37
KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM BALAI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM KALIMANTAN TIMUR SEKSI KONSERVASI WILAYAH III Alamat Jl. Marsma R. Iswahyudi No. 317 Rt.69, Balikpapan Telp/Fax 0542-760142 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN OPERASI FUNGSIONAL KAWASAN CAGAR ALAM TELUK ADANG TAHUN 2013 BALIKPAPAN, SEPTEMBER 2013 2012

Laporan Ofung Adang 2013

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan hasil operasi fungsional di Cagar Alam Teluk Adang Oleh Seksi Konservasi Wilayah III Balikpapan

Citation preview

Page 1: Laporan Ofung Adang 2013

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM

BALAI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM KALIMANTAN TIMUR SEKSI KONSERVASI WILAYAH III

Alamat Jl. Marsma R. Iswahyudi No. 317 Rt.69, Balikpapan Telp/Fax 0542-760142

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

OPERASI FUNGSIONAL

KAWASAN CAGAR ALAM TELUK ADANG TAHUN 2013

BALIKPAPAN, SEPTEMBER 2013 2012

Page 2: Laporan Ofung Adang 2013

i Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas karunia nikmat dan hidayahNya

sehingga Laporan kegiatan Operasi Fungsional Pengamanan di dalam kawasan

Cagar Alam Teluk Adang dapat diselesaikan dengan baik. Kegiatan ini dalam

rangka untuk meningkatkan keamanan dan pencegahan terhadap pelanggaran

didalam kawasan Cagar Alam Teluk Adang, operasi fungsional ini bagian dari

tindak lanjut hasil patroli resort Teluk Adang. Kegiatan ini dilaksanakan pada

bulan September 2013.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pihak yang telah membantu

dalam penyusunan Laporan operasi fungsional keamanan di Kawasan Cagar

Alam Teluk Adang, khususnya seksi konservasi wilayah III Balikpapan. Tentunya

laporan pelaksanaan kegiatan ini jauh dari kesempurnaan sehingga butuh

masukan dan saran yang positif agar semakin baik dalam penyusunan laporan

kegiatan di waktu selanjutnya.

Harapan kami semoga laporan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi yang

membutuhkan, baik untuk SKW III Balikpapan ataupun masyarakat pada

umumnya sekaligus dapat meningkatkan keamanan dan pencegahan

perambahan lahan di kawasan Cagar Alam Teluk Adang.D emikian laporan

pelaksanaan kegiatan yang kami susun semoga dapat menjadi motivasi positif

bagi kami, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Balikpapan, September 2013

Penyusun

Page 3: Laporan Ofung Adang 2013

ii Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................. i

DAFTAR ISI .................................................................. ii

DAFTAR GAMBAR .................................................................. iv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................. v

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................. 1

B. Maksud dan Tujuan .................................................................. 3

C. Penerima Manfaat/Saran .................................................................. 4

D. Output .................................................................. 4

E. Indikator Kinerja .................................................................. 5

F. Satuan Ukur .................................................................. 5

G. Volume .................................................................. 5

H. Ruang Lingkup .................................................................. 6

BAB II. METODOLOGI .................................................................. 7

A. Dasar Hukum .................................................................. 7

B. Waktu dan Tempat .................................................................. 7

C. Tim Pelaksana .................................................................. 8

D. Alat dan Bahan .................................................................. 8

E. Metode pelaksanaan .................................................................. 9

F. Langkah Pelaksanaan .................................................................. 10

BAB III. HASIL KEGIATAN .................................................................. 11

A. Hasil Pelaksanaan .................................................................. 11

B. Faktor Yang Mempengaruhi .................................................................. 22

B. Hambatan dan Permasalahan .................................................................. 23

C. Upaya Tindak Lanjut .................................................................. 24

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 25

A.Kesimpulan .................................................................. 25

B. Saran .................................................................. 26

BAB. PENUTUP .................................................................. 27

Page 4: Laporan Ofung Adang 2013

iii Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 28

Lampiran .................................................................. 29

Page 5: Laporan Ofung Adang 2013

iv Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Lokasi pelabuhan SDH dalam kawasan CA Teluk Adang 12

Gambar 2. Lokasi batu bara yang mangkrak di palabuhan milik PT. SDH 12

Gambar 3. Tim Opersi Fungsional sedang meminta penjelasan dari karyawan PT. SDH

12

Gambar 4. PT. SDH sedang melakukan reklamasi bekas tambang batu bara

12

Gambar 5. Lokasi pelabuhan batu bara milik PT. SDH di dalam CA 13

Gambar 6. Lokasi pelabuhan batu bara milik PT. SDH di dalam CA tampak dari udara

13

Gambar 7. Tim sedang memberikan penjelasan terkait dengan Kawasan Cagar Alam Teluk Adang

15

Gambar 8. Peta Hasil pengecekan batas luar PT. SMG dengan CA Teluk

16

Gambar 9. Peta tambang PT. SMG yang berdekatan dengan CA Teluk Adang

17

Gambar 10. Kondisi Tambang di PT. Satria Muda Gotek (SMG) 17

Gambar 11. Peta Lokasi Pencemaran yang dimaksud oleh Daya Taka 18

Gambar 12. Lokasi Pencemaran yang di maksud oleh LSM Daya Taka 19

Gambar 13. Pembersihan secara berkala oleh PT. Kideco akibat batu bara yang mengalir melalui parit

19

Gambar 14 Pengecekan dan Pengujian Kualitas Air Yang di Maksud 20

Gambar 15. Pengkavlingan lahan oleh warga di dalam kawasan CA. Teluk Adang

21

Gambar 16. Lokasi pengkavlingan tanah oleh warga di desa Jone

Page 6: Laporan Ofung Adang 2013

v Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

DAFTAR LAMPIRAN

1. Dokumentasi Kegiatan 2. Peta Operasi Fungsional

Page 7: Laporan Ofung Adang 2013

1 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cagar Alam Teluk Adang ditetapkan berdasarkan SK Penunjukan

Gubernur No. 46 Tahun 1982 dan di perkuat dengan SK Menteri

Pertanian Nomor 24/Kpts/Um/1/1983 dengan luas wilayah 62.400 Ha.

