53
UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle Linn) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus viridans DENGAN METODE DISC DIFFUSION Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN Oleh : Angga Maulana Ibrahim NIM : 110103000085 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M

Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU

(Piper betle Linn) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

Streptococcus viridans DENGAN METODE DISC DIFFUSION

Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN

Oleh :

Angga Maulana Ibrahim

NIM : 110103000085

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

Page 2: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung
Page 3: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung
Page 4: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung
Page 5: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji saya panjatkan kepada ilahi

rabbi, Allah swt. Atas berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan

laporan penelitian ini,sebagai syarat mendapatkan Gelar Sarjana Kedokteran

(S.Ked). Sepanjang perjalanan penelitian terdapat berbagai macam halangan,

cobaan, dan kesulitan yang didapatkan, namun semua itu sudah dilewati dengan

bantuan, bimbingan dan support dari berbagai pihak. Karena itu saya sebagai

peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1.Prof. DR. ( hc ) dr. M.K. Tadjudin, Sp. And sebagai Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang selalu membimbing seluruh mahasiswa FKIK UIN

dan memberikan kesempatan kepada saya untuk menempuh pendidikan di

Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2.dr. Witri Ardini, M.Gizi, SpGK sebagai Ketua Program Studi dan untuk

seluruh dosen Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang selalu membimbing serta memberikan ilmu kepada

saya selama menjalani masa pendidikan di Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.Yuliati, S.Si, M.Biomed dan dr. Intan Keumala Dewi, SpMK sebagai

pembimbing yang selalu memberi bantuan serta arahan yang baik dan

menemani saya menyelesaikan penelitian ini.

4.Seluruh anggota keluarga saya yang selalu memberikan dukungan dari semua

aspek untuk menyelesaikan tugas penelitian ini.

5.Tenia Alfitri, Eko Prayoga, Adinda Shofiatunnisa dan Fahri Bangsawan,

sebagai rekan kelompok riset yang telah membantu dalam berbagai hal.

6.Ibu Novi, Pak Bacok, Izkar Ramadhan, Aida Julia Ulfah, Karlina Sari sujana,

Rina Karina, Nida khofia, Diny Febriani Hasanah dan Shidqa Hanif yang telah

membantu dalam proses pengerjaan dan pengambilan data di laboratorium

mikrobiologi FKIK UIN Syarif Hidayatullah.

Page 6: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

vi

7.Semua mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter angkatan 2010 yang

memberikan mendukung saya dan menumbuhkan lingkungan yang baik untuk

pendidikan saya..

Demikian laporan ini saya buat, moga bermanfaat bagi saya dan semua

yang membaca. Semua kritik dan saran yang disampaikan sangat diharapkan,

untuk menyempurnakan penelitian ini.

Jakarta, September 2013

Penulis

Page 7: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

vii

ABSTRAK

Angga Maulana Ibrahim. Program Studi Pendidikan Dokter. UJI

EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle Linn)

TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus viridans DENGAN

METODE DISC DIFFUSION.

Sirih hijau merupakan tanaman asli kawasan Indo-Cina dan dipercaya mampu

mengobati banyak masalah kesehatan. Minyak atsiri ekstrak daun sirih hijau

mengandung fenol dan derivatnya seperti euganol dan kavikol yang mampu

menghambat pertumbuhan bakteri melalui peningkatan permeabilitas membran

bakteri. Streptococcus viridans merupakan penyebab beberapa penyakit seperti

faringitis, endokarditis dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

efektifitas ekstrak daun sirih hijau terhadap pertumbuhan Streptococcus viridans.

penelitian ini menggunakan metode difusi cakram pada media Agar Darah dengan

konsentrasi ekstrak 20%, 30%, 50%, 75% dan 100%. Didapatkan hasil bahwa

semakin besar konsentrasi maka semakin besar hambatan terhadap pertumbuhan

Streptococcus viridans (zona hambat yang terbentuk pada konsentrasi 20%; 30%;

50%; 75%; 100%; sebesar 11,67; 14; 17,67; 19; 21,33; mm). Hasil analisis data

menggunakan uji One way ANOVA dilanjutkan dengan uji Post hoc menunjukkan

terdapat perbedaan yang bermakna (P<0,05) antara berbagai konsentrasi ekstrak

daun sirih hijau terhadap pertumbuhan Streptococcus viridans.

Kata kunci : Daun sirih hijau, Streptococcus viridans, difusi cakram.

ABSTRACT

Angga Maulana Ibrahim. Medical Education Department. EFFECTIVITY

TEST OF BETEL LEAF (Piper betle Linn) TOWARD GROWTH OF

BACTERIA Streptococcus viridans USING DISC DIFFUSION METHOD.

Betel leaf is native to Indo-China region and known to have many therapeutic

effects. Essential oil of betel leaf contains phenol and its derivatives such as

euganol and chavicol, these substances could inhibit bacterial growth by rising

membrane permeability. Streptococcus viridans is the cause of some diseases like

pharyngitis, endocarditis, etc. the purpose of this study is to determine the

effectiveness of betel leaf extract towards the growth of Streptococcus viridans.

This study uses disc diffusion method on agar blood with concentration 20%,

30%, 50%, 75% and 100%. This study shows that the greater concentration of

betel leaf extract produces the greater inhibition of Streptococcus viridans growth

(inhibition zone at concentration 20%; 30%; 50%; 75%; 100%; at 11,67; 14;

17,67; 19; 21,33; mm). Data analysis using One way ANOVA test followed by

Post hoc test shows a significant differences (p<0,05) of inhibiting potential

between various concentration of extract towards the growth of Streptococcus

viridans.

Keywords : Betel leaf, Streptococcus viridans, disc diffusion.

Page 8: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

ABSTRAK ......................................................................................................... vii

ABSTRACT ....................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xiii

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 2

1.3.1 Tujuan Umum .......................................................................... 2

1.3.2 Tujuan Khusus .......................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 4

2.1 Landasan Teori ................................................................................................ 4

2.1.1. Tanaman Sirih Hijau (Piper betle L.) .............................................. 4

2.1.1.1. Morfologi dan Klasifikasi ................................................ 4

2.1.1.2. Kandungan Kimiawi dan Manfaat Daun Sirih Hijau ....... 6

Page 9: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

ix

2.1.2. Streptococcus viridans .................................................................... 7

2.1.2.1. Morfologi dan Klasifikasi ................................................ 7

2.1.2.2. Patogenesis Streptococcus viridans ................................. 9

2.1.3. Metode pengujian antimikroba .......................................................... 9

2.1.4. Mekanisme Kerja Antibakteri ............................................................ 13

2.2 Kerangka Konsep ................................................................................................ 15

2.3 Definisi Operasional ........................................................................................... 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 17

3.1 Desain Penelitian ................................................................................................. 17

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................................. 17

3.3 Bahan yang Diuji ................................................................................................ 17

3.4 Sampel Bakteri .................................................................................................... 17

3.5 Identifikasi Variabel ............................................................................................ 17

3.5.1 Variabel Bebas .......................................................................................... 17

3.5.2 Variabel Terikat ....................................................................................... 17

3.6 Alat dan Bahan Penelitian .................................................................................. 17

3.6.1 Alat Penelitian ............................................................................................ 17

3.6.2 Bahan Penelitian......................................................................................... 18

3.7 Alur Penelitian .................................................................................................... 18

3.8 Cara Kerja Penelitian .......................................................................................... 19

3.8.1 Tahap Persiapan ......................................................................................... 19

3.8.1.1 Sterilisasi Alat dan Bahan ................................................................. 19

3.8.1.2 Persiapan dan Determinasi Daun Sirih Hijau .................................... 19

3.8.1.3 Pembuatan Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle.L) ....................... 19

3.8.1.4 Pembuatan Stok Variabel Konsentrasi .............................................. 19

3.8.1.5 Kultur bakter Streptococcus viridans ................................................ 20

3.8.2 Tahap Pengujian ........................................................................................ 20

3.8.2.1 Uji Efektivitas Ekstrak Daun Sirih Hijau Terhadap Streptococcus

viridans ........................................................................................... 20

Page 10: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

x

3.9 Analisis Data .................................................................................................. 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 22

4.1 Hasil .................................................................................................................... 22

