Upload
fhatarani-hasya-adila
View
533
Download
20
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan Praktik Industri di perusahaan Trans Studio Bandung sebuah pengalaman praktikum pada wahana permainan dengan menggunakan teknologi yang sudah canggih di 2014.Marvel Super Heroes The Rides 4D atau Studio Movie 4D adalah sebuahride yang dirancang dengan sinkronisasi antara film 3D dengan efek. Efek yangterdapat pada wahana ini diantaranya, efek pergerakan kursi, efek bubble, efeksmoke, efek aroma, dan efek semprotan air sehingga menciptakan sensasivisual/nyata saat menonton sebuah film. Ride di wahana 4D ini dapat menjadisebuah kesatuan ketika saat menonton menggunakan kacamata khusus 3D untukmenambah kesempurnaan wahana.Marvel Super Heroes The Rides 4D adalah salah satu wahana yangmemiliki sistem hidrolik sebagai teknologi utama untuk menggerkan kursi sesuaidengan pergerakan pada film, pergerakan silinder dari sistem hidrolik diatur olehPLC sebagai kontrol untuk setiap base/kursi agar dapat bergerak secarabersamaan. Selain itu wahana ini didukung oleh teknologi mesin-mesin efek sertaprojector khusus untuk menampilkan film 3D.Pada pembahasan laporan ini, penulis akan mencoba memaparkan prosesmaintenance dan operational dari wahana Marvel Super Heroes The Rides 4D.Objek yang akan diamati prosesnya yaitu sitem kerja dari wahana Marvel SuperHeroes The Rides 4D dan tata cara pemeliharaan dari wahana tersebut di TransStudio Bandung.
Citation preview
i
OPERATIONAL DAN MAINTENANCE WAHANA MARVEL
SUPERHERO THE RIDES 4D DI TRANS STUDIO BANDUNG
Laporan Praktik Industri
Disusun Dalam Rangka Kelulusan
Mata Kuliah Praktik Industri
Dengan Pembimbing
Erik Haritman, S.Pd., M.T. (Dosen Pembimbing)
dan
Imam Sudiar & M. Ikbal Khoer (Pembimbing Perusahaan)
Disusun Oleh :
Fhatarani Hasya Adila
NIM. 1002370
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung
2014
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
ii
ABSTRAK
Marvel Super Heroes The Rides 4D atau Studio Movie 4D adalah sebuah
ride yang dirancang dengan sinkronisasi antara film 3D dengan efek. Efek yang
terdapat pada wahana ini diantaranya, efek pergerakan kursi, efek bubble, efek
smoke, efek aroma, dan efek semprotan air sehingga menciptakan sensasi
visual/nyata saat menonton sebuah film. Ride di wahana 4D ini dapat menjadi
sebuah kesatuan ketika saat menonton menggunakan kacamata khusus 3D untuk
menambah kesempurnaan wahana.
Marvel Super Heroes The Rides 4D adalah salah satu wahana yang
memiliki sistem hidrolik sebagai teknologi utama untuk menggerkan kursi sesuai
dengan pergerakan pada film, pergerakan silinder dari sistem hidrolik diatur oleh
PLC sebagai kontrol untuk setiap base/kursi agar dapat bergerak secara
bersamaan. Selain itu wahana ini didukung oleh teknologi mesin-mesin efek serta
projector khusus untuk menampilkan film 3D.
Pada pembahasan laporan ini, penulis akan mencoba memaparkan proses
maintenance dan operational dari wahana Marvel Super Heroes The Rides 4D.
Objek yang akan diamati prosesnya yaitu sitem kerja dari wahana Marvel Super
Heroes The Rides 4D dan tata cara pemeliharaan dari wahana tersebut di Trans
Studio Bandung.
Kata kunci: Wahana Marvel Super Heroes The Rides 4D, Studio Movie 4D, Trans
Studio Bandung, Hidrolik, Efek, PLC, Maintenance, Operational.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut tersedianya tenaga
kerja yang siap untuk langsung diterjunkan dalam kegiatan industri. Perusahaan
yang berwawasan ke depan memang telah mendirikan divisi atau departemen
khusus yang bertugas mengadakan training atau diklat, baik bagi karyawan baru
maupun karyawan lama. Beberapa perusahaan yang lain meskipun tidak
membentuk divisi/departemen khusus juga telah menerapkan training bagi para
karyawannya. Namun demikian, apabila setiap perusahaan harus mendidik sendiri
calon karyawan maupun karyawannya, tentu saja sangat membebani perusahaan
tersebut.
Di sisi lain, pendidikan tinggi yang diharapkan melahirkan tenaga-tenaga
professional di bidangnya masih belum mempunyai korelasi yang jelas dengan
dunia industri. Ilmu yang didapatkan mahasiswa di kampus berbasis industri
negara-negara maju di Eropa, Amerika, dan Asia salah satunya Jepang. Tentu saja
kondisi industri dan berbagai system yang terintegrasi di dalam pada negara maju
sangat berbeda dengan kondisi yang ada di dalam negeri, baik soal
infrastrukturnya, kebijakan pemerintah dan intervensinya, ataupun budaya kerja
karyawannya.
Untuk menjembatani adanya jurang pemisah itulah kemudian dalam
kurikulum pendidikan tinggi, khususnya pada Program Studi Pendidikan Teknik
Elektro S-1 Universitas Pendidikan Indonesia dengan diselenggarakannya mata
kuliah Paktek Industri yang wajib ditempuh oleh semua mahasiswa dan menjadi
syarat kelulusan seorang mahasiswa untuk meraih gelar kesarjanaanya.
PT. Para Bandung Propertindo – Trans Studio Bandung adalah salah satu
perusahaan terkemuka di Indonesia yang bergerak di bidang hiburan. Semua
wahana yang terdapat di Trans Studio Bandung tidak lepas dari kemajuan
teknologi yang ada sekarang. Teknologi yang digunakan di setiap wahanan yang
ada di Trans Studio Bandung bermacam – macam dengan menggunakan sistem
iv
hidrolik, penumatik, motor listrik. Dan masih banyak lagi penggunaan teknologi-
teknologi yang sudah canggih sekarang ini.
Penulis memilih untuk melaksanakan praktek industri di PT. Para
Bandung Propertindo – Trans Studio Bandung, disamping untuk menimba ilmu
keteknikan industri secara praktis dari perusahaan, juga untuk mencoba
menerapkan idealisme ilmu yang didapatkan dari bangku kuliah untuk mencoba
mengidentifikasi berbagai permasalahan perusahaan dan memberikan saran
rekomendasi perbaikan.
1.2. Tujuan Penulisan Laporan Praktek Industri
Untuk menciptakan tenaga ahli maka setiap mahasiswa mampu menguasai
teori yang didapatkan pada saat di bangku perkuliahan, dan mampu
mempraktekkannya pada saat praktek industri. Adapun tujuan Praktek industri ini,
adalah :
1. Membandingkan teori yang sudah diperoleh di perkuliahan dengan kegiatan
di lapangan atau kenyataan dan mempelajari hal-hal yang belum pernah
diperoleh pada saat berada di bangku perkuliahan.
2. Melihat bagaimana suatu organisasi dapat bekerja sama dan berkoordinasi
antara satu dengan yang lainnya serta untuk mendapatkan pengalaman dan
keterampilan pada kegiatan praktek.
