29
PRAKTIK P DI SM Nama NIM Program Studi FAKULTAS KEG UNIVERSI LAPORAN PENGALAMAN LAPANGAN 2 MA PERTIWI AMBON Disusun Oleh : : Muhammad Daud Latuconsina : 201339020 i : Bimbingan dan Konseling GURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ITAS PATTIMURA AMBON TAHUN 2016

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2

DI SMA PERTIWI AMBON

Nama

NIM

Program Studi

FAKULTAS KEGURUAN DAN

UNIVERSITAS

LAPORAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2

DI SMA PERTIWI AMBON

Disusun Oleh :

: Muhammad Daud Latuconsina

: 201339020

Program Studi : Bimbingan dan Konseling

KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON

TAHUN 2016

Page 2: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan PPL 2 ini telah disusun sesuai dengan Pedoman PPL Universitas Pattimura Ambon

Hari : Senin

Tanggal : 14 November 2016

Disahkan oleh :

Koordinator Dosen Pembimbing Kepala Sekolah

J. L. Kundre, M.Pd Drs. N. Lameky

NIP. 197603082008012011 NIP. 19601129 199003 1 007

Kepala Pusat Pengembangan PPL Universitas Pattimura Ambon

Dr. Samuel. J. Litualy, M.Pd.

NIP. 195207211980121001

Page 3: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

KATA PENGANTAR

Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga praktikan dapat menyusun dan

menyelesaikan laporan PPL II di SMA Pertiwi Ambon.

Laporan ini merupakan bukti tertulis bahwa praktikan telah melaksanakan PPL II di

sekolah tersebut. Dalam pelaksanaan PPL II, praktikan banyak mendapatkan saran, masukan

dan kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. J. Saptenno, SH., M.Hum, selaku Rektor Universitas Pattimura Ambon.

2. Dr.Samuel. J. Litualy, M.Pd, selaku Koordinator PPL Universitas Pattimura Ambon.

3. J. L. Kundre, M.Pd, selaku Dosen Koordinator PPL II.

4. Sawal Mahaly, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing PPL II.

5. Drs. N Lameky, selaku Kepala SMA Pertiwi Ambon.

6. J. Usmany, S.P., M.Pd, selaku Guru Koordinator PPL II.

7. Dra. S. Huwae., M.Pd, selaku Guru Pamong Bimbingan dan Konseling.

8. Bapak dan Ibu guru beserta seluruh staf dan karyawan SMA Pertiwi Ambon.

9. Semua pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan PPL II dan pembuatan

laporan.

Praktikan menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini.

Untuk itu praktikan mengharap kritik dan saran dari pembaca. Akhir kata semoga laporan ini

dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi praktikan sendiri pada

khususnya.

Ambon, 14 November 2016

Mahasiswa Praktikan,

Muhammad Daud Latuconsina

NIM. 201339020

Page 4: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………….............................................………..……………..

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………...................................……....

KATA PENGANTAR ……………...........................................…………......…………….....

DAFTAR ISI …………………............................................……………..…………………...

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………….................................................................….………………….....

B. Tujuan …………………………………………....................................................................

C. Waktu dan tempat ..................................................................................................................

D. Kelas Binaan ..........................................................................................................................

E. Pembimbing PL-BK .............................................................................................................

3

F. Program Kegiatan ………………………….........................................................................

BAB II KEGIATAN-KEGIATAN PL-BK

A. Pelaksanaan kegiatan PL-BK yang diprogramkan ..............................................................

BAB III ANALISIS DAN BAHASAN

A. Analisis ...............................................................................................................................

B. Bahasan ................................................................................................................................

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan …………………………….…….........................................................................

Page 5: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

B. Saran .....................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................

LAMPIRAN

Page 6: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus dan RPL

2. Laporan Pelaksanaan program

a. Daftar Hadir Siswa

b. Daftar Terlambat

c. Daftar Surat Keluar

3. Daftar Penanganan Masalah

4. Daftar Konsultasi Orang Tua

5. Dokumentasi Kegiatan PPL

Page 7: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Universitas Pattimura (UNPATTI) sebagai salah satu LPTK yang berfungsi

menghasilkan tenaga kependidikan berusaha meningkatkan mutu lulusan antara lain dengan

menjalankan kerja sama dengan berbagai pihak yang berkompeten, seperti sekolah-sekolah

sebagai upaya penerapan tenaga kependidikan yang profesional dalam menjalankan

pendidikan. Berdasarkan peraturan Rektor Universitas Pattimura Pasal 13 ayat 2 tahun 2012

tentang Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) menyatakan bahwa PPL adalah

kegiatan intra kurikuler yang wajib diikuti oleh mahasiswa program kependidikan.

