Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
W I L A Y A H S U N G A I C I T A N D U Y
(TKPSDA – WS CITANDUY) Sekretariat : Jl.Prof.Dr.Ir.H.Sutami No.1 Telp: (0265) 741051 Fax. (0265) 741302 Kode Pos 46300 BANJAR–JAWA BARAT, Email : [email protected]
LAPORAN SIDANG KE-1
TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
WILAYAH SUNGAI CITANDUY
(TKPSDA WS CITANDUY)
TAHUN ANGGARAN 2016
05 – 06 OKTOBER 2016
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
DAFTAR ISI ...................................................................................... ii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... iii
SURAT PENGANTAR ......................................................................... iv
Risalah Sidang Ke-1 TKPSDA WS Citanduy T.A. 2016 ....................... 1
Notulen Sidang Ke-1 TKPSDA WS Citanduy T.A. 2016 ...................... 2
I. Pembukaan ................................................................................ 2
II. Sidang Komisi Pengendalian Daya Rusak Air .............................. 2
III. Sidang Komisi Konservasi SDA ................................................... 6
IV. Sidang Komisi Pendayagunaan SDA ........................................... 9
V. Penyampaian Kesimpulan Sidang Masing-Masing Komisi ............ 13
VI. Kesimpulan dan Penutupan ....................................................... 16
VII. Dokumentasi ............................................................................. 17
LAMPIRAN ........................................................................................ 18
iii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I ................................................................................................ 18
SUSUNAN ACARA SIDANG KE-1 TKPSDA WS CITANDUY T.A. 2016
LAMPIRAN II .............................................................................................. 20
DOKUMENTASI SIDANG KE-1 TKPSDA WS CITANDUY T.A. 2016
(PANGANDARAN, 05 – 06 OKTOBER 2016)
LAMPIRAN III ............................................................................................. 35
BERITA ACARA NOMOR: 06/BA/TKPSDA.WS.CIT/X/2016 TENTANG
REKOMENDASI PENETAPAN RANCANGAN RENCANA ALOKASI AIR
TAHUNAN (RAAT) PADA WILAYAH SUNGAI CITANDUY TAHUN 2016/2017
LAMPIRAN IV .............................................................................................. 38
SAMBUTAN – SAMBUTAN
1. Laporan Kegiatan (Ketua Sekretariat TKPSDA WS Citanduy)
2. Sambutan Selamat Datang (Bupati Pangandaran)
3. Sambutan Pembukaan Acara (Ketua Harian TKPSDA WS Citanduy
T.A. 2016)
iv
TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
W I L A Y A H S U N G A I C I T A N D U Y
(TKPSDA – WS CITANDUY) Sekretariat : Jl.Prof.Dr.Ir.H.Sutami No.1 Telp: (0265) 741051 Fax. (0265) 741302 Kode Pos 46300 BANJAR–JAWA BARAT, Email : [email protected]
SURAT PENGANTAR Nomor : UM0111/TKPSDA.WS.CIT/X/2016/08
Kepada Yth.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Di
JAKARTA
Perihal : Penyampaian Laporan Sidang ke-1 TKPSDA WS Citanduy T.A. 2016
Sehubungan telah dilaksanakannya Sidang ke-1 TKPSDA WS Citanduy pada tanggal 05-06 Oktober
2016 di Pangandaran, dengan ini kami sampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan sidang tersebut.
Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Banjar, 07 Oktober 2016
Ketua Sekretariat TKPSDA WS Citanduy
Ir. Dasniari Pohan, MT. NIP. 19680114 199403 2 005
Mengetahui:
Ketua TKPSDA WS Citanduy Periode T.A. 2016,
Ir. Yerry Yanuar, MM.
NIP. 19640129 198803 1 004
Ketua Harian TKPSDA WS Citanduy Periode T.A. 2016,
Prasetyo Budie Yuwono, ME.
NIP. 19580905 198302 1 001
Tembusan disampaikan kepada Yth. :
1. Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR
2. Direktur Bina Penatagunaan SDA, Kementerian PUPR
3. Kepala Subdit Kelembagaan, Direktorat Bina Penatagunaan SDA, Kementerian PUPR
4. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy
5. PPK OP SDA I, Satker OP SDA Citanduy
6. Arsip(Sekretariat TKPSDA WS Citanduy)
1
TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
W I L A Y A H S U N G A I C I T A N D U Y
(TKPSDA – WS CITANDUY) Sekretariat : Jl.Prof.Dr.Ir.H.Sutami No.1 Telp: (0265) 741051 Fax. (0265) 741302 Kode Pos 46300 BANJAR–JAWA BARAT, Email : [email protected]
RISALAH SIDANG KE-1
TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
WILAYAH SUNGAI CITANDUY
TAHUN ANGGARAN 2016
Nomor : 07/RS/TKPSDA.WS.CIT/X/2016
Pada hari Rabu dan Kamis tanggal Lima sampai dengan Enam bulan Oktober tahun Dua Ribu
Enam Belas bertempat di Pangandaran telah dilaksanakan Sidang ke-1 Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Citanduy yang dipimpin oleh Ketua Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Citanduy Periode Tahun Anggaran 2016 dengan
tahapan sebagai berikut:
a. Jenis Sidang : Sidang ke-1 TKPSDA WS Citanduy
b. Hari dan Tanggal Sidang : Rabu – Kamis, 05 – 06 Oktober 2016
c. Tempat Sidang : Hotel Horison Palma, Pangandaran
d. Acara Sidang : - Identifikasi Permasalahan Pendangkalan di Muara
Sungai Citanduy
- Identifikasi Lahan Kritis DAS Citanduy
- Pembahasan Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT) T.A
2016 – 2017
(Susunan Acara Sidang ke-1 TKPSDA WS Citanduy Tahun
Anggaran 2016 terlampir)
e. Waktu Pembukaan : Rabu, 05 Oktober 2016 Pukul 13.30 WIB
