Upload
adynugraha
View
91
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan praktik
Citation preview
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI
"STRUKTUR ANATOMI AKAR, BATANG DAN
DAUN"
TAHUN AJARAN 2013/2014
Struktur Anatomi Akar, Batang dan Daun
I. TUJUAN 1. Mengenal struktur sel-sel yang menyusunjaringan-jaringan dalam akar.
2. Mengenal susunan jaringan batang
3. Menjelaskan struktur jaringan yang terdapat pada bagian-bagian batang
4. Memahami hubungan antara masing-masing struktur jaringan daun dengan fungsi
yang didukungnya.
5. Mengenal struktur jaringan yang terdapat pada stomata
6. Mengenal struktur jaringan padapembelahan akar.
7. Mengenal struktur jaringan pada lentisel.
II. DASAR TEORI
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu
fungsi fisiologi yang sama membentuk organ.(http://www.wikipedia.org/)
Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dibedakan atas dua bagian yaitu jaringan
meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang masih muda
dan selalu aktif membelah atau bersifat embrional sedangkan jaringan dewasa
adalah jaringan yang tidak dapat lagi berdiferensiasi terdiri dari jaringan
pengangkut, jaringan pelindung, jaringan parenkim dan jaringan gabus (Hamka,
2006).Menurut Taryono, (1995) jaringan meristem dapat dibedakan menjadi dua
bagian yaitu :
1. Jaringan Meristem (jaringan muda) Meristem menurut asalnya terdiri atas
meristem primer (titik tumbuh primer) dan meristem sekunder ( titik tumbuh
sekunder). Jaringan meristem biasanya tersusun dari sel-sel yang masih
embrional yaitu sel-sel yang masih aktif membelah.Ciri-ciri dari jaringan
meristem ini yaitu :
- bentuk dan ukuran selnya sama
- dinding selnya tipis
- Selnya penuh dengan protoplasma
- Isi sel tidak mengandung zat makanan Jaringan meristem dibedakan
menjadi 3, yaitu :
a. Promeristem adalah jaringan meristem yang telah ada ketika
tumbuhan masih berada dalam masa embrional.
b. Meristem primer adalah jaringan meristem pada tumbuhan dewasa
dan masih bersifat membelah diri, sehingga merupakan lanjutan
dari pertumbuhan embrio. Terdapat pada ujung akar dan ujung
batang sehingga disebut meristem apikal.Aktivitasnya
mengakibatkan batang dan akar tumbuh memanjang disebut
pertumbuhan primer.Ditemukan pada tumbuhan dikotil dan
monokotil.
c. Meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari
meristem primer yang telah mengadakan diferensiasi. Terdapat pada
kambium dan kambium gabus. Aktivitasnya mengakibatkan
pertumbuhan sekunder yaitu menyebabkan batang bertambah besar.
Ditemukan pada tumbuhan dikotil.Ada 2 macam kambium :
-Kambium vaskuler : kambium yang terdapat di dalam berkas
pengangkutan (di antara phloem dan xylem).
- Kambium intervaskuler : kambium yang terdapat di antara dua
berkas pengangkutan/ di luar berkas pengangkutan.
http://biologimediacentre.com/jaringan-pada-tumbuhan-1-jaringan-meristem/
2. Jaringan Permanen (jaringan dewasa)Merupakan jaringan yang telah
mengalami deferensiasi dan tidak meristematis lagi (tidak tumbuh dan
memperbanyak diri). Ciri-ciri dari jaringan permanen yaitu :
- sel-selnya sudah tidak membelah
- bentuknya tetap
- vakoula besar
- dinding sel sudah mengalami penebalan.Macam-macam jaringan
permanen, meliputi :
a. Epidermis adalah jaringan atau lapisan terluar yang menutupi
permukaan tubuh tumbuhan, seperti akar, batang, daun dan bunga.
Karena fungsinya untuk melindungi jaringan lain maka beberapa
epidermis mengalami modofikasi, seperti rambut (trikoma), duri,
dan muluit daun (stomata). Epidermis umumnya tertutup lapisan
lilin (kutikula) pada daun dan zat gabus pada batang, kecuali
lentisel yang berfungsi untuk pertukaran gas.Ciri-ciri dari jaringan
epidermis yaitu :
- terdiri atas satu lapis sel
- tidak berklorofil
- susunan sel rapat
- tidak ada ruang antar sel
- dinding sel sangat tipis
Gambar Jaringan Epidermis
b. Parenkim (jaringan dasar) Merupakan jaringan yang berfungsi untuk
memperkuat kedudukan jaringan yang lain. Disebut jaringan dasar
karena terbentuk dari meristem dasar yang terdapat hampir di semua
tumbuhan dan mengisi jaringan tumbuhan baik pada akar, batang,
daun, biji maupun buah.Ciri-ciri dari jaringan parenkim yaitu :
- sel umumnya berukuran besar dan berdinding tipis
- sel hidup dan mengandung klorofil
- banyak mengandung rongga antar sel
- banyak mengandung vakuola
- letak selnya tidak rapat.
