Upload
kartika-nahdiyati
View
491
Download
35
Embed Size (px)
DESCRIPTION
cyrptogamae
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bumi kita memiliki bermacam-macam jenis tumbuhan yang
diklasifikasikan menjadi beberapa Kingdom, Divisi, Class, Ordo, Famili,
Genus dan Species. Masing-masing diberikan nama yang menunjukkan suatu
ciri khas yang berlaku untuk seluruh warganya. Secara sistem filogetik
tumbuhan diklasifikasikan kedalam 5 Divisi yang meliputi tumbuhan belah
(schyzophyta), tumbuhan talus (tallophyta), tumbuhan lumut (bryophyta),
tumbuhan paku (pteridophyta) dan (spermathophyta). (tjitrosoepomo, 2009).
Alga merah atau Rhodophyta merupakan salah
satu filum dari alga berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Warna merah
pada alga ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah banyak
dibandingkan pigmen klorofil, karoten, dan xantofil. Alga ini pada umumnya
bersel banyak (multiseluler) dan makroskopis. Panjangnya antara 10 cm
sampai 1 meter dan berbentuk berkas atau lembaran (Tjitrosoepomo, 2005).
Rhodophyta (algae merah) umumnya warna merah karena adanya
protein fikobilin,terutama fikoeritrin, tetapi warnanya bervariasi mulai dari
merah ke coklat atau kadang-kadang hijau karena jumlahnya pada setiap
pigmen. Dinding sel terdiri dari sellulosa dan gabungan pektik, seperti agar-
agar, karaginan dan fursellarin. Hasil makanan cadangannya adalah
karbohidrat yang kemerah-merahan. Ada perkapuran di beberapa tempat pada
beberapa jenis. Jenis dari divisi ini umumnya makroskopis, filamen, sipon,
atau bentuk thallus, beberapa dari mereka bentuknya seperti
lumut (Tjitrosoepomo, 2005).
Alga merah jenis tertentu dapat menghasilkan agar yang dimanfaatkan
antara lain sebagai bahan makanan dan kosmetik.Di beberapa negara, alga
merah ditanam sebagai sumber makanan. Selain itu juga dipakai dalam
1
industri agar, yaitu sebagai bahan yang dipakai untuk
mengeraskan/memadatkan media pertumbuhan bakteri. Selain itu alga merah
dapat menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan hewan lain
yang hidup di laut. Maka dari itu, menjadi penting bagi kita untuk dapat
mengetahui dan mengidentifikasi berbagai jenis alga merah ini, untuk
kemudian dijadikan dasar sebagai pemanfaatannya agar berguna bagi
kehidupan.
B. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dari praktikum ini, antara lain :
1. Mengetahui spesies-spesies yang tergolong Rhodophyta
2. Mengetahui ciri-ciri umum dari divisio Rhodophyta
3. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi Rhodophyta
2
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
Tabel A.1 Alat-Alat Pengamatan Rhodophyta
No. Alat Jumlah
1. Alat tulis (pensil) 1 buah
2. Alat dokumentasi 2 buah
3. Buku catatan 1 buah
4. Laptop 1 buah
Tabel A.2 Bahan-Bahan Pengamatan Rhodophyta
No. Bahan Jumlah
1. Bioplastik Bangia sp. 1 buah
2. Bioplastik Agardhiella sp. 1 buah
3. Bioplastik Chondrus crispus 1 buah
4. Bioplastik Chondrus oxallata 1 buah
5. Bioplastik Rhodymenia sp. 1 buah
6. Bioplastik Gracilaria sarcolina 1 buah
7. Bioplastik Gracilaria sp. 1 buah
8. Bioplastik Gelidium sp. 1 buah
9. Bioplastik Laurencia poitei 1 buah
10. Bioplastik Laurencia sp. 1 buah
11. Bioplastik Corallina sp. 1 buah
12. Bioplastik Gigartina papiloides 1 buah
13. Bioplastik Euchema sp. 1 buah
14. Bioplastik Ceramium sp. 1 buah
3
15. Bioplastik Ptilota sp. 1 buah
B. Langkah Kerja
Gambar B.1 Langkah Kerja Pengamatan Divisi Rhodophyta
4
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Karakteristik
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, telah dicatat beberapa karakteristik pada
tabel pengamatan.
Tabel A.1 Tabel Pengamatan Spesies Rhodophyta
No Nama Species
Bentuk Thallus
Percabangan
Thallus
Embelan
Bentuk Embelan
Arah Embelan
Kandungan zat
Ciri khas Ruas thall-us
Kemirip-an
(thallus)1 Bangia sp. Gilig Bebas - - - Zat
pektinThallus serabut
- Janggut
2 Agardhiella sp.
Gilig Bebas Ada Duri pendek
Segala arah
Floridean
Embelan pendek ke segala arah
- Sikat tabung reaksi
3 Chondrus crispus
Pipih lebar
Dikotom pendek
Ada Bergelombang/terpelintir pendek
1 bidang (diujung thallus terpelintir)
Zat pektin
Embelan melintir
- Paku tanduk rusa
4 Chondrus oxallata
Pipih sempit
Dikotom pendek
- - - Zat ectin dan oxalata
Jarak percabangan lebih panjang daripada Chodrus crispus
- Tanduk rusa
5 Gelidium sp. Gilig Dikotom Ada Duri pendek
1 bidang Floridean
Embelan pendek hanya di 1 bidang
- Kaki seribu
6 Gracilaria salicornia
Gilig menggem-bung pendek
Dikotom - - - Zat pektin
Thallus beruas dan menggem-bung
Ada Tulang rawan
5
7 Gracilaria sp.
Gilig menggem-bung panjang
Dikotom - - - Zat pektin
Thallus mulus dan menggem-bung
- Balon panjang
8 Rhodymenia sp.
Pipih tebal sempit
Dikotom - - - Floridean
Thallus tebal, berwarna merah
- Pita
9 Laurencia sp.
Gilig Dikotom Ada Granul Segala arah
Floridean
Granul jarang
- Bunga lavender
10 Laurencia poitei
Gilig Dikotom Ada Granul Segala arah
Floridean
Granul rapat
- Perbungaan bayam
11 Corallina sp. Gilig Dikotom - - - Zat kapur
Memiliki zat kapur
Ada Coral
13 Gigartina papiloides
Pipih lebar
Dikotom - - - Zat pektin
Banyak bintil pada thallus
- Lidah
14 Euchema sp. Gilig menggem-bung, tebal
Dikotom - - - Floridean
Thallus menggembung dan tebal (gemuk)
- Sosis
15 Ceramium sp.
Gilig langsing
Dikotom panjang
- - - Floridean
Thallus gilig langsing
- Percabang-an pohon
16 Ptilota sp. Gilig Bebas Ada Duri panjang
1 bidang menggunung
Floridean
Thallus meng-gunung
- Gugunung-an wayang
6
2. Bagan Dikotomi Konsep
7
3. Kunci Determinasi
1. a. Bentuk thallus pipih...........................................................................2b. Bentuk thallus gilig............................................................................3
2. a. Thallus tebal...............................................................Rhodymenia spb. Thallus tidak tebal.............................................................................4
3. a. Thallus menggembung.......................................................................5b. Thallus tidak menggembung.............................................................6
4. a. Memiliki papila..................................................Gigartina papiloidesb. Tidak memiliki papila........................................................................7
5. a. Thallus tebal.....................................................................Euchema spb. Thallus langsing.................................................................................8
6. a. Tidak memiliki embelan…………....................................................9b. Memiliki embelan............................................................................10
7. a. Memiliki embelan keriting......................................Chondrus crispusb. Tidak memiliki embelan........................................Chondrus oxallata
8. a. Thallus beruas...................................................Gracillaria salicorniab. Thallus tidak beruas......................................................Gracillaria sp
9. a. Percabangan thallus dikotom..........................................................11b. Percabangan thallus bebas...................................................Bangia sp
10. a. Bentuk embelan granul....................................................................12b. Bentuk embelan gilig.......................................................................13
11. a. Kandungan zat kapur.......................................................Corallina spb. Tidak mengandung zat kapur.........................................Ceramium sp
12. a. Granul rapat...............................................................Laurencia poiteib. Granul jarang..................................................................Laurencia sp
13. a. Embelan panjang..................................................................Ptilota spb. Embelan pendek..............................................................................14
14. a. Embelan ke segala arah..................................................Agardhiella sp
b. Embelan pada satu bidang...............................................Gelidium sp
8
4. Tabel Klasifikasi
Tabel A.2 Klasifikasi Spesies Rhodophyta yang Diteliti
No. Taksa Gambar
Pengamatan
Gambar
Referensi
Gambar
Manual
1. Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Classis : Florideophyceae
Ordo : Ceramiales
Famili : Ceramiaceae
Genus : Ptilota
Species : Ptilota sp.
Gambar A. 1
Ptilota sp.
(Dokumentasi
Kelompok, 2015)
Gambar A.2Ptilota sp.(Saunders, 2010)
2. Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Classis : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Solieriaceae
Genus : Agardhiella
Species : Agardhiella sp
Gambar A.3
Agardhiella sp.
(Dokumentasi
Kelompok, 2015)
Gambar A.4
Agardhiella sp.
(Bertuccio, 2010)
3. Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Classis : Rhodophyceae
Ordo : Gelidiales
Famili : Gelidiaceae
Genus : Gelidium
Species : Gelidium sp.
Gambar A. 5
Gelidium sp.
(Dokumentasi
Kelompok, 2015)
Gambar A. 6
Gelidium sp.
(Sanchez, 2005)
9
4. Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Classis : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Gracilariaceae
Genus : Chondrus
Species : Chondrus crispus
Gambar A. 7
Chondrus crispus
(Dokumentasi
Kelompok, 2015)
Gambar A. 8
Chondrus crispus
(Suzanne, 2013)
5. Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Classis : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Gracilariaceae
Genus : Chondrus
Species : Chondrus oxallata
Gambar A. 9
Chondrus oxallata
(Dokumentasi
Kelompok, 2015)
Gambar A. 10
Chondrus oxallata
(Cornish, 2013)
6. Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Classis : Rhodophyceae
Ordo : Ceramiales
Famili : Ceramiaceae
Genus : Ceramium
Species : Ceramium sp. Gambar A. 11
Ceramium sp.
(Dokumentasi
Kelompok, 2015)
Gambar A. 12
Ceramium sp.
(Roscoff, 2006)
10
7. Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Classis : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Gracilariaceae
Genus : Gracilaria
Species : Gracilaria salicorna Gambar A. 13
Gracilaria salicorna
(Dokumentasi
Kelompok, 2015)
Gambar A. 14
Gracilaria salicorna
(Yorkston, 1999)
8. Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Classis : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Gracilariaceae
Genus : Gracilaria
Species : Gracilaria sp.
Gambar A. 15
Gracilaria sp.
(Dokumentasi
Kelompok, 2015)
Gambar A. 16
Gracilaria sp.
(Tektite, 2008)
9. Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Classis : Rhodophyceae
Ordo : Gelidiales
Famili : Gelidiaceae
Genus : Euchema
Species : Euchema sp.
Gambar A. 17
Euchema sp.
(Dokumentasi
Gambar A. 18
Euchema sp.
(Indoexportal, 2013)
11
Kelompok, 2015)
10. Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Classis : Rhodophyceae
Ordo : Laurenciales
Famili : Laurencieae
Genus : Laurencia
Species : Laurencia sp.
Gambar A. 19
Laurencia sp.
(Dokumentasi
Kelompok, 2015)
Gambar A. 20
Laurencia sp.
(Marine, 2010)
11. Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Classis : Rhodophyceae
Ordo : Laurenciales
Famili : Laurencieae
Genus : Laurencia
Species : Laurencia poitei Gambar A. 21
Laurencia poitei
(Dokumentasi
Kelompok, 2015)
Gambar A. 22
Laurencia poitei
(Callieol, 2013)
12. Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Classis : Rhodopyceae
Ordo : Bangiales
Famili : Bangiaceae
Genus : Bangia
Species : Bangia sp.
Gambar A. 23
Bangia sp.
(Dokumentasi
Gambar A. 24
Bangia sp.
(Lindeberg, 2006)
12
Kelompok, 2015)
13. Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Classis : Rhodophyceae
Ordo : Rhodymeniales
Famili : Rhodymeniales
Genus : Rhodymenia
Species : Rhodymenia sp.
Gambar A. 25
Rhodymenia sp.
(Dokumentasi
Kelompok, 2015)
Gambar A. 26
Rhodymenia sp.
(Gomes, 2008)
14. Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Classis : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Gigartinaceae
Genus : Gigartina
Species : Gigartina papiloides
Gambar A. 27
Gigartina papiloides
(Dokumentasi
Kelompok, 2015)
Gambar A. 28
Gigartina papiloides
(Lake, 1999)
15. Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Classis : Rhodophyceae
Ordo : Corallinales
Famili : Corallinaceae
Genus : Corallina
Species : Corallina sp. Gambar A. 29
Corallina sp.
(Dokumentasi
Gambar A. 30
Corallina sp.
(Sjotun, 2008)
13
Kelompok, 2015)
B. Pembahasan Rhodophyta
Pada praktikum yang telah dilakukan, diteliti 15 spesies Rhodophyta. Ciri
umum yang telah ditemukan pada Rhodophyta yaitu, Rhodophyta merupakan
ganggang merah karena mengandung pigmen fikoeritrin. Mengandung zat
makanan agar-agar, beberapa jenis ada yang mengandung zat kapur ataupun
zat pektin.
Berikut penjelasan mengenai 15 spesies dalam divisi Rhodophyta :
a. Ptilota sp.
Gambar A.2 Ptilota sp.(Saunders, 2010)
Ptilota sp memiliki bentuk thallus gilig. Percabangan thallusnya bebas.
Kandungan zatnya adalah floridean. Memiliki embelan berbentuk gilig
panjang dengan arah embelan pada satu bidang. Ptilota sp memiliki kemiripan
dengan Agardiela sp dan Gelidium karena memiliki thallus dan embelan
berbentuk gilig. Namun pada Ptilota sp embelannya panjang dan arah
embelannya pada satu bidang. Ciri khas dari spesies ini adalah embelannya
menggunung, yakni semakin atas embelannya semakin pendek.
14
b. Agardhiella sp
Gambar A.4 Agardhiella sp.
(Bertuccio, 2010)
Agardhiella sp memiliki embelan berbentuk gilig pendek dengan arah
embelan ke segala arah. Embelan terdapat pada thallus yang berbentuk gilig.
Memiliki kandungan zat floridean. Yang membedakkan Agardiela sp dengan
Ptilota sp adalah embelan Agardiela sp lebih pendek. Sedangkan untuk
membedakan Agardiela sp dengan Gelidium sp adalah arah embelann
Agardiela sp ke segala arah. Ciri khas Agardhiella sp adalah embelannya ke
segala arah seperti sikat pembersih tabung reaksi.
c. Gelidium sp.
Gambar A. 6 Gelidium sp.
(Sanchez, 2005)Gelidium sp memiliki bentuk thallus gilig. Percabangan thallusnya
dikotom. Kandungan zat yang dominan adalah floridean. Memiliki embelan
berbentuk gilig pendek dengan arah embelan pada satu bidang. Yang
15
membedakannya dengan Agardhiella sp adalah arah embelan pada Gelidium
sp pada satu bidang. Sedangkan yang membedakan Gelidium sp dengan
Ptilota sp adalah embelannya yang lebih pendek.
d. Chondrus crispus
Gambar A. 8 Chondrus crispus
(Suzanne, 2013)
Chondrus crispus memiliki bentuk thallus pipih lebar, percabangan
dikotom pendek, terdapat embelan berupa ujung thallusnya terpelintir yang
merupakan ciri khas dari spesimen ini. Bentuk thallusnya menyerupai
tumbuhan paku tanduk rusa.
e. Chondrus oxallata
Gambar A. 10 Chondrus oxallata
(Cornish, 2013)
Chondrus oxallata dibedakan dari Chondrus crispus karena memiliki
bentuk thallus pipih sempit, jarak percabangan lebih panjang, tidak memiliki
16
Embelan
Cabang dikotom
Thallus
Cabang dikotom
Thallus
embelan dan mengandung zat kapur. Bentuk thallusnya menyerupai tanduk
rusa.
f. Ceramium sp.
Gambar A. 12 Ceramium sp.
(Roscoff, 2006)
Ceramium sp. memiliki ciri khas bentuk thallus gilig langsing dengan
percabangan dikotom yang panjang. Bentuk thallusnya menyerupai
percabangan pohon cemara.
g. Gracilaria salicornia
Gambar A. 14 Gracilaria salicorna
(Yorkston, 1999)
Gracilaria salicornia memiliki kandungan zat pektin, thallusnya
berbentuk gilig menggembung dan beruas dengan percabangan dikotomi serta
17
Thallus gilig langsing
Percabangan dikotomi
Thallus gilig menggembung pendek dan beruas
tidak memiliki embelan. Yang membedakan Gracilaria salicornia dengan
Gracilaria sp. dan Euchema sp. yaitu bentuk thallus pada Gracilaria
salicornia berbentuk gilig menggembung pendek dan beruas.
h. Gracilaria sp.
Gambar A. 16 Gracilaria sp.
(Tektite, 2008)
Gracilaria sp. memiliki kandungan zat pektin, bentuk thallusnya gilig
menggembung dengan percabangan dikotomi dan tidak memiliki embelan
serta tak beruas. Gracilaria sp. memiliki ciri khas yang membedakannya
dengan spesies lain terutama dengan Gracilaria salicornia dan Euchema sp.
yaitu pada Gracilaria sp. memiliki thallus dengan bentuk gilig menggembung
panjang.
i. Euchema sp.
Gambar A. 18 Euchema sp.
(Indoexportal, 2013)
Euchema sp. memiliki kandungan zat floridean, thallusnya berbentuk gilig
menggembung tebal dengan percabangan dikotomi dan tidak memiliki
18
Thallus gilig menggembung panjang
Percabangan dikotomi
Thallus gilig menggembung tebal
Percabangan dikotomi
embelan serta tak beruas. Ciri khas dari Euchema sp. yang membedakannya
dengan Gracilaria salicornia dan Gracilaria sp. yaitu thallusnya yang
berbentuk gilig menggembung tebal dan kandungan zat floridean.
j. Laurencia poitei
Gambar A. 20. Laurencia poitei
(Callieol, 2013)
Berdasarkan hasil pengamatan, species Laurencia poitei memiliki bentuk
thallus gilig dengan percabangan dikotom. Memiliki embelan dengan bentuk
bergranul ke segala arah dan granulnya lebih rapat, ciri ini yang
membedakannya dengan Laurencia sp. Species Laurencia potei memiliki
kandungan zat berupa agar-agar (floridean). Genus ini termasuk Rhodophyta
dengan daur hidup berfase dua . Alat perkembangbiakannya karpogonium dan
spermatium, serta membentuk tetrasporofit. Ciri khas dari species ini adalah
bentuk thallus yang kemiripannya dengan perbungaan bayam dan bergranul
rapat.
19
Thallus gilig, percabangan
dikotom
Embelan bergranul rapat kesegala arah
k. Laurencia sp.
Gambar A. 22. Laurencia sp.
(Marine, 2010)
Berdasarkan hasil pengamatan, Laurencia sp. berbeda denga Laurencia
poitei karena memiliki thallus gilig dengan embelan berupa granul yang lebih
jarang ke segala arah. Memiliki percabangan dikotom, kandungan zat berupa
agar-agar (floridean). Genus ini termasuk Rhodophyta dengan daur hidup
berfase dua. Alat perkembangbiakannya karpogonium dan spermatium, serta
membentuk tetrasporofit. Ciri khas species ini adalah bentuk thallus mirip
perbungaan bayam dan bergranul jarang.
l. Bangia sp.
Gambar A. 24. Bangia sp.
(Lindeberg, 2006)
Berdasarkan hasil pengamatan, Bangia sp. memiliki bentuk thallus gilig
seperti akar serabut atau janggut. Percabangan tidak berpola. Kandungan
20
Thallus gilig, percabangan
dikotomBergranul jarang
ke segala arah
Thallus gilig seperti janggut
zatnya berupa dominan pectin, sehingga akan tampak mengkilat. Genus ini
termasuk Rhodophyta dengan daur hidup berfase tiga. Alat
perkembangbiakannya karpogonium dan spermatium, serta membentuk
tetrasporofit. Bangia tumbuh baik di air tawar maupun laut, kadang
membentuk lapisan seperti bulu menutupi batu yang terpercik air. Talus
berbentuk filamen lembut, tanpa cabang, melekat pada substrat dengan rizoid
sangat halus. Ciri khas species Bangia sp. adalah thallus yang mirip seperti
jenggot.
m. Rhodymenia sp
Gambar A. 26 Rhodymenia sp.
(Gomes, 2008)
Spesies ini bercirikan yaitu memiliki thallus berbentuk lembaran pipih
sempit, dan tebal. Thallusnya memiliki pola percabangan dikotom. Berbeda
dengan kebanyakan species yang lain, alga ini tidak memiliki embelan pada
tubuh. Alga ini mempunyai pigmen warna merah, tapi walaupun begitu alga
ini berwarna kehijauan. Rhodymenia sp merupakan salah satu alga memiliki
kandungan zat berupa floridean, yang menghasilkan bahan agar-agar.
21
Thallus pipih
Percabangan dikotom
n. Gigartina papilloides
Gambar A. 28 Gigartina papiloides
(Lake, 1999)
Species ini merupakan salah satu dari anggota rhodophyta yang
memiliki bentuk thallus pipih lebar, dengan pola percabangan menggarpu
(dikotom). Species ini memiliki kandungan zat pektin, disamping memiliki
zat floridean. Sehingga species ini termasuk ke dalam ordo Gigartinales. Ciri
khas dari species ini adalah memiliki thallus yang besar. Pada beberapa
waktu, kita dapat menemukan adanya papil/tonjolan-tonjolan kecil pada
permukaan thallusnya. Papil ini merupakan alat reproduksi pada Gigartina.
o. Corallina sp
Gambar A. 30 Corallina sp.
(Sjotun, 2008)
Corallina sp. memiliki thallus yang berbentuk gilig, dengan
percabangan menggarpu (dikotom). Thallusnya berbuku-buku dan
22
Thallus pipih lebar
PapilaPercabangan dikotom
Percabangan dikotom
Segmentasi(ruas)
Thalus gilig mengandung zat kapur
mengandung zat kapur (coral), sehingga bila dipegang memiliki tekstur yang
keras dan mudah patah. Dalam keadaan segar, species ini berwarna merah
keunguan, akan tetapi setelah kering menjadi putih. Species ini hidup di air
laut, dengan cara menempel pada substrat dengan menggunakan rhizoid. Ciri
khas species ini adalah bentuknya yang menyerupai coral.
C. Pembahasan Nilai Kehidupan
1. Nilai praktis
Alga merah merupakan salah satu jenis alga yang dapat menyediakan
makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan hewan lain yang hidup di
laut. Jenis ini juga menjadi bahan makanan bagi manusia misalnya
Chondrus crispus (lumut Irlandia) dan beberapa genus Porphyra.
Chondrus crispus dan Gigartina sp menghasilkan karagen yang
dimanfaatkan untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat
pencuci rambut.
2. Nilai pendidikan
Rhodophyta, merupakan alga dengan pigmen utama fikoeritrin yang
berwarna merah. Warna merah ini kerap dianalogikan dengan sifat berani.
kita dapat memaknai warna merah ini sebagai symbol keberanian.
Bebrapa species dari Rhodophyta misalnya Rhodymenia merupakan
species yang hidup dengan cara melekatkan diri pada terumbu karang atau
bebatuan dengan bantuan organ serupa akar yang disebut rhizoid. Dari hal
ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa setiap manusia harus memiliki
semangat yang tinggi untuk mampu bertahan hidup. Karena seperti
Rhodymenia ini, walaupun kecil, tapi ia tidak mau kalah oleh ombak,
sehingga dia memperkuat dirinya dengan melekatkan diri pada substrat
untuk tetap bertahan hidup.
23
3. Nilai social-budaya
Species Agardhiella merupakan species yang memiliki embelan
dengan pola menyebar ke segala arah. Hal ini dapat menjadi salah satu
contoh bahwa sebagai mahluk social kita tidak boleh pandang bulu
terhadap sesama manusia. Karena pada dasarnya semua manusia memiliki
kedudukan yang sama, maka kita harus mampu bergaul dan berteman
dengan siapa saja secara adil.
4. Nilai intelektual
Alga merah jenis tertentu selain dapat dimanfaatkan sebagai sumber
makanan, dapat menghasilkan agar yang dimanfaatkan antara lain sebagai
bahan kosmetik, misalnya Euchema spinosum. Beberapa alga merah yang
dikenal dengan sebutan alga koral (Corallina) menghasilkan kalsium
karbonat didinding selnya. Kalsium karbonat ini sangat kuat dalam
mengatasi terjangan ombak. Kelebihan ini menjadikan alga koral memiliki
peran penting dalam pembentukan terumbu karang.
Alga merah lain seperti Gracilaria lichenoides, Euchema spinosum,
Gelidium sp. dan Agardhiella sp. dibudidayakan karena menghasilkan
bahan serupa gelatin yang dikenal sebagai agar-agar. Gel ini digunakan
oleh para peneliti sebagai medium biakan bakteri dan fase padat pada
elektroforesis gel, untuk pengental dalam banyak makanan, perekat tekstil,
sebagai obat pencahar (laksatif), atau sebagai makanan penutup.
5. Nilai religi
Pada species Ptilota sp. kita dapat meilhat adanya pola embelan yang
unik, yakni dari bawah ke atas panjang dari embelan yang asalnya melebar
kesamping, berangsur-angsur mengecil saat sampai ke puncak thallusnya
(seperti gugunungan dalam pertunjukkan wayang). Hal ini dapat kita
maknai bahwa kita harus mampu berhubungan baik dengan sesama umat
manusia, dan juga mengesakan Tuhan dalam segala aktivitas keseharian.
24
Seperti firman Allah dalam Al-quran surat Al-imran ayat 112 yang berarti
“ Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika
mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan
manusia,”
25
BAB IV
KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil pengamatan kelompok kami, spesies-spesies yang tergolong
Rhodophyta yaitu Bangia sp., Agardhiella sp., Chondrus crispus, Chondrus
oxallata, Gelidium sp., Gracilaria salicornia, Gracilaria sp., Rhodymenia sp.,
Laurencia sp., Laurencia poitei, Corallina sp., Gigartina papiloides, Euchema
sp., Ceramium sp., Ptilota sp.
2. Ciri-ciri umum Rhodophyta yaitu sebagai berikut:
a. Memiliki pigmen merah.
b. Mengandung kloroplas berisi fikoeritrin lebih banyak dibandingkan klorofil,
ada karotenoid, sedikit fikosianin.
c. Mengandung zat makanan agar-agar, beberapa jenis ada yang mengandung
zat kapur ataupun zat pektin.
d. Makanan cadangan berupa “floridean starch”.
e. Perkembangbiakan vegetatif dengan aplanospora atau dengan fragmentasi
thallus, sedangkan perkembangbiakan generatifnya dengan pembuahan sel
telur di dalam korpogonium oleh spermatium. Gamet jantan tidak berflagel,
jadi tidak dapat bergerak aktif.
3. Ciri khas masing-masing spesies
Tabel 4.1 Ciri Khas Spesies Rhodophyta
Species Ciri khas
Bangia sp. Menyerupai serabut akar
Agardhiella sp. Embelan seperti duri pendek ke segala arah
Chondrus crispus Embelan melintir
Chondrus oxallata Jarak percabangan lebih panjang
Gelidium sp. Embelan seperti duri pendek pada satu bidang
Gracilaria salicornia Thallus beruas dan menggembung pendek
26
Gracilaria sp. Thallus mulus dan menggembung panjang
Rhodymenia sp. Thallus pipih tebal
Laurencia sp. Jarak antar granul jarang
Laurencia poitei Jarak antar granul rapat
Corallina sp. Memiliki kandungan zat kapur
Gigartina papiloides Thallus memiliki banyak bintil menyerupai papila
lidah
Euchema sp. Thallus menggembung tebal
Ceramium sp. Thallus gilig langsing
Ptilota sp. Thallus menggunung
DAFTAR PUSTAKA
27
Tjitrosoepomo, Gembong.2005. Taksonomi Tumbuhan Rendah. Yogyakarta: UGM
Press
Yudianto, Suroso Adi, 2015. Pengantar Praktikum Botani Cryptogamae. Bandung:
Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia.
Gambar A.2 Saunders. 2010. Ptilota sp. [online]. Tersedia :
http://www.boldsystems.org/index.php/Taxbrowser_Taxonpage?
taxid=648545 [14 Oktober 2015]
Gambar A.4 Bertuccio 2010. Agardhiella sp. [online]. Tersedia :
http://www.boldsystems.org/index.php/Taxbrowser_Taxonpage?
taxid=285492 [14 Oktober 2015]
Gambar A.6 Sanchez, 2005. Gelidium sp. [online]. Tersedia :
https://seastarfish.wordpress.com/2012/11/ [14 Oktober 2015]
Gambar A.8 Suzanne. 2013. A Study Of Chondrus. [online]. Tersedia: http://orange
dailyphoto.blogspot.co.id/2013/05/a-study-of-chondrus-crisps.html [14
Oktober 2015]
Gambar A.10. Cornish, M. Lynn. 2013. Gigartinales. [online]. Tersedia:
http://www.kpubs.org/article/articleMain.kpubs?
articleANo=JORHBK_2013_v28n1_121 [14 Oktober 2015]
Gambar A.12. Roscoff. 2006. Ceramiales. [online]. Tersedia:
http://iabserv.biologie.uni-mainz.de/iab/Institut/Lehre/exkursion/arten.htm
[14 Oktober 2015]
Gambar A.14. Yorkston, Kahala. 1999. Gracilaria salicornia. [online]. Tersedia:
http://www.botany.hawaii.edu/ReefAlgae/What%20plants%20look
%20like/Plants%20Gracilaria%20salicornia.htm [14 Oktober 2015]
Gambar A.16. Tektite. 2008. Macroalgae. [online]. Tersedia:
http://reefsanctuary.com/forum/index.php?threads/macroalgae-nano.55649/
[14 Oktober 2015]
28
Gambar A.18. Indoexportal. 2013. Rumput Laut. [online]. Tersedia:
https://indoexportportal.wordpress.com/2013/12/04/rumput-laut/ [14
Oktober 2015]
Gambar A.20. Callieol, 2013. Laurencia poitei. [online]. Tersedia :
https://www.inaturalist.org/observations/325314 [14 Oktober 2015]
Gambar A.22. Marine, 2010. Lurencia sp. [online]. Tersedia :
http://marineplantbook.com/marinebooklaurencia.htm [14 Oktober 2015]
Gambar A.24. Lindeberg, 2006. Bangia sp. [online]. Tersedia :
http://www.seaweedsofalaska.com/species.asp?SeaweedID=57 [14
Oktober 2015]
Gambar A. 26. Gomes, Matias. 2008. Identifique sua alga. [online]. Tersedia:
http://www.reefcorner.org/forum/identifique_sua_alga-78864. [14
Oktober 2015]
Gambar A. 28. Lake, Devon. 1999. Chondracanthus exasperatus Taxonomy.
[online]. Tersedia:
http://www.mbari.org/staff/conn/botany/reds/devon/taxon.htm [12
Oktober 2015]
Gambar A. 30. Sjotun, Kjersti. 2008. Corallina officinalis. [online]. Tersedia :
http://seaweeds.uib.no/?art=741. [12 Oktober 2015]
DIVISI RHODOPHYTA
LAPORAN
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Botani Cryptogamae
29
Oleh:
Kelompok 1
Biologi B 2014
Auliya Maimun Merdekawati 1406632
Desy Rahmayunita 1401867
Kartika Nahdiyati 1403666
Wahyu Fadzilla Nirbayati 1405602
Zeiny Sofiani Margana 1401072
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015
30