Menurut UU Nomor 41 tahun 1999 menyebutkan bahawa kawasan hutan

konservasi merupakan kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang

mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan

satwa serta ekosistemnya. Cagar Alam merupakan hutan konservasi yang

karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan

ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan

perkembangannya berlangsung secara alami.

Kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitar Cagar Alam Teluk

Adang, mayoritas memiliki aktivitas ekonomi sebagai nelayan, petambak

(data sosial ekonomi kawasan SKW III Balikpapan 2012). Tuntutan

ekonomi menjadi pemicu utama terjadinya perambahan dan perusakan

hutan di kawasan hutan Cagar Alam Teluk Adang. Perlindungan atau

pengamanan hutan sesuai dengan undang-undang nomor 45 tahun 2004

tentang Perlindungan Hutan menyebutkan bahwa perlindungan hutan

adalah usaha untuk mencegah dan membatasi kerusakan hutan, kawasan

hutan dan hasil hutan, yang disebabkan oleh perbuatan manusia, ternak,

kebakaran, daya-daya alam, hama dan penyakit, serta mempertahankan

dan menjaga hak-hak negara, masyarakat dan perorangan atas hutan,

kawasan hutan, hasil hutan, investasi serta perangkat yang berhubungan

dengan pengelolaan hutan. Untuk menjaga ekosistem dan fungsi hutan

serta mencegah terhadap pelanggaran peraturan kawasan konservasi

hutan sehigga diperlukan operasi fungsional untuk pengamanan dan

pencegahan terhadap pelanggaran kawasan hutan tersebut.

Operasi pengamanan yang dilakukan oleh seksi konservasi wilayah

(SKW) III Balikpapan merupakan upaya untuk melindungi hutan dan

Page 8: Laporan Ofung Adang 2013

2 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

mencegah terjadinya degrasi hutan yang lebih besar baik secara sengaja

yang dilakukan oleh manusia maupun akibat adanya bencana alam.

Pengaman hutan dilakukan oleh SKW III Balikpapan dilakukan pada

wilayah hutan konservasi yaitu Cagar Teluk Adang dan Cagar Teluk Apar,

yang berada pada wilayah kabupaten Paser, operasi pengamanan yang

dilakukan dalam kegiatan ini adalah pada wilayah Cagar Alam teluk

Adang. Prinsip pengamanan yang dilakukan oleh tim operasi fungsional

Seksi Konservasi Wilayah III Balikpapan lebih menekankan pada sistem

pengamanan hutan terpadu (SPHT), dimana pengamanan hutan

dilakukan melalui pendekatan kombinasi antara penegakan hukum, nilai

konservasi dan sosial ekonomi masyarakat di yang berada dikawasan

hutan Cagar Alam Teluk Apar.

Saat ini kondisi cagar alam teluk adang belum di tetapkan

statusnya oleh Menteri Kehutanan, dan masih menggunakan SK

Penunjukan oleh Gubernur pada tahun 1982, dimana kini telah terdapat

11 desa didalam kawasan, 10 desa sebagian di dalam kawasan dan 5

desa disekitar kawasan cagar alam. Sebagian besar desa-desa tersebut

merupakan desa lama yang telah ada jauah sebelum penunjukan sebagai

kawasan cagar alam. Di dalam kawasan telah ada bangunan, infrastruktur

jalan, pelabuhan, sekolah yang telah ada jauh sebelum status kawasan

teluk adang di tetapkan sebagai cagar alam. Untuk itu upaya operasi

fungsional dititikberatkan pada pencegahan pembukaan lahan baru dan

aktivitas yang akan berpengaruh terhadap kerusakan di kawasan cagar

alam Teluk Adang.

Operasi fungsional kali ini dipimpin langsung oleh pelaksana harian

kepala Seksi Konservasi Wilayah III Balikpapan yang menindak lanjuti

berdasarkan laporan patroli yang dilakukan oleh resort kawasan Teluk

Adang. Hasil patroli merupakan acuan yang digunakan untuk aktivitas

dalam kegiatan operasi fungsional yang dilakukan secara mendalam

terhadap permasalahan ataupun ganguan terhadap kawasan sehingga

Page 9: Laporan Ofung Adang 2013

3 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

tercapai hasil maksimal dalam pengamanan kawasan cagar alam Teluk

Adang.

B. Maksud danTujuan

Maksud dari pelaksanaan opersi fungsional di kawasan Cagar Alam

Teluk Adang adalah untuk mencegah terjadinya perambahan, menindak

dan penyadartahuan terhadap masyarakat yang berkaitan dengan

kawasan Cagar Alam Teluk Adang, sekaligus pendekatan kepada

masyarakat yang berada di kawasan CA Teluk Adang untuk tidak merusak

atau perambahan baru terhadap kawasan Cagar Alam Teluk Adang.

Adapun tujuan dari pelaksanaan operasi fungsional dikawasan CA Teluk

Adang diantaranya:

1. Melakukan pengecekan yang lebih lanjut terkait adanya aktivitas

yang dilakukan oleh PT. SDH (Sarana Daya Hutama) di dalam

kawasan Cagar Alam Teluk Adang dalam penggunaan terminal

pelabuhan batubara yang berlokasi di Desa Krayan Makmur

2. Menindaklanjuti hasil patroli oleh resort Teluk Adang terkait adanya

dugaan pencemaran yang dilakukan oleh PT. Kideco Jaya Agung

hasil laporan dari LSM Daya Taka Kabupaten Paser.

3. Melakukan monitoring dan pengambilan sampling acak koordinat

dibagian pinggir batas aktivitas penggalian batu bara oleh PT.

Satria Mahkota Gotek (SMG) apakah terjadi perluasan yang

mesasuki atau masih di luar kawasan cagar Alam Teluk Adang.