Macam-macam jaringan parenkim :
- klorenkim : parenkim untuk fotosintesis, karena selnya
mengandung klorofil. Misal : parenkim palisade (jaringan pagar)
dan parenkim spon (bunga karang).
- aerenkim : parenkim untuk menyimpan udara sehingga dapat
digunakan untuk mengapung.
- parenkim air : parenkim untuk menyimpan air
- parenkim penimbun : parenkim untuk menyimpan cadangan bahan
makanan. - parenkim untuk transportasi
c. Jaringan Penyokong/ penguat/ penunjang Merupakan jaringan yang
berfungsi untuk menunjang agar tanaman dapat berdiri dengan kokoh
dan kuat. Jaringan penunjang dibedakan menjadi :
- Kolenkim : adalah jaringan penunjang pada tumbuhan muda dan
belum berkayu yang dinding sel di bagian sudut-sudutnya
mengalami penebalan dan tersusun atas sel-sel yang hidup.Contoh
: pada batang bayam
Gambar Jaringan Parenkim
Gambar Jaringan Kolenkim
- sklerenkim : adalah laringan penguat yang dinding selnya melami
penebalan dari zat kayu (lignin) sehingga bersifat lebih kuat. Ada
2 macam sklerenkim :
sklereida (sel batu) : pada tempurung kelapa dan tempurung
kenari
serabut sklerenkim (serat/ fiber) : pada serat rami.
d. Jaringan Pengangkut Merupakan jaringan yang berguna untuk
transportasi hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan
serta mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun. Jaringan
pengangkut terdiri dari :
- Xylem (pembuluh kayu) : sel penyusunnya berupa trakeid, trakea
dan parenkim xylem. Terdapat pada bagian kayu. Fungsinya
mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun
- Phloem (pembuluh tapis) : terdiri dari sel hidup, berdinding selulosa
dan dindingnya melintang. Terdapat pada bagian kulit kayu. Pada
samping floem terdapat sel pengiring. Xylem dan phloem bersatu
membentuk suatu ikatan pembuluh angkut, antara lain :
a) Ikatan pembuluh kolateral adalah ikatan pembuluh yang
tersusun dari xylem dan phloem yang letaknya bersebelahan
di dalam satu jari-jari. Xylem sebelah dalam dan phloem
sebelah luar.
- kolateral terbuka : bila xylem dan phloem terdapat
kambium. Misal pada batang dikotil.
- kolateral tertutup : bila xylem dan phloem tidak terdapat
kambium. Misal pada batang monokotil.
Gambar Jaringan Sklerenkim
Gambar Xilem dan Floem
b) Ikatan pembuluh radial Adalah ikatan pembuluh dengan
phloem dan xylem yang letaknya bersebelahan, tetapi tidak
berada di dalam jari-jari yang sama. Misal pada akar.
c) Ikatan pembuluh konsentris adalah ikatan pembuluh yang
xylem dan phloemnya berbentuk cincin silindris.
- amfikribal : letak xylem di tengah dan di kelilingi phloem
- amfivasal : letak phloem di tengah dan di kelilingi xylem
d) Ikatan pembuluh bikolateral.Sama dengan kolateral tetapi
phloem terdapat di sisi luar dan dalam.
e) Jaringan Gabus Tersusun atas sel-sel gabus. Berfungsi
melindungijaringan lain yang terdapat di sebelah bawahnya
agar tidak kehilangan air yang berlebihan. Pada tumbuhan
dikotil jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus
(felogen).Sel-sel hidup yang dibentuk oleh felogen ke arah
dalam disebut feloderm, sedangkan sel-sel mati yang
dibentuk oleh felogen ke arah luar disebut felem.
http://biologimediacentre.com/jaringan-pada-tumbuhan-2-jaringan-dewasa/
III. ALAT DAN BAHAN
A. ALAT: B. BAHAN:
1. Mikroskop 1. Preparat kering akar monokotil
2. Pensil Warna 2. Preparat kering akar dikotil
3. Penggaris 3. Preparat kering batang monokotil
4. Penghapus 4. Preparat kering batang dikotil
5. Preparat kering daun monokotil
6. Preparat kering daun dikotil
7. Preparat kering stomata
8. Preparat kering lentisel
9. Preparat kering pembelahan akar
IV. CARA KERJA
A. Mengamati susunan jaringan pada akar
1. Menyediakan mikroskop yang telah diatur diafragmanya,kemudian
menyediakan preparat akar monokotil dan akar dikotil
2. Mengambil objek,kemudian mengamati di bawah mikroskop dengan
perbesaran yang lemah untuk mengamati jaringan epidermis,jaringan
perenkim dan korteks,endodermis dan stele.Menggambar hasilnya.
