17

Click here to load reader

laporan Tutorial KBK

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: laporan Tutorial KBK

LAPORAN TUTORIAL

BLOK I

PENDIDIKAN DOKTER BERBASIS KOMPETENSI

DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

OLEH

Nama : Noor Dhian Maharjanti

NIM : J500090077

Kelompok : 7

Nama tutor : dr. Ratih

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2009

1

Page 2: laporan Tutorial KBK

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI…………………………………………………………….... ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………….... 1

A. Latar Belakang Masalah………………………………. 1

B. Rumusan Masalah…………………………………….. 1

C. Tujuan…………………………………………………. 2

D. Manfaat………………………………………………... 2

BAB II STUDI PUSTAKA……………………………………….. 3

A. Konsil Kedokteran Indonesia………………………….. 3

1. Pengertian…………………………………………. 3

2. Standar Kompetensi Dokter……………………….. 3

B. Kurikulum Berbasis Kompetensi.................................... 3

1. Pengertian Kurikulum……………………………... 3

2. Pengertian Kompetensi……………………………. 4

3. Macam Kompetensi……………………………….. 4

4. Pendidikan Berbasis Kompetensi…………………. 4

C. Problem Based Learning………...…………………..... 5

1. Pengertian…………………………………………. 5

2. Karakteristik………………………………………. 5

D. Metode Seven Jump…………………………………… 5

1. Pengertian………………………………………….

5

2. Langkah-langkah………………………………….. 5

BAB III PEMBAHASAN…………………………………………. 6

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN…………………………… 8

A. Kesimpulan………………………………………….... 8

B. Saran………………………………………………….. 8

BAB V DAFTAR PUSTAKA……………………………………. 9

2

Page 3: laporan Tutorial KBK

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akhir-akhir ini, dirasakan keluhan masyarakat di media cetak ataupun

media elektronik terhadap tenaga dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan

semakin meningkat. Ini bisa kita lihat dengan banyaknya kasus malpraktek, belum

lagi kasus-kasus yang berhubungan dengan etika dan moral tenaga dokter. Ini

menunjukkan bahwa tenaga dokter yang sudah ada tidak bisa memenuhi

kebutuhan masyarakat yang ada pada saat itu. Kekurangmampuan ini bisa di

karenakan kurang mantapnya kurikulum yang diterapkan kepada sistem

pendidikan pada saat itu yang bersifat konvensional. Sehingga, tenaga dokter yang

dihasilkan kurang memiliki kompetensi yang unggul. Oleh karena itu, perlu

diadakan peninjauan kembali. Konsil Kedokteran Indonesia, selaku badan yang

berwenang menetapkan standar kompetensi dokter yang harus menjadi acuan

kurikulum oleh institusi pendidikan kedokteran di dalam mencetak tenaga dokter.

Untuk itu, fakultas kedokteran di Universitas Muhammadiyah Surakarta

melaksanakan Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan pendekatan Problem

Based Learning yang dianggap mampu memberikan stimulasi kepada calon

tenaga dokter dan diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang

pelayanan kesehatan dalam melaksanakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya

kesehatan perorangan strata pertama dalam sistem kesehatan nasional.

B. Rumusan Masalah

1. Standar kompetensi seperti apa yang disahkan oleh Konsil Kedokteran

Indonesia?

2. Apakah Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan kurikulum yang

sesuai untuk kebutuhan masyarakat dalam pelayanan kesehatan?

3. Apakah proses pembelajaran menggunakan Problem Based Learning

dapat menunjang sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi?

3

Page 4: laporan Tutorial KBK

4. Metode apa yang tepat untuk memperlancar sistem Kurikulum Berbasis

Kompetensi dengan pendekatan Problem Based Learning?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui standar kompetensi dokter yang disahkan oleh Konsil

Kedokteran Indonesia.

2. Untuk membuktikan bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi mampu

mencetak dokter dalam upaya kesehatan perorangan dan masyarakat

sesuai dengan sistem kesehatan nasional.

