Upload
others
View
59
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
i
LAPORAN
PENELITIAN DOSEN PEMULA
PENGEMBANGAN ALAT BANTU LATIHAN ROLL SPIN
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PUKULAN
FOREHAND DALAM TENIS MEJA
Oleh :
Ibnu Fatkhu Royana, S.Pd., M.Pd NPP. 159001502
Utvi Hinda Zhannisa, S.Pd., M.Or NPP. 159001478
Tubagus Herlambang, S.Pd., M.Pd NPP. 148601428
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2017
iii
PENGEMBANGAN ALAT BANTU LATIHAN ROLL SPIN
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PUKULAN
FOREHAND
DALAM TENIS MEJA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan pengembangan media latihan
pukulan forehand spin untuk mengetahui tingkat efektivitas media pengembangan
latihan pukulan forehand spin pada cabang olahraga tenis meja. Permasalahan
dalam penelitian ini adalah belum adanya media latihan yang difokuskan untuk
meningkatkan pukulan forehand spin dan belum diketahuinya efektivitas
pengembangan media latihan pukulan forehand spin dengan nama roll spin. Metode
penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan. Prosedur
pengembangan yang digunakan meliputi beberapa tahapan, yaitu: 1) Menganlisis
produk yang dikembangkan, 2) Mengembangkan produk awal, 3) Validasi ahli, 4)
Uji coba lapangan, 5) Revisi produk, 6) Uji coba lapangan. Instrumen yang
digunakan berupa angket dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pengembangan media roll spin terbukti efektif sebagai media latihan untuk
meningkatkan pukulan forehand spin dalam tenis meja di UKM Tenis Meja
UPGRIS dengan hasil efektifitas dari ahli media dengan rerata skor 4,5 dengan
kriteria “sangat baik”, hasil efektifitas dari ahli materi dengan rerata skor 4,7 dengan
kriteria “sangat baik”, dan hasil uji coba dengan peserta UKM Tenis Meja UPGRIS
dengan jumlah rerata 3,84 dengan kategori “baik”.
Kata Kunci: Tenis Meja, forehand spin, media latihan, pengembangan
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunianya
sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian ini dengan judul
“Pengembangan Alat Bantu Latihan Roll Spin Untuk Meningkatkan Kemampuan
Pukulan Forehand Dalam Tenis Meja”
Laporan penelitian ini disusun sebagai wujud tanggung jawab peneliti serta
kepedulian terhadap keadaan di lapangan. Besar harapan agar tulisan ini dapat
menjadi pedoman awal, khususnya bagi pelatih dalam melaksanakan latihan. Aspek
kondisi fisik sangat penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan yaitu prestasi
puncak. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyelesaian laporan ini
tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Pada kesempatan ini
kami ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Muhdi, S.H, M.Hum, selaku Rektor Universitas PGRI Semarang
yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk penelitian.
2. Bapak Dr. Rasiman, M.Pd., selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat Universitas PGRI Semarang, yang telah menyetujui dan
memberikan bimbingan serta arahan kepada peneliti.
3. Ibu Dr. Titik Haryati, M.Si, selaku Dekan FPIPSKR Universitas PGRI
Semarang, yang memberikan dorongan serta kemudahan peneliti dalam
melaksanakan maupun pembuatan laporan hasil penelitian ini.
4. Rekan-rekan dosen, khususnya prodi PJKR yang telah memberikan saran dan
kritiknya yang membangun kepada peneliti.
5. Semua pihak yang telah membantu peneliti selama proses penelitian sampai
selesainya laporan penelitian ini.
Semoga segala amal kebaikan yang telah Bapak, Ibu dan rekan-rekan berikan
demi kelancaran penyelesaian penelitian ini, mendapat balasan yang lebih baik dari
Allah SWT. Amin.
Semarang, Desember 2018
Peneliti
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….. i
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………… ii
ABSTRAK ………………………………………………………………….. iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… iv
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. v
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………… 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………. 1
B. Identifikasi Masalah ……………………………………………….. 4
C. Rumusan Masalah ……………………………………………………… 4
D. Fokus Masalah ............................................................................................ 4
E. Tujuan Penelitian …………………………………........................... 4
F. Manfaat Hasil Penelitian ………………………………………….. 4
G. Spesifikasi Pproduk yang Dikembangkan ................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ………………………………………………. 6
A. Kajian Teori................................................................................................. 6
1. Sejarah Tenis Meja ................................................................................. 6
2. Hakikat Permainan Tenis Meja .............................................................. 7
3. Perlengkapan Tenis Meja ....................................................................... 7
4. Teknik Pukulan dalam Tenis Meja ......................................................... 10
B. Kerangkak Berpikir .................................................................................... 11
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………… 13
A. Desain Penelitian ........................................................................................ 13
B. Prosedur Pengembangan ............................................................................ 13
C. Uji Coba Produk ......................................................................................... 14
D. Teknik Pengumpulan Data………………………………………………… 15
E. Teknik Analisa Data ……………………………………………………. 15
BAB IV HASIL PENELITIAN ……………………………………………. 18
A. Deskripsi Data ............................................................................................ 18
1. Deskripsi Media Roll Spin ..................................................................... 18
vi
2. Hasil Pengembangan .............................................................................. 18
3. Data Validasi Ahli Materi ...................................................................... 19
4. Data Validasi Ahli Media ....................................................................... 21
5. Hasil Uji Coba Produk ........................................................................... 23
B. Pembahasan ................................................................................................ 25
BAB V PENUTUP …………………………………………………………. 29
A. Kesimpulan ................................................................................................. 29
B. Saran ........................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 30
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 31
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tenis meja merupakan salah satu olahraga yang berada di lingkungan
masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan keberadaan lapangan tenis meja yang
berada di lingkungan rumahan atau pemukiman warga. Tenis meja merupakan
cabang olahraga yang bisa disebut memasyarakat. Saat dalam kondisi santai
Bersama keluarga atau tetangga, tenis meja biasa dimainkan sebagai sarana
hiburan atau mengisi waktu Bersama.
Tenis Meja merupakan cabang olahraga cukup populer baik sebagai
olahraga kesehatan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi maupun sebagai
olahraga pendidikan, bahkan di negara‐negara tertentu tenis meja sudah
menjadi cabang olahraga yang dapat dijadikan sebagai mata pencaharian atau
olahraga professional, seperti di beberapa negara Eropa misalnya Swedia,
Inggris.(Safari, 2009)
Namun selain olahraga yang bersifat hiburan, tenis meja merupaka
salah satu cabang olahraga prestasi dan diunggulkan di Indonesia. Hal ini dapat
dibuktikan dengan capaian prestasi atlet atlet Indonesia di kancah dunia.
Sekarang ini persaingan atlet atlet lokal sudah semakin ketat dengan semakin
banyaknya klub klub tenis meja (PTM) yang berada di daerah penggiran
maupun perkotaan. Oleh karena itu, pemain tenis meja harus semakin
mengembangkan kemampuannya dalam bermain tenis meja terutama
kemampuan dasar dalam bermain tenis meja.
Teknik Teknik di dalam tenis meja harus dikuasai para pemain untuk
mampu bersaing dan mampu berprestasi. Berbagai macam Teknik dasar seperti
berbagai macam pukulan baik menyerang ataupun bertahan dan keterampilan
keterampilan dalam memainkan raket atau bed.
2
Para pelatih diharapkan dapat memberikan latihan berbagai macam
pukulan dasar dalam tenis meja agar anak asuhnya dapat terampil terlebih
dahulu dalam Teknik dasar dan nantinya mampu mencapai kesuksesan dalam
pertandingan, sehingga mampu membawa nama baik klub, daerah bahkan
Indonesia.
