Laporan PKL Puskesmas.doc

Embed Size (px)

Citation preview

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan suatu kebutuhan yang layak dimiliki oleh setiap masyarakat. Tingkat kesejahteraan suatu negara dalam bidang kesehatan harus ditunjang dengan adanya sarana pelayanan masyarakat dalam suatu negara. Dalam menunjang pelayanan masyarakat maka harus dimulai dari pedesaan hingga sampai ke perkotaan. Dalam tingkat kabupaten terdapat suatu unit pelayanan kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk menunjang/memajukan kesehatan dalam kabupaten tersebut. Dengan memajukan kesejahteraan kesehatan dalam tinggkat kabupaten maka diharapkan perkembangan kesehatan dalam suatu negara dapat lebih berkembang pada daerah perkotaan dan selanjutnya akan meningkatkan tinggkat kesejahteraan dalam suatu negara tersebut. Demi tercapainya pembangunan kesehatan, perlu ada upaya-upaya yang dilakukan pemerintah secara optimal dalam bidang kesehatan, seperti memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dengan memberikan pelayanan yang bermutu serta pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan sampai pada sarana pelayanan kesehatan dasar. Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah dibangun Puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu (Depkes RI, 2004).Manfaat dari keberadaan Puskesmas di tengah masyarakat sangatlah penting untuk menjadi salah satu pelayanan kesehatan dalam tingkat daerah/kabupaten. Pelayanan kesehatan yang baik yang mampu diberikan oleh penyelenggara pemerintahan secara tidak langsung akan meringankan beban pemerintah. Keberadaan puskesmas juga adalah kepastian dari pemerintah bahwa mereka akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik yang mereka butuhkan dengan biaya yang relatif murah dan jarak untuk mendapatkan pelayanan tersebut relatif dekat. Namun perkembangan kesehatan suatu masyarakat sebenarnya harus ditunjang dengan kesadaran dari masyarakat itu sendiri untuk menjaga dan melestarikan lingkungan dari daerah tersebut hingga dapat terhindar dari berbagai penyakit.

1.2. Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dari latar belakang diatas adalah :1. Bagaimana pekerjaan kefarmasian di Puskesmas dan perbandingannya antara teori dan praktek di lapangan?2. Bagaimana prosedur pekerjaan kefarmasian yang dilakukan di Puskesmas Wawonasa?

1.3. Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)Tujuan dilaksanakannya Praktek Kuliah Lapangan yaitu:1. Mempersiapkan para mahasiswa menjadi terampil, handal dan mandiri serta mampu memberikan informasi dan mampu menjawab tantangan dalam bidang farmasi.2. Memberikan gambaran mengenai organisasi, struktur, cara, situasi dan kondisi kerja dari berbagai bentuk lapangan pekerjaan di bidang farmasi.

1.4. Manfaat Praktek Kuliah Lapangan (PKL)1. Praktek Kuliah Lapangan (PKL) dapat memberikan gambaran tentang keberadaan tenaga kerja profesi farmasi khususnya di Apotek Instalasi Farmasi Puskesmas.2. Praktek Kuliah Lapangan (PKL) juga membantu dalam mengembangkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan mahasiswa dalam pengelolaan manajemen di apotek, serta mahasiswa dapat belajar bagaimana berinteraksi dengan baik dalam mengaplikasikan ilmu sebagai seorang farmasi.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi PuskesmasMenurut Departemen Kesehatan RI 1991, Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja. Secara nasional standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan. Apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah desa atau kelurahan atau dusun (Depkes RI, 2003).Menurut KEPMENKES RI No. 128/MENKES/SK/II/2004, Puskesmas adalah UPTD kesehatan kabupaten/ kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.Selain dengan adanya puskesmas, juga terdapat satuan penunjang dari puskesmas antara lain: 1. Puskesmas Pembantu Puskesmas Pembantu yaitu unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.2. Puskesmas Keliling Puskesmas Keliling yaitu unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas. Dengan fungsi dan tugas yaitu memberi pelayanan kesehatan daerah terpencil, melakukan penyelidikan KLB, transport rujukan pasien, dan penyuluhan kesehatan dengan audiovisual.3. Bidan DesaBagi desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan ditempatkan seorang bidan yang bertempat tinggal di desa tersebut dan bertanggung jawab kepada kepala puskesmas. Wilayah kerjanya dengan jumlah penduduk 3.000 orang. Adapun tugas utama bidan desa yaitu :a. Membina PSMb. Memberikan pelayananc. Menerima rujukan dari masyarakat

