Upload
cye-dessy-uchihachan
View
1.825
Download
18
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pengotomatisasian Sistem Pembuatan SIM Baru
Citation preview
Laporan Tugas Besar
Sistem Otomatisasi Pembuatan SIM Baru
Disusun Oleh :
Anggota Kelompok
Desi Afri Yanti (101402049)
Dian Puspitasari S (101402083)
Eka Tama Herly (101402103)
Ovy Rizki Fachrani (101402021)
M. Galih Rivai (101402073)
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2012
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena
atas rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas ini. Tak lupa pula shalawat
beriring salam kami sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita
semua keluar dari zaman kebodohan. Penyusunan laporan yang berjudul “Sistem Otomatisasi
Pembuatan SIM Baru” ini kami buat berdasarkan tugas untuk mata kuliah Proses Perangkat
Lunak. Dalam laporan ini kami ingin menjelaskan tahapan pengotomatisasian system manual
pembuatan SIM baru, dari mulai tahap requirement, use case, sampai ke tahap Data Flow
Diagram (DFD).
Kami sadar bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Juni 2012
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Batasan Masalah 1
1.4 Tujuan 1
1.5 Metodologi 2
1.6 Sistematika Penulisan 2
BAB II : LANDASAN TEORI
2.1 Requirement Analysis 3
2.2 Use Case Diagram 5
2.3 Data Flow Diagram (DFD) 6
2.4 Waterfall Model 7
BAB III : OTOMATISASI SISTEM
3.1 Requirement Sistem Pembuatan SIM Baru 10
3.2 Use Case Diagram Sistem Manual 11
3.3 Use Case Diagram Sistem Automasi 14
3.4 Data Flow Diagram Sistem Automasi 16
3.5 Job Description 20
BAB IV : PENUTUP
4.1 Kesimpulan 21
4.2 Saran 21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengembangan / rekayasa system informasi (system development) dan perangkat lunak (system engineering) dapat berarti menyusun system / perangkat lunak yang benar – benar baru atau yang lebih sering terjadi adalah menyempurnakan yang telah ada sebelumnya. Juga sering terjadi pengembangan system informasi berbasis computer dilakukan dengan motivasi untuk memanfaatkan computer sebagai alat bantu yang dikenal sebagai alat yang cepat, akurat, tidak cepat lelah, serta tidak mengenal arti kata bosan, untuk melaksanakan instruksi – instruksi pengguna untuk mendapatkan hasil – hasil tertentu.
Untuk melakukan pengembangan suatu perangkat lunak, ada beberapa langkah awal yang harus dilakukan, diantaranya adalah :
Proses pengumpulan Requirement, merupakan proses pengumpulan informasi dan permintaan dari klien terhadap system yang akan dikembangkan / dirancang.
Pembuatan Use Case, digunakan untuk memodelkan dan menyatakan unit fungsi / layanan yang disediakan oleh sistem (bagian sistem: subsistem atau class) ke pemakai atau klien.
Pembuatan Data Flow Diagram (DFD), adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari sistem.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana caranya mengefisiensikan waktu dan usaha yang dilakukan dalam pembuatan SIM baru?
1.3 Batasan Masalah
Pengotomatisasian yang dilakukan pada system pembuatan SIM baru ini adalah mengubah system manual menjadi online, sehingga mengefisiensikan waktu dan usaha yang dilakukan oleh pemohon saat akan membuat SIM baru. Saat mendaftar pemohon bisa melakukannya melalui website online dan juga mengikuti ujian teori secara online.
1.4 TujuanTujuan dari pengotomatisasian system pembuatan SIM baru ini adalah :a. Mengurangi waktu yang diperlukan oleh seorang pemohon pembuatan SIM baru
untuk melakukan proses pembuatan SIM baru
b. Dapat mengurangi usaha dalam melakukan pembuatan SIM baru sehingga lebih efisiensi
1.5 Metodologia. Sudi literatur: penelitian ini dimulai dengan studi perpustakaan, yaitu dengan
mengumpulkan bahan-bahan referensi baik dari buku, artikel, dan situs internet mengenai sistem manual pembuatan SIM baru.
b. Pengumpulan requirementc. Analisis permasalahan yang ada secara sistematisd. Melakukan perancangan system yang akan diotomatisasie. Penyusunan laporan dan penarikan kesimpulan
1.6 Sistematika Penulisan
Secara garis besar, laporan ini terdiri dari beberapa bab, yaitu
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan,
metodologi penelitian, serta sistematika penulisan laporan ini.
2. BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang penjelasan singkat mengenai Proses Perangkat Lunak.
3. BAB II OTOMATISASI SISTEM
Bab ini berisi langkah-langkah pengotomatisasian system.
4. BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Requirement Analysis
Dalam melakukan tahap ini akan dicapai 4 tujuan, yaitu :
a. Menjelaskan sistem saat ini secara lengkap.
b. Menggambarkan sistem informasi yang ideal.
c. Membawa sistem informasi yang ideal ke kondisi saat ini dengan memperhatikan
kendala sumber daya.
2
d. Memberi dorongan terhadap keyakinan pemakai kedalam team pengembangan
sistem.
Tahap requirement analysis adalah tahap interaksi intensif antara analis sistem dengan
komunitas pemakai sistem (end-user), dimana team pengembangan sistem menunjukkan
keahliannya untuk mendapatkan tanggapan dan kepercayaan pemakai, sehingga mendapat
partisipasi yang baik. Merupakan pekerjaan sulit untuk mendapatkan kesepakatan (skeptical)
pemakai tentang kebutuhan mereka dari sebuah sistem informasi, karena mungkin pemakai
mengalami kegagalan sistem informasi sebelumnya.
Keinginan pemakai
Tahap awal dalam requirement system adalah melakukan survey terhadap keinginan
pemakai dan menjelaskan sistem informasi yang ideal. Ideal disini merupakan konsep daripada
kenyataan, artinya bahwa tidak ada sistem yang ideal (tidak ada sistem informasi yang
sempurna) tetapi bersifat subyektif saja. Kalau hal ini tidak dijelaskan secara mendalam dapat
menimbulkan perbedaan pandangan atau akan mengecewakan end-user.
Metode kebutuhan analisis
Perlu pemilihan metode pengumpulan data yang tepat selama melakukan requirement
system. Metode tersebut adalah interviews, questionnaires, observation, procedure analysis,
dan document survey.
Sampling
Sampling dapat membantu mengurangi waktu dan biaya. Perlu kecermatan untuk
memilih sample dari populasi, sehingga membutuhkan keahlian statistik supaya tidak
mengalami kegagalan atau ancaman.
Kendala sumber daya
a. Waktu
Sebuah pengantian sistem harus diutarakan dalam kerangka kerja sejak sistem
mengalami penurunan fungsi dengan cepat. Kendala waktu ini dapat mempengaruhi analis
untuk mempertimbangkan inovasi teknologi yang tidak mungkin dioperasikan dalam waktu
yang singkat. Oleh karena itu perlu membutuhkan waktu yang cukup supaya memiliki
kelonggaran waktu sehingga dapat membuat alternatif yang paling baik.
b. Uang
3
Sistem informasi yang ideal akan membutuhkan biaya yang mahal, sehingga
membutuhkan pendanaan yang cukup. Hal ini akan terjadi karena terjadi persaingan dengan
para pesaingnya dimana mereka menanamkan investasi yang besar dalam sistem informasinya.
c. Keahlian.
Staff sistem informasi mungkin tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman yang
cukup seperti masalah telekomunikasi, integrasi database, dan interactive setting. Perusahaan
dapat mengkontrak konsultan untuk menambah kemampuan mendesain. Hal ini nantinya akan
diperhadapkan pada kendala biaya yang dikeluarkan untuk tenaga konsultan.
d. Teknologi.
Kebutuhan teknologi mungkin akan menjadi masalah utama dalam mendukung kerja
sistem, sehingga perlu memperhatikan perkembangan teknologi terus-menerus, yang
konsekuensinya terjadi pengeluaran biaya yang besar dan jangan sampai teknologi yang dipakai
ketinggalan dari para pesaingnya.
e. Faktor Eksternal
Banyak kendala yang datang dari luar setting design, seperti pencegahan menggunakan
teknologi eksotik (exotic of technologies), mencegah memelihara data lokal dalam sebuah
sistem database pusat, dan sebagainya.
2.2 Use Case Diagram
Menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang
ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”.