4.1.1 Ekstrak Daun Sirih Hijau ..................................................................... 22

4.1.2 Efek Ekstrak Daun Sirih Hijau terhadap Streptococcus viridans ........ 23

4.1.3 Uji Kebermaknaan Konsentrasi Ekstrak Daun Sirih Hijau .................. 24

4.2 Pembahasan ......................................................................................................... 25

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 28

5.1 Simpulan ............................................................................................................. 28

5.2 Saran .................................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 29

LAMPIRAN ............................................................................................................. 32

Page 11: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

xi

Daftar Tabel

Tabel 2.1. klasifikasi hambatan pertumbuhan bakteri ..................................... 11

Tabel 2.2. Definisi operasional ........................................................................ 15

Tabel 4.1. Hasil Analisis Multikomparasi dengan uji post hoc ....................... 25

Page 12: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

xii

Daftar Gambar

Gambar 2.1. Daun sirih hijau ........................................................................... 4

Gambar 2.2. distribusi geografis sirih hijau ..................................................... 5

Gambar 2.3. Koloni Streptococcus viridans pada agar darah .......................... 7

Gambar 2.4. Hasil Pewarnaan Gram Streptococcus viridans .......................... 8

Gambar 2.5. Perbedaan dinding bakteri Gram positif dan Gram negatif ........ 8

Gambar 4.1. Hasil ekstraksi Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) ....................... 22

Gambar 4.2. Ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) pada berbagai

konsentrasi ....................................................................................................... 22

Gambar 4.3. Efek ekstrak daun sirih hijau terhadap pertumbuhan

Streptococcus viridans. .................................................................................... 23

Gambar 4.4. mekanisme antimikroba minyak atsiri ........................................ 26

Page 13: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

xiii

Daftar Grafik

Grafik 4.1. Hambatan pertumbuhan Streptococcus viridans .............................. 24

Page 14: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

xiv

Daftar Lampiran

Lampiran 1. Surat hasil determinasi tumbuhan .................................................. 32

Lampiran 2. Sertifikat pengujian ekstraksi bahan ............................................... 33

Lampiran 3. Hasil uji data statistik ..................................................................... 34

Lampiran 4. Alat dan bahan ................................................................................ 37

Lampiram 5. Riwayat hidup penulis ................................................................... 38

Page 15: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Sirih hijau (Piper Betle Linn) merupakan tanaman asli kawasan Indo-Cina,

tanaman ini tumbuh subur di sepanjang Asia tropis hingga Afrika Timur,

menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, Malaysia, Thailand, Sri lanka,

India, hingga Madagaskar.1 Sirih merupakan salah satu zat psikoaktif yang paling

banyak dikonsumsi, diperkirakan sekitar 600 juta orang mengkonsumsinya setiap

hari. Sirih dikonsumsi luas oleh masyarakat timur Afrika sampai dengan kawasan

Polinesia.2,3

Sirih hijau bersama dengan campuran bahan lainnya sering digunakan

sebagai pencuci mulut di negara Asia tenggara termasuk Indonesia.4

Bangsa Asia telah lama menggunakan sirih hijau sebagai alternatif

pengobatan tradisional.5 Daun, akar dan buah sirih hijau digunakan secara luas

untuk mengobati berbagai penyakit. Daun sirih hijau dipercaya dapat menguatkan

gigi, menyembuhkan luka-luka kecil di mulut, menghilangkan bau mulut, sebagai

obat kumur, pereda batuk, dan menyembuhkan keputihan, daun sirih juga sering

digunakan untuk mengobati radang gusi dan radang tenggorokan 5,6

Efek antibakteri sirih hijau dikarenakan oleh kandungan dari minyak atsiri

daun sirih hijau yang komponen utamanya terdiri atas fenol dan beberapa

derivatnya diantaranya adalah euganol dan kavikol yang berkhasiat sebagai

antibakteri. Fenol memicu kebocoran komponen intraselular termasuk pelepasan

K+ yang merupakan tanda pertama kerusakan membran, euganol sebagai

bakterisida melalui peningkatan permeabilitas membran mikroba dan kavikol

memiliki daya bakterisida lima kali lebih kuat dibandingkan senyawa fenol

lainnya.6,7,8

Sirih hijau memiliki banyak manfaat, yaitu sebagai analgesik, antibakteri,

amebisid, fungisid, antiseptik, immunomodulator dan lainnya.9 Menurut Linchu

(2012) ekstrak kloroform dan etanol sirih hijau memiliki respon hambatan

antibakteri terhadap Streptococcus viridans,10

Penelitian yang lain yang dilakukan

1

Page 16: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

2

oleh Lidya Pratiwi (2010) menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% sirih hijau

pada konsentrasi 20% dapat mempengaruhi pertumbuhan Streptococcus viridans

dengan konsentrasi hambat minimum lebih dari 15%.11

Menurut Maharani (2011)

ekstrak sirih hijau 35% memiliki efek antibakteri yang lebih kuat dibanding

povidone iodine 10%.12

Streptococcus viridans merupakan bakteri Gram positif berbentuk kokus

dan tersusun seperti rantai. Walaupun sejatinya bakteri ini flora normal saluran

pernapasan atas, bakteri ini juga merupakan faktor penyebab bagi beberapa

penyakit seperti karies gigi, endokarditis, abses, scarlet fever, radang tenggorokan

dan febris puerpuralis.13

Bakteri ini merupakan penyebab 50-70% endokarditis

bakterial pada katup jantung dan faktor penyebab abses lokal yang bisa merusak

rahang, gigi, dan struktur vital lainnya seperti mediastinum, perikardium, dan otot

leher.14

Secara umum metode pengujian antibakteri bisa dilakukan dengan dua

metode, difusi dan dilusi. Metode difusi bisa dilakukan melalui beberapa cara,

yaitu E-test, disc diffusion, ditch plate, cup plate dan gradien plate.15

Berdasarkan hal diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

efektivitas ekstrak daun sirih hijau terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus

viridans. Penelitian ini meliputi uji aktivitas antibakteri ekstrak dalam berbagai

konsentrasi terhadap bakteri Streptococcus viridans dengan metode disc

diffusion menggunakan kertas cakram.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian ini

adalah bagaimana efek ekstrak etanol daun sirih hijau (Piper betle Linn) terhadap

pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans?

1.3.Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan umum

Untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun sirih hijau (Piper betle

Linn) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans.

Page 17: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

3

1.3.2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui zona hambat berbagai konsentrasi ekstrak sirih

hijau (Piper betle Linn) yang terbentuk pada media Agar Darah

yang telah ditanami bakteri Streptococcus viridans.

1.4 Manfaat penelitian

a. Bagi Peneliti

- Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan selama

menempuh pendidikan di program studi pendidikan dokter

(PSPD) UIN Syarief Hidayatullah, Jakarta.

- Menambah pengetahuan peneliti terhadap penerapan

beberapa ilmu kedokteran terhadap perkembangan dunia

kesehatan.

b. Bagi Institusi

- Menambah informasi dan literatur mengenai keilmuan

mikrobiologi.

- Memajukan UIN Syarif Hidayatullah dan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah dengan mempublikasikan penelitian ini.

c. Bagi Keilmuan

- Dapat memberikan informasi mengenai pengaruh ekstrak

daun sirih hijau (Piper betle Linn) terhadap pertumbuhan

bakteri Streptococcus viridans.

- Sebagai sumber referensi bagi praktisi yang tertarik dalam

penelitian mikrobiologi.

- Sebagai data dan informasi untuk melakukan penelitian lanjut

tentang pengaruh ekstrak etanol daun sirih hijau (Piper betle

Linn) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans.

d. Bagi Sosial

- Menambah pengetahuan masyarakat mengenai senyawa

alam yang efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri.

