51
PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kabupaten Donggala adalah salah satu kabupaten di Propinsi Sulawesi Tengah memiliki luas wilayah 10.519 km 2 . . Secara administratif terdiri dari 15 kecamatan, 275 desa, 895 dusun, 906 Rukun Warga (RW), 2.560 Rukun Tetangga (RT). Jumlah penduduknya terdiri dari 105.432 KK dan 461.156 jiwa terdiri dari 231.456 laki-laki dan 229.700 perempuan (BPS, 2004). Ditinjau dari sektor pertanian, Kabupaten Donggala memiliki potensi dan prospek yang sangat baik. Luas lahan pertanian mencapai 404.965 ha. Pemanfaatannya baru mencapai 18%, sehingga masih memiliki peluang sebesar 82%. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa keberadaan sektor pertanian demikian eksis serta merupakan sokoguru perekonomian di Kabupaten Donggala. Disisi lain kesejahteraan petani di daerah marginal (lahan kering/tadah hujan) relatif masih rendah dibanding lahan irigasi. Petani di lahan marginal/tadah hujan umumnya memiliki keterbatasan untuk mengakses inovasi teknologi pertanian dan informasi pasar. Demikian juga dukungan kelembagaan dan ketersediaan sarana/prasarana masih kurang mendapat perhatian. Kondisi AR – Donggala 2005 1 Bab

LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Kabupaten Donggala adalah salah satu kabupaten di Propinsi Sulawesi Tengah memiliki luas wilayah 10.519 km2.. Secara administratif terdiri dari 15 kecamatan, 275 desa, 895 dusun, 906 Rukun Warga (RW), 2.560 Rukun Tetangga (RT). Jumlah penduduknya terdiri dari 105.432 KK dan 461.156 jiwa terdiri dari 231.456 laki-laki dan 229.700 perempuan (BPS, 2004). Ditinjau dari sektor pertanian, Kabupaten Donggala memiliki potensi dan prospek yang sangat baik. Luas lahan pertanian mencapai 404.965 ha. Pemanfaatannya baru mencapai 18%, sehingga masih memiliki peluang sebesar 82%. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa keberadaan sektor pertanian demikian eksis serta merupakan sokoguru perekonomian di Kabupaten Donggala.

Disisi lain kesejahteraan petani di daerah marginal (lahan kering/tadah hujan) relatif masih rendah dibanding lahan irigasi. Petani di lahan marginal/tadah hujan umumnya memiliki keterbatasan untuk mengakses inovasi teknologi pertanian dan informasi pasar. Demikian juga dukungan kelembagaan dan ketersediaan sarana/prasarana masih kurang mendapat perhatian. Kondisi demikian mengakibatkan petani di lahan marginal tetap terpuruk dalam kemiskinan.

Salah satu wujud kepedulian pemerintah dalam rangka meningkatkan pendapatan petani yaitu melalui Program Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi - P4MI (Poor Farmers Income Inprovement Trough Inovation Project-PFI3P) yang didesain untuk menjawab permasalahan tersebut di atas. Kegiatan P4MI dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan petani dalam hal: a). mengembangkan dan mengadopsi inovasi teknologi

AR – Donggala 2005 1

Bab

Page 2: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

pertanian sesuai kebutuhan lahan marginal/tadah hujan; b). meningkatkan dan memperkuat akses pasar; c). mengembangkan kelembagaan, serta d). membangun sarana/prasarana yang dibutuhkan petani sasaran di tingkat desa. Dengan demikian diharapkan nilai produktivitas pertanian dapat meningkat dibanding sebelum ada kegiatan P4MI dan ini akan meningkatkan pendapatan kesejahteraan petani miskin.

Peningkatan pendapatan petani sangat perlu dilakukan melalui pola pemberdayaaan petani. Pendekatan partisipatif merupakan dasar dalam pemberdayaan petani. Sehubungan dengan hal tersebut, kegiatan P4MI merekrut tenaga LSM lokal (Staff LSM Kecamatan/SLK) bersama fasilitator desa (FD) untuk membantu dan mendampingi petani guna meningkatkan kapasitas petani dan mengidentifikasi kebutuhan inovasi serta menentukan sarana/prasarana dan informasi yang dibutuhkan dalam mendukung penerapan dan pengembangan inovasi.

1.2. Tujuan

Tujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan kegiatan Program Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi (P4MI) di Kabupaten Donggala Tahun Anggaran 2005 dan 2). Sebagai bahan evaluasi dan sumber informasi dalam pengambilan keputusan bagi pengelola P4MI.

1.3. Sasaran dan Lokasi KegiatanSasaran Program Peningkatan Pendapatan Petani Melalui

Inovasi (P4MI) yaitu paling sedikit 50 persen penerima manfaat dari investasi desa adalah petani miskin (masyarakat lapisan paling

AR – Donggala 2005 2

Page 3: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

bawah) di desa yang bersangkutan. Penentuan petani miskin dilakukan melalui Pengkajian kemiskinan secara partisipatif.

Lokasi pelaksanaan P4MI di Kabupaten Donggala selama 5 tahun berjalan di targetkan sebanyak 239 desa yang telah di SK-kan Bupati Donggala.

1.4. Ruang Lingkup Pelaporan

Penyusunan laporan akhir Tahun Anggaran 2005 meliputi 6 Bab pembahasan. Bab I tentang Pendahuluan terdiri dari 4 sub-bab yakni: Latar belakang, Tujuan, Sasaran dan Lokasi Kegiatan serta Ruang Lingkup Pelaporan.

Pada Bab II menjelaskan tentang Pelaksanaan P4MI yang mencakup 6 (enam) sub bagian yakni: Pemberdayaan Petani; Pengembangan Sumber Informasi Pertanian secara Nasional dan Lokal; Dukungan untuk Pengembangan Inovasi Pertanian dan Diseminasi; Manajemen Proyek; Kemajuan Keuangan; dan Dampak Sementara Hasil Pelaksanaan Investasi Desa.

Uraian Bab III membahas tentang Rencana Kegiatan P4MI T.A. 2006. Pembahasan Bab III ini meliputi 4 sub-Bab yakni tentang rencana: Pemberdayaan Petani; Pengembangan Sumber Informasi Pertanian secara Nasional dan Lokal; Dukungan untuk Pengembangan Inovasi Pertanian dan Diseminasi; serta Manajemen Proyek.

Pembahasan Bab IV tentang Permasalahan Pelaksanaan P4MI yang terbagi ke dalam 4 sub-Bab, yakni permasalah di komponen: Pemberdayaan Petani; Pengembangan Sumber Informasi Pertanian secara Nasional dan Lokal; Dukungan untuk Pengembangan Inovasi Pertanian dan Diseminasi; serta Manajemen Proyek.

AR – Donggala 2005 3

Page 4: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

Pembahasan Laporan pada Bab V mengenai Strategi Tindak Lanjut Pelaksanaan P4MI yang terbagi ke dalam 4 sub-kegiatan, yakni: Waktu Pelaksanaan; Realokasi Dana komponen dan/atau Kategori; Perbaikan Prosedur/Reorientasi Fungsi Pelaksana; dan Lain-lain. Dan untuk Bab VI menguraikan tentang kesimpulan.

PELAKSANAAN P4MI

Pelaksanaan kegiatan Program Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi (P4MI) di Kabupaten Donggala mulai dilaksanakan pada Tahun Anggaran (T.A) 2003. Sekarang P4MI telah menginjak pelakasanaan tahun ketiga yakni Tahun Anggaran 2005. Pada Bab II ini akan menguraikan pelaksanaan kegiatan P4MI T.A. 2005 yang terbagi ke dalam 4 (empat) komponen

AR – Donggala 2005 4

Bab

Page 5: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

kegiatan, yakni: (1) Pemberdayaan Petani, (2) Pengembangan Sumber Informasi Pertanian secara Nasional dan Lokal, (3) Dukungan untuk Pengembangan Inovasi Pertanian dan Diseminasi dan (4) Manajemen Proyek. Selain itu Bab ini juga memuat tentang kemajuan Keuangan dan dampak sementara hasil pelaksanaan investasi desa. Uraian masing-masing sub-bagian Bab II akan diuraikan sebagai berikut di bawah ini.

2.1. Pemberdayaan Petani

Pemberdayaan petani merupakan komponen A pada kegiatan P4MI. Kegiatannya mencakup persiapan dan pelaksanaan pemberdayaan. Persiapan pemberdayaan pada sub-Bab 2.1. ini akan diuraikan tentang pengkajian sosial desa secara partisipatif, pengkajian kemiskinan secara partisipatif dan peng-arus utamaan jender secara partisipatif. Sementara uraian pelaksanaan pemberdayaan akan dibagi menjadi 3 (tiga) sub-komponen, yaitu: mobilisasi kelompok tani, pengembangan kelembagaan dan investasi sarana/prasarana umum desa. Masing-masing sub pembahasan akan diuraikan sebagaimana berikut di bawah ini.

