33
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah las listrik dan las gas ini. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pihak karena telah banyak membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. Makalah las listrik dan las gas ini disusun berdasarkan apa yang penulis dapatkan dari pembelajaran las listrik dan las gas serta dari berbagai referensi yang penulis dapatkan. Dengan tersusunnya makalah ini, penulis berharap agar kiranya ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber penambah ilmu, wawasan, dan pengetahuan. Disamping itu penulis mengharapkan bahwa makalah ini tidak hanya sebagai pelengkap tugas saja melainkan dapat disebut sebagai hasil karya yang setidaknya, dipelihara dan digunakan sebagaimana mestinya. Akhirnya penulis sadar bahwa makalah ini belumlah sempurna, oleh karena itu demi kesempurnaan makalah yang akan dibuat berikutnya, penulis sangat mengharapkan saran serta dukungan maupun kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca sehingga dengan semua itu kesempurnaan makalah ini dapat tercapai. Penulis _ _ _ _ _ _ _

Laporan Praktik Baja teknik sipil polnep

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Politekni Negeri Pontianak , dan langkah kerja dalam membuatan nya. semoga dapat digunakan dengan sebaik baik nya . terima kasih by : harry ismunandar

Citation preview

KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nyasehingga penulis dapat menyelesaikan makalah las listrik dan las gas ini. Penulis juga tidaklupa mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pihak karena telah banyak membantusehingga makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.Makalah las listrik dan las gas ini disusun berdasarkan apa yang penulis dapatkan daripembelajaran las listrik dan las gas serta dari berbagai referensi yang penulis dapatkan.Dengan tersusunnya makalah ini, penulis berharap agar kiranya ini dapat digunakansebagai salah satu sumber penambah ilmu, wawasan, dan pengetahuan. Disamping itu penulismengharapkan bahwa makalah ini tidak hanya sebagai pelengkap tugas saja melainkan dapatdisebut sebagai hasil karya yang setidaknya, dipelihara dan digunakan sebagaimana mestinya.Akhirnya penulis sadar bahwa makalah ini belumlah sempurna, oleh karena itu demikesempurnaan makalah yang akan dibuat berikutnya, penulis sangat mengharapkan saranserta dukungan maupun kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca sehingga dengansemua itu kesempurnaan makalah ini dapat tercapai.Penulis _______ BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGDengan semakin berkembangnya teknologi industry saat ini, tidak bisamengesampingkan pentingnya penggunaan logam sebagai komponen utama produksisuatu barang, mulai dari kebutuhan yang paling sederhana seperti alat-alat rumah tanggahingga konstruksi bangunan dan konstruksi permesinan. Hal ini menyebabkanpemakaian bahan-bahan logam seperti besi cor, baja, aluminium dan lainnya menjadisemakin meningkat. Sehingga dapat dikatakan tanpa pemanfaatan logam, kemajuanperadaban manuasia tidak mungkin terjadi.Dengan kemampuan akalnya, manusia mampu memanfaatkan logam sebagai alatbantu kehidupannya yang sangat vital. Berbagai macam konstruksi mesin, bangunan danlainnya dapat tercipta dengan adanya logam. Logam tersebut menimbulkan kebutuhanakan teknologi perakitan atau penyambungan. Salah satu teknologi penyambungantersebut adalah dengan pengelasan.Teknik penyambungan logam sebenarnya terbagi dalam dua kelompok besar,yaitu :1. Penyambungan sementara (temporary joint), yaitu teknik penyambunganlogam yangdapat dilepas ke mbali.2. Penyambungan tetap (permanen joint), yaitu teknik penyambungan logam dengancara mengubah struktur logam yang akan disambung dengan penambahan logampengisi. Termasuk dalam kelompok ini adalah solder, brazing dan pengelasan.Dari teknik tersebut dijadikan sebagai dasar dibentuknya benda-benda logamseperti yang dimaksud pada uraian diatas. Dalam hal ini proses pengelasan terdiri dari laslistrik dan las gas.B. SASARANSasaran dari pembuatan makalah ini adalah semua sector dimana orang-orang yangterkait dalam praktik industry khususnya dalam lingkup Akademi Teknik Soroako.Dengan sasaran utama adalah mahasiswa dan mahasiswi yang berperan penting dalamkegiatan praktik di bengkel khususnya Pengelasan yakni Las listrik dan las gas.

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini merupakan tugas utama dalam mengisi

nilai akademik pelajaran teknologi manufaktur yakni las listrik dan las gas. Selain itu,

sesuai sasaran yang dikemukakan diatas, sebagian besar tujuan dibuatnya makalah ini

ialah membagi pengetahuan serta membantu rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi

Akademi Teknik Soroako yang kurang memahami mengenai las listrik dan las gas,

dimana diharapkan dengan itu mahasiswa dapat menguasai teori pengelasan sehingga

nantinya dapat diaplikasikan dalam proses praktik di bengkel.

BAB IIDASAR TEORIA. LAS LISTRIK1. Pengertian las listrikPengelasan adalah suatu proses penyambungan logam dimana logam menjadi satuakibat panas dengan atau tanpa tekanan, atau dapat didefinisikan sebagai akibat darimetalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Sebelum atom-atom tersebut membentuk ikatan, permukaan yang akan menjadi satu perlu bebas darigas yang terserap atau oksida-oksida.2. Mesin las listrikMesin las merupakan sumber tenaga yang memberi jenis tenaga listrik yangdiperlukan serta tegangan yang cukup untuk terus melangsungkan suatulengkunglistrik las.Sumber tenaga mesin las dapat diperoleh dari:Motor bensin atau dieselGardu indukTegangan pada mesin las listrik biasanya :110 volt220 volt380 voltAntara jaringandengan mesin las pada bengkel terdapat saklar pemutus. Mesin lasdigerakkan dengan motor, cocok dipakai untuk pekerjaan lapangan atau pada bengkelyang tidak mempunyai jaringan listrik. Busur nyala terjadi apabila dibuat jaraktertentu antara elektroda dengan benda kerja dan kabel massa dijepitkan ke bendakerja.Jenis-jenis mesin las las listrik terbagi atas :Mesin las listrik Transformator arus bolak-balik (AC)Mesin ini memerlukan sumber arus bolak-balikdengan tegangan yang lebih rendah pada lengkunglistrik.

