30
 LAPORAN PRAKTEK SURVEILANS GIZI KUNJUNGAN PUSKESMAS KECAMATAN JAGAKARSA “KASUS BALITA GIZI BURUK” Dosen: Sudarmani Djoko Disusun Oleh: Kelompok Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Adelia Dwi Pratiwi (P2.31.31.1.11 .001) Adistya Anggari (P2.31.31.1.11 .002) Anindita Munggarani (P2.31.31.1.11 .004) Hayu Ningtyas (P2.31.31.1.11 .021) Irsanti Ning Rachmani (P2.31.31.1.11 .0) Mutiara Dinda Lestari (P2.31.31.1.11 .032) Program Studi Diploma IV Gizi Semester V Politeknik Kesehatan Kemenk es Jakarta II 2013

Laporan Praktek Surveilans Gizi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ilmu Masyarakat

Citation preview

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    1/30

    LAPORAN PRAKTEK SURVEILANS GIZI

    KUNJUNGAN PUSKESMAS KECAMATAN JAGAKARSA

    KASUS BALITA GIZI BURUK

    Dosen: Sudarmani Djoko

    Disusun Oleh:

    Kelompok Puskesmas Kecamatan Jagakarsa

    Adelia Dwi Pratiwi (P2.31.31.1.11.001)

    Adistya Anggari (P2.31.31.1.11.002)

    Anindita Munggarani (P2.31.31.1.11.004)

    Hayu Ningtyas (P2.31.31.1.11.021)

    Irsanti Ning Rachmani (P2.31.31.1.11.0)

    Mutiara Dinda Lestari (P2.31.31.1.11.032)

    Program Studi Diploma IV Gizi

    Semester V

    Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II

    2013

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    2/30

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.

    LATAR BELAKANG

    Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang

    Nomor 36 Tahun 209 Tentang Kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan

    dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar

    gizi peningkatan akses dan mutu peayanan gizi serta kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan

    teknologi.

    Masalah gizi makro maupun mikro masih menjadi tugas besar para pemerhati gizi seperti

    masalah balita pendek (stunting) yang masih tinggi yaitu sebesar 36.8% pada tahun 2007 dan

    35.6% pada tahun 2010. Selain itu, masalah anemia pada ibu hamil berdasarkan Survei Kesehatan

    Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 masih cukup tinggi yaitu sebesar 40.1%, kemudian adanya

    fluktuasi cakupan pemberian ASI Eksklusif dalam tiga tahun terakhir secara nasional.

    Untuk memperoleh informasi pencapaian kinerja pembinaan gizi masyarakat secara cepat, akurat,

    teratur dan berkelanjutan, maka perlu dilaksanakannya kegiatan surveilans gizi di seluruh wilayah

    provinsi dan kabupaten/kota. Pelaksanaan surveilans gizi akan memberikan indikasi perubahan

    pencapaian indikator kegiatan pembinaan gizi masyarakat. Selain itu, pelaksanaan surveilans gizi

    diperlukan untuk memperoleh tambahan informasi lain yang belum tersedia dari laporan rutin,

    seperti konsumsi garam beriodium, pendistribusian MP-ASI dan PMT atau studi yang berkaitan

    dengan masalah gizi mikro, dll.

    Mahasiswa khususnya mahasiswa mahasiswi gizi perlu akan mempelajari surveilans gizi

    agar dapat memperoleh informasi secara akurat dan teratur yang akan bermanfaat dalam rangka

    pengambilan tindakn segera, perencanaan jangka pendek dan menengah serta perumusan

    kebijakan terhadap masalah gizi yang ada.

    B.

    TUJUAN

    a. Umum

    Mempelajari kegiatan surveilans gizi di tingkat Puskesmas, khususnya Puskesmas Kecamatan

    Jagakarsa

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    3/30

    b.

    Khusus

    1. Mengumpulkan data surveilans gizi di tingkat Puskesmas

    2. Mengolah dan menganalisis data surveilans gizi di tingkat kecamatan

    3. Menyajikan hasil analisis data surveilans gizi di tingkat kecamatan

    4.

    Melaporkan hasil analisis data surveilan gizi ke Suku Dinas Jakarta Selatan

    C.

