning karena di dalam sistem ini mahasiswa diharuskan untuk
mencari solusi dari masalah yang diberikan. Meskipun cara belajar mandiri ini
sangat penting digunakan dalam proses pembelajaran, tetapi masih banyak
mahasiswa kedokteran yang belum bisa menerapkannya dalam kenyataannya
karena mereka masih berpikiran seperti sistem perkuliahan konvensional. Mereka
masih belum bisa mengelola waktunya seefisien dan seefektif mungkin di dalam
mencari solusi dari permasalahan yang diberikan. Sehingga belajar mandiri ini
sering diartikan salah oleh mereka. Waktu yang seharusnya digunakan untuk
belajar hanya terbuang sia-sia untuk memikirkan bagaimana caranya belajar
dengan benar. Sehingga kebingungan-kebingungan seperti ini perlu diatasi pada
semester awal agar studi program pendidikan dokter bisa terselesaikan tepat
waktu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan minat dan motivasi?
2. Apa yang dimaksud dengan self directed learning?
3. Apa hubungan antara self directed learning dengan independent
learning?
4. Apa yang dimaksud dengan Deep learning dan critical thinking?
5. Apakah ada hubungan antara deep learning dan critical thinking?
6. Apakah tujuan pembelajaran problem based learning?
4
7. Apakah ada hubungan antara tujuan pembelajaran problem based
learning dengan self directed learning, independent learning, deep
learning, dan critical thinking?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui arti minat dan motivasi pada belajar mandiri
2. Untuk mengetahui hubungan antara self directed learning dengan
independent learning melalui definisinya
3. Untuk mengetahui manfaat deep learning dalam critical thinking
4. Untuk mengetahui tujuan pembelajaran dalam problem based learning
yang ingin dicapai
D. Manfaat
1. Mahasiswa mampu mengetahui arti minat dan motivasi pada belajar
mandiri
2. Mahasiswa mampu mengetahui hubungan antara self directed learning
dengan independent learning melalui definisinya
3. Mahasiswa mampu mengetahui manfaat deep learning dan critical
thinking
4. Mahasiswa mampu mengetahui tujuan pembelajaran dalam problem
based learning
5
BAB II
STUDI PUSTAKA
A. Minat dan Motivasi
1. Pengertian Minat
Menurut dr. Bambang Hirjanto, MM(EK), dokter senior fungsional
RSJD Surakarta mengatakan bahwa minat merupakan keinginan dari
individu (subjek) terhadap sesuatu (objek) yang didasari dengan
penghayatan (empati) serta perasaan tertarik (afeksi) dan diikuti dengan
penampakan diri secara nyata dalam bentuk perilaku atau tindakan
(aktualisasi diri).
2. Pengertian motivasi
Motivasi merupakan sutu istilah umum yang mencakup tingkah laku
yang mencari tujuan dan yang berkembang karena adanya tujuan-tujuan.
Atau dapat dikatakan bahwa motivasi adalah proses menggiatkan,
mempertahankan, dan mengarahkan tingkah laku pada suatu tujuan
tertentu (Semiun, 2006).
B. Independent Learning
1. Pengertian Independent Learning
Suatu pembelajaran di mana peserta didik belajar atas kemauan
sendiri, mengembangkan kemampuan memfokuskan, dan
merefleksikannya (Silberman, 2002).
Independent Learning atau belajar bebas merupakan kegiatan belajar
yang tujuan belajar maupun cara mencapai tujuan itu ditetapkan sendiri
oleh pebelajar (Mujiman, 2008).
C. Self Directed Learning
1. Pengertian
6
Self directed learning merupakan suatu cara belajar yang terus-
menerus berkesinambungan sepanjang masa dalam ilmu kedokteran.
Untuk itu, diperlukan motivasi yang kuat untuk melakukan inovasi dan
fleksibilitas (keterbukaan dalam menerima saran dan kritik orang lain)
dalam belajar serta kemampuan penunjang yang berupa penguasaan
teknologi (komputer) dan kemampuan untuk berani mengekspresikan
hasil belajar itu dalam bentuk presentasi (Murad dan Varkey, 2008).
Proses di mana seorang individu mengambil langkah inisiatif dalam
mendiagnosis apa yang mereka butuhkan dalam pembelajaran, desain
pengalaman pembelajaran, menempatkan sumber-sumber, dan
mengevaluasi pembelajarannya itulah yang disebut dengan self directed
learning (Jennings, 2007).
2. Dimensi Self Directed Learning
Dimensi self directed learning terdiri atas 3 bagian, yaitu meliputi
motivasi (sebagai kunci self directed learning), memonitor pembelajaran
(sebagai sebuah tanggungjawab), dan manajemen pembelajaran (sebagai
kontrolnya). Ketiganya menentukan kualitas dan efektifnya pembelajaran
(Tagawa, 2008).
