Upload
vunhu
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PT Arita Prima Indonesia TbkLaporan Tahunan 2015 Annual Report
15 Y
EA
RS
OF
GR
OW
TH
TO
GE
TH
ER
WIT
H Y
OU
Lap
ora
n T
ahu
nan
20
15 A
nn
ual
Re
po
rt
PT Arita Prima Indonesia Tbk
Kompleks Ruko Sunter PermaiJl. Danau Sunter Utara Blok C No. 9,Sunter, Jakarta Utara 14350 - Indonesia 15 years of
Growthtogether with you
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
DAFTAR ISI Table of Contents
KILAS KINERJA 20152015 Highlights
LAPORAN DEWAN KOMISARISReport from the Board of Commissioners
LAPORAN DIREKSIReport from the Board of Directors
2
4
6
VISI DAN MISI PERSEROANCorporate Vision and Mission
PROFIL PERUSAHAANCompany Profile
Profile Perusahaan
Company Profile
Sejarah Singkat Perseroan
Brief Overview of the Company
Struktur Organisasi
Organizational Structure
IKHTISAR KEUANGAN KONSOLIDASIConsolidated Financial Highlight
Informasi Ikhtisar Keuangan Konsolidasi
Consolidated Financial Highlights
Informasi Saham 2015
2015 Share Information
9
11
12
14
17
20
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Discussion
Prospek Usaha 2016
2016 Business Prospect
Strategi Usaha
Business Strategy
Aspek Pemasaran
Marketing Aspect
Sumber Daya Manusia
Human Resources
TATA KELOLA PERUSAHAANCorporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Organ Pendukung Dewan Komisaris
Board of Commissioners Supporting Organs
Direksi
Board of Directors
Organ Pendukung Direksi
Board of Directors Supporting Organs
Manajemen Risiko
Risk Management
Etika dan Budaya Kerja
Work Ethics and Culture
Tanggung Jawab Sosial Perseroan
Corporate Social Responsibility
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIConsolidated Financial Report
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN 2015Management Accountability for the 2015
Annual Report and Financial Report
31
32
35
38
40
42
44
45
23
26
27
27
27
49
47
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Memasuki tahun ke-15 dalam
perjalanannya, PT Arita Prima
Indonesia Tbk (“Arita” atau “Perseroan”)
telah membuktikan eksistensinya
dalam industri perdagangan valve
di Indonesia. Dengan dukungan
dari Unimech Group Berhad, kerja
keras seluruh jajaran manajemen
dan karyawan, serta kepercayaan
para pemegang saham, Arita berhasil
melakukan terobosan demi terobosan
dalam mengembangkan bisnis.
Tidak hanya berhasil menjadi satu-
satunya perusahaan perdagangan
valve yang pertama kali mencatatkan
sahamnya di papan bursa pada
tahun 2013 lalu, Arita juga kini telah
menjangkau setidaknya 30 kota di
Indonesia dengan sistem layanan yang
lebih profesional dan kualitas produk
yang bermutu sebagai solusi terbaik
bagi pelanggan.
Kami yakin bahwa komitmen, inovasi,
dan usaha berkelanjutan dari segenap
pemangku kepentingan dapat
membawa Arita menjadi pelopor
industri yang menyediakan produk,
layanan, dan solusi terbaik untuk
menciptakan masa depan yang lebih
baik lagi bagi masyarakat.
Entering the 15th year of its journey, PT
Arita Prima Indonesia Tbk (“Arita” or the
“Company”) has proven its existence in
the valve trading industry in Indonesia.
With the support of Unimech Group
Berhad, the hard work of the entire
management and all employees, and
the trust of the shareholders, Arita
has successfully made breakthrough
after breakthrough in its business
development.
Not only successful in becoming
the first valve trading company to
list its stock in the stock exchange
in 2013, Arita has also reached at
least 30 Indonesian cities with more
professional service system and
products with higher quality as the best
solution for the customers.
We believe that the commitment,
innovation, and continuous efforts of
all stakeholders will bring Arita to be
an industry pioneer that provides the
best products, services, and solution
to create a better future for the
community.
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Arita School
Arita membuka program
Arita School sebagai wadah
pengembangan diri
para karyawan.
Arita launched the Arita School
program as a medium
for self-development
for the employees.
Indowater Exhibition
Arita berpartisipasi dalam
Indowater Exhibition di Jakarta
Convention Center yang
diikuti oleh 500 exhibitor
dari 30 negara.
Arita participated in the
Indowater Exhibition in Jakarta
Convention Center participated
by 500 exhibitors
from 30 countries.
RUPS & Public Expose Tahunan
Arita menyelenggarakan
RUPS & Public Expose
Tahunan di Hotel Harris,
Kelapa Gading, Jakarta.
Arita held its Annual GMS &
Public Expose at Harris Hotel,
Kelapa Gading, Jakarta.
JANUARY 2015
MAY 2015
JUNE 2015
2
IKHTISAR 20152015 Highlights
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
CSR Program
Arita mengadakan CSR
bersama anak yatim dari
Yayasan Nurul Qulub
yang berlangsung di area
perkantoran Arita.
Arita held a CSR with
orphans from The Nurul
Qulub Foundation at
Arita’s office area.
Coorporate AnnualMeeting
Arita mengadakan Annual
Corporate Meeting di Hotel
Seruni, Cisarua Bogor
yang dihadiri oleh seluruh
manajemen Arita.
Arita held an Annual Corporate
Meeting at Seruni Hotel,
Cisarua Bogor, attended by the
entire management of Arita.
Penjajakan Kontrak Bersama
Perwakilan Arita mengunjungi
Cina dalam rangka penjajakan
kontrak kerjasama dalam
bidang marketing dan technical
support dengan perusahaan
pompa di Cina yaitu
Dayuan Pump.
Arita representatives visited
China for the assessment
of cooperation contract in
marketing and technical
support with a pump company
in China, Dayuan Pump.
K-Palm Oil Expo 2015
Arita berpartisipasi dalam
K-Palm Oil Expo 2015 yang
diselenggarakan di Kalimantan
yang merupakan pusat sawit
terbesar di Indonesia.
Arita participated in the
K-Palm Oil Expo 2015 held
in Kalimantan, which is the
biggest palm oil center
in Indonesia.
JULY 2015
NOVEMBER 2015
DECEMBER 2015
AGUSTUS 2015
3
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
DATO’ LIM CHEAH CHOOIKomisaris UtamaPresident Commissioner
LAPORAN DEWAN KOMISARISReport from the Board of Commissioners
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan
yang Terhormat,
Mewakili segenap jajaran Komisaris Perseroan, saya
persembahkan Laporan Tahunan 2015 ini sebagai wujud
tanggung jawab Perseroan terhadap para pemangku
kepentingan yang telah dengan setia memberikan
kontribusi dalam pertumbuhan Arita hingga memasuki usia
yang ke 15 tahun.
Tahun 2015 dipenuhi berbagai tantangan ekonomi dan
politik, baik di dalam negeri maupun secara global. Kondisi
ekonomi makro di dunia masih terus bergejolak seiring
dengan penurunan ekonomi Amerika Serikat, Eropa,
dan Cina. Hal ini tentunya mempengaruhi sektor-sektor
ekonomi dalam negeri yang diperburuk oleh ketidakstabilan
nilai tukar rupiah yang sempat jatuh ke angka Rp14.050
terhadap Dolar AS.
Di tengah berbagai tantangan ini, Dewan Komisaris menilai
bahwa kinerja Direksi dan Perseroan secara keseluruhan
sudah cukup baik. Perseroan berhasil mencatatkan laba
bruto sebesar Rp121.610.839.949, meskipun sedikit
menurun sebesar 1,2% dari tahun 2014. Dengan berbagai
Esteemed Shareholders and Stakeholders,
On behalf of the entire Board of Commissioners of the
Company, I present the 2015 Annual Report as a form of
the Company’s accountability to the stakeholders, who
have been loyal in contributing to the growth of Arita until
its 15th year.
The year 2015 is full of various economic and political
challenges, both domestically and globally. The global
macro economic condition continues to fluctuate as the
United States’, Europe’s, and China’s economy continues to
decline. This certainly affects domestic economic sectors,
exacerbated by the instability of the rupiah exchange value
that dropped to IDR14,050 per US Dollar.
In the midst of these challenges, the Board of Commissioners
view that the overall performance of the Board of Directors
and the Company is relatively satisfactory. The Company
has recorded a net profit of IDR121,610,839,949, despite
a slight decline by 1.2% from 2014. Amidst the various
4
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
DATO’ LIM CHEAH CHOOIKomisaris Utama
President Commissioner
Jakarta, Maret 2016Jakarta, March, 2016
permasalahan ekonomi dan industri yang dihadapi
Perseroan, keberhasilan pertumbuhan ini merupakan
hasil dari kerja keras seluruh jajaran Arita untuk terus
mengembangkan Perseroan melalui berbagai upaya
efisiensi dan pengembangan.
Secara eksternal, Arita telah melakukan ekspansi usaha
melalui diversifikasi produk dan pemasaran. Secara internal,
upaya-upaya efisiensi terus dilakukan melalui peningkatan
kualitas, pemeliharaan hubungan dengan pelanggan, dan
peningkatan kompetensi karyawan secara terus menerus.
Seluruh jajaran Arita terus berkomitmen untuk melaksanakan
usaha sebaik-baiknya berdasarkan prinsip tata kelola yang
baik. Hal ini dilakukan melalui pelaksanaan fungsi Dewan
Komisaris sebagai pengawas, Direksi sebagai pelaksana,
sistem pengambilan keputusan yang efektif, dan kendali
operasional untuk memastikan pelaksanaan usaha yang
sehat dan berkelanjutan. Dewan Komisaris menilai bahwa
tata kelola Perseroan telah dilaksanakan dengan baik
sepanjang tahun 2015 oleh semua pihak terkait, termasuk
komite-komite dengan fungsi tata kelola yang ada.
Kondisi ekonomi di tahun 2016 diharapkan akan meningkat
secara global dan nasional. Rupiah yang telah mulai
stabil di akhir tahun 2015 diprediksi akan meningkat di
tahun mendatang. Berbagai stimulus investasi yang telah
dicanangkan oleh pemerintah yang baru juga diharapkan
akan membantu pertumbuhan usaha Arita di tahun
mendatang.
Dewan Komisaris mengapresiasi kinerja segenap Direksi
dan karyawan Arita atas semua kerja keras dan kontribusinya
bagi pertumbuhan Perseroan di tahun 2015. Kami juga
ingin mengucapkan terima kasih kepada Para Pemegang
Saham dan Pemangku Kepentingan atas dukungannya
bagi kemajuan Perseroan. Kami yakin dengan peningkatan
inovasi dan strategi usaha terus menerus, serta komitmen
semua pihak, maka Perseroan akan semakin berkembang
lebih baik bagi kesejahteraan kita semua dan masyarakat
sekitar. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati langkah
kita selalu.
economic and industry challenges faced by the Company,
the successful growth is the result of the hard work of all
Arita staffs to continue to develop the Company through
various efficiency and development efforts.
Externally, Arita has carried out business expansion through
product diversification and marketing. Internally, efficiency
efforts are continued to be made through continuous
quality improvement, customer relationship building, and
employee competency development.
The entire staff of Arita is committed to carrying out business
excellently based on the principles of good corporate
governance. This is done through the implementation of the
function of the Board of Commissioners as the supervisor,
the Board of Directors as the implementer, effective
decision making system, and operational control to ensure
the healthy and sustainable business implementation.
The Board of Commissioners views that the Company’s
governance has been implemented well throughout 2015
by all relevant parties, including the available committees
carrying out the governance function.
The economic condition in 2016 is expected to improve
globally and nationally. Rupiah was growing in stability by
the end of 2015 and is predicted to improve in the coming
year. Various investment stimulus planned by the new
government are also expected to support the business
growth of Arita in the coming year.
The Board of Commissioners appreciates the performance
of the entire Board of Directors and staffs of Arita for their
hard work and contribution to the Company’s growth
in 2015. We also wish to express our gratitude to the
Shareholders and the Stakeholders for their support for the
Company’s improvement. We believe that the continuous
improvement of innovation and business strategy, as
well as the commitment of all parties will help develop
the Company for the better for the our prosperity and
the welfare of the surrounding community. May the God
Almighty bless us in every step we take.
5
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
LOW YEW LEANDirektur UtamaPresident Director
LAPORAN DIREKSIReport from the Board of Directors
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan
yang Terhormat,
Memasuki usianya yang ke 15, tantangan demi tantangan
dihadapi oleh Arita sepanjang tahun 2015 ini. Iklim ekonomi
dunia yang masih belum stabil mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi nasional yang ditutup di tingkat 2,4%. Selain itu
penurunan harga berbagai komoditas khususnya di industri
pertambangan juga menjadi tantangan tersendiri.
Di samping itu, pemerintahan Indonesia yang baru
memasuki tahap awal sehingga banyak program kerja yang
masih dalam tahap perencaaan dan belum menunjukkan
dampaknya. Berbagai faktor ini membuat tahun 2015 tahun
yang penuh tantangan, khususnya bagi Perseroan.
Sebagai akibatnya, kinerja keuangan Perseroan di tahun
2015 mengalami sedikit penurunan. Pendapatan bersih
Perseroan tercatat di angka Rp202.115.388.442, menurun
sebesar 21% dari tahun 2014.
Perseroan juga telah melaksanakan berbagai langkah-
langkah pengembangan usaha untuk menjawab
tantangan-tantangan ekonomi dan industri yang dihadapi.
Esteemed Shareholders and Stakeholders,
Entering its 15th year, challenges after challenges have
been faced by Arita throughout 2015. The global economic
climate is yet to stabilize, affecting the national economic
growth, which was closed at 2.4%. In addition, the price
decline of various commodities, especially in the mining
industry, poses its own challenge.
Moreover, the new Indonesian government has just entered
its initial stage so that many of their work programs are still
in the planning stage and have not shown any result. These
factors made the 2015 full of challenges, especially for the
Company.
As a result, the Company’s financial performance in 2015 is
experiencing a slight decline. The Company’s net revenue
is recorded at IDR202,115,388,442, declining by 21%
from 2014.
The Company has also taken many business development
steps in response to economic and industry challenges
faced. In 2015, Arita has carried out business expansion
6
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
LOW YEW LEANDirektur Utama
President Director
Jakarta, Maret 2016Jakarta, March, 2016
Di tahun 2015, Arita telah melakukan ekspansi usaha melalui
diversifikasi produk, pembangunan pabrik manufaktur,
dan efisiensi operasi. Sementara itu, berbagai upaya
peningkatan kualitas dan efektivitas Perseroan juga terus
dilakukan melalui peningkatan aktivitas pemasaran dan
pengembangan strategi penjualan, pemeliharaan kualitas
produk, pemeliharaan hubungan dengan pelanggan
dan pemasok, serta peningkatan kompetensi SDM
berkelanjutan.
Berbagai hal ini telah berhasil dilakukan sehingga Arita
dapat melalui tahun 2015 dengan baik, meskipun ada
beberapa penurunan. Akan tetapi, semua langkah-langkah
pengembangan dan efisiensi kinerja terus dilakukan agar
Perseroan dapat terus bertumbuh di tengah berbagai
tantangan yang ada.
Menyongsong tahun 2016, ada banyak potensi peningkatan
dan perkembangan bagi Perseroan. Iklim ekonomi dunia
dan Indonesia diprediksi akan membaik ke tingkat 5-6%.
Sementara itu, berbagai program stimulus yang telah
dicanangkan oleh Pemerintah akan mulai diterapkan. Pasar
Indonesia juga akan terus berkembang, terutama dengan
pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN di tahun 2016.
Semua hal ini merupakan kesempatan yang tidak boleh
dilewati oleh Perseroan dalam proses pertumbuhan
usahanya. Tentunya ada banyak juga tantangan yang harus
dicermati oleh Perseroan. Dengan kerja keras seluruh jajaran
Perseroan dan dukungan semua pemangku kepentingan,
kami yakin bahwa Arita akan dapat melewatinya dengan
baik.
Dengan ini Direksi ingin menyampaikan terima kasih
kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan Arita
untuk dedikasi dan kerja keras mereka selama tahun 2015.
Kami juga ingin menyampaikan apresiasi kami kepada para
Pemegang Saham dan Dewan Komisaris Perusahaan atas
dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan selama
ini. Kami percaya bahwa dengan dukungan dan kerja
keras mereka, Perseroan akan terus bertumbuh sebagai
perusahaan valve terdepan di tahun-tahun mendatang.
through product diversification, manufacturing factory
construction, and operation efficiency. Meanwhile, various
quality and effectiveness improvement efforts of the
Company also continue to be done through the increase
of marketing activities and sales strategy development,
product quality maintenance, relationship building with
customers and suppliers, as well as sustainable human
resources competency improvement.
These activities have been carried out so that Arita can
close 2015 well, despite a slight decline. However, all
development and performance efficiency improvement
efforts continue to be carried out so that the Company can
grow amidst the challenges.
Approaching the year 2016, there are a lot of potential
for improvement and development for the Company.
The global and Indonesian economic climate is predicted
to improve to 5-6%. Meanwhile, various stimulus
programs planned by the Government have began to be
implemented. The Indonesian market will also continue to
expand, especially with the implementation of the ASEAN
Economic Community in 2016.
All of these are opportunities that must be leveraged by the
Company in the process of its business growth. Obviously,
there are also many challenges to be considered by the
Company. With the hard work of the entire Company and
the support of all stakeholders, we believe that Arita will be
able to overcome them.
The Board of Directors hereby wishes to express its
gratitude the entire management and all employees of Arita
for their dedication and hard work throughout 2015. We
also wish to express our appreciation to the Shareholders
and the Board of Commissioners of the Company for the
support and trust given. We believe that with their support
and hard work, the Company will continue to grow as the
leading valve company in the coming years.
7
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
VISI DAN MISI PERSEROANCorporate Vision and Mission
Visi
Menjadi pelopor industri yang menyediakan produk, layanan, dan, solusi terbaik untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat.
Vision
To be a pioneer in the industry, providing the best products, services and solutions to create a better future for the society.
Misi
• Berkomitmen membangun hubungan kerjasama jangka panjang yang saling menguntungkan antara pemilik saham dan pemangku kepentingan.
• Menyediakan produk kualitas terbaik dengan merek yang terpercaya, layanan kelas atas, dan solusi inovatif untuk pelanggan.
• Menyediakan produk kualitas terbaik dengan merek yang terpercaya, layanan kelas atas, dan solusi inovatif untuk pelanggan.
Mission
• Committed to build long-term mutually beneficial relationships between the shareholders and stakeholders.
• To provide highest quality products under trusted brands, first-class services, and innovative solutions to the customers.
• To be a highly productive and effective organization that is able to continuously adapt to the dynamic environment.
9
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
PROFIL PERUSAHAANCompany Profile
IDENTITAS PERUSAHAANCOMPANY IDENTITY
Identitas Perusahaan / Corporate Identity PT Arita Prima Indonesia Tbk
Berkedudukan di Jakarta /Headquartered in Jakarta
Alamat / Address Komplek Rukan Sunter Permai Blok C No. 9 Jalan Danau Sunter UtaraJakarta 14350 - Indonesia Telepon : (021) 651-9188 Faksimili : (021) 651-6107 http://www.arita.co.id
Pembentukan Usaha / Company Establishment 05 Oktober 2000 / 05 October 2000
Modal Dasar / Authorized Capital Rp180,000,000,000.-
Modal Ditempatkan / Disetor / Paid-Up Capital Rp107,576,000,000.-
Bidang Usaha / Business Line Perdagangan dan Industri / Trade and Industry
Cabang dan Kantor Penjualan /Branch and Sales Offices
30 Cabang dan Kantor Penjualan / 30 Branch and Sales Offices
10 Divisi Penjualan / 10 Sales Divisions
Anak Usaha / Subsidiary PT Arita Prima Kalbar
11
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
SEJARAH SINGKAT PERSEROANBrief Overview of the Company
SEJARAH SINGKAT PERSEROAN
PT Arita Prima Indonesia Tbk (“Perseroan”) didirikan di
Jakarta pada tanggal 5 Oktober 2000 berdasarkan Akta
No. -1-, tanggal 5 Oktober 2000 yang dibuat di hadapan
Notaris Triphosa Lily Ekadewi, S.H., Notaris di Jakarta dalam
rangka Penanaman Modal Asing dengan Surat Persetujuan
Penanaman Modal Asing No. 882/I/PMA/2000 tanggal 3
Oktober 2000.
Pada tahun 2013, komposisi pemegang saham Perseroan
berubah secara signifikan dengan masuknya PT Arita Global
sebagai pemegang saham pengendali yang menguasai
Perseroan sebanyak 77,78% melalui perubahan akta AD/ART
No. 484, tanggal 21 Februari 2013 yang dibuat dihadapan
Rudy Siswanto, S.H., Notaris di Jakarta.
Anggaran Dasar Perseroan terakhir kali diubah sebagaimana
tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.
05 tanggal 06 Februari 2015, dibuat di hadapan Rudy
Siswanto, S.H., notaris di Jakarta Utara sehubungan
dengan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan
sebagai penyesuaian dengan Peraturan OJK No. 32/
POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan
Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan
No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris
Emiten atau Perusahaan Publik. Anggaran Dasar tersebut
telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0013962 tanggal
05 Maret 2015.
Pada tanggal 17 Oktober 2013 Perseroan memperoleh
pernyataan efektif dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar
Modal atas nama Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) berdasarkan Surat Keputusan No. S-307/D.04/2013.
Terhitung sejak tanggal 29 Oktober 2013, Perseroan efektif
mencatatkan keseluruhan sahamnya yaitu 1.075.000.000
saham di Bursa Efek Jakarta dimana sejumlah 275.000.000
atau sebesar 25,6% saham yang berasal dari saham baru
yang dikeluarkan dari portepel dan sejumlah 800.000.000
atau sebesar 74,4% saham yang merupakan saham lama
yang telah disetor sebelum Penawaran Umum Perdana.
BRIEF OVERVIEW OF THE COMPANY
PT Arita Prima Indonesia Tbk (the “Company”) was
established in Jakarta on October, 2000 under Deed No.
-1-, dated October 5, 2000 made before Notary Triphosa
Lily Ekadewi, S.H., Notary in Jakarta for Foreign Capital
Investment under Foreign Capital Investment Approval
Letter No. 882/I/PMA/2000 dated October 3, 2000.
In 2013, the shareholders composition of the Company had
a significant change with the inclusion of PT Arita Global
as a controlling shareholder with a share of 77.78% under
the amendment to the Deed of Association No. 484, dated
February 21, 2013 made before Rudy Siswanto, S.H., Notary
in Jakarta.
The Company’s Articles of Association was last amended
in the Deed of Meeting Resolution Statement No. 05 dated
February 06, 2015, made before Rudy Siswanto, S.H.,
notary in North Jakarta in relation to the amendment to
the Company’s Articles of Association as adjustment to the
Regulation of OJK No. 32/POJK.04/2014 on the Plan and
Organization of the General Meeting of Shareholders of
Listed Companies and No. 33/POJK.04/2014 on the Board
of Directors and the Board of Commissioners of Listed or
Public Companies. The Articles of Association has obtained
the approval of the Indonesian Minister of Law and Human
Rights No. AHU-AH.01.03-0013962 dated March 05, 2015.
On October 17, 2013, the Company obtained the effective
statement of the Chairman of the Capital Market Monitoring
Executive on behalf of the Board of Commissioners of the
Financial Services Authority (OJK) under the Decision Letter
No. S-307/D.04/2013.
As of October 29, 2013, the Company effectively listed
its stocks, in the amount of 1,075,000,000 shares in the
Jakarta Stock Exchange, 275,000,000 or 25.6% of which
are new shares issued from treasury and 800,000,000 or
74.4% of which are old shares issued prior to the Initial
Public Offering.
12
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Sampai dengan akhir tahun 2015 Perseroan memiliki 1
(satu) Anak Perseroan, yaitu PT Arita Prima Kalbar (dengan
kepemilikan sebesar 99%), yang bergerak di bidang
perdagangan valve, fitting, instrumen dan produk terkait
lainnya beralamat di Jl. Arteri Supadio RT01 RW013 Desa
Parit Baru Kubu Raya, Kalimantan Barat.
PRODUK DAN JASA
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan
Perseroan adalah melaksanakan usaha dalam bidang
industri dan perdagangan. Perseroan memulai kegiatan
operasional komersil pada tahun 2000 dengan kegiatan
usaha perdagangan ekspor dan impor barang-barang logam
dengan merek Arita (Malaysia), Ari-Armaturen (Jerman),
RK Marine (Tiongkok), dan KVC (Jepang) yang mencakup
valve, fitting, produk Schneider, dan AS Schneider.
LEMBAGA PENUNJANG USAHA
Until the end of 2015, the Company has 1 (one) Subsidiary,
PT Arita Prima Kalbar (under an ownership of 99%), carrying
out business in valve, fitting, instrument, and other relevant
products trading, domiciled in Jl. Arteri Supadio RT01
RW013 Desa Parit Baru Kubu Raya, West Kalimantan.
PRODUCTS AND SERVICES
Under Article 3 of the Articles of Association, the
Company’s objective is to carry out business in the field of
manufacturing and trading. The Company commenced its
commercial operation in 2000 with the business activity of
export and import trading of metal goods under the Arita
(Malaysia), Ari-Armaturen (German), RK Marine (China), and
KVC (Japan) brands, which include valve, fitting, Schneider
product, and AS Schneider.
BUSSINESS SUPPORT INSTITUTIONS
JasaServices
NamaName
AlamatAddress
Biro Administrasi EfekCustodian
PT Datindo EntrycomPuri Datindo - Wisma Sudirman
Jl. Jendral Sudirman Kav. 34
Akuntan PublikPublic Accountant
KAP S. Mannan, Ardiansyahdan Rekan.
Alamanda Tower Lt. 2-GJl. T.B Simatupang Kav. 23-24
Cilandak Barat, Jakarta Selatan.
NotarisNotary
Notaris Rudy Siswanto, S.H. Ruko Kelapa Cengkir Raya
Jl. Gading Elok Timur I Blok BK-1 No. 23 Kelapa Gading, Jakarta Utara.
13
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
STRUKTUR ORGANISASIOrganizational Structure
RUPSGMS
DEWANKOMISARIS
Board of Commissioners
CORPORATESECRETARY
FINANCE
ACCOUNTING FINANCE
14
DIREKTURUTAMA
President Director
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
BISNISBusiness
CABANGBranch
KADIVDiv. Head
REGIONALMANAGER
IT
HRD
LEGAL
PPIC
GA
PURCHASING
INTERNAL AUDIT
15
KOMITE AUDIT
Audit Committee
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
IKHTISAR KEUANGAN KONSOLIDASIConsolidated Financial Highlight
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
KINERJA PERSEROAN 20152015 Company Perfomance
2015 2014 2013
Laporan Laba Rugi
Komprehensif Konsolidasian
Consolidated Statements
of Comprehensive Income
Pendapatan Bersih 202,115,388,442 256,881,565,791 184,161,222,868 Net Revenues
Beban Pokok Pendapatan 80,504,548,493 133,681,942,114 85,435,866,938 Cost of Sales
Laba Kotor 121,610,839,949 123,199,623,677 98,725,355,930 Gross Profit
Bagian Laba (Rugi) Bersih
Tahun Berjalan (Induk)16,535,359,422 30,080,923,082 24,204,658,864
Net Income (Loss)
for the Year
(Parent Company)
Bagian Laba (Rugi) Bersih
Tahun Berjalan (Anak) (3,966,649) (2,560,122) (4,786,797)
Net Income (Loss)
for the Year (Subsidiary)
Jumlah Laba (Rugi)
Komprehensif Tahun Berjalan16,531,392,774 30,078,362,961 24,199,872,067
Total Comprehensive Income
(Loss) for the Year
Ebitda 57,604,634,275 62,140,262,649 56,804,704,541 Ebitda
Laba (Rugi) Bersih
per Saham Dasar 15 30 29 Earning (Loss) Per Share
Laporan Posisi Keuangan
Konsolidasian
Consolidated Statements
of Financial Position
Kas dan Setara Kas 37,776,487,891 77,161,440,666 45,446,121,513 Cash & Cash Equivalent
Piutang Bersih 59,565,901,580 77,925,322,395 43,396,003,121 Net Accounts Receivables
Persediaan 159,792,913,619 128,912,575,300 119,772,921,592 Inventories
Jumlah Aset Lancar 257,135,303,090 283,999,338,361 208,615,046,226 Total Current Asset
Jumlah Aset Tidak Lancar 164,737,444,023 155,889,059,724 87,456,831,212 Total Fixed Asset
JUMLAH ASET 421,872,747,114 439,888,398,086 296,071,877,438 TOTAL ASSET
Jumlah Utang Jangka Pendek 177,093,362,706 206,129,979,036 91,804,172,056 Current Liabilities
Jumlah Utang Jangka Panjang 24,168,630,111 23,435,788,145 23,968,691,809 Non Current Liabilities
Jumlah Ekuitas 220,610,754,297 210,322,630,906 180,299,013,573 Total Equity
JUMLAH UTANG DAN EKUITAS
421,872,747,114 439.888.398.086 296,071,877,438 TOTAL PAYABLESAND EQUITY
INFORMASI IKHTISAR KEUANGAN KONSOLIDASICONSOLIDATED FINANCIAL REPORT SUMMARY
17
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
0 0
0 0
10
10 100
20
20 200
30
30 300
40
40 400
50
50 500
50
100
150
200
250
300
180,299
29,00 296,071
24,199
210,323≠
30,00
439,888
30,078
220,610
15,00
421,872
16,531
2013
2013 2013
20132014
2014 2014
20142015
2015 2015
2015
Laba per Saham Earning per Share
Jumlah EkuitasTotal Equity
Jumlah AsetTotal Assets
Dalam miliar RupiahIn billion IDR
Laba BersihNet Income
19
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
INFORMASI SAHAM 2015
Hingga 2015, Modal Dasar Perseroan berupa 1.800.000.000
saham telah dikeluarkan sejumlah 1.075.760.000 saham
dan sisanya sebanyak 724.240.000 saham masih dalam
portepel.
Sesuai dengan propektus Perseroan yang telah diterbitkan
sebelumnya, Perseroan akan menerbitkan saham baru
dalam bentuk MESOP (Management and Employee Stock
Option Program). MESOP tahap I sebesar 43 juta lembar
saham telah didistribusikan di tahun 2014, dan MESOP
tahap II sebesar 64,5 juta lembar saham telah didistribusikan
mulai tahun 2015.
2015 SHARE INFORMATION
Until 2015, the Company’s Authorized Capital in the amount
of 1,800,000,000 shares has been issued in the amount
of 1,075,760,000 shares and the remaining 742,240,000
shares are still in the portfolio.
Pursuant to the prospectus of the Company that has been
issued previously, the Company will issue new shares in the
form of MESOP (Management and Employee Stock Option
Program). Stage I of MESOP in the amount of 43 million
shares were distributed in 2014, and stage II of MESOP
in the amount of 64.5 million shares has been issued
as of 2015.