2.1.1. Persiapan Pemberdayaan

Persiapan pemberdayaan petani kegiatan P4MI meliputi: pengkajian sosial desa secara partisipatif, pengkajian kemiskinan secara partisipatif dan pengkajian peng-arus utamaan jender secara partisipatif. Pengkajian sosial desa secara partisipatif melalui metoda Partisipatory Rapid Appraisal (PRA) telah dilaksanakan di 65 desa sasaran P4MI Kabupaten Donggala T.A. 2005 oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Donggala dan telah direview pada bulan November-Desember 2005 oleh lembaga lokal di tingkat kecamatan (SLK). Pihak LSM lokal mereview hasil kajian sosial di 65 desa P4MI T.A. 2005 untuk memastikan kembali bahwa investasi desa tersebut

AR – Donggala 2005 5

Page 6: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sementara kegiatan pengkajian kemiskinan dan peng-arus utamaan jender secara partisipatif pada 65 desa T.A. 2005 tidak dapat dilakukan mengingat Staff LSM tingkat Kecamatan (SLK) dan Fasilitator Desa (FD) baru bekerja efektif bulan November 2005. Disamping itu juga, peran SLK lebih kepada pembinaan kegiatan investasi desa usulan dari setiap desa yang baru mulai dilaksanakan kegiatan fisiknya sekitar bulan Oktober 2005. Di lain pihak peranan FD sebagian besar belum optimal dan sebagian besar peranan FD dilakukan oleh SLK. Hal ini disebabkan sumberdaya manusia FD yang masih rendah.

Meskipun demikian, petunjuk dan modul pengkajian sosial, pengkajian kemiskinan dan pengkajian peng-arus utamaan jender secara partisipatif telah disosialisasikan oleh pengelola P4MI tingkat pusat kepada pihak pengelola P4MI di Kabupaten Donggala.

2.1.2. Pelaksanaan Pemberdayaan

Pada sub-bab ini akan dibahas tentang kemajuan, yakni: mobilisasi kelompok tani, pengembangan kelembagaan, dan investasi desa. Uraian lebih rinci sebagai berikut:

2.1.2.1. Mobilisasi Kelompok Tani.

Target desa sasaran kegiatan P4MI T.A. 2005 di Kabupaten Donggala sejumlah 65 desa yang termasuk ke dalam 14 kecamatan. Kegiatan mobilisasi kelompok tani mulai dilakukan pada T.A. 2005 setelah LSM lokal pendamping P4MI di lapangan direkrut. Bersasarkan hasil pendampingan LSM lokal (SLK) dan Fasilitator Desa (FD) telah dibentuk/direvitalisasi sebanyak 166 kelompok tani pada 60 desa dari target 75 desa. Direncanakan pada Tahun Anggaran 2006 proses mobilisasi kelompok tani sudah dapat dilakukan di 131 desa, yakni di 10 desa pilot project T.A.

AR – Donggala 2005 6

Page 7: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

2003/2004, 65 desa sasaran P4MI T.A. 2005 dan 56 desa calon lokasi binaan P4MI T.A. 2006 di Kabupaten Donggala.

Dari 166 kelompok tani memiliki jumlah anggota kelompok sebanyak 4.186 orang, terdiri dari 3.423 laki-laki dan 763 perempuan. Dari 60 desa terdapat 2 (dua) kelompok tani yang anggotanya semuanya perempuan yakni 1 (satu) kelompok di Desa Lalombi (Kecamatan Banawa) sebanyak 25 anggota dan 1 (satu) kelompok lagi di Desa Pantolobete (Kecamatan Rio Pakava) sebanyak 28 anggota. Setiap desa sasaran P4MI T.A. 2005 memiliki jumlah kelompok tani antara 1 (satu) hingga 6 (enam) kelompok tani. Data tentang jumlah kelompok tani di setiap desa sasaran P4MI T.A. 2005 dapat dilihat pada Lampiran 1.

Kegiatan mobilisasi kelompok tani meliputi: identifikasi kelompok tani dan seleksi kelompok tani (memastikan bahwa kelompok yang didampingi sesuai kriteria). Sementara penggalian kebutuhan kelompok tani (sesuai skala prioritas) dan penyusunan anggaran biaya kebutuhan pelatihan/ demplot/ sekolah-lapang/ study banding bagi kelompok tani binaan P4MI pada T.A. 2005 belum dapat dilaksanakan mengingat terlambatnya rekrutmen LSM konsorsium yang mengakibatkan terlambatnya juga rekrutmen Staff LSM Kecamatan (SLK) dan Fasilitator Desa (FD) untuk pendampingan di tingkat lapangan. Identitas FD Tahun Anggaran 2005 dapat dilihat pada Lampiran 2.

2.1.2.2. Pengembangan Kelembagaan

Pembahasan mengenai sub-bab ini akan menjelaskan tentang pengembangan kelembagaan yang ada di tingkat desa (Komisi Investasi Desa/KID), di tingkat kecamatan (Forum Antar Desa/FAD) dan di tingkat kabupaten (Komite Koordinasi Kabupaten/KKK). Uraian lebih rinci sebagai berikut :

a. Komisi Investasi Desa (KID)

AR – Donggala 2005 7

Page 8: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

Pemilihan pengurus Komisi Investasi Desa (KID) pada desa sasaran P4MI Kabupaten Donggala T.A. 2005 telah dilakukan di 65 desa. Jumlah pengurus KID setiap desa sebanyak tiga orang meliputi: ketua, sekretaris dan bendahara. Hal ini didasari efisiensi dana operasional KID yang dibiayai dari dana APBD II Kabupaten Donggala. Daftar nama-nama pengurus KID dapat dilihat pada Lampiran 3.

Pengurus KID dipilih melalui mekanisme musyawarah desa. Pemilihan pengurus KID difasilitasi oleh petugas dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak).

Tabel 1. Tingkat Pendidikan Pengurus KID T.A. 2005

No PendidikanJabatan Dalam Pengurus KID

Total %Ketua Sekretaris Bendahara

1. SD 8 7 5 20 10,25

2. SLTP 19 14 21 54 27,69

3. SLTA 29 40 29 98 50,26

4. Diploma 0 0 3 3 1,54

5. S1 9 4 7 20 10,26

Total 65 65 65 195 100.00

Berdasarkan Tabel 1. di atas sekitar 37.94 %, pengurus Komisi Investasi Desa berpendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Sebanyak 50,26 %, pengurus KID berpendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dan pengurus KID yang berpendidikan Diploma dan Sarjana sebanyak 11,80 %.

Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) KID yang utama adalah melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan kegiatan investasi desa serta pelaporan KID baik berupa fisik maupun keuangan. Disisi lain persyaratan keanggotaan KID salah satunya adalah lebih diutamakan yang mempunyai

AR – Donggala 2005 8

Page 9: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

keterampilan dan pengalaman di bidang usahatani dan agribisnis, dan dalam kegiatan pengembangan masyarakat.

Berkaitan dengan tingkat pendidikan, tupoksi dan persyaratan menjadi keanggotaan KID seperti dalam Tabel 1 di atas, tentunya membutuhkan tenaga para pendamping/pembina dilapangan yang berkualitas dan memiliki visi pemberdayaan petani. Tingkat pendidikan pengurus KID sebagaimana Tabel 1. di atas menjadi faktor penghambat dalam penyusunan proposal investasi desa, rencana kegiatan investasi desa dan lancarnya pelaporan KID kepada pemerintah desa dan FAD yang dilanjutkan kepada PIU. b. Forum Antar Desa (FAD)

Forum Antar Desa (FAD) telah dibentuk pada 14 kecamatan. Anggota FAD dipilih dari para ketua KID dan FD perempuan yang ada dalam satu kecamatan. Pembentukan FAD telah dilakukan sejak T.A. 2004. Pemilihan dilakukan secara musyawarah dan ditetapkan melalui SK Camat. Untuk Tahun Anggaran 2005, pembentukan atau revitalisasi pengurus FAD yang perlu difasilitasi Staff LSM Kecamatan (SLK) belum dilaksanakan.

Di tingkat lapangan ditemukan adanya beberapa anggota FAD yang kurang atau tidak aktif. Untuk itu, pemilihan ulang pengurus FAD perlu ada segera tindak lanjut dari LSM lokal di T.A. 2006. Kegiatan ini sudah direncanakan dan akan difasilitasi oleh para Staff LSM Kecamatan (SLK) terkait.

Kekurangaktifan pengurus FAD di setiap kecamatan dikarenakan kurangnya pendampingan akibat keterbatasan SLK dan kurang aktifnya pertemuan FAD di tingkat kecamatan. Kondisi demikian menyebabkan perencanaan, pelaksanaan kegiatan, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan yang perlu dilaksanakan oleh FAD tidak berjalan sebagaimana mestinya. Semua ini akan mengakibatkan tidak adanya keberlanjutan lembaga Forum Antar Desa (FAD).

AR – Donggala 2005 9

Page 10: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

c. Komite Koordinasi Kabupaten (KKK)

Setiap tahun anggaran Tim District Coordination Committee (DCC/ KKK) dibentuk melalui SK Bupati dan diketuai Bupati. Anggota DCC terdiri dari wakil instansi terkait antara lain: Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Donggala, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Donggala, Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Donggala, Dinas Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop) Kabupaten Donggala, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedalda) Kabupaten Donggala, Dinas Prasarana Wilayah (Praswil) Kabupaten Donggala, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tengah, Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Donggala, Balai Iinformasi Penyuluh Pertanian (BIPP) Kabupaten Donggala, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). SK Bupati Donggala tentang Tim DCC Tahun Anggaran 2005 dapat dilihat pada Lampiran 4.

Fungsi DCC/KKK mulai berjalan meskipun masih perlu ditingkatkan. Tugas dan fungsi DCC/KKK yang telah dilakukan meliputi: 1). Penetapan calon desa sasaran P4MI berdasarkan rangking prioritas melalui kegiatan identifikasi calon lokasi (ICL) desa sasaran T.A. 2006; 2). Menjamin dana pendamping kegiatan P4MI; 3). Menyelenggarakan rapat Tim KKK meskipun tidak setiap bulan (sesuai kebutuhan); 4). Meninjau pelaksanaan proyek; dan 5). Mengidentifikasi permasalahan untuk selanjutnya diinformasikan kepada pihak DPRD untuk didiskusikan cara pemecahan masalahnya.