4. Melakukan monitoring dan pengambilan sampling acak koordinat

dibagian pinggir batas aktivitas penggalian batu bara oleh Koperasi

Karya Jaya dan Muru Jaya di desa Pasir Mayang apakah terjadi

perluasan yang mesasuki atau masih di luar kawasan cagar Alam

Teluk Adang.

5. Meminta keterangan terhadap masyarakat terhadap masyarakat

terkait dengan adanya pengkavlingan tanah yang dijual dengan

Page 10: Laporan Ofung Adang 2013

4 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

tujuan untuk pendirian bangunan di kawasan Cagar Alam Teluk

Adang.

C. Penerima Manfaat/Sasaran

Penerima manfaat dalam pelaksanaan Operasi Fungsional

Kawasan Cagar Alam Teluk Adang diantaranya:

1. Pencagahan terjadinya perambahan yang lebih luas di Kawasan

Cagar Alam teluk Adang

2. Pengamanan terhadap gangguan di dalam kawasan Cagar Alam

Teluk Adang dapat lebih ditingkatkat terhadap upaya

gangguan/perusakan didalam kawasan

3. dapat terjalin hubungan yang lebih baik terhadap masyarakat yang

merupakan subyek dalam pengelolaan kawasan Cagar Alam Teluk

Adang.

4. adanya pelaporan dan informasi yang lebih detail yang ditunjang

dengan data yang lebih valid dalam operasi fungsional sehingga

hasilnya dapat dilaporkan kepada atasan untuk keperluan kebijakan

dan penanganan yang lebih lanjut.

D. Output

Output yang diharapkan dengan adanya operasi fungsional di

kawasan Cagar Alam Teluk Adang Tahun 2013 diantaranya adalah:

1. Berkurangnya tingkat perambahan di dalam kawasan dengan

mengupayakan pencegahan terhadap perambahan baru didalam

kawasan.

2. Meningkatkan parsitipasi masyarakat dalam mendukung sekaligus

sebagai informan awal terhadap bentuk upaya perambahan baru di

dalam kawasan Cagar Alam Teluk Adang

3. Mendapatkan hasil kelengkapan dokumen pendukung di lapangan

dalam upaya menguatkan investigasi dan monitoring terhadap

Page 11: Laporan Ofung Adang 2013

5 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

pihak perusahan yang berupaya melakukan perambahan terhadap

kawasan Cagar Alam Teluk Adang.

4. Melaporkan kepada Balai KSDA Kalimantan Timur untuk

pertimbangan teknis terkait dengan hasil dan pelaporan kegiatan

operasi fungsional di kawasan Cagar Alam Teluk Adang.

5. Menumbuhkan kesadaran terhadap masyarakat terhadap

pentingnya menjaga kawasan cagar alam sebagai bagian dari

kawasan pelestarian alam dimana tidak perbolehkan adanya

aktivitas didalamnya.

E. Indikator Kinerja Kegiatan

1. Berkurangnya tekanan dan perambahan terhadap kawasan Cagar

Alam Teluk Adang.

2. Pencegahan terhadap usaha perambahan baru didalam kawasan

cagar alam teluk adang.

3. Pencegahan terhadap kerusakan terhadap kelestarian ekosistem

kawasan cagar alam teluk adang.

4. Meningkatkan hubungan yang baik dengan masyarakat sebagai

subyek terdekat pelaku pemanfaatan yang mengetahui kondisi

kawasan di desanya sehingga mampu memberikan informasi

kepada petugas terhadap upaya tekanan/gangguan di kawasan

Cagar Alam Teluk Adang.

F. Satuan Ukur

Satuan ukur pelaksanaan kegiatan adalah laporan kegiatan terkait dengan

hasil pelaksanaan operasi fungsional, pengumpulan data dugaan

gangguan dan tekanan terhadap kawasan Cagar Alam Teluk Adang, dan

dokumentasi pendukung terhadap pelaksanaan operasi fungsional di

kawasan Cagar Alam Teluk Adang Tahun 2013.

G. Volume

Page 12: Laporan Ofung Adang 2013

6 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

Dengan pelaksanaan kegiatan operasi fungsional tahun 2013 di

kawasan Cagar Alam Teluk Adang diharapkan berkurangnya

gangguan/tekanan terhadap kawasan Cagar Alam Teluk Adang. Dalam

kegiatan operasi fungsional dilakukan pengambilan data dan meminta

keterangan pihak terkait termasuk pegawai perusahaan yang diduga telah

melakukan perambahan ataupun gangguan terhadap kawasan Cagar

Alam Teluk Adang.

Volume dalam pelaksanaan operasi fungsional kawasan Cagar

Alam Teluk Adang Tahun 2013 adalah pelaporan terhadap hasil operasi

terkait dengan dugaan perambahan dan gangguan oleh pihak perusahaan

(5 perusahaan) dan beberapa masyarakat yang berupaya mendirikan

bangunan/rumah didalam kawasan Cagar Alam Teluk Adang.

H. Ruang Lingkup

Terbatas pada operasi memintai keterangan lebih dalam terkait

dengan dugaan perambahan kepada karyawan atau orang terkait yang

mengetahui aktivitas dugaan perambah yang terkait, mengambil

dokumentasi serta melakukan pengecekan koordinat lokasi, melakukan

tindakan yang lebih lanjut jika memang diketahui bahwa terjadi aktivitas

perambahan yang merusak/mengancam kelestarian kawasan Cagar Alam

Teluk Adang.

Page 13: Laporan Ofung Adang 2013

7 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

BAB II. METODOLOGI

A. Dasar Hukum Pelaksanaan Kegiatan

Dasar pelaksanaan operasi pengamanan fungsional di kawasan

Cagar Alam Teluk Adang adalah:

1. Undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi

Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya

2. PP No. 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan

Kawasan Pelestarian Alam

3. Undang-undang nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan,

tambahan lembaran Negara Nomor 19 tahun 2004 tentang

penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang

nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan

4. Peraturan Pemerinta nomor 45 tahun 2004 jo. Peraturan

pemerintah nomor 60 tahun 2009 tentang perlindungan hutan

5. PP Nomor. 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan

Suaka Alam Dan Kawasan Pelestarian Alam.

