46
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelapa sawit termasuk tumbuhan pohon dan ketinggiannya dapat mencapai 24 m. Bunga dan buahnya berupa tandan, serta bercabang banyak. Buahnya kecil, apabila masak berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya mengandung minyak. Agar kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai minyak secara maksimal, maka perlu dilakukan proses pengolahan kelapa sawit dari TBS (Tandan Buah Segar) hingga dihasilkan CPO ( Crude Palm Oil ). Hasil sebagi CPO dapat dim anfaatka n seb agai m in yak goreng, sabun dan li lin. Proses pengolahan TBS di setiap pabrik umumnya bertujuan untuk memperoleh minyak dengan kualitas yang baik. Dalam pengolahan TBS, proses perebusan merupakan salah satu proses yang palin g m endas ar. Proses pe rebusan y ang opt im al akan m emu dahka n  proses sel an ju tn y a, sepert i pem i pi l an dal am ef esi en si , ku al i tas dan perol eh an ren dem en minyak CPO. Dalam proses perebusan selalu terjadi kehilangan minyak. Setiap pabrik kelapa sawit berusaha untuk memperkecil kehilangan minyak pada setiap stasiun, salah satunya adalah stasiun perebusan. Angka kehilangan minyak pada pabrik pengolahan kelapa sawit merupakan ukuran efisiensi ekstraksi pabrik. Oleh karena itu, setiap sisa  bu an g an dari proses pen g ol ah an h aru s di an al i sa den g an tel i ti u n tu k m em asti kan  pen g u ti pan m i n y ak berjal an opti m al . PT Anugerah Energitama merupakan perusahaan yang mengolah buah kelapa sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil ) dan kernel. PT Anugerah Energitama memiliki Pabrik  pen g ol ah an kel apa sawi t (PKS) y ai tu Tep i an La n g sat Mi l l (T LSM) y an g m eru pakan salah satu pabrik dengan sistem perebusan horizontal dan menerapkan sistem FI-FO (first in- first out). Selain itu lokasi pabrik yang tidak jauh dari pelabuhan malloy m empermu da h transportasi un tuk peng ang kuta n CPO (Crude Palm Oil ) dan kernel.

Laporan Pkl Aqib

  • Upload
    reny

  • View
    230

  • Download
    22

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pkl di kelapa sawit

Citation preview

Page 1: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 1/46

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelapa sawit termasuk tumbuhan pohon dan ketinggiannya dapat mencapai 24 m.

Bunga dan buahnya berupa tandan, serta bercabang banyak. Buahnya kecil, apabila

masak berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya

mengandung minyak. Agar kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai minyak secara

maksimal, maka perlu dilakukan proses pengolahan kelapa sawit dari TBS (TandanBuah Segar) hingga dihasilkan CPO (Crude Palm Oil ). Hasil sebagi CPO dapat

dimanfaatkan sebagai minyak goreng, sabun dan lilin.

Proses pengolahan TBS di setiap pabrik umumnya bertujuan untuk memperoleh minyak

dengan kualitas yang baik. Dalam pengolahan TBS, proses perebusan merupakan salah

satu proses yang paling mendasar. Proses perebusan yang optimal akan memudahkan

 proses selanjutnya, seperti pemipilan dalam efesiensi, kualitas dan perolehan rendemen

minyak CPO. Dalam proses perebusan selalu terjadi kehilangan minyak. Setiap pabrik

kelapa sawit berusaha untuk memperkecil kehilangan minyak pada setiap stasiun, salah

satunya adalah stasiun perebusan. Angka kehilangan minyak pada pabrik pengolahan

kelapa sawit merupakan ukuran efisiensi ekstraksi pabrik. Oleh karena itu, setiap sisa

 buangan dari proses pengolahan harus dianalisa dengan teliti untuk memastikan

 pengutipan minyak berjalan optimal.

PT Anugerah Energitama merupakan perusahaan yang mengolah buah kelapa sawit

menjadi CPO (Crude Palm Oil ) dan kernel. PT Anugerah Energitama memiliki Pabrik

 pengolahan kelapa sawit (PKS) yaitu Tepian Langsat Mill (TLSM) yang merupakan

salah satu pabrik dengan sistem perebusan horizontal dan menerapkan sistem FI-FO

(first in- first out). Selain itu lokasi pabrik yang tidak jauh dari pelabuhan malloy

mempermudah transportasi untuk pengangkutan CPO (Crude Palm Oil ) dan kernel.

Page 2: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 2/46

2

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan praktek kerja lapangan ini adalah sebagai

 berikut:1.  Mengetahui kapasitas produksi dan hasil produksi di PKS PT Anugerah Energitama

2. 

Mengetahui proses pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) hingga menjadi produk

CPO (Crude Palm Oil ) dan kernel di PKS PT Anugerah Energitama.

3.  Mengetahui analisa-analisa yang dilakukan di Laboratorium PKS PT Anugerah

Energitama.

1.3 Ruang Lingkup Praktek kerja Lapangan 

Manfaat yang dicapai dari Praktek Kerja Lapangan meliputi:

1.  Bagi mahasiswa

a.  Memperoleh pengalaman kerja dan mengenal lebih jauh relevansi ilmu yang

diterima selama kuliah, dimana merupakan pengembangan dari teori-teori yang

diterima selama kuliah, serta lebih mengenal sistem proses dan produksi PKS PT

Anugerah Energitama.

2.  Bagi Perguruan Tinggi

a. 

Sebagai masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana mahasiswa Teknik

Kimia memahami dan mempraktikkan apa yang telah diterima diperkuliahan

untuk diaplikasikan atau digunakan diperusahaan.

 b.  Sarana untuk menjembatani hubungan kerja sama antara perusahaan dengan

Universitas Mulawarman Samarinda, khususnya mengenai rekruitmen tenaga

kerja.

c.  Mencetak sarjana yang terampil, kreatif, dinamis, profesional, jujur dan

 bertanggung jawab dalam melakukan suatu pekerjaan.

3. 

Bagi Perusahaan

a. 

Memperoleh gambaran mengenai calon sumber daya manusia yang memiliki

kompetisi dan kemampuan bagi masa depan perusahaan.

Page 3: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 3/46

3

 b. 

Sarana untuk menjembatani hubungan kerja sama antara perusahaan dengan

Universitas Mulawarman Samarinda, khususnya mengenai rekruitmen tenaga

kerja.

1.4 Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan (PKL) 

Ruang lingkup kegiatan ini meliputi : 

a.  Mempelajari dan memahami proses pembuatan CPO dan kernel di PKS PT

Anugerah Energitama.

 b. 

Mempelajari dan memahami sistem pengendalian dan peralatan penunjang

lainnya yang berhubungan dengan pengolahan CPO kernel di PKS PT

Anugerah Energitama.

Page 4: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 4/46

4

BAB II

ORGANISASI PERUSAHAAN

2.1  Profil PTAnugerahEnergitama

2.1.1  SejarahPerkembangan Perusahaan

Sejarah berdirinya PT Anugerah Energitama diawali pendirian PT Anugerah Bara

Kaltim sebagai perusahaan tambang batubara pada tahun 1997, dengan tingkat produksi

terbesar di Indonesia. PT Anugerah Bara Kaltim mulai melakukan eksplorasi

 pertambangan batubara di Kalimantan timur. Sampai dengan akhir tahun 2007. Padatahun 2008, pimpinan dan manajemen PT Anugerah Bara Kaltim memutuskan untuk

melakukan investasi dengan mendirikan PT Anugerah Energitama sebagai perusahaan

 perkebunan kelapa sawit dan menjadi bagian dari PT Palma Serasih Group. Hinggakini,

PT Anugerah Energitama telah memiliki Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yaitu Tepian

Langsat Mill (TLSM) yang didirikan pada maret 2013 dan diresmikan pada 2 desember

2014.

2.1.2  Lokasi Perusahaan

Perkebunan PT Anugerah Energitama terletak di desa tepian langsat, gunung

kudungdan kabupaten Berau serta memiliki pabrik pengolahan kelapasawit yang

terletak di desa tepian langsat kecamatan Bengalon, Kalimantan Timur. PT Anugerah

Energitama memiliki beberapa estate dengan luas kebun masing  –   masing dapat dilihat

 pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Total area kebun PT Anugerah Energitama

Sumber: PT Anugerah Energitama, 2015

Estate   Total Area (Hectares ) 

Tepian Langsat Estate (TLSE) 4.085Gunung Karunia Alfa Estate ( GKAE) 2.154Gunung Karunia Omega Estate (GKOE) 1.682Sungai Bengalon Estate (SBGA) 2.449Gunung Kudung Aifa (GKNA) 699

Page 5: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 5/46

5

2.1.3  Fasilitas Pendukung

Untuk mendukung kegiatan produksi di PTAnugerahEnergitamaterdapat beberapa

fasilitas pendukung, antara lain:

1. Kantor Besar yang terletak di Jakarta.

2. Kantor Cabangterletak diSamarinda, Bengalon, danSangatta.

3.   Helipad untuk mendukung jalur transportasi petinggi perusahaan terutama yang

 berasal dari luar daerah ke lokasi kerja.

2.1.4  Struktur Organisasi TLSM

Adapun struktur organisasi di PT Anugerah Energitama khususnya di pabrik Tepian

Langsat Mill dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Anugerah Energitama-Tepian Langsat Mill

Sumber : PT Anugerah Energitama

ASISTEN  

PROSES / PENGOLAHAN  

1. 

1.2. 2.