Informasi Pemegang SahamShareholder Information
PT Arita Global
58%
23%
14%
6%
Arita EngineeringSdn. Bhd
Masyarakat /Public
Low Yew Lean
20
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Pemegang Saham
Shareholder
Jumlah Saham
Number of Shares
Jumlah Nominal
Nominal Amount
Persentase
Percentage
PT Arita Global 622,214,760 62,221,476,000 58%
Arita Engineering Sdn. Bhd 151,125,260 15,112,526,000 14%
Low Yew Lean 60,146,480 6,146,480,000 6%
Masyarakat / Public 243,273,520 22,422,753,520 23%
Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Total Issued and Paid Up Capital1,075,760,000 107,576,000,000 100%
Total saham masih dalam Portepel
Total shares in Portfolio724,240,000 72,424,000,000
Periode
Period
Harga Saham
Stock PriceVolume
Perdagangan
Volume
of Trade
Jumlah Saham
yang Beredar
Issued Stock
Kapitalisasi Pasar
Market
CapitalizationTertinggi
Highest
Terendah
Lowest
Penutupan
Closing
Januari 2015
January 2015430 420 430 30,000 1,075,000,000 462,250,000,000
Februari 2015
February 2015430 380 380 240,800 1,075,000,000 408,500,000,000
Maret 2015
March 2015430 315 380 2,690,900 1,075,000,000 408,500,000,000
April 2015
April 2015395 300 300 556,200 1,075,000,000 322,500,000,000
Mei 2015
May 2015305 300 305 138,900 1,075,760,000 328,106,000,000
Juni 2015
June 2015305 300 300 25,500 1,075,760,000 322,728,000,000
Juli 2015
July 2015300 300 300 400 1,075,760,000 322,728,000,000
Agustus 2015
August 2015300 300 300 200 1,075,760,000 322,728,000,000
September 2015
September 2015270 270 270 10,000 1,075,760,000 290,455,200,000
Oktober 2015
October 2015280 187 222 73,700 1,075,760,000 238,818,720,000
November 2015
November 2015222 222 222 26,500 1,075,760,000 238,818,720,000
Desember 2015
December 20150 0 222 0 1,075,760,000 238,818,720,000
Informasi Perdagangan Saham 20152015 Share Trading Information
21
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENManagement Analysis and Discussion
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENManagement Analysis and Discussion
TINJAUAN KEUANGAN DAN HASIL USAHA
Laporan keuangan konsolidasi Perseroan untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik S. Mannan, Ardiansyah & Rekan
dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Laporan
keuangan Perseroan merupakan laporan konsolidasi
keuangan Perseroan dengan entitas anak, yaitu PT Arita
Prima Kalbar dengan kepemilikan saham 99%.
Laba Rugi
Pada Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan yang
berakhir tanggal 31 Desember 2015, Perseroan mencatat
pendapatan bersih sebesar Rp202.115.388.442, menurun
sebesar Rp54.766.177.349 atau 21% dibandingkan tahun
2014 sebesar Rp256.881.565.791. Penurunan laba tersebut
terutama disebabkan adanya krisis ekonomi global yang
berdampak pada perekonomian Indonesia yang tentunya
mempengaruhi kinerja Perseroan.
Karena penurunan laba bersih tersebut, laba bruto Perseroan
di tahun 2015 tercatat sebesar Rp121.610.839.949,
menurun sebesar Rp1.588.783.728 atau 1,2% dibandingkan
tahun 2014 sebesar Rp123.199.623.677. Selain itu, laba yang
dapat diatribusikan kepada Pemilik Perseroan di tahun 2015
adalah sebesar Rp16.535.359.422, juga menurun dari tahun
2014 sebesar Rp13.545.563.660 yang disebabkan oleh
turunnya pendapatan bersih Perseroan.
Berikut ikhtisar Laba Rugi Perseroan di tahun 2014:
FINANCIAL REVIEW AND OPERATIONAL OUTPUT
The Company’s consolidated financial report for the
financial year ending on December 31, 2015 is audited
by the Public Accounting Firm, S. Mannan, Ardiansyah &
Partners with the opinion of Reasonable without Exception.
The Company’s financial report is a consolidated financial
report of the Company and its subsidiary, PT Arita Prima
Kalbar under 99% share ownership.
Profit and Loss
In the Consolidated Financial Report of the Company
that ends on December 31, 2015, the Company recorded
a net profit of IDR202,115,388,442, decreasing by
IDR54,766,177,348 or 21% from IDR256,881,565,791 in
2014. The decreasing profit is mainly the result of the global
economic crisis, which affected Indonesian economy and
in turn, affected the Company’s performance.
Due to such decrease in the net profit, the gross
profit of the Company in 2015 is recorded at
IDR121,610,839,949, decreasing by IDR1,588,783,728 or
1.2% from IDR123,199,623,677 in 2014. In addition, the
profit attributed to the Company Owner in 2015 is in the
amount of IDR16,535,359,422, also decreasing from 2014
at IDR13,545,563,660 due to the decreasing net revenue of
the Company.
Below is the summary of the Company’s 2014 Profit and Loss:
Laporan Laba Rugi
Komprehensif Konsolidasian2015 2014 2013
Consolidated Statements of
Comprehensive Income
Pendapatan Bersih 202,115,388,442 256,881,565,791 184,161,222,868 Net Revenues
Beban Pokok Pendapatan 80,504,548,493 133,681,942,114 85,435,866,938 Cost of Sales
Laba Kotor 121,610,839,949 123,199,623,677 98,725,355,930 Gross Profit
Bagian Laba (Rugi) Bersih
Tahun Berjalan (Induk) 16,535,359,422 30,080,923,082 24,204,658,864
Net Income (Loss)
for the Year Subsidiary
Bagian Laba (Rugi) Bersih
Tahun berjalan (Anak) (3,966,649) (2,560,122) 4,786,797
Net Income (Loss) for the
Year (Parent Company)
23
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Jumlah Laba (Rugi)
Komprehensif Tahun Berjalan16,531,392,774 30,078,362,961 24,199,872,067
Total Comprehensif Income
(Loss)
Ebitda 57,604,634,275 62,140,262,649 56,804,704,541 Ebitda
Laba (Rugi) Bersih
per Saham Dasar 15 30 29 Earning Per Share (EPS)
Posisi Keuangan
Per 31 Desember 2015, total aset Perseroan menurun
sebesar Rp18.015.650.973 atau 4% ke tingkat
Rp421.872.747.114 dibandingkan tahun 2014 dengan total
aset sebesar Rp439.888.398.087. Penurunan ini disebabkan
adanya penurunan aset lancar sebesar 9%.
Sementara itu, total kewajiban Perseroan di tahun 2015
tercatat sebesar Rp201.261.992.817, menurun 12%
dibandingkan tahun 2014 karena sebagian fasilitas utang
bank jangka pendek Perseroan diangsur.
Jumlah ekuitas Perseroan tercatat sebesar
Rp220.610.754.297, meningkat 5% dibandingkan tahun
2014 sejalan dengan kenaikan laba usaha pada tahun 2015.
Sedangkan liabilitas jangka pendek Perseroan menurun
sebesar 43% dibandingkan tahun 2014, disebabkan karena
pelunasan sebagian utang bank jangka pendek. Peningkatan
liabilitas jangka panjang sebesar 5% dibandingkan tahun
2014 disebabkan karena kenaikan liabilitas imbalan kerja.
Berikut ikhtisar Posisi Keuangan Perseroan di tahun 2014:
Financial Position
As of December 31, 2015, the total assets of the Company
declined by IDR18,015,650,973 or 4% to IDR421,872,747,114
from a total assets of IDR439,888,398,087 in 2014. The
decline is due to the decline in current asset by 9%.
Meanwhile, the total liabilities of the Company in 2015 is
recorded at IDR201,261,992,817, declining by 12% from
2014 since a part of the Company’s short-term bank loan is
paid in installment.
The total equities of the Company is recorded at
IDR220,610,754,297, increasing by 5% from 2014, in line
with the increase of operating profit in 2015. Meanwhile,
the short-term liabilities of the Company declined by 43%
from 2014 due to the settlement of a part of the short-term
bank loan. The increase of long-term liability by 5% from
2014 is due to the increase of work remuneration liability.
Below is a summary of the Company’s Financial Position for 2014:
Laporan Posisi Keuangan
Konsolidasian2015 2014 2013
Consolidated Statements
of Financial Position
Kas dan Setara Kas 37,776,487,891 77,161,440,666 45,446,121,513 Cash & Cash Equivalents
Piutang Bersih 59,565,901,580 77,925,322,395 43,396,003,121 Net Receivables
Persediaan 159,792,913,619 128,912,575,300 119,772,921,592 Inventories
Jumlah Aset Lancar 257,135,303,090 283,999,338,361 208,615,046,226 Total Current Asset
Jumlah Asset Tidak Lancar 164,737,444,023 155,889,059,724 87,456,831,212 Total Non Current Asset
JUMLAH ASET 421,872,747,114 439,888,398,086 296,071,877,438 TOTAL ASSET
Jumlah Utang Jangka Pendek 177,093,362,706 206,129,979,036 91,804,172,056 Total Short-term Payables
Jumlah Utang Jangka Panjang 24,168,630,111 23,435,788,145 23,968,691,809 Total Long-term Payables
Jumlah Ekuitas 220,610,754,297 210,322,630,906 180,299,013,573 Total Equity
JUMLAH UTANG
DAN EKUITAS421,872,747,114 439,888,398,086 296,071,877,438
TOTAL PAYABLES
AND EQUITY
24
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Arus Kas
Pada 31 Desember 2015, Perseroan membukukan jumlah
arus kas dan setara kas bersih sebesar Rp10.900.871.794.
Jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2014 karena
Perseroan mencicil utang bank jangka pendeknya.
Utang dan Struktur Modal
Dalam pengelolaan hutang dan struktur modal, Perseroan
memiliki kebijakan yang moderat. Tercatat sepanjang
tahun 2015 kemampuan Perseroan membayar utang
lancar dijamin oleh aset lancar sebesar 1,45 kali dengan
tingkat kolektabilitas piutang Perseroan sebanyak 124 hari.
Dalam mempertahankan struktur permodalan yang sehat,
Perseroan mengamankan akses terhadap pendanaan pada
biaya yang wajar antara lain dengan memonitor permodalan
menggunakan rasio debt to equity dan gearing rasio.
KEBIJAKAN DIVIDEN
Berdasarkan hasil keputusan RUPS Tahunan Perseroan
tanggal 17 Juni 2015, Arita telah melakukan pembagian
dividen tunai kepada para pemegang saham yang berasal
dari laba Perseroan tahun buku 2014. Setiap 1 lembar saham
bernilai Rp5,94143 dari total saham sebanyak 1.075.760.000
lembar. Jumlah dana yang telah didistribusikan kepada
para pemegang saham adalah sebesar Rp5.880.128.464,35
setelah pajak.
INFORMASI PRODUK
Sebagai perusahaan valve terdepan, sejak terbentuknya
Perseroan terus berkomitmen untuk memberikan produk-
produk terbaik bagi para pelanggannya. Menyelenggarakan
usaha di bidang perdagangan, ekspor-impor, distribusi, dan
suku cadang mechanical equipment dengan valve atau
keran sebagai produk utamanya serta beberapa produk
pendukung seperti fitting dan instrument, Perseroan
merupakan distributor dan pemasok beberapa merek
mechanical equipment internasional terbaik di Indonesia.
Produk-produk utama yang ditawarkan oleh Perseroan
ialah sebagai berikut:
ARITA (Malaysia)
Arita merupakan distributor eksklusif produk valve dari Arita
yang diproduksi oleh Unimech Group, grup perusahaan
multinasional berbasis di Malaysia yang bergerak di
bidang jasa konstruksi dan produksi valve. Ditujukan untuk
pemakaian pada tekanan rendah hingga menengah, produk
valve Arita dan produk pendukungnya umumnya dipakai di
industri umum dan bangunan atau kantor.
Cash Flow
By December 31, 2015, the Company’s cash flow and net
cash equivalent are recorded at IDR10,900,871,794. It is a
decline from 2014 since the Company is making payment
for the installment of its short-term bank loan.
Debt and Capital Structure
In the management of debt and capital structure, the
Company has adopted a moderate policy. Throughout
2015, the Company’s ability to settle its current debt is
covered by the current asset at 1.45 with a collectability
of receivables at 124 days. In maintaining times a healthy
capital structure, the Company secures access to funding
under a reasonable cost including by monitoring the capital
structure, including with debt to equity ratio and gearing
ratio.
DIVIDEND POLICY
Based on the resolution of the Company’s Annual GMS
on June 17, 2015, Arita has distributed cash dividend to
the shareholders from the Company’s profit for the 2014
financial year. Every 1 share makes up for IDR5.94143 of
the total 1,075,760,000 shares. The total fund that has been
distributed to the shareholders is IDR5,880,128,464.35
after tax.
PRODUCT INFORMATION
As the leading valve company, since its establishment
the Company has been committed to providing the best
products to its customers. Carrying out business in the trade,
export-import, distribution, and spare parts of mechanical
equipment with valve as its main product and several
supporting products such as fittings and instruments, the
Company is the distributor and supplier of a few of the best
international mechanical equipment brands in Indonesia.
The main products offered by the Company are as follows:
ARITA (Malaysia)
Arita is the exclusive distributor of the valve products of
Arita, manufactured by the Unimech Group, a multinational
company group based in Malaysia, carrying out business
in the construction and production of valve. Designed for
low-to-medium pressure, the valve products of Arita and
its supporting products are generally used in the general
industry and buildings or offices.
25
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ari-Armaturen (Jerman)
Produk valve Ari-Armaturen dari Jerman dirancang untuk
penggunaan dengan tekanan menengah hingga tinggi,
sehingga utamanya digunakan oleh industri manufaktur
atau pabrik skala menengah. Perseroan mulai memasarkan
produk Ari-Armaturen pada tahun 2008, dan menjadi
distributor resminya di Indonesia pada tahun 2013.
RK Marine (Tiongkok)
Pada tahun 2010, Perseroan mulai memasarkan produk
valve RK Marine yang berbasis di Tiongkok dengan
spesifikasi khusus untuk industri pelayaran/perkapalan.
Lini dan spesifikasi produk yang ada juga diperluas untuk
mengakomodasi industri pengolahan minyak sawit.
KVC (Jepang)
Dari tahun 2012, Perseroan juga merupakan distributor
eksklusif produk valve dari KVC yang berbasis di Jepang,
yang dirancang untuk industri pengolahan air.
AS-Schneider (Jerman)
Pada tahun 2014, Perseroan memperkenalkan produk baru
dari AS-Schneider, perusahaan instrumentation valve asal
Jerman. Produk yang ditawarkan mencakup diaphragm
valve, PVC valve, control valve, dan berbagai produk lainnya.
Selain produk-produk tersebut, Perseroan juga memasarkan
produk valve dan pendukungnya dari produsen-produsen
berikut:
• KMarine
• Clorius
• NCK
• Aricona
• Bells
• Chaoda
• Kitz
• Finetek
• PVC
• Q-flex
• SCHuh
• Thermo
PROSPEK USAHA 2016
Di tahun 2016 Perseroan melihat beberapa potensi bisnis
yang mampu meningkatkan keuntungan dan perluasan
usaha. Berbagai proyek pemerintah di segmen industri,
serta minyak dan gas serta properti tentunya akan membuka
berbagai kesempatan baru bagi Perusahaan.
Ari-Armaturen (Germany)
The valve products of Ari-Armaturen from Germany are
designed for medium-to-high pressure, so that they are
mainly used by the manufacturing industry or mid-scale
factories. The Company began to market Ari-Armaturen
products in 2008, and became its official distributor in
Indonesia in 2013.
RK Marine (China)
In 2010, the Company began distributing the valve
products of RK Marine, which is based in China and has
the special specifications for the shipping industry. The
existing product lines and specifications are also expanded
to accommodate the palm oil industry.
KVC (Japan)
Since 2012, the Company is also the exclusive distributor
of the valve products of KVC, based in Japan, which are
designed for the waterworks industry.
AS-Schneider (Germany)
In 2014, the Company introduced new products from
AS-Schneider, a valve instrumentation company from
Germany. The products offered include diaphragm valve,
PVC valve, control valve, and several other products.
Other than those products, the Company also market valve
products and their supporting products from the following
manufacturers:
• KMarine
• Clorius
• NCK
• Aricona
• Bells
• Chaoda
• Kitz
• Finetek
• PVC
• Q-flex
• SCHuh
• Thermo
2016 BUSINESS PROSPECT
In 2016, the Company observes several business potentials
for profit improvement and business expansion. Various
government projects in the power plant and oil and gas
industri, as well as property will open up various new
opportunities for the Company.
26
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Selain itu, Perseroan berencana memperluas jaringan
dengan menjalin kontrak-kontrak baru dengan para mitra
bisnis internasional.
Prediksi perbaikan ekonomi global dan nasional di tahun
2016 juga akan mendukung kinerja usaha yang lebih baik
di masa mendatang.
STRATEGI USAHA
Perseroan terus melakukan berbagai inisiatif untuk
merealisasikan pertumbuhan usaha yang signifikan dari
tahun ke tahun. Strategi usaha Perseroan meliputi:
1. Ekspansi usaha melalui diversifikasi produk,
pembangunan pabrik manufaktur dan efisiensi operasi.
2. Peningkatan aktivitas pemasaran dan
pengembangan strategi penjualan.
3. Pemeliharaan kualitas produk dengan harga yang
kompetitif.
4. Pemeliharaan hubungan yang harmonis
dengan pelanggan dan pemasok.
5. Peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia
yang berkelanjutan dan berdasarkan prinsip tata kelola
perusahaan yang baik.
ASPEK PEMASARAN
Aspek pemasaran merupakan faktor strategis kunci dari
keberhasilan Perseroan. Permintaan atas produk atau jasa
yang diberikan merupakan dasar dari pertumbuhan usaha
terkait semua kegiatan Perseroan.
Program pemasaran Arita diterapkan melalui peningkatan kualitas produk yang terus menerus, penyediaan jasa purna jual yang profesional, serta distribusi dan promosi produk
secara inovatif dan efisien.
SUMBER DAYA MANUSIA
Dalam mencapai visinya untuk menjadi pelopor industri,
Arita menyadari pentingnya pengembangan sumber daya
manusia yang berkelanjutan untuk memastikan kompetensi
sumber daya manusia yang ada untuk mendukung
pertumbuhan Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan terus
mendukung setiap karyawannya dalam melaksanan tugas
dan mengembangkan kompetensi mereka masing-masing.
Dalam realisasinya, Perseroan memberikan berbagai
fasilitas penunjang kegiatan operasional karyawan seperti
seragam, motor, dan mobil, serta sejumlah tunjangan dan
fasilitas yang diharapkan mampu mendorong peningkatan
kerja dan produktivitas karyawan Perseroan dan
Anak Perusahaan.
Moreover, the Company is planning to expand network
by entering into new contracts with international business
partners.
Prediction of global and national economic improvement
in 2016 will also improve business performance in the
coming years.
BUSINESS STRATEGY
The Company continues to take various initiatives to realize
significant business growth every year. The Company’s
business strategy includes:
1. Business expansion through product diversification,
manufacture factory construction, and operational
efficiency.
2. The increase of marketing activities and sales strategy
development.
3. Product quality maintenance with competitive prices.
4. Relationship building with customers and suppliers.
5. Sustainable improvement of Human Resources
competency based on the principles of good corporate
governance.
MARKETING ASPECT
The marketing aspect is a key strategic factor of the
Company’s success. Demand for the products or services
offered is the foundation of business growth in relation to
all Company’s activities.
Arita’s marketing program is implemented through
continuous product quality improvement, provision of
professional after sales services, and innovative and efficient
product distribution and promotion.
HUMAN RESOURCES
In realizing its vision to be an industry pioneer, Arita
realizes the importance of continuous human resources
development to ensure the competency of available
human resources to support Company growth. As such,
the Company always supports each of its employees in
carrying out their duties and developing their respective
competencies.
In its implementation, the Company provides various
facilities to support employees’ operational activities such
as uniforms, motorcycles, and cars, as well as a number
of benefits and facilities that are hoped to boost work
performance and productivity of the Company’s and
Subsidiary’s employees.
27
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Komposisi Karyawan 2015
Karyawan kantor pusat : 180 orang
Karyawan kantor cabang : 161 orang
Karyawan anak perusahaan : 10 orang
Total karyawan : 351 orang
Komposisi karyawan berdasarkanlevel organisasi:
Direktur : 2 orang
Manager : 58 orang
Supervisor : 27 orang
Staf : 264 orang
Total karyawan : 351 orang
Komposisi karyawan berdasarkantingkat pendidikan:
SD : 5 orang
SMP : 27 orang
SMA/SMK : 162 orang
D3 : 47 orang
S1 : 116 orang
S2 : 2 orang
Total karyawan : 351 orang
Pengembangan Kompetensi Karyawan di Tahun 2015
Arita berpegang teguh pada prinsip pengembangan
menyeluruh Perseroan yang mencakup sumber daya
manusia yang ada. Oleh karena itu, Perseroan melakukan
berbagai kegiatan program pengembangan kompetensi
karyawan yang terdiri dari pelatihan, sosialisasi, dan
lokakarya.
Program pengembangan kompetensi karyawan yang telah
dilakukan sepanjang tahun 2015 ialah sebagai berikut:
2015 Employee Composition
Head office employees : 180 people
Branch office employees : 161 people
Subsidiary employees : 10 people
Total employees : 351 people
Employees composition based on organizational level:
Director : 2 people
Manager : 58 people
Supervisor : 27 people
Staff : 264 people
Total employees : 351 people
Employees composition based on education:
Elementary School : 5 people
Junior High School : 27 people
High/Vocational School : 162 people
Diploma : 47 people
Undergraduate : 116 people
Graduate : 2 people
Total employees : 351 people
Employees Competency Development in 2015
Arita strongly upholds the Company’s principle of integrated
development that covers the existing human resources.
As such, the Company implements various employee
competency development programs, including trainings,
socialization, and workshop.
The employee competency development programs that
have been carried out throughout 2015 are as follows:
Tanggal
Date
Pelatihan
Training
Peserta
Participants
7 Maret 2015
March 7, 2015Performance Motivation & Achievement 13
14 Maret 2015
March 14, 2015Sales - Market Development - Motivasi (Reg. Jabar-Jateng) 6
23 Maret 2015
March 23, 2015Performance Management System (KPI) 26
7 April 2015
April 7, 2015Streamline #1 34
8 April 2015
April 8, 2015Communication Skill 25
24 April 2015
April 24, 2015Launching Budaya Arita 28
28
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
25 April 2015
April 24, 2015Budaya Arita #1 37
27 April 2015
April 27, 2015Budaya Arita #2 28
28 April 2015
April 28, 2015Budaya Arita #3 23
29 April 2015
April 29, 2015Budaya Arita #4 22
30 April 2015
April 30, 2015Budaya Arita #5 30
2 Mei 2015
May 2, 2015Budaya Arita #6 20
2 Mei 2015
May 2, 2015Budaya Arita #7 50
7 Mei 2015
May 7, 2015Budaya Arita #8 8
9 Mei 2015
May 9, 2015Streamline #2 39
22-23 Mei 2015
May 22-23, 2015Pembekalan Kepala Cabang Reg. Sumatera 3
25-26 Mei 2015
May 25-26, 2015Product Knowledge Valve 27
30 Mei 2015
May 30, 2015Tendering & Getting Project 23
17 September 2015
September 17, 2015Assessment & Personality Analysis (DISC) 6
29 September 2015
September 29, 2015Assessment & Personality Analysis (DISC) 18
29
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
TATA KELOLA PERUSAHAANCorporate Governance
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
Untuk memastikan pelaksanaan usaha yang baik dan
berkelanjutan, Perseroan terus berusaha memastikan
keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, dan kewajaran
dalam kegiatan usahanya dengan melaksanakan tata kelola
perusahaan. Dalam penerapannya, tata kelola perusahaan
di Arita didasari oleh kebijakan-kebijakan berikut:
• KeterpisahanperandantanggungjawabDewan
Komisaris dan Direksi.
• KepatutanKegiatanUsaha.
• Asasketerbukaandankeadilandengan
pemangku kepentingan.
• Perlindunganhak-hakpemegangsahamminoritas.
• Manajemenrisikodanantisipasirisiko.
• Peningkatanpengawasandankendalioperasional
melalui Komite Audit dan Divisi Internal Audit.
• Sistempengambilankeputusanyangefektif.
• Pengumumandanpenyebarluasaninformasi
bagi pemangku kepentingan secara tepat waktu
dan akurat.
• Tanggungjawabterhadapisu-isusosial,
lingkungan, dan pembangunan.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki
kewenangan khusus yang tidak dimiliki oleh organ
lain di dalam Perseroan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar
Perseroan. Melalui RUPS sebagai pembuat keputusan
tertinggi di Perseroan, para Pemegang Saham dapat
mengarahkan dan mengendalikan Perseroan, tanpa
melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi, dan wewenang
Dewan Komisaris dan Direksi.
RUPS terdiri dari:
1. RUPS Tahunan yang diadakan paling lambat 6 (enam)
bulan setelah tahun buku berakhir dengan agenda
pembicaraan laporan tahunan, perhitungan tahunan
serta rencana kerja dan anggaran Perseroan.
2. RUPS Luar Biasa yang diadakan sewaktu-waktu
berdasarkan kebutuhan dengan merujuk pada Pasal 79
Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40/2007.
To ensure the effective and sustainable conduct of
business, the Company continues to ensure transparency,
accountability, responsibility, and fairness in its business
activities by implementing good corporate governance. In
its implementation, corporate governance in Arita is based
on the following policies:
• Separationofrolesandresponsibilitiesbetweenthe
Board of Commissioners and the Board of Directors.
• Healthybusinessactivities.
• Relationshipwiththestakeholdersbasedonthe
principles of transparency and fairness.
• Protectionoftherightsofminorityshareholders.
• Riskmanagementandriskanticipation.
• Improvementofoperationalmonitoringandcontrol
through the Audit Committee and Internal Audit
Division.
• Effectivedecision-makingsystem.
• Timelyandaccurateannouncementanddissemination
of information to stakeholders.
• Responsibilityforsocial,environmental,and
development issues.
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
The General Meeting of Shareholders (GMS) has special
authorities compared to other organs in the Company under
the prevailing laws and regulations and the Company’s
Articles of Association. Through the GMS as the highest
decision maker in the Company, the Shareholders may
direct and control the Company without any intervention
on the duties, functions, and authorities of the Board of
Commissioners and the Board of Directors.
The GMS consists of:
1. Annual GMS held at the latest 6 (six) months after the
end of the fiscal year with the discussions on financial
report, annual calculation, as well as the Company’s
work plan and budget in the agenda.
2. Extraordinary GMS held at any time necessary pursuant
to Article 79 of the Law on Limited Liability Company
No. 40/2007.
31
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
PELAKSANAAN RUPS 2015
Pada tanggal 17 Juni 2015, Perseroan telah
menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa,
bertempat di Hotel Harris, Kelapa Gading, Jakarta. Kehadiran
para Pemegang Saham diwakili sebanyak 805.741.330
saham atau 74,90% dari total 1.075.710.000 saham.
RUPS Tahunan tersebut menghasilkan keputusan sebagai
berikut:
1. Menerima dan menyetujui Laporan Tahunan 2014
Perseroan.
2. Menyetujui serta mengesahkan Laporan Keuangan
Tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014 dan membebaskan anggota Direksi
dan Dewan Komisaris Perseroan dari tanggung jawab
dan segala tanggungan.
3. Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan untuk
kegiatan operasional dan keuangan, serta memberikan
kuasa kepada Direksi Perseroan untuk pembagian
dividen tunai sebesar Rp6.391.553.339,29.
4. Menyetujui untuk memberikan wewenang kepada
Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan
Komisaris Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan
Publik Independen Perseroan guna mengaudit buku
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015, serta memberikan kuasa
penuh kepada Direksi untuk menetapkan honorarium
serta persyaratan lain terkait penunjukkan tersebut.
5. Menyetujui pemberian gaji dan tunjangan untuk
anggota Dewan Komisaris untuk periode 2015-2018.
6. Menyetujui pemberian wewenang dan kuasa
kepada Dewan Komisaris terkait penyesuaian modal
ditempatkan dan disetor Perseroan dalam rangka
program MESOP Perseroan.
7. Menyetujui perubahan susunan Direksi Perseroan.
8. Menerima hasil laporan pelaksanaan program MESOP
tahap 1.
Suatu RUPS Luar Biasa juga telah diadakan pada tanggal 17
Juni 2015 yang hasilnya menyetujui rencana pelaksanaan
program MESOP Perseroan tahap 2.
DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris bertugas dan berkewajiban untuk
mengawasi dan memberikan saran kepada Direksi
berkenaan dengan kebijakan Perseroan.
Dewan Komisaris secara terus menerus memantau
efektifitas dari kebijakan Perseroan dan proses pengambilan
2015 GMS IMPLEMENTATION
On June 17, 2015, the Company convened an Annual
GMS and an Extraordinary GMS at Hotel Harris, Kelapa
Gading, Jakarta. The attendance of the Shareholders was
represented by 805.741.330 shares or 74.90% of the total
1.075.710.000 shares.
The Annual GMS issued the following resolutions:
1. Accepting and approving the Company’s 2014 Annual
Report.
2. Approving and ratifying the Annual Financial Report for
the fiscal year that ends on December 31, 2014 and
releasing the members of the Board of Directors and
the Board of Commissioners of the Company from all
responsibilities and liabilities.
3. Approving the utilization of the Company’s net profit
for operational and financial activities, as well as
granting authority to the Company’s Board of Directors
for the distribution of cash dividend in the amount of
IDR6,391,553,339.29.
4. Approving to authorize the Company’s Board of
Directors with the approval of the Company’s Board
of Commissioners to appoint an Independent
Public Accounting Firm for the Company to audit
the Company’s statement for the fiscal year that
ends on December 31, 2015, as well as granting full
authority to the Board of Directors to determine the
honorarium and other requirements in relation to such
appointment.
5. Approving the salary and allowance for the members
of the Board of Commissioners for the period of
2015-2018.
6. Approving the authorization and granting of power
to the Board of Commissioners in relation to the
adjustment of the issued and paid-up capital of the
Company for the Company’s MESOP program.
7. Approving the restructuring of the Company’s Board
of Directors.
8. Approving the report on the stage-1 implementation
of the MESOP program.
An Extraordinary GMS was also convened on June 17,
2015, approving the stage-2 implementation plan of the
Company’s MESOP program.
BOARD OF COMMISSIONERS
The Board of Commissioners has the duty and function to
monitor and advise the Board of Directors based on the
Company’s policy.
The Board of Commissioners continuously monitors the
effectiveness of the Company’s policy and the decision-
32
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
keputusan oleh Direksi, termasuk pelaksanaan strategi
untuk memenuhi harapan pemegang saham.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan,
tugas dan tanggung jawab pokok dari Dewan Komisaris
adalah:
• Memberikan pendapat dan saran kepada Direksi
mengenai laporan keuangan tahunan, rencana
pengembangan Perseroan dan hal-hal penting lainnya.
• Mengikutiperkembangandanmelakukanpengawasan
atas kegiatan Perseroan dan dalam hal Perseroan
menunjukan gejala kemunduran, segera memberi
saran mengenai langkah perbaikan yang harus
ditempuh.
• Memberikan pendapat dan saran kepada Direksi
mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap
penting bagi pengelolaan Perseroan.
Komposisi Dewan Komisaris
KomisarisComissioner
Komisaris Utama President Comissioner
Komisaris IndependenIndependent Comissioner
Sim Yee Fuan Dato’ Lim Cheah Chooi Ida Bagus Oka Nila
making process of the Board of Directors, including strategy
implementation to meet the shareholders’ expectation.
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners
As stipulated in the Articles of Association, the main duties
and responsibilities of the Board of Commissioners are:
• To provide recommendation and advice to the
Board of Directors on the annual financial statement,
Company’s development plan, and other material
matters.
• To monitor the development and supervise the
activities of the Company and, in the event the
Company’s showing indications of a decline, to
immediately advise on the recovery steps to be taken.
• To provide recommendation and advice to the
Board of Directors on every other matter as deemed
important for the Company’s management.
Board of Commissioners Composition
33
The Board of Commissioners composition in 2015 consists
of Dato’ Lim Cheah Chooi as the President Commissioner,
Sim Yee Fuan as Commissioner, and Ida Bagus Oka Nila as
the Independent Commissioner pursuant the Regulation
of the Financial Service Authority NO 33/POJK.04/2014
that 30% of the Board of Commissioners must be an
Independent Commissioner.