6. Surat Perintah Tugas Kepala Seksi Konservasi Wilayah III

Balikpapan Nomor: PT. /SKW.3/1/2013

7. Laporan kerja bulanan Resort Cagar Alam Teluk Adang pada

bulan September 2013

B. Waktu dan Tempat

Pelaksanaan kegiatan operasi fungsional di kawasan Cagar Alam

Teluk Adang Tahun 2013 dilaksanakan selama 6 (enam) hari pada

tanggal 25-30 September 2013, dengan mengambil tempat operasi

berdasarkan laporan bulan patroli resort Cagar Alam teluk Adang. Adapun

tempat pelaksaannya berada di desa Krayan Makmur dengan target

operasi pada PT. SDH (Sarana Daya Hutama) dan PT. MPJ Babulu, desa

Pasir Mayang untuk Target Operasi oleh Koperasi Muru Jaya dan Karya

Jaya, desa Janju dusun Tanah Merah untuk Target operasi dugaan

Page 14: Laporan Ofung Adang 2013

8 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

pencemaran di sungai Janju berdasakan laporan dari LSM Daya Taka,

dan desa Jone untuk target operasi pengavlingan tanah oleh masyarakat

untuk bangunan/perumahan di kawasan Cagar Alam Teluk Adang.

C. Pelaksana Kegiatan

Tim pelaksana kegiatan operasi fungsional kawasan Cagar Alam

Teluk Adang Tahun 2013 oleh Seksi Konservasi Wilayah III Balikpapan

dilaksanakan oleh tim berjumlah 6 (enam) orang sebagai berikut:

No Nama NIP Keterangan 1 Budi M. Iqbal Q, S.Hut 198012232005011006 Koodinator Tim

2 Mustalafin, S.Pi 198404202010121009 Anggota

3 Ahmad Nuryani, S.PKP 198112232000121002 Anggota

4 Nidiansjah 197501301997031001 Anggota

5 Tri Agus Cahyono 197408221998031002 Anggota

6 Aripin 197907172001121002 Anggota

D. Alat dan Bahan

Bahan dan peralatan yang digunakan diantaranya

1. Mobil Slip on 2 unit

2. GPS Garmin 76CSX

3. Senjata Api POLHUT (sebagai penjagaan)

4. Kamera Digital

5. Binokular

6. Laptop

7. Peralatan tulis menulis (ATK)

Sedangkan bahan yang akan digunakan sebagai bahan sosialisasi

dasar hukum pengamanan kawasan Cagar Alam Teluk Adang,

diantaranya adalah:

Page 15: Laporan Ofung Adang 2013

9 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

1. Peta Cagar Alam teluk Adang

2. Buku undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi

Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya

3. Buku Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

4. Obat-obatan P3K

E. Metode Pelaksanaan

Prinsip Metode pelaksanaan dalam kegiatan operasi fungsional

di kawasan cagar alam teluk adang adalah dengan melakukan

pengecekan atau observasi secara langsung dilokasi untuk

mendapatkan data primer yang menunjang seperti titik koordinat

lokasi, dokumentasi dan dokumen yang terkait dengan

aktivitas/gangguan didalam kawasan cagar alam Teluk Adang dan

selanjutnya dilakukan investigasi lebih jauh jika memang terbukti

melanggar hukum terkait dengan dugaan gangguan di dalam kawasan

Cagar Alam Teluk Adang.

Metode wawancara (interview) juga dilakukan untuk

mendapatkan informasi yang jelas baik pelaku aktivitas didalam

kawasan ataupun penduduk sekitar yang terkait. Menurut Pawmawati

(2009), menyebutkan bahwa wawancara mendalam adalah bentuk

pertanyaan terbuka yang memberi ruang dan keluasan terhadap

informan mendapatkan informasi yang ingin diperoleh.

Data-data yang diambil berupa data primer dan data sekunder.

Data primer diantaranya dengan melihat lokasi secara langsung,

wawancara, pengukuran koordinat dan dokumentasi foto

aktivitas/gangguan didalam kawasan. Sedangkan data sekunder

diambil dengan memperoleh keterngan dan dokumen pendukung baik

yang dimiliki oleh pihak terduga ataupun sumber pendukung yang

dimiliki oleh desa ataupun sumber dari instansi terkait.

Page 16: Laporan Ofung Adang 2013

10 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

F. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Langkah pelaksanaan selama kegiatan operasi pengamanan

fungsional Kawasan Cagar Alam Teluk Adang Tahun 2013 diantaranya:

1. Mengumpulkan data-data terkait dugaan adanya aktivitas kegiatan

tambang ataupun gangguan didalam kawasan cagar alam teluk

adang

2. Melakukan observasi lapangan/lokasi yang dimaksud, mengukur

titik kordinat lokasi dan mengambil foto kondisi lokasi di PT. Sarana

Daya Hutama (PT.SDH).

3. Memonitoring dan mengambil koordinat secara acak dibagian

terpinggir lahan tambang terhadap dugaan adanya perluasan

tambang oleh PT. Satria Muda Gotek (SMG) dan Koperasi Muru

Jaya dan Koperasi Karya Jaya yang diduga memasuki kawasan

Cagar Alam Teluk Adang.

4. Melakukan wawancara/mengambil keterangan terhadap pihak

yang terkait terhadap aktivitas/kegiatan pembangunan didalam

kawasan (perusahaan dan masyarakat yang terkait), termasuk

melakukan observasi dan wawancara terhadap dugaan

pencemaran yang dilakukan oleh PT. Kideco Jaya Agung di sungai

Janju berdasarkan hasil laporan dari LSM Daya Taka Kabupaten

Paser.

5. Mengecek/melakukan pemeriksaan terhadap dokumen yang dimiliki

sebagai dasar kegiatan terduga (pelaku) dalam melakukan aktivitas

dikawasan.

6. Mengkompilasi data dan melaporkan kepada Balai KSDA

Kalimantan Timur sebagai bentuk konsultasi untuk pendapatkan

kebijakan dan arahan teknis dalam melakukan tindakan yang lebih

lanjut.

