Upload
al-hasyimia-newborn
View
994
Download
16
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tugas manajemen observasi fungsi manajemen di foto copy
Citation preview
FUNGSI MANAJEMEN
FOTOKOPI “BAGUS”
Gg. Mangga, Sekaran, Gunung Pati, Semarang
Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah manajemen kewirausahaan
Anggota Kelompok:
Refa Inta P (4411412026)
Umi Salmah Al Hasyimia (4411412056)
Rizqi Nur Alifah (4411412061)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013/2014
PERMASALAHAN USAHA
Seiring berkembangnya teknologi yang semakin pesat, persaingan bisnis
pun semakin ketat. Banyak para pelaku bisnis yang tersingkirkan dari usaha – usaha
yang telah digelutinya sekian lama. Banyak sekali ragam penyebab terjadinya
persaingan tersebut. Mulai dari manajemennya yang kurang baik, teknologi yang
kurang inovatif, sumber daya manusia yang kurang bermutu dan lain sebagainya
yang kurang memadai dalam menunjang kemajuan bisnis. Hal ini membuat para
pelaku bisnis berfikir dua kali untuk mencari peluang usaha baru, yang bisa
diandalkan. Dari kejadian tersebut banyak sekali yang harus dipertimbangkan
dalam memulai sebuah usaha baru. Hal utama yang harus dipertimbangkan dalam
memulai sebuah usaha adalah pengelolaan usaha dari segi keuangannya, produksi,
pemasaran, dan sumber daya manusianya. Kemudian setelah itu penerapan konsep
manajemen usaha tersebut. Karena fungsi dari manajemen itu sendiri membuat para
pengusaha dapat mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang
menjadi pembantunya. Sehingga usaha yang sedang digarap dapat mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Apapun usaha baru yang akan dibuat, dalam penerapannya ketika dikelola
dengan sebuah konsep manjemen yang baik maka hasilnya pun akan mempunyai
arah dan tujuan. Sebab konsep manajemen itu sendiri sangat fleksibel, karena dapat
menyesuaikan diri dengan berbagai situasi dan kondisi yang sedang dihadapi. Maka
dari itu penulis mencoba untuk memberikan sebuah contoh sederhana, penerapan
ilmu manajemen dalam sebuah tindakan nyata. Walaupun banyak sekali usaha –
usaha yang sedang gencar – gencarnya digeluti oleh para pelaku bisnis, mulai usaha
kecil – kecilan sampai usaha dengan modal yang sangat besar. Maka penulis
mengambil contoh penerapan manajemen dalam memulai sebuah usaha fotocopy.
Karena penulis melihat usaha fotocopy akhir – akhir ini mengalami peningkatan
yang signifikan, baik dari jumlahnya yang bertambah sampai ragam usahanya yang
dikembangkan menjadi TOSERBA (Toko serba ada) yang penggunaan mesin
fotocopy disana hanya sebagai pelengkap saja.
Usaha yang dijalankan mulai dari tahun 2010 ini memeiliki beberapa
kendala yang mungkin juga dihadapi oleh usaha yang sejenis lainnya. Untuk
masalah yang berhubungan dengan manajemen misalnya transparansi untuk
planning pengembangan usaha itu sendiri masih belum ada, sehingga setiap langkah
pengembangan usaha harus didiktekan oleh manager yang juga merangkap sebagai
owner dari tempat usaha tersebut. Selain itu, pembagian shift yang ada juga belum
terpisah secara jelas. Walaupun ada 2 pegawai yang mengoperasikan fotokopi
tersebut, tapi jadwal masuk yang diberlakukan masih kurang maksimal. Usaha
fotokopi ”BAGUS” memiliki jadwal buka hari Senin-Jum’at pukul 08.00-21.00,
Sabtu 08.00-12.00 dan hari Minggu pegawai diberi kesempatan untuk istirahat.
Pengawasan usaha ini dilakukan secara langsung oleh owner secara rutin.
Misalnya pengawasan masuk atau tidaknya pegawai untuk bekerja, serta
pengecekan barang atau stok yang perlu direfresh jumlahnya sehingga pelanggan
tidak akan kecewa setiap pagi. Pengecekan stok setiap pagi ini juga dilakukan untuk
mengontrol tempat usaha agar tetap kondusif dan nyaman digunakan.