Keuntungan keuntungan mesin las AC antara lain :Busur nyala kecil, sehingga memperkecil kemungkinan timbunya keropos padarigi-rigi lasPerlengkapan dan perawatan lebih murahMesin las listrik Rectifier arus searah (DC)Mesin ini mengubah arus listrik bolak-balik (AC)yang masuk, menjadi arus listrik searah (DC)keluar.Pada mesin AC, kabel masa dan kabelelektroda dapat dipertukarkan tanpamempengaruhi perubahan panas yang timbul pada busur nyala.Keuntungan-keuntungan mesin las DC antara lain :Busur nyala stabilDapat menggunakan elektroda bersalut dan tidak bersalutDapat menggunakan elektroda bersalut dan tidak bersalutDapat mengelas pelat tipis dalam hubungan DCRPDapat dipakai untuk mengelas pada tempat-tempat yang lembab dan sempit3. Pengkutuban elektrodaPengkutuban LangsungPada pengkutuban langsung, kabel elektroda dipasang Pada terminal negatif dan .kabel massa pada terminal positif. Pengkutuban langsung sering disebut sebegaisirkuit las listrik dengan elektroda negatif. (DC-).Pengkutuban terbalikUntuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang pada terminal positif dankabel massa dipasang pada terminal negative. Pengkutuban terbalik sering disebutsirkuit las listrik dengan elektroda positif (DC+)

4. Pengaruh pengkutuban pada hasil lasPemilihan jenis arus maupun pengkutuban pada pangelasan bergantung kepada :Jenis bahan dasar yang akan dilasJenis elektroda yang dipergunakanPengaruh pengkutuban pada hasil las adalah pada penembusan lasnya.Pengkutuban langsung akanmenghasilkan penembusan yangdangkal sedangkan Padapengkutuban terbalik akan terjadisebeliknya. Pada arus bolak-balik penembusan yang dihasilkan antara keduanya.5. Tegangan dan arus listrik pada mesin lasVolt adalah suatu satuan tegangan listrik yang dapat diukurdengan suatu alat voltmeter. Tegangan diantara elektrodadan bahan dasar menggerakkan electron-elektron melintasibusur.Ampere adalah jumlah arus listrik yang mengalir yangdapat diukur dengan amperemeter. Lengkung listrik yangpanjang akan menurunkan arus dan menaikkan tegangan.6. Perlengkapan Las listrikKabel LasKabel las biasanya dibuat dari tembaga yang dipilin dan dibungkus dangan karetisolasi Yang disebut kabel las ada tiga macam yaitu :

kabel elektrodakabel massakabel tenagaKabel elektroda adalah kabelyang menghubungkanpesawat las denganelektroda. Kabel massa menghubungkan pesawat las dengan benda kerja. Kabeltenaga adalah kabel yang menghubungkan sumber tenaga atau jaringan listrikdengan pesawat las. Kabel ini biasanya terdapat pada pesawat las AC atau AC -DC.Pemegang elektrodaUjung yang tidak berselaput dari elektrodadijepit dengan pemegang elektroda.Pemegang elektroda terdiri dari mulutpenjepit dan pegangan yang dibungkus olehbahan penyekat. Pada waktu berhenti atauselesai mengelas, bagian pegangan yangtidak berhubungan dengan kabeldigantungkan pada gantungan dari bahanfiber atau kayu.Palu LasPalu Ias digunakan untuk melepaskan dan mengeluarkan terak las pada jalur Iasdengan jalan memukulkan atau menggoreskanpada daerah las.Berhati-hatilah membersihkan terak Ias denganpalu Ias karena kemungkinan akan memercik kemata atau ke bagian badan lainnya.

Sikat KawatDipergunakan untuk :Membersihkan benda kerja yang akan dilasMembersihkan terak Ias yang sudah lepas dari jalur las oleh pukulan palu las.Klem MassaKlem massa edalah suatu alat untuk menghubungkan kabel massa ke benda kerja.Biasanya klem massadibuat dari bahan denganpenghantar listrik yangbaik seperti Tembagaagar arus listrik dapatmengalir dengan baik,klem massa inidilengkapi dengan pegas yang kuat. Yang dapat menjepit benda kerja .Walaupun demikian permukaan benda kerja yang akan dijepit dengan klemmassa harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran-kotoran seperti karat, cat,minyak.Tang PenjepitPenjepit (tang) digunakan untukmemegang atau memindahkan bendakerja yang masih panas. 7. Teknik dasar PengelasanPembentukan busur listrik pada proses penyulutanPada pembentukan busur listrik elektroda keluar dari kutub negatif (katoda) danmengalir dengan kecepatan tinggi ke kutub positif (anoda).Dari kutub positif mengalir partikel positif (ion positif) ke kutub negatif. Melaluiproses ini ruang udara diantara anoda dan katoda (benda kerja dan elektroda)dibuat untuk menghantar arus listrik (diionisasikan) dan dimungkinkanpembentukan busur listrik. Sebagai arah arus berlaku arah gerakan ion-ion positif.Jika elektroda misalnya dihubungkan dengan kutub negatif sumber arus searah,maka arah arusnya dari benda kerja ke elektroda. Setelah arus elektrodadidekatkan pada lokasi jalur sambungan disentuhkan dan diangkat kembali padajarak yang pendek (garis tengah elektroda). Kawat inti Selubung elektroda Busur listrik Pemindahan logam Gas pelindung Terak Kampuh lasDengan penyentuhan singkat elektroda logam pada bagian benda kerja yang akandilas,berlangsung hubungan singkat didalam rangkaian arus pengelasan, suatuarus listrik yang kekuatannya tinggi mengalir, yang setelah pengangkatanelektroda itu dari benda kerja menembus celah udara, membentuk busur cahayadiantara elektroda dengan benda kerja, dan dengan demikian tetap mengalir.Suhubusur cahaya yang demikian tinggi akan segera melelehkan ujung elektroda danlokasi pengelasan.Didalam rentetan yang cepat partikel elektroda menetes, mengisi penuh celahsambungan las dan membentuk kepompong las. Proses pengelasan itu sendiriterdiri atas hubungan singkat yang terjadi sangat cepat akibat pelelehan elektrodayang terus menerus menetes.

