Upload
danurlambang
View
137
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian bengkel secara umum adalah tempat (bangunan atau ruangan) untuk
perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin (alsin), tempat
pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Di dalam bengkel harus terdapat alat-
alat dan bahan-bahan yang menunjang kegiatan-kegiatan yang dilakukan dibengkel
tersebut. Dan setiap pihak yang bersangkutan dengan kegiatan ini harus memahami
masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Maka dari itu perencanaan suatu bengkel
harus memenuhi standar minimal seperti:
Didalam merencanakan hendaknya tidak statis harus disesuaikan dengan
kebutuhan dan perkembangan dari peralatan yang dimiliki:
1. Dasar- dasar perencanaan bengkel
Berapa hal dibawah ini dapat membantu kita dalam merencanaken suatu
bengkel:
Perkiraan apa bengkel yang kita buat untuk masa sekarang atau
perkembangan pada masa yang akan datang.
Mempunyai tujuan dasar yang jelas, apakah untuk sekolah atau kursus yang
direncanakan.
Mengetahui jenis kelas apakah untuk permulaan atu tingkat lanjutan.
Jumlah, lama penyelenggaraan program dan ukuran maksimum dari bengkel.
Luas bengkel yang diperlukan umtuk setiap siswa
Mengetahui jumlah alat-alat yang diperlukan untuk spesialisasi.
Jumlah loker/lemari, kran cuci tangan dan toilet.
Laporan observasi bengkel sekolah 1
Apa ruang dibuat tetap atau pembagi ruang.
Hubungan antar bengkel atau dengan ruang teori.
Penerangan dan ventilasi.
Dasar-dasar penempatan peralatan.
Dasar penempatan peralatan haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Mesin atau perlengkapan harus mudah dicapai.
Cahayanya cukup dan dari arah yang benar.
Jarak antar perlengkapan cukup dekat dengan pengoprasianya.
Letak motor atau mesin sudah tersedia sumber arusnya
Perhitungan ventilasi udara, untuk mengeluarkan debu, asap heat treatment, asap motor atau gas pengecatan dan lain-lain sudah benar dan terencana.
Tersedia papan tugas pekerjaan, papan bulletin.
Tersedia alat pemadam kebakaran
2. Pemeriksaan perencanaan.Dengan pembuatan perencanaan bengkel diharapkan kekurangan-kekurangan
dapat dielaminir sehingga akan diharapkan akan lebih baik., antara lain:
a. Standart area bengkel.
Area bengkel yang kita buat harus memenuhi standart-standart sebagai
berikut:
No. Fasilitas Standart
1 Minimum tinggi langit-langit 4 meter
2 Minimum lebar bengkel 10 meter
3 Minimum perbandingan lebar dan panjang 1 : 1½
4 Maximum perbandingan lebar dan panjang bengkel
1 : 2
Laporan observasi bengkel sekolah 2
5 Minimum luas area lantai untuk tiap siswa 5 meter2
b. Standart macam lantai bengkel.
Lantai pada bengkel harus memenuhi persyratan sebagai berikut:
No
.
Fasilitas Standart
1 Macam Lantai bengkel kerja kayu Kayu
2 Macam Lantai bengkel kerja plat Beton
3 Macam Lantai bengkel kerja pipa Beton
4 Macam Lantai bengkel kerja mesin Beton
5 Macam Lantai bengkel listrik Kayu
6 Macam Lantai bengkel elektronika Kayu
7 Macam Lantai bengkel otomotif Beton
8 Macam Lantai ruang gambar Kayu
c. Standart ukuran pintu bengkel
Untuk pintu pada bengkel harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
No. Fasilitas Standart
1 Lebar pintu keluar keruang
lain / kantor
1,5 meter
2 Lebar pintu utama 2,4 meter
3 Jenis pintu utama Overhead/
rolingdoor
4 Bahan pintu utama matal
d. Standart pembatasan ruang praktek.
No. Fasilitas Standart
1 Bahan pemisah bengkel yang dapat Metal
Laporan observasi bengkel sekolah 3
diubah atau dipindah
e. Standart area gedung dan ruang khusus.
