11
LAPORAN PRAKTIKUM MK TANAMAN HIAS DAN BUNGA (AGH 343) PENGENALAN SIFAT FISIK DAN KIMIA BERBAGAI JENIS MEDIA TANAM Disusun oleh : Kelompok 3 Bayu Pradana Putra A24120101 Yustia Yulianti A24120103 Widyanarko P.U A24130104 Ubaidillah A24120106 Paneesuda Roopdee Asisten : Halida Adistya P A24120037 Yefta Dimas K A24120107

Laporan Praktikum Tan Hias

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tvyv

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUMMK TANAMAN HIAS DAN BUNGA (AGH 343)PENGENALAN SIFAT FISIK DAN KIMIA BERBAGAI JENIS MEDIA TANAM

Disusun oleh :Kelompok 3Bayu Pradana Putra A24120101Yustia Yulianti A24120103Widyanarko P.U A24130104Ubaidillah A24120106Paneesuda Roopdee

Asisten : Halida Adistya P A24120037Yefta Dimas KA24120107

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURAFAKULTAS PERTANIANINSTITUT PERTANIAN BOGOR2015PENDAHULUANLatar belakangTanaman hias merupakan salah satu komoditas agribisnis yang cukup berarti di Indonesia karena jenis ini dapat di tanam pada areal yang relatif sempit, mempunyai nilai ekonomi tinggi dan diterima masyarakat. Berbeda dengan tanaman pangan, tanaman hias dinikmati konsumen dalam bentuk keindahannya, sehingga tuntutan terhadap kualitas sangat tinggi. Sehingga teknologi budidaya perlu mendapatkan penanganan yang baik. Media tanam merupakan salah satu teknologi yang perlu mendapatkan perhatian (Antara, 2013)Media tanam memiliki fungsi untuk menopang tanaman, memberikan nutrisi dan menyediakan tempat bagi akar tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Lewat media tanam tumbuh-tumbuhan mendapatkan sebagian besar nutrisinya. Untuk budidaya tanaman dalam wadah pot atau polybag, media tanam dibuat sebagai pengganti tanah. Oleh karena itu, harus bisa menggantikan fungsi tanah bagi tanaman. Media tanam yang baik harus memiliki sifat-sifat fisik, kimia dan biologi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Secara umum, media tanam yang baik harus memiliki syarat-syarat seperti mampu menyediakan ruang tumbuh bagi akar tanaman, sekaligus juga sanggup menopang tanaman, memiliki porositas yang baik, menyediakan unsur hara yang cukup baik makro maupun mikro, dan tidak mengandung bibit penyakit, media tanam harus bersih dari hama dan penyakit (Alamtani, 2013).Jenis media tanam yang digunakan pada setiap daerah tidak selalu sama. Di Asia Tenggara misalnya, sejak tahun 1940 menggunakan media tanam berupa pecahan batu bata, arang, sabut kelapa atau batang pakis. Bahan-bahan tersebut juga tidak hanya digunakan secara tunggal, tetapi bisa di kombinasikan antara bahan satu dengan lainnya. Misalnya pakis dicampur dengan perbandingan tertentu hingga menjadi media tanam baru. Pakis juga bisa dicapur dengan pecahan batu bata.Untuk mendapat media tanam yang baik dan sesuai dengan jenis tanaman yang akan ditanam, seseorang harus miliki pemahaman mengenai karakteristik media tanam yang mungkin berbeda-beda dari setiap jenisnya. Berdasarkan jenis bahan penyusunnya, media tanam dibedakan menjadi bahan organik (sisa-sisa makhluk hidup) dan anorganik. Beberapa contoh media tanam dari bahan organik adalah kompos daun bambu, kompos daun akasia, kompos tandan kosong kelapa sawit, serutan kayu, sekam padi, bagas tebu, serbuk sabut kelapa, tempurung kelapa sawit, akar pakis. Sedangkan yang berasal dari bahan anorganik adalah seperti tanah , pasir, batu apung, zeolit, styroform, perlite,vermiculite, rocwool, styrofoam, dan beads (Wiryanta, 2007)

Tujuan1. Mengenalkan kepada mahasiswa berbagai jenis media tanam untuk budidaya bunga dan tanaman hias dalam pot.2. Mengetahui beberapa sifat fisik dan kimia beberapa jenis media tanaman.