No JLH No No No No GRADING No1 Supervisor - 1 Mandor Proses 1 2 1 Analyst   1 1 Jaga Dermaga 1 Mandor 1 1 Pembukuan   12 Mandor Maintenance 1 2 Ramp top 4 2 Sampel Boy   4 2 Opr Tug Boat   2 Grader  10 2 Payroll / Personalia 13 Grade 1 Fitter  1 3 Ramp Bottom 0 3 Kerani Produksi / Sorter    1 3 Sopir Truk Tangki   11 3 Kasir 14 Grade 2 Fitter  2 4 R amp C ap st an / T ro ll ey 0 4 6 0 4 Kepala Gudang 15 Grade 3 Fitter  2 5 Sterilizer Operator 2   Total 12  5 Kerani Gudang 16 Maintenance Helper  2 6 Sterilizer Attendant 0   6 Operator Timbangan 27 Operator mesin bubut 1 7 Tippler  2 7 Office Boy 18 Grease/Oil Man 1 8 Transfer Cariage Operator  2 KARYAWAN Jlh 89 Foreman Electrick 1 9 Press Operator  4 STAFF SECURITY

10 Grade 1 Fitter Electrick 1 10 Clarification Operator    4 1. Manager Pabrik 1 1 Danru 111 Grade 2 Fitter Electrick 1 11 Kernel Operator    4 2. Asisten Kepala 1 2 Anggota 1112 Grade 3 Fitter Electrick 1 12 UnStripped Bunch Recycling   2 3. Asisten Pemeliharaan 2 1213 Shift Fitter  2 13 Empty Bunch Hopper Opr. 0 4. Asisten Proses 2 TOTAL 2014 Maintenance Clerk 1 14 Boiler    8 5. Asst Lab / QC 115 Civil Engineering 2 15 Engine Room 3 6. Asst Logistik 1  SUB TOTAL 1 19 16 Power Supply 2 7. Asst Grading 1

17 Water Supply 2 8. KTU & Kasie 2DRIVER 18 Effluent Treatment 2 T o t a l 11

16 Manager Driver  1 19 Oil Despatch Attendant 217 Askep Driver  1 20 Kernel Despatch/Pengarungan 2 KARYAWAN Jlh18 Logistic Pool Driver  1 21 Kerani Proses 1 NON STAFF19 Dump Truck Driver  1 22 Spare man 2 1. Proses/Operasional 5020 Pool Driver  1 2. Laboratorium 1221 Loader Operator  2 50 3. Bengkel & Driver 36

22 Tanki Hino 1 1 4. Kantor & Keamanan 20

23 Tanki Hino 2 1 5. Pengiriman 0

24 Tanki Hino 3 1 6. Grading 11

25 Tanki Hino 4 1 Total Budget Karyawan 129

26 Tanki Hino 5 1

27 Tanki Hino 6 128 Tanki Hino 7 1

29 Tanki Hino 8 1

30 Truck Bak Kayu 1 1

31 Truck Bak Kayu 2 1

SUB TOTAL 2 17

Total 36

TOTAL

JLH

TOTALMill Compound

SUB TOTAL 1

SUB TOTAL 2

KARY. BENGKEL KARY. PROSES JLH

 

KARY. LAB / QC

MAINTENANCE A ANANG F SLAMET MA'RUFELEKTRIK HENDRI JHON S ROFIANTO

STRUKTUR ORGANISASI

PT. ANUGERAH ENERGITAMA - TEPIAN LANGSAT MILL TAHUN 2015

ASISTEN ASISTENPEMELIHARAAN / BENGKEL LAB / QC & LINGKUNGAN

KTU & KASIEASISTEN

FFB & LOGISTIC GRADING

EVI ARDINA RITONGA

KARY. KANTOR & UMUMJLH KARY. PENGIRIMAN

 

CHOERUDIN YUSUF

JLH

MASRIANI

MANAGER PABRIK

RIDWAN SALAMPESSY

ASISTEN KEPALA

TONY D. SITUMORANG

TOTAL

JLH

ASNA NASTOLIH

ASISTEN

MAHDIYANTO

 

Page 6: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 6/46

6

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Sejarah Kelapa Sawit

Kelapa Sawit ( E. guineensis) diusahakan secara komersial di Afrika, Amerika Selatan,

Asia Tenggara, Pasifik Selatan, serta beberapa daerah lain dengan skala yang lebih

kecil. Tanaman kelapa sawit berasal dari Afrika dan Amerika Selatan tepatnya Brasila.

Di Brasilia, tanaman ini dapat ditemukan tumbuh secara liar di sepanjang tepi sungai.

Kelapa sawit yang termasuk dalam subfamili Cocoaideae  adalah tanaman asli Afrika.Zeven (1965) memastikan asal  E.guineensis  berdasarkan hasil deskripsi para ahli botani

sebelumnya dan para penjelajah bahasa daerah di kedua sisi lautan Atlantik mengacu

 pada nama Afrika (Pahan, 2010).

Awal mulanya, di Indonesia, kelapa sawit sekadar berperan sebagai tanaman hias

langka di Kebun Raya Bogor, dan sebagai tanaman penghias jalanan atau perkarangan.

Itu terjadi mulai tahun 1848 hingga beberapa puluh tahun sesudahnya. Ketika itu, tahun

1848, Pemerintah Kolonial Belanda mendatangkan empat batang bibit kelapa sawit dari

Mauritius dan Amsterdam (masing-masing mengirimkan dua batang) yang kemudian

ditanam di Kebun Raya Bogor. Selanjutnya hasil anakannya dipindahkan ke Deli,

Sumatera Utara. Di tempat ini, selama beberapa puluh tahun, kelapa sawit yang telah

 berkembangbiak hanya berperan sebagai tanaman hias di sepanjang jalan di Deli

sehingga potensi yang sesungguhnya belum kelihatan (Tim Penulis PS, 1997).

3.2 Tanaman Minyak Sawit

Tanaman kelapa sawit (Elais guinensisJacq.) adalah tanaman berkeping satu. Kelapa

sawittermasuk genus Elais, family Palmae, kelas divisio Monocotyledonae, sub divisio

Angiospermaedengan divisio Spermatophyta. Elaeis berasal dari Elaionyang berarti

minyak, dalam bahasa Yunani, guinensisberasal dari Guinea (Pantai Barat Afrika), dan

Page 7: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 7/46

7

Jacqberasal dari nama botanisAmerika yang menemukannya, yaitu Jacquin (Lubis,

1992).

Varietas kelapa sawit dibedakan berdasarkan warna kulit buah dan bentuk buah.

Varietas berdasarkan warna kulit buah setelah masak yaitu varietas nigrescensberwarna

merah kehitaman,varescens berwarna merah terang, dan albescensberwarna hitam.

Sedangkan berdasarkan bentuk buahnya varietas kelapa sawit terdiri dari varietas

dura(bentuk buah tidak teratur dan tempurungtebal), delidura(penampang bulat dan

tempurung tebal), tenera(penampang bulat dan tempurungtipis), serta

 pisifera(penampangbulat dan inti kecil).Buah kelapa sawit terdiri dari serabut buah

(perikarp) dan inti (kernel). Serabut buahkelapa sawit terdiri dari tiga lapis yaitu lapisan

luar atau kulit buah yang disebut perikarp, lapisansebelah dalam disebut mesokarp atau

 pulp, dan lapisan paling dalam disebut endokarp. Intikelapa sawit terdiri dari lapisan

kulit biji (testa), endosperm dan embrio. Mesokarp mengandungkadar minyak rata-rata

sebanyak 56%, inti(kernel) mengandung minyak sebesar 44%, danendokarp tidak

mengandung minyak (Pasaribu, 2004).

Panen kelapa sawit dilakukan pada saat kadar minyak mesokarp maksimum

dankandungan asam lemak bebas minimum. Pembentukan minyak mulai terjadi pada

 buah berumur 10 minggu dan akan maksimum pada saat buah berumur 16 minggu

(tua/matang). Kadar lemak akan menurun sampai umur 20 minggu. Jadi, sebaiknya

 panen dilakukan pada saat buah berumur 15-16 minggu karena kadar lemak sudah

menurun dan tidak terjadi peningkatan asam lemak bebas (Muchtadi, 1992).

Kriteria kematangan dapat dilihat dari warna kulit buah dan jumlah buah yang rontokpa

datiap tandan. Kenaikan jumlah buah yang rontok 5-74% menunjukkankenaikan

kandungan minyak pada mesokarp sebesar 5% dan kadar asam lemak bebas

meningkatdari 0.5% menjadi 2.9% (Ketaren, 1986).

Page 8: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 8/46

8

3.3 Minyak kelapa sawit

Minyak kelapa sawit berasal daribuah tanaman kelapa sawit yang didapat dengan

caramengekstraksi buah tersebut. Kelapa sawit menghasilkan dua jenis minyak yang

 berlainansifatnya, yaitu Crude Palm Oil atau CPO dan Palm Kernel Oil atau PKO. CPO

adalah minyak yang berasal dari sabut (mesokarp) kelapa sawit, sedangkan PKO adalah

minyak yang berasaldari inti (kernel) kelapa sawit (Somaatmadja, 1981).

Perbedaan kedua jenis minyak ini terletak pada kandungan asam lemaknya. Minyak inti

sawit mengandung asam kaproat dan asam kaprilatyang tidak terdapat dalam minyak

sawit (Muchtadi, 1992).

Seperti jenis minyak yang lain, minyak sawit tersusun dari unsur-unsur C, H dan O.

Minyak sawit ini terdiri dari fraksi padat dan fraksi cair dengan perbandingan yang

seimbang. Penyusun fraksi padat terdiri dari asam lemak jenuh, antara lain asam miristat

(1%), asam palmitat (45%) dan asam stearat. Sedangkan fraksi cair tersusun dari asam

lemak tidak jenuh yang terdiri dari asam oleat (39%) dan asam linoleat (11%).

Komposisi tersebut ternyata agak berbeda jika dibandingkan dengan minyak inti sawit

dan minyak kelapa. Secara lebih terinci, komposisi asam lemak jenuh dan asam lemak

tidak jenuh yang terdapat dalam ketiga jenis minyak nabati tersebut, akan disajikan

dalam tabel 3.1.

Tabel 3.1 Komposisi beberapa asam lemak dalam tiga jenis minyak nabati

Asam Lemak   Jumlah Atom C 

Minyak Sawit (%) 

Minyak IntiSawit (%) 

Minyak Kelapa(%) 

Asam lemak jenuh

Oktanoat 8 - 2 –  4 8Dekanoat 10 - 3 –  7 7Laurat 12 1 41 –  55 48Miristat 14 1 –  2 14 –  19 17Palmitat 16 32 –  47 6 –  10 9Stearat 18 4 –  10 1 –  4 2Asam lemak tidak jenuhOleat 18 38 –  50 10 –  20 6Linoleat 18 5 –  14 1 –  5 3Linolenat 18 1 1 –  5 -

Sumber : Tim Penulis, 1997

Page 9: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 9/46

9

Menurut Choo et al., (1989) minyak sawit kasar terdiri dari gliserida yang tersusun oleh

serangkaian asam lemak. Komponen utamanya adalah trigliserida dengan sebagian kecil

digliserida dan monogliserida. Minyak sawit kasar juga mengandung komponen minor

lain seperti asam lemak bebas dan komponen nongliserida. Komponen non trigliserida

 pada minyak sawit kasar menyebabkan bau dan rasa tidak enak pada minyak,

 berpengaruh terhadap warna minyak, dan mempercepat proses ketengikan minyak. Oleh

karena itu, kandungan komponen non trigliserida yang terlalu tinggi pada minyak dapat

mempersingkat umur simpan minyak. CPO mengandung lebih kurang 1% komponen

minor yang terdiri dari karotenoid, tokoferol, tokotrienol, sterol-sterol, fosfolipid dan

glikolipid, terpen dan gugus hidrokarbon alifatik, serta kotoran. Komponen terbesar dari

karotenoid adalahβ-karoten dan α- karoten yang mencapai 90% dari total karotenoid

(Ong et al., 1990). Komposisi komponen-komponen minor dalam minyak sawit secara

lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2Komponen minor dari minyak sawit kasar (CPO)

Sumber: Choo et al., (1989)

Bentuk semi padat minyak sawit mentah disebabkan oleh kandungan asam lemak jenuh

yang tinggi. Sekitar 50% asam lemak pada minyak sawit merupakan asam lemak jenuh

dengan komponen utama asam palmitat, sekitar 40% asam lemak tidak jenuh tunggal

(asam oleat) dansekitar 10% asam lemak tidak jenuh jamak (asam linoleat). Kandungan

asam palmitat yang tinggi ini membuat minyak sawit lebih tahan terhadap oksidasi

(ketengikan) dibandingkan jenis minyak lain. Asam palmitat yang berbentuk bebas dan

 berbentuk terikat sebagai monopalmitin, dipalmitin dan tripalmitin memiliki titik leleh

yang relatif tinggi (diatas 60oC), sehingga pada suhu ruang senyawa tersebut berbentuk

 padat. Asam oleat merupakan asam lemak tidak jenuh rantai panjang dengan panjang

Komponen Minor Kandungan (ppm)

Karotenoid 500-700Tokoferol dan tokotrienol 600-1000Sterol 326-527Fosfolipid 5-130

Triterpen alkohol 40-80Metil sterol 40-80Squalen 200-500Alkohol alifatik 100-200Hidrokarbon alifatik 50

Page 10: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 10/46

10

rantai C18 dan memiliki satu ikatan rangkap. Titik cair asam oleat lebih rendah

dibandingkan asam palmitat yaitu 14oC (Ketaren, 1986).

