Upload
andykristian
View
33
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan FISIKA DASAR
Citation preview
5/19/2018 Laporan R lab Calory Work
1/18
KR02-Calory Work_Andy_Kristian_UPP IPD Universitas Indonesia Page 1
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
Remote Laboratory
Calory Wo rk
Nama : Andy Kristian
NPM : 1306447120
Fakultas : Teknik
Departemen : Teknik Mesin
Program Studi : Teknik Perkapalan
Kode Praktikum : KR02
Tanggal Praktikum : 03 Maret 2014
Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP IPD)
Universitas Indonesia
Depok, 2014
5/19/2018 Laporan R lab Calory Work
2/18
KR02-Calory Work_Andy_Kristian_UPP IPD Universitas Indonesia Page 2
Calory Work
I. Tujuan Praktikum
Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.
II. Peralatani. Sumber tegangan yang dapat divariasikan
ii. Kawat konduktor (bermassa 2 gr)iii.
Termometeriv.
Voltmeter dan Ampermeterv.
Adjustable power supplyvi.
Camcorder
vii.
Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
III. Landasan Teori
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi listrik dapat
diartikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan usaha listrik untuk
memindahkan muatan dari satu titik ke titik yang lain. Rumus Energi listrik :
W= Q.V
Dengan,
W = Energi Listrik (Joule)
Q = Muatan
Listrik(Coulomb) V = Beda
Potensial(Volt)
Oleh karena I=Q/t, maka persamaan W di atas menjadi W =
V.I.t, dengan I adalah arus listrik yang mengalir dan t adalah selang waktu. Rumus
ohm yaitu I=V/R maka rumus energi tersebut menjadi W = I.R.I.t. Satuan energi
yang umum digunakan adalah Joule(Watt/s) atau kalori(dimana 1 kalori sama
dengan 0,24
Joule).
Energi listrik juga dapat dikonversikan ke bentuk energi lainnya.
Contoh energi listrik menjadi energi panas atau kalor yaitu setrika listrik dan
5/19/2018 Laporan R lab Calory Work
3/18
KR02-Calory Work_Andy_Kristian_UPP IPD Universitas Indonesia Page 3
kompor listrik.
Contoh energi listrik menjadi energi bunyi yaitu speaker dan headset.
Contoh energi listrik menjadi energi gelombang elektromagnetik(cahaya) yaitu
lampu pijar dan lampu neon. Contoh energi listrik menjadi energi mekanik yaitu
kipas angin.
Kalor sendiri merupakan ukuran panas yang dimiliki suatu zat dengan suhu
tertentu. Jika suhu benda tersebut tinggi, berarti benda tersebut memiliki jumlah
kalor yang tinggi, dan sebaliknya jika suhu benda tersebut rendah maka benda
tersebut memiliki kalor yang rendah, dapat ditulisan sebagai :
Q = m . c . (T2-T1)Dimana,
Q = Jumlah kalor yang dibutuhkan (J)
m = Massa benda (kg)
c = Kalor Jenis (J/kg oC)
T2-T1 = Perubahan Suhu (oC)
Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa, besar kecilnya kalor yangdibutuhkan suatu benda (zat) bergantung pada massa zat, jenis zat (kalor jenis), dan
perubahan suhu.
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan, tetapi hanya dapat dikonversikan dari suatu bentuk ke bentuk yang
lainnya. Hukum kekekalan energi kalor sendiri menyatakan bahwa pada pencampuran dua
zat, akan terjadi aliran kalor dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu
rendah. Aliran ini akan berhenti sampai terjadi keseimbangan suhu dimana suhu
kedua benda sama, sehingga banyaknya kalor yang dilepas zat suhu bersuhu lebih tinggi
sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat bersuhu lebih rendah.
5/19/2018 Laporan R lab Calory Work
4/18
KR02-Calory Work_Andy_Kristian_UPP IPD Universitas Indonesia Page 4
Hukum kekekalan energi kalor ini dikenal sebagai asas Black dan hanya berlaku
pada sistem tertutup. Dapat dituliskan sebagai berikut :
Q lepas = Q terima
Benda yang suhunya lebih tinggi adalah benda yang melepas kalor dan benda yang
bersuhu lebih rendah adalah benda yang menerima kalor.