Komposisi Dewan Komisaris sepanjang tahun 2015 terdiri
dari Dato’ Lim Cheah Chooi sebagai Komisaris Utama,
Bapak Sim Yee Fuan sebagai Komisaris, dan Bapak Ida Bagus
Oka Nila sebagai Komisaris Independen, sesuai dengan
peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014
bahwa 30% dari Dewan Komisaris perseroan haruslah
merupakan Komisaris Independen.
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Dato’ Lim Cheah Chooi
Komisaris Utama
Lahir di Pulau Pinang, 12 Juni 1949. Menjabat sebagai
Komisaris Utama di Perseroan sejak tahun 2000 sampai
saat ini. Beliau juga masih menjabat sebagai Managing
Director/Chief Executive Officer di Unimech Group Berhad,
suatu perseroan terbuka di Bursa Efek Malaysia.
Sim Yee Fuan
Komisaris
Lahir di Kedah, 29 September 1966. Kewarganegaraan
Malaysia dan menjabat sebagai Komisaris Perseroan
sejak tahun 2009 sampai saat ini. Mendapat gelar sarjana
di bidang Akuntansi dari University Malaya di Malaysia
pada tahun 1991 dan mendapat gelar Master of Business
Administration dari Nothern University of Malaysia pada
tahun 1999.
Sejak tahun 2006 sampai saat ini, menjabat sebagai
Direktur Keuangan dan Korporasi dan Group General
Manager Unimech Group Berhad di Malaysia, menjabat
sebagai Direktur Independen Sinaria Corporation Berhad di
Malaysia (2009-sekarang), menjabat sebagai Ketua Komite
Audit dan Direktur Independen Eurospan Holdings Berhad
Malaysia (2013-sekarang). Sebelumnya menjabat antara lain
sebagai staf Bank Negara Malaysia di Malaysia (1992-1995),
Direktur Pelaksana dan Manajer Keuangan Grup Eurospan
Holdings Berhad (1995-2002), Pengawas Keuangan AE
Multi Holdings Berhad (2002-2006).
Ida Bagus Oka Nila
Komisaris Independen
Lahir di Denpasar, 11 Mei 1956. Kewarganegaraan Indonesia
dan menjabat di Perseroan sejak tahun 2013 sampai saat ini.
Memperoleh gelar sarjana di bidang manajemen dari
Universitas Pancasila pada tahun 1988. Menjabat sebagai
Komisaris Independen Perseroan sejak Maret 2013.
Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Independen
di PT Trada Maritime Tbk (Juni 2012-sekarang) dan
Komisaris Independen PT Cowell Development Tbk (Juni
2012-sekarang).
Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Kepala Subbagian
Emisi Produksi Barang Non-pabrikan II Badan Pengawas
Pasar Modal di Jakarta (1993-1997), Kepala Bagian
Teknologi Informasi Badan Usaha Industri Dasar & Kimia
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK) di Jakarta (2001-2006), dan Kepala Bagian
Penilaian Perseroan Pabrikan Bapepam-LK di Jakarta
(2006-Mei 2012).
Dato’ Lim Cheah Chooi
President Commissioner
Born in Pulau Pinang, June 12, 1949. He has been serving as
the President Commissioner of the Company since 2000.
He is also serving as the Managing Director/Chief Executive
Officer of Unimech Group Berhad, a listed company in the
Malaysian Stock Exchange.
Sim Yee Fuan
Commissioner
Born in Kedah, September 29, 1966. A citizen of Malaysia
who has been serving as the Company’s Commissioner
since 2009. Obtained his Bachelor’s Degree in Accounting
from University Malaya in Malaysia in 1991 and obtained a
Master of Business Administration from North University of
Malaysia in 1999.
Since 2006, he has been serving as the Financial and Corporate
Director and the Group General Manager of Unimech Group
Berhad in Malaysia, serving as the Independent Director
of Sinaria Corporation Berhad in Malaysia (2009-present),
serving as the Head of the Audit Committee and the
Independent Director of Eurospan Holdings Berhad Malaysia
(2013-present). His previous positions include a staff of Bank
Negara Malaysia in Malaysia (1992-1995), Implementing
Director and Group Financial Manager of Eurospan Holdings
Berhad (1995-2002), and Financial Supervisor of AE Multi
Holdings Berhad (2002-2006).
Ida Bagus Oka Nila
Independent Commissioner
Born in Denpasar, May 11, 1956. An Indonesian citizen who
has been serving in the Company since 2013.
Obtained his bachelor’s degree in management from
Universitas Pancasila in 1988. He has been serving as the
Independent Commissioner of the Company since March
2013.
He is also currently serving as an Independent Commissioner
at PT Trada Maritime Tbk (June 2012-present) and
Independent Commissioner of PT Cowell Development
Tbk (June 2012-present).
His previous posts include the Head of the Non-factory
Goods Production Emission Subdivision II of the Capital
Market and Financial Agency Supervisory Body (Bapepam-
LK) in Jakarta (1993-1997), Head of the Information
Technology Division of the Basic & Chemistry Industry of
the Bapepam-LK in Jakarta (2001-2006), and the Head of
the Factory Assessment Division of Bapepam-LK in Jakarta
(2006-May 2012).
34
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Remunerasi dan Nominasi Dewan Komisaris
Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
No. 34/POJK.04/2014 yang mengatur tentang Komite
Remunerasi dan Nominasi Dewan Komisaris, Perseroan
saat ini sedang dalam proses pembentukan komite tersebut,
yang nantinya akan bertanggung jawab kepada Dewan
Komisaris dalam membantu melaksanakan fungsi dan
tugas Dewan Komisaris terkait nominasi dan remunerasi
bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
Informasi Rapat Dewan Komisaris
Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah mengadakan
rapat sebanyak 5 kali, dengan tingkat kehadiran sebagai
berikut:
NamaName
Kehadiran RapatMeeting Attendance
PersentasePercentage
Dato’ Lim Cheah Chooi 5 100%
Sim Yee Fuan 5 100%
Ida Bagus Oka Nila 5 100%
Board of Commissioners Remunerationand Nomination
Pursuant to the Regulation of the Financial Services
Authority (OJK) No. 34/POJK.04/2014 concerning the
Remuneration and Nomination Committee, the Company
is currently in the process of such committee establishment,
which will answer to the Board of Commissioners in
assisting the implementation of the functions and duties of
the Board of Commissioners in relation to the nomination
and remuneration of the Board of Directors and the Board
of Commissioners.
Information on the Board of Commissioners Meeting
Throughout 2015, the Board of Commissioners has held 5
meetings, with the following attendance:
Agenda Rapat Dewan Komisaris yang dilakukan sepanjang
tahun 2015 di antaranya membahas tentang:
1. Strategi Perseroan di tahun 2015.
2. Pembahasan kinerja keuangan dan operasional
Perseroan.
3. Pembahasan agenda-agenda RUPS.
ORGAN PENDUKUNG DEWAN KOMISARIS
Komite Audit
Dalam rangka menunjang Good Corporate Governance
(GCG), Perseroan membentuk Komite Audit melalui Surat
Keputusan Dewan Komisaris No. 001/DK-API/III/2014
tanggal 14 Maret 2014.
Komite ini beranggotakan Komisaris Independen sebagai
Ketua dan dua orang lainnya sebagai anggota. Sesuai
peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan
dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, ketiga
anggota berasal dari lingkungan luar Perseroan.
Berdasarkan Piagam Komite Audit Perseroan, tugas dan
tanggung jawab Komite Audit adalah memberikan pendapat
The agenda of the Board of Commissioners’ meeting
throughout 2015 includes:
1. Company’s 2015 strategy.
2. Discussion on the Company’s financial and operational
performance.
3. Discussion on the GMS agenda.
BOARD OF COMMISSIONERS SUPPORTING ORGANS
Audit Committee
To support Good Corporate Governance (GCG), the
Company has established the Audit Committee under the
Decision Letter of the Board of Commissioners No. 001/
DK-API/III/2014 dated March 14, 2014.
The Committee members include the Independent
Commissioner as the Chairman and two others as
members. Pursuant to the regulation of Bapepam-LK No.
IX.I.5 on the Establishment and Implementation Guidelines
of the Audit Committee, the three members are sourced
from outside of the Company.
Under the Company’s Audit Committee Charter, the duties
and responsibilities of the Audit Committee are to provide
35
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
kepada Dewan Komisaris mengenai laporan atau hal-hal
yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris,
mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian
Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang
berkaitan dengan fungsi Dewan Komisaris, antara lain:
1. Menelaah informasi keuangan yang akan dikeluarkan
Perseroan, seperti laporan keuangan, proyeksi, dan
informasi keuangan lainnya;
2. Menelaah ketaatan Perseroan terhadap peraturan
Otoritas Jasa Keuangan, peraturan Bursa Efek
Indonesia, dan peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal serta peraturan perundang-
undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan
Perseroan;
3. Mengkaji pelaksanaan pemeriksaaan oleh Unit Audit
Internal;
4. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko
yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan manajemen
risiko oleh Direksi;
5. Mengkaji dan melaporkan kepada Dewan Komisaris
pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan; dan
6. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan
perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas
Komisaris lainnya.
Kewenangan Komite Audit yaitu mengakomodasi
pelaksanaan fungsi pengawasan Perseroan oleh Dewan
Komisaris dengan lebih efektif, sehingga diharapkan
memberikan kontribusi terhadap perkembangan
Perseroan. Dengan demikian, Komite Audit berwenang
untuk mengakses dokumen, data, dan informasi Perseroan
tentang karyawan, dana, aset serta sumber daya Perseroan,
dan informasi lain yang berkaitan dengan pelaksanaan
tugasnya serta berkomunikasi langsung dengan karyawan,
termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit
internal, manajemen risiko, dan akuntansi terkait tugas dan
tanggung jawab Komite Audit.
Komposisi Komite Audit
Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen, dan
anggotanya dapat terdiri dari Komisaris dan/atau pelaku
profesi dari luar Perseroan. Salah seorang anggota Komite
Audit harus memiliki latar belakang dan kemampuan
akuntansi atau keuangan.
Ida Bagus Oka Nila
Ketua
Ketua Komite Audit dijabat oleh Komisaris Independen
Perseroan, yang saat ini dijabat oleh Ida Bagus Oka Nila
yang mempunyai pengalaman kerja di Bapepam-LK.
Beliau menjabat sebagai Komisaris Independen di Perseroan
sejak bulan Maret 2013 hingga saat ini. Beliau juga menjabat
recommendation to the Board of Commissioners regarding
reports or matters delivered by the Board of Directors to the
Board of Commissioners, to identify matters that require
the attention of the Board of Commissioners, and to carry
out other duties in relation to the functions of the Board of
Commissioners, including:
1. To analyze financial information to be published by
the Company, such as financial report, projection, and
other financial information.
2. To analyze the Company’s compliance with the
regulations of the Financial Services Authority,
regulations of the Indonesian Stock Exchange, and the
laws and regulations on Capital Market and other laws
and regulations in relation to the Company’s activities;
3. To review audit implementation by the Internal Audit
Unit;
4. To report to the Board of Commissioners the various
risks of the Company and the implementation of risk
management by the Board of Directors;
5. To review and report to the Board of Commissioners
any complaints related to the Company; and
6. To identify the matters that require the attention of
the Board of Commissioners and other duties of the
Commissioners.
The authority of the Audit Committee is to accommodate
the monitoring function of the Board of Commissioners
more effectively, as it is expected to contribute to
the development of the Company. As such, the Audit
Committee is authorized to access Company’s documents,
data, and information on employees, funds, assets as
well as Company’s resources, and other information in
relation to its duties and to directly communicate with
the employees, including the Board of Directors, and the
parties implementing the functions of internal audit, risk
management, and accounting in relation to the duties and
responsibilities of the Audit Committee.
Audit Committee Composition
The Audit Committee is chaired by the Independent
Commissioner and the members may consist of the
Commissioners and/or professionals from outside of the
Company. One of the Audit Committee members must
have accounting or financial background and expertise.
Ida Bagus Oka Nila
Chairman
The Chairman of the Audit Committee is the Company’s
Independent Commissioner, currently Ida Bagus Oka Nila,
who has the experience of working for the Bapepam-LK.
He has been the Independent Commissioner of the
Company since March 2013. He is also serving as the
36
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
AnggotaMember
Anggota Member
KetuaChairman
Basa Sidabutar, S.H, M.H Ida Bagus Oka NilaDrs. Djunggu H. Sitorus, Akt, M.Si
sebagai Komisaris Independen PT Trada Maritime Tbk (Juni
2012-sekarang) dan Komisaris Independen PT Cowell
Development Tbk (Juni 2012-sekarang).
Drs. Djunggu H. Sitorus, Akt, M.Si
Anggota
Menjabat sebagai anggota Komite Audit tahun 2014, dan
pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Penilaian Perseroan
Non-pabrikan pada Biro Penilaian Keuangan Perseroan
Sektor Riil (PKPSR) dan Komisaris Independen PT Indo Setu
Bara Tbk (d/h Cipendawa Tbk) (2010-2013), Komisaris PT
Asia Natural Resources Tbk (2009-2014), dan Komisaris PT
Pratama Capital Asset Management (2012-sekarang).
Basa Sidabutar, S.H, M.HAnggota
Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan
pada tahun 2014, dan menjabat sebagai Komite Audit
PT Indo Straits Tbk (2010-sekarang) dan PT ATPK Tbk
(2012-sekarang). Juga mengajar di STAN dan STIE BI
sampai saat ini.
Informasi Rapat Komite Audit
Sepanjang tahun 2015, Komite Audit telah mengadakan
Rapat sebanyak 5 kali, dengan tingkat kehadiran sebagai
berikut:
Independent Commissioner of PT Trada Maritime Tbk
(June 2012-present) and the Independent Commissioner
of PT Cowell Development Tbk (June 2012-present).
Drs. Djunggu H. Sitorus, Akt. M.Si
Member
Serving as a member of the Audit Committee in 2014, and
previously served as the Non-factory Company Valuation
Head of the Financial Assessment Bureau for the Real Sector
Company (PKPSR) and the Independent Commissioner of
PT Indo Setu Bara Tbk (perviously Cipendawa Tbk) (2010-
2013), the Commissioner of PT Asia Natural Resources Tbk
(2009-2014), and the Commissioner of PT Pratama Capital
Asset Management (2012-present).
Basa Sidabutar, S.H, M.H
Member
Serving as a member of the Company’s Audit Committee
in 2014, and serving as a member of the Audit Committee
of PT Indo Straits Tbk (2010-present), and PT ATPK Tbk
(2012-present). He is also teaching at STAN and STIE BI.
Audit Committee Meeting Information
Throughout 2015, the Audit Committee has held 5
meetings, with the following attendance:
37
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
NamaName
Kehadiran RapatMeeting Attendance
PersentasePercentage
Ida Bagus Oka Nila 5 100%
Djunggu H. Sitorus 5 100%
Basa Sidabutar 5 100%
Agenda Rapat Komite Audit yang dilakukan sepanjang
tahun 2015 antara lain membahas tentang:
1. Evaluasi Laporan Tahunan Perseroan.
2. Evaluasi agenda RUPS Perseroan.
3. Pemantauan dan evaluasi terhadap pembagian Dividen
tunai Perseroan.
4. Evaluasi atas pelaksanaan pengendalian internal
Perseroan.
DIREKSI
Direksi bertugas mengelola Perseroan secara hati-hati,
sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk kepentingan
dan sejalan dengan tujuan Perseroan. Direksi bertanggung
jawab untuk mempertimbangkan seluruh aspek dalam
menjalankan tugas mereka dan menghindari benturan
kepentingan.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Tugas dan tanggung jawab Direksi sebagaimana ditetapkan
dalam Anggaran Dasar Perseroan ialah sebagai berikut:
• Menentukan kebijakan Perseroan sesuai dengan
prinsip-prinsip tata kelola dan manajemen Perseroan.
• Menetapkan strategi dan rencana anggaran secara
berkala, serta mengukur kinerja dengan mengacu
pada tujuan, strategi, dan rencana tersebut.
• Menetapkan kebijakan ketenagakerjaan, termasuk
kebijakan pengangkatan dan pemberhentian, gaji,
pensiun, dan manfaat lainnya.
• Mewakili Perseroan dalam segenap kegiatan Direksi
dengan pihak internal dan kesepakatan bisnis dengan
pihak eksternal.
• Menjalankan aktivitas lainnya dengan mengindahkan
Anggaran Dasar atau petunjuk Rapat Dewan Komisaris
maupun RUPS.
The agenda of the Audit Committee Meetings throughout
2015 includes:
1. Evaluation of the Company’s Financial Statement.
2. Evaluation of the Company’s GMS agenda.
3. Monitoring and evaluation of the Company’s cash
dividend distribution.
4. Evaluation of the Company’s internal control
implementation.
BOARD OF DIRECTORS
The Board of Directors is fully responsible to manage the
Company prudently, pursuant to the prevailing regulations,
for the interest and in line with the Company’s objectives.
The Board of Directors is responsible to consider all aspects
in carrying out its duties and avoid any conflict of interest.
Duties and Responsibilities of the Boardof Directors
The duties and responsibilities of the Board of Directors as
stipulated in the Company’s Articles of Association are as
follows:
• To determine the Company’s policy under the
governance and management principles of the
Company.
• Tostipulatebudgetstrategyandplanperiodically,and
measure performance pursuant to such objectives,
strategies, and plans.
• Implement employment policies, including policies
on appointment and termination, salary, pension, and
other benefits.
• To represent the Company in all activities of the
Board of Directors with internal parties and business
agreement with external parties.
• To carry out other activities in observance of the
Articles of Association or the direction of the Board of
Commissioners Meeting as well as the GMS.
38
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Direktur Independen Independent Director
Direktur UtamaPresident Director
Sadrakh Manafe Low Yew Lean
Komposisi Direksi
Sesuai dengan keputusan RUPS Tahunan yang diadakan
pada tanggal 17 Juni 2015, komposisi Direksi Perseroan
pada tahun 2015 terdiri dari Bapak Low Yew Lean sebagai
Direktur Utama dan Bapak Sadrakh Manafe sebagai Direktur
Independen.
Low Yew Lean
Direktur Utama
Bapak Low Yew Lean lahir di Kedah, 7 Oktober 1966. Beliau
menjabat di Perseroan sebagai Direktur Utama sejak tahun
2000 sampai saat ini. Berkewarganegaraan Malaysia, beliau
lulus dari Sekolah Menengah Atas KULIM di Kedah, Malaysia
pada tahun 1979. Pernah menjabat Direktur di Arita
Engineering Sdn. Bhd. pada tahun 1992 sampai dengan
tahun 2000.
Selaku Direktur Utama, Low Yew Lean bertugas, berfungsi,
dan bertanggung jawab untuk memimpin pelaksanaan
operasional keseluruhan lini Perseroan.
Sadrakh Manafe
Direktur Independen
Bapak Sadrakh Manafe bergabung dengan Direksi Perseroan
pada tahun 2015 sebagai Direktur Keuangan. Sebelumnya
menjabat sebagai Senior Accounting & Finance Manager di
PT Arita Prima Indonesia Tbk pada tahun 2013-2015. Beliau
berkewarganegaraan Indonesia, lahir di Palembang, pada
tanggal 2 Mei 1979. Kariernya mencakup peran sebagai
GM Accounting & Finance - Direktur Tidak Terafiliasi pada
Board of Directors Composition
Under the resolution of the Annual GMS held on June
17, 2015, the Board of Directors Composition in 2015
comprises Low Yew Lean as the President Director and
Sadrakh Manafe as the Independent Director.
Low Yew Lean
President Director
Born in Kedah, October 7, 1966. He has been the President
Director of the Company since 2000. A Malaysian citizen, he
graduated from the KULIM High School in Kedah, Malaysia
in 1979. He served as a Director of Arita Engineering Sdn.
Bhd. between 1992 and 2000.
As the President Director, Low Yew Lean has has the duty,
function, and responsibility to lead the operation of all parts
of the Company.
Sadrakh Manafe
Independent Director
Sadrakh Manafe joined the Board of Directors of the
Company in 2015 as the Director of Finance. Previously
serving as the Senior Accounting & Finance Manager
of PT Arita Prima Indonesia Tbk in 2013-2015. He is an
Indonesian citizen, born in Palembang, on May 2, 1979. His
career includes serving as the GM Accounting & Finance -
Unaffiliated Director in 2008-2013 of PT Matsukou Jaya,
39
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
tahun 2008-2013 untuk PT Matsukou Jaya, dan Corporate
Accounting Manager - Direktur Tidak Terafiliasi pada tahun
2006-2008 di PT Aneka Kemasindo Utama Tbk.
Sebagai Direktur Keuangan, Sadrakh Manafe memiliki fungsi,
tugas, dan kewajiban utama untuk menyelenggarakan dan
mengendalikan pembukuan, keuangan, dan akuntansi
secara keseluruhan di Perseroan.
Informasi Rapat Direksi
Sepanjang tahun 2015, Direksi telah mengadakan rapat,
dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
NamaName
Kehadiran RapatMeeting Attendance
PersentasePercentage
Low Yew Lean 20 100%
Sadrakh Manafe 20 100%
Remunerasi dan Nominasi Dewan Komisaris
Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
No. 34/POJK.04/2014 yang mengatur tentang Komite
Remunerasi dan Nominasi Dewan Komisaris, Perseroan
saat ini sedang berupaya memproses pembentukan
tersebut dimana nantinya komite yang akan dibentuk
akan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam
membantu melaksanakan fungsi dan tugas Dewan Komisaris
terkait nominasi dan remunerasi terhadap anggota Direksi
dan anggota Dewan Komisaris.
ORGAN PENDUKUNG DIREKSI
Direksi melaksanakan fungsinya dengan dukungan organ-
organ Perseroan yang terdiri dari Sekretaris Perseroan dan
Unit Audit Internal.
Sekretaris Perseroan
Merujuk kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.
35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten
atau Perusahaan Publik, Perseroan telah mengangkat Sdr.
Adventius Barlian Bukit sebagai Sekretaris Perusahaan per
tanggal 29 April 2015 melalui Surat Keputusan Direksi No.
006/SK/DIR/API/IV/2015 tentang pengangkatan Sekretaris
Perusahaan. Tugas Sekretaris Perusahaan ialah sebagai
berikut:
1. Mengendalikan pengelolaan strategi komunikasi
untukmembangun citra korporat;
2. Bertindak selaku wakil Perseroan dalam
and Corporate Accounting Manager - Unaffiliated Director
in 2006-2008 of PT Aneka Kemasindo Utama Tbk.
As the Finance Director, Sadrakh Manafe has the main
function, duty, and responsibility to carry out and control
the overall bookkeeping, finance, and accounting of the
Company.
Board of Directors Meeting
Throughout 2015, the Board of Directors has held meeting
with the following attendance:
Board of Directors Remuneration and Nomination
Pursuant to the Regulation of the Financial Services
Authority (OJK) No. 34/POJK.04/2014 concerning the
Remuneration and Nomination Committee, the Company
is currently in the process of such committee establishment,
which will answer to the Board of Commissioners in
assisting the implementation of the functions and duties of
the Board of Commissioners in relation to the nomination
and remuneration of the Board of Directors and the Board
of Commissioners.
BOARD OF DIRECTORS SUPPORTING ORGAN
In the carrying out of its functions, the Board of Directors
is supported by several Company organs, namely the
Corporate Secretary and the Internal Audit Unit.
Corporate Secretary
Referring to the Regulation of the Financial Services
Authority (OJK) No. 35/POJK.04/2014 on Emitter’s or
Public Company’s Corporate Secretary, the Company
has appointed Adventius Barlian Bukit as the Corporate
Secretary per April 29, 2015 under the Decision Letter of
the Board of Directors No. 006/SK/DIR/API/IV/2015 on the
appointment of the Corporate Secretary. The duties of the
Corporate Secretary are as follows:
1. To control communication strategy management to
improve the corporate image;
2. To act as the Company’s representative in
40
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
mengkomunikasikan kegiatan perseroan secara
akurat dan tepat waktu kepada seluruh pemangku
kepentingan;
3. Mengendalikan penyampaian informasi kinerja
Perseroan dan corporate action kepada otoritas bursa,
investor, analis, dan para pelaku pasar lainnya;
4. Mengendalikan pelaksanaan pengelolaan mekanisme
dalam pengungkapan informasi secara eksternal
sesuai dengan kepentingan Perseroan dan kebutuhan
pemegang saham serta pihak-pihak lain yang
berhubungan dengan Perseroan;
5. Menyampaikan Laporan Tahunan Perseroan dan
Laporan Keuangan berkala kepada otoritas Pasar
Modal dan otoritas bursa;
6. Mengkoordinasikan penyelenggaraan rapat Direksi,
rapat Direksi dengan Komisaris, rapat kinerja Perseroan,
dan RUPS, serta mengendalikan protokol Direksi dan
administrasi kesekretariatan Direksi;
7. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya
peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar
Modal dan peraturan perundang-undangan yang
terkait dengan kegiatan usaha Perseroan;
8. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk
mematuhi ketentuan Undang-Undang Pasar Modal
No. 8 Tahun 1995 dan peraturan pelaksanaannya serta
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
kegiatan usaha Perseroan.
Unit Audit Internal
Untuk memenuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.
56 /POJK.04/2015 Perseroan telah menetapkan suatu
Piagam Unit Audit Internal yang telah disetujui oleh Dewan
Komisaris.
Sesuai dengan Piagam Unit Audit Internal, fungsi dari Unit
Audit Internal adalah:
1. Menjadi penilai independen yang berperan membantu
Direksi dalam mengamankan investasi dan aset
Perseroan secara efektif dari sisi akuntansi dan audit;
2. Melakukan analisis dan evaluasi efektivitas sistem dan
prosedur pada semua kegiatan Perseroan dan fungsi-
fungsi pendukungnya;
3. Melakukan koordinasi dengan Komite Audit dan
auditor eksternal agar kelancaran proses audit dapat
tercapai.
Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal
Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal ini adalah
sebagai berikut:
communicating the company’s activities in an accurate
and timely manner to all stakeholders;
3. To control the delivery of the Company’s performance
information and corporate action to the stock
exchange authority, investors, analysts, and other
market players;
4. To control the carrying out of the external information
disclosure mechanism management pursuant to the
Company’s interest and the need of the shareholders
and other parties in relation to the Company;
5. To submit the Company’s Annual Report and periodical
Financial Report to the Capital Market authority and
stock exchange authority;
6. To coordinate the meeting of the Board of Directors,
the meeting between the Board of Directors and the
Board of Commissioners, the Company performance
meeting, and the GMS, as well as to control the
protocol of the Board of Directors and the secretarial
administration of the Board of Directors;
7. To follow the development of the Capital Market,
especially the regulations applicable in the Capital
Market and the laws and regulations in relation to the
Company’s business activities;
8. To advise the Board of Directors of the Company
to comply with the Law on Capital Market No. 8 of
1995 and its implementing regulations and the laws
and regulations in relation to the Company’s business
activities.
Internal Audit Unit
To comply with the Regulation of the Financial Services
Authority (OJK) No. 56 /POJK.04/2015, the Company has
stipulated an Internal Audit Unit Charter that has been
approved by the Board of Commissioners.
In line with the Internal Audit Unit Charter, the functions of
the Internal Audit Unit are:
1. To act as an independent assessor assisting the Board
of Directors in securing the Company’s investment and
asset effectively with regard to accounting and audit;
2. To analyze and evaluate the effectiveness of the
system and procedure in all Company’s activities and
its supporting functions;
3. To coordinate with the Audit Committee and external
auditor for the smoothness of the audit process
Duties and Responsibilities of the Internal Audit Unit
The duties and responsibilities of the Internal Audit Unit are
as follows:
41
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
1. Mengakses seluruh informasi yang relevan, melakukan
komunikasi secara langsung dengan Direksi dan Dewan
Komisaris, serta Komite Audit dengan sepengetahuan
Dewan Komisaris;
2. Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan
Direksi, Dewan Komisaris, serta Komite Audit;
3. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan
auditor eksternal;
4. Menyusun usulan perubahan dan melaksanakan
Piagam Audit Internal;
5. Melakukan verifikasi dan uji keandalan terhadap
informasi yang diperoleh, dalam kaitannya dengan
penilaian efektivitas sistem audit;
6. Menilai dan menganalisis aktivitas Perseroan, namun
tidak mempunyai kewenangan dalam pelaksanaan dan
tanggung jawab atas aktivitas yang ditelaah/diaudit;
Kepala Audit Internal dapat mengalokasikan sumber daya,
fokus, ruang lingkup, jadwal auditor, dan penerapan teknik
audit untuk mencapai tujuan audit, mengklarifikasi dan
membicarakan hasil audit, meminta tanggapan lisan/tertulis
dari audit, memberikan saran dan rekomendasi.
Komposisi Unit Audit Internal
Unit Audit Internal beranggotakan 5 orang, dikepalai oleh
Suseno Agung Rusdiantoro.
Kepala Unit Audit Internal
Lahir di Jakarta pada tanggal 24 Juni 1982, Suseno Agung
Rusdiantoro sejak tahun 2014 menduduki posisi Kepala
Audit Internal di Arita. Beliau mendapatkan gelar sarjananya
di bidang Akuntansi dari STIE - IBEK dan gelar master dari
UTIRA - IBEK.
Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Manajer
Internal Audit di PT Mitra Waralaba Sukses dari tahun 2010
sampai 2014, di mana beliau bergabung pada tahun 2007
sebagai staf Audit Internal dan pernah menduduki posisi
Finance & Accounting Supervisor dan Finance Manager.
Beliau mengawali kariernya sebagai staf Finance di PT
Metro Batavia.
MANAJEMEN RISIKO
Untuk memastikan pertumbuhan usaha yang sehat dan
berkelanjutan, Perseroan menyadari pentingnya sistem
manajemen risiko yang menyeluruh dan andal. Sistem
manajemen risiko Arita dirancang untuk mengantisipasi
dan meminimalisir risiko-risiko usaha yang dihadapi oleh
Perseroan.
1. To access all relevant information, directly
communicate with the Board of Directors and
the Board of Commissioners as well as the Audit
Committee with the acknowledgement of the Board
of Commissioners;
2. To conduct meetings periodically and incidentally with
the Board of Directors, the Board of Commissioners,
as well as the Audit Committee;
3. To coordinate its activities with the activities of the
external auditor;
4. To compile proposal for the amendment and
implement the Internal Audit Charter;
5. To verify and test the information gathered in relation
to the assessment of the audit system’s effectiveness;
6. To assess and analyze the Company’s activities, without
any authority in the implementation and responsibility
for the activities assessed/audited;
The Chairman of the Internal Audit may allocate
resources, focus, scope, auditor schedule, and audit
technique implementation for the achievement of audit
objectives, clarify and discuss audit results, ask for written/
verbal responses from auditees, provide advice and
recommendation.
Composition of the Internal Audit Unit
The Internal Audit Unit consists of 5 members, led by
Suseno Agung Rusdiantoro.
Head of the Internal Audit Unit
Born in Jakarta on June 24, 1982, Suseno Agung Rusdiantoro
has held the Internal Audit position in Arita since 2014. He
obtained his Bachelor’s Degree in Accounting from STIE -
IBEK and a master degree from UTIRA - IBEK.
Previously, he was the Internal Audit Manager of PT Mitra
Waralaba Sukses between 2010 and 2014, which he joined
in 2007 as an Internal Audit staff and was subsequently
promoted to Finance & Accounting Supervisor and Finance
Manager. He began his career as a Finance Staff at PT Metro
Batavia.
RISK MANAGEMENT
To ensure the healthy and sustainable business growth,
the Company understands the importance of a thorough
and dependable risk management system. Arita’s risk
management system is designed to anticipate and mitigate
the business risks faced by the Company.