Secara alami minyak sawit berwarna kemerahan karena kandungan karotena yang

tinggi, termasuk alfa-karotena, beta-karotena, dan likopen. Nutrisi yang sama juga

memberikan warna merah pada tomat, wortel dan buah serta sayur lainnya. Minyak

sawit murni mengandung setidaknya 10 jenis karotena, bersama dengan tokoferol dan

tokotrienol (anggota famili vitamin E),fitosterol dan gikolipid.

Ada 3 parameter yang menentukan kualitas dari minyak sawit:

1. 

Asam Lemak Bebas (FFA),

Kandungan asam lemak bebas pada minyak sawit adalah salah satu penentu utama

mutu minyak sawit yang diperdagangkan, Terbentuknya asam lemak bebas ini pada

minyak sawit adalah aktifitas enzim  Lipase. enzim ini pada umumnya terdapat pada

 produk - produk pertanian penghasil minyak atau lemak, salah satunya buah kelapa

sawit. Pada waktu buah sawit masih di pohon, enzim ini berperan dalam

 pembentukan minyak tetapi setelah buah sawit tersebut dipanen enzim ini akan

memecah minyak/lemak yang dikandungnya, perombakan ini disebut reaksi

hidrolisa.

Reaksi Hidrolisa

Minyak/Lemak(Trigliserida) + air Gliserol + Asam Lemak Bebas.........(3.1)

Hal  –  hal yang perlu diperhatikan agar menjaga kadar FFA adalah:

1. Mengusahakan agar buah yang dipanen diminimalkan kerusakannya.

2. Buah yang dipanen segera mungkin untuk direbus dan diolah.

3. Diusahakan minyak yang dihasilkan tetap dalam kondisi panas (suhu sekitar

50oC).

2. 

Moisture

Moisture adalah viskositas (density) air yang dibutuhkan untuk menilai kandungan

zat menguap dalam minyak.

3. 

Dirt,

Dirt adalah kadar kotoran pada minyak produksi berupa zat organik yang tidak larut

dalam pelarut organik yang telah ditentukan.

Page 11: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 11/46

11

3.4 Pengolahan Minyak

Ketaren (1986) menggambarkan pengolahan minyak sawit secara umum dengan

 beberapa tahap, yaitu ekstraksi, pemurnian, dan winterisasi (fraksinasi). Ekstraksi

adalah suatu cara untuk mendapatkan minyak atau lemak dari bahan yang diduga

mengandung minyak atau lemak. Adapun cara ekstraksi yaitu rendering, mechanical

expression, dan solvent extraction. Tujuan utama dari proses pemurnian adalah untuk

menghilangkan rasa serta bau yang tidak enak, warna yang tidak menarik, dan

memperpanjang masa simpan minyak sebelum dikonsumsi atau digunakan sebagai

 bahan mentah dalam industri. Pada umumnya minyak untuk tujuan bahan pangan

dimurnikan melalui tahapan proses sebagai berikut:

1. Pemisahan bahan berupa suspensi dan dispersikoloid dengan cara penguapan,

Degumming dan pencucian dengan asam;

2. Pemisahan asam lemak bebas dengan cara netralisasi;

3. Dekolorisasi dengan pemucatan;

4. Deodorisasi, dan

5. Pemisahan gliserida jenuh (stearin) dengan cara pendinginan (chilling).

Winterisasi adalah bagian dari pemurnian minyak hasil ekstraksi. Winterisasi yaitu

 proses pemisahan bagian gliserida jenuh atau bertitik cair tinggi dari trigliserida bertitik

cair rendah. Pada suhu rendah, trigliserida padat tidak dapat larut dalam trigliserida cair

(Ketaren, 1986).

Page 12: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 12/46

12

BAB IV

TUGAS KHUSUS

4.1 Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi CPO (Crude Palm Oil ) pada PT

Anugerah Energitama adalah berupa buah kelapa sawit atau Tandan Buah Segar (TBS)

yang diperoleh dari kebun sendiri dan ada pula dari kebun masyarakat sekitar, adapun

 pembelian Tandan Buah Segar yang dimaksud adalah buah kelapa sawit yang dibeli dari

koperasi desa. Produk akhir yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit PT AnugerahEnergitama adalah Minyak Kelapa Sawit atau Crude Palm Oil   (CPO) dan kernel. Selain

itu, cangkang, tandan kosong, fiber, yang merupakan produk sampingan yang masih

digunakan. Fiber dan cangkang digunakan sebagai bahan bakar pada boiler sedangkan

tandan kosong dimanfaatkan menjadi pupuk bagi perkebunan PT Anugerah Energitama.

4.2 Proses Penerimaan dan Sortasi

Tanda Buah Segar yang berasal dari kebun-kebun diangkut ke pabrik

denganmenggunakan truk pengangkut untuk diolah. Pengangkutan secepatnya

dilakukan setelah pemanenan (diterima di pabrik maksimum 24 jam setelah dipanen).

Hal ini bertujuan untuk mencegah kenaikan kadar Asam Lemak Bebas (ALB) karena

keterlambatan pemprosesan.

4.2.1  Timbangan

Proses pengolahan dimulai dari penimbangan buah, bertujuan untuk mengetahui jumlah

TBS yang masuk baik dari kebun sendiri maupun pembelian TBS. Timbangan juga

 berguna untuk mengetahui produksi keluar (pengiriman Crude Palm Oil dan Kernel).

Jenis timbangan yang digunakan adalah merek indodacin weight bridge  dengan jenis

timbangan jembatan elektronik berkapasitas 40.000 kg dengan menggunakan sistem

Indikator/load cell   dan sistem komputer.Adapun prosedur penimbangannya adalah

Page 13: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 13/46

13

menimbang berat truk masuk (bruto) yang akan dikurangi berat truk kosong keluar

(tarra) maka akan diperoleh berat bersihnya (netto). Dengan kata lain (bruto  –   tara =

netto). Barang yang ditimbang di jembatan penimbangan mulai dari penerimaan FFB,

 pengiriman CPO dan kernel.

4.2.2  Sortasi Buah (Grading)

Setelah dilakukan penimbangan, truk TBS yang telah melakukan penimbangan di

weight bridgeakan dibongkar muatannya di  grading areas  sebelum akhirnya

dimasukkan kedalam loading ramp. Grading merupakan perlakuan awal terhadap TBS,

yaitu dengan melakukan pensortiran TBS sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan

 perusahaan yang dimuat dalam  standard operating procedure (SOP).

Kualitas hasil dari proses sangat dipengaruhi oleh bahan baku yang diolah, yaitu : TBS

(tandan buah segar). Untuk itulah ada kriteria-kriteria khusus yang diberlakukan untuk

TBS yang masuk dipabrik. Dengan adanya perlakuan grading ini diharapkan bahan

 baku yang diolah sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Grading haruslah selektif dan

mewakili.

Kriteria tandan buah segar di PT Anugerah Energitama :

a)  Buah matang

Buah dengan berondolan lepas mencapai standar minimum (dalam 1 kg buah

terdapat 1yang berondol)

 b) 

Buah lewat matang

Buah dengan berondolan lepas dari janjangan 25%-50%.

c) 

Buah Partenocarpi

Terdapat 50% berondolan kecil-kecil, dan buah tidak memiliki nut.

d)  Janjang kosong

Buah dengan berondolan dalam jajangan tinggal tersisa hanya 50%-0% perjanjang.

e) 

Tangkai panjang

Apabila tangkai pada janjang lebih dari batas lebar permukaan janjangan (maksimal

2,5 cm.)

Page 14: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 14/46

14

f) 

Buah mentah

Buah tidak ada yang membrondol.

g)  Buah kecil

Buah kecil adalah buah yang memiliki berat TBS < 3 kg / buah pasir. 

h) 

Buah batu

Ujung berondolan berwarna hitam dan pecah-pecah (terbelah empat). Brondolan

susah lepas dari janjangan.

4.3 Proses Pengolahan Kelapa Sawit

Proses pengolahan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit untuk dijadikan minyak sawit

melalui proses pengolahan yang sesuai dengan standar operasi prosedur pabrik dan

 bahan baku (raw material ) yang sesuai mutu kriteria panen yang baik. Selain itu, perlu

instalasi yang baik dan memadai untuk memperoleh minyak sawit yang bermutu baik.

Untuk mendapatkan CPO dari kelapa sawit ada beberapa tahap yang dilakukan

dibeberapa stasiun utama yaitu:

1.  Stasiun Penerimaan buah ( Loading Ramp Station)

2.  Stasiun Perebusan (Sterilizer Station)

3. 

Stasiun Penebah (Treshing Station)

4.  Stasiun Pelumatan &Pengepresan ( Digester &Presser Station)

5. 

Stasiun Pemurnian (Clarification Station)

6.  Stasiun Pengolahan nut ( Nut and Kernel Station)

4.4 Loading Ramp Stati on  

 Loading Ramp station  berfungsi sebagai tempat penampungan sementara TBS sebelum

dimasukkan kedalam lori buah ( fruit cages).  Loading ramp  di PT Anugerah Energitama

terdiri dari 24 pintu dengan masing-masing berkapasitas 15 ton dengan kemampuan

 penampungan 360 ton.  Loading rampdidesain dengan kemiringan 27o untuk

memudahkan TBS meluncur masuk kedalam FFB ( Fresh FruIt Bunch) conveyor. 