Menurut Iwan Kurniawan Susilo (2013) Komponen yang penting
dalam mempersiapkan atletnya adalah program latihan teknik meliputi Teknik
pegangan, teknik pukulan dan teknik bermain. Latihan taktik meliputi taktik
bermain tunggal dan ganda, cukupkan latihan mental dengan cara banyak
melakukan uji tanding. Hal inilah yang disebut pendekatan ilmiah dalam
pembinaan tenis meja.
Program latihan yang baik menjadi salah satu penentu dalam
keberhasilan setiap cabang olahraga, latihan yang terprogram dapat
menghasilkan proses latihan yang baik (Verandita Rihtiana, Tomoliyus, 2014).
Pencapaian prestasi tenis meja dapat dioptimalkan sedini mungkin dengan
menerapkan Teknik Teknik dasar kepada atlet. Atlet harus mampu menguasai
Teknik dasar terutama pukulan pukulan dalam tenis meja. Adanya waktu
latihan yang optimal dan efisien, serta program latihan yang baik dan terarah
maka diharapkan anak-anak tersebut tumbuh menjadi petenis meja yang
professional.
Salah satu teknik dasar dalam pukulan tenis meja adalah pukulan
forehand dan backhand. Pukulan forehand adalah jenis pukulan yang
menggunakan sisi bed kanan untuk memukul sehingga pukulan berada di
sebelah kanan badan pemain. Sedangkan pukulan backhand adalah jenis
pukulan yang menggunakan sisi bed sebelah kiri untuk memukul sehingga
pukulan berada di sebelah kiri pemukul. Teknik pukulan forehand adalah jenis
pukulan yang paling sering digunakan oleh pemain karena bola yang dihasilkan
dari pukulan forehand menghasilkan bola dengan kecepatan besar dan putaran
bola yang susah untuk diterima lawan. Dalam klub-klub tenis meja yang paling
3
awal di latih adalah pukulan forehand dasar dan kecepatan menerima dengan
pukulan forehand.
Namun pelatihan yang sering dilatih ke anak asuh sering mendapat
kesulitan oleh para atlet dalam posisi pengenaan bola di sisi bed dan sudut
kemiringan pukulan. Pukulan forehand yang baik adalah bola berada tepat di
tengah dari penampang bed dan sudut pukulan 45˚. Dengan sudut 45˚ akan
menghasilkan bola spin yang memutar kencang dan bola akan menukik ke
bawah. Dalam posisi yang seperti ini jika bola hanya diterima secara biasa
maka bola tidak akan kembali dengan sempurna dan otomatis akan memberi
keuntungan untuk pemukul.
Sudah banyak bentuk-bentuk latihan memaksimalkan pukulan
forehand, yaitu diantaranya dengan latihan menggunakan bed besi. Dengan
menggunakan bed besi atlet akan dilatih pukulan shadow (memukul tanpa kena
bola) dan hal tersebut dilakukan secara terus menerus. Namun terdapat
kelemahan dalam latihan tersebut, jika stlet sudah mulai lelha dengan berat bed
yang sampai 1kg otomatis sudut pukulan tidak lagi konstan. Selain itu terdapat
pula bentuk latihan dengan multiball, yaitu atlet terus menerus menerima bola
yang datang dengan tempo dan repetisi yang sudah di atur oleh pelatih dan atlet
menerima dengan pukulan forehand, namun latihan ini terdapat kelemahan
yaitu dengan apabila atlet sudah mulai lelah, penerimaan bola akan kacau,
penempatan bola pada sisi tengah bed akan kacau, dan sudut pukulan forehand
akan menjadi kacau pula. Sampai saat ini belum terdapat pengembangan media
latihan yang difokuskan untuk melatih teknik pukulan forehand dalam tenis
meja. Yang ada saat ini hanya ada pada bentuk program latihan, belum ke
pengembangan alat.
Dengan berbagai permasalahan di atas, peneliti akan mengembangkan
sebuah alat yang diharapkan mampu meningkatkan pukulan forehand dengan
alat yang berfokus pada penerimaan sisi bed dan sudut pukulan forehand yang
konstan.
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas
maka permasalahan yang terdapat dalam bentuk latihan pukulan forehand
dalam tenis meja dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Belum optimalnya alat bantu latihan untuk melatih teknik pukulan
forehand.
2. Belum adanya pengembangan alat bantu latihan yang dikhususkan
untuk melatih jenis pukulan forehand.
3. Bagaimanakan efektifitas pengembangan alat bantu latihan forehand
untuk memaksimalkan pukulan forehand.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dapat
dirumuskan yaitu belum optimalnya bentuk media alat bantu latihan pukulan
forehand dalam cabang olahraga tenis meja.
D. Fokus Masalah
Penelitian ini difokuskan pada pengembangan alat atau media latihan
untuk meningkatkan jenis pukulan forehand dalam tenis meja terutama pada
penerimaan sisi bed dan sudut pukulan forehand.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah di rumuskan penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan sebuah media atau alat bantu yang optimal
untuk melatih teknik pukulan forehand dalam tenis meja.
F. Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk atlet dalam berlatih
meningkatkan kemampuan pukulan forehand.
2. Bagi pelatih dapat digunakan sebagai sarana latihan dan pemberian pola
latihan yang efisien untuk melatih jenis pukulan forehand pada atlet.
5
3. Dapat menjadikan sebuah sumbangsih tambahan media atau sarana baru
sebagai kelengkapan latihan mahasiswa atau atlet tenis meja di Universitas
PGRI Semarang pada khususnya.
G. Spesifikasi Produk yang dikembangkan
Produk yang dharapkan dari pengembangan ini adalah berupa media
atau alat bantu yang dapat mengoptimalkan latihan pukulan forehand pada atlet
tenis meja. Produk ini adalah sebuah bentuk roll spin, yang terbuat dari
keramik yang nantinya dapat berputar pada saat dipukul menggunakan pukulan
forehand. Lingkaran keramik ini nantinya akan berporos pada sebuah pengait
yang dikaitkan di meja tenis meja. Nantinya bentuk latihannya adalah atlet
akan melakukan pukulan forehand secara terus menerus dengan memukul roll
spin atau lingkaran keramik tersebut. Sehingga dengan lingkaran tersebut, pada
saat atlet mulai kelelahan tetap dapat memukul dengan sudut yang constant.
Rancangan produk yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Sketsa Roll Spin
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Sejarah Tenis Meja
Olahraga tenis meja berasal dari Eropa dan pertama kali popular di
Inggris pada tahun 1880-an. Saat itu, olahraga tenis meja dikenal sebagai
permainan dengan nama pingpong, gossima, dan whiffwhaff. Pada
masyarakat Eropa permainan ini pertama kali hanya dimainkan oleh
kalangan atas Victoria dan permainan ini dimainkan setelah jamuan makan
malam. Sehingga pada waktu itu busana yang digunakanpun menggunakan
busana yang mewah, belum menggunakan pakaian olahraga yang seperti
saat ini.
Olahraga tenis meja juga pernah menjadi saksi sejarah untuk
mencairkan ketegangan antar negara, yaitu Amerika Serikat dengan
Republik Rakyat Cina (RRC). Hal tersebut bermula ketika pada tahun 1970-
an, para pemain tenis meja Amerika Serikat diundang untuk ikut serta dalam
sebuah turnamen di RRC. Oleh karena itu, saat itu muncul istilah
“Diplomasi Ping Pong” yang ditandai dengan kunjungan Richard Nixon,
Presiden Amerika Serikat ke Tiongkok, Cina.
Di Indonesia tenis meja masuk ke Indonesia pada tahun 1930-an
sebagai cabang olahraga yang popular dimainkan oleh orang-orang Belanda
yang pada saat itu menjajah Indonesia. Pada waktu itu tenis meja hanya
dimainkan oleh para tentara Belanda di pertemuan-pertemuan atau di balai-
balai. Belum ada rakyat Indonesia yang bermain tenis meja tanpa seijin dari
bangsawan atau tentara Belanda. Tenis meja baru mulai dimainkan oleh
rakyat Indonesia pada tahun 1940-an dan dimainkan oleh pamong-pamong
dan pegawai Indonesia.