2.2. Visi dan Misi PuskesmasMenjadi pusesmas terbaik dengan pelayanan kesehatan yang bermutu, terpadu, serta menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Meningkatkan kualitas pelayanan melalui sesuai standar mutu di tahun 2013. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang meliputi kegiatan promotif, propentif, kuratif dan rehabilitatif. Memberikan pelayanan kesehatan yang manusiawi dengan landasan kasih bagi seluruh lapisan masyarakat, tanpa membedakan ras, agama dan status sosial budaya. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan untuk mencapai masyarakat yang mandiri dan siaga. Puskesmas Wawonasa juga menjalin kemitraan dengan pihak-pihak terkait sebagai upaya peningkatan dan pengembangan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Meningkatkan kualitas SDM yang terkait dalam pemberian pelayanan kesehatan melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta peningkatan kesejahteraan.

2.3. Fungsi PuskesmasBerdasarkan pedoman kerja puskesmas yang disusun Departemen Kesehatan (1990) memiliki empat fungsi dasar, yaitu:a. Preventif (pencegahan penyakit)b. Promotif ( peningkatan kesehatan)c. Kuratif (pengobatan penyakit)d. Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)Selain itu fungsi pokok puskesmas :a. Pusat pengerak pembangunan berwawasan kesehatan b. Pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatanc. Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertamaPeran puskesmas yaitu sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah terkecil dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan secara mandiri.

III. PELAKSANAAN PKL

3.1. Profil Puskesmas Wawonasa3.1.1 Sejarah PuskesmasPuskesmas Wawonasa adalah Puskesmas yang telah berdiri sejak tahun 1975. Pada tahun 1975-1985, Puskesmas Wawonasa dikenal sebagai Pusat Training Center (PTC) di wilayah Kecamatan Manado Utara. Tahun 1985, terjadi pemekaran kota Manado, maka PTC tersebut diserahkan kepada Pemerintah Kota Manado. Nama PTC kemudian diubah menjadi Pusat Kesehatan masyarakat (Puskesmas) Wawonasa Kecamatan Singkil Manado.

Gambar 1. Apotek Puskesmas Wawonasa

3.1.2 Letak Geografis PuskesmasSecara geografis kedudukan UPTD Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil kota Manado memiliki wilayah kerja sebagian dari wilayah pemerintahan Kecamatan Singkil dengan wilayah terdiri dari empat kelurahan dan dua puluh empat lingkungan.Batas-batas wilayah kerja UPTD Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado adalah sebagai berikut :a. Sebelah Utara : Kelurahan Islamb. Sebelah Selatan : Kelurahan Istiqlal dan Kel. Komo Luarc. Sebelah Timur : Kelurahan Singkil II dan Kel. Ternate Barud. Sebelah Barat : Kelurahan Sindulang IVPuskesmas Wawonasa sendiri terletak diantara empat kelurahan. Keempat Kelurahan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado dengan luas wilayah 105,5 Ha adalah:a. Kelurahan Ketang Baru : 8 Hab. Kelurahan Karame : 12,3 Hac. Kelurahan Wawonasa : 21 Had. Kelurahan Singkil 1 : 64,2 Ha

3.1.3 Moto dan Tujuan Puskesmas Wawonasa

Gambar 2. Moto Puskesmas Wawonasa

a. Tujuan Umum :1. Meningkatkan derajat kesehatan terhadap masyarakat diwilayah kerja UPTD Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado.2. Meningkatkan profesinalisme dalam pelayanan terhadap masyarakat yang membutuhkan.b. Tujuan Khusus :1. Mampu merencanakan dan dapat melaksankan semua kegiatan yang ada sebagai indikator capaian untuk mewujudkan kelurahan yang sehat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado.2. Mampu dan berusaha melaksanakan pelayanan minimal dan prima terhadap masyarakat diwilayah kerja UPTD Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado sesuai dengan peta wilayah kerja.