3. Setelah mengenal bentuk-bentuk jaringan pada
akar,menggunakanperbesaran kuat untuk mengenal macam-macam sel yang
menyusun masing-masing jaringan.
B. Mengamati susunan jaringan pada batang
1. Menyediakan mikroskop yang telah diatur diafragmanya,kemudian
menyediakan preparat kering batang monokotil dan batang dikotil.
2. Mengambil objek di bawah mikroskop dengan perbesaran yang lemah ke
yang kuat.untuk mengamtati jaringan epidermis,korteks,silinder pusat,dan
empulur.
3. Membuat bagan dari semua bagian-bagian tersebut dan memberi
keterangan.Menggambar di kertas.
C. Mengamati susunan jaringan pada daun
1. Menyediakan mikroskop dan preparat kering daun monokotil daan daun
dikotil.
2. Meletakkan objek di bawah mikroskop dan mengamati jaringan epidermis
kemudian menggambarnya.
3. Mencari sel-sel yang berbentuk ginjal,sel-sel itu disebut sel penutup.diantara
dua sel penutup terdapat lubang terbuka disebut mulut daun atau stomata.
4. Memeriksa dengan perbesaran kuat agar dapat melihat daun tersebut
memiliki kloroplas atau tidak.Membandingkan dengan sel-sel epidermis di
sekitarnya.
D. Mengamati susunan jaringan pada stomata
1. Menyediakan mikroskop dan preparat kering stomata
2. Meletakkan objek di bawah mikroskop dan mengamati dengan perbesaran
yang lemah ke perbesaran yang kuat.
3. Membuat bagan dari semua bagian - bagian stomata dan memberi
keterangan.
E. Mengamati pembelahan ujung akar
1. Menyediakan mikroskop yang telah diatur diafragmanya,kemudian
menyediakan preparat kering pembelahan ujung akar bawang.
2. Mengambil objek ,kemudian mengamati dibawah mikroskop dari perbesaran
kecil ke perbesaran besar untuk mengamati tudung akar,daerah pembelahan
sel,daerah perpanjangan,daerah diferensiasi dan rambut akar.
3. Membuat bagan dari semua bagian-bagian tersebut dan memberi
keterangan.Menggambar di kertas.
F. Mengamati Lentisel
1. Menyediakan mikroskop dan preparat kering lentisel.
2. Meletakkan objek di bawah mikroskop dan mengamati dari perbesaran kecil
ke perbesaran besar untuk mengamati bagian-bagian yang menyusun
lentisel.
3. Membuat bagan dari semua bagian-bagian tersebut dan memberi
keterangan.Menggambar di kertas.
V. DATA HASIL PENGAMATAN
NO Spesimen Gambar Keterangan
Gambar Gambar I Gambar II
1.
P.L
Akar
Monokotil
jagung
1. Epidermis
2. Korteks
3. Endodermis
4. Floem
5. Xilem
6. Stele
2.
P.L Akar
Dikotil
kacang tanah
1. Epidermis
2. Korteks
3. Endodermis
4. Perisikel
5. Xilem
6. Floem
7. Empulur
3.
P.L Batang
monokotil
jagung
1. Epidermis
2. Korteks
3. Xilem
4. Floem
5. Stele
4.
P.L batang
dikotil
kacang tanah
1. Epidermis
2. Korteks
3. Kambium
Intervasikuler
4. Kambium
Vasikuler
5. Xilem
6. Floem
7. Empulur
5.
P.L Daun
monokotil
Jagung
1. Kutikula
2. Epidermis Atas
3. Spons
4. Xile
5. Floem
6. Epidermis
bawah
7. Stomata
6
5
4
3
1
2
2
3
2
4
1
7
5
6
1 2
3
5
4
1 2
7
3
4
6 5
1
2 3
4
5
6 7
6. P.L daun
dikotil karet
1. Kutikula
2. Epidermis atas
3. Palisade
4. Spons
5. Xilem
6. Floem
7. Epidermis bawah
8. Stomata
7.
P.L
stomataCann
a indica
1. Stomata
2. Epidermis
3. Sel penjaga
8.
P.L
pembelahan
ujung akar
bawang
1. Tudung akar
2. Daerah
pembelahan sel
3. Daerah
pemanjangan
4. Daerah
diferensiasi
5. Rambut akat
9. P.L lentisel
1. Lentisel
2. Epidermis
3. Periderm
4. Parenkim
VI. ANALISA DATA
1. Penampang Lintang Akar Monokotil
Pada data hasil pengamatan diatas diketahui bahwa akar monokotil
tersusun dari bermacam-macam jaringan dengan fungsi tertentu.Pada akar
monokotil terdapat beberapa jaringan yaitu lapisan epidermis, korteks,
endodermis, floem, xylem, dan stele atau dapat disebut bagian-bagian
penyusun akar monokotil.
a. Lapisan epidermis adalah lapisan akar dibagian terluar akar dan
setebalsatu lapis sel, berkutikula dan tersusun rapat pada akar.Lapisan
epidermis memiliki rambut-rambut akar yang berfungsi memperluas
bidang penyerapan yang merupakan hasil dari aktivitas sel dari belakang
titik tumbuh.