    RUANG LINGKUP

    Ruang lingkup kegiatan surveilans gizi ini meliputi kegiatan pengumpulan data dari

    laporan rutin di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa, dengan waktu pelaksanaan setiap hari Sabtu,

    19 dan 26 Oktober 2013 serta hari Kamis, 31 Oktober 2013.

    Pada kegiatan ini, jenis data yang dikumpulkan berupa data balita Gizi Buruk,

    Penimbangan balita (SKDN), Status gizi balita, bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI

    Eksklusif, Rumah Tangga yang mengkonsumsi garam beriodium, balita 6-59 bulan yang

    mendapat kapsul vitamin A, serta ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe.

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    4/30

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A.

    Kegiatan Surveilans Gizi

    Kegiatan surveilan gizi meliputi kegiatan pengumpulan dan pengolahan data, penyajian

    serta diseminasi informasi bagi pemangku kepentingan. Informasi dari surveilans gizi

    dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan untuk melakukan tindakan segera maupun untuk

    perencaan program jangka pendek, menengah maupun jangka panjang serta untuk perumusan

    kebijakan.

    1.

    Pengumpulan DataPengumpulan data secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan dari berbagai kegiatan

    surveilans gizi sebagai sumber informasi, yaitu:

    a. Kegiatan rutin, yaitu penimbangan bulanan, pemantauan dan pelaporan kasus gizi buruk,

    pendistribusian kapsul vitamin A balita, dan pemberian ASI Eksklusif.

    b. Kegiatan survey khusus yang dilakukan berdasarkan kebutuhan, seperti konsumsi garam

    beriodium, pendistribusian MP-ASI dan PMT, pemantauan status gizi anak dan ibu hamil

    dan Wanita Usia Subur (WUS) risiko Kurang Energi Kronis (KEK) atau studi yang

    berkaitan dengan masalah gizi lainnya.

    Tabel berikut menunjukkan berbagai data dan sumbernya pada kegiatan surveilans gizi:

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    5/30

    Tabel 1

    Rekapitulasi Data di Tingkat Kabupaten/Kota

    Data Sumber Data Instrumen Pengumpul

    Data

    Waktu

    Gizi Buruk -

    Laporan RS- Laporan Puskesmas

    - Laporan

    masyarakat/media

    -

    Laporan Posyandu

    -

    Form laporankewaspadaan

    KLB-Gizi di RS

    -

    Form laporan

    bulanan kasus gizi

    buruk

    -

    TenagaPelaksana Gizi

    (TPG) RS

    -

    TPG

    Puskesmas

    Setiapbulan dan

    sewaktu-

    waktu bila

    ada kasus

    Hasil

    Penimbang

    an (D/S)

    Laporan Puskesmas LB3 atau FIII Gizi TPG Puskesmas Setiap

    bulan

    ASI

    Eksklusif

    Laporan Puskesmas Form ASI Eksklusif TPG Puskesmas Setiap 6

    bulan

    (Februari

    dan

    Agustus)

    Garam

    beriodium

    Laporan Puskesmas Form Pemantauan

    Garam Beriodium

    Guru SD dan

    TPG Puskesmas

    Minimal 1

    kali dalam

    setahun

    Distribusi

    kapsul

    vitamin A

    Balita

    Laporan Puskesmas LB3 atau FIII Gizi TPG Puskesmas Setiap 6

    bulan

    (Februari

    danAgustus)

    Distribusi

    Tablet

    Tambah

    Darah

    (TTD)

    Laporan Puskesmas LB3 atau FIII Gizi Bidan

    coordinator dan

    TPG Puskesmas

    Setiap

    bulan

    Dalam pelaksanaan pengumpulan data, bila ada puskesmas yang tidak melapor atau melapor

    tidak tepat waktu, data laporan tidak lengkap dan atau tidak akurat maka petugas DinkesKabupaten/Kota perlu melakukan pembinaan secara aktif untuk melengkapi data.kegiatan ini dapat

    dilakukan melalui telepon, SMS atau kunjungan langsung ke puskesmas.

    2.

    Pengolahan Data dan Penyajian Informasi

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    6/30

    Pengolahan data dapat dilakukan secara deskriptif maunpun analitik, yang disajikan

    dalam bentuk narasi, tabel, grafik,dan peta atau bentuk penyajian informasi lainnya.