Mata kuliah Praktik Pengalaman lapangan merupakan bagian integral dalam program

kurikulum Universitas Pattimura yaitu dalam Kurikulum Pendidikan khususnya bagi tenaga

kependidikan. Praktik pengalaman lapangan dilakukan oleh semua mahasiswa program

kependidikan untuk mengaplikasikan teori-teori, pengalaman-pengalaman, dan ilmu-ilmu

lain yang telah di dapat mahasiswa selama masa perkuliahan di kampus untuk dipraktekkan

di lapangan yaitu sekolah yang digunakan sebagai tempat PPL.

PL-BK merupakan praktik pengalaman lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa

jurusan bimbingan dan konseling untuk mengaplikasikan ilmu dan pengalaman yang telah

diperoleh selama kuliah 6 semester di kampus. Mahasiswa bimbingan dan konseling sebagai

calon konselor sekolah berlatih secara langsung untuk membimbing siswa dan memberikan

layanan yang bersifat klasikal, kelompok, maupun individual, serta berlatih bagaimana

bekerjasama dengan pihak-pihak lain di sekolah yang terkait dengan pelaksanaan PL-BK di

sekolah.

Melalui Praktik Lapangan Bimbingan dan Konseling (PL-BK) diharapkan mahasiswa

Bimbingan dan Konseling dapat menyiapkan diri menjadi tenaga pendidik yaitu konselor

sekolah yang professional, menghilangkan kesalahpahaman bimbingan dan konseling di

sekolah dan menciptakan adanya citra positif konselor sekolah, salah satunya anggapan

bahwa bimbingan dan konseling sebagai polisi sekolah menjadi bimbingan dan konseling

sebagai sahabat siswa.

Page 8: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

B. Tujuan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk membentuk mahasiswa

praktikan agar menjadi calon tenaga pendidik yang profesional sesuai dengan prinsip-prinsip

pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi

profesional dan kompetensi sosial. Sedangkan PPL-BK memiliki beberapa tujuan, antara lain:

1. Tujuan Umum

Secara umum, tujuan PL-BK yaitu meningkatkan wawasan, pengetahuan,

ketrampilan, nilai dan sikap mahasiswa dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan

konseling di sekolah. Sehingga diharapkan mahasiswa Bimbingan dan Konseling

berkompeten untuk menjadi untuk menjadi tenaga pendidik di sekolah.

2. Tujuan Khusus

a. Menyusun program bimbingan dan konseling di sekolah berdasarkan Need

Assessment dan permasalahan siswa

b. Melaksanakan program bimbingan dan konseling di sekolah

c. Memberikan layanan klasikal, layanan kelompok, dan layanan individual

d. Konsultasi dan kerjasama dengan pihak-pihak tekait dalam pelaksanaan program

bimbingan dan konseling

e. Menyusun laporan tertulis tentang kegiatan Praktik Lapangan Bimbingan dan

Konseling.

C. Waktu dan Tempat

1) Waktu

Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan 2 ini dilaksanakan kurang lebih 1

bulan yaitu

2) Tempat

Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan 2 dilaksanakan di SMA Pertiwi

Ambon di Jalan Mr. J. Latuharhary Ambon 97114.

Page 9: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

D. Kelas Binaan

Berhubung di SMA Pertiwi Ambon tidak memiliki jam khusus untuk program

bimbingan dan konseling, maka praktikan hanya diberi kesempatan untuk mengisi

kekosongan di kelas yang guru mata pelajarannya berhalangan hadir.

E. Pembimbing PPL-BK

Pelaksanaan praktik pengalaman lapangan bimbingan dan konseling (PPL-BK) di

SMA Pertiwi Ambon, praktikan dibimbing oleh Sawal Mahaly., M.Pd yang

merupakan dosen program studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura Ambon. Selain itu, dalam pelaksanaan

program bimbingan dan konseling di SMA Pertiwi Ambon, praktikan juga dibimbing

oleh guru pamong atau konselor pamong yaitu Dra. S. Huwae, M.Pd yang merupakan

guru atau konselor bimbingan dan konseling di SMA Pertiwi Ambon.

F. Program Kegiatan

Penyusunan program kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling terdiri dari

program tahunan, program semesteran, program bulanan, program mingguan, dan

program harian. Pelaksanaan program bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam 4

bidang bimbingan. Yaitu bimbingan belajar, karir, pribadi dan sosial. Kegiatan

Layanan yang akan dilaksanakan sesuai dengan program yaitu sebagai berikut:

a. Layanan Konseling Perorangan

b. Layanan konsultasi

Serta Kegiatan Pendukung adalah sebagai berikut:

a. Aplikasi Instrumentasi

b. Himpunan Data

c. Konferensi Kasus

d. Kunjungan Rumah

e. Alih Tangan

f. Tampilan Kepustakaan

Page 10: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

BAB II

KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

BIMBINGAN KONSELING

A. Pelaksanaan Kegiatan PPL-BK yang Diprogramkan

1. Konsultasi Program

Konsultasi yang dijalankan tidak hanya pada awal penyusunan program, namun di

tengah-tengah praktik pun apabila ada yang perlu didiskusikan maka didiskusikan, baik

mengenai Program yang telah disusun, respon siswa, pelaksanaan konseling, maupun dalam

menghadapi konseli. Konsultasi ini lebih banyak dilakukan dengan konselor pamong dengan

alasan konselor pamong lebih mengetahui keadaan sekolah, sedangkan secara garis besarnya

dikonsultasikan pula pada dosen pembimbing.

B. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling yang meliputi:

1. Bimbingan klasikal

Kegiatan bimbingan klasikal yang dapat dilakukan oleh praktikan sebanyak 3 kali

yaitu layanan orientasi sebanyak 1 kali, layanan informasi sebanyak 1 kali, layanan

penempatan dan penyaluran sebanyak 1 kali, Adapun materi yang telah diberikan yaitu antara

lain:

1) Layanan Orientasi

Layanan orientasi merupakan layanan dalam bimbingan dan konseling yang bertujuan

untuk membekali individu (peserta layanan) mengenai berbagai hal untuk mengenal

lingkungan baru, mengenal teman sebaya, maupun mengenal lebih dalam tentang dirinya

sendiri agar individu dapat beradaptasi dan bersosialisasi dengan baik. Pemahaman yang

diperoleh melalui layanan orientasi digunakan sebagai bahan acuan dalam meningkatkan

kualitas kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan prestasi belajar, pengembangan

potensi diri, dan penempatan diri pada lingkungan yang ditempati. Fungsi utama bimbingan

melalui kegiatan layanan orientasi adalah fungsi pemahaman dan pengembangan.

a. Topik : Visi dan Misi

Kelas : XI IPA

Waktu : Sabtu, 29 Oktober 2016

a. Proses Layanan bimbingan dan konseling

Praktikan memulai kegiatan dengan ucapan salam, kemudian praktikan

memperkenalkan diri untuk membina hubungan yang baik dengan siswa. Praktikan

Page 11: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

menanyakan beberapa topic netral terkait siswa dan sekolah untuk memperakrab

hubungan dengan siswa. Setelah itu praktikan menyakan kepada siswa hal-hal yang

terkait dengan visi dan misi, sejauh mana pengetahuan siswa mengenai visi dan misi

dirinya. Praktikan memberikan layanan orintasi mengenai visi dan misi dengan

dibantu tampilan dari layar power point yang telah disediakan praktikan.

b. Hambatan selama layanan bimbingan dan konseling

Keaktifan siswa masih belum terlihat merata, hanya beberapa siswa yang aktif

dan ikut berpartisipasi tanpa ditunjuk terlebih dahulu. Beberapa siswa juga masih

terlihat kurang memperhatikan layanan yang diberikan mungkin karena ini pertama

kalinya praktikan memberikan layanan di kelas XI IPA sehingga hubungan antara

praktikan dengan siswa pun belum terjalin baik.

Hal yang dilakukan praktikan untuk mengatasi hambatan yang muncul

Praktikan mencairak suasanan tegang di kelas dengan menyelipkan ‘ice

breaking’ yang menyenangkan dan memberi semangat kepada siswa. Praktikan juga

berusaha mengkoordinir kelas dengan memberikan layanan secara keliling dan

menunjuk beberapa siswa yang pasif dan kurang memeprhatikan untuk

menyampaikan pendapat mereka mengenai materi layanan.

2. Konseling individu

Konseling individu dilaksanakan secara insidental ketika ada siswa yang

mengungkapkan masalah pribadinya secara sukarela kepada praktikan. Hal ini dilakukan agar

siswa lebih terbuka dalam mengemukakan masalahnya, untuk itu praktikan berusaha

semaksimal mungkin membina hubungan yang baik dan dekat dengan siswa agar mereka

merasa nyaman dan mengemukakan masalahnya secara seukarela. Siswa yang melakukan

konseling individu dengan praktikan yaitu:

• Josua Faubun

• Godlief Salasiwa

• Novilia Maunary

• Alexander Maurits

• Erens Walun

Page 12: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

C. Melaksanakan kegiatan pendukung yang meliputi:

• Aplikasi instrumentasi

Aplikasi instrument yang dilakukan oleh praktikan yaitu dengan

menggunakan Daftar Cek Masalah (DCM) untuk mengetahui kebutuhan siswa

kelas XI IPA.