Proses PenyulutanSetelah arus dijalankan, elekteroda didekatkan pada lokasi jalur sambungandisentuhkan sebentar dan diangkat kembali pada jarak yang pendek (garis tengahelektroda).Menyalakan busur listrikUntuk memperoleh busur yang baik di perlukan pangaturan arur (ampere) yangtepat sesuai dengan type dan ukuran elektroda, Menyalahkan busurd apatdilakukan dengan 2 (dua) cara yakni : Bila pesawat Ias yang dipakai pesewat Ias AC, menyalakan busurdilakukan dengan menggoreskan elektroda pada benda kerja lihat gambar. Untuk menyalakan busur pada pesawat Ias DC, elektroda disentuhkanseperti pada gambar.Bila elektroda harus diganti sebelum pangelasan selesai, maka untuk melanjutkanpengelasan, busur perlu dinyalakan lagi. Menyalakan busur kembali ini dilakukanpada tempat kurang lebih 26 mm dimuka las berhenti seperti pada gambar. Jikabusur berhenti di B, busur dinyalakan lagi di A dan kembali ke B untukmelanjutkan pengelasan. Bilamana busur sudah terjadi, elektroda diangkat sedikitdari pekerjaan hingga jaraknya sama dengan diameter elektroda. Untukelektroda diameter 3,25 mm, jarak ujung elektroda dengan permukaan bahandasar 3,25 mm.Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan :Jika busur nyala terjadi, tahan sehingga jarak ujung elektroda ke logam indukbesarnya sama dengan diameter dari penampang elektroda dan geser posisinyake sisi logam induk.Perbesar jarak tersebut(perpanjang nyala busur) menjadi dua kalinya untukmemanaskan logam induk.Kalau logam induk telah sebagian mencair, jarak elektroda dibuat samadengan garis tengah penampang tadi.

Memadamkan busur listrikCara pemadaman busur listrik mempunyai pengaruh terhadap mutupenyambungan maniklas. Untuk mendapatkan sambungan maniklas yang baiksebelum elektroda dijauhkan dari logam induk sebaiknya panjang busur dikurangilebih dahulu dan baru kemudian elektroda dijauhkan dengan arah agak miring.Pengaruh panjang busur pada hasil las. Panjang busur (L) Yang normaladalah kurang lebih sama dengan diameter (D) kawat inti elektroda. Bila panjang busur tepat (L = D), maka cairan elektroda akan mengalir danmengendap dengan baik.Hasilnya :rigi-rigi las yang halus dan baik.tembusan las yang baikperpaduan dengan bahan dasar baikpercikan teraknya halus.Bila busur terlalu panjang (L > D), maka timbul bagian-bagian yang berbentukbola dari cairanelektroda.Hasilnya :rigi-rigi laskasarte mbusan lasdangkalpercikanteraknyakasar dankeluar darijalur las. Bila busur terlalu pendek, akan sukar memeliharanya, bisa terjadi pembekuanujung elektroda pada pengelasan (lihat gambar 158 c). hasilnya :rigi las tidak meratate mbusan las tidak baikpercikan teraknya kasar dan berbentuk bola.

Pengaruh Besar ArusBesar arus pada pengelasan mempengaruhi hasil las. Bila arus terlalurendah akan menyebabkansukarnya penyalaan busurlistrik dan busur listrik yangterjadi tidak stabil. Panasyang terjadi tidak cukupuntuk melelehkan elektrodadan bahan dasar sehinggahasilnya merupakan rigi-rigilas yang kecil dan tidak rataserta penembusan yangkurang dalam.Sebaliknya bila arus terlalu besar maka elektroda akan mencair terlalucepat dan menghasilkan permukaan las yang lebih lebar dan penembusan yangdalam.Besar arus untuk pengelasan tergantung pada jenis kawat las yang dipakai,posisi pengelasan serta tebal bahan dasar.Pengaruh Kecepatan elektroda pada hasil pengelasanKecepatan pengelasan tergantung pada jenis elektroda, diame ter intielektroda, bahan yang dilas, geometri sambungan, ketelitian sambungan dan lain-lainnya. Dalam hampir tidak ada hubungannya dengan tegangan las tetapiberbanding lurus dengan arus las. Karena itu pengelasan yang cepat memerlukanarus las yang tinggi.Bila tegangan dan arus dibuat tetap, sedang kecepatan pengelasandinaikkan maka jumlah deposit per satuan panjang las jadi menurun. Tetapi disamping itu sampai pada suatu kecepatan tertentu, kenaikan kecepatan akanmemperbesar penembusan. Bila kecepatan pengelasan dinaikkan terus makamasukan panas per satuan panjang juga akan menjadi kecil, sehingga pendinginanakan berjalan terlalu cepat yang mungkin dapat memperkeras daerah HAZPada umumnya dalam pelaksanaan kecepatan selalu diusahakan setinggi-tingginya tetapi masih belum merusak kwalitas manik las. Pengalaman jugamenunjukkan bahwa makin tinggi kecepatan makin kecil perubahan bentuk yangterjadi.