No. Fasilitas Standart
1 Letak penyimpanan
sampah
Pada tiap ruang
bengkel
2 Isi tempat sampah 2,5 m3
3 Tempat penyimpanan
milik siswa (werpack
dan benda kerja
5 m3
4 Tempat pertemuan
khusus
100% dari luas
bengkel
5 Letak tempat pameran
hasil kerja siswa
Dekat pintu
bengkel
6 Area tempat pameran
hasil kerja siswa
0,75 m3
7 Tempat ruang guru Dekat pintu masuk
bengkel
8 Luas ruang guru 5 m2
9 Tempat alat bantu visual Disatukan dengan
planning room
10 Tempat penyimpanan /
gudang
Didalam bengkel /
gedung
Laporan observasi bengkel sekolah 4
11 Area gudang 30 m3
12 Luas planning room 10 – 14% luas
bengkel
13 Lebar lintas ruang
bengkel
1,5 m
f. Standart kenyamanan pemandangan dan penerangan.
No. Fasilitas Standart
1 Luas jendela
bengkel
25% luas bengkel
2 Susunan jendela
bengkel
Berjajar pada dinding
3 Tinggi bagian
atas jendela
Sampai langit-langit
4 Kaca jendela Tembus pandang
5 Pengaturan
cahaya
Denganpanghalang
cahaya tuangan
6 System
penerangan
umum
Cahya tidak langsung
25% arah keatas, 75%
arah kebawah
7 Nilai pemantulan
cahaya dari
langit-langit
Minimum 80%, maximum
90%
g. Standart pemipaan dalam bengkel.
Laporan observasi bengkel sekolah 5
No. Fasilitas Standart
1 Fasilitas tempat
cuci tangan
Satu stasion untuk setiap
10 siswa
2 Letak kompresor Diluar bengkel
3 Pembagian cabang Pada tembok dengan
jarak tiap 7m
h. Standart instalasi listrik.
No. Fasilitas Standart
1 System instalasi penyediaan
listrik tenaga
Tiga kawat,
tiga pas
2 Cabang instalasi penyediaan
tenaga listrik
Setiap mesin
3 Instalasi listrik tenaga
cadangan
Satu buah
untuk
disumber
4 Pencegah beban lebih (over
load) untuk listrik tenaga
Alat pemutus
5 Instalasi listrik penerangan Pada langit-
langit
6 Lampu cadangan Satu untuk 5
buah
7 Penegah beban lebih pada
instalasi penerangan
Alat pemtus
Laporan observasi bengkel sekolah 6
8 Stop kontak Pada tembok
dengan jarak
setiap 4m
9 Stop kontakcadangan Sebuah untuk
setiap 4stop
kontak
3. Merencanakan bengkel / laboratorium sekolah.
Supaya dalam perencanaan factor keamanan terpenuhi, maka dibutuhkan alat
perkakas dan daerah kerja antara lain:
a. Aneka macam perlengkapan umum.
Keran-keran air : bak cuci dan ruang cuci
Gas: tungku dan keran gas bila diperlukan
Udara: kompresor, saluran pipa, kran-kran udara
Penerangan: penerangan umum, setempat, dengan lampu pendar (T.L.)
Peti-peti sampah: untuk sisa yang masih dapat dipakai, sampah yang harus
dibuang.
Penyimpanan lap, cat, bensin, minyak, dan gemuk.
b. Penerangan lantai.
Skala (biasanya 1:50)
Bengkel baru harus didirikan: perisai panjang, mengatur penempatan
perlengkapan yang baru akan dipindah.
Tempat-tempat latihan (trining stasion atau working stations)
c. Bengkel mobil.
Paling kecil : 15 x25 m
Pintu cukup banyak untuk keluar masuk mobil dan mesin-mesin perkakas.
Ruang untuk mobil yang diperbaiki :3,5 x 6 m
Laporan observasi bengkel sekolah 7
Diluar bengkel harus ada tempat untuk parkir mobil (mobil yang akan
diperbaiki)
Diruang pengecatan harus ada tempat untuk mengeluarkan udara dari
bengkel.
Bila mungkin bengkel mobil terpusah dengan gedung lainya.