1.3. Manfaat Penulisan Laporan Praktek Industri
Dalam kurikulum yang ada di Program Studi Pendidikan Teknik Elektro S-1
Universitas Pendidikan Indonesia khususnya pada Konsentrasi Teknik Elektronika
Industri, Praktek industri merupakan mata kuliah yang harus ditempuh oleh setiap
mahasiswa yang berfungsi untuk melengkapi persyaratan pada tahap Strata 1 sebanyak
2 SKS. Selain manfaat penulisan di atas, tujuan dilaksanakannya praktek industri ini
antara lain adalah :
1.3.1. Tujuan Umum
a. Terciptanya suatu hubungan yang sinergis, jelas, dan terarah antara
dunia perguruan tinggi dan dunia kerja.
v
b. Membuka wawasan mahasiswa agar dapat mengetahui dan
memahami aplikasi ilmunya di dunia industri umumnya serta mampu
menyerap dan berasosiasi dengan dunia kerja secara utuh.
c. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami system kerja di dunia
industri sekaligus mampu mengadakan pendekatan masalah secara
utuh dan menumbuhkan pola berfikir konstruktif yang lebih
berwawasan bagi mahasiswa.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Mengenal lebih jauh tentang instrumentasi dan komputerisasi industri
yang sesuai dengan bidang yang dipelajari di Program Studi
Pendidikan Teknik Elektro S-1 Universitas Pendidikan Indonesia
khususnya pada Konsentrasi Teknik Elektronika Industri.
b. Menciptakan suatu hubungan kekeluargaan antara pihak Universitas
Pendidikan Indonesia dengan PT. Para Bandung Propertindo – Trans
Studio Bandung.
1.3.3. Bagi Universitas Pendidikan Indonesia
a. Sebagai sarana pengenalan, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi khususnya di bidang instrumentasi dan komputerisasi
industri dan sebagai pertimbangan dalam penyusunan program di
Universitas Pendidikan Indonesia.
b. Sebagai bahan masukan dan evaluasi program pendidikan di
Universitas Pendidikan Indonesia untuk menghasilkan tenaga
terampil sesuai dengan kebutuhan dalam dunia industri.
1.3.4. Bagi Perusahaan
a. Sebagai langkah yang nyata dari pihak industri dalam mendukung
kemajuan pendidikan di Indonesia
b. Tidak menutup kemungkinan mendapat ide untuk menyempurnakan
sistem yang ada dari mahasiswa
c. Dapat menjalin hubungan baik dengan lembaga pendidikan
khususnya Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas
Pendidikan Indonesia, sehingga semakin dikenal oleh lembaga
vi
pendidikan sebagai pemasok tenaga kerja dan masyarakat sebagai
konsumen.
1.4. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Praktek Industri
Praktik industri ini merupakan salah satu Mata Kuliah Keahlian (MKK) di Jurusan
Pendidikan Teknik Elektro (JPTE), waktu pelaksanaan selama satu bulan, terhitung sejak
tanggal 14 Januari sampai dengan 15 Februari 2013.
Tempat pelaksanaannya adalah di PT. Para Bandung Propertindo – Trans Studio
Bandung. Beralamat di : Jalan Gatot subroto no 289 Bandung.
1.5. Metode Pelaksanaan
Adapun metode pelaksanan praktek industri adalah, sebagai berikut :
1. Studi literatur terhadap referensi yang ada di perusahaan yang
berhubungan dengan tujuan pelaksanaan praktek industri.
2. Menganalisa dan mempelajari objek kerja yang berhubungan dengan
bidang instrumentasi dan komputerisasi industri yang terdapat di
perusahaan. Dengan ini diharapkan dapat menambah wawasan
pengetahuan terhadap objek kerja, serta dapat menunjang semua teori yang
diperoleh selama di perkuliahan.
1.6. Batasan Permasalahan
Batasan masalah yang kita bahas secara detail (Bab IV). Dalam penulisan
Laporan Praktek Industri ini akan dibahas mengenai “OPERATIONAL DAN
MAINTENANCE WAHANA MARVEL SUPER HEROS THE RIDES 4D”.
1.7. Sistematika Penyusunan
Untuk memudahkan pembuatan buku laporan praktek industri ini, maka
laporan ini dibagi dalam beberapa bab, yaitu :
vii
BAB I : Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, tujuan, waktu dan tempat
pelaksanaan, batasan masalah dan sistematika studi dari praktek
industri.
BAB II : Tinjauan Umum Perusahaan
Berisi tentang tinjauan umum, sejarah, visi dan misi, serta
berbagai sistem keorganisasian industri PT. Para Bandung
Propertindo.
BAB III : Studi Pustaka
Berisi tentang landasan teori untuk menunjang penulis
melakukan penelitian di tempat praktek industri dilaksanakan.
BAB IV : Teori Penunjang dan Pembahasan
Berisi tentang pembahasannya yang berkaitan dengan
“OPERATIONAL DAN MAINTENANCE WAHANA MARVEL
SUPER HEROES THE RIDES 4D”
BAB V : Penutup
Berisi kesimpulan dan saran dari hasil penjelasan pada bab-
bab sebelumnya, agar dapat dikembangkan dan disempurnakan
sehingga menciptakan suatu Laporan Praktek industri yang lebih
baik.
viii
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan
TRANS STUDIO BANDUNG adalah Indoor Theme Park kedua di
Indonesia setelah Makassar yang menyajikan 20 wahana menantang dan
mendebarkan. Trans Studio Bandung menyajikan bermacam – macam bentuk
hiburan dengan gaya Broadway yang terkenal, serta pertunjukan show yang
spektakuler.
Terinspirasi kesuksesan TRANS TV & TRANS 7, Trans Studio Bandung
adalah tempat wisata dan rekreasi yang dikemas dari setting atau studio untuk
produksi film dan televisi.
Trans Studio Bandung dengan luas area sekitar 4,2 Hektar terletak di
kawasan terpadu yang menyatukan konsep shoping mall, luxurius hotel,
perbankan, dan theme park, yang merupakan salah satu mega project dari PT.
Para Bandung Propertindo di bawah Trans Corp Company para group.
Trans Studio Bandung menjadi tempat yang tepat bagi anak bangsa untuk
berkarier dan berinspirasi, tidak hanya dibidang entertainment bertaraf
internasional, tetapi juga edutainment.
TRANS STUDIO BANDUNG menyajikan 20 wahana permainan dan
bermacam bentuk hiburan , dari 20 wahana permainan tadi terbagi menjadi 3 zona
dengan tema yang berbeda dan unik seperti :
2.1.1. Zona Studio Central
The Famous Hollywood! Kawasan Hollywood di depan mata anda.
Berjalanlah menyusuri Kawasan ini dan liat siapa artis yang ada di Walk of
Fame? Anda akan dimanjakan oleh arsitektur-arsitektur Hollywood bergaya
60-an. Anda seolah melangkah di pusat negeri hiburan. Temukan juga
Bintang favorit mu seperti Merlyn Monroe, Elvis Presley, Michael Jackson
dan lain - lain.
ix
Gambar 2.1. Zona Studio Central
2.1.2. Zona Lost City
Siapkan diri anda untuk berpetualang! Di kawasan ini anda akan
menempuh perjalanan yang hebat. Selamatkan Kru Trans TV dalam
ekspedisinya, masuki hutan rimba dalam safari track. Semua petualangan
menarik akan menjadi bagian dari penjelajahan anda. Explore the Lost City
Gambar 2.2. Zona Lost City
2.1.3. Zona Magic Corner
Keajaiban bermula dari sini. Sentuhan Magis yang akan
mempesonakan perjalanan anda. Anda akan hanyut dalam sensasi magic
yang ada di zona ini. Suasana magic akan menyihir anda seketika dan
membuat anda begitu yakin terhadap hal magic yang terjadi disini. Satu -
x
satunya tempat penuh keajaiban & petualangan yang menggembirakan dan
menakjubkan.