3. Pentingnya Self Directed Learning
Dalam self directed learning, mahasiswa telah menunjukkan adanya
perkembangan dalam rasa ingin tahu yang lebih, berpikir kritis, kualitas
pemahaman, pembuatan keputusan yang baik, kepuasan penghargaan,
motivasi, kompetensi, dan percaya diri (Jennings, 2007).
D. Manajemen Waktu
1. Pengertian Manajemen
Secara klasik, manajemen adalah ilmu atau seni tentang bagaimana
menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, dan rasional untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya (Muninjaya,
2004).
2. Langkah-langkah Manajemen Waktu
7
Tentukan bidang-bidang yang akan Anda geluti, tentukan target setiap
bidang, tentukan aktivitas-aktivitas dan perangkat-perangkat yang
dibutuhkan untuk mewujudkan target setiap bidang, alokasikan waktu
yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas, kalkulasilah waktu yang Anda
miliki (Jawwad, 2004).
E. Deep Learning
1. Pengertian
Deep learning adalah penghayatan belajar yang dimulai saat siswa
merasa bertanggungjawab akan proses belajarnya serta pentingnya
menggunakan analisis kritis yang efisien dan efektif (Azer, 2009).
F. Critical Thinking
1. Pengertian
Critical thinking atau berpikir kritis merupakan suatu pemikiran yang
fleksibel dan terbuka terhadap fakta dan fenomena yang terjadi dengan
menggunakan standar intelektual pemikiran seperti penjelasan,
pendalaman, perluasan, pemahaman, dan relevansi antara informasi dan
situasi yang ditemui serta asumsi-asumsi yang masih perlu dibuktikan
kebenarannya (Campbell, 2004).
Critical thinking adalah tindakan dalam mencari kebenaran, cara
berpikir yang rasional, dan cara berpikir yang terbuka (Wang et all, 2008).
2. Karakteristik Critical Thinking
Karakteristik critical thinking, yaitu mencari kebenaran, berpikiran
yang terbuka, analitik, sistematik, percaya dalam hal berpikir kritis, dan
kedewasaan kognitif (Wang et all, 2008).
G. Tujuan Pembelajaran Problem Based Learning
1. Memungkinkannya penggabungan antara teori dan praktik dalam proses
pembelajarannya.
2. Memungkinkannya mahasiswa belajar pengalaman dari tangan pertama.
3. Dapat mengembangkan sense of judgement mahasiswa.
4. Meningkatkan kemampuan komunikasi dan mendorong mahasiswa untuk
mengemukakan pendapatnya secara demokratis.
8
5. Mendorong mahasiswa untuk memiliki kemampuan sintesis dan evaluasi
serta berpikir secara konstruktif (Jogiyanto, 2006).
BAB III
PEMBAHASAN
Analisis Skenario
Informasi yang terdapat pada skenario 2 :
1. Seorang mahasiswa fakultas kedokteran semester pertama menaruh minat
pada kuliah perkenalan mengenai pentingnya belajar yang diarahkan diri
sendiri (self directed learning).
2. Belajar mandiri ini sangat penting dan merupakan aspek vital penentu untuk
tercapainya tujuan pembelajaran pada problem based learning.
3. Mahasiswa masih bingung dengan manajemen waktu untuk belajar mandiri
tersebut karena ketatnya jadwal kegiatan belajar.
4. Tuntutan untuk deep learning dan penerapannya dalam proses belajarnya
sampai lulus.
5. Tuntutan lain adalah terlibat dalam critical thinking baik dengan sumber
pembelajaran maupun aktivitas pembelajaran.
Berikut merupakan pembahasan skenario:
1. Di dalam pendidikan profesi kesehatan, self directed learning hanya dibatasi
pada pengertian dan implementasinya. Hal ini disebabkan karena masih
sedikitnya penelitian mengenai self directed learning. Tetapi ada beberapa
metode yang digunakan di dunia pendidikan internasional seperti SDLRS dan
OCLI yang telah menaksir mengenai kesiapan mahasiswa untuk belajar
mandiri dan keluaran seperti apa yang bisa dihasilkan dari belajar mandiri itu
sendiri. Dan setelah diteliti bahwa memang ada perbedaan yang signifikan
antara mahasiswa yang menggunakan self directed learning dengan yang
konvensional. Hasilnya lebih baik mahasiswa yang menggunakan self
9
directed learning. Karena adanya peningkatan keterampilan dalam berpikir,
bertindak, dan berkomunikasi. Ini menunjukkan bahwa self directed learning
memang bermanfaat bagi mahasiswa terutama di mahasiswa kedokteran.