Menggambarkan kebutuhan system dari sudut pandang user
Mengfokuskan pada proses komputerisasi (automated processes)
Menggambarkan hubungan antara use case dan actor
Use case menggambarkan proses system (kebutuhan system dari sudut pandang
user)
Secara umum use case adalah:
- Pola perilaku system
- Urutan transaksi yang berhubungan yang dilakukan oleh satu actor
Use case diagram terdiri dari :
4
- Use case
Use case dibuat berdasar keperluan actor, merupakan “apa” yang dikerjakan system,
bukan “bagaimana” system mengerjakannya
- Actors
Actor menggambarkan orang, system atau external entitas / stakeholder yang
menyediakan atau menerima informasi dari system
- Relationship
- Asosiation
Associations bukan menggambarkan aliran data/informasi. Associations digunakan
untuk menggambarkan bagaimana actor terlibat dalam use case. Ada 4 jenis relasi yang
bisa timbul pada use case diagram
Association antara actor dan use case
Association antara use case
Generalization/Inheritance antara use case
Generalization/Inheritance antara actors
- System boundary boxes (optional)
- Packages (optional)
Spesifikasi Use Case
Spesifikasi Use Case terdiri dari :
1. Brief Description
2. Pre-Condition
3. Characteristic of activation
4. Flow of Event
a. Basic Flow
b. Alternative Flow
5. Post-Condition
6. Limitation
2.3 Data Flow Diagram (DFD)
DFD sering digunakan untuk menggambarkan sustu sistem yang telah ada atau sistem
baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana
data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat, dan sebagainya) atau lingkungan fisik
dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, harddisk, tape, diskette, dan lain
sebagianya).
Simbol-sombol yang digunakan di DFD mewakili maksud tertentu, yaitu:
5
1. External entity (kesatuan Luar) atau boundary (batas sistem)
Setiap sistem pasti memiliki batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu
sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan
kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem
lainya yang berada di lingkungan luarnya yang memberikan input atau menerima
output dari sistem.
2. Data flow (arus data)
Arus data di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir diantara proses,
simpanan, dan kesatuan luar.
3. Process (proses)
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau
komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan
arus data yang akan keluar dari proses.
4. Data store (simpanan data)
Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu
file atau database di komputer, suatu arsip atau catatan manual dan lain sebagainya.
Notasi – Notasi Data Flow Diagram (DFD)
Oleh Edward Yourdon dan Tom DeMarco
Notasi Keterangan
Proses atau fungsi atau prosedur; pada
permodelan perangkat lunak yang akan
diimplementasikan dengan pemrograman
terstruktur.
File atau basis data atau penyimpanan
(storage); pada permodelan perangkat lunak
yang akan diimplementasikan dengan
6
pemrograman terstruktur.
Entitas luar atau masukan atau keluaran atau
orang yang memakai / berinteraksi dengan
perangkat lunak yang dimodelkan.
Aliiran data; merupakan data yang dikirim
antar proses, dari penyimpanan ke proses atau
dari proses ke masukkan atau keluaran.
Tahap Perancangan
1. DFD Level 0
Menggambarkan sistem yang akan dibuat sebagai suatu entitas tunggal yang
beriteraksi dengan orang atau sistem lain.
2. DFD Level 1
Menggambarkan modul-modul yang ada dalam sistem. DFD Level 1 merupakan
pengembangan dari DFD Level 0.
3. DFD Level 2, 3, 4, ... dst
Merupakan breakdown dari modul-modul DFD Level sebelumnya.
2.4 Waterfall Model
Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut
dengan “classic life cycle” atau model waterfall. Model ini adalah model yang muncul pertama
kali yaitu sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang
paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan
secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis,
desain, coding, testing / verification, dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap
demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.
Sebagai contoh tahap desain harus menunggu selesainya tahap sebelumnya yaitu tahap
requirement. Secara umum tahapan pada model waterfall dapat dilihat pada gambar berikut :
7
Berikut ini penjelasan tentang masing-masing tahap dalam model waterfall:1. Requirement Analysis
Seluruh kebutuhan software harus bisa didapatkan dalam fase ini, termasuk didalamnya kegunaan software yang diharapkan pengguna dan batasan software. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, survey atau diskusi. Informasi tersebut dianalisis untuk mendapatkan dokumentasi kebutuhan pengguna untuk digunakan pada tahap selanjutnya.
2. System DesignTahap ini dilakukan sebelum melakukan coding. Tahap ini bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang seharusnya dikerjakan dan bagaimana tampilannya. Tahap ini membantu dalam menspesifikasikan kebutuhan hardware dan sistem serta mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.
3. ImplementationDalam tahap ini dilakukan pemrograman. Pembuatan software dipecah menjadi modul-modul kecil yang nantinya akan digabungkan dalam tahap berikutnya. Selain itu dalam tahap ini juga dilakukan pemeriksaaan terhadap modul yang dibuat, apakah sudah memenuhi fungsi yang diinginkan atau belum.
4. Integration & TestingDi tahap ini dilakukan penggabungan modul-modul yang sudah dibuat dan dilakukan pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan masih terdapat kesalahan atau tidak.