Q lepas = Q terima
m1.c1.(T1 - ta) = m2.c2.(Ta-T2)
Penggunaan rumus (T1 - Ta) pada benda bersuhu tinggi dan untuk benda yang
bersuhu rendah menggunakan (Ta - T2).
Oleh karena energi listrik dapat diubah menjadi energi kalor dan juga sebaliknya,
berarti ada keterkaitan antara transfer atau konversi energi kalor ketika proses tersebut
berlangsung. Dibawah ini adalah hubungan antara energi kalor dan energi listrik.
Q = m.c. (T2 - T1)
sesuai dengan hukum kekekalan energi maka berlaku persamaan: W = Q
V.I.t = m.c.(T2 - T1)I2.R..t = m.c.(T2 - T1)
dimana,
I = Kuat arus listrik(A)
V = Tegangan (Volt)
R = Hambatan (ohm)
t = Waktu yang dibutuhkan (sekon)
m = Massa (kg)
c = Kalor jenis (J/ kg C)
T1 = Suhu mulamula
T2 = Suhu akhir (C)
5/19/2018 Laporan R lab Calory Work
5/18
KR02-Calory Work_Andy_Kristian_UPP IPD Universitas Indonesia Page 5
IV. Prosedur Percobaan
1. Mengaktifkan web cam (meng-klik icon video pada halaman web r-Lab).
2.
Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor.
3.
Menghidupkan power supply dengan mengklik
radio button di sebelahnya.
4. Mengambil data perubahan temperatur, tegangan dan arus listrik pada kawat konduktor tiap 1
detik selama 10 detik dengan cara mengklik icon ukur.
5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam, menunggu hingga mendekati
temperatur awal saat diberikan V0.
6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 , dan V3.
V. TUGAS &EVALUASI
1. Berdasarkan data yang di dapat , membuat grafik yang menggambarkan hubungan
antara temperatur dan waktu untuk setiap tegangan yang diberikan ke kawat konduktor.
2.
Untuk tegangan V1 , V2 dan V3 , menghitung nilai kapasitas panas ( c ) dari kawat
konduktor yang digunakan.
3. Berdasarkan nilai c yang diperoleh, menentukan jenis kawat konduktor yang digunakan.
4. Memberi analisis dari hasil percobaan ini.
5/19/2018 Laporan R lab Calory Work
6/18
KR02-Calory Work_Andy_Kristian_UPP IPD Universitas Indonesia Page 6
VI. PENGOLAHAN DATA DAN EVALUASI
1. Pengolahan Data
A. Grafik Hubungan antara Temperatur dan Waktu untuk Setiap Tegangan
Tujuan dari percobaan ini, yaitu untuk mencari kapasitas kalor suatu benda
(H). Kapasitas kalor dicari dengan menggunakan rumus, sebagai berikut:
W = Q (1)
V.I.t = H.(t2 - t1) (2)
Namun, karena data yang didapatkan sangat bervariasi, maka haruslah praktikanmencari nilai kapasitas kalor rata-rata (). Untuk membuat grafik data hasil
pengamatan persamaan diatas dihubungkan dengan persmaan garis lurus.
y = mx +b.W = Q
V.I.t = m.c.(T2 -T1);
dengan H (Kapasitas Kalor) = m.c ; c = kalor jenis (J/goC)
maka, ; dengan T=suhu
y = m x + b
Nilai kapasitas kalor diperoleh dengan perhitungan sitematis seperti biasa
tidak menggunakan least squere. Perhitungan yang digunakan yaitu . Agarpengamatan menggambarkan dengan tingkat ketelitian yang lebih baik,
maka praktikan membuat grafik dengan menggunakan metode least square. Berikut
adalah rumus least square yang digunakan.
5/19/2018 Laporan R lab Calory Work
7/18
KR02-Calory Work_Andy_Kristian_UPP IPD Universitas Indonesia Page 7
V1
Waktu/s Temp/C
3
21.0
6
21.0
9
21.2
12
21.3
15
21.6
1821.7
21
21.9
24
22.0
27
22.1
3022.3
V3
Waktu/s Temp/C
327.4
6
27.1
927.0
1227.1
1527.1
1827.2
2127.3
2427.3
2727.3
3027.4
V2
Waktu/s Temp/C
322.3
6
22.6
923.4
1224.4
1525.3
1826.1
2126.9
2427.6
2728.2
3028.8
Berdasarkan tabel dan perumusan gradien garis diatas, berikut adalah grafik
perubahan Temperatur, T (0C) terhadap waktu, t (s) dan persamaan garis linear pada
setiap tegangan V0, V1, V2, dan V3.
