Upload
nabhan-rusydi
View
2
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan resmi modul
Citation preview
Bab I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Apabila kita mengamati peredaran benda-benda langit pada orbitnya maka
yang ada pada benak kita adalah adanya gaya sentrifugal. Begitu pula dengan
fenomena tikungan yang dilalui oleh para pembalap sepeda motor, dan masih banyak
lagi fenomena-fenomena yang melibatkan gaya sentrifugal. Karena begitu menarik
dan penting artinya dalam kehidupan sehari-hari maka secara otomatis kita
memerlukan pemahaman yang benar tentang gaya sentrifugal. Untuk kepentingan
tersebut maka perlu kiranya kita meneliti lebih lanjut tentang gaya sentrifugal melalui
percobaan ini.
Bab II
DASAR TEORI
Suatu benda yang bergerak dengan kecepatan yang teratur baik dengan
kecepatan yang berubah-rubah maupun dengan kecepatan yang konstan, maka benda
tersebut akan mempunyai suatu bentuk lintasan tertentu, baik lintasan yang teratur
bentuknya maupun lintasan yang acak atau random. Salah satu dari lintasan yang
teratur bentuknya adalah lintasan dengan bentuk lengkung. Suatu benda yang
bergerak dengan lintasan lengkung maka vektor kecepatannya akan mengalami
perubahan kecepatan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor tertentu.
Perubahan dari vektor kecepatan ini disebut dengan percepatan (a) yang besarnya
dapat dirumuskan sebagai berikut :
dimana : a = percepatan tangensial
V = perubahan kecepatan tangensial
t = perubahan waktu
Sedangkan besarnya perubahan kecepatan (V) dari suatu benda yang bergerak
melingkar dari titik A ke titik B adalah :
dimana : V = perubahan kecepatan
VB = kecepatan di titik B
VA = kecepatan di titik A
1
V = VB – VA
V = Vt + Vn
VB – VA = Vt + Vn
a = V t 0
Vt = komponen kecepatan tangensial
Vn = komponen kecepatan normal atau
radial
Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwasanya besarnya perubahan kecepatan
(V) dipengaruhi oleh dua komponen yaitu komponen kecepatan tangensial (Vt) dan
komponen kecepatan normal atau radial (Vn).
Sistem yang ada tersebut di atas dapat dijelaskan dengan gambar II.1 di bawah ini.
Gambar II.1
Gambar di atas melukiskan sebuah benda kecil yang diikatkan pada sebuah
tali yang panjangnya (R) dan berputar di dalam lingkaran vertikal terhadap sebuah
titik tertentu, misalkan O, dimana ujung yang lain dari tali tersebut diikatkan.
Geraknya berputar tidak uniform, karena lajunya bertambah besar ketika gerakannya
menurun dan lajunya berkurang jika gerakannya menuju ke atas. Gaya –gaya yang
bekerja pada benda tersebut di setiap posisi adalah gaya berat w dan tegangan tali T.
Besarnya gaya berat adalah :
w = m . g
Gaya berat yang berpengaruh pada benda dapat diuraikan menjadi komponen normal
dan komponen singgung yaitu :
Komponen normal = w cos = m . g cos
Komponen singgung = w sin = m . g sin
Resultan gaya singgungnya adalah :
Ft = w sin
dan resultan gaya normalnya adalah :
Fr = T – w cos
sehingga percepatan singgungnya menurut hukum Newton II adalah :
Fr = T – w cos m . ar = T + m .g cos ar = T + m . g cos
m
2
= T + g cos m
Besarnya Fr dapat juga ditentukan dari besarnya frekwensi (f) dan periode (T)
dengan persamaan sebagai berikut :
Fr = m . ar
ar = V 2 Fr = m . V 2 R R
V = . R Fr = m . 2 . R 2 R
= m . 2. R
= 2 . f Fr = m . (2 . f) 2. R
= 42 . m . f2 . R
f = 1 Fr = 42 . m . (1)2 . R T T
= 4 2 . m . R T2
dimana : Fr = gaya sentrifugal (newton)
m = massa (kilogram)
ar = percepatan tangensial (meter/detik2)
V = kecepatan tangensial (meter/detik)
R = jari-jari (meter)
= kecepatan sudut (radian/detik)
f = frekuensi (hertz)
T = periode (detik)
Jika massa (m) digerakkan dengan kelajuan konstan (V) sehingga lintasannya
melingkar maka massa akan mengalami gaya sentrifugal sebesar :
Bila antara massa dengan bidang tidak terdapat gesekan maka tegangan tali akibat
pengaruh gaya berat benda adalah :
T = Fr + w cos
= m . ar + m . g cos
= m . V 2 + m . g cos R
T = m . (V 2 + g cos ) R
3
Fr = m. V 2 R
Dalam percobaan, kecepatan sudut () dapat diperoleh dengan jalan mengamati
perputaran dari benda untuk selang waktu tertentu. Defleksi () diamati pada skala
yang berjarak 0,95 meter (mistar dengan cermin). Harga defleksi () akan berubah
jika harga jari-jari (R) , massa (m) dan kecepatan sudut () berubah.
Bab III
METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 Peralatan
1. Peralatan gaya sentrifugal 1 set.
2. Lampu 1 buah.
3. Lensa kondensor 1 buah.
4. Stop Clock 1 buah.
5. Beban dan kawat 2 buah.
III.2 Cara Kerja
1. Menyusun alat percobaan (telah disusun).
2. Dalam percobaan, mulailah dari kecepatan rendah dan harganya dicari
dengan mencatat waktu untuk 5 kali putaran.
3. Timbang kawat dan beban yang digunakan.
4. Ukur jari-jari putar R dan jarak cermin dan mistar r.
5. Amati posisi sinar pada mistar tanpa menggunakan beban dan tentukan
harga 1.
