44
i OPERATIONAL DAN MAINTENANCE WAHANA MARVEL SUPERHERO THE RIDES 4D DI TRANS STUDIO BANDUNG Laporan Praktik Industri Disusun Dalam Rangka Kelulusan Mata Kuliah Praktik Industri Dengan Pembimbing Erik Haritman, S.Pd., M.T. (Dosen Pembimbing) dan Imam Sudiar & M. Ikbal Khoer (Pembimbing Perusahaan) Disusun Oleh : Fhatarani Hasya Adila NIM. 1002370 Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 2014 LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

Laporan Praktik Industri Trans Studio Bandung

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Praktik Industri di perusahaan Trans Studio Bandung sebuah pengalaman praktikum pada wahana permainan dengan menggunakan teknologi yang sudah canggih di 2014.Marvel Super Heroes The Rides 4D atau Studio Movie 4D adalah sebuahride yang dirancang dengan sinkronisasi antara film 3D dengan efek. Efek yangterdapat pada wahana ini diantaranya, efek pergerakan kursi, efek bubble, efeksmoke, efek aroma, dan efek semprotan air sehingga menciptakan sensasivisual/nyata saat menonton sebuah film. Ride di wahana 4D ini dapat menjadisebuah kesatuan ketika saat menonton menggunakan kacamata khusus 3D untukmenambah kesempurnaan wahana.Marvel Super Heroes The Rides 4D adalah salah satu wahana yangmemiliki sistem hidrolik sebagai teknologi utama untuk menggerkan kursi sesuaidengan pergerakan pada film, pergerakan silinder dari sistem hidrolik diatur olehPLC sebagai kontrol untuk setiap base/kursi agar dapat bergerak secarabersamaan. Selain itu wahana ini didukung oleh teknologi mesin-mesin efek sertaprojector khusus untuk menampilkan film 3D.Pada pembahasan laporan ini, penulis akan mencoba memaparkan prosesmaintenance dan operational dari wahana Marvel Super Heroes The Rides 4D.Objek yang akan diamati prosesnya yaitu sitem kerja dari wahana Marvel SuperHeroes The Rides 4D dan tata cara pemeliharaan dari wahana tersebut di TransStudio Bandung.

Citation preview

i

OPERATIONAL DAN MAINTENANCE WAHANA MARVEL

SUPERHERO THE RIDES 4D DI TRANS STUDIO BANDUNG

Laporan Praktik Industri

Disusun Dalam Rangka Kelulusan

Mata Kuliah Praktik Industri

Dengan Pembimbing

Erik Haritman, S.Pd., M.T. (Dosen Pembimbing)

dan

Imam Sudiar & M. Ikbal Khoer (Pembimbing Perusahaan)

Disusun Oleh :

Fhatarani Hasya Adila

NIM. 1002370

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia

Bandung

2014

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

ii

ABSTRAK

Marvel Super Heroes The Rides 4D atau Studio Movie 4D adalah sebuah

ride yang dirancang dengan sinkronisasi antara film 3D dengan efek. Efek yang

terdapat pada wahana ini diantaranya, efek pergerakan kursi, efek bubble, efek

smoke, efek aroma, dan efek semprotan air sehingga menciptakan sensasi

visual/nyata saat menonton sebuah film. Ride di wahana 4D ini dapat menjadi

sebuah kesatuan ketika saat menonton menggunakan kacamata khusus 3D untuk

menambah kesempurnaan wahana.

Marvel Super Heroes The Rides 4D adalah salah satu wahana yang

memiliki sistem hidrolik sebagai teknologi utama untuk menggerkan kursi sesuai

dengan pergerakan pada film, pergerakan silinder dari sistem hidrolik diatur oleh

PLC sebagai kontrol untuk setiap base/kursi agar dapat bergerak secara

bersamaan. Selain itu wahana ini didukung oleh teknologi mesin-mesin efek serta

projector khusus untuk menampilkan film 3D.

Pada pembahasan laporan ini, penulis akan mencoba memaparkan proses

maintenance dan operational dari wahana Marvel Super Heroes The Rides 4D.

Objek yang akan diamati prosesnya yaitu sitem kerja dari wahana Marvel Super

Heroes The Rides 4D dan tata cara pemeliharaan dari wahana tersebut di Trans

Studio Bandung.

Kata kunci: Wahana Marvel Super Heroes The Rides 4D, Studio Movie 4D, Trans

Studio Bandung, Hidrolik, Efek, PLC, Maintenance, Operational.

iii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut tersedianya tenaga

kerja yang siap untuk langsung diterjunkan dalam kegiatan industri. Perusahaan

yang berwawasan ke depan memang telah mendirikan divisi atau departemen

khusus yang bertugas mengadakan training atau diklat, baik bagi karyawan baru

maupun karyawan lama. Beberapa perusahaan yang lain meskipun tidak

membentuk divisi/departemen khusus juga telah menerapkan training bagi para

karyawannya. Namun demikian, apabila setiap perusahaan harus mendidik sendiri

calon karyawan maupun karyawannya, tentu saja sangat membebani perusahaan

tersebut.

Di sisi lain, pendidikan tinggi yang diharapkan melahirkan tenaga-tenaga

professional di bidangnya masih belum mempunyai korelasi yang jelas dengan

dunia industri. Ilmu yang didapatkan mahasiswa di kampus berbasis industri

negara-negara maju di Eropa, Amerika, dan Asia salah satunya Jepang. Tentu saja

kondisi industri dan berbagai system yang terintegrasi di dalam pada negara maju

sangat berbeda dengan kondisi yang ada di dalam negeri, baik soal

infrastrukturnya, kebijakan pemerintah dan intervensinya, ataupun budaya kerja

karyawannya.

Untuk menjembatani adanya jurang pemisah itulah kemudian dalam

kurikulum pendidikan tinggi, khususnya pada Program Studi Pendidikan Teknik

Elektro S-1 Universitas Pendidikan Indonesia dengan diselenggarakannya mata

kuliah Paktek Industri yang wajib ditempuh oleh semua mahasiswa dan menjadi

syarat kelulusan seorang mahasiswa untuk meraih gelar kesarjanaanya.

PT. Para Bandung Propertindo – Trans Studio Bandung adalah salah satu

perusahaan terkemuka di Indonesia yang bergerak di bidang hiburan. Semua

wahana yang terdapat di Trans Studio Bandung tidak lepas dari kemajuan

teknologi yang ada sekarang. Teknologi yang digunakan di setiap wahanan yang

ada di Trans Studio Bandung bermacam – macam dengan menggunakan sistem

iv

hidrolik, penumatik, motor listrik. Dan masih banyak lagi penggunaan teknologi-

teknologi yang sudah canggih sekarang ini.

Penulis memilih untuk melaksanakan praktek industri di PT. Para

Bandung Propertindo – Trans Studio Bandung, disamping untuk menimba ilmu

keteknikan industri secara praktis dari perusahaan, juga untuk mencoba

menerapkan idealisme ilmu yang didapatkan dari bangku kuliah untuk mencoba

mengidentifikasi berbagai permasalahan perusahaan dan memberikan saran

rekomendasi perbaikan.

1.2. Tujuan Penulisan Laporan Praktek Industri

Untuk menciptakan tenaga ahli maka setiap mahasiswa mampu menguasai

teori yang didapatkan pada saat di bangku perkuliahan, dan mampu

mempraktekkannya pada saat praktek industri. Adapun tujuan Praktek industri ini,

adalah :

1. Membandingkan teori yang sudah diperoleh di perkuliahan dengan kegiatan

di lapangan atau kenyataan dan mempelajari hal-hal yang belum pernah

diperoleh pada saat berada di bangku perkuliahan.

