33
DASAR-DASAR ILMU TANAH TEKSTUR TANAH NAMA : I KOMANG TRI WIDYA PUTRA NIM : G111 09 327 KELOMPOK : X (SEPULUH) HARI/TANGGAL : SELASA/ 16 OKTOBER 2009 ASISTEN : YULFIRA JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2009

LAPORAN TEKSTUR TANAH

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN TEKSTUR TANAH

DASAR-DASAR ILMU TANAH

TEKSTUR TANAH

NAMA : I KOMANG TRI WIDYA PUTRA

NIM : G111 09 327

KELOMPOK : X (SEPULUH)

HARI/TANGGAL : SELASA/ 16 OKTOBER 2009

ASISTEN : YULFIRA

JURUSAN AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR

2009

Page 2: LAPORAN TEKSTUR TANAH

I. Pendahuluan

I.1 Latar Belakang

Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai

tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan

menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan

penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur

esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi

sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara

tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya

secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan

produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun

kehutanan.

Tanah memeliki beberapa fungsi yaitu : Tempat tumbuh dan berkembangnya

perakaran, penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara),

penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan

asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan

kesediaan hara), sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat

langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman

tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.

Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena

terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung

pada tanah (Badan Pertanahan Nasional). dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir

mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu 2 - 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 -

0.002 mm dan liat dengan ukuran < 0.002 mm (penggolongan berdasarkan USDA).

keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain

seperti struktur tanah, permeabilitas tanah, porositas dan lain-lain. Segitiga tekstur

Page 3: LAPORAN TEKSTUR TANAH

merupakan suatu diagram untuk menentukan kelas-kelas tekstur tanah. ada 12 kelas

tekstur tanah yang dibedakan oleh jumlah persentase ketiga fraksi tanah tersebut.

misalkan hasil analisis lab menyatakan bahwa persentase pasir (X) 32%, liat (Y) 42% dan

debu (Z) 26%, berdasarkan diagram segitiga tekstur maka tanah tersebut masuk kedalam

golongan tanah bertekstur. seandainya hasil analisis lab menunjukkan persentase pasir

35%, liat 21% dan debu 44%. Proses perkembangan tanah adalah berkembangnya fase

pembentukan tanah setelah masa pelapukan batuan dan atau dekomposisi bahan

organik.

Tekstur tanah juga menunjukkan kasar halusnya tanah dan dibagi menjadi

beberpa kelompok antara lain; kasar(pasir, pasir berlempung), agak kasar (lempung

berpasir, lempung berpasir halus), sedang(lempung berpasir sangat halus, lempung,

lempung berdebu, debu), agak halus(lempung liat, lempung liat berpasir, lempung liat

berdebu), halus(liat berpasir, liat berdebu). Selain itu, tanah mempunyai perbedaan dalam

memegang air, kemampuan ini tergantung pada  teksturnya.

I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

I.2.1 Maksud Percobaan

Maksud dari percobaan ini adalah untuk mempelajari tekstur tanah pada tanah

alfisol, tanah oxisol, tanah laterik, tanah vertisol-grumosol.

I.2.2 Tujuan Percobaan

Tujuan Percobaan ini adalah untuk menentukan tekstur tanah yang terkandung

pada setiap jenis tanah, serta menghitung kadar pasir, debu, dan liat pada tanah yang di

uji.

Page 4: LAPORAN TEKSTUR TANAH

II. Tinjauan Pustaka

Tekstur tanah dapat didefinisikan sebagi susunan relatif dari tiga kelas ukuran

partikel anorganik tanah yaitu pasir (berukuran 2 mm—50μ), debu (berukuran 50μ--2μ),

dan liat (berukuran kurang dari 2μ) (Soil Survey Staff 1998). Tekstur tanah adalah

perimbangan nisbi berbagai kelompok ukuran zarah tunggal (fraksi/pisahan tanah) yang

menyusun masa tanah. Pisahan-pisahan tanah yang digunakan untuk menentukan tekstur

tanah adalah pasir, debu, dan liat (Purwowidodo 1998).