BAHAN DAN METODEAlat dan BahanAlat- alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah EC/pH meter, timbangan, gelas ukur, dan kertas lakmus. Bahan-bahan yang digunakan meliputi berbagai jenis media tanam seperti tanah top soil, arang sekam, zeolit, cocopeat, spaghnum moss, arang kayu, dan aquades steril.

Metode1. Media tanam masing-masing ditimbang sebanyak 500 g.2. Masing-masing media maupun media campuran ditentukan sifat fisiknya.3. Media dimasukan ke dalam gelas ukur 200 ml.4. Media dan gelas ukur ditimbang kembali sehingga akan mendapatkan hasil berat jenis media.5. Kapasitas memegang air diukur dengan menjenuhkan medi dengan merendam media dalam air hingga jenuh. Air yang tersisa diukur sehingga diketahui persentase air yang terserap.6. Ph media tunggal dan media campuran diukur menggunakan pH meter dengan membasahi kertas lakmus dengan air yang tersisa.

HASIL DAN PEMBAHASANTabel 1. Hasil pengamatan dari semua jenis media.% ukuran partikel (10 gram)KelompokMediaBobot/ 200 mlPhBobot sampel Air

< 1 mm1-10 mm1-5 cm>5 cmMasukKeluar

1800001Tanah28271206200120

26.2511.4012.350Tanah + arang sekam85.55685.5510050

73.926.1002Arang sekam32.768327697.560

36.9513.500Arang sekam + zeolit39.02/60 ml739.023530

0100003Zeolit19481948060

19.572.43.34.8Zeolit + cocopeat11971197550

93.406.604Cocopeat138.16138.1112.550

32.12.225.720Cocopeat + moss106.75106.111950

0237075Moss109.68685.095150

058213Moss + arang kayu71.66671.667550

0001006Arang kayu41.97841.975950

500050Arang kayu + tanah157.677157.678148

Contoh perhitungan :Diketahui : Gelas ukur 98 gBobot amplop (M1) 1.09Zeolit 319 gBobot basah zeolit (M2) 5 gGelas + zeolit 292 gBobot kering zeolit (M3) 4.05 gVolume air awal 150 mlBobot basah zeolit + cocopeat 5 gVolume air akhir 70 mlBobot kering zeolit + cocopeat 2.07 gBerat gelas + zeolit + cocopeat 217 gDitanyakan :1. Bobot zeolit2. Bobot zeolit + cocopeat3. Kadar air4. Kadar air + cocopeatPerhitungan :1. Bobot zeolit = (berat gelas + zeolit) berat gelas ukur = 292 g 98 g = 194 g2. Bobot zeolit + cocopeat = (berat gelas + zeolit + cocopeat) berat gelas ukur = 217 g 98 g = 119 g3. Kadar air zeolit (%)

4. Kadar air zeolit + cocopeat =

DAFTAR PUSTAKAAlamtani. 2013. Media tanam sayuran polybag. http://alamtani.com/ [30 Maret 2015].Antara, I.P.E. B. 2013. Media tanam untuk budidaya tanaman dalam pot.http://www.karangasemkab.go.id/ [30 Maret 2015].Wiryanta, B.T.W. 2007. Media Tanam Untuk Tanaman Hias. AgroMedia Pustaka.Jakarta, Indonesia.

LAMPIRAN

Zeolit + cocopeat Zeolit

Zeolit + cocopeat Zeolit + cocopeat

pH zeolit pH zeolit + cocopeat