Tandan Buah Segar dari  Loading Ramp ini kemudian dimasukkan kedalam lori-lori

yaitu tempat meletakkan buah kelapa sawit untuk proses perebusan,yang berkapasitas

Page 15: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 15/46

15

15 ton TBSper lorinya. Tandan Buah Segar dimasukkan kedalam lori dengan membuka

 PintuLoading   yang diatur dengan sistem hidrolik. Empat lori yang diisi penuh dengan

total 60 ton Tandan Buah Segar dimasukkan kedalam Sterilizer , dengan menggunakan

indexer yang berfungsi untuk mengerakkan lori masuk dan keluar dari Sterilizer

4.4.1 Bagian-bagian loading ramp dan fungsinya

a)  Pintu  Loading  

 bekerja dengan sistem hidrolik berfungsi sebagai pintu keluar TBS

 b) 

Lori

Berfungsi sebagai penampungan TBS saat di rebus dalam bejana sterilizer  

c) 

 FFB conveyor 1

Berfungsi untuk mentransfer TBS dari loading ramp menuju FFB conveyor 2

 berfungsi untuk mendistribusikan TBS ke dalam lori

d)   Feeding door

Berfungsi sebagai tempat keluarnya TBS ke dalam lori yang dapat diatur buka

tutupnya.

e)  Panel

Berfungsi sebagai pengerak / pengontrol indexer, transfer carriage secara manual

maupun automatis

f)   Hydraulic power pack

Berfungsi sebagai pembuka atau penutup pintu  sliding door

g)  Transfer carriage

Berfungsi untuk memindahkan lori dari lajur loading ramp menuju lajur sterilizer

4.5 

Stasiun Perebusan (Steri l i zer Stati on )

Sterilisasi adalah proses perebusan dalam suatu bejana uap bertekanan yang disebut

dengan bejanasterilizer. Terdapatdua unit sterilizer di PT Anugerah Energitama,

dimana tiap sterilizerdapat memuat empat lori, satu lori dapat menampung 15 ton TBS.

Sehingga kapasitas sterilizer adalah 60 ton. Proses perebusan tandan buah segar (TBS)

menggunakan uap panas (steam) dilakukan selama 90 menit.

Page 16: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 16/46

16

4.5.1  Tujuan Perebusan

Adapun proses perebusan bertujuan antara lain untuk:

a.  Menonaktifkanenzim

Buah kelapa sawit mengandung enzim  Lipase  yang terus bekerja dalam buah

kelapa sawitsebelum enzim tersebut dinonaktifkan. Enzim  Lipase  bertindak

sebagai katalisator dalam pembentukan asam lemak bebas(ALB),pada umumnya

enzim lipase tidak aktif lagi pada suhu 500C. Oleh karena itu,perebusan pada suhu

tinggi akan menghentikan aktivitas enzim tersebut.

 b. 

Mempermudah pelepasanbuah dari tandan

Zat-zat Polisakarida yang terdapat dalam buah kelapa sawit yang bersifat sebagai

 perekat, apabila diberi uap panas maka akan terhidrolisa dan pecah menjadi

Monosakarida yang larut. Hidrolisa tersebut berlangsung pada buat saat menjadi

 buah matang dan proses hidrolisa ini dipercepat dalam proses perebusan.

c.  Memudahkan pemisahan minyak dari daging buah

Daging buah yang telah direbus akan menjadi lunak dan akan mempermudah pada

 proses pengepresan. Dengan demikian minyak yang ada dalam daging buah dapat

dipisahkan dengan mudah.

d. 

Menurunkan kadar air dalam buah

Perebusan buah dapat menyebabkan penurunan kadar air dalam buah dan inti

 buah, yaitu dengan penguapan yang baik pada saat perebusan maupun sebelum

 pemipilan. Penurunan kandungan air buah menyebabkan penyusutan buah

sehingga terbentuk rongga-rongga kosong pada daging buah yang mempermudah

 proses pengepresan.

e.  Memudahkan penguraian serabut pada nut

Perebusan yang tidak sempurna dapat menimbulkan kesulitan pelepasan serabut

dari nut dalam  polishing drum  yang menyebabkan pemecahan nut lebih sulit

dalam  Ripple Mill .

f.  Memisahkan antara inti dan cangkang

Perebusan yang sempurna akan menurunkan kadar air pada nut hingga 15% yang

menyebabkan intisusut dan cangkang nut tetap, sehingga inti akan lepas dari

cangkang.

Page 17: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 17/46

17

4.5.2  Proses perebusan

a)  Lori yang telah dimuat dengan TBS dimasukkan ke dalam bejana sterilizer.

 b)  Pintu sterilizer ditutup dan dikunci dengan baik.

c)  Tiap sterilizer dapat mengolah 4 lori dengan kapasitas 60 ton.

d) Waktu perebusan selama 90 menit (sistem normal) dengan sistem 3 peak dan 16

step.

Adapun langkah-langkah dalam proses perebusan secara aktual dapat dilihat pada tabel

4.1

Table 4.1 Langkah-langkah dalam proses perebusan buah

Step Waktu Condensate Exhaust Main InletTekanan

(bar)

Peak I 1 3 menit  ─   02 11 menit  ─    ─   1,503 1 menit  ─   1,004 5 menit  ─   0,10

Peak II 5 1 menit  ─   0,106 15 menit  ─    ─   2,507 1 menit  ─   2,008 6 menit  ─   0,10

Peak III 9 1 menit  ─   0,10

10 13 menit  ─    ─   3,00

11 1 menit  ─   2,50

12 11 menit  ─    ─   3,00

13 1 menit  ─   2,50

14 12 menit  ─    ─   3,00

15 3 menit  ─   2,00

16 5 menit  ─   0

4.5.3  Metode Perebusan

Untuk mendapatkan hasil terbaik, maka perlu diperhatikan cara perebusan. Metode

 perebusan yang digunakan oleh PT Anugerah Energitama ini adalah sistem tiga puncak

(Triple Peak ).Adapun prinsip Triple Peak   adalah tiga kali pemasukan uap (uap basah)

ke dalam sterilizer dan tiga kali pembuangan uap (blow down).Sistem perebusan Triple

 peak ( tiga puncak ), terdiri dari :

a) 

Pembuangan uap awal : 3 menit

Page 18: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 18/46

18

 b) 

Pemasukan uap puncak I (0 –  1.5 kg/cm2) : 11 menit

c)  Pembuangan uap I : 7 menit

d)  Pemasukan uap puncak II (0 –  2.5 kg/cm2) : 15 menit

e)  Pembuangan uap II : 8 menit

f)  Pemasukan uap puncak III (0  –  2.9 kg/cm2) : 13 menit

g)  Masa penahanan tekanan 3 kg/cm2  : 25 menit

h)  Pembuangan uap terakhir : 8 menit

Total waktu perebusan : 90 menit

Tahap perebusan dengan pola Triple Peak   adalah tahap pencapaian puncak I, II dan

IIIyang dapat diatur secara manual atau otomatis. Adapun tujuan  –   tujuan pada setiap

 puncak yaitu:

1.  Puncak pertama ( Daerasi )

Puncak pertama berfungsi sebagai daerasi, udara merupakan penghantar panas

yang lambat dan berpengaruh negatif terhadap perebusan. Udara yang terdapat

dalam rebusan akan dapat memperlambat pencapaian tekanan.

2.  Puncak Kedua ( kondensasi )

Uap air yang terkondensasi berada didasar bejana rebusan, hal ini merupakan

 penghambat proses perebusan. Air yang terdapat dalam rebusan akan

mengabsorbsi panas sehingga jumlah air semakin bertambah. Pertambahan yang

tidak diimbangi dengan pengeluaran air kondensat akan memperlambat usaha

steam untuk mencapai tekanan puncak.

3. Puncak Ketiga ( Holding  / pematangan)

Pada puncak ketiga ini adalah masa penahanan atau pematangan buah. Lama

 perebusan yang akan menjadi penentudan berpengaruh terhadap efisiensi

ekstraksi serta mutu minyak. Perebusan membutuhkan waktu penetrasi uap hingga

ke bagian yang paling dalam buah. Penetrasi uap semakin cepat apabila tekanan

uap semakin tinggi

Page 19: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 19/46

19

4.5.4  Bagian  –  bagian sterilizer beserta fungsinya: 

1. Bagian dalam

a)  Steam spreader

Berfungsi untuk membagi steam secara merata kedalam sterilizer.

 b)  Strainer

Berfungsi sebagai penyaring brondolan agar tidak terikut kedalam

kondensat

2. Bagian luar

a) 

 Inlet valve / katup masuk steam

Merupakan katup untuk memasukan steam, katup ini berada di dalam pipa

 pemasukan dengan ukuran pipa 8”. 

 b)  Condensate valve / katup pembuangan air kondensat

Merupakan katup yang digunakan untuk membuang kondensat. Di dalam

 pabrik ini memiliki 4 pipa kondensat dengan ukuran masing  –   masing 8”

dan ukuran header 12”. 

c)   Exhaust valve / katup pembuangan steam

Merupakan katup yang berada dalam exhaust pipe yang berfungsi untuk

membuang steam dari sterilizer

d) 

 Preassure gauge

Merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur besarnya tekanan steam

yang ada dalam sterilizer

e)  Safety valve/ katup pengaman 

Katup yang berfungsi sebagai pengaman dari tekanan berlebih. Valve ini di

setting dengan tekanan 3,2 bar.

f) 

 Door lock / pengunci pintu 

Merupakan pengunci pintu sterilizer

g)  Control panel

Merupakan panel yang berfungsi untuk mengatur jalannya sterilizer dan

semua unit alat yang terpasang pada sterilizer.

h)   Exhaust chamber

Cerobong pembuangan steam

Page 20: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 20/46

20

i) 

 Blowdown chamber

Cerobong keluaran kondensat, berfungsi menerima kondensat hasil

 perebusan dari semua sterilizer untuk selanjutnya dibuang ke condensate pit.

 j)   Purge valve open

Untuk memastikan tekanan di dalam sterilizer dalam keadaan nol.

k)  (draw bridge) / jembatan 

Berfungsi sebagai jembatan untuk masuk dan keluarnya lori buah

4.5.5  Hal  –  yang perlu diperhatikan dalam pengoprasian Sterilizer antara lain:

a) 

lamanya waktu perebusan, karena jika terlalu lama merebus maka kehilangan

minyak dalam kondensat semakin tinggi. Jika terlalu sebentar, maka buah akan

kurang matang.

 b) 

Perhatikan waktu deaerasi agar tekanan yang diinginkan tercapai

c)  Lakukan pembuangan air kondensatpada saat proses pencapaian puncak

satudandua.

d)  Lakukan pembuangan uap sesuai dengan sistem yang dilakukan.

e)  Pengangkutan buah rebus harus segera dilakukan jika buah telah matang agar

kapasitas olah sterilizer tetap terjaga, dan kapasitas produksi pabrik dapat

tercapai.

