Upload
lytu
View
272
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM SIG
ACARA XI
PETA PREDIKSI JUMLAH PENUMPANG ANGKUTAN UMUM
DI KECAMATAN GOMBONG, KABUPATEN GOMBONG, JAWA
TENGAH
Disusun oleh :
NAMA : NUR SIDIK
NIM : 11405244001
HARI : SELASA, 14 MEI 2014
JAM : 07.30-10.00
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
A. TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk :
1. Mengaplikasikan SIG dalam kasus yang ada di kehidupan sehari-hari
2. Menggugah dan mengingatkan kembali semua praktikum SIG dari
awal hingga akhir
3. Berlatih memprediksi jumlah penumpang angkutan umum pada suatu
daerah
B. TEORI SINGKAT
1. Model:
Peta Prediksi Penumpang Angkutan Umum
2. Asumsi:
Suatu daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, jumlah
penduduk usia produktif yang juga tinggi, jumlah fasilitas umumnya
banyak, banyak lahan yang digunakan sebagai permukiman, serta pada
daerah tersebut dialui ruas jalan arteri, maka prediksi jumlah
penumpang angkutan umumnya adalah yang tertinggi.
3. Algoritma:
Analisis ini menggunakan model matematika sederhana yaitu dengan
menjumlahkan Skor pada masing-masing variabel yang sudah
dikalikan bobotnya masing-masing kemudian kesemuanya
dijumlahkan. [(skor_Jln*Bbt_Jln) + [(skor_PL*Bbt_PL) +
[(skor_Kpdtn*Bbt_Kpdtn) + [(skor_Usia*Bbt_Usia) +
[(skor_Fasilitas*Bbt_Fasilitas)]
4. Konseptual Model
Untuk membuat model peta prediksi penumpang angkutan umum,
langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut
a. Memberikan skor pada masing-masing variabel bangkitan
penumpang (jenis jalan, kepadatan penduduk, jumlah usia
produktif, jumlah fasilitas umum, dan jenis penggunaan lahan)
b. Khsusu untuk variabel jalan di buffer terlebih dahulu sebelum
dioverlay
c. Overlay semua variabel bangkitan penumpang
d. Pembobotan dan pengharkatan kembali
e. Penyederhanaan
5. Diagram alir
C. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah:
1. Seperangkat computer
2. Program Arc GIS 10.1
3. Peta dasar
4. Parameter pengharkatan*
D. PEMBAHASAN
1. Variabel
a. Jenis jalan
Jenis jalan terbagi menjadi tiga dengan nilai atau skornya masing-
masing yaitu:
1) Jalan Arteri dengan Skor 3
2) Jalan Kolektor dengan Skor 2
3) Jalan Lokal dengan Skor 1
Hal ini berarti jalan arteri adalah jenis jalan yang mempunyai
pengaruh paling tinggi dalam menentukan jumlah penumpang.
b. Jenis Penggunaan Lahan
Peta Penggunaan Lahan dibuat berdasarkan peta RBI yang
dijadikan Sumber. Dari Peta Penggunaan Lahan dapat diketahui
jenis-jenis penggunaan lahan yang nantinya akan diberi Skor atau
Nilai berdasarkan jenisnua masing-masing yaitu:
1) Penggunaan Lahan untuk Permukiman dengan Skor 3
2) Penggunaan Lahan untuk Tegalan, Sawah, dan Kebun dengan
skor 2
3) Penggunaan lahan untuk Hutan dan Semak dengan Skor 1
Hal ini berarti Jenis Penggunaan Lahan untuk Permukiman adalah
jenis Jenis Penggunaan Lahan yang mempunyai pengaruh paling
tinggi dalam menentukan jumlah penumpang.
c. Kepadatan Penduduk
Data kepadatan penduduk didapatkan dari situs
www.Kebumenkab.bps.go.id ,, peta kepadatan penduduk dibuat
dengan memanfaatkan peta Desa-desa di Kecamtan Gombong
yang kemudian diberi skor berdasarkan kepadatan penduduknya.
Kepadatan penduduk kecamtan Gombong menurut desa adalah
sebagai berikut. . .