3.1.4 Visi dan Misi Puskesmas

Gambar 3. Visi dan Misi Puskesmas Wawonasa

a. Visi: Menjadi puskesmas terbaik dengan pelayanan kesehatanyang bermutu, terpadu, serta menjangkau seluruh lapisan masyarakat.b. Misi:1. Meningkatkan kualitas pelayanan melalui sesuai standar mutu.2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang meliputi kegiatan promotif, propentif, kuratif dan rehabilitatif. 3. Memberikan pelayanan kesehatan yang manusiawi dengan landasan kasih bagi seluruh lapisan masyarakat, tanpa membedakan ras, agama dan status sosial budaya.4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan untuk mencapai masyarakat yang mandiri dan siaga.5. Menjalin kemitraan dengan pihak-pihak terkait sebagai upaya peningkatan dan pengembangan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.6. Meningkatkan kualitas SDM yang terkait dalam pemberian pelayanan kesehatan melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta peningkatan kesejahteraan.Untuk mewujudkan visi dan misi diatas, ditetapkan kegiatan, strategis sebagai berikut:1. Melakukan prosedur pelayanan yang cepat dan nyaman untuk kepentingan masyarakat.2. Meningkatkan promosi produk pelayanan kesehatan.3. Optimalisasi pelayanan yang ada dan menambah jenis pelayanan yang dibutuhkan.4. Membutuhkan SDM yang profesional sesuai kebutuhan untuk pengembangan pelayanan.5. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM melalui Diklat.6. Menjalin hubungan kerjasama dengan lintas sektor dan organisasi profesi, pemerintah dan swasta.

3.2 Pengelolaan Obat3.2.1 1.1 3.2.1 Perencanaan (Pemesanan/Pengadaan)Perencanaan obat Jamkesmas di salin dalam laporan bulanan. Tiap hari dilakukan pencatatan penggunaan obat kemudian laporan pemakaian obat bulanan dari tiap apotek baik di puskesmas pembantu, apotek puskesmas, pelayanan 24 jam, poli gigi, poli gizi, imunisasi, KB, kusta, TB, KIA, serta laboratorium disatukan dalam laporan pemakaian dan lembar permintaan obat ( LPLPO ). Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan obat akan diserahkan kepada petugas gudang instansi farmasi di puskesmas untuk diperiksa, petugas dibagian gudang instansi farmasi puskesmas mengirimkan LPLPO ke Gudang Farmasi Kota ( GFK ) DINKES. Gudang Farmasi Kota ( GFK ) menyiapkan obat sesuai dengan LPLPO, namun tidak selalu obat yang dimuat dalam LPLPO atau obat yang diminta puskesmas ada di GFK. Untuk itu dari GFK akan memberikan Dokumen Bukti Mutasi Barang ( DBMB ) kepada petugas instansi farmasi di puskesmas. Untuk pemesanan obat psikotropika dan narkotika, tidak dilakukan secara terpisah di apotek-apotek swasta melainkan bersamaan dengan obat-obatan lain dalam LPLPO.Sedangkan perencanaan obat ASKES dan Universal Coverage pengadaan obatnya diadakan sendiri oleh puskesmas.

3.2.2 Penerimaan ObatPenerimaan pemesanan obat di Puskesmas Wawonasa dilakukan oleh Petugas gudang, kemudian disimpan di dalam gudang obat di instansi farmasi Puskesmas. Pada saat penerimaan obat, petugas gudang mengecek apakah obat sudah sesuai dengan DBMB yang diberikan oleh Dinkes, dicek juga expired date dari obat-obatan tersebut, dan jumlah pesanan. Setelah sesuai kemudian disimpan di dalam gudang obat.