3
2
1
1
2
3 5
4
8
6
7
3
1 2
4
1
5
3
2
4
b. Korteks pada hasil pengamatan ditunjukkan nomor 2.Letak korteks
disebelah dalam epidermis dan berfungsi untuk menyimpan cadangan
makanan.Korteks akar menempati sebagian besar akar. Terdiri beberapa
lapis, di dalam korteks terdapat ruang antar sel yang memanjang
sepanjang akar.
c. Endodermis pada hasil pengamatan ditunjukkan oleh nomor 3 yaitu
bagian bagian akar yang terletak disebelah dalam korteks. Berupa satu
lapis, sel yang tersususn rapat tanpa adanya ruang antar sel. Endodermis
berfungsi untuk mengatur masuknya air tanah kedalam pmbuluh serta
menyimpan zat makanan.
d. Floem pada data diatas ditunjukkan oleh nomor 4 yaitu jaringan
pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut zat makanan yang dibuat
daun untuk menuju keseluruh bagian tumbuhan, letak floem pada
tumbuhan monokotil tersebar.
e. Xilem ditunjukkan pada nomer 5, Xilemakar tumbuhan dikotil terletak
dibagian tengah akar dan berfungsi mengangkut air dan zat hara dari
akar ke daun.
f. Stele pada hasil pengamatan ditujukkan oleh nomor 6.Stele (silinder
pusat) terletak didalam endodermis. Stele terdiri dari perisikel, berkas
pembuluh angkut, dan empulur.
Pada akar monokotil tidak terbentuk perisikel karena tidak berkambium dan
tipe berkas pengankutnya kolateral tertutup artinya letak xylem dan floem
tersebar.Sehingga daerah empulurnya luas.
2. Penampang Lintang Akar Dikotil
Pada pengamatan kali ini kami mengamati penampang melintang akar
sebagai akar tumbuhan dikotil tersusun oleh bermacam-macam jaringan
dengan fungsi tertentu. Macam jaringan pada akar Dikotil, letak, dan
fungsinya adalah sebagai berikut :
a. Epidermis atau eksodermis akar tumbuhan dikotil ditunjukkan dengan
angka 1,epidermis tersusun atas sel-sel yang rapat tapi masih
memiliki ruang antar selsehinnga dinding selnya mudah dilewati air
dan merupakan modifikasi dari sel epidermis akar,pada epidermis
akar juga terjadi modifikasi menjadi bulu akar.epidermis terletak
paling luar sehingga selain berfungsi menyerapa air dan garam-garam
mineral ,epidermis juga berfungsi sebagai pelindungan jaringan-
jaringan yang di bawahnya.
b. Korteks akar tumbuhan dikotil ditunjukkan pada nomer2,letak korteks
pada akar ini didaerah di sebelah dalam epidermis. Sel-sel pada
epidermis tersusun berlapis-lapis namun tidak tersusun rapat sehingga
air dan garam-garam mineral dapat bergerak melalui korteks masuk
ke dalam sel,sebagian besar disusun oleh jaringan parenkim yang juga
disebut sebagai jaringan dasar karena hampir terdapat di semua
bagian tumbuhan. Fungsi korteks akar tumbuhan dikotil adalah
tempat menyimpan cadangan makanan.
c. Endodermis akar tumbuhan dikotil ditunjukkan pada nomer 3, letak
Endodermis akar ini dilapisan sebelah dalam korteks dan di luar
perisikel karena letaknya ini endodermis juga sebagai pembatas antara
korteks dan stele,pada endodermis dapat mengalami penebalan zat
gabus yang dindingnya membentuk titik-titik yang sering disebut titik
caspary atau pita caspary.Bila penebalan terjadi terus-menerus maka
penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap
silinder pusat dan bila diamati akan tampak seperti huruf U,namun
pada pengamatan kami pita caspary tidak terlihat begitu jelas karena
keterbatasan mikroskop yang kami miliki. Fungsi Endodermis akar
tumbuhan dikotil adalah Mengatur masuknya air tanah ke dalam
pembuluh dan menyimpan zat makanan.
d. Perisikel akar tumbuhan dikotil letak Perisikel akar ini disebelah
dalam lapisan endodermis, pada akar dikotil dapat terbentuk perisikel
karena terdapat kambium karena ikatan pembuluh angkut xilem dan
floem pada tumbuhan Dikotil tersusun radial atau membentuk jari-
jari. Xilem berbentuk bintang di pusat dan floem mengelilingi xilem
dan di antara xilem dan floem terdapat kambium. Aktivitas kambium
ke arah luar membentuk unsur kulit dan ke arah dalam membentuk
unsur kayu.