Untuk variabel kepadatan penduduk juga dibagi menjadi 3 kategori
yaitu rendah dengan skor 1, sedang dengan skor 2, dan tinggi
dengan skor 3. Untuk mengetahui tinggi rendahnya terlebih dahulu
harus dicarikan kelas intervalnya. Caranya dalah dengan
menggunakan rumus
𝐼𝑁𝑇𝐸𝑅𝑉𝐴𝐿 𝐶𝐿𝐴𝑆𝑆 = 𝑁𝐼𝐿𝐴𝐼 𝑇𝐸𝑅𝑇𝐼𝑁𝐺𝐺𝐼 − 𝑁𝐼𝐿𝐴𝐼 𝑇𝐸𝑅𝐸𝑁𝐷𝐴𝐻 + 1
𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝐾𝐸𝐿𝐴𝑆 𝐼𝑁𝑇𝐸𝑅𝑉𝐴𝐿
Jika melihat tabel kepadatan penduduk diatas, maka dapat dihitung
𝐼𝑁𝑇𝐸𝑅𝑉𝐴𝐿 𝐶𝐿𝐴𝑆𝑆 = 5227 − 1021 + 1
3
= 1402
Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa intervak tiap kelas skor
adalah 1402. Sehingga nilai pada tiap kelas adalah
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat diketahui skor
kepadatan penduduk tiap Desa, yaitu:
d. Variabel usia produktif
Data penduduk menurut usia produktifnya didapatkan dari situs
www.Kebumenkab.bps.go.id . Peta penduduk menurut usia
produktif dibuat dengan memanfaatkan peta Desa-desa di
Kecamtan Gombong yang kemudian diberi skor berdasarkan
skor (kelas) interval nilai
1 1021-2402
2 2403-3804
3 > 3805
dusun nilai skor
KALITENGAH 2854 2
KEMUKUS 1680 1
BANJARSARI 1021 1
PANJANGSARI 1183 1
PATEMON 1913 1
KEDUNGPUJI 2118 1
WERO 2618 2
GOMBONG 4102 3
WONOKRIYO 5227 3
SEMONDO 2621 2
SEMANDING 3298 2
SIDAYU 2951 2
WONOSIGRO 1427 1
KLOPOGODO 2202 1
jumlah penduduk Produktifnya. Jumlah penduduk usia produktif
menurut desa di Kecamatan Gombong adalah sebagai berikut
dusun Jumlah
KALITENGAH 3045
KEMUKUS 2146
BANJARSARI 1053
PANJANGSARI 1289
PATEMON 1602
KEDUNGPUJI 1799
WERO 2332
GOMBONG 3447
WONOKRIYO 4457
SEMONDO 2294
SEMANDING 3801
SIDAYU 1430
WONOSIGRO 1130
KLOPOGODO 1814
Untuk variabel penduduk usia produktif dibagi juga menjadi 3
kategori yaitu rendah dengan skor 1, sedang dengan skor 2, dan
tinggi dengan skor 3. Untuk mengetahui tinggi rendahnya terlebih
dahulu harus dicarikan kelas intervalnya. Caranya dalah dengan
menggunakan rumus
𝐼𝑁𝑇𝐸𝑅𝑉𝐴𝐿 𝐶𝐿𝐴𝑆𝑆 = 𝑁𝐼𝐿𝐴𝐼 𝑇𝐸𝑅𝑇𝐼𝑁𝐺𝐺𝐼 − 𝑁𝐼𝐿𝐴𝐼 𝑇𝐸𝑅𝐸𝑁𝐷𝐴𝐻 + 1
𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝐾𝐸𝐿𝐴𝑆 𝐼𝑁𝑇𝐸𝑅𝑉𝐴𝐿
Jika melihat tabel penduduk menurut usia di atas, maka dapat
dihitung
𝐼𝑁𝑇𝐸𝑅𝑉𝐴𝐿 𝐶𝐿𝐴𝑆𝑆 = 4457 − 1053 + 1
3
= 1135
Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa interval tiap kelas skor
adalah 1135. Sehingga nilai pada tiap kelas adalah
Skor (kelas) interval nilai
1 1053-2187
2 2188-3322
3 3323-4457
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat diketahui skor untuk
variabel usia produktif pada masing-masing Desa adalah
dusun nilai skor
KALITENGAH 3045 2
KEMUKUS 2146 1
BANJARSARI 1053 1
PANJANGSARI 1289 1
PATEMON 1602 1
KEDUNGPUJI 1799 1
WERO 2332 2
GOMBONG 3447 3
WONOKRIYO 4457 3
SEMONDO 2294 2
SEMANDING 3801 3
SIDAYU 1430 1
WONOSIGRO 1130 1
KLOPOGODO 1814 1
e. Variabel Jumlah Fasilitas Umum
Jumlah fasilitas umum dilihat dari kenampakan fasilitas umum
yang tertera pada peta RBI yang digunakan. Jumlah fasilitas umum
dihitung menurut desa yang hasilnya adalah
dusun nilai
KALITENGAH 9
KEMUKUS 4
BANJARSARI 5
PANJANGSARI 3
PATEMON 4
KEDUNGPUJI 3
WERO 9
GOMBONG 26
WONOKRIYO 4
SEMONDO 5
SEMANDING 8
SIDAYU 4
WONOSIGRO 3
KLOPOGODO 3
Setelah diketahui jumlah fasilitas umum tiap daerah kemudian
dibuatlah kelas-kelas interval sebagai dasar penskoran. Dalam
variabel jumlah fasilitas umum ada tiga kelas interval dengan
keterangannya masing-masing. Pada kelas interval 1 berarti jumlah
fasilitas umum sedikit, untuk kelas interval 2 berarti jumlah
fasilitas umum sedang, untuk kelas interval 3 berarti jumlah
fasilitas umumnya banyak.
