Upload
yusran-edyana
View
50
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PRATIKUM KIMIA DASAR
KESETIMBANGAN REAKSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kimia Dasar
Disusun Oleh :
Nama : Yusran Edyana
NIM : 1211E1070
Kelas : B D3 Analis Kesehatan
Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung
Jalan Padasuka Atas No. 233 Bandung 40192
2013Hari / Tanggal : kamis / 18 Juli 2013
Judul : Kesetimbangan Reaksi
Tujuan : Untuk mengetahui bagaimana pengaruh konsentrasi dalam kesetimbangan reaksi
apabila satu konsetrasi diubah atau semua komponen diubah.
Teori dasar :
Pada umumnya, reaksi-reaksi kimia di laboratorium berlangsung dalam arah boalk balik dan
hanya sebagian kecil saja yang satu arah. Juga reaksi kimia berlangsung spontan sampai mencapai
keadaan kesetimbangan dinamis. Dari berbagai percobaan menunjukan bahwa dalam suatu reaksi
kimia, perubahan reaktan menjadi produk pada umumnya tidak sempurna, meskipun reaksi yang
terjadi berlangsung relative lama.
Reaksi setimbang adalah reaksi yang terjadi yang berlangsung dalam dua arah. Reaksi ini
berlangsung secara reversible atau bolak-balik. Dalam kehidupan sehari-hari, reaksi kesetimbangan
dinamis dapat diamati pada proses penguapan air. Jika kita memanaskan air, maka air akan
menguap dan makin lama akan habis. Akan tetapi, bila air kita panaskan berada dalam wadah
tertutup, uap air akan menguap kemudian mengembun menjadi titik-tiitk air.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan reaksi :
1. Perubahan Konsentrasi
Jika konsentrasi zat diperbesar, maka reaksi akan bergeser menjauhi zat tersebut.
Dan sebaliknya, jika konsetrasi zat diperkecil, maka reaksi kesetimbangan akan bergeser
mendekati zat tersebut. Konsentrasi zat bisa berubah, namun harga konstanta
kesetimbangan akan selalu tetap.
2. Perubahan tekanan
Jika tekanan diperbesar, maka reaksi akan bergeser ke arah jumlah koefisien
kecil.sedangka jika tekanan diperkecil, maka reaksi akan bergeser ke jumlah koefiisen besar.
Koefisien merupakan jumlah angka disebelah kiri atau kanan reaksi kimia. Tekanan bisa saja
berubah namun konstanta kesetimvbangan tidak akan berubah.
3. Perubahan Volum
Jika volum diperbesar, maka reaksi bergeser kea rah koefisien besar, sedangkan
apabila volum diperkecil, reaksi akan bergeser ke jumlah koefisien kecil. Pergeseran
kesetimbangan karena perubahan volum tidak mengubah harga konstanta kesetimbangan.
4. Penambahan katalis
Penambahan katalis dalam suatu reaksi kesetimbangan tidak akan menggeser
kesetimbangan. Katalis hanya akan mempercepat laju reaksi sehingga katalis hanya
mempercepat terjadinya kesetimbangan. Meski demikian, setelah keadaan setimbang
setelah terjadi maka penambahan katalis tidak akan berpengaruh.
5. Penambahan temperatur
Jika temperature dinaikan, kesetimbangan reaksi akan bergeser kea rah reaksi
endoterm. Sebaliknya jika temperatur diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser kea
rah eksoterm. Terjadinya pergeseran kesetimbangan akibat perubahan temperaturbukan
untuk mempertahankan kesetimbangan, tetapi karena dalam reaksi tersebut terdapat reaksi
yang membutuhkan kalor da nada reaksi yang tidak membutuhkan kalor.
Alat-alat :
Tabung reaksi 6
Rak tabung
Botol semprot
Pipet tetes
Pipet ukur
Bahan :
CaCl2 0,1 M
(NH4)2 C2O4 0,1 M
HCl 0,1 M
KSCN
H3PO4
CuSO4 0,1 M
NH4OH 10 %
AgNO3
NaCl
NH4Fe(SO4)3 0,1 M
Cara Kerja :
1. a. masukan 10 tetes Ca2+ 0,1 M + 3 tetes (NH4)2 C2O4 0,1 M . Kemudian amati!
b. hasil reaksi a + 5 tetes (NH4)2 C2O4 0,1 M amati !
c. hasil reaksi b + HCl 0,1 M amati !
2. a. masukan 2 ml Fe3+ 0,1 M + 2 ml KSCN. Amati !
b. dari hasil reaksi b dibagi 3 tabung :
i. tabung 1 : + 2 ml KSCN , amati !
ii. tabung 2 : + 1 ml KSCN , amati !
iii. tabung 3 : + 1 tetes H3PO4 , amati !
3. a. 1 ml Cu2+ + NH4OH 10% tetes demi tetes , amati !
b. dari reaksi b diambil sebagian larutan lalu + 10 tetes HCl 0,1 M, amati !
4. a. 5 tetes Ag+ + 1 ml NaCl , amati !
b. hasil reaksi a + NH4OH 10% tetes demi tetes lalu amati !