V0
Waktu/s Temp/C
321.0
6
21.0
921.0
1221.0
1521.0
1821.0
2120.9
2420.9
2720.9
3020.9
5/19/2018 Laporan R lab Calory Work
8/18
KR02-Calory Work_Andy_Kristian_UPP IPD Universitas Indonesia Page 8
Grafik Perubahan T(o
C) terhadap t(s)
Ket: xabsis adalah waktu t(s) dan y-absis adalah Temperatur T(oC)
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
V0
V1
V2
V3
5/19/2018 Laporan R lab Calory Work
9/18
KR02-Calory Work_Andy_Kristian_UPP IPD Universitas Indonesia Page 9
B. Menghitung Nilai Kapasitas Kalor (C) dari Kawat Konduktor
Alat yang digunakan dalam percobaan ini mengubah energi listrik menjadi
energi kalor. Input alat ini berupa energi listrik sementara output adalah energi kalor.
Kapasita kalor dapat diperoleh dengan persaman:
Kalor jenis dapat diperoleh dengan persamaan
Dengan diketahui massa kawat sebesar 2 gram (0.002 kg), perhitungan nilai
kapasitas kalor dan kalor jenis untuk setiap tegangan berdasarkan data dibawah ini:
1) Pada saat V0Pada saat V0 tidak dapat diketemukan kapasitas kalornya.
2) Pada saat V1
Berikut adalah tabel data percobaan untuk mencari kapasitas kalor pada V1:
Waktu(S) I(mA) V(Volt) Temp(C) T(C) Q=V.I.t(J) m.T(KgC)
Kapasitas
Kalor (H),
*Q/T] (J/C)
Kalor Jenis(c),
*Q/m.T]
(J/KgC)
3 35.36 0.66 21.0 0.04 0.070013 8E-05 1.75032 875.16
6 35.36 0.66 21.0 0.04 0.140026 8E-05 3.50064 1750.32
9 35.36 0.66 21.2 0.24 0.210038 0.0005 0.87516 437.58
12 35.36 0.66 21.3 0.34 0.280051 0.0007 0.82368 411.84
15 35.36 0.66 21.6 0.64 0.350064 0.0013 0.546975 273.4875
18 35.36 0.66 21.7 0.74 0.420077 0.0015 0.567671351 283.8356757
21 35.36 0.66 21.9 0.94 0.49009 0.0019 0.521371915 260.6859574
24 35.36 0.66 22.0 1.04 0.560102 0.0021 0.53856 269.28
27 35.36 0.66 22.1 1.14 0.630115 0.0023 0.552732632 276.3663158
30 35.36 0.66 22.3 1.34 0.700128 0.0027 0.522483582 261.241791
165 353.6 6.6 216.1 6.5 3.850704 0.013 10.19959448 5099.79724
5/19/2018 Laporan R lab Calory Work
10/18
KR02-Calory Work_Andy_Kristian_UPP IPD Universitas Indonesia Page 10
Nilai kalor jenis rata-rata pada V1 :
Nilai kapasitas kalor rat-rata pada V1 :
3) Pada saat V2
Berikut adalah tabel data percobaan untuk mencari kapasitas kalor pada V2
Waktu(S) I(mA) V(Volt) Temp(C) T(C) Q=V.I.t(J) m.T(KgC)
Kapasitas
Kalor (H),
*Q/T]
(J/C)
Kalor
Jenis(c),
*Q/m.T]
(J/KgC)
3 51.56 1.59 22.3 1.34 0.245941 0.00268 0.183538 91.7691
6 51.56 1.59 22.6 1.64 0.491882 0.00328 0.299928 149.9641
9 51.56 1.59 23.4 2.44 0.737824 0.00488 0.302387 151.1934
12 51.56 1.59 24.4 3.44 0.983765 0.00688 0.285978 142.9891
15 51.56 1.59 25.3 4.34 1.229706 0.00868 0.283342 141.6712
18 51.45 1.60 26.1 5.14 1.48176 0.01028 0.28828 144.1401
21 51.45 1.60 26.9 5.94 1.72872 0.01188 0.29103 145.5152
24 51.45 1.60 27.6 6.64 1.97568 0.01328 0.297542 148.7711