Golongan pasir adalah tanah yang mengandung pisahan pasir sama atau lebih

dari 70% (atas dasar bobot). Sifat tanah semacam ini adalah lepas dan tidak lekat. Jenis

tanah pasir digolongkan ke dalam dua kelas, yaitu pasir dan pasir berlempung. Agar tanah

dapat digolongkan sebagai liat, ia harus mengandung paling sedikit 35% pisahan liat, dan

biasanya lebih dari 40%. Selama persentase liat lebih dari 40% sifat tanah ditentukan oleh

liat tersebut dan dibedakan atas liat berpasir dan liat (Soepardi 1983).

Tekstur memiliki hubungan erat dengan sifat-sifat tanah yang lain seperti kapasitas

menahan air, kapasitas tukar kation, porositas, kecepatan infiltrasi, serta pergerakan air

dan udara dalam tanah. Dengan demikian tekstur tanah akan berpengaruh secara tidak

langsung terhadap kecepatan pertumbuhan akar. Tekstur juga bisa digunakan sebagai

kriteria dalam klasifikasi tanah maupun kesesuaian lahan (Soedomo et al. 1988).

Lutz dan Chandler (1965) dalam Purwowidodo (1987) menyatakan bahwa

sejumlah pengamatan menunjukkan bahwa tanah-tanah bertekstur lempung akan lebih

menguntungkan pertumbuhan pepohonan dibandingkan tanah bertekstur pasir atau liat

halus. Tanah bertekstur kasar umumnya menghasilkan tegakan nisbi buruk. Adanya

bahan berukuran diameter kurang dari 0.2 mm pada tanah bertekstur pasir sangat

bermanfaat dalam mendukung kualitas tapak. Kualitas tapak tanah-tanah bertekstur pasir

akan meningkat sebanding dengan peningkatan kandungan bahan bergaris tengah kurang

dari 0.2 mm.

Page 5: LAPORAN TEKSTUR TANAH

Adanya lapisan-lapisan yang mengandung bahan bertekstur halus di bagian bawah

suatu profil tanah akan dapat mengimbangi ketidakbaikan bahanbahan bertekstur kasar di

lapisan atasnya. Regenerasi dan pertumbuhan pohon pinus pada tanah abu vulkanik berjeluk

dalam, umumnya buruk. Namun pada tanah abu vukanik yang dibawahi oleh liat atau

lempung, memungkinkan perakaran pinus tumbuh baik sampai perakaran itu mencapai lapisan

yang bertekstur lebih berat. Tanah bertekstur liat sangat berat akan menghambat regenerasi

atau pertumbuhan pepohonan (Purwowidodo 1987).

Tanah Alfisol adalah tanah-tanah yang berkembang dari bahan induk tua, terdiri dari

bentonit yang bercampur dengan batupasir atau bahan volkan tua. Bahan induk kaya

kalsium dan magnesium. Pencucian kurang intensif sehingga kejenuhan basa relatif tinggi.

Mineral mudah lapuk sedikit, dan susunan mineral fraksi liat adalah campuran

monmorilonit, kaolinit dan bahan amorf atau campuran dua yang terakhir. Secara fisik dan

kimia Alfisol bersifat kurang baik. Kadar liat yang tinggi telah menghasilkan struktur

gumpal bersudut sedang dan horison argilik yang relatif kedap. Tanah juga mengandung

Al-dd dan kejenuhan Al yang tinggi, sehingga perlu pengapuran. Disamping itu,

pemupukan hara makro (kecuali Ca dan Mg) dan bahan organik sangat diperlukan.

(Djunaedi Abdul Rachim, 2000)

Alfisol umumnya berada pada kondisi geografis dan agroklimat yang mendorong

untuk menjadi tanah marjinal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sifat

kimia dan fisika tanah Alfisol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH tanah Alfisol yang

diamati bereaksi dari masam hingga netral, dengan kandungan Corganik rendah, P-

tersedia dari sangat rendah hingga sedang, K-dd dari rendah hingga tinggi, Ca-dd dari

sedang hingga sangat tinggi, Mg-dd dari sedang hingga tinggi, KTK dari sedang hingga

sangat tinggi dan unsur mikro (Fe dan Zn) yang tinggi. Warna tanah Alfisol yang diamati

adalah coklat kemerahan hingga merah gelap, kekuatan tanah yang relatif rendah yaitu

kurang dari 3,75 kg F/cm2, struktur tanah dari butir hingga tiang dan tekstur tanah dari

lempung liat berpasir hingga liat.( Djunaedi Abdul Rachim, 2000)