Jendela dengan persyaratanya: cahaya yang tidak diinginkan, jendela
minimum 1,5 m dari lantai, disisi timur dan barat dipakai gelas yang dapat
memantulkan cahaya, selokan tertutup atau pipa untuk mengalirkan air,
peredaran udara harus cukup.
d. Bengkel listrik.
Laboratorium: bangku kerja untuk satu atau dua orang dan tiga orang.
Tempat melilit motor: tiap 1,5 meter panjang bangku untuk tiap siswa.
Pengawatan: tiap 2m panjang dinding utnuk satu siswa.
Motor-motor dan generator: jarak motor dan generator itu 0,66 sampai
0,75 dengan ban penggeraknya.
Pintu: jangan ditengah-tengah gedung,ukuranya jangan kurang dari 2m,
e. Bengkel mesin pekerjaan logam.
Harus cukup besar agar dapat menempatkan bangku-bangku kerja
menempal didinding.
Mesin-mesin haruis diberi jarak yang cukup antara satu dengan yang lain.
Gergaji mesin harus ditempatkan dekat penyimpanan bahan.
Pekerjaan pemasangan sebaiknya digedung tersendiri.
Ada jalan yang cukup untuk mengengkut perkakas kemesin-mesin.
Gerinda untuk menggerinda pahat ditempatkan diruang alat .
Mesin bor dapat ditempatkan saling berbelakangan atau membelakangi
dinding.
Mesin ditempatkan ditempat yang tidak berdebu.
Kamar penyimpanan bahan persediaan yang besar harus punya pintu yang
cukup.
Laporan observasi bengkel sekolah 8
Salah satu pintu harus cukup besar dan dapat dipakai jalan keluar dan
masuknya mesin besar.
f. Bengkel mesin kayu.
Ruang: ukuran dan bentuk harus disesuaikan.
Penerangan matahari: terbuka bagian utara dan timur yang baik,luas
jendela semua sama dengan luas lantai, jendela paling sedikit 1 m dari
lantai.
Jalan masuk: paling sedikit ada dua pintu, harus ada satu pintu yang cukup
lebar, sebaiknya dekat penyimpanan bahan, para murid harus
menggunakan satu pintu saja.
Ruang tambahan untuk merencana, perpustakaan, pengajaran terakir dan
ruang teori harus dekat.
Ada beberapa perlengkapan umum yang diperlukan: Air, gas, udara,listrik,
dll
Penempatan mesin dan tempat kerja (work station)
g. Pemilihan perlengkapan (berdasarkan jumlah seluruh siswa tiap jam pelajaran)
Disesuaikan dengan keadaan industry. Perlengkapan yang digunakan saat
ini, kebutuhan penting, perkembangan dikemudian hari
Persediaan / penyisihan dana: untuk keperluan yang sudah ditentukan,
supaya mengikuti zaman, untuk perbaikan, hadiah, pengiriman,jangka
panjang, penukaran dengan yang baru, jangak pendek dll.
Luas lapangan pekerjaan yang diajarkan: tingkat umur siswa, persiapan
kejuruan dibanding dengan pekerjaan,tingkat dasar sampai lanjutan,
jumlah team latihan.
h. Pemilihan alat-alat tangan.
Kualitas (kualitas baik biasanya lebih ekonomis)
Banyaknya tergantung pada: cara pengeluaran, macam-macam alat,uang
yang dapat diminta untuk menentukan alat.
i. Bahan-bahan persediaan.
Laporan observasi bengkel sekolah 9
Macamnya: yang dibutuhkan untuk pekerjaan praktek, untuk mengajar,
yang dipakai industry.
Kualitas: tergantung pemakaianya
Banyaknya: bergantung pada besarnya tempat penyimpanan, cukup untuk
memenuhi yang dibutuhkan, bergantung pada kemampuan keuangan,
bergantung pada pengiriman.
j. Bangku-bangku kerja.
Tergantung pada:
Macam pekerjaan yang harus dikerjakan: bangku kerja dari logam, dari
kayu, tingginya, dapat dipindahkan.
Untuk dua siswa tiap bangku (jurusan mobil)
Bangku laboratorium yang panjang (jurusan listrik dan mobil)
Bangku hanya untuk pelajar.