Gambar 2.3. Zona Magic Corner
2.2. Visi dan Misi Perusaahaan
2.2.1. Visi
To be the best leading company , In theme park industry for family, In
Indonesia and in the world.
2.2.2. Misi
1. Sensational rides & fun
2. Spectacular show
3. Fun edutainment
4. Wow athmosphere
5. Part of TV
6. Best Service, 3 zero’s :
Zero Complaint
Zero Breakdown
Zero Accident
2.3. Struktur Organigram Perusahaan
PT.PARA BANDUNG
PROPERTINDO
xi
2.4. Lokasi Perusahaan
Adapun lokasi perusahaan yang penulis masuki selama PRAKERIN yaitu :
Nama Perusahaan : Trans Studio Bandung
Alamat : Jl. Gatot Subroto 289 Bandung - 40273
No. Tlp/Fax : Telepon : 022 - 9109 9999
Fax : 022 - 9109 9998
Website : www.transstudiobandung.com
2.5. Tata Tertib Perusahaan
Ketentuan-ketentuan kedisiplinan pegawai di lapangan :
1. Memakai seragam yang telah ditentukan
2. Berpakaian Rapi
3. Datang Tepat Waktu.
4. Tidak boleh membawa barang-barang milik perusahaan tanpa seizin
atasan, dan lain sebagainya .
5. Tidak boleh membocorkan data rahasia prusahaan
2.6. Keselamatan Kerja
1. Menggunakan safety belt (sabuk keselamatan).
2. Menggunakan sarung tangan.
THEME PARK
TRANS HOTEL &
IBIS HOTEL
TRANS STUDIO
MALL
TRANS STUDIO
BANDUNG
SHOPPING MALL HOTEL
xii
3. Menggunakan masker
4. Menggunakan kaca mata
5. Selalu Memperhatikan Situasi dan kondisi saat bekerja
xiii
BAB III
STUDI PUSTAKA
3.1. Programmable Logic Controllers (PLC)
3.1.1. Pengertian
Programmable Logic Controller adalah sistem elektronik yang
beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri,
dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk
penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan
fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan
operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O
dijital maupun analog. Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai
berikut :
1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk
menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah
fungsi atau kegunaannya.
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik
dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan,
mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur
proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial
dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat
dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di
bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa
pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang
telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang
digunakan sudah dimasukkan. Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada
dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan
meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1 menunjukkan bahwa keadaan
yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak
xiv
terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki
output banyak.
3.1.2. Prinsip Kerja PLC
Prinsip kerja PLC secara singkat dapat ditunjukkan seperti pada gambar
berikut:
Gambar 3.1. Diagram Blok Prinsip Kerja PLC
PLC dapat menerima data berupa sinyal analog dan digital dari
komponen input device. Sinyal dari komponen input device dapat berupa saklar-
saklar, tombol-tombol tekan, peralatan pengindera dan peralatan sejenisnya.
PLC juga dapat menerima sinyal analog dari komponen input device yang
berupa potensiometer, putaran motordan peralatan sejenisnya. Sinyal analog ini
oleh modul masukan dirubah menjadi sinyal digital.
Central Processing Unit (CPU) mengolah sinyal digital yang masuk
sesuai dengan program yang telah dimasukkan.Selanjutnya CPU mengambil
keputusan-keputusan yang berupa sinyal dengan logika High (1) dan Low (0).
Sinyal keluaran ini dapat langsung dihubungkan ke peralatan yang akan
dikontrol atau dengan bantuan kontaktor atau relay untuk mengaktifkan
peralatan yang akan dikontrol. Sistem PLC terdiri dari lima bagian pokok, yaitu:
1. Central processing unit (CPU). Bagian ini merupakan otak atau jantung
PLC, karena bagian ini merupakan bagian yang melakukan
operasi/pemrosesan program yang tersimpan dalam PLC. Disamping itu
CPU juga melakukan pengawasan atas semua operasional kerja PLC,
xv
transfer informasi melalui internal bus antara PLC, memory dan unit I/O.
Bagian CPU ini antara lain adalah :
a. Power Supply, power supply mengubah suplai masukan listrik menjadi
suplai listrik yang sesuai dengan CPU dan seluruh komputer.
b. Alterable Memory, terdiri dari banyak bagian, intinya bagian ini berupa
chip yang isinya di letakkan pada chip RAM (Random Access
Memory), tetapi isinya dapat diubah dan dihapus oleh pengguna /
pemrogram. Bila tidak ada supplai listrik ke CPU maka isinya akan
hilang, oleh sebab itu bagian ini disebut bersifat volatile, tetapi ada
juga bagian yang tidak bersifat volatile.
c. Fixed Memory, berisi program yang sudah diset oleh pembuat PLC,
dibuat dalam bentuk chip khusus yang dinamakan ROM (Read Only
Memory), dan tidak dapat diubah atau dihapus selama operasi CPU,
karena itu bagian ini sering dinamakan memori non-volatile yang tidak
akan terhapus isinya walaupun tidak ada listrik yang masuk ke dalam
CPU. Selain itu dapat juga ditambahkan modul EEPROM atau
Electrically Erasable Programmable Read Only Memory yang ditujukan
untuk back up program utama RAM prosesor sehingga prosesor dapat
diprogram untuk meload program EEPROM ke RAM jika program di
RAM hilang atau rusak.
d. Processor, adalah bagian yang mengontrol supaya informasi tetap jalan
dari bagian yang satu ke bagian yang lain, bagian ini berisi rangkaian
clock, sehingga masing-masing transfer informasi ke tempat lain tepat
sampai pada waktunya.
e. Battery Backup, umumnya CPU memiliki bagian ini. Bagian ini
berfungsi menjaga agar tidak ada kehilangan program yang telah
dimasukkan ke dalam RAM PLC jika catu daya ke PLC tiba-tiba
terputus.
2. Programmer / monitor (PM). Pemrograman dilakukan melalui keyboard
sehingga alat ini dinamakan Programmer. Dengan adanya Monitor maka
dapat dilihat apa yang diketik atau proses yang sedang dijalankan oleh PLC.
Bentuk PM ini ada yang besar seperti PC, ada juga yang berukuran kecil
xvi
yaitu hand-eld programmer dengan jendela tampilan yang kecil, dan ada
juga yang berbentuk laptop. PM dihubungkan dengan CPU melalui kabel.
Setelah CPU selesai diprogram maka PM tidak dipergunakan lagi untuk
operasi proses PLC, sehingga bagian ini hanya dibutuhkan satu buah untuk
banyak CPU.