e. Xilem ditunjukkan pada nomer 5, Xilemakar tumbuhan dikotil
terletak dibagian tengah akar dan berfungsi mengangkut air dan zat
hara dari akar ke daun sedangkan
f. Floem ditunjukkan pada nomer 6,Floem akar tumbuhan dikotil
letaknya ini di antara jari-jari yang dibentuk oleh xilem dan
Mengangkut zat makanan yang dibuat daun menuju ke seluruh bagian
tumbuhan.
g. Pada akar dikotil empulur(ditunjukkan dengan nomer 7) sempit dan
letaknya paling dalam atau diantara berkas pembuluh angkut terdiri
dari jaringan parenkim .
Pada akar dikotil terbentuk perisikel karena berkas pengangkutnya
radial artinya letak xylem dan floem berselang-seling searah dengan
jari sehingga empulurnya sempit.
3. Penampang lintang batang monocotil
Batang monocotyl pada pengamatan diatas tersusun oleh Xilem
Floem, Korteks, Stele, Epidermis.
a. Epidermis pada gambar diatas ditunjukkan pada nomor 1.
Epidermis pada batang monokotil memiliki dinding sel yang lebih
tebal dibandingkan pada batang dikotil dan dilapisi zat gabus yang
disebut kutikula sehingga terhindar dari kekeringan. Epidermis
dilengkapi dengan stomata dan bulu-bulu. Terletak paling luar
batang.
b. Korteks pada data ditunjukkanpada nomor 2. Letak korteks
padabatang ini berada dibawah epidermis Korteks pada batang
monokotil terdiri dari sel-sel sklerenkim.Batas antara korteks
dengan stele tidak jelas.
c. Xilem ditunjukkan pada nomor 3. Berfungsi untuk mengangkut air
dan unsur hara dari akar-akar ke daun. Letak Xilem teratur dan
bersebalahan dengan floem.
d. Floem ditunjukkan pada nomor 4. Fungsinya untuk mengangkut
hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan. Letak
floem pada batang monokotil tidak teratur.
e. Stele ditunjukkan pada nomor 5.Stele berada dibawah korteks.Stele
pada batang ini betipe kolaeral tertutup. Karena memiliki tipe
berkas pengangkut kolateral tertutup,pada batang monokotil
memiliki empulur yang luas.
4. Penampang Lintang Batang Dikotil
Pada pengamatan kali ini kami mengamati preparat kering penampang
lintang sebagai batang dikotil,pada pengamatan ini terlihat struktur yang
menyusun organ batang dikotil dari luar ke dalam adalah
epidermis,korteks,endodermis, dan stele/silinder pusat.
a. Epidermis Lapisan ini pada gambar ditunjukkan dengan nomer 1
,terletak paling luar dari organ batang. Epidermis terdiri atas lapis
sel yang dinding selnya sudah mengalami penebalan yang disebut
kutikula. Lapisan kutikula ini berfungsi untuk melindungi batang
terhadap kekeringan.
b. Korteks kolenkim yang susunannya berdesakan rapat dan parenkim
yang longgar dengan banyak ruang antarsel. Pada beberapa
tumbuhan, parenkim korteks bagian tepi mengandung kloroplas,
sehingga mampu mengadakan proses fotosintesis. Parenkim ini
disebut klorenkim.
c. Endodermis gambar ditunjukkan dengan nomer 3. Endodermis
sering disebut juga floeterma atau sarung amilum karena banyak
berisi butir-butir amilum. Endodermis terdiri atas satu lapisan sel
saja dan berfungsi sebagai pemisah antara korteks dan silinder
pusat.
d. Silinder Pusat atau Stele Lapisan silinder pusat ini terdiri atas dua
bagian. a) Perisikel atau perikambium ditunjukkan pada nomer 4
Lapisan silinder pusat ini bersifat meristematis artinya sel-sel pada
lapisan perikambium aktif membelah dan menghasilkan sel-sel
yang baru. Kemampuan meristematis inilah yang mengakibatkan
batang tumbuhan dikotil dapat tumbuh besar.
b)Berkas pengangkut, terdiri atas xilem dan floem yang
ditunjukkan pada nomer 5 dan 6.Xilem dan floem membentuk
ikatan pembuluh kolateral terbuka sehingga di antara xilem dan
floem terdapat kambium intravaskuler. Kambium ini menyebabkan
pertumbuhan sekunder berlangsung terus-menerus, tetapi
pertumbuhan sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan.Pada saat
air dan zat hara tersedia cukup, yaitu pada musim penghujan, maka
pertumbuhan sekunder terhenti.Jika keadaan lingkungan tidak
mendukung, maka pertumbuhan sekunder berlangsung
lagi.Demikian silih berganti sehingga menyebabkan pertumbuhan
sekunder batang tampak berlapis-lapis.Setiap lapis terbentuk
selama satu tahun dengan bentuk melingkar konsentris
mengelilingi pusat.Lingkaran konsentris tersebut dinamakan
lingkaran tahun. Karena memiliki tipe berkas pengangkut kolateral
terbuka,pada batang dikotil memiliki empulur yang sempit,empulur
ditunjukkan dengan nomer 7.