Bangku panjang untuk bengkel bubut.
k. Mebel (meja, kursi, lemari dan lain sebagainya)
Penyimpanan bahan-bahan pelajaran : diberkas dibendel menjadi buku.
Meja untuk belajar (dari logam atau kayu)
Meja gambar dan meja untuk merencana.
Lemari penyimpanan lembaran-lembaran (file cabinets)
Lemari istimewa (khusus)
Rak-rak penyimpanan: untuk menyimpan kayu dan batang baja.
Rak papan, peti dan lemari.
Kursi-kursi atau bangku duduk
Meja tinggi (tulis untuk) guru.
4. Tata bengkel, pemeliharaan dan perkakas sebuah bengkel yang tidak teratur.
Dengan bahan-bahan yang berceceran akan menibulkan bahaya kecelakaan maka
perlu diperhatikan antara lain:
a. Cara-cara penyimpanan.
Laporan observasi bengkel sekolah 10
Alat-alat yang dipakai sehari-hari: ditempatkan pada panel,laci peti, dan
rak,pemegang-pemegang (kait-kait khusus)
Alat istimewa: harus mendapat tanda tangan guru untuk memakai, guru
memeriksa jika dikembalikan, almari istimewa, kadang-kadang disimpan
dikantor guru,kartu pemakaian khusus.
Alat cadangan atau penggantian: almari khusus, ditempatkan ditempat yang
asli dari pabrik, dijaga dari karat.
Persediaan dan bahan: baru, sisa-sisa yang masih berguna, peti atau kotak
untuk sisa yang dapat dijual.
Pekerjaan yang telah selesai: almari penyimpanan, almari khusus, ditandai,
dll.
b. Pembersihan.
Persediaan (supplies): sapu, penggorek, sikat, bak, bahan campuran untuk
menyapu, bahan yang menghisap minyak, detergent, mesin penggosok,
sobekan kain (kain perca), tempat penyimpananya.
Jadwal pembersihan: pembagian tugas siwa,(bergilir, tiap bulan, dll)
Tempat berjalan, jalan kendaraanjalan pintu dan daerah-daerah aman.
Pelaksanaan (procedure) pembersihan.
c. Pemeliharaan perkakas (perbot-Equibment)
Daftar pemeriksaan
Pelumasan
Mengecat
Pemeliharaan penjagaan(preventative maintenance).
Pemeliharaan alat
d. Pemeliharaan bengkel sekolah.
Pengecetan dan pembersihan tahunan
Lantai: perbaikan, pengawetan, member tanda tempat-tempat jalan.
e. Aneka macam lainya.
Laporan observasi bengkel sekolah 11
Papan pengumuman (bulletin board): ada yang mengawasi, pengaturan dan
perbaikan kembali.
Gambar dinding penggantian dan pengaturan, dibutuhkan pengawas dan
orang yang memperbaiki pada waktu-waktu tertentu.
Papan tulis: tiap hari dibersihkan, tiap tahun diperbaiki.
5. Perencanaan biaya (budgeting).
Banyak factor yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Kebutuhan masyarakat.
Sebuah sekolah atau yang telah ada.
Bidang latihan yang diberikan
b. Biaya administrasi.
Instruktur atu guru wajib memberikan anggaran serta perkiraan (penaksiran)
dalam penyususan biaya administrasi.
c. Perkiraan bahwa bahan persediaan berdasarkan pemeriksaan.
Bahan-bahan yang diperlukan dalam tiap pekerjaan atau rencana dalam
suatu kesatuan latihan.
Bahan terbuang yang dapat dimanfaatkan.
Panjang waktu praktek
Mendapatkan bahan.
Kejadian kejadian yang tak terduga
d. Pemeliharaan yang menuntut perkembangan zaman (up to date).
Perlengkapan baru:kiriman dan penerimaan (sumbangan)
biaya pemasangan, pembelian-pembelian,
gantilah perlengkapan yang kuno, ganti perlengkapan yang sudah usang
dengan perlengkapan baru/modern.
e. Perbaikan bengkel.
Pemeliharaan
Laporan observasi bengkel sekolah 12
Penyiapan keperluan pembersihanya yang lengkap.
f. Ruang alat dan ruang persediaan.