6. Gunakan m1, jari-jari putar r1 dan 1 lalu catat simpangan pada mistar
(lakukan 5 kali). Dengan cara yang sama lakukan untuk beban m2.
7. Lakukan langkah 5 – 6 dengan jari-jari putar R2.
8. Lakukan langkah 5 – 7 dengan harga yang lain.
Bab IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
IV.1 Analisa DataPada bagian ini akan dihitung ralat dari data yang diperoleh pada percobaan gaya sentrifugal.
4
Percobaan I
M = 26,2 gram ; R = 18 cm ; r = 95 cm
T (DET)
T (t - t) (t - t) ² ( -) ( - ) ²
22
22
21
21
22
0,04
0,04
-0,06
-0,06
0,04
0,0016
0,0016
0,0036
0,0036
0,0016
2,3
2,1
1,98
2,2
2,1
0,164
-0,036
-0,156
0,004
-0,036
0,0270
0,0013
0,0240
0,0040
0,0013
T = 2,16 (T– T) = 0,012 = 2,136 (–) = 0,0576
Tabel 4.1
Untuk T :
Ralat mutlak : = 0,012 ½ = 0,024
5 (5-1)
Ralat nisbi : I = 0,024 x 100% = 1,11 %
2,16
Keseksamaan : K = 100 % - 1,11 % = 98,89 %
Untuk :
Ralat mutlak : = 0,0576 ½ = 0,054
5 (5-1)
Ralat nisbi : I = 0,054 x 100% = 2,53 %
2,136
Keseksamaan : K = 100 % - 2,53 % = 97,47 %
Percobaan II
M = 13,5 gram ; R = 20 cm ; r = 95 cm
T (DET)
T (t - t) (t - t) ² ( -) ( - ) ²
13
13
-0,01
-0,01
0,0001
0,0001
6,9
6,7
0,04
-0,16
0,0016
0,0256
5
13,5
12,7
13,2
0,04
-0,04
0,01
0,0016
0,0016
0,0001
6,9
7
6,8
0,04
0,14
-0,06
0,0016
0,0196
0,0036
T = 13,1 (T– T) = 0,0035 = 6,86 (– ) = 0,052
Tabel 4.2
Untuk T :
Ralat mutlak : = 0,0035 ½ = 0,013
5 (5-1)
Ralat nisbi : I = 0,013 x 100% = 0,1 %
13,1
Keseksamaan : K = 100 % - 0,1 % = 99,9 %
Untuk :
Ralat mutlak : = 0,052 ½ = 0,05
5 (5-1)
Ralat nisbi : I = 0,05 x 100% = 0,73 %
6,86
Keseksamaan : K = 100 % - 0,73 % = 99,27 %
4.1 PEMBAHASAN
Menggunakan rumus-rumus di bawah ini :
Maka didapatkan :
Percobaan I :
= 2 / T
= 6,28 / 2,16 = 2,91 rad/m
Fr = m ² R
= 0,0262 .(2,91)². 0,18 = 0,04
Percobaan II :
= 2 / T
6
ar = V²/R = V² = R
ar = ² R
Fr = m ar = m V² /R = m²R
= 6,28 / 1,31 = 4,8 rad/m
Fr = m ² R
= 0,0135 .(4,8)². 0,2 = 0,0622
Membuat grafik Fr dengan (disertai dengan regresi linier)
Y = AX + B ; variabel Y adalah Fr dan variabel X adalah .
X Y X2 X Y
0,0400
0.0622
2,136
6,860
0,0016
0,0038
0,085
0,427
X=0,1022 Y= 8,996 X2=0,0054 XY = 0,512
Tabel 4.3
A = (n . XY - X . Y) / ( n . X2 - ( X )2 )
= ( 2 . 0,512 - 0,92) / ( 2 . 0,0054 – 0,01 ) = 130
B = ( Y - A X ) / n = ( 8,996 - 130 . 0.1022 ) / 2 = - 2,15
Jadi : Y = 130 X – 2,15
Bab V
KESIMPULAN
1. Besarnya gaya sentrifugal (Fr) dapat dirumuskan sebagai berikut :
Fr = m . V 2 R
2. Dari percobaan diperoleh besarnya gaya sentrifugal (Fr) sebagai berikut :
Percobaan I : Fr = 0,04 N
Percobaan II : Fr = 0,0622 N
3. Hubungan antara Fr dan dapat dibuat dalam persamaan garis yaitu :
Y = 130X – 2,15
dimana : Y = fungsi dari Fr
X = fungsi dari
4. Besarnya gaya sentrifugal (Fr) dipengaruhi oleh massa (m), kecepatan anguler
(V), dan jari-jari putaran (R). Besar dari Fr ini diperoleh dengan cara
menggerakkan m dengan kelajuan konstan V. Besarnya kecepatan anguler (V)
7
dapat juga diperoleh dengan jalan mengamati putaran untuk selang waktu tertentu
lalu mengalikannya dengan banyaknya putaran tiap detik (frekuensi) dengan 2.
5. Defleksi sinar () dapat diamati pada skala dan harganya berubah jika harga dari
jari-jari putaran (R), massa (m), dan kecepatannya (V) berubah.
Daftar Pustaka
1. Sears & Zemansky, “ FISIKA UNTUK UNIVERSITAS I”, edisi ke-2
Penerbit Erlangga, Jakarta, 1994
2. Sutrisno, “SERI FISIKA DASAR”, edisi ke-5, penerbit ITB 1986
3. Dosen-dosen FMIPA ITS, “FISIKA DASAR I”, edisi 1997, penerbit Yayasan
Pembina Jurusan Fisika
8