Hasil Pengamatan :
1. a. 10 tetes Ca2+ 0,1 M + 3 tetes (NH4)2 C2O4 0,1 M endapan putih
b. hasil reaksi a + 5 tetes (NH4)2 C2O4 0,1 M endapan putih bertambah
c. hasil reaksi b + HCl 0,1 M endapan putih berkurang
2. a. masukan 2 ml Fe3+ 0,1 M + 2 ml KSCN merah darah
b. dari hasil reaksi b dibagi 3 tabung :
iv. tabung 1 : + 2 ml KSCN lebih pekat merah darahnya
v. tabung 2 : + 1 ml KSCN lebih pekat merah darahya
vi. tabung 3 : + 1 tetes H3PO4 , lebih terang atau muda malah cenderung hilang
3. a. 1 ml Cu2+ + NH4OH 10% biru tua
b. dari reaksi b + 10 tetes HCl 0,1 M biru tua lebih pekat
4. a. 5 tetes Ag+ + 1 ml NaCl larutan bening endapan putih
b. hasil reaksi a + NH4OH 10% larutan bening (endapan berkurang bahkan hilang)
Persamaan Reaksi :
1. Ca2+ + (NH4)2 C2O4 CaC2O4 + NH4
CaC2O4 Ca2+ + C2O4
C2O4 + 2H+ H2C2O4
2. Fe3+ + 6 KSCN [Fe ( SCN)6]3- +6K+
[Fe ( SCN)6]3- Fe3+ + 6 SCN-
[Fe ( SCN)6]3- Fe3+ + 6 KSCN
3. Cu2+ + NH4OH
NH4OH NH3 + H2O
Cu2+ + 4 NH3 [Cu(NH3)4]2+
[Cu(NH3)4]2+ 4 NH3 + Cu2+
NH3 + HCl NH4Cl
4. Ag+ + NaCl AgCl + Na+
AgCl Ag+ + Cl-
Ag+ + NH4OH [Ag(NH3)2]+ + H2O
Pembahasan :
1. Reaksi Pengendapan CaC2O4
Dari reaksi pertama terbentuk endapan putih, endapan putih semakin banyak
karena reaksi bergeser kesebelah kanan. Ion oksalat dalam kesetimbangan kelarutan
berkurang karena membentuk asam oksalat akibatnya kesetimbangan kelarutan Ca2C2O4
bergeser kearah kanan (ion Ca2+ dan C2O4 ) sehingga jumlah CaC2O4 berkurang.
2. Reaksi pembentukan kompleks Fe3+
Dari reaksi pertama terbentuk larutan dengan warna merah darah, ketika
ditambahkan KSCN maka jumlah SCN- dalam kesetimbangan bertambah, akibatnya
kesetimbangan bergeser ke arah ion kompleks sebagai jumlah ionn kompleks [Fe(SCN)6
]3- bertambah dan warna nya makin pekat.
Ketika ditambahkan H3PO4, Fe3+ yang ada dalam kesetimbangan membentuk
kompleks [Fe(HPO4)]+ yang lebih stabil dari [Fe(SCN)6 ]3- akibatnya kesetimbagan bergeser
kea rah kanan ( Ion Fe3+ dan SCN- ) sebagai jumlah [Fe(SCN)6 ]3- berkurang akibatnya
warna menjadi lebih muda.
3. Reaksi Cu2+ + NH4OH pekat
Dari reaksi pertama terbentuk larutan warna biru , namun setelah ditambahkan HCl
akan terbentuk NH4Cl sehingga jumlah NH3 dalam kesetimbangan berkurang, akibatnya
kesetimbangan bergeser kea rah kanan, dengan demikian jumlah kompleks [Cu(NH3)4]2+
berkurang dan warnanya menjadi memudar.
4. Reaksi Ag+ + NaCl
Dari reaksi pertama akan terbentuk endapan putih, ketika ditambahkan NH4OH, Ag+ yang
ada dalam kesetimbangan bereaksi membentuk kompleks [Ag(NH3)2]+, akibatnya jumlah
Ag+ dalam kesetimbangan berkurang sehingga kesetimbangan bergeser kea rah kanan
( Ion Ag+ dan Cl-), dengan demikian jumlah endapan AgCl berkurang.
Kesimpulan :
1. Pada reaksi Pengendapan CaC2O4, endapan akan bertambah pada saat kesetimbangan
bergeser ke arah kanan (endapan) dan endapan akan berkurang saat penambahan HCl.
2. Pada reaksi pembentukan kompleks Fe3+, warna akan semakin pekat pada saaat
penambahan KSCN dan warna akan menjadi lebih muda saat penambahan H3PO4.
3. Pada reaksi Cu2+ + NH4OH pekat, dari reaksi pertama yang asalnya menghasilkan warna biru
setelah terjadi penambahan HCl warna semakin memudar.
4. Dari Reaksi Ag+ + NaCl, dari reaksi pertama yang menghasilkan endapan, setelah
penambahan NH4OH endapan akan berkurang bahkan akan hilang.
5. Dari reaksi yang melibatkan penambahan HCl yaitu pada reaksi yang pertama dan ketiga,
terjadi perubahan yang sifatya mirip, yaitu endapan yang berkurang dan warna yang
memudar.
6. Dari reaksi kedua dan keempat, terjadi pergeseran kea rah kanan (kation dan anion) terjadi
perubahan yang sifatya mirip, yaitu endapan yang berkurang dan warna yang memudar.
Daftar Pustaka :
http://edukatindo.wordpress.com/materi-kimia-smk-kelas-xi/memahami-konsep-
kesetimbangan-reaksi/
Referensi: http//www.anneahira.com/kesetimbangan-kimia.htm