10
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S (Khususnya pada Ny. N) 1. Latar Belakang Keluarga Tn. S merupakan keluarga keluarga inti, suku asli keluarga ini adalah jawa, beragama islam. Keluarga ini termasuk keluarga sejahtera karena keluarga telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar (sandang, pangan dan papan). Kebutuhan sosial psikologis (pendidikan, KB, berinteraksi dengan keluarga, berinteraksi dengan lingkungan tempat tinggal). Kebutuhan pengembangan (menabung dan memperoleh informasi). Tetapi keluarga belum mampu memberikan sumbangan secara teratur dalam bentuk material dan keuangan. Tahap perkembangan keluarga adalah keluarga usia muda. Hubungan sosial dengan lingkungan yang sama-sama berlatar belakang jawa cukup baik. Tn. S mengatakan sering ngobrol dengan tetangga untuk bersosialisasi. Tn.S mempunyai hubungan sosial yang cukup baik dengan tetangga, Tn. S sering bersosialisasi dengan tetangga sebagai contoh ikut berkumpul pada malam hari bersama tetangga yang lain hanya untuk mengobrol atau membahas suatu hal.

Laporan Pendahuluan Tn. S

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dfsf

Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S (Khususnya pada Ny. N)1. Latar BelakangKeluarga Tn. S merupakan keluarga keluarga inti, suku asli keluarga ini adalah jawa, beragama islam. Keluarga ini termasuk keluarga sejahtera karena keluarga telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar (sandang, pangan dan papan). Kebutuhan sosial psikologis (pendidikan, KB, berinteraksi dengan keluarga, berinteraksi dengan lingkungan tempat tinggal). Kebutuhan pengembangan (menabung dan memperoleh informasi). Tetapi keluarga belum mampu memberikan sumbangan secara teratur dalam bentuk material dan keuangan. Tahap perkembangan keluarga adalah keluarga usia muda. Hubungan sosial dengan lingkungan yang sama-sama berlatar belakang jawa cukup baik. Tn. S mengatakan sering ngobrol dengan tetangga untuk bersosialisasi. Tn.S mempunyai hubungan sosial yang cukup baik dengan tetangga, Tn. S sering bersosialisasi dengan tetangga sebagai contoh ikut berkumpul pada malam hari bersama tetangga yang lain hanya untuk mengobrol atau membahas suatu hal.

Keikut sertaan keluarga dalam aktivitas sosial dan rekreasi Tn. S dalam lingkungan aktif dalam kegiatan masyarakat seperti tahlil, dibaan, dan musyawarah dalam lingkungan RT maupun RW. Ny. N juga aktif dalam kegiatan masyarakat seperti tahlil, atupun arisan, ketika ada perkumpulan pengajian yang mengadakan rombongan rekreasi misalkan ziarah wali.

Komunikasi dengan anggota keluarga yang serumah baik namun apabila ada masalah keluarga cenderung memakai sistem musyawarah untuk memecahkan masalah. Keluarga dapat melakukan fungsi perawatan dengan baik. Sehingga keluarga mampu untuk mengambil keputusan dan memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit dan membutuhkan dukungan kesehatan.Ny. N mempunyai riwayat hipertensi saat pengkajian tekanan darah Ny. N adalah 150/90 mmHg dengan keluhan kadang pusing. Ny. N dalam aktivitas pola makannya tidak pernah pilih-pilih dalam makgitu pula Tn. S. Dalam asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan akan tetapi setelah perawat tidak bersama dengan keluarga, keluarga mampu mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri, relatif mudah dan dapat mengurangi dampak buruk dari terapi farmakologis bagi penderita hipertensi dengan menggunakan cara nonfarmakologis yaitu teknik relaksasi nafas dalam dan terapi modalitas dengan menggunakan rebusan daun seledri untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.2. Proses keperawatan

a. Diagnosis keperawatan keluargaKetidakefektifan manajemen terapetik keluargab. Tujuan UmumNy. N diharapkan dapat mengaplikasikan penatalaksanaan penyakit hipertensi dengan benar.c. Tujuan khusus

1) Keluarga dapat mengenal masalah; pengetahuan tentang proses penyakit, ditandai dengan keluarga mampu menjelaskan definisi penyebab, gejala, komplikaasi serta cara pencegahan hipertensi menggunakan kata-kata sendiri

2) Keluarga mampu memutuskan perilaku untuk meningkatkan kesehatan (Keluarga dan Ny. N dapat mengatur pola diet sehari-hari)

3) Keluarga mampu merawat Tn. S mampu mengurangi rokok

4) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan dengan melakukan relaksasi nafas dalam.5) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yaitu puskesmas untuk rutin kontrol dan keberlanjutan konsumsi obat untuk hipertensi3. Implementasi dan Tindakan Keperawatan a. Metode