7
Secara resmi dipakai sebagai cabang olahraga di Indonesia pada
tahun 1948 di Surabaya dan dibentuk badan organisasi dengan nama PPSI
atau Persatuan Pingpong Seluruh Indonesia. Turnamen Nasional pertama
diberlakukan tahun 1951 dan nama pingpong di Indonesia dirubah menjadi
Tenis Meja dan induk organisasi berubah menjadi Persatuan Tenis Meja
Seluruh Indonesia (PTMSI). PTMSI pernah mengikuti ajang internasional
pertama yaitu TTFA di Singapura dan Manila. Sementara itu, PTMSI masuk
menjadi anggota ITTF (International Table Tennis Federation) pada tahun
1961 sebagai negara anggota yang ke-73.
2. Hakikat Permainan Tenis Meja
Tenis meja merupakan sebuah permainan yang sederhana. “Tenis
meja adalah suatu olahraga raket/bet yang dimainkan oleh dua orang (untuk
tunggal) dan dimainkan oleh empat orang (untuk ganda) kadang orang
menyebutnya ping-pong” (Sumarno, dkk, 2003: 2.16). Tenis meja
menggunakan peraturan tree winning set/tiga kali kemenangan dengan score
game point 11. Setiap pemain melakukan 2 kali service secara bergantian.
Raket yang kadang-kadang disebut “bet”/kayu pemukul digunakan untuk
memukul bola kecil yang ringan ke belakang dan ke depan sepanjang meja
yang dibatasi oleh net. Sasaran adalah untuk memperoleh poin dengan
membuat tembakan sehingga lawan tidak mampu untuk mengembalikan.
3. Perlengkapan Tenis Meja
Perlengkapan yang dibutuhkan saat bermain tenis meja diantaranya adalah:
a. Meja Tenis atau Lapangan
Meja yang digunakan untuk pertandingan nasional ataupun
internasional berbentuk persegi panjang. Permukaan meja haruslah licin
dan dilapisi dengan lapisan cat dengan warna gelap dan pudar sehingga
tidak menyilaukan mata. Warna meja haruslah berbeda dengan warna
bola agar tidak membingungkan pemain. Adapun ukuran meja adalah
sebagai berikut:
8
Gambar 2. Lapangan Tenis Meja
1) Panjang meja = 271 cm dan jika diukur hingga garis tepi (garis
putih) panjangnya menjadi 274 cm.
2) Lebar meja = 152,5 cm disebut juga dengan garis ujung
3) Tinggi meja dari lantai adalah 76 cm
Meja ini dikelilingi oleh garis tepian yang berwarna putih dengan
ukuran 2 cm. untuk permainan ganda terdapat garis tengah yang
ukuranya 3 cn.
b. Net dan Tiang
Panjang meja dibagi dua oleh net dan tiang. Adapun panjang net
dan tinggi tiang adalah sebagai berikut:
i. Panjang = 183 cm
ii. Tinggi dari permukaan meja = 15,52 cm
iii. Jarak tiang dengan net masing-masing= 15,52 cm
Gambar 3. Net dan tiang tenis meja
9
c. Bet/ Raket/ Pemukul
Alat pemukul (raket atau bet) memiliki peranan penting dalam
permainan tenis meja. Bet merupakan senjata utama setiap pemain. Bet
terbuat dari kayu yang penampangnya dilapisi karet khusus yang
memiliki ketebalan maksimal 2 mm. jenis karet ada dua macam yaitu
licin dan berbintik. Permukaan karet harus berwarna pudar dan tidak
menyilaukan mata, biasanya berwarna hitam dan sisi lainnya berwarna
merah. Secara lebih detail berikut gambar dan ukuran bet:
Gambar 4. Penampang bet
d. Bola
Bola yang digunakan berbentuk bulat dengan diameter 40 mm,
beratnya 2,7 gram, berwarna orange atau putih yang terbuat dari celulos
(celluloid) atau sejenis bahan plastik. Ditengah biasanya terdapat logo atau
gambar yang gunanya untuk mengetahui arah perputaran bola. Jenis
Pukulan dalam Tenis Meja
Gambar 5. Bola Tenis Meja
10
4. Teknik Pukulan dalam Tenis Meja
Teknik pukulan merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan
tenis meja disamping teknik dasar yang lainnya seperti servis. Menurut Alex
Kertamanah (2003: 52), ”Ada beberapa jenis pukulan yang dikenal dalam
olahraga tenis meja, tidak kurang pula berbagai bentuk pukulan yang hampir
serupa namun mempunyai unsur yang berbeda-beda”. Adapun jenis-jenis
pukulan tersebut diantaranya drive, push, block, smash, service, chop dan
loop
5. Pukulan Forehand
Pukulan forehand biasanya merupakan pukulan yang paling keras
dan kuat karena tubuh tidak menghalangi saat melakukan pukulan. “Pukulan
Forehand adalah dimana pada waktu memukul bola posisi telapak tangan
yang memegang bet/raket menghadap ke depan” (Sumarno, dkk, 2003:16).
Sedangkan menurut Sutarmin (2007: 21), “Pukulan forehand adalah pada
waktu memukul bola, posisi telapak tangan yang memegang bet menghadap
ke depan, atau posisi punggung tangan yang memegang bet menghadap ke
belakang”.
Dengan demikian dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa pukulan forehand adalah pukulan yang dilakukan dengan posisi
telapak tangan yang memegang bet menghadap ke depan dan setiap pukulan
yang dilakukan dengan bet gerakan ke arah kanan, sedangkan ke kiri bagi
pemain yang menggunakan tangan kiri.
6. Ketepatan Pukulan Forehand
Dalam permainan tenis meja ketepatan sasaran merupakan salah satu
faktor yang terpenting dalam bermain. Ketepatan dalam bermain tenis meja
adalah bagaimana seorang pemain mampu melakukan pukulan sesuai
dengan sasaran yang di tuju. Dalam permainan tenis meja untuk
mendapatkan sekor seorang pemain harus mampu menempatkan bola jauh
11
dari jangkauan lawan, sehingga lawan akan kesulitan dalam mengembalikan
bola.
Pukulan forehand dikatakan efektif apabila hasil pukulanya tepat
sesuai dengan yang di tuju. Menurut Tomoliyus (2012:3) “Sasaran forehand
yang efektif adalah daerah sudut lapang tenis meja sebelah kanan dan kiri
pemain lawan”. Oleh karena itu, seorang pemain tenis meja hendaknya
memiliki kemampuan ketepatan pukulan forehand ke arah sudut lapang
tenis meja sebelah kanan dan kiri meja.
Jadi dari kesimpulan diatas, ketepatan pukulan forehand adalah
kemampuan memukul bola dengan posisi telapak tangan yang memegang
bet menghadap ke depan yang diperoleh dengan melakukan raly forehand
drive diagonal yang diberi sasaran tanda meja/table marking yang diberi
point atau skor.
B. Kerangka Berpikir
Dalam tenis meja, teknik pukulan baik forehand maupun backhand
tidak hanya mengandalkan porsi latihan yang tinggi atau intensitas latihan yang
tinggi, namun pada model latihan yang diberikan. Salah satu bentuk model
latihan pukulan dalam tenis meja yang diberikan didukung oleh unsur media
latihan yang digunakan. Dengan media latihan yang digunakan baik dan
mumpuni, tentu saja menghasilkan bentuk latihan yang maksimal.
Pengembangan media latihan pukulan forehand spin dalam tenis meja
ini diharapkan dapat menjadi salah satu media yang efektif digunakan untuk
memaksimalkan bentuk latihan pukulan dalam tenis meja terutama pukulan
forehand spin.
