Laporan Pengaruh lingkungan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengaruh lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba.

Citation preview

ISOLASI DAN INOKULASI MIKROORGANISME

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

I. KOMPETENSI UMUMPraktikan dapat mengetahui dan memahami pengaruh faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme.II. KOMPETENSI KHUSUS1. Praktikan dapat menentukan pengaruh perbedaan suhu 5o C, 25o C dan 37o C terhadap pertumbuhan bakteri 2. Praktikan dapat menentukan perbedaan pH 3, 7 dan 9 terhadap pertumbuhan bakteri 3. Praktikan dapat menentukan pengaruh cahaya yang telah diberi perlakuan terhadap pertumbuhan bakteri4. Praktikan dapat menentukan pengaruh zat kimia dari disenfektan, antiseptik, antbiotik dan pengawat terhadap pertumkbuhan bakteri III. PRINSIPPrinsip dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat mengetahui adanya bahan, pH, suhu, cahaya, logam, zat kimia dan keadaan lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganismeIV. KAJIAN TEORISebagai agen penyebab penyakit (biotis), mikroba pathogen memiliki sifat-sifat khusus yang sangat berbeda dengan agen penyebab penyakit lainnya (abiotis). Sebagai makhluk hidup, mikroba pathogen memiliki ciri-ciri kehidupan, yaitu (Darmadi, 2008) :1. Mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan cara berkembang biak.2. Memerlukan tempat tinggal yang cocok bagi kelangsungan hidupnya (habitat-reservoir).3. Bergerak dan berpindah tempat (dinamis).Secara umum, proses terjadinya penyakit melibatkan tiga factor yang saling berinteraksi, yaitu (Darmadi, 2008) :1. Factor penyebab penyakit, yang sering disebut agen (agent) ;2. Factor manusia, yang sering disebut pejamu (host) ;3. Factor lingkungan.Bakteri memiliki permukaan yang luas sesuai dengan perbandingan volume tubuhnya. Oleh karena itu, bakteri akan cepat memperoleh makanan dari lingkungannya, baik secara difusi maupun melalui mekanisme transport aktif. Itulah sebabnya, pada kondisi yang cocok bakteri akan tumbuh dengan cepat (Sudjadi, 2006).Beberapa bakteri membutuhkan senyawa organic kompleks untuk pertumbuhan, termasuk asam amino (unit utama protein) dan vitamin, terutama yang tergabung dalam grup B dan mineral tertentu (Vieira, 1996).Telah menunjukkan bahwa, dalam beberapa kasus, tidak hanya mineral yang penting, tetapi pengontrolan dengan hati-hati juga diperlukan untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan optimum pada mikroorganisme (Vieira, 1996).Ada bebrapa factor yang mempengaruhi petumbuhan bakteri. Factor-faktor tersebut adalah suhu, ketersediaan makanan, pH, kosentrasi ionic, serta oksigen, khususnya untuk bakteri aerob obligat (Sudjadi, 2006).Pertumbuhan bakteri berlangsung sangat cepat. Dalam kondisi normal, bakteri membelah diri menjadi dua setiap 20 menit. Catatan waktu demikian dikenal sebagai waktu generasi. Jadi, dalam waktu 40 menit bakteri membelah diri menjadi empat sel, dalam waktu satu jam menjadi delapan sel, dan dalam waktu 7 jam menghasilkan 2.097.152 anakan sel (Sudjadi, 2006).Selain itu, pembelahan bakteri juga mempunyai factor pembatas seperti kekurangan makanan, suhu tidak sesuai, hasil sekresi yang meracuni bakteri itu sendiri, atau adanya organisme pemangsa bakteri (Setiowati, 2007).Walaupun bakteri mampu berkembang biak secara cepat, pertumbuhan bakteri juga dipengaruhi oleh factor suhu, kelembaban, sinar matahari, dan zat kimia. Suhu optimum untuk pertumbuhan bakteri adalah 27- 30 C. Bakteri dapat tumbuh dengan baik pada lingkungan yang lembab. Sinar