f. Waktu Penutupan Sidang : Selasa, 06 Oktober 2016 Pukul 09.30 WIB
g. Pimpinan Sidang : 1. Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah (Ketua Harian
TKPSDA Wilayah Sungai Citanduy)
2. Ketua Sekretariat TKPSDA WS Citanduy
h. Jumlah Anggota TKPSDA : 42 orang (pemerintah 21 ; non pemerintah 21)
i. Notulen dan atau rekaman pembicaraan, sebagai berikut:
2
TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
W I L A Y A H S U N G A I C I T A N D U Y
(TKPSDA – WS CITANDUY) Sekretariat : Jl.Prof.Dr.Ir.H.Sutami No.1 Telp: (0265) 741051 Fax. (0265) 741302 Kode Pos 46300 BANJAR–JAWA BARAT, Email : [email protected]
NOTULEN SIDANG KE- 1
TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
WILAYAH SUNGAI CITANDUY
TAHUN ANGGARAN 2016
Hari/Tanggal : Rabu – Kamis/ 05 – 06 Oktober 2016
Tempat : Hotel Horison Palma, Pangandaran
I. PEMBUKAAN
1. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
2. Laporan Kegiatan
Pembicara : Ir. Dasniari Pohan, MT. (Ketua Sekretariat TKPSDA WS Citanduy)
3. Sambutan Selamat Datang
Pembicara : H. Jeje Wiradinata (Bupati Pangandaran)
4. Sambutan Pembukaan Acara
Pembicara : Sarwono S., ST., MT. (Kepala BPSDA Serayu – Citanduy mewakili Ketua
Harian TKPSDA WS Citanduy)
5. Pembacaan Do’a
Dipimpin oleh : H. Kudrat Heryadi, A.Md
II. SIDANG KOMISI PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
Materi : Identifikasi Permasalahan Pendangkalan di Muara Sungai Citanduy
Narasumber : Ari Mulerli, ST., M.PSDA. (Puslitbang SDA Kementerian PUPR)
Pimpinan Sidang : Ir. Dasniari Pohan, MT. (Kepala Bidang OP BBWS Citanduy)
Pokok – pokok pembahasan :
1. Muara citanduy, dari tahun ke tahun mengalami degradasi (penurunan) dan update
terakhir 2016 hanya tinggal 200-300 m3/det karena permasalahan sedimentasi :
a. Sungai-sungai yang bermuara di Segara Anakan menyumbang material lumpur 5
juta m3/thn, 1 juta m3/thn terendapkan.
b. Dari 1 juta m3 tersebut, 75% dari Sungai Citanduy sisanya dari sungai-sungai
lainnya.
3
2. Sungai citanduy membagi 2 administrasi yaitu Kabupaten Pangandaran dan Kabupaten
Cilacap. Ada studi tahun 2014 kondisi arus seperti apa sebagai data awal, pada tahun
2016 melakukan pengukuran batimetri. Ada beberapa titik pendangkalan dari citanduy
keluar ke penawangan barat. Penanganan permasalahan sedimentasi segara anakan
yaitu mempertahankan keberadaan laguna segara anakan diantaranya program
pengendalian sedimen sungai, tata letak muara citanduy dan pengerukan bertahap
laguna segara anakan.
3. Morfologi yaitu sungai sama dengan manusia, melakukan satu kesetimbangan.
Perubahan kedalaman setelah satu tahun, yaitu dari tipe 1, 2, 3 yaitu terpilih tipe 3 yaitu
pendangkalan bisa terisolisir. Didiskusikan terkait jalur lintas perahu, pelabuhan
majingklak pangandaran dan cilacap. Model sudah mendekati dengan kondisi lapangan
dan yang paling efektif adalah skenario 4.
4. Hasil pemodelan simulasi numerik Segara Anakan menunjukkan bahwa terdapat asimetri
pasang surut di laguna Segara Anakan, yaitu arus pada saat surut di laguna lebih lambat
daripada saat pasang. Hal ini mengakibatkan sedimen yang terbawa saat pasang dan
terendap di laguna tidak dapat terbawa kembali oleh arus surut. Kondisi berulang ini
akan berakibat positive net-transport ke dalam laguna, yang mengakibatkan
sedimentasi.
5. Dari tiga tipe pengarah yang disimulasikan, performa masing-masing tipe adalah sebagai
berikut:
a. Pengarah tipe 1 tidak banyak mengubah pola arus yang terjadi dibandingkan
dengan kondisi eksisting. Sehingga tujuan dibangunnya bangunan pengarah yaitu
untuk melokalisir angkuran sedimen dari Sungai Citanduy, tidak akan maksimal.
b. Pengarah tipe 2 memberikan performa lebih baik dari Tipe 1. Aliran dari Citanduy
dapat dipisahkan dengan sistem laguna. Pada saat pasang di mulut pengarah terjadi
perlambatan, namun aliran disebelah mulut pengarah lebih cepat sehingga potensi
sedimen dari Citanduy terbawa ke laguna akibat arung pasang cukup besar.
c. Pengarah tipe 3 membuat aliran dari Citanduy dapat dipisahkan dengan sistemn
laguna. Pada kondisi pasang di badan pengarah terjadi perlambatan namun saat di
mulut mengalami percepatan. Aliran disebelah mulut pengarah tidak memiliki
perbedaan kecepatan yang besar. Pada saat debit kecil aliran dari Citanduy tidak
ada yang keluar dari pengarah. Kondisi ini berpotensi besar untuk bisa
mengendapkan angkutan sedimen dari Sungai Citanduy sebagian besar di badan
pengarah. Performa tipe ini dianggap paling maksimal dalam upaya melokalisir
angkutan sedimen dari Sungai Citanduy.
4
6. Dari performa tiga bangunan tersebut, bangunan pengarah tipe 3 membuat sedimen
lebih terkonsentrasi di badan pengarah, sehingga pengerukan dapat difokuskan di badan
pengarah.
7. Hasil simulasi numerik menunjukkan salinitas untuk lokasi kajian tidak mengalami
perubahan signifikan pasca penerapan bangunan pengarah. Nilai salinitas maksimum
mengalami peningkatan di seluruh area dengan nilai rata-rata peningkatan 7% hingga
8%.
Pertanyaan / masukan
1. Nama : Ako
Instansi/Organisasi : Dinas BM, SDA, ESDM Kabupaten Ciamis
a. Secara teknis yaitu pengerukan dan pengendalian dari atas sungai mengarah ke
induknya Sungai Citanduy. Banjir dari Sungai Ciseel, Citalahab, kebanyakan dari
atas yaitu pepohonan atau dilakukan penghijauan.