Ukuran berhubungan dengan bengkel dan perlengkapanya, missal:
banyaknya macam dari alat, banyaknya alat yang dibutuhkan, alat yang
ditempatkan ditempat latihan.
Penempatanya dibengkel: mudah dicapai dari semua tempat latihan, mudah
pengawasanya, dijaga dari pencurian, dijaga dari unsur-unsur yang rusak.
Perencanaan susunan ruang alat: model pintu, jendel, papan gantungan alt,
tempat persediaan kartu alt, panel dll.
g. Rak.
Tempat minyak
Kikir-kikir
Logam
Kotak-kotak alat
h. Papan untuk buku-buku catalog dan sebagainya.
Jadi dalam sebuah bengkel (ruang bengkel) disediakan tempat untuk menaruh
atau menyimpan buku-buku keterangan,pedoman dan buku catalog
i. Penyusunan alat-alat
Dikumpulkan menurut macamnya, pemakaian dalam pekerjaan
Alat-alat untuk katup dikumpulkan jadi satu.
Digantungkan
j. Penyusunan semua alat dibengkel.
Alat harus mudah diperiksa
Alat harus dapat dengan mudah diambil.
Alat yang sering dipakai harus ditempatkan didekat jendela.
Alat yang pemakaianya dibatasi harus ditempatkan pada tempat khusus.
Harus dimintai paraf sebelum meminjam.
k. Tanda petunjuk (indeks) dan Liventarisasi.
Ruang alat dibagi dalam bagian-bagian dan diberi nomor atau huruf
Cara untuk inventarisasi
Laporan observasi bengkel sekolah 13
Nama-nama alat ditiap panel atau almari.
l. Penyimpanan persediaan bahan atau bagian.
Karena ukuranya mungkin ditempatkan diluar ruang alat.
Untuk memudahkan pengawasan atau control maka mungkin harus
ditempatkan pada tempat khusus.
Dipapan atau di bak-bak.
Laci untuk penyimpanan bagian dan sebagainya.
Rak dan lemari
Cara inventarisasi.
Ruang bahan.
m. Pembersihan tempat kerja dan alat-alat.
Membuat daftar pembagian pekerjaan tugas: tugas siswa, pemimpin tugas
(ketua)
Perintah pembersihan setelah selesai praktek di bengkel.
Pembersihan istimewa: tiap bulan
B. Batasan Masalah
Dari latar belakang diatas makan dapat diambil batasan masalah sebagi berikut:
1. Bagaimanakah perencanaan bengkel disekolah.
2. Bagaimanakah struktur organisasi bengkel disekolah.
3. Apakah bengkel-bengkel yang ad disekolah-sekolah sudah memenuhi standart
minimum suatu bengkel.
4. Bagaimana perawatan (maintenance) bengkel sekolah.
C. Waktu dan Tempat
Dalam tugas laporan kali ini penulis melakukan observasi pada:
Hari/tanggal : Sabtu, 23 Maret 2012
Laporan observasi bengkel sekolah 14
Tempat : SMKN 2 Karanganyar
Alamat : Jalan Yos Sudarso, Bejen, Karanganyar
D. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah:
1. Observasi lapangan
Observasi lapangan ini berarti penulis datang langsung ke lokasi bengkelyang
menjadi tujuannya untuk memperoleh data. Dengan data tersebut, maka
penulis akan lebih mengetahui bagaimana situasi dan kondisi bengkel yang
menjadi objek observasinya
E. Tujuan
Tujuan disusunnya laporan ini adalah:
1. Memberikan tambahan wawasan kepada pembaca.
2. Mengetahui bagaimana perencanaan suatu bengkel yang baik dan benar.
3. Memberi gambaran mengenai bentuk ataupun struktur bengkel yang berada di
sekolah-sekolah.