Selain hal-hal yang telah disebutkan di atas masih juga ada beberapa masalah
pada tempat usaha antara lain:
1. Mesin fotokopi yang masih sering rusak,
2. Tidak berlakunya sistem hukuman/ punishment untuk pegawai yang tidak
disiplin,
3. Masih kecilnya omset yang diterima setiap bulan.
OBSERVASI
A. Pengertian Dan Definisi Observasi
Istilah observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti ”melihat” dan
“memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara
akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar
aspek dalam fenomena tersebut. Observasi menjadi bagian dalam penelitian
berbagai disiplin ilmu, baik ilmu eksakta maupun ilmu-ilmu sosial, Observasi dapat
berlangsung dalam konteks laboratoriurn (experimental) maupun konteks alamiah.
Observasi yang berarti pengamatan bertujuan untuk mendapatkan data
tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat re-
checkingin atau pembuktian terhadap informasi / keterangan yang diperoleh
sebelumnya.Sebagai metode ilmiah observasi biasa diartikan sebagai pengamatan
dan pencatatan fenomena-fenomena yang diselidiki secara sistematik. Dalam arti
yang luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang
dilakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengamatan tidak
langsung misalnya melalui questionnaire dan tes.
B. Tujuan Observasi
Observasi yang dilakukan ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui fungsi manajemen yang diberlakukan pada usaha kecil-menengah,
2. Mengetahui kontrol manajemen pada setiap lapisan yang ada pada usaha yang
bersangkutan
C. Manfaat Observasi
Pelaksanaan observasi ini tentu tidak akan dijalankan apabila tidak
mendatangkan manfaat kepada pihak-pihak tertentu. Saat ini manfaat yang
didapatkan oleh mahasiswa dari proses observasi ini sendiri antara lain:
1. Mengetahui lapisan-lapisan manajemen pada usaha yang dijalankan,
2. Mengetahui manfaat serta fungsi dari setiap lapisan manajemen,
3. Menambah pengetahuan tentang berjalannya manajemen pada sebuah
usaha.
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengelolaan dasar usaha fotocopy
Usaha fotocopy yang banyak ditemui disekitar kita, sangatlah beraneka ragam
sehingga membuat para pengelola harus berfikir panjang untuk menyiasati konsep
pengelolaan yang baik. Dilihat dari segi pengelolaannya, maka terdapat 4 hal utama
yang harus disiasati pengelolaannya:
1. Keuangan
Dalam hal ini keuangan memegang peranan penting dalam memulai sebuah
usaha, karena usaha apapun yang akan dijalankan tanpa modal takkan pernah
terwujud. Tapi hal yang lebih penting lagi adalah pengelolaan keuangan yang baik.
Pengelolaan keuangan yang baik, sangatlah penting untuk mencapai keuntungan
atau laba yang diharapkan. Pada dasarnya kondisi keuangan yang baik adalah,
dimana pendapatan lebih besar dari pada pengeluaran. Karena jika pendapatan lebih
kecil dari pengeluaran maka yang terjadi adalah rugi. Dan yang kedua adalah
menyiasati pengeluaran – pengeluaran yang tak terduga serperti halnya mesin
fotocopy rusak tiba – tiba sehingga memerlukan perbaikan dengan dana yang
lumayan jika harus diperbaiki ditempat servis, untuk menyiasatinya perlu
diperhatikan kondisi mesin fotocopy dan tidak lupa untuk menyediakan peralatan –
peralatan sparepart mesin fotocopy yang berguna untuk perbaikan.
2. Produksi
Proses produksi dalam sebuah usaha mempunyai peranan sebagai penghasil
keuntungan. Karena hasil dari sebuah produksi merupakan produk yang akan dijual
untuk mencapai hasil yang diharapkan yaitu berupa pendapatan. Proses produksi
yang baik menghasilkan produk yang baik pula. Sehingga konsumen merasa
terpuaskan dan dapat menarik kembali minat konsumen untuk menggunakannya
lagi. Terlebih lagi dalam sebuah usaha fotocopy. Jika kita memberikan hasil
produksi yang baik serta bahan – bahan seperti kertas yang berkualitas maka
konsumen pun akan terpuaskan dan akan kembali atau dengan kata lain menjadi
pelanggan tetap. Serta tidak lupa hal yang paling penting untuk disiasati adalah
menjaga kehematan proses produksi, misalnya seperti mematikan mesin fotocopy
bila tidak digunakan, menghemat pemakaian kertas, mengatur warna kejelasan dari
pencetakan untuk menghemat pengeluaran tinta mesin fotocopy dan lain
sebagainya. Dan tidak lupa menyiasati kelancaran proses produksi agar tidak
mengecewakan para konsumen.