2. Nama : Misbahudin, S.Sos.
Instansi/Organisasi : Dinas BM dan Pengairan Kabupaten Tasikmalaya
a. Penangan sedimen tidak hanya muara saja, agar suatu penanganan Sungai
Cikidang bermuara Citanduy sehingga apabila terjadi banjir, air Citanduy mentok
masuk ke Cikidang Sukaresik.
b. Usulan sungai diluruskan akan memperlancar saluran air, sehingga air tidak masuk
ke Sungai Cikidang, bagaimana caranya agar banjir dapat teratasi?
c. Masalah penghijauan kelihatan dari mulai tanam tidak ada pemeliharan atau tidak
dilaksanakan sehingga tanaman mati.
d. Bagaimana program OP ke depan terkait Bendung Leuwikeris?
3. Nama : Sarwono S., ST., MT.
Instansi/Organisasi : BPSDA Serayu – Citanduy
a. Masalah dari hulu ke hilir, apakah di DAS Citanduy sudah ada pola, kalau sudah ada
jangan keluar dari pola.
b. Penanganan jangka pendek dilakukan sedimentasi yaitu hasil galiannya mau di
apakan karena sangat bagus untuk dilakukan penanaman, kira-kira dilakukan
berapa lama.
c. Penyelesaian daya rusak di atas belum ada konservasi.
d. TKPSDA bisa mendorong apa yang akan dilakukan.
5
4. Nama : Achmad Setiawan, ST.
Instansi/Organisasi : Dinas SDA BM Kabupaten Banyumas
a. Apakah evaluasi cek dam masih kurang atau belum maksimal?
b. Perlu konservasi dengan memilih vegetasi yang tepat agar tidak terjadi
pendangkalan di sungainya.
c. Seharusnya cek dam yang ada bukan hanya di keruk tapi yang sudah dikeruk itu
dikeruk lagi agar tidak terjadi pendangkalan.
d. Sedimen dimanfaatkan, dijadikan apa yang berguna untuk masyarakat, rawa untuk
pertanian yang subur.
e. Klep-klep yang sudah berfungsi dibiarkan di Sidareja.
5. Nama : Nanang
Instansi/Organisasi : Dinas BM Pengairan Kota Tasikmalaya
a. Penangulangan pendangkalan akibat tidak ada akhirnya, DAS Citanduy dijadikan
project se-Indonesia ada kontribusi atau sosialisasi, mendorong pusat untuk
penanggulangan.
6. Nama : Harsono
Instansi/Organisasi : DBMP Kabupaten Tasikmalaya
a. Lokasi yang ada di Desa Sukaresik, dengan muka air tidak jauh beda, memperkuat
kembali yang pengerukan sedimen itu di Sungai Sukaresik.
b. Apabila di muara jangan sampai beradu antara Sungai Citanduy dan Sungai
Cikidang. Klep Cikidang bisa mengakibatkan banjir maka aliran sungai yang tertutup
yang mengakibatkan air melimpah ke Desa Sukaresik.
7. Nama : Saeful
Instansi/Organisasi : Dinas BM, SDA, ESDM Kabupaten Cilacap
a. Ada areal sawah bisa tanam 1 tahun 5 kali di daerah Grand Semang, untuk
mendukung program pengerukan di Segara Anakan.
Tanggapan
1. Nama : Ir. Dasniari Pohan, MT.
Instansi/Organisasi : BBWS Citanduy
a. Ada pola dan ini juga dilakukan sesuai pola, sedimentasi mempunyai dregger dan
menyediakan disposal area, buat tanggul untuk dijadikan jalan.
6
b. Tambahan untuk ciamis yang kejadian banjir wilayah sungai ciseel citalahab perlu
penanganan.
c. Untuk program OP terkait Bendung Leuwikeris akan diatur saat pertemuan untuk
Leuwikeris.
2. Nama : Ari Mulerli, ST., M.PSDA.
Instansi/Organisasi : Puslitbang SDA Kementerian PUPR
a. Perlu diadakannya sosialisasi kepada masyarakat
b. Membuat area agar tidak mengganggu sungai yang di majingklak.
c. Di Cipamingkis, cek dam tidak sembarang ditempatkan, di hulu, peralihan atau di
hilir.
d. Curug Jongkong, ada sistem di-design tahun itu, di bangun juga harus tahun itu.
III. SIDANG KOMISI KONSERVASI SDA
Materi : Hasil Identifikasi Lahan Kritis DAS Citanduy Wilayah BPDAS Cimanuk - Citanduy
2016.
Narasumber : Dustirawan, S.Hut., MM. (BPDASHL Cimanuk – Citanduy)
Pimpinan Sidang : Drs. Dadan S., BE., MM. (Komunitas Peduli Lingkungan)
Pokok – pokok pembahasan :
1. Wilayah Kerja Pengelolaan BPDAS di Provinsi Jawa Barat ada 2 (dua): Wilayah Kerja
BPDAS Citarum – Ciliwung, Wilayah Kerja BPDAS Cimanuk Citanduy (Hulu dari Garut,
Sumedang, Indramayu).
2. Wilayah Administrasi DAS Citanduy meliputi Kab. Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya,
Ciamis, Garut, Kuningan Majalengka, Kota Banjar, Cilacap, Banyumas, dan Kab.
Pangandaran. Total Luas DAS Citanduy 359.201,51 ha.
3. Pelaksanaan review lahan kritis bekerjasama dengan PUSPICS UGM.
4. Lahan kritis adalah lahan yang berada di dalam dan di luar kawasan hutan yang telah
menurun fungsinya sebagai unsur produksi dan media pengatur tata air DAS.
5. Parameter penentu lahan kritis:
a. Juknis Penyusunan Rencana Teknis Lapangan RLKT DAS. No. 041/KPTS/V/1998:
penutupan lahan, kemiringan lereng, tingkat bahaya erosi, produktifitas,
manajemen, batu-batuan.
b. Juknis Penyususnan Lahan Kritis 2013 No.: P.4/V-SET/2013: penutupan lahan,
kemiringan lereng, tingkat bahaya erosi, produktifitas, manajemen.
7
6. Penilaian-penilaian dalam menetukan daerah lahan kritis, kriterianya sudah ditentukan
presentasenya. Berdasarkan hasil data, fungsi kawasan DAS Citanduy, mempunyai
tingkat bahaya erosi sangat berat, berat, sedang dan ringan. Sehingga dapat
disimpulkan, bahwa kondisi erosi sangat berat cukup tinggi.
7. Konsep pengelolan DAS dari Hulu, ke hilir lalu ke tengah.
8. Daerah lahan kritis didata dari semua wilayah di seluruh Indonesia, kemudian
menentukan daerah mana yang termasuk prioritas 1,2,3.
9. Analisis kegiatan dan simulasi penurunan erosi meliputi kegiatan vegetatif, kegiatan sipil
teknis berbasis lahan, kegiatan sipil teknis berbasis alur.
10. Rencana tindak DAS Citanduy:
a. Rencana tindak vegetatif berdasarkan SUB DAS,
b. Rencana tindak vegetatif berdasarkan Wilayah administratif,
c. Rencana tindak pembuatan konservasi tanah dan air.
11. Faktor pendukung terbentuknya lahan kritis:
a. Masalah fisiografis, stabilitas tanah, kesuburan, dan produktivitas tanah menurun,
b. Masalah pemanfaatan SDA,
c. Masalah proses atau mekanisme akhir,
d. Masalah sosial ekonomi dan kependudukan.
12. Curah hujan daerah Citanduy cukup tinggi.
13. Kondisi lahan kritis tahun 2013 memungkinkan untuk meriview kembali dalam
penanganan lebih lanjut.
14. Kondisi lahan kritis berdasarkan wilayah administratif yang paling banyak di daerah
Ciamis. Berdasarkan fungsi kawasan ada di luar kawasan hutan dan didalam kawasan
hutan.
15. Data lahan kritis tingkat kecamatan tahun 2013 sudah ada datanya.
Pertanyaan / masukan :
1. Nama : Avo Juhartono
Instansi/Organisasi : LSM Akar Kuningan
a. Sampai sejauh mana perjalanan masterplan Citanduy, apakah sudah berjalan atau
belum?
b. Bagaimana kita memvariasikan tanaman-tanaman, sehingga para petani tidak
tergantung pada satu komoditi saja.
c. Wilayah Kuningan di Sub DAS, untuk lahan kritis ada. Karakteristik geologi dan
topografi. Erosi hutan selalu ada baik hutannya lebat ataupun tidak. Karena hampir
8
rata-rata tebal tanahnya minim. Bagaimana mengatasi masalah-masalah itu, agar
kita bisa menyumbang solusi dari permasalahan tersebut dalam mengatasinya.
2. Nama : Ajat Sudrajat
Instansi/Organisasi : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat
a. Dalam faktor pendukung terbentuknya lahan kritis ada permasalahan sosial,
bagaimana caranya kita mencari sebuah solusi tentang menurunnya fungsi hutan di
hulu sungai ?
3. Nama : Raharjo
Instansi/Organisasi : Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah
a. Kondisi lahan kritis nilainya cukup besar, untuk mengatasinya diperlukan
penanaman secara vegetatif dan bangunan sipil. Sehingga bagaimana caranya
mengkombinasikan antara sayur-sayuran dan kayu-kayuan.
4. Nama : Ir. Ishak
Instansi/Organisasi : Yayasan Pelestarian Alam dan Lingkungan Hidup
a. Dalam melakukan pendataan dari tahun 2014 sudah mulai berkurang, jadi
bagaimana melakukan pendataan yang lebih baik lagi untuk kedepannya,
menentukan angka-angkanya, melakukan potensial, mengadakan revisi dalam
melakukan perubahan-perubahan yang lebih baik lagi, jadi data yang ada, apakah
angka-angkanya berkurang atau tidak, supaya bisa menindak lanjuti kedepannya,
harus bagaimana dan seperti apa?
Tanggapan :
1. Nama : Dustirawan, S.Hut., MM.
Instansi/Organisasi : BPDASHL Cimanuk – Citanduy
a. Dengan cara peningkatan vegetasi, tanaman sengon dikurangi, diperbanyak
tanaman buah-buahan agar tidak mudah ditebangi.
b. Data-data daerah lahan kritis sudah ada untuk tahun 2013, data tersebut bisa
dipakai untuk menindaklanjuti langkah selanjutnya seperti apa.
2. Nama : Sismadani
Instansi/Organisasi : BAPPEDA Provinsi Jawa Barat
a. Kasus PHBN jangan sampai terulang lagi.
9
b. Bahwa penangan daerah hulu itu jangan sampai terulang di Citanduy. Apakah
masalahnya dalam penanganan masalah karena kita lihat tidak signifikan dalam
mengatasinya, fokusnya dimana yang harus gotong royong, evaluasi-evaluasi
penanganannya seperti apa, penanaman tanaman evaluasinya seperti apa, karena
sampai saat ini kita masih belum tahu.
3. Nama : Drs. Dadan S., BE., MM.
Instansi/Organisasi : Komunitas Peduli Lingkungan
a. Salah satunya dengan cara menegakan hukum, adanya daftar prioritas,
menentukan daerah lahan kritis dari tingkat desa kemudian diusulkan ke tingkat
kecamatan.
b. Tingkat keterlibatan masyarakat terhadap permasalahan daerah lahan kritis masih
sebatas diskusi, belum terlaksana sampai ke tahap aksi.
4. Nama : M. Indra Kusumah
Instansi/Organisasi : LPPL Konservasi Ciamis
a. Mengenai area persawahan, dari tahun ke tahun jumlahnya bertambah karena
banyak aktivitas masyarakat yang membuka area lahan baru, itu dari sungai sub
DAS Citanduy, jadi harus mengoptimalkan lahan yang ada, bukan membuka lahan
baru, karena menurut survey, tingkat produksi masih belum optimal.
IV. SIDANG KOMISI PENDAYAGUNAAN SDA
Materi : Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT) 2016 – 2017 Wilayah Sungai Citanduy
Narasumber : Dewi Widyaningsih NH., ST. (BBWS Citanduy)
Pimpinan Sidang: H. Kudrat Heryadi, A.Md. (Ketua GP3A Mitra Cai Jadi Harja Kerta Mukti)
Pokok – pokok pembahasan :
1. Dasar hukum alokasi air : UU No. 11 Tahun 1974 tentang pengairan, Permen PUPR No.
04/PRT/M/2015 tentang kriteria dan penetapan wilayah sungai, Permen PUPR No.