3.2.3 3.1 3.2 3.2.1 3.2.2 3.2.3 Penyimpanan ObatObat yang telah diterima dari Dinkes Kota disimpan di dalam gudang obat di instansi farmasi Puskesmas Wawonasa. Obat-obatan disimpan di dalam lemari, obat disimpan sesuai dengan bentuk sediaan. Juga dipisahkan obat-obatan Jamkesmas, Askes, dan Universal Coverage.Untuk obat-obatan yang mengandung narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari yang terkunci. Penyimpanan obat di puskesmas yaitu dalam gudang instansi farmasi yang berada di puskesmas. Obat-obatan diletakan di dalam lemari sesuai dengan jenis obat.

Gambar 4. Lemari Penyimpanan Obat

3.2.4 Prosedur Pelayanan Pasien

Gambar 5. Protab Pendaftaran PasienPuskesmas Wawonasa beroperasi pada pukul 08.00 WITA sampai pada pukul 14.00 WITA. Khusus untuk bagian persalinan, pelayanan Puskesmas Wawonasa berlangsung selama 24 jam.Prosedur pelayanan pasien yang datang di Puskesmas Wawonasa adalah sebagai berikut:1. Pasien dengan keluhan tertentu datang ke puskesmas dan langsung diarahkan ke ruang registrasi. Pasien akan mendapatkan nomor antrian kemudian siap dilayani berdasarkan ketentuan umum, jamkesmas dan askes. Setiap pasien yang telah teregistrasi dan terdaftar sebagai pasien memiliki nomor registrasi kepala keluarganya, untuk satu kepala keluarga memiliki satu nomor registrasi (kartu kontrol).2. Setelah itu pasien akan menunggu giliran untuk mendapatkan pemeriksaan dari dokter, sesuai dengan keluhannya. Ada beberapa bagian di Puskesmas Wawonasa, yaitu Bagian Umum, Poli Gigi, Poli Gizi, Imunisasi, KB, Kusta, TB, KIA, serta Laboratorium. Setelah keluhan pasien dicatat dalam rekam medik, datanya disusun berdasarkan nomor antrian dan siap mendapat pelayanan dari dokter. Untuk pemeriksaan KB, KIA, Imunisasi langsung ke bagian kebidanan tanpa harus masuk ke ruang dokter.3. Kemudian setelah didiagnosa oleh dokter atau bidan dan mendapatkan resep, pasien membawa resep tersebut di apotek.4. Dari loket apotek, resep diambil kemudian petugas farmasi menyiapkan obat sesuai dengan resep. Setelah obat disiapkan, obat diserahkan kepada pasien disertai dengan menjelaskan cara pakai dan aturan pakai obat tersebut.

3.2.5 PelaporanUntuk penggunaan Obat Rasional dilaporkan setiap 3 bulan dan LPLPO dibuat setiap bulan. Laporan penggunaan narkotika dan psikotropika dilakukan setiap bulan. Laporan ini dibuat dengan memuat nama sediaan, satuan, stok awal, jumlah pemasukan, jumlah penggunaan, dan stok akhir. Laporan ini dibuat oleh petugas gudang yang ada di Instansi Farmasi Puskesmas Wawonasa kemudian ditandatangani oleh kepala Puskesmas dan diberi cap puskesmas. Laporan dibuat 2 rangkap, yang 1 untuk diserahkan ke Dinkes Kota dan yang 1 sebagai arsip puskesmas.

3.2.6 Pemusnahan Obat-obatan KadaluarsaUntuk Pemusnahan, Instansi Farmasi Puskesmas Wawonasa tidak melakukan pemusnahan obat-obatan yang rusak atau sudah kadaluarsa, melainkan obat-obatan yang sudah rusak atau kadaluarsa dikembalikan ke Dinkes Kota yang nantinya pemusnahan akan dilakukan sendiri oleh pihak Dinkes Kota.