5. Penampang Lintang Daun Monokotil
Pada pengamatan kali ini kami mengamati preparat kering daun
monokotil, ,pada pengamatan kami terlihat struktur-struktur yang
menyusun daun monokotil yaitu:
a. Epidermis atas. Ditunjukkan dengan nomer 2, pada bagian epidermis
atas dindingnya mengalami penebalan zat kutin/
kutikula(ditunjukkan pada nomor 1).Kutikula berfungsi untuk
mencegah transpirasi berlebihan dan melindungi dari luka/
melindungi lapisan terluar daun.
b. Mesofil. Mesofil pada daun monokotil belum berdiferensiasi/ terbagi
menjadi jaringan palisade dan spons. Pada Jaringan
spons(ditunjukkan nomor 3)bentuk dan ukurannya berbeda, letaknya
tidak beraturan sehingga terdapat rongga anatarsel satu dengan yang
lainnya. Pada jaringan spons terdapat kloroplas, dan dalam jaringan
spons terdapat pembuluh angkut. Karena tidak memiliki jaringan
palisade, jaringan spons berfungsi sebagai tempat fotosintsis dan
juga berfungsi sebagai penyimpanan cadangan makanan.
c. Berkas pengangkut.
Pada daun monokotil letakxylem(ditunjukkan nomor 4) tersebar dan
xilem berada diatas floem(ditunjukkan nomor 5).
d. Epidermis bawah
Pada epidermis bawah(ditunjukkan nomor 6) hanya terdiri satu
lapisan dan dilengkapi dengan stomata yang dijaga oleh sel
penjaga.Sel penjaga merupakan pembatas pada jaringan epidermis
yang pada celah atau diantara sel penjaga itu terdapat stomata atau
mulut daun yang berfungsi utuk respirasi.
6. Penampang Lintang Daun Dikotil
Pada pengamatan kali ini kami mengamati preparat kering daun
dikotil,pada pengamatan kami terlihat struktur-struktur yang menyusun
daun dikotil adalah:
1.Epidermis atas
Ditunjukkan pada nomer 2,pada bagian epidermis atas juga terdapat
jaringan derivat epidermis yang menbentuk kutikula(nomer 1) , kutikula
tebal berfungsi untuk mencegah transpirasi berlebihan dan melindungi
dari luka. Epidermis atas tediri dari lapisan dan tidak terdapat
stoma.Pada epidermis juga dapat terjadi modifikasi membentuk trikoma
yang dapat kita jumpai pada daun pohon waru yang bentuknya seperi
bulu-bulu halus.
2.Mesofil
Mesofil pada daun dikotil terdiri dari sel parenkim palisade(mesofil
sudah berdiferensiasi),yang ditunjukkan pada nomer 3 bentuknya
memanjang dengan ukuran yang sama tampak seperti batang yang
tersusun dalam deretan sehingga tidak terdapat rongga antar sel. Sel
parenkim palisade tersusun atas satu lapisan yang terletak di bawah
epidermis multilateral. Jaringan palisade memiliki banyak klorofil
sehinggan berfungsi sebagai tempat belangsungnya fotosintesis
.Sedangkan parenkim spons (nomer4) bentuk dan ukurannya berbeda,
letaknya tidak beraturan sehingga terdapat rongga anatarsel satu dengan
yang lainnya.jaringan spons mengandung sedikit klorofil dan dapat
menyimpan hasil fotosintesis juga sebagai tempat pertukaran gas.
3.Berkas Pengangkut
Daun Pada daun dikotil xilem dan floem membentuk ikatan pembuluh
konsentris amfikribal yang berarti letak xilem di tengan sedangkan floem
mengelilingi xilem. Berkas pembuluh daun tersebar dari seluruh helaian
daun membentuk tulang daun.Berkas pembuluh daun ini merupakan
lanjutan dari berkas pembuluh yang terdapata pada batang.Pola yang
dibentuk oleh tulang daun ini disebut pertulangan daun,pada daun dikotil
memiliki pertulangan daun menyirip atau menjari dan dapat dilihat pada
daun mangga,daun jambu,daun pepaya,dll.
4.Epidermis bawah
Pada epidermis bawah hanya terdiri satu lapisan dan dilengkapi dengan
stomata kriptofor yang dijaga oleh sel penjaga berbentuk ginjal.Sel
penjaga mendukung kloroplas. Stomata pori-pori terbuka ke dalam
rongga sub stomata dalam mesofil untuk memfasilitasi pertukaran
gas,pada sel penjaga juga terdapat klorofil .Stomata ini juga termasuk
jaringan derivat epidermis daun ,diamati pada mikroskop bentuknya
seperti mulut atau ginjal.
7. Penampang lintangStomata
Pada data hasil pengamatan diatas diketahui stomata berada diantara 2
sel penjaga. Stomata terletak pada jaringan epidermis, Stomata pun
merupakan modifikasi dari epidermis berupa Mulut daun pada epidermis
yang dibatasi dengan dua sel penjaga berisi kloroplas.Stomata sendiri
mempunyai fungsi Sebagai jalan masukCO2 dari udara dankeluarnya
udara O2.Sedangkan Sel penjaga sebagai pengaturmembuka
danmenutupnya stomata.
8. Penampang Lintang Daerah pertumbuhan ujung akar
Pada pengamatan kami kali ini kami mengamati preparat kering
penampang lintang dan terlihat bagian pembelahan ujung akar meliputi 4
bagian, antara lain:
a) Tudung akar / kaliptra Tudung akar ditunjukkan dengan nomer
1,kaliptra berfungsi untuk melindungi akar dari kerusakan dan
gesekan di dalam tanah, memudahkan akar menembus tanah karena
tudung akar dilengkapi dengan sekresi cairan polisakarida.
b) Daerah pembelahan sel / meristem ditunjukkan pada nomer 2,
merupakan pusat pembelahan yang menghasilkan sel meristem
primer dari perkembangan sel-sel meristem apikal untuk
menggantikan sel pada tudung akar yang rusak.
c) Daerah pemanjangan sel ditunjukkan pada nomer 3, sel di daerah
pemanjangan membelah lebih lambat daripada sel di daerah
meristem. Sel di daerah ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan.
d) Daerah differensisasi sel / pematangan ditunjukkan pada nomer
4,pada daerah ini, sel-sel hasil pembelahan dan pemanjangan akan
mengelompok sesuai dengan kesamaan struktur. Sel-sel yang
memiliki kesamaan struktur akan membentuk jaringan tertentu.
e) Bulu Akar .bulu akar ditunjukkan pada nomer 5,bulu akar berbentu
menonjol seperti bulu-bulu halus dan merupakan modifikasi dari
jaringan epidermis
9. Penampang Lintang Lentisel
Pada hasil data pengamatan di atas dapat terlihat sel dari penyusun lenti
sel (ditunjukkan pada nomor 1) yang terdiri dari celah yang ada di
batang berfungsi untuk respirasi. Kemudian diikuti epidermis pada
batang, seperti susunan batu-bata. Kemudian terdapat
periderm(ditunjukkan nomor 3), yaitu lapisan selanjutnya dari epidermis
batang, berbentuk hampir sama dengan epidermis.Dibawahnya terdapat
jaringan parenkim(Ditunjukkan nomor 4).
VII. DISKUSI
Pertanyaan:
1. Apakah semua daun mempunyai kutikula dan trikoma ?
Jawab:
Tidak setiap daun memiliki trikoma dan kultikula.Keberadaan kutikula dan
trikoma hanya pada jenis tanaman tertentu yang memang dibutuhkan sebagai
akibat dari adaptasi tumbuhan terhadap alam sekitar.Sebagai contoh pada
musim kemarau untuk mengurangi penguapan, tumbuhan memanfaatkan
fungsi trikoma. Hal ini merupakan wujud adaptasi dengan memanfaatkan fungsi
dari trikoma
2. Bagaimana struktur jaringan batang dikotil dan monokotil ?
Jawab:
Batang monokotil (anatomi) Tidak bercabang-cabang, pembuluh angkut (xilem-
floem) tersebar, tidakpunya jari-jari empulur, tidak ada kambium vaskular
sehingga tidak dapatmembesar, empulur tidak dapat dibedakan di daerah
korteks.Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas
antarakorteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat
ikatanpembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di
antaraxilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium
padaMonokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh
membesar,dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder.
Meskipundemikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan
menebalsekunder,misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon
Nenasseberang (Agave sp) Batang dikotil (anatomi) Bercabang-cabang,
pembuluh angkut teratur, punya jari-jari empulur,mempunyai kambium
vaskular sehingga dapat membesar, dapat dibedakan antaradaerah korteks dan
empulur, ada kambium di antara xilem dan floem.
3. Jelaskan perbedaan struktur daun tumbuhan dikotil dan monokotil !
Jawab:
Pada daun dikotil mesofil daun (jaringan dasar ) sudah berdiferensiasi menjadi
parenkim palisade(jaringan tiang) dan parenkim spons(jaringan bunga karang)
letak berkas pengangkutnya Amfikribal,yaitu floem mengelilingi xylem
Pada daun monokotil jaringan mesofilnya belum berdiferensiasi atau belum
terbagi atas parenkim palisade dan parenkim spons,pada daun monokotil hanya
memiliki parenkim spons(jaringan bunga karang).Letak berkas pengangkutnya
sejajar,dimana xylem berada diatas floem.