12
Bagan 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
Proses Pembelajaran Penjasorkes
Kurangnya media berbasis
multimedia pada pembelajaran
renang dan media belajar siswa
dirumah
Aplikasi multimedia
pembelajaran renang berbasis
android
Sumber belajar mandiri siswa di
rumah/ di luar sekolah mengenai
pembelajaran renang
13
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau
research and development. Langkah pertama dalam penelitian ini adalah
meneliti dari sebuah produk tentang kelemahannya kemudian melakukan
pengembangan dari produk tersebut.
Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan
prosedural, karena model ini bersifat deskriptif, yaitu suatu prosedur yang
menggambarkan langkah-langkah yang harus diikuti dalam menghasilkan
produk (Tim Puslijatnov, 2008: 8). Dalam setiap pengembangan dapat memilih
dan menemukan langkah yang paling tepat bagi penelitiannya berdasarkan
kondisi dan kendala yang dihadapi. Penelitian dan pengembangan berupaya
untuk menghasilkan suatu komponen dalam sistem pendidikan melalui
langkah-langkah pengembangan dan validasi. Selanjutnya disebutkan bahwa
prosedur penelitian dan pengembangan pada dasarnya memiliki dua tujuan
utama, yaitu: 1) mengembangkan produk, dan 2) menguji keefektifan produk
dalam mencapai tujuan.
B. Prosedur Pengembangan
Penelitian ini mengembangkan sebuah alat bantu latihan untuk melatih
pukulan forehand spin. Langkah-langkah atau prosedur yang digunakan
peneliti untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Melakukan studi pendahuluan dengan melihat berbagai macam latihan
pukulan forehand di beberapa klub dan ukm tenis meja UPGRIS.
2) Mengembangkan bentuk produk awal (berupa gambaran rancangan
produk dan produk awal atau prototype)
14
3) Evaluasi dengan para ahli yaitu 1 ahli media yaitu dosen teknik dan 1
ahli tenis meja yaitu pelatih
4) Revisi produk pertama. Revisi produk berdasarkan hasil dan evaluasi
ahli dari uji coba kelompok kecil. Revisi ini digunakan untuk perbaikan
terhadap produk awal yang dibuat oleh peneliti.
5) Uji lapangan.
6) Revisi produk akhir yang dilakukan berdasarkan hasil uji lapangan.
7) Hasil akhir adalah berupa alat bantu latihan pukulan forehand spin yang
diberi nama roll spin
C. Uji Coba Produk
1. Desain Uji Coba
Desain uji coba yang dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui
tingkat keefektifan dan segi pemanfaatan produk yang dikembangkan.
Desain uji coba dilaksanakan bersama dengan tim ahli yang meliputi satu
dosen ahli media dan satu pelatih sebagai ahli tenis meja.
2. Subjek Uji Coba
Subyek uji coba adalah sasaran pemakai produk yaitu pelatih dan
atlet tenis meja. Pada uji coba peneliti mengambil subjek pada atlet ukm
tenis meja UPGRIS
3. Tempat dan Waktu Penelitian
Uji coba dilaksanakan di GOR Universitas PGRI Semarang pada
atlet ukm Upgris yang berjumlah 28 mahasiswa. Penelitian dilaksanakan
pada bulan Oktober 2018.
4. Jenis Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini merupakan data kuantitatif
yang akan diubah menjadi kualitatif. Data tersebut digunakan untuk
memberi gambaran mengenai kualitas pemakaian dari media alat bantu
latihan pukulan forehand yang berisi: bentuk alat, kualitas materi/ bahan,
kemudahan penggunaan, dan kualitas dari hasil pemakaian.
15
D. Teknik Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian
ini berupa angket, dan pedoman wawancara. Angket digunakan untuk
mengetahui kualitas produk yang dihasilkan. Instrumen berupa wawancara
dipakai sebagai alat pengumpul data dari para ahli sehubungan dengan kritik,
saran dan masukan – masukan yang bermanfaat bagi kualitas produk tersebut.
Sebelum para ahli dan subyek uji coba mengisi angket untuk pengambilan data
dijelaskan terlebih dahulu beberapa cara pengisian angket, seperti berikut:
1) Lembar angket ini diisi oleh ahli
2) Evaluasi mencakup aspek pembelajaran, aspek isi, kebenaran materi
pembelajaran dan isi, komentar dan saran umum serta kesimpulan,
penilaian, kritik dan saran yang di sampaikan akan menjadi acuan
pengembangan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
multimedia yang sedang dikembangkan
3) Rentangan evaluasi mulai sangat baik sampai dengan sangat kurang
dengan cara memberi tanda √ pada kolom yang sudah disediakan.
Keterangan:
1: sangat kurang baik/ sangat kurang tepat/ sangat kurang jelas
2: kurang baik/ kurang tepat/kurang jelas
3: cukup baik/ cukup tepat/cukup jelas
4: baiik/tepat/jelas
5: sangat baik/tepat/jelas
4) Komentar, kritik, dan saran mohon di tuliskan pada kolom yang sudah
disediakan dan apabila tidak meencukupi mohon ditulis pada kertas
tambahan yang telah disediakan.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan
analisis stastistik deskriptif, yang berupa pernyataan sangat kurang, kurang,
cukup baik, baik dan sangat baik yang diubah menjadi data kuantitatif dengan
skala 5 yaitu dengan penskoran dai angka 1 sampai 5. Langkah -langkah dalam
analisis data antara lain: mengumpulkan data kasar, pemberian skor, skor yang
16
diperoleh kemudian dikonversikan menjadi nilai dengan skala 5 menurut
Suharyanto, 2007 : 52 yang disajikan pada tabel di bawah ini :
Skor Nilai Kategori
X > 4,21 A Sangat baik
3,40 < X ≤ 4,21 B Baik
2,60 < X ≤ 3,40 C Cukup Baik
1,79 < X ≤ 2,60 D Kurang
X ≤ 1,79 E Sangat Kurang
Tabel 3.1 kriteria penilaian
(Sumber : Suharyanto, 2007 : 52)
Nilai Kriteria Skor
Rumus Perhitungan
A Sangat baik X > xi + 1,8 SBi X > 4,21
B Baik Xi + 0,6 Sbi < X ≤ Xi + 1,8 Sbi 3,40 < X <
4,21
C Cukup baik Xi - 0,6 Sbi < X ≤ Xi + 0,6 Sbi 2,60 < X <
3,40
D Kurang Xi – 1,8 Sbi < X ≤ Xi + 0,6 Sbi 1,79 < X <
2,60
E Sangat kurang X ≤ Xi – 1,8 SBi X ≤ 1,79
Tabel 3.2 Penghitungan kriteria penilaian
(Sumber : Suharyanto, 2007 : 52)
Xi : Rerata skor ideal = ½ ( skor maksimum ideal +skor minimum ideal)
Sbi : Simpangan baku ideal = 1/6 ( skor maksimum ideal – skor minimum
ideal)
X : Skor actual
17
Perhitungan:
Skor maksimum ideal = 5
Skor minimum ideal = 1
Xi = ½ (5+1)
= ½ (6)
=3
Sbi = 1/6 (5-1)
=1/6 (4)
= 0,67
Xi + 1,80 Sbi = 3 + ( 1,80x0,67) = 3+1,21 = 4,21
Xi + 0,60 Sbi = 3+ ( 0,60x0,67) = 3 -= 0,40 = 3,40
Xi - 0,60 Sbi = 3+ ( 0,60x0,67) = 3 -= 0,40 = 3,40
Xi – 1,8 – Sbi = 3 – (1,80 x 0,67 = 3 – 1,21 = 1,79
18
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Media Latihan Roll Spin
Produk pengembangan media latihan pukulan forehand spin ini
dinamakan “roll spin”. Media latihan ini atau alat bantu yang dapat
mengoptimalkan latihan pukulan forehand pada atlet tenis meja. Produk ini
adalah sebuah bentuk roll spin, yang terbuat dari besi yang dilapisi karet yang
nantinya dapat berputar pada saat dipukul menggunakan pukulan forehand.