3. Modul input / output (I/O).Input merupakan bagian yang menerima sinyal
elektrik dari sensor atau komponen lain dan sinyal itu dialirkan ke PLC
untuk diproses. Ada banyak jenis modul input yang dapat dipilih dan
jenisnya tergantung dari input yang akan digunakan. Jika input adalah limit
switches dan pushbutton dapat dipilih kartu input DC. Modul input analog
adalah kartu input khusus yang menggunakan ADC (Analog to Digital
Conversion) dimana kartu ini digunakan untuk input yang berupa variable
seperti temperatur, kecepatan, tekanan dan posisi. Pada umumnya ada 8-32
input point setiap modul inputnya. Setiap point akan ditandai sebagai alamat
yang unik oleh prosesor.Output adalah bagian PLC yang menyalurkan sinyal
elektrik hasil pemrosesan PLC ke peralatan output. Besaran informasi /
sinyal elektrik itu dinyatakan dengan tegangan listrik antara 5 – 15 volt DC
dengan informasi diluar sistem tegangan yang bervariasi antara 24 – 240
volt DC mapun AC. Kartu output biasanya mempunyai 6-32 output point
dalam sebuah single module. Kartu output analog adalah tipe khusus dari
modul output yang menggunakan DAC (Digital to Analog Conversion).
Modul output analog dapat mengambil nilai dalam 12 bit dan mengubahnya
ke dalam signal analog. Biasanya signal ini 0-10 volts DC atau 4-20 mA.
Signal Analog biasanya digunakan pada peralatan seperti motor yang
mengoperasikan katup dan pneumatic position control devices.Bila
dibutuhkan, suatu sistem elektronik dapat ditambahkan untuk
menghubungkan modul ini ke tempat yang jauh. Proses operasi sebenarnya
di bawah kendali PLC mungkin saja jaraknya jauh, dapat saja ribuan meter.
4. The Program Recorder / Player. Alat ini digunakan untuk menyimpan
program dalam CPU. Pada PLC yang lama digunakan tape, sistem floopy
disk. Sekarang ini PLC semakin berkembang dengan adanya hard disk yang
digunakan untuk pemrograman dan perekaman. Program yang telah direkam
xvii
ini nantinya akan direkam kembali ke dalam CPU apabila program aslinya
hilang atau mengalami kesalahan. Untuk operasi yang besar, kemungkinan
lain adalah menghubungkan CPU dengan komputer utama (master
computer) yang biasanya digunakan pada pabrik besar atau proses yang
mengkoodinasi banyak Sistem PLC .
3.1.3. Konsep Perancangan Sistem Kendali dengan PLC
Dalam merancang suatu sistem kendali dibutuhkan pendekatan-
pendekatan sistematis dengan prosedure sebagai berikut :
1. Rancangan Sistem Kendali
Dalam tahapan ini si perancang harus menentukan terlebih dahulu sistem
apa yang akan dikendalikan dan proses bagaimana yang akan ditempuh.
Sistem yang dikendalikan dapat berupa peralatan mesin ataupun proses yang
terintegrasi yang sering secara umum disebut dengan controlled system.
2. Penentuan I/O
Pada tahap ini semua piranti masukan dan keluaran eksternal yang akan
dihubungkan PLC harus ditentukan. Piranti masukan dapat berupa saklar,
sensor, valve dan lain-lain sedangkan piranti keluaran dapat berupa solenoid
katup elektromagnetik dan lain-lain.
3. Perancangan Program (Program Design)
Setelah ditentukan input dan output maka dilanjutkan dengan proses
merancang program dalam bentuk ladder diagram dengan mengikuti aturan
dan urutan operasi sistem kendali.
4. Pemrograman (Programming)
5. Menjalankan Sistem (Run The System)
Pada tahapan ini perlu dideteksi adanya kesalahan-kesalahan satu persatu
(debug), dan menguji secara cermat sampai kita memastikan bahwa sistem
aman untuk dijalankan.
1.2. Panel Listrik
1.2.1. Pengertian
xviii
Panel listrik merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran
listrik. Pintu panel adalah daun pintu yang terdiri dari beberapa keping papan
kayu solid dirangkai oleh rangkaian. Panel kontrol listrik adalah peralatan
yang berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan beban listrik di bengkel
listrik atau industri yang mengunakan motor listrik sebagai penggeraknya.
1.2.2. Bagian –bagian Panel Listrik
1. MCB (Miniature Sircuit Breaker) dan MCCB ( Moulded Case Circuit
Breaker)
MCB atau pemutus tenaga berfungsi untuk memutuskan suatu rangkaian
apabila ada arus yamg mengalir dalam rangkaian atau beban listrik yang
melebihi kemampuan.
Gambar 3.2. MCB (Miniature Sircuit Breaker)
MCB bekerja dengan cara pemutusan hubungan yang disebabkan oleh
aliran listrik lebih dengan menggunakan electromagnet/bimetal. cara kerja dari
MCB ini adalah memanfaatkan pemuaian dari bimetal yang panas akibat arus
yang mengalir untuk memutuskan arus listrik. Kapasitas MCB menggunakan
satuan Ampere (A), Kapasitas MCB mulai dari 1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 16A,
20A, 25A, 32A dll. MCB yang digunakan harus memiliki logo SNI pada MCB
tersebut
MCB memiliki rating arus kurang dari 100A sedangkan MCCB dengan
rating arus 10A sampai 2000A. Fungsi MCCB adalah sebagai pemutus sirkit
pada tegangan menengah. Jika dilihat dari segi pengaman, maka MCCB dapat
berfungsi sebagai pengaman gangguan arus hubung singkat dan arus beban
lebih. Pada jenis tertentu pengaman ini, mempunyai kemampuan pemutusan
yang dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan.
xix
2. Kontaktor
Kontaktor adalah peralatan listrik yang bekerja berdasarkan prinsip
induksi elektromagnetik. Pada kontaktor terdapat sebuah belitan yang mana bila
dialiri arus listrik akan timbul medan magnet pada inti besinya, yang akan
membuat kontaknya tertarik oleh gaya magnet yang timbul tadi. Kontak Bantu
NO ( Normally Open) akan menutup dan kontak Bantu NC ( Normally Close)
akan membuka. Kontak pada kontaktor terdiri dari kontak utama dan kontak
Bantu. Kontak utama digunakan untuk rangkaian daya sedangkan kontak Bantu
digunakan untuk rangkaiankontrol. Didalam suatu kontaktor elektromagnetik
terdapat kumparan utama yang terdapat pada inti besi. Kumparan hubung
singkat berfungsi sebagai peredam getaran saat kedua inti besi saling melekat.
Apabila kumparan utama dialiri arus, maka akan timbul medan magnet pada inti
besi yang akan menarik inti besi dari kumparan hubung singkat yang dikopel
dengan kontak utama dan kontak Bantu dari kontaktor tersebut. Hal ini akan
mengakibatkan kontak utama dan kontak bantunya akan bergerak dari posisi
normal dimana kontak NO akan tertutup sedangkan NC akan terbuka. Selama
kumparan utama kontaktor tersebut masih dialiri arus, maka kontak-kontaknya
akan tetap pada posisi operasinya.
Apabila pada kumparan kontaktor diberi tegangan yang terlalu tinggi
maka akan menyebabkan berkurangnya umur atau merusak kumparan kontaktor
tersebut. Tetapi jika tegangan yang diberikan terlalu rendah maka akan
menimbulkan tekanan antara kontak-kontak dari kontaktor menjadi berkurang.
Hal ini menimbulkan bunga api pada permukaannya serta dapat merusak
kontak-kontaknya. Besarnya toleransi tegangan untuk kumparan kontaktor
adalah berkisar 85% - 110% dari tegangan kerja kontaktor.