27 51.56 1.59 28.2 7.24 2.213471 0.01448 0.305728 152.864
30 51.45 1.60 28.8 7.84 2.4696 0.01568 0.315 157.5
165 515.16 15.94 255.6 46 13.55835 0.092 2.852754 1426.377
5/19/2018 Laporan R lab Calory Work
11/18
KR02-Calory Work_Andy_Kristian_UPP IPD Universitas Indonesia Page 11
Nilai kalor jenis rata-rata pada V2 :
Nilai kapasitas kalor rat-rata pada V2 :
4) Pada saat V3
Berikut adalah tabel data percobaan untuk mencari kapasitas kalor pada V3
Waktu(S) I(mA) V(Volt) Temp(C) T(C) Q=V.I.t(J) m.T(KgC)
Kapasitas
Kalor (H),
*Q/T] (J/C)
Kalor Jenis(c),
*Q/m.T] (J/KgC)
3 42.32 1.07 27.4 6.44 0.135847 0.01288 0.021094286 10.54714286
6 42.32 1.07 27.1 6.14 0.271694 0.01228 0.044249902 22.12495114
9 42.32 1.07 27.0 6.04 0.407542 0.01208 0.067473775 33.73688742
12 42.32 1.07 27.1 6.14 0.543389 0.01228 0.088499805 44.24990228
15 42.32 1.07 27.1 6.14 0.679236 0.01228 0.110624756 55.31237785
18 42.32 1.07 27.2 6.24 0.815083 0.01248 0.130622308 65.31115385
21 42.32 1.07 27.3 6.34 0.95093 0.01268 0.149989022 74.99451104
24 42.32 1.07 27.3 6.34 1.086778 0.01268 0.171416025 85.70801262
27 42.32 1.07 27.3 6.34 1.222625 0.01268 0.192843028 96.4215142
30 42.32 1.07 27.4 6.44 1.358472 0.01288 0.210942857 105.4714286
165 423.2 10.7 272.2 62.6 7.471596 0.1252 1.187755764 593.8778818
5/19/2018 Laporan R lab Calory Work
12/18
KR02-Calory Work_Andy_Kristian_UPP IPD Universitas Indonesia Page 12
Berdasarkan data yang didapatkan, nilai kapasitas kalor dan kalor jenis bahan yang digunakan
adalah sebagai berikut:
Nilai kalor jenis(c) rata-rata, adalah
Nilai kapasitas kalor(H) rata-rata, adalah
C. Menentukan Jenis Kawat Konduktor Berdasarkan Kalor Jenis (c).
Berdasarkan jenis kawat konduktor yang digunakan, kami menggunakan kalor jenis untuk
melakukan pendekatan angka. Setelah diperoleh nilai kalor jenis pada perhitungan percobaan,
kami mendapatkan pendekatan nilai kalor jenis yaitu perak sebesar 230 J/kgoC, hal ini
dikarenakan kalor jenis percobaan 237.67 J/kgoC mendekati 230 J/kgoC.
VII. Analisis Data
a. Analisis Percobaan
Pada awal melakukan percobaan, diwajibkan membuka website sitrampil.ui.ac.id untuk
melihat bagian pendahuluan terlebih dahulu dan kemudian terhubung dengan Rlab.
Kemudian setelah login, mengaktifkan web cam pada sistem terlebih dahulu, hal ini
dilakukan agar dapat melihat perubahan suhu yang terjadi sehingga sebelum merubah
tegangan, suhu kembali pada suhu awal. Percobaan r-lab mengenai calori work
dilakukan dengan memberikan tegangan yang berbeda pada alat laboratorium fisika
dengan mengklik tombol power supply sehingga tegangan langsung diberikan secara
otomatis, hal ini dilakukan agar diperoleh data yang bervariasi sehingga hasil
perhitungan menjadi lebih akurat. Nilai voltase yang diberikan bervariasi dari V0,V1,V2,danV3.