Lingkaran besi ini berporos pada sebuah pengait yang dikaitkan di meja tenis
meja. Bentuk latihannya adalah atlet akan melakukan pukulan forehand secara
terus menerus dengan memukul roll spin atau lingkaran keramik tersebut.
Sehingga dengan lingkaran tersebut, pada saat atlet mulai kelelahan tetap dapat
memukul dengan sudut yang constant.
Produk yang dikembangkan dimulai dengan studi kasus di lapangan
dengan memperhatikan kekurangan pukulan forehand para anggota UKM
Tenis meja UPGRIS. Dari permasalahan tersebut peneliti menemukan sebuah
solusi dengan mengembangkan sebuah media latihan yang dapat meningkatkan
kemampuan pukulan forehand yaitu dengan dibuatnya media latihan roll spin.
Uji coba diterapkan ke anggota UKM tenis meja UPGRIS sebagai sampel
penelitian. Terdapat perubahan bentuk dan bahan dari draf rancangan produk
sampai produk jadi setelah melewati revisi oleh para ahli baik ahli materi
ataupun ahli media.
2. Hasil Pengembangan
Produk pengembangan yang dikembangkan oleh peneliti adalah media
latihan pukulan forehand spin ini dinamakan “roll spin”. Tahapan demi tahapan
dilalui dalam pembuatan media roll spin yaitu dengan tahapan; 1) pertama kali
yang ditentukan adalah sebuah ide yang akan dikembangkan, dengan
19
mengumpulkan informasi sebagai landasan pemikiran untuk membuat konsep,
2) Mengembangkan bentuk produk awal/ produk I (draft), berupa model desain
alat yang akan dikembangkan, 3) Validasi ahli, validasi ahli dilakukan oleh 4
ahli yaitu 2 ahli materi yaitu atlet dan pelatih dan 2 ahli media yaitu dosen
Teknik Universitas PGRI Semarang, 4) Evaluasi, evaluasi dilakukan oleh yang
bersangkutan, 5) Revisi produk awal, produk I, revisi dilakukan oleh ahli yang
bersangkutan, 6) Pruduk awal , dilakukan dengan pembuatan gambar
rancangan media latihan yang akan dibuat 7) Uji coba, pengujian terhadap
subyek lapangan baik 8) Revisi produk II, revisi dilakukan oleh ahli guna
memperoleh hasil yang sempurna, 9) Produk akhir, penyempurnaan produk
untuk menuju produk akhir yang diharapkan dari media latihan roll spin.
3. Data Validasi Ahli Materi
Ahli materi yang menjadi validator dalam penelitian ini adalah Annisa
Mauldy Khalif Ilma yaitu seorang atlet elit dari klub PTM Sukun dan Hery
Sarwanto seorang pelatih dari PTM Sukun. Data diperoleh dengan cara
memperlihatkan media latihan roll spin disertai dengan lembar evaluasi untuk
ahli materi berupa angket. Validasi dilakukan ahli materi melalui dua tahap.
Tahap I adalah penilaian ahli materi terhadap kelayakan media roll spin dan
saran untuk perbaikan produk awal. Tahap II adalah penilaian dari ahli materi
terhadap kelayakan dan kebermanfaatan media latihan yang dikembangkan
yang sudah direvisi pada tahap pertama. Hasil validasi produk oleh ahli materi
dan rerata skor yang diberikan pengembangan media secara lebih jelas dapat
dilihat pada tabel 4.1 berikut:
Tabel. 4.1 Skor evaluasi pengembangan media roll spin dari ahli materi
No Aspek yang dinilai
Ahli Materi I Ahli Materi II
Tahap
I
Tahap
II
Tahap
I
Tahap
II
1 Kesesuaian bentuk media latihan dengan
tujuan latihan 3 5 3 5
2 Kemudahan pemasangan media pada
lapangan 3 5 3 5
20
3 Ketinggian Media dengan lapangan 3 5 2 4
4 Besar lingkaran media dengan kesesuaian
sudut pukulan forehand 4 5 3 5
5 Sudut pukulan yang dihasilkan dari media
roll spin 3 5 3 5
6 Media roll spin mempermudah pukulan
forehand? 4 5 3 5
7 Media roll spin mengasah teknik pukulan 4 5 3 5
8 Pukulan yang dihasilkan sesuai dengan
pukulan forehand yang diharapkan 3 5 2 4
9 Media roll spin cocok digunakan di segala
usia 3 5 2 5
10 Media roll spin mudah dipakai dan dipelajari 3 5 3 5
Jumlah Skor 33 50 27 48
Rerata Skor 3,3 5 2,7 4,8
Kategori Baik
Sangat
Baik Cukup
Sangat
Baik
Kriteria akhir dari evaluasi di atas diperoleh dari hasil konversi data
kualitatif dengan skala lima yang tercantum pada tabel. Hasil validasi ahli
materi I menunjukkan bahwa kualitas produk pada tahap I dinyatakan
“Baik” dengan rerata skor 3,3. Sedangkan hasil validasi dari ahli materi II
menunjukkan hasil “cukup” dengan rerata skor 2,7.
Pada tahap II hasil validasi dari ahli materi I menunjukkan bahwa
kualitas produk dilihat dari aspek kualitas materi pembelajaran dinyatakan
“Sangat Baik” dengan rerata skor 5, sedangkan hasil validasi dari ahli materi
II menunjukkan hasil “Sangat Baik” dengan rerata skor 4,8. Sehingga
apabila dirata-rata jumlah skor dari semua ahli materi memperoleh rerata
4,9 sehingga dinyatakan “Sangat Baik”
21
Berikut ini hasil validasi ahli materi terhadap kualitas produk
disajikan dalam diagram pada gambar 4.1
Gambar 4.1 Diagram hasil validasi ahli materi terhadap kualitas media
4. Data Validasi Ahli Media
Ahli media yang menjadi validator dalam penelitian ini adalah Aan
Burhanudin ST, MT dan Yuris Setyoadi, MT yaitu dosen jurusan Teknik di
Universitas PGRI Semarang. Data diperoleh dengan cara memperlihatkan
media latihan roll spin disertai dengan lembar evaluasi untuk ahli media
berupa angket. Validasi dilakukan ahli media melalui dua tahap. Tahap I
adalah penilaian ahli media terhadap kelayakan media roll spin dan saran
untuk perbaikan produk awal. Tahap II adalah penilaian dari ahli media
terhadap kelayakan dan kebermanfaatan media latihan yang dikembangkan
yang sudah direvisi pada tahap pertama. Hasil validasi produk oleh ahli
media dan rerata skor yang diberikan pengembangan media secara lebih
jelas dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:
Tahap I0
1
2
3
4
5
Ahli
Materi 1
Ahli
Materi 2
3.3
2.7
5 4.8
Tahap I
Tahap II
22
Tabel. 4.2 Skor evaluasi pengembangan media roll spin dari ahli media
No Aspek yang dinilai
Ahli Media I Ahli Media II
Tahap
I
Tahap
II
Tahap
I
Tahap
II
1 Kesesuaian bentuk media latihan dengan
tujuan latihan 3 4 4 4
2 Kemudahan pemasangan media pada
lapangan 2 5 4 4
3 Ketinggian Media dengan lapangan 2 3 4 5
4 Besar lingkaran media dengan kesesuaian
sudut pukulan forehand 1 4 4 5
5 Sudut pukulan yang dihasilkan dari media
roll spin 2 5 4 5
6 Media roll spin mempermudah pukulan
forehand? 2 5 3 5
7 Media roll spin mengasah teknik pukulan 4 4 4 5
8 Pukulan yang dihasilkan sesuai dengan
pukulan forehand yang diharapkan 1 5 2 5
9 Media roll spin cocok digunakan di segala
usia 1 4 2 5
10 Media roll spin mudah dipakai dan dipelajari 2 4 4 4
Jumlah Skor 20 43 35 47
Rerata Skor 2 4,3 3,5 4,7
Kategori Cukup
Sangat
Baik Baik
Sangat
Baik
Kriteria akhir dari evaluasi di atas diperoleh dari hasil konversi data
kualitatif dengan skala lima yang tercantum pada tabel. Hasil validasi ahli
media I menunjukkan bahwa kualitas produk dilihat dari aspek kualitas
bahan dan kelayakan media pengembangan pada tahap I dinyatakan
“Cukup” dengan rerata skor 2. Sedangkan hasil validasi dari ahli media II
menunjukkan hasil “Baik” dengan rerata skor 3,5.