Page 17: Laporan Ofung Adang 2013

11 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

BAB III. HASIL KEGIATAN

A. Hasil Pelaksanaan

Pelaksanaan operasi fungsional didalam kawasan cagar alam teluk

adang dilakukan berdasarkan laporan informasi yang diberikan oleh resort

teluk adang terkait dengan adanya dugaan pembangunan PLTU milik PT

Mahajaya didalam kawasan yang dilakukan oleh perusahaan swasta dan

pembangunan bandar udara yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan

Kabupaten Paser. Berikut adalah hasil observasi dan pemeriksaan yang

dilakukan oleh tim operasi fungsional kawasan Cagar Alam Teluk Adang

Tahun 2013 adalah:

1. Aktivitas Pelabuhan PT. Sarana Daya Hutama (PT. SDH)

PT. Sarana Daya Hutama (SDH) merupakan perusahaan yang

bergerak dalam bidang usaha tambang batu bara dan usaha alat berat

dan perbaikan kapal. PT. SDH memiliki lahan usaha tambang batu

bara yang terletak di desa Krayan Makmur Kabupaten Paser yang

merupakan desa yang berbatasan langsung dengan kawasan Cagar

Alam Teluk Adang. Berdasarkan laporan patroli oleh resort CA Teluk

Adang, bahwa kawasan pelabuhan batu bara yang dimiliki oleh SDH

berda di dalam kawasan Cagar Alam Teluk Adang, sehingga perlu

adanya pengecekan yang lebih lanjut melalui operasi fungsional,

berikut adalah hasil pengecekan dan observasi kegiatan pelabuhan

dan penambangan olah PT. SDH

a. Aktivitas penambangan oleh PT. SDH berbatasan langsung denga

CA Teluk Adang, sedangkan pelabuhan yang dimiliki berada dalam

kawasan Cagar Alam Teluk Adang (lihat gambar 1)

b. Dalam melakukan penambangan batu bara PT. SDH menyerahkan

pelaksana Proyek kepada beberapa sub Kontraktor (subkont) yang

salah satu subkontraktornya adalah PT. KSI

c. Aktivitas kegiatan tambang telah berlangsung lama sejak tahun

2007, namun kegiatan pertambangannya merugi dan tidak

Page 18: Laporan Ofung Adang 2013

12 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

beroperasi lagi sejak tahun 2011 an, namun yang terlihat adalah

sisa batu bara yang masih menumpuk di Pelabuhan milik PT. SDH

yang masuk dalam kawasan Cagar Alam Teluk Adang.

d. PT. SDH kini hanya mengerjakan reklamasi tambang batu bara di

desa Karayan Makmur yang tidak berada dalam kawasan Cagar

Alam Teluk Adang.

e. hingga kini batu bara dan pelabuhan yang dimiliki PT. SDH

dibiarkan di dalam kawasan Cagar Alam Teluk Adang, sehingga tim

operasi menyampaikan kepada pegawai PT. SDH yang ada

didalam mes perusahaan untuk menghentikan aktivitas dan

menutup mess yang berada dalam kawasan Cagar Alam Teluk

Adang.

Gambar 1. Lokasi pelabuhan SDH dalam kawasan CA Teluk Adang

Gambar 2. Lokasi batu bara yang mangkrak di palabuhan milik PT. SDH

Gambar 3. Tim Opersi Fungsional sedang meminta penjelasan dari karyawan PT. SDH

Gambar 4. PT. SDH sedang melakukan reklamasi bekas tambang batu bara

Page 19: Laporan Ofung Adang 2013

13 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

Gambar. 5 Lokasi pelabuhan batu bara milik PT. SDH di dalam CA

Gambar. 6 Lokasi pelabuhan batu bara milik PT. SDH di dalam CA tampak dari udara

Page 20: Laporan Ofung Adang 2013

14 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

2. Pencegahan Terhadap Pembukaan Pelabuhan Baru Oleh PT.

MPJ Babulu.

Ketika tim operasi fungsional kawasan Cagar Alam Teluk

Adang melalukan observasi, pengecekan dan meminta keterangan

dari pegawai PT. SDH disekitar kawasan pelabuhan PT. SDH,

ternyata tim operasi mendapatkan adanya tim dari PT. MPJ Babulu

yang bergerak di bidang usaha batu bara melakukan pengecekan

lokasi di pelabuan milik SDH dengan tujuan untuk membangun lokasi

pelabuhan muat batu bara miliknya di lokasi bekas milik SDH dan

beberapa lokasi yang dianggap strategis.

Dalam kesempatan tersebut tim operasi fungsional kawasan

mendatangi tim PT. MPJ Babulu dan menanyakan alasanya

kedatangan lokasi yang berada dikawasan Cagar Alam Teluk Adang,

berikut adalah hasil penjelasan operasi fungsional terkait dengan

kedatangan PT. MPT Babulu, sebagai berikut:

a. PT. MPJ Babulu merupakan perusahaan yang bergerang

dalam usaha mining coal (tambang batu bara) di Penajam

Paser Utara (PPU) berniat mencari lokasi untuk pelabuhan

muat batu bara

b. Tim PT. MPJ Babulu melakukan peninjauan ke lokasi dan

masuk kedalam Kawasan Cagar Alam Teluk Adang, namun

Tim PT. MPJ Babulu tidak mengetahui kalau lokasinya masuk

dalam kawasan Cagar Alam Teluk Adang.

c. Tim operasi fungsional seksi konservasi wilayah III Balikpapan

memberikan penjelasan yang lebih lanjut bahwa lokasi

pengecekan oleh Tim. MPJ memasuki kawasan Cagar Alam

Teluk Adang, yaitu suatu kawasan suaka alam yang dilindungi

undang-undang dan tidak diizinkan adanya aktivitas

didalamnya, dan menyuruh agar tim PT. MPJ Babulu agar

mecari lokasi lainnya yang tidak berada dalam kawasan

Page 21: Laporan Ofung Adang 2013

15 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

ataupun tidak bersinggungan dengan dengan kawasan Cagar

Alam Teluk Adang, karena akan berhadapan dengan hukum.

d. Pihak PT. MPJ Babulu memahami dan mengerti bahwa

rencana lokasi pelabuhannya masuk dalam kawasan Cagar

Alam Teluk Adang dan akan mencari alternatif lokasi lainnya

yang tidak bersinggungan dengan kawasan Cagar Alam Teluk

Adang.

e. Pihak PT.MPJ Babulu sangat berterima kasih pada tim. Operasi

fungsional seksi konservasi wilayah III Balikpapan karena telah

dijelaskan dan akan patuh dengan tidak mendirikan lokasi

pelabuhan di kawasan Cagar Alamn Teluk Adang.