Saat melakukan praktikum, saya memperhatikan suhu awal terlebih dahulu karena suhu
sebelum tegangan dirubah haruslah sama atau mendekati suhu awal agar sistem menjadi
seimbang kembali.
Setiap nilai voltase akan tercantum 10 data dengan selang waktu 3 sekon di setiap datanya,
dan akan muncul nilai temperatur(T) dan arus listrik(I) secara otomatis.Diketahui pada sistem,
5/19/2018 Laporan R lab Calory Work
13/18
KR02-Calory Work_Andy_Kristian_UPP IPD Universitas Indonesia Page 13
kawat konduktor memiliki massa 2 gram yang dikonversi pada satuan SI(Standar
Internasional) sebesar 0,002 kilogram. Nilai temperatur awal yaitu 21C dan semua data yang
didapatkan digunakan untuk mencari kapasitas kalor dan kalor jenis konduktor yang digunakan.
2. Analisis Hasil
Dengan data pengamatan yang diperoleh, kami dapat menghitung kapasitas kalor
suatu zat dengan memasukkan data-data tersebut ke dalam persamaan- persamaan yang
telah ada di prinsip dasar. Kami diharuskan menghitung sebanyak tiga puluh
kalor jenis (tiga tegangan sehingga masing- masing tegangan, kalor jenis yang
dihitung sebanyak sepuluh kalor jenis). Dengan menggunakan metode least square,
persamaan energi kalor dan energi listrik.dihubungkan menjadi persamaan garis lurus
seperti ini.
; dengan T=suhu
y = m x + b
dimana nilai m dan b dapat diraih dengan:
( )( ) ( )
( )( ) ( )
Setelah memasukkan data yang diperoleh pada praktikum ke dalam persamaan-persamaan di
atas, terlihat bahwa x adalah waktu selama suhu mengalami perubahan pada saat diberikan tegangan
tertentu. Variabel y adalah perubahan suhu pada waktu dan tegangan tertentu.
5/19/2018 Laporan R lab Calory Work
14/18
KR02-Calory Work_Andy_Kristian_UPP IPD Universitas Indonesia Page 14
Untuk mencari kapasaitas kalor dan kalor jenis kami menggunakan hukum kekekaln energi,
yaitu:
Kapasitas kalor,
W=QV.I.t = H(t2-t1)
Kalor Jenis,
W=Q
V.I.t = m.c.t
Nilai kemiringan garis atau gradien garis dan b (konstanta) digunakan untuk
memperoleh grafik pengamatan. Kapasitas kalor diperoleh dari kapasitas kalor rata-rata dari ketiga
tegangan. Setelah memasukkan data-data pengamatan ke dalam persamaan, maka diperoleh
kapasitas kalor rata-rata sebesar 0,467
J/oC dan kalor jenis zat sebesar 237.67 J/kg
oC. Kapasitas kalor dan kalor jenis diperoleh
dengan menghitung rata-rata kapasitas kalor dan kalor jenis pada masing-masing tegangan,
hal ini dilakukan agar data yang bervariasi tersebut dapat menghasilkan nilai kapasitas kalor
dan kalor jenis yang akurat. Untuk menentukan bahan kawat konduktor yang
digunakan dalam praktikum, kami menggunakan kalor jenis sebagai pendekatan karena
jika memakai kapasitas kalor, jenis bahan tidak menentu, bergantung pada massa kawat itu
sendiri. Oleh karena itu, nilai kalor jenis yang diperoleh dari data pengamatan sebesar
J/kgoC.
5/19/2018 Laporan R lab Calory Work
15/18
KR02-Calory Work_Andy_Kristian_UPP IPD Universitas Indonesia Page 15
b. Analisi Kesalahan
Kalor jenis yang didapatkan dari perhitungan data pengamatan
mengalami penyimpangan nilai dari nilai kalor jenis pada literatur. Kesalahan
literatur atau penyimpangan yang terjadi sebesar:
| |
| |
Penyimpangan yang dilakukan praktikan sebesar 3.24 %. Hal ini disebabkan
pada saat praktikum berlangsung, alat praktikum memiliki kesensitivan yang tinggi sehingga
penurunan dan kenaikan temperatur saat pengamatan pun sangat cepat sehingga praktikan
memperoleh suhu yang hanya mendekati suhu awal saat percobaan berlangsung, dapat pula
disebabkan saat terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kalor, perubahan
energi yang dilakukan tidak berubah sempurna, dan akses internet yang tidak
berjalan dengan baik dapat mempengaruhi perintah kepada sistem yang berada dilaboratoium.