06/PRT/M/2015 tentang E&P sumber air dan bangunan pengairan, SE Dirjen SDA No.
04/SE/D/2012 tanggal 30 April 2012 tentang petunjuk teknis penyusunan neraca air dan
penyelenggaraan alokasi air.
2. Wilayah Sungai Citanduy terdiri dari 24 DAS, namun yang terbesar hanya 3 DAS yaitu
DAS Citanduy (81%), DAS Cimeneng (6,66%) dan DAS Cibeureum (5,65%).
3. Wilayah Sungai Citanduy mencakup 10 Kabupaten/Kota, yang terluas yaitu Kabupaten
Ciamis (41%), Kabupaten Cilacap (38%) dan Kabupaten Tasikmalaya (11%).
10
4. Alokasi air baru dibuat pada DAS Citanduy, dengan ruang lingkup wilayah meliputi 3
bendung : Bendung Manganti (D.I. Manganti), Bendung Pataruman (D.I. Lakbok Utara)
dan Bendung Bantarheulang (D.I. Bantarheulang).
5. Area layanan irigasi: 1. Daerah Irigasi Manganti meliputi Irigasi Cihaur – Sidareja seluas
21.537 ha dan Irigasi Lakbok Selatan seluas 4.616 ha; 2. Daerah Irigasi Lakbok Utara
seluas 6.219 ha; 3. Daerah Irigasi Bantarheulang meliputi Irigasi Rawa Onom seluas 931
ha dan Irigasi Panulisan seluas 567 ha.
6. Potensi ketersediaan air (Q80) Bendung Bantarheulang 12,218 m3/det; Bendung
Pataruman 78,759 m3/det; dan Bendung Manganti 80,479 m3/det.
7. Berdasarkan ketersedian air di ketiga bendung yang irigasinya menjadi kewenangan
pemerintah pusat, perlu disusun pola tanam yang tepat agar pengalokasian air dapat
menjadi optimal.
8. Pola tanam yang direncanakan harus sesuai dengan kondisi ketersediaan air di bendung
agar tidak terjadi gagal panen diakhir masa tanam.
9. Berdasarkan rencana pola tanam yang telah disusun, pola tanam yang ideal untuk
masing-masing daerah irigasi yaitu:
a. D.I. Manganti : Cihaur – Sidareja ( Padi – Padi – Palawija), Lakbok Selatan (Padi –
Padi – Palawija)
b. D.I. Lakbok Utara ( Padi – Padi – Palawija)
c. D.I. Bantarheulang : Rawa Onom (Padi – Padi – Palawija), Panulisan (Padi – Padi –
Palawija)
10. Neraca air masih surplus untuk DAS Citanduy, terlihat dari neraca di ketiga bendung
dimana prakiraan Q andalan masih diatas rencana kebutuhan air.
Pertanyaan / masukan
1. Nama : Wasimun
Instansi/Organisasi : IP3A Padungjaya D.I. Manganti
a. Ini yang dibahas pola tanam tahun 2015 – 2016 atau tahun 2016 – 2017? Jika ini
pola tanam 2015 – 2016 untuk palawija tidak perlu dibahas, karena ini sudah masuk
MT I 2016 – 2017.
2. Nama : Saeful
Instansi/Organisasi : Dinas BM, SDA, ESDM Kabupaten Cilacap
a. Di Kabupaten Cilacap sudah dilaksanakan rapat komisi irigasi untuk menetukan
rencana pola tata tanam dan sudah dalam tahap penandatanganan oleh bupati.
11
b. Khususnya di Kabupaten Cilacap, rencana pola tata tanam ditentukan berdasarkan
surat keputusan bupati.
c. Dalam menentukan rencana pola tata tanam, untuk bendung manganti dibagi
menjadi beberapa golongan yaitu dari A, B, C dan D.
d. Untuk Kabupaten Cilacap, tahun 2016 – 2017 diputuskan 3 kali masa tanam yaitu
Padi – Padi – Palawija.
e. Rapat untuk menetukan pola tanam seharusnya dilaksanakan pada MT I atau paling
lambat bulan agustus.
3. Nama : Cece Wahyu Gumelar, SE
Instansi/Organisasi : PDAM Kota Banjar
a. Ketersediaan air untuk PDAM tahun ini melimpah, akan tetapi kualitas air di
Citanduy sangat berpengaruh terhadap pelayanan.
b. Melihat jasa tirta di Jatiluhur dan konsep bendungan jatigede, disamping kualitasnya
bagus, kebutuhan untuk pertanian juga terpenuhi.
4. Nama : Himawan
Instansi/Organisasi : Dinas Pertanian TPH Provinsi Jawa Tengah
a. Di Serayu pola tanam masih mengacu pada SK Bupati.
b. Jika disini dibuat rekomendasi maka akan diusulkan untuk disampaikan di rapat
komisi dengan Bupati atau Gubernur.
c. Perlu diusulkan adanya kelompok peduli air.
5. Nama : H. Iim Solihin
Instansi/Organisasi : GP3A Cikunten II Jaya Mukti
a. Di Tasikmalaya, komisi irigasi tidak pernah diajak rapat untuk menentukan pola tanam.
b. Masalah sampah di Tasikmalaya, masyarakat seenaknya membuang sampah ke sungai.
6. Nama : H. Moh. Idali
Instansi/Organisasi : GP3A Cikayaraharja
a. Masalah pola tanam mengikuti hasil yang telah dirumuskan, karena daerah kami
berbukit-bukit dan terdiri dari beberapa daerah irigasi.
b. Di Tasikmalaya, daerah irigasi terhalang perbukitan, jadi tidak bisa disamaratakan.
12
c. Banjir di tasik utara yaitu di Kecamatan Sukaresik dan Panumbangan sebelumnya
belum pernah terjadi, penyebabnya kelengahan dari amdal, karena banyak
perbukitan diratakan menjadi perumahan.
d. Bendung Cikayaraharja merupakan bendung pertama di hulu Citanduy, sekarang
berkembang peternakan ayam di sekitarnya, yang pembangunannya dengan cara
meratakan bukit-bukit.
e. Di Cikanyere dan Guranteng pun banyak peternakan ayam yang dibangun, jika
dibiarkan satu tahun kedepan sedimen akan memenuhi bendung Cikayaraharja.
f. Dengan keadaan di hulu seperti ini, yang terkena dampak yaitu daerah hilir, jika ada
yang dilanggar mohon ditutup ijinnya.