5. Operation & MaintenanceIni merupakan tahap terakhir dalam model waterfall. Software yang sudah jadi dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.
Mengapa model ini sangat populer??? Selain karena pengaplikasian menggunakan
model ini mudah, kelebihan dari model ini adalah ketika semua kebutuhan sistem dapat
didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan benar di awal project, maka SE dapat berjalan
dengan baik dan tanpa masalah. Meskipun seringkali kebutuhan sistem tidak dapat
didefinisikan seeksplisit yang diinginkan, tetapi paling tidak, problem pada kebutuhan
sistem di awal project lebih ekonomis dalam hal uang (lebih murah), usaha, dan waktu
yang terbuang lebih sedikit jika dibandingkan problem yang muncul pada tahap-tahap
selanjutnya.
8
Meskipun demikian, karena model ini melakukan pendekatan secara urut / sequential,
maka ketika suatu tahap terhambat, tahap selanjutnya tidak dapat dikerjakan dengan baik
dan itu menjadi salah satu kekurangan dari model ini.
BAB III
OTOMATISASI SISTEM
9
3.1 Requirement Sistem Pembuatan SIM BaruKami tidak melakukan survey langsung ke lapangan, berhubungan dengan proses izin
yang rumit dan memakan waktu yang lama. Sehingga kami hanya melakukan automasi sesuai dengan analisis masalah pada system manual pembuatan SIM baru.
Flowchart Sistem Manual Sistem Pembuatan SIM Baru
3.2 Use Case Diagram Sistem Manual Skenario
Pemohon datang ke POLRES dengan membawa berkas – berkas persyaratan
pembuatan SIM baru. Setelah pemohon menyerahkan berkas – berkas persyaratan ke
10
petugas, berkas di verifikasi oleh petugas. Setelah itu pemohon menjalani serangkaian
ujian untuk membuat SIM, lalu pemohon menunggu SIM untuk di produksi.
Use Case Diagram
Use Case Spesification Pembuatan SIM Baru
11
PEMBUATAN SIM BARU
3.2.1 Brief DescriptionUse case ini digunakan oleh pemohon untuk melakukan pembuatan SIM baru.
3.2.2 Pre ConditionPemohon harus membayar uang pendaftaran dan memenuhi persyaratan untuk membuat SIM baru sebelum melakukan pendaftaran.
3.2.3 Characteristis of ActivationEksekusi hanya bisa dilakukan oleh petugas yang berwenang.
3.2.4 Flow of Events3.2.4.1 Basic Flow
- Use case ini dimulai ketika pemohon telah melakukan cek kesehatan, membayar uang pendaftaran dan melengkapi syarat – syarat untuk membuat SIM baru
- Lalu pemohon menjumpai petugas TP3S untuk menyerahkan berkas persyaratan dan bukti pembayaran
- Petugas TP3S akan memeriksa kelengkapan berkas persyaratan dan bukti pembayaran yang diserahkan oleh pemohon
[H-1 Syarat tidak lengkap]- Jika berkas persyaratan lengkap, maka petugas TP3S akan memberikan lembaran
TP3S dan formulir pendaftaran pada berkas pemohon- Lalu pemohon melakukan pengisian formulir pendaftaran pembuatan SIM baru- Setelah itu pemohon melakukan registrasi ke petugas pendaftaran- Petugas pendaftaran akan memeriksa kembali formulir yang telah diisi dan berkas
persyaratan. Setelah itu petugas pendaftaran akan memberikan nomor antrian ke pemohon
- Ketika nomor antrian pemohon dipanggil, pemohon akan mengikuti ujian teori[H-2 Pemohon tidak lulus ujian teori]
- Jika pemohon lulus ujian teori, pemohon melanjutkan ke ujian praktek[H-3 Pemohon tidak lulus ujian praktek]
12
- Jika pemohon lulus ujian praktek, pemohon selanjutnya akan melakukan identifikasi berupa foto, tanda tangan dan sidik jari
- Use case ini berakhir ketika SIM pemohon telah siap untuk dicetak.
3.2.4.2 Alternative FlowH-1 : Syarat tidak lengkapPetugas akan meminta pemohon untuk memeriksa kembali dan melengkapi berkas persyaratan yang tidak lengkap.