Kecepatan pengelasan yang rendah akan menyebabkan pencairan yangbanyak dan pembentukan manik datar yang dapat menimbulkan terjadinya lipatanmanik. Sedangkan kecepatan yang tinggi akan menurunkan lebar manik danmenyebabkan terjadinya bentuk manik yang cekung dan takik, terlihat sepertigambar dibawah ini.PendinginanLamanya pendinginandalam suatu daerah temperaturtertentu dari suatu siklus termal lassangat mempengaruhi kwalitassambungan. Karena itu banyaksekali usaha-usaha pendekatanuntuk menentukan lamanya waktupendinginan tersebut. Pendekatanini biasanya dinyatakan dalambentuk rumus empiris ataunomograf atau tabel seperti yangterlihat dalam tabel dibawah ini.Struktur mikro dan sifatmekanik dari daerah HAZsebagian besar tergantung pada lamanya pendinginan dari temperatur 800C samapi 500oC. Sedangkan retak dingin, dimana hidrogen memegang peranan penting, terjadinyaosangat tergantung oleh lamanya pendinginan dari temperatur 800C sampai 300C atauoo100Co ElektrodaKlasifikasi ElektrodaElektroda baja lunak dan baja paduan rendah untuk las busur listrik manurutklasifikasi AWS (American Welding Society) dinyatakan dengan tanda E XXXXyang artInya sebagai berikut :Emenyatakan elaktroda busur listrikXX(dua angka) sesudah E menyatakan kekuatan tarik deposit las dalam ribuanIb/in2 lihat table.X(angka ketiga) menyatakan posisi pangelasan.angka 1 untuk pengelasan segala posisi. angka 2 untuk pengelasan posisi datar dibawah tanganX(angka keempat) menyataken jenis selaput dan jenis arus yang cocok dipakaiuntuk pengelasan lihat table.Contoh : E 6013Artinya:Kekuatan tarik minimum den deposit las adalah 60.000 Ib/in2 atau 42 kg/mm2Dapat dipakai untuk pengelasan segala posisiJenis selaput elektroda Rutil-Kalium dan pengelasan dengan arus AC atau DC +atau DCElektroda Baja Lunak1. E 6010 dan E 6011Elektroda ini adalah jenis elektroda selaput selulosa yang dapat dipakaiuntuk pengelesan dengan penembusan yang dalam. Pengelasan dapat padasegala posisi dan terak yang tipis dapat dengan mudah dibersihkan.Deposit las biasanya mempunyai sifat sifat mekanik yang baik dan dapatdipakai untuk pekerjaan dengan pengujian Radiografi. Selaput selulosadengan kebasahan 5% pada waktu pengelasan akan menghasilkan gaspelindung. E 6011 mengandung Kalium untuk mambantu menstabilkanbusur listrik bila dipakai arus AC.. E 6012 dan E 6013Kedua elektroda ini termasuk jenis selaput rutil yang dapat manghasilkanpenembusan sedang. Keduanya dapat dipakai untuk pengelasan segalaposisi, tetapi kebanyakan jenis E 6013 sangat baik untuk posisi pengelesan tegak arah ke bawah. Jenis E 6012 umumnya dapat dipakaipada ampere yang relatif lebih tinggi dari E 6013. E 6013 yangmengandung lebih benyak Kalium memudahkan pemakaian pada voltagemesin yang rendah. Elektroda dengan diameter kecil kebanyakan dipakaiuntuk pangelasan pelat tipis.3. E 6020Elektroda jenis ini dapat menghasilkan penembusan las sedang danteraknya mudah dilepas dari lapisan las. Selaput elektroda terutamamengandung oksida besi dan mangan. Cairan terak yang terlalu cair danmudah mengalir menyulitkan pada pengelasan dengan posisi lain daripada bawah tangan atau datar pada las sudut.Elektroda BerselaputElektroda berselaput yang dipakai pada Ias busur listrik mempunyai perbedaankomposisi selaput maupun kawat Inti. Pelapisan fluksi pada kawat inti dapatdengah cara destrusi, semprot atau celup. Ukuran standar diameter kawat intidari 1,5 mm sampai 7 mm dengan panjang antara 350 sampai 450 mm. Jenis-jenis selaput fluksi pada elektroda misalnya selulosa, kalsium karbonat (CaC03), titanium dioksida (rutil), kaolin, kalium oksida mangan, oksida besi,serbuk besi, besi silikon, besi mangan dan sebagainya dengan persentase yangberbeda-beda, untuk tiap jenis elektroda.Tebal selaput elektroda berkisar antara 70% sampai 50% dari diameterelektroda tergantung dari jenis selaput. Pada waktu pengelasan, selaputelektroda ini akan turut mencair dan menghasilkan gas CO2 yang melindungicairan las, busur listrik dan sebagian benda kerja terhadap udara luar. Udaraluar yang mengandung O2 dan N akan dapat mempengaruhi sifat mekanik darilogam Ias. Cairan selaput yang disebut terak akan terapung dan membekumelapisi permukaan las yang masih panas.Elektroda dengan selaput serbuk besiSelaput elektroda jenis E 6027, E 7014. E 7018. E 7024 dan E 7028mengandung serbuk besi untuk meningkatkan efisiensi pengelasan.Umumnya selaput elektroda akan lebih tebal dengan bertambahnyapersentase serbuk besi. Dengan adanya serbuk besi dan bertambah tebalnyaselaput akan memerlukan ampere yang lebih tinggi. Elektroda Hydrogen rendahSelaput elektroda jenis ini mengandung hydrogen yang rendah (kurang dari0,5 %), sehingga deposit las juga dapat bebas dari porositas. Elektroda inidipakai untuk pengelasan yang memerlukan mutu tinggi, bebas porositas,misalnye untuk pengelasan bejana dan pipa yang akan mengalami tekananJenis-jenis elektroda hydrogen rendah misalnya E 7015, E 7016 dan E7018.Elektroda untuk besi tuangElektroda bajaElektroda jenis ini bila dipakai untuk mengelas besi tuang akanmenghasilkan deposit las yang kuat sehingga tidak dapat dikerjakan denganmesin. Dengan demikian elektroda ini dipakai bila hasil las tidak dikerjakanlagi. Untuk mengelas besi tuang dengan elektroda baja dapat dipakaipesawat las AC atau DC kutub terbalik.Elektroda NikelElektroda jenis ini dipakai untuk mengelas besi tuang, bila hasil las masihdikerjakan lagi dengan mesin. Elektroda nikel dapat dipakai dalam sagalaposisi pengelasan. Rigi-rigi las yang dihasilkan elektroda ini pada besituang adalah rata dan halus bila dipakai pada pesawat las DC kutub terbalik.Karakteristik elektroda nikel dapat dilihat pada tabel dibawah ini.Elektroda PerungguHasil las dengan memakai elektroda ini tahan terhadap retak, sehinggapanjang las dapat ditambah. Kawat inti dari elektroda dibuat dari perunggufosfor dan diberi selaput yang menghasilkan busur stabil.Elektroda untuk aluminiumAluminium dapat dilas listrik dengan elektroda yang dibuat dari logamyang sama. Pemilihan elektroda aluminium yang sesuai dengan pekerjaandidasarkan pada tabel keterangan dari pabrik yang membuatnya. Elektrodaaluminium AWS-ASTM AI-43 untuk las busur listrik adalah denganpasawat las DC kutub terbalik dimana pemakaian arus dinyatakan dalamtabel berikut. Elektroda untuk pelapis kerasElektroda tahan kikisanElektroda jenis ini dibuat dari tabung chrom karbida yang diisi denganserbuk-serbuk karbida. Elektroda dengan diameter 3,25 mm - 6,5 mmdipakai peda pesawat las AC atau DC kutub terbalik.Elektroda ini dapat dipakai untuk pelapis keras permukaan pada sisi potongyang tipis, peluas lubang dan beberapa type pisau.Elektroda tahan pukulanElektroda ini dapat dipakai pada pesawat las AC atau DC kutub terbalik.Dipakai untuk pelapis keras bagian pemecah dan palu.Elektroda tahan keausanElektroda ini dibuat dari paduan-paduan non ferro yang mengandungCobalt, Wolfram dan Chrom. Biasanya dipakai untuk pelapis keraspermukaan katup buang dan dudukan katup dimana temperatur dan keausansangat tinggi.Macam-macam gerakan elektroda Gerakan arah turun sepanjang sumbu elektroda. Gerakan ini dilakukan untukmengatur jarak busur listrik agar tetap. Gerakan ayunan elektroda. Gerakan ini diperlukan untuk mengatur lebar jalurlas yang dikehendaki.Ayunan keatas menghasilkan alur las yang kecil, sedangkan ayunankebawah menghasilkan jalur las yang lebar. Penembusan las pada ayunankeatas lebih dangkal daripada ayunan kehawah.Ayunan segitiga dipakai pada jenis elektroda Hydrogen rendah untukmendapatkan penembusan las yang baik diantara dua celah pelat.Beberapa bentuk-bentuk ayunan diperlihatkan pada gambar dibawah ini. Titik-titik pada ujung ayunan menyatakan agar gerakan las berhenti sejenak padatempat tersebutL untuk memberi kesempatan pada cairan las untuk mengisicelah sambungan.Tembusan las yang dihasilkan dengan gerekan ayun tidak sebaikdengan gerakan lurus elektroda. Waktu yang diperlukan untuk gerakan ayunlebih lama, sehingga dapat menimbulkan pemuaian atau perubahan bentuk dari