matahari mampu merusak struktur materi genetic bakteri sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Beberapa jeis zat kimia, misalnya antibiotik, dapat merusak bahkan mematikan bakteri (Setiowati, 2007).Meskipun banyak bakteri dan protista dapat bertahan hidup dalam keadaan kekeringan, mereka hanya berfugsi di habitat air. Mereka membutuhkan air untuk mempertahankan proses biologis mereka. Jenis hijau khususnya, membutuhkan air untuk fotosintesis karena mereka menggabungkan air dengan karbondioksida untuk membuat gula (Cavendish, 2004).Meskipun gula merupakan nutrisi yang penting untuk mikroba, beberapa jamur dan ragi dapat tumbuh dengan baik dalam konsentrasi tinggi yang menghambat pertumbuhan bakteri. Pada kenyataanya, ragi tumbuh sangat baik dengan adanya gula (Vieira, 1996).Pertumbuhan optimum mikroorganisme tergantung pada suhu. Sekali lagi, suhu pertumbuhan bervariasi dengan spesies, dan bakteri yang bermacam-macam diklasifikasikan menurut suhu dimana mereka tumbuh. Bakteri diklasifikasikan sebagai psychrophiles tumbuh tercepat di sekitar 68 sampai 77 F (20 sampai 25 C), tetapi beberapa dapat tumbuh, meskipun lebih lambat, pada suhu serendah seperti 45 F (7,2 C), sementara yang lain tumbuh pada suhu setinggi 86 F (30 C) (Vieira, 1996).Baik pertumbuhan dan laju pertumbuhan mikroba sangat dipengaruhi oleh pH. Oleh karena itu mikroorganisme memiliki pH optimum diats atau dibawah dimana mereka tidak dapat tumbuh sama sekali. Umumnya, jamur dan ragi tumbuh dengan baik pada pH asam netral, seperti yang dilakukan beberapa bakteri. Banyak jenis dari bakteri tumbuh baik dalam kondisi netral atau sedikit pada pH basa. Beberapa bakteri dapat tumbuh pada pH rendah seperti 4, dimana yag lain dapat tumbuh pada pH tinggi seperti 11 (Vieira, 1996).Mikroorganisme, terutama bakteri, sangat bervariasi dalam kebutuhan nutrisi dari satu jenis ke jenis yang lain. Pada garam anorganik tertentu, beberapa bakteri memanfaatkan nitrogen di udara untuk membentuk protein dan memanfaatkan karbondioksida di udara untuk memperoleh energy atau untuk membentuk senyawa dimana mereka dapat memperoleh energy. Yang lainnya dapat memanfaatkan garam anorganik sederhana seperti nitrat, sebagai sumber nitrogen, dan senyawa organic yang relative sederhana, seperti laktat, sebagai sumber energy (Vieira, 1996).Bakteri salmonella tumbuh pada suhu mendekati 95 F (35,6 C), tetapi mereka jugan akan tumbuh lebih lambat di kedua suhu tinggi atau rendah dari ini. Telah ditemukan bahwa banyak makanan yang cocok untuk pertumbuhan organisme ini dan dalam beberapa makanan mereka akn tumbuh lambat pada suhu 44 F (6,7 C) atau setinggi 114 F (45,5 C) (Vieira, 1996).Hubungan antara jumlah sel bakteri dengan waktu pertumbuhannya dinyatakan dalam kurva pertumbuhan. Kurva pertumbuhan dibagi menjadi empat fase yaitu fase lag (fase permulaan), fase logaritma (fase pembiakan cepat), fase stasioner (fase diperlambat), dan fase penurunan (fase kematian) (Sudjadi, 2006) :1. Fase lagFase lag merupakan fase bakteri beradaptasi terhadap lingkungannya yang baru. Pada fase ini bakteri belum mencapai pertumbuhan maksimum.2. Fase logFase log (logaritma) merupakan fase pertumbuhan mencapai maksimum. Pada fase ini terjadi peningkatan jumlah. Fase log disebut juga fase eksponensial.3. Fase stasionerFase stasioner merupakan fase pertumbuhan mencapai titik nol. Pada fase ini tidak terjadi penambahan jumlah sel bakteri.4. Fase penurunanFase penurunan disebut juga fase kematian. Pada fase ini, sel berhenti memperbanyak diri dan rata-rata kematian meningkat.