3. Pemasaran
Pemasaran atau promosi merupakan hal yang unik. Karena proses promosi ini
bertujuan untuk menarik minat konsumen agar memakai atau menggunakan barang
dan jasa kita. Sehingga dalam proses perjalanannya harus melalui pendekatan –
pendekatan dua arah antara produsen dengan konsumen. Artinya antara produsen
dan konsumen harus saling mengenal. Inilah konsep manajemen pemasaran yang
baik untuk diterapkan dalam sebuah usaha fotocopy. Walaupun proses promosi atau
pemasaran dalam usaha fotocopy dirasa kurang penting. Tapi dalam sebuah
penerapan konsep manajemen yang baik, pemasaran sangatlah penting untuk
mengenalkan produk kita kepada konsumen. Karena ada pepatah mengatakan Tak
kenal maka tak sayang, jika produk kita tidak dikenal maka sulit sekali untuk
konsumen akan memakai produk kita. Proses promosi yang mungkin dilakukan
dalam sebuah usaha fotocopy seperti mengatur letak posisi barang – barang yang
dijual dalam sebuah etalase agar lebih terlihat dengan jelas oleh konsumen,
permainan harga diskon jika melalukan banyak pembelian, penempatan kertas
harga – harga barang dan jasa agar konsumen dapat membandingkan harga tempat
fotocopy kita dengan yang lain, memberikan cinderamata seperti plastik, sticker,
bon dan lain – lain yang bertuliskan nama tempat fotocopy agar mereka selalu ingat
dengan tempat fotocopy kita dan lain sebagainya. Yang pasti proses promosi yang
akan dilakukan mengundang minat konsumen tertarik untuk mengunjungi tempat
fotocopy tersebut.
4. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia atau SDM mempunyai peranan dalam mengatur semua
pengelolaan yang terjadi didalam sebuah usaha. Dalam prakteknya SDM
merupakan kunci utama bagi tercapainya suatu tujuan. SDM yang baik adalah
yang berkualitas. Kualitas yang ada pada diri SDM sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor, baik dapat dilihat dari lingkungan, teman maupun keturunan.
Maka penting bagi para pengusaha memilih dengan hati – hati SDM – SDM nya,
agar memperoleh keselarasan antara harapan produsen dengan konsumen. Karena
jika kita melihat dalam praktek usaha fotocopy, pengaruh SDM dalam proses
menarik perhatian konsumen sangat dilihat dari segi pelayanannya. Jika pelayanan
yang diberikan ramah dan sopan maka konsumen pun akan merasa terpuaskan,
sehingga mereka tidak segan – segan untuk kembali lagi. Untuk sebuah usaha
fotocopy, SDM yang diperlukan tidak kurang tidak lebih harus mempunyai
kepribadian yang baik serta fisik yang baik pula. Karena dalam memberikan
pelayanan para pegawai tersebut harus terlihat rapi, bersih, ramah dan sopan.
Sehingga menimbulkan kenyamanan antara konsumen dengan pegawai, baik
dalam proses transaksi maupun produksi.
B. Penerapan fungsi – fungsi manajemen dalam usaha fotocopy
Fungsi Manajemen ialah berbagai jenis tugas atau kegiatan manajemen yang
mempunyai peranan khas dan bersifat saling menunjang untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Banyak sekali ahli yang mengemukakan tentang
fungsi manajemen ini. Berikut uraian singkat tentang fungsi manajemen yang
paling banyak digunakan :
1. Perencanaan ( Planning )
Perencanaan (Planning) ialah fungsi manajemen yang harus bisa menjawab
rumus SWIH. (WHAT) apa yang akan dilakukan, (WHY) mengapa harus
melakukan, (WHEN) kapan melakukan, (WHERE) dimana melakukan, (WHO)
siapa yang melakukan, (HOW) bagaimana cara melakukan. Perencanaan program
kerja, termasuk perencanaan anggaran, bukan merupakan hal yang baru dalam
memulai sebuah usaha fotocopy, baik perencanaan jangka pendek maupun
perencanaan jangka panjang. Namun, perencanaan perlu dilakukan untuk
perencanaan strategis, yaitu perencanaan menentukan hidup mati dan berkembang
tidaknya suatu usaha.