42
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Beberapa risiko utama yang mempengaruhi kegiatan usaha
Perseroan ialah sebagai berikut:
1. Risiko Finansial
a. Risiko Kredit
Dalam melaksanakan penjualan, Perseroan
menghadapi peluang adanya tindakan fraud. Untuk
mencegah atau meminimalisir risiko tersebut,
Perseroan melaksanakan kebijakan Manajemen
Risiko dengan menerapkan sistem credit limit yang
terintegrasi dan termonitor melalui program SAP,
menerapkan sistem filterisasi calon pelanggan,
menerapkan sistem dan prosedur pengelolaan
piutang pelanggan, serta melaksanakan kegiatan
konfirmasi piutang kepada pelanggan langsung
secara berkala.
b. Risiko Tingkat Suku Bunga
Perubahan tingkat suku bunga di pasar akan
berakibat pada fluktuasi nilai wajar arus kas
Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan senantiasa
mengawasi pergerakan tingkat suku bunga pasar,
dan mengelola ketersediaan arus kas untuk
pelunasan pinjaman dan modal kerja.
c. Risiko Mata Uang Asing
Perubahan kurs pertukaran mata uang asing
akan berpengaruh pada nilai wajar arus kas.
Untuk memitigasi risiko ini, Perseroan senantiasa
meminimalisir pembelian persediaan dalam mata
uang asing.
d. Risiko Likuiditas
Perseroan berusaha memitigasi risiko likuiditas
yang dihadapinya dari penempatan dana dari
kelebihan penerimaan kas setelah dikurangi
penggunaan kas untuk mendukung kegiatan usaha
Perseroan, dengan terus menjaga kecukupan
arus kas dan fasilitas bank. Proyeksi arus kas
dan ketersediaan dana juga senantiasa diawasi,
dengan menempatkan kelebihan dana kas dalam
instrumen keuangan dengan tingkat risiko rendah
dan imbal hasil yang memadai. Perseroan juga
selalu memperhatikan reputasi dan kredibilitas
lembaga keuangan.
2. Risiko Hukum dan Regulasi
Dengan semakin meningkatnya kegiatan operasional,
Perseroan dihadapkan dengan berbagai peraturan
hukum dan regulasi yang dapat menimbulkan risiko.
Oleh karena itu, Divisi Hukum Perseroan terus
menerus melakukan pemantauan dan penyesuaian
terhadap perubahan peraturan hukum dan regulasi
yang berlaku. Sistem check & balance atas kegiatan
perdagangan yang dijalankan Perseroan didasarkan
pada prinsip hukum yang berlaku, yang tertuang
dalam perjanjian-perjanjian kerjasama yang sifatnya
melindungi kepentingan para pihak. Dengan demikian,
Perseroan dapat terhindarkan dari akibat hukum yang
Several main risks that affect the business activities of the
Company are as follows:
1. Financial Risk
a. Credit Risk
In its sales activities, the Company faces the
risk of fraud. To prevent or mitigate such risk,
the Company implements a Risk Management
policy with the implementation of a credit limit
system integrated and monitored through the
SAP program, implement the potential customer
filtering system, implement the customer
receivables management system and procedure,
and confirm receivables directly to the customers
periodically.
b. Interest Rate Risk
The fluctuation of interest rate in the market will
cause a fluctuation in the Company’s reasonable
cash flow value fluctuation. Therefore, the
Company continuously monitors the fluctuation
of the market’s interest rate, and manages the
availability of cash flow for the settlement of loan
and work capital.
c. Foreign Currency Risk
The risk of foreign currency exchange rate
fluctuation will affect the reasonable cash
flow value. To mitigate this risk, the Company
continuously minimizes the purchase of foreign
currency reserve.
d. Liquidity Risk
The Company tries to mitigate the liquidity risk by
placing the fund from the excess cash revenue
after the deduction of cash expense to support
the Company’s business activities, by maintaining
the sufficiency of cash flow and bank facilities.
The cash flow projection and fund availability are
continuously monitored by placing the excess of
cash fund in financial instruments with low risk
rate and reasonable yield. The Company also
monitors the reputation and credibility of the
financial institution.
2. Law and Regulation Risk
With the increase of operational activities, the Company
must comply with various laws and regulations that may
pose risk. As such, the Legal Division of the Company
continuously monitors and adjusts to the amendments
of the prevailing laws and regulations. The check &
balance system of the trade activities carried out by the
Company is based on the prevailing legal principles,
stipulated in the cooperation agreements that protect
the interest of all parties. As such, the Company is
protected from any adverse legal effects.
43
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
merugikan.
3. Risiko Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia merupakan aset utama
dalam kegiatan organisasi. Perseroan berupaya
untuk selalu mengembangkan kemampuan seluruh
karyawan melalui program-program pelatihan dan
pengembangan potensi diri baik yang sifatnya internal
maupun eksternal. Untuk menghindari risiko keluarnya
karyawan yang kompeten, Perseroan melakukan
promosi kenaikan jabatan dan menyediakan fasilitas
pendukung kegiatan operasional yang diharapkan
dapat memacu produktivitas kerja yang lebih baik lagi
bagi kemajuan Perseroan.
4. Risiko Stok Barang
Berdasarkan kepercayaan bahwa Perseroan harus siap
memenuhi kebutuhan pelanggan kapan pun, maka
Perseroan harus memiliki persediaan barang yang
memadai. Oleh karena itu, risiko kurangnya stok selalu
ada bagi Perseroan. Untuk memitigasi risiko tersebut,
Perseroan menerapkan beberapa kebijakan, termasuk
melaksanakan prosedur penanganan order pembelian,
penyimpanan dan pendistribusian stok, identifikasi dan
peletakan barang atau stok secara baik dan benar, serta
pelaksanaan stock opname secara berkala dan dengan
pengawasan.
ETIKA DAN BUDAYA KERJA
Dalam rangka menjalankan kegiatan bisnis untuk mencapai
visi, misi serta sasaran strategis sebagai fondasi dasar,
Perseroan juga memiliki moralitas dan etika bisnis yang
tercantum dalam nilai-nilai etika utama Perseroan.
Perseroan memiliki komitmen untuk melakukan apa
yang benar secara profesional dengan mengedepankan
kejujuran, perilaku etis, dan pencegahan terjadinya tindakan
pelanggaran dalam menjalankan suatu kegiatan bisnis.
Lima nilai etika dan budaya Perseroan ialah:
Achievement, bahwa setiap karyawan Perseroan harus
membuat visi dan target bagi dirinya, memiliki rencana
yang jelas untuk meraihnya, dan mengerjakan rencana itu
dengan sepenuh hati dan kesadaran.
Responsiveness, bahwa setiap karyawan perseroan
harus selalu mengagendakan tindakan perbaikan yang
terus-menerus, berpikir dan berlaku inovatif - kreatif agar
mampu selalu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.
Integrity, bahwa setiap karyawan Perseroan harus
menjunjung tinggi kejujuran, berani bertanggung jawab
atas tugasnya, dan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap
Perseroan.
3. Human Resources Risk
Human Resources are the main assets in the activities of
the organization. The Company strives to continuously
develop the competency of all employees through
trainings and competency development programs,
both internal and external. To avoid the risk of
resignation by competent employees, the Company
has established a career development program and
provides operational activity supporting facilities that
are expected to boost productivity for the growth of
the Company.
4. Stock Risk
Believing that the Company has to be prepared to meet
the customers’ demand at all times, the Company has
to have sufficient stock. As such, shortage of goods is
a looming risk for the Company. To mitigate such risk,
the Company implements various policies, including
purchase order handling, stock distribution and
storage, good and proper identification and placement
of goods or stock, as well as the implementation of
periodical stock opname under monitoring.
WORK ETHICS AND CULTURE
In carrying out business activities to achieve the vision,
mission and strategic targets as the basic foundation, the
Company also has business morality and ethics stipulated
in the Company’s main codes of ethics.
The Company is committed to taking the right action
professionally by emphasizing on honesty, ethical conduct,
and prevention of offensive action in carrying out business
activities.
The five ethical and cultural values of the Company are:
Achievement, that every Compan’sy employee must
determine a vision and target for himself, a clear plan to
achieve them, and carry out the plan wholeheartedly and
deliberately.
Responsiveness, that every Company’s employee must
always plan continuous improvement actions, think and
act innovatively and creatively to be able to adapt with the
changes in the environment.
Integrity, that every Company’s employee must uphold
honesty, responsibility to his duties, and great loyalty to the
Company.
44
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Teamwork, bahwa setiap karyawan Perseroan harus mau
mendengar saran dan kritik untuk kemajuan dirinya, tidak
ragu untuk melayani, membantu, dan mendukung rekan
kerja yang membutuhkannya.
Accountable, bahwa setiap karyawan Perseroan harus
memiliki komitmen dan konsisten dalam melaksanakan
aturan, membiasakan diri untuk rapi dalam dokumentasi,
dan selalu siap untuk diaudit hasil kerja dan tanggung
jawabnya.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN
Sebagai bagian dari masyarakat di sekitarnya, Perseroan
memandang perlu untuk berperan dalam pembangunan
masyarakat sebagai faktor pendukung pelaksanaan usaha.
Oleh karena itu, Arita senantiasa berusaha untuk memberikan
kontribusi nyata kepada pembangunan masyarakat sejalan
dengan pertumbuhan usaha. Hal ini dilakukan melalui
program-program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
(CSR) yang difokuskan kepada pengembangan sosial dan
kemasyarakatan.
Program CSR 2015
Pada tanggal 10 Juli 2015, Arita telah menyelenggarakan
buka puasa bersama anak yatim piatu dari Yayasan Nurul
Qulub. Kegiatan ini dilaksanakan di area perkantoran Rukan
Sunter Permai dan diikuti oleh 80 anak yatim piatu, seluruh
jajaran karyawan Arita, dan para penghuni lain di sekitar
Rukan Sunter Permai.
Teamwork, that every Company’s employee must be
willing to take advice and critics for self development, not
hesitating to serve, help, and support any colleagues who
need them.
Accountable, that every Company’s employee must be
committed and consistent in implementing rules, getting
accustomed to orderliness in documentation. and be
prepared for performance and responsibility audit.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
As a part of the community around it, the Company believes
that it is important to play a role in community development as
a supporting factor in business implementation. Therefore,
Arita continuously strives to give real contribution in line
with business growth. This is done through the Company’s
Corporate Social Responsibility (CSR) programs that are
focused on social and community development.
2015 CSR Program
On July 10, 2015, Arita held a break fasting event with foster
children from the Nurul Qulub Foundation. The activity
was held in the office area of Rukan Sunter Permai and was
participated by 80 foster children, all employees of Arita,
and other residents around Rukan Sunter Permai.
45
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Management Accountability for the 2015 Annual Report and Financial Report
LAPORAN KEUANGAN 2015ATAS LAPORAN TAHUNAN DANTANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIConsolidated Financial Report
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK /
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
AND INDEPENDENT AUDITOR'S REPORT
Halaman/
Page
Daftar Isi / Table of contents
Surat Pernyataan Direksi /
Director'sStatement Letter
Laporan Auditor Independen /
Independent Auditors' Report 1
1. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian /
Consolidated Statements of Financial Position 2 - 3
2. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain /
Statements of Income and Other Comprehensive Income 4
3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian /
Consolidated Statements of Changes in Equity 5
4.
Consolidated Statements of Cash Flows 6
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 7 - 53
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN /
DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS
Laporan Arus Kas Konsolidasian /
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
ASET 2015 Notes 2014 ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan Setara Kas 10,900,871,794 2e,4 58,127,153,781 Cash and cash equivalents
Piutang Usaha 5 Trade Receivables, net
Pihak Berelasi 20,688,821 1,894,417,593 Related Parties
Pihak Ketiga Third Parties
(Setelah Dikurangi Cadangan Kerugian (Net of Allowance of impairment losses of
Penurunan Nilai Rp. 1.594.263.980 Rp. 1.343.712.533
dan Rp 845.259.738 per 31 Desember 2015 and Rp1.627.025.603 in December 31, 2015
dan 2014 58,345,150,362 74,455,818,156 dan 2014
Piutang Lain-lain-Bersih 1,200,062,397 6 1,575,086,646 Other Receivables, net
Persediaan 159,792,913,619 2g,8 128,912,575,300 Inventories, net
Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka 26,875,616,097 9 19,034,286,884 advances and prepaid expenses
JUMLAH ASET LANCAR 257,135,303,091 283,999,338,361 Total Current Assets
-
ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS
Aset Pajak Tangguhan 1,149,158,505 13c 1,043,632,799 Deffered Tax Assets
Aset Tetap 2h,10 Property, Plant and Equipment
(Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan (net of accumulation depreciation of
Rp 19.893.538.680 dan Rp 13.487.128.824 Rp12.741.586.595 and Rp7.776.245.541
per 31 Desember 2015 dan 2014 163,588,285,518 154,845,426,928 in December 31, 2015 and 2014
Jumlah Aset Tidak Lancar 164,737,444,023 155,889,059,727 Total Non-Current Assets
TOTAL ASET 421,872,747,114 439,888,398,087 TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan statements form an integral part of the
keuangan konsolidasian secara keseluruhan. consolidated financial statements.
2
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
LIABILITAS DAN EKUITAS 2015 Notes 2014 LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK SHORT-TERM LIABILITIES
Utang Bank Jangka Pendek 25,635,045,989 11 49,126,526,588 Short-term bank loans
Utang Usaha 12 Trade Payable
Pihak Berelasi 3,030,257,341 5,345,287,657 Affiliated Payable
Pihak Ketiga 19,024,952,634 12,483,841,554 Third parties
Utang Lain-lain 13 Other Payable
Pihak Berelasi 4,091,276,121 4,556,908,593 Related parties
Pihak Ketiga 477,097,500 1,018,044,552 Third parties
Hutang Pajak 1,139,204,984 14a 2,446,590,671 Other Payable
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 607,497,617 15 27,075,751 Accrued expenses
Uang Muka Pelanggan 3,556,188,949 16 3,158,991,725 Advances from customers
Utang Jangan Panjang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun Current portion of long-term payable
Utang Bank 118,467,259,804 10 126,329,117,762 Bank loans
Utang Pembiayaan Konsumen 1,064,581,767 17 1,637,594,183 Customers liabilities payable
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 177,093,362,706 206,129,979,036 Total Short-Term Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG LONG-TERM LIABILITIES
Utang Jangka Panjang, Setelah Dikurangi Bagian yang Long-term payables - net of current portion:
yang Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun
Utang Bank 14,805,219,565 10 14,907,934,179 Bank loans
Utang Sewa Pembiayaan 489,548,839 17 1,468,842,613 Lease liabilities payable
Liabilitas Imbalan Kerja 8,873,861,707 2l,18 7,059,011,353 Post-employment benefits obligation
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 24,168,630,111 23,435,788,145 Total Long-Term Liabilities
JUMLAH LIABILITAS 201,261,992,817 229,565,767,181 Total Liabilities
EKUITAS Share capital :
MODAL SAHAM 19 CAPITAL STOCK
Modal Saham-nilai nominal Rp 100 dan Rp.100 Capital stock Rp 100 and Rp 100 par value
per saham pada 31 Desember 2015 dan 2014 per share December 31, 2015 and 2014
Modal Dasar 1.800.000.000 saham dan 1.800.000.000 Saham Authorized 1.800.000.000 and 1.800.000.000 shares
pada 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014
Modal Disetor 1.075.760.000 saham dan 1.075.000.000 Paid-up Capital 1.075.760.000 and 1.075.000.000 shares
pada 31 Desember 2015 dan 2014 107,576,000,000 107,500,000,000 December 31, 2015 dan 2014
Tambahan Modal disetor 33,503,984,326 33,427,734,326 Additional paid-in capital
Selisih transaksi dengan kepentingan
nonpengendali (134,482,608) (134,482,608)
Difference in value of equity transaction with
non-controlling interest
Saldo Laba 79,641,973,216 69,502,133,176 Retained earnings
Jumlah Ekuitas Yang Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk 220,587,474,934 210,295,384,894
Total equity attributable to owners of the
Company
Kepentingan Nonpengendali 23,279,363 27,246,012 Non-controlling interest
JUMLAH EKUITAS 220,610,754,297 210,322,630,906 Total Equities
JUMLAH LIABILITAS & EKUITAS 421,872,747,114 439,888,398,087 TOTAL LIABILITIES & EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan statements form an integral part of the
keuangan konsolidasian secara keseluruhan. consolidated financial statements.
3
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN STATEMENTS OF INCOME AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
2015 Notes 2014
PENJUALAN NETO 202,115,388,442 2k,20 256,881,565,791 NET INCOME
BEBAN POKOK PENJUALAN (80,504,548,493) 2k,21 (133,681,942,114) COST OF SALES
LABA BRUTO 121,610,839,949 123,199,623,677 Gross Profit (Loss)
Beban Usaha General expenses
Beban Penjualan (35,160,474,535) 2k, 22 (34,838,023,930) Selling expenses
Beban Administrasi Dan Umum (39,823,905,580) 2k, 23 (37,041,585,559) General and administrative expenses
Penghasilan Lain-lain 3,278,554,745 7,698,146,002 Other income
Jumlah Beban Usaha (71,705,825,370) (64,181,463,487) Total expenses
LABA USAHA 49,905,014,578 59,018,160,190 OPERATING INCOME (LOSS)
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES)
Penghasilan Bunga 1,127,276,506 1,400,660,658 Interest income
Beban Keuangan (24,823,205,948) (16,239,049,516) Finance cost
Pendapatan (Beban) Lain-lain (23,695,929,442) (14,838,388,858) Other Income (Expenses)LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
PENGHASILAN 26,209,085,137 44,179,771,332 INCOME (LOSS) BEFORE TAX
Beban Pajak Penghasilan,Neto (7,765,510,591) 14b (11,056,996,093) Tax Expense - Net
Laba/(Rugi) Periode Berjalan 18,443,574,546 33,122,775,238 Income (Loss) For The Year
PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN (1,912,181,772) (3,044,412,278) OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN 16,531,392,774 30,078,362,960
TOTAL COMPREHENSIVE LOSS FOR THE
YEAR
Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada: Net income (loss) attributable to:
Pemilik entitas Induk 16,535,359,423 30,080,923,082 Owners of the Company
Kepentingan Non Pengendali (3,966,649) (2,560,122) Non-controlling interests
Jumlah 16,531,392,774 30,078,362,960 Total
Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif Yang Dapat
Diatribusikan Kepada:
Comprehensive income (loss) attributable to:
Pemilik Entitas Induk 16,535,359,423 30,080,923,082 Owners of the Company
Kepentingan Non Pengendali (3,966,649) (2,560,122) Non-controlling interests
Jumlah Laba Rugi Komprehensif 16,531,392,774 30,078,362,960 Total comprehensive income (loss)
Laba Bersih Per Saham Dasar Yang Dapat Diatribusikan Basic Earnings (Loss) Per Share Attributable
Kepada Pemilik Entitas Induk 15 2m 28 To Owners Of The Company
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan statements form an integral part of these
keuangan konsolidasian secara keseluruhan. consolidated financial statements.
4
PT
AR
ITA
PR
IMA
IN
DO
NE
SIA
Tb
k D
AN
EN
TIT
AS
AN
AK
PT
AR
ITA
PR
IMA
IN
DO
NE
SIA
Tb
k A
ND
IT
S S
UB
SID
IAR
IES
LA
PO
RA
N P
ER
UB
AH
AN
EK
UIT
AS
KO
NS
OL
IDA
SIA
NC
ON
SO
LID
AT
ED
ST
AT
EM
EN
TS
OF
CH
AN
GE
S I
N E
QU
ITY
Un
tuk
Tah
un
-tah
un
yan
g B
erak
hir
31
Des
emb
er 2
015
dan
201
4F
or
the
Yea
rs E
nd
ed D
ecem
ber
31,
201
5 an
d 2
014
(Dis
ajik
an d
alam
Rup
iah,
kec
uali
diny
atak
an la
in)
(Exp
ress
ed in
Rup
iah,
unl
ess
othe
rwis
e st
ated
)
Agi
oT
elah
dite
ntuk
anB
elum
dite
ntuk
anK
epen
tinga
n
Mod
al s
aham
Sah
amP
engg
unaa
nya
Pen
ggun
aany
aJu
mla
hN
onpe
ngen
dali
Jum
lah
Eku
itas
Sal
do P
er 3
1 D
esem
ber
2013
107,
500,
000,
000
33,4
27,7
34,3
26
(134
,482
,608
)
16,0
00,0
00,0
00
23
,423
,770
,215
18
0,21
7,02
1,93
3
-
180,
217,
021,
933
Bal
ance
in D
ecem
ber
31, 2
013
Tra
nsak
si D
enga
n K
epen
tinga
n N
onpe
ngen
dali
-
-
-
-
-
-
27,2
46,0
12
27
,246
,012
Tra
nsac
tions
with
non
-con
trol
ling
inte
rest
s
Div
iden
Tun
ai-
-
-
-
-
-
-
D
ivid
end
Pen
amba
han
Mod
al D
iset
or-
-
Pro
ceed
s of
pai
d-in
cap
ital
Efe
k N
eto
Pel
epas
an In
vest
asi S
aham
Pad
a E
ntita
s A
nak
-
-
T
he r
elea
se o
f N
et I
nves
tmen
t Sec
uriti
es S
hare
s In
Sub
sidi
ary
Sel
isih
Nila
i Tra
nsak
si R
estr
uktu
risas
i Ent
itas
Sep
enge
ndal
i-
-
Diff
eren
ce in
val
ue o
f re
stru
ctur
ing
tran
sact
ions
am
ong
entit
ies
unde
r co
mm
on c
ontr
ol
Pem
bent
ukan
Cad
anga
n U
mum
-
-
-
G
ener
al A
llow
ance
Jum
lah
Laba
(R
ugi)
Kom
preh
ensi
f T
ahun
Ber
jala
n30
,078
,362
,960
30
,078
,362
,960
30
,078
,362
,960
T
otal
com
preh
ensi
ve lo
ss f
or t
he y
ear
Sal
do P
er 3
1 D
esem
ber
2014
107,
500,
000,
000
33,4
27,7
34,3
26
(134
,482
,608
)
16,0
00,0
00,0
00
53
,502
,133
,176
21
0,29
5,38
4,89
4
27
,246
,012
210,
322,
630,
906
Bal
ance
as
of D
ecem
ber
31, 2
014
Tra
nsak
si D
enga
n K
epen
tinga
n N
onpe
ngen
dali
-
-
-
-
-
(3,9
66,6
49)
(3,9
66,6
49)
Tra
nsac
tions
with
non
-con
trol
ling
inte
rest
s
Div
iden
Tun
ai-
-
(6
,391
,552
,734
)
(6,3
91,5
52,7
34)
(6,3
91,5
52,7
34)
D
ivid
end
Pen
amba
han
Mod
al D
iset
or76
,000
,000
76
,250
,000
15
2,25
0,00
0
15
2,25
0,00
0
Pro
ceed
s of
pai
d-in
cap
ital
Efe
k N
eto
Pel
epas
an In
vest
asi S
aham
Pad
a E
ntita
s A
nak
-
-
T
he r
elea
se o
f N
et I
nves
tmen
t Sec
uriti
es S
hare
s In
Sub
sidi
ary
Sel
isih
Nila
i Tra
nsak
si R
estr
uktu
risas
i Ent
itas
Sep
enge
ndal
i-
-
Diff
eren
ce in
val
ue o
f re
stru
ctur
ing
tran
sact
ions
am
ong
entit
ies
unde
r co
mm
on c
ontr
ol
Pem
bent
ukan
Cad
anga
n U
mum
-
-
-
-
G
ener
al A
llow
ance
Jum
lah
Laba
(R
ugi)
Kom
preh
ensi
f T
ahun
Ber
jala
n16
,531
,392
,774
16
,531
,392
,774
16
,531
,392
,774
T
otal
com
preh
ensi
ve lo
ss f
or t
he y
ear
Sal
do
Per
31
Des
emb
er 2
015
107,
576,
000,
000
33,5
03,9
84,3
26
(134
,482
,608
)
16,0
00,0
00,0
00
63
,641
,973
,216
22
0,58
7,47
4,93
4
23
,279
,363
220,
610,
754,
297
Bal
ance
as
of
Dec
emb
er 3
1, 2
015
Cat
atan
ata
s la
pora
n ke
uang
an k
onso
lidas
ian
terla
mpi
r-
T
he a
ccom
pany
ing
note
s to
the
con
solid
ated
fina
ncia
l
mer
upak
an b
agia
n ya
ng t
idak
ter
pisa
hkan
dar
i lap
oran
-
stat
emen
ts f
orm
an
inte
gral
par
t of
the
keua
ngan
kon
solid
asia
n se
cara
kes
elur
uhan
.co
nsol
idat
ed fi
nanc
ial s
tate
men
ts.
Sel
isih
Tra
nsak
si
deng
an K
epen
tinga
n
Non
peng
enda
li
sald
o la
ba
5
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2015 2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI: CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan Kas dari Pelanggan 220,099,785,008 221,306,720,847 Cash receipts from customers
Pembayaran Kas untuk: Cash payments to:
Pemasok (107,158,806,050) (139,953,718,819) Suppliers
Karyawan (390,385,800) (125,595,085) Employees
Beban Usaha (67,667,467,507) (65,517,280,696) General expenses
Penerimaan Bunga 1,127,295,682 1,400,660,658 Interest income
Pembayaran Pajak (8,694,319,922) (10,730,460,826) Income tax paid
Pembayaran Beban Keuangan (24,823,205,948) (15,481,731,953) Financial expenses paid
Penerimaan (Pembayaran) Lainnya - 166,541,311 Other proceeds (payments)
Arus Kas Neto diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi 12,492,895,463 (8,934,864,561)
Net Cash Flows Provided by (Used in) Operating
Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Pembelian Aset Tetap (19,878,180,285) (68,921,290,495) Purchases of fixed assets
Penjualan Aset Tetap 441,000,000 65,000,000 Proceeds from sale of property, plant and equipment
Penambahan Uang Jaminan - - Penambahan Uang Jaminan
Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi (19,437,180,285) (68,856,290,495) Net Cash Flows Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Penerimaan Modal Disetor 152,250,000 - Proceeds of paid-in capital
Utang Bank - - Bank loans
Penerimaan 215,123,684,778 Proceeds
Pembayaran (31,456,053,171) (100,176,647,916) Payments
Utang Lain-lain Other payables
Penerimaan - 4,909,850,716 Proceeds
Pembayaran (1,006,579,524) (318,576,107) Payments
Pembayaran Dividen Tunai (5,978,714,330) Dividends
Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan (1,992,900,140) (2,296,938,552) Payments of lease payables
Arus Kas Neto diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan (40,281,997,165) 117,241,372,920
Net Cash Flows Provided by (Used in) Financing
Activities
Kenaikan (Penurunan) Neto dari Kas dan Setara Kas (47,226,281,987) 39,450,217,863 Increase (decrease) in cash and cash equivalents-net
Kas dan Setara Kas Pada Awal Tahun 58,127,153,781 18,676,935,918
Cash nnd Cash Equivalents at The Beginning of The
Year
Kas dan Setara Kas Pada Akhir Tahun 10,900,871,794 58,127,153,781 Cash and Cash Equivalents at The End of The Year
Kas dan Setara Kas Pada Akhir Tahun terdiri dari:
Cash And Cash Equivalents At The End Of The Year
consists of:
Kas 239,008,969 2,394,789,079 Cash
Bank 10,661,862,825 55,732,364,702 Bank
Jumlah 10,900,871,794 58,127,153,781 Total
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan statements form an integral part of these
keuangan konsolidasian secara keseluruhan. consolidated financial statements.
6
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. Umum 1. General
a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. Public Offering of Shares
PT Arita Prima Indonesia Tbk ("Perusahaan") didirikan dalam
rangka Penanaman Modal Asing berdasarkan Undang-undang
No.1 Tahun 1967 sebagaimana diubah dengan Undang-
undang No.11 Tahun 1970 berdasarkan akta notaris Triphosa
Lily Ekadewi,S.H., No.1 tanggal 5 Oktober 2000. Akta
pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat
keputusan No. C-7935.HT.01.01.TH.2001 tanggal 31 Mei 2001
dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No.31 Tambahan No.3727 tanggal 16 April 2002. Anggaran
dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir dengan akta notaris Rudy Siswanto,S.H., No.258
tanggal 12 April 2013, Perubahan tersebut telah disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dalam surat keputusan No.AHU-233043.AH.01.02. Tanggal 30
April 2015.
Pada tanggal 17 Oktober 2013 Perusahaan memperoleh
pernyataan efektif dari Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar
Modal atas nama Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) berdasarkan Surat Keputusan No.S-307/D.04/2013.
Perusahaan menjalankan usaha perdagangan ekspor dan
impor barang-barang logam yang mencakup valve, fitting dan
produk terkait lainnya Perusahaan berdomisili di Jakarta dan
Kantor pusatnya beralamat di Komplek Rukan Sunter Permai
Blok C Kav.9, Jalan Danau Sunter Utara, Sunter Agung,
Jakarta Utara. Perusahaan memiliki 29 Kantor cabang yang
tersebar di beberapa wilayah di Indonesia pada tahun 2015.
Perusahaan memulai kegiatan operasi komersialnya pada
tahun 2001.
PT Arita Prima Indonesia Tbk ("the Company") was established in
Foreign Capital Investment based on the Law of Indonesia no.1 in
1967 and had been changed to Law no.11 in 1970 by Notarial deed
no.1 Oct 5, 2000 of Triphosa Lily Ekadewi, S.H. The deed of
establishment and its amendment were approved by the Ministry of
Justice of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Law
and Human Rights of the Republic of Indonesia) in its Decision
Letter No. C-7935t.HT.01.01.TH.2001 on May 31, 2001 and had been
published in State Gazette of the Republic of Indonesia no.31 addition
no.3717 dated April 16, 2002. The Company's basic budgeting has
been into several revisions, with the last quoted in the notarial deed od
Rudy Siswanto,S.H, No.258 on April 12, 2013 which already been
approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic
Indonesia in its Decision Letter No.AHU-233043.AH.01.02 dated April
30, 2015.
The business fields which the company is enrolling are valve, fitting,
and many related products in the importing and exporting fields. The
company is located in Jakarta with its head office in Komplek Ruko
Sunter Permai Blok C Kav.9, Jalan Danau Sunter Utara, Sunter
Agung, North Jakarta. The company runs 25 branches spreaded in
several locations in Indonesia by the year of 2013 (19 branches in
2012). The company has started it's commercial activities since 2001.
Unimech Grup Berhad is the last parental entity from the Company
and branches entity.
On October 17, 2013, the Company received an effective statement
from the Head Executive of the Capital Market Supervisory by the
name of Commissioners Board in OJK based on its decision letter
No.S-307/D.04/2013.
On December 17, 2013, according to the letter no; P-
00960/BEI.PPJ/10-2013 PT Bursa Efek Indonesia approved the
security offering made by PT. Arita Prima Indonesia Tbk with amount
of 275.000.000 common stock in the currency of IDR 220 each.
Unimech Grup Berhad merupakan entitas induk terakhir dari
Perusahaan dan Entitas Anak.
Pada tanggal 17 Desember 2013 sesuai surat nomor : P-
00960/BEI.PPJ/10-2013 PT Bursa Efek Indonesia menyetujui
penawaran efek PT Arita Prima Indonesia Tbk di Bursa Efek
Indonesia kepada masyarakat atas 275.000.000 saham biasa
dengan nilai nominal Rp 220 per saham.
7
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. Umum (Lanjutan) 1. General (Continued)
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (Lanjutan) b. Public Offering of Shares (Continued)
c. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak c. Corporate Structure and Subsidiaries
Persentase Jumlah Aset
Tahun Operasi Kepemilikan / (Sebelum Eliminasi)/
Komersial/ Percentage of Total Assets
Start of Ownership Interest (Before Elimination)
Domisili/ Commercial 31 Desember/ 31 Desember/
Domicile Operations December 31, December 31,
Jakarta 2011 99%
Jakarta 2011 99%
PT Arita Prima Kalbar ("APK") PT Arita Prima Kalbar ("APK")
2015
On December 31, 2013, all of the Company's stock amount of
275.500.000 had been listed in Bursa Efek Indonesia.