3. Pengecekan/Monitoring Tambang Batu Bara Milik PT. Satria Muda Gotek (SMG)

Tim operasi fungsional kawasan Cagar Alam Teluk Adang

melakukan pengecekan ke Lokasi tambang milik PT. Satria Muda

Gotek (SMG) karena berdasarkan patroli kawasan, tambang tersebut

hampir bersentuhan dengan kawasan Cagar Alam Teluk Adang, berikut

adalah hasil pengecekan dilapangan oleh tim operasi fungsional

kawasan Cagar Alam Teluk Adang:

Gambar 7. Tim sedang memberikan penjelasan terkait dengan Kawasan Cagar Alam Teluk Adang

Page 22: Laporan Ofung Adang 2013

16 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

a. PT. Satria Muda Gotek (SMG) merupakan perusahaan yang

bergerak dibudang batu bara, dengan lokasi penambangan di

kabupten Paser, tepatnya masuk dalam administrasi desa

meruat.

b. PT. SMG telah bembuka usaha tambang tersebut sudah cukup

lama, dan kini masih beroperasi, namun jumlah batu bara yang

diangkut berkurang karena kuantitasnya yang menurun.

c. Hasil pengecekan oleh tim operasi fungsional dengan

mengambil sampel titik terluar dari aktivitas kegiatan tambang

batu bara milik PT. Satria Muda Gotek (SMG) tidak masuk dalam

kawasan CA Teluk Adang dengan batas terluar sekitar 50 meter

dengan kawasan Cagar Alam Teluk Adang, sebagaimana dalam

gambar berikut (gambar. )

d. Berdasarkan surat edaran surat edaran Dirjen PHKA No.

S.496/IV-KK/2007 tanggal 22 Mei 2007 perihal daerah

penyangga antara kawasan konservasi dengan kegiatan non

kehutanan sejauh 500 meter dari batas luar kawasan yang

sudah dipancang (pal batas) atau sejauh 1.000 meter dari batas

luar kawasan yang belum dilakukan penataan batas, sehingga

PT. SMG termasuk perusahaan yang menghiraukan surat

edaran tersebut.

Gambar 8. Peta Hasil pengecekan batas luar PT. SMG dengan CA Teluk Adang

Page 23: Laporan Ofung Adang 2013

17 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

4. Pengecekan dugaan Pencemaran yang dilakukan oleh PT. Kideco Jaya Agung di Sungi Janju

Berdasarkan laporan dari LSM Daya Taka Kab. Paser terkait

adanya aktivitas pencemaran di sungai Janju kab. Paser oleh PT. Kideco

Jaya Agung, sehingga diperlukan pengecekan dan kebenaran yang

dituduhkan oleh LSM kepada PT. Kideco Jaya Agung, berdasarkan

pengecekan dilapangan berikut adalah hasil yang didapat sebagai berikut:

Gambar 9. Peta tambang PT. SMG yang berdekatan dengan CA Teluk Adang

Gambar 10. Kondisi Tambang di PT. Satria Muda Gotek (SMG)

Page 24: Laporan Ofung Adang 2013

18 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

a. Dugaan pencemaran oleh PT. Kideco Jaya Agung berdasarkan

surat laporan LSM Daya Taka Kab. Paser berada pada titik

koordinat 50S UTM 0406731-9798838 dan 0405967-9798120.

b. Hasil pengecekan menunjukakan bahwa pencemaran yang

dimaksud/dituduhkan oleh Daya Taka kepada PT. Kideco Jaya

Agung adalah berupa parit dan pinggir sungai Janju berdekatan

dengan pelabuhan di Tanah Merah.

c. Hasil pengecekan oleh Tim Operasi Fungsional menunjukkan

bahwa lokasi parit yang dimaksud sebagai sumber pencemaran

adalah sisa batu bara dari kenadaraan berat (tronton) yang terbawa

oleh angin dan dialirkan oleh air hujan sehingga tampak memadat

kehitaman, hal tersebut bukanlah pencemaran karena tidak

dilakukkan secara sengaja dan merupakan batu bara murni bukan

bahan berbahaya.

Gambar 11. Peta Lokasi Pencemaran yang dimaksud oleh Daya Taka

Page 25: Laporan Ofung Adang 2013

19 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

d. Pihak PT. Kideco Jaya Agung setiap minggu melakukan

pembersihan parit secara manual yang berada dipinggir mangrov

akibat terbawa oleh hujan dan angin agar tidak meluas turun ke

sungai Janju, seperti pada gambar berikut;

e. Telah dilakukan pengecekan bersama dan menguji kualitas air

yang diduga dianggap pencemaran oleh Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Paser, POLDA Kalimantan Timur, dinas Pertambangan

Kab. Paser pada tanggal 17 September 2013 yang telah dibuat

dalam Berita Acara Bahwa air tersebut masih dalam batas normal

dan bukan bahan pencemar u karena batu bara yang terbawa oleh

air menuju pinggir sungai Janju. Berikut dokumentasi hasil

Gambar 12. Lokasi Pencemaran yang di maksud oleh LSM Daya Taka

Gambar 13. Pembersihan secara berkala oleh PT. Kideco akibat batu bara yang mengalir melalui parit

Page 26: Laporan Ofung Adang 2013

20 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

pengecekan bersama yang didapat tim dari PT. Kideco Jaya

Agung, sebagai berikut;

f. Hasil keterangan yang didapat oleh tim berdasarkan keterangan

yang disamapaikan oleh bagian legal dari PT. Kideco Jaya Agung

adalah adanya motif oleh pihak LSM Daya Taka akibat ditolaknya

proposal pengajuan dana yang diminta Daya Taka Oleh PT. Kideco

sehingga Daya Taka mencari permasalahan tanpa meliahat latar

belakangnya dan melaporkan pada POLDA, BLH dan SKW III

Balikpapan.

