9
TINJAUAN MATERI I. Pengertian Defisit neurologis yang terjadi secara mendadak yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah otak. Stroke adalah disfungsi neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan aliran darah yang timbul secara mendadak dengan tanda dan gejala sesuai dengan daerah fokal pada otak yang terganggu (WHO, 1989). Cidera serebro vaskuler atau stroke meliputi awitan tiba-tiba defisit neurologis karena insufisiensi suplai darah kesuatu bagian dari otak. Insufisiensi suplai darah disebabkan oleh thrombus, biasanya sekunder pada arteri sclerosis, terhadap embolisme barasal dari tempat lain dalam tubuh atau terhadap perdarahan akibat rupfur arteri (aneurisma). (Linda Juall Carpenito, 1995). II. Etiologi Penyebab-penyebab 1. Trombosis cerebral Thrombosit ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapat menimbulkan oedema dan kongesti disekitarnya.

Laporan Pendahuluan SNH

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan pendahuluan SNH

Citation preview

Page 1: Laporan Pendahuluan SNH

TINJAUAN MATERI

I. Pengertian

Defisit neurologis yang terjadi secara mendadak yang disebabkan oleh

gangguan sirkulasi darah otak.

Stroke adalah disfungsi neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan aliran

darah yang timbul secara mendadak dengan tanda dan gejala sesuai dengan

daerah fokal pada otak yang terganggu (WHO, 1989).

Cidera serebro vaskuler atau stroke meliputi awitan tiba-tiba defisit

neurologis karena insufisiensi suplai darah kesuatu bagian dari otak. Insufisiensi

suplai darah disebabkan oleh thrombus, biasanya sekunder pada arteri sclerosis,

terhadap embolisme barasal dari tempat lain dalam tubuh atau terhadap

perdarahan akibat rupfur arteri (aneurisma).

(Linda Juall Carpenito, 1995).

II. Etiologi

Penyebab-penyebab

1. Trombosis cerebral

Thrombosit ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga

menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapat menimbulkan oedema dan

kongesti disekitarnya.

Keadaan yang dapat menyebabkan thrombosit cerebral:

Atherosklerosis/arterioskerosis

adalah mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya ketentuan

atau elastisitas pembuluh darah

Hypercoagulasi pada polysitemia

Darah bertambah kental, peningkatan viskositas hematokrit

meningkat dapat melambatkan aliran darah serebral

Arteritis (radang pada arteri)

Page 2: Laporan Pendahuluan SNH

2. Emboli

Emboli serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh darah,

lemak dan udara. Pada umumnya emboli berasal dari thrombus di jantung

yang terlepas dan menyumbat sistem arteri serebral. Emboli tersebut

berlangsung cepat dan gejala timbul kurang dari 10-30 detik.

3. Haemortologi

Perdarahan intrakranial atau intra serebral termasuk perdarahan dalam ruang

sub arachnoid/kedalam jaringan otak sendiri. Ini terjadi karena atherosklerosis

dan hypertensi. Akibat pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan

perembesan darah kedalam parenkim otak yang dapat mengakibatkan

penekanan, pengerasan dan pemisahan jaringan otak yang berdekatan

sehingga otak akan membengkak, jaringan otak tertekan sehingga terjadi

infark otak, oedema dan mungkin hemiasi otak.

4. Hypoksia Umum

Hipertensi yang parah

Cardiac pulmonary arrest

CO turun akibat aritmia

5. Hypoksia setempat

Spasme arteri serebral yang disertai perdarahan sub aradinoid

Vasokontriksi arteri otak disertai sakit kepala migran.