4. Memenuhi tugas managemen industri.
Laporan observasi bengkel sekolah 15
BAB II
ISI
A. Struktur Organisasi SMKN 2 Karanganyar
SMKN 2 Karanganyar adalah salah satu sekolah menengah kejuruan yang berada
di wilayah Kabupaten Karanganyar.SMK yang berdiri pada tahun 1998 tersebut
sudah disahkan menjadi Rintisan Sekolah Menengah Kejuruan Bertaraf Internasional
sejak tahun 2009.Sebagai Rintisan Sekolah Menengah Kejuruan Bertaraf
Internasional,SMK N 2 Karanganyar memiliki berbagai fasilitas pendukung yang
memadai,mulai dari bagunan gedung yang representatif,lingkungan yang asri,dan
situasi yang kondusif untuk melakukan pembelajaran. Serta didukung oleh para guru-
guru yang kompeten dibidangnya.
Agar tercapainya visi dan misi SMKN 2 Karanganyar , maka dibentuklah susunan
organisasi dari SMKN 2 Karanganyar sebagai berikut:
Laporan observasi bengkel sekolah 16
B. Jenis bengkel yang terdapat di SMKN 2 Karanganyar
SMKN 2 Karanganyar merupakan salah satu sekolah vokasi yang memiliki
kualitas baik. Di SMKN 2 Karanganyar memiliki beberapa jurusan dan memiliki
bengkel dimasing-masing jurusannya. Adapun macam-macam bengkelnya adalah
sebagai berikut:
1. Bengkel Mesin Industri
2. Bengkel Otomotif (Autotronik)
3. Bengkel Tekstil
4. Bengkel/ Laboratorium Komputer
C. Bengkel Industri
Dalam penyusunan laporan ini akan membahas tentang bengkel sekolah yang
sub pembahasannya adalah bengkel industri. Bengkel sekolah adalah tempat/ ruangan
dimana para siswa dibina, dibimbing, diberi keterampilan agar mempunyai keahlian
dalam bidang masing-masing.
Laporan observasi bengkel sekolah 17
Bengkel industri disekolah adalah tempat untuk membina dan mendidik
siswanya agar terampil dalam bidang teknik industri. Didalam bengkel industri
terdapat macam-macam pekerjaan seperti kerja bangku, membubut, mengefrais,
menggrinda, mengebor, mengelas, menyekrap dan pekerjaan lainnya yang berkaitan
dengan praktek industri.
Dibengkel industri SMKN 2 Karanganyar telah memenuhi stadart minimal
bengkel industri dalam hal bangunan seperti ukuran dan ruang-ruangannya selain
dalam hal bangunan bengkel industry SMKN 2 Karanganyar sudah memenuhi
standar minimal dalam hal mesin-mesin dan peralatannya.
D. Struktur organisasi Bengkel Industri SMKN 2 Karanganyar
Laporan observasi bengkel sekolah 18
Kabeng TP
Drs. Sutoyo
NIP 196403132007011016
Staf kompetensi keahlian
Sri Eka Lelana
NIP 197310121999031004
K3 TP
Tri Suparyono
NIP 195909241998031001
Guru
Wali Kelas
Toolman
Hari Dwi Utomo
E. Tugas pengurus bengkel industry SMKN 2 Karanganyar
Adapun tugas-tugas dari pengurus-pengurus bengkel industri SMKN 2
Karanganyar adalah sebagai berikut:
1. Ketua Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan (K3TP)
Bersama WKS Kurikulum menyusun jadwal kegiatan KBM
prakek.
Bersama WKS Kurikulum atau BP/BK melaksanakan
pembinaan siswa.
Bersama WKS Ketenagaan merencanakan kebutuhan guru.
Bersama WKS Humas/HI atau Pokja PSG merencanakan dan
melaksanakan PSG.
Membuat tata tertib bengkel.
Menentukan kebutuhan alat dan bahan KBM praktek.
Melaksanakan M&R sarana dan prasarana KBM praktek.
Melaksanakan pengembangan bengkel.
Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
Menyusun laporan kegiatan kepada kepala sekolah.
2. Kepala Bengkel Teknik Pemesinan
Merencanakan jadwal penggunaan bengkel.
Memonitoring kondisi inventaris bengkel.
Merencanakan dan mengkoordinasikan perbaikan peralatan.
Merekomendasikan perbaikan gedung sekolah ke KASEK.
Menyusun kebutuhan bahan dan peralatan bengkel KBM dan
UP.
Membantu Kabid dalam mengkoordinir pelaksanaan UP.