Untuk mengetahui kelas interval dan interval pada masing-masing
kelasnya digunakan rumus
𝐼𝑁𝑇𝐸𝑅𝑉𝐴𝐿 𝐶𝐿𝐴𝑆𝑆 = 𝑁𝐼𝐿𝐴𝐼 𝑇𝐸𝑅𝑇𝐼𝑁𝐺𝐺𝐼 − 𝑁𝐼𝐿𝐴𝐼 𝑇𝐸𝑅𝐸𝑁𝐷𝐴𝐻 + 1
𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝐾𝐸𝐿𝐴𝑆 𝐼𝑁𝑇𝐸𝑅𝑉𝐴𝐿
Jika melihat tabel jumlah fasilitas umum pada tiap desa di atas,
maka dapat dihitung
𝐼𝑁𝑇𝐸𝑅𝑉𝐴𝐿 𝐶𝐿𝐴𝑆𝑆 = 26 − 3 + 1
3
= 8
Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa interval tiap kelas skor
adalah 8. Sehingga nilai pada tiap kelas adalah
Skor (kelas) interval nilai
1 03--10
2 11--17
3 18--26
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat diketahui skor untuk
variabel jumlah fasilitas umum pada masing-masing Desa adalah
dusun nilai skor
KALITENGAH 9 1
KEMUKUS 4 1
BANJARSARI 5 1
PANJANGSARI 3 1
PATEMON 4 1
KEDUNGPUJI 3 1
WERO 9 1
GOMBONG 26 3
WONOKRIYO 4 1
SEMONDO 5 1
SEMANDING 8 1
SIDAYU 4 1
WONOSIGRO 3 1
KLOPOGODO 3 1
2. Pembobotan dan penskoran tahap akhir (penentuan prediksi jumlah
penumpang angkutan umum)
Dari keterangan yang telah dijabrakan di atas, dapat diketahui bahwa
skor tiap-tiap variabel adalah sebagai berikut :
variabel skor keterangan
Kelas Jalan
1 arteri
2 kolektor
3 lokal
Penggunaan Lahan
1 Hutan, Semak
2 Tegalan, Kebun, Sawah
3 permukiman
Kepadatan Penduduk
1 Rendah
2 Sedang
3 Tinggi
Jumlah Usia Produktif
1 Rendah
2 Sedang
3 Tinggi
Jumlah Fasilitas Umum
1 Banyak
2 Sedang
3 Sedikit
Dan bobot bagi masing-masing variabel adalah sebagai berikut
variabel Bobot (%)
Kelas Jalan 20
Penggunaan Lahan 10
Kepadatan Penduduk 30
Jumlah Usia Produktif 20
Jumlah Fasilitas Umum
20
Berdasarkan hasil overlay, didapatkan skor sebagai berikut
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
2.0
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
Skor ini akan menjadi dasar untuk menentukan prediksi jumlah
penumpang. Jika dari data tersebut akan dibagi menjadi tiga kelas
dengan tiga keteragan tentang prediksi jumlah penumpang yang
berbeda, maka digunakan rumus
𝐼𝑁𝑇𝐸𝑅𝑉𝐴𝐿 𝐶𝐿𝐴𝑆𝑆 = 𝑁𝐼𝐿𝐴𝐼 𝑇𝐸𝑅𝑇𝐼𝑁𝐺𝐺𝐼 − 𝑁𝐼𝐿𝐴𝐼 𝑇𝐸𝑅𝐸𝑁𝐷𝐴𝐻 + 1
𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝐾𝐸𝐿𝐴𝑆 𝐼𝑁𝑇𝐸𝑅𝑉𝐴𝐿
Jika melihat skor total hasil overlay dan pembobotan di atas, maka
dapat dihitung
𝐼𝑁𝑇𝐸𝑅𝑉𝐴𝐿 𝐶𝐿𝐴𝑆𝑆 = 2,8 − 1,1 + 0, 1
3
= 0,6
Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa interval tiap kelas skor
adalah 0,6. Maka dapat diketahui skor beserta keterangan prediksi
jumlah penumpang sebagai berikut
nilai Prediksi jumlah penumpang
1,1 - 1,6 Jumlah Penumpang Sedikit
1,7 - 2,2 Jumlah Penumpang Sedang
2,3 - 2,8 Jumlah Penumpang Banyak
Dari tabel tersebut, kemudian implementasikan hasil perhitungannta
dalam attribut poyek yang kita kerjakan.