Pada tahap II hasil validasi dari ahli materi I menunjukkan bahwa
kualitas produk dilihat dari aspek kualitas media pengembangan dinyatakan
“Sangat Baik” dengan rerata skor 4,3, sedangkan hasil validasi dari ahli
media II menunjukkan hasil “Sangat Baik” dengan rerata skor 4,7. Sehingga
apabila dirata-rata jumlah skor dari semua ahli materi memperoleh rerata
4,5 sehingga dinyatakan “Sangat Baik”
23
Berikut ini hasil validasi ahli media terhadap kualitas produk
disajikan dalam diagram pada gambar 4.2
Gambar 4.1 Diagram hasil validasi ahli materi terhadap kualitas media
5. Data Uji Coba
Uji coba dilakukan pada 28 mahasiswa anggota UKM Tenis Meja
Universitas PGRI Semarang. Tujuan dilakukannya uji coba adalah untuk
mengetahui dan mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, kekurangan
ataupun kesalahan yang ada pada media latihan yang telah dibuat. Setiap
mahasiswa, melakukan pukulan forehand spin dengan menggunakan media
roll spin. Kemudian peneliti memberikan angket untuk diisi oleh peserta
UKM yang sudah mencoba media latihan roll spin. Setelah semua
mahasiswa selesai mengisi angket diadakan tanya jawab antara peneliti
dengan mahasiswa untuk mengetahui saran- saran perbaikan dan komentar
mahasiswa mengenai media latihan roll spin yang telah dikembangkan.
Data yang diperoleh melalui angket pada uji coba dapat dilihat pada tabel
4.3 berikut ini :
Tahap I0
1
2
3
4
5
Ahli
Media 1
Ahli
Media 2
2
3.5
4.34.7
Tahap I
Tahap II
24
Tabel 4.3 Kualitas pengembangan media roll spin pada uji coba
peserta UKM Tenis Meja UPGRIS
No Aspek yang dinilai
Jumlah
Rerata Skor
Uji Coba
Rerata
Skor Uji
Coba
Kategori
1 Bentuk media roll spin 111 3,96 Baik
2 Bahan pembuatan media roll spin 97 3.46 Baik
3 Kemudahan memasang alat di meja 105 3.75 Baik
4 Berat media yang dihasilkan 95 3.39 Baik
5 Kecocokan warna dengan meja 112 4 Baik
6 Sudut pukulan yang dihasilkan 108 3.85 Baik
7 Kecepatan pukulan yang dihasilkan 108 3.85 Baik
8 Kekuatan pukulan yang dihasilkan 105 3.75 Baik
9 Media latihan mudah digunakan 113 4.03 Baik
10 Media latihan efektif untuk
meningkatkan pukulan forehand 120 4.28
Sangat
Baik
Jumlah Skor 38,35
Rerata Skor 3,84
Kategori Baik
Pada hasil uji coba terhadap peserta UKM Tenis Meja Universitas PGRI
Semarang ditemukan hasil bahwa rata-rata hasil penilaian media roll spin memiliki
kualitas “Baik” dengan rerata nilai 3,84. Berikut ini ringkasan data penilaian dari
peserta UKM Tenis Meja dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi:
25
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi Kualitas pengembangan media roll spin pada
uji coba peserta UKM Tenis Meja UPGRIS
Kriteria Frekuensi Presentase
Sangat baik 5 17,85%
Baik 22 78,57%
Cukup baik 1 3,57%
Kurang 0 0%
Sangat kurang 0 0%
Jumlah 28 100%
Pada tabel distribusi frekuensi dapat dilihat bahwa jumlah terbanyak
peserta UKM menentukan kualitas media latihan roll spin pada kategori baik
dengan jumlah peserta memilih baik sejumlah 22 peserta UKM.
B. Pembahasan
Setelah melalui 2 kali revisi berdasarkan evaluasi yang dilalkukan oleh
ahli media, ahlli materi dan uji coba pada peserta UKM Tenis Meja UPGRIS
maka dapat diperoleh produk pengembangan media latihan roll spin untuk
melatih pukulan forehand spin.
Produk akhir setelah revisi pada uji coba peserta UKM tidak mengalami
perubahan yang signifikan dikarenakan sebagian besar peserta UKM sudah
merasa bahwa kualitas produk pengembangan baik. Berikut dijabarkan
rekapitulasi revisi dari ahli media, ahli materi dan uji coba.
26
Tabel 4.5 Rekapitulasi Revisi Pengembangan media roll spin oleh ahli materi
Ahli Draf Awal Revisi
Ahli Materi 1 Cukup baik, namun
apabila posisi roll nya bisa
disesuaikan mungkin lebih
baik
Penambahan Besi di dalam
Alat yang ditopang dengan
baut membuat posisi roll spin
dapat disesuaikan dengan
pengguna
Ahli Materi 2 Perlu disesuaikan
tingginya, agar bisa
digunakan semua umur
Ditambahnya pengait dari
besi yang digabung dengan
baut putar membuat
ketinggian roll spin dapat
diubah-ubah
Tabel 4.5 Rekapitulasi Revisi Pengembangan media roll spin oleh ahli media
Ahli Draf Awal Revisi
Ahli Media 1 Gaya gesek yg
ditimbulkan oleh roller
dan pemukul tidak merata,
bending tidak bisa konstan
karena pegas kurang tepat
dengan arah gaya
Ditambahkan per agar
bending menjadi rata dan
media roll yang tadinya besi
dirubah menggunakan karet
agar media pukulnya
konstan.
Ahli Media 2 Sudah baik Tidak ada revisi
Tabel 4.6 Rekapitulasi Revisi Pengembangan media roll spin oleh Uji Coba
Draf Produk Awal Revisi I
Gear ring yang perlu diperbaiki sedikit agar
perputarannya lebih cepat sehingga gerakan
lebih efektif
Penggantian bearing dengan yang lebih
bagus agar menjadikan putaran semakin
kencang dan tidak kesat
Untuk lebih bagus lagi untuk lakernya
diperlicin
Penggantian bearing dengan yang lebih
bagus agar menjadikan putaran semakin
kencang dan tidak kesat
Dibuat lebih menarik lagi Pengecatan media membuat media
menjadi semakin menarik lagi
Alat tersebut sangat inovatif yaa... Hanya saja
menurut saya posisinya terlalu tinggi
sehingga, posisi kaki kurang menunjukan
sikap kuda-kuda... Sehingga gerak footwork
kurang efektif....
Ditambahnya pengait dari besi yang
digabung dengan baut putar membuat
ketinggian roll spin dapat diubah-ubah
27
Dari revisi-revisi yang sudah dilakukan oleh ahli materi, ahli media dan peserta
uji coba maka dihasilkan sebuah produk akhir media latihan untuk memaksimalkan
pukulan forehand spin dengan nama “roll spin”.
Berikut ini tampilan produk roll spin sebelum dan sesudah direvisi yang termuat
dalam tabel 4.7
Tabel 4.7 Tampilan media roll spin sebelum dan sesudah di revisi
Produk Awal Produk Akhir
4.3 Keterbatasan Hasil Penelitian
Penelitian yang dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian dan
keterbatasan penelitian ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
28
4.3.1 Kelebihan pengembangan media latihan roll spin:
1) Memudahkan peserta latihan untuk memaksimalkan pukulan forehand
spin sesuai dengan sudut pukulan yang seharusnya.