2. Melihat bagaimana suatu organisasi dapat bekerja sama dan berkoordinasi

antara satu dengan yang lainnya serta untuk mendapatkan pengalaman dan

keterampilan pada kegiatan praktek.

1.3. Manfaat Penulisan Laporan Praktek Industri

Dalam kurikulum yang ada di Program Studi Pendidikan Teknik Elektro S-1

Universitas Pendidikan Indonesia khususnya pada Konsentrasi Teknik Elektronika

Industri, Praktek industri merupakan mata kuliah yang harus ditempuh oleh setiap

mahasiswa yang berfungsi untuk melengkapi persyaratan pada tahap Strata 1 sebanyak

2 SKS. Selain manfaat penulisan di atas, tujuan dilaksanakannya praktek industri ini

antara lain adalah :

1.3.1. Tujuan Umum

a. Terciptanya suatu hubungan yang sinergis, jelas, dan terarah antara

dunia perguruan tinggi dan dunia kerja.

v

b. Membuka wawasan mahasiswa agar dapat mengetahui dan

memahami aplikasi ilmunya di dunia industri umumnya serta mampu

menyerap dan berasosiasi dengan dunia kerja secara utuh.

c. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami system kerja di dunia

industri sekaligus mampu mengadakan pendekatan masalah secara

utuh dan menumbuhkan pola berfikir konstruktif yang lebih

berwawasan bagi mahasiswa.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Mengenal lebih jauh tentang instrumentasi dan komputerisasi industri

yang sesuai dengan bidang yang dipelajari di Program Studi

Pendidikan Teknik Elektro S-1 Universitas Pendidikan Indonesia

khususnya pada Konsentrasi Teknik Elektronika Industri.

b. Menciptakan suatu hubungan kekeluargaan antara pihak Universitas

Pendidikan Indonesia dengan PT. Para Bandung Propertindo – Trans

Studio Bandung.

1.3.3. Bagi Universitas Pendidikan Indonesia

a. Sebagai sarana pengenalan, perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi khususnya di bidang instrumentasi dan komputerisasi

industri dan sebagai pertimbangan dalam penyusunan program di

Universitas Pendidikan Indonesia.

b. Sebagai bahan masukan dan evaluasi program pendidikan di

Universitas Pendidikan Indonesia untuk menghasilkan tenaga

terampil sesuai dengan kebutuhan dalam dunia industri.

1.3.4. Bagi Perusahaan

a. Sebagai langkah yang nyata dari pihak industri dalam mendukung

kemajuan pendidikan di Indonesia

b. Tidak menutup kemungkinan mendapat ide untuk menyempurnakan

sistem yang ada dari mahasiswa

c. Dapat menjalin hubungan baik dengan lembaga pendidikan

khususnya Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas

Pendidikan Indonesia, sehingga semakin dikenal oleh lembaga

vi

pendidikan sebagai pemasok tenaga kerja dan masyarakat sebagai

konsumen.

1.4. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Praktek Industri

Praktik industri ini merupakan salah satu Mata Kuliah Keahlian (MKK) di Jurusan

Pendidikan Teknik Elektro (JPTE), waktu pelaksanaan selama satu bulan, terhitung sejak

tanggal 14 Januari sampai dengan 15 Februari 2013.

Tempat pelaksanaannya adalah di PT. Para Bandung Propertindo – Trans Studio

Bandung. Beralamat di : Jalan Gatot subroto no 289 Bandung.

1.5. Metode Pelaksanaan

Adapun metode pelaksanan praktek industri adalah, sebagai berikut :

1. Studi literatur terhadap referensi yang ada di perusahaan yang

berhubungan dengan tujuan pelaksanaan praktek industri.

2. Menganalisa dan mempelajari objek kerja yang berhubungan dengan

bidang instrumentasi dan komputerisasi industri yang terdapat di

perusahaan. Dengan ini diharapkan dapat menambah wawasan

pengetahuan terhadap objek kerja, serta dapat menunjang semua teori yang

diperoleh selama di perkuliahan.

1.6. Batasan Permasalahan

Batasan masalah yang kita bahas secara detail (Bab IV). Dalam penulisan

Laporan Praktek Industri ini akan dibahas mengenai “OPERATIONAL DAN

MAINTENANCE WAHANA MARVEL SUPER HEROS THE RIDES 4D”.

1.7. Sistematika Penyusunan

Untuk memudahkan pembuatan buku laporan praktek industri ini, maka

laporan ini dibagi dalam beberapa bab, yaitu :

vii

BAB I : Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang, tujuan, waktu dan tempat

pelaksanaan, batasan masalah dan sistematika studi dari praktek

industri.

BAB II : Tinjauan Umum Perusahaan

Berisi tentang tinjauan umum, sejarah, visi dan misi, serta

berbagai sistem keorganisasian industri PT. Para Bandung

Propertindo.

BAB III : Studi Pustaka

Berisi tentang landasan teori untuk menunjang penulis

melakukan penelitian di tempat praktek industri dilaksanakan.

BAB IV : Teori Penunjang dan Pembahasan

Berisi tentang pembahasannya yang berkaitan dengan

“OPERATIONAL DAN MAINTENANCE WAHANA MARVEL

SUPER HEROES THE RIDES 4D”

BAB V : Penutup

Berisi kesimpulan dan saran dari hasil penjelasan pada bab-

bab sebelumnya, agar dapat dikembangkan dan disempurnakan

sehingga menciptakan suatu Laporan Praktek industri yang lebih

baik.

viii

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

TRANS STUDIO BANDUNG adalah Indoor Theme Park kedua di

Indonesia setelah Makassar yang menyajikan 20 wahana menantang dan

mendebarkan. Trans Studio Bandung menyajikan bermacam – macam bentuk

hiburan dengan gaya Broadway yang terkenal, serta pertunjukan show yang

spektakuler.

Terinspirasi kesuksesan TRANS TV & TRANS 7, Trans Studio Bandung

adalah tempat wisata dan rekreasi yang dikemas dari setting atau studio untuk

produksi film dan televisi.

Trans Studio Bandung dengan luas area sekitar 4,2 Hektar terletak di

kawasan terpadu yang menyatukan konsep shoping mall, luxurius hotel,

perbankan, dan theme park, yang merupakan salah satu mega project dari PT.

Para Bandung Propertindo di bawah Trans Corp Company para group.

Trans Studio Bandung menjadi tempat yang tepat bagi anak bangsa untuk

berkarier dan berinspirasi, tidak hanya dibidang entertainment bertaraf

internasional, tetapi juga edutainment.

TRANS STUDIO BANDUNG menyajikan 20 wahana permainan dan

bermacam bentuk hiburan , dari 20 wahana permainan tadi terbagi menjadi 3 zona

dengan tema yang berbeda dan unik seperti :

2.1.1. Zona Studio Central

The Famous Hollywood! Kawasan Hollywood di depan mata anda.