: Demonstrasi & simulasi (Relaksasi Nafas dalam)b. Alat

: Kursic. Waktu dan tempat: Kamis, 07 Mei 2015 / Rumah Tn. S RT/RW 20/05 Dsn. Jengglong4. Kriteria Evaluasi

a. Kriteria struktur : Mahasiswa menyiapkan SOP Nafas dalam Mahasiswa melakukan kontrak sebelumnya kepada keluargab. Kriteria proses: Ny. N bersedia melakukan latihan relaksasi nafas dalam step by step dengan baik dan benarc. Kriteria hasil:

Ny. N dapat mendemostrasikan relaksasi nafas dalamLAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S (Khususnya pada Ny. N)1. Latar Belakang

Keluarga Tn. S merupakan keluarga keluarga inti, suku asli keluarga ini adalah jawa, beragama islam. Keluarga ini termasuk keluarga sejahtera karena keluarga telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar (sandang, pangan dan papan). Kebutuhan sosial psikologis (pendidikan, KB, berinteraksi dengan keluarga, berinteraksi dengan lingkungan tempat tinggal). Kebutuhan pengembangan (menabung dan memperoleh informasi). Tetapi keluarga belum mampu memberikan sumbangan secara teratur dalam bentuk material dan keuangan. Tahap perkembangan keluarga adalah keluarga usia muda. Hubungan sosial dengan lingkungan yang sama-sama berlatar belakang jawa cukup baik. Tn. S mengatakan sering ngobrol dengan tetangga untuk bersosialisasi. Tn.S mempunyai hubungan sosial yang cukup baik dengan tetangga, Tn. S sering bersosialisasi dengan tetangga sebagai contoh ikut berkumpul pada malam hari bersama tetangga yang lain hanya untuk mengobrol atau membahas suatu hal.

Keikut sertaan keluarga dalam aktivitas sosial dan rekreasi Tn. S dalam lingkungan aktif dalam kegiatan masyarakat seperti tahlil, dibaan, dan musyawarah dalam lingkungan RT maupun RW. Ny. N juga aktif dalam kegiatan masyarakat seperti tahlil, atupun arisan, ketika ada perkumpulan pengajian yang mengadakan rombongan rekreasi misalkan ziarah wali.

Komunikasi dengan anggota keluarga yang serumah baik namun apabila ada masalah keluarga cenderung memakai sistem musyawarah untuk memecahkan masalah. Keluarga dapat melakukan fungsi perawatan dengan baik. Sehingga keluarga mampu untuk mengambil keputusan dan memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit dan membutuhkan dukungan kesehatan.Ny. N mempunyai riwayat hipertensi saat pengkajian tekanan darah Ny. N adalah 150/90 mmHg dengan keluhan kadang pusing. Ny. N dalam aktivitas pola makannya tidak pernah pilih-pilih dalam makgitu pula Tn. S. Dalam asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan akan tetapi setelah perawat tidak bersama dengan keluarga, keluarga mampu mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri, relatif mudah dan dapat mengurangi dampak buruk dari terapi farmakologis bagi penderita hipertensi dengan menggunakan cara nonfarmakologis yaitu teknik relaksasi nafas dalam dan terapi modalitas dengan menggunakan rebusan daun seledri untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.2. Proses keperawatan

a. Diagnosis keperawatan keluargaKetidakefektifan manajemen terapetik keluargab. Tujuan UmumNy. N diharapkan dapat mengaplikasikan penatalaksanaan penyakit hipertensi dengan benar.c. Tujuan khusus

1) Keluarga dapat mengenal masalah; pengetahuan tentang proses penyakit, ditandai dengan keluarga mampu menjelaskan definisi penyebab, gejala, komplikaasi serta cara pencegahan hipertensi menggunakan kata-kata sendiri

2) Keluarga mampu memutuskan perilaku untuk meningkatkan kesehatan (Keluarga dan Ny. N dapat mengatur pola diet sehari-hari)

3) Keluarga mampu merawat Tn. S mampu mengurangi rokok

4) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan dengan menggunakan terapi modalitas dengan rebusan daun seledri.5) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yaitu puskesmas untuk rutin kontrol dan keberlanjutan konsumsi obat untuk hipertensi3. Implementasi dan Tindakan Keperawatan

a. Metode

: Demonstrasi & simulasi (Terapi Modalitas)b. Alat & Bahan: Kompor, Panci, Air 200 cc (2 gelas), daun seledri 40 gr. c. Waktu dan tempat: Jumat, 08 Mei 2015 / Rumah Tn. S RT/RW 20/05 Dsn. Jengglong4. Kriteria Evaluasi

a. Kriteria struktur : Mahasiswa menyiapkan Leaflet Terapi Modalitas rebusan daun seledri Mahasiswa melakukan kontrak sebelumnya kepada keluargab. Kriteria proses: Ny. N bersedia membuat rebusan daun seledri dan mengkonsumsinya.c. Kriteria hasil:

Ny. N dapat mendemostrasikan merebus daun seledri.