IV. HASIL PELAKSANAAN PKL

Bagian Instansi Farmasi Puskesmas Wawonasa dikepalai oleh seorang apoteker dan seorang asisten apoteker. Selain apoteker dan asisten apoteker yang memegang tanggung jawab di apotek puskesmas, terdapat beberapa perawat yang membantu pelayanan kefarmasian di apotek, terutama bila apotek dalam keadaan ramai.Instansi Farmasi Puskesmas Wawonasa melayani pasien dari pukul 08.00 -14.00 WITA pada hari senin, selasa, rabu, kamis, dan sabtu. Pada hari jumat, tetap dilakukan kegiatan pelayanan tetapi hari jumat juga dijadikan sebagai jumat bersih yaitu kegiatan kerja bakti di lingkungan Puskesmas dan juga olahraga. Hari selasa dan kamis merupakan hari pemeriksaan untuk ibu hamil. Hari rabu adalah hari imunisasi.Alur pelayanan resep di puskesmas Wawonasa adalah 1. Pasien dengan keluhan tertentu datang ke puskesmas dan langsung diarahkan ke ruang registrasi. Pasien akan mendapatkan nomor antrian kemudian siap dilayani berdasarkan ketentuan umum, jamkesmas dan askes. Setiap pasien yang telah teregistrasi dan terdaftar sebagai pasien memiliki nomor registrasi kepala keluarganya, untuk satu kepala keluarga memiliki satu nomor registrasi (kartu kontrol).2. Setelah itu pasien akan menunggu giliran untuk mendapatkan pemeriksaan dari dokter, sesuai dengan keluhannya. Ada beberapa bagian di Puskesmas Wawonasa, yaitu Bagian Umum, Poli Gigi, Poli Gizi, Imunisasi, KB, Kusta, TB, KIA, serta Laboratorium. Setelah keluhan pasien dicatat dalam rekam medik, datanya disusun berdasarkan nomor antrian dan siap mendapat pelayanan dari dokter. Untuk pemeriksaan KB, KIA, Imunisasi langsung ke bagian kebidanan tanpa harus masuk ke ruang dokter.3. Kemudian setelah didiagnosa oleh dokter atau bidan dan mendapatkan resep, pasien membawa resep tersebut di apotek.4. Dari loket apotek, resep diambil kemudian petugas farmasi menyiapkan obat sesuai dengan resep. Setelah obat disiapkan atau diracik (untuk obat puyer ), obat dimasukkan kedalam plastik obat dengan menggunakan etiket yang ditulis pada plastik obat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan kembali dan obat diserahkan kepada pasien disertai dengan menjelaskan cara pakai dan aturan pakai obat tersebut.

Untuk permintaan obat ke Dinkes, dilakukan tahap-tahap berikut : 1. Dibuat laporan penggunaan obat harian2. Laporan tersebut direkap menjadi laporan untuk 1 bulan dan dimasukkan ke dalam penggunaan obat dalam LPLPO3. Setelah itu LPLPO dibawa oleh petugas yang menangani bagian gudang instansi farmasi puskesmas ke Dinkes Kota Manado4. Dari Dinkes Kota, menyiapkan obat-obatan yang diperlukan, setelah semua obat sudah disiapkan, dari Dinkes menghubungi petugas yang menangani bagian gudang instansi farmasi puskesmas5. Pada saat pengambilan obat-obatan tersebut, dari Dinkes memberikan DBMB yaitu Dokumen Bukti Mutasi Barang.6. Obat-obatan diperiksa kembali apakah sudah sesuai dengan DBMB atau belum. Obat-obatan tersebut disimpan pada gudang Instansi Farmasi yang terdapat di Puskesmas Wawonasa. Untuk pendistribusian obat yaitu :1. Apotek Puskesmas2. Puskesmas Pembantu (Pustu)3. Poli Gigi4. Laboratorium5. Kebidanan (KIA dan Imunisasi)6. Pelayanan 1 x 24 jam.Obat-obat yang kadaluarsa atau obat-obat yang rusak dikumpulkan dan dikembalikan ke DinKes Kota kemudian dimusnahkan bersama dengan obat-obat digudang Dinas Kesehatan Kota.Instansi Farmasi Puskesmas Wawonasa melayani resep untuk pasien universal coverage (UC) , ASKES, Jamkesmas.Kebersihan di Instansi Farmasi Puskesmas Wawonasa merupakan hal yang utama. Karena itu setiap pagi sebelum melaksanakan pelayanan bagi pasien, ruangan Instansi Farmasi di sapu bersih dan sampah selalu dibuang di tempat sampah yang besar di depan Puskesmas. Tempat sampah dibagi menjadi 2 yaitu tempat sampah medis dan non medis. Untuk tempat sampah medis ada petugas yang mengambil untuk dimusnahkan dan sampah non medis dibuang kedalam sampah yang besar didepan puskesmas. Meja tempat meracik obat maupun lumpang dan alu selalu dibersihkan dengan alkohol setelah digunakan. Pembersihan lumpang dan alu menggunakan alcohol 70%. Setelah bersih, lumpang dan alu diletakkan terbalik dan ditutupi dengan kain agar tetap bersih.