3. Untuk membuktikan bahwa Problem Based Learning akan memacu

kognisi, afektif, psikomotor mahasiswa.

4. Untuk membuktikan bahwa seven jump merupakan metode yang tepat

untuk sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi.

D. Manfaat

Dengan adanya sistem KBK dengan pendekatan PBL di harapkan calon

tenaga dokter memiliki ilmu pengetahuan, moral, dan keterampilan yang

seimbang. Sehingga, mereka bisa memperbaiki pelayanan kesehatan saat terjun di

tengah-tengah masyarakat.

4

Page 5: laporan Tutorial KBK

BAB II

STUDI PUSTAKA

A. Konsil Kedokteran Indonesia (KKI)

1. Pengertian

Konsil Kedokteran Indonesia adalah suatu badan otonom, mandiri,

nonstruktural, dan bersifat independen, yang terdiri atas Konsil

Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi (KKI, 2005).

2. Standar Kompetensi Dokter

Standar Kompetensi Dokter merupakan standar minimal yang

harus dimiliki pada saat menyelesaikan pendidikan kedokterannya. Bisa di

katakan bahwa Standar Kompetensi ini adalah standar output atau keluaran

dari program studi dokter. Standar Kompetensi Dokter ini merupakan satu

kesatuan dengan Standar Pendidikan Profesi Dokter. Mengesahkan

Standar Kompetensi Dokter merupakan acuan dalam penyelenggaraan

pendidikan profesi dokter dan diperuntukkan bagi semua pihak yang

terlibat dalam penyelenggaraan profesi dokter antara lain institusi

pendidikan kedokteran, rumah sakit pendidikan, lembaga pemerintahan

dan swasta, mahasiswa, badan akreditasi dan pihak-pihak lain yang terkait.

Standar kompetensi yang disahkan oleh Konsil kedokteran Indonesia

merupakan standar kompetensi yang diperlukan pada upaya kesehatan

masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) strata pertama

yang meliputi area kompetensi dan komponen kompetensi (KKI, 2006).

B. Kurikulum Berbasis kompetensi (KBK)

1. Pengertian Kurikulum

Menurut UU No. 20/2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

5

Page 6: laporan Tutorial KBK

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu.

2. Pengertian Kompetensi

Berdasarkan SK mendiknas no. 045/U/2002, kompetensi adalah

seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggungjawab yang dimiliki

seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam

melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

3. Macam Kompetensi

Kompetensi dibagi menjadi 3 rincian, yaitu kompetensi utama,

kompetensi pendukung, dan kompetensi lainnya. Kompetensi utama

adalah kemampuan untuk menampilkan unjuk kerja yang memuaskan

sesuai dengan penciri program studi. Kompetensi pendukung adalah

kemampuan yang gayut dan dapat mendukung kompetensi utama serta

merupakan ciri khas Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Kompetensi

lainnya adalah kemampuan yang ditambahkan yang dapat membantu

meningkatkan kualitas hidup, dan ditetapkan berdasarkan keadaan serta

kebutuhan lingkungan Perguruan Tinggi (Semiloka UMS, 2009). Area

kompetensi yang disahkan oleh KKI, yaitu komunikasi efektif,

keterampilan klinis, landasan ilmiah ilmu kedokteran, pengelolaan

masalah kesehatan, pengelolaan informasi, mawas diri dan pengembangan

diri, dan etika, moral, medikolega, dan profesionalisme serta keselamatan

pasien (KKI, 2006).

4. Pendidikan Berbasis Kompetensi

Pendidikan berbasis kompetensi mencakup kurikulum,

pembelajaran, dan penilaian yang menekankan pada pencapaian hasil

belajar sesuai dengan standar kompetensi (Semiloka UMS, 2009). Sistem

pendidikan dokter di Indonesia yang sejak tahun 1982 mengacu pada

Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia di mana menitikberatkan

pada penguasaan disiplin ilmu sekarang diperbarui dengan adanya sistem

Kurikulum Berbasis Kompetensi. Pembaruan ini dikarenakan gambaran

dokter yang dihasilkan oleh sistem Kurikulum Inti Pendidikan Dokter

6

Page 7: laporan Tutorial KBK

Indonesia belum terinci secara eksplisit. Sehingga di bentuklah suatu

sistem baru yang bisa menyesuaikan dengan perkembangan peraturan

terkini (KKI, 2006).