V. METODE KERJAa. AlatAdapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu cawan petri, enkas, erlenmeyer, inkubator, kulkas, lampu spritus, ose bulat, pinset, rak tabung, spoit 10 ml, spidol, tabung reaksi, dan vial.b. BahanAdapun bahan yang digunakan adalah NA, NB bakteri PA, EC, SM, ST. Aquadest Steril ml, pepton, dan ekstrak beef.VI. HASIL PRAKTIKUMa. Data Pengamatan1. Pengaruh PhKELBakteri379

1PA-++

2EC-++

3SM-++

4ST-++

5EC-++

2. Pengaruh SuhuKELBakteri50 C250 C370 C

1PA-++

2EC-++

3SM-++

4ST-++

5EC-++

Keteranagn : ++ : Sangat Keruh + : Keruh - : Bening

3. Pengaruh LogamKELBakteriSampelZona tambahan mmRata-rata

IIIIII

1STLogam Rp. 500Tahun 19972,6 mm2,9 mm3 mm19,33 mm

2ECLogam Rp.1000Tahun 19943,5 mm3,5 mm3,5 mm3,5 mm

3SMLogam Rp.500Tahun 199132 mm25 mm25 mm27 mm

4STLogam Rp.100Tahun 19992,6 mm2,9 mm2,8 mm2,5 mm

5ECLogam Rp.50Tahun 19992,3 mm2,3 mm2,5 mm2,3 mm

KELBakteriDibungkusTidak dibungkus

DipanaskanTidak dipanaskanDipaparkanTidak dipaparkan

1ST6927761020624

2EC127210001984183

3SM6126081419520

4ST333444020.000380

5EC1718164817201800

4. Pengaruh Cahaya

5. Pengaruh zat kimia KELBakteriSampel Zona beningRata-rata

IIIIII

1STAnti biotik (ampicilin)30252764

Desinfektor (Harpic)60445044,3

Antiseptik (antis)29252526,3

Pengawet (Metil paraben)24242624,6

2ECAnti biotik (cloramphenicol)42414342

Desinfektor (Mr.muscle)20162018,67

Antiseptik (dettol)16161716,3

Pengawet (Metil paraben)18181918,3

3SMAnti biotik (Eritromisiun)10313124

Desinfektor (superpel lemon)1918191,86

Antiseptik (Nuvo)1919161,53

Pengawet (Metil paraben)19202120

4STAnti biotik (ciprosioxiasin)----

Desinfektor (S.O.S apel)----

Antiseptik (lifeboy)----

Pengawet (Metil paraben)----

5ECAnti biotik (cotrimoxazole)17191617,33

Desinfektor (soklin apel)25232223,33

Antiseptik (care)16131414,33

Pengawet (Metil paraben)26272626,33

VII. Foto PengamatanLABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

1

3

2

Pengaruh Logam1. Zona hambatan2. Medium 3. Bakteri

LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Pengaruh cahaya (tidak dibungkus, 15 menit dibawah matahari.1. Medium 2. Bakteri

21

LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Pengaruh Cahaya (ditutupi dengan karbon, dibawah sinar matahari)1. Koloni bakteri2. Medium

1

2

LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Pengaruh Cahaya (dibungkus dengan karbon, 15 menit dobawah sinar matahari)1. Koloni bakteri2. Medium

1

2

LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Pengaruh Cahaya (tidak ditutupi, dibawah sinar matahari).1. Medium2. Koloni bakteri

2

1

LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Pengaruh zat kimia1. Zona hambatan obat chloramphenicol2. Zona hambatan pengawet3. Zona hambatan Mr muschle4. Zona hambatan detol5. Medium6. Koloni bakteri

1

2

3

4

56

LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Pengaruh Suhu1. suhu 5 C2. suhu 25 C3. suhu 37 C

3

2

1

LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Pengaruh pH1. pH 32. pH 73. Ph 9