4.6 Stasiun Penebah (Tresher Stat ion )

Setelah proses perebusan TBS selama ± 90 menit di sterilizer, TBS yang sudah matang

di dalam lori diarahkan menuju ke tippler. Kemudian di tippler dilakukan penuangan

dengan cara membalikkan tippler secara bertahapagar buah didalam lori keluar jatuh ke

hopper tidak terlalu banyak yang bisa membuat beban conveyor terlalu berat. Estimasi 1

lori selama 15 menit. KemudianTBR (Tandan Buah Rebus)tersebut dibawa dengan

sterilized fruit bunch(SFB) conveyor1 menuju ke SFB conveyor 2 lalu TBR masuk

kethresher, selanjutnya lori yang sudah kosong didorong kembali ke Loading Ramp.

Page 21: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 21/46

21

Buah yang ditransfer dari SFB conveyor 2, jatuh kedalam thresher drum. Drum ini

 berbentuk silinder yang dibentuk dari  platestrip  yang disusun dengan jarak ± 4 cm

sehingga membentuk kisi  –   kisi dansiku pelempar yang memanjang sepanjang drum.

Dengan bantuan kisi-kisi dan siku pelempar ini buah terangkat dan jatuh terbanting,

sehingga brondolan buah terlepas dari tandannya. Prinsip kerjanya adalah dengan

adanya gayasentrifugal akibat putaran drum (±23rpm). Tandan yang masuk akan

terbanting pada dinding drum yang sedang berputar. Kemudianjatuh karena adanya

gravitasi.

Bantingan yang dilakukan secara berulang-ulang akan menyebabkan brondolan terlepas

dari tandannya, kemudian brondolan jatuh melalui celah-celah drumkebagian bawah

drum yaitu ke Under Cross Cenveyor . Sedangkan tandan kosong akan terlempar keluar

dan jatuh kehorizontal Empty Bunch Conveyor, laludibawa ke inclinedBunch

conveyor dan dibuang ke empty bunch area.

Brondolan yang berada pada Under Cross Conveyor   dikirim ke  Bottom Cross

Conveyor setelah itu brondolan dibawa ke atas dengan Fruit Elevator kemudian

diteruskan ke  Fruit Distribution Conveyor untuk dibagi dalam tiap-tiap digester.

Didalam proses perontokan buah, terkadang dijumpai brondolan yang tidak lepas dari

tandannya, hal ini disebabkan TBS masih mentah karena kurangnya lama perebusan,

terutama jika TBS disusun sangat rapat dan padat sehingga uap tidak dapat mencapai

kebagian dalam tandan.

4.6.1  Bagian-bagian stasiun thresher dan fungsinya

Pada stasiun ini terdapat beberapa alat beserta fungsinya masing-masing, yaitu:

a) 

Tippler

Berfungsi untuk menuang buah yang sudah direbus ke hopper.

 b)  Hopper

Merupakan tempat penampungan tandan buah rebus yang di tuangkan dari lori

sebelum masuk ke sterilized fruit bunch conveyor  1.

c)   Auto Feeder  

Page 22: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 22/46

22

Untuk mengatur banyaknya buah yang masuk ke SFB conveyor 1, sehingga

coveyor tidak kelebihan beban.

d)  Drum thresher

Thresher merupakan peralatan utama dalam proses pemisahan berondolan dari

 janjangannya dengan sistem bantingan.

e)  Conveyor

Pada dasarnya conveyor merupakan peralatan bantu untuk sarana transportasi

 buah dan janjangan. Sehubungan dengan situasi dan kondisi konstruksi

 peralatan-peralatan utama dari rangkaian proses maka conveyor mempunyai

fungsi/kegunaan masing-masing. Kegunaan dari conveyor antara lain:

 

Sterilizer fruit bunch (SFB) conveyor  

Terdapat 2 SFB, yang mana berfungsi untuk mendistribusikan tandan buah

rebus dari hooper ke dalam tresher drum

 Under cross conveyor  

Menampung berondolan yang jatuh dari thresher drum dan mentransfer

menuju ke bottom cross conveyor.

 Bottom Cross Conveyor

Menampung dan memindahkan berondolan menuju ke fruit elevator .

 

 Horizontal Empty bunch conveyor  

 berfugsi membawa tandan kosong menuju ke inclined empty buch conveyor

  Inclined Empty bunch conveyor

Berfungsi untuk membawa tandan kosong menuju ke penampungan janjang

kosong.

4.7 Stasiun Pelumatan dan Pengepresan(Digester and Press Stat i on ) 

4.7.1 

Digester

Brondolan dari bottom cross conveyor akan ditransferkan ke fruit elevator.  Dari  fruit

elevator , brondolan akan dibagikan ke digester dengan fruit distributing conveyor . Dari

 fruitdistributing conveyor inilah brondolanakan dibagikan untuk masuk ke dalam

tabung digesteruntuk kemudian dilakukan proses pelumatan. Tujuan pelumatan agar

mesocarp  terlepas dari nut dan menghancurkan sel-sel yang mengandung minyak,

Page 23: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 23/46

23

sehingga mesocarp  dapat diperas pada proses pengepresan. Pelumatan dilakukan dalam

digester yang berbentuk silinder.Pada PT Anugerah Energitama terdapat 5 unit Digester,

masing-masing berkapasitas 4.000 L.

Didalam digesterterdapat enam pisau pengaduk, lima pisau pengaduk  stirring arm  (long

arm  dan  short arm) dan satu pisau pelempar (expeller arm). Brondolan diaduk dan

dilumatkan oleh long arm dan  short arm di digester .Long arm dan  short arm  bekerja

dengan fungsi yang berlawanan, yaitu mengangkat dan menekanbrondolan di dalam

digesteragar bisa terlumat. Proses pengoperasian pada digesterpun harus terkontrol dan

tabung digesterpun harus terisi minimal ¾ dari volume digester.Hal ini bertujuan agar

 brondolan mendapatkan efek pelumatan yang maksimal. Expeller arm  pada dasar tabung

digesterberfungsi pada proses pengumpanan brondolan yang sudah lumat ke mesin

 press. Pada pengadukkan dilakukan pemanasan untuk memudahkan pelumatan buah

dengan menggunakan steam bersuhu sekitar 90-95 0C.

4.7.1.1 Tujuan pengadukan

1.  Memisahkan mesocarp (daging buah) dengan nut.

2.  Mempermudah proses pengepresan di pressing agar minyak mudah dipisahkan

dengan mesocarpnya.

3. 

Memecahkan sel-sel minyak dari mesocarpnya.

4.7.1.2 Bagian-bagian digester dan fungsinya

a)  Stirring arm

Stirring arm  ada dua jenis yaitu long arm dan  short arm berfungsi untuk melumatkan

 brondolan pada digester

b) 

 Expeller arm

Berfungsi untuk mengumpankan brondolan yang sudah lumat ke mesin press untuk

di kempa

c)   Elektromotor

Berfungsi sebagai alat pengerak pada stirer

d)  Oil gutter

Page 24: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 24/46

24

Berfungsi sebagai penampung minyak yang keluar dari digester untuk di alirkan ke 

 sand trap tank

e)  Gear box

Berfungsi untuk menurunkan putaran pada gear box ke putaran yang diinginkan

untuk memutar stirer

4.7.1.3 Hal-hal yang perlu diperhatikan selama proses pelumatan adalah sebagai

 berikut:

a)  Tabung digester harus berisi minimal ¾ dari volume agar proses pelumatan lebih

sempurna karena tekanan yang ditimbulkan lebih besar sehingga lebih mampat.

 b) 

Suhu digester harus dijaga 90 –  95oC

c) 

Drain digester secara kontinyu, untuk mengalirkan minyak yang keluar pada saat

 proses pelumatan sehingga tidak terbawa ke mesin press.

d) 

Kontrol ampere motor pada digester.

4.7.2  Presser  

Hasil dari proses pelumatan dalam digester masuk kedalam mesin press yang bertujuan

untuk memeras daging buah sehingga dihasilkan minyak kasar. Pada mesin press, hasil

 pelumatan diekstraksi dengan mengunakan sistem tekanan. Tekanan tersebut didapat

dari gerakan doublescrew press  yang berputar berlawanan arah serta dibantu oleh

tekanan adjusting cone  yang berasal dari hydraulic pack yang dapat digerakkan maju

mundur secara sistem hidrolik. Tekanan hidrolik dapat disetel berdasarkan hasil visual

dari press cake pada proses pengepresan.

Tekanan pengepresan sangat berpengaruh pada proses ini, karena tekanan pengepresan

terlalu tinggi dapat menyebabkan nut pecah (hancur), sebaliknya jika tekanan

 pengepresan terlalu rendah akan mengakibatkan  losses  (kerugian) minyak pada ampas

 press akan bertambah.Pada PT Anugerah Energitama terdapat 5 unit Screw Press yang

 berkapasitas 15 ton dengan tekanan pengepresan 50 - 60 Kg/cm2. Minyak yang keluar

dari hasil pengepresanakan mengalir ke oil gutter   dan ditambahkan air panas dari water

dilution untuk menurunkan viskositas dan mempermudah proses pemisahan minyak

Page 25: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 25/46

25

Hasil pengepresan adalah minyak kasar yang keluar dari pori-pori  press cage, melaluioil

 gutter akan menuju ke  sandtrap tank untuk awal pengendapan minyak kasar.Hasil lain

adalah ampas press (terdiri dari nut dan serabut).

4.7.2.1 Bagian-bagian press dan fungsinya

a)   Press Cage

Berfungsi sebagai tempat keluarnya minyak  

b)  Worm Screw

Terdapat dua screw press yang berfungsi sebagai pengempa yang bekerja

dengan cara yang memutar berlawanan arah 

c) 

 Adjusting Cone

 Adjusting cone  dapat bergerak maju mundur secara sistem hidrolik yang

 berfungsi untuk menekan press cake pada proses pengempaan 

d)   Elektomotor

Berfungsi sebagai pengerak  screw press

e)  Gear Box

Berfungsi untuk menurunkan putaran pada elektromotor   yang di atur sesuai

kebutuhan putaran pada mesin press 

 f) 

Coupling

Berfungsi sebagai pengaman pada elektomotor  pada saat beban terlalu berat 

 g)   Pulley

Berfungsi sebagai bantalan pada belting, dapat juga mengatur besarnya putaran 

h) 

V-belt

Berfungsi sebagai karet penghubung antara elektromotor  dengan  gear box

i) 

 Hydrolic Cilinder

Berfungsi sebagai mesin penghubung antara hydrolic power pack   dengan

adjusting cone, agar dapat digerakkan maju mundur  

Page 26: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 26/46

26

4.7.2.2 

Hal-hal yang perlu diperhatikan selama proses pengepressan adalah sebagai

 berikut:

1.  Tekanan pengepresan harus diperhatikan, karena tekanan pengepresan terlalu tinggi

dapat menyebabkan inti pecah (hancur), losses  (kerugian) inti tinggi, dan

mempercepat terjadi keausan pada Screw Press. Sebaliknya jika tekanan pengepresan

terlalu rendah akan mengakibatkan  losses  (kerugian) minyak pada ampas pressakan

 bertambah.

2.  Kontrol ampere motor 39 –  41 A.

3.  Kontrol tekanan hidrolik cone

4. 

Kontrol kualitas press cake secara visual.

4.8 

Stasiun Pemurnian (Clari fi cation Station )

Stasiun klarifikasi atau biasa disebut sebagai stasiun pemurnian minyak berfungsi untuk

memurnikan minyak kasar hasil ekstraksi dari stasiun digester & presser.Minyak kasar

dari stasiun pengepresan masih banyak mengandung kotoran  – kotoran yang berasal dari

daging buah seperti pasir, sludge, air dan lain-lain. Keadaan ini menyebabkan minyak

mudah mengalami penurunan mutu. Dalam mendapatkan minyak yang memenuhi

standar, maka perlu dilakukan pemurnian terhadap minyak tersebut. Pada stasiun ini

terdiri dari beberapa unit alat pengolah untuk memurnikan minyak produksi.

Untuk memurnikan minyak agar sesuai dengan standar mutu, terdapat beberapa prinsip

kerja yang digunakan, seperti: penyaringan, pengendapan, sentrifugasi, penurunan kadar

air, dan pemurnian.

4.8.1 

Sand Trap Tank

Minyak kasar hasil pengepressan dialirkandari oil gutter   di masukkan ke  sand trap tank .

Sand trap tank  berfungsi untuk memisahkan minyak kasar hasil ekstraksi pada mesin

 press dari pasir serta benda-benda lain yang terikut dalam minyak kasar. Proses

 pemisahan berlangsung dengan menggunakan prinsip perbedaan berat dari minyak dan

 pengotor,minyak yang lebih ringanakannaik keatas dan keluar melalui pipa over flow 

Page 27: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 27/46

27

menuju crude oilvibrating screen.Temperatur pada  sand trap tank adalah 90o-95oC

dengan bantuan  steam coil dan  steam inject . Kapasitas sand trap tank 20 m3, lebih

 jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1Sand trap tank PT Anugerah Energitama 

4.8.2  Crude Oil Vi brating Screen

Setelah dipisahkan dari pasir,crude oil   dialirkan ke crude oil vibrating screenuntuk

dipisahkan lagi minyak dengan kotoran-kotoran seperti fiber halus (ampas) yang terikut

ke vibrating screen. Di vibrating screen pemisahan terjadi dengan adanya getaran

dimana fase yang lebih berat akan terdorong ke pinggir screen kemudian akan

dimasukkan kembali ke digester, sedangkan minyak mentah (crude oil ) fase yang lebih

ringan akan turun ke bawah. Vibrating screen  (saringan getar) model bulat terdiri dari

dua buah saringan dengan 20 mesh dan 40 mesh yang terbuat dari bahan stainless steel.

Bentuk aktual dari vibrating screensepeti ditunjukkan pada Gambar 4.2

Gambar 4.2 Vibrating screen PT Anugerah Energitama 

Page 28: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 28/46

28

4.8.3  Crude Oil Tank

Setelah proses sentrifugasi di vibrating screen minyak mentah dialirkan ke crude oil

tank . Crude oil tank   (tangki minyak mentah) berfungsi untuk mengendapkan pasir dan

serat-serat halus (non oil solid) yang masih terikut di vibrating screen. Crude oil tank  

adalah tempat penampungan sementara sebelum dipompakan ke CST (Clarifier Settling

Tank ). Pada Crude oil tank   terdapat dua sekat sehingga membentuk tiga kolom.Crude

oil   akanoverflow  melewati sekat. Temperatur pada crude oil tank   adalah 90o-95oC

dengan bantuan  steam  yang diijeksikan kedalam tanki. Kapasitas crude oil tank   20 m3.

Bentuk aktual dari crude oil tank seperti ditunjukkan pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Crude oil tank PT Anugerah Energitama 

4.8.4  CST (Conti nuous Settl ing Tank)  

Dari Crude Oil Tank, crude oil   dipompakan ke Continuous Settling Tank dengan

kapasitas 240 m3  untuk pemisahanminyak dengan sludge dan kotoran berdasarkan

 perbedaan massa jenis serta pengadukan dengan stirring arm (3 rpm) secara perlahan

untuk mempercepat proses pemisahan. Massa jenis yang lebih besar (lumpur, pasir, dan

lain-lain)akan mengendap ke dasar tangki, sedangkan minyak yang mempunyai massa

 jenis yang lebih ringan akan naik ke permukaan bagian atas CST.Minyak dikutip

melalui bantuan oil  skimmer   (corong) yang bisa diatur naik turun, minyak masuk

kedalamnya menuju ke Oil Tank , sedangkan  sludge  (masih mengandung minyak) yang

massa jenis lebih berat turun ke bagian bawah keluar secara under flow di alirkan

Page 29: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 29/46

29

ke sludge vibrating screen.Temperatur pada CST adalah 90o-95oC dengan bantuan steam

coil  dan steam inject. Bentuk aktual dari CST seperti ditujukkan pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Continuous settling tank PT Anugerah Energitama 

4.8.5  Pure Oil Tank

 PureOil Tank dapat dilihat pada Gambar 4.5. Minyak dari CST menuju ke  PureOil

Tank untuk ditampung sementara waktu, sebelum dialirkan ke  purifier . Minyak

dialirkan ke  purifier   secara overflow. Dalam  PureOil Tank   juga terjadi pemanasan (90-

950C). Kapasitas  pure oil tank  40 m3.

Gambar 4.5 Pure oil tankPT Anugerah Energitama

4.8.6  Purifier

 Purifier  berfungsi untuk mengurangi kadar kotoran.Didalam  purifier dilakukan

 pemurnian berdasarkan atas perbedaan densitas dengan menggunakan gaya sentrifugal

dengan kecepatan putarannya 3.000 rpm.Kotoran yang memiliki densitas yang besar

Page 30: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 30/46

30

akantertahan pada disk-disk yang ada di dalam  purifier ,  flushing   dilakukan setiap

10menit sekali untuk membuang kotoran-kotoran yang melekat pada disk secara

otomatis. Kotoran dibuang ke  fat pit untuk dikutip kemungkinan ada minyak yang

terikut terbuang.Sedangkan minyak yang densitasnya lebih kecil akan mengumpul

ditengah dan akan dipompakan ke luar menuju ke vacum drier . Kapasitas  purifier   10

m3. Bentuk aktual  Purifier dapat dilihat pada Gambar 4.6. 

Gambar 4.6 Purifier PT Anugerah Energitama

4.8.7  Vacuum Dr ier

Minyak yang keluar dari  purifier masih mengandung air, maka untuk mengurangi kadar

air tersebut, minyak melalui pompa  purifier dipompakan ke vacum drier . Disini minyak

masuk ke  float tank , kemudian mengalir keluar melalui nozzle  yang ada di dalam tabung

vacuum drier. Campuran butir-butir air dan minyak tersebut akan pecah, hal ini akan

mempermudah pemisahan air dalam minyak. Kapasitas vacuum drier   15 m3, untuk

vacuum drier  PT Anugerah Energitama dapat dilihat pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7Vacuum drier PT Anuge rah Energitama

Page 31: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 31/46

31

4.8.8  Sludge Vi brati ng Screen

Sludge  yang masih mengandung minyak pada bagian CST di kutip dengan  sludge

 skimmer   kemudian alirkan ke sludge vibrating screen. Pada  sludge vibrating screen

dilakukan pemisahan antara sludge padat dengan sludge cair. Sludge padat akan

dibuang ke effluent pit   melalui  sludge waste conveyor , sedangkan sludge cair yang

mengandung minyak masuk ke dalam  sludge tank . 

4.8.9  Sludge Tank

Sludge cair yang masih mengandung minyakakanmasuk ke  sludge tank . Sludgetank   ini

 berfungsi sebagai tempat penampungan  sludge  sementara sebelum dialirkan ke  sludge

 sentrifuge. Tangki ini dipanaskan dengan suhu 90 – 950C dengan menggunakan  steam

inject . Kapasitas sludge tank 30 m3. Untuk  sludge tank PT Anugerah Energitama dapat

dilihat pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8Sludge tankPT Anugerah Energitama

4.8.10  Sludge Sent ri fuge

Sludge sentrifuge  berfungsi untuk mengutip minyak yang masih terkandung dalam

sludge. Pada  sludge sentrifuge  ini terjadi dua fase pemisahan yaitu minyak kasar dan

sludge. Sludge sentrifuge mengunakan prinsip gaya sentrifugal. Fase berat (heavy

 phase) akan terlempar keluar melalui nozzl e dengan ukuran 1,9 mmmelalui saluran

 pembuangan menuju effluent pit, sedangkan minyak/fase ringan (light phase) akan

Page 32: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 32/46

32

terkumpul ditengah bowl dan dialirkan melalui discharge pipe untuk dikirim ke

collection oil tank . Kapasitas sludge centrifuge 6.000 L. Bentuk aktual dari Sludge

 sentrifuge seperti pada Gambar 4.9.

Gambar 4.9Sludge sentrifuge PT Anugerah Energitama

4.8.11 Col lecti on Oil Tank

Minyak hasil pemisahan di  sludge sentrifuge ditampung sementara di collection oil

tank dengan kapasitas 4,5 m3 sebelum dipompakan kecrude oil tank .

4.8.12 Fat Pit

 Fat-Pit   adalah bak penampungan terakhir seluruh buanganair-air hasil pencucian lantai

PKS, sludge  hasil drain( sand trap tank , crude oil tank, clarifier settling tank , reclaimed

oil tank, collection oil tank ), dan buangan  purifier . Kemudian dipanaskan dengan  steam 

untuk mempermudah proses pemisahan minyak dengan kotoran dengan cara

 pengendapan. Minyak yang terapung pada bagian atas yang ada di permukaan kemudian

dikutip ke  sludge pit , kemudian di pompa ke reclaimed oil tank untuk dikirim ke  sand

trap tank.