2. Pengorganisasian ( Organizing )
Fungsi pengorganisasian termasuk fungsi pengisian staf yang sesuai untuk
setiap tugas atau kedudukan. Pengisian staf atau karyawan perlu membedakan
beberapa jenis karyawan, yang masing-masing mempunyai tugas khas dan
karakteristik sendiri-sendiri. Ada sekurang – kurangnya empat jenis karyawan yang
mempunyai tugas berbeda, adalah sebagai berikut:
Karyawan supervisor adalah karyawan yang mengatur semua kegiatan dan
bertanggung jawab atas semua hal yang terjadi dalam usaha fotocopy
tersebut.
Karyawan produksi adalah para pegawai yang melakukan proses fotocopy.
Karyawan maintenance adalah para pegawai yang bertugas memperbaiki
dan memeriksa peralatan teknis.
Karyawan pramuniaga adalah para pegawai yang melayani proses jual beli
dan pengambilan barang – barang yang ingin dibeli konsumen serta
menjaga kebersihan tempat usaha.
Fungsi tugas pengorganisasian dan staf termasuk perencanaan, rekrutmen,
seleksi, pelatihan, pengembangan karir, pembuatan rincian tugas (job description)
dan kebutuhan tugas (job requirement), penetapan otorisasi, menentukan
organigram, menentukan hubungan lini dan hubungan staf, menentukan rentang
kendali (span of control), membuat penilaian tugas dan jenjang tugas (job
evaluation dan job establishment), merencanakan kaderisasi dan sebagainya.
3. Penggerakan ( Actuating )
Fungsi tugas penggerakan (actuating) adalah tugas menggerakkan seluruh
manusia yang bekerja didalam sebuah usaha fotocopy, agar masing-masing bekerja
sesuai dengan yang telah ditugaskan dengan semangat dan kemampuan maksimal.
Ini merupakan tantangan yang sangat besar bagi fungsi manajemen karena
menyangkut manusia, yang mempunyai keyakinan, harapan, sifat, tingkat laku,
emosi, kepuasan, pengembangan, dan akal budi serta menyangkut hubungan antar
pribadi. Oleh karena itu, banyak yang mengatakan bahwa fungsi penggerakan
adalah fungsi yang paling penting serta paling sulit dalam keseluruhan fungsi
manajemen. Fungsi penggerakan berada pada semua tingkat, lokasi, dan bagian
dalam bidang usaha fotocopy. Kemudian, fungsi penggerakan meliputi
memberikan motivasi, memimpin, menggerakkan, mengevaluasi kinerja individu,
memberikan imbal jasa dan sebagainya. Fungsi penggerakan kadang-kadang
diganti dengan istilah lain, misalnya fungsi kepemimpinan (leading). Parameter
pengukuran atau suatu alat yang seringkali digunakan untuk membantu memahami
kebutuhan manusia adalah hierarki kebutuhan yang dikembangkan oleh AH
Maslow. Hierarki mengenai lima tingkat (kadang-kadang dibagi menjadi enam)
yakni kebutuhan dasar manusia, dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi,
sebagai berikut:
a. Kebutuhan fisiologis (physiological need)
Lapar dan haus adalah kebutuhan yang paling dasar bagi manusia dan harus
dipenuhi terlebih dahulu sebelum semua kebutuhan lainnya dipenuhi.
b. Kebutuhan keamanan (safety need)
Keamanan adalah tingkat kebutuhan kedua, yaitu berupa pakaian, tempat
perlindungan atau rumah tempat tinggal, dan lingkungan yang menjamin
keamanan seperti pekerjaan tetap, pensiun dan asuransi.