bahan dasar. Dengan alasan ini maka penggunaan gerakan ayun harusmemperhatikan tebal bahan dasar.Alur SpiralAlur Zig-zagAlur segitigaPosisi pengelasanPosisi di bawah tanganPosisi bawah tanganmerupakan posisipengelasan yang palingmudah dilakukan. Olehsebab itu untukmenyelesaikan setiappekerjaan pengelasansedapat meungkin diusahakan pada posisi dibawah tangan.Kemiringan elektroda 10 derajat 20 derajat terhadap garis vertical kea rahjalan elektroda dan 70 derajat-80 derajat terhadap benda kerja.Posisi tegak (vertical)Mengelas posisi tegak adalah apabila dilakukan arah pengelasannya keatasatau ke bawah. Pengelasan ini termasuk pengelasan yang paling sulit karenabahan cair yang mengalir atau menumpuk diarah bawah dapat diperkecil

dengan kemiringan elektroda sekitar 10 derajat-15 derajat terhadapvertikal dan70 derajat-85 derajat terhadap benda kerja.Posisi datar (horizontal)Mengelas dengan horizontal biasa disebut juga mengelas merata dimanakedudukan benda kerja dibuat tegak dan arah elektroda mengikuti horizontal.Sewaktu mengelas elektroda dibuat miring sekitar 5 derajat 10 derajatterhadap garis vertical dan 70 derajat 80 derajat kearah benda kerja.Posisi di atas kepala (Overhead)Posisi pengelasan ini sangat sulit dan berbahaya karena bahan cair banyakberjatuhan dapat mengenai juru las, oleh karena itu diperlukan perlengkapanyang serba lengkap. Mengelas dengan posisi ini benda kerja terletak padabagian atas juru las dan kedudukan elektroda sekitar 5 derajat 20 derajatterhadap garis vertical dan 75 derajat-85 derajat terhadap benda kerja.Posisi datar (1G)Pada posisi ini sebaiknya menggunakan metode weaving yaitu zigzag dansetengah bulanUntuk jenis sambungan ini dapat dilakukan penetrasi pada keduasisi, tetapi dapat juga dilakukan penetrasi pada satu sisi saja. Type posisi datar(1G) didalam pelaksanaannya sangat mudah. Dapat diapplikasikan pada materialpipa dengan jalan pipa diputar.Posisi horizontal (2G)

Pengelasan pipa 2G adalah pengelasanposisi horizontal, yaitu pipa padaposisi tegak dan pengelasan dilakukansecara horizonta l mengelilingi pipa.Kesulitan pengelasan posisi horizontaladalah adanya gaya gravitasi akibatnyacairan las akan selalu kebawah.Adapun posisi sudut electrodepengelasan pipa 2G yaitu 90 Panjang gerakan elektrode antara 1-2 kali diameterelektrode. Bila terlalu panjang dapat mengakibatkan kurang baiknya mutu las.Panjang busur diusahakan sependek mungkin yaitu kali diameter elektrode las.Untuk pengelasan pengisian dilakukan dengan gerakan melingkar dan diusahakandapat membakar dengan baik pada kedua sisi kampuh agar tidak terjadi cacat.Gerakan seperti ini diulangi untuk pengisian berikutnya. Posisi vertikal (3G)Pengelasan posisi 3G dilakukanpada material plate. Posisi 3G inidilaksanakan pada plate danelektrode vertikal. Kesulitanpengelasan ini hampir sama denganposisi 2G akibat gaya gravitasicairan elektrode las akan selalukebawah.Posisi horizontal pipa (5G)Pada pengelasan posisi 5G dibagimenjadi 2, yaitu :1. Pengelasan naikBiasanya dilakukan pada pipayang mempunyai dinding tealkarena membutuhkan panas yangtinggi. Pengelasan arah naikkecepatannya lebih rendahdibandingkan pengelasan dengan arah turun, sehingga panas masukan tiap

satuan luas lebih tinggi dibanding dengan pengelasan turun. Posisi pengelasan5G pipa diletakkan pada posisi horizontal tetap dan pengelasan dilakukanmengelilingi pipa tersebut. Supaya hasil pengelasan baik, maka diperlukan laskancing (tack weld) pada posisi jam 5-8-11 dan 2. Mulai pengelasan pada jam5.30 ke jam 12.00 melalui jam 6 dan kemudian dilanjutkan dengan posisi jam5.30 ke jam 12.00 melalui jam 3. Gerakan elektrode untuk posisi root pass (lasakar) adalah berbentuk segitiga teratur dengan jarak busur kali diameterelektrode.2. Pengelasan turunBiasanya dilakukan pada pipa yang tipis dan pipa saluran minyak serta gasbumi. Alasan penggunaan las turun lebih menguntungkan dikarenakan lebihcepat dan lebih ekonomis.Pengelasan posisi FilletPengelasan fillet juga disebutsambungan T.joint pada posisicairan las-lasan diberikan padaposisi menyudut. Padasambungan ini terdapat diantaramaterial pada posisi mendatardan posisi tegak. Posisisambungan ini termasuk posisisambungan yang relativemudah, namun hal yang perlu diperhatikan pada sambungan ini adalahkemiringan elektroda, gerakan ayunan tergantung pada kondisi atau kebiasaanoperator las.

8. Perlengkapan Keselamatan KerjaHelm LasHelm Ias maupun tabir las digunakan untuk melindungikulit muka dan mata dari sinar las (sinar ultra violet danultra merah) yang dapat merusak kulit maupun mata,Helmlas ini dilengkapi dengan kaca khusus yang dapatmengurangi sinar ultra violet dan ultra merah tersebut.Sinar Ias yang sangat terang/kuat itu tidak boleh dilihatdangan mata langsung sampai jarak 16 meter. Oleh karena itu pada saat mengelas harusmengunakan helm/kedok las yang dapat menahan sinsar las dengan kaca las. Ukurankaca Ias yang dipakai tergantung pada pelaksanaan pengelasan. Umumnya penggunaankaca las adalah sebagai berikut: No. 6. dipakai untuk Ias titik No. 6 dan 7 untukpengelasan sampai 30 amper. No. 6 untuk pengelasan dari 30 sampai 75 amper. No. 10untuk pengelasan dari 75 sampai 200 amper. No. 12. untuk pengelasan dari 200 sampai400 amper. No. 14 untuk pangelasan diatas 400 amper. Untuk melindungi kacapenyaring ini biasanya pada bagian luar maupun dalam dilapisi dengan kaca putih.Sarung Tangan (Welding Gloves)Sarung tangan dibuat dari kulit atau asbes lunak untukmemudahkan memegang pemegang elektroda. Pada waktumengelas harus selalu dipakai sepasang sarung tangan.ApronApron adalan alat pelindung badan dari percikan bunga api yang dibuat dari kulit ataudari asbes.Ada beberapa jenis/bagian apron :apron lenganapron lengkapapron dadaSepatu LasSepatu las berguna untuk melindungi kaki dari semburan bunga api,Bila tidak ada sepatu las, sepatu biasa yang tertutup seluruhnya dapatjuga dipakai

Maasker LasJikka tidak memmungkinkanadanya kammar las dan vventilasiyanng baik, maaka gunakannlah maskerlas, agar teerhindardarri asap dan ddebu las yangg beracun.Kaamar LasKamar Ias dibbuat dari bahan tahan..api. Kamarr las pentinng agar oraang yang addadisekitarnnya tidak tergganggu olehh cahaya las.Untuk meengeluarkangas, sebaiknnya kamar llas dilengkappidangan siistim ventilaasi: Didalamm kamar lass ditempatkaanmeja Ias.. Meja las hharus bersihh dari bahann-bahan yanngmudahterbakar agar terhinddar darikemungkinaanterjadinyaa kebakarann oleh percikkan terak laas dan bunggaapi.Jakket LasJakket pelindungg badan+tanngan yang tebbuat dari kullit/asbes

B. LAS GAS ( OKSI - ASETILIN )1. Pengertian Las Oksi-AsetilinLas Oksi asetilin adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2 jenisgas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Dalam proses las gas ini,gas yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen (O2) dan gas lain sebagai gasbahan bakar (fuel gas). Gas bahan bakar yang paling popular dan paling banyakdigunakan dibengkel-bengkel adalah gas Asetilen ( dari kata acetylene, dan memilikirumus kimia C2H2 ). Gas ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahanbakar lain. Kelebihan yang dimiliki gas Asetilen antara lain, menghasilkan temperaturenyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan udaraataupun Oksigen.2. Bahan Bakar GasAsetilin ( C2H2 )Asetilena (Nama sistematis: etuna) adalah suatu hidrokarbon yang tergolongkepada alkuna, dengan rumus CH. Asetilena merupakan alkuna yang paling22sederhana, karena hanya terdiri dari dua atom karbon dan dua atom hidrogen. Padaasetilena, kedua karbon terikat melalui ikatan rangkap tiga, dan masing-masingatom karbon memiliki hibridisasi orbital sp untuk ikatan sigma. Hal inimenyebabkan keempat atom pada asetilena terletak pada satu garis lurus, dengansudut C-C-H sebesar 180.PropanPropana adalah senyawa alkana tiga karbon (C3H8) yang berwujud gas dalamkeadaan normal, tapi dapat dikompresi menjadi cairan yang mudah dipindahkandalam kontainer yang tidak mahal. Senyawa ini diturunkan dari produk petroleumlain pada pemrosesan minyak bumi atau gas alam. Propana umumnya digunakansebagai bahan bakar untuk mesin, barbeque (pemanggang), dan di rumah-rumah.3. Peralatan Las Oksi AsetilinTabung GasTabung gas berfungsi untuk menampung gas ataugas cair dalam kondisi bertekanan. Umumnyatabung gas dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini

sudah banyak tabung-tabung gas yang terbuat dari paduan Alumunium. Tabung gastersedia dalam bentuk beragam mulai berukuran kecil hingga besar. Ukuran tabungini dibuat berbeda karena disesuaikan dengan kapasitas daya tampung gas dan jugajenis gas yang ditampung.Untuk membedakan tabung gas apakah didalamnya berisi gas Oksigen, Asetilen ataugas lainya dapat dilihat dari kode warna yang ada pada tabung itu.Katup TabungSedang pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka digunakan katup. Katup iniditempatkan tepat dibagian atas dari tabung. Pada tabung gas Oksigen, katupbiasanya dibuat dari material Kuningan, sedangkan untuk tabung gas Asetilen, katupini terbuat dari material Baja.RegulatorRegulator atau lebih tepat dikatakanKatup Penutun Tekan, dipasang padakatub tabung dengan tujuan untukmengurangi atau menurunkan tekannhingga mencapai tekana kerja torch.Regulator ini juga berperan untukmempertahankan besarnya tekanan kerjaselama proses pengelasan ataupemotongan. Bahkan jika tekanan dalamtabung menurun, tekana kerja harus dipertahankan tetap oleh regulator.Pada regulator terdapat bagian-bagian seperti saluran masuk, katup pengaturan tekankerja, katup pengaman, alat pengukuran tekanan tabung, alat pengukuran tekanankerja dan katup pengatur keluar gas menuju selang.Selang gasUntuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menujutorch digunakan selang gas. Untuk memenuhipersyaratan keamanan, selang harus mampu menahantekan kerja dan tidak mudah bocor. Dalampemakaiannya, selang dibedakan berdasarkan jenis gasyang dialirkan. Untuk memudahkan bagimana

membedakan selang Oksigen dan selang Asetilen mak cukup memperhatikan kodewarna pada selang. Berikut ini diperlihatkan table yang berisi informasi tentangperbedaan warna untuk membedakan jenis gas yang mengalir dalam selang.Torch ( Pembakar )Gas yang dialirkan melalui selang selanjutnyaditeruskan oleh torch, tercampur didalamnyadan akhirnya pada ujuang nosel terbentuknyala api. Dari keterangan diatas, tochmemiliki dua fungsi yaitu : Sebagai pencampur gas oksigen dan gasbahan bakar. Sebagai pembentuk nyala api diujungnosel.Torch dapat dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut klasifikasi berikut ini :Menurut cara/jalannya gas masuk keruang pencampur.Dibedakan atas : Injectortorch (tekanan rendah)Pada torch jenis ini, tekanan gas bahan bakar selalu dibuat lebih rendah daritekanan gas oksigen. Equal pressure torch (torchbertekanan sama)Pada torch ini, tekanan gas oksigen dan tekanan gas bahan bakar pada sisisaluran masuk sama besar.proses pencampuran kedua gas dalam ruangpencampur berlangsung dalam tekanan yang sama.Menurut ukuran dan berat. Dibedakan atas : Toch normal Torch ringan/kecilMenurut jumlah saluran nyala api. Dibedakan atas : Torch nyala api tunggal Torch nyala api jamakMenurut gas yang digunakan. Dibedakan atas : Torch untuk gas asetilen Torch untuk gas hydrogen, dan lain-lain.Menurut aplikasi. Dibedakan atas :

Torch manual Torch otomatik/semi otomatikPematik api LasAlat yang berfungsi untuk menyalakan api las.Tip CleanerAlat ini berfungsi untuk membersihkan lubang mulutpembakar.4. Proses Pengelasan Oksi AcetilinMenentukan nyala apiNyala api KarburasiBila terlalu banyak perbandingan gas asetilenyang digunakan maka di antara kerucut dalamdan kerucut luar akan timbul kerucut nyala baruberwarna biru. Di antara kerucut yang menyaladan selubung luar akan terdapat kerucut antara yang berwarna keputih-putihan,yang panjangnya ditentukan oleh jumlah kelebihan asetilen. Hal ini akanmenyebabkan terjadinya karburisasi pada logam cair. Nyala ini banyak digunakandalam pengelasan logam monel, nikel, berbagai jenis baja dan bermacam-macambahan pengerasan permukaan non-ferous.

Nyala api NetralNyala ini terjadi bila perbandingan antaraoksigen dan asetilen sekitar satu. Nyala terdiriatas kerucut dalam yang berwarna putihbersinar dan kerucut luar yang berwarna birubening. Oksigen yang diperlukan nyala iniberasal dari udara. Suhu maksimum setinggi 3300 sampai 3500 oC tercapai padaujung nyala kerucut.Nyala api oksidasiBila gas oksigen lebih daripada yangdibutuhkan untuk menghasilkan nyalanetral maka nyala api menjadi pendekdan warna kerucut dalam berubah menjadi ungu. Nyala ini akan menyebabkanterjadinya proses oksidasi atau dekarburisasi pada logam cair. Nyala yang bersifatoksidasi ini harus digunakan dalam pengelasan fusion dari kuningan danperunggu namun tidak dianjurkan untuk pengelasan lainnya.Teknik PengelasanPosisi pengelasan di bawah tanganPengelasan di bawah tangan adalah proses pengelasan yang dilakukan di bawahtangan dan benda kerja terletak di atas bidang datar. Sudut ujung pembakar(brander) terletak diantara 60 dan kawat pengisi (filler rod) dimiringkan dengansudut antara 30 - 40 dengan benda kerja. Kedudukan ujung pembakar ke sudutsambungan dengan jarak 2 3 mm agar terjadi panas maksimal pada sambungan.Pada sambungan sudut luar, nyala diarahkan ke tengah sambungan dangerakannya adalah lurus.Posisi pengelasan datar ( horizontal )Pada posisi ini benda kerja berdiri tegak sedangkan pengelasan dilakukan denganarah mendatar sehingga cairan las cenderung mengalir ke bawah, untuk ituayunan brander sebaiknya sekecil mungkin. Kedudukan brander terhadap bendakerja menyudut 70 dan miring kira-kira 10 di bawah garis mendatar, sedangkankawat pengisi dimiringkan pada sudut 10 di atas garis mendatar.