Kontak-kontak pada kontaktor ini dibagi atas dua bagian yaitu
k o n t a k u t a m a d a n k o n t a k B a n t u . T e r m i n a l 1 , 3 , 5
d i h u b u n g k a n k e suplai (terminal masukan), terminal nomor 2, 4
dan 6 dihubungkan kerangkaian utama atau beban (terminal keluar).
Untuk kontak Bantuyang menutup saat beroperasi atau normally close
(NC) dan kontakBantu yang akan membuka saat beroperasi atau normally
xx
open (NO) a d a l a h k o n t a k B a n t u n o m o r 1 3 - 1 4 , 4 3 - 4 4 , d a n 2 1 -
2 2 s e r t a 4 1 - 4 2 . t e r m i n a l A 1 d a n A 2 a d a l a h
coil ( k u m p a r a n ) ya n g d i h u b u n g k a n k e suplai yang merupakan
kumparan magnet. Beban yang dihubungkanke kontak NO akan beroperasi bila
kontaktor bekerja dan beban yang d i h u b u n g k a n k e k o n t a k N C
a k a n b e r o p e r a s i b i l a k o n t a k t o r t i d a k bekerja.
Gambar 3.3. Simbol Kontaktor
Gambar 3.4. Bentuk Fisik Kontaktor
3. Relay
Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang
digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan
lilitan kawat pada batang besi(solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus
listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid
sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet
akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali
terbuka.Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan yang
besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220 V) dengan memakai
xxi
arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC). Berikut adalah
Jenis – jenis relay :
a. Relay Arus Lebih (Over Current Relay)
Adalah suatu rangkaian peralatan relay pengaman yang memberikan respon
terhadap kenaikan arus yang melebihi harga arus yang telah ditentukan pada
rangkaian yang diamankan.
b. Relay Tegangan Kurang (Under Voltage relay)
Adalah relay yang bekerja dengan menggunakan tegangan sebagai besaran
ukur. Relay akan bekerja jika mendeteksi adanya penurunan tegangan
melampaui batas yang telah ditetapkan..Untuk waktu yang relatif lama
tegangan turun adalah lebih kecil dari 5% dari tegangan nominal dan dalam
jangka waktu jam . Beberapa peralatan yang beroperasi dengan tegangan di
bawah 10 % akan mengalami penurunan efisiensi.
c. Relay jarak (Distance Relay)
Adalah relay yang bekerja dengan mengukur tegangan pada titik relay dan
arus gangguan yang terlihat dari relay, dengan membagi besaran tegangan
dan arus, maka impedansi sampai titik terjadinya gangguan dapat di
tentukan.
d. Relay Arah (Directional Relay)
Adalah relay pengaman yang bekerja karena adanya besaran arus dan
tegangan yang dapat membedakan arah arus gangguan ke depan atau arah
arus ke belakang. Relay ini merupakan pengaman cadangan dan bila bekerja
akan mengerjakan perintah trip.
e. Relay Hubung Tanah (GFR)
Relay hubung tanah berfungsi untuk mengamankan peralatan listrik akibat
adanya gangguan hubung singkat fasa ke tanah.
f. Relay Arus Hubung Tanah Terbatas (REF)
Adalah relay yang bekerja mengamankan transformator bila ada gangguan
satu fasa ketanah di dekat titik netral transformator yang tidak dirasakan
oleh rele differensial.
g. Rele Diferensial (Differential Relay)
xxii
Adalah rele yang bekerja berdasarkan Hukum Kirchof, dimana arus yang
masuk pada suatu titik sama dengan arus yang keluar dari titik tersebut.
Yang dimaksud titik pada proteksi diferensial ialah daerah pengamanan,
dalam hal ini dibatasi oleh 2 buah trafo arus.
4. Fuse
Di dalam rangkaian elektronik atau rangkaian listrik, sekering (fuse)
berfungsi sebagai pengaman, yaitu ketika terjadi kelebihan arus listrik. Cara
kerja fuse adalah jika dalam sebuah sistem rangkaian elektonik atau rangkaain
listrik terjadi arus lebih maka sekering (fuse) akan putus sehingga arus listrik
tidak lagi mengalir dalam sistem tersebut untuk mengamankan komponen
elektronika lain. Kelebihan arus tersebut dapat disebabkan karena adanya
hubung singkat atau karena kelebihan beban output. Banyak terjadi kebakaran
karena hubung singkat akibat sekering tidak berfungsi, rusak, atau bahkan
karena tidak dipasang sama sekali.
Satuan fuse adalah mA (mili Ampere) dan A (Ampere). Fuse dengan
nilai limit 500 mA akan putus ketika dialiri arus lebih dari 500 mA, demikian
juga jika fuse 15 A akan putus jika dialiri arus lebih dari 15 A. Jika sebuah fuse
tidak putus ketika dialiri arus lebih dari nilai yang tercantum (I Output > I Fuse
Limit), fuse tersebut harus segera diganti karena kemungkinan rusak dan dapat
membahayakan. Berikut jenis – jenis dari sekering atau fuse :
a. Fuse tipe ulir
Gambar 3.5. a). fuse Diazed dan b). fuse neozed
b. Tipe Pisau
xxiii
Sekering jenis ini sering disebut pula HRC fuse (High Rupturing Capacity
fuse). Sekering tipe ini merupakan jenis sekering dengan kapasitas
pemutusan tinggi.
Gambar 3.6. Fuse tipe pisau
c. Tipe Tabung
Pengaman lebur dengan kapasitas pemutusan yang variatif mulai kapasitas
pemutusan yang rendah hingga tinggi dan dapat dijumpai dalam rating
tegangan extra rendah, tegangan rendah, menengah ataupun tegangan
tinggi.
Gambar 3.7. Fuse Tipe Tabung
5. Transformator
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan
mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik
yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik (Dasar Tenaga Listrik: 15, 1991, Jakarta, Zuhal).
Transformator tenaga merupakan salah satu jenis mesin listrik yang
dapat mengubah tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah atau sebaliknya.
Trafo ini biasa digunakan pada pemakaian daya baik transmisi maupun
distribusi tenaga listrik (Jurnal Ilmiah: 2012, Semarang, Iryanto, I). Prinsip
kerja suatu transformator sesuai dengan hukum induksi faraday dan hukum
lorentz dalam menyalurkan daya, dimana arus bolak balik yang mengalir
xxiv
mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnet.
Apabila magnet tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung
belitan tersebut akan terjadi beda potensial (tegangan).
Dalam bentuk sederhana, transformator terdiri dari dua buah kumparan
yang terpisah tetapi dihubungkan oleh suatu alur induksi. Jika salah satu
kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, maka di dalam
inti besi akan timbul fluks magnet dan dihubungkan dengan kumparan lain. Hal
ini menimbulkan ggl (gaya gerak listrik) induksi.
Gambar 3.8. Rangkaian transformator
Berdasarkan hukum Faraday, perubahan fluks terhubung yang sinusoid
ini akan menghasilkan tegangan induksi (e), maka didapatkan persamaan :
Dimana :
e = emf sesaat (instantaneous emf)
Φ = Fluks terhubung (linked flux)
E1 = Tegangan sisi Primer
E2 = Tegangan sisi Sekunder
N1 = Jumlah lilitan sisi Primer
N2 = Jumlah lilitan sisi Sekunder
6. Power Supplay
Fungsi power supply dlm perangkat elekronika sangatlah penting, sebab
komponen ini yang akan membagi tegangan bagi seluruh komponen lainnya
dalam suatu perangkat elektronika. Power supply fungsi nya sebagai pengubah
arus dr tegangan AC jd arus DC.