2) Dapat disesuaikan tinggi media sehingga dapat dipakai segala kalangan
usia
3) Dapat disesuaikan posisi media sehingga memudahkan dalam
penggunaan di berbagai sisi meja.
4) Media latihan tergolong murah karena menggunakan alat-alat bekas dari
sampah motor di bengkel.
4.3.2 Kekurangan pengembangan media latihan roll spin:
1) Masih kurang halusnya bahan yang digunakan sehingga masih sedikit
berbekas pada bet
2) Media yang dibuat hanya satu buah sehingga kurang maksimal apabila
peserta latihan banyak.
29
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengembangan
produk media latihan roll spin untuk meningkatkan latihan forehand spin pada
peserta UKM Tenis Meja Universitas PGRI Semarang, maka dapat diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Telah dihasilkan sebuah produk media latihan untuk meningkatkan latihan
forehand spin dengan nama roll spin.
2. Pengembangan media roll spin terbukti efektif sebagai media latihan untuk
meningkatkan pukulan forehand spin dalam tenis meja di UKM Tenis Meja
UPGRIS dengan hasil efektifitas dari ahli media dengan rerata skor 4,5
dengan kriteria “sangat baik”, hasil efektifitas dari ahli materi dengan rerata
skor 4,7 dengan kriteria “sangat baik”, dan hasil uji coba dengan peserta
UKM Tenis Meja UPGRIS dengan jumlah rerata 3,84 dengan kategori
“baik”.
B. Saran
Pengembangan media latihan pukulan forehand spin pada tenis meja
dengan nama roll spin ini digunakan untuk mengatasi kurangnya media latihan
terutama yang memfokuskan pada pukulan forehand spin. Alangkan lebih
baiknya apabila alat ini dikembangkan lagi sehingga dapat digunakan tidak
hanya pada pukulan forehand namun juga pada jenis pukulan lain seperti
backhand ataupun chop.
C. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini media yang dikembangkan terbatas pada jenis satu
pukulan saja yang ditingkatkan yaitu pukulan forehand spin. Tidak pada jenis
pukulan-pukulan lain. Sehingga perlu adanya pengembangan lagi agar dapat
dikembangkan ke berbagai macam pukulan dalam tenis meja.
30
DAFTAR PUSTAKA
Alex Kertamanah. (2003). Teknik dan taktik Dasar Permainan Tenis Meja. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada
Fatmala, A. 2011. Pengaruh Metode Latihan Multi Ball Terhadap Keterampilan
Drive Tenis Meja Siswa Sd Negeri 15 Lubuk Alung Kabupaten Padang
Pariaman. Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. 1(1). 1-17
Harmoko, H. 2013. Pengaruh Metode Pembelajaran Bagian Dan Keseluruhan
Terhadap Pukulan Forehand Tenismeja [Skripsi]. Semarang. Universitas
Negeri Semarang
Kusuma Atmaja, N.M; Tomoliyus. 2015. Pengaruh Metode Latihan Drill Dan
Waktu Reaksi Terhadap Ketepatan Drive Dalam Permainan Tenis Meja.
Jurnal Keolahragaan. 3(1). 56-65. http://dx.doi.org/10.21831/jk.v3i1.4969
Kuswanto. (Tanpa Tahun). Bermain Tenis Meja. Semarang: PT Aneka Ilmu
Susilo, Iwan K. 2013. Kemampuan Pukulan Forehand Dan Backhand Tenis Meja
Peserta Ekstrakurikuler SD Negeri Tugurejo Kecamatan Tempuran
Kabupaten Magelang [skrispi]. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.
Safari, I. (2009). Perbandingan Hasil Belajar Teknik Dasar Pukulan Pada
Permainan Tenis Meja Antara Yang Langsung Mengunakan Net Dengan
Tanpa Menggunakan Net Terlebih Dahulu. EDUHUMANIORA: JURNAL
PENDIDIKAN DASAR, 1(2), 1–6. Retrieved from
http://ejournal.upi.edu/index.php/eduhumaniora/article/view/2731/1780
Sumarno, dkk. (2003). Olahraga Pilihan I. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka Depdiknas.
Sutarmin, (2007). Terampil berolahraga Tenis Meja.Surakarta: Era Intermedia.
Verandita Rihtiana, Tomoliyus. (2014). Pengembangan Instrumen Penilaian
Keterampilan Teknik Forehand Dan Backhand Drive Tenis Meja Pada Atlet
Usia Dini. Jurnal Keolahragaan. 2(l). 216–227.
https://doi.org/10.21831/jk.v2i2.2627
31
LAMPIRAN-LAMPIRAN
32
Biodata Ketua Peneliti
A. Identitas Diri
1 Nama : Ibnu Fatkhu Royana, S.Pd., M.Pd.
2 Jenis Kelamin : Laki-Laki
3 Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
4 NIP/NPP : 159001502
5 NIDN : 0629109002
6 Tempat dan Tanggal Lahir : Banyumas, 29 Oktober 1990
7 E-mail : [email protected]
8 Nomor Telepon/HP : 085600886600
9 Alamat Kantor : Jl. Sidodi Timur No. 24 – Dr. Cipto Semarang
10 Telp/Fax/E-mail : (024) 8316377/8448217/ [email protected]
11 Lulusan yang dihasilkan : S1= ___ S2= ___
12 Mata Kuliah yang diampu : 1. Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar
2. Tenis Meja
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Perguruan
Tinggi UNY UNNES
Bidang Ilmu
Pendidikan Jasmani,
Kesehatan dan Rekreasi
(PJKR)
Pendidikan Olahraga
Tahun Masuk – Lulus 2008 – 2012 2013 – 2015
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Pemanfaatan TIK Oleh Guru
Pendidikan Jasmani di SMA
Negeri Se-Kabupaten
Sleman Dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani
Pengembangan Multimedia
Pembelajaran Renang Berbasis
Android Pada Pembelajaran
Pendidikan Jasmani di SMA
Nama
Pembimbing/Promotor
Prof. Dr. Hari Amirullah R,
M.Pd.
Dr. Sulaiman, M.Pd.
Dr. Setya Rahayu, M.S.
C. Pengalaman Penelitian (dalam 5 Tahun Terakhir)
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jumlah (Rp)
1 2016
Analisis Kondisi Fisik Pemain Sepak
Bola Klub Persepu Upgris Tahun 2016
LPPM
UPGRIS Rp. 6.500.000
33
2 2017 Analisis Kondisi Fisik Pemain Tim Futsal
UPGRIS
LPPM
UPGRIS Rp. 10.000.000
3 2017
Keterampilan Gerak Dasar Anak Usia
Dini Pada Taman Kanak di Kota
Surakarta
Dikti Rp. 18.500.000
4 2018 Analisis Kondisi Fisik Tim Bulutangkis
UPGRIS
LPPM
UPGRIS Rp. 10.000.000
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat (dalam 5 Tahun Terakhir)
No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber Jumlah (Rp)
1 2016 IbMKeterampilanBulutangkis di RT
02/RW 01 Kelurahan Patemon Kota
Semarang.
LPPM
UPGRIS Rp. 4.500.000
2 2017 IbM Olahraga Pentaque Kelompok Kerja
Guru PJOK di Kecamatan Jati
LPPM
UPGRIS Rp. 6.000.000
3 2018 PKM Perangkat Desa Kemambang
Kecamatan Banyubiru Kabupaten
Semarang
LPPM
UPGRIS Rp. 8.000.000
E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal (5 tahun terakhir)
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/
Tahun
1 Doping Dalam Olahraga Jurnal Jendela
Olahraga
Vol.1/ No. 1/ Juli
2016
2.