5. Pengkavlingan Lahan untuk perumahan di dalam kawasan

Cagar Alam Teluk Adang.

Berdasarkan hasil patroli resort CA Teluk Adang, terdapat laporan

adanya aktivitas pembukaan lahan baru dengan model

pengkavlingan tanah yang dijual ke masyarakat yang berminat,

Gambar 14. Pengecekan dan Pengujian Kualitas Air Yang di Maksud

Page 27: Laporan Ofung Adang 2013

21 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

sehingga tim operasi menuju ke lokasi yang dimaksud untuk

memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait dengan

pengkavlingan tanah yang dijual di dalam kawasan Cagar Alam

Teluk Adang.

Berdasarkan keterangan warga bahwa, warga memiliki surat kuasa

tanah (SKT) keterangan dari desa dan kecamatan, tim operasi

menjelaskan bahwa lahan tersebut yang di kavling merupakan

kawasan yang dilindungi yaitu kawasan Cagar Alam Teluk Adang,

meskipun warga memiliki SKT namun SKT memiliki legalitas yang

terbatas. Tim operasi hanya mampu menjelaskan kepada

masyarakat, warga ngotot ingin membangun lahan yang dianggap

miliknya dan menjualkan kepada pihak lainnya, warga siap melawan

siapa saja yang mencegah pembangunan lahannya, agar situasi

tidak memanas, tim opesai fungsional hanya mengumpulkan

dokumentasi dan mengambil titik koordinat lokasi pengkavlingan

tanah yang berlokasi di desa Jone, Kab. Paser.

Gambar 15. Pengkavlingan lahan oleh warga di dalam kawasan CA. Teluk Adang

Page 28: Laporan Ofung Adang 2013

22 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

B. Faktor yang mempengaruhi

Faktor yang mempengaruhi selama kegiatan operasi fungsional kawasan

cagar alam teluk adang tahun 2013 adalah:

1. Kawasan Cagar Alam Teluk Adang sebalum terbentuk, masyarakat

sudah banyak yang tinggal didalam kawasan, termasuk 8 (delapan)

desa didalamnya.

2. Masyarakat belum tersosialiasasi secara menyeluruh batas

kawasan cagar alam teluk adang, sehingga masyakat sering keliru

dalam membuat bangunan atau pembukaan lahan yang ternyata

masuk dalam kawasan cagar alam

3. Penolakan dari masyarakat terkait dengan status lahan/ desanya

yang dianggap masuk dalam kawasan cagar alam teluk adang.

4. Kawasan Cagar Alam Teluk Adang sangat luas yang tidak

diimbangi dengan jumlah personil yang mencukupi, sehingga

Gambar 16. Lokasi pengkavlingan tanah oleh warga di desa Jone

Page 29: Laporan Ofung Adang 2013

23 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

banyak area yang tidak terkontrol, sehingga sulit untuk

penangangan meskipun dilakukan operasi fungsional.

5. Batas kawasan yang masih bermasalah karena adanya versi peta

yang berbeda, baik dalam tata batas berbeda dengan peta yang

dimiliki BPKH, sebagai pemangku tata batas resmi dari

kementerian kehutanan

C. Hambatan dan Permasalahan

Hambatan dan permasalah dalam operasi fungsional kawasan

cagar alam teluk adang tahun 2013, diantaranya:

1. Dukungan aparat desa terhadap fungli kawasan yang kurang,

bahkan penengtaangan sangat kuat agar desanya dikeluarkan

dalam kawasan cagar alam.

2. Termasuk dukungan pemda yang sangat kecil bahkan bisa dibilang

tidak ingin mengetahui permasalahan yang sebenarnya,

kebanyakan kasus perambahan yang terjadi didalam kawasan

adalah adanya penerbitan surat kuasa tanah (SKT) oleh desa

ataupun kecamatan, termasuk pendirian lokasi pelabuhan milik

SDH yang berasal rekomendasi dari dinas perhubungan kabupaten

Paser.

3. Kawasan Cagar Alam Teluk Adang sangat luas yang tidak

diimbangi dengan jumlah personil yang mencukupi, sehingga

banyak area yang tidak terkontrol, sehingga sulit untuk

penangangan meskipun dilakukan operasi fungsional.

4. Kurangnya koordinasi dengan aparat desa, pemda dan kepolisian

daerah dalam penegakan hukum terkait dengan pelanggaran

terhadap kawasan Cagar Alam Teluk Adang.

Page 30: Laporan Ofung Adang 2013

24 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

D. Upaya Tindak Lanjut

Upaya tindak lanjut yang dapat dilakukan diantaranya:

1. Mengupayakan dan mendatangi Badan Pertanahan Nasional

Kabupaten Paser untuk meminta kopian sertifikat tanah / lahan

yang dimiliki oleh warga yang berada di dalam kawasan Cagar

Alam Teluk Adang.

2. Menyampaikan kepada kepala desa agar tidak memberikan surat

kuasa tanah (SKT) baru, karena lahan dikawan cagar alam teluk

adang merupakan kawasan yang dilindungi dan dikuasai oleh

negara, bukan milik perorangan.

3. Mensurati/mensosialisasi ulang tentang tata batas di kawasan

Cagar alam Teluk Adang dan larangan adanya aktivitas

didalamnya, hingga adanya kesepakatan dengan BPKH tentang

peta resmi yang digunakan.

4. Melakukan monitoring lanjutan terhadap kemungkinan adanya

aktivitas lanjutan/perambahan yang lebih luas, termasuk adanya

perluasan pertambangan disekitar kawasan yang mualai masuk

dalam kawasan.