C. Problem Based Learning (PBL)

1. Pengertian

Suatu cara untuk menantang mahasiswa untuk belajar dan belajar

bekerjasama dalam kelompok untuk mendapatkan solusi dari masalah-

masalah nyata yang ada di dunia (Dutch et al, 2001). Meskipun dalam

perkembangannya belum ada penelitian secara resmi yang mengatakan

bahwa Problem Based learning merupakan pendidikan yang menyeluruh,

tapi asumsi orang dengan hadirnya Problem Based Learning ini dirasa

yang paling sesuai bagi mahasiswa kedokteran, profesi kedokteran, dan

masyarakat.

2. Karakteristik Problem Based Learning

Karakteristik Problem Based Learning, yaitu mengembangkan

sifat berusaha dan kreativitas murid, meningkatkan kepercayaan diri,

bangga, dan mampu bekerjasama dengan baik antar teman sekelas (Liu

Yu, 2004).

D. Metode Seven Jump

1. Pengertian

Seven Jump merupakan suatu metode pembelajaran yang terdiri

atas 7 langkah yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Langkah-langkah Seven Jump

Langkah-langkah Seven Jump, yaitu identifikasi dan klarifikasi

istilah, menentukan masalah, analisis masalah dengan brainstorming,

jawaban sementara atau hipotesis, penetapan learning objective atau tujuan

belajar, mencari informasi, presentasi hasil.

7

Page 8: laporan Tutorial KBK

BAB III

PEMBAHASAN

Area kompetensi yang telah disahkan oleh KKI adalah :

1. Komunikasi Efektif

Seorang dokter harus bisa berkomunikasi dengan pasien serta

anggota keluarganya, sejawat, masyarakat, dan dengan profesi lainnya.

2. Keterampilan Klinis

Seorang dokter harus memperoleh dan mencari informasi yang

akurat dan penting tentang pasien dan keluarganya, melakukan prosedur

klinik dan laboratorium serta kedaruratan klinis.

3. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran

Dokter harus bisa menerapkan konsep-konsep dan prinsip ilmu

biodemik, klinik, perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan

pelayanan

4. Pengelolaan Masalah Kesehatan

5. Pengelolaan Informasi

6. Mawas Diri dan Pengembangan Diri

7. Etika, Moral, Medikolega dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien

Sistem KBK merupakan upaya untuk memperbaiki mutu pendidikan di

Indonesia yang bertujuan untuk membantu dalam pencapaian tujuan pendidikan

nasional, yaitu membentuk organisasi pendidikan yang bersifat otonom sehingga

mampu melakukan inovasi dalam pendidikan untuk menuju suatu lembaga yang

beretika, selalu menggunakan nalar, berkemampuan komunikasi sosial yang

positif dan memiliki sumber daya manusia yang sehat dan tangguh (Mulyasa,

2005). Sehingga nantinya sistem KBK yang diterapkan pada pendidikan dokter ini

bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal pelayanan kesehatan. Karena,

dalam sistem KBK ini mahasiswa kedokteran di ajarkan mengenai keterampilan

klinis yang sering terjadi dalam UKP dan UKM.

8

Page 9: laporan Tutorial KBK

Meskipun metode Problem Based Learning dianggap paling sesuai untuk

zaman sekarang, tetapi di Asia sendiri Problem Based Learning memiliki

hambatan, terutama bagi siswa. Hambatan itu seperti tidak adanya rasa percaya

diri siswa, merasa dipaksa untuk berbicara hanya demi sebuah nilai, dan mereka

pikir metode ini hanya buang waktu saja. Untuk itu perlu diadakan latihan bagi

siswa dan fakultas, mendesain semenarik mungkin masalah yang ingin diberikan,

melakukan komunikasi sebaik mungkin, dan juga selalu melakukan monitoring

dan evaluasi agar bisa mencapai hasil yang maksimal (Zubair et al, 2003). Selain

itu ada manfaat yang dihasilkan oleh PBL yang bisa menunjang sistem KBK

seperti, melatih kepemimpinan, bekerjasama, komunikasi, dan mendidik siswa

untuk menerapkan belajar sepanjang hayat.