Praktikan membuat surat panggilan untuk sepuluh siswa kelas XI IPA,

memberitahukan kepada siswa yang bersangkutan bahwa sepulang sekolah

mereka berkumpul di ruang BK untuk mengisi instrument DCM. Setelah

siswa berkumpul sepulang sekolah du ruang BK, kemudian praktikan

memberikan pengantar dan petunjuk pengisian DCM, praktikan memberikan

waktu 30 menit kepada siswa untuk mengerjakan, kemudian setelah selesai

dikumpulkan untuk dianalisis praktikan. Proses pengumpulan “Need

Asessment” dilakukan dalam jangka waktu 5 hari yaitu tanggal 20, 21, 22, 24,

dan 3 November karena ketika siswa dipanggil tidak semua siswa dapat hadir.

• Himpunan data

Himpunan data yang dilakukan praktikan meliputi himpunan data pribadi

siswa, lembar bimbingan yang diisi siswa setiap mengikuti layanan bimbingan

konseling dengan format klasikal, serta beberapa surat keterangan mengenai

diri siswa sepserti surat izin sakit dan sebagainya. Dimana himpunan data

setiap siswa disusun dalam satu map masing kemudian dijadikan satu map

besar tiap kelas, dan disusun dengan rapih di lemari data bimbingan dan

konseling.

• Kunjungan Rumah

Kunjungan rumah yang dilakukan oleh praktikan yaitu berdasarkan

permasalahan pribadi yang dikemukakan oleh konseli (JF) terkait masalah

pribadinya yang berhubungan dengan keluarga konseli. Kunjungan rumah

dilakukan oleh praktikan untuk mengetahui keadaan tempat tinggal konseli

yang sesungguhnya, bagaimana kondisi tempat tinggal konseli dari segi fisik

maupun psikis, selain itu praktikan juga memperoleh informasi mengenai

konseli (JF) dari pihak lain seperti ayah dan adik konseli.

Page 13: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

D. Menyusun laporan akhir pelaksanaan kegiatan PL-BK

Laporan akhir pelaksanaan Praktik Lapangan 2 (PL-BK) merupakan rekap

kegiatan yang telah berhasil dilaksanakan maupun yeng belum dilaksanakan oleh

praktikan selama berada di SMA Pertiwi Ambon. Laporan ini nantinya akan

digunakan sebagai bahan evaluasi diri sendiri maupun pihak lain yang terlibat dalam

pelaksanaan Praktik Lapangan 2 agar menjadi lebih baik lagi ke depannya.

Page 14: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

BAB III

ANALISIS DAN BAHASAN

A. Analisis

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) Program Studi Bimbingan

Konseling atau yang biasa disebut Praktik Lapangan Bimbingan dan Konseling (PL-BK)

memiliki beberapa tujuan yang harus dicapai baik tujuan umum maupun tujuan khusus.

Praktikan berusaha mencapai tujuan yang ditargetkan selama melaksanakan PL-BK di SMA

Pertiwi Ambon. Secara keseluruhan, tujuan umum PL-BK yang ditargetkan telah dapat

tercapai meskipun masih belum dapat dikatakan sempurna. Tujuan umum PL-BK yaitu

meningkatkan keterampilan dan nilai kode etik dalam penyelenggaraan layanan bimbingan

konseling di sekolah telah tercapai yaitu ditandai dengan praktikan mampu menyusun

program bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan di sekolah, mampu

mengelola program bimbingan dan konseling di sekolah, serta telah bekerjasama dengan

pihak-pihak terkait dalam penyusunan dan pengelolaan program bimbingan konseling di

sekolah. Dengan adanya hal tersebut secara tidak langsung wawasan, pengetahuan,

keterampilan, nilai dan sikap mahasiswa dalam penyelenggaraan layanan bimbingan di

sekolah meningkat.

Selama menjalani PL-BK di SMA Pertiwi Ambon, praktikan banyak mendapatkan

pengalaman baru yang belum diperoleh dibangku kuliah. Praktikan diharuskan untuk dapat

menerapkan teori-teori yang sudah didapat selama perkuliahan kedalam praktiknya secara

nyata. Praktikan menemui adanya kesenjangan antara teori dan praktik di lapangan yang sulit

untuk diubah. Terdapat beberapa hal yang sulit diterapkan sama seperti teori yang telah

diajarkan, perlu sedikit penyesuaian dengan kondisi sekolah maupun siswa.

Dalam pelaksanaan PL-BK, praktikan menemui adanya beberapa faktor pendukung

dan penghambat pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan dan konseling. Beberapa hal yang

menjadi faktor pendukung pelaksanaan PL-BK di SMA Pertiwi Ambon antara lain:

1. Kepala sekolah dan para guru yang menyambut dengan baik serta mempermudah

pelaksanaan PL-BK.

