41
TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SET JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hampir semua aktifitas didalam kapal memerlukan tenaga atau daya mulai dari menjalankan kapal, proses docking hingga pengoperasian seluruh peralatan dan perlengkapan kapal. Sebagian besar dari perlengkapan – perlengkapan diatas memerlukan tenaga penggerak berupa daya listrik sehingga dalam suatu kapal diperlukan genset untuk menghasilkan tenaga listrik yang mampu memenuhi seluruh kebutuhan listrik di kapal. Laporan ini akan mengulas mengenai bagaimana cara untuk menentukan genset serta bagaimana cara pendistribusian listrik di kapal. 1.2Permasalahan Masalah yang akan dibahas dalam tugas ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Melakukan perencanaan penentuan genset untuk mensuplai semua kebutuhan listrik pada kapal. Daya generator harus dihitung dengan baik dan tepat agar generator bisa bekerja secara optimal dan efisien. 1.3Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas ini adalah: a. Menghitung besarnya beban daya listrik total pada kapal. MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 1

Laporan Listrik HIDAK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ad

Citation preview

Page 1: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Hampir semua aktifitas didalam kapal memerlukan tenaga atau daya mulai dari

menjalankan kapal, proses docking hingga pengoperasian seluruh peralatan dan

perlengkapan kapal.

Sebagian besar dari perlengkapan – perlengkapan diatas memerlukan tenaga penggerak

berupa daya listrik sehingga dalam suatu kapal diperlukan genset untuk menghasilkan

tenaga listrik yang mampu memenuhi seluruh kebutuhan listrik di kapal.

Laporan ini akan mengulas mengenai bagaimana cara untuk menentukan genset serta

bagaimana cara pendistribusian listrik di kapal.

1.2 Permasalahan

Masalah yang akan dibahas dalam tugas ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Melakukan perencanaan penentuan genset untuk mensuplai semua kebutuhan listrik

pada kapal.

Daya generator harus dihitung dengan baik dan tepat agar generator bisa bekerja secara

optimal dan efisien.

1.3 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas ini adalah:

a. Menghitung besarnya beban daya listrik total pada kapal.

b. Menghitung daya dan memilih jenis generator yang tepat dan optimal serta mempunyai

efisiensi yang tinggi.

c. Dapat memahami dan memberikan gambaran tentang pendistribusian listrik pada kapal.

1.4 Batasan Masalah

Laporan ini hanya memberikan langkah – langkah perhitungan serta rumus perhitungan

komponen penting pada kapal, laporan ini juga disertai dengan contoh perhitungan detail

dari salah satu komponen penting yang ada pada kapal.

BAB II

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 1

Page 2: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

TINJAUAN TENTANG LISTRIK DI KAPAL

2.1 Kebutuhan Listrik di Kapal

Dalam perencanaan suatu sistem dan untuk memperkirakan besarnya kapasitas dari

generator dan peralatan listrik lainnya harus diketahui besarnya kebutuhan maksimum dan

minimum dari peralatan. Kebutuhan maksimum didefinisikan sebagai kebutuhan daya rata –

rata terbesar yang terjadi dalam selang waktu yang singkat dalam periode kerja peralatan

tersebut dan sebaliknya untuk pengertian minimum. Sedangkan kebutuhan rata – rata adalah

kebutuhan daya rata – rata selama periode kerja yang dapat ditentukan dengan membagi

energi yang dipakai dengan jumlah periode tersebut.

Kebutuhan maksimum penting untuk diketahui karena digunakan untuk menentukan

besarnya kapasitas dari generator yang diperlukan sedangkan kebutuhan minimum

diperlukan untuk menentukan konfigurasi dari plan pembangkit daya listrik yang sesuai

serta untuk menentukan suatu generator menurut BKI Vol II 1996 disyaratkan apabila tidak

ada suatu petunjuk yang terperinci guna menentukan persediaan daya yang cukup, daya

keluar dari generator yang sekurang – kurangnya diperlukan untuk pelayanan (pelayaran) di

laut harus 15% lebih tinggi daripada kebutuhan daya yang ditetapkan dalam balance kapal.

Jumlah generator yang harus disediakan di kapal diisyaratkan oleh BKI sekurang –

kurangnya dua unit yang terpisah dari mesin penggerak utama harus disediakan untuk

pemberian daya instalasi listrik. Daya keluarannya harus berukuran sedemikian rupa

sehingga daya keluaran generator masih tersisa dan masih cukup untuk menutup kebutuhan

daya dalam pelayanan dilaut ketika unit rusak atau diberhentikan.

2.2 Faktor Beban (Load Factor)

Dalam perencanaan instalasi listrik dikapal dan untuk merencanakan kapasitas daya

optimum dari generator yang diperlukan untuk mensuplai seluruh kebutuhan daya peralatan

peralatan listrik dikapal maka salah satu faktor yang berpengaruh di dalam perhitungan

tersebut adalah faktor beban. Seperti diketahui peralatan permesinan bantu yang digerakkan

tenaga listrik dikapal jarang sekali bekerja dengan beban penuh dalam waktu yang lama.

Sehingga dengan mengetahui besarnya variabel load faktor dengan tepat dan sesuai dapat

diperkirakan besarnya kapasitas optimum generator.

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 2

Page 3: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Faktor beban didefinisikan sebagai perbandingan antara waktu pemakaian suatu alat

dalam suatu kondisi dengan total waktu untuk satu kondisi yang dimaksud (misalnya

berlayar saja atau bongkar muat saja dan sebagainya).

Faktor beban =

Perhitungan faktor beban dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

a. Karakter pembebanan dari peralatan, yaitu keadaan atau sifat dari peralatan apakah

sering atau jarang dibebani selama periode yang telah ditentukan. Faktor – faktor yang

berhubungan erat dengan karakter pembebanan adalah cuaca, jenis kapal, rute/daerah

pelayaran, jumlah crew dan penumpang.

b. Jenis kapal berpengaruh terhadap penggunaan suatu peralatan listrik.

c. Daerah pelayaran, hal – hal yang berpengaruh adalah musim, jarak pelayaran yang

berbeda akan diperoleh load factor yang berbeda pula.

2.3 Faktor Kesamarataan (Defersity factor)

Peralatan – peralatan listrik yang bekerja pada kapal mempunyai karakter pembebanan

yang spesifik dimana peralatan - peralatan bekerja tidak dengan waktu pemakaian yang

teratur dan bersamaan seperti pemakaian di darat. Peralatan – peralatan dikapal jarang sekali

dipakai pada waktu yang bersamaan dan terus menerus dalam periode waktu tertentu. Oleh

karena itu, perlu diperhatikan adanya ketidaksamaan waktu kebutuhan maksimum dari

peralatan – peralatan yang bekerja, didalam melakukan perencanaan kapasitas generator.

Ada dua jenis pembebanan dalam pengoprasian peralatan listrik di kapal yaitu:

a. Beban terus-menerus (continous load) adalah peralatan yang dalam pengoprasiannya

kontinyu / terus-menerus untuk sesuatu kondisi pelayaran normal kapal tersebut.

b. Beban terputus-putus (intermitten load) adalah peralatan yang dalam pengoprasiannya

tidak secara terus-menerus untuk suatu kondisi pelayaran normal kapal tersebut tetapi

periodik dengan periode waktu yang tidak tetap.

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 3

Page 4: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Diversity Factor =

Factor kesamarataan harus ditetapkan dengan dimasukkan pertimbangan beban tertinggi

yang diharapkan dapat terjadi pada waktu yang sama.

2.4 Perencanaan Kapasitas Generator di Kapal

Gambar 1. Flow chart pemilihan Generator

Keterangan :

CL : Continous Load

IL : Intermitten Load

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 4

DATA UTAMA KAPAL

PENENTUAN EQUIPMENT

Hull Part Machineri Electrick part

Perhitungan beban

At Normal sea At In PortAt Cargo Handling HAndling Handling

At Leaving Port

CL CL CL CLIL IL IL IL

Total Load

PEMILIHAN GENERATOR

Page 5: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Untuk menentukan kapasitas generator perlu diketahui jumlah beban pada beberapa

kondisi operasi kapal. Untuk mengetahui besarnya beban , dipakai beban analisa beban

listrik (electric load analysis) yang berupa tabel dan biasa disebut tabel kalkulasi

keseimbangan beban listrik (calculation of electric power balance) atau sering disebut juga

sebagai anticipated electrical power consumtion table

Analisa ini berisi kolom-kolom dalam tabel tentang jenis peralatan, jenis-jenis operasi,

daya masuk/keluar, jumlah peralatan yang dipakai dan lembar terakhir berupa jumlah beban

dari beberapa kelompok peralatan yang telah dihitung pada lembar sebelumnya. Pada tabel

perhitungan keseimbangan beban listrik, bebab-beban dikelompokkan untuk mempermudah

perhitungan beban. Terdapat tiga kelompok perhitungan beban yang harus dilayani

generator berdasarkan pengelompokkan fungsi beban :

a. Beban pada geladak lambung (hull part)

b. Beban berupa motor-motor listrik/pesawat tenaga, dalam system permesinan kapal

(mechinery port).

c. Beban yang berupa pesawat elektronika penerangan (electrical port)

Pengelompokan ini bisa berupa kelompok mesin daya, penerangan, dan peralatan

komunikasi/ navigasi. Jika kapal memiliki instalasi pendingin yang dikelaskan dan untuk

kapal peti kemas yang didinginkan maka diperlukan juga perhitungan kebutuhan daya beban

pendingin tersebut pada analisa beban listrik. Sesudah pengelompokan tersebut, untuk

menunjang perhitungan kebutuhan daya listrik pada masing-masing kondisi operasi,

peralatan yang dipakai kapal ditentukan pada waktu apa alat tersebut dioperasikan.

Sesudah diadakan pengelompokan kemudi dari data yang ada diisikan jumlah peralatan,

daya masuk dan daya keluar, baru diperkirakan pada saat mana peralatan tersebut

dioperasikan. Banyaknya peralatan yang dipakai pada kondisi operasi tersebut mungkin

tidak sama dengan peralatan yang disediakan, karena kemungkinan ada peralatan cadangan.

Prosentase factor beban diisikan pada setiap kondisi operasi dan besarnya tergantung pada

sering tidaknya, besarnya pemakaian daya dari peralatan terhadap daya nominal dan

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 5

Page 6: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

berdasar pada pengalaman perancangan. Untuk peralatan yang beroperasi sangat jarang

dianggap mempunyai factor beban nol pada semua kondisi.

Bila semuanya telah diisi kebutuhan dayanya, maka masing-masing kelompok (hull part,

machinery part, electrical part) dijumlahkan bebannya, beban tetap dan beban sementara

pada lembar terakhir dalam perhitungan beban tetap dari tiga kelompok tersebut

dijumlahkan menjadi satu demikian juga beban sementaranya.

Beban operasi dicari dengan menggunakan factor diversitas. Tujuan dipakainya factor

diversitas adalah untuk menentukanjumlah total beban yang harus dilayani oleh generator

akibat adanya pengoperasian beban-beban dalam waktu bersamaan.

Daya masuk total yang harus ditentukan, dari seluruh pemakaian daya yang hanya untuk

sementara dimasukkan, dikalikan dengan suatu factor kesamaan waktu bersama dan

ditambahkan kepada daya masuk total dari seluruh perlengkapan pamakain data yang

terhubung tetap. Factor kesamaan waktu bersama harus ditetapkan dengan dimasukkan

pertimbangan beban tertinggi yang diharapkan dapat terjadi pad waktu yang sama

seandainya penentuan yang tepat tidaklah mungkin. Daya total yang diperlukan adalah

jumlah beban yang harus dilayani oleh generator pada masing – masing operasi kapal dan

besarnya sesuai BKI vol II 1996,

Jumlah beban = (beban sementara x factor diversity) + pembebanan tetap

Untuk menentukan kapasitas generator yang dipilih dihitung dengan sekurang –

kurangnya diperlukan untuk daya dilaut 15% lebih besar daripada kebutuhan daya yang

ditetapkan dalam balans daya (BKI) tujuan dari pembatasan ini adalah generator tidak terlalu

berat kerjanya dalam kaitan dengan masalah arus pelayanan.

2.5 PENENTUAN POWER BALANCE

Prosedur perhitungan power balance:

1. Membaca spesifikasi kapal terutama dalam penggunaan daya listrik sesuai dengan fungsi

dan kondisi kapal.

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 6

Page 7: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

2. Mempersiapkan dan mendata seluruh peralatan (equipment) yang membutuhkan tenaga

listrik pada kondisi pengoperasian kapal.

Beberapa data yang harus dipersiapkan antara lain:

Menentukan macam-macam pompa yang diperlukan berikut kapasitas dari penggerak

pompa.

Menentukan macam-macam alat-alat angkat berikut kapasitas dari penggerak alat

angkat.

Menentukan kebutuhan daya untuk penerangan pada setiap ruangan kapal.

Menentukan peralatan komunikasi dan dayanya.

Memperkirakan kebutuhan supply cadangan dan keperluan berupa stop kontak, dan

sebagainya.

Dan untuk memenuhi estimasi konsumsi daya listrik di kapal, maka data-data yang

diperlukan adalah

Seluruh perlengkapan yang dioperasikan secara kontinyu(terus menerus)

Seluruh perlengkapan yang dioperasikan secara intermitten

Beban terhubung dari seluruh perlengkapan cadangan.

Semua data peralatan/equipment, harus dilengkapi dengan data yang meliputi

kW,voltage,jumlah dan pada kondisi apa beroperasi.

3. Perhitungan total beban yang dinyatakan dalam “ELECTRIC POWER CONSUMTION

TABLE”. Pengunaan daya listrik disesuaikan dengan pengoperasian kapal (fungsi dan

kondisi kapal) untuk masing-masing peralatan listrik dari bagian hull, machinery dan

electric, misalnya meliputi:

Pengoperasian kapal saat sea going (berlayar)

Leaving port/ manouvering

Loading- unloading

Emergency service

4. Masukkan daya peralatan listrik (kapasitas output dan input) sesuai dengan bagiannya

( hull,machinery, dsb) pada kolom sesuai item 3

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 7

Page 8: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

5. Perhitungan penggunaan peralatan tersebut pada beban kontinyu ( continous load) dan

beban sesaat / tidak kontinyu ( inetermitten) dengan memperhitungkan load factornya

(demand factor)

6. Penentuan load factor pada masing-masing peralata sesuai dengan data power factornya

atau sesuai dengan pengalaman yaitu : 30 % - 100% dengan mempertimbangkan jenis

peralatan listrik dan system pengoperasiannya,antara lain :

100% untuk heater dan lampu pijar

80%- 95% untuk motor-motor listrik dengan mempertimbangkan system

pengoperasian kapal

40% - 50% untuk motor-motor listrik yang bekerja bergantian dengan motor lainnya.

7. Kalikan load factoryang telah ditentukan sesuai dengan item 5 dengan total daya input

peralatan listrik tersebut dimana peralatan tersebut beroperasi (lihat tabel item 3)

8. Jumlahkan seluruh beban dimasing-masing kondisi pengoperasian kapal

9. Perhitungan daya total:

Daya masuk total dari seluruh perlengkapan pemakai daya yang terhubung tetap

(kontinyu) ditambahkan pemakai daya yang hanya bekerja intermitten (sesaat)

dikalikan factor kebersaman waktu atau prhitungan tersebut dapat dirumuskan sebagai

berikut:

PT = PL (kontinyu) + K.PL (intermitten)

Dimana :

PT : Daya total beban (KW)

PL : Daya beban (KW)

K : Common simultaneity factor / diversity factor

Diversity factor / factor kebersamaan waktu adalah sebesar :

1 (satu) untuk continous load dengan asumsi peralatan sebesar beban tersebut

digunakan secara terus-menerus

0,5 (setengah) untuk intermitten load dengan asumsi bahwa total beban dari peralatan-

peralatan tersebut (beban intermitten) setengah dari total bebannya digunakan secara

bersamaan

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 8

Page 9: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

10. Total beban item 9 dipakai sebagai pertimbangan untuk memilih generator atau

emergency generator.

11. Generator atau altenator dan eergency generator dipilih dari brosur dengan kapasitas daya

lebih besar 15 % - 20% dari total daya pada item 10.

12. Membaca spesifikasi kapal terutama dalam penggunaan daya listrik sesuai dengan fungsi

dan kondisi kapal.

13. Mempersiapkan dan mendata seluruh peralatan (equipment) yang membutuhkan tenaga

listrik pada kondisi pengoperasian kapal.

Beberapa data yang harus dipersiapkan antara lain:

Menentukan macam-macam pompa yang diperlukan berikut kapasitas dari penggerak

pompa.

Menentukan macam-macam alat-alat angkat berikut kapasitas dari penggerak alat

angkat.

Menentukan kebutuhan daya untuk penerangan pada setiap ruangan kapal.

Menentukan peralatan komunikasi dan dayanya.

Memperkirakan kebutuhan supply cadangan dan keperluan berupa stop kontak, dan

sebagainya.

Dan untuk memenuhi estimasi konsumsi daya listrik di kapal, maka data-data yang

diperlukan adalah :

Seluruh perlengkapan yang dioperasikan secara kontinyu(terus menerus)

Seluruh perlengkapan yang dioperasikan secara intermitten

Beban terhubung dari seluruh perlengkapan cadangan.

Semua data peralatan/equipment, harus dilengkapi dengan data yang meliputi

kW,voltage,jumlah dan pada kondisi apa beroperasi.

14. Perhitungan total beban yang dinyatakan dalam “ELECTRIC POWER CONSUMTION

TABLE”. Pengunaan daya listrik disesuaikan dengan pengoperasian kapal (fungsi dan

kondisi kapal) untuk masing-masing peralatan listrik dari bagian hull, machinery dan

electric, misalnya meliputi:

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 9

Page 10: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Pengoperasian kapal saat sea going (berlayar)

Leaving port/ manouvering

Loading- unloading

Emergency service

15. Masukkan daya peralatan listrik (kapasitas output dan input) sesuai dengan bagiannya

( hull,machinery, dsb) pada kolom sesuai item 3

16. Perhitungan penggunaan peralatan tersebut pada beban kontinyu ( continous load) dan

beban sesaat / tidak kontinyu ( inetermitten) dengan memperhitungkan load factornya

(demand factor)

17. Penentuan load factor pada masing-masing peralata sesuai dengan data power factornya

atau sesuai dengan pengalaman yaitu : 30 % - 100% dengan

mempertimbangkan jenis peralatan listrik dan system pengoperasiannya,antara lain :

100% untuk heater dan lampu pijar

80%- 95% untuk motor-motor listrik dengan mempertimbangkan system

pengoperasian kapal

40% - 50% untuk motor-motor listrik yang bekerja bergantian dengan motor lainnya.

18. Kalikan load factoryang telah ditentukan sesuai dengan item 5 dengan total daya input

peralatan listrik tersebut dimana peralatan tersebut beroperasi (lihat tabel item 3)

19. Jumlahkan seluruh beban dimasing-masing kondisi pengoperasian kapal

20. Perhitungan daya total:

Daya masuk total dari seluruh perlengkapan pemakai daya yang terhubung tetap

(kontinyu) ditambahkan pemakai daya yang hanya bekerja intermitten (sesaat) dikalikan

factor kebersaman waktu atau prhitungan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

PT = PL (kontinyu) + K.PL (intermitten)

Dimana :

PT : Daya total beban (KW)

PL : Daya beban (KW)

K : Common simultaneity factor / diversity factor

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 10

Page 11: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Diversity factor / factor kebersamaan waktu adalah sebesar :

1 (satu) untuk continous load dengan asumsi peralatan sebesar beban tersebut

digunakan secara terus-menerus

0,5 (setengah) untuk intermitten load dengan asumsi bahwa total beban dari peralatan-

peralatan tersebut (beban intermitten) setengah dari total bebannya digunakan secara

bersamaan

21. Total beban item 9 dipakai sebagai pertimbangan untuk memilih generator atau

emergency generator.

22. Generator atau altenator dan eergency generator dipilih dari brosur dengan kapasitas daya

lebih besar 15 % - 20% dari total daya pada item 10.

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 11

Page 12: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

BAB III

DATA DAN INFORMASI KAPAL

3.1 Data Utama Kapal

1. Nama : KM. Eka Cargo

2. Tipe : General Cargo

3. Dimensi utama :

Lwl = 69,63 m.

Lpp = 70,63 m.

B = 11,42 m.

H = 7,10 m.

T = 4,60 m.

Vs = 10 Knot.

Cp (ϕ) = 0,76

Cb (φ) = 0,76

Cm (β) = 0,99

3.2 Equipment Pada Kapal

Equipment atau perlengkapan yang ada di kapal dapat di tentukan dengan mengetahui

terlebih dahulu type kapal yang akan di buat karena ada peralatan yang khusus misalnya

crane, pompa bongkar muat, mooring winch dan lain sebagainya apabila di sebutkan satu

persatu peralatan tersebut dapat disebutkan seperti yang tercantum di bawah ini :

HULL PART

Boat Winch

Capstain

Steering Gear

Cargo Winch

Refrigerator Compresor

Main Deck Ventilating Fan

Poop Deck Ventilating Fan

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 12

Page 13: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Boat Deck Ventilating Fan

Bridge Ventilating Fan

Navigation Deck Ventilating Fan

MACHINERY PART

Main Air Compresor

MDO Transfer Pump

MDO Service Pump

MDO Supply Pump

LO Transfer Pump

LO Separator Pump

LO Supply Pump

F.W Cooling Pump (HT)

S.W Cooling Pump (HT)

LO Purifier Pump

Bilge Pump

Ballast Pump

Fire Pump

Fresh Water Pump

Sea Water Pump

Fecal Pump

Engine Room Ventilating

Fresh Water Hydrophore

F.W Cooling For Auxiliary Engine

Sewage Pump

ELECTRICAL PART

Accomodation Space Light

Machinery Space Light

Portable Cargo Light

Navigation and Signal Light

Interior Communication

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 13

Page 14: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Radio Station

3.3 EQUIPMENT AND FASILITIES

4. PUMP (POMPA – POMPA), yang terdiri dari :

a. L.O SERVICE PUMP adalah pompa untuk melayani kebutuhan minyak pelumas

mesin induk.

b. SEA WATER COOLING PUMP adalah pompa pendingin air tawar yang

digunakan untuk memompa air laut dari sea chest ke cooler/ alat pendingin.

c. FIRE PUMP adalah pompa untuk pemadam kebakaran yang digunakan untuk

memompa air laut dari sea chest ke hidrant yang ada di ACC ROOM dan geladak

– geladak.

d. BALLAST PUMP adalah pompa untuk memompa air laut dari sea chest ke tangki

– tangki ballast.

e. H.F.O TRANSFER PUMP adalah pompa pemindah bahan bakar yaitu pompa

yang berfungsi untuk memindahkan bahan bakar dari tangki bahan bakar di double

bottom ke tangki pengendapan bahan bakar / SETTLING TANK.

f. BILGE PUMP atau pompa bilga adalah pompa yang berfungsi untuk memompa

cairan yang ada di sumuran – sumuran bilga ke tangki separator maupun ke tangki

bilga / bilga wheel.

g. FRESH WATER COOLING PUMP atau pompa pendingin mesin induk adalah

pompa yang berfungsi untuk memompa air tawar pendingin dari tangki air tawar

maupun hidrofore ke mesin utama.

h. INCENERATOR PUMP dalah pompa yang berfungsi untuk memindahkan cairan

dari bilge wheel ke incenerator.

i. GENSET FRESH WATER PUMP adalah pompa yang berfungsi mengalirkan air

tawar dari tangki air tawar ke genset.

j. GENSET L.O COOLING PUMP adalah pompa yang berfungsi untuk mengalirkan

minyak pelumas genset ke pendinginya ( GENSET L.O COOLING COOLER)

k. FECAL PUMP adalah pompa untuk mengalirkan cairan dari sewage tank mke

harbour / dermaga.

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 14

Page 15: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

l. SEVICE PUMP adalah pompa untuk mengalirkan bahan bakar dari daily tank ke

M.E (bisa tidak dipakai).

3.4 Perlengkapan NavigationDesign and construction edisi revisi sname newyork, 1980 tentang perlengkapan lampu

navigasi. Sesuai dengan Ship

1. Anchor light

Setiap kapal dengan l > 150 ft pada saat lego jangkar harus menyalakan anchor light.

Warna : Putih

Jumlah : 1 buah

Visibilitas : 3 mil (minimal)

Sudut sinar : 360̊ horisontal

Tinggi : 7 meter

Letak : forecastle

2. Lampu Buritan ( stern light )

Warna : Putih

Visibilitas : 2 mil ( minimal)

Sudut sinar : 135̊ horisontal

Jumlah : 1 buah

Tinggi : 7 meter

Letak : Buritan

3. Lampu Tiang Agung ( Mas Head Light )

Warna : Putih

Visibilitas : 6 mil (minimal)

Sudut sinar : 225̊ horisontal

Tinggi : 12 meter ( di tiang fore castle )

16,5 meter ( di tiang top deck )

4. Lampu Sisi

Jumlah : starboard side : 1 buah

Port side : 1 buah

Warna : starboard side : Hijau

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 15

Page 16: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Port side : Merah

Visibilitas : 2 mil (minimal)

Sudut sinar : 112,5̊ horisontal

Letak : Navigation deck (pada fly wheel house.

5. Morse light

Warna : Putih

Sudut sinar : 360̊ horisontal

Letak di Top Deck, satu tiang dengan mast head light, antena UHF dan radar

6. Tanda Suara

Tanda suara ini dilakukan pada saat kapal melakukan manuver di pelabuhan dan dalam

keadaan berkabut atau visibilitas terbatas. Setiap kapal dengan panjang lebih dari 12 m

harus dilengkapi dengan bel dan peluit.

7. Pengukur Kedalaman ( Depth Sounder Gear )

Setiap kapal dengan BRT diatas 500 gross ton dan melakukan pelayaran internasional

harus dilengkapi dengan pengukur kedalaman yang terletak di anjungan atau di ruang

peta.

8. Compass

Setiap kapal dengan BRT diatas 1600 gross ton harus dilengkapi dengan gyro compass

yang terletak di compass deck dan magnetic compass yang terletak di wheel house.

9. Radio Direction Finder dan Radar

Setiap kapal dengan BRT diatas 1600 gross ton harus dilengkapi dengan direction finder

dan radar yang masing masing terletak diruang peta dan wheel house. Fungsi utama dari

radio direction finder adalah untuk menentukan posisi kapal, sedangkan kapal berfungsi

menghindari tubrukan.

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 16

Page 17: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Equipment Fungsi

Circulating pump Mensirkulasikan bahan bakar

LO transfer pump for ME Mensuplai kebutuhan oli pelumas untuk main

engine

Service pump Mensuplai bbm dari settling tank ke daily tank

LO transfer pump Mensuplai kebutuhuan oli pelumas

LO circulating pump Mensirkulasikan oli pelumas

LO gear box Mensuplai kebutuhan oli pelumas untuk gear box

Cooling SW pump for ME Mensuplai air laut sebagai pendingin main engine

LT fresh water cooling systemMensuplai kebutuhan air tawar sebagai pendingin

oli

HT fresh water cooling system Mensupali kebutuhan air tawar sebagai pendingin

Compressor air system Mensuplai kebutuhan udara segar

Pompa bilga ruang muatMemompa air keluar bila terjadi kebocoran di

kapal

Pompa bilga kamar mesin Membersihkan kotoran di ruang mesin

Separator bilga ME Menyaring kotoran pada ruang mesin

Fire pump Menangani kebakaran yang ada di kapal

Hydrophore unit for SW Untukmensuplai kebutuhan air laut

Hydrophore unit for FW Untuk mensuplai kebutuhan air tawar

Work shop Tempat memperbaiki peralatan yang rusak

Fecal pump Untuk membuang kotoran manusia

Steering gear Untuk mengatur kemudi kapal

Windlass Sebagai mesin penarik jangkar

Capstain Sebagai mesin penarik tambat / mooring

Cargo winch Memindahkan cargo / muatan

Cooled storage at gang way Mensuplai sistem pendingin yang ada di kapal

Accomodation for AC Sebagai pendingin

Sanitary System Mensuplai kebutuhan air bersih yang ada di kapal

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 17

Page 18: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Condensor for AC Mendinginkan ruangan

AC unit for crews and office ME Mendinginkan ruangan untuk kru kapal

SW pump of condensor for refrigerantMensuplai air laut sebagai pendingin untuk

refrigerant

Seawage treatment system Untuk mengolah kotoran

Mast haet light Untuk penerangan bagian tengah dari kapal

Side Light Untuk penerangan bagian samping kapal

Stern light Untuk penerangan bagian belakang kapal

Anchor lightPenerangan waktu menurunkan muatan pada

malam hari

Red light Memberikan petunjuk arah kapal

Navigation deck lighting Memberikan petunjuk kepada kapal lain posisi

kapal berada

Bridge deck lighting Untuk penerangan di bridge deck

Boat deck lightig Untuk penerangan di boat deck

Poop deck lighting Untuk penerangan di poop deck

Main deck lighting Untuk penerangan di main deck

Cargo handling Untuk mengangkut dan menurunkan muatan

Radio station Sebagai pusat komunikasi

Nautical instrumentUntuk mengetahui posisi kapal dan benda di

sekelilingnya

Signal light

Untuk menerima dan mengirim sinyal dari / ke

kapal lain

Tabel 1. Equipment dan Fungsinya

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 18

Page 19: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

3.5 Sistem Distribusi Listrik

Distribusi daya listrik pada kapal ini merupakan tenaga listrik yang akan disalurkan

kepusat pembangkit tenaga listrik (PPTL) atau main switch board yang akan di salurkan ke

berbagai tebaga listrik, peralatan – peralatan pemakai beban atau daya. Jumlah beban dibagi

menjadi 4 kondisi.

At normal sea going (pada saat berlayar)

At leaving port (manuver)

At cargo handling (pada saat bongkar muat)

At in port (pada saat berlabuh)

Dari gambar distribusi beban atau daya terlihat bahwa daya dari generator akan dibagi

dan dibedakan berdasarkan jenis arus dan voltasenya. Kondisi low voltage dengan tegangan

220 volt digunakan transformator penurun tegangan dengan rating 380/220 volt sedangkan

beban tegangan 24 volt DC digunakan penyearah daya dengan rating 380/220 volt ke 220

volt/30/24 volt DC (Step Down Transformator) yang dikoordinasikan pada emergency

switch board (ESB).

Tegangan 380 volt untuk sumber tenaga bagi motor listrik sebagai penggerak pompa dan

peralatan – peralatan penting dari beban instalasi listrik dikapal, juga untuk fasilitas

penerangan dan peralatan – peralatan komunikasi. Ini direncanakan menerima satu daya dari

darat sehingga dipasang system saling mengunci secara elektrik (interlock)

3.5.1 ELEMENTARI ONE LINE DIAGRAM

Electrik power system meliputi :

Main switch board (MSB)

Daya listrik dari generator disalurkan ke MSB dengan menggunakan kabel – kabel

selanjutnya disalurkan ke feeder panel no 1 dan 2.

Feeder panel

Feeder – feeder panel digunakan untuk pembagian distribusi beban atau daya listrik

yang akan dihubungkan ke panel distribution box yang akan menyuplai beban – beban

listrik yang ada dikapal.

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 19

Page 20: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Feeder panel no 1 : member suplai listrik ke :

a) Local GSP (Group Starter Panel) dan AC 380 volt load.

Beban yang menggunakan motor listrik untuk pengoperasiannya atau dengan

yang lainnya dan beban – beban lain yang memerlukan kebutuhan tenaga listrik

AC 380 volt.

b) Share Connection (SC Box)

Merupakan supply hubung darat. Saklar dari hubung darat pada MSB interlock

dengan sirkuit bracvker generator, sehingga tidak bias ditutup (di ON) bila

generator masih terhubung.

c) Emergency Switch Board (ESB)

Diturunkan tegangannya oleh transformator step down pgasa 220/24 volt dan

disearahkan dengan rectifear dan masuk ke 240 volt DC bus.

Tegangan 24 volt DC dari bus ESB dipergunakan untuk keperluan :

o Pengisian baterey (batterey charging)

o Mensuplai beban DC 24 volt ( peralatan navigasi, lampu – lampu navigasi

dan emergency lighting )

o Mensuplai lampu – lampu di setiap deck.

d) Low VOLTAGE feeder panel

Memberikan suplai daya listriknya ke beban – beban AC 220 volt.

Feeder panel no 2 : member suplai listrik ke :

Local G.S.P dan AC 380 volt load yang lainnya.

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 20

Page 21: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

BAB IV

PERHITUNGAN POWER BALANCE DAN PEMILIHAN

GENERATOR

4.1 Beban Penerangan di Kapal

Pada penerangan ini yang dihitung adalah beban penerangan total dikapal, untuk

menghitung beban penerangan maka harus ditentukan dulu :

1. Jenis dan banyaknya ruangan yang memerlukan daya listrik untuk

penerangan

2. Dimensi ruangan

a. Ukuran ruangan ( panjang, lebar, tinggi ) yang nantinya digunakan untuk

menentukan harga indeks ruang.

b. Tinggi bidang kerja. Pada umumnya 0.8 – 1 m dari permukaan lantai,

bidang pada permukaan ini diperkirakan sebagai daerah tempat kerja dilakukan.

3. Reflection factor dan warna ruangan.

Ditentukan oleh banyak luminous flux yang mengenai bidang dimana sebagian diserap

dan dipantulkan. Dalam hal ini adalah warna langit – langit ( celling ), dinding ( wall ),

lantai ( floor ) menentukan besarnya factor refleksi cahaya yang diterima lampu.

4. Tipe lampu.

Tipe lampu berhubungan dengan jenis ruangan yang mempengaruhi cara pengamanan

lampu.

5. Maintenance factor

Factor pemeliharaan yang diperlukan oleh lampu. Atau juga perbandingan rata – rata

dari illumination pada working area setelah beberapa waktu tertentu dengan

illumination pada keadaan baru.

6. Coefisien of utilization ( factor daya guna )

Perbandingan antara lominous flux yang diterima bidang kerja denngan lominous flux

sumber cahaya.

7. Susunan fitting / penempatan lampu.

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 21

Page 22: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Penempatan lampu juga mempengaruhi effisiensi penerangan. Jarak antar sumber

cahaya yang paling luar dan dinding sedapat mungkin 0.5 jarak antar sumber cahaya.

8. Effisiensi penerangan.

Fluks cahaya berkurang karena adanya cahaya yang diserap oleh lingkungan dan juga

karena peralatan lampu serta kondisi operasi lampu sendiri, hal ini yang menyebabkan

kerugian penerangan. Kerugian penerangan ditimbulkan oleh :

Temperatur dan tegangan kerja yang berubah – ubah.

Material dan optis lampu serta armaturnya.

Pengotoran oleh lingkungan kerja lampu.

Lama kerja lampu.

9. Waktu operasi komponen – komponen tersebut intermiten atau continous.

4.2 Langkah – Langkah Perhitungan beban penerangan di Kapal

Jenis ruangan ; mess room (main deck)

1. Dimensi ruangan ;

P = 4.3 m

L = 3.3 m

T = 2.4 m

H = tinggi bidang kerja (0.8 – 1.0)

= diambil 0.8

2. Luas ruangan

A = p x l

= 4.3 x 3.3

= 14.19 m2

3. Indeks ruangan

K = P x L/(T-H)(P+L)

= 4.3 x 3.3/(2.4-0.8)(4.3+3.3)

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 22

Page 23: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

= 1.17

Tinggi bidang kerja dari bidang kerja dari permukaan lantai pada bidang horizontal

adalah 0.8

4. Faktor refleksi ruangan :

Ceiling : 0.6

Wall : 0.5

Floor : 0.1

Dapat dilihat pada label reflection factor.

5. Iluminasi ruangan (E) :

E = 200 lux

Iluminasi ruangan di dapat melalui tabel harga pedoman untuk intensitas iluminasi dan

kebutuhan daya. Tergantung pada jenis ruangannya dan nilai flux cahaya diambil yang

terendah.

6. Type lampu: digunakan FL 20W x 2

Dapat dilihat pada tabel karakteristik lampu.

7. Faktor maintenance (M) : dari jenis lampu dipilih harga M = 0.7

8. Illumination rate :

Mencari ilumination rate berdasarkan pada nilai indeks ruangnya kemudian dicari yang

sesuai/mendekati melalui interpolasi sesuai dengan data refleksi ruangan, tipe lampunya

dan factor maintenance yang digunakan.

U = 0.345 +

U = 0.431

9. Efisiensi penerangan :

η = U x M

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 23

Page 24: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

= 0.431 x 0.7 = 0,3017

10. Φ Flux cahaya :

Φ = E x A/ η= 150 x7.8/0.3017= 3878.02 lumen

11. Flux cahaya lampu (Φ1):

Dari type lampu yang dipilih flux cahaya yang diberikan adalah Φ1 = 3000 lumen

12. Jumlah armature (lampu):

N = Φ/ Φ1= 3878.02 /3000 = 1.3

Sehingga jumlah armature yang diperlukan adalah 1 buah (dibulatkan).

13. Daya penerangan ruangan (w) :

Daya penerangan ruangan didapat dari nilai beban jenis armature x jumlah fitting

lampu

Contoh = (20 x 1buah) = 20 watt

4.3 Perhitungan Pompa BallastDiketahui :Volume tangki ballast (V) = 305.87 m3

Waktu pengosongan (t) = 6 jam = 21600 detik

1. Penghitungan debit

Q = V/t

= 305.87 /21600

= 0,01 m3

2. Penghitungan diameter dalam pipa

Q = A x V (v = kecepatan aliran diambil 4 m/det)

= π/4 x d2 x V

d = √(Qx4/πxv)

d = 0,2257 m = 225.7 mm

3. Penghitungan Head

a) Penghitungan Reynold Number (Rn)

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 24

Page 25: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Rn = ( v x d)/ µ = (4 x 0,2257)/1,79 x10-6

= 504357.54

Nilai €/D = 0,001

Head statis pompa (Hz) = 4,85 m

b) Perhitungan head losses sisi hisap

Hmayor = f.L.v2 /d2g

= 0,024 x 50 x 42/0.2257 x 2 x 9,81

= 4.336 m

Dimana : f = kerugian gesek sepanjang pipa = 0,024

v = kecepatan aliran (m/s)

d = diameter dalam (m)

L = panjang total suction (m)

Minor Losses :

Pada system direncanakan

Maka harga Hminor = k.v2/2g

= 20,21 x 42 / 2 x 9,81

= 8,67907

Total head losses sisi hisap = Hmayor + Hminor

= 4.336 + 8.67907

= 13.015 m

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 25

No Jenis Accesoris N K n x k1 Elbow 90o 3 0,75 2,252 Butterfly valve 10 0,6 63 STRAINER 2 0,58 1,164 NRV 0 2 05 T-join 6 1,8 10,8

    total 20,21

Page 26: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

c) Perhitungan head losses sisi tekan

Hmayor = f.L.v2 /d2g

= 0,024 x 16 x 42/0,2257 x 2 x 9,81

= 1.387 m

Dimana : f = kerugian gesek sepanjang pipa = 0,024

v = kecepatan aliran (m/s)

d = diameter dalam (m)

L = panjang total suction (m)

Minor Losses :

Pada system direncanakan

No Jenis Accesoris N K n x k1 Elbow 90o 2 0,75 1,52 Butterfly valve 4 0,6 2,43 Filter   1 1,5 1,54 NRV   1 2 25 T-join 4 1,8 7,2

total 14,6

Maka harga Hminor = k.v2 / 2g

= 14,6 x 42 / 2 x 9,81

= 11,9062 m

Total head losses sisi tekan = Hmayor + Hminor

= 1.387 + 11,9062

= 13,294 m

Total dynamic head system = hs + hp + hv + losses suction + losses discharge

= 31.159 m

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 26

Page 27: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

4. Perhitungan daya pompa dan motor pompa

Daya pompa (Pw) :

Pw = TDH x ρ x Q x g / μ

= 31.159 x 1125 x 0,04 x 9,81 x /0,7

= 19650 W

= 19.65 kW

Dimana : ρ = massa jenis fluida = 1125 kg/m3

Q = kapasitas pompa = 0,04 m3/s

TDH = Head pada system (m)

μ = efisiensi pompa = 0,7

Daya motor (Pm)

Pm = Pw / ƞ p

= 19.65 /0,8

= 24562 W

= 24.562 kW

Pompa yang digunakan adalah :

Merk : Oyama

Tipe : DK -125K

Daya : 30 kW

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 27

Page 28: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan maka dapat diperoleh bahwa generator yang

terpilih adalah generator yang memiliki daya yang hampir sama. Pemilihan ini dengan

memperhitungkan dan mempertimbangkan ukuran utama kapal, jenis kapal dan daya dari tiap

peralatan – peralatan yang letaknya ada di :

o Hull part

o Machinery part

o Electrical part

Generator yang terpilih karena memiliki kriteria yang ditentukan yaitu memperhatikan total

load, generator yang dipilih harus mempunyai daya sekurang –kurangnya 15% dari total daya

yang dibutuhkan.

Setelah generator ditentukan maka yang perlu diperhatikan adalah peletakan generator dalam

ruang, dimana harus dipersiapkan alat – alat angkat dan pondasinya. Melakukan inspeksi atau

pemeriksaan terhadap generator secara kontinyu untuk mendeteksi kerusakan lebih dini.

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 28

Page 29: Laporan Listrik HIDAK

TUGAS LISTRIK PENENTUAN GENERATOR SETJURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

DAFTAR PUSTAKA

BKI VOL II 1996

BKI VOL IV 1978

Rencana Umum KM LA SIGNORIA

Denah Kamar Mesin KM SILIWANGI

De Rooij (1978), Practical Shipbuilding, De Technische Uitgeverij H Stam, NV Haarlem.

Germanischer Lloyd, Regulations for the construction and survey of lifting appliances,

1992.

Harrington, Roy. L, editor (1992), Marine Engineering, SNAME.

Marine Auxiliary Machinery and System by Khetagurov published by Peace Publisher,

Moscow.

Resistance and Propulsion Of Ship by SV. AA. Harveld published by Jon Wiley and

Sons, New York, 1992.

MARINE ENGINEERING – PPNS Hidayah Irsyad (6312030005) 29