    Penyajian informasi juga dapat dilakukan dengan menghubungkan 2 indikator yang saling

    terkait, baik antar infdikator gizi maupun indicator program terkait lainnya.

    3.

    Diseminasi Informasi

    Diseminasi informasi dilakukan untuk menyebarluaskan informasi surveilan gizi kepada

    pemangku kepentingan. Kegiatan diseminasi informasi dapat dilakukan dalam bentuk

    pemberian umpan balik, sosialisasi atau advokasi.

    Umpan balik merupakan respon tertulis mengenai informasi surveilans gizi yang

    dikirimkan kepada pemangku kepentingan pada berbagai kesempatan baik pertemuan lintas

    program maupun lintas sector.

    Sosialisasi merupakan penyajian hasil surveilans gizi dalam forum koordinasi atau

    forum-forum lainnya sedangkan advokasi merupakan penyajian hasil surveilans gizi dengan

    harapan memperoleh dukungan dari pemangku kepentingan.

    B.

    Pemanfaatan Informasi Hasil Surveilans Gizi

    Hasil surveilans gizi dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan sebagai tindak lanjut atau

    respon terhadap informasi yang diperoleh. Tindak lanjut atau respon dapat berupa tindakan

    segera, perencanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang serta perumusan kebijakan

    pembinaan gizi masyarakat baik di kabupaten/kota, provinsi dan pusat.

    Contoh tindak lanjut atau respon yang perlu dilakukan terhadap pencapaian indicator adalah

    sebagai berikut:

    1.

    Jika hasil analisis menunjukkan peningkatan kasus gizi buruk, respon yang perlu dilakukan

    adalah:

    a. Melakukan konfirmasi laporan kasus gizi buruk

    b. Menyiapkan Puskesmas Perawatan dan RS untuk pelaksanaan tatalaksana gizi buruk

    c.

    Meningkatkan kemampuan petugas puskesmas dan RS dalam melakukan surveilans gizi

    d. Memberikan PMT Pemulihan untuk balita gizi buruk rawat jalan dan paska rawat inap.

    e. Melakukan pemantauan kasus yang lebih intensif pada daerah dengan risiko tinggi

    terjadinya kasus gizi buruk

    f. Melakukan penyelidikan kasus bersama dengan lintas program dan lintas sector terkait

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    7/30

    2. Jika hasil analisis menunjukkan cakupan ASI Eksklusif 0-6 bulan rendah,, respon yang perlu

    dilakukan adalah:

    a. Meningkatkan promosi dan advokasi tentang Peningkatan Pemberian ASI

    b. Meningkatkan kemampuan petugas puskesmas dan RS dalam melakukan konseling ASI

    c.

    Membina puskesmas untuk memberdayakan konselor dan motivator ASI yang telah

    dilatih

    3. Jika hasil analisis menunjukkan masih banyak ditemukan rumah tangga yang belum

    mengkonsumsi garam beriodium, respon yang perlu dilakukan adalah:

    a. Melakukan koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten/Kota

    untuk melakukan operasi pasar garam beriodium

    b. Melakukan promosi/kampanye peningkatan penggunaan garam beriodium

    4. Jika hasil analisis menunjukkan cakupan distribusi vitamin A rendah, maka respon yang

    harus dilakukan adalah:

    a. Bila ketersediaan kapsul vitamin A di puskesmas tidak mencukupi maka perlu mengirim

    kapsul vitamin A ke puskesmas

    b.

    Bila kapsul vitamin A masih tersedia, maka perlu meminta puskesmas untuk melakukan

    sweeping

    c. Melakukan pembinaan kepada puskesmas dengan cakupan rendah

    5.

    Jika hasil analisis menunjukkan cakupan distribusi TTD (Fe3) rendah, respon yang dilakukan

    adalah meminta puskesmas agar lebih aktif mendistribusikan TTD pada ibu hamil, dengan

    beberapa alternative:

    a.

    Bila ketersediaan TTD di puskesmas dan bidan di desa tidak mencukupi maka perlu

    mengirim TTD ke puskesmas

    b. Bila TTD masih tersedia, maka perlu meminta puskesmas untuk melakukan peningkatan

    integrasi dengan program KIA khususnya kegiatan Ante Natal Care (ANC)

    c.