Berjalanlah menyusuri Kawasan ini dan liat siapa artis yang ada di Walk of

Fame? Anda akan dimanjakan oleh arsitektur-arsitektur Hollywood bergaya

60-an. Anda seolah melangkah di pusat negeri hiburan. Temukan juga

Bintang favorit mu seperti Merlyn Monroe, Elvis Presley, Michael Jackson

dan lain - lain.

ix

Gambar 2.1. Zona Studio Central

2.1.2. Zona Lost City

Siapkan diri anda untuk berpetualang! Di kawasan ini anda akan

menempuh perjalanan yang hebat. Selamatkan Kru Trans TV dalam

ekspedisinya, masuki hutan rimba dalam safari track. Semua petualangan

menarik akan menjadi bagian dari penjelajahan anda. Explore the Lost City

Gambar 2.2. Zona Lost City

2.1.3. Zona Magic Corner

Keajaiban bermula dari sini. Sentuhan Magis yang akan

mempesonakan perjalanan anda. Anda akan hanyut dalam sensasi magic

yang ada di zona ini. Suasana magic akan menyihir anda seketika dan

membuat anda begitu yakin terhadap hal magic yang terjadi disini. Satu -

x

satunya tempat penuh keajaiban & petualangan yang menggembirakan dan

menakjubkan.

Gambar 2.3. Zona Magic Corner

2.2. Visi dan Misi Perusaahaan

2.2.1. Visi

To be the best leading company , In theme park industry for family, In

Indonesia and in the world.

2.2.2. Misi

1. Sensational rides & fun

2. Spectacular show

3. Fun edutainment

4. Wow athmosphere

5. Part of TV

6. Best Service, 3 zero’s :

Zero Complaint

Zero Breakdown

Zero Accident

2.3. Struktur Organigram Perusahaan

PT.PARA BANDUNG

PROPERTINDO

xi

2.4. Lokasi Perusahaan

Adapun lokasi perusahaan yang penulis masuki selama PRAKERIN yaitu :

Nama Perusahaan : Trans Studio Bandung

Alamat : Jl. Gatot Subroto 289 Bandung - 40273

No. Tlp/Fax : Telepon : 022 - 9109 9999

Fax : 022 - 9109 9998

Website : www.transstudiobandung.com

2.5. Tata Tertib Perusahaan

Ketentuan-ketentuan kedisiplinan pegawai di lapangan :

1. Memakai seragam yang telah ditentukan

2. Berpakaian Rapi

3. Datang Tepat Waktu.

4. Tidak boleh membawa barang-barang milik perusahaan tanpa seizin

atasan, dan lain sebagainya .

5. Tidak boleh membocorkan data rahasia prusahaan

2.6. Keselamatan Kerja

1. Menggunakan safety belt (sabuk keselamatan).

2. Menggunakan sarung tangan.

THEME PARK

TRANS HOTEL &

IBIS HOTEL

TRANS STUDIO

MALL

TRANS STUDIO

BANDUNG

SHOPPING MALL HOTEL

xii

3. Menggunakan masker

4. Menggunakan kaca mata

5. Selalu Memperhatikan Situasi dan kondisi saat bekerja

xiii

BAB III

STUDI PUSTAKA

3.1. Programmable Logic Controllers (PLC)

3.1.1. Pengertian

Programmable Logic Controller adalah sistem elektronik yang

beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri,

dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk

penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan

fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan

operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O

dijital maupun analog. Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai

berikut :

1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk

menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah

fungsi atau kegunaannya.

2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik

dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan,

mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.

3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur

proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.

PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial

dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat

dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di

bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa

pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang

telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang

digunakan sudah dimasukkan. Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada

dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan

meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1 menunjukkan bahwa keadaan

yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak

xiv

terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki

output banyak.

3.1.2. Prinsip Kerja PLC

Prinsip kerja PLC secara singkat dapat ditunjukkan seperti pada gambar

berikut:

Gambar 3.1. Diagram Blok Prinsip Kerja PLC

PLC dapat menerima data berupa sinyal analog dan digital dari

komponen input device. Sinyal dari komponen input device dapat berupa saklar-

saklar, tombol-tombol tekan, peralatan pengindera dan peralatan sejenisnya.

PLC juga dapat menerima sinyal analog dari komponen input device yang

berupa potensiometer, putaran motordan peralatan sejenisnya. Sinyal analog ini

oleh modul masukan dirubah menjadi sinyal digital.

Central Processing Unit (CPU) mengolah sinyal digital yang masuk

sesuai dengan program yang telah dimasukkan.Selanjutnya CPU mengambil

keputusan-keputusan yang berupa sinyal dengan logika High (1) dan Low (0).

Sinyal keluaran ini dapat langsung dihubungkan ke peralatan yang akan

dikontrol atau dengan bantuan kontaktor atau relay untuk mengaktifkan

peralatan yang akan dikontrol. Sistem PLC terdiri dari lima bagian pokok, yaitu:

1. Central processing unit (CPU). Bagian ini merupakan otak atau jantung

PLC, karena bagian ini merupakan bagian yang melakukan

operasi/pemrosesan program yang tersimpan dalam PLC. Disamping itu

CPU juga melakukan pengawasan atas semua operasional kerja PLC,

xv

transfer informasi melalui internal bus antara PLC, memory dan unit I/O.

Bagian CPU ini antara lain adalah :

a. Power Supply, power supply mengubah suplai masukan listrik menjadi

suplai listrik yang sesuai dengan CPU dan seluruh komputer.

b. Alterable Memory, terdiri dari banyak bagian, intinya bagian ini berupa

chip yang isinya di letakkan pada chip RAM (Random Access

Memory), tetapi isinya dapat diubah dan dihapus oleh pengguna /

pemrogram. Bila tidak ada supplai listrik ke CPU maka isinya akan

hilang, oleh sebab itu bagian ini disebut bersifat volatile, tetapi ada

juga bagian yang tidak bersifat volatile.

c. Fixed Memory, berisi program yang sudah diset oleh pembuat PLC,

dibuat dalam bentuk chip khusus yang dinamakan ROM (Read Only

Memory), dan tidak dapat diubah atau dihapus selama operasi CPU,

karena itu bagian ini sering dinamakan memori non-volatile yang tidak

akan terhapus isinya walaupun tidak ada listrik yang masuk ke dalam

CPU. Selain itu dapat juga ditambahkan modul EEPROM atau

Electrically Erasable Programmable Read Only Memory yang ditujukan

untuk back up program utama RAM prosesor sehingga prosesor dapat

diprogram untuk meload program EEPROM ke RAM jika program di

RAM hilang atau rusak.

d. Processor, adalah bagian yang mengontrol supaya informasi tetap jalan

dari bagian yang satu ke bagian yang lain, bagian ini berisi rangkaian

clock, sehingga masing-masing transfer informasi ke tempat lain tepat

sampai pada waktunya.

e. Battery Backup, umumnya CPU memiliki bagian ini. Bagian ini

berfungsi menjaga agar tidak ada kehilangan program yang telah

dimasukkan ke dalam RAM PLC jika catu daya ke PLC tiba-tiba

terputus.

2. Programmer / monitor (PM). Pemrograman dilakukan melalui keyboard

sehingga alat ini dinamakan Programmer. Dengan adanya Monitor maka

dapat dilihat apa yang diketik atau proses yang sedang dijalankan oleh PLC.

Bentuk PM ini ada yang besar seperti PC, ada juga yang berukuran kecil

xvi

yaitu hand-eld programmer dengan jendela tampilan yang kecil, dan ada

juga yang berbentuk laptop. PM dihubungkan dengan CPU melalui kabel.

Setelah CPU selesai diprogram maka PM tidak dipergunakan lagi untuk

operasi proses PLC, sehingga bagian ini hanya dibutuhkan satu buah untuk

banyak CPU.