- Sebagai rujukan untuk pemanfaatan ekstrak daun sirih dalam

upaya peningkatan kesehatan masyarakat yang mudah dan

ekonomis

Page 18: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

4

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Landasan Teori

2.1.1. Tanaman Sirih Hijau (Piper betle Linn)

2.1.1.1. Morfologi dan Klasifikasi

Sirih hijau merupakan tumbuhan merambat dan bisa tumbuh memanjang

sampai 5-15 m dengan bunga berbentuk bulir, berdiri sendiri di ujung cabang

berhadapan dengan daun. Bulir jantan memiliki panjang gagang 1,5-3 cm dengan

benangsari yang sangat pendek, bulir betina memiliki panjang gagang 2,5-6 cm

dengan kepala putik 3-5 buah. Buah buni sirih hijau berbentuk bulat dengan ujung

gundul. Bulir masak memiliki tebal 1-1,5 cm, berambut kelabu dengan biji

membentuk lingkaran.16

Berikut adalah deskripsi daun sirih hijau :

Warna : kuning kehijauan sampai hijau gelap dengan permukaan atas

yang mengkilap.1

Aroma : khas dan berbau sedap.1

Rasa : daun sirih hijau memiliki aroma yang khas dengan rasa yang

beragam, mulai dari manis sampai tajam atau pedas dikarenakan

memiliki kandungan minyak esensial.1

Bentuk dan ukuran : daun sirih hijau memiliki bentuk seperti jantung

dengan ukuran yang beragam dengan panjang 7-15 cm dan lebar 5-14

cm, tulang daun bagian bawah gundul atau berambut sangat pendek.1,16

Gambar 2.1. Daun sirih hijau.

Page 19: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

5

Berdasarkan ilmu taksonomi, berikut adalah klasifikasi dari tanaman sirih

hijau : 17

Kingdom : Plantae

Division : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Ordo : Piperales

Family : Piperaceae

Genus : Piper

Species : Piper betle Linn

Untuk keanekaragamannya, di Indonesia dikenal beberapa macam sirih.

Daun sirih dengan warna hijau tua memiliki rasa pedas tersebar di Jawa Tengah

dan Timur. Daun sirih dengan warna kuning tersebar luas di Sumatera dan Jawa

Barat. Sirih kaki merpati dengan daun berwarna kuning dan tulang daun berwarna

merah. Serta, sirih hitam yang ditanam khusus untuk obat.16

Tanaman sirih hijau tumbuh di daerah dengan kelembaban yang relatif

tinggi, tanaman ini tumbuh baik di daerah yang memiliki pengairan yang baik

dengan curah hujan 2250-4750 mm/tahun, tanah yang kaya akan materi organik

dengan pH 7-7,5 dan ketinggian sampai 900 m diatas permukaan laut.1

Gambar 2.2. Distribusi geografis sirih hijau

Sumber : Pradhan et al. 2013.

Page 20: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

6

Tanaman sirih hijau merupakan tanaman asli kawasan Indo-Cina

(Malaysia, Vietnam, Laos, Indonesia, Thailand, Myanmar, Singapore, India) dan

tersebar luas sampai Madagaskar dan Afrika timur.1

2.1.1.2. Kandungan Kimiawi dan Manfaat Daun Sirih Hijau

Setiap daun sirih hijau memiliki kandungan air (85-90%), protein (3-

3,5%), karbohidrat (0,5-6,1%), serat (2-3%), minyak esensial (0.08-0.2%), Tannin

(0.1-1.3%), dan Alkaloid. Daun sirih hijau juga mengandung beberapa vitamin

seperti Vitamin C (0.005-0.01%), asam nikotinik (0.63-0.89mg/100gms), vitamin

A (1.9-2.9mg/100gms), thiamin (10-70μg/100gms), riboflavin (1.9-

30μg/100gms). Dan juga mineral (2.3-3.3%) yang terdiri atas kalsium (0.2-0.5%),

besi (0.005-0.007), iodin (3.4μg/100gms), fosfor (0.05-0.6%), potassium (1,1-

4,6%).1

Bau aromatik yang khas pada daun sirih hijau disebabkan oleh kandungan

minyak atsiri yang terdiri atas fenol dan badan terpen yang dimilikinya, kualitas

daun sirih hijau bergantung pada kandungan fenol, semakin besar kandungan

fenol yang dimiliki, semakin baik kualitas daun tersebut.1,6

Pada setiap daun sirih hijau mengandung 4.2% minyak atsiri yang

komponen utamanya terdiri dari bethel fenol dan beberapa derivatnya

diantaranya euganol allypyrocatechine (26.8-42.5%), cineol (2.4-4.8%), methyl

euganol (4.2-15.8%), caryophyllen (3-9.8%), hidroksi kavikol, kavikol (7.2-

16.7%), kavibetol (2.7-6.2%), estragol, ilypyrokatekol (0-9.6%), karvakrol (2.2-

5.6%), alkaloid, flavonoid, triterpenoid atau steroid, saponin, terpen, fenilpropan,

terpinen, diastase 0.8-1.8% dan tannin 1-1.3%.18

Fenol pada minyak atsiri sirih hijau memiliki fungsi bakterisidal melalui

mekanisme kebocoran komponen intraselular termasuk pelepasan K+ yang

merupakan tanda pertama kerusakan membran, euganol sebagai bakterisida

melalui peningkatan permeabilitas membran mikroba, dan kavikol memiliki daya

bakterisida lima kali lebih kuat dibandingkan senyawa fenol lainnya. 6,7,8

Sirih hijau memiliki efek analgesik, antibakteri, amebisid, fungisid,

antiseptik, immunomodulator dan lainnya. Digunakan untuk mengobati batuk,

Page 21: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

7

menghilangkan bau mulut, mengobati keputihan, mastosis, displasia, konstipasi,

asma dan penyakit lainnya. 5,6,9

2.1.2.Streptococcus viridans

2.1.2.1. Morfologi dan Klasifikasi

Streptococcus viridans merupakan bakteri Gram positif dari suku

Streptococcaceae, berbentuk kokus dan tersusun seperti rantai, mempunyai ukuran

0,5-11 µm, bersifat anaerob fakultatif, tumbuh baik pada pH 7,4-7,6 dan suhu

optimal 370

C selama 18-24 jam. Secara umum, pertumbuhan streptococcus pada

media tergolong lambat, kecuali jika diperkaya dengan cairan darah atau cairan

jaringan. Sifat pertumbuhan pada Agar Darah, Streptococcus viridans membentuk

warna hijau dan hemolisis sebagian di sekeliling koloni.13

Ordo : Eubacteriales

Famili : Lactobacillaceae

Tribus : Streptococcaceae

Genus : Streptococcus

Spesies : Streptococcus viridans

Gambar 2.3. Koloni Streptococcus viridans pada Agar Darah.

Page 22: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

8

Gambar 2.4. Hasil Pewarnaan Gram Streptococcus viridans.

Sumber : Richard Facklam. 1975.

Seperti bakteri Gram positif lainnya, selubung Streptococcus viridans

relatif sederhana, tersusun atas dua sampai tiga lapisan, membran sitoplasma,

lapisan peptidoglikan yang tipis, tanpa membran luar dan ruangan periplasma

seperti pada bakteri Gram negatif.13

Gambar 2.5. Perbedaan dinding bakteri Gram positif dan Gram negatif.

Sumber : Brooks et al. 2007.

Berikut adalah karakteristik Streptococcus viridans yang penting dalam

bidang medis :13,19

Substansi kelompok spesifik : tidak ada.

Hemolisis : alfa.

Habitat : mulut, kerongkongan, usus besar, saluran organ genital wanita.

Page 23: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

9

Kriteria laboratorium penting : sensitif optochin, koloni larut dalam

empedu, reaksi quellung positif.

Penyakit yang sering dan penting : karies gigi, endokarditis, abses,

scarlet fever, radang tenggorokan dan febris puerpuralis

2.1.2.1. Patogenesis Streptococcus viridans

Streptococcus viridans merupakan flora normal pada saluran pernapasan

atas dan berperan penting dalam menjaga kesehatan membran mukosa yang

terdapat disana.13

Bakteri ini dapat mencapai aliran darah melalui trauma dan

merupakan penyebab 50-70% bakterial endokarditis pada katup jantung yang

abnormal.13,14

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa 30% pasien yang

melakukan operasi rongga mulut, pencabutan gigi, atau pemeriksaan gigi rutin

yang menimbulkan perdarahan minor mengalami bakteremia transien

setelahnya.14

Sekitar 30-60% mikroorganisme intraoral merupakan Streptococcus,

terutama Streptococcus alfa-hemolitikus dan Streptococcus non-hemolitikus.