III. Patofisiologi

Suplai darah ke otak dapat berubah pada gangguan fokal (thrombus,

emboli, perdarahan dan spasme vaskuler) atau oleh karena gangguan umum

(Hypoksia karena gangguan paru dan jantung). Arterosklerosis sering/cenderung

sebagai faktor penting trhadap otak. Thrombus dapat berasal dari flak

arterosklerotik atau darah dapat beku pada area yang stenosis, dimana aliran darah

akan lambat atau terjadi turbulensi. Oklusi pada pembuluh darah serebral oleh

embolus menyebabkan oedema dan nekrosis diikuti thrombosis dan hypertensi

pembuluh darah. Perdarahan intraserebral yang sangat luas akan menyebabkan

kematian dibandingkan dari keseluruhan penyakit cerebrovaskuler. Jika sirkulasi

Page 3: Laporan Pendahuluan SNH

serebral terhambat, dapat berkembang cerebral. Perubahan disebabkan oleh

anoksia serebral dapat revensibel untuk jangka waktu 4-6 menit. Perubahan

irreversible dapat anoksia lebih dari 10 menit. Anoksia serebtal dapat terjadi oleh

karena gangguan yang bervariasi, salah satunya cardiac arrest.

IV. Pemeriksaan Diagnostik

Rontgen kepala dan medulla spinalis

Elektro encephalografi

Lumbal fungsi

Angiografi

Computerized tomografi scaning (CT scan)

Magnetik Resonance Imaging (MRI)

V. Path Ways

Penyakit yang mendasari stroke

Penurunan perfusi jaringan cerebral

Iskemia SNH

Hipoksia

Metabolisme anaerob terganggu Nekrosis jaringan otak Aktifitas elektrolit

Volume cairan bertmbah Pompa Na dan K gagal

Asam laktat meningkat Nadan K influk

Edema cerebral Retensi air

TIK meningkat

Hernia cerebral

Page 4: Laporan Pendahuluan SNH

VI. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan suplai darah dan O2

keotak menurun, adanya sumbatan darah ke otak

2. Resiko atropi berhuungan dengan anggota gerak, hemiplegi, paraplegi

3. Reiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan mobilitas fisik

4. Gangguan perawatan diri berhubungan dengan imobilitas, kecemasan anggota

gerak tubuh.

VII. Intervensi

DP Tujuan Intervensi Rasional

Kecemasan b/d

kelemahan

neurology

muskuler

Resiko injuri

b/d kelemahan

anggota gerak

Kecemasan

berkurang dengan

tindakan 1x3 jam

dengan KH:

1. Pasien merasa

tenang

2. Pasien tidak

cemas

Mencegah terjadinya

resiko injuri setelah

tindakan keperawatan

1x3 jam dengan KH:

Mempertahakan

posisi agar tidak

jatuh

Berikan pendkes bahwa

stroke bisa disembuhkan

Monitor status neurology

dan periksa TTV pasien

Memonitor aktifitas

pasien

Membantu pasien dalam

melakukan aktifitas pada

waktu tersebut

Kolaborasi:

Konsul dengan ahli terapi

fisik untuk latihan aktif

Agar pasien

mengetahui

penyakit yang

diderita

Gejala yang yang

bervariasi terjadi

mungkin karena

penekanan cerebral

Supaya mengetahui

aktifitas pasien

Mengurangi

terjadinya resiko

injuri

Dapat membantu

program

pengembalian

kekuatan otot

Page 5: Laporan Pendahuluan SNH

DAFTAR PUSTAKA

Brunner and Suddarth. (1996). Text book of Medical-Surgical Nursing. EGC.

Jakarta.

Doengoes Merillynn. (1999) (Rencana Asuhan Keperawatan). Nursing care

plans. Guidelines for planing and documenting patient

care. Alih bahasa : I Made Kariasa, Ni Made Sumarwati.

EGC. Jakarta.

Prince A Sylvia. (1995). (patofisiologi). Clinical Concept. Alih bahasa : Peter

Anugrah EGC. Jakarta.

Carpenito, Lynda Juall, (2000). Buku saku Diagnosa Keperawatan. Alih bahasa.

Edisi 8. Jakarta

Page 6: Laporan Pendahuluan SNH

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN STROKE NON

HAEMORHAGIC (SNH) DI POLI SARAF 157 RS. Dr. KARIADI SEMARANG

Disusun oleh :

Hadi Winarso

1.1.20360

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG

2005