The consolidated financial statements include the accounts of the
Company and the following Subsidiaries in which the Company has
ownership of more than 50%:
On September 2, 2009, the Company established APK that enrolls in
the valve, instrument, and other related products. The Deed of
Incorporation of APK was approved by the Ministry of Law and Human
Rights Republic of Indonesia with the number of No.AHU-
45607.AH.01.01 year of 2009, on September 15, 2009.
Perdagangan
Valve, fitting, dan
produk terkait
Perdagangan
Valve, fitting, dan
produk terkait
2014
Pada tanggal 2 September 2009, Perusahaan mendirikan APK
yang bergerak di bidang perdagangan valve. Instrumen, dan
produk terkait lainnya. Akta pendirian APK telah mendapat
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Republik
Indonesia No.AHU-45607.AH.01.01.Tahun 2009 tanggal 15
September 2009.
From the stock amount that offered in the public offering, for about
10% or 27.500.000 common stock by new names was enrolled to the
Company's employees by the Employee Stock Allocation (ESA).
Jenis Usaha/
Nature of
Dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum
kepada masyarakat tersebut sebesar 10% atau sebanyak
27.500.000 saham biasa atas nama baru dijalankan kepada
karyawan perusahaan melalui program penjatahan saham
untuk pegawai Perusahaan (employee Stock Allocation/ESA).
Pada tanggal 31 Desember 2013 seluruh saham Perusahaan
sebanyak 275.500.000 saham telah tercatat pada Bursa Efek
Indonesia.
Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun-akun
Perusahaan dan Entitas Anak berikut ini di mana Perusahaan
mempunyai kepemilikan lebih dari 50%:
Entitas
Anak/
Subsidiaries
2,374,342,063
3,212,899,961 PT Arita
Prima
Kalbar
PT Arita
Prima
Kalbar
8
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. Umum (Lanjutan) 1. General (Continued)
c. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak (Lanjutan) c. Corporate Structure and Subsidiaries (Continued)
PT Arita Prima Kalbar ("APK") PT Arita Prima Kalbar ("APK")
d. d.
2015
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama Lim Cheah Chool Lim Cheah Chool Independent Commissioner
Komisaris Sim Yee Fuan Sim Yee Fuan Commissioner
Komisaris Independen Ida Bagus Oka Nila Ida Bagus Oka Nila Independent Commissioner
Direksi Board of Directors
Direktur Utama Low Yew Lean Low Yew Lean President Director
Direktur Sadrakh Manafe Sadrakh Manafe Director
Direktur Taufan Tenardhi Director
Komite Audit Audit Committee
Ketua Komite Audit Ida Bagus Oka Nila Ida Bagus Oka Nila Chairman
Anggota Djunggu Sitorus Djunggu Sitorus Member
Anggota Basa Sidabutar Basa Sidabutar Member
The investment of 70% shareholding in APK is IDR 702.4550.000.
Based on the notarial deed Adiaty Hadi, S.H, No.17 dated December
14, 2012, the shareholders in APK had approved splits from IDR
50.000 each into IDR 50.000 each, and the convertion of 29& of the
shareholding or as much as 58.203 APK equivalent IDR 425.497.608
stock from the non-controlling interests to the Company. The surplus
deviation between the fair value of payment and adjustment amount to
the non-controlling interests by the amount of IDR 134.482.608
(425.497.608 - 291.015.000) is stated as "Transaction deviation with
the non-controlling interests" in the Equity section of the consolidated
financial statement.
Boards of commissioners and directors, audit committee, and
employees
2014
The members of the Company’s board of commissioners, board of
directors and audit committee for 2015 and 2014 are as follows:
As of December 31, 2015 and 2014, the Company and its
Subsidiaries have a total of 467 and 467 permanent combined
employees, respectively (unaudited).
Dewan komisaris , Dewan direksi, komite audit, dan karyawan
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan dan
Entitas Anak mempunyai karyawan tetap masing-masing
sebanyak 467 karyawan dan 467 karyawan (tidak diaudit).
Susunan dewan komisaris, direksi perusahaan dan komite
audit untuk 2015 dan 2014 sebagai berikut:
Investasi untuk 70% kepemilikan saham pada APK berjumlah
Rp 702.450.000. Berdasarkan akta notaris Adiaty Hadi,S.H.,
No.17 tanggal 14 Desember 2012 para pemegang saham
APK menyetujui pemecahan nilai nominal saham dari Rp
50.000 per saham menjadi Rp 5.000 per saham, dan
pengalihan 29% kepemilikan saham atau sebanyak 58.203
saham APK ekuivalen Rp 425.497.608 dari kepentingan non
pengendali kepada Perusahaan. Selisih lebih antara nilai
wajar pembayaran atas jumlah penyesuaian terhadap
kepentingan non pengendali sejumlah Rp 134.482.608
(425.497.608 - 291.015.000) diakui sebagai "Selisih transaksi
dengan kepentingan non pengendali" pada bagian Ekuitas di
Laporan posisi keuangan konsolidasian.
9
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
a. a.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Standards effective in the current year
RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICES
Basis of preparation of The consolidated financial statements, except
for cash flow statement is an accrual basis. The measurements were
prepared under the historical cost, except for certain accounts which is
based on the recognition of the accounting policies as described in
each of those accounts.
Presented below are the significant accounting policies adopted in
preparing the financial statements of the Company.
Basis of Consolidated Financial Statements Presentations
The consolidated financial statements have been prepared and
presented in accordance with Financial Accounting Standards, which
include the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and
the Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) issued by
the Financial Accounting Standards Board Accounting Association
Indonesia and Bapepam-Financial Institution Regulation No. VIII.G.7,
"Presentation of Financial Statements Public Company" contained in
the annex to the Chairman of Bapepam-LK. KEP-347/BL/2012 dated
June 25, 2012.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan adalah mata uang Rupiah.
Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi
(PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
(ISAK)
Dalam periode berjalan, Perusahaan telah menerapkan
standar baru dan revisi berikut yang dikeluarkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia
yang diwajibkan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai
pada tanggal 1 Januari 2013. Penerapan standar ini tidak
berdampak terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas serta
pengungkapan terkait, tetapi terdapat kemungkinan akan
mempengaruhi akuntansi dan pengungkapan transaksi dan
pengaturan di masa yang akan datang :
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan
menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan
arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Application of New Accounting Standards and Revised (SFAS)
and the Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS)
Berikut ini kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam
penyusunan laporan keuangan Perusahaan.
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, yang mencakup
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia dan Peraturan Bapepam dan Lembaga
Keuangan No. VIII.G.7 tentang "Penyajian dan Pengungkapan
Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik" yang
terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan
Lembaga Keuangan No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni
2012.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali
untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Pengukurannya
disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali beberapa akun
tertentu yang disusun berdasarkan pengakuan sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun
tersebut.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
In the current period, the Company has applied the following new and
revised standards issued by the Financial Accounting Standards
Board of the Indonesian Institute of Accountants are required to be
effective for accounting periods beginning on January 1, 2013. The
application of this standard had no impact on the carrying value of
assets and liabilities and related disclosures, but there are likely to
affect the accounting and disclosure of transactions and arrangements
in the future.
The consolidated statements of cash flows are prepared using direct
method and classified cash flows into operating, investing, and
financing activities.
The reporting currency in preparing these financial statements is
Rupiah.
10
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
a. a.
- -
- -
- PSAK 1 (Revisi 2013), "Penyajian Laporan Keuangan" - PSAK 1 (Revised 2013), "Presentation of Financial Statements"
- PSAK 4 (Revisi 2013), "Laporan Keuangan Tersendiri" - PSAK 4 (Revised 2013), "Separate Financial Statements".
- -
- PSAK 65 "Laporan Keuangan Konsolidasian" - PSAK 65 "Consolidated Financial Statements"
- PSAK 66 "Pengaturan Bersama" - PSAK 66 "Joint arrangements"
- -
- PSAK 68 "Pengukuran Nilai Wajar" - PSAK 68 "Fair Value Measurement"
b. b. Transactions and Balances in Foreign Currency
Valuta Asing Foreign Currency
2015 2014
Dolar Amerika Serikat (US$1) 13,795.00 12,440.00 United State Dollar (US$1)
Euro (€1) 15,069.68 15,133.27 Euro (€1)
Dolar Singapura (S$1) 9,751.19 9,422.11 Singapura Dollar (S$1)
Ringgit Malaysia 3,209.65 3,561.93 Ringgit Malaysia
CNY 2,124.40 2,033.01 CNY
c. c.
PSAK 15 (Revised 2013), "Investments in Associates and Joint
Venture"
Transaction with Related Parties
The Company adopted SFAS No.7 (Revised 2010) "Disclosures of
Related Party". SFAS requires disclosure of relationships,
transactions and balances related parties, including commitments in
the financial statements. There is no significant impact from the
adoption of the revised FRS financial statements.
RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -
LANJUTAN
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED
Effective for periods beginning on or after January 1, 2015 :
The books of accounts are maintained in Rupiah. Transactions during
the year involving foreign currencies are recorded at the exchange
rates prevailing at the transaction date. At the reporting date,
monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are
adjusted to reflect the exchange rates prevailing at that date. Gains or
losses are credited or charged to the statement of comprehensive
income for the year.
Basis of Financial Statements Presentations - Continued
PSAK 38 (Revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas
Sepengendali
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Penyesuaian PSAK 60, Instrumen Keuangan:
Pengungkapan
SFAS 38 (Revised 2012), Business Combinations Entities
Adjustments SFAS 60, Financial Instruments: Disclosures
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 januari
2015 adalah :
Pembukuan perusahaan diselenggarakan dalam mata uang
Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam
mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat
terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk
mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dikreditkan atau
dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun yang
bersangkutan.
PSAK 15 (Revisi 2013), "Investasi Pada Entitas Asosiasi
dan ventura Bersama"
PSAK 67 "Disclosure of Interests in Other Entities"
On December 31, 2015 and 2014, the exchange rates used are as
follows:
Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010)
"Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi". PSAK ini
mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo
pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan
keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan
PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan - Lanjutan
Transaksi dengan Pihak yang Berelasi
Pada tanggal 31 Desember 2015, dan 2014 kurs yang
digunakan adalah sebagai berikut :
PSAK 67 "Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain"
11
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
c. c.
a) a)
b) suatu pihak yang berelasi dengan perusahaan; b) a related party to the company;
c) c) a party is a joint venture in which the company as a venture.
d) d)
e) e)
f) f )
g) g)
d. Instrumen Keuangan d. Financial Instruments
Aset Keuangan Financial Assets
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai berikut: Financial assets are classified as follows:
- Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) - Fair value through profit or loss (FVTPL)
- Dimiliki hingga jatuh tempo (HTM) - Held to maturity (HTM)
- Tersedia untuk dijual (AFS) - Available-for-sale (AFS)
- Pinjaman yang diberikan dan piutang - Loans and receivables
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED
A party is considered related to the company if:
Material transactions and balances with related parties are disclosed
in the notes to the financial statements.
directly or indirectly through one or more intermediaries, the party
(i) controls or is controlled by, or are under common control with
the company, (ii) has an interest in a company that gives
significant influence over the company, or (iii) has joint control
over the company;
a party is a member of the key management personnel of the
Company.
Transaksi dengan Pihak yang Berelasi - Lanjutan Transaction with Related Parties - Continued
suatu pihak yang adalah entitas yang dikendalikan,
dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh
atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa
entitas, langsung maupun tidak langsung, individu
seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e);
suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan
individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);
Suatu pihak dianggap berelasi dengan perusahaan jika :
a party is a post-employment benefit plan for the benefit of
employees of the Company or any other entity related to the
Company.
a party is a close family member with the individual described in
clause (a) or (d);
the party is an entity that is controlled, jointly controlled or
significantly influenced by or for which significant voting rights in
several entities, directly or indirectly, individuals such as described
in (d) or €,
Seluruh transaksi dan saldo material dengan pihak-pihak
berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan.
RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -
LANJUTAN
suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja
untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas lain
yang terkait dengan Perusahaan.
langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih
perantara, suatu pihak (i) mengendalikan atau
dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian
bersama dengan perusahaan; (ii) memiliki kepentingan
dalam perusahaan yang memberikan pengaruh
signifikan atas perusahaan; atau (iii) memiliki
pengendalian bersama atas perusahaan;
suatu pihak adalah ventura bersama dimana
perusahaan sebagai ventura.
suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen
kunci Perusahaan.
Seluruh aset keuangan perusahaan diakui dan dihentikan
pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana
pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak
yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang
ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya
diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali
untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets is recognized and derecognised on trade date
where the purchase or sale of a financial asset under a contract
whose terms require delivery of assets within the time frame
established by the market concerned, and are initially measured at fair
value plus transaction costs, except for financial assets at fair value
through profit or loss, which are initially measured at fair value.
12
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
Aset Keuangan - Lanjutan Financial Assets - Continued
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED
Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang
ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak
diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain.
Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu
yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk
memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi
ekonomi. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia
untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa
yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan
nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan
sebagai AFS diukur pada biaya perolehan dikurangi
penurunan nilai.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual
diukur pada nilai wajar, dengan keuntungan atau kerugian
yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam
pendapatan komprehensif lainnya - "Penyesuaian nilai wajar
efek tersedia untuk dijual", kecuali untuk kerugian penurunan
nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif
dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada
laporan laba rugi komprehensif. Jika aset keuangan dilepas
atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi
yang sebelumnya diakumulasi pada penyesuaian perubahan
nilai wajar efek tersedia untuk dijual, direklas ke laporan laba
rugi komprehensif.
Pengklasifikasian ini tergantung pada sifat dan tujuan aset
keuangan dan ditetapkan pada saat pengukuran awal. Pada
tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013
perusahaan memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan
sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -
LANJUTAN
The classification depends on the nature and purpose of financial
assets and designated upon initial recognition. On December 31,
2014 and December 31, 2013 the company has financial assets
classified as loans and receivables.
After initial measurement, available-for-sale financial assets are
measured at fair value, with gains or losses arising from changes in
fair value recognized in other comprehensive income - "Fair value
adjustment on securities available for sale", except for impairment
losses, interest calculated by effective interest method and foreign
exchange income over monetary assets recognized in the statement
of comprehensive income. If a financial asset is removed or impaired,
the cumulative gain or loss previously accumulated in the fair value
adjustments to changes in available for sale securities, reclassified to
the statement of comprehensive income.
Investments in equity securities listed on exchanges that do not have
quoted market prices in an active market and their fair value can not
be measured reliably classified as AFS are measured at cost less
impairment.
Financial assets available for sale (AFS)
Other financial assets belonging to the company with fixed or
determinable payments and have no koutasi in an active market are
classified as "loans and receivables", which are measured at
amortized cost using the effective interest method less impairment.
Interest is recognized using the effective interest method, except for
short-term receivables when the recognition of interest would be
immaterial.
Financial assets available for sale are assets that are designated as
available-for-sale or are not classified in any other category of
financial instruments. They are purchased and held for an indefinite
period and may be sold in response to liquidity requirements or
changes in market conditions. At the time of initial recognition,
available-for-sale financial assets are measured at fair value plus
transaction costs that are directly attributable.
Aset keuangan lainnya milik perusahaan dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai koutasi di
pasar aktif diklasifikasikan sebagai "pinjaman yang diberikan
dan piutang", yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi
penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode
suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana
pengakuan bunga tidak material.
13
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
Pinjaman yang diberikan dan piutang - Lanjutan Loans and receivables - Continued
Metode suku bunga efektif The effective interest method
Financial assets, other than financial assets FVTPL, are assessed for
indicators of impairment at each reporting date. Financial assets is
impaired when there is objective evidence, as a result of one or more
events that occurred after the initial recognition of the financial asset,
and that loss event has an impact on the estimated future cash flows
of the financial asset that can be estimated reliably.
Penurunan nilai aset keuangan
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi
terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal
pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat
bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa
yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan
peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi
arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat
diestimasi secara andal.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan pinjaman yang
diberikan dan piutang diukur pada nilai wajar ditambah dengan
biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada
biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku
bunga efektif, kecuali jika dampak diskonto tidak material,
maka dinyatakan pada biaya perolehan. Keuntungan atau
kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif ketika
aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau
mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
Kelompok aset keuangan ini meliputi kas dan bank, piutang
usaha, piutang lain-lain, piutang pihak berelasi, uang jaminan
dan rekening yang dibatasi penggunaannya.
Metode suku bunga efektif adalah metode perolehan yang
digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari
instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan
pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga
efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan
estimasi penerimaan kas dimasa datang (mencakup seluruh
komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para
pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan
premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur
instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode
yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari
aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of selection used for
calculating the amortized cost of a financial instrument and of
allocating interest income over the relevant period. The effective
interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash
receipts (including all fees and points paid or received between parties
to the contract that are an integral part of the effective interest rate,
transaction costs and other premiums or discounts) through the
expected life of the financial instrument or, when appropriate, a
shorter period to the net carrying amount of financial assets at initial
recognition.
Impairment of financial assets
At the time of initial recognition, financial assets as loans and
receivables are measured at fair value plus transaction costs that are
directly attributable. After initial recognition, financial assets are
recorded at amortized cost using the effective interest method, unless
the impact of the discount is not material, it is stated at cost. Gains or
losses are recognized in profit or loss when the financial asset is
derecognized or impaired, and through the amortization process.
The group's financial assets include cash and bank, accounts
receivable, other receivables, receivables from related parties,
guarantees and restricted accounts.
RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -
LANJUTAN
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED
14
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
Penurunan nilai aset keuangan - Lanjutan Impairment of financial assets - Continued
- -
- -
- -
Untuk aset keuangan lainnya. Bukti obyektif penurunan nilai
termasuk sebagai berikut:
The carrying amount of the financial asset is reduced by the
impairment loss directly for financial assets, except for receivables
where the carrying amount is reduced through use of an allowance
account. Later recovery of amounts previously written off are credited
to have the allowance account. Changes in the carrying amount of an
allowance account are recognized in the statement of comprehensive
income.
The Company first assesses whether objective evidence of
impairment exists individually for financial assets that are individually
significant, or collectively for financial assets that are not individually
significant.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di
bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada
nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehan
dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti
objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan
yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk
aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau
pihak peminjam; atau
Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau
tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjaman akan
dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan
kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset
keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi
melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Pemulihan
kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan
dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat
akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi
For financial assets measured at amortized cost, the amount of the
impairment is the difference between the asset's carrying amount and
the present value of estimated future cash flows, discounted at the
original effective interest rate of financial assets.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang
diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan
selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari
estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan
menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset
keuangan.
For other financial assets. Objective evidence of impairment could
include the following:
For AFS equity investments are listed and not listed on the stock
exchange, or a significant reduction in the long-term fair value of an
equity investment below cost is considered as objective evidence of
impairment.
RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -
LANJUTAN
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED
Significant financial difficulty of the issuer or obligor; or
Breach of contract, such as a default or delinquency in interest or
principal payments, or
There is a possibility that the loan will enter bankruptcy or financial
reorganization.
15
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
Penurunan nilai aset keuangan - Lanjutan Impairment of financial assets - Continued
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED
Pengecualian pada instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode
berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan
dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang
terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui
laporan laba rugi komprehensif hingga nilai tercatat investasi
pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya
perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian
penurunan nilai dilakukan.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang
sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tidak
boleh dipulihkan melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar
setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan
komprehensif lainnya.
RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -
LANJUTAN
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya,
keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah
diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi
komprehensif dalam periode yang bersangkutan sebagai
penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan tersebut
belum ditentukan pengakuannya.
Individual assessment is performed over significant financial assets
that have objective evidence of impairment. Significant financial
assets not included in the group of financial assets with similar credit
risk characteristics and collectively assessed.
In evaluating the collective impairment, the company uses a statistical
model of historical trends or the probability of default, recovery time
and the amount of the loss, which is adjustable with management
judgment as to whether current economic conditions and credit such
that it could result in the actual loss amount will be greater or less than
the amount determined by the historical models. The rate of default,
loss rates and the expected time for recovery in future be regularly
compared against actual outcomes to ensure these estimates are still
inadequate.
Exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the
amount of the impairment decreases and the decrease can be related
objectively to an event occurring after the impairment was recognized,
the impairment loss previously recognized is reversed through profit or
loss to the carrying amount of the investment in impairment reversal
date does not exceed the amortized cost prior to the recognition of
impairment losses is done.
In the case of AFS equity securities, impairment losses previously
recognized in the income statement are not reversed through profit or
loss. Any increase in fair value after impairment are recognized
directly in other comprehensive income.
If an AFS financial asset is considered to decline in value, the
cumulative gain or loss previously recognized in equity are reclassified
to the income statement in the period in question as a reclassification
adjustment even though the financial asset has not been determined
confession.
Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif,
perusahaan menggunakan model statistik dari tren historis
atau probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali dan
jumlah kerugian yang terjadi, yang diseuaikan dengan
pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi
dan kredit terkini sedemikian rupa sehingga dapat
mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih
besar atau lebih kecil dari pada jumlah yang ditentukan oleh
model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan
waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan
diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk
memastikan estimasi tersebut masih memadai.
Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang
signifikan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai. Aset
keuangan yang tidak signifikan dimasukkan dalam kelompok
aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang
sejenis dan dilakukan penilaian secara kolektif.
16
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets
Nilai wajar aset keuangan Fair value of financial assets
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika
dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal
dari aset berakhir, atau perusahaan mentransfer aset
keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko
dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika
perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara
substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta
masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka perusahaan
mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer
dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus
dibayar. Jika perusahaan memiliki secara substansial seluruh
risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer,
Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga
mangakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang
diterima.
Company terminates the recognition of financial assets, if and only if,
the contractual rights to receive cash flows from the asset expire, or
transfer the company's financial assets and transferred substantially
all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If
the company does not transfer nor retain substantially all the risks and
rewards of ownership and continues to control the transferred asset,
the company recognizes its retained interest in the asset and an
associated liability for amounts which may be paid. If the company has
substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred
financial asset, the Company recognizes a financial asset and also
mangakui collateralised borrowing for the proceeds received.
Perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan
reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok aset
keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan
pinjaman yang diberikan dan piutang. Perusahaan hanya
dapat melakukan reklasifikasi atas aset keuangan dari
kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga
jatuh tempo (atau sebaliknya). Untuk aset keuangan dalam
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, reklasifikasi dalam
jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan maka sisa
investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus
direklasifikasi menjadi investasi dalam kelompok tersedia
untuk dijual (tainting rule). Apabila terdapat reklasifikasi dari
klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual,
maka aset keuangan tersebut akan dihitung nilai wajarnya dan
selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat harus dicatat pada
ekuitas.
Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan
suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara
pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi secara wajar (arm's length transaction).
RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -
LANJUTAN
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED
The company is not allowed to reclassify financial assets from or to a
group of financial assets at fair value through profit or loss and loans
and receivables. The company can only do the reclassification of
financial assets from the available-for-sale to held-to-maturity (or vice
versa). For financial assets classified as held to maturity, the amount
of the reclassification of more than an insignificant amount of the
remaining investments in held-to-maturity investments must be
reclassified as available for sale (tainting rule). If there is a
reclassification from held-to-maturity classification to the available for
sale, the asset will be calculated at fair value and the difference
between the fair value and the carrying amount should be recorded in
equity.
The fair value is the value that is used to exchange an asset or a
liability to settle between the parties, willing to trade fairly (arm's length
transaction).
17
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
Penghentian pengakuan aset keuangan - Lanjutan Derecognition of financial assets - Continued
Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut:
- -
- -
- -
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Financial Liabilities and Equity Instruments
Instrumen ekuitas Equity instruments
Fair value hierarchy has the following levels :
Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari
input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat
1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik
secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak
langsung (misalnya deviasi dari harga).
Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari
teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau
liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat
diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
Level 1 fair value measurements are derived from kuotasian
prices (not adjusted) in active markets for identical assets or
liabilities.
Pembelian kembali instrumen ekuitas milik Perusahaan diakui
dan dikurangi langsung ke ekuitas. Keuntungan atau kerugian
tidak diakui pada laba rugi atas pembelian, penjualan,
penerbitan atau pembatalan ekuitas milik Perusahaan.
RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -
LANJUTAN
Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari
harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk
aset atau liabilitas yang identik.
Repurchase of the Company's equity instruments is recognized and
deducted directly in equity. Gains or losses are not recognized in profit
or loss on the purchase, sale, issuance or cancellation of the
Company's equity.
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi Financial liabilities measured at amortized cost
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur
pada biaya perolehan diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya.
Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas
keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat
pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka
pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
At the time of initial recognition, financial liabilities are measured at
amortized cost, are recognized at fair value. The fair value less
transaction costs that are directly attributable to the issuance of these
financial liabilities. Measurement are subsequently measured at
amortized cost using the effective interest method, where interest
expense is recognized based on the effective rate of return, except for
short-term liabilities are not material where the recognition of interest.
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan
oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi
perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan
instrumen ekuitas.
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak
residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan
seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil
penerimaan bersih setelah dikurangi biaya emisi langsung.
Level 3 fair value measurements are derived from valuation
techniques that include inputs for the asset or liability that are not
based on observable market data (unobservable inputs).
Level 2 fair value measurements are derived from inputs other
than kuotasian prices included in Level 1 that are observable for
the asset or liability, either directly (ie prices) or indirectly (ie
deviation of the price).
Financial liabilities and equity instruments issued by the Company are
classified according to the substance of the contractual arrangements
entered into and the definitions of a financial liability and an equity
instrument.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest
in the assets of the Company after deducting all of its liabilities. Equity
instruments are recorded at the proceeds received, net of direct
issuance costs.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED
18
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities
- -
- -
e. Setara Kas e. Cash Equivalents
Saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk saling
melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui
tersebut; dan
Berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya
secara simultan.
It currently has a legally enforceable right to offset each other over
the recognized amounts, and
Intention to settle on a net basis or to realize the asset and settle
the liability simultaneously.
Setara kas meliputi Investasi yang jatuh tempo dalam waktu
tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak
dijaminkan.
Cash equivalents included all unrestricted invesments with maturities
of three months or less from the date of placement and are not used
as collateral.
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika
dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan,
dibatalkan atau kadaluarsa.
Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi)
dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama
jangka waktu pinjaman.
RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -
LANJUTAN
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi -
Lanjutan
Liabilitas keuangan Perusahaan meliputi utang bank, utang
usaha, biaya masih harus dibayar, utang lain-lain dan utang-
utang pihak berelasi.
The difference between the proceeds (net of transaction costs) and
the settlement or redemption of borrowings is recognized over the
term of the loan.
The Company's financial liabilities include bank loans, accounts
payable, accrued expenses, other payables and related party debt.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED
Financial liabilities measured at amortized cost - Continued
Metode suku bunga efektif adalah metode untuk menghitung
biaya perolehan diamortisasi dari liabilitas keuangan dan
mengalokasikan beban bunga selama periode yang relevan.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat
mendiskontokan estimasi pembayaran kas di masa datang
selama perkiraan umur liabilitas keuangan, atau, jika lebih
tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh
nilai tercatat bersih dari liabilitas keuangan pada saat
pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortized
cost of a financial liability and allocating interest expense over the
relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly
discounts estimated future cash payments through the expected life of
the financial liability, or, if more appropriate, a shorter period to the net
carrying amount of financial liabilities at initial recognition.
Company terminates recognition financial liabilities when, and only
when, the Company's obligations are discharged, canceled or expired.
Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Offsetting Financial Assets and Liabilities between Financial
Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan
nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika
dan hanya jika:
The Company's financial assets and liabilities are offset and the net
amount presented in the statement of financial position, if and only if:
19
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
f. f.
g. Persediaan g. Inventories
h. Aset Tetap h. Property, Plant and Equipment
Account receivable are stated at their nominal value, net of allowance
for impairment losses. Allowance for impairment losses is estimated
based on the policies as described in note 2d for impairment of
financial assets.
Piutang dinyatakan sebesar jumlah nominal setelah dikurangi
dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Nilai penyisihan
penurunan nilai diestimasi berdasarkan kebijakan yang
dijabarkan di catatan 2d untuk penurunan nilai aset keuangan.
Accounts Receivable and Allowance for Impairment Losses
Aset tetap setelah pengakuan awal, dipertanggungjawabkan
dengan menggunakan model biaya. Aset tetap dinyatakan
sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi
penyusutan. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian
bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi
kriteria pengakuan. Selanjutnya pada saat inspeksi yang
signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah
tercatat ("carrying amount") aset tetap sebagai suatu
penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya
pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria
pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada
saat terjadinya.
Inventories are stated at the lower of cost and net realizable value.
Cost is determined under "first in frist out (FIFO)" method.
Net realizable value is the estimate of the selling price in the ordinary
course of business, less the estimate costs of completion and selling
expenses.
Allowance for inventory obsolescence is determined on the basis of an
estimated amount to be realized through future usage or sales of
individual inventory items.
The Company adopted SFAS No.16 (Revised 2011), "Property, Plant
and Equipment", which replaces SFAS No.16 (Revised 2007),
"Property, Plant and Equipment", which have an impact on the
recognition of the assets, the determination of the carrying amounts
and the depreciation charges and impairment losses to be recognized
in relation to assets.
Property, plant and equipment after initial recognition, accounted for
using the cost model. Property, plant and equipment are stated at cost
less accumulated depreciation. Such cost includes the cost of
replacing part of the plant and equipment when that cost is incurred, if
the recognition criteria. Furthermore, during the major inspection
done, the cost of inspection is recognized in the carrying amount
("carrying amount") of property, plant and equipment as a replacement
if the recognition criteria. All costs of maintenance and repairs that do
not meet the recognition criteria are recognized in statement of
comprehensive income as incurred.
Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam
kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian
dan biaya penjualan.
Piutang dan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -
LANJUTAN
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang terendah antara
biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan
ditentukan dengan metode "masuk pertama, keluar pertama".
Penyisihan persediaan barang usang ditentukan berdasarkan
estimasi jumlah yang mungkin direalisasi melalui penggunaan
atau penjualan dimasa depan dari masing-masing jenis
persediaan.
Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), "Aset
Tetap', yang menggantikan PSAK No. 16 (Revisi 2007), "Aset
Tetap", yang berdampak pada pengakuan aset, penentuan
jumlah tercatat dan biaya penyusutan dan kerugian atas
penurunan nilai harus diakui dalam kaitannya dengan aset
tersebut.
20
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
h. Aset Tetap - Lanjutan h. Property, Plant and Equipment - Continued
1. Pemilikan Langsung 1. Direct Acquisition
Bangunan Building
Kendaraan Vehicles
Peralatan dan Perabotan Kantor Office Equipment
Tahun/Year
20
4-8
Aset tetap tertentu yang digunakan dalam kegiatan usaha
telah dinilai kembali berdasarkan hasil penilaian yang
dilakukan oleh penilai independen pada tanggal 1 November
2000 sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
Harga perolehan mencakup pengeluaran untuk perbaikan,
penggantian, pemugaran, peningkatan daya guna Aset tetap
yang jumlahnya signifikan, serta selisih kurs tertentu atas
kewajiban yang timbul untuk perolehan Aset tetap.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan
dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya
diperoleh akan dipindahkan ke akun aset tetap yang
bersangkutan pada saat telah dan siap untuk digunakan.
Penyusutan Aset tetap dihitung dengan metode garis lurus
berdasarkan taksiran masa manfaat Aset yang bersangkutan
sebagai berikut:
Specific property, plant and equipment used in operation have been
revaluated base on valuation by independent appraisal on November
1, 2000 in accordance with government regulation. Cost of property,
plant and equipment include cost of repairment, replacement, and
overhaul, resulting increase in capacity with significant amount, and
exchange rate on liabilities for aquisition of property, plant and
equipment.
Construction in progress is stated at cost and is presented as part
of the property, plant and equipment. The accumulated cost of
acquired will be transferred to the appropriate property, plant and
equipment account at the time was and ready for use.
RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -
LANJUTAN
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED
Aset tetap yang tidak digunakan dinyatakan sebesar jumlah
terendah antara jumlah tercatat atau nilai wajar setelah
dikurangi biaya penjualan aset tersebut dan disajikan pada
aset lain-lain dalam laporan posisi keuangan, kecuali untuk
aset yang diharapkan akan dijual dalam masa satu tahun
disajikan sebagai aset lainnya.
Property, plant and equipment that are not used are stated at the
lower of the carrying amount or fair value less cost of sale of such
assets and are presented in other assets in the statement of
financial position, except for assets that are expected to be sold
within one year are presented as other assets.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan normal dibebankan dalam
perhitungan laba/(rugi) tahun berjalan. Biaya pemugaran,
perluasan, renovasi, dan lain-lain yang menambah masa
manfaat dan kemampuan ekonomis aset dikapitalisasi. Aset
tetap yang lama tidak dimanfaatkan atau dijual, dikeluarkan
dan dihapuskan dalam pembukuan, dan laba / (rugi) yang
timbul dibebankan / (dikreditkan) dalam perhitungan laba/(rugi)
tahun berjalan.
Depreciation of property, plant and equipment is calculated using
straight line methode over their expected useful lives as follow:
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan
metode penyusutan di-review dan jika sesuai keadaan
disesuaikan secara prospektif.
At the end of each financial year, residual values, useful lives and
methods of depreciation are reviewed and if appropriate
circumstances prospectively is adjustable.
The cost of maintenance and repairs is charged to current
operations as incurred; significant renewals and improvement are
capitalized. When assets are retired or otherwise disposed, their
carrying values and related accumulated depreciation are
removed from the accounts and any resulting gain or losses is
reflected in the current operations.
4-8
21
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
h. Aset Tetap - Lanjutan h. Property, Plant and Equipment - Continued
2. Aset dalam Pembangunan 2. Construction in Progress
i. Penurunan Nilai Aset i. Impairment of Assets
j. Beban Pinjaman j. Borrowing Costs
k. Pengakuan Pendapatan dan Beban k. Revenue and Expense Recognition
RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -
LANJUTAN
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED
Aset dalam pembangunan meliputi bangunan dan prasarana
lainnya, yang dinyatakan berdasarkan biaya pembangunan,
biaya pegawai langsung, biaya tidak langsung dan biaya-biaya
pinjaman uang digunakan selama masa pembangunan.
Akumulasi biaya Aset dalam pembangunan akan
direklasifikasi ke Aset tetap yang bersangkutan pada saat
pembangunan selesai dan Aset tersebut siap untuk
digunakan.
Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai Aset apabila
taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dari suatu Aset
lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada setiap tanggal neraca,
Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan
apakah terdapat indikasi pemulihan penurunan nilai.
Pemulihan penurunan nilai diakui sebagai laba pada periode
terjadinya pemulihan.
Pendapatan dari transaksi penjualan diakui pada saat barang
diserahkan dan pendapatan dari transaksi penjualan jasa
diakui pada saat jasa dilaksanakan sesuai prestasi. Beban
diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Construction in progress including buildings and infrastuctures are
stated at cost including direct labor, indirect labor, and borrowing cost
during construction. Accumulated cost in construction in progress is
transferred to respective property, plant and equipment account, when
the assets completed and ready to use.
The Company recorded loss from impairment of assets when
estimated recoverable amount is lower than its carrying amount. On
the balance sheet date, Company evaluate if there is indication of
recovery in impairment of assets. The recovery of impairment assets
is recorded as income at the period incurred.
Borrowing costs in financing of acqusition or installation of assets are
capitalized. Borrowing costs include interest expenses, foreign
exchanges, and other borrowing cost. Borrowing costs is capitalized
until assets completed and ready for use.
The Company adopted SFAS No. 23 (Revised 2010), "Revenue".
SFAS No. 23 (Revised 2010) This identifies the fulfillment of criteria
for the recognition of revenue, so that revenue can be recognized, and
prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain
transactions and events, as well as practical guidance on the
application of criteria on revenue confession.
Revenue from sales transactions are recognized when goods are
delivered and the revenue from the sale of services is recognized
when services are performed in accordance achievement. Expenses
are recognized when incurred (accrual basis)
Beban atas pinjaman yang digunakan untuk membiayai
pembangunan atau pemasangan Aset dalam pembangunan
dikapitalisasi. Beban keuangan ini mencakup beban bunga,
selisih kurs, dan biaya pinjaman lainnya. Kapitalisasi biaya-
biaya pinjaman ini dihentikan pada saat pembangunan Aset
selesai dan siap untuk digunakan.
Perusahaan menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010),
"Pendapatan". PSAK No. 23 (Revisi 2010) ini mengidentifikasi
terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga
pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi
atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian
tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan
kriteria mengenai pangakuan pendapatan.
22
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
l. Imbalan Kerja l. Employee Benefits
Imbalan Kerja Jangka Pendek Short-term Employee Benefits
Imbalan Pascakerja Post-employment Benefits
Pesangon Termination Benefits
- -
RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -
LANJUTAN
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED
Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah
memberikan jasanya dalam suatu periode akuntansi, sebesar
jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek
yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa
Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji,
bonus dan insentif.
Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uang
penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-
Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (”UU 13/2003”).
Grup mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada
tanggal yang lebih awal di antara:
When the Group can no longer withdraw the offer of those
benefits; and
The Group account not only for its legal obligation under the formal
terms of a defined benefit plan, but also for any constructive obligation
that arises from the entity’s informal practices.
Biaya jasa kini, setiap biaya jasa lalu dan keuntungan atau
kerugian atas penyelesaian, dan bunga neto atas liabilitas
(aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi.
Current service cost, any past service cost and gain or loss on
settlement and net interest on the net defined benefit liabilities
(assets) are recognized in profit and loss.
Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto
yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil
atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas
aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.
The remeasurement of the net defined benefit liability (assets)
comprise actuarial gain and losses, return on plan assets, and any
change in effect of the asset ceiling recognized in other
comprehensive income.
Grup mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar
nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan
dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris
independen dengan menggunakan metode Projected Unit
Credit. Nilai kini kewajiban imbalan imbalan pasti ditentukan
dengan mendiskontokan imbalan tersebut.
Ketika Grup tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan
tersebut; dan
Grup mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan
persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi juga
kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik informal entitas.
Shor-term employee benefits are recognized when an employee has
rendered service during accounting period, at the undiscounted
amount of short-term employee benefits expected to be paid in
exchange for that service.
Short term employee benefits include such as wages, salaries, bonus
and incentive.
Post-employment benefits such as retirement, severance and service
payments are calculated based on Labor Law No. 13/2003 (“Law
13/2003”).
The Group recognizes the amount of the net defined benefit liability at
the present value of the defined benefit obligation at the end of the
reporting period less the fair value of plan assets which calculated by
independent actuaries using the Projected Unit Credit
method. Present value benefit obligation determine by discounting the
benefit.
The Group recognizes a liability and expense for termination benefits
at the earlier of the following dates:
23
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. 2.
l. Imbalan Kerja lanjutan l. Employee Benefits Continued
- -
m. Laba per saham m. Earnings per Shares
n. Penggunaan Estimasi n. Used of Estimation
o. Perpajakan o. Taxation
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUEDRINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -
LANJUTAN
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat Aset dan
kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai
pajak tangguhan dengan metode kewajiban. Pajak tangguhan
diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
Generally accepted accounting principles requires management to
make estimations and assumptions that affect the reported amounts of
assets and liabilities and disclosures of contingent assets and
liabilities at the date of financial statements and the reported amounts
of revenues and expenses during the reporting period. Actual results
could differ from estimations.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat ketetapan
pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat
keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
When the Group recognizes costs for a restructuring that is within
the scope of PSAK No. 57 and involves payment of termination
benefits.
Grup mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan
mengukur dan mengakui perubahan selanjutnya, sesuai
dengan sifat imbalan kerja.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai Aset
pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah
laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk
dikompensasi.
Deferred tax is applied using the liabilities method, for all temporary
differences arising between tax basis of assets and liabilities and their
carrying values for financial reporting purposes. Currently enacted tax
rate are used to determine deferred tax.
To the extend that it is probable, deferred tax assets are the carry
forward tax losses, which is recognized and compensated to the future
taxable profit.
Laba/(rugi) dari usaha dan laba/(rugi) bersih per saham
dihitung dengan membagi masing-masing laba/(rugi) dari
usaha dan laba/(rugi) bersih dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham yang beredar.
Ketika Group mengakui biaya untuk restrukturisasi yang
berada dalam ruang lingkup PSAK No. 57 dan melibatkan
pembayaran pesangon.
Income/(loss) from operations and net income/(loss) per share are
computed by dividing income/(loss) from operations and net
income/(loss), respectively, by the weighted average number of
outstanding shares.
The Group measures termination benefits on initial recognition, and
measures and recognizes subsequent changes, in accordance with
the nature of the employee benefits.
Dalam penyusunan laporan keuangan, sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum, mengharuskan manajemen
membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah
Aset dan kewajiban dan pengungkapan Aset dan kewajiban
kontinjen pada tanggal laporan keuangan serta jumlah
pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang
sebenarnya mungkin berbeda dari hasil jumlah yang
diestimasi.
Adjustment to taxation are recorded when an assessment is received
or when the result of the appeal is determined.
24
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. 3.
Pertimbangan Manajemen Management Judgment
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Assets and Financial Liabilities
Sumber Estimasi Ketidakpastian Source Of Estimation Uncertainty
Pertimbangan dan estimasi yang digunakan dalam
mempersiapkan laporan keuangan ditelaah secara berkala
berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lainnya,
termasuk ekspektasi dari kejadian-kejadian dimasa depan
yang mungkin terjadi, Namun, hasil aktual dapat berbeda
dengan jumlah yang diestimasi. Ketidakpastian atas asumsi
serta estimasi tersebut dapat menimbulkan hasil yang
memerlukan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat
aset atau liabilitas yang terpengaruh dimasa depan.
Judgments and estimates used in preparing the financial statements
are reviewed periodically based on historical experience and other
factors, including expectations of future events that may occur,
however, actual results may differ from these estimates. Uncertainty
on assumptions and estimates may lead to outcomes that require a
material adjustment to the carrying amount of the asset or liability
affected in the future
PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI
KETIDAKPASTIAN
MANAGEMENT JUDGMENTS AND SOURCES OF UNCERTAINTY
ESTIMATES
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama
estimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan, yang memiliki
risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian yang
material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilita dalam
periode pelaporan berikutnya diungkapkan dibawah ini.
Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada acuan
yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Situasi
saat ini dan asumsi mengenai perkembangan dimasa depan
mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi lain
yang berada diliar kendali perusahaan. perubahan tersebut
dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and the main sources of
estimation uncertainty at the reporting date, that have a significant risk
of resulting in a material adjustment to the carrying amounts of assets
and liabilita in the next reporting period is disclosed below. The
Company bases its estimates on assumptions and references
available at the time the financial statements are prepared. The
current situation and assumptions regarding future developments may
change due to changes in market or other circumstances which are
diliar control of the company. The changes are reflected in the related
assumptions as incurred.
The Company establishes the classification of certain assets and
liabilities as financial assets and financial liabilities by considering if
the definitions established SFAS N0. 55 (Revised 2011) are met.
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi, manajemen
membuat berbagai pertimbangan yang secara signifikan dapat
mempengaruhi jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan pertimbangan yang memiliki dampak signifikan
terhadap laporan keuangan tersebut adalah :
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas
tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan
dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan
PSAK N0. 55 (Revisi 2011) dipenuhi.
The preparation of financial statements requires management to make
judgments, estimates and assumptions that affect the amounts of
revenues, expenses, assets and liabilities are reported as well as the
disclosure of contingent liabilities, at the end of each financial
reporting period.
In the process of applying the accounting policies, management
makes various judgments that could significantly affect the amounts
recognized in the financial statements consideration has a significant
impact on the financial statements are:
Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen
untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang akan
mempengaruhi jumlah-jumlah pendapatan, beban, aset dan
liabilitas yang dilaporkan serta pengungkapan atas liabilitas
kontijensi, pada tiap-tiap akhir periode laporan keuangan.
25
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. 3.
Instrumen Keuangan Financial Instruments
Imbalan Pasca Kerja Post Employment Benefit
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset tetap Estimated useful lives of property, plant and equipment
The Company recorded certain financial assets and liabilities on the
terms of fair value on initial recognition, which requires the use of
accounting estimates. While significant components of fair value
measurements determined using verifiable objective evidence, the
amount of change in fair value may differ when companies use
different valuation methodologies. Changes in the fair value of
financial assets and liabilities that can directly affect the profit or loss
of the Company.
PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI
KETIDAKPASTIAN - LANJUTAN
The present value of post employment benefit depends on several
factors which are determined by actuarial basis based on several
assumptions. Assumptions used to determine post-employment
benefits liabilities covered discount rate and salary increament rate.
The changes of these assumption might affect carrying value of post
employment benefit.
Masa manfaat setiap aset Perusahaan ditentukan berdasarkan
kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut.
Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal
dan pengalaman atas aset sejenis. Masa Manfaat setiap aset
direview secara periodik dan disesuaikan apabila perkiraan
berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan,
keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan
lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan
bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi
secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode
pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor
yang disebutkan diatas.
The useful life of each asset is determined based on the Company's
expected utility of the use of the asset. These estimates are
determined based on internal technical evaluation and experience on
similar assets. Benefit Period of each asset are reviewed periodically
and adjusted if estimates differ from previous estimates due to wear
and tear, technical obsolescence and commercial, legal or other
limitations on the use of the asset. But there is a possibility that the
future results of operations may be affected significantly by changes in
the amount and period of recording costs resulting from changes in
the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi
jumlah biaya peyusutan yang diakui dan penurunan nilai
tercatat aset tetap.
The changes useful lives of property, plant and equipment may affect
the amount recognized peyusutan costs and decrease the carrying
value of property, plant and equipment.
Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu
berdasarakan nilai wajar pada pengakuan awal, yang
mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara
komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan
menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, jumlah
perubahan nilai wajar dapat berbeda bila perusahaan
menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan
nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat
mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan.
MANAGEMENT JUDGMENTS AND SOURCES OF UNCERTAINTY
ESTIMATES - CONTINUED
Nilai kini liabilitas pascakerja tergantung pada beberapa faktor
yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan
beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan
liabilitas imbalan pasca kerja pensiun neto mencakup tingkat
diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Perubahan asumsi ini akan
mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja.
26
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS
Saldo kas dan setara kas terdiri dari : Cash and cash equivalents consist of:
2015 2014
Rp. Rp.
Kas 239,008,969 2,394,789,079 Cash
Bank : Bank :
PT Bank Central Asia Tbk 1,667,843,354 816,432,829 PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri 2,351,259,501 828,406,146 PT Bank Mandiri
PT Bank DBS Indonesia 5,744,000 8,616,000 PT Bank DBS Indonesia
PT Bank OCBC NISP Tbk 30,776,763 31,436,477 PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank UOB Indonesia 33,095,864 477,898 PT Bank UOB Indonesia
PT Bank CIMB Niaga Tbk 18,509,012 33,106,911 PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Permata Syariah 988,040 53,320 PT Bank Permata Syariah
PT Bank Negara Indonesia Tbk 27,664,509 1,475,000 PT Bank Negara Indonesia Tbk
PT Bank Panin Indonesia Tbk 73,548,815 10,884,331 PT Bank Panin Indonesia Tbk
PT Bank QNB Indonesia Tbk 4,432,169 61,011,523 PT Bank QNB Indonesia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 66,291,157 - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
PT Bank Commonwealth - - PT Bank Commonwealth
PT Bank Syariah Mandiri 1,234,111 1,946,748 PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Permata Tbk - 47,300,661 PT Bank Permata Tbk
PT Bank Index - 142,010,936 PT Bank Index
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Central Asia Tbk 828,727,590 74,935,077 PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank UOB Indonesia 4,982,892 81,385,217 PT Bank UOB Indonesia
PT Bank Permata, Tbk - 5,511,791 PT Bank Permata, Tbk
PT Bank Panin Indonesia 109,615,898 - PT Bank Panin Indonesia
PT Bank QNB Kesawan Tbk 126,146,170 213,185,275 PT Bank QNB Kesawan Tbk
Dolar Singapura Dolar Singapura
PT Bank Mandiri (Persero)Tbk 5,787,916 391,270,549 PT Bank Mandiri (Persero)Tbk
PT Bank UOB Indonesia 230,215,065 395,410,341 PT Bank UOB Indonesia
PT Bank Permata Tbk - 7,952,449 PT Bank Permata Tbk
Euro Euro
PT Bank Permata Tbk - 535,040,393 PT Bank Permata Tbk
Investasi Jangka Pendek Investasi Jangka Pendek
5,000,000,000 35,000,000,000 PT Bank Mandiri (Persero)Tbk
Surat - Surat Berharga Lainnya - 17,044,514,830 Other Securities
75,000,000 - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
Jumlah kas dan setara kas 10,900,871,794 58,127,153,781 Total cash and cash equivalents
PT Bank Mandiri (Persero)Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
27
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5. PIUTANG USAHA 5. ACCOUNT RECEIVABLES
Saldo piutang usaha terdiri dari : Account Receivable consists of :
2015 2014
Rp. Rp.
Pihak Berelasi Related parties
2,329,902 1,894,417,593 - Ringit Malaysia Arita System Sdn.Bhs
18,358,920 - Unimech Engineering (kl) Sdn Bhd
20,688,821 1,894,417,593 Total other receivable of related parties
Rupiah Rupiah
- Piutang Usaha - Account Receivable
- Jawa 34,674,276,650 51,928,504,171 - Java
- Sumatera 11,411,798,935 11,772,520,016 - Sumatran
- Kalimantan 12,237,631,380 10,510,995,492 - Kalimantan
- Lain-lain 1,615,707,377 1,089,058,215 - Other
Jumlah Pihak ke tiga 59,939,414,342 75,301,077,894 Total third parties
(1,594,263,980) (845,259,738) Allowance for impairment losses
58,345,150,361 74,455,818,156
Jumlah 58,365,839,183 76,350,235,749 Total
Age analysys if trade receivables as follows
2015 2014
Rp. Rp.
Belum Jatuh Tempo 15,739,527,080 19,541,204,170 Not yet due
Telah Jatuh Tempo Has matured
1-30 hari 18,077,971,104 23,860,015,522 1-30 days
31-60 hari 19,043,328,765 24,999,638,719 31-60 days
61-90 hari 4,766,828,201 5,969,665,916 61-90 days
Lebih dari 90 hari 2,332,448,013 2,824,971,160 More than 90 days
Jumlah Piutang Usaha 59,960,103,163 77,195,495,487 Total trade receivables
(1,594,263,980) (845,259,738) Allowance for impairment losses
Jumlah Piutang usaha bersih 58,365,839,183 76,350,235,749 Total trade receivables-net
2015 2014
Rp. Rp.
Saldo awal tahun (845,259,738) (1,627,025,603) Beginning Balancing
Penyisihan selama tahun berjalan (1,594,263,980) (845,259,738) Doubtfull as a years
Penghapusan selama tahun berjalan 845,259,738 1,627,025,603 Written off for the year
Saldo akhir tahun (1,594,263,980) (845,259,738) Final Balancing
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Jumlah Piutang Lainnya pihak Berelasi
- Unimech Engineering (kl) Sdn Bhd
- Ringgit Malaysia Arita System
Analisis Umur Piutang Usaha adalah
Allowance for impairmen losses movement are as follows: Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai usaha adalah sebagai
berikut:
28
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5. PIUTANG USAHA - LANJUTAN 5. ACCOUNT RECEIVABLES - CONTINUED
6. PIUTANG LAIN-LAIN 6. OTHER RECEIVABLES
2015 2014
Rp. Rp.
a. Pihak Berelasi: Related parties:
PT Arita Global 17,500,000 17,500,000 PT Arita Global
PT. Arita Prima Kalbar - PT. Arita Prima Kalbar
b. Pihak ketiga : Third parties :
Rupiah Rupiahs
PT Ragam Teknik ("RT") 1,153,662 1,153,662 PT Ragam Teknik ("RT")
PT. Arita Prima Teknindo ("APT") 37,681,483 37,681,483 PT. Arita Prima Teknindo ("APT")
PT. Arita Prima Gemilang ("APG") 59,482,097 59,482,097 PT. Arita Prima Gemilang ("APG")
Piutang Karyawan 1,084,245,155 1,459,269,404 Employee receivable
Jumlah piutang lain-lain 1,200,062,397 1,575,086,646 Total other receivables
Dikurangi : Less :
Cadangan kerugian penurunan nilai - - Allowance for impairment losses
Jumlah piutang lain-lain, bersih 1,200,062,397 1,575,086,646 Total other receivables, net
7. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 7.
Kewajiban jangka pendek-Utang Usaha Short-term liabilities - Account payables
1,701,848,654 1,344,655,287 0.59%
1,328,408,687 3,956,248,072 1.74%
- - Hebel Arita Valve Industries Co.Ltd
- 41,296,819 0.02%
- 3,087,480 0.00%
3,030,257,341 5,345,287,658 2.35% Total
2015 2014
0.85%
Jumlah
Arita Valve Mfg. (M) Sdn.Bhd.
Arita Valve Mfg. (Tianjian) Co.Ltd.
Mengacu kepada kebijakan manajemen yang tidak melakukan
penyisihan piutang ragu-ragu per 31 Desember 2015 karena
menerbitkan kebijakan apabila akun Piutang Usaha kurang atau
sama dengan 75 hari terdapat permintaan dari konsumen tersebut
akan ditolak oleh perusahaan sesuai dengan kebijakan internal
perusahaan nomor : 044/SK-DIR/API/I/2015 tanggal 30 Januari
2015 .
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap masing-masing akun
piutang lain-lain pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan
bahwa seluruh piutang lain-lain tersebut dapat tertagih sehingga
tidak membentuk penyisihan penurunan nilai atas piutang lain-
Hebel Arita Valve Industries Co.Ltd
Jumlah/ Total
Persentase (%)
Terhadap Total
Liabilitas
Persentase (%)
Terhadap Total
Liabilitas
-
0.66%
Referring to the management policies that are not doing allowance for
doubtful accounts per December 31, 2015 due to issue a policy if
Accounts Receivable less than or equal to 75 days of a demand from
consumers will be denied by the company in accordance with the
firm's internal policy number: 044 / SK-DIR / API / I / 2015 dated
January 30, 2015.
On December 31, 2015 and 2014, trade receivables are not used as
collateral for loans obtained by the Company and Subsidiaries.
Based on the results of the individual account other receivables at end-
end, management believes that a whole receivables are collectible so
doubtful that do not provide an allowance for impairment losses for
other receivables.
CONSIST AND TRANSACTION WITH RELATED PARTIES
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutang usaha tidak
dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh
Perusahaan dan Entitas Anak.
Arita System -
1.51%
Unimech Engineering (M) Sdn. Bhd
-
Jumlah/ Total
Arita Valve Mfg. (M) Sdn.Bhd.
Arita System Sdn. Bhd
Unimech Engineering (M) Sdn. Bhd
Arita Valve Mfg. (Tianjian) Co.Ltd.
29
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. 7.
Kewajiban jangka panjang-Utang lain-lain Long-term liabilities - other payables
4,022,422,786 4,500,998,893 1.98%PT Arita Global
4,022,422,786 4,500,998,893 1.98% Total
Net sales
19,341,986 971,047,779 0.40%Arita System Sdn.Bhd.
Unimech Engineering (M) Sdn.Bhd 16,689,927
36,031,912 971,047,779 0.40%
Pembelian Neto
1,033,834,765 1,901,029,537 0.84%
5,196,282,787 6,419,531,359 2.82%
Hebel Arita Valve Industries Co.., Ltd 257,218,668 0.11%
19,719,949 5,980,607 0.00%
6,249,837,501 8,583,760,171 3.77% Total
Pinjaman Unimech Group Berhad
Pinjaman Arita Engineering Sdn.Ltd
Pinjaman Arita Global
Pembelian Arita System Sdn.Bhd
Low Yew Lean Director and member of ShareholderDirektur dan salah satu Pemegang Saham
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan sesuai dengan
syarat dan ketentuan yang disepakati kedua belah pihak yang
mungkin tidak sama dengan transaksi yang dilakukan dengan
pihak-pihak tidak berelasi.
0.02%
Arita Valve Mfg.
Pihak Berelasi/
Related Parties Sifat Hubungan/ Character of Related
Entitas Induk (langsung)
2.63%
Arita
Arita Valve Entitas sepengendali
Entitas sepengendali
Hebel Arita Entitas sepengendali
Unimech Entitas sepengendali
Hebel Arita
Entitas Induk (langsung)
Low Yew Lean
Unimech
Transactions with related parties are carried out in accordance with
the terms and conditions agreed by both parties that may not be the
same as the transactions carried out with unrelated parties.
Arita Global
CONSIST AND TRANSACTION WITH RELATED PARTIES -
CONTINUED
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI -
LANJUTAN
2015 2014
Jumlah/ Total
Persentase (%)
Terhadap Total
Liabilitas Jumlah/ Total
Persentase (%)
Terhadap Total
Liabilitas
0.52%
Net Purchase
0.01%
Penjualan Neto
Arita System Sdn.Bhd.
Ikhtisar sifat hubungan dan Jenis transaksi antara Perusahaan
dengan pihak-pihak berelasi tersebut adalah sebagai berikut
PT Arita Global 2.00%
Jumlah
0.01%
0.01%
2.00%
Overview of the relationship and the type of transactions between the
Company and related parties are as follows:
Arita Valve
Unimech Group Entitas Induk (tidak langsung)
Arita Valve
Pembelian Barang Dagangan
Pembelian Barang Dagangan
Pembelian Barang Dagangan
Jenis Transaksi/ Kind of Transaction
Arita System Sdn.Bhd.
Pembelian Barang Dagangan Arita Valve
Arita Valve
Hebel Arita
Unimech
Jumlah 3.17%
Unimech Engineering (M) Sdn.Bhd
Arita Valve Mfg (M) Sdn.Bhd.
Arita Valve (Tianjin) Co.Ltd.
Entitas sepengendali
30
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES
2015 2014
Rp. Rp.
117,217,689,716 96,903,703,089 Valve
20,223,939,401 14,807,340,701 Fitting
20,140,974,787 15,668,579,728 Instrumen
2,210,309,715 1,532,951,782 Other
Jumlah 159,792,913,619 128,912,575,300 Total
9. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 9. ADVANCE AND PREPAID EXPENSES
Uang Muka 2015 2014 Advance
Rp. Rp.
Uang Muka Pembelian Barang Dagangan 14,976,818,600 11,372,860,216
7,575,454,558 2,976,572,732
- 483,968,456
Sub Total 22,552,273,158 14,833,401,404 Sub Total
Biaya Sewa 1,671,717,358 2,009,716,740 Rental Expense
Biaya Asuransi 220,182,011 323,922,398 Insurance Expense
Biaya Iklan - 16,180,250 Promotion Expense
Biaya Maintenance - 165,489,730 Maintenance Expense
Beban dibayar dimuka 18,000,000 - Prepaid Expense
Uang Muka Jaminan 600,000 - Guaranted Advance
Jaminan Sewa Rumah 12,000,000 - Guarantes of House Rental
Biaya Lain-lain 2,400,843,570 1,685,576,362 Others Expense
Sub Total 4,323,342,939 4,200,885,480 Sub Total
Jumlah 26,875,616,097 19,034,286,884 TotalJumlah
10. ASET TETAP 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
31 Desember 2014
Harga Perolehan : Acquisition Cost
Pemilikan Langsung Direct Owners
Tanah 109,345,261,346 8,655,836,818 - 118,001,098,164 Land
Bangunan 30,425,118,589 5,594,030,678 - 36,019,149,267 Building
Kendaraan 8,229,966,984 2,987,155,045 - 11,217,122,029 Vehicles
12,256,777,481 711,600,362 - 12,968,377,843
Sub Jumlah 160,257,124,399 17,948,622,903 - 178,205,747,302 Subtotal
Instrumen
Penambahan/
Addition
Pengurangan/
Decrease
Reklasifikasi/
Reclacification
Saldo Akhir/ Final
Balance
31 Desember 2015
Peralatan dan
Perlengkapan
Lain-Lain
Per 31 Desember 2015
Uang Muka Pembelian Bangunan
Fitting
Saldo Awal/ Beginning
Balance,
Uang Muka Pembelian Kendaraan dan
Office
Equipment and
Advance Purchase Building
Advance Purchase Merchandise
Advances for Purchase of Vehicles
Valve
-
31
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP - LANJUTAN 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT - CONTINUED
31 Desember 2014
Aset Sewa Pembiayaan Leased Asset
Kendaraan 8,075,431,353 718,456,818 5,276,076,897 Vehicles
Sub Jumlah 8,075,431,353 718,456,818 - 5,276,076,897 Subtotal
168,332,555,752 18,667,079,721 - 183,481,824,199
Akumulasi Penyusutan : Depreciation Accumulation
Pemilikan Langsung: Direct owners:
3,837,523,657 1,678,868,289 5,516,391,946 Building
3,232,549,339 1,859,675,465 5,092,224,804 Vehicles
4,971,162,297 2,617,073,143 7,588,235,440
12,041,235,293 6,155,616,898 18,196,852,191 Subtotal
Aset Sewa Pembiayaan Leased Asset
1,445,893,531 836,814,007 1,696,686,490 Vehicles
1,445,893,531 836,814,007 1,696,686,490 Subtotal
13,487,128,824 6,992,430,905 19,893,538,681
Nilai Buku 154,845,426,928 163,588,285,518 Book value
31 December 2013
Harga Perolehan : Acquisition Cost
Pemilikan Langsung: Direct Owners
39,195,137,330 70,150,124,016 - 109,345,261,346 Land
36,558,192,355 2,775,613,349 - 30,425,118,589 Building
6,931,423,591 1,298,543,393 - 8,229,966,984 Vehicles
6,349,725,606 5,932,063,450 - 12,256,777,481
89,034,478,882 80,156,344,207 - 160,257,124,399 Subtotal
Aset Sewa Pembiayaan Leased Asset
3,190,592,212 4,884,839,141 - 8,075,431,353 Leased Asset
3,190,592,212 4,884,839,141 - 8,075,431,353 Subtotal
586,021,048
Sub Jumlah
Saldo Awal/ Beginning
Balance,
3,517,811,274
85,041,183,348
Bangunan
Kendaraan
Peralatan dan
Office
Equipment and
-
Pengurangan/
Decrease
Reklasifikasi/
Reclacification
Saldo Akhir/ Final
Balance
31 Desember 2015
Tanah
Penambahan/
Addition
Per 31 Desember 2015
Saldo Awal/ Beginning
Balance,
Per 31 Desember 2014
Bangunan 8,908,687,115
Kendaraan -
25,011,575
Jumlah Harga
Jumlah
Sub Jumlah
Kendaraan
-
-
Penambahan/
Addition
depreciation
the amount of
Pengurangan/
Decrease
Reklasifikasi/
Reclacification
Saldo Akhir/ Final
Balancing, 31
December 2014
Sub Jumlah 8,933,698,690
Kendaraan
Sub Jumlah
Peralatan dan
Perlengkapan
3,517,811,274
Office tools
32
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP - LANJUTAN 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT - CONTINUED
31 December 2013
Aset dalam Pengerjaan Assets in Progress
Bangunan 2,301,355,022 - - - Building
Sub Jumlah 2,301,355,022 - - Subtotal
Jumlah Harga Perolehan 94,526,426,116 85,041,183,348 168,332,555,752 168,332,555,752
Akumulasi Penyusutan : Depreciation Accumulation
Pemilik Langsung: Direct owners:
2,296,198,540 1,541,325,117 3,837,523,657 Building
2,172,275,081 1,060,274,258 3,232,549,339 Vehicles
2,707,634,504 2,263,527,793 4,971,162,297
7,176,108,125 4,865,127,168 12,041,235,293 Subtotal
Aset Sewa Pembiayaan Leased Asset
600,137,417 845,756,114 1,445,893,531 Vehicles
600,137,417 845,756,114 1,445,893,531 Subtotal
7,776,245,542 5,710,883,282 13,487,128,824
Nilai Buku 86,750,180,574 154,845,426,928 Book value
2015 2014
Rp. Rp.
2,798,776,645 2,314,405,702 Sales Expenses
Beban umum dan administrasi 4,193,654,259 3,396,477,580 Administration and General Expense
Jumlah 6,992,430,905 5,710,883,282 Total
Per 31 Desember 2014
Saldo Awal/ Beginning
Balance, Penambahan/
Addition
Pengurangan/
Decrease
Reklasifikasi/
Reclacification
Sub Jumlah
Peralatan dan
Perlengkapan
Kendaraan
Sub Jumlah
Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian dialokasikan sebagai berikut:
11,235,053,712
Laba / rugi penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari
"Penghasilan Lain-lain" dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.
the amount of
2,301,355,022
2,301,355,022
Hak atas tanah Perusahaan adalah dalam bentuk Hak Guna
Bangunan ("HGB") dengan sisa umur hak yang berakhir antara
tahun 2022 sampai dengan tahun 2032. Manajemen berpendapat
bahwa hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang
pada saat jatuh tempo.
Bangunan
Beban Penjualan
Pada tanggal 31 Desember 2015, tanah dan bangunan dijadikan
jaminan untuk pinjaman, yang diperoleh Perusahaan . Disamping
itu, kendaraan tertentu yang diperoleh melalui fasilitas utang bank
jangka panjang, utang sewa pembiayaan, dan utang pembiayaan
konsumen dijadikan jaminan untuk masing-masing fasilitas yang
terkait.
Kendaraan
Saldo Akhir/ Final
Balancing, 31
December 2014
Depreciation is charged to the consolidated statement of
comprehensive income is allocated as follows:
On December 31, 2015, land and buildings are pledged as collateral for
loans obtained by the Company. In addition, certain vehicles acquired
through long-term bank debt facilities, debt financing leases, consumer
financing and are pledged as collateral for each of the relevant facility.
Profit / Loss on sale of property, plant and equipment is presented as part
of "Other Income" in the consolidated statement of comprehensive income.
The right to land the Company is in the form of Building Use Rights
("HGB") with the remaining life of the rights which expire between 2022
until the year 2032. Management believes that land rights can be renewed
/ extended on maturity.
Office tools
and
Jumlah Akum. Depreciation
33
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP - LANJUTAN 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT - CONTINUED
11. HUTANG BANK 11. BANK LOANS
2015 2014
Rp. Rp.
Hutang Bank Jangka Pendek Short-term debt
Ambank (M) Berhad 19,313,000,000 18,038,000,000 Ambank (M) Berhad
PT Bank UOB Indonesia 6,322,045,989 31,088,526,588 PT Bank UOB Indonesia
Sub Jumlah 25,635,045,989 49,126,526,588 SubTotal
Hutang Jangka Panjang: Long-term debt
PT Bank CIMB Niaga Tbk - 216,609,945 PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Permata Tbk 1,378,822,110 1,478,551,294 PT Bank Permata Tbk
PT Bank Panin 1,871,237,854 2,624,210,541 PT Bank Panin
PT Bank Mandiri (Persero)Tbk 124,572,419,405 136,917,680,161 PT Bank Mandiri (Persero)Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia 5,450,000,000 - PT Bank Rakyat Indonesia
Jumlah 133,272,479,369 141,237,051,941 Total
118,467,259,804 126,329,117,762 Less: portion due within one year
Bagian Jangka Panjang 14,805,219,565 14,907,934,179 Long-term porion
Ambank (M) Berhad Ambank (M) Berhad
PT Bank UOB Indonesia ("UOB") PT Bank UOB Indonesia ("UOB")
Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset tetap dapat
dipulihkan seluruhnya, sehingga tidak diperlukan penurunan nilai
aset tetap.
Perusahaan Memperoleh fasilitas Revolving Kredit dari UOB
dengan jumlah fasilitas kredit maksimum US$ 3,000,000 yang
dapat ditarik dalam mata uang Dolar Amerika serikat maupun
Rupiah. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan jaminan
korporasi dari Unimech group Berhad dan dibebani bunga
sebesar 6,75% pertahun untuk pinjaman dalam mata uang
Dolar Amerika Serikat dan 12% Pertahun untuk pinjaman
dalam mata uang Rupiah, Fasilitas kredit ini akan jatuh tempo
pada tanggal 31 Desember 2014 Saldo pinjaman yang berasal
dari penarikan fasilitas kredit ini Berjumlah US$ 458,285.32
atau setara dengan Rp 6.322.045.989 Pada tanggal 31
Desember 2015.
Perusahaan Memperoleh Fasilitas Revolving Kredit dari
Ambank dengan jumlah fasilitas kredit maksimum US
2.000.000. fasilitas Kredit Tersebut dijamin dengan Jaminan
Korporasi dari Unimech Group Berhad (Pihak Berelasi) dan
dibebani bunga sebesar 2,5% diatas USD cost of fund
Ambank. Saldo pinjaman yang berasal dari penarikan fasilitas
kredit ini berjumlah US 1,400,000 atau Setara dengan Rp
19.313.000.000 tanggal 31 Desember 2015.
Company Obtaining Revolving Credit Facility from Bank with
maximum credit facility amount of US 2,000,000. Such credit facilities
are guaranteed by the Guarantee Corporation of UNIMECH Group
Berhad (Related Parties) and bears interest at 2.5% above USD cost
of funds WIIFM. Loan balances are derived from the withdrawal of this
credit facility amounted to US $ 1,400,000 or Equal to IDR
19.313.000.000 dated December 31, 2015.
Company Obtaining Revolving Credit facility from UOB credit facility
with maximum amount of US $ 3,000,000 to be withdrawn in the
United States Dollar and the Indonesian Rupiah. The credit facility is
secured by a corporate guarantee from UNIMECH Group Berhad and
bears interest at 6.75% per annum for loans denominated in dollars
the United States and 12% Annually for loans denominated in Rupiah,
this credit facility will mature on December 31, 2014 the balance of
loans arising from the withdrawal of this credit facility Totaling US $
458,285.32 or equivalent to IDR 6.322.045.989 on December 31,
2015.
Management believes that the carrying value of property, plant and
equipment can be fully recovered, so it is not necessary for impairment of
property, plant and equipment.
34
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. HUTANG BANK - LANJUTAN 11. BANK LOANS - CONTINUED
PT Bank CIMB Niaga Tbk ("CIMB") PT Bank CIMB Niaga Tbk ("CIMB")
PT Bank Panin PT Bank Panin
PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
The Company obtained a credit facility in IDR from PT Bank Permata
consisting of facilities Over Draft facility Revolving loan, Facility Term
loan 1, Facility Term loan 2, Facility Term loan 3, Facility Term loan 4,
the facility Term loan 5 Amenities Term Mortgage loan SME 6, 7 and
8. and this portion of the Credit Facility has ditake Over By PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk, stayed one (1) Facilities that are still in the
process of take-Over, which term loan facility of IDR 1.378.822.110.
the balance as at December 31, 2015.
The Company obtained a credit facility in Rupiah from PT Bank
Permata consisting of facilities Over the draft Company obtained a
credit facility in Rupiah from PT Bank Mandiri which consist of facilities
KMK Revolving, fasilita KMK Non Revolving, amenities KMK
Revolving Underlying amenities Investment loans 1, 2 and 3, Bank
guarantee Facility, amenities Reasury Line, the credit facility bears an
annual interest rate ranging from 12% per tahun. Credit facility is
secured by, As Below: Inventory, receivables, land and building
companies balance IDR 124.572.419.405 as of December 31, 2015.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam mata uang
Rupiah dari PT Bank Permata yang terdiri atas fasilitas-
fasilitas Over draf Perusahaan memperoleh fasilitas kredit
dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Mandiri yang terdiri
atas fasilitas KMK Revolving, Fasilitas KMK Non Revolving,
Fasilitas KMK Revolving Underlying, Fasilitas Kredit Investasi
1, 2 dan 3 , Fasilitas Bank Garansi, Fasilitas Reasury Line,
Fasilitas kredit tersebut dibebani tingkat suku bunga tahunan
yang berkisar antara 12% per tahun.Fasilitas Kredit ini dijamin
dengan, Sebagai Berikut : Inventory, Piutang ,Tanah dan
bangunan perusahaan yang bersaldo Rp. 124.572.419.405
per tanggal 31 Desember 2015.
The Company obtained several credit facilities purchase of cars and
office buildings (office) from PT Bank Panin with Total Initial Financing
for Car USD 1.1921 billion and Rp 1.5 billion office building with car
financing period for three (3) years and office buildings over the past
ten (10) years. The credit facility bears interest rate ranging between
7.5% s / d 11% Annually. The loan balance of the credit facility for the
Car IDR 875,963,903 and IDR 722.868.512 office buildings as of
December 31, 2015.
The Company obtained several credit facilities from CIMB car
purchase with a total principal amount of the initial financing IDR
556.010.000 financing period for three (3) years, the credit facility
bears flat rate of 5% per year. The loan balance of the credit facility
amounted to nil as at December 31, 2015.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam mata uang
Rupiah dari PT Bank Permata yang terdiri atas fasilitas-
fasilitas Over draf fasilitas Revolving loan, Fasilitas Term loan
1, Fasilitas Term loan 2, Fasilitas Term loan 3, Fasilitas Term
loan 4, fasilitas Term loan 5 Fasilitas Term loan 6 SME
Mortgage, 7 dan 8. Dan Fasilitas Kredit ini sebagian Besar
telah ditake Over Oleh PT. Bank Mandiri ( Persero) Tbk,
tinggal satu (1) Fasilitas yang masih dalam proses take Over
yaitu fasilitas term loan 8. yang bersaldo Rp 1.378.822.110
per tanggal 31 Desember 2015
Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas kredit pembelian
mobil dari CIMB dengan total pokok pembiayaan awal Rp
556.010.000 jangka waktu pembiayaan selama tiga (3) tahun,
Fasilitas kredit tersebut dibebani bunga flat sebesar 5% per
tahun. Saldo pinjaman dari fasilitas kredit ini berjumlah nihil
per tanggal 31 Desember 2015.
Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas kredit pembelian
mobil dan bangunan Kantor ( Ruko ) dari PT. Bank Panin
dengan Total Pembiayaan Awal untuk Mobil Rp 1.192.100.000
dan bangunan kantor Rp 1.500.000.000 dengan jangka waktu
pembiayaan mobil selama tiga (3) tahun dan bangunan kantor
selama sepuluh (10) tahun. Fasilitas kredit tersebut dibebani
bunga berkisar antara 7.5% s/d 11% Pertahun. Saldo
pinjaman dari fasilitas kredit ini untuk Mobil Rp 722.868.512
dan bangunan kantor Rp 1.148.369.330 per tanggal 31
Desember 2015.
35
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. HUTANG BANK - LANJUTAN 11. BANK LOANS - CONTINUED
PT Bank Rakyat Indonesia ( Persero ) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia ( Persero ) Tbk
Berikut Rincian dari fasilitas kredit utang bank: Detail of Bank Loan Facilities, as follow:
Tanggal Jatuh Tempo/
Fasilitas/ Facilities Due Date 2015 2014
Jangka Pendek
Sep 2016 6,322,045,989 31,088,526,588
Sep 2016 19,313,000,000 18,038,000,000
Total 25,635,045,989 49,126,526,588 Total
Jangka Panjang Long-term
TL-08 ( Permata ) Apr 2023 1,378,822,110 1,478,551,294 TL-08 ( Permata )
TL-01 ( CIMB ) Januari 2016 - 216,609,945 TL-01 ( CIMB )
TL-01 ( Panin ) Agustus 2023 1,871,237,854 2,624,210,541 TL-01 ( Panin )
KMK Revolving ( Mandiri ) Oktober 2015 65,500,000,000 69,500,000,000
KMK Non Revolving ( Mandiri ) Oktober 2015 45,000,000,000 45,000,000,000
KMK Transaksi ( Mandiri ) Oktober 2015 2,750,000,000 7,800,000,000
Kredit Investasi 1 ( Mandiri ) September 2018 714,115,781 973,794,245
Kredit Investasi 2 ( Mandiri ) Maret 2018 454,274,379 656,174,091
Kredit Investasi 3 ( Mandiri ) September 2019 10,154,029,245 12,987,711,825
Kredit Investasi ( BRI ) Desember 2018 5,450,000,000 -
Total 133,272,479,369 141,237,051,941 Total
Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 118,467,259,804 126,329,117,764
Bagian Jangka Panjang 14,805,219,565 14,907,934,177
12. UTANG USAHA 12. TRADE PAYABLE
2015 2014
Rp. Rp.
Pihak Berelasi Related parties
Arita Valve Mfg. (M) Sdn.Bhd 1,701,848,654 1,344,655,287 Arita Valve Mfg. (M) Sdn.Bhd
Arita Valve Mfg. (Tianjin) Co. Ltd 1,328,408,687 3,956,248,071 Arita Valve Mfg. (Tianjin) Co.Ltd
Unimech Engineering Sdn.Bhd - 41,296,819 Unimech Engineering Sdn.Bhd
Arita System Sdn.Bhd - 3,087,480 Arita System Sdn.Bhd
Sub Jumlah 3,030,257,341 5,345,287,657 Subtotal
Pihak Ketiga Third parties
Rupiah 19,024,952,634 12,483,841,554
Sub Jumlah 19,024,952,634 12,483,841,554 Subtotal
Jumlah 22,055,209,975 17,829,129,211 Total
Loan Facilities
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi untuk
pembelian Bangunan Gudang di Surabaya dengan saldo awal
Sebesar Rp 6.050.000.000, dibebani suku bunga 12,50% per
tahun, Saldo Fasilitas Kredit ini Rp 5,450.000.000 Per 31
Desember 2015, jatuh tempo pada Desember 2018.
The Company obtained investment credit facility for the purchase
Warehouse Building disurabaya with an initial balance of IDR
6.050.000.000, bears interest rate from 12.50% per year , this Credit
Facility balance of IDR 5,450.000.000. December 31, 2015, due
dated December, 2018.
RCF (UOB)
14,277,707,424
740,298,971
Less: portion
due within one
year
45,000,000,000
1,081,993,605
45,000,000,000
65,500,000,000
2,314,920,264
KMK Non
556,010,000
$ 2.000.000
KMK
RCF (UOB)
Short-term
RCF (Ambank)
KMK
3,755,674,273
1,600,000,000
Kredit
Kredit
Kredit
Kredit
$ 3.000.000
Saldo/ Balance
RCF (Ambank)
36
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG USAHA - LANJUTAN 12. TRADE PAYABLE - CONTINUED
Belum Jatuh Tempo 10,807,052,888 9,271,147,190 Not yet due
Telah Jatuh tempo Has matured
1-30 hari 3,528,833,596 2,674,369,382 1-30 days
31-60 hari 2,655,447,281 2,139,495,505 31-60 days
61-90 hari 1,190,981,339 891,456,461 61-90 days
Lebih dari 90 hari 3,872,894,872 2,852,660,674 More than 90 days
Sub jumlah 22,055,209,975 17,829,129,211 Subtotal
13. UTANG LAIN-LAIN 13. OTHER PAYABLE
2015 2014
Rp. Rp.
Pihak Berelasi Related parties
PT Arita Global 4,091,276,121 4,556,908,593 PT Arita Global
Sub Jumlah 4,091,276,121 4,556,908,593 Subtotal
Pihak Ketiga Third parties
Rupiah 477,097,500 1,018,044,552 IDRRupiah
Sub Jumlah 477,097,500 1,018,044,552 Subtotal
Jumlah 4,568,373,621 5,574,953,145 Total
Belum Jatuh Tempo - Not yet due
Telah Jatuh tempo - Has matured
1-30 hari - - 1-30 days
31-60 hari - - 31-60 days
61-90 hari - - 61-90 days
Lebih dari 90 hari 4,568,373,621 5,574,953,145 More than 90 days
Sub jumlah 4,568,373,621 5,574,953,145 Subtotal
Analisis Umur utang usaha pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 sebagai berikut;
Analisis Umur utang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014 sebagai berikut;
Expected Life Other Payable on December 31, 2015 and 2014 as follow;
Expected Life Account Payable on December 31, 2015 and 2014 as follow;
37
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PERPAJAKAN 14. TAX
2015 2014
Rp. Rp.
a. Utang Pajak TAX PAYABLE a.
Pajak Penghasilan Income ax
Pasal 21 242,470,047 600,215,482 Article 21
Pasal 23 1,599,086 5,486,159 Article 23
Pasal 4 Ayat 2 488,941 16,666,719 Article 4 Act 2
Pasal 25 - 608,490,125 Article 25
Pasal 26 - 20,267,500 Article 26
Pasal 29 1,257,003 777,705,746 Article 29
Pajak Pertambahan Nilai 893,389,907 417,758,940 Value Added Tax
Sub jumlah 1,139,204,984 2,446,590,671 Subtotal
b. Pajak Penghasilan Badan b. Corporate Income Tax
2015 2014
Rp. Rp.
Kini (7,866,665,250) (11,416,722,509) Now
Tangguhan 101,154,659 359,726,416 Deferred
Neto (7,765,510,591) (11,056,996,093) Netto
2015 2014
Rp. Rp.
26,209,085,136 44,327,707,207
Ditambah (dikurangi): Add (less):
- -
(498,367,343) (200,121,385)
26,707,452,479 44,527,828,592
Beda Temporer: Temporary Difference:
Penyisihan Imbalan kerja Karyawan Allowance for employee benefits
1,594,263,980 1,537,234,551
Penyusutan 872,037,491 1,180,575,216 Depreciation
Pembayaran sewa pembiayaan (2,017,415,954) (2,415,517,752) Lease payments
Laba sebelum beban pajak menurut
laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian
Rincian beban pajak penghasilan-neto yang dilaporkan pada
laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai
berikut:
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan
menurut laporan laba rugi dengan taksiran rugi fiskal adalah
sebagai berikut :
Laba Perusahaan sebelum beban
pajak penghasilan
Laba Entitas Anak sebelum beban
pajak penghasilan
Penyisihan penurunan nilai piutang
Elimination of gain on sale of
entities that are consolidated
Provision for impairment of trade
Corporate Profit before income
tax expense
Income before tax expense
according to the consolidated
statement of comprehensive
income
Eliminasi laba penjualan antar entitas
yang dikonsolidasi
Details of the net-income tax expense reported in the statement of
comprehensive income are as follows:
Tax Reconciliatioan between income before tax againts tax regulation
as follow :
Subsidiaries Income before
income tax expense
38
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PERPAJAKAN - LANJUTAN 14. TAX - CONTINUED
Beda Tetap: Fixed Difference:
Kerugian penghapusan persediaan The elimination of inventory lossesFixed Difference:
Representasi 2,296,329,430 546,679,781 Representation
Pajak 1,217,975,576 - Taxes
Sumbangan 55,702,715 65,888,500 Donation
Pengobatan 43,374,048 22,118,551 Treatment
Rugi pelepasan investasi saham pada entitas anak 727,344,893 Loss on disposal of shares in subsidiaries
(1,127,276,506) (1,400,660,658) Interest income already subjected to final tax
Lain-lain 1,875,516,982 875,398,759 Others
Penghasilan Kena Pajak 31,517,960,242 45,666,890,433 Taxable income
Dibulatkan 31,466,661,000 45,666,890,000 Be rounded
Beban Pajak Kini Present Tax Expenses
Perusahaan 7,866,665,250 11,416,722,500 Company
Total beban pajak penghasilan-kini 7,866,665,250 11,416,722,500 Total of Present Tax Expenses
Pajak penghasilan dibayar di muka Income taxes paid in advance
Perusahaan Company
Pasal 22 1,740,105,355 3,559,952,319 Income tax 22
Pasal 23 120,000 - IIncome tax 23
Pasal 25 6,125,182,892 7,079,064,435 Income tax 25
7,865,408,247 10,639,016,754
Sub jumlah Subtotal
Hutang Pajak Penghasilan Pasal 29 1,257,003 777,705,746 Income Tax Payable Article 29
c. Aset Pajak Tangguhan c. Deferred Tax Assets
c
Perusahaan Company
863,850,165 - - 863,850,165
130,544,626 101,154,659 - 231,699,285
994,394,791 101,154,659 - 1,095,549,450
49,238,008 4,371,047 - 53,609,055
1,043,632,799 105,525,706 - 1,149,158,505 Total
Penghasilan bunga yang telah
Aset pajak
tangguhan
Entitas Anak
Pajak tangguhan yang berasal dari pengaruh beda temporer
yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah
sebagai berikut:
2015Pajak
Tangguhan
Subsidiaries
Deferred tax
assets
Liabilitas
Efek Neto Pelepasan Investasi
Saham pada Entitas Anak/ Net
Efect Relaesing of Stock
Invesment at Certain
Subsidiaries
Saldo Awal/ Beginning
Balance
Dibeban pada
Laporan Laba Rugi/
Load on Cash Flow
Statement
Liabilities
Deferred tax is derived from the effects of significant temporary
differences between financial and tax reporting are as follows:
Total
Saldo Akhir/ Final
Balance
Aset Tetap
Total Aset Pajak
Property, Plant
and Equipment
Total Deferred
Tax Assets
Company
39
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PERPAJAKAN - LANJUTAN 14. TAX - CONTINUED
Perusahaan Company
863,850,165 - - 863,850,165
(248,326,589) 378,871,215 - 130,544,626
615,523,576 378,871,215 - 994,394,791
68,382,808 (19,144,800) - 49,238,008
683,906,384 359,726,415 - 1,043,632,799 Total
d. Administrasi d. Administration
15. BIAYA YANG MASIH HARUS DI BAYAR 15. ACCRUED EXPENSES
2015 2014
Rp. Rp.
Bunga 27,373,001 - Interest
Biaya Listrik, Air & Telp 32,632,109 27,075,751 Cost of Electricity, Water & Tel
Lain-lain 547,492,507 - Others
Jumlah 607,497,617 27,075,751 Total
16. UANG MUKA PELANGGAN 16. CONSUMER ADVANCES
Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia. Perusahaan
melaporkan pajak terhutang berdasarkan perhitungan sendiri
(self assessment). Otoritas pajak dapat menetapkan dan
mengubah liabilitas pajak dalam jangka waktu sepuluh tahun
sejak tanggal terutangnya pajak atau sampai dengan akhir
tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang di
berlakunya mulai tahun pajak 2008 menyatakan bahwa
otoritas pajak dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak
dalam waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
Dibeban pada
Laporan Laba Rugi/
Load on Cash Flow
Statement
Aset pajak
tangguhan
Entitas Anak
Under the taxation laws of Indonesia. The Company reported a
tax payable is based on the calculation itself (self-assessment).
The tax authorities may assess or amend taxes within ten years
from the date the tax becomes due or until the end of 2013,
whichever is earlier. New provisions in the tax coming into effect
starting in 2008 states that the tax authorities may assess or
amend taxes within five year since the time the tax.
Total
Akun ini merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan
pihak ketiga sebesar Rp 3.556.188.948 dan Rp 3.158.991.725
pada tahun 2015 dan 2014.
Liabilitas
Aset Tetap
Total Aset Pajak
Subsidiaries
Deferred tax
assets
2014
Saldo Awal/ Beginning
Balance
Saldo Akhir/ Final
Balance
Liabilities
Efek Neto Pelepasan Investasi
Saham pada Entitas Anak/ Net
Efect Relaesing of Stock
Invesment at Certain
Subsidiaries
This account represents advances received from third-party customers
amounted to IDR 3.556.188.948 and IDR 3.158.991.725 in 2015 and 2014.
Property, Plant
and Equipment
Total Deferred
Tax Assets
Company
40
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. UTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG 17. OTHER DEBT LONG TERM
a. Utang Sewa Pembiayaan a. Rental Debt Financing
2015 2014
Rp. Rp.
Tidak lebih dari 1 tahun 1,064,581,767 1,637,594,183 No more than 1 year
Lebih dari 1 tahun 489,548,839 1,468,842,616 More than 1 year
Jumlah 1,554,130,606 3,106,436,799 Total
b. Utang Sewa Pembiayaan b. Obligation Under Financial Leases
2015 2014
Rp. Rp.
PT Dipo Star Finance 661,777,515 1,708,057,711 PT Dipo Star Finance
PT Toyota Astra Financial Serv 57,080,711 143,675,370 PT Toyota Astra Financial Serv
PT Astra Credit Company 170,323,015 31,749,481 PT Astra Credit Company
PT Toyota Finance - 27,097,301 PT Toyota Finance
PT Mandiri Tunas Finance 105,957,538 170,251,275 PT Mandiri Tunas Finance
PT Astrido Pacific Finance - 41,275,049 PT Astrido Pacific Finance
PT Srikandi Diamond Motors - 22,821,113 PT Srikandi Diamond Motors
PT Orix Multi Artha 300,982,804 399,001,423 PT Orix MultiArtha
PT Tunas Ridean Tbk 91,693,137 161,178,448 PT Tunas Ridean Tbk
PT Sun Motor Surabaya 89,122,504 137,362,795 PT Sun Motor Surabaya
PT Astra Sedaya Finance 7,181,586 95,297,202 PT Astra Sedaya Finance
PT Oto Multi Artha 70,011,795 124,418,703 PT Oto Multi Artha
PT Gemilang Berlian Indah - 44,250,928 PT Gemilang Berlian Indah
Jumlah 1,554,130,606 3,106,436,799 Total
1,064,581,767 1,637,594,183
Bagian jangka panjang 489,548,839 1,468,842,616 Long-term portion
Rincian nilai utang sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014 berdasarkan saat jatuh tempo adalah sebagai
berikut:
Dikurangi: bagian yang jatuh tempo Less: portion
Perusahaan dan Entitas Anak tertentu memiliki perjanjian sewa
pembiayaan dengan PT Dipo Star Finance dan PT Orix Indonesia
Finance untuk membiayai perolehan kendaraan dengan jangka
waktu sewa selama tiga (3) tahun. Pada akhir masa sewa,
Perusahaan dan Entitas Anak yang bersangkutan memiliki opsi
untuk membeli kendaraan tersebut pada harga opsi. Bunga yang
dibebankan atas sewa pembiayaan tersebut berkisar antara 8%
sampai dengan 15% per tahun.
Rekonsiliasi antara jumlah pembayaran angsuran minimum di
masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa
pembiayaan dan nilai kini utang sewa pembiayaan pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the minimum number of payments in the future
based on finance lease agreements and the present value of finance lease
debt on December 31, 2015 and 2014 were as follows:
Details of the value of debt finance leases as of December 31, 2015 and
2014 based on the maturity date is as follows:
The Company and certain Subsidiaries have a finance lease agreement
with PT Dipo Star Finance and PT Orix Indonesia Finance to finance the
acquisition of vehicles with a lease term of three (3) years. At the end of the
lease, the Company and Subsidiaries concerned has the option to
purchase the vehicle at the option price. The interest charged on the
finance leases ranges from 8% to 15% per year.
41
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. UTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG - LANJUTAN 17. OTHER DEBT LONG TERM - CONTINUED
c. Utang lain-lain Pihak Berelasi c. Other payables by Related Parties
2015 2014
Rp. Rp.
Pihak berelasi Related parties
PT Arita Global 4,091,276,121 4,556,908,593 PT Arita Global
Jumlah 4,091,276,121 4,556,908,593 Total
- -
Bagian jangka panjang 4,091,276,121 4,556,908,593 Long-term portion
18. IMBALAN KERJA KARYAWAN 18. EMPLOYEE BENEFITS
2015 2014
Rp. Rp.
7,059,011,353 4,646,477,943
1,106,058,192 1,187,342,169
Biaya Bunga 516,343,756 341,682,183 Interest Expense
(1,040,713,896) (610,996,500)
(Keuntungan)/Kerugian Aktuaria dari : 1,233,162,302 1,494,505,558 (Gains) / Losses Actuarial
Neto 8,873,861,707 7,059,011,353 Net
2015 2014
Rp. Rp.
Biaya jasa kini 1,101,715,823 1,175,290,042 Current service cost
Biaya bunga 504,084,272 330,904,433 Interest Cost
Total 1,605,800,095 1,506,194,475 Total
Dikurangi: bagian yang jatuh tempo
Rincian liabilitas Imbalan kerja karyawan pada tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut:
Ekspektasi Pembayaran Manfaat
Liabilities Present Value of Initial
PeriodNilai Kini Kewajiban Awal Periode
Less: portion
Current Service Cost
Expectations Benefit Payments
Biaya Jasa Kini
Details of employee benefits liability at the reporting date are as follows:
The company has the consumer financing agreement with PT Toyota Astra
Finance Services, PT Astrido Pacific Finance, PT Astra Sedaya Finance,
PT Mandiri Tunas Finance to finance vehicle. The financing facility is valid
for a period of three (3) years and bears an effective interest rate ranging
between 11% to 18% per year. The financing facility is secured by fixed
assets concerned.
Details of employee benefits liability at the reporting date are as follows:
Rincian liabilitas Imbalan kerja karyawan pada tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut:
Perusahaan memiliki perjanjian pembiayaan konsumen dengan
PT Toyota Astra Finance Services, PT Astrido Pacific Finance, PT
Astra Sedaya Finance, PT Mandiri Tunas Finance untuk
membiayai perolehan kendaraan. Fasilitas pembiayaan tersebut
berlaku untuk jangka waktu tiga (3) tahun dan dibebani tingkat
bunga efektif yang berkisar antara 11% sampai dengan 18% per
tahun. Fasilitas pembiayaan tersebut dijamin dengan aset tetap
yang bersangkutan.
42
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. IMBALAN KERJA KARYAWAN - LANJUTAN 18. EMPLOYEE BENEFITS - CONTINUED
2015 2014
Rp. Rp.
Penyesuaian pengalaman aset program 7,059,011,353 4,520,304,336 Adjustment of assets experience program
1,622,401,948 1,506,194,475 The cost of the current year
1,355,753,991 1,499,771,905
(1,163,305,585) (610,996,500) Payment of Benefits
Total 8,873,861,707 6,915,274,216 Total
2015 2014 2013
Rp. Rp. Rp.
8,873,861,707 6,915,274,216 4,520,304,336
- - -
Defisit 8,873,861,707 6,915,274,216 4,520,304,336 Deficit
2015 2013
(8,873,861,707) (4,520,304,336)
Aset program Program Assets
2015 2014
Rp. Rp.