2. Guru pembimbing (konselor pamong) yang selalu memberikan arahan dan dapat

bekerjasama dengan praktikan.

3. Dosen pembimbing yang selalu memberikan masukan dan saran kepada praktikan.

Page 15: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

4. Tersedianya jan khusus BK sehingga praktikan tidak perlu susah payah mencari

jam kosong mata pelajaran lain

5. Adanya kerjasama dan koordinasi yang baik antara guru pembimbing, guru mata

pelajaran dan praktikan.

6. Adanya sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan PL-BK dapat

dilaksanakan secara optimal.

7. Siswa yang antusias menerima praktikan dan dapat diajak bekerjasama dengan

baik

Selain faktor pendukung, terdapat beberapa hal yang menjadi faktor penghambat

dalam pelaksanaan kegiatan praktik, antara lain:

1. Adanya kesalahan dalam melakukan ’need asessment’ di awal PL-BK, yakni

instrumen yang disebar ke siswa tidak dapat dianalisis, sedangkan waktu yang

tersedia untuk melaksanakan layanan klasikal sangat terbatas, sehingga praktikan

mencari waktu di luar jam pelajaran untuk melakukan need asessment siswa.

2. Padatnya jam pelajaran di SMA Pertiwi Ambon, sehingga menghambat kegiatan

layanan bimbingan dan konseling, terutama konseling individu, bimbingan

kelompok, maupun konseling kelompok.

3. Kesibukan para siswa dengan berbagai kegiatan di sekolah maupun di luar

sekolah baik itu pelajaran, ekstrakurikuler, maupun kursus mata pelajaran di

lembaga kursus, sehingga siswa sulit untuk diajak bimbingan kelompok maupun

konseling kelompok sepulang sekolah.

B. Bahasan

Praktikan mencoba membandingkan antara teori tentang bimbingan dan konseling

dengan praktik lapangan bimbingan dan konseling (PL-BK) yang dilakukan di SMA Pertiwi

Ambon meliputi pemberian layanan dalam format klasikal, format kelompok, maupun format

individu.

1. Layanan Format Klasikal

Layanan klasikal bimbingan dan konseling meliputi layanan orientasi, informasi,

Penempatan dan penyaluran, Penguasaan Konten.

Page 16: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

a. Layanan Orientasi

Layanan Orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk

memperkenalkan siswa baru dan atau seseorang terhadap lingkungan yang baru

memasukinya. (Prayitno , 1994 :255). Layanan orientasi ini dapat dilakukan di

sekolah berkenaan dengan lingkungan baru yang dimasukinya atau lingkungan

baru di luar untuk proses penyesuaian diri seperti lembaga, instansi, maupun

tempat kerja.

Layanan orientasi yang dilaksanakan oleh praktikan berhubungan dengan

orientasi diri pribadi siswa yaitu mengenai orientasi visi dan misi, serta

pengenalan diri siswa terkait apa dan siapa mereka, bukan orientasi tentang

sekolah baru yang ditempati siswa, hal ini dikarenakan materi pengenalan tentang

sekolah baru telah diberikan oleh OSIS pada waktu MOS.

b. Layanan Informasi

Secara umum, bersama dengan layanan orientasi bermaksud memberikan

pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal

yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan (Prayitno, 1994 :260).

Di lapangan layanan informasi terkadang siswa sudah mengetahuinya atau

pernah mendapat informasi yang sama, meski hasil DCM rata-rata kelompok

menyebutkan siswa mempunyai masalah tertentu yang harus di beri layanan

informasi tersebut. Kemudian layanan informasi hanya di pahami sesaat saja,

tidak dihayati untuk dimanfaatkan selanjutnya dalam jangkan waktu panjang

kehidupan siswa.

2. Layanan format Individu

a. Konseling individu

Konseling individu merupakan salah satu pemberian bantuan secara

perseorangan dan secara langsung. Dalam cara ini pemberian bantuan dilakukan

secara face to face relationship (hubungan muka ke muka, atau hubungan empat mata)

antara konselor dengan individu (konseli). Biasanya masalah-maslah yang dipecahkan

melalui teknik atau cara ini masalah-masalah yang sifatnya pribadi.

Page 17: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

Kesulitan yang ditemui praktikan dalam melakukan konseling individual di

sekolah yakni siswa masih sulit untuk diajak konseling secara face to face di ruang

BK, siswa seringkali mengemukakan masalahnya di tempat umum (misal di kelas)

sehingga konseling yang dilakukan kurang optimal dan siswa pun kurang dapat

terbuka terhadap masalah yang dialaminya.