Refoua (2005) menyatakan bahwa Streptococcus viridans merupakan faktor

penting penyebab abses lokal yang bisa merusak rahang, gigi, dan struktur vital

lainnya seperti mediastinum, perikardium, dan otot leher.14

2.1.3.Metode Pengujian Antibakteri

Uji antibakteri bertujuan untuk mengukur respon pertumbuhan populasi

mikroba terhadap suatu agen antibakteri yang telah ditentukan.15

Dua sistem uji

standar untuk menentukan level resistensi in-vitro zat antibakteri adalah difusi dan

dilusi :20

A. Metode dilusi

Pada metode ini ditentukan konsentrasi hambat minimum (KHM)

dan konsentrasi bunuh minimum (KBM) suatu zat antibakteri terhadap

bakteri yang diujikan. Prinsip dari metode dilusi adalah bahan antibakteri

yang sudah diencerkan ke dalam beberapa konsentrasi disatukan dengan

media bakteri, baik cair maupun padat. Terdapat 2 cara untuk melakukan

Page 24: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

10

metode dilusi ini, yaitu metode dilusi cair (broth dilution) dan metode

dilusi padat (solid dilution).15, 20

Selanjutnya ditentukan KHM, yaitu konsentrasi zat terkecil yang

masih menghambat pertumbuhan kuman, dan ditentukan KBM,

konsentrasi zat terkecil yang dapat membunuh 99,9% bakteri dalam

inokulum. Nilai KHM suatu zat antibakteri berkorelasi secara logaritmik

(log2) dengan diameter zona hambat metode difusi.20

Namun, dikarenakan

rumit dan memakan waktu yang lama, metode ini jarang digunakan untuk

uji laboratorium rutin.13

B. Metode difusi

Metode yang sering digunakan untuk uji resistensi zat antibakteri

adalah metode difusi. Pada metode ini zat antibakteri diberikan pada media

pembenihan yang telah diinokulasi oleh bakteri, setelah diinkubasi,

dihitung diameter zona terang disekitar zat antibakteri yang

diinterpretasikan sebagai kekuatan hambat suatu zat terhadap pertumbuhan

suatu bakteri.13

Metode ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :

Metode disc diffusion

Metode disc diffusion (tes Kirby & Bauer) digunakan untuk

menentukan aktivitas agen antibakteri. Media agar yang telah

ditanami mikroorganisme kemudian diletakkan diatasnya piringan

yang telah diberikan suatu zat antibakteri.15

Menurut standar umum obat asal tanaman Depkes RI (1998),

suatu bakteri dinyatakan peka terhadap antibakteri asal tanaman

apabila memiliki ukuran zona hambat 12-24 mm.21

Sedangkan

menurut Greenwood (1995) efektifitas suatu zat antibakteri bisa

diklasifikasikan pada tabel berikut :22

Page 25: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

11

Tabel 2.1. klasifikasi respon hambatan pertumbuhan bakteri

Diameter zona terang Respon hambatan pertumbuhan

>20 mm Kuat

16-20 mm Sedang

10-15 mm Lemah

<10 mm Tidak ada

Sumber : Greenwood. 1995.

E-test

Metode E-test digunakan untuk menghitung kadar hambat

minimum KHM suatu zat antibakteri. Strip plastik yang

mengandung agen antibakteri dengan konsentrasi tertinggi sampai

terendah diletakan pada media agar yang telah ditanami

mikroorganisme. Hambatan pertumbuhan mikroorganisme bisa

diamati dengan adanya area jernih di sekitar strip.15

Ditch-plate technique

Ditch-plate technique atau metode parit dilakukan dengan cara

membuat parit melalui potongan membujur pada media agar. Parit

ini kemudian diisi oleh agen antibakteri, dan mikroba uji

(maksimum 6 macam) kemudian digoreskan ke arah parit yang

telah diisi agen antibakteri.15

Cup-plate technique

Cup-plate technique (metode lubang/sumur) memiliki prinsip

yang serupa dengan metode disc diffusion, pada media agar yang

telah ditanami mikroorganisme dibuat sumur atau lubang yang

kemudian akan diberi agen antibakteri didalamnya.15

Gradient-plate technique

Konsentrasi agen antibakteri pada metode ini bervariasi mulai dari

nol hingga maksimal. Pertama media agar dicairkan dan zat

antibakteri ditambahkan, campuran ini lalu dimasukkan ke dalam

cawan petri dan diletakkan dalam posisi miring, selanjutnya nutrisi

dituang diatasnya. Plate dalam cawan petri ini kemudian

diinkubasikan selama 24 jam supaya agen antibakteri bisa

Page 26: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

12

berdifusi secara maksimal dan permukaan media mengering.

Selanjutnya mikroba uji (maksimal 6 macam) digoreskan pada

plate mulai dari konsentrasi tinggi ke rendah. Hasil pada metode

ini diinterpretasikan sebagai panjang total pertumbuhan

mikroorganisme maksimal yang mungkin dibandingkan dengan

panjang pertumbuhan aktual hasil goresan.15

Terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan terkait uji antibakteri

karena bisa menyebabkan perubahan hasil yang signifikan :

pH lingkungan

beberapa zat lebih aktif bekerja di lingkungan yang asam, sedangkan zat

lainnya lebih aktif bekerja di lingkungan yang basa.13

Media pertumbuhan

beberapa zat bisa mempengaruhi pertumbuhan suatu mikroba atau

mempengaruhi efektifitas bahan antibakteri, media pertumbuhan harus

mampu mendukung pertumbuhan bakteri dan tidak menghambat efektifitas

antibakteri.11, 13

Stabilitas zat antibakteri

beberapa zat antibakteri menurun efektifitas nya pada suhu inkubator,

beberapa zat menurun dengan lambat, dan zat lainnya mampu bertahan

lama.13

Inokulum

Secara umum, semakin besar ukuran inokulum semakin rendah kepekaan

atau sensitifitas kuman sehingga zona hambatan menjadi lebih kecil.13

untuk

uji antibakteri jumlah bakteri yang dianjurkan yaitu 105-10

8 CFU/mL.

23

Inkubasi

Waktu yang diperlukan untuk uji antibakteri umumnya 16-24 jam. Semakin

lama masa inkubasi semakin besar kemungkinan timbulnya mutan.

Sedangkan suhu optimal pertumbuhan mikroba yaitu sama seperti suhu

tubuh manusia, 350-37

0C.

11, 13

Page 27: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

13

2.1.4.Mekanisme Kerja Antibakteri 24

Berdasarkan aktivitasnya antibakteri dapat dibagi atas 2 kelompok, yaitu

aktivitas bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri, namun tidak

membunuhnya) dan bakterisidal (bersifat membunuh bakteri dalam spektrum

yang luas). Sedangkan berdasarkan mekanisme kerjanya, obat antibakteri dapat

dibagi ke dalam 5 kelompok, yaitu :

A. Menghambat metabolisme sel mikroba

Tidak seperti mamalia yang bisa mendapatkan asam folat dari luar,

mikroba harus mensintesis asam folat dari para asam amino benzoat

(PABA) untuk kelangsungan hidupnya. Sulfonamid yang memiliki

kemiripan struktur molekul dengan PABA akan berkompetisi untuk

diikutsertakan dalam pembentukan asam folat sehingga terbentuk analog

asam folat yang nonfungsional, asam p-aminosalisilat (PAS) yang

merupakan analog PABA bekerja dengan menghambat sintesis asam folat,

contoh lain dari obat yang menghambat metabolism sel mikroba adalah

trimetropin. Dengan mekanisme kerja ini akan diperoleh efek

bakteriostatik pada mikroba.

B. Menghambat sintesis dinding sel mikroba

Dinding sel bakteri tersusun atas polipeptidoglikan yang merupakan

kompleks primer glikopeptida. Sikloserin menghambat reaksi sintesis

dinding bakteri paling dini, dan selanjutnya diikuti berturut-turut oleh

basitrasin, vankomisin. Penisilin dan sefalosporin menghambat reaksi

terakhir dari sintesis dinding sel bakteri (transpeptidasi). Perbedaan

tekanan osmotik antara sel bakteri dengan lingkungan di luar sel

menyebabkan kerusakan dinding sel bakteri sehingga bakteri akan lisis.

Mekanisme kerja ini merupakan dasar efek bakterisidal pada bakteri yang

peka.