Tanggapan :
1. Nama : H. Kudrat Heryadi, A.Md.
Instansi/Organisasi : GP3A Mitra Cai Jadi Harja Kerta Mukti
a. Beberapa masyarakat masih menunggu seperti di daerah saya, apakah pola tanam
tahun ini Padi – Padi – Padi atau Padi – Padi – Palawija.
b. Pada MT III tahun ini tidak bisa dilaksanakan palawija karena curah hujan yang
merata sepanjang tahun. Selain itu juga sudah lewat karena sudah akan memasuki
MT I tahun 2016/2017.
c. Untuk rencana pola tanam tahun depan diputuskan Padi – Padi – Palawija, akan
tetapi pada tahun ini Padi – Padi – Padi.
d. Kabupaten Ciamis juga untuk pola tanam, ditentukan berdasarkan keputusan
bupati.
e. Mari kita bantu komisi-komisi yang lain supaya partikel-partikel atau sampah dapat
dikurangi dengan cara memberikan penyuluhan pada masyarakat di bantaran
sungai di hulu Citanduy.
f. Untuk di hilir, yang tinggal di bantaran, menyuruh orang untuk direlokasi dari
bantaran sungai sangat sulit, mari bantu untuk memberikan penyuluhan.
g. Di bagian hulu perlu diusulkan dilaksanakan penghijauan.
h. P3A membantu memberikan penyuluhan pemilahan sampah, untuk sampah yang
dapat hancur dibuat pupuk organik, sehingga membiasakan masyarakat supaya
tidak membuang sampah ke kali, sedangkan sampah seperti plastik dikubur.
i. Untuk sementara waktu memberikan penjelasan kepada masyarakat karena rapat
untuk menetukan pola tanam sudah terlambat.
j. Masukan dari Pak Iim dan Pak Idali belum bisa dibahas pada tahun ini.
13
k. Masukan Pak Iim dan Pak Idali tahun depan diusulkan untuk dimasukan ke komisi
konservasi SDA dan komisi pengendalian daya rusak air.
2. Nama : Dewi Widyaningsih NH., ST.
Instansi/Organisasi : BBWS Citanduy
a. Masih terdapat perbedaan pemahaman di masyarakat terkait rencana pola tanam,
untuk rencana pola tanam 2016 – 2017 artinya MT I 2016 – 2017, MT II 2017, dan
MT III 2017.
V. PENYAMPAIAN KESIMPULAN SIDANG MASING-MASING KOMISI
Pimpinan Sidang : Sarwono S., ST., MT. (Kepala BPSDA Serayu – Citanduy mewakili Ketua
Harian TKPSDA WS Citanduy)
Kesimpulan sidang masing-masing komisi
1. Komisi Pengendalian Daya Rusak Air
(Saeful – Dinas BM, SDA, ESDM Kabupaten Cilacap)
a. Dilakukan pengerukan di Muara Sungai Citanduy (Segara Anakan) secara
berkelanjutan.
b. Pembuangan sedimentasi dari hasil pengerukan diharapkan bisa dimanfaatkan oleh
masyarakat sekitar.
c. Peran serta masyarakat yang menunjang kegiatan tersebut.
d. Peran dari masing-masing anggota TKPSDA dalam penanganan permasalahan
pendangkalan di Muara Sungai Citanduy, yaitu:
- Pusat : melaksanakan pengerukan, mengusahakan lokasi pembuangan, serta
melakukan operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana yang terkait
dengan pengerukan.
- Provinsi: mendukung dan membantu pelaksanaan kegiatan.
- Kabupaten/Kota: melakukan sosialisasi ke masyarakat dan ikut mengamankan
jalannya pelaksanaan kegiatan.
- Lembaga Swadaya Masyarakat: berperan serta dalam mensosialisasikan
kegiatan kepada masyarakat dan ikut menjaga kondusivitas lingkungan.
2. Komisi Konservasi SDA
(Drs. Dadan S., BE., MM. – Dewan Pakar Komunitas Peduli Lingkungan)
a. Penanganan secara sungguh-sungguh terhadap lahan kritis dilakukan melalui:
- Tanaman yang ditanam tidak monokultur (agroforestri).
14
- Menerapkan teknik konservasi tanah dan air, baik vegetatif maupun sipil teknik.
- Perlunya penyuluhan/sosialisasi tentang konservasi tanah dan air.
- Perlunya penegakan hukum terhadap pelanggaran tanah dan air.
b. Pola yang sudah ada menjadi acuan dalam pelaksanaan TKPSDA.
c. Perlu mereview rencana kerja tim TKPSDA WS Citanduy mengacu kepada pola yang
sudah disepakati.
d. Menetukan locus dan fokus yang menjadi prioritas sasaran kegiatan.
e. Dalam pelaksanaan rehabilitasi perlu diperhatikan kelompok-kelompok tani yang
sudah baik.
f. Perlu adanya insentif terhadap kelompok tani yang sudah melaksanakan konservasi
tanah dan air dengan baik.
g. Untuk poin b, c dan d perlu dibentuk tim kecil untuk bahan pembahasan dan
analisis lebih detail yang akan diputuskan dalam sidang pleno berikutnya.
h. Kejadian bencana alam di hulu Cimanuk harus menjadi pembelajaran di DAS
Citanduy.
3. Komisi Pendayagunaan SDA
(H. Kudrat Heryadi, A.Md. – Ketua GP3A Mitra Cai Jadi Harja Kerta Mukti)
a. Pola tanam untuk Tahun 2016-2017 ditetapkan Padi-Padi-Palawija.
b. Perlu dilakukan penyuluhan untuk masyarakat di daerah hulu untuk menjaga
kualitas air di Sungai Citanduy.
c. Perlu diusulkan adanya kelompok peduli air.
Pertanyaan/masukan
1. Nama : Ajat Sudrajat
Instansi/Organisasi : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat
a. Rekomendasi yang sudah dibuat jangan hanya sebagai wacana.
b. Perlu adanya pemeliharaan mata air.