2.1.2.3. Investasi (Sarana/prasarana umum) Desa.

Kegiatan investasi desa berupa sarana/prasarana umum di 65 desa sasaran P4MI - Kabupaten Donggala T.A. 2005 mulai dilaksanakan pada bulan Oktober/Nopember 2005. Jenis

AR – Donggala 2005 10

Page 11: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

kegiatannya meliputi: jalan usaha tani, pasar desa, irigasi desa, jembatan, dan konservasi tanah dan air. Data lengkap mengenai realisasi kegiatan investasi desa berupa fisik pada 65 desa sasaran P4MI Kabupaten Donggala Tahun Anggaran 2005 dapat dilihat pada Lampiran 5.

Pelaksanaan investasi desa berupa infrastruktur yang telah selesai dilaksanakan sesuai Lampiran 2 terjadi pada 49 desa dari target 65 desa atau sekitar 75,38%. Sebanyak 16 desa lainnya kemajuan pelaksanaan kegiatan fisik baru mencapai 40 hingga 90%. Belum selesainya kegiatan fisik di 16 desa sasaran P4MI pada tahun 2005 dikarenakan beberapa faktor, yaitu: sering terlambatnya laporan kemajuan fisik mingguan dari KID, adanya ”Force Majeure” (Kondisi Kahar) yakni: banjir dan juga akibat perencanaan KID yang kurang optimal dalam pelaksanaan investasi desa.

2.1.2.4. Kegiatan Pelatihan / Demplot

Pada Tahun Anggaran 2005, kegiatan pelatihan/demplot/sekolah lapang belum dapat diketahui usulan dari masing-masing kelompok tani meskipun pada tahun ini telah dibentuk atau direvitalisasi kelompok tani binaan P4MI. Keterlambatan ini dikarenakan peranan SLK dan khususnya Fasilitator Desa (FD) lebih terfokus dalam membantu kegiatan investasi desa berupa infrastruktur (sarana/prasarana umum) yang baru dimulai pada bulan Oktober-November 2005.

Penggalian kebutuhan kelompok tani tentang inovasi teknologi pertanian berupa: pelatihan/demplot maupun sekolah lapang direncanakan akan dilaksanakan oleh SLK beserta para fasilitator desa dan dibantu oleh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) terkait pada bulan Januari - Februari 2006.

AR – Donggala 2005 11

Page 12: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

2.1.2.5. Operasionalisasi dan Pemeliharaan Investasi Desa

Sampai dengan saat pelaporan ini, bentuk dan aturan operasional dan pemeliharaan investasi desa belum jelas tindak lanjutnya sehingga tindak lanjut operasional dan pemeliharaan sarana/prasarana umum di masing-masing desa sasaran P4MI Kabupaten Donggala T.A. 2005 baik yang telah maupun masih dalam proses penyelesaian belum nyata dilaksanakan. Hal ini dikarenakan keterlambatan pengrekrutan Staff LSM Kecamatan (SLK) di lapangan, keterbatasan jumlah personil pendamping lapangan dan keterbatasan waktu serta jarak binaan P4MI antar desa yang cukup berjauhan.

Hasil pelaksanaan sarana/prasarana umum yang didanai dari Program Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi (P4MI) di Kabupaten Donggala sangat diharapkan manfaatnya oleh petani sasaran khususnya petani miskin di desa sasaran P4MI dan dampak manfaat tersebut dapat dirasakan secara berkelanjutan. Untuk itu hasil kegiatan investasi desa bersifat fisik pada 65 desa yang telah dan sedang dalam proses penyelesaian pekerjaan harus dapat dipertahankan keutuhannya.

Investasi desa yang telah dilaksanakan di 65 desa binaan kegiatan P4MI di Kabupaten Donggala merupakan aset masyarakat desa. Pemeliharaan hasil kegiatan investasi desa baik itu jalan usaha tani, irigasi, jembatan, pasar dan lain sebagainya menjadi tanggung jawab masyarakat desa khususnya para pemanfaat kegiatan investasi desa.

Pihak LSM mempunyai kewajiban dalam memfasilitasi masyarakat dalam mewujudkan keberlanjutan dari investasi desa yang dibangun juga pengembangan kelembagaan di tingkat desa. Sehubungan dengan hal tersebut, pihak LSM akan memfasilitasi tentang tindak lanjut operasional dan pemeliharaan investasi desa

AR – Donggala 2005 12

Page 13: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

yang jelas baik bentuk maupun aturannya melalui musyawarah desa pada tahun anggaran 2006 dengan diperkuat oleh Berita Acara Kesepakatan operasionalisasi dan pemeliharaan investasi desa.

2.2. Pengembangan Sumber Informasi Pertanian secara Nasional dan Lokal

Dalam pengembangan kegiatan ini di tingkat lokal, dibentuk seorang koordinator Pusat Informasi Pertanian di tingkat Kabupaten (PIPK) yang berkedudukan di Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Donggala. Personil dalam mendukung kegiatan PIPK Donggala yang telah di SK-kan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Donggala meliputi para Kepala Cabang Dinas (staff distanak) yang difungsikan sebagai petugas pencacah pasar. Para KCD yang terlibat sesuai SK Kadistanak No: 188.45/478.A/TU/ III/2005 pada tanggal 31 Maret 2005 berjumlah 21 orang dan dibantu staff distanak 10 orang.

Ruangan PIPK Donggala untuk sementara berkedudukan di Kantor Distanak-Kab. Donggala di jalan Emy Saelan No. 43-Palu. Direncanakan bulan Nopember 2006, ruangan PIPK Donggala pindah ke Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan baru di jalan Gunung Bale-Kabupaten Donggala. Nomor telpon untuk keperluan PIPK (khusus internet) sementara yaitu 0451-488074.

Fasilitas yang tersedia dalam mendukung pengembangan Pusat Informasi Pertanian di Tingkat Kabupaten Donggala terdiri dari: PC pengolah data, Telpon/fax, Printer, Software, dan Jaringan. Sementara fasilitas peralatan yang belum tersedia berupa: PC server, Router dan Switch hub.

Dengan adanya PIPK ini diharapkan informasi pertanian baik mengenai tekonologi pertanian maupun informasi pemasaran hasil

AR – Donggala 2005 13

Page 14: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

pertanian dapat diakses oleh masyarakat atau kelompok tani sasaran P4MI. Akan tetapi sampai saat ini PIPK baru sebatas pengumpulan harga pasar yang di kirim ke Pusdatin dan data tersebut belum dapat dimanfaatkan oleh para petani di desa sasaran P4MI. Pendanaan khusus tentang pengembangan pusat informasi pertanian di tingkat kabupaten belum dianggarkan.

2.3. Pengembangan dan Diseminasi Inovasi

Kegiatan ini termasuk pada komponen C pada P4MI dan ini menjadi tugas Badan Penelitian dan Pengembangan (Badan Litbang) serta Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP-Sulteng). Pada uraian sub-bagian ini akan dijelaskan tentang hasil litkaji dan diseminasi. Komponen ini akan mendukung kegiatan utama yang dapat memberikan keuntungan bagi daerah lokasi proyek yang bersifat spesifikasi lokasi.

Kegiatan Penelitian dan Pengkajian (Litkaji) yang dilaksanakan pada T.A. 2005 yaitu: pengkajian pengembangan sistem usahatani integrasi kakao kambing dan PRA SAGA pemberdayaan wanita tani. Pengkajian pengembangan sistem usahatani integrasi kakao kambing dilaksanakan di Desa Jono Oge dan Desa Tondo, Kecamatan Sirenja yang dilaksanakan pada bulan Mei-Desember 2005. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 6.

Keuntungan yang diperoleh dari hasil kegiatan integrasi kakao-kambing, yaitu : 1). Bobot ternak kambing naik sebesar Rp. 4,2 kg/ekor dibanding pola petani sebesar Rp. 2 kg/ekor; 2). Penanaman hijauan pakan (strip rumput) di lahan miring dapat mengurangi erosi; 3). Dengan sistem pemangkasan, penaungan, pemupukan, sanitasi, pengendalian hama penyakit pada tanaman kakao dapat mencapai produksi sebesar 1.382 kg/ha/tahun dibanding dengan pola tani 456 kg/ha/tahun ; 4). Pemberian pupuk organik dapat mengefisienkan penggunaan pupuk dengan

AR – Donggala 2005 14

Page 15: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

dosis urea 400 gram/pohon/tahun, SP-36 200 gr/pohon/tahun dan KCl 300 gram/pohon/tahun.

Keuntungan yang diperoleh dari kegiatan PRA-SAGA sampai saat ini belum nampak. Partisipasi wanita tani pada aktivitas usaha tani masih rendah.