C. Mengganggu keutuhan membran sel mikroba

Contoh obat dalam golongan adalah polimiksin, polien, antibakteri

kemoterapeutik dan antiseptic surface active agents. Polimiksin yang

merupakan senyawa ammonium-kuartener merusak membran sel bakteri

melalui interaksi dengan fosfat pada fosfolipid membran sel mikroba,

Page 28: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

14

bakteri Gram negatif lebih peka terhadap polimiksin disebabkan

kandungan fosfor yang lebih tinggi dibandingkan bakteri Gram positif.

Antiseptik yang mengubah tegangan permukaan (surface-active agents)

merusak permeabilitas selektif dari membran sel mikroba yang berakibat

keluarnya berbagai komponen penting dari asam sel mikroba seperti

protein, asam nukleat nukleotida dan lain-lain. Oleh karena itu obat

golongan ini memiliki efek bakterisidal terhadap bakteri.

D. Menghambat sintesis protein sel mikroba

Bakteri perlu mensintesis berbagai protein untuk kehidupanya, sintesis

protein ini berlangsung di ribosom dengan bantuan mRNA dan tRNA,

pada bakteri ribosom terdiri atas dua sub-unit, 30S dan 50S, pada sintesis

protein kedua sub-unit ini akan bergabung pada pangkal rantai rantai

mRNA menjadi ribosom 70S. Streptomisin berikatan dengan ribosom 30S

dan menyebabkan tRNA salah membaca mRNA pada sintesis protein,

sehingga akan terbentuk protein yang abnormal dan nonfungsional.

Tetrasiklin berikatan dengan ribosom 30S dan mencegah masuknya koplek

tRNA-asam amino pada lokasinya. Eritromisin akan berinteraksi dengan

ribosom 50S dan menghambat translokasi kompleks tRNA-peptida dari

lokasi asam amino ke lokasi peptide, sehingga rantai polipeptida tidak

dapat diperpanjang. Kloramfenikol berikatan dengan ribosom 50S dan

menghambat kerja enzim peptidil transferasi dalam pengikatan asam

amino baru pada rantai polipeptida.

E. Menghambat sintesis asam nukleat sel mikroba

Contoh obat golongan ini adalah rifampisin dan kuinolon. Rifampisin

merupakan derivate rifamisin yang berfungsi menghambat sintesis RNA

dan DNA bakteri dengan cara berikatan dengan enzim polimerase-RNA.

Sedangkan obat golongan kuinolon menghambat enzim DNA girase pada

kuman yang fungsinya menata kromosom yang sangat panjang menjadi

bentuk spiral sehingga bisa masuk ke dalam sel bakteri yang kecil.

Page 29: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

15

2.2.Kerangka teori

2.3.Kerangka konsep

Variabel bebas : Ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) dengan berbagai

konsentrasi.

Variabel terikat : Pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans di media

Agar Darah, diukur dengan berbagai diameter zona hambatan (zona terang)

yang terbentuk dalam milimeter (mm).

Ekstrak daun sirih hijau

Minyak atsiri

Fenol Euganol Kavikol

Merusak permeabilitas membran bakteri

Pertumbuhan bakteri terhambat

Ekstrak daun sirih

hijau dengan berbagai

konsentrasi Biakan Bakteri

S. viridans

Pertumbuhan

Bakteri Normal

Pertumbuhan

Bakteri Terhambat

Inokulum, suhu

inkubasi, waktu

inkubasi, pH, media

Agar Darah.

Page 30: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

16

2.4.Definisi Operasional

Tabel 2.2. Definisi operasional.

No. Variable Definisi

Operasional

Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Ukur

1. Zona hambat

S.viridans

Zona bersih di

sekitar cakram

pada media Agar

Darah yang telah

ditanami S.

viridans

Penggaris Diameter

zona bersih

(clear zone)

Numerik

2. Konsentrasi

ekstrak sirih

hijau

Ekstrak sirih

hijau dengan

konsentrasi yang

telah ditentukan

Mikro

pipet

Jumlah

ekstrak sesuai

dengan

konsentrasi

pada setiap

tabung

Kategorik

3. Larutan

kontrol

negatif

Larutan kontrol

negatif yang

berisi etanol

96%

Mikro

pipet

Cakram uji

berisi etanol

96%

Kategorik

4. Kontrol

positif

Kontrol positif

berupa kertas

cakram berisi

antibiotik

amoksilin

Tidak ada Cakram uji

berisi

antibiotik

amoksilin

Kategorik

Page 31: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental dengan teknik disc

diffusion untuk melihat efek ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) terhadap

pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - September 2013 di

Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Proses determinasi tanaman dilakukan oleh Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bogor, sedangkan proses ekstraksi daun sirih hijau

(Piper betle L.) dilakukan oleh Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat

(BALITRO) Bogor.

3.3 Bahan yang Diuji

Ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) yang telah dideterminasi oleh LIPI

Bogor dan diekstraksi oleh BALITRO Bogor.

3.4 Sampel Bakteri

Bakteri Streptococcus viridans diisolasi pada media Agar Darah, dan

diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam.

3.5 Identifikasi Variabel

3.5.1 Variabel Bebas

Ekstrak daun sirih hijau (Piper betle Linn) dengan berbagai konsentrasi.

3.5.2 Variabel Terikat

Pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans di media Agar Darah, diukur

dengan berbagai diameter zona hambatan (zona terang) dengan ukuran

dalam milimeter (mm).

3.6 Alat dan Bahan Penelitian

3.6.1 Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : tabung reaksi, mikro

pipet, vortex, bunsen, korek api, ose, spatula besi, cawan petri, penggaris,

17

Page 32: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

18

rak tabung, timbangan, autoclave, baki, swab kapas, pengukur waktu,

inkubator, penggaris, cakram uji kosong, label, alat tulis, kamera, laminar

air flow, tisu, pinset, alkohol.

3.6.2 Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : media Agar Darah,

larutan Mc Farland 0,5%, ekstrak daun sirih hijau, pelarut etanol 96%,

thioglikolat, biakan Streptococcus viridans, cakram amoksilin, cakram uji

kosong.

3.7 Alur Penelitian

Kultur bakteri Streptococcus viridans di

media Agar Darah

Pembuatan inokulum, 1 ose S. viridans ke

dalam larutan thioglikolat

Usapkan bakteri ke media Agar Darah

dengan swab kapas steril

Thioglikolat dan Streptococcus viridans

divortex hingga homogen

Kekeruhan inokulum distandarisasi

dengan menggunakan larutan standarisasi

konsentrasi 0,5 Mc Farland

Pembuatan konsentrasi ekstrak sirih hijau,

100%, 75%, 50% 30% dan 20%

Konsentrasi ekstrak kemudian divortex

hingga homogen.

Konsentrasi ekstrak yang telah homogen

kemudian dipindahkan ke cawan petri

Rendam blank disc ke dalam konsentrasi

ekstrak homogen dalam cawan petri

Pembuatan

kontrol

negatif

Rendam blank disc

ke dalam etanol

96% di dalam

cawan petri

kontrol positif

cakram amoksilin

Disc diletakkan di media Agar Darah yang

telah ditanami Streptococcus viridans

Inkubasi selama 16-24 jam

Hitung diameter zona terang di sekeliling

disc dan tentukan potensi antibakteri

Page 33: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

19

3.8 Cara Kerja Penelitian

3.8.1 Tahap Persiapan

3.8.1.1 Sterilisasi Alat dan Bahan

Seluruh alat yang akan digunakan disterilisasi di dalam

autoclave selama 15 menit pada suhu sebesar 121°C dengan

mengatur tekanan sebesar 1,5 atm setelah sebelumnya dicuci

bersih, dikeringkan dan dibungkus dengan kertas.

3.8.1.2 Persiapan dan Determinasi Daun Sirih Hijau

Daun sirih hijau diperoleh dari tanaman milik warga di

daerah Mandalawangi, Pandeglang yang homogen sebanyak

1000 gram. Kemudian dilakukan determinasi di Lembaga

Ilmu Pengetahuan Indonesia Bogor yang bertujuan untuk

memastikan kebenaran dari tanaman yang digunakan.

Determinasi tanaman sirih hijau dilakukan dengan cara

mencocokkan ciri-ciri morfologi yang ada pada tanaman sirih

terhadap kepustakaan dan dibuktikan di bidang Botani Pusat

Penelitian Biologi LIPI Bogor.

3.8.1.3 Pembuatan Ekstrak Daun Sirih Hijau

Pembuatan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi.