    Melakukan pembinaan kepada puskesmas dengan cakupan rendah

    6. Jika hasil analisis menunjukkan D/S rendah dan atau cenderung menurun, respon yang perlu

    dilakukan adalah pembinaan kepada puskesmas untuk:

    a. Melakukan koordinasi dengan Camat dan PKK tingkat kecamatan untuk menggerakkan

    masyarakat datang ke posyandu

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    8/30

    b. Memanfaatkan kegiatan pada forum-forum yang ada di desa, yang bertujuan untuk

    menggerakkan masyarakat datang ke posyandu

    c. Melakukan promosi tentang manfaat kegiatan di posyandu

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    9/30

    BAB III

    METODA

    A.

    Pengumpulan Data

    Kami melakukan pengumpulan data di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa di bagian Gizi.

    Pengumpulan data kami lakukan dengan frekuensi 3 kali di setiap hari Sabtu dan Kamis, tepatnya:

    - Sabtu, 19 Oktober 2013

    - Sabtu, 26 Oktober 2013

    - Kamis, 31 Oktober 2013

    Data yang kami kumpulkan terdiri dari:

    - Data cakupan balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A

    -

    Data balita gizi buruk beserta status gizi

    - Data penimbangan/balita yang ditimbang berat badannya (SKDN)

    - Data rumah tangga mengkonsumsi garam beriodium

    - Data ibu hamil mendapat 90 tablet Fe

    Kegiatan yang kami lakukan dalam pengumpulan data yaitu pengumpulan data secara bertahap

    dikarenakan pihak puskesmas khususnya bagian Gizi menyiapkan data yang kami perlukan tidak

    langsung semua atau seklaigus. Berikut kegiatan pengumpulan data dalam kurun waktu 3 kali

    kunjungan:

    Hari/tanggal Tempat Kunjungan Kegiatan

    Sabtu, 19 Oktober 2013 Puskesmas Kecamatan

    Jagakarsa bagian Gizi

    Pengumpulan data cakupan

    vitamin A

    Sabtu, 26 Oktober 2013 Puskesmas Kecamatan

    Jagakarsa bagian Gizi

    Pengumpulan data gizi buruk,

    status gizi, penimbangan (SKDN)

    Kamis, 31 Oktober 2013 Puskesmas Kecamatan

    Jagakarsa bagian Gizi &

    KIA

    Pengumpulan data garam

    beriodium dan TTD (tablet Fe)

    Untuk kasus gizi buruk di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa kami mengumpulkan data dari mulai

    bulan Januari hingga Agustus tahun 2013 dalam bentuk tabel kasus gizi buruk yang terdiri dari 8

    kelurahan dengan 8 variabel. Variable berikut diantaranya:

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    10/30

    a. Kasus gizi buruk baru

    b. Gizi buruk baru dirawat

    c. Gizi buruk lama dirawat

    d. Gizi buruk lama

    e.

    Gizi buruk lama meninggal

    f. Gizi buruk baru meninggal

    g. Gizi buruk membaik

    h. Gizi buruk mendapat PMT

    Instrument yang kami gunakan dalam pengumpulan kasus gizi buruk adalah tabel/form

    rekapitulasi kasus balita gizi buruk di wilayah kerja puskesmas, seperti berikut:

    FORMULIR REKAPITULASI KASUS BALITA GIZI BURUK

    DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

    Provinsi :

    Kabupaten/Kota :

    Puskesmas/Kecamatan :

    Bulan/Tahun :

    No. Variabel

    Posyandu

    Posyandu I Posyandu II Posyandu III

    L P L+P L P L+P L P L+P

    A

    B

    C

    D

    E

    F

    G

    H

    Keterangan:

    A = Kasus Gizi Buruk yang Baru (insiden)

    B = Gizi Buruk Baru dirawat

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    11/30

    C = Gizi Buruk Lama dirawat

    D = Gizi Buruk Lama

    E = Gizi Buruk Baru Meninggal

    F = Gizi Buruk Lama Meninggal

    G = Gizi Buruk Membaik

    H = Gizi Buruk yang Mendapat PMT

    L = Laki laki

    P = Perempuan

    Namun, dengan tabel/formulir seperti ini seharusnya kami mengambil/mengumpulkan data dari

    Puskesmas Keluharan setempat di Kecamatan Jagakarsa. Oleh karena itu, kami mengumpulkan data

    kasus balita gizi buruk dalam bentuk LB3.