Kesalahan dapat pula disebabkan pada saat perhitungan karena melakukan pembulatan
berulang kali sehingga hasil yang diperoleh mengalami penyimpangan dari nilai
literatur.
c. Analisis Grafik
Pada grafik hasil perhitungan berdasarkan pengamatan yang diperoleh praktikan tidak
sepenuhnya berbentuk garis lurus, sedangkan seharusnya grafik yang dihasilkan adalah
grafik garis lurus. Hal ini disebabkan karena kesalahan- kesalahan yang terjadi saat
praktikum berlangsung. Grafik hasil percobaan menggambarkan bahwa variabel x diwakili
oleh waktu (t) dikarenakan waktu memiliki interval yang tetap, sedangkan variabel
y yang diwakili oleh perubahan tidak memiliki interval yang tetap.
5/19/2018 Laporan R lab Calory Work
16/18
KR02-Calory Work_Andy_Kristian_UPP IPD Universitas Indonesia Page 16
Untuk grafik pada saat V1, V2, dan V3 memiliki garis yang berbelok- belok,
namun pergeseran garis dari garis lurus hanya sedikit. Hal ini dikarenakan
suhu yang ditangkap oleh sistem cepat sekali berubah sehingga berpengaruh pada
perubahan suhu yang ditampilkan dalam grafik. Untuk grafik pada saat V0 digambarkan
grafik yang tidak lurus, hal ini pun disebabkan karena tingkat kesensitivan sistem saat
menangkap suhu yang berada di sekitar sistem baik. Dengan bentuk grafik yang tidak
lurus sempurna, maka terlihat pula penyimpangan yang dihasilkan dalam pengamatan
yang dilakukan praktikan.
Analisis Alat dan Bahan
a. Sumber tegangan yang dapat divariasikan
Digunakan untuk mengalirkan tegangan yang berbeda
saat percobaan berlangsung.
b. Kawat konduktor (bermassa 2 gr)
Digunakan sebagai objek yang digunakan saat
percobaan berlangsung untuk ditentukan jenis bahannya.
c. Termometer
Digunakan untuk mengukur suhu saat terjadi konversi tegangan
ke temperatur.
d. Voltmeter dan Ampermeter
Digunakan untuk mengukur besar volt dan amper yang
dialirkan pada sistem.
e. Adjustable power supply
Digunakan untuk mengaktifkan alat percobaan (sistem).
f. CamcorderDigunakan untuk memantau perubahan suhu yang terjadi
saat konversi tegangan ke temperatur berlangsung.
g. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
Digunakan sebagai media percobaan
5/19/2018 Laporan R lab Calory Work
17/18
KR02-Calory Work_Andy_Kristian_UPP IPD Universitas Indonesia Page 17
VIII. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dan analisis data di atas, saya dapat
menyimpulkan sebagai berikut.
1. Waktu (s) berbanding lurus terhadap perubahan suhu.
2. Hukum kekekalan energi berlaku pada energi kalor dan panas.
3. Temperatur berbanding lurus dengan besarnya tegangan.
Semakin besar tegangan dan arus listrik akan menghasilkan
kenaikan temperatur dari benda lebih cepat.
4. Kapasitas kalor bergantung pada besar tegangan, arus, massa
bahan yang digunakan, perubahan suhu, dan waktu.
5. Berbagai jenis logam memiliki nilai kalor jenis yang berbeda-beda.
6. Jenis bahan kawat konduktor yang digunakan adalah timbal.
IX. Referensi
Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engineers, Third Edition, Prentice
Hall, NJ, 2000.
Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended
Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
Tipler, P.A.,1998,Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan),
Jakarta : Penebit Erlangga
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas
(terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
5/19/2018 Laporan R lab Calory Work
18/18
KR02-Calory Work_Andy_Kristian_UPP IPD Universitas Indonesia Page 18