7. Timer
xxv
TDR (Time Delay Relay) sering disebut juga relay timer atau relay
penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor terutama instalasi
yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis. Fungsi dari peralatan
kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan yang dikendalikannya.
Timer ini dimaksudkan untuk mengatur waktu hidup atau mati dari kontaktor
dalam delay waktu tertentu.
3.3. Conveyor
3.3.1. Pengertian
Conveyor adalah jenis alat pengangkut yang berfungsi untuk
mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat. Pemilihan alat
transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain tergantung
pada:
1. Kapasitas material yang ditangani
2. Jarak Pemindahan material
3. Arah pengangkutan : horizontal, vertikal dan inklinasi
4. Ukuran (size), bentuk (shape), dan sifat dari material (properties)
3.3.2. Belt conveyor
Belt conveyor pada dasarnya merupakan peralatan yang cukup
sederhana. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan
benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari
berbagai jenis bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang
tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut
bahan - bahan yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan
terhadap panas. Dari segi pengoperasiannya Belt conveyor berfungsi sebagai
sarana transportasi material yang paling efisien dibandingkan dengan alat berat
atau alat angkut yang lainnya. Belt conveyor dapat digunakan juga untuk
mengangkut material baik yang berupa unit load atau bulk material secara
mendatar ataupun miring, yang dimaksud dengan unit load adalah benda yang
xxvi
biasanya dapat dihitung jumlahnya satu persatu. misalnya balok kantong dan
lain sebagainya. Sedangkan bulk material adalah material yang berupa butir -
butir bubuk atau serbuk misalnya : pasir, semen dan batu bara
Gambar 3.9. Komponen – komponen Belt conveyor
Keuntungan dari penggunaan belt conveyor adalah:
1. Menurunkan biaya produksi pada saat memindahkan material
2. Memberikan pemindahan yang terus menerus dalam jumlah yang tetap sesuai
dengan keinginan
3. Membutuhkan sedikit ruang
4. Menurunkan tingkat kecelakaan saat pekerja memindahkan material
5. Menurunkan polusi udara
3.3.3. Komponen-komponen Belt conveyor
1. Belt
Kekuatan belt conveyor bukan dilihat berdasarkan ketebalannya,
melainkan pada jumlah lapisan penguat (ply ) dan tegangan tarik per ply
(Tensile Strenght). Ditinjau dari struktur lapisan penguatnya, belt conveyor
dibagi dalam dua jenis, yaitu:
a) Belt dengan penguat jenis fabric adalah belt dengan lapisan penguat (ply)
yang terbuat dariserat tekstil (serat buatan). Lapisan penguat tersebut
biasanya disebut Carcass. Carcass terbagi dalam beberapa jenis, antara
lain :
Nylon atau Polymide (NN)
xxvii
Polyester, serat sintetis terilene, trevira dan diolen
Cotton
Vinylon fabric (VN)
Polyvinil (KN)
Aramide fiber
b) Steel cord adalah belt yang lapisan penguatnya terbuat dara serat baja
yang galvanizing. Tujuan galvanizing adalah untuk mencegah terjadinya
karat pada kawat akibat adanya rembesan air atau udara. Steel cord belt
biasanya digunakan pada conveyor yang membawa beban berat. Pada belt
jenis steel cord ini tidak terdapat lapisan penguat (ply), yang ada hanya
batangan kawat sling yang dirajut sedemikian rupa sehingga membentuk
suatu anyaman kawat baja. Berikut dapat dilihat konstruksi dari steel cord
belt pada gambar berikut di bawah ini.
Gambar 3.10. Struktur steel cord belt
2. Belt Cleaner
Belt Cleaner ini berfungsi sebagai pembersih Belt agar tidak ada
material yang melekat pada Belt balik yang disebut sebagai Carry Back. Dari
Segi Jenis dan fungsi nya Belt Cleaner terbagi menjadi :
a) Primary Cleaner
b) Secondary Cleaner
c) Tertiery Cleaner
d) V Plough
xxviii
e) Diagonal Plough.
Belt cleaner ini biasanya dipasang di area Head Pulley, Tail Pulley dan
Take up Pulley. Peranan Belt Cleaner sangat penting dimana fungsinya
sebagai pembersih akan memastikan bahwa Conveyor akan tetap bersih. Dan
dengan begitu pula berarti Conveyor akan memiliki kesempatan untuk
berumur lebih lama dengan sesedikit mungkin downtime akibat kerusakan
dini dari bagian-bagian pendukungnya. Tanpa adanya Belt Cleaner pada
conveyor akan timbul permasalahan lain dan beberapa biaya yang suka-tidak
suka harus dikeluarkan. Diantaranya :
Biaya kehilangan material karena tidak semua material yang berjatuhan
bisa dikembalikan ke conveyor.
Biaya pembersihan yang rutin.
Biaya kerusakan dini return roller karena efek abrasi dari carryback.
Biaya kerusakan belt akibat mistracking karena penebalan material di
return roller.
Terdapat potensi kecelakaan kerja karena area kerja tertutup material
carryback yang menumpuk.
Operator/teknisi maintenance sulit untuk monitoring kondisi conveyor
karena akses tertutup dan turun semangat petugas kebersihan karena
permasalahan carryback akan terjadi lagi.
Dan masih banyak masalah lain yang bersumber dari masalah di atas
3. Idler
Idler berguna untuk menahan atau menyangga belt. Menurut letak dan
fungsinya maka idler dapat dibagi menjadi :
a) Idler atas (Carry Idler) Merupakan roller pembawa karena terletak
dibawah belt yang membawa muatan. Berfungsi sebagai penumpu belt
dan sebagai landasan luncur yang dipasang dengan jarak tertentu agar belt
tidak meluncur ke bawah.
b) Idler penahan (Impact Idler) yaitu idler yang ditempatkan ditempat
pemuatan.
xxix
c) Idler penengah (Tracking Idler) yaitu yang dipakai untuk menjajaki agar
belt tidak bergeser dari jalur yang seharusnya.
d) Idler bawah (Return Idler) Merupakan roller balik atau roller penunjang
belt pada daerah yang tidak bermuatan yang dipasang pada bagian bawah
frame.
Komponen roller (Idler) sendiri adalah terdiri dari pipa, rumah bearing,
seal, poros, snapring, C-ring, dan bantalan. Susunan komponen tersebut
seperti Gambar di bawah ini.
Gambar 3.11. Bagian – bagian dari Idler
Gambar 3.12. Bentuk fisik Idler
4. Pull Wire Switch
xxx
Pull Cord/Pull Wire Switch sebenarnya adalah sebuah emergency stop.
Hanya saja jika emergency stop button kita mengaktifkannya dengan cara
menekannya, maka ini adalah sebuah emergency stop dengan cara
mengaktifkannya adalah menarik kabel/wire pemicunya. Wire ini terpasang
sepanjang conveyor. Panjang dari wire ini bervariasi. Selain kabel, Safety
Device ini memiliki bagian-bagian lainnya.