3

2

1

VIII. PEMBAHASANPercobaan kali ini yang akan diamati adalah pertumbuhan dari suatu mikroorganisme yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu pengaruh suhu, pengaruh pH, pengaruh cahaya, pengaruh zat-zat kimia dan pengaruh unsur-unsur logam digunakan untuk melihat bagaimana penghambatan pertumbuhan mikroba. Dalam mengamati pertumbuhan mikroba digunakan Escherichia coli. Pada percobaan dengan pengaruh suhu dilakukan perlakuan pengamatan pertumbuhan mikroba dengan variasi suhu yakni 5C, 25C, dan 37C. Dari hasil yang diperoleh bahwa, pada suhu 5 C, tidak ada bakteri yang tumbuh, sedangkan pada suhu 25 C dan 37 C ada bakteri yang tumbuh. Ini menunjukkan bahwa pada suhu 5 C bukan merupakan suhu optimum bagi bakteri untuk tumbuh.Perubahan pH dalam lingkungan mikroba dapat mempengaruhi proses pertumbuhan mikroba. Pada waktu pertumbuhan suatu mikroba, konsentrasi ion hydrogen (pH) di dalam media tempat tumbuhnya mempengaruhi protein (baik enzim dan sistem pengangkutannya) yang terdapat pada membran selnya.Pada percobaan ini dilakukan dengan menggunakan 3 pH yang berbeda yaitu 3, 7, dan 9, dmana hasil yang diperoleh adalah, adanya pertumbuhan mikroba pada pH 7 dan 9. Sedangkan pada suhu 3 tidak ditumbuhi mikroba, dapat disimpulkan bahwa suhu ini mikroba tidak dapat tumbuh dengan baik.Penghambatan pengaruh zat-zat kimia dilakukan dengan mengukur zona hambatan terhadap masing-masing zat kimia. Pada percobaan ini digunakan desinfektan mr muscle, Berdasarkan percobaan didapatkan rata-rata zona hambatnya sebesar 18,67 mm, antibiotic yang digunakan adalah Cloramphenicol dan memiliki rata- rata zona hambatan 42 mm, antiseptic yang digunakan dettol memiliki rata-rata zona hambatan 16,3 mm, dan menggunakan pengawet yaitu metil paraben, dengan rata-rata zona hambatan adalah18,3 mm. Untuk pengaruh logam sampel yang digunakan adalah uang logam 1000 rupiah (1994). Sebelum dimasukkan dalam cawan petri uang logam terlebih dahulu dicuci dengan asam nitrat (HNO3) untuk menghilangkan sifat alkali dari uang logam tersebut dan agar menghilangkan karatan. Berdasarkan percobaan didapatkan rata-rata zona hambatnya sebesar 3,5 mm.Untuk pengaruh cahaya, diberikan 4 perlakuan yaitu, dibungkus dan dipaparkan, dibungkus dan tidak dipaparkan, tidak dibungkus dan dipaparkan, serta tidak dibungkus dan tidak dipaparkan. Berdasarkan percobaan dapat diperoleh untuk keempat perlakuan yaitu TBUD (tidak bisa untuk di hitung), artinya koloni yang ada pada keempat cawan petri tersebut terlalu banyak sehingga tidak bisa untuk dihitung.IX. KESIMPULANDari hasil praktikum didapatkan :1. Untuk pengaruh suhu, suhu 50 C, 250 C, dan 370 C, semuanya ditumbuhi mikroba, yaitu bakteri (Escherichia coli).2. Untuk pengaruh PH , pada PH 7, 9 dan kontrol dapat ditumbuhi miroba sedangkan untuk PH 3 tidak dapat ditumbuhi. 3. Untuk cahaya diperoleh TBUD (Tidak Bisa Untuk Dihitung) untuk keempat perlakuan.4. Untuk pengaruh zat kimia memiliki rata-rata zona hambat :a. Antibiotic (Clorampheicol) : 42 mmb. Desinfektan (Mr muschle) : 18,67 mmc. Antiseptic (dettol) : 16,3 mmd. Pengawet (metil paraben) : 18,3 mm5. Untuk pengaruh logam diperoleh rata-rata zona hambat 3,5 mmX. SARANSebaiknya dalam praktikum ini, juga menggunakan jamur, sehingga praktikan mendapat wawasan, yaitu mengetahui pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan jamur.