2. Nama : Ir. Ishak
Instansi/Organisasi : Yayasan Pelestarian Alam dan Lingkungan Hidup
a. Apa yang dimaksud dengan kelompok peduli air? Apakah P3A atau kelompok baru
lagi?
15
3. Nama : Hendro
Instansi/Organisasi : GP3A Jati Mulyo Cilacap
a. Perlu ditingkatkan adanya pemberdayaan GP3A atau kelompok tani karena mampu
mengelola.
4. Nama : H. Moh Idali
Instansi/Organisasi : GP3A Cikayaraharja
a. Masalah lingkungan, tanah-tanah sudah mulai nampak, banjir sudah meluas. Ini
semua karena adanya bangunan-bangunan pemerintah.
b. Mohon direkomendasikan untuk memakai plastik, tidak memakai kayu. Sudah mulai
marak perumahan-perumahan di bukit-bukit, bulldozer masuk ke bukit-bukit
kemudian meratakannya dan meruntuhkannya ke Sungai Citanduy diantaranya bukit
Situ Panjalu, mohon direkomendasikan untuk dilihat langsung / survey ke lapangan.
5. Nama : Avo Juhartono
Instansi/Organisasi : LSM Akar Kuningan
a. Usulan air, harus ada satu point yang mendorong dunia usaha untuk terlibat dalam
upaya penyelamatan kualitas air, bentuknya bisa pembinaan kelompok atau insentif
atau sosialisasi.
6. Nama : Ghaniyy Fahmi B
Instansi/Organisasi : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Ciamis
a. Hal pengelolaan sumber daya air, Panumbangan ketinggian permukaan banyak
sekali lahan-lahan yang dialihfungsikan, sumber daya air harus dipertahankan, perlu
adanya pemilihan jenis tanaman sesuai daerahnya, insentif tanaman, pengelolaan
sumber daya airnya.
Tanggapan :
1. Nama : H. Kudrat Heryadi
Instansi : GP3A Mitra Cai Jadi Harja Kerta Mukti
a. Untuk pemeliharaan mata air masih ada kaitannya dengan konservasi.
b. Kelompok peduli air itu bisa kelompok tani bisa juga kelompok khusus yang peduli
air.
16
2. Nama : Sarwono, ST., MT.
Instansi : BPSDA Serayu – Citanduy
a. Pemerintah sudah ada program GN-KPA karena disitu ada penanaman-penanaman
pohon, regulasi pada saat pemanfaatannya ditanggung oleh pemerintah pusat,
mempertahankan/mengaktifkan GN-KPA yang berhubungan dengan WS Citanduy.
b. Tim Kawal air ditugaskan pada saat Masa Tanam ke-2 (MT II) kekurangan air,
anggotanya dari aparat dan dari kita sendiri TKPSDA.
c. Ada Perda yang mengatur masalah pengeringan daerah irigasi sehingga tidak bisa
dipaksakan pola tanam padi-padi-padi dalam satu tahun.
d. Bahwa pengadaan beras sebanyak mungkin sudah ditugaskan oleh pemerintah.
e. PDAM perlu diikutsertakan keanggotaan TKPSDA.
f. Kelompok peduli air mau dikerjakan bersama.
g. Salah satu tugas dari kelompok tani yang ada sekarang, disamping alokasi air yaitu
peduli air atau gerakan nasional kemitraan penyelamatan air, mendorong
pemberdayaan sumber air yang ada akan jadi lestari.
h. Program kerja ada 4 sidang, adanya banjir-banjir yang notabennya tidak terprediksi,
tkpsda mengakomodir semua stakeholder yang ada untuk program yang sifatnya
jangka pendek.
i. Di Jawa Tengah pengendalian daya rusak air, akan membuat embung-embung
untuk jangka panjangnya.
VI. KESIMPULAN DAN PENUTUPAN
1. Rancangan Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT) pada Wilayah Sungai Citanduy Tahun
2016/2017 telah diterima dan disetujui oleh anggota TKPSDA WS Citanduy dengan
memberikan berita acara rekomendasi penetapan (terlampir), untuk mendapat
penetapan Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT) Wilayah Sungai Citanduy Tahun
2016/2017 oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat c.q. Direktur Jenderal
Sumber Daya Air.
2. Perihal usulan dari Komisi Pendayagunaan SDA mengenai kelompok peduli air,
pelaksanaannya yaitu dilakukan oleh kelompok tani atau P3A, disamping alokasi air P3A
diberikan tugas tambahan peduli air untuk mendorong pemberdayaan sumber air yang
ada menjadi lestari.
3. Merekomendasikan untuk mempertahankan dan/atau mengaktifkan kembali Gerakan
Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA) pada pemda-pemda yang berhubungan
dengan Wilayah Sungai Citanduy.
17
4. Sidang ke-2 TKPSDA Wilayah Sungai Citanduy Tahun Anggaran 2016 akan dilaksanakan
di Kabupaten Banyumas, dengan waktu pelaksanaan pada bulan November.
VII. DOKUMENTASI
Dokumentasi hasil kegiatan sidang ke-1 TKPSDA Wilayah Sungai Citanduy tahun 2016
terlampir.
Mengetahui,
Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air
Wilayah Sungai Citanduy Ketua,
Ir. Yerry Yanuar, MM.
NIP. 19640129 198803 1 004
Sekretariat
TKPSDA Wilayah Sungai Citanduy Ketua,
Ir. Dasniari Pohan, MT.
NIP. 19680114 199403 2 005
18
LAMPIRAN I
SUSUNAN ACARA
SIDANG KE-1 TKPSDA WS CITANDUY
TAHUN 2016
19
SUSUNAN ACARA
SIDANG KE-1 TKPSDA WILAYAH SUNGAI CITANDUY
TAHUN ANGGARAN 2016
Hari/Tanggal : Rabu – Kamis/ 5-6 Oktober 2016
Tempat : Hotel Horison Palma Pangandaran
Waktu Acara Keterangan
Rabu,
5 Oktober 2016
12.00 – 13.30 - Pendaftaran peserta - Check-in hotel
- Makan siang
Panitia
13.30 – 14.00
PEMBUKAAN
a. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya b. Laporan kegiatan
c. Sambutan selamat datang d. Pembukaan Sidang ke-1 TKPSDA WS
Citanduy e. Do’a f. Foto bersama
a. Seluruh Undangan b. Ketua Sekretariat TKPSDA WS
Citanduy
c. Bupati Pangandaran d. Ketua/Ketua Harian TKPSDA
WS Citanduy TA. 2016 e. H. Kudrat Heryadi
14.00 – 15.30 Sidang per komisi dipimpin oleh setiap Ketua Komisi
1. Komisi Pengendalian Daya Rusak Air “Identifikasi Permasalahan Pendangkalan di Muara Citanduy”
2. Komisi Konservasi SDA “Identifikasi Lahan Kritis DAS Citanduy”
3. Komisi Pendayagunaan SDA “Pembahasan Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT) TA. 2016 – 2017”
1. Pemateri :Puslitbang SDA Kementerian PUPR
2. Pemateri : BPDASLH Cimanuk - Citanduy
3. Pemateri : BBWS Citanduy
15.30 – 16.00 Coffee break + shalat asar
16.00– 17.00 Diskusi Lanjutan
17.00 – 19.30 Istirahat – Makan malam
Kamis,
6 Oktober 2016
06.00 – 08.00 - Sarapan - Pengisian daftar absen
Panitia
08.00 – 08.20 Penyampaian kesimpulan sidang Komisi Pengendalian Daya Rusak Air
Pimpinan Sidang : Ketua Harian TKPSDA WS Citanduy
Disampaikan oleh
Ketua/perwakilan tiap-tiap komisi
08.20 – 08.40 Penyampaian kesimpulan sidang Komisi
Konservasi SDA
08.40– 09.00 Penyampaian kesimpulan sidang Komisi Pendayagunaan SDA, dan pembahasan Berita Acara Rencana Alokasi Air Tahunan
(RAAT) TA. 2016 – 2017
09.00 – 09.30 PENUTUP
Kesimpulan dan penutupan
Ketua Harian TKPSDA WS Citanduy
20
LAMPIRAN II
DOKUMENTASI SIDANG KE-1
TKPSDA WS CITANDUY TAHUN 2016
(PANGANDARAN, 05 – 06 OKTOBER 2016)
21
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Pengisian daftar hadir peserta
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
Sidang ke- 1 TKPSDA WS Citanduy
22
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Laporan Kegiatan oleh Ketua Sekretariat TKPSDA WS Citanduy
(Ir. Dasniari Pohan, MT.)
Sambutan Selamat Datang dari Bupati Pangandaran
(H. Jeje Wiradinata)
Sidang ke- 1 TKPSDA WS Citanduy
23
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Pembukaan Sidang Ke-1 TKPSDA WS Citanduy oleh Ketua Harian TKPSDA WS Citanduy
(diwakili oleh Sarwono S., ST., MT. ; Kepala BPSDA Serayu-Citanduy)
Pembacaan Doa
(dipimpin oleh H. Kudrat Heryadi, A.Md.)
Sidang ke- 1 TKPSDA WS Citanduy
24
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Foto Bersama
Sidang ke- 1 TKPSDA WS Citanduy
25
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Sidang Komisi Pengendalian Daya Rusak Air
(Pimpinan Sidang : Ir. Dasniari Pohan, MT. mewakili Kepala BBWS Citanduy)
Pembahasan Identifikasi Permasalahan Pendangkalan di Muara Citanduy
(Narasumber : Ali Mulerli, ST., M.PSDA – Puslitbang SDA Kementerian PUPR)
Sidang ke- 1 TKPSDA WS Citanduy
26
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Diskusi dan Tanya Jawab
Sidang ke- 1 TKPSDA WS Citanduy
27
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Sidang Komisi Konservasi Sumber Daya Air
Pimpinan Sidang : Drs. H. Dadan S., BE., MM – Komunitas Peduli Lingkungan
Pembahasan Hasil Identifikasi Lahan Kritis DAS Citanduy Wilayah BPDAS Cimanuk - Citanduy 2016
Narasumber : Dustirawan, S.Hut., MM. – BPDAS Cimanuk Citanduy
Sidang ke- 1 TKPSDA WS Citanduy
28
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Diskusi dan Tanya Jawab
Sidang ke- 1 TKPSDA WS Citanduy
29
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Sidang Komisi Pendayagunaan Sumber Daya Air
(Pimpinan Sidang : H. Kudrat Heryadi, A.Md – GP3A Mitra Cai Jadi Harja Kerta Mukti)
Pembahasan Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT) T.A. 2016 – 2017
(Narasumber : Dewi Widyaningsih, ST., MT.)
Sidang ke- 1 TKPSDA WS Citanduy
30
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Diskusi dan Tanya Jawab
Sidang ke- 1 TKPSDA WS Citanduy
31
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Penyampaian Kesimpulan Sidang Masing-Masing Komisi dan Pembahasan Berita Acara RAAT T.A. 2016-2017
Pimpinan Sidang : Sarwono, ST., MT. mewakili Ketua Harian TKPSDA WS Citanduy
Penyampaian Kesimpulan Sidang Komisi Pengendalian Daya Rusak Air
oleh Saeful – Dinas BM, SDA, ESDM Kabupaten Cilacap
Sidang ke- 1 TKPSDA WS Citanduy
32
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Penyampaian Kesimpulan Sidang Komisi Konservasi Sumber Daya Air
oleh Drs. H. Dadan S., BE., MM. – Komunitas Peduli Lingkungan
Penyampaian Kesimpulan Sidang Komisi Pendayagunaan Sumber Daya Air
oleh H. Kudrat Heryadi, A.Md – GP3A Mitra Cai Jadi Harja Kerta Mukti
Sidang ke- 1 TKPSDA WS Citanduy
33
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Diskusi dan Tanya Jawab
Sidang ke- 1 TKPSDA WS Citanduy
34
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Kesimpulan dan Penutupan
oleh Sarwono, ST., MT. mewakili Ketua Harian TKPSDA WS Citanduy
Sidang ke- 1 TKPSDA WS Citanduy
35
LAMPIRAN III
BERITA ACARA
NOMOR: 06/BA/TKPSDA.WS.CIT/X/2016
TENTANG REKOMENDASI PENETAPAN RANCANGAN
RENCANA ALOKASI AIR TAHUNAN (RAAT) PADA
WILAYAH SUNGAI CITANDUY TAHUN 2016/2017
38
LAMPIRAN IV
SAMBUTAN - SAMBUTAN