Gambar 3.13. Pull Wire Switch
5. Gear box
Dalam beberapa unit mesin memiliki sistem pemindah tenaga
yaitu gearbox yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga atau daya mesin ke
salah satu bagian mesin lainnya, sehingga unit tersebut dapat bergerak
menghasilkan sebuah pergerakan baik putaran maupun pergeseran.
Gearbox merupakan suatu alat khusus yang diperlukan untuk menyesuaikan
daya atau torsi (momen/daya) dari motor yang berputar, dan gearbox juga
adalah alat pengubah daya dari motor yang berputar menjadi tenaga yang
lebih besar.
Gearbox atau transmisi adalah salah satu komponen utama motor yang
disebut sebagai sistem pemindah tenaga, transmisi berfungsi untuk
memindahkan dan mengubah tenaga dari motor yang berputar, yang
digunakan untuk memutar spindel mesin maupun melakukan gerakan feeding.
Transmisi juga berfungsi untuk mengatur kecepatan gerak dan torsi serta
berbalik putaran, sehingga dapat bergerak maju dan mundur. Transmisi
manual atau lebih dikenal dengan sebutan gearbox, mempunyai beberapa
fungsi antara lain :
Merubah momen puntir yang akan diteruskan ke spindel mesin.
xxxi
Menyediakan rasio gigi yang sesuai dengan beban mesin.
Menghasilkan putaran mesin tanpa selip
Prinsip Kerja Gearbox adalah putaran dari motor diteruskan ke input
shaft (poros input) melalui hubungan antara clutch/ kopling, kemudian putaran
diteruskan ke main shaft (poros utama), torsi/ momen yang ada
di mainshaft diteruskan ke spindel mesin, karena adanya perbedaan rasio dan
bentuk dari gigi-gigi tersebut sehingga rpm atau putaran spindel yang di
keluarkan berbeda, tergantung dari rpm yang di inginkan. Berikut penjelasan
beberapa part yang terdapat dalam gearbox.
3.4. Maintenance atau Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah suatu konsepsi dari semua aktivitas yang diperlukan
untuk menjaga atau mempertahankan kualitas peralatan agar tetap dapat berfungsi
dengan baik seperti kondisi awal. Dibentuknya bagian pemeliharaan dalam suatu
perusahaan industri dengan tujuan agar mesin-mesin produksi, bangunan maupun
perlatan pendukung industri lainnya selalu dalam keadaan siap pakai secara
optimal. Bagian pemeliharaan merupakan satu kesatuan dengan bagian-bagian
lainnya dalam menjalankan fungsinya masing-masing. Untuk dapat memelihara
peralatan dengan baik dan benar maka prinsip kerja dari peralatan yang
bersangkutan harus dapat dikuasai dengan baik pula.
Dalam penerapannya, pemeliharaan memerlukan teknik-teknik yang
merupakan penerapan dari ilmu pengetahuan dan prinsip-prinsip dasar
pemeliharaan yang bertujuan untuk menjaga kondisi suatu peralatan produksi
dalam kondisi siap pakai.
Kepentingan terhadap Maintenance
Pada langkah awal kegiatan perencanaan pembangunan sebuah industri
disamping perencanaan yang detail juga diperlukan sistem pemeliharaan peralatan
industri yang ada guna mempertahankan dan meningkatkan keberadaan fungsi
dan kerja dari perlatan tersebut. Pemeliharaan yang dikenal di dunia industri
xxxii
dengan istilah maintenance selanjutnya dijadikan bagian dari sistem produksi
untuk mendukung tercapainya produktifitas yang maksimal.
Beberapa orang yang berkepentingan dengan masalah pemeliharaan antara lain,
penanam modal, manager dan karyawan perusahaan yang bersangkutan
juga masyarakat dan pemerintah.
Ditinjau dari kepentingan penanam modal, maintenance menjadi penting karena
1. Dapat melindungi modal yang ditanam dalam perusahaan baik yang
berupa bangunan gedung maupun peralatan produksi.
2. Dapat menjamin penggunaan sarana perusahaan secara optimal dan
berumur panjang.
3. Dapat menjamin kembalinya modal dan keuntungan.
4. Dapat menjamin kelangsungan jalannya perusahaan.
5. Dapat mengetahui dan mengendalikan biaya maintenance sehingga dapat
membantu menentukan anggaran biaya dimasa mendatang serta
kebijakankebijakan lain yang akan diambil.
Para Manager berkepentingan untuk mengembangkan sistem maintenance ini
dengan harapan dapat membantu :
1. Melindungi bangunan dan instalasi pabrik terhadap kerusakan.
2. Meningkatkan daya guna serta mengurangi waktu stop peralatan poduksi.
3. Mengendalikan dan mengarahkan tenaga karyawan.
4. Meningkatkan efisiesi bagian maintenance secara ekonomis.
5. Mencegah pemborosan perkakas suku cadang dan material.
6. Memperbaiki komunitas Teknik.
Ditinjau dari segi kepentingan karyawan perusahaan pengembangan masalah
maintenance diharapkan dapat :
1. Menjamin kelangsungan hidup karyawan yang memadai dalam jangka
waktu panjang, dimana akan menumbuhkan rasa memiliki (sense of
xxxiii
belonging) sehingga peralatan/sarana yang dapat menjamin kelangsungan
hidupnya akan dijaga dan dipelihara dengan baik.
2. Menjamin keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.
3. Menumbuhkan rasa bangga bila bekerja pada perusahaan yang sangat
terpelihara keadaannya.
Dari segi kepentingan masyarakat, diharapkan pengembangan maintenance dapat:
1. Menjamin kontinuitas tersedianya produk yang bersangkutan di
masyarakat luas.
2. Menjamin kualitas produk dalam arti yang luas.
3. Menjaga fluktuasi harga.
Ditinjau dari kepentingan pemerintah maintenance diharapkan dapat :
1. Membantu menjamin kebutuhan masyarakat.
2. Membantu menjamin peningkatan devisa negara.
3. Mampu bersaing dengan produk luar negeri.
Atas dasar kepentingan itulah maka maintenance perlu dikembangkan dan
diaplikasikan sesuai dengan bentuk dan sifat perusahaan yang berkepentingan
secara maksimal.
xxxiv
BAB IV
HASIL PENGAMATAN OBJEK DI LAPANGAN
4.1. Dimensi Keseluruhan Ride
Gambar 4.1. Wahana Marvel The Rides Super Hero 4D
4.2. Gambaran umum Ride
Marvel The Rides Super Hero 4D adalah wahana studio film 4 Dimensi
dimana para pengunjung tidak hanya menonton tapi dapat merasakan sensasi
nyata dalam film tersebut. Wahana ini menjadi salah satu wahana yang cangih di
Trans Studio Bandung karena menggabungkan bermacam macam teknologi untuk
menciptakan efek nyata seperti saat film dijalankan.
xxxv
Gambar 4.2. Keadaan wahana di dalam studio
Wahana Marvel The Rides Super Hero menggabungkan film dan efek
dimana efek tersebut adalah :
1. Pergerakan Kursi
Digerakan oleh sistem hydraulic menggunakan Cylinder sebagai
pergerakan kursi ke arah kanan, kiri, belakang, dan depan. Dalam efek ini
di gunakan sebanyak 6 buah cylinder untuk mendapatkan lebih banyak
arah dan gaya pada pergerakannya tersebut.
Type cylinder yang digunakan :
Westcoast Cylinder. Inc.