    B. Cara Pengolahan

    Pengolahan data dapat dilakukan secara deskriptif maupun analitik, yang disajikan dalam bentuk

    narasi, tabel, grafik, dan peta, atau bentuk penyajian informasi lainnya.

    Pengolahan data dapat dilakukan secara manual maupun komputerisasi. Hasil pengolahan berupa

    cakupan masing indikator Pembinaan Gizi Masyarakat, sedangkan analisis data dilakukan dengan 2

    (dua) pendekatan yaitu analisis deskriptif dan analitik.

    1. Analisa Deskriptif

    Analisis deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum tentang data cakupan

    kegiatan pembinaan gizi masyarakat. Tujuannya adalah untuk menetapkan daerah prioritas untuk

    pembinaan wilayah dan menentukan kecendrungan antar waktu.

    a) Menetapkan daerah prioritas untuk pembinaan wilayah

    Analisis deskriptif untuk membandingkan antar wilayah dilakukan dengan membandingkan

    hasil cakupan antar wilayah dengan target yang harus dicapai. Wilayah yang cakupannya

    rendah harus mendapat prioritas pembinaan. Berikut adalah contoh cakupan D/S berdasarkanwilayah kerja Puskesmas:

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    12/30

    Tabel 2

    Cakupan Balita Ditimbang (D/S)

    Menurut Puskesmas Di Kabupaten Teluk Cinta

    Tahun 2009

    Dari tabel diatas, cakupan D/S di Kabupaten Teluk Cinta belum mencapai target yaitu masih

    79% (target 85%). Disparitas cakupan antar wilayah di Kabupaten ini cukup tinggi, terlihat

    dari cakupan terendah sebesar 54% di Puskesmas Sukamaju dan tertinggi sebesar 96% di

    Puskesmas Tirtamulya. Dengan demikian, prioritas pembinaan dilakukan pada Puskesmas

    Sukamaju (54%) dan Jatiasri (64%) karena cakupannya masih kurang.

    b) Membandingkan Kecenderungan antar Waktu

    Analisis deskriptif untuk membandingkan kecenderungan antar waktu di suatu wilayah

    dilakukan dengan membandingkan hasil cakupan dalam satu periode waktu tertentu dengan

    target yang harus dicapai. Berikut adalah contoh cakupan D/S dari Bulan Januari sampai

    Maret berdasarkan wilayah kerja Puskesmas:

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    13/30

    Tabel 3

    Cakupan Balita Ditimbang (D/S) Bulan Januari Sampai Maret

    Menurut Puskesmas Di Kabupaten Teluk Cinta

    Tahun 2009

    Dari tabel diatas, cakupan D/S di Kabupaten Teluk Cinta umumnya meningkat dari 79% pada

    bulan Januari menjadi 83% pada bulan Februari namun terjadi penurunan menjadi 81% pada

    bulan Maret. Dapat juga dilihat bahwa secara umum cakupan yang tinggi pada wilayah kerja

    Puskesmas adalah di bulan Februari.

    2. Analisis Analitik

    Analisa analitik dimaksudkan untuk memberikan gambaran hubungan antar 2 (dua) atau lebih

    indikator yang saling terkait, baik antar indikator gizi maupun indikator gizi dengan indikator

    program terkait lainnya. Tujuan analisis ini antara lain untuk menentukan upaya yang harus

    dilakukan bila terdapat kesenjangan cakupan antara dua indikator.

    Tahap-tahap mengolah data

    1.

    Pengumpulan data yang akan diolah

    2. Menganalisis data tersebut

    3. Lalu buat tabel

    4.

    Lalu tambahkan pencapaian presentase dengan menggunakan rumus

    5.

    Hasil pencapaian presentase dibandigkan dengan nilai target

    Contoh rumus untuk pengolahan data kinerja penimbangan baduta dan balita dalam bentuk

    persentase

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    14/30

    a. Presentase D/S baduta

    % D/S baduta ( 0-23 bln) = D Baduta 0-23 bulan X 100 %

    S baduta 0-23 bulan

    b.