Page 6: LAPORAN TEKSTUR TANAH

III. Metodologi

III.1 Tempat dan Waktu

Tempat penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisika Tanah dan Kesuburan

Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Unversitas Hasanuddin dan waktu pelaksanaannya hari

Selasa, 13 Oktober 2009 pukul 14.00-selesai.

III.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu timbangan, mesin pengocok(mixer),

corong, botol semprot, sprayer, hidrometer, cawan petri, pengaduk, thermometer,

desikator, ayakan (saringan), botol tekstur, lap kasar, lap halus, silinder sedimentasi,

kertas label, oven, plastik dan karet.

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sampel tanah terganggu

lapisan I, II dan III, aquadesh, calgon (Na2PO7(6H2O)) 0,05%, amyl alkohol, kertas label.

III.3 Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja dari percobaan mengenai bahan organik yaitu :

1. Menimbang sebanyak 20 gram tanah kering udara, butirp-butir tanah berukuran

kurang dari 2 mm.

2. Memasukkan kedalam botol tekstur dan menambahkan 10 ml calgon 0,05 % dan air

secukupnya.

3. Mengocok dengan mesin pengocok.

4. Menuangkan secara kualitatif isinya kedalam selinder sedimentasi1500 ml yang

diatasnya dipasangi saringan dengan diameter lubang sebesar 0,05 mm dan

membersihkan botol tekstur dengan bantuan botol semprot.

5. Menyemprot dengan sprayer sambil mengaduk-aduk semua suspensi yang masih

tinggal pada saringan sehinggah semua partikel debu dan liat telah turun (air saringan

telah jernih).

Page 7: LAPORAN TEKSTUR TANAH

6. Memindahkan pasir yang tertinggal kedalam cawan dengan pertolongan botol semprot

kemudian memasukkan dalam oven 105oC selama 2 x 24 jam.

7. Mencukupkan larutan suspensi dalam selinder sedimentasi dengan air destilasi hingga

1000 ml.

8. mengangkat selinder sedimentasi, meyumbat baik-baik denagn karet lalu kocok denga

mebolak balik tegak lurus 100o sebanyak 20 kali, lalu dapat juga dilakukan dengan

memasukkan pengocok kedalam selinder sedimentasi lalu aduk naik turun selama 1

menit.

9. Dengan cepat tuangkan kira-kira 3 tetes amyl alkohol kepermukaan suspensi untuk

menghilangkan gangguan buih yang mungkin timbul.

10. Setelah 15 detik, masukkan hidrometer kedalam sespensi dengan hati-hati agar

suspensi tidak banyak terganggu.

11. Setelah 40 derik baca dan catat pembvacaan hidrometer pertama (H1) dan suhu

suspensi (t1)

12. Dengan hati-hati keluarkan hidrometer dari suspensi

13. Setelah menjelang 8 jam, masukkan hidrometer ke II (H2) dan suhu suspensi (t2)

14. Hitung berat debu dan liat dengan menggunakan persamaan dibawah ini :

Berat debu dan liat = [H1+0,3( t1−19 ,8 )2 ]−0,5 .. . .. .. . .. .. .(a )

Berat liat = [H2+0,3( t2−19 ,8 )2 ]−0,5 . .. .. . .. .. .. . .. .(b )

Berat debu = berat (debu dan liat)-berat liat……….(a + b)

15. Hitung persentase pasir, debu dan liat dengan persamaan :

% pasir =

Ca+c

x 100%

Page 8: LAPORAN TEKSTUR TANAH

% debu =

(a−b )a+c

x100%

% liat =

ba+c

x 100%

16. Masukkan nilai yang didapat dalam segitiga tekstur

Page 9: LAPORAN TEKSTUR TANAH

IV. Hasil dan Pembahasan

IV.1 Hasil

Hasil pengamatan pada praktikum Bahan Organik tanah Allfisol dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel : Hasil Perhitungan Tekstur Tanah Pada Lapisan I, II dan III Pada Profil DalamProfil dalam % pasir % debu % liat Jenis partikel tanah

Lapisan I 66,4 16,3 17,2 Lempung berpasir

Lapisan II 63,5 21,18 15,25 Lempung berpasir

Lapisan III 44,6 4,96 50,3 Liat

Sumber : Data Primer, 2009

IV.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan maka diperoleh hasil bahwa pada lapisan I memiliki

persentase pasir sebesar 66,4 %, persentase debu 16,3 %, persentase liat, 17,2 %

dengan jenis lempung berpasir. Pada lapisan II persentase pasir sebesar 63,5 %,

persentase debu 21,18 %, dan liat sebesar 15,25 % dengan jenis partiekl tanah lempung

berpasir. Pada lapisan III persentase pasir 44,6 %, debu 4, 96 % dan liat sebesar 50,3 %

dengan jenis partiekl tanah liat.

Pada lapisan I dan II memiliki kesamaan jenis partikel tanah yaitu lempung

berpasir karena pada lapisan ini mengandung beberapa persen bahan organik. Dimana

lapisan ini merupakan lapisan permeable atau lapisan yang mudah dilalui air dan udara.

Hal ini sesuai dengan pendapat Hakim (1986) yang menyatakan bahwa semakin tinggi

persentase pasir dalam tanah, semakin banyak ruang pori-pori diantara partikel-partikel

tanah semakin dapat memperlancar gerakan udara dan air.

Pada lapisan III memiliki jenis partikel tanah yaitu liat karena pada lapisan ini

merupakan lapisan sub soil. Dimana lapisan ini memiliki kandungat liat yang leih tinggi

Page 10: LAPORAN TEKSTUR TANAH

dibandingkan lapisan teratas. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutedjo dan Kartasapoetra

(2002) yang menyatakan bahwa bila horizon B mempunyai paling sedikit 20 % tanah liat

lebih banyak dari horizon diatasnya, horizon ini mempunyai klasifikasi sebagai horizon

argilik.

Page 11: LAPORAN TEKSTUR TANAH

V. Kesimpulan dan Saran

V.1 Kesimpulan

Dari hasil dan pembahasan dapat ditarik sebuah kesimpulan. Adapun kesimpulan

yang dapat ditarik yaitu :

Pada lapisan I memilki persentase pasir 66,4 %, debu 16,3 % dan liat 17,2 %

dengan jenis partikel tanah adalah lempung berpasir.

Pada lapisan II memilki persentase pasir 63,5 %, persentase debu 21,18 % dan

persentase liat 15,25 % dengan jenis partikel tanah adalah lempung berpasir.

Pada lapisan III memilki persentase pasir 44,6 %, debu 4,96 % dan liat 50,3 %

dengan jenis partikel tanah adalah liat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tekstur tanah adalah kemampuan tanah

memegang dan menyimpan air, permeabilitas, aerasi, kapasitas tukar kation dan

kesuburan tanah.

V.2 Saran

Saran yang dapat diberikan yaitu hasil yang sudah diperoleh dari penelitian tekstur

tanah dapat dijadikan acuan untuk mengukur kesuburan tanah dan kekuatan tanah

sebelum dilakukan penanaman tanaman.

Page 12: LAPORAN TEKSTUR TANAH

Daftar Pustaka

Dedy, 2009, Tekstur Tanah, (online), www.google.com, diakses tanggal 5 September 2009, pukul 19.35 WITA

E-smartschool, 2008, Bagaimana Tanah Terjadi ?, www.google.com, diakses tanggal 5 september 2009, pukul 19.35 WITA

Hardjowigeno, S. 2005. Ilmu Tanah. Akademika Presindo, Jakarta

Rahim, Abdul J, Tanah Alfisol, (online), www.google.com, diakses tanggal 7 Oktober 2009, pukul 20.10 WITA

Sutedjo, M.M, A.G. Kartasapoetra. 2002. Pengantar Ilmu Tanah. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Page 13: LAPORAN TEKSTUR TANAH

Lampiran

Keterangan :