Model : T1LH15C12C2D4H20Y4-2051
S/N # : W01104551
Gambar 4.3. Cylinder Hydraulic yang di gunakan pada efek pergerakan
kursi
xxxvi
2. Bubble
Efek bubble ditimbulkan saat ada adegan film mengenai bubble tersebut.
Cara kerjanya ada jaring bulat yang berbutar kemudian ditiupkan oleh
blower sehingga bubble tersebut dapat menyebar ke seluruh ruangan. Type
yang di gunakan pada mesin bubble:
Bubble / CITC
Part no. 100188
Serial no. 18812015
Description. Bubble Max
Volt 120, Amp 5, Hz 50/60
Gambar 4.4. Mesin Efek Bubble
3. Wind
Efek angin di timbulkan dari blower yang bertiup dari atas kursi. Efek ini
dibuat menggunakan 4 buah blower agar angin lebih terasa di seluruh
ruangan. Tipe blower yang digunakan :
Blower Jem AF-2
xxxvii
Gambar 4.5. 4 Buah Blower dipasang di atas Kursi Rides
4. Tickle
Efek tickle untuk menggelitik dipasang di bawah kursi diantara kaki
penonton. Efek ini di buat dengan cara memasang selang kemudian selang
tersebut disemprotkan angin berkekuatan besar sehingga selang tersebut
bergerak kekanan dan kekiri dengan cepat membuat efek menggelikan
pada kaki.
Gambar 4.6. Efek Tickle
xxxviii
5. Aroma
Efek aroma adalah efek wewangian yang timbul dengan menyemprotkan
parfume kemudian ditiupkan oleh blower sehingga dapat menyebar ke
seluruh ruangan. Ada 3 buah mesin aroma yang di gunakan dalam studio
ini. Tipe mesin aroma tersebut adalah :
DMX
Replacement fuse 2 Amps
220-240V / 50Hz / 150 W
Gambar 4.7. Mesin Efek Aroma
6. Water
Efek air keluar dari sela-sela kursi disemprotkan ke arah penonton. Air
yang di gunakan adalah air bersih yang sudah melakukan uji filterisasi
terlebih dahulu sehingga aman meskipun terkena mata.
7. Smoke
Efek smoke adalah efek asap yang menyemburkan partikel cair kemudian
dipanaskan mejadi gas. Efek asap ini pun aman karena bahan yang di
gunakan tidak berbahaya. Tipe mesin smoke yang di gunakan adalah :
Shinyouku
Tipe DMX -512-42507, 1600 Watt – 220 V
xxxix
Gambar 4.8. Mesin Smoke
Berbagai macam efek tersebut dapat di kontrol secara otomatis ataupun manual.
Satu-persatu maupun secara berbarengan karena jika salah satu efek tidak
bergerak maka fungsi dari studio 4D dimana untuk menciptakan suatu fantasi
yang nyata tidak akan terwujud sehingga keseluruhan efek harus bekerja dengan
tepat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sehingga dapat pas dengan
adegan film yang ada.
Gambar 4.9. Push Button Manual Efek
Wahana Marvel The Rides Super Hero 4D menjadi sebuah wahana fantasy
visual yang menggabungkan film dengan efek. Berbagai macam alat – alat
xl
teknologi yang canggih di satukan dalam studio ini. Seperti salah satu pergerakan
kursi menggunakn sistem hydraulic cylinder bukan menggunakan robot untuk
menghasilkan gerak yang lebih halus dan bertekanan besar. Program efek pun di
buat sesuai timing untuk menyesuaikan dengan film tersebut.
Selain dengan adanya efek, wahana ini tidak akan dapat berjalan jika tidak
ada sebuah film. Film yang di tampilkan berasal dari 4 buah projector yang di
pancarkan pada layar berukuran sekitar 20 – 30 M. Projector 4D menggunakan
sebuah Projector khusus film. Di dalam wahana ini ada 4 buah projector karena
dengan menggunakan 4 buah projector tersebut hasil gambar yang ditimbulkan
lebih kontras serta efek layar 3D lebih terlihat nyata.
Gambar 4.10. 4 Buah Projector
xli
Gambar 4.11. Name Plat Jenis Projector yang di gunakan di 4D
Dengan sinkronisasi antara efek dan film yang dijalankan secara
bersamaan, yaitu ketika film di mulai maka film tersebut men-triger efek untuk
dapat berjalan bersama sehingga menciptakan sebuah film 3D ditambah efek
menjadi 4D. Akan tetapi ada hal-hal pendukung lainnya untuk dapat menjadikan
wahana ini dapat berjalan secara maksimal yaitu Kacamata 3D serta audionya.
Audio yang dihasilkan telah dicerna oleh sebuah Medialon yaitu suatu
alat/ komputer yang berfungsi mengatur segala hal termasuk film, efek dan audio
kemudian untuk audio ditransferkan kepada amplifier sebagai penguat.
Gambar.4.12 Name Plate MEDIALON
xlii
Gambar 4.13. MEDIALON Tampak Belakang
Output audio adalah sebuah speaker yang di letakan di setiap sisi sudut
ruangan. Ada sekitar 5 buah speaker, di sudut kanan dan kiri atas, kemudian di
sudut kanan dan kiri bawah, serta satu lagi diletakan di tengah tepat di atas layar.
Kacamata 3D adalah kacamata wajib yang perlu dipakai saat show atau
film dimulai. Kacamata yang dpakai adalah kacamata jenis polarisai.
xliii
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. The Super Flume atau Jelajah adalah ride yang dirancang dengan
perahu mengapung di saluran sirkuit tertutup yang telah diatur
geraknya dengan cara arus yang diciptakan oleh pompa submersible
mixer.
2. Pengoperasian wahana jelajah dimulai dari panel PP 1 yaitu sumber
listrik yang di dapatkan dari PLN, kemudian di salurkan ke panel PP 2
yang berfungsi sebagai sumber pengendali bagi motor conveyor dan
panel operator yang kemudian akan menjalankan wahana super flume
atau jelajah, selain itu pada panel PP 2 juga berfungsi mengendalikan
pompa submersible mixer untuk arus pada sirkuit dan pompa cascade
untuk air terjun
3. Pada panel PP 2 juga terdapat inverter yang berfungsi untuk mengatur
kecepatan motor untuk conveyor station agar tidak berputar terlalu
cepat, dengan adanya inverter tersebut maka kecepatan dari conveyor
tersebut menjadi 1 m/s.
4. Pemeliharaan atau maintenance harus rutin dilakukan baik pada
peralatan ataupun sirkuit. Pemeliharaan sirkuit akan tergantung pada
instalasi umum. Hal ini diperlukan untuk menjaga sirkuit bersih dari
sampah dan memastikan bahwa penyaringan sampah juga bersih serta
di dalam saluran juga harus bersih dan dalam kondisi baik.
5.2. Saran
1. Setiap conveyor harus diberi sensor Belt Drift Switch atau
Misalignment Switch agar posisi belt conveyor pada saat sedang
berjalan bias terdeteksi apakah mengalami pergeseran ke kiri atau ke
kanan
xliv
2. Setiap conveyor harus diberi sensor Rotation Detector. Sensor ini
berfungsi untuk membaca kecepatan putaran conveyor. Rotation
Detector ini biasanya digunakan untuk membaca apakah putaran
conveyor melambat lalu berangsur-angsur berhenti padahal conveyor
oleh controller diposisikan "running".