Page 33: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 33/46

33

4.8.13 Reclaimed Oi l Tank

Minyak dari sludge  pit   kemudian dipompakan ke reclaimed oil tank   untuk ditampung

sementara sebelum dipompakan ke  sand trap tank . Reclaimed oil tank   juga berfungsi

untuk menampung drain dari  sludge tank   dan  pure oil tank . Kapasitas reclaimed oil

tank 15m3.

4.8.14  Hot process water tank

Hot process water tank adalah penyuplai air panas yang dibutuhkan  sludge sentrifuge,

 purifier, water dilution, dan vacuum drier, dimana air dalam tangki ini dipanaskan

sampai temperatur 90-95o. Kapasitas hot water tank 3,5 m3.

4.8.15  Hot Water Tank

 Hot water tank   berfungsi untuk mensuplai air panas ke hot process water tank .  Hot

water tank  memdapatkan air dari turbin cooling water   dan treated tank.  Hot water tank  

memiliki kapasitas 10 m3.

4.8.16  Effl uent pi t

Final effluent adalah tempat penampungan limbah cair hasil pengolahan yang tidak

digunakan lagi. Limbah tersebut berasal dari sludge dari penampungan  fat pit   dan juga

dari  sludge waste conveyor . Pada proses selanjutnya limbah dari effluent pit akan

dikirimkan ke kolam limbah. 

4.8.17  Storage Tank

Minyak setelah melalui vacum drier dipompa melalui oil transfer pump  ke Storage Tank

(tangki timbun), dengan suhu 45-60oC. Setiap hari dilakukan pengujian mutu minyak

sawit untuk mengetahuikadar FFA, moisture, dan dirt . Pada PT Anugerah Energitama

terdapat dua unit storage tank dengan kapasitas 2.000 ton per unit.

Page 34: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 34/46

34

4.9  Stasiun Nu t and Kernel

Tujuan dari pengolahan ini adalah untuk memisahkan inti ( kernel )  dari cangkangnya.

Pengolahan nut pada dasarnya adalah sebagai berikut :

1.  Pemisahan serabut dari nut

2.  Pemeraman nut

3.  Pemisahan inti cangkangnya.

4.  Pengeringan

4.9.1Cake Breaker Conveyer  (CBC)

Ampas pengepresan dari mesin pressyang terdiri dari serat dan nut yang masih

menggumpal masuk ke CBC. CBC merupakan conveyor yang berbentuk  Ribbon Blade

yang berputar pada porosuntuk mempermudah pemisahan nut dan serat dan

membawanya ke Depericarper .

4.9.2 Depericarper

Depericarper adalah alat untuk memisahkan ampas dengan nut serta memisahkan nut

dari sisa-sisa serabut yang masih melekat pada nut. Seperti pada Gambar 4.10alat ini

terdiri dari  separating columndan  fibre cyclone. Ampas dan nut dari CBC masuk dari

 separating column. Disini material ringan berupa fiber akan terhisap dan masuk ke fibre

cyclone, melalui air lock  jatuh ke fibre and sheel conveyor   sebagai bahan bakar boiler.

Sedangkan material yang lebih berat seperti nutataupun batu yang terikut turun kebawah

masuk ke polishing drum.

Page 35: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 35/46

35

Gambar 4.10DepericarperPT Anugerah Energitama

4.9.3 Pol ishi ng Drum

 Polishing Drum  berputar dengan kecepatan 26 rpm, dilengkapi lubang berukuran kecil

dan besar. Akibat dari perputaran,nut yang kecil akan jatuh melewati lubang kecil

kemudian ditransfer ke nut hopper   dengan crackedmixture transport Fan, nut yang

 berukuran lebih besar akan jatuh melalui lubang yang besar menuju nut auger conveyor,

sedangkan material seperti batu dan material lain yang tidak dibutuhkan yang tidak

lewat lubang akan terdorong keujung  polishing drum, kemudianakan diambil dan

dibuang. 

4.9.4  Destoner

 Nut yang lewat dari lubang besar di polishing drum  kemudian menuju

destoner melaluinut auger conveyor .  Destoner   berfungsi untuk memisahkan nut dari

material-material yang terikut melewati lubang di polishing drum (batu, besi, dll). Disini

material yang ringan berupa nut akan terhisap naik oleh cyclone fan  dan melalui nut

 separating colom, nut jatuh masuk ke nut grading . Sedangkan material yang lebih berat

seperti nut yang besar, batu, ataupun potongan besi akan jatuh kebawah kemudian akan

dibuang. Bentuk aktual destoner PT Anugerah Energitama dapat dilihat pada Gambar

4.11.

Page 36: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 36/46

36

Gambar 4.11Destoner PT Anugerah Energitama

4.9.5 Nut grading

 Nut grading   berfungsi untuk memilah / menyortir nut sesuai ukuran. Pada nut grading, 

nut diklasifikasikan menjadi 4 ukuran. Nut dipisahkan menurut ukurannya melalui drum

 berputar, yang pada drumnya terdapat lubang-lubang dari kecil sampai besar menurut

 pengklasifikasiannya. Kemudian nut tersebut ditampung pada nut hopper   sesuai

klasifikasinya. Bentuk aktual nut grading   PT Anugerah Energitama dapat dilihat pada

Gambar 4.12

Gambar 4.12Nut grading PT Anugerah Energitama

4.9.6 Nu t hopper

 Nut hopper   berfungsi penampungan sementara sebelum nut dipecah di ripple mill .  Nut

hopper   dibagi 4 klasifikasi ukuran pada nut. Pada nut hopper   terdapat air lock , air

Page 37: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 37/46

37

lock  berfungsi sebagai pengatur keluaran nut agar pengumpanan kontinyu dan stabil.

Bentuk aktual nut hopper  PT Anugerah Energitama dapat dilihat pada Gambar 4.13

Gambar 4.13Nut hopper PT Anugerah Energitama

4.9.7 Ripple Mill

 Nut dari  Nut hopper   masuk ke  Ripple Mill   untuk dipecah sehingga inti terpisah dari

cangkang. Nut masuk ke ripple mill akan tergilas, efek penggilasan didapat dari stator

 bar dan perputaran rotor bar. Disini terdapat 4 unit  Ripple Mill . Setelah dipecahkan,

kernel dan cangkang yang masih bercampur dibawa ke LTDS ( Light Tenera Dry

Separation) 1melalui cracked mixture conveyor dan cracked mixture elevator.  Bentuk

aktual  Ripple Mill   PT Anugerah Energitama dapat dilihat pada Gambar 4.14

Gambar 4.14 Ripple mill PT Anugerah Energitama

Page 38: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 38/46

38

4.9.8 LTDS (L ight Tenera Dry Separation ) 1

Hasil dari pemecahan nut di ripple mill   berupa cangkang, kernel utuh, kernel pecah, dan

cangkang halus. Kemudian campuran tersebut dipisahkan di LTDS 1. Pada LTDS 1

kernel utuh ataupun kernel pecah yang massanya lebih berat akan jatuh ke wet kernel

elevator , sedangkan massa yang lebih ringan akan terhisap oleh  LTDS 1 cyclone fan dan

 jatuh ke  fiber and shell conveyor   untuk bahan bakar boiler. Material yang tidak terpisah

di LTDS 1 akan masuk ke LTDS 2 melalui  separating coloumn  untuk dipisahkan lebih

lanjut. Bentuk aktual dari LTDS PT Anugerah Energitama dapat dilihat pada Gambar

4.15

Gambar 4.15LTDS 1& 2PT Anugerah Energitama

4.9.9  LTDS(L ight Tenera Dry Separator ) 2 

Kernel pecah, cangkang, dan cangkang halus yang tidak terpisah dari LTDS 1,

kemudian dipisahkan lagi di LTDS 2 menurut massanya. Massa yang lebih berat yaitu

kernel pecah akan jatuh ke wet kernel conveyor , dan material yang lebih ringan jatuh

ke fiber and shell conveyor untuk bahan bakar boiler. Material yang tidak terpisah di

LTDS 2 akan masuk ke claybath  melalui  separating coloumn  untuk dipisahkan lebih

lanjut.

Page 39: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 39/46

39

4.9.10  Claybath

Kernel pecah dan cangkang yang masuk ke dalam claybath  akan dipisahkan menurut

 specific gravity  menggunakan larutan kalsium karbonat (CaCO3). Kernel memiliki

 specificgravity  1,06  –   1,09 sedangkan cangkang 1,16  –   1,25, sehingga specific gravity

larutan kalsium karbonat 1,12  –   1,14. Ketika dilakukan pemisahan, kernel akan

mengapung dan cangkang akan tenggelam. Kernel akan jatuh ke vibrating screen  untuk

diambil kembali larutannya dengan ukuran mesh 10, begitu pula dengan cangkang.

Kernel yang telah disaring akan jatuh ke wet kernel elevator , dan cangkang akan masuk

ke wet shell conveyor   menuju ke bak cangkang. Setelah larutan kalsium

karbonatdigunakan dalam beberapa waktu, larutan akan mengalami kejenuhan. Indikasi

larutan jenuh adalah kernel losses  tinggi meskipun SG larutan sudah tercapai 1,12  –  

1,14. Jenuhnya larutan kalsium karbonat disebabkanoleh tercampurnya kontaminan

kedalam larutan sehingga menyebabkan kernel dan cangkang tidak terpisah. Contoh

kontaminan adalah kandungan minyak dalam kernel dan cangkang, fiber yang

menempel pada cangkang. Jenuhnya larutan menyebabkan tidak terpisahnya kernel dan

cangkang, oleh sebab itu larutan perlu diganti dengan cara membuat larutan baru.

Claybat PT Anugerah Energitama dapat dilihat pada Gambar 4.16. Selama operasional,

SG larutan harus dikontrol menggunakan SG meter. 

Gambar 4.16ClaybathPT Anugerah Energitama

Page 40: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 40/46

40

4.9.11  Kernel Silo

Kernel silo digunakan untuk menampung kernel produksi untuk dipanaskan dengan

tujuan mengurangi kadar air di kernel. Kapasitas kernel silo adalah 50 m3. Pengeringan

di kernel silo menggunakan udara panas dengan cara meniupkan udara panas yang

dialirkan melalui elemen panas (heating element ). Temperature di kernel silo dijaga

dengan suhu 60  –   80o  C. kemudian kernel yang sudah kering akandiumpankan ke dried

kernel conveyor   kemudian dikirim ke kernel bunker   dengan dried kernel transport

 fan.Bentuk aktual dari kernel  silo  PT Anugerah Energitama dapat dilihat pada Gambar

4.17

Gambar 4.17Kernel siloPT Anugerah Energitama

4.9.12  Kernel bunker

Kernel yang telah kering dari kernel silo kemudian dikirim ke penampungan kernel

(kernel bunker) untuk disimpan sebelum dijual. Kapasitas kernel bunker adalah 250 ton

 per bunker . 