Sebanyak 1000 gram daun sirih hijau dicuci bersih terlebih

dahulu, kemudian dikeringkan, diremas dan dihaluskan

sampai menjadi serbuk. Serbuk lalu direndam dalam etanol

96% selama 3x24 jam, melalui penyaringan filtrat sirih hijau

ini didapatkan. Kemudian semua filtrat digabung, dan

diuapkan atau dipekatkan dengan rotary evaporator pada

suhu 40-50°C hingga diperoleh ekstrak kental sebanyak 116,3

gram.

3.8.1.4. Pembuatan Stok Variabel Konsentrasi

Variabel yang digunakan pada penelitian ini sejumlah 7

variabel, kontrol negatif berupa etanol, variasi konsentrasi

ekstrak sirih hijau 100%, 75%, 50%, 30%, 20% dengan

menggunakan pelarut etanol, serta kontrol positif

Page 34: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

20

menggunakan cakram amoksilin yang merupakan antibiotik

spektrum luas sehingga bisa menghambat pertumbuhan

bakteri Gram positif maupun negatif.

3.8.1.5. Kultur Bakteri Streptococcus viridans

Pembuatan stok bakteri ini dilakukan untuk memperbanyak

dan meremajakan bakteri, dengan cara menginokulasikan 1

ose biakan murni bakteri Streptococcus viridans ke dalam

Agar Darah, kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama 24

jam di dalam inkubator.

3.8.2. Tahap Pengujian

3.8.2.1. Uji Efektivitas Ekstrak Daun Sirih Hijau Terhadap

Streptococcus viridans

Bakteri diencerkan dengan mencampurkan 1 ose suspensi

bakteri Streptococcus viridans ke dalam tabung reaksi yang

telah berisi Thioglikolat. Kemudian dihomogenkan dengan

menggunakan vortex dan kekeruhannya distandarisasi dengan

konsentrasi 0.5 Mc Farland agar jumlah bakteri memenuhi

syarat untuk uji kepekaan yaitu: 105–10

8/ml. Kemudian

larutan bakteri dioleskan pada media pertumbuhan Agar

Darah. Cakram uji kosong yang telah direndam di dalam

masing-masing stok konsentrasi ekstrak daun sirih hijau tadi

diletakkan di atas permukaan agar secara higienis di dalam

laminar air flow. Lalu media diinkubasi ke dalam inkubator.

Inkubasi dilakukan pada suhu 37°C selama 24 jam, keesokan

harinya diukur diameter zona terang (clear zone) dengan

menggunakan penggaris.

3.9. Analisis Data

Data hasil penelitian efek ekstrak daun sirih pada Streptococcus viridans

dianalisis dengan menggunakan program SPSS 16.0 untuk melihat apakah ada

perbedaan efektifitas yang bermakna dari masing-masing cakram uji yang

mengandung kontrol negatif, berbagai konsentrasi ekstrak daun sirih hijau dan

kontrol positif dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus viridans.

Page 35: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

21

Data pada penelitian ini berupa variabel kategorik-numerik lebih dari 2

kelompok tidak berpasangan sehingga menggunakan uji one way ANOVA jika

distribusi normal. Jika distribusi data tidak normal maka menggunakan uji

nonparametrik yakni Uji Kruskall-Wallis. Selanjutnya dilakukan uji post hoc

apabila hasil dari uji one way ANOVA atau uji Kruskall-Wallis bermakna.25

Page 36: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

22

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil

4.1.1. Ekstraksi Daun Sirih Hijau (Piper betle Linn)

Daun sirih hijau didapatkan di kawasan Mandalawangi, Pandeglang.

Setelah daun dikeringkan, dilakukan determinasi tanaman yang membuktikan

bahwa daun merupakan Piper betle Linn yang merupakan family piperaceae.

Selanjutnya 1000 gram daun sirih hijau kering diekstrak dengan menggunakan

pelarut etanol 96%.

Gambar 4.1. Hasil ekstraksi daun sirih hijau (Piper betle L.).

Gambar 4.2. Ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) pada berbagai konsentrasi.

22

Page 37: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

23

4.1.2. Efek Ekstrak Daun Sirih Hijau Terhadap Streptococcus viridans

Gambar 4.3. Efek ekstrak daun sirih hijau terhadap pertumbuhan Streptococcus

viridans.

Hasil pengukuran zona hambat pada uji efektifitas ekstrak daun sirih hijau

(Piper betle L.) terhadap Streptococcus viridans didapatkan hasil sebagai berikut :

Pada konsentrasi ekstrak daun sirih hijau 20% didapatkan rata-rata zona hambat

11,67 mm dengan standar deviasi 0,58. Pada konsentrasi ekstrak daun sirih hijau

30% didapatkan rata-rata zona hambat 14 mm dengan standar deviasi 0. Pada

konsentrasi ekstrak daun sirih hijau 50% didapatkan rata-rata zona hambat 17,67

mm dengan standar deviasi 0,58. Pada konsentrasi ekstrak daun sirih hijau 75%

didapatkan rata-rata zona hambat 19 mm dengan standar deviasi 1. Pada

konsentrasi ekstrak daun sirih hijau 100% didapatkan rata-rata zona hambat

21,33 mm dengan standar deviasi 0,58. Sedangkan pada kontrol positif dengan

Kontrol (-)

Kontrol (+)

Konsentrasi 100%

Konsentrasi 75%

Konsentrasi 50%

Konsentrasi 30% Konsentrasi 20%

Page 38: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

24

menggunakan amoksilin didapatkan rata-rata zona hambat 25,33 mm dengan

standar deviasi 0,58.

Grafik 4.1. Hambatan pertumbuhan Streptococcus viridans.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa ekstrak

daun sirih hijau 20%, 30% memiliki respon hambatan pertumbuhan yang lemah

terhadap Streptococcus viridans, ekstrak daun sirih hijau 50% dan 75% memiliki

respon hambatan pertumbuhan sedang terhadap Streptococcus viridans.

Sedangkan ekstrak daun sirih hijau 100% memiliki respon hambatan pertumbuhan

kuat terhadap Streptococcus viridans. dapat disimpulkan pula bahwa pertambahan

konsentrasi ekstrak daun sirih hijau berbanding lurus dengan bertambah kuatnya

zona hambat pertumbuhan bakteri.

4.1.3. Uji Kebermaknaan Konsentrasi Ekstrak Daun Sirih Hijau

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel kategorik-numerik tidak

berpasangan dan memiliki lebih dari dua data, sehingga uji parametrik yang

digunakan adalah uji one way ANOVA jika distribusi dan varian data normal,

namun jika salah satu dari dua syarat tadi tidak terpenuhi maka akan dilakukan uji

parametrik Kruskal-wallis.

0

5

10

15

20

25

30

K(-) 20 30 50 75 100 K (+)

Dia

me

ter

zon

a h

anb

at (

mm

)

Konsentrasi (%)

Page 39: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

25

Berdasarkan uji normalitas Shapiro-Wilk didapatkan distribusi data yang

normal, dan berdasarkan uji homogenitas didapatkan varian data yang sama dari

penelitian ini, sehingga bisa dilakukan uji one way ANOVA dengan hasil

P = 0,000 yang menunjukkan terdapat perbedaan zona hambat yang bermakna

pada setiap konsentrasi, yang selanjutnya dilakukan uji Post hoc untuk

mengetahui perbedaan konsentrasi mana yang bermakna.

Tabel 4.1. Hasil Analisis Multikomparasi dengan uji post hoc

konsentrasi Etanol 20% 30% 50% 75% 100% Amoksilin

Etanol 0,000** 0,000** 0,000** 0,000** 0,000** 0,000**

20% 0,001* 0,000** 0,000** 0,000** 0,000**

30% 0,000** 0,000** 0,000** 0,000** 0,000**

50% 0,000** 0,029* 0,000** 0,000**

75% 0,000** 0,002* 0,000**

100% 0,000** 0,000**

Amoksilin

Pada uji post hoc, perbedaan antar konsentrasi dinyatakan bermakna

apabila didapatkan nilai P<0,05 pada antar konsentrasi dengan interval

kepercayaan 95%. Penelitian ini menghasilkan P<0,05 pada perbandingan semua

konsentrasi, sehingga bisa disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna

antar setiap konsentrasi.