2. Pentingnya belajar mandiri dalam mencapai tujuan pembelajaran, yaitu
memungkinkannya penggabungan antara teori dan praktik dalam proses
pembelajarannya, dapat mengembangkan sense of judgement mahasiswa,
meningkatkan kemampuan komunikasi dan mendorong mahasiswa untuk
mengemukakan pendapatnya secara demokratis, serta memiliki kemampuan
sintesis dan evaluasi serta berpikir secara konstruktif.
3. Agar mahasiswa tidak bingung dengan manajemen waktu, maka ada langkah-
langkah yang bisa digunakan seperti menetukan bidang yang ingin digeluti,
menentukan setiap target yang ingin diraih, menentukan aktivitas dan
perangkat yang digunakan untuk mencapai target tersebut, mengalokasikan
waktu yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitasnya, dan mengkalkulasikan
waktu yang ada.
4. Deep learning merupakan proses yang dialami seseorang untuk lebih
mendalami sesuatu hal sedetail-detailnya. Sehingga dalam pembelajarannya,
mahasiswa tidak hanya belajar secara garis besarnya saja, tapi juga
mendalaminya sehingga bisa memahami dan menghayati apa yang
dipelajarinya.
5. Sumber belajar merupakan sumber yang dapat dipakai oleh mahasiswa untuk
memperoleh informasi, pengalaman atau keterampilan. Dalam menyeleksi
sumber belajar, mahasiswa diharuskan untuk berpikir kritis (critical thinking).
Ada beberapa cara yang bisa digunakan dalam hal menyeleksi sumber belajar
yang akan dipakai seperti keakuratannya, kedetailannya, dan kespesifikannya.
Sumber belajar ini bisa berupa buku textbook, jurnal internasional, atau
berdasarkan kepakaran seseorang. Sehingga setelah mahasiswa belajar
mendiri secara deep learning diharapkan bisa berpikir secara kritis dalam hal
menentukan sumber belajar mana yang valid dan bisa dipakai serta bisa
dibuktikan kebenarannya.
10
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Belajar mandiri akan berjalan secara lancar jika seseorang memiliki minat
dan motivasi yang tinggi.
2. Belajar mandiri harus bercirikan pemahaman yang mendalam serta
berpikiran kritis dalam menerima sebuah informasi.
3. Untuk keberhasilan belajar mandiri, manajemen waktu menjadi aspek
vital dalam menunjang keberhasilan mahasiswa.
B. Saran
1. Antar anggota kelompok harus saling menunjang dan meningkatkan minat
dan motivasinya dengan cara saling menghargai pendapat yang ada.
2. Semua anggota harus aktif mencari sumber informasi yang berkaitan
dengan masalah yang dihadapi.
3. Berdisiplin dengan waktu yang telah dibuat atau ditentukan.
11
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Azer Samy A., 2009. Interactions Between Students and Tutor in Problem-Based
Learning: The Significance of Deep Learning. Kaohsiung J Med Sci. 25 :
240-9.
Budimansyah Dasim,. 2002. Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis
Portofolio. Bandung, Genesindo.
Jawwad M Ahmad Abdul,. 2004. Manajemen Waktu. Bandung, Syaamil Cipta
Media.
Jennings Stephen F., 2007. Personal Development Plans and Self-Directed
learning for Healthcare Professional. Postgraduate Medical Journal. 83 :
518-24.
Jogiyanto HM,. 2006. Filosofi, Pendekatan, dan Penerapan Pembelajaran
Metode Kasus untuk Dosen dan Mahasiswa. Yogyakarta, ANDI.
Mujiman Haris,. 2008. Belajar Mandiri. Surakarta, LPP UNS dan UNS Press.
Muninjaya, A. A. Gde., 2004. Manajemen Kesehatan. Edisi 2. Jakarta, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, pp. 17-34.
Murad M Hasan., Varkey Prathibha., 2008. Self-directed Learning in Health
Professions Education. Annals Academy of Medicine Singapore. 37 : 580-
90.
Semiun, Yustinus., 2006. Kesehatan Mental 1. Yogyakarta, Kanisius, pp. 372-
378.
Shiau Shu-Jien., Chen Chung-Hey., 2008. Reflection and Critical Thinking of
Humanistic Care in Medical Education. Kaohsiung J Med Sci. 24 : 367-72.
12
Silberman Melvin L,. 2002. Active Learning : 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta, Pustaka Insan Madani.
Tagawa Masami,. 2008. Physician Self-Directed Learning and Education.
Kaohsiung J Med Sci. 24 : 380-5.
Wang Shin-Yun et all,. 2008. Socrates, Problem Based Learning ang Critical
Thinking –A Philosophic Point of View. Kaohsiung J med Sci. 24 :86-13.
13