c. Kebutuhan afeksi (affection need)
Termasuk dalam kebutuhan tingkat tiga adalah pengakuan termasuk dalam
lingkungan tertentu, bukan hanya lingkungan keluarga, tetapi juga lungkungan
social lainnya, seperti tempat kerja.
d. Kebutuhan penghargaan (esteem need)
Kebutuhan penghargaan berbentuk kebutuhan penghargaan diri, rasa
keberhasilan, dan pengakuan dari orang lain. Kebutuhan akan status
merupakan dorongan utama untuk mencapai keberhasilan lebih lanjut.
e. Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization need)
Tingkat tertinggi kebutuhan manusia adalah rasa pemenuhan diri, yaitu
sumbangan optimalnya pada sesama manusia, suatu realisasi penuh atas
potensi diri manusia.
4. Pengawasan ( Controlling )
Pengawasan adalah fungsi terakhir manajemen, namun bukan berarti yang
paling kurang penting. Pengawasan adalah pengamatan dan pengukuran, apakah
pelaksanaan dan hasil kerja sudah sesuai dengan perencanaan atau tidak. Kalau
tidak, apa kendalanya dan bagaimana menghilangkan kendala agar hasil kerja
dapat sesuai dengan yang diharapkan. Fungsi pengawasan tidak harus dilakukan
hanya setiap akhir tahun anggaran, tetapi justru harus secara berkala dalam waktu
yang lebih pendek, misalnya setiap bulan, sehingga perbaikan yang perlu
dilakukan tidak terlambat dilaksanakan.
METODE OBSERVASI YANG DIGUNAKAN
Observasi kali ini dilakukan secara sistematik oleh mahasiswa untuk
memenuhi blanket pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Observasi
sistematik biasa disebut juga observasi berkerangka atau structured observation.
Ciri pokok dari observasi ini adalah kerangka yang memuat faktor-faktor yang
telah di atur kategorisasinya lebih dulu dan ciri-ciri khusus dari tiap-tiap faktor
dalam kategori kategori itu.
a. Materi Observasi
Isi dan luas situasi yang akan diobservasi dalarn observasi sistematik umumnya
lebih terbatas. Sebagai alat untuk penelitian desicriptif, peneliti berlandaskan pada
perumusan-perumusan yang lebih khusus. Wilayah atau scope observasinya
sendiri dibatasi dengan tegas sesuai dengan tujuan dan penelitian, bukan situasi
kehidupan masyarakat seperti pada observasi partisipan yang umumnya digunakan
dalam penelitian eksploratif.
Perumusan-perurnusan masalah yang hendak diselidikipun sudah dikhususkan,
misalnya hubungan antara pengikut, kerjasama dan persaingan, prestasi be1ajar,
dan sebagainya. Dengan begitu kebebasan untuk memilih apa yang diselidiki
sangat terbatas. Ini dijadikan ciri yang membedakan observasi sistematik dan
observasi partisipan.
b.Cara-Cara Pencatatan
Persoalan-persoalan yang telah dirumuskan secara teliti memungkinkan jawaban-
jawaban, respons, atau reaksi yang dapat dicatat secara teliti pula. Ketelitian yang
tinggi pada prosedur observasi inilah yang memberikan kemungkinan pada
penyelidik untuk mengadakan “kuantifikasi” terhadap hasil-hasil penyelidikannya.
Jenis-jenis gejala atau tingkah laku tertentu yang timbul dapat dihitung dan
ditabulasikan. Ini nanti akan sangat memudahkan pekerjaan analisis hasil.
Untuk metode yang digunakan sendiri menggunakan metode wawancara secara
bertatap muka sehingga dapat mengetahui keadaan yang nyata dari usaha itu
sendiri. Penggunaan metode ini tentu saja ada sisi positif maupun negatifnya. Untuk
sisi positifnya mahasiswa dapat melihat secara langsung tempat usaha yang
dijalankan sedangkan sisi negatifnya tidak semua orang merasa nyaman dengan
adanya wawancara yang dilakukan oleh mahasiswa.
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
Planning/ perencanaan
Untuk pengembangan dari usaha apakah ada rencana tersendiri?
Bisa tolong jelaskan rencana yang dilaksanakan?