3. Modul input / output (I/O).Input merupakan bagian yang menerima sinyal

elektrik dari sensor atau komponen lain dan sinyal itu dialirkan ke PLC

untuk diproses. Ada banyak jenis modul input yang dapat dipilih dan

jenisnya tergantung dari input yang akan digunakan. Jika input adalah limit

switches dan pushbutton dapat dipilih kartu input DC. Modul input analog

adalah kartu input khusus yang menggunakan ADC (Analog to Digital

Conversion) dimana kartu ini digunakan untuk input yang berupa variable

seperti temperatur, kecepatan, tekanan dan posisi. Pada umumnya ada 8-32

input point setiap modul inputnya. Setiap point akan ditandai sebagai alamat

yang unik oleh prosesor.Output adalah bagian PLC yang menyalurkan sinyal

elektrik hasil pemrosesan PLC ke peralatan output. Besaran informasi /

sinyal elektrik itu dinyatakan dengan tegangan listrik antara 5 – 15 volt DC

dengan informasi diluar sistem tegangan yang bervariasi antara 24 – 240

volt DC mapun AC. Kartu output biasanya mempunyai 6-32 output point

dalam sebuah single module. Kartu output analog adalah tipe khusus dari

modul output yang menggunakan DAC (Digital to Analog Conversion).

Modul output analog dapat mengambil nilai dalam 12 bit dan mengubahnya

ke dalam signal analog. Biasanya signal ini 0-10 volts DC atau 4-20 mA.

Signal Analog biasanya digunakan pada peralatan seperti motor yang

mengoperasikan katup dan pneumatic position control devices.Bila

dibutuhkan, suatu sistem elektronik dapat ditambahkan untuk

menghubungkan modul ini ke tempat yang jauh. Proses operasi sebenarnya

di bawah kendali PLC mungkin saja jaraknya jauh, dapat saja ribuan meter.

4. The Program Recorder / Player. Alat ini digunakan untuk menyimpan

program dalam CPU. Pada PLC yang lama digunakan tape, sistem floopy

disk. Sekarang ini PLC semakin berkembang dengan adanya hard disk yang

digunakan untuk pemrograman dan perekaman. Program yang telah direkam

xvii

ini nantinya akan direkam kembali ke dalam CPU apabila program aslinya

hilang atau mengalami kesalahan. Untuk operasi yang besar, kemungkinan

lain adalah menghubungkan CPU dengan komputer utama (master

computer) yang biasanya digunakan pada pabrik besar atau proses yang

mengkoodinasi banyak Sistem PLC .

3.1.3. Konsep Perancangan Sistem Kendali dengan PLC

Dalam merancang suatu sistem kendali dibutuhkan pendekatan-

pendekatan sistematis dengan prosedure sebagai berikut :

1. Rancangan Sistem Kendali

Dalam tahapan ini si perancang harus menentukan terlebih dahulu sistem

apa yang akan dikendalikan dan proses bagaimana yang akan ditempuh.

Sistem yang dikendalikan dapat berupa peralatan mesin ataupun proses yang

terintegrasi yang sering secara umum disebut dengan controlled system.

2. Penentuan I/O

Pada tahap ini semua piranti masukan dan keluaran eksternal yang akan

dihubungkan PLC harus ditentukan. Piranti masukan dapat berupa saklar,

sensor, valve dan lain-lain sedangkan piranti keluaran dapat berupa solenoid

katup elektromagnetik dan lain-lain.

3. Perancangan Program (Program Design)

Setelah ditentukan input dan output maka dilanjutkan dengan proses

merancang program dalam bentuk ladder diagram dengan mengikuti aturan

dan urutan operasi sistem kendali.

4. Pemrograman (Programming)

5. Menjalankan Sistem (Run The System)

Pada tahapan ini perlu dideteksi adanya kesalahan-kesalahan satu persatu

(debug), dan menguji secara cermat sampai kita memastikan bahwa sistem

aman untuk dijalankan.

1.2. Panel Listrik

1.2.1. Pengertian

xviii

Panel listrik merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran

listrik. Pintu panel adalah daun pintu yang terdiri dari beberapa keping papan

kayu solid dirangkai oleh rangkaian. Panel kontrol listrik adalah peralatan

yang berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan beban listrik di bengkel

listrik atau industri yang mengunakan motor listrik sebagai penggeraknya.

1.2.2. Bagian –bagian Panel Listrik

1. MCB (Miniature Sircuit Breaker) dan MCCB ( Moulded Case Circuit

Breaker)

MCB atau pemutus tenaga berfungsi untuk memutuskan suatu rangkaian

apabila ada arus yamg mengalir dalam rangkaian atau beban listrik yang

melebihi kemampuan.

Gambar 3.2. MCB (Miniature Sircuit Breaker)

MCB bekerja dengan cara pemutusan hubungan yang disebabkan oleh

aliran listrik lebih dengan menggunakan electromagnet/bimetal. cara kerja dari

MCB ini adalah memanfaatkan pemuaian dari bimetal yang panas akibat arus

yang mengalir untuk memutuskan arus listrik. Kapasitas MCB menggunakan

satuan Ampere (A), Kapasitas MCB mulai dari 1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 16A,

20A, 25A, 32A dll. MCB yang digunakan harus memiliki logo SNI pada MCB

tersebut

MCB memiliki rating arus kurang dari 100A sedangkan MCCB dengan

rating arus 10A sampai 2000A. Fungsi MCCB adalah sebagai pemutus sirkit

pada tegangan menengah. Jika dilihat dari segi pengaman, maka MCCB dapat

berfungsi sebagai pengaman gangguan arus hubung singkat dan arus beban

lebih. Pada jenis tertentu pengaman ini, mempunyai kemampuan pemutusan

yang dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan.

xix

2. Kontaktor

Kontaktor adalah peralatan listrik yang bekerja berdasarkan prinsip

induksi elektromagnetik. Pada kontaktor terdapat sebuah belitan yang mana bila

dialiri arus listrik akan timbul medan magnet pada inti besinya, yang akan

membuat kontaknya tertarik oleh gaya magnet yang timbul tadi. Kontak Bantu

NO ( Normally Open) akan menutup dan kontak Bantu NC ( Normally Close)

akan membuka. Kontak pada kontaktor terdiri dari kontak utama dan kontak

Bantu. Kontak utama digunakan untuk rangkaian daya sedangkan kontak Bantu

digunakan untuk rangkaiankontrol. Didalam suatu kontaktor elektromagnetik

terdapat kumparan utama yang terdapat pada inti besi. Kumparan hubung

singkat berfungsi sebagai peredam getaran saat kedua inti besi saling melekat.

Apabila kumparan utama dialiri arus, maka akan timbul medan magnet pada inti

besi yang akan menarik inti besi dari kumparan hubung singkat yang dikopel

dengan kontak utama dan kontak Bantu dari kontaktor tersebut. Hal ini akan

mengakibatkan kontak utama dan kontak bantunya akan bergerak dari posisi

normal dimana kontak NO akan tertutup sedangkan NC akan terbuka. Selama

kumparan utama kontaktor tersebut masih dialiri arus, maka kontak-kontaknya

akan tetap pada posisi operasinya.

Apabila pada kumparan kontaktor diberi tegangan yang terlalu tinggi

maka akan menyebabkan berkurangnya umur atau merusak kumparan kontaktor

tersebut. Tetapi jika tegangan yang diberikan terlalu rendah maka akan

menimbulkan tekanan antara kontak-kontak dari kontaktor menjadi berkurang.