Page 18: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Praktik Pengalaman Lapangan merupakan kegiatan praktik mahasiswa program

kependidikan UNPATTI untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat selama kuliah di kampus

dan dipraktekkan di lembaga seperti sekolah, sedang Praktik Lapangan Bimbingan dan

Konseling (PL-BK) sendiri merupakan kegiatan praktik mahasiswa jurusan Bimbingan dan

Konseling dalam mengaplikasikan teori, ilmu, dan pengalaman yang didapat selama 6

semester di kampus untuk diaplikasikan secara langsung di sekolah yakni SMA Pertiwi

Ambon. Kegiatan PL-BK yang dilakukan meliputi pemberian layanan BK dalam format

klasikal, format kelompok, maupun format individual.

Secara keseluruhan Praktik Lapangan BL (PL-BK) yang dilaksanakan praktikan

sudah tercapai sesuai target walaupun belum sempurna. Berdasarkan hasil pengalaman yang

didapat praktikan selama melaksanakan Praktik Lapangan BK di SMA Pertiwi Ambon, maka

praktikan dapat menyimpulkan bahwa:

1. Pelaksanaan PL-BK merupakan proses pembelajaran yang nyata dan sesuai

keadaan siswa sebenarnya untuk menambah keterampilan yang diperlukan bagi

calon konselor sekolah

2. Praktikan sudah mampu melaksanakan layanan dalam format klasikal, format

kelompok, maupun format individual walaupun belum sempurna.

3. Kenyataan di sekolah masih banyak kesenjangan antara teori-teori bimbingan dan

konseling yang diperoleh praktikan di kampus dengan kenyataan pelaksanaan

bimbingan dan konseling di sekolah.

4. Melaksanakan layanan khusnya dalam format kelompok dan individual tidak

semudah dibayangkan karena praktikan harus mampu bersosialisasi dengan baik

dengan siswa agar mereka merasa dekat dan mau diajak kerjasama secara

sukarela.

B. Saran

Berdasarkan pengalaman yang diperoleh praktikan selama melaksanakan Praktik

Lapangan BK (PL-BK), maka saran yang dapat diberikan praktikan yaitu:

1. Bagi sekolah hendaknya lebih dapat berpartisipasi dengan pihak bimbingan dan

konseling khususnya mengenai pengembangan siswa.

Page 19: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

2. Bagi guru Bimbingan dan Konseling SMA Pertiwi Ambon hendaknya lebih

mengaplikasikan ilmu yang dimiliki dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling

di sekolah.

3. Bagi Praktikan hendaknya lebih mengasah keterampilan dalam memberikan

layanan dan bersosialisasi dengan pihak sekolah.

Page 20: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

DAFTAR PUSTAKA

Pusat Pengembangan PPL. 2011. Pedoman PPL universitas Negeri Semarang. Semarang:

Unnes Press

Prayitno, Amti Erman. 1994. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

Ifdil. 2008. Penempatan Penyaluran. Http ://konseling indonesia.com. Diunduh tanggal 07

Oktober 2012

Ifdil. 2008. Penguasaan Konten. Http ://konseling indonesia.com. Diunduh tanggal 07

Oktober 2012

Wibowo, Mungin E. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: Unnes Press

Page 21: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,
Page 22: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,
Page 23: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

SATUAN PENDIDIKAN : SMA PERTIWI AMBON

MATA PELAJARAN : BIMBINGAN KONSELING

KELAS / SEMESTER

TEMA/ SUB TEMA

:

:

X / I

BELAJAR EFEKTIF DAN EFISIEN

ALOKASI WAKTU : 1 x 2 JP

A. KOMPETENSI INTI 1. Kompetensi Inti-1 (K1) untuk kompetensi sikap spiritual

2. Kompetensi Inti-2 (K2) untuk kompetensi sikap sosial

3. Kompetensi Inti-3 (K3) untuk kompetensi pengetahuan

4. Kompetensi Inti-4 (K4) untuk kompetensi ketrampilan

B. KOMPETENSI DASAR Mampu mengembangkan diri, sikap, dan kebiasaan belajar yang baik untuk

menguasai pengetahuan dan ketrampilan serta menyiapkannya untuk melanjutkan

pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI 1. Mampu menyebutkan pengertian belajar secara umum

2. Mampu menyebutkan cara belajar efisien dan macam-macam gaya belajar

3. Mampu mengimplementasikan gaya belajar yang efisien yang sesuai dengan

individu masing-masing.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat mengalami perubahan sikap dan kebiasaan belajar yang positif.