Keterampilan Gerak Dasar Anak Usia
Dini Pada Taman Kanak-Kanak (Tk)
Di Kota Surakarta
Jurnal Ilmiah
Penjas
Vol.3/No.2/Oktobe
r 2017
3. Analisis Kondisi Fisik Pemain Tim
Futsal Upgris
Jurnal Jendela
Olahraga
Vol.2/No.2/Juli
2017
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (5 tahun terakhir)
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1. Seminar Nasional Olahraga
LPTK VIII
Etika dan Moral dalam
Pendidikan Jasmani Menuju
Insan yang Sportif
16 Maret
2017/Universitas
Negeri Yogyakarta
35
Biodata Anggota
1. Identitas Diri
1 Nama : Utvi Hinda Zhannisa, S.Pd., M.Or.
2 Jenis Kelamin : Perempuan
3 Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
4 NIP/NPP : 159001478
5 NIDN : 0603019001
6 Tempat dan Tanggal Lahir : Sleman, 03 Januari 1990
7 E-mail : [email protected]
8 Nomor Telepon/HP : 085643982551
9 Alamat Kantor : Jl. Sidodi Timur No. 24 – Dr. Cipto Semarang
10 Telp/Fax/E-mail : (024) 8316377/8448217/ [email protected]
11 Lulusan yang dihasilkan : S1= ___ S2= ___
12 Mata Kuliah yang diampu : 1. Bulutangkis
2. Anatomi
3. Pemanduan Bakat dan Kepelatihan Olahraga
Sekolah
2. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Perguruan
Tinggi UNY UNY
Bidang Ilmu
Pendidikan Jasmani,
Kesehatan dan Rekreasi
(PJKR)
Ilmu Keolahragaan
Tahun Masuk – Lulus 2008 – 2012 2012 – 2014
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Pengaruh Bermain
Melempar Shuttlecock
Terhadap Kesegaran
Jasmani Siswa Putra
Umur 10-12 Tahun di
Sekolah Bulutangkis
Rajawali Yogyakarta
Model Tes Fisik Untuk
Pencarian Bakat Cabang
Olahraga Bulutangkis Usia di
Bawah 11 Tahun di Daerah
Istimewa Yogyakarta
Nama
Pembimbing/Promotor
1. Drs. Amat Komari, M.Si 1. Prof. Dr. Fx. Sugiyanto, M.Pd
36
3. Pengalaman Penelitian (dalam 5 Tahun Terakhir)
No Tahun Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber Jumlah
(Rp)
1 2015
Analisis Kondisi Fisik dan Ketrampilan
Gerak Dasar Sepak Bola Pada Sekolah
Sepak Bola se-Kab. Kulonprogo
LPPM
UPGRIS
Rp.
6.750.000
2 2016 Analisis Perkembangan Olahraga Futsal
di Kota Semarang
LPPM
UPGRIS
Rp.
6.750.000
3 2017
Manajemen Pengembangan Kompetensi
Profesional Guru Pendidikan Jasmani
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri
di Kota Yogyakarta
LPPM
UPGRIS
Rp.
9.000.000
4 2017
Pengembangan Alat Tempo Trainer
Untuk Membantu Efisiensi Gerak Kaki
Gaya Bebas
Dikti Rp.
20.000.000
4. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat (dalam 5 Tahun Terakhir)
No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jumlah
(Rp)
1 2016 IbM SD N 2 Kemiri Boyolali LPPM
UPGRIS Rp.
5.000.000
2 2016 IbM Massage Di Desa Muntal RT 01/05
Gunung Pati
LPPM
UPGRIS Rp.
6.000.000
3 2017 IbM Massage di SMP Teuku Umar
Semarang
LPPM
UPGRIS Rp.
7.500.000
5. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal (5 tahun terakhir)
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/
Tahun
1
Implementasi Nilai-Nilai Olahraga
Dalam Membangun Nilai
Kewarganegaraan Dan Memperkokoh
NKRI
Jurnal CIVIS Vol.V/ No. 2/ Juli
2015
37
6. Pemakalah Seminar Ilmiah (5 tahun terakhir)
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1
Seminar Nasional
Keindonesiaan 1
“Identitas Keindonesiaan di
Tengah Liberalisasi
Ekonomi, Politik,
Pendidikan dan Budaya
Indrustri Olahraga Dari Segi
Ekonomi
17 Februari 2016/
UPGRIS
2 Seminar Nasional Olahraga
LPTK CUP VIII
Perkembangan Perseptual
Dan Perilaku Gerak Motorik
Pada Usia Anak-Anak
16 Maret 2017/ FIK
UNY
3
Seminar Nasional
Keindonesiaan II
“Strategi Kebudayaan dan
Tantangan Nasional
Kontenporer”
Pengaruh Sosial Budaya
Dalam Pemberdayaan dan
Perkembangan Olahraga
20 April 2017/
UPGRIS
7. Karya Buku (5 tahun terakhir)
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman Penerbit
8. Perolehan HKI (5-10 tahun terakhir)
No Judul / Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
9. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial (5 tahun
terakhir)
No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Tahun Tempat
Penetapan
Respon
Masyarakat
39
BIODATA ANGGOTA PENELITI
11. Identitas Diri
1 Nama : Tubagus Herlambang, S.Pd., M.Pd.
2 Jenis Kelamin : Laki-laki
3 Jabatan Fungsional : Lektor
4 NIP/NPP : 148601428
5 NIDN : 0623088601
6 Tempat dan Tanggal Lahir : Grobogan 23 Agustus 1986
7 E-mail : [email protected]
8 Nomor Telepon/HP : 081325674215
9 Alamat Kantor : Jl. Sidodi Timur No. 24 – Dr. Cipto Semarang
10 Telp/Fax/E-mail : (024) 8316377/8448217/ [email protected]
11 Lulusan yang dihasilkan : S1= ___ S2= ___
12 Mata Kuliah yang diampu : 4. Senam 1
5. Biomekanika Olahraga
12. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Perguruan
Tinggi UNNES UNNES
Bidang Ilmu
Pendidikan Jasmani,
Kesehatan dan Rekreasi
(PJKR)
Pendidikan Olahraga
Tahun Masuk – Lulus 2004 – 2008 2009 – 2012
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Hubungan Statis Otot
Lengan, Kekuatan
Dinamis Otot Lengan dan
Keseimbangan terhadap
Keterampilan lateral push-
up pada atlet Aerobic
Gymnastics Jawa Tengah
tahun 2008.
Pengembangan Senam Pita
Untuk Materi Aktivitas Ritmik
Pada Pembelajaran Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan Siswa Sekolah Dasar
40
Nama
Pembimbing/Promotor
2. Dr. Sulaiman, M.Pd
3. Dr. Rumini, M.Pd
2. Dr. Setya Rahayu, M.S
3. Dr. Soekardi, M.Pd
13. Pengalaman Penelitian (dalam 5 Tahun Terakhir)
No Tahun Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber Jumlah
(Rp)
1 2015
Pengembangan Model Permainan
Botanggalah Untuk Pembelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan
Kesehatan Siswa Sekolah Dasar
IKIP PGRI
Semarang 7.000.000
14. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat (dalam 5 Tahun Terakhir)
No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jumlah
(Rp)
1 2015 IbM Tanggap Darurat Bencana Tanah
Longsor Di Kecamatan Karangkobar
Banjarnegara
IKIP PGRI
Semarang 7.500.000
15. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal (5 tahun terakhir)
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/
Tahun
1
Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa Pada PKn Dalam Kerangka
Konsep Pembelajaran Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Jurnal Ilmiah
CIVIS Prodi PPKn,
FPIPSKR,
Universitas PGRI
Semarang.
ISSN 2087-8478,
Vol. 5, No. 1.
2015
16. Pemakalah Seminar Ilmiah (5 tahun terakhir)
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1
17. Karya Buku (5 tahun terakhir)
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman Penerbit
42
DAFTAR GAMBAR