Menciptakan terlaksananya 6K di bengkel.
Menyampaikan laporan rutin kondisi bengkel kepada K3TP.
Laporan observasi bengkel sekolah 19
Siswa
3. Staf Kompetensi Keahlian
Membantu K3TP dalam mendokumentasikan hasil rapat
kompetensi keahlian maupun pertemuan.
Membantu K3TP dalam pelaksanaan yang berkaitan dengan
pengendalian dokumen kompetensi keahlian.
Membantu K3TP dalam penyampaian informasi tertulis kepada
personil kompetensi keahlian dan siswa.
Membantu K3TP dalam menyusun daftar barang bdan jasa
yang dibutuhkan kompetensi keahlian.
Membantu K3TP dalam melaksanakan pembelian barang dan
jasa.
Membuat dokumen atas pengelolaan keuangan.
Membantu Kabid atas penyimpanan keuangan/kas kompetensi
keahlian.
4. Wali Kelas
Menyusun program kerja wali kelas.
Mewakili KS dan orang tua dalam pembinaan siswa.
Membina kepribadian, ketertiban, dan kekeluargaan.
Membantu pengembangan, peningkatan kecerdasan dan
keterampilan siswa.
Menyusun rekapitulasi nilai(leger)
Mengisi dan membagi buku rapor.
Membantu WKS Kurikulum dan WKS Kesiswaan dalam
permasalahan yang terkait.
Membantu sekolah dalam memperlancar kewajiban siswa
terhadap sekolah.
Laporan observasi bengkel sekolah 20
Membuat catatan tentang situasi keluarga dan ekonomi siswa,
ketidakhadiran, pelanggaran, dan perilaku siswa, prestasi
masing-masing siswa.
Menyusun laporan kegiatan kepada kepala sekolah.
5. Guru
Program KBM.
Pembinaan terhadap siswa.
Menyusun laporan kegiatan kepada kepala sekolah.
6. Tool Man
Membantu K3TP dalam penyimpanan bahan dan alat praktek.
Membuat administrasi penggunaan bahan dan alat praktek.
Melaksanakan inventarisasi peralatan bengkel.
Melaksanakan peminjaman peralatan saat KBM.
Melaksanakan pengecekan dan perbaikan peralatan.
F. Penataan bengkel industri SMKN 2 Karanganyar
1. Kapasitas siswa
Bengkel industri yang ada di SMKN 2 Karanganyar memiliki
kapasitas 36 siswa yang langsung praktek ditempat.
2. Kantor
Jumlah guru praktek ada 19 tetapi masih merangkap menjadi guru
bidang lain sehingga hanya tersedia 8 kursi dan meja guru dikantor
bengkel tersebut.
3. Ruang teori
Dibengkel sudah terdapat ruang teori untuk memberikan pengarahan
terlebih dahulu kepada para siswa sebelum praktek dibengkel.
4. Inventaris alat dan mesin praktek
Dibengkel tersebut memiliki 36 ragum dan tonbox untuk praktek kerja
bangku. Sedangkan peralatan lainnya adalah:
No. Mesin Jumlah
Laporan observasi bengkel sekolah 21
1. Mesin bubut 22
2. Mesin frais 6
3. Tool Grinding 2
4. Silindrical Grinding 1
5. Mesin grinda 4
6. Mesin tangan 1
7. Mesin grinda pot 1
8. Mesin gergaji 2
9. Mesin skrap 1
10. Mesin bor (columb) 2
11. Mesin bor tangan 2
12. Mesin bor meja 2
13. Mesin las 4
14. Mesin lipat pelat 2
15. Mesin press pneumatic 1
16. Mesin gravier 4
17. Mesin roll pelat 1
18. Mesin pot pelat 1
19. Mesin pot pelat kaki 1
5. System perawatan (maintenance)
System perawatan di bengkel industri SMKN 2 Karanganyr dilakukan setiap
hari baik kantor, ruang alat, ruang teori maupun ruang bengkel itu sendiri. Perwatan
dan kebersihan bengkel beserta alat-alatnya menjadi tanggung jawab siswa yang
melakukan kegiatan praktek dan dipimpin oleh toolman masing-masing. Sedangkan
apabila ada kerusakan alat/mesin sudah ada perawatan keseluruhan dari bengkel agar
bisa diperbaiki sendiri oleh siswa maupun toolman, sehingga dapat melatih siswa
serta menghemat biaya.