Kegiatan Deseminasi yang dilakukan pada T.A. 2005, meliputi: 1) Temu Informasi Teknologi yang terdiri dari: integrasi ternak kambing dan kakao dan sistem usaha tani padi-ikan; 2). Gelar Teknologi dan Temu Lapang tentang usahatani jagung berwawasan konservasi ; 3). Pelatihan Penguasaan Teknologi Lahan Kering; 4). Ekspose Pengembangan Komoditi unggulan BPTP Sulteng tentang: potensi dan sumberdaya alam, teknologi hasil pengolahan pangan, teknologi hasil penelitian dan pengkajian kakao; 5). Pengembangan Media Cetak dalam bentuk folder 10 judul (650 eksemplar/judul), buku juknis 2 judul (407 buku/judul), dan poster 3 judul (488 eksemplar/ judul). Media cetak ini telah disalurkan kepada PPL, kelompok tani maupun petani. Data lengkap tentang kelima kegiatan di atas dapat di lihat pada Lampiran 7.

Pelaksanaan Gelar Teknologi dilakukan di Desa Matantimali, Kecamatan Marawola dengan jumlah peserta 25 orang. Sementara kegiatan Temu Lapang (sebagai rangkaian gelar teknologi di Desa Matantimali) dihadiri oleh 225 orang. Pelaksanaan gelar teknologi dan temu lapang dilaksanakan pada bulan Juli - Oktober 2005. Kegiatan gelar teknologi dan temu lapang telah diadopsi oleh 25 orang petani koperator dengan tingkat adopsi 52%.

Pelatihan Penguasaan Teknologi Lahan Kering (PTLK) diikuti oleh 32 orang petugas terdiri dari BPP, KCD, PPL yang dilaksanakan pada tanggal 4-6 Agusutus 2005. Selain itu juga pelatihan PTLK dilakukan pada tanggal 14-28 September 2005 untuk 103 peserta dari kalangan petani yaitu: KID, FD, Kades,

AR – Donggala 2005 15

Page 16: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

Kelompok tani, dan kelompok wanita tani. Pelatihan PTLK dilaksanakan di empat kecamatan yaitu: Kulawi, Tawaeli, Sirenja dan Banawa. Materi latihan tersebut menjadi acuan untuk pelaksanaan pelatihan Kelompok Tani (Investasi non fisik)

Pemanfaatan Hasil Kegiatan Pengembangan dan Deseminasi Inovasi Pertanian yang telah dilaksanakan oleh BPTP bagi petani dilokasi P4MI Kabupaten Donggala, antara lain :

Sistem Usaha tani Kakao seperti: pemangkasan, pemupukan (organink dan anorganik), pengendalian PBK melalui sarungisasi dan Rehabilitasi Tanaman dengan teknik sambung samping yang dikembangkan oleh BPTP di Desa Jonooge dan Desa Tondo Kecamatan Sirenja dan ini telah diadopsi dalam Pelaksanaan Demplot dan Pelatihan Kelompok Tani Pada lokasi sasaran P4MI T.A. 2005 di Desa Omu, Tuva, Sidondo II, dan Desa Pani’i.

Lahan Petani Koperator (demplot) binaan BPTP di Desa Jonooge dan Desa Tondo telah dijadikan sasaran kunjungan petani dari desa-desa Sasaran P4MI T.A. 2003/2004 (Desa Lende dan Desa Langaleso)

System Pengembangan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah telah mulai dikembangkan oleh Kelompok tani di Desa Limboro, Sabang dan Desa Tuva

Dalam mempercepat proses deseminasi inovasi pertanian, BPTP telah membagikan media cetak berupa hasil pengkajian yang telah dilakukan ke desa-desa sasaran P4MI.

2.4. Manajemen:

Pembahasan sub-bab 2.4. ini akan menguraikan tentang rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada T.A. 2005, pengorganisasian, implementasi kegiatan di setiap komponen P4MI, serta monitoring dan evaluasi.

AR – Donggala 2005 16

Page 17: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

2.4.1. Perencanaan Kegiatan T.A. 2005.

2.4.1.1. Rencana Kegiatan PIU

Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Project Iplementation Unit (PIU) – P4MI Kabupaten Donggala T.A. 2005 meliputi kegiatan yang bersumber dari dana loan dan dari Dana Alokasi Umum (DAU).a. Rencana Kegiatan (Sumber dana Loan)

Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh PIU Kabupaten Donggala pada T.A. 2005 terdiri dari: Pendidikan dan Pelatihan Teknis, meliputi:

Pelatihan kewirausahaan, pemantapan pelaksanaan investasi desa, pengembangan pusat informasi pasar, dan pelatihan pembuatan CD Interaktif TTG.

Bantuan Penanggulangan Kemiskinan yakni pemberian bantuan langsung pada masyarakat di 65 desa untuk kegiatan pelaksanaan investasi desa.

Pengembangan Kelembagaan meliputi: koordinasi kegiatan dan sosialisasi program serta identifikasi CPCL dan operasional Kelembagaan FAD.

Perbaikan Peralatan Kantor dan Sarana Gedung guna penambahan ruangan sekretariat / kantor PIU.

Pengadaan Perlengkapan Sarana Gedung. Pengadaan Meubelair. Pengadaan Alat Pengolah Data.

b. Rencana Kegiatan (Sumber dana DAU)

Dana pendamping ini direncanakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang meliputi: honor, transportasi dan akomodasi nara sumber, penyusunan rencana kegiatan 2006 dan penyusunan laporan Rencana Aanggaran Satuan Kerja (RASK) T.A. 2006, penunjang kegiatan Pusat Informasi

AR – Donggala 2005 17

Page 18: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

Pertanian (PIP) Distanak dan Disbunhut tingkat kecamatan, insentif pengurus KID, Camat, pencacah informasi harga pasar, membiayai operasional diseminasi petugas Balai Penyuluh Pertanian (BPP), ATK, laporan PIU, kajian PRA, rapat koordinasi, perjalanan dinas dalam dan luar daerah, pemeliharaan kendaraan roda dua dan empat, pemeliharaan alat-alat kantor dan rumah tangga, pembelian kendaraan roda dua, pembelian alat-alat kantor, analisis dampak lingkungan (amdal) serta bantuan modal usaha tani di 3 (tiga) desa pilot project.

2.4.1.2. Rencana Kegiatan LSM :

Rencana kegiatan LSM T.A. 2005 meliputi: pengkajian sosial desa, revitalisasi fasilitator desa (FD) dan penggalian kebutuhan kelompok tani akan inovasi teknologi pertanian.

2.4.1.3. Rencana Kegiatan BPTP Sulawesi Tengah

Kegiatan komponen C yang akan dilaksanakan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tengah T.A. 2005 terdiri dari: a). Penelitian dan Pengkajian (Litkaji) serta b). Pengembangan dan Diseminasi Inovasi.

a. Kegiatan Penelitian dan Pengkajian (litkaji) yang direncanakan meliputi: Pengkajian pengembangan Sistem Usahatani integrasi kakao dan kambing serta PRA SAGA Pemberdayaan Wanita Tani.

b. Kegiatan Pengembangan dan Diseminasi Inovasi yang akan dilaksanakan meliputi: temu informasi teknologi, gelar teknologi dan temu lapang, pelatihan penguasaan teknologi lahan kering, ekspose pengembangan komoditi unggulan, dan pengembangan media cetak.

2.4.2. Pengorganisasian

AR – Donggala 2005 18

Page 19: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

2.4.2.1. Project Implementation Unit (PIU)

Dalam rangka mendukung kelancaran kegiatan P4MI di Kabupaten Donggala T.A. 2005 sebagaimana yang telah direncanakan pada sub-bab 2.4.1. di atas telah dibentuk pelaksana proyek di tingkat Kabupaten Donggala (PIU) yang di SK-kan Bupati Donggala Nomor: 188.45/0212/ BIPRAM/2005 pada tanggal 16 Maret 2005 tentang Penetapan Tim DCC dan Satuan Kerja PIU kegiatan P4MI. PIU dikoordinir oleh seorang ketua/penanggung jawab kegiatan dan dibantu oleh 20 anggota yang berasal dari instansi terkait di Kabupaten Donggala dan Propinsi Sulawesi Tengah. Pihak instansi yang terkait dalam keanggotaan PIU di Kabupaten Donggala meliputi: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak), Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Disbunhut), Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop), Ketahanan Pangan, Balai Informasi Penyuluh Pertanian (BIPP), Dinas Prasarana Wilayah (Praswil), Bapedalda, dan konsultan. Sementara anggota PIU lainnya dari tingkat propinsi yakni Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP).

2.4.2.2. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM-Konsorsium)

LSM konsorsium yang menangani pemberdayaan petani pada kegiatan P4MI di Kabupaten Donggala adalah Yayasan Pudjananti Indonesia (YAPNI) dan Yayasan Rosontapura. LSM konsorsium tersebut direkrut sejak 26 September 2005. Dan LSM Konsorsium merekrut Staff LSM Kecamatan (SLK) sebanyak 14 orang. Kontrak para SLK dengan LSM konsorsium dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2005. Selain merekrut SLK, LSM Konsorsium pun merekrut Fasilitator Desa (FD) pada tanggal 1 Desember 2005 sebanyak 130 orang terdiri dari 65 laki-laki dan 65 perempuan pada 65 desa sasaran.