    Presentase D/S balita 24-59 bulan

    % D/S Balita ( 24-59 bulan) = D Balita 24-59 bulan X 100 %

    S Balita 24-59 bulan

    Contoh Pengolahan Data

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    15/30

    Berdasarkan contoh data pada Tabel 3 dan Grafik 1, dapat dilihat grafik cakupan distribusi

    kapsul vitamin A di Kabupaten X pada umumnya meningkat dari 75% pada bulan Februari

    menjadi 83% pada bulan Agustus. Namun ada beberapa wilayah puskesmas yang cakupannya

    pada bulan Agustus lebih rendah dari bulan Februari seperti Puskesmas Tenjolaya, Tirtamulya

    dan Sukamaju.

    Penyajian informasi juga dapat dilakukan dengan menghubungkan 2 (dua) indikator yang

    saling terkait, baik antar indikator gizi maupun indikator gizi dengan indikator program terkait

    lainnya, sebagai berikut:

    Berdasarkan contoh data pada table 3, disajikan kuadran antara indikator persentase D/S

    dengan cakupan vitamin A, sebagaimana berikut:

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    16/30

    Contoh pencapaian di bandingkan target

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    17/30

    Untuk gizi buruk tahap pengolahan data kami Puskesmas Jagakarsa

    Tahapan Pengolahan Data

    Setelah data dikumpulkan dari beberapa Kecamatan di Wilayah Jakarta Selatan yaitu

    Kecamatan Tebet, Kecamatan Pasar Minggu, Kecamatan Kebayoran Baru, Kecamatan

    Cilandak, Kecamatan Jagakarsa dan Kecamatan Pesanggrahan, data diolah berdasarkan data

    gizi buruk yang mendaptkan perawatan, yang masih dirawat, yang sudah meninggal dan yang

    sudah sembuh. Setelah itu daata dapat disajikan ke dalam tabel dan diagram batang. untuk itu

    dibutuhkan per bulan.

    C. CARA PENYAJIAN DATA

    1.

    Tabela)

    Tabel satu arah (one-way table)

    b) Tabulasi silang (lebih dari satu arah two-way table, dll)

    c) Tabel Distribusi Frekuensi

    2. Grafik Batang (Bar Graph)

    Bermanfaat untuk merepresentasikan data kuantitatif maupun kualitatif yang telah dirangkum

    dalam frekuensi, frekuensi relative, atau persen distribusi frekuensi.

    Cara:

    - Pada sumbu horizontal diberi label yang menunjukkan kelas/kelompok.

    -

    Frekuensi, frekuensi relatif, maupun persen frekuensi dinyatakan dalam sumbu vertikal

    yang dinyatakan dengan menggunakan gambar berbentuk batang dengan lebar yang

    sama/tetap.

    Untuk gizi buruk di sajikan dalam bentuk tabel dan diagram batang. Dengan menyajikan ada

    indikator yang masih dirawat, masih dirawat, sudah meninggal, yang sudah sembuh. Data

    disajikan per bulan dan beberapa indikator.

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    18/30

    Grafik 1. Kasus Gizi Buruk berdasarkan puskesmas di Kecamatan Jagakarsa

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    Laki Laki Perempuan

    Puskesmas Serengseng Sawah

    Kasus Gizi Buruk Yang Baru

    (insiden)

    Gizi Buruk Baru dirawat

    Gizi Buruk Lama dirawat

    Gizi Buruk Lama

    Gizi Buruk Baru Meninggal

    Gizi Buruk Lama Meninggal

    Gizi Buruk Membaik

    0

    0.1

    0.2

    0.3

    0.4

    0.5

    0.6

    0.7

    0.8

    0.9

    1

    Laki Laki Perempuan

    Puskesmas Jagakarsa I

    Kasus Gizi Buruk Yang Baru

    (insiden)

    Gizi Buruk Baru dirawat

    Gizi Buruk Lama dirawat

    Gizi Buruk Lama

    Gizi Buruk Baru Meninggal

    Gizi Buruk Lama Meninggal

    Gizi Buruk Membaik

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    19/30

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    3

    3.5

    4

    Laki Laki Perempuan

    Puskesmas Jagakarsa II

    Kasus Gizi Buruk Yang Baru

    (insiden)

    Gizi Buruk Baru dirawat

    Gizi Buruk Lama dirawat

    Gizi Buruk Lama

    Gizi Buruk Baru Meninggal

    Gizi Buruk Lama Meninggal

    Gizi Buruk Membaik

    0

    0.2

    0.4

    0.6

    0.8

    1

    1.2

    1.4

    1.6

    1.8

    2

    Laki Laki Perempuan

    Puskesmas Lenteng Agung I

    Kasus Gizi Buruk Yang Baru

    (insiden)

    Gizi Buruk Baru dirawat

    Gizi Buruk Lama dirawat

    Gizi Buruk Lama

    Gizi Buruk Baru Meninggal

    Gizi Buruk Lama Meninggal

    Gizi Buruk Membaik

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    20/30

    0

    0.1

    0.2

    0.3

    0.4

    0.5

    0.6

    0.7

    0.8

    0.9

    1

    Laki Laki Perempuan

    Puskesmas Lenteng Agung II

    Kasus Gizi Buruk Yang Baru

    (insiden)

    Gizi Buruk Baru dirawat

    Gizi Buruk Lama dirawat

    Gizi Buruk Lama

    Gizi Buruk Baru Meninggal

    Gizi Buruk Lama Meninggal

    Gizi Buruk Membaik

    0

    0.2

    0.4

    0.6

    0.8

    1

    1.2

    1.4

    1.6

    1.8

    2

    Laki Laki Perempuan

    Puskesmas Ciganjur

    Kasus Gizi Buruk Yang Baru

    (insiden)

    Gizi Buruk Baru dirawat

    Gizi Buruk Lama dirawat

    Gizi Buruk Lama

    Gizi Buruk Baru Meninggal

    Gizi Buruk Lama Meninggal

    Gizi Buruk Membaik

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    21/30

    0

    0.1

    0.2

    0.3

    0.4

    0.5

    0.6

    0.7

    0.8

    0.9

    1

    Laki Laki Perempuan

    Puskesmas Cipedak

    Kasus Gizi Buruk Yang Baru

    (insiden)

    Gizi Buruk Baru dirawat

    Gizi Buruk Lama dirawat

    Gizi Buruk Lama

    Gizi Buruk Baru Meninggal

    Gizi Buruk Lama Meninggal

    Gizi Buruk Membaik

    0

    0.1

    0.2

    0.3

    0.4

    0.5

    0.6

    0.7

    0.8

    0.9

    1

    Laki Laki Perempuan

    Puskesmas Tj.Barat

    Kasus Gizi Buruk Yang Baru

    (insiden)

    Gizi Buruk Baru dirawat

    Gizi Buruk Lama dirawat

    Gizi Buruk Lama

    Gizi Buruk Baru Meninggal

    Gizi Buruk Lama Meninggal

    Gizi Buruk Membaik

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    22/30

    Grafik 2. Kasus Gizi Buruk berdasarkan bulan pada Puskesmas Kec. Jagakarsa dari bulan Januari hingga

    Agustus 2013

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    Laki Laki Perempuan

    Total Kasus Dari Semua Puskesmas Kec.

    Jagakarsa

    Kasus Gizi Buruk Yang Baru

    (insiden)

    Gizi Buruk Baru dirawat

    Gizi Buruk Lama dirawat

    Gizi Buruk Lama

    Gizi Buruk Baru Meninggal

    Gizi Buruk Lama Meninggal

    Kasus Gizi Buruk

    yang Baru (insiden)

    22%

    Gizi Buruk Barudirawat

    22%

    Gizi Buruk Lama

    dirawat

    11%

    Gizi Buruk Lama

    45%

    Gizi Buruk Baru

    Meninggal

    0%

    Gizi Buruk Lama

    Meninggal

    0%

    Gizi Buruk

    Membaik0%

    Gizi Buruk yang

    Mendapat PMT

    0%

    Januari

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    23/30

    Kasus Gizi

    Buruk yang

    Baru

    (insiden)

    27%

    Gizi Buruk Baru

    dirawat27%

    Gizi Buruk Lama

    dirawat

    6%

    Gizi Buruk Lama40%

    Gizi Buruk Baru

    Meninggal

    0%Gizi Buruk Lama

    Meninggal0%

    Gizi Buruk

    Membaik

    0%

    Gizi Buruk yang

    Mendapat PMT

    0%

    Februari

    Kasus Gizi

    Buruk yang

    Baru (insiden)10%

    Gizi Buruk Baru

    dirawat

    10%

    Gizi Buruk Lama

    dirawat

    0%

    Gizi Buruk Lama80%

    Gizi Buruk Baru

    Meninggal

    0%

    Gizi Buruk

    Lama

    Meninggal

    0%

    Gizi Buruk

    Membaik

    0% Gizi Buruk

    yang

    Mendapat

    PMT0%

    Maret

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    24/30

    Kasus Gizi Buruk

    yang Baru (insiden)

    0%

    Gizi Buruk Baru

    dirawat

    0%

    Gizi Buruk Lama

    dirawat

    38%

    Gizi Buruk Lama

    52%

    Gizi Buruk Baru

    Meninggal

    0%

    Gizi Buruk Lama

    Meninggal

    0%

    Gizi Buruk Membaik

    10%

    Gizi Buruk yangMendapat PMT

    0%

    April

    Kasus Gizi Buruk

    yang Baru

    (insiden)

    53%

    Gizi Buruk Baru

    dirawat

    5%

    Gizi Buruk Lamadirawat

    21%

    Gizi Buruk Lama

    0%

    Gizi Buruk Baru

    Meninggal

    0%

    Gizi Buruk Lama

    Meninggal

    0%

    Gizi Buruk

    Membaik

    21%

    Gizi Buruk yang

    Mendapat PMT0%

    Mei

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    25/30

    Kasus Gizi Buruk

    yang Baru (insiden)

    28%

    Gizi Buruk Barudirawat

    3%

    Gizi Buruk Lamadirawat

    10%

    Gizi Buruk Lama

    41%

    Gizi Buruk Baru

    Meninggal

    0%

    Gizi Buruk Lama

    Meninggal

    0%

    Gizi Buruk

    Membaik

    18%

    Gizi Buruk yang

    Mendapat PMT

    0%

    Juni

    Kasus Gizi Buruk

    yang Baru (insiden)

    22%

    Gizi Buruk Baru

    dirawat

    2%

    Gizi Buruk Lama

    dirawat

    7%

    Gizi Buruk Lama

    48%

    Gizi Buruk Baru

    Meninggal

    0%

    Gizi Buruk Lama

    Meninggal

    0%

    Gizi Buruk

    Membaik

    21%

    Gizi Buruk yang

    Mendapat PMT

    0%

    Juli

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    26/30

    Kasus Gizi Buruk

    yang Baru (insiden)

    32%Gizi Buruk Baru

    dirawat

    34%

    Gizi Buruk Lama

    dirawat

    1%

    Gizi Buruk Lama

    21%

    Gizi Buruk Baru

    Meninggal

    0%

    Gizi Buruk Lama

    Meninggal

    0% Gizi Buruk Membaik

    12%

    Gizi Buruk yang

    Mendapat PMT

    0%

    Agustus

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    27/30

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    Kasus Gizi Buruk yang Baru (Insiden)

    Januari

    Februari

    Maret

    April

    Mei

    Juni

    Juli

    Agustus

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    Kasus Gizi Buruk di Rawat

    Januari

    Februari

    Maret

    April

    Mei

    Juni

    Juli

    Agustus

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    28/30

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    Kasus Gizi Buruk di Rawat

    Januari

    Februari

    Maret

    April

    Mei

    Juni

    Juli

    Agustus

    Kasus Gizi Buruk Lama di Rawat

    0

    2

    4

    6

    810

    12

    14

    16

    18

    20

    Kasus Gizi Buruk Lama

    Januari

    Februari

    Maret

    April

    Mei

    Juni

    Juli

    Agustus

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    29/30

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    3

    Kasus Gizi Buruk Baru Meninggal

    Januari

    Februari

    Maret

    April

    Mei

    Juni

    Juli

    Agustus

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    3

    Kasus Gizi Buruk Lama Meninggal

    Januari

    Februari

    Maret

    April

    Mei

    Juni

    Juli

    Agustus

  • 5/19/2018 Laporan Praktek Surveilans Gizi

    30/30

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    Kasus Gizi Buruk Membaik

    Januari

    Februari

    Maret

    April

    Mei

    Juni

    Juli

    Agustus

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    3

    Kasus Gizi Buruk yang Mendapat PMT

    Januari

    Februari

    Maret

    April

    Mei

    Juni

    Juli

    Agustus