4.2.Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ekstrak daun sirih hijau

mampu menghambat pertumbuhan Streptococcus viridans, didapatkan respon

hambatan lemah pada konsentrasi 20%, 30%. Didapatkan respon hambatan

sedang pada konsentrasi 50% dan 75%. Dan didapatkan respon hambatan kuat

pada konsentrasi 100%.

Tanaman sirih hijau memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah

sebagai antibakteri.9 Menurut Linchu (2012) ekstrak daun sirih hijau dengan

pelarut kloroform memiliki respon hambatan kuat terhadap pertumbuhan

Streptococcus viridans,10

penelitian lain oleh Lidya Pratiwi (2010) membuktikan

Page 40: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

26

bahwa ekstrak daun sirih hijau dengan pelarut etanol 70% pada konsentrasi 20%

mempengaruhi pertumbuhan Streptococcus viridans dengan KHM diatas 15%.11

pada penelitian yang penulis lakukan digunakan ekstrak etanol 96% dengan

diameter zona hambat yang didapat lebih besar dibandingkan ekstrak etanol 70%

pada konsentrasi yang sama.

Efek ekstrak daun sirih hijau terhadap pertumbuhan bakteri dikarenakan

kandungan minyak atsiri yang tersusun atas fenol dan derivatnya seperti euganol

dan kavikol.6 Pada konsentrasi 0,1-1% fenol bersifat bakteriostatik, sedangkan

pada konsentrasi 1-2% fenol bersifat bakteriosidal.26

Fenol memicu inaktivasi

enzim seluler sehingga terjadi perubahan permeabilitas membran, influks berlebih

substansi ekstra seluler akan memicu kebocoran komponen intraselular termasuk

pelepasan K+ yang merupakan tanda pertama kerusakan membran, melalui proses

koagulasi fenol bisa merusak organ intrasellular bakteri, selain itu fenol juga akan

merusak proton motive force yang memiliki fungsi sebagai penghasil energi bagi

mikroba.27,28

Euganol sebagai bakterisida melalui peningkatan permeabilitas

membran mikroba dan kavikol memiliki daya bakterisida lima kali lebih kuat

dibandingkan senyawa fenol lainnya.7,8

Gambar 4.4. mekanisme antibakteri minyak atsiri

Sumber : Sara Burt. 2004.

Secara umum senyawa fenol dan derivatnya memiliki aktivitas antibakteri

lebih kuat pada bakteri Gram positif dibandingkan bakteri Gram negatif, hal ini

Page 41: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

27

disebabkan perbedaan yang signifikan pada lapisan luar bakteri, lapisan hidrofilik

yang kaya akan polisakarida pada membran luar bakteri Gram negatif memiliki

fungsi pelindung terhadap penetrasi berbagai molekul antibiotik, sedangkan

ruangan periplasma yang tidak dimiliki bakteri Gram positif mengandung

beberapa enzim yang bisa merusak zat ekstraseluler.13,27

Kontrol negatif pada penelitian ini tidak menimbulkan daya hambat

terhadap pertumbuhan Streptococcus viridans menunjukkan bahwa pelarut etanol

tidak mempengaruhi efek antibakteri ekstrak daun sirih hijau, sedangkan kontrol

positif berupa amoksilin menunjukkan respon hambatan kuat terhadap

pertumbuhan Streptococcus viridans, amoksilin merupakan obat antibakteri

golongan beta-laktam dengan spectrum luas, sehingga dapat digunakan untuk

menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan Gram negatif melalui

penghambatan sintesis peptidoglikan sehingga dinding bakteri tidak terbentuk

dengan baik.29

Selain berfungsi sebagai antibakteri terhadap Streptococcus viridans, daun

sirih hijau juga memiliki aktifitas antibakteri terhadap beberapa bakteri lainnya.

Seila (2012) menyatakan bahwa ekstrak etanol daun sirih hijau dapat menghambat

pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan efektifitas kuat,19

menurut Anang

(2007) ekstrak dimetil sulfoksida daun sirih hijau memiliki pengaruh terhadap

pertumbuhan Escherichia coli,24

penelitian yang dilakukan oleh Mahfuzul (2011)

membuktikan bahwa ekstrak etanol daun sirih hijau memiliki aktifitas antibakteri

terhadap Vibrio cholerae dan Shigella dysenteriae.6

Uraian diatas membuktikan bahwa daun sirih hijau dapat digunakan

sebagai alternatif zat antibakteri, terutama dalam menghambat pertumbuhan

Streptococcus viridans dengan kategori hambatan lemah sampai kuat.

Hambatan Penelitian

Bakteri Streptococcus viridans yang tidak bisa bertahan hidup dalam

waktu yang cukup lama.

Penggunaan Agar Darah yang merupakan media pertumbuhan yang baik

bagi berbagai bakteri, sehingga memperbesar kemungkinan kontaminasi.

Keterbatasan jumlah laminal air flow, sehingga hanya bisa digunakan

secara bergantian.

Page 42: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

28

28

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data statistik didapatkan

kesimpulan berikut :

1. Pada pengukuran zona hambat didapatkan hasil sebagai berikut : Pada

konsentrasi ekstrak daun sirih hijau 20% didapatkan rata-rata zona hambat

11,67 mm. Pada konsentrasi ekstrak daun sirih hijau 30% didapatkan rata-

rata zona hambat 14 mm. Pada konsentrasi ekstrak daun sirih hijau 50%

didapatkan rata-rata zona hambat 17,67 mm. Pada konsentrasi ekstrak

daun sirih hijau 75% didapatkan rata-rata zona hambat 19 mm. Pada

konsentrasi ekstrak daun sirih hijau 100% didapatkan rata-rata zona

hambat 21,33 mm.

2. Ekstrak daun sirih hijau 20% dan 30% memiliki respon hambatan

pertumbuhan lemah terhadap Streptococcus viridans, ekstrak daun sirih

hijau 50% dan 75% memiliki respon hambatan pertumbuhan sedang

terhadap Streptococcus viridans, ekstrak daun sirih hijau 100% memiliki

respon hambatan pertumbuhan kuat terhadap Streptococcus viridans.

5.2.Saran

Setelah dilakukannya penelitian ini, maka disarankan untuk penelitian

selanjutnya :

1. Dapat melakukan uji aktivitas antibakteri ekstrak daun sirih hijau

terhadap Streptococcus viridans secara in-vivo.

2. Dapat melakukan uji aktivitas antibakteri ekstrak daun sirih hijau

terhadap Streptococcus viridans dengan menggunakan metode lain.

3. Dapat melakukan uji aktivitas antibakteri ekstrak daun sirih hijau

terhadap bakteri lain.

Page 43: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

29

DAFTAR PUSTAKA

1. Pradhan, D. et al. Golden Heart of the Nature: Piper betle L. Journal of

Pharmacognosy and Phytochemistry. Vol.1 No. 6 : 2013. hal. 147-167.

2. Bissa, Syarad. Songara, Dimple. Bohra A. Tradition in oral hygiene :

Chewing of betel (Piper betle L.) leaves. Current science, Vol. 92, No. 1.

2007. hal. 26-28.

3. Kumar, Nikhil. Misra, Pragya. Dube, Anuradha. Piper betle Linn. a maligned

Pan-Asiatic plant with an array of pharmacological activities and prospects

for drug discovery. Current Science. Vol. 99, No. 7. 2010. hal. 922-932.

4. Hoque, Mahfuzul. Ratilla, Shemona. et al. Antibacterial Activity of Ethanol

Extract of Betel Leaf (Piper betle L.) Against Some Food Borne Pathogens.

Bangladesh J Microbiol. Volume 28, Number 2 : 2011. hal. 58-63.

5. Damayanti R, Mulyono. Khasiat dan Manfaat Daun Sirih : Obat Mujarab

dari Masa ke Masa. Jakarta : Agro Media Pustaka. 2005.

6. Dalimarth, Setiawan. Atlas Tumbuhan Obat Indoneia, jilid 4. Jakarta : puspa

swara. 2006.

7. KP, Devi. SA, Nisa. R, Sakhtivel. Eugenol (an essential oil of clove) acts as

an antibacterial agent against Salmonella typhi by disrupting the cellular

membran. Journal of ethnopharmacology. 2010.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20435121. diakses pada 30/08/2013

pukul : 6.56 WIB.

8. McDonell, Gerald. Antiseptics and Disinfectants: Activity, Action and

Resistance. Clinical microbiology review. Vol. 12 No. 1. 1999.