Posisi pengelasan tegak ( vertical )Pada pengelasan dengan posisi tegak, arah pengelasan berlangsung ke atas atauke bawah. Kawat pengisi ditempatkan antara nyala api dan tempat sambunganyang bersudut 45-60 dan sudut brander sebesar 80.Posisi pengelasan di atas kepala ( Overhead )Pengelasan dengan posisi ini adalah yang paling sulit dibandingkan dengan posisilainnya dimana benda kerja berada di atas kepala dan pengelasan dilakukan daribawahnya. Pada pengelasan posisi ini sudut brander dimiringkan 10 dari garisvertikal sedangkan kawat pengisi berada di belakangnya bersudut 45-60.Pengelasan arah ke kiri ( maju )Cara pengelasan ini paling banyak digunakan dimana nyala api diarahkan ke kiridengan membentuk sudut 60 dan kawat las 30 terhadap benda kerja sedangkansudut melintangnya tegak lurus terhadap arah pengelasan. Cara ini banyakdigunakan karena cara pengelasannya mudah dan tidak membutuhkan posisi yangsulit saat mengelas.Pengelasan arah ke kanan ( mundur )Cara pengelasan ini adalah arahnya kebalikan daripada arah pengelasan ke kiri.Pengelasan dengan cara ini diperlukan untuk pengelasan baja yang tebalnya 4,5mm ke atas.Operasi Branzing ( Flame Brazing )Yang dimaksud dengan branzing disini ada lah proses penyambunngan tanpamencairkan logaminduk yang disambung, hanya logam p eng isi saja. Misalnyasaja proses penyambungan pelat baja yang menggunakan kawat las darikuningan. Ingat bahwa titik cair Baja ( 1550 C) lebih tinggi dari kuningan (sekitar 1080C). dengan perbedaan titik car itu, proses branzing, akan lebihmudah dilaksanakan daripada proses pengelasan.Operasi Pemotongan Logam ( Flame Cut )Kasus pemotongan logam sebenarnya dap atdilakukan dengan berbagai cara. Prosespenggergajian (sewing) dan menggunting(shearing) merupakan contoh dari prosespemotongan logam dan lembaran logam. Proses

menggunting hanya cocok diterapkan pada lembaran logam yang ketebalannyatipis. Proses penggergajian dapat diterapkan pada pelat yang lebih tebal tetapimemerlukan waktu pemotongan yang lebih lama. Untuk dapat memotong pelattebal denngan waktu lebih singkat dari cara gergaji maka digunakan las gas inidengan peralatan khusus misalnya mengganti torchnya ( dibengkel-bengkelmenyebutnya brender ).Pemotongan pelat logam dengan nyala api ini dilakukan dengan memberikansuplai gas Oksigen berlebih. Pemberian gas Oksigen lebih, dapat diatur padatorch yang memang dibuat untuk keperluan memotong.Operasi Perluasan ( Flame Gauging )Operasi perluasan dan pencukilan ini biasanya diterapkan pada produk/komponenloga m yang terdapat cacat/retak permukaannya. Retak/cacat tadi sebelumditambal kembali dengan pengelasan, terlebih dahulu dicukil atau diperluas untuktujuan menghilangkan retak itu. Setelah retak dihilangkan barulah kemudian alurhasil pencungkilan tadi diisi kembali denganlogam las.Operasi Pelurusan ( Flame Straightening )Operasi pelurusan dilaksanakan denganmemberikan panas pada komponendengan bentuk pola pemanasan tertentu.Ilustrasi dibawah ini menunjukkanprinsip dasar pemuaian dan pengkerutanpada suatu logam batang.Batang lurus dipanaskan dengan polapemanasan segitiga. Logam cenderungmemuai pada saat dipanaskan. Daerahpemanasan tersebut menghasilkanpemuaian yang besar. Logam mengkerutpasa saat didinginkan. Daerah pemanasan terbesar. Keuntungan mengelas Oksi Asetilin peralatan relatif murah dan memerlukan pemeliharaan minimal/sedikit. Cara penggunaannya sangat mudah, tidak memerlukan teknik-teknik pengelasanyang tinggi sehingga mudah untuk dipelajari. Mudah dibawa dan dapat digunakan di lapangan maupun di pabrik atau dibengkel-bengkel karena peralatannya kecil dan sederhana Dengan teknik pengelasan yang tepat hampir semua jenis logam dapat dilas danalat ini dapat digunakan untuk pemotongan maupun penyambungan. BAB IVPENUTUPA. KesimpulanSetelah penulis membaca dari semua referensi yang di dapatkan dan daripenyusunan makalah ini maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :Pada akhirnya penulis mengetahui Pengertian las listrik, alat-alat yang digunakanpada proses pengelasan las listrik, Posisi pengelasan laslstrik, tingkat kesususahandalam pengelasan las listrik serta keselamatan kerja yang semestinya dilaksanakandalam proses pengelasan las listrik.Penulis akhirnya dapat mengetahui pengertian las gas, perlengkapan yang digunakanpada praktik las gas, jenis-jenis nyala api, serta posisi pengelasan pada proses lasgas.B. SaranAdapun saran-saran yang dapat diberikan kepada pembaca makalah ini sebagai berikut :Dalam pembuatan makalah diperlukan kerja keras dalam mencari berbagai referensiagar makalah yang dibuat lebih baik.Pelajari makalah yang telah dibuat, agar dapat menambah wawasan lagi

DAFTAR PUSTAKAwww.lab teknologi mekanik.comhttp://kamissore.blogspot.com/2009/06/kerja-las-listrik-dan-gas.htmlCary Howard B, Modern Welding Technology Prentice Hall, Englewood Cliffs, NewJersey Q7632, USA, 1994.Messler R.W, Jr., Principles of Welding John Wiley & Sons, Inc. USA, 1999.http://laslistrik.blogspot.com/2009/06/.htmlhttp://materi-kuliah.blogspot.com/2009/06/.htmlhttp://.arcwelding&gasweldingblogspot.com/2009/06/.html