V. PENUTUP

5.1KesimpulanKesimpulan yang dapat diambil dari hasil Praktek kerja lapangan ini antara lain:1. Para mahasiswa mampu memberikan informasi dan mampu menghadapi tantangan dalam bidang farmasi yang dapat diwujudkan dengan adanya pengalaman kerja pada suatu Instansi Farmasi di Puskemas serta harus ditunjang dengan penyesuaian diri yang cepat dalam lingkungan kerja dalam puskesmas tersebut.2. Para mahasiswa mengetahui proses dan alur resep dalam menangani pasien yang ada di Puskesmas Wawonasa dan jenis-jenis pelayanan yang ada di Puskesmas Wawonasa.3. Para mahasiswa mengetahui dan mengerti proses distribusi dan penyaluran obat dari Dinas Kesehatan kota Manado ke Puskesmas Wawonasa.

5.2Saran1. Pelaksanaan pelayanan dengan meningkatkan keramahan terhadap pasien harus dilakukan agar pasien merasa nyaman dalam puskesmas.2. Optimalisasi waktu kerja dalam suatu puskesmas harus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi kerja.3. Perlu adanya perencanaan penyediaan persediaan obat-obatan agar masalah kekurangan obat-obatan tidak perlu terjadi.4. Perlu adanya perhatian lebih dalam penulisan resep, agar pada kedepannya resep yang masuk ke dalam apotik memiliki unsur resep yang lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1993. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 922/Menkes/Per/1993 tentangketentuan dan tata cara pemberian ijin Apotek. Depertamen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.Anonim. 1993. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 925/Menkes/Per/X/1993 tentang Daftar Perubahan Golongan Obat no.1, Depertamen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.Anonim. 1997. Undang-Undang Republik Indonesia nomor : 5 tahun 1997 tentang Psikotropika. Depertamen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.Anonim. 1997. Undang-Undang Republik Indonesia nomor : 22 tahun 1997 tentang Narkotika, Depertamen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.Anonim. 2000. Perubahan Perundang-undangan Perpajakan Era Reformasi, Depertamen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.Anonim. 2002. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 1132/Menkes/SK/X/2002 tentang perubahan atas peraturan Mentri Kesehatan RI Nomer : 922/Menkes/per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian ijin Apotek. Depertamen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. DITJEN Bina Kefarmasian Dan Alkes. Jakarta : DEPKES RITim Penyusun. 2009. Profil UPTD Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado. Manado : Wawonasa

Ruang Praktek DokterPoli Kusta dan TBRuang ImunisasiRuang Quality ControlApotik Nursing CenterToiletRuang Kepala PuskesmasPoli GigiRuang BersalinLaboratoriumRuang TungguR.TungguR.Tunggu TamanRuang Rawat InaptanggaLantai 2Ruang Administrasi dan Tata UsahaRuang RegistrasiPoli GiziPARKIRANLampiran 1. Denah Puskesmas Wawonasa

Lampiran 2. Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO)

Lampiran 3. Perencanaan Obat Jamkesmas

Lampiran 4. Dokumen Bukti Mutasi Barang (DBMB)

Lampiran 5. Sistem Pelaporan Narkotika dan Psikotropika

18