Hal ini menimbulkan bunga api pada permukaannya serta dapat merusak

kontak-kontaknya. Besarnya toleransi tegangan untuk kumparan kontaktor

adalah berkisar 85% - 110% dari tegangan kerja kontaktor.

Kontak-kontak pada kontaktor ini dibagi atas dua bagian yaitu

k o n t a k u t a m a d a n k o n t a k B a n t u . T e r m i n a l 1 , 3 , 5

d i h u b u n g k a n k e suplai (terminal masukan), terminal nomor 2, 4

dan 6 dihubungkan kerangkaian utama atau beban (terminal keluar).

Untuk kontak Bantuyang menutup saat beroperasi atau normally close

(NC) dan kontakBantu yang akan membuka saat beroperasi atau normally

xx

open (NO) a d a l a h k o n t a k B a n t u n o m o r 1 3 - 1 4 , 4 3 - 4 4 , d a n 2 1 -

2 2 s e r t a 4 1 - 4 2 . t e r m i n a l A 1 d a n A 2 a d a l a h

coil ( k u m p a r a n ) ya n g d i h u b u n g k a n k e suplai yang merupakan

kumparan magnet. Beban yang dihubungkanke kontak NO akan beroperasi bila

kontaktor bekerja dan beban yang d i h u b u n g k a n k e k o n t a k N C

a k a n b e r o p e r a s i b i l a k o n t a k t o r t i d a k bekerja.

Gambar 3.3. Simbol Kontaktor

Gambar 3.4. Bentuk Fisik Kontaktor

3. Relay

Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang

digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan

lilitan kawat pada batang besi(solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus

listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid

sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet

akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali

terbuka.Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan yang

besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220 V) dengan memakai

xxi

arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC). Berikut adalah

Jenis – jenis relay :

a. Relay Arus Lebih (Over Current Relay)

Adalah suatu rangkaian peralatan relay pengaman yang memberikan respon

terhadap kenaikan arus yang melebihi harga arus yang telah ditentukan pada

rangkaian yang diamankan.

b. Relay Tegangan Kurang (Under Voltage relay)

Adalah relay yang bekerja dengan menggunakan tegangan sebagai besaran

ukur. Relay akan bekerja jika mendeteksi adanya penurunan tegangan

melampaui batas yang telah ditetapkan..Untuk waktu yang relatif lama

tegangan turun adalah lebih kecil dari 5% dari tegangan nominal dan dalam

jangka waktu jam . Beberapa peralatan yang beroperasi dengan tegangan di

bawah 10 % akan mengalami penurunan efisiensi.

c. Relay jarak (Distance Relay)

Adalah relay yang bekerja dengan mengukur tegangan pada titik relay dan

arus gangguan yang terlihat dari relay, dengan membagi besaran tegangan

dan arus, maka impedansi sampai titik terjadinya gangguan dapat di

tentukan.

d. Relay Arah (Directional Relay)

Adalah relay pengaman yang bekerja karena adanya besaran arus dan

tegangan yang dapat membedakan arah arus gangguan ke depan atau arah

arus ke belakang. Relay ini merupakan pengaman cadangan dan bila bekerja

akan mengerjakan perintah trip.

e. Relay Hubung Tanah (GFR)

Relay hubung tanah berfungsi untuk mengamankan peralatan listrik akibat

adanya gangguan hubung singkat fasa ke tanah.

f. Relay Arus Hubung Tanah Terbatas (REF)

Adalah relay yang bekerja mengamankan transformator bila ada gangguan

satu fasa ketanah di dekat titik netral transformator yang tidak dirasakan

oleh rele differensial.

g. Rele Diferensial (Differential Relay)

xxii

Adalah rele yang bekerja berdasarkan Hukum Kirchof, dimana arus yang

masuk pada suatu titik sama dengan arus yang keluar dari titik tersebut.

Yang dimaksud titik pada proteksi diferensial ialah daerah pengamanan,

dalam hal ini dibatasi oleh 2 buah trafo arus.

4. Fuse

Di dalam rangkaian elektronik atau rangkaian listrik, sekering (fuse)

berfungsi sebagai pengaman, yaitu ketika terjadi kelebihan arus listrik. Cara

kerja fuse adalah jika dalam sebuah sistem rangkaian elektonik atau rangkaain

listrik terjadi arus lebih maka sekering (fuse) akan putus sehingga arus listrik

tidak lagi mengalir dalam sistem tersebut untuk mengamankan komponen

elektronika lain. Kelebihan arus tersebut dapat disebabkan karena adanya

hubung singkat atau karena kelebihan beban output. Banyak terjadi kebakaran

karena hubung singkat akibat sekering tidak berfungsi, rusak, atau bahkan

karena tidak dipasang sama sekali.

Satuan fuse adalah mA (mili Ampere) dan A (Ampere). Fuse dengan

nilai limit 500 mA akan putus ketika dialiri arus lebih dari 500 mA, demikian

juga jika fuse 15 A akan putus jika dialiri arus lebih dari 15 A. Jika sebuah fuse

tidak putus ketika dialiri arus lebih dari nilai yang tercantum (I Output > I Fuse

Limit), fuse tersebut harus segera diganti karena kemungkinan rusak dan dapat

membahayakan. Berikut jenis – jenis dari sekering atau fuse :

a. Fuse tipe ulir

Gambar 3.5. a). fuse Diazed dan b). fuse neozed

b. Tipe Pisau

xxiii

Sekering jenis ini sering disebut pula HRC fuse (High Rupturing Capacity

fuse). Sekering tipe ini merupakan jenis sekering dengan kapasitas

pemutusan tinggi.

Gambar 3.6. Fuse tipe pisau

c. Tipe Tabung

Pengaman lebur dengan kapasitas pemutusan yang variatif mulai kapasitas

pemutusan yang rendah hingga tinggi dan dapat dijumpai dalam rating

tegangan extra rendah, tegangan rendah, menengah ataupun tegangan

tinggi.

Gambar 3.7. Fuse Tipe Tabung

5. Transformator

Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan

mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik

yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi

elektromagnetik (Dasar Tenaga Listrik: 15, 1991, Jakarta, Zuhal).

Transformator tenaga merupakan salah satu jenis mesin listrik yang

dapat mengubah tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah atau sebaliknya.

Trafo ini biasa digunakan pada pemakaian daya baik transmisi maupun

distribusi tenaga listrik (Jurnal Ilmiah: 2012, Semarang, Iryanto, I). Prinsip

kerja suatu transformator sesuai dengan hukum induksi faraday dan hukum

lorentz dalam menyalurkan daya, dimana arus bolak balik yang mengalir

xxiv

mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnet.

Apabila magnet tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung

belitan tersebut akan terjadi beda potensial (tegangan).

Dalam bentuk sederhana, transformator terdiri dari dua buah kumparan

yang terpisah tetapi dihubungkan oleh suatu alur induksi. Jika salah satu

kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, maka di dalam

inti besi akan timbul fluks magnet dan dihubungkan dengan kumparan lain. Hal

ini menimbulkan ggl (gaya gerak listrik) induksi.

Gambar 3.8. Rangkaian transformator

Berdasarkan hukum Faraday, perubahan fluks terhubung yang sinusoid

ini akan menghasilkan tegangan induksi (e), maka didapatkan persamaan :

Dimana :

e = emf sesaat (instantaneous emf)

Φ = Fluks terhubung (linked flux)

E1 = Tegangan sisi Primer

E2 = Tegangan sisi Sekunder

N1 = Jumlah lilitan sisi Primer

N2 = Jumlah lilitan sisi Sekunder

6. Power Supplay

Fungsi power supply dlm perangkat elekronika sangatlah penting, sebab

komponen ini yang akan membagi tegangan bagi seluruh komponen lainnya

dalam suatu perangkat elektronika. Power supply fungsi nya sebagai pengubah

arus dr tegangan AC jd arus DC.

7. Timer

xxv

TDR (Time Delay Relay) sering disebut juga relay timer atau relay

penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor terutama instalasi

yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis. Fungsi dari peralatan

kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan yang dikendalikannya.

Timer ini dimaksudkan untuk mengatur waktu hidup atau mati dari kontaktor

dalam delay waktu tertentu.

3.3. Conveyor

3.3.1. Pengertian

Conveyor adalah jenis alat pengangkut yang berfungsi untuk

mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat. Pemilihan alat

transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain tergantung

pada:

1. Kapasitas material yang ditangani

2. Jarak Pemindahan material

3. Arah pengangkutan : horizontal, vertikal dan inklinasi

4. Ukuran (size), bentuk (shape), dan sifat dari material (properties)

3.3.2. Belt conveyor

Belt conveyor pada dasarnya merupakan peralatan yang cukup

sederhana. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan

benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari

berbagai jenis bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang

tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut

bahan - bahan yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan

terhadap panas. Dari segi pengoperasiannya Belt conveyor berfungsi sebagai

sarana transportasi material yang paling efisien dibandingkan dengan alat berat

atau alat angkut yang lainnya. Belt conveyor dapat digunakan juga untuk

mengangkut material baik yang berupa unit load atau bulk material secara

mendatar ataupun miring, yang dimaksud dengan unit load adalah benda yang

xxvi

biasanya dapat dihitung jumlahnya satu persatu. misalnya balok kantong dan

lain sebagainya. Sedangkan bulk material adalah material yang berupa butir -

butir bubuk atau serbuk misalnya : pasir, semen dan batu bara

Gambar 3.9. Komponen – komponen Belt conveyor

Keuntungan dari penggunaan belt conveyor adalah:

1. Menurunkan biaya produksi pada saat memindahkan material

2. Memberikan pemindahan yang terus menerus dalam jumlah yang tetap sesuai

dengan keinginan

3. Membutuhkan sedikit ruang

4. Menurunkan tingkat kecelakaan saat pekerja memindahkan material

5. Menurunkan polusi udara

3.3.3. Komponen-komponen Belt conveyor

1. Belt

Kekuatan belt conveyor bukan dilihat berdasarkan ketebalannya,

melainkan pada jumlah lapisan penguat (ply ) dan tegangan tarik per ply

(Tensile Strenght). Ditinjau dari struktur lapisan penguatnya, belt conveyor

dibagi dalam dua jenis, yaitu:

a) Belt dengan penguat jenis fabric adalah belt dengan lapisan penguat (ply)

yang terbuat dariserat tekstil (serat buatan). Lapisan penguat tersebut

biasanya disebut Carcass. Carcass terbagi dalam beberapa jenis, antara

lain :

Nylon atau Polymide (NN)

xxvii

Polyester, serat sintetis terilene, trevira dan diolen

Cotton

Vinylon fabric (VN)

Polyvinil (KN)

Aramide fiber

b) Steel cord adalah belt yang lapisan penguatnya terbuat dara serat baja

yang galvanizing. Tujuan galvanizing adalah untuk mencegah terjadinya

karat pada kawat akibat adanya rembesan air atau udara. Steel cord belt

biasanya digunakan pada conveyor yang membawa beban berat. Pada belt

jenis steel cord ini tidak terdapat lapisan penguat (ply), yang ada hanya

batangan kawat sling yang dirajut sedemikian rupa sehingga membentuk

suatu anyaman kawat baja. Berikut dapat dilihat konstruksi dari steel cord

belt pada gambar berikut di bawah ini.

Gambar 3.10. Struktur steel cord belt

2. Belt Cleaner

Belt Cleaner ini berfungsi sebagai pembersih Belt agar tidak ada

material yang melekat pada Belt balik yang disebut sebagai Carry Back. Dari

Segi Jenis dan fungsi nya Belt Cleaner terbagi menjadi :

a) Primary Cleaner

b) Secondary Cleaner

c) Tertiery Cleaner

d) V Plough

xxviii

e) Diagonal Plough.

Belt cleaner ini biasanya dipasang di area Head Pulley, Tail Pulley dan

Take up Pulley. Peranan Belt Cleaner sangat penting dimana fungsinya

sebagai pembersih akan memastikan bahwa Conveyor akan tetap bersih. Dan

dengan begitu pula berarti Conveyor akan memiliki kesempatan untuk

berumur lebih lama dengan sesedikit mungkin downtime akibat kerusakan

dini dari bagian-bagian pendukungnya. Tanpa adanya Belt Cleaner pada

conveyor akan timbul permasalahan lain dan beberapa biaya yang suka-tidak

suka harus dikeluarkan. Diantaranya :

Biaya kehilangan material karena tidak semua material yang berjatuhan

bisa dikembalikan ke conveyor.

Biaya pembersihan yang rutin.

Biaya kerusakan dini return roller karena efek abrasi dari carryback.

Biaya kerusakan belt akibat mistracking karena penebalan material di

return roller.

Terdapat potensi kecelakaan kerja karena area kerja tertutup material

carryback yang menumpuk.

Operator/teknisi maintenance sulit untuk monitoring kondisi conveyor

karena akses tertutup dan turun semangat petugas kebersihan karena

permasalahan carryback akan terjadi lagi.

Dan masih banyak masalah lain yang bersumber dari masalah di atas

3. Idler

Idler berguna untuk menahan atau menyangga belt. Menurut letak dan

fungsinya maka idler dapat dibagi menjadi :

a) Idler atas (Carry Idler) Merupakan roller pembawa karena terletak

dibawah belt yang membawa muatan. Berfungsi sebagai penumpu belt

dan sebagai landasan luncur yang dipasang dengan jarak tertentu agar belt

tidak meluncur ke bawah.

b) Idler penahan (Impact Idler) yaitu idler yang ditempatkan ditempat

pemuatan.

xxix

c) Idler penengah (Tracking Idler) yaitu yang dipakai untuk menjajaki agar

belt tidak bergeser dari jalur yang seharusnya.

d) Idler bawah (Return Idler) Merupakan roller balik atau roller penunjang

belt pada daerah yang tidak bermuatan yang dipasang pada bagian bawah

frame.

Komponen roller (Idler) sendiri adalah terdiri dari pipa, rumah bearing,

seal, poros, snapring, C-ring, dan bantalan. Susunan komponen tersebut

seperti Gambar di bawah ini.

Gambar 3.11. Bagian – bagian dari Idler

Gambar 3.12. Bentuk fisik Idler

4. Pull Wire Switch

xxx

Pull Cord/Pull Wire Switch sebenarnya adalah sebuah emergency stop.

Hanya saja jika emergency stop button kita mengaktifkannya dengan cara

menekannya, maka ini adalah sebuah emergency stop dengan cara

mengaktifkannya adalah menarik kabel/wire pemicunya. Wire ini terpasang

sepanjang conveyor. Panjang dari wire ini bervariasi. Selain kabel, Safety

Device ini memiliki bagian-bagian lainnya.