Seven Jump merupakan metode untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode

ini melalui diskusi tutorial berlangsung dalam 3 sesi. Sesi pertama terdiri atas

langkah 1-5. langkah 1 digunakan untuk mengidentifikasi dan klarifikasi istilah

yang belum diketahui. Langkah 2 untuk menentukan masalah-masalah yang akan

didiskusikan. Langkah 3, yaitu sesi brainstorming di mana tiap siswa saling

mendiskusikan daftar masalah yang telah disepakati bersama. Langkah 4

digunakan untuk saling memberikan hipotesis mengenai masalah yang ada.

Langkah 5 merupakan sesi untuk menentukan learning objective, menentukan apa

yang akan dipelajari nantinya. Sesi kedua adalah sesi belajar mandiri atau mencari

informasi tentang daftar masalah. Sesi ini merupakan langkah keenam dalam

seven jump. Sesi terakhir yang merupakan langkah ketujuh, yaitu saling

mempresentasikan hasil yang didapat pada saat sesi belajar mandiri. Setiap siswa

saling menunjukkan sumber-sumber yang dipakai.

9

Page 10: laporan Tutorial KBK

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Standar kompetensi dokter yang ditetapkan oleh KKI menjadi acuan

utama dalam pendidikan dokter di Indonesia.

2. KBK mampu mencetak dokter dengan kemampuan mengidentifikasi

masalah, menganalisa, menentukan diagnosa dan terapi serta keterampilan

dalam pelayanan UPK dan UKM.

3. PBL merupakan proes pembelajaran calon dokter yang mampu

meningkatkan kompetensi kognisi,afektif, dan psikomotor.

4. Metode seven jump melatih calon dokter berpikir dan bertindak sistematis

di dalam menyelesaikan suatu masalah atau kasus.

B. Saran

1. Sistem KBK ini sudah cukup baik di terapkan dalam pendidikan

kedokteran, tetapi dalam perkembangannya masih belum ditunjang dengan

sarana prasarana yang memadai. Sarana prasarana itu seperti lengkapnya

buku di perpustakaan, akses internet yang cepat, dan ruangan tutorial yang

dirasa terlalu sempit.

2. Bagi tutor yang memberikan pengarahan dalam proses diskusi tutorial

diharapkan bisa mengarahkan mahasiswa dalam diskusi ini. Sehingga,

tidak menyimpang dari apa yang didiskusikan.

10

Page 11: laporan Tutorial KBK

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Amin Z, Eng K.H., 2003. Basic Medical in Education. Singapore : National

University of Singapore. pp. 213-216.

Cox K. R., 1982. The Medical teacher. Longman Group. Ltd.

Gulbert J. J., 1981. Educational Handbook for Health Personal. WHO

John W. gardner., 2002. Problem Based learning.

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://

www.studygs.net/pbl.htm&prev=/translate_s%3Fhl%3Did%26q%3DPBL

%26tq%3DPBL%26sl%3Did%26tl%3Den%26start%3D10

KKI., 2006. Standar Kompetensi Dokter. pp. 1-3.

Mulyasa, E., 2005. Kurikulum Berbasis Kompetensi :Konsep, Karakteristik, dan

Implementasinya. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Semiloka Ekonomi Islam., 2009. Ekonomi Islam Sebagai Sistem Pendidikan Ilmu

Ekonomi di Indonesia. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sukardi, E dan Maramis. W. F., 1986. Penilaian Keberhasilan Belajar dalam

Pendidikan Kesehatan SBY.

Suparman A., 1991. Desain Instruksional PAU. Jakarta.

Zaini H., 2002. Desain Pembelajaran di Pt CTSD. Yogyakarta.

11