6. Jadwal praktikum siswa
Laporan observasi bengkel sekolah 22
Adapun jadwal praktek dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
7. Hasil produk
Hasil dari kerja praktek para siswa adalah menghasilkan alat-alat kecil beserta
berbagai macam perkakas. Misalnya saja roda gigi. Instrumen-instrumen alat mesin
tekstil, baut dan masih banyak lainnya.
8. Peraturan dan sanksi
Dibengkel industri SMKN 2 Karanganyar tidak memiliki peraturan yang
khusus yang penting para siswa dapat melakukan praktek. Sedangkan untuk sanksi
apabila ada siswa yang tidak mengikuti praktek adalah tidak ada karena system
praktek diSMKN 2 Karanganyar dibuat beberapa kelompok (tim) sehingga apabila
ada siswa yang tidak masuk dapat digantikan teman satu kelompoknya.
Laporan observasi bengkel sekolah 23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian panjang diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. SMKN 2 Karanganyar adalah salah satu sekolah kejuruan (vokasi) yang
memiliki kualitas tidak kalah dengan SMK N yang lainnya.
2. SMKN 2 Karanganyar memiliki beberapa jurusan yang masing-masing sudah
memiliki bengkelnya masing-masing yaitu bengkel industry, bengkel otomotif
(autotronik), bengkel tekstil, dan bengkel/laboratorium computer.
3. Bengkel industry di SMKN 2 Karanganyar sudah memenuhi standar
minimum bengkel yang baik. Dan sudah memiliki inventaris mesin yang
memadai/lengkap untuk praktek walaupun jumlahnya masih terbatas.
Laporan observasi bengkel sekolah 24
4. Setiap bengkel yang berada di SMKN 2 Karanganyar memiliki susunan
organisasi masing-masing guna mempermudah pengolaan bengkel sehingga
managemen bengkel berjalan dengan mudah.
5. Perawatan bengkelnya dilakukan setiap hari oleh para siswa yang setiap
harinya praktek dengan toolman yang bertanggung jawab terhadapnya.
6. Hasil produk yang dihasilkan dari praktek industry di SMKN 2 Karanganyar
adalah alat-alat kecil, perkakas, dan instrument-instrumen alat pada mesin
tekstil.
B. Saran dan kritik
SMKN 2 Karanganyar adalah salah satu sekolah menengah kejuruan yang
memiliki kualitas unggul, tetapi dalampenyediaan fasilitas pengajaran khususnya
dalam hal praktek masih sedikit kurang, maka kelompok kami mempunyai saran
antara lain:
1. Inventaris alat dan mesin ditambah jumlahnya sehingga siswa dapat praktek
sendiri-sendiri.
2. Kerapian dan kebersihan harus lebih ditingkatkan.
3. Apabila sedang berlangsung praktek ada toolman/ guru pembimbing yang
mengawasi.
Laporan observasi bengkel sekolah 25
DARTAR PUSTAKA
www. smkn2 kra.sch.id diunduh pada tanggal 14 April 2012
www.sisilain.net diunduh pada tanggal 14 April 2012
Adil Kurnia. 2010. Definisi Analisis Beban Kerja.
http://www.basukisutjianto.com/search/pengertian-beban-kerja.html. Diakses 16
Maret 2012.
d12x Perencanaan dan pengelolaan ruang bengkel.htm diunduh tanggal 14 April
2012
Laporan observasi bengkel sekolah 26
LAMPIRAN
Gambar `1.ragum untuk praktek kerja bangku
Laporan observasi bengkel sekolah 27
Gambar 2. Mesin-mesin yang ada dibengkel industry
Laporan observasi bengkel sekolah 28
Gambar 3. Para siswa yang sedang melakukan praktek industry
Laporan observasi bengkel sekolah 29
Gambar 4. Hasil produksi dari praktek industry
i
Gambar 5. Tempat penyimpanan alat dan hasil produksi
Laporan observasi bengkel sekolah 30