E. LANGKAH KERJA
1. Olah data dari BPS
2. Masukkan data dari BPS ke dalam tabel, dan mulai penghitungan dan
interval untuk tiap kelas.
3. Aktifkan Arc.Gis 10.1
4. Panggil semua peta yang digunkan sebagi bahan
5. Mulai deliniasi peta adminsitrasi. Bagi kecamatan gombong
berdasarkan desa-dasa.
6. Salin dan tempel peta adminsitrasi desa di kecamatan gombong
sebagai bahan untuk digunakan sebagai dasar pembagian variabel
kepadatan penduduk, usia penduduk, dan jumlah fasilitas umum.
7. Mulai deliniasi jalan yang ada.
8. Beri skor variabel pada jalan sesuai dengan ketentuan.
9. Aktifkan poligon dasar kecamatan gombong.
10. Bagi kecamtan gombong berdasarkan penggunaan lahannya.
11. Beri skor variabel penggunaan lahan sesuai dengan ketentuan.
12. Aktifkan poligon kecamatan gombong menurut bagian desa.
13. Beri skor variabel fasilitas (sesuai dengan perhitungan) pada poligon
yang ada (bedasarkan wilayah desa di kecamatan gombong).
14. Aktifkan poligon kecamatan gombong menurut bagian desa.
15. Beri skor variabel kepadatan (sesuai dengan perhitungan) pada poligon
yang ada (bedasarkan wilayah desa di kecamatan gombong).
16. Aktifkan poligon kecamatan gombong menurut bagian desa.
17. Beri skor variabel usia (sesuai dengan perhitungan) pada poligon yang
ada (bedasarkan wilayah desa di kecamatan gombong).
18. Buat buffer jalan untuk membuat poligon atau area perluasan seluas
300 meter yang berpusat pada jalan tersebut.
19. Hasilnya seperti ini
20. Overlay semua layer dengan fungsi intersect
21. Hasilnya kan menjadi seperti ini
22. Mulai pembobotan. Pembobotan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
variabel Bobot (%)
Kelas Jalan 20
Penggunaan Lahan 10
Kepadatan Penduduk 30
Jumlah Usia Produktif 20
Jumlah Fasilitas Umum
20
23. Tambahkan lima kolom dengan tipe “float” untuk menghitung bobot
dari lima variabel.
24. Hitung skor bobot tiap-tiap variabel. Klik kanan pada kolom field
calculator
25. Hitung skor berdasarkan bobot pada masing-masing variabel
26. Hasil tabelnya akan menjadi seperti ini
27. Tambahkan satu kolom lagi dengan tipe “float” untuk menjumlah skor
yang dihitung sesuai dengan bobotnya.
28. Jumlah semua “skorBBT”
29. Hasilnya akan menjadi seperti ini
30. Sederhanakan hasil kerja agar lebih terlihat rapih dengan fungsi
dissolve. Jangn lupa centang “SKOR TOTAL”
31. Masukkan batas kecamatan dan batas desa
32. Beri keterangan prediksi jumlah penumpang berdasarkan “SKOR
TOTAL” dengan membuat kelas intervalnya terlebih dahulu
nilai Prediksi jumlah penumpang
1,1 - 1,6 Jumlah Penumpang Sedikit
1,7 - 2,2 Jumlah Penumpang Sedang
2,3 - 2,8 Jumlah Penumpang Banyak
33. Tambahkan satu kolom dengan type “text”
34. Masukkan keterangan dengan select by attributes field calculator
atau dengan ketik manual
35. Hasil tabelnya akan menjadi seperti ini
36. Bedakan daerah berdasarkan masing-masing prediksi penumpangnya
dengan symbology.
F. HASIL KERJA
1. PROYEK
2. TABEL
3. PETA