AR – Donggala 2005 19

Page 20: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

2.4.2.3. Konsultan Kabupaten

Untuk membantu pelaksanaan P4MI di tingkat Kabupaten Donggala dalam hal memfasilitasi hubungan kerja yang efektif antar instansi terkait; mensosialisasikan mekanisme kerja antar instansi; memberikan bantuan teknis kepada FAD; memfasilitasi tukar menukar informasi antar FAD; menghubungkan pelaksana P4MI di tingkat kabupaten dan pusat; membantu penyusunan laporan PIU; menjabarkan guidelines; manuals dan prosedur yang disusun oleh konsultan Monev Nasional; mensosialisasikan system M&E ; memonitoring kegiatan P4MI; mengoperasionalkan pelaksanaan PPMS; mengkompilasi, menganalisis, dan mensistesakan data dan informasi monev; bersama LSM lokal mengkoordinasikan, menganalisa dan memverifikasi data dan informasi pelaksanaan P4MI; serta memberikan saran kepada pihak pengelola proyek di tingkat kabupaten (PIU) dan team leader (konsultan pusat), maka direkrut 2 (dua) orang tenaga konsultan yakni sebagai District Liaision Officers (DLO) dan sebagai District Monitoring Evaluation (DME). Kedua konsultan tersebut telah direkrut pada bulan Maret 2005 untuk DLO dan pada bulan Agustus 2005 untuk DME.

2.4.3. Pelaksanaan

a. Rapat Koordinasi

Selama T.A. 2005 kegiatan rapat koordinasi P4MI telah dilaksanakan PIU sebanyak 19 kali pertemuan. Agenda rapat meliputi: persiapan workshop P4MI T.A. 2005, isi proposal KID, penggalian kebutuhan kelompok akan inovasi, penyempurnaan proposal investasi desa bersifat fisik, cash flow, persiapan identifikasi calon lokasi (ICL) T.A. 2006, persiapan kunjungan Tim ADB, format laporan, tindak lanjut temuan di lapangan, rencana kegiatan T.A. 2006, sekretariat konsultan kabupaten dan ATL, dan panduan sosialisasi P4MI. Peserta rapat meliputi : para

AR – Donggala 2005 20

Page 21: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

instansi terkait, LSM lokal dan wakil LSM nasional, konsultan kabupaten, dan tim PIU. Kehadiran peserta sesuai kebutuhan atau agenda yang akan dibahas. Hal ini dalam rangka efisiensi dana dan efektifitas pertemuan. Hasil dari rapat koordinasi meliputi saran dan kesimpulan. Adapun saran dan kesimpulan rapat koordinasi sebagai berikut:

a.1. Saran meliputi: Dana untuk kegiatan gelar teknologi (inovasi) menjadi 40% yang sebelumnya dibatas 10% dari pagu dana investasi desa, terdapat dana untuk modal usahatani sebagai pengganti micro finance, perlu ada konsultan nasional yang khusus menangani komponen B, peran Kepala Cabang Dinas (KCD) dan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) difungsikan dengan tugas dan tanggung jawab yang jelas, perlu ada penambahan SLK.

a.2. Kesimpulan, meliputi: harga bahan, alat dan sebagainya termasuk menghitung kontribusi masyarakat sesuai harga setempat, usulan poktan akan inovasi harus ada rekomendasi dari BPTP, dana loan tidak bisa digunakan untuk ganti rugi lahan dan modal usaha tani, dana swadaya masyarakat harus dicantumkan dalam proposal investasi desa (ID), sewa alat harus didukung Surat Kesepakatan Kerja (SPK) yang jelas, PNS sebagai instruktur pelatihan tidak bisa dibayar dari dana loan, (ATL, konsultan kabupaten dan PIU) bekerja dalam satu kantor, (ATL, LSM konsorsium dan konsultan kabupaten) bertanggung jawab dalam penyusunan laporan P4MI di Kabupaten, Hasil pemilihan FD, KID maupun FAD harus didukung administrasi yang jelas seperti: Berita Acara, Surat Keputusan dan daftar hadir. KID bertanggung jawab kepada musyawarah desa dan harus berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya serta harus melakukan 5 (lima) prinsip kerja KID, yakni: demokratis, dapat dipercaya, dapat

AR – Donggala 2005 21

Page 22: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

dipertanggung-jawabkan, transparan dan sesuai aturan proyek.

Selain dilaksanakan oleh PIU, rapat lain yang dilaksanakan oleh perwakilan LSM Nasional (ATL) di Kabupaten Donggala lebih mengarah pada rapat persiapan pengrekrutan LSM lokal. Kegiatan ini dilaksanakan mulai bulan Juli - Agustus 2005. Peserta rapat ini adalah panitia seleksi NGO lokal terdiri dari 6 orang meliputi: konsultan kabupaten, PIU, BPTP, BIPP, Disbunhut dan ATL.b. Pengadaan

Pengadaan peralatan (equipments) dan bangunan (civil works) meliputi dua sumber pendanaan yakni dana loan dan dana APBD II. Jenis pengadaan peralatan dan bangunan sebagai berikut:

b.1. Sumber dana Loan, meliputi: kendaraan roda 4 (1 unit), microfon rapat (10 unit), air conditioning 2 PK (1 unit), televisi + digital parabola (1 unit), meja rapat (20 unit), kursi rapat (20 unit), lemari arsip lokal (2 unit), kursi tamu (1 unit), kursi rapat besi (24 unit), printer (1 unit), pengadaan gedung sekretariat PIU (1 unit).

b.2. Sumber dana APBD II, meliputi: kendaraan roda dua (5

unit), kursi rapat (10 unit), meja kerja PIU (5 unit), komputer (3 unit) dan penambahan gedung (1 unit).

Semua pengadaan peralatan baik dari sumber dana loan maupun APBD II telah dimanfaatkan oleh pihak pengelola kegiatan P4MI di Kabupaten Donggala. Data lengkap tentang jenis peralatan dan bangunan pengadaan T.A. 2005 dapat dilihat pada Lampiran 8.

c. Pelatihan/Workshop

AR – Donggala 2005 22

Page 23: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

Kegiatan pelatihan/workshop yang telah dilaksanakan meliputi: workshop pemantapan pelaksanaan investasi desa, workshop pengembangan pusat informasi pasar, pelatihan CD Interaktif Teknologi Tepat Guna, pelatihan kewirausahaan, ToT bagi SLK, pelatihan Tenaga Teknis Jaringan Informasi dan Pemanfaatan Sistem Informasi Pasar dan Teknologi Pertanian. Pelaksana jenis pelatihan di atas adalah PIU, LSM Nasional dan Pusdatin. Jenis, waktu dan jumlah peserta pelatihan lebih rinci dapat di lihat pada Lampiran 9.

d. Pelaksanaan Investasi Desa

Peranan manajmen proyek dalam kaitannya dengan pelaksanaan investasi desa adalah membantu memperlancar proses pencairan dana loan ke rekening KID terkait yang dilaksanakan sebanyak 3 (tiga ) tahap. Dan membantu mengawasi penggunaan keuangan dan meminimalisir penggunaan dana yang tidak tepat sasaran. Untuk itu, Ketua PIU membantu memberikan rekomendasi penarikan dana loan dari Bank oleh pengurus KID sebanyak 30% dari tahap pencairan dana 40% ke rekening KID. Dengan demikian diharapkan KID punya perencanaan pelaksanaan kegiatan dan laporan hasil kegiatan yang jelas dan dapat dipertanggung-jawabkan.

e. Pelaporan

Jenis laporan PIU meliputi: laporan smester (semi annual reports), laporan tahunan (annual reports), midterm implementation reports, dan laporan akhir (final reports). Isi pelaporan menyangkut kemajuan perkembangan kegiatan fisik dan keuangan serta permasalahan dan tindak lanjut permasalahan.

Dalam penyusunan laporan, PIU dibantu oleh konsultan kabupaten. Data pelaporan merupakan kompilasi dari instansi BPTP, LSM, dan konsultan kabupaten. Pelaporan PIU disusun dalam

AR – Donggala 2005 23

Page 24: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

bentuk draft untuk selanjutnya didiskusikan dengan pihak terkait. Setelah dikoreksi selanjutnya laporan di finalkan.

2.5. Kemajuan Keuangan

Pada sub Bab 2.5. ini akan dibahas tentang kemajuan penggunaan dana loan dan dana DAU. Uraian lebih lebih rinci sebagai berikut:

2.5.1. Sumber Dana Loan :

Dana ini merupakan dana pinjaman luar negeri yakni Bank Pembangunan Asia (ADB) kepada pemerintah republik Indonesia yang telah disepakati sesuai perjanjian pinjaman, loan no: 1909-INO (SF) tertanggal 17 Januari 2003. Dana ini diperuntukkan untuk membiayai kegiatan Program Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi (P4MI) atau lebih dikenal “Poor Farmers” yang memiliki tujuan sebagaimana telah diuraikan dalam Bab I sebelumnya.

Berdasarkan Tabel 2. di bawah, pagu anggaran loan T.A. 2005 sebesar Rp. 15.500.000.000,-. Realisasi pencairan dana sampai dengan Desember 2005 sebesar Rp. 14.826.739.975,- atau sekitar 95,66% dari total pagu anggaran. Sisa dana loan untuk Tahun Anggaran 2005 sebesar Rp. 673.260.025,- dan akan diluncurkan pada T.A. 2006. Sisa anggaran terbesar terdapat pada kegiatan dana investasi desa.

Tabel. 2. Pagu, Realisasi dan Sisa Dana Loan T.A. 2005No Uraian Kegiatan Pagu Anggaran

(Rp)Realisasi (Rp) Sisa (Rp)

1 Civil work 81.900.000 81.520.000 380.000

2 Equipment 103.000.000 102.500.000 500.000

3 Training and Fellowship 155.000.000 153.335.000 1.665.000

4 Operating and Maintenance 546.000.000 536.066.975 9.933.025

5. Village Invenstment Fund 14.614.100.000 13.953.318.000 660.782.000

AR – Donggala 2005 24

Page 25: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

TOTAL 15.500.000.000 14.826.739.975 673.260.025*)Catatan : *) = Sisa anggaran yg akan diluncurkan pada T.A. 2006 di 19 desa

Kurang matangnya rencana kegiatan KID, kondisi iklim yang kurang mendukung (hujan), dan waktu pelaksanaan investsi desa yang singkat antara bulan Oktober – Desember 2005 mengakibatkan rendahnya penyerapan dana loan T.A. 2005 . Pagu anggaran, realisasi keuangan dan fisik lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 10.