9. A. Duke, James. Handbook of medicinal herbs, second edition. London :

CRC press. 2002. hal. 73.

10. Kuruvilla, Lincu. Studies on dental caries bacterial flora and its control

by phyto derivatives. Dept. of Botany , S.B. College. 2012.

11. Pratiwi, Lidya. Perbandingan uji aktivitas dan mekanisme penghambatan

antara minyak atsiri daun sirih (piper betle, linn.) dengan ekstrak etanol daun

sirih terhadap beberapa bakteri gram positif. Skripsi. Jurusan Farmasi FKIK

UIN Jakarta, Tangerang. 2010.

12. L. Apriasari, Maharani. Sensitivity difference of Streptococcus viridans on

35% Piper betle linn extract and 10% povidone iodine towards recurrent

apthous stomatitis. Media Dental Journal. Volume 44 No. 3. 2011.

Page 44: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

30

13. Brooks GF, Butel JS, Carroll KC, Morse SA. Jawetz, Melnick, & Adelberg's

Medical Microbiology. 24th Ed. USA : Mc Graw Hill. 2007. hal. 327-33.

14. Refoua, Y. A Study of Streptococcus viridans in The Maxillofacial Region.

2005.

15. Pratiwi, S. T. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Penerbit Airlangga. 2008. hal.

188-191.

16. Departemen Kesehatan Republic Indonesia. Materia Medika Indonesia Jilid

4. Jakarta : Departemen Kesehatan Republic Indonesia. 1980. hal. 92-98.

17. Arambewela, S.LR. et al. Investigations on Piper betle grown in Sri Lanka.

Sri lanka : 2011

http://www.phcogrev.com/article.asp?issn=09737847;year=2011;volume=5;is

sue=10;spage=159;epage=163;aulast=Arambewela. Diakses pada 2/9/2013

pukul 08:19 WIB.

18. Inayatullah, Seila. Efek Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) Terhadap

Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. Skripsi. Pendidikan Dokter

FKIK UIN, Jakarta. 2012.

19. Sjahrurachman, Agus dkk. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi.

Jakarta : Bina aksara. 1993.

20. Kayser. Color atlas of medical microbiology. Thieme. 2005.

21. Hermawan, A., Hana, W., dan Wiwiek, T. Pengaruh Ekstrak Daun Sirih

(Piper betle L.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan

Escherichia coli dengan Metode Difusi Disk. Skripsi : Universitas Airlangga.

2007.

22. Greenwood. Antibiotic susceptibility (sensitivity) test, antimicrobial and

chemotherapy. USA: Mc Graw Hill Company. 1995.

23. Arthur. LB. Procedur for testing in agar media Dalam: Antibiotic in

Laboratory Medicine. Williams and Wilkins, Baltimore. 1980. hal. 1-22.

24. Gan Gunawan, Sulistia. Farmakologi dan terapi edisi 5. Jakarta : Departemen

farmakologi dan terapeutik fakultas kedokteran universitas Indonesia. 2007.

25. Dahlan, M. Sopiyudin. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan edisi 4.

Jakarta : salemba medika. 2009.

26. Aiello, Susan E. The Merck Veterinary manual. USA : Merck Sharp &

Dohme Corp. 2012.

Page 45: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

31

27. Cetin-Karaca, Hayriye. Evaluation Of Natural Antimicrobial Phenolic

Compounds Against Foodborne Pathogens. Tesis. University of Kentucky,

USA. 2011.

28. Burt, sara. Essential oils: their antibacterial properties and potential

applications in foods—a review. Elsevier : International Journal of Food

Microbiology 94. 2004. hal. 223-253.

29. Brunton, L. Laurance. Lazo, John S. Parker, Keith L. Goodman & Gilman’s

The Pharmacological Basis of Therapeutic 11th

edition. USA : Mc Graw –

Hill. 2005.

Page 46: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

32

Lampiran 1

(Surat hasil determinasi tumbuhan)

Page 47: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

33

Lampiran 2

(Sertifikat Pengujian ekstraksi bahan)

Page 48: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

34

Lampiran 3

(Diameter zona hambat pada uji antibakteri ekstrak sirih hijau)

A B C Rata-rata

Standar

Deviasi

Kontrol (-) 0 0 0 0 0

Konsentrasi 20% 12 11 12 11.66667 0.57735

Konsentrasi 30% 14 14 14 14 0

Konsentrasi 50% 18 18 17 17.66667 0.57735

Konsentrasi 75% 20 19 18 19 1

Konsentrasi 100% 22 21 21 21.33333 0.57735

Kontrol (+) 25 26 25 25.33333 0.57735

Page 49: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

35

Lampiran 4

(Hasil uji data statistik)

1. Hasil uji normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Tranz_zon .146 18 .200* .943 18 .329

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

2. Hasil uji varian

Test of Homogeneity of Variances

Tranz_zon

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.442 5 12 .095

3. Hasil uji One way ANOVA

ANOVA

Tranz_zon

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .225 5 .045 187.626 .000

Within Groups .003 12 .000

Total .228 17

Page 50: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

36

4. Hasil uji Post hoc

Multiple Comparisons

Tranz_zon

LSD

(I) Konsentrasi (J) Konsentrasi

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

ekstrak 20% ekstrak 30% -.07954* .01264 .000 -.1071 -.0520

ekstrak 50% -.18041* .01264 .000 -.2080 -.1529

ekstrak 75% -.21177* .01264 .000 -.2393 -.1842

ekstrak 100% -.26237* .01264 .000 -.2899 -.2348

Kontrol (+) -.33703* .01264 .000 -.3646 -.3095

ekstrak 30% ekstrak 20% .07954* .01264 .000 .0520 .1071

ekstrak 50% -.10087* .01264 .000 -.1284 -.0733

ekstrak 75% -.13222* .01264 .000 -.1598 -.1047

ekstrak 100% -.18283* .01264 .000 -.2104 -.1553

Kontrol (+) -.25749* .01264 .000 -.2850 -.2300

ekstrak 50% ekstrak 20% .18041* .01264 .000 .1529 .2080

ekstrak 30% .10087* .01264 .000 .0733 .1284

ekstrak 75% -.03135* .01264 .029 -.0589 -.0038

ekstrak 100% -.08196* .01264 .000 -.1095 -.0544

Kontrol (+) -.15662* .01264 .000 -.1842 -.1291

ekstrak 75% ekstrak 20% .21177* .01264 .000 .1842 .2393

ekstrak 30% .13222* .01264 .000 .1047 .1598

ekstrak 50% .03135* .01264 .029 .0038 .0589

ekstrak 100% -.05060* .01264 .002 -.0781 -.0231

Kontrol (+) -.12527* .01264 .000 -.1528 -.0977

ekstrak 100% ekstrak 20% .26237* .01264 .000 .2348 .2899

ekstrak 30% .18283* .01264 .000 .1553 .2104

ekstrak 50% .08196* .01264 .000 .0544 .1095

ekstrak 75% .05060* .01264 .002 .0231 .0781

Kontrol (+) -.07466* .01264 .000 -.1022 -.0471

Page 51: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

37

Kontrol (+) ekstrak 20% .33703* .01264 .000 .3095 .3646

ekstrak 30% .25749* .01264 .000 .2300 .2850

ekstrak 50% .15662* .01264 .000 .1291 .1842

ekstrak 75% .12527* .01264 .000 .0977 .1528

ekstrak 100% .07466* .01264 .000 .0471 .1022

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 52: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

38

Lampiran 5

(Alat dan Bahan)

Alat penelitian Inkubator Vortex

Laminal air flow Agar Darah S. viridans

Page 53: Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat ...Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ... bakterial pada katup jantung

39

Lampiran 6

(Riwayat Hidup Penulis)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Angga Maulana Ibrahim

Tempat, Tanggal Lahir : Lebak, 19 oktober 1992

Alamat : Pari RT 01/01, Mandalawangi, Pandeglang, Banten

Email : [email protected]

No.Telpon : 085215341033

Riwayat Pendidikan

1998-2000 : SDN Gunung Kencana 1

2000-2004 : SDN Mandalawangi 1

2004-2007 : SMP Daar el Falaah

2007-2010 : SMAN CMBBS

2010-sekarang : Program Studi Pendidikan Dokter, FKIK Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta