20
SISTEM MEKANISME DASAR PENYAKIT LAPORAN MODUL 2 Submodul ke-1 KELOMPOK 3 Ketua : Mahasti Andrarini (2011730154) Sekretaris : Azka Faza Fadhila (2011730126) Anggota : 1. Fadlul Hazmi (2011730131) 2. GalihLidya R. (2011730135) 3. IntanAzzahra (2011730141) 4. LailaFarhana (2011730147)

Laporan Modul 2 Sub 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aaa

Citation preview

Page 1: Laporan Modul 2 Sub 1

SISTEM MEKANISME DASAR PENYAKIT

LAPORAN MODUL 2Submodul ke-1

KELOMPOK 3Ketua : Mahasti Andrarini (2011730154)Sekretaris : Azka Faza Fadhila (2011730126)Anggota :

1. Fadlul Hazmi (2011730131)2. GalihLidya R. (2011730135)3. IntanAzzahra (2011730141)4. LailaFarhana (2011730147)5. M. HafidzRamadhan (2011730150)6. SetianiImaningtias (2011730162)7. YudhaDaud P. (2011730168)

Tutor : Dr. Prabowo, sp.PA.

PROGAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2011/2012

Page 2: Laporan Modul 2 Sub 1

DAFTAR ISI

I. Skenario ___________________________3

II. Kata Sulit ___________________________3

III. Kata/kalimat Kunci ___________________________3

IV. Pertanyaan ___________________________4

V. Tujuan Pembelajaran ___________________________4

VI. Pembahasan

a. Definisi Homeostasis ___________________________ 5

1. Tujuan ___________________________ 6

2. Peranan ___________________________ 6

b. Faktor-faktor secara Homeostasis ___________________________ 7

c. Sistem Kontrol

1. Internal ___________________________ 10

2. Eksternal ___________________________ 11

- Umpan Balik Negatif ___________________________ 11

- Umpan Balik Positif ___________________________ 11

VII. Referensi ___________________________ 13

VIII. Refleksi ___________________________ 14

2

Page 3: Laporan Modul 2 Sub 1

I. SKENARIO

Ketika tekanan darah rendah, terjadi upaya tubuh untuk meningkatkan tekanan darah kembali ke normal.

Jika tekanan darah tinggi, terjadi upaya tubuh untuk menurunkan tekanan darah.

Ketika suhu lingkungan sekitar tinggi, tubuh melakukan penyesuaian untuk menurunkan suhu tubuh.

Bila suhu lingkungan sekitar rendah, tubuh mempunyai mekanisme untuk mempertahankan diri dengan berusaha meningkatkan suhu tubuh.

Ketika sel otak mengalami kekurangan oksigen, tubuh melakukan upaya agar oksigenasi kembali optimal.

Perhatikan QS. 82:7

II. KATA SULIT

1. Oksigenasi : Proses penyaluran oksigen.

III. KATA/KALIMAT KUNCI

1. Upaya tubuh untuk meningkatkan tekanan darah kembali ke normal.

2. Jika tekanan darah tinggi, terjadi upaya tubuh untuk menurunkan tekanan darah.

3. Ketika suhu lingkungan sekitar tinggi, tubuh melakukan penyesuaian untuk

menurunkan suhu tubuh.

4. Bila suhu lingkungan sekitar rendah, tubuh mempunyai mekanisme untuk

mempertahankan diri dengan berusaha meningkatkan suhu tubuh.

5. Ketika sel otak mengalami kekurangan oksigen, tubuh melakukan upaya agar

oksigenasi kembali optimal.

3

Page 4: Laporan Modul 2 Sub 1

IV. IDENTIFIKASI MASALAH (PERTANYAAN)

1. Apa komponen mekanisme tubuh untuk mengembalikan keadaan

normal ?

2. Bagaimana sistem tubuh mengontrol sistem pertahanannya ?

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keseimbangan tubuh ?

4. Apa saja kontribusi sistem tubuh terhadap keseimbangan internal ?

5. Apa dampak jika tubuh kita tidak dapat kembali ke keadaan yang

normal ?

6. Apa tujuan tubuh melakukan keseimbangan lingkungan internal ?

V. Tujuan Pembelajaran

Dapat mengetahui bagaimana prinsip-prinsip homeostasis.

4

Page 5: Laporan Modul 2 Sub 1

VI. Pembahasan

Definisi HomeostasisKonsep pengaturan yang telah diajukan 100 tahun yg lalu oleh Claude Bernard

dan oleh W.N. Cannon pada tahun 1920 dengan istilah homeostasis. Definisi

homeostasis adalah proses pengaturan berbagai kondisi fisiologis yg m’bantu

m’pertahankan keadaan normal, jika kondisi tersebut terganggu.

Homeostasis menurut kamus kedokteran Dorland adalah kecenderungan untuk

tetap dalam adaan tubuh organisme normal (lingkungan internal).

Homeostasis menurut Guyton dalam buku Fisiologi Manusia dan Mekanisme

Penyakit adalah keadaan stasis atau konstan dalam lingkungan internal.

Homeostasis menurut John E. Hall, Ph. D. dalam buku Fisiologi Kedokteran adalah

pengaturan kondisi-kondisi statis dalam lingkungan dalam.

Homeostatis menurut Lauralee Sherwood dalam buku Fisiologi Manusia adalah

esensial bagi kehidupan setiap sel, dan setiap sel, melalui aktivitas khususnya

masing-masing, ikut berperan sebagai bagian dan suatu system tubuh

mempertahankan lingkungan internal yang dipakai bersama oleh semua sel.

Menurut Guyton and Hall dalam buku ajar Fisiologi Kedokteran adalah

pemeliharaan aneka kondisi yang hamper selalu konstan di lingkungan dalam.

Homeostatis menurut Silverthorn dalam buku Human Physiology adalah “the

process by which the body maintains a relatively stable internal environment in

the face of either an external or an internal disturbance.

5

Page 6: Laporan Modul 2 Sub 1

Tujuan/Peranan Homeostasis

Tujuan :

1. Mempertahankan keseimbangan internal untuk kelangsungan hidup dan

fungsi semua sel.

2. Melakukan fungsi-fungsi khusus yang esensial bagi kelangsungan hidup

tubuh keseluruhan.

Peranan : 1. Menjaga cairan internal tetap di dalam sel.

2. Menahan benda asing tetap di luar.

3. Melindungi tubuh dari invasi asing.

4. Memungkinkan tubuh berinteraksi dengan lingkungan luar.

6

Page 7: Laporan Modul 2 Sub 1

Faktor faktor internal yang harus dipertahankan ‐secara homeostasis :

(1) Konsentrasi molekul zat-zat gizi

Sel-sel membutuhkan pasokan molekul nutrien yang tetap untuk digunakan

sebagai bahan bakar metabolik untuk menghasilkan energi. Energi kemudian

digunakan untuk menunjang aktivitas-aktivitas khusus dan untuk

mempertahankan hidup.

(2) Konsentrasi O2 dan CO2

Sel membutuhkan O2 untuk melakukan reaksi-reaksi kimia yang menarik

sebanyak mungkin energi yang dari molekul nutrien untuk digunakan oleh sel.

Akibat reaksi-reaksi metabolisme yang menghasilkan energi ini dihasilkan

juga sejumlah CO2 yang harus dikeluarkan oleh tubuh.

Karena CO2 dan H2O membentuk asam karbonat, penyesuaian kecepatan

eliminasi CO2 oleh sistem pernafasan penting untuk mengatur keseimbangan

asam-basa dalam lingkungan. Sehingga CO2 pembentuk asam ini tidak

meningkatkan keasaman di lingkungan internal.

7

Page 8: Laporan Modul 2 Sub 1

(3) pH

Diantara efek-efek yang paling mencolok dari perubahan keasaman

lingkungan cairan internal adalah perubahan mekanisme pembentukan sinyal

listrik di sel saraf dan perubahan aktivitas enzim di semua sel.

(4) Suhu

Sel-sel tubuh berfungsi secara optimal dalam rentan suhu yang sempit. Sel-

sel akan mengalami perlambatan aktivitas yang hebat apabila suhunya terlalu

dingin dan yang lebih buruk, protein-protein structural dan enzimatiknya akan

terganggu apabila suhunya terlalu panas.

(5) Konsentrasi zat zat sisa ‐Berbagai reaksi kimia menghasilkan produk-produk akhir yang berefek

toksik bagi sel apabila dibiarkan tertimbun melebihi batas tertentu.

Seperti Ginjal selain mengatur komposisi elektrolit, volume dan pH

lingkungan internal, Fungsi ginjal untuk mengeleminasi semua zat-zat sisa

metabolisme yang tidak dibutuhkan tubuh melalui Urin.

8

Page 9: Laporan Modul 2 Sub 1

(6) Konsentrasi garam, air, dan elektrolit lain

Karena konsentrasi relative garam (NaCl) dan air dicairan ekstrasel

mempengaruhi seberapa banyak air yang masuk atau keluar sel,maka konsentrasi

keduanya diatur secara cermat untuk mempertahankan volume sel. Sel tidak

berfungsi secara normal jika membengkak atau menciut.Elektrolit-elektrolit lain

berperan dalam berbagai fungsi vital lain.Sebagai contoh,denyut jantung yang

teratur bergantung pada konsentrasi kalium (k+) yang relative di cairan ekstrasel.

(7) Volume dan tekanan

Komponen lingkungan internal yang beredar,yaitu plasma,harus

dipertahankan pada volume dan tekanan darah yang adekuat untuk menjamin

distribusi penghubung antara lingkungan eksternal dan sel yang penting ke

seluruh tubuh.

9

Page 10: Laporan Modul 2 Sub 1

Sistem Kontrol Homeostatik

Sistem kontrol homeostatik dalah suatu jalinan komponen-komponen tubuh yang

saling berhubungan secara fungsional dan bekerja untuk mempertahankan suatu

faktor dalam lingkungan internal agar relatif konstan di sekitar suatu tingkat

optimal. Untuk mempertahankan homeostatis, sistem kontrol harus mampu :

(1) Mendeteksi penyimpangan dari nilai normal faktor internal yang perlu

dijaga dalam batas-batas yang sempit.

(2) Mengintegrasikan informasi ini dengan informasi lain yang relavan.

(3) Melakukan penyesuaian yang tepat dalam aktivitas bagian-bagian tubuh

yang bertanggung jawab memulihkan faktor tersebut ke nilai yang

diinginkan.

Sistem kontrol homeostatik mungkin bekerja secara lokal atau di seluruh tubuh

Sistem kontrol homeostatik dapat dikelompokan menjadi dua kelas, yaitu intrinsik

dan ekstrinsik. Kontrol intrinsik (lokal) terdapat di dalam dan inheren bagi suatu

organ (intrinsik berarti “di dalam”). Sebagai contoh, karena otot rangka yang

sedang berolahraga menggunakan O2 di dalam otot turun. Perubahan kimia lokal

ini bekerja secara langsung pada otot polos di dinding pembuluh darah yang

mendarahi otot tersebut, menyebabkan otot polos melemas sehingga pembuluh

berdilatasi, atau membuka lebar. Akibatnya terjadi peningkatan aliran darah

melalui pembuluh yang melebar tersebut ke otot di atas sehingga O2 yang

disalurkan meningkat. Mekanisme ini ikut mempertahankan kadar optimal O2 di

lingkungan cairan internal tepat di sekitar sel-sel otot yang berolah raga tersebut.

10

Page 11: Laporan Modul 2 Sub 1

Kontrol Ekstrinsik yaitu mekanisme regulasi yang dimulai diluar suatu organ

untuk mengubah aktifitas organ tersebut. Kontrol ekstrinsik dan organ tubuh

dilakukan oleh sistem saraf dan endokrin, dua sistem regulatorik utama tubuh.

Untuk menstabilkan faktor fisiologis yang sedang di atur sistem kontrol

homeostatik harus mampu mendeteksi dan menahan perubahan. Kata umpan

balik merujuk pada respons yang terjadi setelah terdeteksinya suatu perubahan.

Umpan balik negatif melawan perubahan awal dan digunakan secara luas untuk

mempertahankan homeostatis

Mekanisme kontrol homeostatik terutama bekerja berdasarkan prinsip umpan

balik negatif. Pada umpan balik negatif, perubahan suatu faktor yang dikontrol

secara homeostatis akan memicu respons yang berupaya memulihkan faktor

tersebut ke normal dengan menggerakan faktor tersebut kenormal dengan

menggerakkan faktor ke arah berlawanan dari perubahan awalnya.