XI. DAFTAR PUSTAKACavendish, Marshall. 2004. Encyclopedia Of the Aquatic World. New York : MCC.

Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta : Salemba Medika.

Setiowati, Tetty. 2007. Biologi Interaktif. Jakarta : Azka Press.

Sudjadi, Bagod. 2006. Biologi Sains dalam Kehidupan. Jakarta : Yudhistira.

Vieira, Ernest R. 1996. Elementary Food Science. New York : FST.

XII. LAMPIRANa. Skema kerja1. Pengaruh Suhu

Medium+ 1 Ose Biakan UjiNB 7 ml

5oC 25oC 37oC

Dikulkas Diinkubasi

Diamati Pertumbuhannya

2. Pengaruh pH

Medium+ 1 Ose Biakan UjiNB 7 ml

pH 3 pH 7 pH 9

Diinkubasi

Diamati Pertumbuhannya

3. Pengaruh Logam1. Uang Logam Direndam diasam sitrat2. Dibilas dengan aquadest steril

MediumDiinokulasiNA 10 ml0,5 ml Suspensi bakteri

Biarkan memadat

Dimasukkan Uang logam Ditanamkan

Diinkubasi 1 jam

Diamati perubahan Zona oligadinamiknya

4. Pengaruh Cahaya

Medium+ 1 Ose Biakan UjiNA 10 ml

1 2 3 4

Dibungkus Tidak dibungkus Karbon Karbon

1. Dipaparkan3. Dipaparkan2. Tdk dipaparkan4. Tdk dipaparkan

Diinkubasi

Diamati Pertumbuhannya

B. Uraian bahan1. Air suling (Dirjen POM,1979)Nama resmi: Aqua destillataSinonim:Aquades RM / BM: H2O / 18,02 Pemerian: Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa. Kegunaan:Sebagai pelarutPenyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.2. Agar (Dirjen POM,1979)Nama resmi :AgarSinonim : Agar-Agar Pemerian :Berkas potongan memanjang, berlekatan atau berbentuk keping, serpih atau butiran, jingga lemah kekuningan sampai kuning pucat atau berwarna, tidak berbau atau lemah, rasa berlendir. Kelarutan:Praktis tidak larut dalam air , dan larut dalam air mendidih.Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.Kegunaan : Sebagai pemadat

3.Dextrosa (FI IV, Hal: 300)Nama resmi:Dextrosum / GlucosumSinonim:GlukosaRM / BM:C6H12O6.H2O / 198,17Pemerian:Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau butiran putih; tidak berbau; rasa manis.Kelarutan:Mudah larut dalam air; sangat mudah larut dalam air mendidih; agak sukar larut dalam etanol (95 %) PPenyimpanan:Dalam wadah tertutup baik.Kegunaan:Sebagai sumber nutrien mikroba.4. Pepton (FI III, Hal: 721)Nama Resmi: PeptonSinonim: Pepeton KeringPemerian:Serbuk; kuning kemerahan sampai coklat; bau khas, tidak busuk.Kelarutan:Larut dalam air; memberikan larutan berwarna coklat kekuningan yang bereaksi agak asam; praktis tidak larut dalam etanol (95 %) P dan dalam eter P.Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.Kegunaan: Sebagai sumber nutrien mikroba.5. Ekstrak Beef (FI IV, Hal: 1152, Kibbe,H.Arthur, 2000)Kaldu daging sapi konsentrat diperoleh dengan mengekstraksi daging sapi segar tanpa lemak, dengan cara merebus dalam air dan menguapkan kaldu pada suhu rendah dalam hampa udara sampai terbentuk residu kental berbentuk pasta.Nama resmi : Beef extrakSinonim: Kaldu nabati dan kaldu hewani.Pemerian :Massa berbentuk pasta, berwarna coklat kekuningan sampai coklat tua, bau dan rasa seperti daging, sedikit asamKelarutan: Larut dalam air dingin.Penyimpanan : Wadah tidak tembus cahaya, tertutup rapat Kegunaan: Sebagai sumber nutrien mikroba

NITA REZKIANA ANWARAMIRULLAH S.Farm150 2013 0180