Tingkat diskonto 9.203% 0.08581 Discount Rate
Tingkat kenaikan gaji per tahun 10.00% 0.1 Salary increase per year
Tabel mortalita TMI - 2011 TMI-2011 Mortality table
Usia pensiun normal 60 Tahun 60 Tahun Normal retirement age
Tingkat kecacatan 5% dari TMI-11 5% dari TMI-11 The level of disability
Entitas Anak Subsidiaries Entity
Tingkat diskonto 9.21% 0.0853 Discount Rate
Tingkat kenaikan gaji per tahun 10.00% 0.1 Salary increase per year
Tabel mortalita TMI-2011 TMI-2011 Mortality table
Usia pensiun normal 60 Tahun 60 Tahun Normal retirement age
Tingkat kecacatan 5% dari TMI-11 5% dari TMI-11 The level of disability
(6,915,274,216)
Jumlah penyesuaian pengalaman liabilitas imbalan kerja
karyawan dan aset program untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015 dan dua (2) tahun sebelumnya adalah
sebagai berikut:
2014
Total liabilities experience adjustments for employee benefits and plan
assets for the year ended December 31, 2014 and two (2) previous
years are as follows:
Employee Benefits Liabilities
The present
Nilai wajar aset program
Nilai kini liabilitas
Beban diakui di Pendapatan Expenses are recognized in Other
Pembayaran Manfaat
The fair value
Jumlah Nilai kini liabilitas, nilai wajar aset program, dan defisit
pada tanggal 31 Desember 2015 dan tiga (3) tahun sebelumnya
adalah sebagai berikut:
Liabilitas
Provision for employee benefits for the year ended December 31,
2014 and 2013 was calculated by PT Prima Bhaksana Lestari, an
independent actuary, based on the actuarial report No. 082 / PBL / KE
/ II / 2015 dated February 23, 2015 using the "Projected Unit Of Credit
"the main assumptions used in the actuarial calculations are as
follows:
Penyisihan imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 dihitung oleh PT Prima Bhaksana
Lestari, aktuaris independen, berdasarkan laporan aktuaris No
082/PBL/KE/II/2015 tanggal 23 Februari 2015. dengan
menggunakan metode "Projected Unit Of Credit", Asumsi utama
yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut adalah
sebagai berikut:
Mutasi Liabilitas Imbalan Kerja selama tahun berjalan adalah
sebagai berikut:
Total present value of liabilities, the fair value of plan assets and the deficit
as of December 31, 2015 and three (3) previous years are as follows:
Movement of Employee Benefits of years is as follow:
Beban biaya tahun berjalan
43
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. IMBALAN KERJA KARYAWAN - LANJUTAN 18. EMPLOYEE BENEFITS - CONTINUED
19. MODAL SAHAM 19. SHARE CAPITAL
Pemegang Saham Shareholders
1. PT. Arita Global 151,125,260 62,221,476,000 PT. Arita Global 1.
2. Arita Engineering Sdn. Bhd. 26,659,980 15,112,526,000 Arita Engineering Sdn. Bhd. 2.
3. Low Yew Lean 622,214,760 2,665,998,000 Low Yew Lean 3.
4. Masyarakat 275,760,000 27,576,000,000 Public 4.
Jumlah 1,075,760,000 107,576,000,000 Total
Tambahan Modal Disetor Proceeds of paid-in capital
Kepentingan Non-Pengendali Non-controlling interests
Pengelolaan Modal Capital management
Perusahaan dan entitas Anak mengelola struktur permodalan dan
melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan
kondisi ekonomi, Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur
permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran
dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada
pemegang saham atau menerbitkan saham baru. September
2015 Perseroan memberikan deviden kepada pemegang saham
dari laba Tahun 2014 sebesar Rp 6.391.552.734,-
On December 31, 2015 and 2014, this account represents the difference
between the actual amount of capital injection equivalent in foreign
currency are assessed at the exchange rates prevailing at the date of
receipt of the capital injection and the total nominal value in the amount of
shares issued.
Jumlah/ Total
Jumlah Saham
Ditempakan Dan
Disetor Penuh/ Total
of Paid-in Stock
25.58%
100.00%
The Company and Subsidiaries entity manages its capital structure and
make adjustments, if necessary, based on changes in economic
conditions, to maintain and adjust the capital structure, the Company may
adjust the dividend payment to shareholders, in return capital to
shareholders or issue new shares. September 2015 The Company
provides a dividend to shareholders from the profit of 2014 amounted to
IDR 6.391.552.734,-
Manajemen berkeyakinan bahwa estimasi liabilitas Imbalan kerja
tersebut di atas cukup untuk memenuhi ketentuan yang berlaku.
In 2015 and 2014, the non-controlling interests ("NCI" is derived from APK
The primary objective of capital management of the Company and
Subsidiaries is to ensure the maintenance of healthy capital ratios to
support the business and maximize the rewards for shareholders. While
the Company's policy is to maintain a healthy capital structure to maintain
access to sources of funding at a reasonable cost.
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan Entitas Anak
adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat
untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi
pemegang saham. Sedangkan kebijakan Perusahaan adalah
mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk
memelihara akses terhadap sumber pendanaan pada biaya yang
wajar.
Persentase
Pemilikan/ Share
Company's
Percent
14.06%
2.48%
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, akun ini merupakan
selisih antara setara Rupiah aktual setoran modal dalam mata
uang asing yang dinilai pada kurs yang berlaku pada tanggal
penerimaan setoran modal tersebut dan total nilai nominal dalam
Rupiah dari saham yang diterbitkan.
57.88%
Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Pada tahun 2015 dan 2014, kepentingan non pengendali ("KNP"
berasal dari APK)
Management believes that the estimated liabilities Employee benefits are
adequate to meet the applicable provisions.
Details of the Company's share ownership on December 31, 2015 and
2014 were as follows:
44
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. MODAL SAHAM - LANJUTAN 19. SHARE CAPITAL - CONTINUED
20. PENJUALAN NETO 20. NET SALES
2015 2014
Rp. Rp.
Valve 159,060,768,396 209,358,476,120 Valve
Fitting 21,828,461,952 22,862,459,355 Fitting
Instrumen 18,998,846,514 22,605,577,790 Instrument
lain-lain 2,227,311,581 2,055,052,526 Others
Jumlah 202,115,388,442 256,881,565,791 Total
21. BEBAN POKOK PENJUALAN 21. COST OF GOODS SOLD
Rincian Harga Pokok Penjualan adalah sebagai berikut: Detail of Cost of Goods Sold is follow:
2015 2014
Rp. Rp.
Persedian Awal 128,912,575,300 119,772,921,592 Beginning Inventories
Beban Angkut Pembelian - - Purchases Transportation Expenses
COGS Variace - - COGS Variace
Pembelian Neto 111,384,886,812 142,821,595,822 Net Purchases
Persediaan Tersedia untuk Dijual 240,297,462,112 262,594,517,414 Inventory Available for Sale
Kerugian penghapusan persediaan - - The elimination of inventory losses
- -
Persediaan Akhir Tahun (159,792,913,619) (128,912,575,300) Inventories at End of Year
Beban Pokok Penjualan 80,504,548,493 133,681,942,114 Cost of goods sold
The Company and Subsidiaries' policy is to maintain a healthy capital
structure to secure access to finance at reasonable cost, among other
things, monitor capital using debt to equity ratio and gearing ratio.
There are no sales to customers with a sales value exceeding 10% of
consolidated net sales for the year ended December 31, 2015 and 2014.
There were no purchases from suppliers with a purchase value exceeding
10% of consolidated net sales for the year ended December 31, 2015 and
2014.
Efek Neto pelepasan Investasi Saham
Tidak terdapat penjualan kepada pelanggan dengan nilai
penjualannya melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014.
Net effect the release of Stock
Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah mempertahankan
struktur pemodalan yang sehat untuk mengamankan akses
terhadap pendanaan pada biaya yang wajar, antara lain dengan
memonitor permodalan menggunakan rasio debt to equity dan
rasio gearing.
Tidak terdapat pembelian dari pemasok dengan nilai pembelian
melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
45
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. BEBAN PENJUALAN 22. SELLING EXPENSES
2015 2014
Rp. Rp.
20,159,088,680 16,444,953,586
Jasa pihak ketiga 760,770,331 48,125,000 Third Party Services Expenses
Perbaikan dan pemeliharaan 671,008,588 1,200,639,293 Repairs and Maintenance Expenses
Penyusutan 2,798,776,645 2,314,405,702 Depreciation
Perjalananan dinas 918,624,352 1,158,001,442 Official Travel Expenses
Promosi 230,911,266 303,822,659 Promotion Expenses
Perlengkapan 988,960,051 363,824,830 Equipment Expenses
Kendaraan 1,342,325,224 1,301,767,002 Vehicle load
Pos dan telekomunikasi 770,369,638 520,660,240
Sewa 1,209,716,891 1,354,371,456 Rental expenses
2,725,543,827 2,272,050,688
Perpajakan 13,397,126 52,383,058 Tax Expenses
Listrik dan air 331,144,980 226,815,230 Electricity & Water Expenses
Asuransi 229,538,036 162,970,077 Insurance Expenses
Donasi dan sumbangan 222,643,781 381,690,472 Donations Expenses
Komisi 1,536,850,888 5,962,779,133 Commission Expense
Lain-lain 250,804,231 768,764,064 Other Expenses
Jumlah Beban Penjualan 35,160,474,535 34,838,023,930 Total Selling Expenses
23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 23. ADMINISTRATION ANG GENERAL EXPENSES
2015 2014
Rp. Rp.
20,392,245,391 18,411,064,056
483,870,063 1,187,874,419
Perpajakan 1,204,578,450 540,861,950 Tax Expenses
Perbaikan dan Pemeliharaan 763,676,154 1,825,115,223 Repairs and Maintenance Expenses
Penyusutan 4,193,654,259 3,396,477,580 Depreciation Expenses
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang 1,594,263,980 845,259,738 Allowance of Impairment Expenses
Jasa Pihak Ketiga 1,511,942,393 1,461,303,822 Third Party Services Expenses
Perjalanan Dinas 1,309,385,999 1,553,836,876 Official Travel Expenses
Promosi 803,804,077 1,271,272,866 Promotion Expenses
1,534,294,122 1,611,446,494
868,637,382 734,050,069
Kendaraan 991,059,628 994,764,421 Vehicle Expenses
Asuransi 1,726,655,072 911,222,899 Insurance Expenses
Sewa 1,039,134,814 426,169,283 Rental expenses
Perijinan 249,321,603 323,792,748 Legality Expenses
Listrik dan Air 537,513,328 765,646,573 Electricity & Water Expenses
Donasi dan sumbangan 146,717,131 112,979,072 Donations Expenses
lain - Lain 473,151,733 668,447,470 Other Expenses
39,823,905,580 37,041,585,559 Jumlah Beban Umum dan Administrasi
Pos dan Telekomunikasi
Salaries, Wages and Employee
BenefitsGaji, tunjangan dan insentif karyawan
Total Administration And General
Expenses
Perlengkapan dan peralatan habis pakai
Supplies and Equipment
Consumables Expenses
Ongkos kirim dan penanganan
persediaan
Shipping and Handling Supplies
Expenses
Gaji, tunjangan dan insentif karyawan
Salaries, Wages and Employee
Benefits
Expenses of Posts and
Telecommunications
Shipping and Handling Supplies
Expenses
Expenses of Posts and
Telecommunications
Ongkos kirim dan penanganan
persediaan
46
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. INFORMASI SEGMEN 24. SEGMENT INFORMATION
Informasi Segmen Usaha Segment Information
Valve Fitting Lain-lain Total
Penjualan Neto 159,060,768,396 21,828,461,952 2,227,311,581 202,115,388,442 Net sales
63,355,469,573 8,694,491,237 887,160,124 80,504,548,493 Cost of goods sold
Hasil Segmen 95,705,298,823 13,133,970,714 1,340,151,456 121,610,839,949 Segment results
Valve Fitting Lain-lain Total
Penjualan Neto 199,707,178,557 21,031,526,117 12,357,755,893 256,881,565,791 Net sales
102,742,074,006 12,679,972,459 7,280,245,284 133,681,942,114 Cost of goods sold
Hasil Segmen 96,965,104,551 8,351,553,658 5,077,510,609 123,199,623,677 Segment results
Informasi Segmen Geografis Geographical Segment Information
2015 2014
Rp. Rp.
Penjualan neto Net sales
Domestik Domestic
Jawa 118,924,694,559 151,729,814,037 Java
Sumatera 38,523,193,037 45,024,978,671 Sumatran
Kalimantan 40,443,289,227 48,580,043,895 Kalimantan
Lain-lain 4,224,211,618 11,546,729,188 Others
Jumlah 202,115,388,442 256,881,565,791 Total
25. 25. MONETARY ASSETS AND LIABILITY IN FOREIGN CURRENCIES
2015 2014
Aset Valas Rp. Rp. Assets
Kas dan Setara Kas Bank and Cash Equivalents
77,526 1,069,472,550 375,017,360 US Dollar
24,202 236,002,981 1,007,818,614 SG Dollar
- - 535,040,393 Euro
Jumlah Aset (dipindahkan) 1,305,475,530 1,917,876,367 Total assets (BF)
30,146.09
106,963.16
35,355.24
Beban Pokok
Detail of Monetary assets and liability in foreign currencies as follow:
Euro
Dolar Singapura
Dolar Amerika
18,998,846,514
The business activities of the Company net grouped into four (4) main
business segments, namely valve fittings, instruments and others. This
segment is used as the basis for reporting of business segment
information. Imposition of prices between segments, if any, are based on
the cost of the segment (at cost). segment information is as follows:
Instrumen
ASET DAN LIABILITIS MONETER DALAM MATA UANG ASING
Kegiatan usaha neto Perusahaan dikelompokan dalam empat (4)
segmen usaha utama, yaitu valve fitting, instrumen dan lain-lain.
Segmen ini digunakan sebagai dasar pelaporan informasi
segmen usaha. Pembebanan harga antar segmen, jika ada,
didasarkan pada harga pokok segmen (at cost). informasi segmen
Perusahaan adalah sebagai berikut:
Beban Pokok
12,805,454,859
Valas
7,567,427,558
11,431,418,956
2014
2015
Instrumen
Informasi segmen usaha Perusahaan berdasarkan wilayah
geografis adalah sebagai berikut:
The Company's business segment information by geographic area are
as follows:
Rincian aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing
sebagai berikut:
10,979,650,365
23,785,105,224
47
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. 25.
2015 2014
Valas Rp. Rp.
Jumlah Aset (pindahan) 1,305,475,530 1,917,876,367 Total assets (CF)
Liabilitas Liabilities
Utang bank jangka pendek Short-term bank debt
1,858,285.32 25,635,045,989 49,126,526,588
Utang Usaha Accounts payable
402,295 5,549,664,629 11,982,194,565
Euro 30,474 459,236,290 927,879,198 Euro
Ringgit Malaysia 66,528 213,531,274 365,899,972 Malaysian Ringgit
CNY 100,514 213,531,274 - CNY
Jumlah Liabilitas 32,071,009,457 62,402,500,323 Total Liabilities
Liabilitas Neto (30,765,533,926) (60,484,623,956) Net liabilities
26. 26. OBJECTIVES AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT POLICY
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Risk of Foreign Currency Exchange Rate
61,314
Risiko nilai tukar mata uang asing merupakan risiko bahwa nilai
wajar arus kas masa depan dari suatu instrumen akan berfluktuasi
akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Perusahaan dan
Entitas Anak memiliki risiko mata uang terutama dari transaksi
pembelian impor dan perolehan pinjaman dalam mata uang selain
Rupiah. Manajemen berkeyakinan bahwa risiko perubahan nilai
tukar mata uang asing tersebut dapat dikendalikan karena
manajemen senantiasa melakukan penelaahan secara periodik
terhadap proporsi pembiayaan dalam mata uang asing tersebut
agar tetap terkendali karena manajemen senantiasa melakukan
penelaahan secara periodik terhadap proporsi pembiayaan dalam
mata uang asing tersebut agar tetap terkendali dan senantiasa
menelaah nilai mata uang asing tersebut atas posisi aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing. Sehingga manajemen
berpendapat bahwa risiko perubahan nilai tukar mata uang asing
tidak akan berdampak signifikan terhadap kegiatan usaha
Perusahaan. Rincian aset dan liabilitas moneter dalam mata uang
asing disajikan.
Valas
US Dollar
MONETARY ASSETS AND LIABILITY IN FOREIGN CURRENCIES -
CONTINUED
ASET DAN LIABILITIS MONETER DALAM MATA UANG ASING
- LANJUTAN
Dolar Amerika
Serikat US Dollar
963,199
102,725
3,949,078
Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas
Anak adalah risiko nilai tukar mata uang, risiko suku bunga, risiko
kredit dan risiko likuiditas. Direksi menelaah dan menyetujui
kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko sebagaimana
diuraikan dibawah ini:
Dolar Amerika
Serikat
Management believes that the risk of net liabilities denominated in foreign
currencies are not significantly impact the results of operations of the
Company and its Subsidiaries, however, management will continuously
evaluate the composition of monetary assets and liabilities denominated in
foreign currencies.
TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN
The major risk of financial instruments The Company and Subsidiaries is
the currency exchange rate risk, interest rate risk, credit risk and liquidity
risk. The Board of Directors reviews and approves policies for them to face
their own risk as described below:
Risks of foreign currency exchange rate is the risk that the fair value of
future cash flows of an instrument will fluctuate due to changes in foreign
currency exchange rates. The Company and Subsidiaries have a currency
risk mainly from the purchase of imports and borrowing in currencies other
than Rupiah. Management believes that the risk of changes in exchange
rates of foreign currencies can be controlled as management continues to
do the review periodically the proportion of financing in foreign currencies
in order to stay in control as management continues to do the review
periodically the proportion of financing in foreign currencies in order to stay
in control and always examine the value of the foreign currency on the
position of monetary assets and liabilities denominated in foreign
currencies. So that management believes that the risk of changes in
foreign currency exchange rates will not significantly impact on the
Company's business activities.Rincian monetary assets and liabilities
denominated in foreign currencies are presented.
Manajemen berpendapat bahwa risiko dari liabilitas neto dalam
mata uang asing tersebut tidak berdampak signifikan terhadap
hasil usaha Perusahaan dan Entitas Anak, namun demikian
manajemen akan mengevaluasi secara terus menerus komposisi
aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing.
48
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. 26.
Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk
Bank dan Setara Kas Bank and Cash Equivalents
Utang bank jangka pendek 25,635,045,989 25,635,045,989 Short-term bank loans
- - Long-term debt maturing within
Utang bank 118,467,259,804 118,467,259,804 Bank loansLong-term debt maturing within
Utang pembiayaan konsumen - - Debt financing consumer
Utang Sewa pembiayaan 1,064,581,767 1,064,581,767 Finance lease debt
-
dalam waktu satu tahun - in a year
Utang bank - 14,805,219,565 Bank loans
Utang pembiayaan konsumen - - Debt financing consumer
Utang Sewa pembiayaan - 489,548,839 Finance lease debt
Utang lain-lain-Pihak berelasi 4,091,276,121 4,091,276,121 Other payables-related parties
Utang lain-lain-Pihak ketiga 477,097,500 - Other payables third-party
Neto 149,735,261,181 164,552,932,085 Neto
Bank dan Setara Kas Bank and Cash Equivalents
Utang bank jangka pendek 49,126,526,588 49,126,526,588 Short-term bank loans
- Long-term debt maturing within
Utang bank 126,329,117,762 126,329,117,762 Bank loans
Utang pembiayaan konsumen - - Debt financing consumer
Utang Sewa pembiayaan 1,637,594,183 1,637,594,183 Finance lease debt
- Long-term debt, net of fallen
dalam waktu satu tahun in a year
Long-term debt, net of fallen
2015
Kurang dari Satu
Tahun/ Less a year
Utang jangka panjang, setelah dikurangi
Lebih dari Satu
Tahun/ more than
a year
Nilai Tercatat/
Record Value
Risiko suku bunga merupakan risiko bahwa nilai wajar arus kas
masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi
akibat perubahan suku bunga di pasar. Risiko suku bunga
Perusahaan terutama timbul dari pinjaman untuk modal kerja dan
investasi. Pinjaman dengan suku bunga mengambang
menimbulkan risiko suku bunga tersebut, Perusahaan melakukan
penelaahan berkala atas dampak perubahan suku bunga
terhadap laba rugi, dan memelihara komposisi pendanaan agar
sesuai dengan kebutuhan. Tabel berikut ini menyajikan nilai
tercatat instrumen keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan yang
terpengaruh oleh risiko suku bunga berdasarkan saat 14%
14,805,219,565
-
489,548,839
-
15,294,768,404
2014
Utang Jangka Panjang yang jatuh tempo
Utang jangka panjang, setelah dikurangi
Utang Jangka Panjang yang jatuh tempo
Lebih dari Satu
Tahun
Nilai
Tercatat
TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN -
LANJUTAN
OBJECTIVES AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT POLICY -
CONTINUED
Interest rate risk is the risk that the fair value of future cash flows of a
financial instrument will fluctuate because of changes in market interest
rates. The Company's interest rate risk mainly arises from loans for working
capital and investment. Loans with floating interest rates lead to interest
rate risk, the Company conducts a regular review of the impact of interest
rate changes on profit and loss, and maintain the funding mix to fit the
needs. The following table presents the carrying value of financial
instruments held by the Company are affected by interest rate risk based
on 14%.
Kurang dari Satu
Tahun
49
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. 26.
Bank dan Setara Kas (lanjutan) Bank and Cash Equivalents(continued)
Utang bank - 14,907,934,179 Bank loans
Utang Sewa pembiayaan - 1,468,842,613 Finance lease debt
Utang lain-lain-Pihak berelasi - 4,556,908,593 Other payables-related parties
Utang lain-lain-Pihak ketiga - 1,018,044,552 Other payables third-party
Neto 177,093,240,547 199,044,968,470 Neto
Risiko Kredit Credit Risk
Risiko Likuiditas Liquidity Risk
2014
Kurang dari Satu
Tahun
Lebih dari Satu
Tahun
Nilai
Tercatat
14,907,934,179
1,468,842,613
4,556,908,593
1,018,044,552
Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati mensyaratkan
tersedianya kas dan setara kas yang memadai untuk memenuhi
kebutuhan modal operasional, belanja modal, dan memenuhi
liabilitas keuangan pada saat jatuh tempo. Dalam menjalankan
kegiatan usahanya, Perusahaan memelihara fleksibilitas melalui
tingkat saldo kas dan setara kas yang memadai serta
ketersediaan dana yang dapat ditarik dari fasilitas kredit yang
telah disetujui.Manajemen mengelola risiko likuiditas dengan
melakukan evaluasi berkala terhadap infromasi arus kas proyeksi
dan aktual, dan senantiasa memantau kondisi pasar keuangan
untuk mengindentifikasi peluang untuk memperoleh sumber-
sumber pendanaan.
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang dialami
Perusahaan jika pelanggan atau pihak lain yang terkait dengan
instrumen keuangan gagal memenuhi liabilitasnya. Perusahaan
memiliki kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya
dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan yang
memiliki sejarah kredit yang baik. Semua penjualan kredit
dilakukan melalui prosedur verifikasi kredit. Saldo piutang
dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko tidak
tertagihnya piutang. Perusahaan akan menghubungi pelanggan
untuk menindaklanjuti pelunasan piutang yang telah jatuh tempo.
Penyisihan yang spesifik dibuat jika Perusahaan menyimpulkan
bahwa piutang tidak dapat tertagih. Untuk menekan risiko kredit,
Perusahaan menghentikan penjualan produk kepada pelanggan
yang telah gagal bayar.
21,951,729,937
Instrumen keuangan Perusahaan yang tidak dicantumkan pada
tabel di atas adalah instrumen keuangan yang tidak dikenakan
bunga sehingga tidak terpengaruh risiko tingkat bunga.
TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN -
LANJUTAN
OBJECTIVES AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT POLICY-
CONTINUED
The Company's financial instruments that are not listed in the above table
are financial instruments that are not subject to interest so not affected the
interest rate risk.
Credit risk is the risk of financial loss to the Company if a customer or other
parties associated with the financial instrument fails to meet its liabilities.
The Company has a policy to ensure the sale of products only made to
customers who are trustworthy and who have a good credit history. All
credit sales made through credit verification procedures. The outstanding
receivables are monitored continuously to reduce the risk of uncollectible
receivables. The company will contact the customer to follow the settlement
of receivables that are due. Specific allowance is made if the Company
concludes that the receivables are not collectible. To reduce the risk of
credit, the Company closed the sale of products to customers who have
defaulted.
Liquidity risk management requires careful availability of cash and cash
equivalents are sufficient to meet the needs of operating capital, capital
expenditures, and satisfy financial liabilities as they fall due. In carrying out
its business activities, the Company maintains flexibility through the level of
cash and cash equivalent balances were adequate and the availability of
funds that can be drawn from the approved credit facility. Management
manages liquidity risk by conducting periodic evaluation of the Opera-
projections and actual cash flows, and constantly monitor the condition
financial markets to identify opportunities to obtain funding sources.
50
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. 26.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Fair Value of Finance Instrument
2015 2014
Rp. Rp.
Aset Keuangan Financial assets
Kas dan Setara Kas 10,900,871,794 58,127,153,781 Cash and cash equivalents
Piutang Usaha 58,365,839,184 76,350,235,749 Accounts receivable
Piutang Lain-lain 1,200,062,397 1,575,086,646 Receivables
Jumlah 70,466,773,375 136,052,476,176 Total
Liabilitas Keuangan Financial liabilities
Utang bank jangka pendek 25,635,045,989 49,126,526,588 Short-term bank debt
Utang usaha 22,055,209,975 17,829,129,211 Accounts payable
Utang lain-lain-pihak ketiga 477,097,500 1,018,044,552 Other payables third-party
8,873,861,707 7,059,011,353
Biaya masih harus dibayar 607,497,617 27,075,751 Accrued expenses
118,467,259,804 126,329,117,762
Utang bank jangka panjang 14,805,219,565 14,907,934,177 Long-term bank debt
1,064,581,767 1,637,594,183
489,548,839 1,468,842,613
Utang lain-lain-pihak berelasi - 4,556,908,593 Other payables-related parties
Hutang Pajak 1,139,204,984 2,446,590,671 Tax debt
Jumlah 193,614,527,747 226,406,775,454 Total
long term Debt financing
consumer
Utang pembiayaan konsumen jangka
pendek
Utang pembiayaan konsumen jangka
panjang
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan
berdasarkan jumlah dimana instrumen tersebut dapat diperlukan
dalam transaksi terkini antara pihak-pihak yang berkeinginan
(willing parties) dan bukan merupakan penjualan yang dipaksakan
atau likuidasi.
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi
keuangan konsolidasi dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan
dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang
lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat
diukur secara handal. Metode dan asumsi berikut ini digunakan
untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen
keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut.
Bank debt due within a year
Short-term employee benefits
liabilities
Utang bank jatuh tempo dalam setahun
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Tabel Berikut ini menyajikan analisis instrumen keuangan yang
dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, serta
utang dan pinjaman:
The following table presents an analysis of financial instruments
classified as loans and receivables, as well as debts and loans:
short term Debt financing
consumer
Nilai tercatat kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain,
utang bank jangka pendek, utang usaha lain-lain, liabilitas
imbalan kerja jangka pendek dan biaya masih harus dibayar serta
bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu
tahun mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek.
The carrying values of cash and cash equivalents, accounts receivable,
other receivables, short term bank loans, debt-others, short-term employee
benefits liabilities and accrued expenses as well as part of long-term debt
maturing within one year is approaching the value fair because the short-
term nature.
financial instruments presented in the consolidated statement of financial
position at fair value, or served in the carrying amount either because the
amount is approximately equal to fair value or because its fair value can
not be measured reliably. The following methods assumptions were used
to estimate the fair value for each class of financial instrument that is
practicable to estimate that value.
TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN -
LANJUTAN
OBJECTIVES AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT POLICY -
CONTINUED
The fair value of financial assets and financial liabilities are determined
based on the amount by which the instrument could be needed in a current
transaction between willing parties and is not a forced sale or liquidation.
51
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. 26.
27. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS 27. ADDITIONAL INFORMATION OF CASH FLOW
2015 2014
Rp. Rp.
475,638,636 4,909,850,716
28. PERJANJIAN DAN KOMITMEN 28. AGREEMENT AND COMMITMENT
a. a.
b. b.
c. c.
Reklasifikasi aset tetap dalam pengerjaan
ke aset tetap
Perusahaan ditunjuk sebagai distributor resmi oleh Ari-
Armaturen Sdn, Bhd., Malaysia ("Ari"), untuk mempromosikan,
memasarkan dan menjual produk Ari di Indonesia.
Penunjukkan ini berlaku untuk periode sejak tanggal 1 Januari
2013.
Nilai tercatat utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun mendekati nilai wajarnya
karena dibebankan tingkat bunga mengambang yang ditelaah
ulang secara berkala.
Perusahaan ditunjuk sebagai distributor eksklusif oleh Ari-
Armaturen Sdn. Bhd.,Malaysia ("Ari"), untuk mempromosikan,
memasarkan dan menjual produk Ari di Indonesia.
Penunjukan ini berlaku untuk periode sejak tanggal 1 Januari
2013.
Informasi pendukung laporan arus kas konsolidasian sehubungan
dengan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah
sebagai berikut:
Support Informasion of cash flow concolidation statement due to activities
not influence to cah flow is follow:
Company was appointed as the exclusive distributor by Ari-Armaturen
Sdn. Bhd., Malaysia ("Ari"), to promote, market and sell products in
Indonesia Ari. This designation is applied for the period from January
1, 2013.
Reclacification of property, plant and
equipment to processing property,
plant and equipment
Reclacification of Advance Purchase
to property, plant and equipment
OBJECTIVES AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT POLICIES -
CONTINUED
Reklasifikasi Uang Muka Pembelian Aset
Tetap ke Aset Tetap
Perolehan aset tetap melalui fasilitas
pembiayaan konsumen
Perolehan aset tetap melalui fasilitas
sewa pembiayaan
Perusahaan ditunjuk sebagai distributor ekslusif oleh Unimech
Group Berhard, Malaysia ("Unimech".pihak berelasi), untuk
mempromosikan, memasarkan dan menjual produk Unimech
dengan merk "Arita" di Indonesia. Penunjukan ini berlaku
untuk periode sejak tanggal 1 Januari 2012.
Company was appointed as the exclusive distributor by UNIMECH
Group Berhad, Malaysia ("UNIMECH" .pihak related), to promote,
market and sell products with the brand UNIMECH "Arita" in
Indonesia. This designation applies to the period from January 1,
2012.
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO KEUNGAN -
LANJUTAN
The carrying values of long-term debt net of current maturities within one
year approximate their fair values due to the floating interest rate charged
to be reviewed periodically.
Company was appointed as the official distributor by Ari-Armaturen
Sdn, Bhd., Malausia ("Ari"), to promote, market and sell products in
Indonesia Ari. The appointment is valid for the period from January 1,
2013.
Acquisition of property, plant and
equipment by consumers leasing
Acquisition of property, plant and
equipment by rental leasing
52
PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSUntuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 29. RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENTS
Sebelum disajikan Sesudah disajikankembali kembali
Laporan Posisi Keuangan Statement Of Financial Position
Aset Pajak Tangguhan 879,064,644 1,043,632,799 Deffered Tax Assets
Utang Lain-lain Other Payable Pihak Berelasi 4,500,998,893 4,556,908,593 Related parties Pihak Ketiga 1,073,954,252 1,018,044,552 Third parties
Liabilitas Imbalan Kerja 4,963,853,953 7,059,011,353 Post-employment benefits
MODAL SAHAM CAPITAL STOCKSaldo Laba 71,432,642,335 69,502,133,176 Retained earnings
- Entitas Induk 212,225,894,054 210,295,384,894 Owners of the CompanyKepentingan non pengendali 27,326,094 27,246,012 Non-controlling interest
Laporan laba Rugi dan Penghasilan komprehensif lain Statetements of income and other comprehensive income
37,990,840,444 37,041,585,559Penghasilan Lain-lain 7,421,642,577 7,698,146,002 Other Income (Expenses)Beban Keuangan 16,014,731,599 16,239,049,516 Finance cost
30 282
Perusahaan telah menyajikan kembali laporan keuangan untuktahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 ataspenerapan PSAK yang berlaku pada Tahun 2015. Berikut iniadalah rincian akun-akun dalam laporan keuangan untuk tahunyang berakhir 31 Desember 2014 sebelum dan sesudah disajikankembali :
2014
Penyesuaian
(164,568,155)
(55,909,700)
(224,317,917)
949,254,885 (276,503,425)
-
55,909,700
(2,095,157,400)
Laba Bersih Per Saham Dasar Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
1,930,509,159
- 1,930,509,160
80,082
Basic Earnings (Loss) Per Share Attributable To Owners Of The
Company
Total equity attributable to owners of the Company
Jumlah ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik
General and administrative expensesBeban Administrasi dan Umum
The Company has restated its financial statements for the year endedDecember 31, 2014 on the application of PSAK prevailing in 2015. Thefollowing are the details of the accounts in the financial statements for theyear ended December 31, 2014 before and after restatement :
53