2. Siswa dapat membentuk kelompok belajar.

3. Siswa dapat meningkatkan kemampuan membaca cepat.

4. Siswa dapat meningkatkan prestasi belajar.

E. MATERI PEMBELAJARAN 1. Pengertian belajar

2. Cara belajar efisien

3. Pemanfaatan gaya belajar yang khas

F. PENDEKATAN, STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN 1. Ekspositor

2. Tanya jawab diskusi

Page 24: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

No. Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan a. Salam dan sapa

b. Sebelum melaksanakan pembelajaran

konselor mengajak peserta didik

melaksanakan doa sebagai penanaman

nilai religius.

c. Pembinaan hubungan baik. (NK: Peduli

Sosial)

d. Mempresensi peserta didik (NK: Disiplin)

e. Konselor melakukan Tanya jawab seputar

materi yang akan disampaikan

f. Peserta didik membaca materi belajar

efektif dan efisien

10 menit

2. Inti

a. Peserta didik mendengarkan dan

memperhatikan penjelasan konselor

tentang materi belajar efektif dan efisien

b. Peserta didik mendemonstrasikan contoh

gaya-gaya belajar yang efektif dan

efisiensecara bergantian.

c. Peserta didik di beri tugas untuk

mengidentifikasi gaya belajar yang sesuai

dengan dirinya.

d. Peserta didik diberi kesempatan untuk

bertanya tentang materi belajar efektif dan

efisien (NK: Rasa Ingin Tahu)

25 menit

3. Penutup a. Konselor mengadakan evaluasi terhadap

peserta didiknya tentang materi yang telah

di sampaikan

b. Kesimpulan oleh konselor tentang materi

yang disampaikan

c. Konselor menyampaikan materi yang

akan di sampaikan untuk pertemuan

berikutnya.

d. Motivasi dan salam penutup

10 menit

H. MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN MEDIA 1. Media : LCD, laptop, whiteboard

2. Sumber : Buku modul BK

I. PENILAIAN Penilaian dilakukan dengan penilaian hasil. Instrumen penilaian hasil (IPH) ada pada

lampiran di bawah ini.

Page 25: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian Instrumen

Menyebutkan pengertian

belajar secara umum Penugasan

Soal terurai Apa yang dimaksud

dengan belajar?

Menyebutkan cara belajar

efisien dan macam-macam

gaya belajar

Bagaimanakah

cara belajar efisien

dan sebutkan macam-

macam gaya belajar?

Mengimplementasikan salah

satu gaya belajar yang efisien Bagaimanakah gaya

belajar yang sesuai

dengan diri anda?

Ambon, 15 November 2016

Guru Pamong Mahasiswa PPL

Dra. S. Huwae., M.Pd M. Daud Latuconsina NIP. 19651024 199303 2 006 NIM. 2013 39 020

Mengetahui

Kepala SMA Pertiwi Ambon Dosen Pamong

Drs. N. Lameky Sawal Mahaly., M.Pd NIP. 19601129 199003 1 007 NIP.

Page 26: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

MATERI

1. Pengertian belajar

Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi,

keterampilan, dan sikap. Usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan

usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya, mendapatkan ilmu atau kepandaian

yang belum dipunyai sebelumnya. Sehingga dengan belajar manusia menjadi tahu,

memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu. Dalam

keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar mengajar merupakan

kegiatan paling pokok. Hal ini berarti bahwa keberhasilan atau tidaknya pencapaian

tujuan pendidikan bergantung pada proses belajar yang dilakukan siswa sebagai anak

didik.

Slameto (2003:13) menyatakan “belajar merupakan suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya”. Untuk mendapatkan sesuatu seseorang harus melakukan usaha agar

apa yang di inginkan dapat tercapai. Usaha tersebut dapat berupa kerja mandiri

maupun kelompok dalam suatu interaksi.

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya. Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku

seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang

berulang-ulang dalam suatu situasi.

2. Cara Belajar Efisien

a. Belajar tanpa Mood

Belajarlah karena kesungkuhan kita untuk berubah, jangan belajar hanya

dengan berlandaskan mood saja.

b. Belajarlah di manapun anda suka

Carilah tempat yang nyaman dan dapat menenangkan pikiran kita sewaktu

belajar, dengan keadaan yang nyaman kita akan lebih mudah dalam

memahami materi.

c. Jangan belajar terlalu banyak ketika akan ujian.

Page 27: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

Inilah sebuah doktrin yang saya rasa sangat keliru, “kamu harus belajar

sunggunh-sungguh, besok ada ujian”. kira-kira teman-teman sudah mendengar

ocehan yang seperti itu? Ini adalah kesalahan, sebenarnya ketika ujian iitu kita

gunakan untuk merehat otak sekejap,justru pas hari-hari biasalah kita harus

sungguh-sungguh.

d. Belajar sambil diskusi

Belajar secara kelompok memang dimaksudkan agar seseorang yang kurang

memahami materi bisa berdiskusi dengan orang yang sudah paham. Sehingga

pertukaran ide terus berjalan, yang pintar tidak semakin pintar, begitu pula

yang bodoh tidah semakin terperosok. Semua bisa menjadi seimbang.