1. Clay 7. Silt2. Silty Clay 8. Silt Loam 3. Silty Clay Loam 9. Loam4. Sandy Clay 10. Sand5. Sandy Clay Loam 11. Loamy Sand6. Clay Loam 12. Sandy Loam

Page 14: LAPORAN TEKSTUR TANAH

Data Hasil Praktikum tekstur tanah

Tabel 3.Data hasil praktikum

Jenis

Tanah

H1 T1 H2 T2 C

Alfisol lap I

5 25,50C 3 300C 2,01 gr

Alfisol lap

II

7 270C 6 300C 0,01 gr

Alfisol lap

III

7 27.50C 6 300C 0,006 gr

Oxisols 6 290C 4 290C 1,3 gr

Inceptisol 3 27,50C 1 300C 0,12 gr

Vertisols 5 28,50C 7 300C 2,83 gr

Mollisol 4 300C 3 290C 1,9 gr

Laterik 4 280C 5 300C 1,41 gr

Page 15: LAPORAN TEKSTUR TANAH

LAMPIRAN 2

LAMPIRAN 1 : perhitungan berat debu dan liat serta presentase fraksi- fraksi Pasir,

debu dan liat.

Tanah alfisol (Lapisan I)

H1 = 5 t1 = 25,50C c = 2,01 gr

H2 = 3 t2 = 300C

- Berat debu dan liat

= [H 1+0,3( t 1– 19,8)2 ] - 0,5

= [ 5+0,3(25,5 –19,8)2 ] - 0,5

= [5+0,3(5,7)2 ] - 0,5

= 2,855 gram ……………….(a)

- Berat liat

= [H 2+0,3 (t 2 –19,8 )2 ] - 0,5

= [3+0,3 (30 – 19,8 )2 ] - 0,5

= 2,53 gram ……………… (b)

- Berat debu

= berat (debu dan liat) – berat liat

= 2,855 – 2,53

= 0,325 gram………………..(a+b)

- Persentasi pasir, debu, dan liat

% pasir =Ca+c

x 100 %

=2,01

2,855+2,01 x 100 %

= 41,31 %

Page 16: LAPORAN TEKSTUR TANAH

% debu =(a – b)a+c

x 100 %

=2,855– 2,534,865

x 100 %

= 6,68

% liat =ba+c

x 100 %

=2,534,865

x 100 %

= 52,1 %

Tanah alfisol (Lapisan II)

H1 = 7 gr T1 =27ºC c = 0,01 gr

H2 = 6 gr T2 = 30ºC

- Berat debu dan liat

= [H 1+0,3( t 1– 19,8)2 ] - 0,5

= [7+0,3(27 – 19,8)2 ] - 0,5

= [ 7+2,162 ] - 0,5

= [ 9,162 ] - 0,5

= 4,08 gram ………………………….. (a)

- Berat Liat

= [H 2+0,3( t 2– 19,8)2 ] - 0,5

= [6+0,3(30 –19,8)2 ] - 0,5

= [ 6+0,3(10,2)2 ] - 0,5

= [ 6+3,062 ] - 0,5

= [ 9,062 ] - 0,5

= 4,03 gram ………………………. (b)

Page 17: LAPORAN TEKSTUR TANAH

- Berat debu

= berat (liat dan debu) – berat liat

= 4,08 – 4,03

= 0,05 gram

- Persentasi pasir, debu, dan liat :

% pasir =Ca+c x 100%

=0,01

4,08+0,01 x 100 %

=0,014,09

x 100 %

= 0,24 %

% debu =(a−b)a+c

x 100%

=4,08−4,034,09

x 100 %

=0,054,09

x 100 %

= 1,23 %

% liat =ba+c x 100%

=4,034,09

x 100 %

=4,034,09

x 100 %

= 98,53 %

Tanah alfisol (Lapisan III)

H1 = 7 gr T1 =27,5ºC c = 0,006 gr

H2 = 6 gr T2 = 30ºC

- Berat debu dan liat

= [H 1+0,3( t 1– 19,8)2 ] - 0,5

= [7+0,3(27,5 –19,8)2 ] - 0,5

Page 18: LAPORAN TEKSTUR TANAH

= [ 7+0,3(7,7)2 ] - 0,5

= [ 9,312 ] - 0,5

= 4,155 gram …………………….. (a)