Untuk pengembangan usaha dilakukan dengan menggunakan media
promosi. Promosi yang dimaksudkan menggunakan banner dan selebaran yang
ditempel baik di sekitar kampus UNNES maupun di sekitar tempat usaha.
Selain itu, selain usaha fotocopy kami juga mengembangkan usaha lain di
lokasi yang sama, antara lain: laundry, pulsa dan penjualan alat tulis.
Untuk usaha lain tersebut, bagaimana pengelolaannya? Apakah dikelola
sendiri juga?
Ya, usaha ini kami jalankan sendiri, hanya saja jika laundry, proses
pengerjannya kami lakukan di rumah, jadi di lokasi usaha ini hanya sebagai tempat
transaksi saja.
Pengorganisasian
Adakah struktur organisasi dalam usaha? Kalau ada, apa saja jabatan yag
digunakan serta apa tugas dari masing-masing jabatan?
Usaha yang dijalankan hanya memiliki struktur organisasi yang sederhana,
hanya antara owner dan pegawai. Owner atau pemilik memiliki tugas untuk
memenuhi kebutuhan usaha yang diminta dan melakukan pengawasan secara
langsung dalam proses usaha. Sedangkan pegawai/employee memiliki tanggung
jawab untuk melaksanakan proses usaha dengan pengetahuan dan kemampuan yang
telah diajarkan dan dimiliki.
Untuk pemenuhan bahan dasar, darimana Anda mendapatkan bahan
usaha?
Bahan baku usaha kami dapatkan dengan pemesanan langsung ke a gen,
jadi kami tidak perlu repot karena sudah ada kerja sama dengan agen tersebut.
Untuk masalah system bagi hasil, bagaimana anda menerima gaji? Apakah
pada periode waktu tertentu atau bebas?
Saya mendapatkan gaji tiap awal bulan dari pemilik usaha.
Apa saja kelebihan yang ditawarkan fotocopy ini daripada fotocopy yang
lain?potongan harga mungkin?
Masalah harga, kami menerapkan harga sesuai standar. Mungkin kelebihan
yang kami berikan adalah dari segi pelayanan dan kualitas hasil cetakan.
Pengarahan
Adakah pengarahan yang diberikan oleh pimpinan? Contohnya?
Pengarahan diberikan dari pimpinan kepada bawahan untuk memberikan
pengetahuan sehingga dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik. Pengarahan-
pengarahan yang diberikan pun berkisar antara pengoperasian alat-alat serta
penentuan beberapa hal yang coincidental dan membutuhkan penyelesaian secara
cepat dan tepat.
Adakah hukuman dari pemilik kepada bawahan apabila melanggar
peraturan? Seperti potongan gaji atau sejenisnya?
Ada, tapi masih belum tegas karena prinsip usaha kami masih kekeluargaan.
Pengawasan
Untuk masalah pengawasan, apakah ada pengawasan dalam keluar dan
masuknya dana dalam usaha?
Tentu ada, pengawasan keluar dan masuknya dana dilakukan secara harian
agar tidak terjadi selisih dikemudian hari.
Siapa yang melaksanakan fungsi pengawasan?
Fungsi pengawasan yang ada dilaksanakan oleh owner sendiri.
Apa saja yang perlu diawasi?
Hal-hal yang sering diawasi antara lain stok yang ada di lokasi usaha,
kerusakan yang terjadi, pengecekan pemasukan.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan dari pembahasan ini adalah, apapun usahanya besar ataupun kecil
dalam penerapannya diusahakan menggunakan konsep manjemen yang baik.
Karena dengan konsep manjemen yang baik, dapat menyesuaikan diri dari berbagai
situasi dan kondisi yang sedang dihadapi. Serta mempunyai arah dan tujuan yang
ingin dicapai dari usaha tersebut.
Saran yang dapat kami berikan adalah lebih terorganisasinya pelaksanaan
usaha, sehingga bisa mendapatkan hasil yang efektif dan efisien.
Daftar pustaka
Margono S. Drs. 2007. Metologi Penelitian Pendidikan Komponen
MKDK. PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Mohammad Abdul Mukhyi, Pengantar manajemen umum, Penerbit
Gunadarma, Depok, 1995.
http://ilmumanajemen.com diakses pada Senin, 18 November 2013.