2.5.2. Sumber Dana APBD II (DAU).

Sesuai perjanjian antara pihak ADB dengan pemerintah republik Indonesia bahwa setiap tahun telah disediakan alokasi dana pendamping yang cukup untuk memfasilitasi pelaksanaan proyek. Dan Sesuai Naskah Perjanjian Hibah (NPH) antara pemerintah Republikm Indonesi dan pemerintah Kabupaten Donggala pada tanggal 11 Maret 2004 dalam rangka penggunaan dana pinjaman dari Asian Development Bank, Loan Agreement No: 1909-INO (SF) tanggal 17 Januari 2003 untuk pembiayaan Proyek Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi (Poor Farmers’ Income Improvement Through Innovation Project / PFI3P) bahwa sebagai kewajiban dari Pemda Kabupaten Donggala untuk menyediakan dana sebesar 10% dari jumlah hibah yang berasal dari APBD sebagai dana pendamping dan non pendamping.

Dalam melaksanakan kewajiban sesuai Naskah Perjanjian Hibah pada tanggal 11 Maret 2004, pemerintah Kabupaten Donggala telah menyiapkan dan menggunakan dana pendamping P4MI untuk setiap tahun anggaran. Dana APBD II yang telah digunakan untuk mendukung kegiatan P4MI di Kabupaten Donggala T.A. 2005 sebesar Rp. 1.500.000.000,-.

Tabel. 3. Pagu, Realisasi dan Sisa Dana APBD II (DAU) T.A. 2005

AR – Donggala 2005 25

Page 26: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

No Uraian KegiatanPagu

Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp) Sisa (Rp)

1 Honor dan insentif (PIU,DCC,Camat,KCD,PIP) 155.680.000 155.280.000 400.000

2 Equipment (peralatan) 86.500.000 86.500.000 -

3 Travel Monev, Pembinaan, Rapat, Sosialisasi 228.350.000 228.350.000 -

4 Operasional FAD, PIU, dan DCC 131.820.000 131.620.000 200.000

5 Operasional KID dan FD 204.750.000 204.750.000 -

6 Konstruksi Bangunan 582.300.000 581.722.000 578.000

7 Study Analisis Amdal Lokasi Desa P4MI 45.000.000 45.000.000 -

8 Pinjaman Modal Usaha Produktif/Kelembagaan 42.000.000 28.000.000 14.000.000

9 Dana Talangan Investasi Desa 23.600.000 23.600.000 -

TOTAL 1.500.000.000 1.484.822.000 15.178.000Catatan: *) = Sisa anggaran yg akan diluncurkan pada T.A. 2006 di 19 desa

Berasarkan Tabel 3 di atas, dana pendamping P4MI Kabupaten Donggala yang telah direalisasikan hingga T.A. 2005 sebesar Rp. 1.484.822.000,- ini digunakan untuk membiayai yaitu: honor/insentif (PIU, DCC, Camat, KCD, PIP), peralatan, perjalanan (monev, pembinaan, rapat, dan konsultasi), operasional (FAD, PIU, DCC, KID, FD), konstruksi bangunan, study analisis dampak lingkungan lokasi desa P4MI, pinjaman modal usaha produktif/kelembagaan, dan dana talangan investasi desa.

Sisa dana pendamping (DAU) T.A. 2005 sebesar Rp. 15.178.000,-. Sebesar 14 juta rupiah merupakan sisa dana untuk kegiatan pinjaman modal usaha produktif/kelembagaan akibat kelompok tani di Desa Wayu belum siap sementara waktu pelaksanaan sempit. Dana talangan investasi desa digunakan sebagai pengganti kekurangan dana loan untuk kegiatan sarana fisik (jalan usaha tani) di Desa Tomado, Kecamatan Kulawi, sebesar 10% yang tidak dapat ditarik akibat keterlambatan penarikan dana sementara kegiatan fisik sudah mencapai 100%. Pagu anggaran, realisasi keuangan dan fisik lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 11.

2.5.3. Sumber Dana Kontribusi Masyarakat.

AR – Donggala 2005 26

Page 27: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

Sesuai panduan umum investasi desa P4MI yang diterbitkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian, Jakarta pada bulan Agustus 2004 bahwa untuk memenuhi ketentuan P4MI diantaranya perlu diperhatikan minimal 20% dari total anggaran investasi desa harus ditanggung oleh penerima manfaat sebagai bentuk nyata partisipasi yang dinilai sebagai kontribusi masyarakat.

Total pagu dana investasi desa sebesar Rp. 19.731.759.000,- (lihat Lampiran 4) terdiri dari dana loan sebesar Rp. 14.604.540.000,- dan swadaya masyarakat sebesar Rp. 5.127.219.000,-. Realisasi kontribusi masyarakat hingga Desember 2005 untuk 65 desa sasaran P4MI T.A. 2005 sebesar Rp. 5.098.479.000,- atau sebesar 25,84% dari pagu dana investasi desa.

Nilai dana swadaya masyarakat sebesar 5,1 milyar rupiah merupakan kontribusi masyarakat dalam bentuk lahan, tanaman, tenaga kerja, bahan lokal dan kontribusi lainnya.

2.6. Dampak Sementara hasil pelaksanaan P4MI

Berdasarkan hasil wawancara dengan para pemanfaat investasi desa dan pengurus KID di beberapa desa sasaran P4MI, dampak sementara dari hasil kegiatan investasi desa yang telah dilakukan sebagai berikut:

a. Jalan usaha tani: mengurangi biaya transportasi 17-50%, waktu lebih cepat dan lebih mudah, limbah tanaman kelapa (sabut) dapat dimanfaatkan yang sebelumnya dibiarkan berserakan di kebun, penggunaan pupuk lebih mudah

AR – Donggala 2005 27

Page 28: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan produksi hasil pertanian, sebanyak 25 KK mulai membuka lahan baru, adanya penanaman jagung di sela-sela pohon kelapa dan kapuk.

b. Jembatan: hasil sayuran dapat dipasarkan (mengejar waktu pasar), lahan non produktif sudah mulai diolah (12 KK),

c. Irigasi: sebanyak 45-100 Ha lahan sawah yang sudah tidak diolah sudah dapat diolah kembali.

RENCANA KEGIATAN P4MI T.A 2006

Pembahasan Rencana kegiatan Tahun Anggaran 2006 pada Bab III ini akan di bagi kedalam empat komponen. Uraian rencana kegiatan T.A. 2006 untuk masing-masing komponen dapat di lihat pada uraian di bawah ini.

3.1. Komponen A: Pemberdayaan Petani

Kegiatan yang direncanakan meliputi: Sosialisasi P4MI Tingkat Desa; kajian sosial secara partisipatif; kajian kemiskinan secara partisipatif; kajian gender secara partisipatif; pemilihan/

AR – Donggala 2005 28

Bab

Page 29: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

revitalisasi dan peningkatan kapasitas FD; pembentukan dan penguatan kelembagaan (kelompok tani, Komisi Investasi Desa, dan Forum Antar Desa); penggalian kebutuhan kelompok tani, pendampingan penyusunan proposal investasi desa, memfasilitasi verifikasi proposal investasi desa, perencanaan dan pelaksanaan Investasi Desa, memfasilitasi operasional dan pemeliharaan investasi desa, pertemuan rutin bulanan SLK, pertemuan FD per kecamatan, pertemuan FAD.

3.2. Komponen B : Pengembangan Sumberdaya Informasi Nasional dan Lokal

Pada T.A. 2006 kegiatan yang akan direncanakan meliputi: pembentukan Tim PIPK, Peningkatan Kapasitas Personil PIPK (Pelatihan), Pembangunan Pusat Informasi Pertanian Desa (PIPDES) di 2 desa, pengambilan data harga pasar, Penyebarluasan informasi teknologi pertanian dan informasi pasar Ke Petani, pengusaha, instansi terkait dan pengguna lainnya, penyebaran informasi pasar dan teknologi pertanian melalui buletin PIPK, radio dan televisi daerah.

3.3. Komponen C: Dukungan untuk Pengembangan dan Penyebaran Inovasi Pertanian

Rencana kegiatan Penelitian dan Pengkajian (Litkaji) T.A. 2006 meliputi: Pengkajian model sistem usaha tani di lahan rawa (Kecamatan Rio Pakava); Model Pengembangan Usahatani Di Lahan Kering Dataran Rendah Sulawesi Tengah (Kecamatan Labuan); Perbanyakan Benih Padi, Jagung dan Sayuran di Sulawesi Tengah (Desa Sidondo); Pemberdayaan Penyuluh Pertanian; Penyuluhan dan Penyebaran Informasi; Pengembangan sistem usahatani terpadu di lahan kering di Kab. Donggala dalam rangka peningkatan pendapatan petani (Kecamatan Sirenja); Teknologi pengolahan kelapa mendukung agroindustri di Sulawesi Tengah

AR – Donggala 2005 29

Page 30: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

(Kecamatan Tawaeli); serta Analisis Efektivitas dan Dampak Diseminasi Teknologi Pertanian di Kabupaten Donggala.