H-2 : Pemohon tidak lulus ujian teoriPemohon harus mengulang kembali proses pembuatan SIM baru dari awal (membayar uang pendaftaran)
H-3 : Pemohon tidak lulus ujian praktekPemohon harus mengulang kembali proses pembuatan SIM baru dari awal (membayar uang pendaftaran)
3.2.5 Post ConditionPada use case ini pemohon dapat memiliki sim baru
3.2.6 LimitationTidak ada.
3.3 Use Case Diagram Sistem Automasi
13
Skenario
Pemohon membuka situs pendaftaran sim online. Pemohon melakukan
registrasi dengan memasukkan no e-ktp. Pemohon menunggu kapan ujian tulis dan
praktek dilaksanakan, kemudian pemohon menunggu simuntuk dicetak.
Use Case Diagram
14
Use Case Spesification Pembuatan SIM Baru
3.3.1 Brief DescriptionUse case ini digunakan oleh pemohon untuk melakukan pembuatan SIM baru.
3.3.2 Pre ConditionPemohon telah memiliki E-KTP
3.3.3 Characteristis of ActivationEksekusi hanya bisa dilakukan oleh petugas yang berwenang.
3.3.4 Flow of Events3.3.4.1 Basic Flow
- Use case ini dimulai ketika pemohon membuka website pendaftaran dan melakukan pendaftaran
- Pemohon akan diminta untuk memasukkan no E-KTP pada space yang telah disediakan
- Setelah memasukkan no E-KTP, pemohon akan melihat informasi pribadi lengkap miliknya
[H-1 Pemohon Telah Memiliki SIM]- Setelah itu pemohon diminta untuk memilih polres mana yang akan dipilih sebagai
tempat untuk melaksanakan ujian dan pengambilan sim[H-2 Pemohon terdaftar pada lebih dari satu polres]
- Setelah itu pemohon akan melihat tanggal dan jam kapan ujian akan di laksanakan- Sebelum melaksanakan ujian, pemohon melunasi biaya permohonan pembuatan
sim baru kepada petugas TP3s- Setelah itu pemohon akan mengikuti ujian teori
[H-2 Pemohon tidak lulus ujian teori]- Jika pemohon lulus ujian teori, pemohon melanjutkan ke ujian praktek
[H-3 Pemohon tidak lulus ujian praktek]- Jika pemohon lulus ujian praktek, pemohon menunggu SIM untuk dicetak
3.3.4.2 Alternative FlowH-1 : Pemohon Telah Memiliki SIMPemohon tidak akan bisa melangkah ke proses selanjutnya.
H-2 : Pemohon tidak lulus ujian teoriPemohon akan membayar ulang dan mengikuti ujian ulang sesuai dengan waktu yang ditetapkan
H-3 : Pemohon tidak lulus ujian praktekPemohon akan membayar ulang dan mengikuti ujian ulang sesuai dengan waktu yang ditetapkan
3.3.5 Post ConditionPada use case ini pemohon dapat memiliki sim baru
15
3.3.6 LimitationTidak ada
3.4 Data Flow Diagram Sistem Automasi
DFD Level 0
16
DFD Level 1
17
DFD Level 2
- Proses 4.0
- Proses 5.0
18
- Proses 6.0
19
3.5 Job Description Eka Tama Herly (101402103)
Posisi : Ketua KelompokTugas : Membuat Use Case Automasi dan Data Flow Diagram (DFD)
Desi Afri Yanti (101402049)Posisi : AnggotaTugas : Membuat Use Case Manual dan laporan akhir
Dian Puspitasari S (101402083)Posisi : AnggotaTugas : Mengumpulkan bahan referensi
Ovy Rizki Fachrani (101402021)Posisi : AnggotaTugas : Mengumpulkan bahan referensi dan printer
M. Galih Rivai (101402073)Posisi : AnggotaTugas : Mengumpulkan bahan referensi
BAB IV
20
PENUTUP
4.1 KesimpulanDi dalam setiap proses pengembangan perangkat lunak (software), pengembang
memerlukan perencanaan yang matang. Hal itu diperlukan untuk memudahkan pengembang
dalam beberapa hal, yaitu:
Memudahkan pengembang dalam mengimplementasikan rancangan perangkat
lunak yang telah didesain.
Memudahkan pengembangan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang
ditemukan pada saat pengujian software.
Memudahkan pengembang untuk memodifikasi rancangan tatkala requirement
klien berubah.
Memudahkan pengembang lain untuk maintenance atau mengembangkan ulang
perangkat lunak tersebut.
4.2 Saran
Demikian hasil laporan tugas kami, kami sangat berharap dengan laporan dan
perancangan system ini, proses dalam membuat SIM baru tidak terlalu rumit dan lebih efisiensi.
Sehingga tidak memerlukan “calo” dalam proses pembuatannya.
21