4.10 Laboratorium 

Laboratorium merupakan tempat untuk melakukan analisa atau kontrol terhadap proses

 produksi. Kontrol yang dilakukan mulai dari kualitas minyak, kualitas kernel, limbah,

losses sampai kualitas air sebagai kebutuhan pokok produksi. Untuk peningkatan proses

 produksi, diperlukan analisa selama proses produksi berlangsung, maka dari itu perlu

Page 41: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 41/46

41

diambil sampel baik padatan maupun cairan dan dilakukan analisa, dimana hasil analisa

akan dijadikan sebagai dasar bagi operasional untuk melakukan perbaikan.

Pada divisi laboratorium Tepian Langsat Mill terdapat manpower   berjumlah 7 orang

yang terdiri dari 2 orang analyst shift I dan II, 4 orang  sample boy  shift I dan II serta 1

orang kerani produksi. Dalam kegiatan sehari-hari divisi laboratorium bertugas

menganalisa dan mengontrol mutu proses produksi meliputi :

4.10.1 Mutu Air

Merupakan analisa yang dilakukan untuk memastikan kualitas air yang digunakan

masih berada pada batas control yang telah ditetapkan terutama kualitas air boiler. Hasil

analisa tersebut sangat berpengaruh terhadap penggunaan dosis chemical dengan tujuan

untuk menghasilkan air dengan baku mutu yang diharapkan baik untuk kebutuhan

domestic maupun air boiler.

Tabel 4.3 Analisa sample air

No. Nama sampel Analisa

1. raw water  pH, TDS, turbidity, total hardness 2. Clarifier water tank  pH, TDS, turbidity.3. Send filter  pH, TDS, turbidity.4. Cation  pH,TDS, total hardness 5.  Anion  pH, TDS, Silika6.  Boiler feed waater tank  pH. TDS, Total hardness, Silika dan Fe7.  Boiler water  pH, TDS, Total hardness, Sulfite, Phospat, Cloride, P-

Alkalinity, M-Alkalinity, O-Alkalinity

4.10.2  Kerugian (Losses ) dalam proses pengolahan

Analisa  losses  ini dilakukan untuk mengetahui berapa banyak kehilangan minyak dan

kernel selama produksi.

1.  Analisa losses minyak  

a)  USB

Merupakan janjang kosong yang masih ada brondolannya > 30%. Brondolan

yang terdapat pada janjang kosong mengandung minyak yang tidak dapat lagi

Page 42: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 42/46

42

dikutip. Sampel ini dari 1.000 janjang, sehingga berdasarkan perhitungan

sebagai berikut dapat diketahui presentasi USB yang ada.

  ..........................(4.1)

Contoh:

USB = 3, sehingga (3/1000) x 100% = 0,3 % USB.

 b) 

 Empty bunch 

Janjang kosong yang akan dibuang ke limbah padat.Untuk mengetahui kadar

minyak di dalamnya, dilakukan analisa denga mengambil sampel secara acak

sebanyak 5 janjang. Sampel diambil 1 janjang dari 10 janjang. Sampel dihitung

 beratnya lalu diekstraksi untuk mengetahui kadar minyak yang terdapatdidalamnya.

c) 

 Fiber press

Merupakan fiber yang berasal dari mesin press. Sampel fiber diambil tiap dua

 jam selama proses dan dicampur menjadi satu dan diekstraksi untuk mengetahui

kadar minyak didalamnya

d)   Nut press

Merupakan nutyang berasal dari mesin press. Sampel nut diambil tiap dua jam

selama proses dan dicampur menjadi satu dan diekstraksi untuk mengetahui

kadar minyak didalamnya.

e)   FinalEffluent

 Final effluent   merupakan limbah hasil buangan yang tidak dapat dikutip lagi

minyaknya,  final effluent  berasal dari  sludge waste. Tujuan menganalisa  final

effluent  untuk mengetahui berapa banyak minyak yang terbuang.

2. 

Analisa losses kernel

a.  USB

Merupakan janjang kosong yang masih ada brondolannya > 30%. Brondolan

yang terdapat pada janjang kosong mengandung kernel yang ikut terbuang ke

limbah padat.

 b.  LTDS 1 &2

Page 43: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 43/46

43

Merupakan sampel yang diambil dari output LTDS 1 dan LTDS 2, berupa kernel

dan cangkang. Sampel diambil 1kg setiap dua jam lalu disortasi untuk

mengetahui losses kernel yang ada pada sampel.

c.  Claybath

Merupakan sampel yang diambil dari outputclaybath, berupa kernel dan

cangkang. Sampel diambil 1kg setiap dua jam lalu disortasi untuk mengetahui

losses kernel yang ada pada sampel.

d.   Fiber cyclone

Sampel berupa fiber hasil pemisahan di unit fiber   cyclone. Sampel diambil

seberat 1kg setiap dua jam, lalu disortasi untuk mengetahui losseskernelyang

terdapat pada sampel.

4.10.3 Mutu Produksi

Produk akhir dari pengolahan kelapa sawit berupa Crude Palm Oil   (CPO) akan

dianalisa mutunya, yaitu terhadap; FFA ( Free Faty Acid ),moisture  (kadar air), dan

dirt (kotoran). Tujuan analisa sampel ini adalah untuk mengetahui kualitas minyak yang

nantinya siap untuk dipasarkan, tentunya agar minyak yang diproduksi di PT. Anugerah

Energitama memenuhi standar dan memiliki kualitas yang baik. Adapun sampel yang

dianalisa untuk mengetahui mutunya, adalah:

a.   Pure oil tank

Sampel minyak yang diambil sebelum melewati proses pemurnian di unit

 purifier . Sampel diambil dan di campur tiap dua jam. Lalu di analisa untuk

mengetahuimoisture  (kadar air) dan dirt   atau kotoran yang terdapat dalam

minyak yang tersimpan didalamnya.

b. 

 Exhaust purifier

Sampel minyak yang diambil setelah melewati proses pemurnian di unit  purifier .

Sampel diambil dan di campur tiap dua jam. Lalu di analisa untuk

mengetahuimoisture  (kadar air) dan dirt   atau kotoran yang terdapat dalam

minyak yang tersimpan didalamnya.

c.  Minyak produksi

Page 44: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 44/46

44

Sampel minyak yang diambil sebelum dimasukkan ke dalam  storage tank .

Sampel diambil dan di campur tiap dua jam. Lalu di analisa untuk mengetahui

kadar FFA (asam lemak bebas), moisture  (kadar air) dan dirt   atau kotoran yang

terdapat dalam minyak produksi.

d.  Storage tank

Sampel CPO yang terdapat di  storage tank   dan siap dipasarkan. Sampel diambil

satu kali setiap hari. Tujuan menganalisa adalah untuk mengetahui kualitas dari

CPO yang ada di  storage tank   dengan menguji tingkat FFA (asam lemak bebas)

,moisture (kadar air) serta dirt  atau kotoran yang terkandung dalam minyak.

e. 

Kernel silo

Sampel berupa kernel yang diambil dari unit kernel silo. Sampel diambil 1kg

tiap dua jam selama proses berlangsung, kemudian dihitung kandungan moisture 

nya agar memenuhi standar dari kualitas pada kernel.

4.10.3  Komposisi minyak

Merupakan analisa dari sampel minyak yang diambil pada  sand trap tank , dan COT,

CST dan  sludge tank . Sampel tersebut diuji untuk mengetahui komposisinya, yaitu;

minyak, emulsi (busa), moisture, dan NOS (non oil solid ).

4.10.4 Mutu limbah cair

Merupakan analisa dari sampel yang diambil pada kolam limbah cair pabrik. Sampel

diambil satu kali setiap harinya. Tujuan menganalisa adalah untuk mengetahui nilai dari

 pH dan total alkalinity yang terkandung dalam air limbah. Karena syarat limbah baru

dapat dibuang ke lingkungan harus memiliki nilai total alkalinity <2000 dan pH =7. 

Page 45: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 45/46

45

BAB V

PENUTUP

5.1  Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh setelah megikuti program PKL yang

dilaksanakan di PT Anugerah Energitama Tepian Langsat Mill antara lain:

1.  Kapasitas olah di PKS PT Anugerah Energitama adalah 60 ton TBS/jam dan

 produk akhir berupa Crude Palm Oil  dan Kernel

2. 

PT Anugerah Energitama memiliki tujuh stasiun utama dalam produksi CPO dankernel yaitu: Stasiun Penerimaan buah ( Fruit Reception Station), Stasiun

Rebusan (Sterilizer Station) Stasiun Penebah (Threshing Station), Stasiun

Pelumatan dan Pengepresan ( Digester and   Presser Station), Stasiun Pemurnian

(Clarification Station) dan Stasiun Pengolahan kernel ( Nut and   Kernel Plant

Station).

3. 

Analisa yang dilakukan di Laboratorium PKS PT Anugerah Energitama

meliputi: Mutu air, Mutu produksi, Kerugian (losses), Minyak komposisi dan

Mutu limbah cair

5.2  Saran

Setelah mengikuti dan mengamati jalannya proses pengolahan saran yang dapat

diberikan antara lain :

1.  Keamanan atau safety dalam bekerja hendaknya perlu ditingkatkan seperti

 pemakaian helm dan earplug

2. 

Hendaknya dapat melakukan pengembangan terhadap pengolahan limbah

 produksi kususnya limbah cair. Sebagai contohnya pengolahan limbah cair untuk

dijadikan biogas yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan energi listrik.

Page 46: Laporan Pkl Aqib

7/17/2019 Laporan Pkl Aqib

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pkl-aqib 46/46

DAFTAR PUSTAKA

1. 

Choo, Y. M., Yap, Ong, S.C.A., Ooi, C.K. and Gog, S. H.. 1989.  Palm Oil

Carotenoid: Chemistry and Technology. Kuala Lumpur  Proc. of Int. Palm Oli Conf .

PORIM.

2.  Ketaren, S. 1986. Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta : Universitas Indonesia

3.  Lubis, AU. 1992.  Kelapa Sawit (Elais Guenensis Jacq) di Indonesia. Sumatera

Utara : Pusat Penelitian Perean Marihat Pematang Siantar.

4.  Muchtadi, T.R, dan Sugiono. 1992.  Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Departemen

 Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Tinggi Pusat Antar Universitas

 Pangandan Gizi. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

5.  Pasaribu, Nurhida. 2004.  Minyak Buah Kelapa Sawit. Medan :Universitas Sumatera

Utara.

6.  Pahan, Iyung. 2010. Paduan Lengkap Kelapa Sawit . Jakarta :Penebar Swadaya.

7.  Somaatmadja, D. 1981.  Minyak Sawit untuk Persediaan Minyak Makan di

 Indonesia. Departemen Perindustrian, Balai Penelitian dan Pengembangan Industri.

8.  Tim Penulis PS. 1997. Kelapa Sawit . Jakarta :Penebar Swadaya.