5. Melakukan koordinasi lebih dalam kepada instansi di daerah

termasuk aparat desa, pemda, dan kepolisian daerah terkait

dengan pengamanan kawasan Cagar Alam Teluk Adang.

6. Melaporkan dan meminta araran teknis kepada Balai KSDA

Kaliamantan Timur di Samarinda, agar dapat dilakukan

tindakan/kebijakan berikutnya.

Page 31: Laporan Ofung Adang 2013

25 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dalam operasi fungsional kawasan cagar alam teluk adang tahun

2013, didapatkan kesimpulan pelaksaan sebagai berikut:

1. Dilakukan pengecekan, pengambilan data termasuk meminta

keterangan karyawan PT.SDH terkait dengan pelabuhan batubara

masuk dalam kawasan cagar alam teluk adang. Namun kini PT.

SDH telah stop dalam penambangan dan penggunaan plebuhan

didalam kawasan tetapi mes karyawan dan sisa batu bara masih

dibiarkan di area pelabuhan yang masuk dalam kawasan Cagar

Alam Teluk Adang.

2. Hasil monitoring dan pengecekan tambang milik PT. Satria Muda

Gotek (SMG) di desa Meruat, menunjukkan bahwa penambangan

tersebut berjarak 50 meter dari batas kawasan Cagar Alam.

3. Tim opersi berhasil mencegah upaya Tim dari PT. MPJ Babulu

termasuk investor asingnya untuk membangun pelabuhan dalam

kawasan CA, dengan memberikan penjelasan tentang batas-batas

Cagar Alam Teluk Adang termasuk hukumannya, dengan

penjelasan tersebut tim dari PT. MPJ memahaminya dan mencari

lokasi diluar kawasan CA Teluk Adang.

4. Dugaan adanya pencemaran yang dilakukan oleh PT. Kideco Jaya

Agung di Sungai Janju yang dituduhkan oleh LSM Daya Taka

Kabupaten Paser tidak terbukti karena berdasarkan pengecekan

oleh tim dilapangan ternyata sisa batu bara yang jatuh dari truk

pengangku yang terbawa oleh hujan ataupun angin. Berdasarkan

hasil pengecekan kualitas air oleh BLH dan POLDA Kaltim

menunjukkan bahwa kondisi air masih dalam batas normal.

5. Terjadi pengkavlingan lahan didalam kawasan cagar alam teluk

adang di desa Jone, berdasarkan pengecekan di lokasi, warga

tersebut telah memiliki SKT (surat kuasa tanah) sehingga warga

Page 32: Laporan Ofung Adang 2013

26 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

tersebut merasa memilikinya, tim telah menjelaskan bahwa lahan

tersebut berada dalam kawasan cagar alam teluk adang, yang

dilarang utuk pemukiman.

B. Saran/Rekomendasi

Saran yang dapat diberikan dapat dalam pelaksanaan operasi

fungsional diantaranya:

1. Agar dapat meningkatkan koordinasi antar instansi pemerintah

dalam penegakan hukum terait adanyanya aktivitas pelanggaran

terhadap penggunaan kawasan cagar alam teluk adang

2. Mengefektifkan patroli rutin dalam kawasan cagar alam teluk adang

untuk mencegah terjadinya gangguan dan tekanan terhadap

kawasan cagar alam teluk adang.

3. Diperlukan pelaksanaan operasi fungsional yang lebih intens dan

tidak hanya dilakukan 1 (satu) kali dalam setahun, karena semakin

berkembang penduduk semakin besar tekanan terhadap kawasan

Cagar Alam Teluk Adang.

Page 33: Laporan Ofung Adang 2013

27 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

BAB V. PENUTUP Demikian laporan pelaksanaan kegiatan operasi fungsional di

kawasan Cagar Alam Teluk Adang Tahun 2013, yang dilaksanakan pada

tanggal 25-30 September 2013. target utama pelaksanaan operai

fungsional ini adalah untuk mencegah/mengurangi perambahan di

kawasan Cagar Alam Teluk Adang. Lokasi operasi berada di desa Krayan

Makmur, desa Meruat, desa Janju dan desa Jone.

Dengan adanya pelaksanaan opersi fungsional diharapkan,

pengamanan dan permasalahan di kawasan Cagar Alam dapat

berkurang, selain itu dibutuhkan juga tidak lanjut pengemanan kawasan

melalui patroli rutin dan pendekatan kepada masyarakat tentang kawasan

Cagar Alam Teluk Adang.

Page 34: Laporan Ofung Adang 2013

28 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

Daftar Pustaka

Hadi, Sutrisno.2009. Metodologi Reseach. Yayasan Penerbit Fakultas

UGM. Yogyakarta Laporan bulanan Seksi Konservasi Wilayah III Balikpapan Tahun 2013 Laporan Bulanan Resort Cagar Alam Teluk Adang Tahun 2013 Undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya

Alam Hayati dan Ekosistemnya

UU Repuplik Indonesia no. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan Peraturan Pemerinta nomor 45 tahun 2004 jo. Peraturan Pemerintah

nomor 60 tahun 2009 Tentang Perlindungan Hutan

Page 35: Laporan Ofung Adang 2013

29 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

LAMPIRAN

Page 36: Laporan Ofung Adang 2013

30 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

Tim Operasi dari SKW III BPP sedang memberikan penjelasan kepada tim PT. MPJ Babulu

Tim Operasi dari SKW III BPP berada di lokasi tambang PT. SMG

Tim Operasi dari SKW III BPP meminta keterangan dari Karyawan PT. SDH

Page 37: Laporan Ofung Adang 2013

31 Operasi Fungsional Pengamanan Kawasan CA Teluk Adang, September 2013

Pelabuhan PT. SMG difoto dari Pelabuhan PT. SDH

Kondisi Penambangan Batu Bara Milik PT. SMG Yang tidak diaktifkan lagi

Tim menyusuri anak sungai Janju yang bersebelahan dengan terminal PT. Kideco