4. Bagaimana bentuk sel stomata daun ?
Jawab:Struktur stomata terdiri dari sel epidermis berbentuk seperti ginjal
dengan lubang di tengah yang dikenal sebagai pori.
5. Jelaskan struktur jaringan epidermis pada akar !
Jawab:Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel. Dinding selnya
mudah dilewati air.Bulu akar adalah derivat dari sel epidermis akar, bertugas
memperluas daerah penyerapan air dan garam mineral.
6. Jelaskan fungsi akar pada tumbuhan !
Jawab:
Fungsi akar yaitu untuk melekatkan tumbuhan pada substrat, menyerap air dan
berbagai garam mineral, tempat menyimpan makanan, sebagai alat pernapasan,
dan menghasilkan hormon yang dapat merangsang pertumbuhan pada batang.
7. Bagaimanakah struktur anatomi akar tumbuhan dikotil ?
Jawab:Epidemis, koteks, endodermis, perisikel, floem, kambium, xylem,
empulur.
8. Jelaskan prinsip kultur jaringan !
Jawab:
Kultur jaringan memanfaatkan sikap totipotensi,yaitu potensi pada setiap sel
penyusun jaringan dewasa untuk mengadakn pembelahan dan membentuk
individu baru.
9. Jelaskan struktur anatomi daun dari permukaan atas !
Jawab:
- Kutikula
- Epidermis atas
- Jaringan mesofil
- Jaringan pengangkut
- Epidermis bawah
- Stomata
10. Sebutkan lapisan-lapisan kulit buah !
Jawab:
Lapisan-lapisan kulit buah :
1.Eksokarp,yaitu lapisan terluar dari perikarp,biasanya satu lapisan tipis
2.Mesokarp,yaitu lapisan di bawah eksokarp,terdiri dari satu lapisan atau
lebih,biasanya lebih tebal,seperti pada buah mangga yang kita makan adalah
mesokarp
3.Endokarp , yaitu lapisan terdalam sari perikarp,terdiri atas jaringan dengan sel
yang berdinding tebal,disebut stony part keras diwaktu matang.
VIII. KESIMPULAN
1. Struktur yang menyusun dalam akar pada umumnya adalah epidermis, korteks,
endodermis, dan stele.
Pada akar monokotil tidak terbentuk perisikel karena tidak berkambium dan tipe
berkas pengangkutnya kolateral tertutup, artinya letak xylem dan floem tersebar
tidak teratur sehingga empulurnya luas.
Pada akar dikotil terbentuk perisikel karena berkas pengangkutnya radial
artinya letak xylem dan floem berselang-seling searah dengan jari sehingga
empulurnya sempit.
2. Struktur yang menyusun batang pada ummnya adalah epidermis, korteks,
endodermis dan stele/silinder pusat. Epidermis batang terdiri dari 1 lapisan sel
ang permukaan luarnya dilapisi oleh kutikula, lapisan tersebut berfungsi
melindungi batang dari kekeringan. Korteks terdiri dari beberapa lapis sel, dan
memiliki ruangan antar sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas
jaringan kolenkim makin kedalam terususn atas jaringan parenkim. Endodermis
disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel merupakan pemisah antara
korteks dengan stele.
3. Pada batang monokotil tidak terbentuk perisikel karena tidak berkambium dan
tipe berkas pengangkutnya kolateral tertutup artinya letak xylem dan floem
tersebar tidak teratur sehingga empulurnya luas. Sedangkan pada batang dikotil
terbentuk perisikel karena berkambium dan tipe berkas pengangkutnya kolateral
terbuka(memiliki kambium) sehingga empulurnya sempit.
4. Struktur yang menyusun daun pada umumnya adalah epidermis atas, mesofil
daun ,berkas pengangkut daun, dan epidermis bawah. Pada epidermis atas
5. Struktur yang menyusun stomata adalah sel penjaga, stomata, kloroplas, dan
stomata aperture.
6. Struktur yang menyusun pembelahan ujung akar adalah tudung akar/kaliptra,
daerah pembelahan sel, daerah perpanjangan, daerah diferensiasi, dan rambut
akar
7. Struktur yang menyusun lentisel adalah lentisel, epidermis, periderm dan
parenkim.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Riandari, Henry. 2013. Biologi Global untuk kelas XI SMA dan MA.Solo: Tiga
Serangkai.
Ambarwati, Yuliana. 2013. LKS Biologi untuk SMA/MA. Kartasura: Citra Pustaka.
http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/struktur-jaringan-fungsi-daun.html
http://biologimediacentre.com/jaringan-pada-tumbuhan-1-jaringan-meristem/
http://biologimediacentre.com/jaringan-pada-tumbuhan-2-jaringan-dewasa/
www.wikipedia.com