Gambar 3.13. Pull Wire Switch

5. Gear box

Dalam beberapa unit mesin memiliki sistem pemindah tenaga

yaitu gearbox yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga atau daya mesin ke

salah satu bagian mesin lainnya, sehingga unit tersebut dapat bergerak

menghasilkan sebuah pergerakan baik putaran maupun pergeseran.

Gearbox merupakan suatu alat khusus yang diperlukan untuk menyesuaikan

daya atau torsi (momen/daya) dari motor yang berputar, dan gearbox juga

adalah alat pengubah daya dari motor yang berputar menjadi tenaga yang

lebih besar.

Gearbox atau transmisi adalah salah satu komponen utama motor yang

disebut sebagai sistem pemindah tenaga, transmisi berfungsi untuk

memindahkan dan mengubah tenaga dari motor yang berputar, yang

digunakan untuk memutar spindel mesin maupun melakukan gerakan feeding.

Transmisi juga berfungsi untuk mengatur kecepatan gerak dan torsi serta

berbalik putaran, sehingga dapat bergerak maju dan mundur. Transmisi

manual atau lebih dikenal dengan sebutan gearbox, mempunyai beberapa

fungsi antara lain :

Merubah momen puntir yang akan diteruskan ke spindel mesin.

xxxi

Menyediakan rasio gigi yang sesuai dengan beban mesin.

Menghasilkan putaran mesin tanpa selip

Prinsip Kerja Gearbox adalah putaran dari motor diteruskan ke input

shaft (poros input) melalui hubungan antara clutch/ kopling, kemudian putaran

diteruskan ke main shaft (poros utama), torsi/ momen yang ada

di mainshaft diteruskan ke spindel mesin, karena adanya perbedaan rasio dan

bentuk dari gigi-gigi tersebut sehingga rpm atau putaran spindel yang di

keluarkan berbeda, tergantung dari rpm yang di inginkan. Berikut penjelasan

beberapa part yang terdapat dalam gearbox.

3.4. Maintenance atau Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah suatu konsepsi dari semua aktivitas yang diperlukan

untuk menjaga atau mempertahankan kualitas peralatan agar tetap dapat berfungsi

dengan baik seperti kondisi awal. Dibentuknya bagian pemeliharaan dalam suatu

perusahaan industri dengan tujuan agar mesin-mesin produksi, bangunan maupun

perlatan pendukung industri lainnya selalu dalam keadaan siap pakai secara

optimal. Bagian pemeliharaan merupakan satu kesatuan dengan bagian-bagian

lainnya dalam menjalankan fungsinya masing-masing. Untuk dapat memelihara

peralatan dengan baik dan benar maka prinsip kerja dari peralatan yang

bersangkutan harus dapat dikuasai dengan baik pula.

Dalam penerapannya, pemeliharaan memerlukan teknik-teknik yang

merupakan penerapan dari ilmu pengetahuan dan prinsip-prinsip dasar

pemeliharaan yang bertujuan untuk menjaga kondisi suatu peralatan produksi

dalam kondisi siap pakai.

Kepentingan terhadap Maintenance

Pada langkah awal kegiatan perencanaan pembangunan sebuah industri

disamping perencanaan yang detail juga diperlukan sistem pemeliharaan peralatan

industri yang ada guna mempertahankan dan meningkatkan keberadaan fungsi

dan kerja dari perlatan tersebut. Pemeliharaan yang dikenal di dunia industri

xxxii

dengan istilah maintenance selanjutnya dijadikan bagian dari sistem produksi

untuk mendukung tercapainya produktifitas yang maksimal.

Beberapa orang yang berkepentingan dengan masalah pemeliharaan antara lain,

penanam modal, manager dan karyawan perusahaan yang bersangkutan

juga masyarakat dan pemerintah.

Ditinjau dari kepentingan penanam modal, maintenance menjadi penting karena

1. Dapat melindungi modal yang ditanam dalam perusahaan baik yang

berupa bangunan gedung maupun peralatan produksi.

2. Dapat menjamin penggunaan sarana perusahaan secara optimal dan

berumur panjang.

3. Dapat menjamin kembalinya modal dan keuntungan.

4. Dapat menjamin kelangsungan jalannya perusahaan.

5. Dapat mengetahui dan mengendalikan biaya maintenance sehingga dapat

membantu menentukan anggaran biaya dimasa mendatang serta

kebijakankebijakan lain yang akan diambil.

Para Manager berkepentingan untuk mengembangkan sistem maintenance ini

dengan harapan dapat membantu :

1. Melindungi bangunan dan instalasi pabrik terhadap kerusakan.

2. Meningkatkan daya guna serta mengurangi waktu stop peralatan poduksi.

3. Mengendalikan dan mengarahkan tenaga karyawan.

4. Meningkatkan efisiesi bagian maintenance secara ekonomis.

5. Mencegah pemborosan perkakas suku cadang dan material.

6. Memperbaiki komunitas Teknik.

Ditinjau dari segi kepentingan karyawan perusahaan pengembangan masalah

maintenance diharapkan dapat :

1. Menjamin kelangsungan hidup karyawan yang memadai dalam jangka

waktu panjang, dimana akan menumbuhkan rasa memiliki (sense of

xxxiii

belonging) sehingga peralatan/sarana yang dapat menjamin kelangsungan

hidupnya akan dijaga dan dipelihara dengan baik.

2. Menjamin keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.

3. Menumbuhkan rasa bangga bila bekerja pada perusahaan yang sangat

terpelihara keadaannya.

Dari segi kepentingan masyarakat, diharapkan pengembangan maintenance dapat:

1. Menjamin kontinuitas tersedianya produk yang bersangkutan di

masyarakat luas.

2. Menjamin kualitas produk dalam arti yang luas.

3. Menjaga fluktuasi harga.

Ditinjau dari kepentingan pemerintah maintenance diharapkan dapat :

1. Membantu menjamin kebutuhan masyarakat.

2. Membantu menjamin peningkatan devisa negara.

3. Mampu bersaing dengan produk luar negeri.

Atas dasar kepentingan itulah maka maintenance perlu dikembangkan dan

diaplikasikan sesuai dengan bentuk dan sifat perusahaan yang berkepentingan

secara maksimal.

xxxiv

BAB IV

HASIL PENGAMATAN OBJEK DI LAPANGAN

4.1. Dimensi Keseluruhan Ride

Gambar 4.1. Wahana Marvel The Rides Super Hero 4D

4.2. Gambaran umum Ride

Marvel The Rides Super Hero 4D adalah wahana studio film 4 Dimensi

dimana para pengunjung tidak hanya menonton tapi dapat merasakan sensasi

nyata dalam film tersebut. Wahana ini menjadi salah satu wahana yang cangih di

Trans Studio Bandung karena menggabungkan bermacam macam teknologi untuk

menciptakan efek nyata seperti saat film dijalankan.

xxxv

Gambar 4.2. Keadaan wahana di dalam studio

Wahana Marvel The Rides Super Hero menggabungkan film dan efek

dimana efek tersebut adalah :

1. Pergerakan Kursi

Digerakan oleh sistem hydraulic menggunakan Cylinder sebagai

pergerakan kursi ke arah kanan, kiri, belakang, dan depan. Dalam efek ini

di gunakan sebanyak 6 buah cylinder untuk mendapatkan lebih banyak

arah dan gaya pada pergerakannya tersebut.