e. Belajar dengan diiringi music

Musik memang bisa meningkatkan konsentrassi kita dalam belajar, namun hal

ini tidak selalu terjadi pada setiap orang. Ada beberapa orang malah suka

keadaan yang hening. Jadi, jika music bisa membantumu berkonsentrasi, just

listen it.

f. Jangan hanya menghafal

Metode menghafal mungkin bisa menyukseskan kita dalam mencari “nilai

yang baik”, namun apakah pengetahuan kita bertambah? tidak. Pahamilah

materi dengan mempelajari konsep-konsepnya, bagaimana hal itu bisa terjadi,

mengapa, apa selanjutnya, begitulah cara berfikir yang harus dikembangkan

meskipun memakan waktu yang cukup lama. Sehingga kita akan tahu betapa

indahnya ilmu pengetahuan itu.

g. Jangan malu-malu unntuk bertanya

Bila kita ada yang belum paham mengenai materi yang diajarkan, cukup

dengan acungkan jari dan bertanyalah kepada bapak/ibu guru, jangan malu

bertanya bila kita tidak bisa, jangan jadikan gengsi “takut dibilang lambat oleh

teman-teman” sebagai alasan, karena hal yang seperti itu tidak masuk akal!

h. Coba dan Gagal (Trial and Error)

Dalam hidup ini, gagal adalah teman kita juga, jadi jangan pernah menghindar

darinya. Kita terjatuh, untuk apa? agar kita tahu bagaimana cara untuk bangun.

Kita tidak akan pernah tahu yang benar itu bagaimana jika kita tidak kekal

dengan KESALAHAN dulu. Materi yang sesulit apapun, pasti akan bisa kita

kuasai asal tidak ada kata menyerah memahaminya. Coba terus, gagal sudah

biasa.

Page 28: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

i. Cintailah mata pelajaran yang anda suka

Anda tidak bisa dalam fisika (missal), namun anda sangat mencintai pelajaran

satu ini. Maka dengan kecintaan itu, suatu saat akan menjadikan anda seorang

fikikawan hebat, karena sesuatu yang dilakukan sepenuh hati akan

menghasilkan hasil yang memuaskan. Sekarang tidak bisa, namun karena

kecintaan tersebut anda mempelajarinya setiap waktu, tunggulah hingga

mimpi indah tiba.

j. Ingatlah tujuan utama kita sekolah

Tujuan utama kita sekolah ialah untuk mencari ilmu pengetahuan, bukan

hanya menerima “cara untuk memperoleh nilai yang baik” saja. Nilai tidak

akan bisa mencerminkan kualitas seseorang, lihatlah kenyataannya.

k. Kunci semua metode belajar

Kuncinya terletak pada kesungguhan kita dalam berdo’a, karena saya masih

ingat betul ada yang bilang kecerdasan seseorang 73% dari kesungguhan

do’anya, sedangkan 27% dari belajar. Intinya do’a sangatlah penting, sebagai

bentuk pasrah kita kepada Allah.

3. Pemanfaatan Gaya Belajar Yang Khas

Gaya belajar atau learning style adalah sesuatu karakteristikkognitif, afektif dan

perilaku psokomotorik sebagai indikator yang bertindak relative stabil untuk

pembelajaran merasa saling berhubungan dan bereaksi terhadap lingkungan belajar

(Global, 2005:1). Gaya belajar adalah cara yang lebih kita sukai dalam melakukan

kegiatan berfikir, memproses dan mengerti suatu informasi (Gunawan, 2006:139).

Menurut modalitasnya, gaya belajar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu gaya

belajar visual, auditorial dan kinestetik (De Porter, 2000:85).

1. Gaya Belajar Visual

Gaya belajar Visual mengakses citra visual, yang diciptakan maupun diingat.

Warna, hubungan ruang, potret mental dan gambaran menonjol dalam

modalitas ini.

2. Gaya Belajar Auditorial

Gaya belar Auditorial mengakses segala jenis bunyi dan kata, diciptakan

maupun diingat. Musik, nada, irrama, rima, dialog internal dan suara menonjol

di sini.

3. Gaya Belajar Kinestetik

Page 29: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI ... kritikan dari bebagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. J. Saptenno,

Gaya belajar Kinestetik mengakses segala jenis gerak dan emosi diciptakan

maupun diingat. Gerakan, koordinasi, irama, tanggapan, emosional dan

kenyamanan fisik menonjol disini.

Daftar Pustaka

De Porter, Bobbi, dkk. 2000. “Quantum Teaching”. Bandung: Kaifa.

Gobai, Yosep, 2005. “Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil

Belajar”.

Gunawan, Adi W. 2006. “Genius Learning Strategi”. Jakarta: Pustaka.