- Berat liat

= [H 2+0,3( t 2– 19,8)2 ]- 0,5

= [ 6+0,3(30 –19,8)2 ] - 0,5

= [6+0,3(10,2)2 ] - 0,5

= [ 6+3,062 ] - 0,5

= [ 9,062 ] - 0,5

= 4,03 gram ………………………. (b)

- Berat debu

= berat (debu dan liat) – berat liat

= 4,155 – 4,03

= 0,125 gram ……………………..(a+b)

- Persentasi pasir, debu, dan liat

% pasir =Ca+c

x 100%

=0,06

4,155+0,06 x 100 %

=0,064,161

x 100 %

= 0,14 %

% debu =(a−b)a+c

x 100%

=4,155−4,034,161

x 100 %

=0,1254,161

x 100 %

= 3,1 %

Page 19: LAPORAN TEKSTUR TANAH

% liat =ba+c

x 100%

=4,034,161

x 100 %

= 96,85%

Tanah inceptisol

H1 = 3 gr T1 =27,5ºC c = 0,12 gr

H2 = 1 gr T2 = 36ºC

- Berat debu dan liat

= [H 1+0,3( t 1– 19,8)2 ] - 0,5

= [3+0,3(27,5 –19,8)2 ] - 0,5

= [ 3+7,72 ] - 0,5

= [ 10,72 ] - 0,5

=2,155 gram …………………..(a)

- Berat Liat

= [H 2+0,3( t 2– 19,8)2 ] - 0,5

= [1+0,3 (36 –19,8)2 ] - 0,5

= [ 1+0,3 (16,2)2 ] - - 0,5

= [ 1+4,862 ] - - 0,5

= [ 3,762 ] - - 0,5

= 1,88 gram ………………..(b)

- Berat debu

= berat (debu dan liat) – berat liat

= 2,46 – 1,88

= 0,58 …………………..(a+b)

Page 20: LAPORAN TEKSTUR TANAH

- Persentasi pasir, debu, dan liat

% pasir =Ca+c x 100%

=1,1

2,46+1,1 x 100 %

=1,13,56

x 100 %

= 30,89 %

% debu =(a−b)a+c

x 100%

=2,46−1,882,46+1,1 x 100 %

=0,583,56

x 100 %

= 16,3 %

% liat =ba+c

x 100%

=1,88

12,46+1,1 x 100 %

= 52,81 %

Tanah oxisol

H1 = 6 gr T1 =29ºC c = 1,3 gr

H2 = 4 gr T2 = 29ºC

- Berat debu dan liat

= [H 1+0,3( t 1– 19,8)2 ] - 0,5

= [ 6+0,3(29 –19,8)2 ] - 0,5

= [6+0,3(9,2)2 ] - 0,5

= [ 8,762 ] - 0,5

= 3,88 gram …………………….. (a)

- Berat liat

Page 21: LAPORAN TEKSTUR TANAH

= [H 2+0,3( t 2– 19,8)2 ]- 0,5

= [ 4+0,3 (29 –19,8)2 ] - 0,5

= [ 4+0,3 (9,2)2 ] - 0,5

= [ 4+2,762 ] - 0,5

= [ 6,762 ] - 0,5

= 2,88 gram ………………………. (b)

- Berat debu

= berat (debu dan liat) – berat liat

= 3,88 – 2,88

= 1 gram ……………………..(a+b)

- Persentasi pasir, debu, dan liat

% pasir =Ca+c x 100%

=1,3

3,88+1,3 x 100 %

=1,35,18

x 100 %

= 25,1 %

% debu =(a−b)a+c

x 100%

=3,88−2,885,18

x 100 %

=15,18

x 100 %

= 19,3%

% liat =ba+c

x 100%

=2,885,18

x 100 %

= 55,6%

Tanah Mollisol

H1 = 4 gr T1 =30ºC c = 1,9 gr

Page 22: LAPORAN TEKSTUR TANAH

H2 = 1 gr T2 = 29ºC

- Berat debu dan liat

= [H 1+0,3( t 1– 19,8)2 ] - 0,5

= [ 4+0,3 (30 –19,8)2 ] - 0,5

= [ 4+0,3 (10,2)2 ] - 0,5

= [ 7,062 ] - 0,5

= 3,53 gram …………………….. (a)