Umpan balik positif memperkuat perubahan sehingga variable terkontrol terus

bergerak searah perubahan awal.

Pada umpan balik positif keluaran meningkatkan atau memperkuat perubahan

sehingga variabel terkontrol terus bergerak searah perubahan awal. Efek seperti

ini setara dengan panas yang dihasilkan oleh tungku memicu termostat untuk

meningkatkan kerja tungku sehingga meningkatkan suhu kamar meningkat.

Contoh reaksi negatif adalah: bagaimana pusat kontrol mempertahankan suhu

badan terhadap tekanan suhu luar yang terlalu panas, ataupun terlalu dingin

(termoregulasi); bagaimana tetap menjaga kadar gula darah tidak naik

11

Page 12: Laporan Modul 2 Sub 1

(glukoregulasi), atau bagaimana agar cairan tubuh tidak menjadi pekat akibat

dehidrasi (osmoregulasi).

Contoh reaksi positif adalah: pengeluaran oksitosin pada saat partus untuk

meningkatkan kontraksi uterus, pengeluaran trombin untuk pembekuan darah

pada saat terjadi perdarahan, dsb.

Ketidakseimbangan homeostasis terjadi bila faktor kontrol homeostasis tidak lagi

mampumenjaga homeostase kembali setimbang seperti semula. Faktor-faktor

penyakit, keracunan, kurang gizi, kecapain dan usia lanjut bisa menjadi

penyebabnya.

12

Page 13: Laporan Modul 2 Sub 1

REFERENSI

Campbell and Reece Mitchell. 2005. Biologi Ed. 5. Jakarta: Erlangga

Guyton and Hall. 2011. BukuAjarFisiologiKedokteran Ed. 11. Jakarta: EGC.

Sherwood, Lauralee. 2005. FisiologiManusia: Dari SelkeSistem Vol. 2. Jakarta: EGC.

Sherwood, Lauralee. 2011. FisiologiManusia: Dari SelkeSistem Vol. 6. Jakarta: EGC.

Robbins, Kumar, Cotran. 2007. BukuAjarPatologiEdisi 7. Vol 1-Jakarta: EGC.

http://drlizakedokteran.blogspot.com

http://reninas.wapsite.me

13

Page 14: Laporan Modul 2 Sub 1

Refleksi

1. Apa yang telah dicapai kelompok dalam pembahasan submodul 1?

Yang telah dicapai kelompok dalam pembahasan submodul 1 adalah anggota

kelompok telah berhasil melakukan brainstorming dalam merumuskan tujuan

pembelajaran. Setiap anggota kelompok mampu menjelaskan mengenai informasi

dalam permasalahan yang ada di submodul tsb.

2. Apa yang belum dicapai kelompok dalam pembahasan submodul 1?

Yang belum tercapai kelompok dalam pembahasan submodul 1 adalah

kuraangnya waktu luang masing-masing anggota untuk berdiskusi kembali diluar

jadwal yang ditentukan untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan.

3. Apa kekuatan kelompok dalam pembahasan submodul 1?

Kekuatan kelompok kami adalah kami mampu melakukan curah pendapat dan

bersama-sama menentukan tujuan pembelajaran dengan saling bertukar ilmu

pengetahuan dengan saling menghargai pendapat satu sama lain.

4. Apa kelemahan kelompok dalam pembahasan submodul 1 ?

14

Page 15: Laporan Modul 2 Sub 1

Kelemahan kelompok kami adalah keterbatasan waktu dalam menggali informasi

yang dibutuhkan dalam pembahasan submodul.

5. Tindakan apa yg kelompok ambil dalam menghadapi suatu masalah

dikemudian hari?

Tindakan yang dilakukan oleh kelompok kami adalah dalam menghadapi satu

masalah dihadapi dengan kepala dingin tidak terburu-buru dalam mengambil

keputusan, dengan melakukan curah pendapat antar anggota kelompok sehingga

masalah terselesaikan.

15