Rencana Kegiatan Pengkajian dan Diseminasi P4MI TA. 2006 meliputi: Pengembangan sistem usahatani terpadu di lahan kering di Kab. Donggala dalam rangka peningkatan pendapatan petani (Kecamatan Sirenja); Teknologi pengolahan kelapa mendukung agroindustri di Sulawesi Tengah (Kecamatan Tawaeli); Analisis Efektivitas dan Dampak Diseminasi Teknologi Pertanian di Kabupaten Donggala; Penyuluhan dan Penyebaran Informasi pada Daerah Miskin terdiri dari: gelar teknologi dan temu lapang (Kecamatan Banawa), visitor farm (Desa Sidondo), pengembangan media cetak (Kabupaten Donggala), Pelatihan Penguasaan Teknologi dan Tukar Informasi (Kecamatan: Palolo, Rio Pakava, Dolo, dan Biromaru), Pengembangan Pos Pelayanan Teknologi (Kecamatan Marawola dan Balaesang), serta Inisiatif Lokal.

3.4. Komponen D : Manajemen Proyek

Rencana kegiatan T.A. 2006 meliputi: perbaikan gedung PIPK; pembuatan klinik hewan, gedung obat, dan sekretariat P4MI; pengadaan meubeller dan alat pengolah data; pendidikan dan pelatihan teknis meliputi: sistem pelaporan investasi desa, geografis informasi system dan operasional pengembangan PIP (desain website) dan workshop monev pelaksanaan investasi desa; bantuan penanggulangan kemiskinan; sosialisasi P4MI di tingkat Kabupaten dan kecamatan; workshop pemberdayaan petani miskin, menyusun rencana program T.A. 2007; penguatan poktan melalui fasilitas modal usaha tani; dukungan biaya sosialisasi program tingkat desa; memfasilitasi rapat FAD, rapat evaluasi PIU, rapat evaluasi DCC; identifikasi Calon Lokasi Sasaran TA 2007, memfasilitas pencairan dana investasi desa; serta monitoring dan pelaporan.

AR – Donggala 2005 30

Page 31: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

PERMASALAHAN PELAKSANAAN P4MI

Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Program Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi (P4MI) di Kabupaten Donggala T.A. 2005 akan dibagi kedalam setiap komponen kegiatan. Adapun kendala-kendala yang dihadapi dari masing-masing komponen kegiatan sebagai berikut:

4.1. Komponen A (Pemberdayaan Petani).

a. Keterlambatan Rekrutmen LSM lokal

Keterlambatan rekrutmen Staff LSM Kecamatan (SLK) berakibat pada keterlambatan rekrutmen fasilitator desa (FD), pelatihan FD belum dilaksanakan dan peranan FD belum berfungsi. Semua itu mengakibatkan proses pengkajian kemiskinan secara partisipatif, pendampingan keluarga tani, pengkajian gender secara partisipatif, serta penggalian kebutuhan kelompok tani akan inovasi tidak dapat dilakukan. Keterlambatan SLK juga mengakibatkan penggalian kebutuhan investasi desa kurang dapat dilakukan secara partisipatif dan kurang menggali kebutuhan petani miskin.

b. Keterbatasan jumlah pendamping di lapangan (SLK)

AR – Donggala 2005 31

Bab

Page 32: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

Kegiatan investasi telah dilaksanakan di 75 desa meskipun ada beberapa desa yang masih dalam proses penyelesaian pekerjaan akibat kendala iklim (hujan dan banjir). Jumlah SLK 14 orang dan FD 150 orang. Tugas dan tanggung jawab FD belum berjalan. Jarak antar desa cukup berjauhan dan beberapa desa sulit dijangkau kendaraan roda dua. Setiap SLK harus memfasilitasi antara 5-6 desa sasaran P4MI hingga T.A. 2005. Penguatan kelembagaan KID dan FAD menjadi kurang optimal. Pengurus KID sebagian besar belum memahami tupoksinya terutama dalam hal: perencanaan, pelaporan kemajuan fisik dan keuangan serta monitoring dan evaluasi kegiatan pelaksanaan investasi desa. Pengurus KID T.A. 2003 sebagian besar tidak aktif. Administrasi dan pembukuan KID sebagian belum tertib. Prinsip transparansi KID dalam hal pengelolaan keuangan belum berjalan baik meskipun dibeberapa desa telah melakukannya yang dibuktikan dengan adanya papan informasi. Pengurus FAD belum memahami tupoksinya (khususnya dalam verifikasi proposal Investasi Desa), pertemuan regular FAD belum berjalan maksimal. Tugas SLK dan FD lebih fokus pada penyelesaian pekerjaan fisik pada desa-desa untuk T.A. 2005.

4.2. Komponen B (Pengembangan Sumberdaya Inforamasi Nasional dan Lokal).

Belum berjalannya fungsi komponen B dikarenakan beberapa kendala sebagai berikut:a. Fungsi Tim Pengelola PIPK belum optimal.

Personil PIPK direkrut dari lintas dinas dan ini sulit bekerja dalam satu komando. Personil PIPK tidak independen. Tenaga-tenaga yang pernah dilatih dalam mendukung kegiatan PIPK tidak ada tindak lanjut. Semua ini mengakibatkan peranan Tim PIPK kurang berjalan baik dan manfaat komponen B belum dapat

AR – Donggala 2005 32

Page 33: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

dirasakan oleh para pemanfaat khususnya petani miskin di desa sasaran P4MI Kabupaten Donggala.b. Tugas dan tanggung jawab yang kurang jelas

Kegiatan Pusat Informasi di Tingkat Kabupaten Donggala dianggap bukan merupakan pekerjaan pokok. Tugas dan tanggung jawab masing-masing personil baru akan disusun pada Tahun Anggaran 2006.

c. Keterbatasan tenaga trampil dan fasilitas pendukung

Technical support di tingkat kabupaten belum ada. Sarana yang ada belum mampu mengoptimalkan kinerja PIPK. Penyebarluasan informasi hanya menggunakan media radio ritra pertanian (RCP) BPTP Sulteng. Pendanaan untuk kegiatan PIPK kurang mendukung.

Sebagai akibat dari ketiga permasalahan di atas menyebabkan: mekanisme belum berjalan sebagaimana yang direncanakan, efektifitas diseminasi informasi ke tingkat petani belum optimal, sehingga semua itu mengakibatkan petani belum maksimal menerima manfaat (informasi pertanian belum bisa diakses sampai di tingkat desa). Meskipun demikian kegiatan informasi pasar yang dikirim ke pusat telah berjalan sebagaimana yang diharapkan.

4.3. Komponen C (Dukungan untuk Pengembangan dan Penyebaran Inovasi Pertanian).

Kendala yang dihadapi dalam Kegiatan Pengembangan dan Penyebaran Inovasi Pertanian (komponen C), adalah sebagi berikut:

a. Kurangnya pendampingan dari pihak LSM dan PPL.

Kelompok binaan menjadi tidak aktif. Hasil pengkajian dan penelitian (litkaji) tentang inovasi teknologi pertanian belum

AR – Donggala 2005 33

Page 34: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

sepenuhnya direplikasi/diaplikasikan di lokasi P4MI dan petani sekitarnya, tetapi baru sebatas petani kooperator). Dampak positif bagi petani miskin menjadi kurang.

b. Terbatasnya kendaraan operasional dan tidak adanya alokasi dana untuk mendampingi demplot/pelatihan dari poktan yang dibiayai dari dana investasi desa. Ini menyulitkan dalam melayani permintaan KID/Kelompok Tani akan bimbingan pelaksanaan pelatihan dan demplot. Kegiatan Gelar Teknologi (salah satu kegiatan deseminasi) jangkauannya menjadi terbatas.

c. Keterbatasan modal petani dalam menyiapkan modal kerja atau sarana produksi, sehingga adopsi teknologi secara utuh berjalan lamban.

4.4. Komponen D (Manajemen Proyek).

a. Pelaporan belum berjalan lancar. Hal ini disebabkan oleh: 1). Dana untuk pelaporan kurang mendukung baik ditingkat KID, FD maupun SLK, FAD; 2). Format PPMS masih sebatas uji coba dan menunggu persetujuan; 3). Belum adanya rencana kerja bulanan yang dibuat oleh KID, FAD, dan FD serta 4). jarak lokasi yang berjauhan.

b. Pengesahan anggaran dana pendampingPengesahan dana pendamping yang selalu terlambat

setiap tahun yang mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan dilapangan.

c. Jumlah desa yang belum tertangani Target desa sasaran hingga akhir proyek (Desember

2007) sebanyak 239 desa. Sebanyak 24% (selama 3 tahun

AR – Donggala 2005 34

Page 35: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

anggaran) atau sejumlah 75 desa sasaran telah melaksanakan kegiatan investasi desa dari target 239 desa. Jumlah desa yang belum tertangani 164 desa dengan rincian: 56 desa DIRENCANAKAN untuk T.A. 2006 dan sisanya 108 desa untuk T.A. 2007.

Dengan segala keterbatasan yang dimiliki FD, maka untuk T.A. 2006 apabila belum ada penambahan SLK, maka setiap SLK harus mampu memfasilitasi sebanyak 9-10 desa (14 orang SLK dari 131 desa sasaran) . Dan apabila hingga T.A. 2007 tetap tidak ada penambahan SLK, maka setiap SLK harus menangani 17-18 desa sasaran. Kondisi ini tidak akan optimal dalam melakukan pemberdayaan petani.

STRATEGI TINDAK LANJUT PELAKSANAAN P4MI

5.1. Waktu pelaksanaan

AR – Donggala 2005 35

Bab

Page 36: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

Waktu pelaksanaan P4MI akan berakhir bulan Desember 2007. Sebaiknya proyek dapat diperpanjang hingga T.A. 2009. Hal ini didasari pertimbangan, yaitu: 1). Adanya keterbatasan SLK untuk memfasilitasi 108 desa sasaran P4MI di T.A. 2007; 2). Dengan bergabungnya LSM dan Konsultan pelaksanaan kegiatan P4MI diharapkan lebih baik dan sesuai dengan prosedur dan ketentuan proyek, tetapi proses pelaksanaannya baru mulai berjalan pada T.A 2006; 3). Keterbatasan jumlah SLK dan kemampuan FD dalam memfasilitasi tindak lanjut operasional dan pemeliharaan kegiatan investasi desa yang akan dilakukan di 239 desa sasaran P4MI Kabupaten Donggala di akhir 2007 sehingga perlu pembinaan yang lebih lanjut, 4) Dalam pelaksanaan P4MI dari 2003-2005, terlihat bahwa wawasan agribisnis petani masih rendah, untuk itu dibutuhkan waktu untuk meningkatan akses petani terhadap informasi teknologi pertanian dan pemasaran hasil pertanian.

5.2. Realokasi dana komponen dan/atau kategori

KID diharapkan dapat menjadi kelembagaan desa yang dapat memfasilitasi kemajuan pembangunan desanya. Untuk itu keberlanjutan KID perlu diwujudkan. Biaya operasional dan pemeliharaan investasi desa serta kepengurusan KID sangat dibutuhkan. Kelembagaan KID harus mampu mencari pendanaan untuk keberlanjutan KID. Sumber pembiayaan operasional KID dan pemeliharaan investasi desa perlu dari hasil usaha kelembagaan KID. Untuk itu porsi pembiayaan dana investasi desa disarankan, yaitu: maksimal 70% (untuk kegiatan infrastruktur desa yang mendukung inovasi), maksimal 15% (untuk dukungan modal KID dalam bentuk natura), sebanyak 10% (untuk mendukung inovasi pertanian berupa: pelatihan/ demplot/ sekolah lapang/study banding) dan 5% untuk dukungan biaya operasional KID selama 2 tahun.

AR – Donggala 2005 36

Page 37: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

Perlu dukungan dana untuk mendukung diseminasi informasi pertanian yang dianggarkan pada kegiatan komponen B. Disamping itu juga perlu dukungan dana pengembangan POSYANTEK di setiap kecamatan yang dianggarkan pada komponen C dan dukungan kendaraan bagi komponen C.

5.3. Perbaikan Prosedur/Reorientasi Fungsi Pelaksana

a. Penambahan SLK perlu segera direalisasikan dan disetujui pihak ADB dan penempatannya berdasarkan klaster (2-3 desa/klaster).

b. Di tingkat kabupaten perlu direkrut seorang informasi technologi specialist yang independent.

c. Perlu segera memberikan penguatan kepada para FD melalui kegiatan pelatihan yang materinya disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi FD. Disamping itu juga penguatan fungsi FD dapat dilakukan melalui kegiatan pertemuan rutin antara SLK dan FD setipa bulan per klaster.

d. Peningkatan peranan FAD dan KID dapat dilakukan melalui pertemuan rutin bulanan FAD. Untuk itu perlu dianggarkan biaya pertemuan rapat FAD dari pihak pemda terkait.

e. Peningkatan kinerja SLK dapat dilakukan melalui penilaian kinerja SLK yang dapat dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.

f. Peserta pelatihan di komponen C maupun komponen lainnya adalah peserta yang terkait dengan tugasnya masing-masing (tidak selalu diganti-ganti).

g. Pengelola program P4MI mulai dari tingkat lapangan hingga tingkat pusat agar tidak ada pergantian hingga akhir proyek.

5.4. Lain-lain:

AR – Donggala 2005 37

Page 38: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

a. Untuk mengefektifkan waktu yang terbatas dan mendukung kelancaran laporan, rencana kerja bulanan harus dibuat mulai dari pengelola P4MI di tingkat lapangan hingga tingkat kabupaten.

b. Untuk mewujudkan para pengelola proyek di tingkat lapangan yang memiliki kapabilitas perlu dilakukan revitalisasi FD, KID, FAD kepada desa-desa yang telah dibentuk FD, KID dan FAD yang belum ada pelaksanaan kegiatan investasi desa.

c. Penyebaran informasi pertanian melalui satu pintu yakni (PIPK)

KESIMPULAN

LSM lokal telah direkrut dan telah menempatkan 14 Staff LSM di tingkat kecamatan (SLK) yang dibantu oleh 150 Fasilitator Desa (75 laki-laki dan 75 perempuan). Meskipun belum optimal, Kajian Sosial Desa melalui metode PRA telah dilakukan di 117 desa sasaran P4MI. Pengkajian kemiskinan dan peng-arus utamaan jender secara partisipatif belum dapat dilaksanakan.

AR – Donggala 2005 38

Bab

Page 39: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

Sebanyak 166 kelompok tani dengan jumlah anggota 4.186 orang (3.423 laki-laki dan 763 perempuan) telah direvitalisasi dan didampingi LSM lokal. KID telah dibentuk di 75 desa melalui musyawarah desa. Forum Antar Desa (FAD) telah dibentuk pada 14 kecamatan melalui Surat Keputusan (SK) Camat. Tim DCC yang diketuai Bupati Donggala telah dibentuk setiap tahun anggaran.

Jenis investasi desa yang dilaksanakan di 75 Desa berupa: jalan usaha tani, irigasi desa, jembatan, pasar desa, pelatihan, demplot dan sekolah lapang. Operasional dan pemeliharaan investasi desa dengan aturan yang jelas belum dilaksanakan. Untuk T.A. 2006, pelaksanaan investasi desa direncanakan di 56 desa dan T.A. 2007 pada 108 desa.

Kegiatan PIPK baru sebatas pengumpulan informasi harga pasar dan mulai mengakses webesite PFI3P. BPTP Sulawesi Tengah telah melaksanakan penelitian dan pengkajian serta deseminasi. Hasil Kegiatan Pengembangan dan Deseminasi Inovasi Pertanian telah diadopsi oleh sebagian kelompok tani.

Total dana loan yang direalisasikan hingga T.A. 2005 sebesar Rp. 18.419.771.793,-. Dana loan yang dialokasikan untuk T.A. 2006 sebesar Rp. 13.612.920.000,-. Dan untuk T.A. 2007 diperkirakan Rp. 29.808.000.000,-. Total dana pendamping yang direalisasikan hingga T.A. 2005 sebesar Rp. 2.475.357.000,-. Pemda Kabupaten Donggala telah mengalokasikan dana pendamping P4MI T.A. 2006, sebesar Rp. 1.470.000.000,-.

Dampak Sementara hasil investasi desa (fisik), yaitu dapat mengurangi biaya transportasi 17-50% dan beberapa KK mulai mengolah lahan non produktif. Hasil kegiatan investasi desa yang bersifat non fisik (pelatihan, demplot, sekolah lapang) belum dapat dirasakan manfaatnya (masih dalam proses pelaksanaan).

Beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan P4MI di Kabupaten Donggala meliputi : 1). Keterbatasan jumlah

AR – Donggala 2005 39

Page 40: LAPORAN TENGAH WAKTU PELAKSANAAN …pfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/12/file/... · Web viewTujuan penyusunan laporan ini yaitu: 1). memberikan informasi perkembangan

pendamping di lapangan (SLK), 2). Keterbatasan tenaga trampil dan fasilitas pendukung PIPK, 3). Waktu pelaksanaan P4MI cukup singkat, 4). Format PPMS belum ada persetujuan ADB, 5). Pengesahan anggaran dana pendamping selalu terlambat, 6). Banyaknya jumlah desa yang belum tertangani, dan 7). Keterbatasan Fasilitator Desa (FD) dalam memfasilitasi pemberdayaan petani.

Dengan kendala tersebut di atas, pihak pengelola P4MI di Kabupaten Donggala merekomendasikan beberapa hal, yaitu: 1). Waktu pelaksanaan P4MI dapat diperpanjang hingga T.A. 2009; 2). Dana loan untuk investasi desa, maksimal 70% (untuk kegiatan infrastruktur desa yang mendukung inovasi), maksimal 20% (untuk dukungan modal KID dalam bentuk natura), dan sebanyak 10% (untuk mendukung inovasi pertanian berupa: pelatihan/demplot/sekolah lapang/study banding); 3). Perlu dukungan dana untuk mendukung diseminasi informasi pertanian dan pengembangan POSYANTEK di setiap kecamatan; 4). Perlu direkrut seorang koordinator SLK yang ditempatkan di kabupaten; 5). Perlu direkrut di setiap desa seorang tenaga teknis lulusan sarjana teknik yang direkomendasikan oleh Tim DCC untuk dikontrak oleh KID; 6). Penambahan SLK berdasarkan klaster (2-3 desa/klaster) perlu segera direalisasikan; 7). Di tingkat kabupaten perlu direkrut seorang informasi technologi specialist yang independen untuk mendukung kegiatan PIPK; 8). Perlu dibangun pilot proyek tentang Pusat Informasi Pertanian di Tingkat Desa (PIPDES).

AR – Donggala 2005 40