- Berat liat

= [H 2+0,3( t 2– 19,8)2 ]- 0,5

= [1+0,3 (29– 19,8)2 ] - 0,5

= [ 1+0,3 (9,2)2 ] - 0,5

= [ 1+2,762 ] - 0,5

= [ 3,762 ] - 0,5

= 1,88 gram ………………………. (b)

- Berat debu

= berat (debu dan liat) – berat liat

= 3,53 – 1,88

= 1,65 gram ……………………..(a+b)

- Persentasi pasir, debu, dan liat

% pasir =Ca+c x 100%

=1,9

3,53+1,9 x 100 %

=1,95,41

x 100 %

= 35,12 %

Page 23: LAPORAN TEKSTUR TANAH

% debu =(a−b)a+c

x 100%

=3,53−1,885,41

x 100 %

=1,655,41

x 100 %

= 30,13%

% liat =ba+c x 100%

=1,885,41

x 100 %

= 34,75%

Tanah Vertisol

H1 = 7 gr T1 =30ºC c = 5,83 gr

H2 = 5 gr T2 = 28,5ºC

- Berat debu dan liat

= [H 1+0,3( t 1– 19,8)2 ] - 0,5

= [7+0,3(30 –19,8)2 ] - 0,5

= [ 7+0,3(10,2)2 ] - 0,5

= [ 10,062 ] - 0,5

= 4,53 gram …………………….. (a)

- Berat liat

= [H 2+0,3( t 2– 19,8)2 ]- 0,5

= [ 5+0,3(28,5 –19,8)2 ] - 0,5

= [5+0,3(9,2)2 ] - 0,5

= [ 5+2,762 ] - 0,5

= [ 7,762 ] - 0,5

Page 24: LAPORAN TEKSTUR TANAH

= 3,38 gram ………………………. (b)

- Berat debu

= berat (debu dan liat) – berat liat

= 4,53 – 3,38

= 1,15 gram ……………………..(a+b)

- Persentasi pasir, debu, dan liat

% pasir =Ca+c

x 100%

=5,83

4,53+5,83 x 100 %

=5,8310,36

x 100 %

= 56,27 %

% debu =(a−b)a+c

x 100%

=4,53−3,3810,36

x 100 %

=1,1510,36

x 100 %

= 11,1%

% liat =ba+c x 100%

=3,3810,36

x 100 %

= 32,63%

Tanah Laterik

H1 = 5 gr T1 =30ºC c = 4,41 gr

H2 = 4 gr T2 = 28ºC

- Berat debu dan liat

= [H 1+0,3( t 1– 19,8)2 ] - 0,5

= [5+0,3(30 –19,8)2 ] - 0,5

= [ 5+0,3(10,2)2 ] - 0,5

= [ 8,062 ] - 0,5

Page 25: LAPORAN TEKSTUR TANAH

= 3,53 gram …………………….. (a)

- Berat liat

= [H 2+0,3( t 2– 19,8)2 ]- 0,5

= [ 4+0,3 (28 –19,8)2 ] - 0,5

= [ 4+0,3 (8,2)2 ] - 0,5

= [ 5+2,462 ] - 0,5

= [ 7,462 ] - 0,5

= 3,23 gram ………………………. (b)

- Berat debu

= berat (debu dan liat) – berat liat

= 3,53 – 3,23

= 0,3 gram ……………………..(a+b)

- Persentasi pasir, debu, dan liat

% pasir =Ca+c x 100%

=4,41

3,53+4,41 x 100 %

=4,417,94

x 100 %

= 55,54 %

% debu =(a−b)a+c

x 100%

=3,53−3,237,94

x 100 %

=0,37,94

x 100 %

= 3,78%

% liat =ba+c

x 100%

=3,237,94

x 100 % = 40,68%

Page 26: LAPORAN TEKSTUR TANAH
Page 27: LAPORAN TEKSTUR TANAH