Type cylinder yang digunakan :

Westcoast Cylinder. Inc.

Model : T1LH15C12C2D4H20Y4-2051

S/N # : W01104551

Gambar 4.3. Cylinder Hydraulic yang di gunakan pada efek pergerakan

kursi

xxxvi

2. Bubble

Efek bubble ditimbulkan saat ada adegan film mengenai bubble tersebut.

Cara kerjanya ada jaring bulat yang berbutar kemudian ditiupkan oleh

blower sehingga bubble tersebut dapat menyebar ke seluruh ruangan. Type

yang di gunakan pada mesin bubble:

Bubble / CITC

Part no. 100188

Serial no. 18812015

Description. Bubble Max

Volt 120, Amp 5, Hz 50/60

Gambar 4.4. Mesin Efek Bubble

3. Wind

Efek angin di timbulkan dari blower yang bertiup dari atas kursi. Efek ini

dibuat menggunakan 4 buah blower agar angin lebih terasa di seluruh

ruangan. Tipe blower yang digunakan :

Blower Jem AF-2

xxxvii

Gambar 4.5. 4 Buah Blower dipasang di atas Kursi Rides

4. Tickle

Efek tickle untuk menggelitik dipasang di bawah kursi diantara kaki

penonton. Efek ini di buat dengan cara memasang selang kemudian selang

tersebut disemprotkan angin berkekuatan besar sehingga selang tersebut

bergerak kekanan dan kekiri dengan cepat membuat efek menggelikan

pada kaki.

Gambar 4.6. Efek Tickle

xxxviii

5. Aroma

Efek aroma adalah efek wewangian yang timbul dengan menyemprotkan

parfume kemudian ditiupkan oleh blower sehingga dapat menyebar ke

seluruh ruangan. Ada 3 buah mesin aroma yang di gunakan dalam studio

ini. Tipe mesin aroma tersebut adalah :

DMX

Replacement fuse 2 Amps

220-240V / 50Hz / 150 W

Gambar 4.7. Mesin Efek Aroma

6. Water

Efek air keluar dari sela-sela kursi disemprotkan ke arah penonton. Air

yang di gunakan adalah air bersih yang sudah melakukan uji filterisasi

terlebih dahulu sehingga aman meskipun terkena mata.

7. Smoke

Efek smoke adalah efek asap yang menyemburkan partikel cair kemudian

dipanaskan mejadi gas. Efek asap ini pun aman karena bahan yang di

gunakan tidak berbahaya. Tipe mesin smoke yang di gunakan adalah :

Shinyouku

Tipe DMX -512-42507, 1600 Watt – 220 V

xxxix

Gambar 4.8. Mesin Smoke

Berbagai macam efek tersebut dapat di kontrol secara otomatis ataupun manual.

Satu-persatu maupun secara berbarengan karena jika salah satu efek tidak

bergerak maka fungsi dari studio 4D dimana untuk menciptakan suatu fantasi

yang nyata tidak akan terwujud sehingga keseluruhan efek harus bekerja dengan

tepat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sehingga dapat pas dengan

adegan film yang ada.

Gambar 4.9. Push Button Manual Efek

Wahana Marvel The Rides Super Hero 4D menjadi sebuah wahana fantasy

visual yang menggabungkan film dengan efek. Berbagai macam alat – alat

xl

teknologi yang canggih di satukan dalam studio ini. Seperti salah satu pergerakan

kursi menggunakn sistem hydraulic cylinder bukan menggunakan robot untuk

menghasilkan gerak yang lebih halus dan bertekanan besar. Program efek pun di

buat sesuai timing untuk menyesuaikan dengan film tersebut.

Selain dengan adanya efek, wahana ini tidak akan dapat berjalan jika tidak

ada sebuah film. Film yang di tampilkan berasal dari 4 buah projector yang di

pancarkan pada layar berukuran sekitar 20 – 30 M. Projector 4D menggunakan

sebuah Projector khusus film. Di dalam wahana ini ada 4 buah projector karena

dengan menggunakan 4 buah projector tersebut hasil gambar yang ditimbulkan

lebih kontras serta efek layar 3D lebih terlihat nyata.

Gambar 4.10. 4 Buah Projector

xli

Gambar 4.11. Name Plat Jenis Projector yang di gunakan di 4D

Dengan sinkronisasi antara efek dan film yang dijalankan secara

bersamaan, yaitu ketika film di mulai maka film tersebut men-triger efek untuk

dapat berjalan bersama sehingga menciptakan sebuah film 3D ditambah efek

menjadi 4D. Akan tetapi ada hal-hal pendukung lainnya untuk dapat menjadikan

wahana ini dapat berjalan secara maksimal yaitu Kacamata 3D serta audionya.

Audio yang dihasilkan telah dicerna oleh sebuah Medialon yaitu suatu

alat/ komputer yang berfungsi mengatur segala hal termasuk film, efek dan audio

kemudian untuk audio ditransferkan kepada amplifier sebagai penguat.

Gambar.4.12 Name Plate MEDIALON

xlii

Gambar 4.13. MEDIALON Tampak Belakang

Output audio adalah sebuah speaker yang di letakan di setiap sisi sudut

ruangan. Ada sekitar 5 buah speaker, di sudut kanan dan kiri atas, kemudian di

sudut kanan dan kiri bawah, serta satu lagi diletakan di tengah tepat di atas layar.

Kacamata 3D adalah kacamata wajib yang perlu dipakai saat show atau

film dimulai. Kacamata yang dpakai adalah kacamata jenis polarisai.

xliii

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. The Super Flume atau Jelajah adalah ride yang dirancang dengan

perahu mengapung di saluran sirkuit tertutup yang telah diatur

geraknya dengan cara arus yang diciptakan oleh pompa submersible

mixer.

2. Pengoperasian wahana jelajah dimulai dari panel PP 1 yaitu sumber

listrik yang di dapatkan dari PLN, kemudian di salurkan ke panel PP 2

yang berfungsi sebagai sumber pengendali bagi motor conveyor dan

panel operator yang kemudian akan menjalankan wahana super flume

atau jelajah, selain itu pada panel PP 2 juga berfungsi mengendalikan

pompa submersible mixer untuk arus pada sirkuit dan pompa cascade

untuk air terjun

3. Pada panel PP 2 juga terdapat inverter yang berfungsi untuk mengatur

kecepatan motor untuk conveyor station agar tidak berputar terlalu

cepat, dengan adanya inverter tersebut maka kecepatan dari conveyor

tersebut menjadi 1 m/s.

4. Pemeliharaan atau maintenance harus rutin dilakukan baik pada

peralatan ataupun sirkuit. Pemeliharaan sirkuit akan tergantung pada

instalasi umum. Hal ini diperlukan untuk menjaga sirkuit bersih dari

sampah dan memastikan bahwa penyaringan sampah juga bersih serta

di dalam saluran juga harus bersih dan dalam kondisi baik.

5.2. Saran

1. Setiap conveyor harus diberi sensor Belt Drift Switch atau

Misalignment Switch agar posisi belt conveyor pada saat sedang

berjalan bias terdeteksi apakah mengalami pergeseran ke kiri atau ke

kanan

xliv

2. Setiap conveyor harus diberi sensor Rotation Detector. Sensor ini

berfungsi untuk membaca kecepatan putaran conveyor. Rotation

Detector ini biasanya digunakan untuk membaca apakah putaran

conveyor melambat lalu berangsur-angsur berhenti padahal conveyor

oleh controller diposisikan "running".